Статті в журналах з теми "Sadut"

Щоб переглянути інші типи публікацій з цієї теми, перейдіть за посиланням: Sadut.

Оформте джерело за APA, MLA, Chicago, Harvard та іншими стилями

Оберіть тип джерела:

Ознайомтеся з топ-50 статей у журналах для дослідження на тему "Sadut".

Біля кожної праці в переліку літератури доступна кнопка «Додати до бібліографії». Скористайтеся нею – і ми автоматично оформимо бібліографічне посилання на обрану працю в потрібному вам стилі цитування: APA, MLA, «Гарвард», «Чикаго», «Ванкувер» тощо.

Також ви можете завантажити повний текст наукової публікації у форматі «.pdf» та прочитати онлайн анотацію до роботи, якщо відповідні параметри наявні в метаданих.

Переглядайте статті в журналах для різних дисциплін та оформлюйте правильно вашу бібліографію.

1

Särkkä, Liisa, Eeva-Maria Tuhkanen, Tiina Hovi-Pekkanen, and Risto Tahvonen. "Kasvihuoneen jäähdytyksellä parempaan ilmastoon ja satoon." Suomen Maataloustieteellisen Seuran Tiedote, no. 26 (January 31, 2010): 1–4. http://dx.doi.org/10.33354/smst.75773.

Повний текст джерела
Анотація:
Ympärivuotisessa kasvihuonetuotannossa kesäajan ja talvikauden sadot ovat lähes saman suuruiset, vaikka talven tuotanto on lähes pelkän tekovalon varassa. Kesällä tuotannon tehokkuutta rajoittaa auringon kasvihuoneita liikaa lämmittävä vaikutus, jonka takia tuuletusluukkuja joudutaan pitämään auki. Sen seurauksena kasvulle oleellisen hiilidioksidin määrä kasvihuoneessa vähenee, mikä osaltaan rajoittaa kasvua. MTT:n tutkimuksissa kasvihuoneen olosuhteita säädettiin jäähdytyslaitteiston avulla. Lämpötilaa, hiilidioksidipitoisuutta ja ilman suhteellista kosteutta pystyttiin hallitsemaan avaamatta tuuletusluukkuja, paitsi kesän kuumimpina iltapäivän tunteina. Tällaista kasvihuonetta kutsutaan puolisuljetuksi kasvihuoneeksi (semi-closed greenhouse, engl.). Viljelykokeita tehtiin kurkulla, tomaatilla ja leikkoruusulla. Kokeissa verrattiin puolisuljetun ja perinteisen luukkutuuletushuoneen (avoin huone) olosuhteissa kasvatettujen kasvien sadon määrää ja laatua toisiinsa. Lisäksi tutkittiin kasvustojen rakennetta ja yhteyttämisaktiivisuutta mahdollisina selittävinä tekijöinä saaduille tuloksille. Kurkun ja tomaatin kesäsadot suurenivat, ruusun sadon laatu parani ja kasvien rakenne muuttui puolisuljetussa huoneessa verrattuna avoimeen huoneeseen. Kasvihuoneen korkea hiilidioksidipitoisuus ja sitä kautta parantunut lehtien yhteyttäminen selittivät suurimmaksi osaksi saadut tulokset. Lisäksi havaittiin, että puolisuljetussa kasvihuoneessa tulee viljelyolosuhteita kehittää edelleen.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
2

Derrida, Jacques. "« Il courait mort » : salut, salut." Les Temps Modernes 629, no. 1 (2005): 181. http://dx.doi.org/10.3917/ltm.629.0181.

Повний текст джерела
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
3

Wahyuni, Tri, Ahmad Zamhari, Ai Ratna Sahara, and Mayang Citra Dewi. "PENGELOLAAN SABUT KELAPA SEBAGAI MEDIA TANAM HIDROPONIK ATAU COCOPEAT." Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkarya 1, no. 06 (December 30, 2022): 204–11. http://dx.doi.org/10.62668/berkarya.v1i06.451.

Повний текст джерела
Анотація:
Penumpukan limbah sabut kelapa menimbulkan permasalahan tersendiri. Solusi untuk mengatasinya dengan mengolah limbah sabut kelapa menjadi produk yang memiliki manfaat dan nilai jual. Salah satu alternatifnya dengan mengolah sabut kelapa menjadi media cocopeat. Sabut kelapa merupakan kulit bagian luar dari buah kelapa. Sabut kelapa kebanyakan hanya ditumpuk setelah dagingnya diambil. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengelola limbah sabut kelapa tersebut. Dengan melihat sumber bahan baku yang melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal mendorong kami untuk dalam penelitian pembuatan Cocopeat guna peningkatan nilai tambah sabut kelapa sebagai media tanam. Dengan mengubah limbah sabut kelapa menjadi media tanam akan mengurangi pencemaran lingkungan dan dapat menambah nilai ekonomis masyarakat sekitar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi limbah sabut kelapa sebagai media tanam. Hasil dari kegiatan adalah solusi memanfaatkan limbah sabut kelapa menjadi media tanam yang telah dikemas dan siap dijual.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
4

Dotutinggi, Sandri J., Rasid Yunus, and Yayan Sahi. "Produksi Lampion Sabut Kelapa dalam Meningkatkan UMKM di Desa Buhu Kecamatan Telaga Jaya." Jurnal Abdidas 2, no. 6 (November 28, 2021): 1316–20. http://dx.doi.org/10.31004/abdidas.v2i6.472.

Повний текст джерела
Анотація:
Pemanfatan limbah sabut kelapa yang sering dibiarkan begitu saja menjadi salah satu masalah utama di Desa Buhu yang saat ini memiliki perkebunan kelapa yang cukup luas. Faktor kurangnya kapasitas komunikasi masyarakat dan kurangnya kemitraan antara pemerintah dan masyarakat membuat masyarakat khususnya kesulitan untuk mewujudkan program mengelolah potensi limbah sabut kelapa. Kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan sebuah inovasi lampion dengan bahan dasar sabut kelapa untuk memanfaatkan limbah sabut kelapa yang ada dengan membentuk UMKM Lampion Sabut Kelapa. Adapun metode yang digunakan adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada karang taruna dan PKK cara pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi bahan dasar pembuatan lampion sabut kelapa. Hasil dan kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yakni meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan limbah sabut kelapa, kemudian terbentuknya UMKM Lampion Sabut Kelapa di Desa Buhu,Kecamatan Talaga Jaya, Kabupaten Gorontalo.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
5

Sari, Dwi Suprapti, Tantri Palupi, and Siti Hadijah. "RESPON KOMBINASI ABU SABUT KELAPA DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KUBIS BUNGA PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING." Jurnal Agrotek Tropika 10, no. 3 (July 20, 2022): 355. http://dx.doi.org/10.23960/jat.v10i3.5612.

Повний текст джерела
Анотація:
Budidaya kubis bunga pada tanah Podsolik Merah Kuning (PMK) dihadapkan pada masalah pH tanah dan unsur hara yang rendah sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan pemberian abu sabut kelapa dan pemupukan NPK. Tujuan penelitian untuk mengetahui dosis terbaik dari kombinasi pemberian abu sabut kelapa dan pupuk NPK dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah PMK. Penelitian dilaksanakan di Fakultas Pertanian Untan Pontianak sejak Mei – Agustus 2021. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 9 kombinasi perlakuan, dan diulang 3 kali. Perlakuan yang dimaksud adalah: d1 = abu sabut kelapa 10 g + pupuk NPK 7,5 g, d2 = abu sabut kelapa 10 g + pupuk NPK 11 g, d3 = abu sabut kelapa 10 g + pupuk NPK 15 g, d4 = abu sabut kelapa 13,3 g + pupuk NPK 7,5 g, d5 = abu sabut kelapa 13,3 g + pupuk NPK 11 g, d6 = abu sabut kelapa 13,3 g + pupuk NPK 15 g, d7 = abu sabut kelapa 16,6 g + pupuk NPK 7,5 g, d8 = abu sabut kelapa 16,6 g + pupuk NPK 11 g, dan d9 = abu sabut kelapa 16,6 g + pupuk NPK 15 g. Variabel yang diamati meliputi: jumlah daun, berat kering bagian atas tanaman, volume akar, berat segar bunga, dan diameter bunga. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi dosis abu sabut kelapa 10 g + pupuk NPK 11 g menunjukkan pertumbuhan yang baik, sedangkan abu sabut kelapa 10 g + pupuk NPK 7,5 g merupakan dosis yang efisien dalam menghasilkan kubis bunga.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
6

Tooy, Dedie, Eva M. R. Mukuan, and Lynda H. Sue. "Kajian Log Chain Industri Sabut Kelapa di Sulawesi Utara, Indonesia." Agro Bali : Agricultural Journal 4, no. 3 (November 4, 2021): 403–17. http://dx.doi.org/10.37637/ab.v4i3.832.

Повний текст джерела
Анотація:
Sebagai penghasil kelapa yang berkontribusi hampir 10% dari total produksi Indonesia, Sulawesi Utara masih kurang memanfaatkan sabut kelapa yang ada. Kajian Potensi Log Chain Industri Sabut Kelapa di Kab. Minahasa Selatan dan Kota Bitung dilaksanakan untuk menggambarkan log chain sabut kelapa di Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Bitung dalam industri pengolahan sabut kelapa produk intermediate dan produk jadi, sehingga tujuan penelitian ini adalah meneliti beberapa potensi produk turunan sabut kelapa yang dapat dikembangkan dan diterapkan di kelompok tani dan UMKM di Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Selatan. Metode penelitian adalah dengan metode eksploratif kuantitatif dengan melakukan survey, wawancara dan penelusuran kepustakaan. Data kuantitatif primer dan sekunder yang didapatkan diolah untuk mendeskripsikan proses log chain dan manajemen rantai pasok sabut kelapa. Dari segi log chain, dua industi sabut kelapa yang ada, kapasitas produksi industri masih sangat kecil, dan nilainya tidak sampai 40% potensi sabut kelapa di kota Bitung. Sistem log chain industri sabut kelapa, tergambar arus barang/produk sangat sederhana, yaitu dari petani kopra penghasil sabut kelapa dikumpulkan oleh pengumpul untuk selanjutnya dibawa ke industri sabut. Sewaktu-waktu, industri dapat secara langsung mengambil bahan baku ke petani/industri kopra sekitar. Faktor biaya logistik ekspor merupakan faktor penting dalam pengembangan industri sabut kelapa ke depan. Biaya ini mempengaruhi harga beli sabut kelapa sebagai bahan baku yang nilainya masih relatif rendah.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
7

Faryuni, Irfana Diah, Mentarie Resthu Putri, Asifa Asri, and Nurhasanah Nurhasanah. "Kebergantungan Sifat Fisis dan Mekanis Papan Komposit Berbahan Dasar Sabut Pinang dan Sabut Kelapa pada Variasi Struktur." POSITRON 10, no. 1 (September 16, 2020): 8. http://dx.doi.org/10.26418/positron.v10i1.35873.

Повний текст джерела
Анотація:
Pada penelitian ini, telah dibuat papan komposit dengan kandungan serat sabut pinang (Areca catechu L.) dan partikel sabut kelapa (Cocos nucifera L.) yang keduanya berperan sebagai filler. Selain itu, digunakan urea formaldehyde (UF) sebagai matriks, parafin untuk penghambat air, serta NH4Cl sebagai katalis. Struktur papan komposit divariasikan sebanyak 2 jenis, yaitu struktur homogen dan sandwich yang akan diuji sifat fisis dan mekanisnya dengan menggunakan standarisasi Japanese Industrial Standars (JIS) A 5908-2003. Struktur homogen terdiri dari 3 sampel, yaitu 100% serat sabut pinang, 100% partikel sabut kelapa, dan 50% serat sabut pinang dicampur 50% partikel sabut kelapa. Pada struktur sandwich terdapat 2 sampel, yaitu 25% serat sabut pinang sebagai face dan back serta 50% partikel sabut kelapa sebagai core dan 25% partikel sabut kelapa sebagai face dan back serta 50% serat sabut pinang sebagai core. Hasil penelitian menunjukkan sampel sandwich dengan susunan 25% serat sabut pinang sebagai face dan back serta 50% partikel sabut kelapa sebagai core, merupakan sampel yang paling baik yakni memiliki nilai kerapatan 641,36 + 18,03 kg/m3, kadar air 9,88 + 0,49 %, daya serap air 118,74 + 25,61 %, pengembangan tebal 48,82 + 8,44 %, modulus of elasticity 767,90 + 35,41 MPa, modulus of rupture 14,45 + 4,57 MPa, dan internal bonding 0,17 + 0,04 MPa.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
8

Sapiro, Gisèle. "Salut littéraire et littérature du salut." Actes de la recherche en sciences sociales 111-112, no. 1 (March 1, 1996): 36–58. http://dx.doi.org/10.3917/arss.p1996.111n1.0036.

Повний текст джерела
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
9

Trimerani, Resna, Ryan Firmansyah, and Dimas Deworo Puruhito Deworo Puruhito. "Peningkatan Nilai Tambah Sabut Kelapa Melalui Pemberdayaan Kelompok Tani Ngudi Rahayu di Kalisentul Kalibawang." AKM: Aksi Kepada Masyarakat 4, no. 2 (January 1, 2024): 549–58. http://dx.doi.org/10.36908/akm.v4i2.1009.

Повний текст джерела
Анотація:
Sabut kelapa merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, di mana memberikan persentase sebesar 35% dari buah kelapa. Pengolahan sabut kelapa lebih lanjut akan memberikan dampak positif, yaitu dapat meningkatkan nilai ekonomis dari sabut kelapa. Kalisentul merupakan salah satu padukuhan di Desa Banjarharjo yang memiliki potensi sabut kelapa yang besar dan belum termanfaatkan dengan baik. Pengabdian ini bertujuan untuk mengolah sabut kelapa menjadi produk yang dapat bernilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya kelompok tani Ngudi Rahayu. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyuluhan dan pelatihan. Penyuluhan bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pengetahuan terkait pemanfaatan sabut kelapa. Metode penyuluhan ini akan lebih efektif apabila diikuti dengan pelatihan. Pengolahan sabut kelapa memberikan hasil berupa serat sabut (cocofiber) dan serbuk sabut (cocopeat). Cocofibre dapat diaplikasikan untuk membuat kokedama, sedangkan cocopeat digunakan sebagai media tanam untuk tanaman sayuran, yaitu selada.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
10

Arsyad, Muhammad, A. M. Anzarih, and Anwar M. "ANALISIS PENGARUH PERLAKUAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA." Jurnal Teknik Mesin Sinergi 11, no. 2 (May 24, 2019): 147–56. http://dx.doi.org/10.31963/sinergi.v11i2.1104.

Повний текст джерела
Анотація:
Tujuan Penelitian ini ialah mengetahui pengaruh perlakuan serat sabut kelapa terhadap kekuatan tarik komposit serat sabut kelapa. Untuk mengetahui hal tersebut, maka komposit dibuat (1) dengan serat sabut kelapa tanpa perlakuan NaOH tanpa pemanasan, dan dengan serat sabut kelapa dengan perlakuan NaOH dan pemanasan dalam oven. Konsentrasi NaOH yang digunakan ialah 5%, 10%, dan 15% v/v dengan lama perendaman 45 menit. Serat sabut kelapa yang telah direndam NaOH tersebut kemudian dipanaskan dalam tungku pada temperatur 70oC selama 5 jam. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu serat sabut kelapa, NaOH, aquades, resin poliester, katalis MEKPO, gemuk, dan seperangkat alat cetak yang terbuat dari kaca dengan ketebalan 5 mm. Metoda yang digunakan dalam pembutan komposit ialah metode hand lay up yaitu cetakan diolesi gemuk, kemudian resin dituang ke dalam cetakan, kemudian serat sabut kelapa dimasukkan dan disusun secara acak, selanjutnya resin dituang lagi kedalam cetakan, kemudian ditutup dengan kaca sambil ditekan untuk mendapatkan permukaan yang rata. Sedangkan untuk mengetahui kekuatan komposit dilakukan pengujian tarik. Hasil yang diperoleh yaitu nilai kekuatan tarik komposit yang diperkuat serat sabut kelapa meningkat menjadi 24,51.106 N/mm2Â dibandingkan dengan komposit tanpa serat sabut kelapa yaitu 12,98.106 N/mm2. Sama halnya komposit dengan komposit serat sabut kelapa yang diberi perlakuan NaOH, kekuatan tariknya juga meningkat sebanding dengan peningkatan kadar NaOH. Kekuatan tarik tertinggi diperoleh pada konsentrasi NaOH 15% v/v yaitu 15,41.106 N/mm2. Hal ini juga terjadi pada komposit dengan perlakuan serat sabut kelapa NaOH dan pemanasan. Kekuatan tarik tertinggi diperoleh pada konsentrasi NaOH 15% sebesar masing-masing 26,76.106 N/mm2. Kesimpulan yang diperoleh bahwa serat sabut kelapa,dan perlakuan serat sabut kelapa berpengaruh terhadap kekuatan tarik komposit serat sabut kelapa.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
11

Putri, Mentarie Resthu, Irfana Diah Faryuni, and Nurhasanah Nurhasanah. "Pabrikasi Papan Komposit Berbahan Dasar Sabut Pinang (Areca catechu L.) dan Sabut Kelapa (Cocos nucifera L.)." PRISMA FISIKA 7, no. 3 (January 2, 2020): 223. http://dx.doi.org/10.26418/pf.v7i3.36780.

Повний текст джерела
Анотація:
Pada penelitian ini telah dibuat papan komposit dengan bahan utama serat sabut pinang (Areca catechu L.) dan partikel sabut kelapa (Cocos nucifera L.). Bahan tambahan yang digunakan adalah urea formaldehyde (UF) sebagai matriks, parafin untuk penghambat air serta NH4Cl sebagai katalis. Papan komposit divariasikan sebanyak 3 sampel yaitu 100% serat sabut pinang, 100% partikel sabut kelapa dan 50% serat sabut pinang dicampur 50% partikel sabut kelapa. Papan komposit kemudian diuji sifat fisis dan mekanisnya dengan menggunakan standarisasi Japanese Industrial Standars (JIS) A 5908-2003. Hasil penelitian menunjukkan sampel yang terdiri dari 100% serat sabut pinang merupakan sampel yang paling baik yakni memiliki nilai kerapatan sebesar 616,82 kg/m3, kadar air sebesar 11,62%, daya serap air sebesar 182,87%, pengembangan tebal sebesar 59,65%, modulus of elasticity (MOE) sebesar 543,66 MPa, modulus of rupture (MOR) sebesar 9,24 MPa, dan internal bonding (IB)sebesar 0,05 MPa. Semua sampel dapat memenuhi standarisasi JIS A 5908-2003 untuk indikator uji kerapatan dan kadar air.Kata Kunci : komposit, sabut pinang, sabut kelapa
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
12

Hasbiadi, Hasbiadi, La Mpia, Juniaty Arruan Bulawan, Doddy Ismunandar Bahari, Helviani Helviani, Yuli Purbaningsih, Masitah Masitah, Nursalam Nursalam, and Laode Muhsafaat. "Penyuluhan Pembuatan Cocopeat Berbahan Dasar Limbah Sabut Kelapa di Desa Tolowe Ponre Waru Kabupaten Kolaka." Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat 2, no. 3 (July 31, 2023): 741–46. http://dx.doi.org/10.56799/joongki.v2i3.2178.

Повний текст джерела
Анотація:
Kelapa merupakan tanaman jenis palma, bernilai ekonomis cukup tinggi dengan berbagai macam produk turunan baik untuk kebutuhan pangan maupun kebutuhan industri non pangan. Kabupaten Kolaka merupakan wilayah yang memiliki potensi kelapa cukup besar dengan produksi mencapai 3.720 ton per tahun. Pemanfaatan sabut kelapa di Kolaka masih jauh dari harapan bahkan menyebabkan timbunan sabut kelapa diberbagai wilayah. Potensi pemanfaatan sabut kelapa dapat dibuat produk cocopeat yang bernilai ekonomis. Upayan mengedukasi masyarakat terkait pemanfaatan limbah sabut kelapa melalui kegiatan penyuluhan pembuatan cocopeat dengan bahan dasar sabut kelapa. Proses pembuatan sabut kelapa melalui enam tahapan meliputi Tahapan Persiapan Bahan dan Alat, Tahapan Perendaman, Tahapan Penguraian, Tahapan Penjemuran, Tahapan Pengayakan, dan Tahapan Pengemasan.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
13

Zulfikar, Teuku Muhammad. "Analisa Perbandingan Nilai Mutu Lembaran Pulp Kertas Antara Bahan Baku Sabut Kelapa Dengan Tandan Kosong Kelapa Sawit Pada Pemasakan Pulp Melalui Proses Soda." Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi 8, no. 2 (October 30, 2020): 123–30. http://dx.doi.org/10.32672/jss.v8i2.2436.

Повний текст джерела
Анотація:
Percobaan pembuatan pulp dari sabut kelapa dan tandan kosong kelapa sawit telah dilaksanakan. Sabut kelapa mengandung 55% serat, sedangkan pada tandan kosong kelapa sawit terkandung sampai dengan 62,47% serat. Kemungkinan pemanfaatannya untuk kertas dikaji melalui pembuatan pulp dengan proses soda. Dari studi literature diketahui derajat putih sabut kelapa sebesar 21,5ᵒGE dengan indeks sobek 14,7 Nm2/kg, sedangkan pada tandan kosong kelapa sawit derajat putih sebesar 34,00ᵒGE dengan indeks sobek sebesar 7,984 Nm2/kg. Kadar lignin pulp sabut kelapa lebih tinggi dibandingkan kadar lignin pada pulp tandan kosong kelapa sawit. Hal ini menunjukkan bahwa mutu pulp kertas bahan baku tandan kosong kelapa sawit lebh baik daripada sabut kelapa. Kata kunci: Pulp Kertas, Sabut Kelapa, Tandan Kepala Sawit, Proses Soda
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
14

Hendrawan, Andre Budhi, and Nur Aidi Ariyanto. "Perhitungan Daya Listrik Mesin Pengupas Sabut Kelapa." Nozzle : Journal Mechanical Engineering 8, no. 2 (July 19, 2019): 34–39. http://dx.doi.org/10.30591/nozzle.v8i2.2218.

Повний текст джерела
Анотація:
Pada umumnya pengupasan sabut kelapa masih menggunakan proses manual sehingga dibutuhkan tenaga yang besar, waktu yang lama, dan alat yang tajam untuk mengupas sabut kelapa. Untuk itu perlu dikembangkan sebuah alat pengupas sabut kelapa. Mesin pengupas sabut kelapa adalah mesin yang berfungsi untuk memisahkan sabut kelapa dari batok kelapa, dengan tenaga penggeraknya yaitu motor listrik dan dengan memanfaatkan putaran dari dua buah as yang dilengkapi dengan pisau pemotong bergerigi untuk mengupas sabut kelapa dari batok kelapa. Metode pengujian menggunakan 3 buah butir kelapa, untuk mendapatkan waktu yang dihasilkan dalam proses pengupasan sabut kelapa dan untuk mengetahui berapa daya listrik yang digunakan pada mesin pengupas sabut kelapa, dengan menggunakan alat poweremeter digital. Kemudian menghitung biaya pemakaian daya listrik tiap jamnya, sehingga dapat dihitung biaya proses pengupasan sabut kelapa dibandingkan dengan biaya menggunakan tenaga manusia secara manual. Hasil pengujian pada mesin pengupas sabut kelapa menggunakan gear ratio 62/11, menggunakan 3 buah kelapa, waktu 35,5 detik, daya listrik 0,00179947 kwh, dengan perhitungan harga listrik golongan subsidi biaya pengupasan Rp 3.163.467,-, jika dengan perhitungan listrik golongan non subsidi, maka biaya pengupasan Rp 7.298.649,-. Sedangkan pengujian menggunakan gear ratio 62/15, menggunakan 3 buah kelapa, waktu 66,2 detik, daya listrik 0,00362974 kwh, dengan perhitungan harga listrik golongan subsidi biaya pengupasan Rp 6.381.081,-. dengan perhitungan harga listrik golongan non subsidi biaya pengupasan Rp 14.722.224,-. dan sedangkan pengupasan secara manual menggunakan 3 buah butir kelapa, waktu 50,73 detik, biaya pengupasan Rp 300,-.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
15

Sylvia, Yosi, Alimin Mahyudin, and Sri Handani. "Pengaruh Persentase Volume Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L.) Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik Papan Gipsum-Beton." Jurnal Fisika Unand 6, no. 2 (April 5, 2017): 188–93. http://dx.doi.org/10.25077/jfu.6.2.188-193.2017.

Повний текст джерела
Анотація:
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh persentase serat sabut pinang (areca catechu L.) terhadap sifat mekanik dan fisik papan gipsum-beton. Sifat mekanik dan fisik yang diuji meliputi kuat lentur, kuat tekan, densitas dan daya serap air. Kuat tekan dan kuat lentur diukur menggunakan Universal Testing Machine (UTM). Hasil pengujian menunjukan bahwa nilai kuat lentur paling tinggi terdapat pada persentase serat sabut pinang 1,5% yaitu sebesar 1.944 kg/cm2. Nilai kuat tekan paling tinggi terdapat pada papan dengan persentase serat sabut pinang 1% yaitu sebesar 76,36 kg/cm2. Nilai densitas terendah terdapat pada persentase serat sabut pinang 1% yaitu sebesar 1,41 g/cm3. Nilai daya serap air tertinggi juga terdapat pada persentase serat sabut pinang 1% yaitu sebesar 28,42% dan nilai daya serap air terendah sebesar 23,51% terdapat pada persentase serat sabut pinang 0%. Kata kunci: Papan gipsum-beton, serat sabut pinang, sifat mekanik dan fisik.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
16

Sawir, Hendri. "Papan Komposit Termoset Serat Sabut Kelapa." Jurnal Pembangunan Nagari 2, no. 2 (January 25, 2018): 103. http://dx.doi.org/10.30559/jpn.v2i2.32.

Повний текст джерела
Анотація:
Telah dilakukan penelitian pemanfaatan limbah sabut kelapa pada pembuatan papan komposit (partikel) serat sabut kelapa. Hasil yang didapatkan dari bagian sabut kelapa yaitu serat sabut adalah dalam bentuk papan komposit. Papan komposit diperoleh dengan menentukan panjang serat sabut kelapa jenis CHF.2, menentukan banyak bahan perekat jenis Urea formaldehyde. Perekat untuk pengujian keteguhan tekan adalah lem FOX. Untuk pengkilapan adalah melamin formaldehide jenis impra. Ukuran panjang serat sabut kelapa yang paling cocok untuk membuat papan komposit dari serat sabut kelapa adalah 9 cm dan pemakaian perekat urea formaldehide 10 % dari berat kering serat. Dari hasil penelitian ini didapatkan berdasarkan Analisis Ragam (Anova), Papan komposit yang dihasilkan memenuhi standar SNI. No. 03-2105-96, dan FAO. 1958. Untuk pengkilapan, jumlah (berat labur) melamin formaldehide yang terbaik untuk menjadikan papan lebih bercorak adalah 200 gram/m2 . Sifat fisis dan mekanis papan komposit yang telah dilapisi dengan melamin formaldehide tidak diamati.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
17

Saputra, Reynaldi, Kardiman Kardiman, Deri Teguh Santoso, and Al Ichlas Imran. "Analisis Sifat Mekanis dan Sifat Fisis pada Komposit Serat Sabut Kelapa Serat Bambu Matriks Epoxy Sebagai Material Bumper Mobil." Jurnal Rekayasa Mesin 17, no. 1 (May 14, 2022): 37. http://dx.doi.org/10.32497/jrm.v17i1.3014.

Повний текст джерела
Анотація:
<p>Material komposit merupakan material yang tersusun dari dua gabungan atau lebih material, yang mana menghasilkan suatu material baru dengan sifat-sifat material yang lebih baik dari material dasar sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat mekanis dan sifat fisis serat sabut kelapa serat bambu matriks <em>epoxy </em>sebagai material bumper mobil.<em> </em>Komposit dibuat menggunakan lima variasi fraksi volume yaitu 5% serat sabut kelapa: 15% serat bambu: 80% matriks, 10% serat sabut kelapa: 10% serat bambu: 80% matriks, 15% serat sabut kelapa: 5% serat bambu: 80% matriks, 0% serat sabut kelapa : 20% serat bambu : 80% matriks dan 20% serat Sabut kelapa: 0% serat bambu: 80% matriks dan karakteristik sifat fisis meliputi data densitas, <em>swelling</em>, dan serapan air. Hasil pengujian sifat fisis komposit pada <em>swelling</em>, dan serapan air menunjukkan bahwa komposit yang dibuat telah memenuhi klasifikasi JIS A5908, sedangkan densitas komposit masih belum memenuhi klasifikasi JIS A5908. Hasil pengujian tarik pada komposit menunjukkan bahwa nilai kekuatan tarik maksimal yang paling besar diperoleh pada fraksi 20% serat bambu : 0% serat Sabut kelapa : 80% matriks dengan nilai 95,578 MPa, yang mana diikuti penurunan kekuatan tarik pada fraksi volume 5% serat sabut kelapa: 15% serat bambu: 80% matriks, 10% serat sabut kelapa: 10% serat bambu: 80% matriks, 15% serat sabut kelapa: 5% serat bambu: 80% matriks, dan 20% serat sabut kelapa: 0% serat bambu: 80% matriks Komposit yang dianalisis masih layak digunakan sebagai material pembuat bumber mobil karena kekuatan tariknya tidak kurang dari standar bumper mobil yaitu 8,09 MPa.</p>
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
18

Bahsoan, Mahmud, Yunita Djamalu, and Iqrima Staddal. "MODIFIKASI MATA PISAU PADA MESIN PENGUPAS SABUT KELAPA." Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) 5, no. 1 (May 27, 2020): 35–41. http://dx.doi.org/10.30869/jtpg.v5i1.538.

Повний текст джерела
Анотація:
Mesin pengupas sabut kelapa menggunakan mata pisau yang berbentuk seperti busur dengan sudut 70º ini dapat memisahkan sabut kelapa dari batok kelapa. Mesin ini akan mempercepat secara efisien dalam pengupasan sabut kelapa dibandingkan dengan menggunakan mata pisau berbentuk lancip ke atas yang sebelumnya. Karena pada mata pisau tersebut masih belum maksimal pada saat proses pengupasan, dimana mata pisau ini masih menggaruk batok kelapa hingga sampai pecah saat proses pemisahaan sabut dari batok. Untuk itu, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, perlu diciptakan inovasi untuk meningkatkan nilai ekonomis dan pemanfaatannya sebagai produksi kopra.“Modisfikasi Mata Pisau Pada Mesin Pengupas Sabut Kelapa” dengan kapasitas 18.96 detik/buah.Dimaksudkan untuk pendapatan petani lebih meningkat dan terhindar dari resiko kecelakaan. Setelah dilakukan perancangan mesin pengupas sabut kelapa, diperoleh dimensi dan ukuran mesin sesuai dengan standar yang ada, seperti daya motor penggerak yang digunakan, serta komponen-komponen mesin lainnya. Sehingga akan dihasilakn mesin pengupas sabut kelapa dengan biaya yang lebih efisien, terjangkau dan hasil produksinya juga sesuai dengan yang diharapkan
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
19

Ramli, Nursayuti. "PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR SABUT KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L.)." Jurnal Penelitian Agrosamudra 10, no. 1 (June 30, 2023): 40–47. http://dx.doi.org/10.33059/jupas.v10i1.7832.

Повний текст джерела
Анотація:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pupuk organik cair sabut kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kubu Kecamatan Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen yang dimulai pada tanggal 15 November sampai dengan 19 Januari 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial. Adapun faktor yang diteliti, yaitu pengaruh pupuk organik cair sabut kelapa (K) dengan perlakuan sebagai berikut : Faktor I : pupuk organik cair sabut kelapa (K) terdiri dari 4 taraf, yaitu : K0 = 0 ml (kontrol), K1 = 50 ml POC sabut kelapa/liter air, K2 = 100 ml POC sabut kelapa/ liter air, K3 = 150 ml POC sabut kelapa/ liter air. Pengamatan dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah buah, berat buah, panjang buah, diameter buah dan persentase bunga menjadi buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik cair sabut kelapa berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman pada umur 20 HST (17,83 cm) dan 60 HST (37,73 cm), jumlah buah (1,75 buah), berat buah (199,05 g), panjang buah (20,95 cm), diameter buah (4,29 cm), dan persentase bunga menjadi buah (43,99%). Perlakuan terbaik dijumpai pada perlakuan pupuk organik cair sabut kelapa konsentrasi 50 ml/liter air (K1).
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
20

Fitri Arriyani, Yang, Masdani Masdani, Sastra Setiawan, Ego Fernando, and Khodad Azizi Costacurta. "Desain dan Fabrikasi Mesin Pengupas Kelapa Sistem Pengupas Bergigi." Manutech : Jurnal Teknologi Manufaktur 15, no. 01 (June 27, 2023): 49–56. http://dx.doi.org/10.33504/manutech.v15i01.257.

Повний текст джерела
Анотація:
Salah satu bagian buah kelapa yang dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomis adalah bagian sabut kelapa. Proses pengupasan sabut kelapa harus dilakukan oleh seseorang yang memiliki keterampilan tertentu dan proses ini memiliki resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang bangun mesin pengupas sabut kelapa agar dapat mempermudah pekerja dalam pengupasan serta menganalisis biaya-biaya yang diperlukan untuk pengoperasian mesin. Mesin ini dapat membantu proses pengupasan sabut kelapa sehingga sabut dapat terlepas dari bagian tempurung buah kelapa, dapat mempercepat waktu pengupasan, dan meringankan pekerjaan pengupas sabut kelapa. Pembuatan desain mesin diawali dengan membuat konsep alternatif untuk sistem pengupasan, pemilihan konsep alternatif, membuat desain lengkap, dan proses pembuatan mesin. Pemilihan konsep alternatif desain dinilai dari aspek ekonomis dan jumlah komponen. Bagian sistem pengupasan didesain bergigi dengan tujuan agar sabut dapat terjepit pada poros bergigi dan tidak mengalami slip sehingga dapat mempercepat proses pengupasan. Mesin pengupas sabut kelapa terdiri dari 47 komponen bagian dengan dimensi mesin p x l x t: 960 mm x 400 mm x 1136 mm dan menggunakan motor penggerak 6,5 HP dengan bahan bakar bensin. Kapasitas rata-rata mesin pengupas sabut adalah 216 buah/jam. Perkiraan biaya tetap penggunaan mesin adalah Rp 2.449.440/tahun, biaya tidak tetap Rp 20.855/jam, biaya pokok Rp 101,31/buah, dan break even point sebanyak 6.071,25 buah/tahun.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
21

Salim, Reny, Tuty Taslim, and Irene Puspa Dewi. "The Karakterisasi dan Skrinning Fitokimia Simplisia Sabut Kelapa Muda." JKPharm Jurnal Kesehatan Farmasi 4, no. 2 (December 29, 2022): 66–74. http://dx.doi.org/10.36086/jpharm.v4i2.1449.

Повний текст джерела
Анотація:
Latar Belakang: Sabut kelapa muda merupakan salah satu simplisia yang telah diuji mempunyai manfaat sebagai antibakteri dan antiseptik. Sabut kelapa muda sebagai salah satu simplisia herbal bagi pengobatan belum pernah dikarakterisasi dan diidentifikasi kandungan metabolit sekunder yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai parameter standar mutu simplisia serbuk sabut kelapa muda dan kandungan metabolit sekunder yang dimilikinya. Metode: Karakterisasi serbuk simplisia sabut kelapa muda berupa uji organoleptis, kadar air, kadar sari larut air, dan kadar sari larut etanol. Metode penentuan kadar air menggunakan metode destilasi azeotropic kontiniu. Metode uji organoleptis dan kadar sari larut air dan larut etanol sesuai dengan Farmakope Herbal Indonesia. Skrinning fitokimia serbuk simplisia sabut kelapa muda menggunakan uji Mayer, uji Dragendroff, uji Bouchardat, Shinoda test, Liebermann Buchard test, saponin test, polifenol test. Hasil: Serbuk simpilisia mempunyai warna dark salmon pink, berbau khas lemah, kadar air, kadar sari larut air dan sari larut etanol secara berurutan sebesar (6,94; 16,85; 18,35)%. Jenis senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada serbuk simplisia sabut kelapa muda adalah alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid. Kesimpulan:Nilai parameter standar mutu serbuk simplisia sabut kelapa muda adalah warna dark salmon pink, berbau khas lemah, kadar air, kadar sari larut air dan sari larut etanol secara berurutan sebesar (6,94; 16,85; 18,35)% serta jenis senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada serbuk simplisia sabut kelapa muda adalah alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid. Kata kunci : karakterisasi simplisia, skrinning fitokimia simplisia, sabut kelapa muda
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
22

Jatmika, Lara Putri, and Alimin Mahyudin. "Pengaruh Persentase Serat Sabut Kelapa dan Resin Polyester Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan." Jurnal Fisika Unand 6, no. 4 (October 3, 2017): 387–93. http://dx.doi.org/10.25077/jfu.6.4.387-393.2017.

Повний текст джерела
Анотація:
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh persentase serat sabut kelapa dan resin polyester terhadap sifat fisik dan mekanik papan beton ringan. Persentase serat sabut kelapa yang digunakan adalah 0%, 0,2%, 0,4%, 0,6%, dan 0,8%. Persentase resin polyester pada penelitian ini adalah 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1%. Pengujian yang dilakukan pada sampel meliputi uji densitas, daya serap air, porositas, kuat tekan, dan kuat lentur. Penambahan serat sabut kelapa dan resin polyester dapat membuat papan beton lebih ringan dibandingkan dengan papan GRC yang ada di pasaran. Nilai densitas yang terendah diperoleh pada 0,8% serat sabut kelapa yaitu 1,502 g/cm3 dan 0,75% resin polyester yaitu 1,509 g/cm3. Penambahan 0,6% serat sabut kelapa dan 0,75% resin polyester merupakan persentase optimum yang dapat diisikan ke dalam papan beton ringan. Nilai densitas papan beton ringan sudah memenuhi SNI 03-3449-2002 namun kuat tekan beton ringan jenis struktural belum memenuhi SNI 03-3449-2002. Nilai daya serap air beton ringan berbahan serat sabut kelapa dan resin polyester belum memenuhi SNI 03-2105-2006.Kata kunci: densitas, kuat tekan, porositas, resin polyester, serat sabut kelapa
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
23

M, Saripuddin, Jamaluddin Jamaluddin, Darmadi Azis, and Andi Haslinah. "PENGARUH FRAKSI VOLUME KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA BERMATRIK POLIMER TERMOSETING POLYESTER TERHADAP KEKUATAN LENTUR." ILTEK : Jurnal Teknologi 17, no. 01 (April 25, 2022): 15–19. http://dx.doi.org/10.47398/iltek.v17i01.59.

Повний текст джерела
Анотація:
Sabut kelapa merupakan bahan penguat alami dalam pengembangan komposit berpenguat serat alam. Dalam penelitian mengenai sabut kelapa sebagai penguat divariasikan dengan berbagai ukuran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi fraksi volume komposit serat sabut kelapa bermatrik resin polyester terhadap kekuatan lentur dan untuk mengetahui kekuatan maksimal komposit serat sabut kelapa bermatrik polyester. Metode yang dingunakan adalah metode esperimen untuk membuat komposit serat sabut kelapa. Komposit serat sabut kelapa yang digunakan yaitu dengan variasi fraksi volume 25%, 30% dan 40%. Dibuat variasi ukuran penguat dari serat dan kemudian dibuat komposit dengan melakukan perendaman sabut kelapa menggunakan larutan alkali NaOH 5% selama 2 jam. Selanjutnya dilakukan uji spesimen. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa komposit dengan fraksi volume 40% memiliki kekuatan bending maksimal sebesar 61,967 (Mpa) dan yang paling rendah adalah komposit dengan fraksi volume 25% memiliki kekuatan bending sebesar 36,575 (Mpa). Sehingga disimpulkan bahwa semakin kecil fraksi volume pada komposit maka akan semakin kecil kekuatan bending yang dihasilkan, kemudian semakin besar fraksi volume komposit maka semakin besar kekuatan bending yang dihasilkan.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
24

Imansyah, Fitri, Muhammad Iqbal Arsyad, and Ivan Sujana. "IMPLEMENTASI MESIN PENGURAI SABUT KELAPA UNTUK OPTIMALISASI PEMANFAATAN LIMBAH SABUT KELAPA MENJADI COCOPEAT DAN COCOFIBER GUNA MENDORONG PEREKONOMIAN DUSUN KARYA TANI DESA JERUJU BESAR." Jurnal Abdi Insani 11, no. 1 (February 15, 2024): 318–30. http://dx.doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1346.

Повний текст джерела
Анотація:
Limbah sabut kelapa merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan yang signifikan di banyak wilayah, termasuk di dusun Karya Tani Desa Jeruju Besar. Dalam upaya mengatasi masalah ini, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan fokus pada implementasi mesin pengurai sabut kelapa untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah tersebut. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan perekonomian lokal dengan memanfaatkan limbah sabut kelapa menjadi produk bernilai tambah seperti cocopeat dan cocofiber. Metode pelaksanaan melibatkan pelatihan kepada masyarakat dalam penggunaan mesin pengurai sabut kelapa dan proses pengolahan limbah menjadi cocopeat dan cocofiber. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan produksi cocopeat dan cocofiber serta peningkatan pendapatan bagi masyarakat lokal. Selain itu, penggunaan mesin pengurai sabut kelapa juga membantu mengurangi dampak negatif limbah sabut kelapa terhadap lingkungan. Evaluasi terhadap kegiatan ini mengidentifikasi beberapa hambatan teknis dan logistik yang dihadapi, namun secara keseluruhan, kegiatan ini berhasil memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat sambil mengurangi dampak lingkungan negatif dari limbah sabut kelapa. Sebagai kesimpulan, kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat penting dalam mengatasi masalah lingkungan sambil meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
25

Bitu, Laswar Gombilo. "STUDI KARATERISTIK MARSHALL TERHADAP CAMPURAN ASPAL PANAS LAWELE GRANULAR ASPHALT (LGA) MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SABUT KELAPA." Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil UNIDAYAN 8, no. 1 (May 28, 2019): 60–69. http://dx.doi.org/10.55340/jmi.v8i1.633.

Повний текст джерела
Анотація:
Perkerasan lentur merupakan perkerasan yang paling diminati pada struktur perkerasan jalan raya. Untuk memperbaiki karateristik / sifat-sifat campuran beraspal dan dapat digunakan sebagai substitusi untuk mengurangi pemakaian aspal minyak adalah Lawele Granular Asphalt. Dalam penelitian ini menggunakan bahan tambah sabut kelapa karena sabut kelapa adalah salah satu hasil alam yang dapat terus diperbaharui dan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik marshall terhadap kadar sabut kelapa. Panjang sabut kelapa digunakan kurang lebih antara 5 mm – 10 mm dengan kadar sabut kelapa 0%, 2%, 3%. Dengan kadar aspal 6% yang terdiri dari AC 3% dan Lawele Granular Asphalt 3%(10%). Pengujian awal dilakukan dengan pemeriksaan terhadap material yang akan dipakai dalam membuat benda uji. Pemeriksaan terhadap material dilakukan untuk mengetahui material apakah telah memenuhi spesifikasi dan apakah dapat digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan benda uji. Hasil Pengujian Marshall dari penelitian ini didapatkan bahwa kadar sabut kelapa optimum sesuai spesifikasi Bina Marga adalah 2%. Kadar sabut kelapa 0% tidak memenuhi spesifikasi Bina Marga dan 3% tidak memenuhi spesifikasi Bina Marga.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
26

Retor Rante Tondok, Alpius, and Monika D. M. Palinggi. "Pengaruh Sabut Kelapa sebagai Bahan Tambah Campuran AC-BC Menggunakan Batu Gunung Barani." Paulus Civil Engineering Journal 3, no. 4 (December 30, 2021): 639–45. http://dx.doi.org/10.52722/pcej.v3i4.344.

Повний текст джерела
Анотація:
Salah satu pemanfaatan Sabut Kelapa sebagai campuran beraspal, saat ini sudah banyak digunakan berbagai macam bahan tambah untuk meningkatkan mutu campuran beraspal. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik campuran AC-BC yang memakai bahan tambah Sabut Kelapa dan juga untuk mengetahui pengaruh Sabut Kelapa pada campuran AC-BC. Metode yang digunakan yaitu perendaman Marshall konvensional diperoleh campuran AC-BC dengan kadar Sabut Kelapa sebagai bahan tambah yaitu 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dengan kadar aspal 5%. Adapun pengaruh karakteristik pada tiap komposisi campuran yaitu jika kadar Sabut Kelapa bertambah, maka nilai Stabilitas diperoleh 1300,74-2354,10 dan VFB 72,28-75,70 dimana semakin meningkat, sedangkan untuk nilai VIM 4,18-3,52 , Flow 3,50-2,33 dan VMA 15,08-14,49 dimana semakin menurun. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa campuran AC-BC dengan menggunakan bahan tambah Sabut Kelapa telah memenuhi sepesifikasi umum bina marga 2018.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
27

Nurlia, Nurlia, Muhammad Ilham, Lustanri Asobo, Firman Sangintang, Sarianti Sarianti, Winda Soom, Nurhasana S. Lajagang, Sayyidah Nadhirotul Luthfiyyah, and Sri Wulyani. "Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Menjadi Pot Anggrek di Desa Bangketa Kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai." Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia 2, no. 2 (April 2, 2022): 733–38. http://dx.doi.org/10.54082/jamsi.318.

Повний текст джерела
Анотація:
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan karena melihat banyaknya limbah sabut kelapa yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Bangketa Kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai karena kurangnya pengetahuan tentang pengolahan sabut tersebut. Pelaksanaan kegiatan pengabdian terdiri atas tiga tahap yaitu koordinasi, persiapan dan pelaksanaan. Peserta kegiatan ini adalah ibu PKK Desa Bangketa Kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai. Hasil kegiatan ini yaitu munculnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan limbah sabut kelapa agar menjadi barang yang memiliki nilai jual dan ekonomis serta mengurangi limbah sabut kelapa yang ada di Desa Bangketa Kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat mengetahui dan terampil dalam membuat limbah sabut kelapa menjadi pot anggrek, dilihat dari partisipasi dan antusias yang tinggi selama mengikuti pelatihan. Oleh karena itu, kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Desa Bangketa Kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai dalam pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi pot anggrek.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
28

Habe, Muhammad Arsyad, and Nur Wahyuni. "Analisis Pengaruh Lama Perendaman Serat Sabut Kelapa dalam Larutan NaOH terhadap Perubahan Diameter Serat Sabut Kelapa." Jurnal Teknik Mesin Sinergi 13, no. 2 (May 26, 2019): 101–10. http://dx.doi.org/10.31963/sinergi.v13i2.1145.

Повний текст джерела
Анотація:
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini ialah untuk menentukan pengaruh lama perendaman serat sabut kelapa dalam larutan NaOH terhadap perubahan diameter serat sabut kelapa. Serat sabut kelapa direndam dalam larutan natrium hidroksida (NaOH) dengan konsentrasi 20% selama 1, 3, 5, 7, 9, dan 11 jam. Setelah direndam, serat sabut kelapa dikeringkan pada suhu ruang, kemudian dilakukan pengukuran diameter untuk mengetahui perubahan diameter yang terjadi. Pengukuran diameter akan dilakukan pada 5 (lima) titik pada serat sabut kelapa. Setiap variabel akan diuji sebanyak 3 (tiga) kali. Data-data yang diperoleh akan dianalisa secara statistik dengan menerapkan metode deskriftif, dimana semua data-data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, perendaman serat sabut kelapa dalam larutan NaOH 20% memberikan pengaruh terhadap diameter serat, yaitu dimaeter serat lebih besar setelah perendaman. Peningkatan tertinggi diameter serat terjadi pada perendaman 3 jam, yaitu sekitar 50,98%
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
29

Hayat, Edy Syafril, Sri Andayani, and Susilawati Soeyoed. "PENGARUH APLIKASI PUPUK CAIR ASAL BUAH MAJA DAN SABUT KELAPA TERHADAP TANAMAN KANGKUNG PADA TANAH SUBOPTIMAL." Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto 23, no. 2 (December 28, 2021): 115. http://dx.doi.org/10.30595/agritech.v23i2.9242.

Повний текст джерела
Анотація:
Penelitian bertujuan ini untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk organik cair asal buah maja dan sabut kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung yang ditanam di tanah suboptimal. Tanah suboptimal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tanah alluvial, yang berasal dari lingkungan kampus Universitas Panca Bhakti (UPB) yang termasuk dalam daerah aliran sungai (DAS) Kapuas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental di polibag dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari dua faktor perlakuan. Faktor I adalah perlakuan aplikasi pupuk cair asal buah maja dengan kode m yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu m1= aplikasi pupuk cair buah maja dengan konsentrasi 10%, m2= aplikasi pupuk cair buah maja dengan konsentrasi 30% dan m3= aplikasi pupuk cair buah maja dengan konsentrasi 50% . Faktor II adalah perlakuan aplikasi pupuk cair asal sabut kelapa dengan kode s yang terdiri dari 3 taraf yaitu s1= aplikasi pupuk cair sabut kelapa dengan konsentrasi 10%, s2= aplikasi pupuk cair sabut kelapa dengan konsentrasi 30% dan s3= aplikasi pupuk cair sabut kelapa dengan konsentrasi 50% . Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk cair asal sabut kelapa berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman kangkung, namun tidak terjadi interaksi antara pupuk cair asal buah maja dengan pupuk cair asal sabut kelapa terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah klorofil, dan produksi tanaman. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah aplikasi pupuk cair sabut kelapa dengan konsentrasi 50% menghasilkan pertumbuhan tanaman kangkung terbaik yaitu dengan jumlah daun rata-rata 13,05 helai.Kata kunci : Pupuk cair, buah maja, sabut kelapa, tanah suboptimal, kangkung
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
30

Renard, Paul. "« Salut, papa ! »." Roman 20-50 58, no. 2 (2014): 41. http://dx.doi.org/10.3917/r2050.058.0041.

Повний текст джерела
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
31

Pierre-Marc. "Salut l'artiste." Médium 3, no. 2 (2005): 154. http://dx.doi.org/10.3917/mediu.003.0154.

Повний текст джерела
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
32

Boireau, Sandrine. "Salut Claude." VST - Vie sociale et traitements 74, no. 2 (2002): 46. http://dx.doi.org/10.3917/vst.074.0046.

Повний текст джерела
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
33

Ehret, Marie-Florence. "Salut Barbès." Hommes et Migrations 1122, no. 1 (1989): 30–31. http://dx.doi.org/10.3406/homig.1989.1302.

Повний текст джерела
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
34

Nevins, A., and S. B. Levy. "Salut Victor." Gerontologist 31, no. 6 (December 1, 1991): 850–51. http://dx.doi.org/10.1093/geront/31.6.850a.

Повний текст джерела
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
35

Habermas, Jürgen, Almuth Grésillon, and Isabelle Vodoz. "Dernier salut." Rue Descartes 48, no. 2 (2005): 70. http://dx.doi.org/10.3917/rdes.048.0070.

Повний текст джерела
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
36

Cohen-Levinas, Danielle. "Sans salut." Lignes 68, no. 2 (January 30, 2024): 43–48. http://dx.doi.org/10.3917/lignes.068.0043.

Повний текст джерела
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
37

Dumais, Monique. "L’autre salut : femmes et religions." Introduction 3, no. 2 (April 12, 2005): 1–10. http://dx.doi.org/10.7202/057603ar.

Повний текст джерела
Анотація:
Dans ce texte d'introduction, l'auteure présente les articles du numéro en utilisant quelques variations sémantiques du mot «salut», un mot bien approprié au domaine religieux. Quatre considérations la guident. La première, «salut ô femmes», marque la nécessité de reconnaître la participation trop souvent cachée des femmes dans les religions. La deuxième, «salut par les femmes», indique la force salvifique que les femmes ont déployée et qu'elles peuvent exercer dans l'évolution des traditions religieuses. La troisième, «salut avec les femmes», souligne que les femmes mettent en oeuvre leurs dynamismes regroupés pour faire avancer leurs actions et leurs recherches. La dernière, «salut aux femmes», manifeste l'importance du développement de plusieurs aspects des recherches féministes concernant les religions.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
38

Rahman, Aulia, Sunarso Sunarso, B. I. M. Tampoebolon, and L. K. Nuswantara. "PENGARUH PERBEDAAN ARAS STARTER PADA FERMENTASI SABUT KELAPA TERHADAP KECERNAAN BAHAN PAKAN DAN PRODUKSI VOLATILE FATTY ACIDS SECARA IN VITRO." JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU 8, no. 2 (July 31, 2020): 66. http://dx.doi.org/10.23960/jipt.v8i2.p66-71.

Повний текст джерела
Анотація:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh aras starter pada fermentasi sabut kelapa terhadap Kecernaan Bahan Kering (KcBK), Kecernaan Bahan Organik (KcBO) dan Volatile Fatty Acids (VFA) dengan metode in vitro. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan terdiri dari 4 perlakuan aras starter yaitu T0 (fermentasi sabut kelapa + 0% starter), T1 (fermentasi sabut kelapa + 2% starter), T2 (fermentasi sabut kelapa + 4% starter), dan T3 (fermentasi sabut kelapa + 6% starter) dengan 5 ulangan tiap perlakuan dan lama fermentasi 10 hari. Hasil penelitian menunjukkan sabut kelapa yang difermentasi dengan aras starter sampai 6% dapat meningkatkan (P<0,05) KcBK dan KcBO tetapi berpengaruh tidak nyata pada VFA. Rata-rata nilai KcBK dan KcBO pada perlakuan T0, T1, T2 dan T3 berturut-turut adalah KcBK 28,08%; 30,71%; 34,27%; 35,78% dan KcBO 28,73%; 31,81%; 35,21%; 36,88%. Rata-rata nilai produksi VFA pada perlakuan T0, T1, T2 dan T3 berturut-turut adalah 130 mM, 125 mM, 118 mM dan 120 mM. Simpulan penelitian adalah pemberian aras starter mampu meningkatkan KcBK dan KcBO dan produksi VFA memiliki kecenderungan menurun serta pemberian aras starter optimal pada level 4%. Kata kunci : Fermentasi, In vitro, Kecernaan, Sabut kelapa, Volatile fatty acid.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
39

Arman Hidayat, Mursalim Ninoy La Ola, Muhammad Buttomi Masgode, and Al Tafakur La Ode. "Compressive Strength of Coconut Fiber Concrete Using Sea Water as a Solvent." JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION 7, no. 1 (March 1, 2023): 125–31. http://dx.doi.org/10.31289/jcebt.v7i1.8935.

Повний текст джерела
Анотація:
Beton adalah campuran antara semen porland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat. Peneliti bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kuat tekan beton serat sabut kelapa dengan air laut sebagai pelarutnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, beton selinder dicetak dengan berukuran 15x30 cm dengan menambahkan serat serabut kelapa pada campuran beton dengan mutu fc’ 22,5 MPa dan sebagai pembanding peneliti membuat sampel beton sabut kelapa dengan air tawar sebagai pelarut. Hasil penelitian ini dengan penambahan serat 1% dari berat semennya pada umur 3 hari uji tekan amencapai 10,02 Mpa untuk beton air tawar dan beton sabut air laut sebesar 6,51 MPa. Pada umur 7 hari beton air tawar sebesar 15,76 Mpa sedangkan beton sabut kelapa air laut sebesar 7,42 MPa. Untuk umur 28 hari pada beton air tawar sebesar 23,78 MPa, sedangkan beton sabut kelapa air laut sebesar 14,72 Mpa. Kesimpulan yang diperoleh pada penilitian ini bahwa pemakaian air laut sebagai bahan pelarut pada beton sabut kelapa mengalami penurunan kekuatan yakni sebesar 23,53% dibandingkan dengan beton sabut kelapa dengan air tawar sebagai pelarut untuk umur 28 hari.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
40

Sukmawati, Sukmawati, and Suvarman Syam. "PEMBUATAN POT DARI SABUT KELAPA DI DESA RAPPANG BARAT." SIPISSANGNGI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 3, no. 2 (July 19, 2023): 167. http://dx.doi.org/10.35329/sipissangngi.v3i2.3645.

Повний текст джерела
Анотація:
Desa Rappang Barat Kecamatan Mapilli Kabupaten Polewali Mandar menjadi salah satu lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Multimatik ini. Proses pelaksanaan KKN dilakukan dengan cara pendekatan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT). Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Masyarakat yang berada di Desa Rappang Barat, perubahan adaptasi dapat dirasakan oleh masyarakat sangat berbeda dengan adanya Covid-19. (KKN) Multimatik ini, dilaksanakan di Desa Rappang Barat, progam yang digunakan adalah pembuatan pot dari sabut kelapa adapun yang di gunakan yaitu, sabut kelapa, jarin, tan dan gunting. sebagian masyarakat berinisiatif untuk menbuat pot dari limbah sabut kelapa. Pembuatan pot dari sabut kelapa memiliki beberapa keuntungan. Pertama, penggunaan sabut kelapa sebagai bahan baku mengurangi jumlah limbah pertanian yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah pada limbah tersebut. Kedua, pot dari sabut kelapa memiliki sifat alami yang baik untuk pertumbuhan tanaman, seperti kemampuan drainase yang baik dan isolasi akar yang efektif. Kesimpulannya, pembuatan pot dari sabut kelapa adalah sebuah alternatif yang menarik untuk mengurangi limbah pertanian dan menghasilkan produk yang berguna. Pot ini memiliki sifat alami yang baik untuk pertumbuhan tanaman dan memiliki potensi untuk menjadi solusi yang ramah lingkungan dalam industri pertanian.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
41

Fitriah, Askhiatul, Khairuddin Khairuddin, and Dwi Juli Puspitasari. "PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK ETANOL SABUT KELAPA MUDA (Cocos nucifera Linn) DALAM SARI JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata) TERHADAP BAKTERI Staphylococus aureus DAN Shigella dysenteriae." KOVALEN: Jurnal Riset Kimia 4, no. 3 (January 28, 2019): 324–31. http://dx.doi.org/10.22487/kovalen.2018.v4.i3.10271.

Повний текст джерела
Анотація:
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan ekstrak etanol sabut kelapa muda (cocos nucifera Linn) dalam sari jagung manis (Zea mays var. saccharata) terhadap Staphylococcus aureus (gram positif) dan Shigella dysenteriae (gram negatif). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi ekstrak etanol sabut kelapa muda terhadap pertumbuhan koloni bakteri pada sari jagung manis, serta total pertumbuhan koloni bakteri terendah pada ekstrak etanol sabut kelapa muda dalam sari jagung manis. Metode maserasi digunakan dalam proses ekstraksi sabut kelapa muda dengan pelarut etanol, selanjutnya ekstrak sabut kelapa muda dicampurkan dengan sari jagung manis sesuai variasi konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%. Analisis total pertumbuhan bakteri ekstrak etanol sabut kelapa muda dalam sari jagung manis dilakukan dengan metode TPC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total pertumbuhan koloni bakteri terendah yaitu pada konsentrasi 5% untuk bakteri Shigella dysenteriae sebesar 1,0x107 CFU/mL dan Staphylococus aureus sebesar 1,6x107CFU/mL.Kata kunci: Zea mays var. saccharata, Cocos nucifera Linn, antibakteri, total koloni
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
42

Wulandari, Ayu, Syaiful Bahri, and Mappiratu Mappiratu. "AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL SABUT KELAPA (Cocos nucifera Linn) PADA BERBAGAI TINGKAT KETUAAN." KOVALEN: Jurnal Riset Kimia 4, no. 3 (January 28, 2019): 276–84. http://dx.doi.org/10.22487/kovalen.2018.v4.i3.11854.

Повний текст джерела
Анотація:
Telah dilakukan penelitian tentang aktivitas antibakteri ekstrak etanol sabut kelapa (Cocos nucifera Linn) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, bertujuan untuk menentukan konsentrasi etanol terbaik yang dapat menghasilkan ekstrak sabut kelapa muda, setengah tua, dan sabut kelapa tua dengan aktivitas antibakteri yang tinggi. Konsentrasi etanol yang diterapkan untuk mengekstrak sabut kelapa antara lain 75%, 80%, 85%, 90% dan 95% sedangkan Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan menerapkan metode sumur difusi dan parameter yang diamati adalah diameter zona hambat. Hasil penelitian menunjukan bahwa daya hambat terbaik ekstrak sabut kelapa terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli adalah 95% dengan diameter zona hambat masing-masing 22,59 mm dan 27,13 mm. Kontrol positif yang digunakan adalah kloramfenikol dan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan diameter zona hambat masing-masing 28,66 mm dan 34,60 mm, sedangkan kontrol negatif menggunakan etanol dan zona hambat keduanya nol.Kata kunci : Ekstrak Etanol Sabut kelapa, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Diameter Zona Hambat, Aktivitas Antibakteri.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
43

Purwanto, Purwanto, Diah Rahmawati, and Sutarno Sutarno. "Pengaruh Penggunaan Serat Sabut Kelapa Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Beton." Teknika 16, no. 2 (December 30, 2021): 49. http://dx.doi.org/10.26623/teknika.v16i2.4224.

Повний текст джерела
Анотація:
<p>Beton merupakan bahan yang sering digunakan dalam dunia konstruksi. Beton memiliki karakteristik kuat dalam menahan gaya tekan, namun lemah dalam menahangayatarik dan lentur. Untuk dapat memperbaiki karakteristik dari gaya tarik dan lentur beton tersebut, maka dibuat beton dengan campuran beton serat sabut kelapa dengan panjang serat 2 cm dengan mutu beton 20 MPa dengan prosentase penambahan serat sebesar 0%, 1%, dan 2% dari volume beton.</p><p>Pengujian meliputi uji kuat tekan dan uji lentur. Untuk uji tekan beton dengan menggunakan benda uji silinder ukuran 15x30 cm. Sedangkan untuk uji lentur dengan menggunakan balok beton dengan ukuran 15x15x60 cm.</p><p>Hasil pengujian diperoleh kuat tekan beton rata-rata untuk balok serat sabut kelapa 0% sebesar 237,79 kg/cm<sup>2</sup>, balok serat sabut kelapa 1% sebesar 228,73 kg/cm<sup>2</sup>, balok serat sabut kelapa 2% sebesar 212,88 kg/cm<sup>2</sup>. Dari hasil tersebut menunjukkan adanya penurunan kuat tekan beton, untuk penambahan serat sabut 1% turun 9,06% sedangkan penambahan serat sabut 2% turun 24,91%. Sedangkan kuat lentur rata-rata untuk balok serat sabut kelapa 0% sebesar 19,20 kg/cm<sup>2</sup>, balok serat sabut kelapa 1% sebesar 21,60 kg/cm<sup>2</sup>, dan balok serat sabut kelapa 2% sebesar 21,73 kg/cm<sup>2</sup>. Dari hasil tersebut menunjukan ada kenaikan untuk lenturnya, penambahan 1% mengalami kenaikan 2,4% dan 2% mengalami kenaikan 2,53%. </p><p> </p>
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
44

Abadi, Farid R., Noor Roufiq Ahmadi, and Ana Nurhasanah. "Keragaan Pengering Hybrid Energi Surya dan Biomasa untuk Pengeringan Sawut Ubi Kayu Terfermentasi." Buletin Palawija 16, no. 2 (November 30, 2018): 54. http://dx.doi.org/10.21082/bulpa.v16n2.2018.p54-64.

Повний текст джерела
Анотація:
Penggunaan pengering bertenaga hybrid memiliki keunggulan dapat memanfaatkan tenaga matahari dan biomasa sehingga dapat digunakan pada kondisi cuaca kurang baik, diantaranya untuk pengeringan sawut ubi kayu terfermentasi. Tujuan penelitian ini mengevaluasi keragaan Pengering Hybrid Energi Surya dan Biomasa arang kayu (PHESB) untuk mengeringkan sawut ubi kayu terfermentasi. Keragaan PHESB dievaluasi menggunakan model linier dan exponensial untuk menentukan laju pengeringan (% bb/jam), kapasitas pengeringan (kg/jam), dan kelayakan finansial penerapannya. Mutu hasil pengeringan dianalisis dengan uji homogenitas koefisien regresi (laju pengeringan) dari model pengeringan yang mempunyai tingkat koefisien derterminasi (R2) terbesar dari pengamatan kadar air sawut dalam arah tegak (atas, tengah, bawah) dan mendatar (depan, tengah, belakang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kadar air awal sawut ubi kayu 71,45% bb dan rata-rata suhu pengeringan 40,51 + 3,61 oC, penurunan kadar air sawut ubi kayu mengikuti model linier dengan R2 dari 0,969 sampai 0,984 dengan laju pengeringan homogen baik dalam arah tegak maupun mendatar. Karakteristik PHESB dapat dinyatakan dengan model linier y =-5,081x +78,30 (R2=0,978). Dengan model ini diperoleh kapasitas pengeringan 20,86 kg/jam untuk mencapai kadar air sawut ubi kayu 14% bb. Dengan harga alat pengering Rp. 40 juta/unit dan ongkos jasa pengeringan sawut ubi kayu basah Rp 600/kg diperoleh nisbah keuntungan dengan biaya pengeringan (B/C)&lt;1,0. Secara teknis PHESB layak digunakan, tetapi secara finansial masih belum layak diterapkan dalam bentuk penjualan jasa pengering sawut ubi kayu.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
45

Zalukhu, Pinter Susanto, Irwan Irwan, and Denny Meisandy Hutauruk. "Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa (Cocofiber) terhadap Campuran Beton sebagai Peredam Suara." JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING, BUILDING AND TRANSPORTATION 1, no. 1 (May 2, 2017): 27. http://dx.doi.org/10.31289/jcebt.v1i1.367.

Повний текст джерела
Анотація:
<p>Kepedulian terhadap lingkungan dapat diwujudkan dengan penggunaan material yang berasal dari serat alam sebagai bentuk konservasi energi dan perlindungan lingkungan.Contohnya serat sabut kelapa (cocofiber), Serat Sabut Kelapa adalah salah satu limbah yang belum begitu dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia.Padahal jumlah kapasitas serat sabut kelapa yang dihasilkan dari panen kelapa setiap tahunnya di Indonesia cukup besar.Dengan alasan di atas maka perlu dikembangkan penggunaan serat alam yang banyak tersedia di Indonesia ini, agar tidak menjadi limbah yang dibuang begitu saja.Salah satu teknologi dalam memanfaatkan limbah sabut kelapa ini adalah dengan menjadikan serat sabut kelapa menjadi bahan komposit yaitu dengan membuat beton berserat sabut kelapa Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian mengenai parameter-parameter yang berpengaruh terhadap karakteristik dari beton serat ini. kajian terhadap karakteristik akustik beton serat ini memang sudah pernah dilakukan, tetapi merujuk dari pada penelitian-penelitian sebelumnya, menyarankan untuk meneliti serat sabut kelapa untuk campuran beton dengan persentase serat yang digunakan tidak sama dengan persentase yang pernah digunakan sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian ulang/lanjutan.Karateristik akustik diperoleh dengan cara pengujian akustik dengan menggunakan alat impedance tube. Pada pengujian ini dapat diperoleh nilai koefisien absorbsi dengan menggunakan software pendukung impedance tube yaitu DAQ vactory dan HQ control.</p>
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
46

Haans, Anthonius L. S., Arthur Khalik Razak, Habibi Habibi, Nur Ilham, and Ditha Gracecia. "RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS SABUT KELAPA." Jurnal Sinergi Jurusan Teknik Mesin 16, no. 1 (May 26, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.31963/sinergi.v16i1.1196.

Повний текст джерела
Анотація:
Dari proses pengolahan buah kelapa akan menghasilkan limbah berupa serat kelapa yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri. Potensi sabut kelapa sangat besar, akan tetapi belum dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif karena kurangnya teknologi alat yang dapat memisahkan komponenkomponen buah kelapa. Proses pengupasan kebanyakan masih dilakukan secara konvensional dengan linggis sehingga selain menguras tenaga juga berbahaya bagi pekerja. Dengan menggunakan cara itu kecepatan pengupasan sabut kelapa dapat mencapai 2 sampai 3 buah kelapa dalam 1 menit. Tujuan penelitian ini adalah membuat mesin pengolah sabut kelapa yang dapat memudahkan pengupasan sabut dan untuk meningkatkan kapasitas produksi pengpasan sabut kelapa. Hasil penelitian desain pengolah sabut kelapa dirancang dengan menggunakan penggerak motor bakar 6.5 HP 3800 rpm, ukuran rangka 90x40x79 cm, menggunakan rangkaian transmisi pullisabuk, rantai sproket dan reducer 1:30 untuk mengurangi kecepatan putaran menjadi 55 rpm, roda gigi diameter 14 cm, 2 buah poros pisau yang berputar berlawanan arah sebagai mesia pengupas sabut kelapa, penutup mesin dengan ukuran 2x45x45 cm untuk memudahkan menahan kelapa yang sedang dikupas. Rancangan mesin yang dibuat mampu memudahkan pengupasan karena langkahyang diperlukan untuk mengupas lebih sedikit dibanding dengan menggunakan linggis sehingga tenaga yang dibutuhkan saat mengupas dengan menggunka mesin ini lebih sedikit pula. Mesin ini dapat mengupas sebuah kelapa selama 14.67 detik atau 4 buah kelapa dalam waktu 1 menit.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
47

Ma'ruf, Muhammad Afief. "Alternatif Perkuatan Tanah Timbunan Dengan Anyaman Sabut Kelapa (Cocos nucifera L.)." AGREGAT 8, no. 2 (December 4, 2023): 872–77. http://dx.doi.org/10.30651/ag.v8i2.19886.

Повний текст джерела
Анотація:
Jaringan jalan umumnya dibangun diatas tanah dasar yang dibentuk dari tanah timbunan biasa. Masalah yang seringkali dihadapi adalah daya dukung tanah dan kuat geser tanah yang tidak mencukupi. Salah satu alternatif penyelesaian masalah ini adalah memberikan perkuatan dengan geotextile atau material lainnya. Selama ini telah banyak penelitian yang mencoba menggantikan geotextile dengan material lain contohnya menggunakan anyaman kulit bambu ataupun kulit purun. Material alternatif yang dipilih dalam penelitian ini adalah anyaman dari sabut kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah lapis perkuatan sabut kelapa terhadap daya dukung tanah pada tanah timbunan. Pengujian pembebanan dilakukan dalam skala laboratorium dengan memberikan perkuatan sabut kelapa dalam beberapa variasi dalam tanah timbunan. Data yang diperoleh adalah kurva hubungan antara beban dan penurunan untuk memperoleh variasi yang memberikan hasil perkuatan maksimum. Dari hasil analisa diperoleh hasil bahwa penggunaan lapis sabut kelapa memberikan pengaruh terhadap nilai daya dukung tanah dalam kondisi ultimit. Variasi jumlah lapis sabut memberikan peningkatan terhadap nilai daya dukung batas tanah, dimana konfigurasi yang menghasilkan daya dukung paling tinggi pada penelitian kali ini adalah 3 lapis perkuatan. Peningkatan nilai daya dukung ultimit tanah kondisi dengan 3 perkuatan anyaman sabut kelapa dibandingkan kondisi tanpa perkuatan adalah sebesar 296,974%. Dari keseluruhan uji pembebanan dapat diketahui bahwa seiring bertambahnya jumlah lapis sabut kelapa, maka daya dukung tanah akan terus bertambah.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
48

Cholisoh, Siti Nur, Agus Malik Ibrahim, Puspita Sari, and Nani Yulianti. "Sintesis dan Karakterisasi Pupuk Organik Cair dari Limbah Cair Produksi Tahu di Kota Cilegon dengan Penambahan Abu Sabut Kelapa, serta Aplikasinya pada Tanaman." Jurnal Beta Kimia 3, no. 2 (December 6, 2023): 44–56. http://dx.doi.org/10.35508/jbk.v3i2.14304.

Повний текст джерела
Анотація:
Limbah cair tahu dapat menyebabkan pencemaran lingkungan berupa bau dan meningkatkan keasaman tanah. Pemanfaatannya bisa dijadikan sebagai pupuk organik cair dengan menambahkan abu sabut kelapa untuk menambah unsur hara yang dikandungnya. Penelitian ini bertujuan mendapatkan formula terbaik pupuk organik cair dengan tahapan mensintesis dan mengkarakterisasi pupuk organik cair dari limbah cair tahu dan abu sabut kelapa, serta melakukan pengamatan dari percobaan pemupukan pada tanaman. Variabel bebas yang dipilih adalah berat abu sabut kelapa sebanyak 2 variasi (formula X dan formula Y). Formula X adalah 500 mL limbah cair tahu + 25 mL EM-4 + 40 g abu sabut kelapa. Formula Y adalah 500 mL limbah cair tahu + 25 mL EM-4 + 60 g abu sabut kelapa. Parameter yang diamati adalah kandungan nitrogen, fosfor, kalium, c-organik, pH, tinggi tanaman, jumlah daun, dan lebar daun. Hasil penelitian menunjukkan pupuk organik cair limbah cair tahu dengan penambahan abu sabut kelapa sebesar 60 g dalam formula memiliki kandungan hara dengan kadar nitrogen sebesar 1,78%, fosfor sebesar 2,22%, kalium sebesar 3.85%, c-organik sebesar 5,39%, dan pH sebesar 7,12. Semakin banyak abu sabut kelapa yang ditambahkan pada formula pupuk organik cair, dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan lebar daun sawi (Brassica chinensis var. parachinensis)
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
49

Siegwalt, Gérard. "Le salut de la création tout entière." Études théologiques et religieuses 68, no. 2 (1993): 227–39. http://dx.doi.org/10.3406/ether.1993.3250.

Повний текст джерела
Анотація:
Gérard Siegwalt essaie de rendre compte de l’affirmation biblique, paulinienne, du salut de la création tout entière (Rm 8/19 ss) Qu'entendre par création tout entière ? Que peut signifier l’affirmation du salut de cette création comprise selon sa dimension invisible et selon sa dimension visible, celle-ci étant prise dans le sens de notre terre ? L’extension du salut de l’homme à la réalité extra-humaine est complétée par l’extension à l’humanité tout entière. La question du salut du monde apparaît comme liée à celle de la gloire de Dieu.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
50

Kusuma, Anton Thista, and Siswanto Siswanto. "OPTIMALISASI EKONOMI KREATIF SABUT KELAPA MENJADI KERAJINAN TANGAN DI DESA PUCUNG LOR, KECAMATAN KROYA, KABUPATEN CILACAP." Mabsya: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah 1, no. 1 (June 28, 2019): 23–36. http://dx.doi.org/10.24090/mabsya.v1i1.3149.

Повний текст джерела
Анотація:
Kerajianan tangan merupakan kegiatan seni yang menitikberatkan pada ketrampilan tangan untuk mengelola bahan baku yang ada pada lingkungan setempat menjadi benda-benda yang bernilai pakai dan bernilai estetis. Kerajinan sabut kelapa dijadikan kerajinan tangan dalam pendongkrakan perekonomian masyarakat desa guna mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik lagi dan mengurangi kemiskinan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam pengambilan data, yang menggambarkan bagaimana sabut kelapa menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomi tinggi di desa pucung lor sehingga dapat mensejahterakan masyarakat dengan menggunakan metode observasi dan wawancara kepada para pengrajin sabut kelapa di desa pucung lor. Masyarakat desa pucung lor memanfaatkan perkebunan kelapa dengan mengambil “sabut kelapa” atau kulit kelap yang dijadikan sebuah kerajinan tangan seperti sapu ijuk, sapu lidi, kesed, cocomesh, cocofiber dan lain sebagainya yang terbuat dari sabut kelapa.
Стилі APA, Harvard, Vancouver, ISO та ін.
Ми пропонуємо знижки на всі преміум-плани для авторів, чиї праці увійшли до тематичних добірок літератури. Зв'яжіться з нами, щоб отримати унікальний промокод!

До бібліографії