Literatura científica selecionada sobre o tema "Perluasan Tanaman Ekspor (Indonesia)"

Crie uma referência precisa em APA, MLA, Chicago, Harvard, e outros estilos

Selecione um tipo de fonte:

Consulte a lista de atuais artigos, livros, teses, anais de congressos e outras fontes científicas relevantes para o tema "Perluasan Tanaman Ekspor (Indonesia)".

Ao lado de cada fonte na lista de referências, há um botão "Adicionar à bibliografia". Clique e geraremos automaticamente a citação bibliográfica do trabalho escolhido no estilo de citação de que você precisa: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

Você também pode baixar o texto completo da publicação científica em formato .pdf e ler o resumo do trabalho online se estiver presente nos metadados.

Artigos de revistas sobre o assunto "Perluasan Tanaman Ekspor (Indonesia)"

1

Masganti, Masganti, Ani Susilawati e Muhammad Yasin. "Ketersediaan Lahan Mendukung Ekspor Jagung Kabupaten Bengkayang ke Malaysia". Jurnal Sumberdaya Lahan 11, n.º 2 (25 de junho de 2020): 107. http://dx.doi.org/10.21082/jsdl.v11n2.2017.107-116.

Texto completo da fonte
Resumo:
Abstrak. Jagung merupakan tanaman multifungsi, tetapi di Indonesia lebih banyak dimanfaatkan untuk bahan pakan ternak. Kelangkaan komoditas ini di pasaran berefek ganda terhadap industri pakan, harga pakan dan harga ayam potong dan telur. Kebijakan Pemerintah melarang impor jagung dan mengekspor 3,0 juta ton jagung ke Malaysia perlu didukung secara penuh dan konsisten. Kabupaten Bengkayang merupakan sentra produksi jagung Kalimantan Barat dengan kontribusi 76,71%. Petani di kabupaten ini sudah terbiasa membudidayakan jagung dengan rata-rata produktivitas 4,07 t ha-1. Dari 17 kecamatan yang ada, semuanya mempunyai tradisi menghasilkan jagung. Peningkatan produksi jagung melalui perluasan areal tanam dengan memanfaatkan sekitar 183.934,5 ha lahan yang merupakan (1) perluasan areal tanam melalui pemanfaatan lahan kehutanan APL dan HP, (2) tumpangsari dengan tanaman perkebunan, (3) optimasi lahan bera, dan (4) intensifikasi daerah sentra produksi. Dengan memanfaatkan lahan tersebut, Kabupaten Bengkayang berpotensi menghasilkan 665.434 ton jagung pipilan kering atau setara dengan 21,85% quota ekspor jagung ke Malaysia. Perluasan areal tanam jagung di Kabupaten Bengkayang perlu didukung oleh hal-hal teknis seperti (a) ketersediaan tenaga kerja yang terampil, Alsintan (pengolah tanah, pemeliharaan, pemanen, dan pemipil, dryer), lantai jemur, air, saprodi (benih, insektisida, herbisida), dan pupuk organik, (b) pendampingan teknologi dari penyuluh dan peneliti, dan (c) kelembagaan seperti kios saprodi dan organisasi petani.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
2

ILHAM, NYAK, SRI HASTUTI SUHARTINI e BONAR M. M. SINAGA. "PENAWARAN EKSPOR PANILI INDONESIA". Jurnal Penelitian Tanaman Industri 10, n.º 2 (15 de julho de 2020): 41. http://dx.doi.org/10.21082/jlittri.v10n2.2004.41-50.

Texto completo da fonte
Resumo:
<p>Panili Indonesia sudah dikenal di pasar intenasional dengan nama Java Vanilla Beans dengan kualitas yang cukup baik. Masalahnya mampukah Indonesia mempertahankan kontinuitas penawarannya sesuai dengan kualitas yang diinginkan pasar. Penelitian ini betujuan mcnganalisis: (1) kinerja penawaran atau produksi melalui peilaku luas areal dan produktivitas tanaman panili; (2) peilaku penawaran ekspor komoditas panili ke Jcrman dan Amerika Seikat (AS); dan (3) peilaku harga domestik dan harga ekspor komoditas panili. Data yang digunakan merupakan data sckundcr rentang waktu (lime series) tahunan: 1975 - 2000 pada tingkat nasional dan intenasional. Analisis data menggunakan pendekatan ckonometik dengan metode 2SLS. Hasil analisis menyimpul- kan: (1) luas tanam menghasilkan dipengaruhi oleh upah tenaga kerja secara ncgatif dalam jangka pendek luas tanaman menghasilkan belum rcsponsif terhadap perubahan tingkat upah, akan tetapi dalam jangka panjang menjadi responsif, (2) produktivitas panili dipengaruhi secara positif oleh harga panili domestik, namun produktivitas tidak rcsponsif terhadap perubahan harga; (3) ekspor panili Indonesia ke Jcrman dan AS dipengaruhi oleh ekspor tahun sebelumnya. Hal ini menginformasikan bahwa kegiatan ekspor tersebut terkait dengan kepcrcayaan antara ekspotir Indonesia dengan importir Jerman dan AS; (4) transmisi harga ekspor ke harga yang diteima petani sangat lemah, sementara transmisi harga dunia ke harga ekspor cukup erat Hal ini dapat dilihat dai tidak adanya pengaruh harga ekspor terhadap harga domestik, sedangkan harga ekspor sangat dipengaruhi oleh harga dunia; (5) upaya pengembangan panili di Indonesia lebih diarahkan pada peningkatan kualitas hasil, perluasan tanaman yang berlcbihan hendaknya memperhatikan kecenderungan permintaan ekspor; (6) untuk menjaga pangsa pasar panili Indonesia di pasar intenasional hendaknya tetap meningkatkan daya saing, baik dai segi kualitas maupun harga.</p><p>Kata kunci: Panili, ekspor, Java vanilla, Indonesia, penawaran<br /><br /></p><p><strong>ABSTRACT</strong><br /><br /><strong>Indonesian Vanilla Expots</strong><br /><br />Indonesian vanilla, Java Vanilla Beans, is widely known in intenational market. It is also regarded as high quality vanilla. The main concen for Indonesian expoters is to fulill the continuity of the supply for the quality as demanded. This study aims to analyze: (1) the effects of acreage and yields on supply and production of Indonesian vanilla; (2) the exports of Indonesian vanilla to Germany and the U.S.; (3) the domestic pices and export prices of Indonesian vanilla. This study used secondary data, time series rom 1975 to 2000 both national and intenational data. Econometric analyses using 2SLS was used in this study. The results are as follow: (1) the wages have negative effects on the acreage, in the shot run the acreage does not respond to wage changes; however, in the long run it does respond to wage changes; (2) the domestic prices positively affect on the yields, however, yields do not respond to price changes; (3) the previous expots affect on the current exports to Germany and the U.S., it shows that there is a cetain relationship between Indonesian expoters and German and the U.S. importers; (4) the expot pices weakly transmit to farmer level prices, moreover, intenational prices strongly transmit to the expot prices. It is shown by the absence of the effects of the expot pices on the domestic prices. Meanwhile intenational prices highly affects on the export prices; (5) the efforts to develop vanilla industry in Indonesia are concentrated on increasing quality of Indonesian vanilla, the addition of the acreage should consider the expot demand; (6) <br /><br />competitiveness of Indonesian vanilla should be maintained and improved to sustain and gain the market share.<br /><br />Key words : Vanilla, Java vanilla, Indonesia, expot, supply</p>
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
3

Sholihah, Siti M., Luluk Syahr Banu, Ani Nuraini e Petrus Amrih Piguno. "Kajian Perbandingan Analisa Usaha Tani serta Produktivitas Tanaman Cabai Rawit di Dalam Polibag dan di Lahan Pekarangan". Jurnal Ilmiah Respati 11, n.º 1 (30 de junho de 2020): 13–23. http://dx.doi.org/10.52643/jir.v11i1.844.

Texto completo da fonte
Resumo:
Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang dibudidayakan secara komersial di negara-negara tropis termasuk Indonesia. Budidaya tanaman cabai rawit mempunyai prospek cerah karena dapat mendukung upaya peningkatan pendapatan petani, pengentasan kemiskinan, perluasan kesempatan kerja, pengurangan impor, dan peningkatan ekspor non migas. Kebutuhan terhadap cabai terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan perekonomian nasional. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia Jakarta pada bulan Juli sampai bulan Desember 2019. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan pendekatan kuantitatif. Perlakuan terdiri atas penanaman cabai rawit di lahan dan di dalam polibag, jumlah tanaman per pelakuan adalah 20 tanaman, sehingga jumlah tanaman seluruhnya 40 tanaman. Variabel penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, berat segar, produktivitas, analisa usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas cabai rawit yang ditanam di lahan pekarangan lebih besar (3,141 ton/ha) dari pada di polibag (1,927 ton/ha). Berdasarkan analisis usaha tani, tingkat efisiensi ekonomi budidaya cabai rawit masih rendah, nilai RC-ratio < 1, sehingga tidak efisien dan tidak dilayak dilakukan dan perlu dikaji ulang. Kata kunci : cabai rawit, pertumbuhan, produktivitas, analisa usaha
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
4

Satria, Ardika, Rizty Maulida Badri e Ira Safitri. "Prediksi Hasil Panen Tanaman Pangan Sumatera dengan Metode Machine Learning". Digital Transformation Technology 3, n.º 2 (22 de setembro de 2023): 389–98. http://dx.doi.org/10.47709/digitech.v3i2.2852.

Texto completo da fonte
Resumo:
Pertanian di Indonesia menjadi sektor yang sangat penting karena bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dan industri serta mendorong produksi ekspor. Indonesia memiliki hasil pertanian bahan pokok seperti padi, jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah dan kedelai. Salah satu wilayah paling produktif yang menghasilkan bahan pangan dalam memenuhi kebutuhan pokok adalah pulau Sumatera. Potensi iklim di pulau Sumatera sangat cocok untuk kegiatan pertanian karena curah hujan yang merata hampir sepanjang tahun. Produksi tanaman pangan di Sumatera meningkat sejak tahun 1993. Perluasan lahan pertanian juga naik signifikan. Sementara itu, hasil pertanian di Sumatera sangat rentan terhadap perubahan iklim global terutama kenaikan suhu dari tahun ke tahun. Prediksi hasil pertanian perlu dilakukan agar memberikan hasil yang maksimal pada produksi bahan pokok di Sumatera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui algoritma terbaik dalam melakukan prediksi hasil pertanian komoditas tanaman pangan yaitu padi, jagung, kacang tanah, kedelai, ubi kayu dan ubi jalar di pulau Sumatera dengan pendekatan model regresi machine learning. Sehingga, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan penelitian terkait bidang pertanian di pulau Sumatera. Metode yang digunakan adalah Machine Learning, yaitu Random Forest (RF), Decision Tree (DT), Gradient Boosting (GB), Extra Tree (ET), Support Vector Machine (SVM), dan Artificial Neural Network (ANN). Nilai koefisien R2 untuk produksi padi masing-masing adalah 0,897; 0,893; 0,957; 0,968; 0,928; dan 0,909. Sedangkan pada produksi bahan pokok lainnya masing-masing adalah 0,754; 0,786; 0,721; 0,913; 0,509; dan 0,90. Model Extra Tree mendapat nilai koefisien R2 tertinggi dan lebih akurat dibandingkan model lainnya.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
5

Akmal, Atqo, Warto Warto e Sariyatun Sariyatun. "The Rapid Growth of Coconut Estates in Indragiri Hilir 1980s – 1990s". Jurnal Sejarah Citra Lekha 5, n.º 2 (31 de dezembro de 2020): 121–34. http://dx.doi.org/10.14710/jscl.v5i2.23594.

Texto completo da fonte
Resumo:
Coconut estate is one of the vital agriculture sub-sectors in Indonesia because it has an important role in absorbing employment. In the early 20th century, Netherland Indies was one of the major copra exporters globally, and the eastern region of Nusantara contributed as the leading producer. However, in the 1930s – 1950s, the coconut-based economy's contraction phase in the eastern region had weakened the whole production. The Indonesian government tried to recover coconut estates and its economic market through several efforts, such as rehabilitating smallholder coconut estates, recovering copra trading, and starting coconut industrialization. Used historical research methods, this article described the shifting of Indonesia coconut-based economy from the past center of trade and production, in the eastern region of Indonesia, to a recent major producer and industry cluster in the Indragiri Hilir, Riau Province. In the 1980s – 1990s, the government efforts to improve coconut commodities have led to shifting the Indonesian coconut-based economy to Indragiri Hilir. Several policies issued by the government such as Smallholder Coconut Development Project, Proyek Peremajaan Rehabilitasi dan Perluasan Tanaman Ekspor (PRPTE), Nucleus Estate Smallholder (NES), Nucleus Estate Smallholder Transmigration (NES-Trans), and the local government funding, as well as the liberalization of coconut trading regulation, had stimulated rapid growth of coconut estates in Indragiri Hilir. Even though several schemes and governments attempt to develop smallholder coconut estates, the expansion rate was mostly dominated by self-funded smallholder coconut estates. During the 1980s – 1990s, the increasing demand for coconut from large-scale processing industries had attracted the smallholder to cultivate coconut.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
6

Riptanti, E. W., N. Widyamurti, Y. Suherlan, H. Irianto, E. Widiyanti e R. E. Santoso. "BRANDING RINTISAN DESA WISATA “JATISARI EDUPARK” DALAM MENINGKATKAN DAYA TARIK PENGUNJUNG". Buletin Udayana Mengabdi 21, n.º 4 (16 de janeiro de 2023): 350. http://dx.doi.org/10.24843/bum.2022.v21.i04.p11.

Texto completo da fonte
Resumo:
Desa Jatisari merupakan salah satu daerah pengembangan budidaya porang di Kabupaten Wonogiri. Umbi porang menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia. Melihat potensi dan peluang tersebut, Pemerintah Desa Jatisari merintis desa wisata di Dusun Tanduran. Lahan milik Pemerintahan Desa digunakan untuk perluasan budidaya dan sebagai pusat edukasi porang. Namun sayangnya, pemerintah desa belum memiliki branding destinasi desa wisata. Tujuan kegiatan adalah membangun branding rintisan desa wisata Jatisari yang mempunyai kekhasan tertentu. Metode pelaksanaan menggunakan Participatory Rural Appraisal (PRA) dimana masyarakat terlibat secara aktif dalam perancangan branding yang dimulai dari perancangan logo, identitas visual, sampai diaplikasikan pada area destinasi wisata. Kegiatan ini disinergikan dengan program kerja pemerintah desa. Hasil kegiatan diperoleh branding rintisan desa wisata yang disepakati adalah “Jatisari Edupark”. Jatisari Edupark menyuguhkan kegiatan belajar budidaya porang, budidaya padi, wisata agro, outbound edukasi dan wisata kuliner. Desain logo terdiri dari unsur saung, sawah, gunung dan tanaman porang dengan dipadukan warna yang selaras. Desain logo sudah diaplikasikan pada flier pembukaan “Jatisari Edupark” dan tiket masuk. Branding ini dapat meningkatkan animo wisatawan dalam mengunjungi Jatisari Edupark. Kata Kunci: agrowisata, porang, PRA, logo, potensi
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
7

Suharyon, Suharyon. "Potensi Efisiensi Pemasaran Pinang Terhadap Sosial Ekonomi di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi". Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi|JIITUJ| 2, n.º 2 (13 de dezembro de 2018): 144–60. http://dx.doi.org/10.22437/jiituj.v2i2.5989.

Texto completo da fonte
Resumo:
Sektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang mempunyai kontribusi penting dalam hal penciptaan nilai tambah yang tercermin dari kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB). Beberapa komoditas perkebunan yang dianggap penting di Indonesia, seperti: karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, pinang, kakao, teh, dan tebu merupakan komoditas unggulan yang menyumbang devisa bagi negara secara rutin. Kelapa sawit, karet dan pinang merupakan komoditas tanaman yang di ekspor ke berbagai Negara lain yang membutuhkan. Kegiatan ekspor tersebut berkaitan dengan tingkat keuntungan pengusahaan komoditas tersebut relatif lebih baik dan juga kebijakan pemerintah untuk mendorong perluasan areal komoditas tersebut guna meningkatkan jumlah produksi. Harga jual pinang di Kecamatan Betara dengan kualitas pinang kering ditingkat petani sebagai produsen Rp 10.000 sedangkan ditingkat pedagang pengumpul yang hendak disalurkan ke Perusahaan Eksportir sebesar Rp 15.000,00. Lembaga pemasaran pinang di Kecamatan Betara terdiri dari tiga pola saluran lembaga pemasaran, yaitu: 1) petani-PPB-perusahaan eksportir; 2) petani-PPK-PPB-perusahaan eksportir; 3) petani-PPK-perusahaan eksportir. Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran, yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Berdasarkan struktur pasar, pemasaran pinang di Kecamatan Betara cenderung mengarah kepada struktur pasar oligopsoni. Dilihat dari perilaku pasar, lembaga pemasaran yang terlibat memiliki perilaku yang berbeda-beda. Sedangkan berdasarkan kinerja pasar menunjukkan bahwa nilai marjin, farmer’s share, dan rasio keuntungan tidak merata pada masing-masing lembaga pemasaran. Berdasarkan indikator SCP yang telah dijelaskan dapat diketahui bahwa pemasaran pinang di di Kecamatan Betara belum efisien. Berdasarkan kondisi saat ini dan hasil analisis yang telah dilakukan, saluran pemasaran I (petani-PPB-perusahaan eksportir) merupakan alternatif saluran pemasaran yang efisien yang dapat dipilih oleh petani pinang.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
8

Putri, Osi Hayuni. "Analisis Ekspor Komoditas Pertanian di Indonesia". JEMSI (Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi) 9, n.º 3 (1 de junho de 2023): 937–42. http://dx.doi.org/10.35870/jemsi.v9i3.1213.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh dan besar pengaruh ekspor komoditas pertanian tanaman musiman, pertanian tanaman tahunan dan pertanian tanaman hias dan perkembangbiakan tanaman terhadap total ekspor di Indonesia. Salah satu tolak ukur penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu Negara adalah pertumbuhan ekonomi yang menggambarkan suatu dampak nyata dari kebijakan pembangunan yang dilaksanakan. Pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiantan ekonomi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi akan tercapai apabila setiap wilayah atau Negara yang memiliki potensi ekonomi yang dapat diberdayakan seoptimal mungkin dan didukung dengan pemberdayaan ekonomi daerah. ekspor adalah kegiatan pengiriman barang keluar dari daerah pabean Indonesia memasuki daerah pabean negara lain dengan aturan-aturan tertentu mengenai barang dan sistem pengangkutannya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausalitas yang tergolong dalam pendekatan kuantitas yaitu penelitian yang disusun untuk melihat kemungkinan adanya hubungan sebab akibat antar variabel, sehingga peneliti dapat menyatakan klasifikasi variabel-variabelnya. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Nilai ekspor komoditas pertanian tanaman musiman, pertanian tanaman tahunan, pertanian tanaman hias dan perkembangbiakan tanaman terhadap total ekspor di Indonesia yang dibuktikan dengan nilai fhitung lebih besar dari nilai ftabel (13,830 > 4,76) dan nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat alfa (0,004<0,05). Besarnya pengaruh nilai ekspor komoditas pertanian tanaman musiman, pertanian tanaman tahunan, pertanian tanaman hias dan perkembangbiakan tanaman terhadap total ekspor di Indonesia adalah sebesar 87,4%, sedangkan sisanya 12,6% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
9

Sabirin, Sabirin, e Wiwin Zakiah. "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Kopi Di Indonesia". NYULI, Jurnal Pemikiran Sosial dan Politik 3, n.º 1 (10 de abril de 2022): 62–70. http://dx.doi.org/10.56426/nyuli.v3i1.97.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis pengaruh Harga Kopi terhadap Volume Ekspor Kopi, mengetahui dan menganalisis Nilai Tukar Rupiah terhadap Volume Ekspor Kopi, mengetahui dan menganalisis Produk Domestik Bruto terhadap Volume Ekspor Kopi, mengetahui dan menganalisis luas tanaman kopi terhadap Volume Ekspor Kopi. Data yang digunakan adalah jenis data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan metode runtut waktu (time series) dari tahun 2004 hingga tahun 2019 di mana data-data tersebut didapatkan dari Kementerian Perdagangan, Badan Pusat Statistik, Direktorat Jenderal Perkebunan dan ICO. Teknik analisis dengan menggunakan regresi data panel. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial harga kopi memiliki pengaruh terhadap volume ekspor Kopi, nilai tukar rupiah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap volume ekspor kopi, produk domestik bruto memiliki pengaruh terhadap volume ekspor kopi, dan luas tanaman kopi memiliki pengaruh terhadap volume ekspor kopi. Secara simultan harga kopi, nilai tukar rupiah, produk domestik bruto dan luas tanaman kopi meliliki pengaruh positif signifikan terhadap volume ekspor kopi. Ekspor Kopi, Harga, Nilai Tukar, PDB dan Luas Tanaman Kopi.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
10

Nurjati, Eka. "Analisis Daya Saing Ekspor Jahe Indonesia di Pasar Utama Internasional Periode Tahun 2008-2018". Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 6, n.º 1 (1 de janeiro de 2022): 276–92. http://dx.doi.org/10.21776/ub.jepa.2022.006.01.27.

Texto completo da fonte
Resumo:
Jahe merupakan komoditas andalan ekspor Indonesia. Namun, nilai ekspor jahe pada Tahun 2008-2018 menurun yang disebabkan penurunan produksi dan hambatan ekspor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing ekspor jahe Indonesia dibandingkan dengan negara eksportir jahe lainnya di negara tujuan ekspor. Negara eksportir yang dibandingkan tingkat daya saingnya dengan Indonesia yaitu Thailand dan India. Negara tujuan ekspor dalam penelitian ini adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Malaysia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Constant Market Share (CMS) sebagai alat ukur daya saing. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat daya saing ekspor jahe Indonesia lebih rendah dibandingkan Thailand dan India baik menggunakan metode RCA maupun CMS. Strategi kunci peningkatan daya saing ekspor jahe Indonesia terletak pada ketersediaan produksi dan jaminan kualitas. Pengembangan dan diseminasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, pola kemitraan dan perluasan pangsa pasar merupakan strategi pendukung terwujudnya ekspor jahe Indonesia yang berdaya saing.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.

Trabalhos de conferências sobre o assunto "Perluasan Tanaman Ekspor (Indonesia)"

1

Khotijah, FNU, Elida Novita e Dian Purbasari. "Analisis Kelayakan Penerapan Produksi Bersih di Agroindustri Kopi Wulan Berpotensi Indikasi Geografis (Studi Kasus di Desa Tanah Wulan Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso)". In Implementasi IPTEKS Sub Sektor Perkebunan Pendukung Devisa Negara dan Ketahanan Energi Indonesia. Jember: AGROPROSS, National Conference Proceedings of Agriculture, 2019. http://dx.doi.org/10.25047/agropross.2019.129.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kecamatan Maesan merupakan sentra kopi arabika terbesar kedua di Kabupaten Bondowoso. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya sebaran luas tanaman kopi arabika sebesar 1.743,15 ha. Permintaan pasar nasional terhadap komoditi arabika sebesar 60% dan 40% kopi robusta. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu perluasan areal tanam dan peningkatan mutu kopi melalui perubahan proses pengolahan kering menjadi pengolahan basah. Pengolahan kopi secara basah dapat menghasilkan kopi dengan mutu yang lebih baik, namun pengolahan kopi secara basah relatif tidak ramah lingkungan karena menghasilkan limbah padat, cair dan gas. Agroindustri Kopi Wulan menjadi salah satu agroindustri yang menerapkan metode olah basah dan berpotensi memperoleh sertifikasi Indikasi Geografis (IG). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses pengolahan kopi arabika di Agroindustri Kopi Wulan, menentukan potensi penerapan produksi bersih dan menentukan prioritas berdasarkan aspek finansial (PBP, NPV, IRR, Net B/C). Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil perhitungan kesetimbangan massa menunjukkan dalam 1000 kg produksi menghasilkan limbah padat sebanyak 605 kg, limbah cair 1329 liter dan biji kopi HS kering 258 kg dengan rendemen sebesar 25,8 %. Hasil analisis potensi penerapan produksi bersih pada limbah padat yaitu pembuatan teh cascara, pakan ternak dan pupuk kompos sedangkan penanganan limbah cair yaitu pupuk organik cair dan biogas. Berdasarkan alternatif tersebut, pakan ternak merupakan skala prioritas utama penanganan limbah padat dengan nilai NPV =Rp.156,739,790 ; IRR=47 % ; Net B/C= 6.83 dan PBP=1.35 sedangkan pada penanganan limbah cair yang menjadi prioritas utama adalah biogas dengan nilai NPV=Rp 1,300,637,526 ; IRR=51 % ; Net B/C=19.66 dan PBP sebesar 8,24.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Oferecemos descontos em todos os planos premium para autores cujas obras estão incluídas em seleções literárias temáticas. Contate-nos para obter um código promocional único!

Vá para a bibliografia