Статті в журналах з теми "Tionghoa Indonesia Persatuan Islam"

Щоб переглянути інші типи публікацій з цієї теми, перейдіть за посиланням: Tionghoa Indonesia Persatuan Islam.

Оформте джерело за APA, MLA, Chicago, Harvard та іншими стилями

Оберіть тип джерела:

Ознайомтеся з топ-50 статей у журналах для дослідження на тему "Tionghoa Indonesia Persatuan Islam".

Біля кожної праці в переліку літератури доступна кнопка «Додати до бібліографії». Скористайтеся нею – і ми автоматично оформимо бібліографічне посилання на обрану працю в потрібному вам стилі цитування: APA, MLA, «Гарвард», «Чикаго», «Ванкувер» тощо.

Також ви можете завантажити повний текст наукової публікації у форматі «.pdf» та прочитати онлайн анотацію до роботи, якщо відповідні параметри наявні в метаданих.

Переглядайте статті в журналах для різних дисциплін та оформлюйте правильно вашу бібліографію.

1

Hidayatulloh, Dedi. "STRATEGI PEMBINAAN DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA MUALAF ETNIS TIONGHOA DI ORGANISASI PERSATUAN ISLAM TIONGHOA INDONESIA (PITI) SURABAYA." JURNAL AL-IJTIMAIYYAH 7, no. 2 (December 31, 2021): 259. http://dx.doi.org/10.22373/al-ijtimaiyyah.v7i2.10534.

Повний текст джерела
Анотація:
Abstract: This research is based on religious phenomena that occur in Indonesia, especially regarding religious conversion. The religious conversion is dominated by other religions who want to embrace Islam, where the majority of religious conversions occur in the ethnic Chinese environment. The Indonesian Chinese Islamic Association (PITI) in Surabaya is one of the institutions that oversees the development of converts to Islam and has a special strategy in fostering converts, especially the Chinese. This research is a qualitative research with a case study approach to determine the strategy of converting converts in the Indonesian Chinese Islamic Association Organization (PITI) Surabaya. Collecting data in this research is observation, interview and documentation. This study aims to answer, describe and analyze the problem of general description regarding the strategy of fostering ethnic Chinese converts at the Indonesian Chinese Islamic Association (PITI) Surabaya. The results showed that the general description of the strategies applied in instilling religious values in fostering ethnic Chinese converts to the Chinese Indonesian Islamic Association Organization (PITI) Surabaya included: 1) teaching; 2) habituation; 3) exemplary; 4) motivation; and 5) regulations.Keywords: Development Strategy; Chinese Ethnic Converts; PITI Surabaya.Abstrak: Penelitian ini didasarkan pada fenomena agama yang terjadi di Indonesia terkhusus perihal konversi agama. Konversi agama tersebut didominasi oleh agama lain yang ingin memeluk agama Islam, di mana perpindahan agama tersebut mayoritas terjadi di lingkungan etnis Tionghoa. Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Surabaya merupakan salah satu lembaga yang menaungi pembinaan mualaf dan memiliki strategi khusus dalam membina mualaf terkhusus etnis Tionghoa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mengetahui strategi pembinaan mualaf di Organisasi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Surabaya. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab, mendeskripsikan serta menganalisis permasalahan gambaran umum mengenai strategi pembinaan mualaf etnis Tionghoa di Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan temuan bahwa gambaran umum mengenai strategi yang diterapkan dalam menanamkan nilai-nilai religius membina mualaf etnis Tionghoa di Organisasi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Surabaya meliputi: 1) pengajaran; 2) pembiasaan; 3) keteladanan; 4) motivasi; dan 5) peraturan.Kata Kunci: Strategi Pembinaan; Mualaf Etnis Tionghoa; PITI Surabaya.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
2

Hasanah, Eva Putriya. "Sepak Terjang PITI Jawa Timur di Tengah Pusaran Hubungan Bilateral Indonesia-Tiongkok." SIYAR Journal 1, no. 2 (July 1, 2021): 3–26. http://dx.doi.org/10.15642/siyar.2021.1.2.3-26.

Повний текст джерела
Анотація:
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana peran Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jawa Timur dalam membantu pemerintah Tiongkok mempererat hubungan bilateral dengan pemerintah Indonesia. Melalui metode kualitatif-deskriptif dan teknik pengumpulan data dokumentasi dan wawancara, penulis menemukan empat peran PITI dalam diplomasi publik. Pertama, PITI membantu memperkenalkan budaya Tiongkok kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, PITI turut memfasilitasi pengenalan identitas Tionghoa muslim. Ketiga, PITI terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Keempat, PITI menjadi mediator antara pemerintah Tiongkok dengan berbagai pihak di Indonesia. Meskipun berperan penting dalam diplomasi publik yang dapat membantu pemerintah Tiongkok di Indonesia, PITI merupakan organisasi masa Islam yang berdiri sendiri tanpa memiliki keterkaitan dengan pemerintah maupun politik, termasuk hubungan politik dengan pemerintah Tiongkok.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
3

Ratnawati, Devi, Nurhadi Nurhadi, and Abdul Rahman. "Pembentukan Identitas Tionghoa Muslim di Kalangan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Semarang." Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya 8, no. 4 (November 10, 2022): 1237. http://dx.doi.org/10.32884/ideas.v8i4.998.

Повний текст джерела
Анотація:
The New Order government encouraged ethnic Chinese Indonesians as the local population, resulting new identity as Chinese Muslims, then the group formed PITI. This research is analyzing the forming of Chinese Muslim socio-cultural identity among PITI from the perspective of Tajfel and Turner's social identity theory. The descriptive qualitative research method used in this research, and the data obtained from semi-structured in-depth interviews, observations, and documentation and/or literature studies. The results showed that Chinese Muslims tried to maintain and gain a positive social identity. It can be seen from individual and collective efforts to form different socio-cultural identities, some Muslim Chinese identify Chinese socio-cultural, some identify Javanese socio-cultural.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
4

A’yun, Qurrotun, and Asrul Anan. "PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM PADA MUALLAF PERSATUAN ISLAM TIONGHOA INDONESIA (PITI) SURABAYA JAWA TIMUR." Jurnal Mu’allim 1, no. 1 (January 25, 2019): 19–32. http://dx.doi.org/10.35891/muallim.v1i1.1351.

Повний текст джерела
Анотація:
Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam pada Muallaf di Persatuan Islam Tionghoa (PITI) Surabaya sangat dibutuhkan untuk membantu Muallaf dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan beragama dengan cara melakukan pembinaan atau bimbingan kepada muallaf. Oleh karenanya, peneliti tertarik untuk mendalami probematika orang muallaf dalam penbinaan Pendidikan Agama Islam di Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Surabaya. Dari hasil dari penelitian ada beberapa program kegiatan penanaman nilai-nilai pendidikan Islam yaitu (a)Memperluas Islam kepada setiap WNI (khususnya dari kalangan etnis Tionghoa) yang secara sukarela ingin masuk Islam, (b)Memperdalam pengertian tentang Islam kepada anggota, (c)Memberikan pendidikan, pengajaran tentang persoalan-persoalan agama Islam sesuai dengan urgensinya, (d)Membina dan membimbing anggota dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban dalam berislam, (e)Menyelenggarakan tabligh-tabligh, pengajian, kursus, pertemuan dan kunjungan keluarga, (f)Membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan mental, (g)Mengadakan kerjasama dengan organisasi dakwah lain dalam rangka pelaksanaan dakwah dan pendidikan,(h) Menyelenggarakan atau membantu usaha-usaha bagi kesejahteraan umum seperti, balai pengobatan, rumah sakit, dan usaha-usaha lain yang dapat membantu anggota pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
5

Astuty, Sekar Nur, Muhamad Shoheh, and Angga Pusaka Hidayat. "Upaya Abdul Karim Oey dalam Pembauran Orang Tionghoa di Indonesia, 1926-1988." Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities 4, no. 02 (December 29, 2023): 81–100. http://dx.doi.org/10.22515/isnad.v4i02.7668.

Повний текст джерела
Анотація:
Etnis Tionghoa adalah etnis yang telah lama menjadi bagian dari penduduk Nusantara. Orang Tionghoa menjalin interaksi dengan etnis lainnya sejak lama. Salah satu isu terkait etnis Tionghoa di Indonesia yang masih perlu diteliti adalah isu pembauran. Penelitian ini bermaksud untuk membahas upaya pembauran etnis Tionghoa yang dilakukan oleh Abdul Karim Oey pada 1926-1988. Abdul Karim Oey (Oey Tjeng Hien) adalah seorang Tionghoa peranakan yang muslim dan terlibat dalam upaya pembauran etnis Tionghoa di Indonesia sejak masa kolonial hingga Orde Baru. Metode sejarah digunakan dalam penelitian ini. Data diperoleh melalui studi kepustakaan dan wawancara. Penelitian ini menemukan bahwa Abdul Karim Oey berupaya membuka jalan pembauran bagi etnis Tionghoa di Indonesia melalui beberapa cara, yakni: Pertama, Abdul Karim Oey bergabung dengan organisasi Islam, Muhammadiyah. Kedua, dia terlibat dalam Penolong Korban Perang (PEKOPE) ketika terjadinya Perang Dunia II. Ketiga, dia mengambil peran dalam dunia politik dengan bergabung dalam partai Masyumi dan terlibat dalam pemerintahan. Keempat, dia berdakwah melalui organisasi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). Kata Kunci: Abdul Karim Oey; Etnis Tionghoa; Islam; Pembauran.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
6

Rozi, Fahrur. "KOMITMEN KEAGAMAAN KOMUNITAS MUSLIM TIONGHOA: STUDI KASUS PADA LEMBAGA PERSATUAN ISLAM TIONGHOA INDONESIA KOTA SURABAYA." Tarbawi 11, no. 01 (June 30, 2023): 25. http://dx.doi.org/10.62748/tarbawi.v11i01.72.

Повний текст джерела
Анотація:
This study aims to explore the religious cases in PITI Surabaya from two different perspectives related to religious motives. According to the perspective of the facilitator, the majority of the Chinese Muslim community enter and learn Islam because of marriage and personal interests, while the perspective of the congregation shows that they embrace Islam out of self-awareness and repentance. The researcher uses the religious of commitment theory approach through five dimensions to formulate research problems and uses qualitative research methods with an intrinsic case study approach. The results of the study show that the Chinese Muslim community has a deep understanding of religion in terms of doctrine and textual, applying their religious understanding by actively attending mentoring classes, and having a high religious commitment with the effect of changes in their behavior and participation in religious activities at the PITI institution. In addition, the study also examines the religious contributions of the Chinese Muslim community to the surrounding community and the impact of the changes they experience after embracing Islam.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
7

Sriyanto, Agus. "PERSATUAN ISLAM TIONGHOA INDONESIA (PITI) BANYUMAS (STUDI TENTANG EKSISTENSI DAN AKULTURASI BUDAYA)." Jurnal Penelitian Agama 14, no. 1 (April 23, 2020): 1–19. http://dx.doi.org/10.24090/jpa.v14i1.2013.pp1-19.

Повний текст джерела
Анотація:
The religious conversion among Chinese people, i.e. they converted to Muslims, has brought sociological problems to them. After their conversion to islam, they are alienated and not accepted in their previous community. For that reason, many Chinese muallaf try to find new friends of the similar experience as muallaf. PITI (the Association of Tionghoa Muslims) was established to give advocation and protection to such people. The role of Banyumas Regency PITI are to give a religious understanding and give capital for them in running their business. This is intended to make them able to get into a new society after they are ignored by their previous community. The contact between Chinese and Islamic traditions in such a case has caused an acculturation in the society.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
8

Fadhilatunnisa, Fadhilatunnisa, Iredho Fani Reza, and Zaharuddin Zaharuddin. "Religious Conversion to Converts at the Indonesian Chinese Islamic Association Palembang, Indonesia." ‎‎‎TAZKIYA: Journal of Psychology 10, no. 1 (April 30, 2022): 64–73. http://dx.doi.org/10.15408/tazkiya.v10i1.19628.

Повний текст джерела
Анотація:
The ethnic Chinese in Indonesia mostly adheres to the religion of their ancestors, such as Christianity, Confucianism, and Buddhism. Only a small portion of the ethnic Chinese converted to Islam, and when they embraced Islam became a minority the Chinese community. Those who are a minority among minorities, are very important to research. This study aims to determine the experience of religious conversion in converts at the Indonesian Chinese Islamic Association (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, PITI) of Palembang. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. The participants of this study were three Chinese converts. The data of this study were obtained by semi-structured interviews. Then the results were analyzed using the Miles and Huberman method. The results of this study indicate there are four main problems experienced by participants, namely towards the process of religious conversion, when converting to religion, after becoming a convert, and changing themselves. In general, this research concludes that participants experience changes that occur not only in themselves, but also in their social interactions.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
9

Mahaswara, Hamada Adzani. "Muslim Tionghoa sebagai Jembatan Budaya: Studi Tentang Partisipasi dan Dinamika Organisasi PITI Yogyakarta." SHAHIH : Journal of Islamicate Multidisciplinary 2, no. 1 (June 21, 2017): 79. http://dx.doi.org/10.22515/shahih.v2i1.704.

Повний текст джерела
Анотація:
Socio-cultural and political changes occurred significantly in Chinese people in Indonesia after the fall of the new order. Gus Dur issued a revitalization policy of Chinese customs and beliefs as well as revoked Presidential Instruction numbered 14 of 1967. The shift in the political climate encouraged Chinese people to participate in the community, including from Chinese Muslims. Within Persatuan Islam Indonesia (PITI), they try to consolidate in order to adapt and exist. The objective of this research is to examine participatory strategy and PITI organizational dynamic in post-reformation Yogyakarta and use qualitative approach and phenomenology as a method. According to the analysis, keeping Chinese identity and being Javanese are cultural strategies in communicating Islam and methodology of adaptation. Manifested Chinese traditional elements (oral history, mythology, and philosophy) show dialogue and open-mindedness this community in the society. As a result, Chinese Muslims community plays a role as cultural broker between Chinese ethnicity and Yogyakarta Muslim society.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
10

Pangestu, Perdana Putra. "Mobilization of Da'wah Resources for Chinese Muslims in Indonesia." KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi 17, no. 2 (September 21, 2023): 221–30. http://dx.doi.org/10.24090/komunika.v17i2.7740.

Повний текст джерела
Анотація:
The Indonesia Chinese Muslim Association (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia /PITI) is an organization that has a unique role and phenomenon in Indonesia. The PITI phenomenon is related to the integration and role of the Chinese ethnic group in the realm of Islam in Indonesia. As a religious organization, PITI aims to integrate Chinese groups in Indonesia on an internal religious and ethnic basis. It is due to the long and complex history of the role of ethnic Chinese in Indonesian society, which includes various religious beliefs and beliefs. This article discusses the revitalization of the Da'wah of Chinese Muslims by PITI. PITI is considered an embryo that reinforces the existence of ethnic Chinese in the social arena, especially in establishing relations with natives. PITI should be able to maximize this role to convey opinions and ideas through cadres and utilize existing resources. The author uses a qualitative model by prioritizing the paradigm of social preaching. The analysis in this article will be presented through the results of elaboration with Oberschall's resource mobilization theory, aiming to determine the aspect of resources in the succession of social movements (da’wah). This article has the results of a study that PITI must be a pioneer in alleviating the social disparities that reverberate around natives, Muslims, and Chinese. The effort can be made to optimize their resources to share fresh narratives through their various da'wah channels.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
11

Kholis, Nur. "PERTAUTAN AGAMA DAN BUDAYA DALAM KEISLAMAN KOMUNITAS PITI JEPARA." Sabda : Jurnal Kajian Kebudayaan 14, no. 1 (November 26, 2019): 82. http://dx.doi.org/10.14710/sabda.14.1.82-91.

Повний текст джерела
Анотація:
This study aims to identify variants of Islamic religiosity in Chinese Muslim life as reflected in the organization of the Indonesian Chinese Islamic Association (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia/PITI). This organization has distinctive features about how dialogue between Islam, Chinese ethnicity, implementation of Indonesian Islamic law legislation, and Javanese culture occured. This study uses a symbolic-interpretative anthropology approach. The conclusion of this study includes as the following (1) the organizational system of PITI in Jepara district is driven by indigenous Muslims who are active as administrators of the Nahdlatul Ulama in Jepara district and only two people of Chinese descents are administrators, while others are members; on the other hand, the involvement of "influential people" in the political world in Jepara also supports its existence. As for the organization funding is obtained and managed independently in the management level in Jepara; (2) Islamic characteristics of the PITI Muslim community in Jepara regency include muallaf status, feeling of being a minority but having sufficient economic, secular-materialist tendencies, prominent Chinese culture, and still strong pressure from family circles for Islam; and (3) the dimensions of Chinese socio-culture and the lives of indigenous people are more visible in socio-cultural life than the influence of religious norms.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
12

Anugrah, Muhammad Yoga, and Muhammad Syawaludin. "Politik Identitas: Peran Politik Etnis Tionghoa dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Palembang Tahun 2018." Ampera: A Research Journal on Politics and Islamic Civilization 2, no. 2 (April 28, 2021): 107–17. http://dx.doi.org/10.19109/ampera.v2i2.7966.

Повний текст джерела
Анотація:
Penelitian ini membahas peranana etnis Tionghoa yang berada di kota Palembang dalam pemilihan walikota dan wakil wlikota tahun 2018 yang tergabung dalam organisasi PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia). Orgsnisasi PITI tidak seperti organisasi lainya yang menyatakan dukungan secara langsung dan terbuka dalam mendukung salah satu pasangan colon. Dapat dikatakan bahwa organisai PITI yang berada di kota Palembang namapaknya kurang teralu membuka terhadap kegiatan politik atau tergolong tertutup. Karena dari segi jumlah PITI tidak memiliki banyak anggota seperti organisasi masyarakat lainya. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu: Pertama, Bagaimana partisipasi politik etnis Tionghoa dalam pemilihan walikota dan wakil walikota Palembang tahun 2018. Kedua, Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi etnis Tionghoa dalam pemilihan walikota dan wakil walikota Palembang tahun 2018. Metode dalam penelitian ini termasuk metode kualitatif deskriftif dan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan narasumber sebagai sumber primer. Selain itu, sebagai sumber sekunder informasi diperoleh melalui buku, jural, dan tulisan-tulisan ilmiah terdahulu. Adapun wawancara dilakukan dengan wakil ketua umum, bendahara, dan anggota PITI kota Palembang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa paartisipasi politik oraganisasi PITI dalam pemilihan walikota dan wakil walikota Palembang tahun 2018 bersikap netral terhadap pilihan politiknya. Namun, netral yang dimaksud ialah secara organisasi PITI tidak mengajak anggotanya memilih salah satu kandidat calon dari keempat pasangan calon, akan tetapi anggota bebas untuk menentukan pilihannya dan mempengaruhi teman-temannya asalkan tidak dalam kegiatan resmi organisasi PITI. Selanjutnya adapun faktor yang mempengaruhi partisipasi politik PITI ialah kurang terbukanya terhadap pasangan calon ataupun tim sukses calon, sehingga PITI dapat dikatakan masih bersika malu-malu bahkan cendrung tertutup dalam kegiatan pemilihan tersebut.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
13

Meinarno, Eko Aditiya. "Hubungan Antara Nilai-Nilai Nasional Dan Prasangka Terhadap Etnis Minoritas Tionghoa." Jurnal Psikologi Perseptual 7, no. 2 (December 2, 2022): 236–50. http://dx.doi.org/10.24176/perseptual.v7i2.8808.

Повний текст джерела
Анотація:
Indonesia merupakan negara multikultural yang menerapkan ideologi Pancasila sebagai landasan nilai-nilai nasionalnya. Nilai-nilai nasional tersebut berupa nilai religio-toleransi, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai demokrasi, nilai keadilan sosial, dan nilai multikulturalisme. Namun, sebagai negara multikultural, Indonesia masih dihadapkan dengan permasalahan prasangka terhadap etnis minoritas, terutama pada Etnis Minoritas Tionghoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara nilai-nilai nasional tersebut dengan prasangka terhadap Etnis Minoritas Tionghoa. Penelitian menggunakan penelitian korelasional dengan 277 partisipan. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara prasangka terhadap Etnis Tionghoa dengan nilai religio-toleransi (p 0,01), nilai kemanusiaan (p 0,01), nilai persatuan (p 0,05), nilai demokrasi (p 0,01), nilai keadilan sosial (p 0,05), dan nilai multikulturalisme (p 0,01). Hasil dalam penelitian ini dibahas dalam diskusi.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
14

Destriadi, Aris, Roni Rustandi, and Mas Fierna Janvierna Lusie Putri. "Harmonisasi Kerukunan Hidup Etnis Melayu dan Tinghoa dalam wujud sila Persatuan Indonesia di Kabupaten Bangka Selatan." SOSIETAS 12, no. 2 (June 13, 2023): 145–56. http://dx.doi.org/10.17509/sosietas.v12i2.58696.

Повний текст джерела
Анотація:
Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui Harmonisasi kerukunan hidup etnis melayu dan tionghoa di wilayah kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan. Metode Penelitian adalah kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa; (1) Proses kehidupan antara etnis melayu dan tionghoa yang sangat Harmonis, (2) tidak pernah terjadi konflik ditengah kehidupan walaupun perbedaan dari sisi adat atau budaya, agama, ekonomi, pendidikan, maupun politik. Yang utama adalah mereka memiliki semboyan sendiri yang lahir dari kehidupan mereka yang sudah berlangsung sangat lama yakni dengan istilah Thongin Fangin Jit Jong yang artinya melayu maupun tionghoa sama saja, tidak ada perbedaan sama sekali bagi kedua etnis.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
15

Ubaedillah, Achmad. "The Minority and the State: Chinese Muslims in the Modern History of Indonesia." Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies 61, no. 1 (June 30, 2023): 107–36. http://dx.doi.org/10.14421/ajis.2023.611.107-136.

Повний текст джерела
Анотація:
Despite their long existence in Nusantara, the Chinese ethnic groups remain less represented or even misrepresented in the history of Indonesia, resulting in negative stereotypes and attitudes towards the community. Sejarah Nasional Indonesia (SNI) and history textbooks for schools and universities, for instance, do not provide adequate narratives about Chinese contributions to Indonesian politics and economy during the pre- and post-independence era. This study aims to critically analyse the representation of Chinese ethnicities in the modern history of Indonesia, more specifically, the SNI and history textbooks for Islamic schools and universities. The findings of the study suggest that there was an unwritten history of Chinese and Chinese Muslims, especially during the Sukarno and Suharto regimes, which then Abdurrahman Wahid began to include. The study recommends new narratives of Chinese Muslims in modern Indonesian history by proposing some notable scholars who extensively worked on the History of Islam in Java, to which Chinese Muslims had contributed. [Kendati sudah berada di Indonesia berabad-abad lamanya, etnis Tionghoa tidak banyak tercatat dalam narasi sejarah Indonesia. Misrepresentasi etnis Tionghoa di Nusantara bahkan menyebabkan adanya stereotip dan sikap negatif terhadap etnis tersebut. Sejarah Nasional Indonesia (SNI) dan buku teks sejarah di sekolah dan universitas, misalnya, tidak banyak menyebutkan kontribusi etnis Tionghoa secara politik maupun ekonomi selama masa pra dan pasca kemerdekaan. Studi ini merupakan analisis kritis terhadap representasi etnis Tionghoa dalam sejarah modern Indonesia, khususnya dalam Sejarah Nasional Indonesia (SNI) dan buku teks sejarah di sekolah dan kampus Islam. Temuan kajian menunjukkan adanya sejarah yang tidak tercatat tentang peran Muslim Tionghoa selama rezim Sukarno dan Suharto, yang kemudian mulai diubah oleh rezim Gus Dur. Studi ini merekomendasikan adanya penulisan ulang sejarah Muslim Tionghoa di Indonesia dengan mengintegrasikan temuan studi beberapa sarjana ternama yang banyak meneliti mengenai Islam di Jawa dan peran etnis Tionghoa di dalamnya.]
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
16

Sarianti, Opet. "Peran Muhammadiyah, Nahdatul Ulama dan PERTI dalam perkembangan Lembaga Pendidikan Islam." AL-IBANAH 9, no. 1 (January 31, 2024): 1–18. http://dx.doi.org/10.54801/ibanah.v9i1.249.

Повний текст джерела
Анотація:
Tujuan dari penulisan artikel ini ialah mengetahui peras Ormas Islam: Muhammadiyah, Nahdatul Ulama dan Persatuan tarbiyah Islamiyah terhadap pengembangan lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Selain itu, juga menjelaskan sejarah yang melatarbelakangi ormas : Muhammadiyah, Nahdatul Ulama dan Persatuan tarbiyah Islamiyah didirikan di Indonesia. Penulisan ini menggunakan metode studi kepustakaan (Library Research), yaitu menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data utama yang dimaksudkan untuk menggali teori-teori dan konsep-konsep para ahli terdahulu. Adapun hasil penelitian yang telah dilakukan adalah dapat menambah wawsan serta pengetahui tentang sejarah Ormas Islam di Indonesia : Muhammadiyyah, Nahdatul Ulama dan Persatuan Tarbiyah Islamiyyah, serta peranya dalam pengembangan lembaga pendidikan Islam. Muhammadiyyah merupakan organisasi Islam yang didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan pada tahun 1912 M. Didirikannya pendidikan Muhammadiyah dilandasi oleh motivasi teologis bahwa manusia akan mampu mencapai derajat keimanan dan ketaqwaan yang sempurna apabila mereka memiliki kedalaman ilmu pengetahuan.Organisasi Nahdatul Ulama Sebuah organisasi yang didirikan oleh para ulama pada tanggal 31 Januari 1926. Latar belakang berdirinya NU berkaitan erat dengan perkembangan pemikiran keagamaan dan politik dunia Islam kala itu. Persatuan Tarbiyah Islmiyah (PERTI) adalah organisasi kelompok kaum tua Minangkabau yang dalam bidang akidah. Latar belakang didirikannya Persatuan tarbiyah Islmiayah tidak terlepas dari pertumbuhan dan perkembangan madrasah-madrasah Tarbiyah Islmiyah di Minangkabau.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
17

Kharisma, Afida Aulia, Astyawati Azzahra, and Cinta Aulia Carla Maharani. "KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENDIDIKAN INDONESIA." JURNAL AL-QAYYIMAH 7, no. 1 (June 6, 2024): 27–36. http://dx.doi.org/10.30863/aqym.v7i1.5325.

Повний текст джерела
Анотація:
Pendidikan adalah kegiatan yang universal bagi semua manusia di dunia ini dan tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dalam situasi apa pun, individu tidak bisa menghindari pengaruh dari pendidikan. Pendidikan berasal dari kata "didik" yang ditambah dengan imbuhan menjadi "mendidik". "Mendidik" berarti memelihara atau memberikan latihan dalam hal moral dan kecerdasan pikiran. Tujuan penelitian tentang kontribusi pendidikan agama islam dalam pendidikan Indonesia adalah untuk mengidentifikasi peran pendidikan agama islam dalam memperkuat persatuan nasional dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, menganalisis peran pendidikan agama islam dalam menciptakan generasi Indonesia yang berakhlak mulia, meneliti pengaruh pendidikan agama islam dalam membentuk sikap toleransi terhadap perbedaan agama sehingga dapat menyebabkan kerukunan, dan meneliti dampak dari pendidikan agama islam terhadap persatuan nasional. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman kita tentang peran pendidikan agama islam dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
18

Rahman, Budhy Munawar. "MASA DEPAN WAJAH ISLAM INDONESIA Kajian atas Islam Moderat-Progresif." Nusantara; Journal for Southeast Asian Islamic Studies 15, no. 1 (June 17, 2019): 10. http://dx.doi.org/10.24014/nusantara.v15i1.10610.

Повний текст джерела
Анотація:
Tulisan ini secara umum akan membahas pemikiran dan gerakan kelompok yang disebut “Islam Moderat-Progresif” dan kelembagaan mereka—tempat di mana mereka menyemai ide-ide tentang Islam yang inklusif dan moderat, atau “Islam yang Ramah” (the Smiling Islam). Kelembagaan kalangan Islam Moderat-Progresif ini ada dalam pengaruh—langsung atau tidak langsung—orientasi pemikiran dan gerakan dua payung besar Islam Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU), yang biasa disebut “tradisionalis”, yang mengklaim memiliki 40 juta umat, dan Muhammadiyah, yang biasa disebut “modernis” yang mengklaim memiliki 30 juta umat. Jika digabung, NU dan Muhammadiyah mewakili 70 juta umat Islam di Indonesia. Kelompok Muslim lain tersebar dalam berbagai organisasi Islam yang lebih kecil seperti Persatuan Islam (PERSIS) dan Persatuan Umat Islam (PUI) di Jawa Barat, Nahdlatul Wathan di Nusa Tenggara Barat, Darul Dakwah wal Irsyad (DDI) di Sulawesi Selatan, Al-Kayrat di Sulawesi Tengah, Al-Washliyah di Sumatera Utara, Perti di Sumatera Barat, dan kelompok-kelompok tarekat yang berjumlah ratusan di seluruh Indonesia.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
19

Hasan, Apsari Dj, Risti Puspitasari Hunowu, and Muhammad Isla. "ANALISIS BANGUNAN MASJID MUHAMMAD CHENG HOO BANYUWANGI SEBAGAI WUJUD BUDAYA." Venustas 1, no. 2 (May 1, 2022): 48–55. http://dx.doi.org/10.37195/venustashome.v1i2.191.

Повний текст джерела
Анотація:
Kemajuan globalisasi mempengaruhi kemajuan suatu budaya di mata masyarakat. Bangunanibadah seperti masjid juga memainkan peran penting dalam perkembangan kebudayaan. Perpaduan unsurkebudayaan Tionghoa dan Islam pada bangunan dan interior masjid pada Masjid Muhammad Cheng HooBanyuwangi merupakan salah satu bentuk pelestarian kebudayaan yang ada di Indonesia. Penelitian inibermaksud untuk mengetahui apakah ada perpaduan unsur kebudayaan Tionghoa dan Islam padabangunan dan tata ruang serta ornamen yang terdapat didalam Masjid Cheng Hoo Banyuwangi. Makapenelitian akan dilakukan dengan metode kualitatif yang mendeskripsikan suatu masalah sebagaimanaadanya. Hasil penelitian membuktikan adanya perpaduan unsur kebudayaan Tionghoa dan Islamberdasarkan ajaran ajaran Islam yang tercantum dalam Al Quran, Al Hadis dan Ijtihad, pada bangunandan interior Masjid Cheng Hoo Banyuwangi. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kaligrafi Islam yangterdapat pada ornamen masjid, serta dominasi pada bangunan masjid yang berdasarkan pada kebudayaanTionghoa.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
20

Abidin, Yusuf Zainal. "Keberagamaan dan Dakwah Tionghoa Muslim." Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies 11, no. 2 (December 30, 2017): 357–68. http://dx.doi.org/10.15575/idajhs.v11i2.1884.

Повний текст джерела
Анотація:
Research on the religious activities and da’wah of Chinese Muslims in Indonesia are still very minimal, even though this ethnic group also contributes to the spread of Islam in Indonesia. This study describes the diversity and propaganda of Muslim Chinese in the city of Bandung. With the case study method, we find out how the religious experience and da'wah of Muslim Chinese as a form of thought, deed and congregation. The results of the study revealed that diversity and da'wah among Muslim Chinese is a social act as part of religious experience in the form of (1) thought that religious diversity is not only limited to facts social that the Chinese ethnic are Muslims, but also felt and lived in the form of social interaction. (2) rites, da'wah activities for the ethnic Chinese need an initial study of their ancestral culture and (3) congregation in the form of support from external Chinese Muslims and the spirit of some of them to unite in the form of activities in the Laotze 2 mosque and in the Al-Imtizaj mosque Bandung.Kajian tentang keberagamaan dan dakwah Tionghoa Muslim di Indonesia masih sangat minim, padahal etnis ini juga turut memberikan kontribusi bagi penyebaran Islam di Indonesia. Penelitian ini menggambarkan keberagamaan dan dakwah Tionghoa muslim di Kota Bandung. Dengan metode studi kasus dicari bagaimana pengalaman keagamaan dan dakwah tionghoa muslim sebagai bentuk pemikiran, perbuatan dan persekutuan Hasil penelitian mengungkapkan bahwa keberagaman dan dakwah di kalangan Tionghoa Muslim merupakan tindakan sosial sebagai bagian dari pengalaman keagamaan berbentuk (1) pemikiran yaitu keberagamaan tidak hanya terbatas pada fakta sosial bahwa etnis Tionghoa beragama Islam, tetapi juga dirasakan dan dihayati dalam bentuk interaksi sosial. (2) ritus, kegiatan dakwah bagi etnis Tionghoa memerlukan kajian awal tentang budaya leluhur mereka dan (3) persekutuan berupa dukungan dari pihak eksternal Tionghoa Muslim dan semangat sebagian dari mereka untuk bersatu yaitu dalam bentuk aktivitas di masjid Laotze 2 maupun di masjid Al-Imtizaj Bandung.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
21

Suharto, Toto. "KONTRIBUSI PESANTREN PERSATUAN ISLAM BAGI PENGUATAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA." Millah 11, no. 1 (August 20, 2011): 109–33. http://dx.doi.org/10.20885/millah.vol11.iss1.art5.

Повний текст джерела
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
22

Eliwatis, Eliwatis, Iswantir Iswantir, Romi Maimori, and Susi Herawati. "PERAN PERSATUAN ISLAM (PERSIS) DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA." Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam 11, no. 2 (December 13, 2022): 41. http://dx.doi.org/10.30829/taz.v11i2.2028.

Повний текст джерела
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
23

Sadono, Soni, and Agus Dody Purnomo. "AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN TIONGHOA DALAM ARSITEKTUR MASJID AL IMTIZAJ CIKAPUNDUNG BANDUNG." Gorga : Jurnal Seni Rupa 9, no. 2 (December 19, 2020): 438. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v9i2.21894.

Повний текст джерела
Анотація:
AbstrakMasjid dengan tampilan bentuk dari akulturasi budaya Islam dan budaya Tionghoa sehingga menghasilkan bentuk yang unik. Penelitian ini mengkaji keberadan masjid tersebut melalui bentuk arsitekturnya dan hasil akulturasi dari dua budaya yang berbeda. Metode penelitian menggunakan deskriptif-analitis. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa akulturasi atau percampuran budaya tersebut menghasilkan budaya baru dengan tidak menghilangkan ciri masing-masing. Arsitektur masjid yang memiliki beragam percampuran budaya Tionghoa, Islam dan Arab sebagai bentuk pembauran etnis Tionghoa dengan umat muslim lainnya. Arsitektur tersebut juga dapat memperkaya khasanah bangunan masjid di Indonesia khususnya di kota Bandung. Kata Kunci: masjid, akulturasi, budaya, islam, tionghoa.AbstractThe mosque acculturated with the appearance of Islam and Chinese produces a unique culture. This research examines the mosque through its architecture and cultural acculturation. The research method uses descriptive analytical. The research can be seen that acculturation produces a new culture by not eliminating the characteristics of each. The mosque has a diverse mix of Chinese, Islamic and Arabic culture as a form of mixing ethnic Chinese with other moslem. The architecture can enrich the repertoire of mosque in Indonesia, especially in the city of Bandung.Keywords: mosque, acculturation, culture, islam, chinese.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
24

Kamaludin, Ihsan, Shifa Nisrina Sujana, and Afifatus Sholikha. "Penguatan Paham Puritan dalam Program Latihan Khidmah Jamiyyah Organisasi Persatuan Islam di Garut." Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies 4, no. 2 (December 31, 2020): 105. http://dx.doi.org/10.30983/it.v4i2.3436.

Повний текст джерела
Анотація:
<p class="ListParagraph1"><em>This article focuses on implementing the Social learning method, which is used by Persatuan Islam organization in Garut district (West Java) and aims to found the impact of the curriculum for Santri life to strengthen the puritanism among society. This is mainly because Pesantren Persatuan Islam, the Islamic educational institution from Indonesia, has led citizens to broaden their knowledge and skills. Santri (pesantren students) should take a preaching class, which becomes one of the most well-known curriculums to spread Islamic values in society. This is a qualitative-descriptive that uses observation and in-depth interviews. The study indicates the method in Pesantren Persatuan Islam Garut district has a huge impact on social skills since it can also implement in society. This is mainly because the strategies of the Persatuan Islam (Persis) organization give some social contributions, so the people become accustomed to the Persis activities and leading some members of society to enroll their children to some Persatuan Islam religious schools.</em><em> </em><em></em></p><p>Artikel ini berfokus pada implementasi dari metode pembelajaran sosial yang diberlakukan oleh organisasi Persatuan Islam di Kabupaten Garut (Jawa Barat) dan bertujuan untuk menemukan dampak dari kurikulum pada kehidupan santri dalam rangka penguatan nilai purtan di masyarakat. Hal ini didasarkan pada Pesantren Persatuan Islam sebagai salah salah satu Lembaga Pendidikan Islam dari Indonesia telah membina masyarakat untuk dapat memperluas ilmu pengetahuan dan keahliannya. Santri (siswa pesantren) harus mendalami dakwah yang menjadi salah satu kurikulum paling populer sehingga mereka mampu untuk menyebarluaskan ajaran Islam puritan di kalangan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan teknik observasi serta wawancara kepada beberapa sumber penting yang berkaitan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa metode yang digunakan oleh Persatuan Islam Kab. Garut memberikan dampak yang besar pada kemampuan sosial sejak hal tersebut dapat diimplementasikan di dalam masyarakat. Hal ini disebabkan karena strategi yang digunakan oleh Persis memberikan kontribusi sosial sehingga orang-orang menjadi terbiasa dengan kegiatan Persis serta membuat masyarakat tertarik untuk mendaftarkan anak-anak mereka ke beberapa pesantren Persatuan Islam.</p>
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
25

Kamaludin, Ihsan, Shifa Nisrina Sujana, and Afifatus Sholikha. "Penguatan Paham Puritan dalam Program Latihan Khidmah Jamiyyah Organisasi Persatuan Islam di Garut." Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies 4, no. 2 (December 31, 2020): 105. http://dx.doi.org/10.30983/it.v4i2.3436.

Повний текст джерела
Анотація:
<p class="ListParagraph1"><em>This article focuses on implementing the Social learning method, which is used by Persatuan Islam organization in Garut district (West Java) and aims to found the impact of the curriculum for Santri life to strengthen the puritanism among society. This is mainly because Pesantren Persatuan Islam, the Islamic educational institution from Indonesia, has led citizens to broaden their knowledge and skills. Santri (pesantren students) should take a preaching class, which becomes one of the most well-known curriculums to spread Islamic values in society. This is a qualitative-descriptive that uses observation and in-depth interviews. The study indicates the method in Pesantren Persatuan Islam Garut district has a huge impact on social skills since it can also implement in society. This is mainly because the strategies of the Persatuan Islam (Persis) organization give some social contributions, so the people become accustomed to the Persis activities and leading some members of society to enroll their children to some Persatuan Islam religious schools.</em><em> </em><em></em></p><p>Artikel ini berfokus pada implementasi dari metode pembelajaran sosial yang diberlakukan oleh organisasi Persatuan Islam di Kabupaten Garut (Jawa Barat) dan bertujuan untuk menemukan dampak dari kurikulum pada kehidupan santri dalam rangka penguatan nilai purtan di masyarakat. Hal ini didasarkan pada Pesantren Persatuan Islam sebagai salah salah satu Lembaga Pendidikan Islam dari Indonesia telah membina masyarakat untuk dapat memperluas ilmu pengetahuan dan keahliannya. Santri (siswa pesantren) harus mendalami dakwah yang menjadi salah satu kurikulum paling populer sehingga mereka mampu untuk menyebarluaskan ajaran Islam puritan di kalangan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan teknik observasi serta wawancara kepada beberapa sumber penting yang berkaitan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa metode yang digunakan oleh Persatuan Islam Kab. Garut memberikan dampak yang besar pada kemampuan sosial sejak hal tersebut dapat diimplementasikan di dalam masyarakat. Hal ini disebabkan karena strategi yang digunakan oleh Persis memberikan kontribusi sosial sehingga orang-orang menjadi terbiasa dengan kegiatan Persis serta membuat masyarakat tertarik untuk mendaftarkan anak-anak mereka ke beberapa pesantren Persatuan Islam.</p>
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
26

Ajidin, Zilal Afwa, and Asep Ajidin. "Komparasi Model Pendidikan Islam antara Muhammadiyah dan Persatuan Islam." Lentera: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies 4, no. 1 (July 14, 2022): 1–14. http://dx.doi.org/10.32505/lentera.v4i1.4223.

Повний текст джерела
Анотація:
Program pendidikan Islam telah berkembang sejak sebelum Indonesia merdeka. Namun secara de facto masih mengalami pasang surut dalam penerapannya. Pada penelitian ini, penulis membandingkan dua organisasi masyarakat Islam yakni Muhammadiyah dan Persatuan Islam, dengan mengambil studi kasus yakni Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dan Mu’allimin Persatuan Islam Tarogong Garut. Sampel tersebut diambil karena keduanya merupakan mu’allimin terbesar dari masing-masing organisasi masyarakat Islam tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model pendidikan Islam yang dilaksanakan oleh sekolah tersebut dalam menghadapi tantangan zaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua mu’allimin tersebut memiliki model yang cukup berbeda dalam menjalankan kurikulumnya. Namun memiliki kesamaan dalam hal visi misi yakni menciptakan pengajar agama Islam yang mampu beradaptasi bagi lingkungannya. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah masing-masing mu’allimin mampu menjadi sekolah unggulan di lingkungan masing-masing dengan sistem yang diterapkannya. Model pendidikan agama Islam kedua mu’allimin tersebut ialah model organisme. Keywords: Model Pendidikan Islam, Muhammadiyah, Persatuan Islam
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
27

Athaillah, Muhammad Atho. "STUDI KONTEKSTUALISASI HADIS PERSATUAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA." As-Syifa: Journal of Islamic Studies and History 2, no. 2 (July 7, 2023): 172–93. http://dx.doi.org/10.35132/assyifa.v2i1.276.

Повний текст джерела
Анотація:
Negara Indonesia adalah termasuk negara yang besar yang mana di dalamnya terdapat berbagai macam etnis dan agama (Islam, kristen, hindu, dll), dan berbagai keyakinan yang berada di dalam masyarakat, oleh sebab itu sikap toleransi dalam beragama merupakan hal yang sangat penting untuk terciptanya persatuan, dan hadits persatuan ini menjelaskan bahwa persatuan itu adalah rahmat, sedangkan perpecahan adalah azab yang sebaiknya tidak ada dalam suatu negara, dan di Indonesia sendiri konflik antar agama itu ada sebagaimana yang terjadi di kabupaten Aceh Singkil, akan tetapi juga ada daerah yang menerapkan sikap toleransi dengan baik seperti di desa balun. Penulis di sini menyajikan beberapa hadis yang berhubungan dengan persatuan dan juga dijelaskan bahwa persatuan adakalanya di dalam internal ummat beragama, adakalanya antar ummat beragama, dan adakalanya antara ummat beragama dengan pemerintah, peneliti disini akan memaparkan bagaimana persatuan itu terwujud. Di sini pemateri menggunakan metode deskriptif analisis, persatuan harus tetap terjaga, di lestarikan jangan sampai mau di adu domba dengan negara lain.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
28

Zahri, Tsulis Amiruddin, Putri Handayani Lubis, and Syaifuddin Ahrom. "Relasi Pemuda Islam dan Media Sosial Dalam Membangun Solidaritas Sosial." Jurnal Literasiologi 1, no. 2 (July 8, 2019): 13. http://dx.doi.org/10.47783/literasiologi.v1i2.30.

Повний текст джерела
Анотація:
Studi ini mendiskripsikan konstruksi solidaritas sosial yang dibangun oleh pemuda Islam di Indonesia melalui media sosial. Peneliti dalam menyusun penelitian ini menggunakan analisis tematik dan kepustakaan yang berhubungan dengan tema penelitian. Islam sebagai agama memiliki nilai universal dalam membangun solidarita sosial melalui ajaran bahwa orang-orang mukmin bagaikan satu tubuh, yang saling terkait. Perumpamaan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muslim tersebut menjadi modal sosial bahwa islam bisa menjadi agen persatuan di negara Indonesia. Melihat fenomena arus informasi yang begitu mudah di media sosial, tentunya diharapkan pesan persatuan tersebut mampu menggerakkan pemuda islam yang sekarang menguasai dunia maya untuk membangun solidaritas sosial menuju Ketahanan Nasional.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
29

Efendi, Bayu Alhadad, and Erniwati Erniwati. "POLA NAMA ETNIS TIONGHOA PADANG PADA MASA ORDE BARU." Jurnal Kronologi 4, no. 3 (October 11, 2022): 13–28. http://dx.doi.org/10.24036/jk.v4i3.477.

Повний текст джерела
Анотація:
Artikel ini menjelaskan tentang pola pengelompokan nama-nama etnis Tionghoa Padang pada masa Orde Baru. Fokus kajian ini mengambil masa Orde Baru karena pada masa ini dikelaurkan peraturan-peraturan asimilasi bagi Etnis Tionghoa termasuk peraturan pergantian nama. Artikel ini menggunakan metode sejarah melalui studi Pustaka, arsip dan studi lapangan untuk mendata nama-nama etnis Tionghoa Padang yang lahir antara 1967-1998. Selanjutnya dilakukan dikritik secara interen dan ekstren agar keabsahan data serta klasifikasi berdasarkan ciri-ciri yang sama untuk mendapatkan pola pengelompokan, lalu dilakukan interpretasi untuk persiapan historiografi, Temuan artikel menunjukan bahwa nama Etnis Tionghoa Padang dipengaruhi oleh nama Jawa, Baptis, Barat, Islam, nama diambil dari nama Tionghoa (Marga), nama Indonesia dan Tionghoa sama serta nama lokal. Nama Tionghoa Padang cenderung menggunakan nama-nama diatas meskipun begitu mereka juga dapat mempertahankan nama Tionghoa disamping nama resmi yang terdapat dalam administrasi negara.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
30

Abil Fida, Imanuddin. "ISLAM AND INDONESIA IN VIEWS OF NAHDLATUL ULAMA AND PERSATUAN ISLAM." Imtiyaz: Jurnal Ilmu Keislaman 2, no. 2 (July 28, 2019): 87–105. http://dx.doi.org/10.46773/imtiyaz.v2i2.12.

Повний текст джерела
Анотація:
The legal debate pertaining to the position of Islam di Indonesia has been emerged from the beginning of freedom hassle of Indonesia. Each leader and religious organization has the difference thought including Nahdlatul Ulama and Persatuan Islam. One of the difference was to what extent Indonesian Muslims stand of nationalism between Tauhid and the obligation of worship. Each has the dissimilar thought which has implications to their participation in Indonesian politics since the beginning of Indonesian freedom until New Order era. This article will discuss the difference thought between two organizations following some historical facts of their difference
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
31

Ansori, Ahmad Insya, and Moh Ulumuddin. "Kedudukan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dalam Hukum Islam." Jurnal Mahkamah : Kajian Ilmu Hukum Dan Hukum Islam 5, no. 1 (June 13, 2020): 37–56. http://dx.doi.org/10.25217/jm.v5i1.755.

Повний текст джерела
Анотація:
Majelis Ulama Indonesia merupakan salah satu institusi ulama yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap keberadaan Islam di Indonesia. Institusi ini mencitrakan dirinya sebagai kumpulan atau wadah yang menghimpun para ulama dari berbagai golongan dengan tujuan mempererat silaturrahmi demi terciptanya persatuan dan kesatuan serta kebersamaan umat Islam Indonesia.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
32

Sholikha, Ananda Alam Mar'atus. "Kajian Hadis dalam Ormas Islam Persatuan Islam (PERSIS)." El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman 7, no. 01 (February 28, 2021): 119–40. http://dx.doi.org/10.54625/elfurqania.v7i01.4230.

Повний текст джерела
Анотація:
Abstrak: Bermula pada awal abad ke 20 ketika rasa nasionalisme bangsa Indonesia baru tumbuh, menjamur sebuah gerakan pembaharuan yang biasa disebut dengan modernisme. Tema sentral ide pembaharuan pemikiran dalam Islam di atas terletak pada kata kunci I’adatu al-Islam, Salah satu wujud dari I’adatu al-lslam itu adalah memperbaharui kembali cara pandang dalam menjawab problematika yang berkembang dengan kembali kepada al-Quran dan al-Hadis. yakni sebuah keinginan untuk kembali kepada ajaran Islam yang murni dengan merujuk kepada al-Quran dan Hadis, serta membuang jauh-jauh sikap taklid. Dan salah satu ormas yang melakukan pembaharuan adalah Persatuan Islam (PERSIS). Persatuan islam berdiri pada permulaan tahun 1920-an. Tepatnya tanggal 12 september 1923 di Bandung. Idenya bermula dari seorang H. Zamzam Ia bersama teman dekatnya, H. Muhammad Yunus dari sebuah kegiatan diskusi keagamaan. Persatuan Islam (PERSIS) memiliki orientasi pemikiran yang khas dengan menempatkan dirinya sebagai paham keagamaan islam bersifat puritan, adapun karakteristik kajian hadis dalam ormas Persis atau bisa dibilang cara dakwah dalam penyebaran islam yakni dengan mengadakan pertemuan-pertemuan umum, tabligh, khutbah, kelompok studi, tadarus, pendirian sekolah-sekolah (pesantren), penerbitan majalah-majalah dan kitab-kitab. Adapun perkembangan ormas ini dalam menyebarkan dakwah islam pun tak terlepas dari peran tokoh-tokoh PERSIS yang juga banyak menghasilkan karya-karya terkait dalam bidang kajian Hadis. Kata Kunci : Kajian Hadis; PERSIS; Puritan; karya tokoh.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
33

Truna, Dody S. "Islam and Religious Pluralism in Indonesia." Jurnal Iman dan Spiritualitas 2, no. 2 (June 11, 2022): 225–32. http://dx.doi.org/10.15575/jis.v2i2.17931.

Повний текст джерела
Анотація:
Beraneka ragamnya pengalaman keagamaan manusia telah melahirkan berbagai pola berpikir terhadap agama dan cara manusia mengekspresikan pengalaman keagamaannya tersebut. Karena pengalaman yang berbeda, maka pemikiran keagamaannya bisa berbeda, dan karena pemikiran keagamaannya berbeda-beda, maka prilaku beragamanya pun bisa bermacam-macam. Inilah sebabnya mengapa di dunia ini terdapat begitu banyak agama dan kepercayaan, termasuk juga di Indonesia. Tulisan ini akan mengkaji bagaimana agama Islam melihat fenomena pluralitas di Indonesia dan berbagai dampaknya. Dengan demikian, akan ditemukan titik temu Islam sebagai agama yang menghormati perbedaan demi nafas persatuan dan keutuhan bangsa.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
34

Rahman, M. Taufiq, and Beni Ahmad Saebani. "MEMBANGUN GERAKAN INKLUSIVISME MODEL JAMAAH PERSATUAN ISLAM." TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial 1, no. 1 (July 9, 2018): 58–72. http://dx.doi.org/10.15575/jt.v1i1.2488.

Повний текст джерела
Анотація:
Artikel ini membahas tentang munculnya gerakan inklusivisme dalam gerakan sosial keagamaan. Dengan metode kualitatif artikel ini menemukan bahwa organisasi keagamaan Persatuan Islam yang notabene sebuah organisasi eksklusif di Indonesia telah berubah menjadi inklusif manakala berhadapan dengan pihak-pihak lain, terutama dalam kehidupan ketetanggaan, berbangsa dan bernegara. Hal ini dilihat sebagai skema survival dari organisasi tersebut, sehingga selalu eksis dan tetap dapat menyesuaikan dengan tantangan zaman.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
35

Ningsi, Siska wati. "PENENTUAN HARI RAYA ISLAM DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERSATUAN UMAT." HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak 2, no. 2 (June 3, 2021): 33–47. http://dx.doi.org/10.24252/hisabuna.v2i2.15974.

Повний текст джерела
Анотація:
Skripsi ini berjudul Penentuan Hari Raya Islam dan Implikasinya Terhadap Persatuan Umat. Perbedaan waktu dalam pelaksanaan awal bulan Ramadan dan hari raya umat islam mewarnai umat muslim di Indonesia. Dan perbedaan sering terjadi dari tahun ke tahun, berbedaan tersebut bukan hanya terjadi penentuan pemerintah, melelui dua ormas besar yang ada di Indonesia seperti NU dan Muhammadiyah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menyatukan pendapat pemerintah dan para ormas dalam penentuan hari raya islam baik hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha agar tidak terjadi perpecahan dan saling menyalahkan antara umat muslim. Dan untuk itu pemerintah harus mengumpulkan dua organisasi tersebut, serta mengikutkan para kolompok-kolompok yang ahli dalam hisab dan rukyah. Selanjutnya pendapat-pendapat di satukan dan di sepakati oleh pemerintah untuk mengumumkan pada sidang isbat yang dilaksanakan oleh kementrian agama.Pada penelitian ini ada beberapa kesimpulan yang ada pertama, terjadinya berbedaan pemahaman dan metode yang digunakan dua ormas yang ada di Indonesia. Kedua metode yang di gunakan untuk penentuan hari raya islam adalah metode hisab dan rukyah, dan pemerintah bisa menggabukan kedua metode tersebut yang di namakan imkanur rukyah. Ketiga, umat muslim harus saling menghargai walaupun ada perbedaan pada penentuan hari raya islam. Implikasi dari penelitian ini adalah, pertama, diharapkan kepada masyarakat agar tetap mengikuti penetapan pemerintah tentang hari raya umat Islam. Dan saling menghargai satu berbadaan pendapat tentang pelaksanaan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Kedua, pemerintah sangat berperang penting dalam hal penetapan hari raya umat Islam agar masyarakat tidak lagi mengalami perpecahan masalah penetapan di laksanakannya hari raya umat Islam.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
36

Syamhudi, M. Hasyim. "Konstruksi sosial pernikahan beda agama dikalangan Muslim Tionghoa di Probolinggo." Ijtihad : Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan 11, no. 2 (December 31, 2011): 127. http://dx.doi.org/10.18326/ijtihad.v11i2.127-143.

Повний текст джерела
Анотація:
The reciprocal connection between religion and family life makes the topic of religious intermarriage ofparticular importance in the sociology of religion. This study was conducted to examine social phenom-ena of interreligious marriage which become popular among Moslems Chinese society in Probolinggo.The main purpose of this study will try to find, why Moslems Chinese society in Probolinggo performinterfaith marriage, which was all the long associated to be forbiden in both Islamic legal system andpossitive common law of Indonesia. In this research the researcher has difficulties to get proper infor-mation about religious behavior, especially about interfaith marriage problems. To solve this problem,the researcher asked for help from the leader of Persatuan Imam Tauhid Indonesia (PITI) Probolinggo,Mr. Irem Grok Sing to get access to main informans.This qualitative research used Berger’s theory ofsocial reconstruction process to explain phenomena. Interreligious marriage as a social discordance inProbolinggo Chinese Moslem community was predicted will expand faster. So there was need somedialogue between religious ideal concepts. In Islamic law, this phenomena can be understood as anactualization of the rahmatan li al-‘alamin mission.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
37

Jamil, Dzulkarnain. "Refleksi Gerakan Politik Islam Indonesia H.O.S Tjokroaminoto Serta Relevansinya Terhadap Indonesia Masa Kini." Oetoesan-Hindia: Telaah Pemikiran Kebangsaan 3, no. 1 (September 1, 2021): 14–29. http://dx.doi.org/10.34199/oh.v3i1.64.

Повний текст джерела
Анотація:
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hal yang baru dalam pandangan H.O.S Tjokroaminoto tentang gerakan politik Islam Indonesia serta relevansinya dengan Indonesia masa kini, selain itu evaluasi kritis terhadap H.O.S Tjokroaminto tentang Gerakan Politik Islam yang terdapat dalam beberapa karyanya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka dengan menggunakan metode Hermeneutika. Hasil penelitian ini adalah Gerakan Politik Islam seharusnya diarahkan untuk menghidupakan persaudaraan sesama anak bangsa dan menciptakan kemandirian yang sebenarnya melalui penggalian terhadap budaya luhur bangsa sehingga mampu menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh lapisan masyarakat. Hakikat gerakan politik Islam H.O.S Tjokroaminoto dan relevansinya dengan Indonesia masa kini dapat menuntun kita menjadi manusia yang aktif dan kreatif serta inovatif dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat secara umum. Gerakan politik islam yang berlangsung dengan tanpa persatuan tidak dapat menuju cita-cita dan tujuan utama yaitu membawa berkah bagi semesta.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
38

Zaifullah, Muh, Syahrul Syahrul, and Kurniati Kurniati. "Etika Politik Islam Nabi Muhammad Saw Periode Madinah dalam Konteks Perpolitikan Indonesia." Al-fiqh 2, no. 2 (July 23, 2024): 127–40. http://dx.doi.org/10.59996/al-fiqh.v2i2.553.

Повний текст джерела
Анотація:
Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang pentingnya internalisasi nilai-nilai etika politik Islam dalam menghadapi kekacauan politik Indonesia pasca Pemilu 2024, yang diharapkan dapat menciptakan aktivitas politik yang adil, bersih, dan sopan serta menjaga persatuan dan keharmonisan bangsa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi nilai-nilai etika politik Nabi Muhammad SAW pada periode Madinah dan relevansinya dalam konteks politik nasional Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan pendekatan sejarah, yang mengintegrasikan kajian Al-Qur’an dan sains humaniora, menggunakan teknik pengumpulan data kepustakaan dan analisis data dengan model content analysis serta hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai etika politik Nabi Muhammad SAW, seperti Ukhuwah Islamiah, persatuan, musyawarah, at-Ta’awun, dan keadilan, relevan dalam menciptakan kehidupan politik yang demokratis dan sehat di Indonesia.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
39

Rahmawati, Rahmawati, Kasim Yahiji, Choirul Mahfud, Jauharoti Alfin, and Much Koiri. "Chinese ways of being good Muslim: from the Cheng Hoo Mosque to Islamic education and media literacy." Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies 8, no. 2 (December 2, 2018): 225–52. http://dx.doi.org/10.18326/ijims.v8i2.225-252.

Повний текст джерела
Анотація:
This article aims to explore the Chinese ways of being Muslim, from buildingthe Cheng Hoo mosque to serving Islamic education and media literacy. Inthe current millennial disruption era, the role of communication medialiteracy in the contemporary Indonesian Chinese Muslim community needsto be studied further, especially its role in supporting the status of being goodChinese Muslim. This article is also intended to discuss the Chinese ways offostering converts and Chinese Muslims through both communication medialiteracy and information technology literacy. Through media analysis method,communication media literacy is part of communication which is based on whosays what, in which channel, to whom, with what effects. This research finds outthat communication media literacy is used by the Indonesian Chinese Muslimcommunity through the publication of Cheng Hoo magazine, WhatsApp ForumPITI Jatim, website, and Facebook. All of these media are used and have asignificant effect on the relation, interaction, aspiration, and communicationbetween the Chinese Muslim community and Chinese non-Muslim community,and the Chinese Muslim community with non-Chinese Muslims in Indonesia.Moreover, the Chinese ways of being good Muslims could also be understoodfrom various ways in establishing Cheng Hoo Mosque, Islamic educationservices based on Chinese community from Kindergarten, Islamic ElementarySchool, Pesantren, and routine or regular discussions.Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana cara-cara orangTionghoa menjadi Muslim dari upaya pembangunan masjid Cheng Hoo hinggapelayanan pendidikan Islam dan literasi media. Di era disrupsi milenial sepertisaat ini, peran literasi media komunikasi dalam komunitas Tionghoa Muslimdi Indonesia kontemporer perlu dikaji lebih lanjut, khususnya perannya dalammendukung menjadi muslim Tionghoa yang baik. Paper ini juga bertujuanuntuk membahas cara Tionghoa dalam pembinaan mualaf dan MuslimTionghoa melalui literasi media komunikasi dan teknologi informasi. Melaluimetode analisis media, literasi media komunikasi merupakan bagian darikomunikasi yang berbasis pada siapa bicara apa, kapan, di mana dan melaluimedia apa serta apa dampaknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasimedia komunikasi yang digunakan komunitas Tionghoa Muslim di Indonesiamelalui penerbitan majalah Cheng Hoo, WhatsApp Forum PITI Jatim, Website dan Facebook. Semua media tersebut digunakan dan memiliki dampak signifikanbagi relasi, interaksi dan komunikasi antara komunitas Tionghoa Muslimdengan Tionghoa non-Muslim dan komunitas Tionghoa Muslim dengan non-Tionghoa Muslim di negeri ini. Lebih dari itu, cara Tionghoa menjadi Muslimyang baik juga terlihat dalam beberapa pelayanan pendidikan Islam berbasiskomunitas Tionghoa di Indonesia dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah DasarIslam, pengajian rutin, dan Pesantren.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
40

Erveline Basri, Dian Monica, Silvia Shishiria, Muhammad Fadlan Alfarisi, and Sheila Ayu Gayatri. "Kajian Elemen Arsitektur Cina, Studi Kasus: Masjid Babah Alun, Jakarta." Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan 3, no. 02 (November 30, 2021): 52–66. http://dx.doi.org/10.47970/arsitekta.v3i02.246.

Повний текст джерела
Анотація:
Bangsa Tionghoa yang datang dan menetap di Indonesia sudah memiliki sejarah yang panjang. Orang Tionghoa sudah mengenal Indonesia sejak abad ke 5 M, dan selama beberapa abad jumlahnya terus bertambah. Dari dulu hingga sekarang, orang-orang Tionghoa sudah memiliki andil dalam perkembangan bangsa Indonesia, dari segi budaya, seni, agama, dan lain-lain. Bentuk perwujudan Sino-Javanese Muslim Culture salah satunya dapat terlihat pada beberapa arsitektur masjid. Bentuk akulturasi budaya serta arsitektur tradisional Cina dengan Nusantara dalam bentuk bangunan salah satunya adalah bangunan Masjid Babah Alun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen-elemen arsitektur tradisional Cina pada bangunan Masjid Babah Alun di Cilandak sehingga dapat diketahui elemen arsitektur dan budaya yang mempengaruhinya. Untuk mengindentifikasi elemen-elemen tersebut penelitian ini menggunakan teori arsitektur, arsitektur Islam dan arsitektur Cina sehingga menghasilkan perbandingan elemen- elemen dan hasil analisanya. Dari karakteristik arsitektur Masjid Babah Alun yang dijadikan obyek penelitian dapat diketahui bahwa 4 dari 7 elemen arsitektur serta ditambah 6 point nilai filosofis dari penggunaan elemen arsitektur Cina yang menyimpulkan bahwa Masjid Babah Alun termasuk bangunan yang mengaplikasikan arsitektur Cina.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
41

Febriyani, Nur Indah, and Mukh Nursikin. "Dakwah Islam Wasathiyah dalam Pendidikan Islam di Indonesia." J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah 3, no. 1 (December 19, 2023): 360–70. http://dx.doi.org/10.56799/jceki.v3i1.2639.

Повний текст джерела
Анотація:
Wasathiyah merupakan salah satu materi yang menarik dalam pendidikan agama Islam. Para ulama menjadi dakwah sebagai salah satu cara untuk mempertahankan konsep wasathiyah. Dakwah wasathiyah yang dikehendaki dalam pemikiran para ulama adalah keseimbangan dalam berpikir. Melihat permasalahan yang kompleks dalam pendidikan Islam di Indonesia, serta munculnya paham-paham ekstrem yang menyimpang dari keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, menjadikan ketertarikan tersendiri untuk dikaji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana dakwah Islam wasathiyah versi ruang lingkup pendidikan Islam di Indonesia. Maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan di perpustakaan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi dari perpustakaan. Metode analisis kegiatan analisis informasi model ini meliputi: reduksi informasi, penyajian informasi, dan penarikan kesimpulan/validasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dakwah Islam wasathiyah dalam lingkup pendidikan di Indonesia memiliki hubungan yang penting dan tidak dapat dipisahkan. Jika para ulama dan mubaligh tidak melakukan dakwah wasathiyah akan condong ke salah satu ekstrim, makan akan menghancurkan persatuan yang ada di Indonesia. Salah satu pilar yang sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam adalah pendidikan dan dakwah karena melalui proses pendidikan dan dakwah semua nilai, norma dan pengetahuan ditransformasikan atau ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Betapa pentingnya pendidikan dan dakwah bagi perkembangan Islam.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
42

Wahyu Adinda Nur Ashifa, Abidah Nabilah, Ananda Fauziah, Raysita Syahnas Sharon, and Muhamad Basyrul Muvid. "Konsep Pendidikan Multikultural Berbasis Islam Dan Peranannya Terhadap Persatuan Indonesia." FATAWA: Jurnal Pendidikan Agama Islam 2, no. 2 (December 14, 2022): 219–25. http://dx.doi.org/10.37812/fatawa.v2i2.454.

Повний текст джерела
Анотація:
Multiculturalism can be understood as an acknowledgment of the diversity of a pluralistic, heterogeneous and plural society. If expanded, it can also be interpreted as a diversity of cultures, traditions, lifestyles, religions, and other forms of difference. For the Indonesian people who are indeed blessed with God Almighty, this plurality and plurality should be a source of pride and great strength for the Indonesian nation. Multiculturalism is not only recognized but also accepted for differences, ethnicity, religion, race, between groups and ethnicities. The Indonesian people who live in it must be able to live side by side with each other, so that the desired harmonization of the Indonesian people can be realized properly. difference with Pancasila (nothing else). As a unifying ideology of the nation, Pancasila is a solution to conflicts between nationalist and religious groups, Pancasila has been able to show its function as a unifier of the plural, heterogeneous, and multicultural Indonesian nation.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
43

Basit, Abdul, Desman Desman, Zulmuqim, and Duski Samad. "Peran Ormas Islam Dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia." AL-IBANAH 8, no. 2 (July 31, 2023): 77–84. http://dx.doi.org/10.54801/ibanah.v8i2.196.

Повний текст джерела
Анотація:
Islam merupakan agama rahmatan lil’alamin, yang tidak hanya bisa dilihat dari aspek ritual maupun teologis semata. Ormas Islam lahir dan didirikan untuk menjawab kebutuhan umat pada bidang keberagamaan. Penelitian ini ingin mengetahui peran ormas pada bidang pengembangan pendidikan Islam di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif melalui studi kepustakaan (library research), dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ormas Islam didirikan dengan tujuan mulia yaitu menjawab keresahan dan melayani kebutuhan masyarakat pada aspek keberagamaan. Untuk mengeksplor lebih dalam tentang perilaku keberagamaan dalam konteks sosial setidaknya membutuhkan tiga pendekatan, yaitu pendekatan sosial, pendekatan agama, dan pendekatan psikologi. Awal munculnya ormas Islam dapat dikelompokkan pada tiga alasan yaitu: pertama, dakwah Islami; kedua, pendidikan; dan ketiga, pemberdayaan ekonomi umat. Ketiga alasan inilah yang melatarbelakangi pergerakan Islam saat itu, sebab urusan politik diawasi dan dikontrol oleh penjajah Hindia Belanda. Kelahiran organisasi keagamaan Islam diawali dengan adanya Jami’at Al Khair di Jakarta (1905), kemudian Al Irsyad (1911), merupakan ormas keturunan Arab di Indonesia pengembangan dari Jami’at Al Khair, seterusnya muncul Syarikat Dagang Islam (1911), dan berikutnya lahir Muhammadiyah di Yogyakarta (1912), Persatuan Islam (1923) di Bandung, Nahdatul Ulama di Surabaya (1926), Al Jami’atul Washliyah di Medan (1930) dan Al Ittihadiyah di Medan (l935).
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
44

Adininggar, Melati Indira, Elvira Dewi Kurnia, and Alfiah Alfiah. "Penerapan Pembauran Ornamen Islam dan Tionghoa Dalam Arsitektur Masjid Muhammad Cheng Hoo." TIMPALAJA : Architecture student Journals 1, no. 2 (January 22, 2020): 140–53. http://dx.doi.org/10.24252/timpalaja.v1i2a6.

Повний текст джерела
Анотація:
Abstrak_ Masyarakat Indonesia pada abad ke 7 Masehi melakukan perdagangan dengan negeri Islam. Interaksi tersebut berpengaruh pada bentuk arsitektur bangunan masjid yang dibangun. Masjid di Indonesia pada umumnya mengadopsi masjid dari Timur Tengah dan ditambah dengan budaya lokal setempat. Tetapi masyarakat keturunan Cina yang beragama islam membangun masjid Muhammad Cheng Ho dengan arsitektur khas Cina. Selain itu, masjid Muhammad Cheng Ho Makassar memiliki bentuk yang unik dan menarik yang berdiri di tengah tengah muslim Makassar yang secara umum memiliki budaya yang berbeda dengan muslim Cina. Sehingga, keberadaan masjid ini sebagai wujud atau simbol dari toleransi antar etnis dan budaya. Konsep arsitektur pada masjid ini merupakan perpaduan antara Islam-Tiongkok dan keunikannya berada pada ragam hias dari masjid yang memiliki makna serta nilai.Kata kunci: Pembauran; Budaya; Masjid. Abstract_Indonesian society in the 7th century AD traded with the Islamic state. These interactions have an effect on the architectural form of the mosque building that was built. Mosques in Indonesia generally adopt mosques from the Middle East and are incorporated with local culture. But the Chinese descendants of Islam who built the Muhammad Cheng Ho mosque with Chinese architecture. In addition, the Muhammad Cheng Ho Mosque in Makassar has a unique and interesting place that stands in the midst of Makassar Muslims who generally have a different culture with Chinese Muslims. So, the existence of this mosque as a form or symbol of tolerance between ethnicity and culture. The architectural concept in this mosque is a blend of Islam-China and its uniqueness is in the decoration of the mosque which has meaning and value.Keywords : Integration; Culture; Mosque.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
45

Habiburrohman, Muhammad. "Pembentukan Identitas Etnis dan Keagamaan Masyarakat Muslim Cina Benteng di Tangerang Banten." Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam 21, no. 2 (May 12, 2023): 104. http://dx.doi.org/10.14421/thaq.2022.21201.

Повний текст джерела
Анотація:
Keberadaan orang-orang Tionghoa di Indonesia hingga kini masih dianggap sebagai orang asing, meskipun beberapa generasi sebelum mereka sudah terlahir di negeri ini. Berbagai strategi dilakukan untuk mendorong pembauran sosial, salah satunya melalui konversi agama dan amalgamasi. Namun, strategi tersebut tidak sepenuhnya berhasil, mereka kerap kali tetap menerima tindakan rasis yang mendorong terjadinya konflik. Di wilayah Tangerang terdapat Cina Benteng, sebutan bagi mereka, untuk membedakan mereka dari masyarakat Tionghoa lain di Indonesia. Cina Benteng cenderung integratif terhadap budaya pribumi sehingga mereka dianggap berhasil membaur. Melalui kajian antropologi-historis, penelitian ini bertujuan menjelaskan identitas dan keagamaan dalam tubuh masyarakat Muslim Cina Benteng di Tangerang. Dengan analisis teori identitas sosial dan konsep diri, penelitian ini menemukan fakta-fakta; 1). Pembentukan identitas Muslim Cina Benteng berjalan melalui proses amalgamasi, mereka membentuk satu identitas baru di tengah realitas sosial masyarakat di Tangerang, 2). Identitas Muslim Cina Benteng tumbuh menjadi dua kelompok yakni, sebagai Islam mualaf dan Islam peranakan (second-generation), 3). Ekspresi identitas dan tipologi keagamaan Muslim Cina Benteng sangat beragam dan kompleks tergantung setting tempat di mana mereka bersinggungan dengan lingkungannya.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
46

Amaruli, Rabith Jihan, and Mahendra Pudji Utama. "KONVERSI AGAMA DAN FORMASI IDENTITAS: Tionghoa Muslim Kudus Pasca-Indonesia Orde Baru." HUMANIKA 22, no. 2 (December 1, 2015): 103. http://dx.doi.org/10.14710/humanika.22.2.103-113.

Повний текст джерела
Анотація:
This paper discusses about religion conversion and assimilation dillema in Kudus Chinese Moslem. As a reality there is no guarantee that the assimilation will be finish with the conversion of Chinese to the Islam. Hopefully, the understanding about plurality (kebhinekaan) will be a strong fundament in the cultural integration. This study found that the Chinese choose Islam, especially in post-New Order, caused by two main motivations coming from itself and environment. The relationship of post-conversion of Chinese muslim, made at a crossroad. On the one hand, the Chinese muslim still considered strange to some native communities. The still come under suspicion only purely politically and economically, while on the other hand their proximity to the government and the muslim community make them “shunned”by the Chinese people.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
47

Hanif, Muhammad, and Agusman Agusman. "READINESS OF DAKWAH INSTITUTIONS FACING THE MILLENNIAL ERA." Al-Risalah 13, no. 2 (June 6, 2022): 325–37. http://dx.doi.org/10.34005/alrisalah.v13i2.1897.

Повний текст джерела
Анотація:
Research Objectives: To determine the preparation of da'wah institutions in facing the millennial era. Research Methods: Qualitative. Research Results: The six da'wah institutions that the author has researched (Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Persatuan Islam (PERSIS), IKADI, Hidayatullah, Wahdah Islamiyah, and University of Da’wah Mohammad Natsir (STID MOHAMMAD NATSIR) state that they are ready and even each of them has developed strategies and concrete steps to preach and guide people in this millennial era. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui kesiapan lembaga dakwah dalam menghadapi era milenial. Metode Penelitian: Kualitatif. Hasil Penelitian: Keenam lembaga dakwah yang penulis teliti (Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Persatuan Islam (PERSIS), IKADI, Hidayatullah, Wahdah Islamiyah, and University of Da’wah Mohammad Natsir (STID MOHAMMAD NATSIR) menyatakan siap bahkan masing-masing telah menyusun strategi dan langkah konkrit untuk berdakwah dan membimbing umat di era milenial ini.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
48

Mukhtar and Tutik Hamidah. "Pentingnya Nilai Persatuan Perpektif Al-Quran Surah Al-Imran Ayat 103 dalam Mengatasi Pandemi Covid-19." Jurnal Online Studi Al-Qur an 17, no. 02 (July 30, 2021): 287–310. http://dx.doi.org/10.21009/jsq.017.2.07.

Повний текст джерела
Анотація:
Nilai-nilai dan semangat persatuan dan larangan perpecahan telah lama ada dan diajarkan oleh Islam, seperti dalam surah Al-Imran ayat 103. Berdasarkan tafsir Ibnu Kasir, Al Misbah dan Al Qurtubi, menjelaskan bagaimana pentingnya persatuan hingga ada ancaman yang “mengerikan” apabila hal tersebut dilanggar (permusuhan/ bercerai-berai). Hal tersebut mengindikasikan pentingnya persatuan dalam kehidupan. Para ulama dan founding father kita juga telah mengingatkan tentang betapa pentingnya persatuan. Berangkat dari pentingnya nilai dan semangat persatuan, dalam konteks penanganan merebaknya covid-19, khususnya di Indonesia, nilai nilai dan semangat persatuan perlu ditanamkan ke setiap sanubari karena nilai dan semangat persatuan tersebut telah lama diajarkan dan banyak contoh keberhasilan akibat nilai persatuan. Kajian ini lebih memfokuskan kepada kajian tafsir (Ibnu Kasir, Al Misbah, dan Al Qurtubi) tentang surah Al-Imran ayat 103 dan dikaitkan dengan dalil-dalil dan teks teks yang relevan dengan nilai-nilai persatuan. Melalui metode deskriptif, dalam surah Al Imran ayat 103 menegaskan bahwa nilai nila persatuan yang ada dapat diimplementasikan dalam dalam menangani pandemic covid-19, diantaranya membingkai persatuan dalam keimanan, bersatu dalam aras ketaatan, dan bersatu dalam menangkal hoax & pengendalian diri.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
49

Yulitasari, Lis. "Paradigma Ekonomi Islam dan Perkembangan Ekonomi Umat di Indonesia." Perbanas Journal of Islamic Economics and Business 4, no. 1 (January 30, 2024): 14. http://dx.doi.org/10.56174/pjieb.v4i1.212.

Повний текст джерела
Анотація:
Artikel ini membahas paradigma ekonomi Islam dan kemajuan perekonomian umat Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dari berbagai sumber seperti artikel, buku, teori, dan sumber lain yang relevan dengan topik penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini ekonomi Islam tengah mengalami masa keemasan dan kejayaan, yang berarti mampu bersaing dengan ekonomi konvensional. Sejak awal, ekonomi dan bisnis Islam berusaha menawarkan alternatif pemikiran dan praktik yang berbeda dengan logika neoliberalisme ekonomi. Ekonomi Islam diharapkan tidak berorientasi pada kapitalisme, sosialisme, komunisme atau sistem lain, melainkan pembangunan ekonomi berdasarkan prinsip syariah. Sistem ekonomi Islam sepenuhnya mengacu pada ajaran agama Islam yang bersumber dari wahyu yaitu Al-Quran dan Hadis. Ekonomi menjadi hal penting dalam kemajuan peradaban suatu bangsa, tidak hanya ditentukan oleh moral dan peradaban yang maju, tetapi juga sangat bergantung pada kemajuan bidang ekonominya. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam upaya kemajuan ekonomi umat antara lain sistem ekonomi Islam, membangun semangat kewirausahaan, persatuan umat, kebijakan penguasa/pemerintah, dan penyadaran zakat serta pengelolaannya.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
50

Tabroni, Roni, Mumuh Muhsin Zakaria, Reiza D. Dienaputra, and R. M. Mulyadi. "Memandang Wajah Negara Islam Di Indonesia: Usaha Pembelajaran Sejarah Melalui Materi Konflik." AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 10, no. 1 (January 27, 2020): 16. http://dx.doi.org/10.25273/ajsp.v10i1.4467.

Повний текст джерела
Анотація:
<p><em>Wajah negara Islam di Indonesia telah mengalami perubahan sejak pertama berdengung di masa Darul Islam hingga sekarang yang dibawa oleh Hizbut Tahrir. Perubahan terletak dalam bentuk gerakan, visi-misi, ide, undang-undang yang berlaku dan sistem pemerintahan yang dianut serta di adopsi. Konflik yang menyertai perubahan tersebut pun berwajah tak sama. Mulai dari konflik intern umat beragama, antar umat beragama hingga yang menggerogoti kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang variasi pembelajaran sejarah melalui materi konflik dan menumbuhkan kesadaran sejarah peserta didik. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Sumber data berasal dari informan, aktivitas pembelajaran, dan dokumen perangkat pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sejarah melalui materi konflik yang berkenaan dengan usaha pendirian Negara Islam Indonesia berkontribusi dalam hal kesadaran sejarah. Sebuah kesadaran sejarah tentang pentingnya persatuan dan kesatuan, pengorbanan dan cinta tanah air. Dengan belajar dari konflik tersebut peserta didik juga dapat membuat langkah antisipatif supaya kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan apresiasi yang muncul dari peserta didik terhadap materi yang lingkupnya dekat dengan mereka, terutama tema-tema agama terkategori sangat baik.</em></p>
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
Ми пропонуємо знижки на всі преміум-плани для авторів, чиї праці увійшли до тематичних добірок літератури. Зв'яжіться з нами, щоб отримати унікальний промокод!

До бібліографії