Siga este link para ver outros tipos de publicações sobre o tema: Perluasan Tanaman Ekspor (Indonesia).

Artigos de revistas sobre o tema "Perluasan Tanaman Ekspor (Indonesia)"

Crie uma referência precisa em APA, MLA, Chicago, Harvard, e outros estilos

Selecione um tipo de fonte:

Veja os 50 melhores artigos de revistas para estudos sobre o assunto "Perluasan Tanaman Ekspor (Indonesia)".

Ao lado de cada fonte na lista de referências, há um botão "Adicionar à bibliografia". Clique e geraremos automaticamente a citação bibliográfica do trabalho escolhido no estilo de citação de que você precisa: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

Você também pode baixar o texto completo da publicação científica em formato .pdf e ler o resumo do trabalho online se estiver presente nos metadados.

Veja os artigos de revistas das mais diversas áreas científicas e compile uma bibliografia correta.

1

Masganti, Masganti, Ani Susilawati e Muhammad Yasin. "Ketersediaan Lahan Mendukung Ekspor Jagung Kabupaten Bengkayang ke Malaysia". Jurnal Sumberdaya Lahan 11, n.º 2 (25 de junho de 2020): 107. http://dx.doi.org/10.21082/jsdl.v11n2.2017.107-116.

Texto completo da fonte
Resumo:
Abstrak. Jagung merupakan tanaman multifungsi, tetapi di Indonesia lebih banyak dimanfaatkan untuk bahan pakan ternak. Kelangkaan komoditas ini di pasaran berefek ganda terhadap industri pakan, harga pakan dan harga ayam potong dan telur. Kebijakan Pemerintah melarang impor jagung dan mengekspor 3,0 juta ton jagung ke Malaysia perlu didukung secara penuh dan konsisten. Kabupaten Bengkayang merupakan sentra produksi jagung Kalimantan Barat dengan kontribusi 76,71%. Petani di kabupaten ini sudah terbiasa membudidayakan jagung dengan rata-rata produktivitas 4,07 t ha-1. Dari 17 kecamatan yang ada, semuanya mempunyai tradisi menghasilkan jagung. Peningkatan produksi jagung melalui perluasan areal tanam dengan memanfaatkan sekitar 183.934,5 ha lahan yang merupakan (1) perluasan areal tanam melalui pemanfaatan lahan kehutanan APL dan HP, (2) tumpangsari dengan tanaman perkebunan, (3) optimasi lahan bera, dan (4) intensifikasi daerah sentra produksi. Dengan memanfaatkan lahan tersebut, Kabupaten Bengkayang berpotensi menghasilkan 665.434 ton jagung pipilan kering atau setara dengan 21,85% quota ekspor jagung ke Malaysia. Perluasan areal tanam jagung di Kabupaten Bengkayang perlu didukung oleh hal-hal teknis seperti (a) ketersediaan tenaga kerja yang terampil, Alsintan (pengolah tanah, pemeliharaan, pemanen, dan pemipil, dryer), lantai jemur, air, saprodi (benih, insektisida, herbisida), dan pupuk organik, (b) pendampingan teknologi dari penyuluh dan peneliti, dan (c) kelembagaan seperti kios saprodi dan organisasi petani.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
2

ILHAM, NYAK, SRI HASTUTI SUHARTINI e BONAR M. M. SINAGA. "PENAWARAN EKSPOR PANILI INDONESIA". Jurnal Penelitian Tanaman Industri 10, n.º 2 (15 de julho de 2020): 41. http://dx.doi.org/10.21082/jlittri.v10n2.2004.41-50.

Texto completo da fonte
Resumo:
<p>Panili Indonesia sudah dikenal di pasar intenasional dengan nama Java Vanilla Beans dengan kualitas yang cukup baik. Masalahnya mampukah Indonesia mempertahankan kontinuitas penawarannya sesuai dengan kualitas yang diinginkan pasar. Penelitian ini betujuan mcnganalisis: (1) kinerja penawaran atau produksi melalui peilaku luas areal dan produktivitas tanaman panili; (2) peilaku penawaran ekspor komoditas panili ke Jcrman dan Amerika Seikat (AS); dan (3) peilaku harga domestik dan harga ekspor komoditas panili. Data yang digunakan merupakan data sckundcr rentang waktu (lime series) tahunan: 1975 - 2000 pada tingkat nasional dan intenasional. Analisis data menggunakan pendekatan ckonometik dengan metode 2SLS. Hasil analisis menyimpul- kan: (1) luas tanam menghasilkan dipengaruhi oleh upah tenaga kerja secara ncgatif dalam jangka pendek luas tanaman menghasilkan belum rcsponsif terhadap perubahan tingkat upah, akan tetapi dalam jangka panjang menjadi responsif, (2) produktivitas panili dipengaruhi secara positif oleh harga panili domestik, namun produktivitas tidak rcsponsif terhadap perubahan harga; (3) ekspor panili Indonesia ke Jcrman dan AS dipengaruhi oleh ekspor tahun sebelumnya. Hal ini menginformasikan bahwa kegiatan ekspor tersebut terkait dengan kepcrcayaan antara ekspotir Indonesia dengan importir Jerman dan AS; (4) transmisi harga ekspor ke harga yang diteima petani sangat lemah, sementara transmisi harga dunia ke harga ekspor cukup erat Hal ini dapat dilihat dai tidak adanya pengaruh harga ekspor terhadap harga domestik, sedangkan harga ekspor sangat dipengaruhi oleh harga dunia; (5) upaya pengembangan panili di Indonesia lebih diarahkan pada peningkatan kualitas hasil, perluasan tanaman yang berlcbihan hendaknya memperhatikan kecenderungan permintaan ekspor; (6) untuk menjaga pangsa pasar panili Indonesia di pasar intenasional hendaknya tetap meningkatkan daya saing, baik dai segi kualitas maupun harga.</p><p>Kata kunci: Panili, ekspor, Java vanilla, Indonesia, penawaran<br /><br /></p><p><strong>ABSTRACT</strong><br /><br /><strong>Indonesian Vanilla Expots</strong><br /><br />Indonesian vanilla, Java Vanilla Beans, is widely known in intenational market. It is also regarded as high quality vanilla. The main concen for Indonesian expoters is to fulill the continuity of the supply for the quality as demanded. This study aims to analyze: (1) the effects of acreage and yields on supply and production of Indonesian vanilla; (2) the exports of Indonesian vanilla to Germany and the U.S.; (3) the domestic pices and export prices of Indonesian vanilla. This study used secondary data, time series rom 1975 to 2000 both national and intenational data. Econometric analyses using 2SLS was used in this study. The results are as follow: (1) the wages have negative effects on the acreage, in the shot run the acreage does not respond to wage changes; however, in the long run it does respond to wage changes; (2) the domestic prices positively affect on the yields, however, yields do not respond to price changes; (3) the previous expots affect on the current exports to Germany and the U.S., it shows that there is a cetain relationship between Indonesian expoters and German and the U.S. importers; (4) the expot pices weakly transmit to farmer level prices, moreover, intenational prices strongly transmit to the expot prices. It is shown by the absence of the effects of the expot pices on the domestic prices. Meanwhile intenational prices highly affects on the export prices; (5) the efforts to develop vanilla industry in Indonesia are concentrated on increasing quality of Indonesian vanilla, the addition of the acreage should consider the expot demand; (6) <br /><br />competitiveness of Indonesian vanilla should be maintained and improved to sustain and gain the market share.<br /><br />Key words : Vanilla, Java vanilla, Indonesia, expot, supply</p>
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
3

Sholihah, Siti M., Luluk Syahr Banu, Ani Nuraini e Petrus Amrih Piguno. "Kajian Perbandingan Analisa Usaha Tani serta Produktivitas Tanaman Cabai Rawit di Dalam Polibag dan di Lahan Pekarangan". Jurnal Ilmiah Respati 11, n.º 1 (30 de junho de 2020): 13–23. http://dx.doi.org/10.52643/jir.v11i1.844.

Texto completo da fonte
Resumo:
Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang dibudidayakan secara komersial di negara-negara tropis termasuk Indonesia. Budidaya tanaman cabai rawit mempunyai prospek cerah karena dapat mendukung upaya peningkatan pendapatan petani, pengentasan kemiskinan, perluasan kesempatan kerja, pengurangan impor, dan peningkatan ekspor non migas. Kebutuhan terhadap cabai terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan perekonomian nasional. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia Jakarta pada bulan Juli sampai bulan Desember 2019. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan pendekatan kuantitatif. Perlakuan terdiri atas penanaman cabai rawit di lahan dan di dalam polibag, jumlah tanaman per pelakuan adalah 20 tanaman, sehingga jumlah tanaman seluruhnya 40 tanaman. Variabel penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, berat segar, produktivitas, analisa usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas cabai rawit yang ditanam di lahan pekarangan lebih besar (3,141 ton/ha) dari pada di polibag (1,927 ton/ha). Berdasarkan analisis usaha tani, tingkat efisiensi ekonomi budidaya cabai rawit masih rendah, nilai RC-ratio < 1, sehingga tidak efisien dan tidak dilayak dilakukan dan perlu dikaji ulang. Kata kunci : cabai rawit, pertumbuhan, produktivitas, analisa usaha
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
4

Satria, Ardika, Rizty Maulida Badri e Ira Safitri. "Prediksi Hasil Panen Tanaman Pangan Sumatera dengan Metode Machine Learning". Digital Transformation Technology 3, n.º 2 (22 de setembro de 2023): 389–98. http://dx.doi.org/10.47709/digitech.v3i2.2852.

Texto completo da fonte
Resumo:
Pertanian di Indonesia menjadi sektor yang sangat penting karena bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dan industri serta mendorong produksi ekspor. Indonesia memiliki hasil pertanian bahan pokok seperti padi, jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah dan kedelai. Salah satu wilayah paling produktif yang menghasilkan bahan pangan dalam memenuhi kebutuhan pokok adalah pulau Sumatera. Potensi iklim di pulau Sumatera sangat cocok untuk kegiatan pertanian karena curah hujan yang merata hampir sepanjang tahun. Produksi tanaman pangan di Sumatera meningkat sejak tahun 1993. Perluasan lahan pertanian juga naik signifikan. Sementara itu, hasil pertanian di Sumatera sangat rentan terhadap perubahan iklim global terutama kenaikan suhu dari tahun ke tahun. Prediksi hasil pertanian perlu dilakukan agar memberikan hasil yang maksimal pada produksi bahan pokok di Sumatera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui algoritma terbaik dalam melakukan prediksi hasil pertanian komoditas tanaman pangan yaitu padi, jagung, kacang tanah, kedelai, ubi kayu dan ubi jalar di pulau Sumatera dengan pendekatan model regresi machine learning. Sehingga, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan penelitian terkait bidang pertanian di pulau Sumatera. Metode yang digunakan adalah Machine Learning, yaitu Random Forest (RF), Decision Tree (DT), Gradient Boosting (GB), Extra Tree (ET), Support Vector Machine (SVM), dan Artificial Neural Network (ANN). Nilai koefisien R2 untuk produksi padi masing-masing adalah 0,897; 0,893; 0,957; 0,968; 0,928; dan 0,909. Sedangkan pada produksi bahan pokok lainnya masing-masing adalah 0,754; 0,786; 0,721; 0,913; 0,509; dan 0,90. Model Extra Tree mendapat nilai koefisien R2 tertinggi dan lebih akurat dibandingkan model lainnya.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
5

Akmal, Atqo, Warto Warto e Sariyatun Sariyatun. "The Rapid Growth of Coconut Estates in Indragiri Hilir 1980s – 1990s". Jurnal Sejarah Citra Lekha 5, n.º 2 (31 de dezembro de 2020): 121–34. http://dx.doi.org/10.14710/jscl.v5i2.23594.

Texto completo da fonte
Resumo:
Coconut estate is one of the vital agriculture sub-sectors in Indonesia because it has an important role in absorbing employment. In the early 20th century, Netherland Indies was one of the major copra exporters globally, and the eastern region of Nusantara contributed as the leading producer. However, in the 1930s – 1950s, the coconut-based economy's contraction phase in the eastern region had weakened the whole production. The Indonesian government tried to recover coconut estates and its economic market through several efforts, such as rehabilitating smallholder coconut estates, recovering copra trading, and starting coconut industrialization. Used historical research methods, this article described the shifting of Indonesia coconut-based economy from the past center of trade and production, in the eastern region of Indonesia, to a recent major producer and industry cluster in the Indragiri Hilir, Riau Province. In the 1980s – 1990s, the government efforts to improve coconut commodities have led to shifting the Indonesian coconut-based economy to Indragiri Hilir. Several policies issued by the government such as Smallholder Coconut Development Project, Proyek Peremajaan Rehabilitasi dan Perluasan Tanaman Ekspor (PRPTE), Nucleus Estate Smallholder (NES), Nucleus Estate Smallholder Transmigration (NES-Trans), and the local government funding, as well as the liberalization of coconut trading regulation, had stimulated rapid growth of coconut estates in Indragiri Hilir. Even though several schemes and governments attempt to develop smallholder coconut estates, the expansion rate was mostly dominated by self-funded smallholder coconut estates. During the 1980s – 1990s, the increasing demand for coconut from large-scale processing industries had attracted the smallholder to cultivate coconut.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
6

Riptanti, E. W., N. Widyamurti, Y. Suherlan, H. Irianto, E. Widiyanti e R. E. Santoso. "BRANDING RINTISAN DESA WISATA “JATISARI EDUPARK” DALAM MENINGKATKAN DAYA TARIK PENGUNJUNG". Buletin Udayana Mengabdi 21, n.º 4 (16 de janeiro de 2023): 350. http://dx.doi.org/10.24843/bum.2022.v21.i04.p11.

Texto completo da fonte
Resumo:
Desa Jatisari merupakan salah satu daerah pengembangan budidaya porang di Kabupaten Wonogiri. Umbi porang menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia. Melihat potensi dan peluang tersebut, Pemerintah Desa Jatisari merintis desa wisata di Dusun Tanduran. Lahan milik Pemerintahan Desa digunakan untuk perluasan budidaya dan sebagai pusat edukasi porang. Namun sayangnya, pemerintah desa belum memiliki branding destinasi desa wisata. Tujuan kegiatan adalah membangun branding rintisan desa wisata Jatisari yang mempunyai kekhasan tertentu. Metode pelaksanaan menggunakan Participatory Rural Appraisal (PRA) dimana masyarakat terlibat secara aktif dalam perancangan branding yang dimulai dari perancangan logo, identitas visual, sampai diaplikasikan pada area destinasi wisata. Kegiatan ini disinergikan dengan program kerja pemerintah desa. Hasil kegiatan diperoleh branding rintisan desa wisata yang disepakati adalah “Jatisari Edupark”. Jatisari Edupark menyuguhkan kegiatan belajar budidaya porang, budidaya padi, wisata agro, outbound edukasi dan wisata kuliner. Desain logo terdiri dari unsur saung, sawah, gunung dan tanaman porang dengan dipadukan warna yang selaras. Desain logo sudah diaplikasikan pada flier pembukaan “Jatisari Edupark” dan tiket masuk. Branding ini dapat meningkatkan animo wisatawan dalam mengunjungi Jatisari Edupark. Kata Kunci: agrowisata, porang, PRA, logo, potensi
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
7

Suharyon, Suharyon. "Potensi Efisiensi Pemasaran Pinang Terhadap Sosial Ekonomi di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi". Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi|JIITUJ| 2, n.º 2 (13 de dezembro de 2018): 144–60. http://dx.doi.org/10.22437/jiituj.v2i2.5989.

Texto completo da fonte
Resumo:
Sektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang mempunyai kontribusi penting dalam hal penciptaan nilai tambah yang tercermin dari kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB). Beberapa komoditas perkebunan yang dianggap penting di Indonesia, seperti: karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, pinang, kakao, teh, dan tebu merupakan komoditas unggulan yang menyumbang devisa bagi negara secara rutin. Kelapa sawit, karet dan pinang merupakan komoditas tanaman yang di ekspor ke berbagai Negara lain yang membutuhkan. Kegiatan ekspor tersebut berkaitan dengan tingkat keuntungan pengusahaan komoditas tersebut relatif lebih baik dan juga kebijakan pemerintah untuk mendorong perluasan areal komoditas tersebut guna meningkatkan jumlah produksi. Harga jual pinang di Kecamatan Betara dengan kualitas pinang kering ditingkat petani sebagai produsen Rp 10.000 sedangkan ditingkat pedagang pengumpul yang hendak disalurkan ke Perusahaan Eksportir sebesar Rp 15.000,00. Lembaga pemasaran pinang di Kecamatan Betara terdiri dari tiga pola saluran lembaga pemasaran, yaitu: 1) petani-PPB-perusahaan eksportir; 2) petani-PPK-PPB-perusahaan eksportir; 3) petani-PPK-perusahaan eksportir. Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran, yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Berdasarkan struktur pasar, pemasaran pinang di Kecamatan Betara cenderung mengarah kepada struktur pasar oligopsoni. Dilihat dari perilaku pasar, lembaga pemasaran yang terlibat memiliki perilaku yang berbeda-beda. Sedangkan berdasarkan kinerja pasar menunjukkan bahwa nilai marjin, farmer’s share, dan rasio keuntungan tidak merata pada masing-masing lembaga pemasaran. Berdasarkan indikator SCP yang telah dijelaskan dapat diketahui bahwa pemasaran pinang di di Kecamatan Betara belum efisien. Berdasarkan kondisi saat ini dan hasil analisis yang telah dilakukan, saluran pemasaran I (petani-PPB-perusahaan eksportir) merupakan alternatif saluran pemasaran yang efisien yang dapat dipilih oleh petani pinang.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
8

Putri, Osi Hayuni. "Analisis Ekspor Komoditas Pertanian di Indonesia". JEMSI (Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi) 9, n.º 3 (1 de junho de 2023): 937–42. http://dx.doi.org/10.35870/jemsi.v9i3.1213.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh dan besar pengaruh ekspor komoditas pertanian tanaman musiman, pertanian tanaman tahunan dan pertanian tanaman hias dan perkembangbiakan tanaman terhadap total ekspor di Indonesia. Salah satu tolak ukur penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu Negara adalah pertumbuhan ekonomi yang menggambarkan suatu dampak nyata dari kebijakan pembangunan yang dilaksanakan. Pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiantan ekonomi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi akan tercapai apabila setiap wilayah atau Negara yang memiliki potensi ekonomi yang dapat diberdayakan seoptimal mungkin dan didukung dengan pemberdayaan ekonomi daerah. ekspor adalah kegiatan pengiriman barang keluar dari daerah pabean Indonesia memasuki daerah pabean negara lain dengan aturan-aturan tertentu mengenai barang dan sistem pengangkutannya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausalitas yang tergolong dalam pendekatan kuantitas yaitu penelitian yang disusun untuk melihat kemungkinan adanya hubungan sebab akibat antar variabel, sehingga peneliti dapat menyatakan klasifikasi variabel-variabelnya. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Nilai ekspor komoditas pertanian tanaman musiman, pertanian tanaman tahunan, pertanian tanaman hias dan perkembangbiakan tanaman terhadap total ekspor di Indonesia yang dibuktikan dengan nilai fhitung lebih besar dari nilai ftabel (13,830 > 4,76) dan nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat alfa (0,004<0,05). Besarnya pengaruh nilai ekspor komoditas pertanian tanaman musiman, pertanian tanaman tahunan, pertanian tanaman hias dan perkembangbiakan tanaman terhadap total ekspor di Indonesia adalah sebesar 87,4%, sedangkan sisanya 12,6% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
9

Sabirin, Sabirin, e Wiwin Zakiah. "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Kopi Di Indonesia". NYULI, Jurnal Pemikiran Sosial dan Politik 3, n.º 1 (10 de abril de 2022): 62–70. http://dx.doi.org/10.56426/nyuli.v3i1.97.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis pengaruh Harga Kopi terhadap Volume Ekspor Kopi, mengetahui dan menganalisis Nilai Tukar Rupiah terhadap Volume Ekspor Kopi, mengetahui dan menganalisis Produk Domestik Bruto terhadap Volume Ekspor Kopi, mengetahui dan menganalisis luas tanaman kopi terhadap Volume Ekspor Kopi. Data yang digunakan adalah jenis data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan metode runtut waktu (time series) dari tahun 2004 hingga tahun 2019 di mana data-data tersebut didapatkan dari Kementerian Perdagangan, Badan Pusat Statistik, Direktorat Jenderal Perkebunan dan ICO. Teknik analisis dengan menggunakan regresi data panel. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial harga kopi memiliki pengaruh terhadap volume ekspor Kopi, nilai tukar rupiah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap volume ekspor kopi, produk domestik bruto memiliki pengaruh terhadap volume ekspor kopi, dan luas tanaman kopi memiliki pengaruh terhadap volume ekspor kopi. Secara simultan harga kopi, nilai tukar rupiah, produk domestik bruto dan luas tanaman kopi meliliki pengaruh positif signifikan terhadap volume ekspor kopi. Ekspor Kopi, Harga, Nilai Tukar, PDB dan Luas Tanaman Kopi.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
10

Nurjati, Eka. "Analisis Daya Saing Ekspor Jahe Indonesia di Pasar Utama Internasional Periode Tahun 2008-2018". Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 6, n.º 1 (1 de janeiro de 2022): 276–92. http://dx.doi.org/10.21776/ub.jepa.2022.006.01.27.

Texto completo da fonte
Resumo:
Jahe merupakan komoditas andalan ekspor Indonesia. Namun, nilai ekspor jahe pada Tahun 2008-2018 menurun yang disebabkan penurunan produksi dan hambatan ekspor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing ekspor jahe Indonesia dibandingkan dengan negara eksportir jahe lainnya di negara tujuan ekspor. Negara eksportir yang dibandingkan tingkat daya saingnya dengan Indonesia yaitu Thailand dan India. Negara tujuan ekspor dalam penelitian ini adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Malaysia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Constant Market Share (CMS) sebagai alat ukur daya saing. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat daya saing ekspor jahe Indonesia lebih rendah dibandingkan Thailand dan India baik menggunakan metode RCA maupun CMS. Strategi kunci peningkatan daya saing ekspor jahe Indonesia terletak pada ketersediaan produksi dan jaminan kualitas. Pengembangan dan diseminasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, pola kemitraan dan perluasan pangsa pasar merupakan strategi pendukung terwujudnya ekspor jahe Indonesia yang berdaya saing.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
11

Larasati, Rizki Juniar, Ratya Anindita e Wiwit Widyawati. "Peningkatan Ekspor Kakao Indonesia di Pasar Internasional". Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 6, n.º 3 (12 de julho de 2022): 1025. http://dx.doi.org/10.21776/ub.jepa.2022.006.03.23.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang di andalkan Indonesia dalam aktivitas ekspor pertanian karena kakao berpotensi untuk membuka pasar baru sebagai bentuk perluasan pasar domestik Indonesia. Tetapi ekspor kakao Indonesia ke negara tujuan ekspor kakao mengalami perbedaan volume ekspor. Terjadinya perbedaan tersebut diduga karena terdapat pengaruh dari faktor-faktor model gravitasi yaitu perbedaan jarak antarnegara dan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor model gravitasi, yaitu jarak antarnegara dan PDB negara tujuan serta menambahkan faktor nilai tukar riil dan kebijakan bea keluar terhadap peningkatan ekspor kakao Indonesia. Metode analisis data penelitian yang digunakan adalah analisis regresi data panel menggunakan metode fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor PDB negara tujuan, jarak antarnegara, nilai tukar riil, dan kebijakan bea keluar memiliki pengaruh nyata dan signifikan terhadap peningkatan ekspor kakao Indonesia.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
12

Qur'ani, Nissa Shahadah, e Efri Diah Utami. "Pengaruh Trade Creation dan Trade Diversion pada ACFTA terhadap Ekspor Karet (HS 40) Indonesia". Seminar Nasional Official Statistics 2023, n.º 1 (4 de outubro de 2023): 297–308. http://dx.doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2023i1.1610.

Texto completo da fonte
Resumo:
Indonesia adalah salah satu negara pengekspor karet dan produk karet tertinggi. Dalam memanfaatkan sumber daya alam tersebut, Indonesia bergabung dalam ASEAN China Free Trade Area (ACFTA) yaitu kesepakatan negara ASEAN dan Cina untuk menciptakan kawasan perdagangan bebas. Terdapat efek dari adanya suatu serikat perdagangan yaitu trade creation dan trade diversion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum ekspor, pola perdagangan sebelum dan sesudah implementasi ACFTA, dan variabel-variabel yang dapat memengaruhi ekspor karet dan produk karet Indonesia. Penelitian ini menggunakan panel gravity fixed effects model SUR dengan data tahun 2000-2021. Didapatkan bahwa pola perdagangan menunjukkan adanya indikasi perubahan sebelum dan sesudah adanya ACFTA; variabel PDB riil per kapita, jarak ekonomi, populasi, REER, ukuran kesamaan perekonomian, trade creation, dan trade diversion memengaruhi ekspor karet dan produk karet Indonesia; serta tidak ditemukannya efek trade creation maupun diversion. Sehingga, lebih baik Indonesia melakukan perluasan ekspor ke negara mitra dagang bukan anggota ACFTA.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
13

Kumar, Muhammad Akshay, Eman Lesmana e Julita Nahar. "Penerapan Metode Double Exponential Smoothing untuk Menganalisis Peramalan Produksi Ekspor dan Konsumsi Minyak Sawit Indonesia". In Search 19, n.º 2 (2 de novembro de 2020): 187–94. http://dx.doi.org/10.37278/insearch.v19i2.324.

Texto completo da fonte
Resumo:
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor unggulan yang memiliki potensi besar di Indonesia. Salah satu komoditas unggulan pertanian Indonesia adalah kelapa sawit. Namun beberapa tahun terakhir tidak terpenuhinya permintaan kelapa sawit dan hal ini menyebabkan pasokan untuk konsumsi domestik di Indonesia tidak terpenuhi. Selain itu tingginya permintaan ekspor tidak sesuai dengan jumlah produksi yang tersedia. Untuk mengimbangi dan mengembangkan kelapa sawit Indonesia diperlukan suatu kebijakan dan perencanaan. Penelitian ini membahas tentang penerapan Metode Double Exponential Smoothing untuk menganalisis peramalan jumlah produksi, ekspor, dan konsumsi domestik minyak sawit Indonesia. Berdasarkan Hasil ramalan menunjukkan pada tahun 2020 diprediksikan produksi minyak kelapa sawit Indonesia tidak dapat memenuhi permintaan ekspor dan permintaan konsumsi domestik di Indonesia dengan selisih sebesar 2.191.797,14 ton. Untuk mengatasi selisih tersebut dapat meningkatkan produksi melalui perluasan lahan dan peningkatan produktivitas dengan menambahkan penggunaan pupuk potassium dan peremajaan lahan (replanting).
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
14

Nauly, Dahlia, Edmon Daris e Iskandar Andi Nuhung. "DAYA SAING EKSPOR KAKAO OLAHAN INDONESIA". AGRIBUSINESS JOURNAL 8, n.º 1 (1 de junho de 2014): 15–28. http://dx.doi.org/10.15408/aj.v8i1.5126.

Texto completo da fonte
Resumo:
Indonesia merupakan penghasil kakao terbesar ketiga di dunia. Sebagian besar kakao diekspor keluar negeri. Maka pemerintah menerapkan peraturan yang membatasi ekspor kakao. Menurunnya ekspor kakao mengakibatkan turunnya produksi kakao. Maka diperlukan analisis tentang daya saing kakao olahan di pasar dunia. Penelitian bertujuan menanalisis daya saing kakao olahan Indonesia di pasar dunia dan persaingan antar negara pengekspor kakao olahan di pasar dunia. Metode yang digunakan adalah Revealed Comparative Advantage (RCA), Indeks Spesialisasi Perdagangan dan Model Almost Ideal Demand System. Dari penelitian diketahui bahwa Indonesia memiliki daya saing tinggi untuk komoditas kakao pasta (Nilai Rata-Rata RCA 1,79), kakao butter (5,48) dan kakao bubuk (2,46), sedangkan cokelat Indonesia belum memiliki daya saing (0,23). Daya saing kakao pasta Indonesia dibawah Pantai Gading (Nilai Rata-Rata RCA 276,86), Belanda (4,94) dan Malaysia (2,46), lebih tinggi dari Jerman (1,09). Dalam kakao butter Indonesia diatas Perancis (2,02), namun dibawah Pantai Gading (91,67), Belanda (9,27) dan Malaysia (7,09). Sedangkan kakao bubuk dibawah Belanda (11,49) dan Malaysia (5,18), tapi diatas Spanyol (2,26) dan Jerman (0,74). Indeks Spesialisasi Perdagangan menjelaskan Indonesia di tahap matang. Pada kakao butter Indonesia dan Pantai Gading merupakan net eksportir. Sedangkan kakao bubuk Indonesia Belanda, Malaysia, Spanyol, dan Jerman berada pada tahap perluasan ekspor. Pasar dunia memandang bahwa kakao pasta Belanda dan Indonesia saling melengkapi sementara kakao pasta Jerman dan Indonesia saling bersubstitusi. Sedangkan kakao butter Indonesia dan Belanda saling berkomplementer. Oleh karena itu Indonesia perlu meningkatkan kualitas kakao pasta dan bubuk.dan tetap memberlakukan bea agar sebagia besar kakao dapat diolah sendiri sehingga dapat menaikan nilai tambah.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
15

Ginting, Ari Mulianta. "ANALISIS PENGARUH EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA". Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan 11, n.º 1 (31 de julho de 2017): 1–20. http://dx.doi.org/10.30908/bilp.v11i1.185.

Texto completo da fonte
Resumo:
Ekspor merupakan salah satu faktor terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara, sejalan dengan hipotesis export-led growth (ELG). Penelitian ini menganalisis perkembangan ekspor dan pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal I 2001 sampai dengan kuartal IV 2015. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dalam menggambarkan perkembangan pertumbuhan ekonomi serta ekspor dan analisis kuantitatif metode Error Correction Model (ECM) dalam menganalisis efek jangka panjang dan jangka pendek dari ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi. Pada periode penelitian, data yang ada menunjukkan bahwa ekspor dan pertumbuhan ekonomi Indonesia sama-sama mengalami peningkatan. Hasil regresi ECM menunjukkan bahwa ekspor memiliki pengaruh yang positif dan signifikan secara statistik terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang mendukung hipotesis bahwa ELG berlaku untuk Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia diperlukan peningkatan kinerja ekspor Indonesia. Peningkatan kinerja ekspor Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan perbaikan sistem administrasi ekspor, peningkatan riset dan pengembangan produk Indonesia, peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur, stabilitas nilai tukar dan perluasan pasar non tradisional, termasuk perbaikan struktur ekspor komoditas. Export is one of the factors behind the economic growth which is in line with the export-led growth hypotesis (ELG). This research analyzes the relationship between economic growth and export of Indonesia during first quarter of 2001 until fourth quarter of 2015. It employs descriptive analysis to describe export movement and economic growth during the study period and ECM model to analyze the long run and the short run effects of export on the economic growth. The available information indicated that, during the study period, both export and economic growth showed similar increasing trends. The result of the ECM model revealed that export had a positive and statistically significant relationship with the economic growth, supporting the hypotesis of ELG in Indonesia. Hence, to accelerate economic growth, efforts are required to boost the export performance in Indonesia. The Export performance can be increased by several way, such as improving the export administration system, increasing the research and development of Indonesian products, improving the facilities and infrastructure, exchange rate stability and the non-tradisional markets expansion, and including improvement of the export commodity structure.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
16

Cahya, Nilam, e Kholida Atiyatul Maula. "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Dan Permintaan Bahan Pokok Di Indonesia". Transekonomika: Akuntansi, Bisnis dan Keuangan 1, n.º 4 (1 de julho de 2021): 311–20. http://dx.doi.org/10.55047/transekonomika.v1i4.56.

Texto completo da fonte
Resumo:
Bahan-bahan pokok di Indonesia merupakan aset negara yang perlu dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dan pemerintahan Indonesia agar mendukung nilai ekspor dan impor bahan-bahan pokok menjadi lebih baik. Mengingat bahan-bahan pokok yang ada di Indonesia sangatlah melimpah dimana kondisi negara kita memiliki cuaca yang cukup baik untuk melakukan aktivitas pertanian yang banyak menghasilkan tanaman-tanaman berbahan pokok konsumsi di berbagai negara. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor-fakto apa saja yang mempengaruhi adanya permintaan dan penawaran mengenai bahan-bahan pokok yang ada di Indonesia. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan bahan pokok di Indonesia yang meliputi aktivitas ekspor dan impor, masalah struktural, lingkungan bisnis, dan juga hal-hal yang terjadi di lapangan pada permintaan dan penawaran yang ada di Indonesia pada bahan-bahan pokok yang kaya dan banyak di Indonesia.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
17

Saragih, Hendra Maujana, e Hanna Rahayu. "Pengaruh kebijakan Uni Eropa terhadap ekspor kelapa sawit Indonesia". JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) 8, n.º 2 (15 de julho de 2022): 296. http://dx.doi.org/10.29210/020221377.

Texto completo da fonte
Resumo:
Indonesia saat ini merupakan produsen terbesar minyak sawit di seluruh dunia Kekayaan alam yang dimiliki dapat diproduksi berbagai macam barang-barang ekspor. Kegiatan ekspor di Indonesia terbagi kedalam ekspor migas dan ekspor nonmigas. Sektor migas diperoleh dari penerimaan ekspor minyak bumi dan gas alam. Minyak kelapa sawit (CPO) Indonesia merupakan hasil pengolahan tanaman kelapa sawit yang menjadi sumber penghasil devisa bagi Indonesia pada masa pengembagan areal perkebunan kelapa sawit. Pada penelitian ini menggunakan proses penelitian melalui pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis studi kasus yang akan dipaparkan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian Indonesia merupakan negara eksportir minyak kelapa sawit terbesar pertama di dunia. Selama puluhan tahun Indonesia telah memasok CPO ke pasar global. Terdapat kurang lebih separuh pasokan dunia dipasok dari Indonesia. Sejak tahun 2015 hingga kwartal pertama di tahun 2017, Indonesia mendapatkan tekanan dari Uni Eropa (UE) berdasarkan atas kebijakan yang dibuat oleh UE. Untuk memenuhi permintaan pasar dunia yang semakin meningkat kebutuhannya, maka produksi dalam negeri juga kiat dalam meningkatkan produksinya. Kebijakan RED II yang membatasi produk ekspor sawit tentunya akan memberikan dampak terhadap kinerja PDB negara, ekspor, neraca perdagangan, hingga masalah ketenagakerjaan. Besarnya jumlah industri kelapa sawit Indonesia telah membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sehingga melalui industri ini telah berperan besar dalam menyerap tenaga kerja
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
18

Dewanti, Parawita, Firdha Narulita Alfian e Intan Firdausi. "Pengaruh Konsentrasi Kalium Nitrat (KNO3) pada Larutan Hoagland terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada Hijau (Lactuca sativa L.) Dengan Hidroponik Sistem Wick". Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences 8, n.º 1 (31 de março de 2024): 38–51. http://dx.doi.org/10.25047/agriprima.v8i1.479.

Texto completo da fonte
Resumo:
Selada hijau merupakan tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Nilai ekspor tanaman selada setiap tahunnya berfluktuasi dan cenderung menurun, bahkan pada tahun 2019 terdapat impor tanaman selada di Indonesia. Adanya impor dan menurunnya ekspor tanaman selada menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan dalam budidaya tanaman selada di Indonesia agar produktivitasnya meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan pasar dengan cara mengubah teknik budidaya dari konvensional menjadi modern (hidroponik). Permasalahan yang terdapat pada budidaya selada hidroponik yaitu kurangnya kecukupan nutrisi sehingga tanaman mengalami gejala seperti batang dan daun tanaman yang lemah dan mudah rebah, serta mengalami klorosis. Hal tersebut dapat diatasi dengan pemberian unsur kalium dan nitrogen dalam bentuk KNO3. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu konsentrasi KNO3 yang terdiri dari 606 ppm, 808 ppm, 1.010 ppm, dan 1.212 ppm serta diulang sebanyak 5 kali. Parameter yang diamati yaitu berat basah tajuk tanaman, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, kandungan klorofil, nisbah akar tajuk, laju pertumbuhan tanaman, uji organoleptik, dan serapan K tanaman. Penelitian dilakukan di Greenhouse Agrotechnopark Universitas Jember pada Bulan Desember – Februari. Analisis data menggunakan ANOVA dan diuji lanjut menggunakan DMRT 5%. Konsentrasi KNO3 memberikan hasil yang berbeda nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun tanaman, kandungan klorofil, luas daun, berat basah tajuk, laju pertumbuhan tanaman, nisbah akar tajuk, dan serapan kalium tanaman. Konsentrasi kalium nitrat sebesar 1.010 ppm memberikan hasil terbaik dengan meningkatkan pertumbuhan jumlah daun tanaman sebesar 25.88% dan meningkatkan hasil berat basah tajuk tanaman sebesar 64,89% dari konsentrasi kalium nitrat sebesar 606 ppm.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
19

Haerunnisa, Fitri Hayati e Ricky Firmansyah. "Analisis Potensi dan Pemetaan Tanaman Porang pada Pasar Ekspor Internasional". Jurnal Manajemen Bisnis, Akuntansi dan Keuangan 2, n.º 1 (27 de maio de 2023): 15–26. http://dx.doi.org/10.55927/jambak.v2i1.4209.

Texto completo da fonte
Resumo:
Indonesia terkenal negara kaya akan bahan sumber daya alam yang berlimpah, terutama tumbuhan karena tanah yang subur di berbagai tempat tertentu, maka dari itu banyak pula beragam tumbuhan yang berhasil dan dapat menjadi bahan olahan, yang digunakan bisa juga sebagai bahan baku dan lainnya. Para petani di Indonesia menjadi andalan dalam sektor pembangunan, maka program pemerintah menjadi salah satu faktor harapan para petani Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan petani, potensi tersebut memerlukan pengelolaan yang dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, salah satunya petani yang berhasil menanam tumbuhan umbi umbian khususnya tanaman Porang, tanaman Iles-iles merupakan tanaman penghasil umbi yang dapat dikonsumsi. Penelitian ini menggunakan metode studi literur, pengumpulan data didapat dari berbagai sumber baik jurnal, buku, dokumentasi, internet dan pustaka. Menurut hasil penelitian, Pada tahun 2020, impor porang oleh negara Jepang mencapai 29,0% terhadap total impor porang dunia. Hal tersebut menjadikan Jepang sebagai importir ke- 2 terbesar di dunia setelah Amerika Serikat yang memiliki pangsa impor 41,4%. Sementara itu, jika dilihat dari negara pemasok porang, Indonesia menempati urutan ke-5 sebagai pemasok porang terbesar di dunia dengan pangsa ekspor sebesar 2,2% terhadap total ekspor porang dunia di tahun 2020.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
20

Rofik, Abd. "Peluang Wirausaha Budidaya Anggrek Dendrobium hybrid". Jurnal Abdimas Mahakam 2, n.º 1 (8 de janeiro de 2018): 1–5. http://dx.doi.org/10.24903/jam.v2i1.288.

Texto completo da fonte
Resumo:
Sektor agribisnis di Indonesia diikuti dengan semakin berkembangnya wirausaha tanaman anggrek. Anggrek memiliki prospek yang cukup baik untuk diusahakan dalam wirausaha tanaman hias karena mempunyai nilai jual yang cukup tinggi dan menjanjikan keuntungan yang besar. Di Indonesia anggrek merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi sehingga peluang pemasaran anggrek sangat potensial baik untuk bunga potong maupun untuk bunga pot. Potensi usaha yang dapat dikembangkan dari tanaman anggrek meliputi; usaha pembibitan (perbanyakan), usaha pembesaran, usaha perdagangan dan ekspor. Selain produk dalam bentuk bunga anggrek, juga dilakukan penjualan produk sampingan dari kegiatan ini berupa pupuk organik cair, media tanam (arang) dan souvenir anggrek.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
21

Nursusilawati, Nursusilawati, Toto Sunarto e Hersanti Hersanti. "Deteksi dan Identifikasi Nematoda Radopholus similis Cobb pada Tanaman Hias Anthurium andreanum". Agrikultura 35, n.º 1 (30 de abril de 2024): 10. http://dx.doi.org/10.24198/agrikultura.v35i1.51980.

Texto completo da fonte
Resumo:
Radopholus similis merupakan organisme pengganggu tumbuhan karantina di beberapa negara. Nematoda tersebut menjadi salah satu kendala ekspor tanaman hias dari Indonesia. Laporan mengenai serangan nematoda pada tanaman hias masih sangat terbatas di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengonfirmasi keberadaan nematoda R. similis pada tanaman Anthurium andreanum dengan mengidentifikasinya secara morfologi, morfometri, dan molekuler. Monitoring keberadaan nematoda tersebut dilakukan dengan pengambilan sampel secara acak sebanyak 50 pot di lahan pembibitan A. andreanum Desa Ciherang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Ekstraksi nematoda dilakukan pada sampel akar dengan metode pengkabutan selama 48 jam. Sepuluh ekor nematoda jantan dan betina diidentifikasi secara morfologi dan morfometri dengan pengamatan di bawah mikroskop. DNA satu ekor nematoda betina dewasa diekstraksi dengan DNeasy Blood and Tissue Kit (Qiagen). Identifikasi secara molekuler dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan primer spesifik RsF1/RsR1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies nematoda adalah R. similis berdasarkan karakter morfologi, morfometri, dan molekuler. Amplifikasi DNA menggunakan primer spesifik RsF1/RsR1 berhasil mendapatkan pita DNA berukuran 271 bp. Analisis runutan nukleotida menunjukkan bahwa R. similis asal Indonesia berkerabat dekat dengan spesies yang sama yang berasal China, Malaysia, Belgia, Australia, Taiwan, India, Mexico, Tanzania dan Spanyol dengan tingkat homologi 100%. Terdeteksinya R. similis pada A. andreanum di lapangan dapat menjadi perhatian bagi seluruh stakeholder untuk segera melakukan pengendalian agar dapat meningkatkan ekspor tanaman hias Indonesia.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
22

Sobari, Baharudin Ahmad, Anny Hartati e Ratna Satriani. "ANALISIS KINERJA EKSPOR METE GELONDONG INDONESIA KE NEGARA VIETNAM DAN INDIA". MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) 5, n.º 2 (22 de dezembro de 2022): 470. http://dx.doi.org/10.52434/mja.v5i2.2014.

Texto completo da fonte
Resumo:
Mete gelondong adalah salah satu komoditas ekspor yang dihasilkan dari tanaman jambu mete dan memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Negara Vietnam dan India adalah importir terbesar mete gelondong Indonesia yang rutin melakukan impor setiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis apakah mete gelondong Indonesia memiliki keunggulan komparatif di negara Vietnam dan India, 2) menganalisis apakah mete gelondong Indonesia memiliki keunggulan kompetitif di negara Vietnam dan India, 3) menganalisis faktor dominan yang memengaruhi kinerja ekspor mete gelondong Indonesia ke negara Vietnam dan India. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2021 dengan komoditas penelitian berkode HS 080131. Jenis data penelitian adalah data sekunder dalam data deret waktu, yaitu tahun 2010 - 2019 dan data antar individu dua negara tujuan ekspor mete gelondong Indonesia yaitu negara Vietnam dan India. Analisis data yang digunakan adalah analisis Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamic (EPD) dan Constant Market Share (CMS). Hasil analisis RCA menunjukkan mete gelondong Indonesia memiliki nilai RCA lebih besar dari satu yang berarti komoditas memiliki keunggulan komparatif di negara Vietnam dan India. Hasil analisis EPD menunjukkan ekspor mete gelondong Indonesia ke negara Vietnam berada pada posisi pasar retreat yang mengindikasikan komoditas tidak memiliki keunggulan kompetitif dan pertumbuhan permintaannya stagnan, sedangkan ekspor mete gelondong Indonesia ke negara India berada pada posisi pasar falling star yang mengindikasikan komoditas memiliki keunggulan kompetitif dan pertumbuhan permintaannya stagnan. Hasil analisis CMS menunjukkan bahwa faktor dominan yang memengaruhi kinerja ekspor mete gelondong Indonesia ke negara Vietnam dan India adalah faktor komposisi komoditas.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
23

Junaidi, Junaidi. "PENGARUH PERBEDAAN LETAK GEOGRAFI TERHADAP POLA PRODUKSI TAHUNAN TANAMAN KARET". Warta Perkaretan 34, n.º 2 (5 de outubro de 2015): 127. http://dx.doi.org/10.22302/ppk.wp.v34i2.254.

Texto completo da fonte
Resumo:
Posisi Indonesia sesungguhnya menguntungkan sebagai negara penghasil karet alam karena berada pada dua posisi yakni di Utara dan Selatan khatulistiwa sehingga puncak produksi diperoleh secara bergantian. Artikel ini mempelajari pola poduksi tahunan di negara-negara produsen karet alam lainnya berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan data statistik dari International Rubber Study Group (IRSG) selama tahun 2008 -2012. Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa pola umum produksi tahunan dapat dibedakan berdasarkan perbedaan letak geografinya. Puncak produksi tanaman karet di wilayah Selatan khatulistiwa cenderung diperoleh pada semester I (Januari – Juni), sedangkan produksi rendah umumnya terjadi pada semester II (Juli – Desember). Sebaliknya, di wilayah Utara khatulistiwa produksi tinggi pada semester II dan produksi rendah pada semester I. Karena sebagian besar produsen berada di Utara khatulistiwa, maka pola produksi karet alam dunia mengikuti pola produksi di Utara khatulistiwa. Indonesia merupakan negara eksportir karet alam dengan wilayah karet dominan di Selatan khatulistiwa, ekspor Indonesia mengalami peningkatan pada bulan Mei – Juli dimana negara eksportir lainnya cenderung mengalami periode ekspor yang rendah namun hal ini tidak banyak berpengaruh terhadap peta perdagangan karet alam dunia.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
24

Sukmayanti, Lucia Desy, Mukson Mukson e Wiludjeng Roessali. "Analisis Daya Saing Ekspor Krisan Indonesia di Pasar Internasional". Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 6, n.º 2 (14 de abril de 2022): 540. http://dx.doi.org/10.21776/ub.jepa.2022.006.02.18.

Texto completo da fonte
Resumo:
<p>Krisan merupakan komoditas tanaman hias potensial yang banyak diekspor Indonesia. Hal tersebut dapat menjadi peluang yang baik bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing komoditas krisan di tingkat internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan dan proyeksi ekspor komoditas krisan Indonesia di pasar internasional, serta menganalisis keunggulan komparatif dan kompetitif komoditas krisan Indonesia di pasar internasional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2020 hingga Februari 2021. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis tren untuk mengetahui perkembangan dan proyeksi ekspor krisan Indonesia di pasar internasional, <em>Revealed Comparative Advantages </em>(RCA) dan <em>Export Competitiveness Index </em>(ECI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspor krisan Indonesia ke pasar internasional pada rentang tahun 2010 – 2019 menunjukkan tren yang menurun namun diproyeksikan meningkat untuk 5 tahun mendatang (2020 – 2024). Hasil analisis RCA dan ECI menunjukkan nilai &lt;1, dapat diartikan bahwa Indonesia belum mempunyai daya saing secara komparatif maupun secara kompetitif. Kondisi daya saing ini perlu terus ditingkatkan agar potensi yg ada dapat dimanfaatkan.</p>
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
25

Putri, Anggia, e Devi Andriyani. "PENGARUH EKSPOR TANAMAN OBAT, KURS, DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA". JURNAL EKONOMIKA INDONESIA 11, n.º 1 (29 de junho de 2022): 11. http://dx.doi.org/10.29103/ekonomika.v11i1.7725.

Texto completo da fonte
Resumo:
This study aims to see the effect of crop exports, exchange rates and inflation on economic growth in Indonesia. The data used in this research is time series data from 2012 to 2019. The research method uses multiple regression analysis. The results of the study partially show that the export of medicinal plants has no significant effect on economic growth in Indonesia, the exchange rate has no significant effect on economic growth in Indonesia, and inflation has no significant effect on economic growth in Indonesia. Simultaneously, the export of medicinal plants, exchange rates and inflation have a positive and significant effect on economic growth in Indonesia and have an effect shown by the coefficient of determination (R2) of 87.09% which indicates that the variable plant exports, exchange rates and inflation can explain the variable Y, while 12.91% assumptions by other variables outside the research variables
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
26

Ananda, Anisah Nadiyah, Tasya Sagita Azzahra, Widia Susanti e Rinandita Wikansari. "ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KOPI INDONESIA PADA PASAR INTERNASIONAL". AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian 7, n.º 1 (19 de dezembro de 2023): 128–35. http://dx.doi.org/10.52166/agroteknologi.v7i1.5281.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kopi, sebagai minuman global yang berasal dari tanaman pertanian, memegang peranan sentral dalam ekonomi Indonesia yang menjadi salah satu produsen terbesar di dunia. Meskipun berhasil mengekspor, sektor kopi di Indonesia dihadapkan pada tantangan perubahan iklim dan kendala produksi. Untuk mempertahankan posisinya di pasar internasional, Indonesia perlu mengambil langkah-langkah strategis seperti peningkatan kualitas kopi, diversifikasi produk, pemenuhan standar internasional, dan kolaborasi sektor publik dan swasta. Melalui analisis Metode RCA, ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat, Mesir, dan Jerman menunjukkan daya saing yang kuat dengan rata-rata RCA sekitar 6 hingga 7,561296. Mesir menjadi tujuan ekspor yang paling unggul dengan RCA tertinggi pada tahun 2019, meskipun mengalami penurunan selama pandemi. Untuk menjaga daya saing, perlu dilakukan upaya berkelanjutan dalam peningkatan kualitas dan produktivitas perkebunan kopi, serta kerjasama antarstakeholder untuk mencapai tujuan pembangunan sektor kopi Indonesia secara berkelanjutan di pasar internasional. Untuk menjaga daya saing, perlu dilakukan upaya berkelanjutan dalam peningkatan kualitas dan produktivitas perkebunan kopi. Pemerintah, sektor swasta, dan stakeholder terkait perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan dan untuk mencapai tujuan pembangunan sektor kopi Indonesia secara berkelanjutan di pasar internasional, memastikan bahwa ekspor kopi terus menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
27

Ningrum, Rizky Agustina, e Ida Marina. "PORANG ALTERNATIF PETANI DI MAJALENGKA SEBAGAI TANAMAN PALAWIJA BERNILAI EKONOMI TINGGI". Journal of Innovation and Research in Agriculture 1, n.º 1 (29 de junho de 2022): 28–32. http://dx.doi.org/10.56916/jira.v1i1.101.

Texto completo da fonte
Resumo:
Indonesia merupakan suatu Negara dimana seluruh wilayahnya beriklim tropis, oleh karena itu Indonesia mempunyai sangat banyak jenis keanekaragaman tanaman yang dapat tumbuh di berbagai wilayah. Salah satu kenggulan yang dimiliki oleh Indonesia yaitu tanaman palawijanya, dan yang sudah biasa ditanam oleh para petani diantaranya lada hitam, kapulaga, jahe, kunyit dan porang. Sehingga akan menjadi peluang besar bagi pertanian Indonesia ketika dapat diproduksi dengan baik salah satunya porang yang sekarang menjadi andalan Indonesia yang menjadi komoditas ekspor dunia untuk memenuhi kebutuhan porang yang nantinya diolah menjadi beberapa bahan makanan, kosmetik dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk dapat mengetahui komoditi palawija yang mempunyai harga nilai jual tinggi sehingga bisa menjadi alternatif petani di Indonesia untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk mendapat hasil panen yang maksimal sehingga bisa meningkatkan kapasitas perekonomian petani. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu metode kuantitatif dengan membandingkan hasil panen tanaman porang dengan luasan tertentu dengan hasil panen tanaman palawija lainya. Adapun hasil penelitian adalah memberikan alternatif jenis tanaman yang di tanam oleh petani sehingga dapat memperoleh hasil panen yang lebih. Sehingga dengan luasan tertentu petani dapat memaksimalkan lahanya dan meningkatkan perekonomian individu maupun kelompok.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
28

Firdaus, Firdaus, Jon Hendri e Busyra B. Saidi. "Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Komoditas Lada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur". Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi|JIITUJ| 6, n.º 2 (26 de dezembro de 2022): 181–91. http://dx.doi.org/10.22437/jiituj.v6i2.22955.

Texto completo da fonte
Resumo:
Lada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu komoditas unggulan dari sektor perkebunan. memiliki potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia karena mempunyai kontribusi terhadap devisa Negara. Lada merupakan komoditas ekspor potensial di Indonesia. Adanya ekspor lada Indonesia di pasar global akan meningkatkan devisa Negara dan menggerakkan perekonomian dalam negeri khususnya produsen atau petani lada, karena 96% perkebunan lada di Indonesia merupakan perkebunan rakyat. Pengembangan tanaman perkebunan baik secara kualitas maupun kuantitas masih sangat dimungkinkan. Peluang tertuju pada pengembangan pertanian di wilayah sub optimal (lahan rawa pasang surut), karena potensi lahan cukup luas. Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah pasang surut yang potensial untuk pengembangan tanaman Lada. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kesesuaian lahan untuk pengembangan lada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian diperoleh kelas kesesuaian lahan untuk tanaman lada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur umumnya sesuai marginal (S3). Seluas 304.226 ha (61,64%) wilayah dengan factor pembatas; pH kecil dari 4,8 dan 4,0, drainase terhambat, kedalaman bahan sulfidik 40-75 cm. Seluas 183.352 ha (37,14%) lahan tidak sesuai (N), dengan factor pembatas; drainase sangat terhambat, ketebalan gambut 200-300 cm, dan kedalaman bahan Sulfidik kurang dari 40 cm. Berdasarkan faktor pembatas untuk pengembangan Lada di Tanjung Jabung Timur, maka teknologi yang diperlukan adalah; ameliorasi lahan dengan pemberian kapur dan bahan organik untuk meningkatkan kemampuan retensi hara, pemupukan lengkap untuk meningkatkan ketersediaan hara, pengaturan sistem tata air tanah dan tinggi permukaan air tanah harus di atas lapisan bahan sulfidik.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
29

Gunawan, Mohammad Denny, Annafi’ Franz e Riama Rita Manullang. "Sistem Pakar Penyakit Tanaman Kopi (Coffea Sp)Metode Forward Chaining Berbasis Web". Buletin Poltanesa 21, n.º 1 (1 de junho de 2020): 26–31. http://dx.doi.org/10.51967/tanesa.v21i1.321.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kopi merupakan komoditas ekspor penting bagi Indonesia yang mampu menyumbang devisa yang cukup besar. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Kurangnya informasi yang diketahui oleh pihak perkebunan kopi tentang jenis penyakit yang tanaman kopi yang tidak tertangani dengan benar. Oleh Karena itu tujuan dari penelitian ini adalah Tujuan dalam tugas akhir ini adalah merancang dan membuat aplikasi sistem yang dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit pada tanaman kopi. Merancang suatu sistem pakar berbasis web yang dapat dimengerti dengan mudah oleh petani. Hasil Penelitian Aplikasi ini dapat memudahkan petani untuk mengetahui gejala dan penyakit pada tanaman kopi. Forward Chaining dapat dijadikan alternatif dalam melakukan hasil terhadap penentuan gejala dan penyakit tanaman kopi.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
30

Fatehahwati, Fatehahwati, Sopiana Sopiana e Rika Fitry ramanda. "PENGARUH SEKAM PADI BAKAR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BATANG BAWAH KARET KLON PB 260 (Hevea brasiliensis Muell Arg.)". Journal of Agro Plantation (JAP) 2, n.º 02 (25 de outubro de 2023): 200–209. http://dx.doi.org/10.58466/jap.v2i02.1378.

Texto completo da fonte
Resumo:
Tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) adalah satu di antara komoditas perkebunan yang penting bagi Indonesia karena menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia untuk devisa negara. Permasalahan dalam pembibitan karet saat ini adalah keterbatasan tanah subur sebagai media tanam di polybag. Upaya untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan memanfaatkan tanah mineral yang kekurangan unsur hara seperti tanah subsoil aluvial dengan pemberian perlakuan sekam padi bakar. Penelitian ini dilaksanakan mulai Oktober 2021 sampai Januari 2022 di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Ketapang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Setiap ulangan terdiri dari 3 sampel tanaman sehingga diperoleh 72 sampel. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman (cm), lilit batang (cm), jumlah payung (helai), bobot basah tanaman (g), dan bobot kering tanaman (g). Data yang diperoleh di analisis secara sidik ragam dengan Analysis of Variance (ANOVA). Dosis terbaik sekam padi bakar terhadap pertumbuhan bibit batang bawah karet klon PB 260 adalah 90 g/tanaman.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
31

Abdat, Humairo Shidiq, Siswanto Imam Santoso e Suryani Nurfadillah. "Daya Saing Komoditas Vanili Indonesia di Pasar Internasional". Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 6, n.º 3 (12 de julho de 2022): 1084. http://dx.doi.org/10.21776/ub.jepa.2022.006.03.28.

Texto completo da fonte
Resumo:
Vanili merupakan tanaman perkebunan yang biasa dimanfaatkan sebagai pemberi aroma pada makanan, kosmetik, dan parfum sehingga memiliki nilai jual yang tinggi terutama di luar negeri. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis daya saing komparatif, daya saing kompetitif, posisi pasar vanili Indonesia di pasar internasional<strong> </strong>serta potensi vanili Indonesia dalam merebut pasar ekspor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2021 hingga April 2021. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan bentuk data panel periode 2010-2019. Metode analisis data menggunakan Indeks <em>Revealed Comparative Advantage</em> (RCA) dan <em>Acceleration Ratio</em> (AR) digunakan untuk mengetahui keunggulan komparatif dan kemampuan vanili Indonesia dalam merebut pasar ekspor vanili dunia. Metode <em>Export Product Dynamic</em> (EPD) digunakan untuk mengetahui keunggulan kompetitif dan performa suatu komoditas. Hasil penelitian menunjukan bahwa daya saing ekspor vanili Indonesia untuk negara tujuan ekspor Amerika Serikat, Jerman, Prancis, India, dan Belanda memiliki daya saing yang kuat karena rata-rata nilai RCAnya lebih dari satu. Posisi daya saing kompetitif yang sering muncul selama periode 2010 – 2019 pada kelima negara tujuan ekspor tersebut adalah <em>rising star, </em>kemudian <em>lost opportunity, falling star, </em>dan yang paling sedikit muncul adalah <em>retreat. </em>Komoditas vanili Indonesia dapat merebut pasar internasional karena memiliki nilai hasil perhitungan AR lebih dari satu dan dapat mengalahkan negara-negara pesaingnya yang memiliki nilai AR dibawah Indonesia seperti Belgia, Mauritius, Kanada, dan Turki, namun masih belum mampu mengalahkan pesaing utamanya yaitu Madagaskar yang memiliki nilai AR jauh diatas Indonesia
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
32

Hanif Risa Mustafa e Septi Utami. "DARI EKSPANSI HINGGA EKSPLOITASI: Perkembangan Perkebunan Swasta Barat di Way Lima Lampung 1800-1932". Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities 3, n.º 2 (20 de dezembro de 2022): 53–67. http://dx.doi.org/10.22515/isnad.v3i2.5627.

Texto completo da fonte
Resumo:
Perkembangan tanaman perkebunan telah membawa modal swasta barat untuk ikut andil dalam kancah ekonomi Lampung. Salah satu daerah yang menjadi fondasi terbesar modal swasta barat untuk datang ke Lampung adalah Way Lima. Komoditas yang dikembangkan di Way Lima kala itu berupa kopi. Beberapa tahun kemudian komoditas ini diganti dengan tanaman karet. Muncul pertanyaan bagaimana perkembangan perusahaan swasta barat di Way Lima Lampung dan apa penyebab perusahaan mengalihkan komoditas perkebunan dari kopi ke karet. Menurut Sartono Kartodirjo dan Djoko Suryo, perkembangan perkebunan di Indonesia tidak terlepas dari proses kolonialisme yang dilakukan oleh bangsa barat. Eksploitasi tanah dilakukan untuk mendapatkan tanaman budidaya yang merupakan komoditas ekspor, Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah Penilitian ini membahas tentang ekspansi kolonial serta perkembangan perkebunan di Way Lima. Kemudian tentang perubahan kepemilikan atas tanah perkebunan di Way Lima. Selanjutnya membahas perkembangan perkebunan kopi hingga beralih menjadi perkebunan karet. Pada akhirnya disimpulkan perkembangan perkebunan swasta barat di Way Lima dimulai dari upaya Belanda melakukan kolonialisme di Lampung. Way Lima dieksploitasi untuk menanam komoditas kopi, namun karena harga kopi jatuh dan untuk memenuhi kebutuhan ekspor, maka komoditas kopi diganti dengan tanaman karet. Kata Kunci: Karet; Kopi; Perkebunan; Way Lima.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
33

Kurniawati, Lestari, Purwanto Purwanto e Imam Subroto. "Pendampingan Peningkatan Kapasitas Bisnis UMKM Di Kota Tengerang Selatan". Pengmasku 3, n.º 2 (18 de dezembro de 2023): 89–98. http://dx.doi.org/10.54957/pengmasku.v3i2.616.

Texto completo da fonte
Resumo:
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memberi kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia baik terhadap melalui Produk Domestik Bruto (PDB) maupun penyerapan tenaga kerja. Dengan porsi 99% dari total pelaku usaha di Indonesia dan disertai fleksibiitas dalam mempertahankan usaha, UMKM mampu menjadi mesin penggerak perekonomian terutama pada masa kritis. Sebagaimana permasalahan umum UMKM, PT S.B. Karta Raharja, sebuah usaha menengah yag sedang mengupayakan ekspor juga mengalami permasalahan dalam pengembangan kapasitas bisnisnya. Permasalahan yang muncul diantaranya kebutuhan encatatan transaksi keuangan dan persediaan serta perluasan cakupan pasar. Dalam kegiatan pengabdian Masyarakat ini, tim menawarkan pembuatan aplikasi pencatatan keuangan dan persediaan serta pengembangan pasar melalui pemasaran online seperti wa bisnis, Instagram, dan web profile bisnis. Hal ini disambut baik oleh mitra dan selama pendampingan awal, program ini berjalan lancar. Namun demikian dalam evaluasi akhir setelah jeda pendampingan, mitra tidak melanjutkan pencatatan dengan aplikasi excell karena keterbatasan sumber daya manusia. Namun di sisi lain program pengembangan pemasaran online cukup berjalan meski relative lambat karena mitra sedang focus menyiapkan ekspor produk. Sebagai bahan masukan atas kegiatan pengabdian Masyarakat ini, mitra berharap dapat diberikan masa pendampingan yang lebih lama dan memiliki pegawai yang secara khusus bertanggung jawab terhadap pencatatan.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
34

Diniar Mungil Kurniawati e Illa Rizianiza. "PENDAMPINGAN BUDIDAYA TANAMAN BIOFARMAKA DAN PENGEMASAN JAMU TRADISIONAL DI KELURAHAN MUARA RAPAK BALIKPAPAN". Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat ITK (PIKAT) 3, n.º 1 (29 de junho de 2022): 36–42. http://dx.doi.org/10.35718/pikat.v3i1.673.

Texto completo da fonte
Resumo:
Jamu tradisional mulai sangat diminati oleh masyarakat semua kalangan semenjak munculnya pandemic Covid-19 yang melanda Indonesia pada awal tahun 2020. Jamu tradisional digunakan oleh masyarakat untuk menjaga imun tubuh agar tidak mudah terpapar virus Corona. Munculnya UMKM baru saat pandemic Covid-19 di Indonesia didominasi oleh usaha Jamu Tradisional yang diperjualbelikan secara online melalui media sosial pribadi. Tidak ketinggalan dengan tren tersebut, salah satu UMKM di Kelurahan Muara Rapak juga turut menjadi salah satu penjual Jamu Tradisional kemasan siap minum dalam botol plastik. Kemasan dan desain yang digunakan sekedarnya sehingga pasar hanya sebatas pada ruang lingkup pergaulan pemilik UMKM. Salah satu upaya untuk meningkatkan penjualan dan perluasan pasar maka dilakukan branding kemasan dan pelatihan pengemasan yang baik. Sebagai penunjang pasokan bahan baku olahan Jamu Tradisional seperti Jahe, Kunyit dan Bawang Tiwai dibudidayakan di tanah-tanah pekarangan rumah warga Kelurahan Muara Rapak Balikpapan. Tujuan budidaya tanaman Biofarmaka sebagai bahan baku utama pembuatan jamu tradisional di Kelurahan Muara Rapak untuk menekan biaya produksi khususnya harga bahan baku di pasar yang tinggi karena permintaan jamu yang tinggi dari masyarakat. Sedangkan pengemasan dilakukan sebagai branding dan perluasan pasar.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
35

F, Suaib Radiah, Harli A. Karim e Frederik Depparaba. "IDENTIFIKASI JAMUR BUSUK BUAH PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma Cacao L.) DI KABUPATEN POLEWALI MANADAR". Jurnal Agroterpadu 1, n.º 2 (8 de novembro de 2022): 101. http://dx.doi.org/10.35329/ja.v1i2.2998.

Texto completo da fonte
Resumo:
Theobroma cacao L. atau yang lebih dikenal dengan kakao merupakan salah satu komoditas tanaman yang terbukti mampu meningkatkan pendapatan nasional. Karena kakao adalah satu-satunya tanaman perkebunan penghasil ekspor yang sangat penting bagi perekonomian, kao terus mendapat perhatian.Di Indonesia, ekspansi perkebunan kakao terus berkembang, dengan tingkat pertumbuhan tahunan minimal 20% per tahun. Kita dapat melihat bagaimana kontribusi Kawasan Perkebunan Kaao sebagai komoditas ekspor telah membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penyakit busuk buah P. palmivora dan P.megakarya, yang merupakan satu-satunya penyakit utama yang secara serius dapat merusak sistem produksi kakao dunia, adalah penyebab utama rendahnya produktivitas industri kakao tanaman. Penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 90%, terutama selama musim hujan atau musim kemarau dengan populasi semut yang besar. Pengendaliansecaramekanikadalahpengendalian yang dilakukandengancaramelakukansanitasidanpemangkasanringan. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi langsung di lapangan dengan wawancara untuk memperoleh informasi yang efektif. Wawancara dilakukan dengan teknik wawancara sistematis, dimana peneliti membuat daftar terlebih dahulu agar pengumpulan data lebih terfokus pada tujuan penelitian.Menurut data BPS Polewali Mandar (2020), tiga kecamatan Bulo, Luyo, dan Tapango merupakan penghasil kakao terbesar di dunia. Statistik yang digunakan untuk menentukan sampling didasarkan pada data ini.wawancara yang sedang berlangsung dengan pembicaraDalam survei ini, 15 responden dikumpulkan dari setiap kecamatan, dan kelayakan mereka didasarkan pada partisipasi mereka dalam dinas militer dan pengetahuan mereka tentang penggunaan kakao
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
36

Mia Dwi Etafiana, Anna Kusumawati, Dwi Aryani Suryangingrum, Azhari Rizal, Muhammad Mustangin, Ratna Sri Harjanti e Yunaidi Yunaidi. "Analisis Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) di Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman Yogyakarta". JURNAL TRITON 15, n.º 1 (4 de junho de 2024): 93–101. http://dx.doi.org/10.47687/jt.v15i1.623.

Texto completo da fonte
Resumo:
Pemerintah menargetkan untuk peningkatan gula nasional adalah dengan cara perluasan areal tebu di Indonesia. Pencarian lahan baru sebagai usaha perluasan areal tebu harus diteliti sumberdaya lahannya agar berproduksi secara berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi kelas kesesuaian lahan secara spesifik bagi tanaman tebu di Desa Wedomartani agar dapat memberikan saran sesuai dengan hasil analisis kesesuaian lahan untuk pengelolaan lahan yang tepat. Penelitian ini dilakukan di bulan Juni-Juli 2023 di Desa Wedomartani dan Laboratorium Tanah dan Nutrisi Tanaman Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga titik lokasi di desa tersebut dengan menggunakan metode random sampling. Penentuan lokasi penelitian atau SPL didasarkan pada lahan yang ditanami tebu di Desa Wedomartani. Parameter yang diamati antara lain kondisi iklim, drainase, tekstur tanah, kedalaman tanah efektif, Kapasitas Tukar Kation (KTK), pH tanah, C-Organik, N Total, P Tersedia, K Tersedia, kemiringan lereng, bahaya erosi dan banjir serta volume singkapan batuan dan batuan permukaan. Hasil penelitian menunjukkan kondisi lahan di Wedomartani untuk kesesuaian lahan tanaman tebu yaitu S3rc dan S3na yang mempunyai faktor pembatas berupa tekstur tanah dan kurangnya P Tersedia. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu penambahan pupuk organik dan pupuk anorganik yang mempunyai unsur hara P.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
37

Saosang, Safira, Nurmasyita Mambuhu e Hidayat A. Katili. "ANALISIS TINGKAT KESUBURAN TANAH PADA TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin) DIDESA BALINGARA DAN DESA BELLA KECAMATAN NUHON". Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian 2, n.º 1 (30 de março de 2022): 155–61. http://dx.doi.org/10.52045/jimfp.v2i1.255.

Texto completo da fonte
Resumo:
Nilam (Pogostemon cablin Bent) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting, menyumbang devisa lebih dari 50% dari total ekspor minyak atsiri Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah pada tanaman Nilam di Desa Balingara dan Desa Bella Kecamatan Nuhon. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Agustus Tahun 2021 dengan metode survei eksplorasif-deskriptif. Hasil penelitian sifat fisik tanah tanaman nilam di Desa Balingara bertekstur lempung berliat dan Desa Bella bertekstur lempung, hasil analisis sifat kimia tanah memiliki kriteria yaitu pH tanah netral, C-organik rendah, P2O5 sedang, K2O sedang sampai rendah, KTK tinggi sampai sedang dan KB sedang, dengan status kesuburan tanah rendah walaupun status rendah tetapi lahan dilokasi penelitian cukup sesuai untuk tanaman nilam
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
38

Grace Sipahelut, Sophia. "PENYULUHAN PENANGANAN PASCAPANEN YANG BAIK BAGI PETANI PALA DI DESA LILIBOOI, KECAMATAN LEIHITU BARAT KABUPATEN MALUKU TENGAH, PROVINSI MALUKU". HIRONO : Jurnal Pengabdian Masyarakat 4, n.º 1 (30 de abril de 2024): 1–6. http://dx.doi.org/10.55984/hirono.v4i1.166.

Texto completo da fonte
Resumo:
Pala merupakan komoditas ekspor andalan Indonesia yang mendatangkan devisa bagi negara ini, namun produktivitas pala Indonesia masih rendah dan di bawah rata-rata dunia. Untuk itu, perlu adanya upaya peningkatan mutu pala Indonesia, salah satunya dengan meningkatkan pengetahuan petani pala tentang penanganan pascapanen yang baik (Good Handling Practices) tanaman pala. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani pala di Desa Lilibooi, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah dalam penanganan panen, pascapanen dan pengolahan pala. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diikuti oleh 15 petani pala. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan dan evaluasi. Materi yang diberikan terkait cara panen pala, penanganan pasca panen biji dan fuli pala, serta pengemasan dan penyimpanan biji dan fuli pala. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa dari kegiatan ini, petani pala mendapatkan tambahan pengetahuan dan teknologi baru terkait pelaksanaan GHP tanaman pala
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
39

Dradjat, Bambang. "Dampak Krisis Finansial Global dan Kebijakan Antisipatif Pengembangan Industri Kelapa Sawit". Analisis Kebijakan Pertanian 9, n.º 3 (26 de agosto de 2016): 237. http://dx.doi.org/10.21082/akp.v9n3.2011.237-260.

Texto completo da fonte
Resumo:
Krisis finansial global (KFG) yang terjadi pada tahun 2008 ternyata menimbulkan resiko dan ketidakpastian bagi pengembangan industri kelapa sawit. Dalam jangka yang sangat pendek, harga minyak sawit terpukul. Importir dari AS, negara-negara Eropa Barat, Cina, India dan Pakistan - yang mengalami dan terkena dampak KFG – menunda bahkan membatalkan kontrak sehingga ekspor minyak sawit Indonesia terganggu. Pengkajian kebijakan ini bertujuan untuk : (i) mengidentifikasi dampak KFG terhadap industri kelapa sawit, dan (ii) mengevaluasi pengaruh berbagai kebijakan antisipatif pemerintah dan faktor eksternal pada industri kelapa sawit. Dampak yang ditimbulkan dari KFG pada industri kelapa sawit Indonesia berupa tekanan harga, ekspor dan produksi. Antara bulan Oktober 2008 hingga Maret 2009, harga CPO dan TBS terendah dan sempat menyentuh US$ 483 per ton dan Rp. 584 per kg. Tekanan harga selama KFG membawa dampak pada penurunan volume ekspor bulanan minyak sawit jatuh hingga hanya 937.000 ton. Sedangkan produksi bulanan minyak sawit sempat hanya mencapai 815.000 ton. Kebijakan lobi internasional kombinasi Government (G) dan Business (B), penyesuaian kebijakan BK, kebijakan perluasan formula harga TBS, peningkatan akses informasi harga, dan peremajaan merupakan kebijakan antisipatif utama yang direkomendasikan dari kajian ini. Kebijakan ini diperlukan supaya jika krisis berulang atau terjadi lagi, industri kelapa sawit mampu bertahan dari tempaan krisis. Jika pemerintah tidak menerapkan kebijakan ini, resiko yang ditanggung akan lebih parah sehubungan dengan makin berkembangnya perkebunan kelapa sawit rakyat swadaya/mandiri. Dampak negatifnya adalah kontribusi industri kelapa sawit dalam perekonomian nasional dapat terganggu.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
40

Makaruku, Marlita, Anna Wattimen e Esther Kembauw. "Kajian Budidaya Tanaman Kelapa Di Desa Uraur Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat". VIABEL: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian 18, n.º 1 (27 de maio de 2024): 13–20. http://dx.doi.org/10.35457/viabel.v18i1.3251.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kelapa merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Produk tanaman kelapa, selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, juga sebagai sumber devisa negara melalui ekspor. Untuk meningkatkan produksi kelapa, maka petani produsen kelapa perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan budidaya tanaman dalam mengoptimalkan produktivitas tanaman kelapa yang dikelolanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat budaya tanaman kelapa oleh petani di Desa Uraur, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei serta pengamatan langsung yang dilakukan terhadap petani yang mengelola tanaman kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya tanaman kelapa yang dilakukan oleh petani di Desa Uraur masih bersifat tradisional berdasarkan pengetahuan turun temurun dari orang tua, sehingga belum dilaksanakan dengan baik dan benar. Hal ini dapat dilihat dari teknik pembibitan masih berasal dari benih sendiri, pemeliharaan tanaman yang dilakukan belum intensif, hanya melakukan pengendalian gulma. Petani tidak melalukan pemupukan, pengendalian hama dan penyakit terhadap tanaman kelapa, serta panen dan pasca penen yang dilakukan dengan seadanya.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
41

Paputungan, Eric Ronaldo, Arrazi Bin hasan Jan e Jessy Jousina Pondaag. "IDENTIFIKASI DESAIN JARINGAN RANTAI PASOK PALA DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE". Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 10, n.º 2 (21 de abril de 2022): 379. http://dx.doi.org/10.35794/emba.v10i2.39989.

Texto completo da fonte
Resumo:
Pala merupakan salah satu komoditas ekspor yang penting karena Indonesia merupakan negara pengekspor biji dan fuli pala terbesar yaitu memasok sekitar 60% kebutuhan pala dunia (Nurdjannah, 2007). Perkembangan volume ekspor biji pala Indonesia selama lima tahun terakhir (2005–2009) mengalami fluktuasi, ekspor terendah pada tahun 2008 sebesar 12.942 ton. Pada tahun 2010 luas areal tanaman pala 100.657 Ha dengan jumlah produksi 16.229 ton (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2012). Prospek pengembangan agribisnis pala cukup cerah dan menjanjikan, karena peluang pasarnya semakin terbuka dan cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain jaringan rantai pasok pala yang di terapkan di kabupaten kepulauan sangihe. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan Desain jaringan manajemen rantai pasokan pala di Kabupaten Kepulauan Sangihe berawal dari hulu (petani), pedagang pengumpul Kabupaten Sangihe, pedagang pengumpul di Tahuna, kemudian di kirimkan industry/pabrik untuk di ekspor. Untuk para petani sebaiknya membentuk kelompok tani dan menyalurkan secara langsung kopra hasil usahanya kepada industri. Pemerintah harus berperan aktif untuk bisa mengawasi sekaligus mengontrol harga kopra dipasaran, ini dilakukan untuk mensejahterahkan para petani yang ada. Untuk menekan ataupun mengurangi mafia kopra yang ada dilingkup industri yang berperan sebagai pengendali harga dipasaranKata Kunci: Rantai Pasok, Jaringan Rantai Pasok, Kabupaten Kepulauan Sangihe
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
42

Eko Yohanes Setyawan, Awan Uji Krismanto, Soeparno Djiwo, Abraham Lomi, I Made Wartana, Choirul Saleh e Ida Soewarni. "Penerapan Mesin Pengaduk Briket Arang Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Bakar". JASTEN (Jurnal Aplikasi Sains Teknologi Nasional) 4, n.º 2 (18 de outubro de 2023): 29–32. http://dx.doi.org/10.36040/jasten.v4i2.8163.

Texto completo da fonte
Resumo:
Briket arang kelapa Indonesia memiliki potensi ekspor yang besar. Salah satu faktornya adalah kualitas briket kelapa Indonesia yang dinilai terbaik oleh pasar Internasional. Briket arang batok kelapa merupakan bahan bakar alternatif yang kerap digunakan untuk memasak terutama untuk memanggang bahan makanan seperti di Eropa, di negara Timur Tengah digunakan untuk keperluan rokok pipa shisha, sedangkan di Asia seperti di Korea Selatan dan Jepang briket arang kelapa digunakan untuk keperluan memasak di restoran, dikarenakan produk briket arang batok kelapa asal Indonesia dapat menghasilkan panas yang lebih besar dibandingkan dengan briket batu bara ataupun arang dari bahan tanaman bakau. Selain itu, briket dari arang batok kelapa juga lebih aman, ramah lingkungan, karena tidak merusak tanaman seperti tanaman bakau serta tidak menimbulkan asap terkait dengan isu pemanasan global. Dari hasil survei yang sudah dilakukan mitra menyampaikan bahwa mesin yang selama ini pakai tidak bekerja secara maksimal sehingga disaat briket yang sudah dicetak masuk kedalam oven setelah kering akan banyak yang pecah, sehingga tidak laku untuk dijual. sehingga tim pengabdian melihat beberapa permasalahan diantaranya perlunya penambahan mesin blending agar menjadi adonan yang bagus.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
43

Tosa, Christovel, Ali Mahmudi e Joseph Dedy Irawan. "SISTEM PAKAR DIAGNOSIS HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN VANILI MENGGUNAKAN METODE CERTAINLY FACTOR". JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) 4, n.º 2 (9 de outubro de 2020): 73–80. http://dx.doi.org/10.36040/jati.v4i2.2677.

Texto completo da fonte
Resumo:
Vanili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi sebagai komoditas ekspor penghasil devisa yang masih potensial dikembangkan di Indonesia. Namun dalam perkembangannya di Indonesia terdapat beberapa kendala yang seringkali para petani vanili alami. Penyebab utamanya adalah kurangnya pengetahuan petani terhadap hama dan penyakit yang menyerang tanaman vanili. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dibangun suatu sistem pakar diagnosis hama dan penyakit tanaman vanili berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari seorang pakar. Sistem pakar di bangun berdasarkan web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql. Metode infersi yang digunakan adalah metode Certainly-Factor, dimana digunakan untuk menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap suatu masalah. Data yang dibutuhkan untuk system pakar ini adalah data hama dan penyakit tanaman vanili beserta gejala-gejalanya. Dari hasil pengujian yang di lakukan terhadap 11 orang responden, yaitu 10 user dan 1 orang pakar, hasilnya 20% user sangat setuju, 56% user setuju, 20% user kurang setuju, dan 4% user tidak setuju. Dan pada pengujian terhadap pakar hasilnya menunjukan 71.42% pakar setuju dan 28.58% kurang setuju.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
44

Ahmad, Muh Sabir Laba e Asrandi. "PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI TERHADAP HARGA KAKAO FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DI DESA BATU AMPA KECAMATAN PAPALANG KABUPATEN MAMUJU". Jurnal e-bussiness Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Polewali Mandar 1, n.º 2 (26 de abril de 2022): 71–77. http://dx.doi.org/10.59903/ebussiness.v1i2.15.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kakao adalah komoditas pertanian andalan untuk ekspor Indonesia. Pada tahun 2011, ekspor kakao mencapai USS 1,6 milyar dan tahun 2012 diperkirakan mencapai USS 2 milyar (Askindo, 2012). Nilai ekspor yang cukup besar tersebut mencerminkan wujud nyata luasnya pengembangan kakao di Indonesia. Di Desa Batu Ampa Kecamatan Papalang merupakan daerah strategis untuk pengembangan tanaman kakao karena sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai petani kakao. Usaha tanamana kakao tidak hanya sebagai usaha, tetapi juga memberikan peranan cukup potensial dalam meningkatkan pendapatan bagi petani kakao. Kakao merupakan usaha yang umum atau banyak dijumpai di Desa Batu Ampa yang sudah dikelola secara optimal oleh masyarakatnya.Tujuan penelitian untuk Perbandingan Pendapatan Petani Terhadap Harga Kakao Fermentasi dan Non Fermentasi di Desa Batu Ampa Kecamatan Papalang Kabupaten Mamuju. Metode penelitilitian adalah abservasi dan membagikan kosioner ke informan kunci analisi data yang di gunakan analisis pendapatan dan kelayakan. Hasi penelitian ini adalah Pada petani kakao fermentasi memperoleh harga jual 32.000/Kg dan kakao non fermentasi memperoleh harga jual 30.000/Kg. Pada petani kakao fermentasi mendapatkan jumlah penerimaan yang lebih tinggi dibandingkan penerimaan petani kakao non fermentasi. Dengan jumlah penerimaan rata-rata kakao fermentasi sebesar Rp.19.200.000 ,- dan penerimaan kakao non fermentasi rata- rata sebesar Rp. 18.000.000.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
45

Salimah, Sarah Najma, Ahmad Junaedi e Sudradjat. "Pengelolaan Pemetikan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.). O. Kuntze) di Wonosobo, Jawa Tengah". Buletin Agrohorti 11, n.º 2 (29 de junho de 2023): 249–59. http://dx.doi.org/10.29244/agrob.v11i2.47161.

Texto completo da fonte
Resumo:
Teh merupakan salah satu komoditas perkebunan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia sebagai sumber devisa dari kegiatan ekspor. Pemetikan merupakan kegiatan pemanenan hasil dari tanaman teh yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pucuk. Penelitian bertujuan mempelajari dan menganalisis pengelolaan pemetikan tanaman teh yang dilakukan pekerja dibanding standar yang dimiliki perusahaan. Penelitian dilaksanakan di Wonosobo, Jawa Tengah pada bulan Januari – Maret 2020. Percobaan disusun menggunakan uji t berpasangan dengan membandingkan umur tanaman terhadap mutu hasil petik tanaman teh. Hasil pengamatan menunjukan bahwa tinggi bidang petik, diameter bidang petik, tinggi jendangan, gilir petik, analisis pucuk, dan kapasitas pemetik telah memenuhi standar yang ditetapkan. Hasil analisis petik menunjukan perlu adanya peningkatan dalam teknik pemetikan di lapangan agar kualitas pucuk memenuhi standar yang ditetapkan. Kapasitas pemetik tidak dipengaruhi oleh usia dan lama kerja pemetik. Kata kunci: daun pemeliharaan, gilir petik, kapasitas pemetik
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
46

Faisol, Arif, Siti Asfihana Rahmawati e Hostalige Hutasoit. "Analisis dan Proyeksi Kebutuhan Beberapa Komoditas Tanaman Pangan menggunakan Pendekatan Sistem Dinamis untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan di Kabupaten Manokwari". Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta 15, n.º 3 (13 de novembro de 2023): 119–34. http://dx.doi.org/10.33506/md.v15i3.2781.

Texto completo da fonte
Resumo:
Pangan merupakan salah satu aspek dasar yang harus dipenuhi bagi seluruh penduduk Indonesia. Neraca Bahan Makanan (NBM) merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menggambarkan situasi pangan suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta memproyeksikan kebutuhan beberapa komoditas tanaman pangan di Kabupaten Manokwari menggunakan sistem dinamis, yaitu padi, kedelai, jagung, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Secara umum penelitian ini terdiri atas 4 (empat) tahapan utama, yaitu; inventarisasi data, analisis data, penyusunan model, dan proyeksi kebutuhan beberapa komoditas tanaman pangan sampai tahun 2050. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2022 sejumlah tanaman pangan mengalami defisit, diantaranya padi, kedelai, dan kacang hijau. Sedangkan tanaman jagung, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar mengalami surplus. Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar kebutuhan pangan di Kabupaten Manokwari dapat tercukupi hingga tahun 2050 adalah peningkatan produksi tanaman pangan melalui perluasan lahan tanaman pangan dan penggunaan varietas unggul. Disamping itu peningkatan Indeks Pertanaman (IP) tanaman padi dari 2 kali setahun menjadi 3 kali setahun merupakan solusi alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi padi akibat terbatasnya lahan pertanian yang disediakan oleh pemerintah.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
47

Tajerin, Tajerin. "SUMBER-SUMBER PERTUMBUHAN OUTPUT PERIKANAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA PERIODE 1990-2000: Pendekatan Analisis Input-Output Menggunakan Metoda Dekomposisi Faktor". Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan 3, n.º 1 (21 de julho de 2017): 35. http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v3i1.5840.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui sumber-sumber pertumbuhan output perikanan danperubahannya yang terjadi selama periode analisis. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari Tabel Input Output Tahun 1990, 1995 dan 2000 yang disusun oleh Badan Pusat Statistik. Analisis data dilakukan menggunakan kerangka model input-output dengan pendekatan dekomposisi faktor. Hasil kajian menunjukkan bahwa pada periode 1990-1995, pertumbuhan output perikanan primer dan perikanan sekunder didominasi sumber perubahan permintaan akhir domestik, sedangkan pada periode 1995-2000 didominasi sumber perluasan ekspor. Sedangkan berdasarkan kontribusinya terhadap sumber pertumbuhan output total, diketahui bahwa selama periode analisis (1990-2000) belum terjadi (tengah berlangsung) perubahan struktur dari perekonomian yang didominasi kelompok perikanan primer kepada kelompok perikanan sekundernya. Untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan output perikanan primer dan perikanan sekunder terkait dengan perubahan strukturnya, diperlukan dukungan penguasaan terknologi yang lebih maju dan lebih mendorong perluasan ekspor bersamaan dengan upaya meningkatkan substitusi impor. Tittle: Sources of Fisheries Output Growth in the Indonesian Economy During 1990-2000 : An Input Output Analysis Approach using the Factor Decomposition Method.This study was primarily aimed to find out the sources of fisheries' output growth and changes happened to this sector during the analyzed period. The secondary data used in this research were derived from the 1990, 1995 and 2000 I-O tables composed by CBS (Central Bureau Statistics). The Analysis was done under I-O model framework with factor decomposition approach. The study indicated that during the 1990 – 1995 period, both primary and secondary fisheries' output were dominated by changes in the final demand, while during the 1995 – 2000 period, it was dominated by export expansion. Based on its contributions towards total output growth, during the analysis period (1990 - 2000), fisheries sector had not experienced the much-expected structural changes from a primary-fisheries-dominated economy to a secondary-fisheries-dominated economy, or perhaps it was still in process. In order to increase the output growth performance of both primary and secondary fisheries related to the structural changes, more advanced technologies, support for more export expansion balanced by the efforts to promote import substitution are needed.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
48

Tajerin, Tajerin. "SUMBER-SUMBER PERTUMBUHAN OUTPUT PERIKANAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA PERIODE 1990-2000: Pendekatan Analisis Input-Output Menggunakan Metode Dekomposisi Faktor". Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan 3, n.º 2 (21 de julho de 2017): 110. http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v3i2.5847.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui sumber-sumber pertumbuhan output perikanan dan perubahannya yang terjadi selama periode analisis. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari Tabel Input Output Tahun 1990, 1995 dan 2000 yang disusun oleh Badan Pusat Statistik. Analisis data dilakukan menggunakan kerangka model input-output dengan pendekatan dekomposisi faktor. Hasil kajian menunjukkan bahwa pada periode 1990-1995, pertumbuhan output perikanan primer dan perikanan sekunder didominasi sumber perubahan permintaan akhir domestik, sedangkan pada periode 1995-2000 didominasi sumber perluasan ekspor. Berdasarkan kontribusi terhadap sumber pertumbuhan output total, diketahui bahwa selama periode analisis (1990-2000) belum terjadi (tengah berlangsung) perubahan struktur dari perekonomian yang didominasi kelompok perikanan primer kepada kelompok perikanan sekundernya. Untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan output perikanan primer dan perikanan sekunder terkait dengan perubahan strukturnya, diperlukan dukungan penguasaan terknologi yang lebih maju dan lebih mendorong perluasan ekspor bersamaan dengan upaya meningkatkan substitusi impor. Tittle: Sources of Fisheries Output Growth in the Indonesian Economy During 1990-2000 : And Input-Output Analysis Approach Using the Decomposition Factor Method.This study was primarily aimed to find out the sources of fisheries' output growth and changes occured to this sector during the analyzed period. Secondary data used in this research were derived from the 1990, 1995 and 2000 I-O tables composed by Central Bureau of Statistics (CBS). Analysis I-O model framework with factor decomposition approach. Results of the study indicated that during the 1990 – 1995 period, both primary and secondary fisheries' output were dominated by changes in the final demand, while during the 1995 – 2000 period, it was dominated by export expansion. Based on its contribution towards total output growth, during the analysis period (1990 - 2000), fisheries sector had not been experiencing structural changes from a primary-fisheries-dominated economy to secondary-fisheries-dominatedeconomy. In order to increase t output growth related to the structural changes, more advanced technologies, support for more export expansion balanced by the efforts to promote import substitution are required.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
49

Tarigan, Delvina, Marsono Marsono e Wahyu Riansah. "Expert System Untuk Mendiagnosa Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Lada Menggunakan Metode Dempster Shafer". Jurnal Cyber Tech 5, n.º 1 (3 de abril de 2023): 17. http://dx.doi.org/10.53513/jct.v5i1.7850.

Texto completo da fonte
Resumo:
Piper Nigrum (Tanaman Lada) adalah berasal dari daerah Ghats Barat, India. Tanaman lada adalah termasuk satu jenis tanaman yang telah lama ditanam di indonesia ataupun diperdagangkan di pasaran Eropa. Lada bisa dipergunakan sebagai bumbu masakan, bahan obat-obatan dan juga sebagai bahan minyak lada. Lada merupakan salah satu komoditas ekspor tradisional dan merupakan produk tertua dari rempah-rempah yang memiliki peluang strategis dalam agribisnis Oleh karna itu sangat penting untuk melakukan diagnosa sejak dini. Agar mempermudah dalam proses mendiagnosa penyakit pada tanaman lada maka dibuatlah sebuah program Sistem Pakar. Sistem Pakar merupakan sistem yang mengadopsi pengetahuan layak nya seorang pakar. Sistem Pakar biasanya digunakan untuk Mendiagnosa Penyakit ataupun mendiagnosa suatu penyakit yang gejalanya memiliki nilai kemungkinan atau bobot yang didapatkan dari pakar. Dalam penyelesaian masalah terkait mendiagnosa penyakit pada tanaman lada, metode yang digunakan adalah metode Dempster Shafer. Metode Dempster Shafer ini memiliki perhitungan yang mudah dipahami. Dan hasilnya didapati bahwasanya sistem pakar ini bisa memecahkan masalah terkait mendiagnosa penyakit pada lada dengan akurat
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
50

Putra, Akbar Kurnia. "Agreement on Agriculture Dalam World Trade Organizations". Jurnal Hukum & Pembangunan 46, n.º 1 (31 de março de 2016): 90. http://dx.doi.org/10.21143/jhp.vol46.no1.37.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kerangka liberalisasi perdagangan komoditi pertanian dalam konteks World Trade Organization (WTO) tertuang dalam Perjanjian Umum Bidang Pertanian atau Agreement on Agriculture (AOA). AOA adalah salah satu perjanjian internasional WTO yang dihasilkan melalui serangkaian perundingan dalam Putaran Uruguay dari General Agreement on Tariffs and Trade (GATT). Perjanjian ini diberlakukan bersamaan dengan berdirinya WTO pada tanggal 1 Januari 1995 yang terdiri atas 13 bagian dengan 21 Pasal yang dilengkapi dengan 5 Pasal Tambahan (Annex) dan satu lampiran untuk Annex ke-5. Adapun AoA memiliki tiga pilar utama yaitu perluasan akses pasar, dukungan domestik serta subsidi ekspor. Melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 Indonesia telah meratifikasi ketentuan-ketentuan WTO dimana WTO mewajibkan negara-negara anggotanya untuk menyesuaikan aturan-aturan yang termuat dalam Annex WTO. Salah satunya adalah aturan-aturan kebijakan pangan Indonesia yaitu melalui Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan dan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Oferecemos descontos em todos os planos premium para autores cujas obras estão incluídas em seleções literárias temáticas. Contate-nos para obter um código promocional único!

Vá para a bibliografia