Siga este link para ver outros tipos de publicações sobre o tema: Ligaen.

Artigos de revistas sobre o tema "Ligaen"

Crie uma referência precisa em APA, MLA, Chicago, Harvard, e outros estilos

Selecione um tipo de fonte:

Veja os 50 melhores artigos de revistas para estudos sobre o assunto "Ligaen".

Ao lado de cada fonte na lista de referências, há um botão "Adicionar à bibliografia". Clique e geraremos automaticamente a citação bibliográfica do trabalho escolhido no estilo de citação de que você precisa: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

Você também pode baixar o texto completo da publicação científica em formato .pdf e ler o resumo do trabalho online se estiver presente nos metadados.

Veja os artigos de revistas das mais diversas áreas científicas e compile uma bibliografia correta.

1

Hendrati, Diana, Erianti Siska Purnamasari, Syulastri Effendi e Santhy Wyantuti. "Pemantapan Proses Sintesis Ligan Dibutilditiokarbamat (DBDTK) Sebagai Pengekstrak Logam Tanah Jarang Berdasarkan Desain Eksperimen". ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia 14, n.º 1 (15 de fevereiro de 2018): 195. http://dx.doi.org/10.20961/alchemy.14.1.15006.195-203.

Texto completo da fonte
Resumo:
<p>Gadolinium (Gd) merupakan salah satu logam tanah jarang, dimana logam tanah jarang dapat diekstrak dari mineral salah satunya mineral monasit. Logam Gd biasanya digunakan sebagai bahan dasar <em>contrast agent</em> dalam dunia kesehatan. Ligan dibutilditiokarbamat mampu membentuk senyawa kompleks dengan cara mengikat logam sehingga membentuk khelat yang dapat digunakan untuk ekstraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah memantapkan sintesis ligan dibutilditiokarbamat berdasarkan desain eksperimen dan karakterisasi kompleks antara Gd(III) dengan ligan dibutilditiokarbamat hasil sintesis. Penelitian ini diawali dengan pembuatan desain eksperimen untuk sintesis ligan dan ekstraksi Gd(III) dengan ligan, kemudian proses sintesis dan ekstraksi dilakukan sesuai dengan desain eksperimen, hasil sintesis dan ekstraksi dikarakterisasi menggunakan metode spektroskopi serta diuji kelarutannya dalam pelarut organik. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sintesis ligan dibutilditiokarbamat optimal pada suhu 4 °C, perbandingan dibutilamin dan karbondisulfida yaitu 1 : 3 dengan perbandingan mol ammonia terhadap dibutilamin yaitu 1 : 4, sedangkan kondisi optimal untuk ekstraksi Gd(III) dengan ligan yaitu pada pH 6, dengan perbandingan mol Gd(III) dan ligan yaitu 1 : 4 dan lama ekstraksi 60 menit. Oleh karena itu ligan dibutilditiokarbamat hasil sintesis berpotensi digunakan sebagai ekstraktan untuk ekstraksi Gd(III). Hasil prediksi ligan berdasarkan desain eksperimen yaitu sebesar 56,12% sedangkan prediksi ekstraksi Gd(III) dengan ligan hasil sintesis diperoleh sebesar 78,41%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa sintesis ligan dibutilditiokarbamat berdasarkan desain eksperimen dapat dikembangkan untuk sintesis skala besar.</p><p>Gadolinium (Gd) is one of the rare-earth elements, whereas rare-earth elements can be extracted from monazite. Gd is usually used as raw material for synthesizing contrast agent<em> </em>in medicine field. Dibuthyldithiocarbamate ligand can form a complex compound with metal. This ligand will bind a metal and then forming chelate which is used for extraction. The purpose of this research is to ensure procedure of dibuthyldithiocarbamate ligand synthesis based on the design of experiment and to study the characterization of reaction result between Gd(III) and dibuthyldithiocarbamate ligand which this ligand is synthesis result. This research begins with making design of experiment for ligand synthesis and Gd(III) extraction with ligand, then perform the process of synthesis and extraction according to the design of experiment, the result of synthesis and extraction were characterized by spectroscopy method and solubility tested in organic solvent. The data was collected indicate that the optimal condition of dibuthyldithiocarbamate ligan synthesis at 4 °C (temperature), the ratio of di-n-butylamine and carbon disulphide is 1:3 with the mole ratio of ammonia to the di-n-butylamine 1:4, while the optimal conditions for gadolinium extraction with ligand at pH 6, the mol ratio of gadolinium and ligand is 1:4 and 60 minutes extraction time. Hence, dibuthyldithiocarbamate ligand can be used as extractan for extracting Gd(III). The prediction of ligand based on the experimental design is 56.12% while the prediction of Gd(III) extraction with ligand of the synthesis result is obtained equal to 78.41%. The conclusion of this research is that the synthesis of dibuthyldithiocarbamate ligand based on the experimental design can be developed for large-scale synthesis.</p>
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
2

Hendrati, Diana, Erianti Siska Purnamasari, Syulastri Effendi e Santhy Wyantuti. "Pemantapan Proses Sistesis Ligan Dibutilditiokarbamat (DBDTK) sebagai Pengekstrak Logam Tanah Jarang berdasarkan Desain Eksperimen". ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia 14, n.º 1 (15 de fevereiro de 2018): 84. http://dx.doi.org/10.20961/alchemy.14.1.15006.84-99.

Texto completo da fonte
Resumo:
<p>Gadolinium (Gd) merupakan salah satu logam tanah jarang, dimana logam tanah jarang dapat diekstrak dari mineral salah satunya mineral monasit. Logam Gd biasanya digunakan sebagai bahan dasar <em>contrast agent</em> dalam dunia kesehatan. Ligan dibutilditiokarbamat mampu membentuk senyawa kompleks dengan cara mengikat logam sehingga membentuk khelat yang dapat digunakan untuk ekstraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah memantapkan sintesis ligan dibutilditiokarbamat berdasarkan desain eksperimen dan karakterisasi kompleks antara Gd(III) dengan ligan dibutilditiokarbamat hasil sintesis. Penelitian ini diawali dengan pembuatan desain eksperimen untuk sintesis ligan dan ekstraksi Gd(III) dengan ligan, kemudian proses sintesis dan ekstraksi dilakukan sesuai dengan desain eksperimen, hasil sintesis dan ekstraksi dikarakterisasi menggunakan metode spektroskopi serta diuji kelarutannya dalam pelarut organik. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sintesis ligan dibutilditiokarbamat optimal pada suhu 4 °C, perbandingan dibutilamin dan karbondisulfida yaitu 1:3 dengan perbandingan mol ammonia terhadap dibutilamin yaitu 1:4, sedangkan kondisi optimal untuk ekstraksi Gd(III) dengan ligan yaitu pada pH 6, dengan perbandingan mol Gd(III) dan ligan yaitu 1:4 dan lama ekstraksi 60 menit. Oleh karena itu ligan dibutilditiokarbamat hasil sintesis berpotensi digunakan sebagai ekstraktan untuk ekstraksi Gd(III). Hasil prediksi ligan berdasarkan desain eksperimen yaitu sebesar 56,12 % sedangkan prediksi ekstraksi Gd(III) dengan ligan hasil sintesis diperoleh sebesar 78,41 %. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa sintesis ligan dibutilditiokarbamat berdasarkan desain eksperimen dapat dikembangkan untuk sintesis skala besar.</p><p>Gadolinium (Gd) is one of the rare-earth elements, whereas rare-earth elements can be extracted from monazite. Gd is usually used as raw material for synthesizing contrast agent<em> </em>in medicine field. Dibuthyldithiocarbamate ligand can form a complex compound with metal. This ligand will bind a metal and then forming chelate which is used for extraction. The purpose of this research is to ensure procedure of dibuthyldithiocarbamate ligand synthesis based on the design of experiment and to study the characterization of reaction result between Gd(III) and dibuthyldithiocarbamate ligand which this ligand is synthesis result. This research begins with making design of experiment for ligand synthesis and Gd(III) extraction with ligand, then perform the process of synthesis and extraction according to the design of experiment, the result of synthesis and extraction were characterized by spectroscopy method and solubility tested in organic solvent. The data was collected indicate that the optimal condition of dibuthyldithiocarbamate ligan synthesis at 4 °C (temperature), the ratio of di-n-butylamine and carbon disulphide is 1:3 with the mole ratio of ammonia to the di-n-butylamine 1:4, while the optimal conditions for gadolinium extraction with ligand at pH 6, the mol ratio of gadolinium and ligand is 1:4 and 60 minutes extraction time. Hence, dibuthyldithiocarbamate ligand can be used as extractan for extracting Gd(III). The prediction of ligand based on the experimental design is 56.12 % while the prediction of Gd(III) extraction with ligand of the synthesis result is obtained equal to 78.41 %. The conclusion of this research is that the synthesis of dibuthyldithiocarbamate ligand based on the experimental design can be developed for large-scale synthesis.</p>
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
3

Hendrati, Diana, Erianti Siska Purnamasari, Syulastri Effendi e Santhy Wyantuti. "Pemantapan Proses Sintesis Ligan Dibutilditiokarbamat (DBDTK) Sebagai Pengekstrak Logam Tanah Jarang Berdasarkan Desain Eksperimen". ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia 14, n.º 2 (3 de setembro de 2018): 219. http://dx.doi.org/10.20961/alchemy.14.2.15006.219-235.

Texto completo da fonte
Resumo:
<p>Gadolinium (Gd) merupakan salah satu logam tanah jarang, dimana logam tanah jarang dapat diekstrak dari mineral salah satunya mineral monasit. Logam Gd biasanya digunakan sebagai bahan dasar <em>contrast agent</em> dalam dunia kesehatan. Ligan dibutilditiokarbamat mampu membentuk senyawa kompleks dengan cara mengikat logam sehingga membentuk khelat yang dapat digunakan untuk ekstraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah memantapkan sintesis ligan dibutilditiokarbamat berdasarkan desain eksperimen dan karakterisasi kompleks antara Gd(III) dengan ligan dibutilditiokarbamat hasil sintesis. Penelitian ini diawali dengan pembuatan desain eksperimen untuk sintesis ligan dan ekstraksi Gd(III) dengan ligan, kemudian proses sintesis dan ekstraksi dilakukan sesuai dengan desain eksperimen, hasil sintesis dan ekstraksi dikarakterisasi menggunakan metode spektroskopi serta diuji kelarutannya dalam pelarut organik. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sintesis ligan dibutilditiokarbamat optimal pada suhu 4 °C, perbandingan dibutilamin dan karbondisulfida yaitu 1 : 3 dengan perbandingan mol ammonia terhadap dibutilamin yaitu 1 : 4, sedangkan kondisi optimal untuk ekstraksi Gd(III) dengan ligan yaitu pada pH 6, dengan perbandingan mol Gd(III) dan ligan yaitu 1 : 4 dan lama ekstraksi 60 menit. Oleh karena itu ligan dibutilditiokarbamat hasil sintesis berpotensi digunakan sebagai ekstraktan untuk ekstraksi Gd(III). Hasil prediksi ligan berdasarkan desain eksperimen yaitu sebesar 56,12% sedangkan prediksi ekstraksi Gd(III) dengan ligan hasil sintesis diperoleh sebesar 78,41%.</p><p><strong>The Consolidation of Dibutyldithiocarbamate (DBDTC) Synthesis as Gadolinium Metal Extraction Based On Experimental Design. </strong>Gadolinium (Gd) is one of the rare-earth elements, whereas rare-earth elements can be extracted from monazite. Gd is usually used as raw material for synthesizing contrast agent<em> </em>in medicine field. Dibuthyldithiocarbamate ligand can form a complex compound with metal. This ligand will bind a metal and then forming chelate which is used for extraction. The purpose of this research is to ensure procedure of dibuthyldithiocarbamate ligand synthesis based on the design of experiment and to study the characterization of reaction result between Gd(III) and dibuthyldithiocarbamate ligand which this ligand is synthesis result. This research begins with making design of experiment for ligand synthesis and Gd(III) extraction with ligand, then perform the process of synthesis and extraction according to the design of experiment, the result of synthesis and extraction were characterized by spectroscopy method and solubility tested in organic solvent. The data was collected indicate that the optimal condition of dibuthyldithiocarbamate ligan synthesis at 4 °C (temperature), the ratio of di-n-butylamine and carbon disulphide is 1:3 with the mole ratio of ammonia to the di-n-butylamine 1:4, while the optimal conditions for gadolinium extraction with ligand at pH 6, the mol ratio of gadolinium and ligand is 1:4 and 60 minutes extraction time. Hence, dibuthyldithiocarbamate ligand can be used as extractan for extracting Gd(III). The prediction of ligand based on the experimental design is 56.12% while the prediction of Gd(III) extraction with ligand of the synthesis result is obtained equal to 78.41%. The conclusion of this research is that the synthesis of dibuthyldithiocarbamate ligand based on the experimental design can be developed for large-scale synthesis.</p>
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
4

Aziz, Fitri Kusvila, Cantika Nukitasari, Fauziyah Ardli Oktavianingrum, Lita Windy Aryati e Broto Santoso. "Hasil In Silico Senyawa Z12501572, Z00321025, SCB5631028 dan SCB13970547 dibandingkan Turunan Zerumbon terhadap Human Liver Glycogen Phosphorylase (1l5Q) sebagai Antidiabetes". Jurnal Kimia VALENSI 2, n.º 2 (30 de novembro de 2016): 120–24. http://dx.doi.org/10.15408/jkv.v2i2.4170.

Texto completo da fonte
Resumo:
Abstrak Human Liver Glycogen Phosphorylase (HLGP), suatu katalis glikogen yang mengontrol pelepasan glukosa-1-fosfat glikogen dari hati. Enzim ini mempunyai peran sentral dalam luaran glukosa hati sehingga menjadi target obat antidiabetik. Kajian docking dilakukan pada komputer dengan prosesor Intel Pentium, RAM 1 GB dan Windows 7. Ligan yang digunakan adalah senyawa obat (Z12501572, Z00321025, SCB5631028 dan SCB13970547), dataset pembanding aktif glycogen phosphorylase outer dimer site (PYGL-out) dan decoysdari www.dekois.com dan turunan zerumbon. Protein dipisahkan dari ligan nativ dan semua ligan beserta protein dikonversi menggunakan PyRx. Visualisasi interaksi ligan-protein dihasilkan dengan program Protein-Ligand Interaction Profiler (PLIP) dan PyMOL. Senyawa ZER11 memiliki binding energy terbaik, yaitu -7.11 kkal/mol (untuk metode LGA dan GA) dan -4.08 kkal/mol untuk metode SA. Nilai binding energy tersebut lebih rendah dari pada nilai untuk ligan native dan satu dari keempat senyawa obat, terlebih jika dibandingkan dengan bindingaffinity dari dataset dan decoys. Interaksi ligan-protein pada ketiga metode tersebut ditemukan sangat bervariasi. Hal berbeda terjadi untuk metode Vina, bindingenergy ZER11 (-9.9 kkal/mol) lebih baik dibandingkan dengan ligan native dan keempat senyawa obat. Senyawa ZER11 memiliki residu interaksi yang sama dengan ligan native pada TRP67 dan LYS191 untuk metode Vina. Kata kunci: PDBID-1L5Q, AutoDock, docking molekuler, vina, antidiabetes Abstract Human Liver Glycogen Phosphorylase (HLGP) can catalyze glycogen and control the release of glucose-1-phosphate of glycogen from the liver. This enzyme has a central role in output rule of liver glucose as it can be used as an antidiabetic drug targets. Docking studies were carried out on PC with Intel Pentium, 1 GB RAM, in environment of Windows 7. Ligands used are drug compounds (Z12501572, Z00321025, SCB5631028 and SCB13970547), the active dataset comparator wasglycogenphosphorylase outer dimer site (PYGL-out) and decoys from www.dekois.com andzerumbonederivates. Protein was separated from its native ligand and all ligands including the protein were converted to pdbqt using PyRx. The interaction of protein-ligand was visualized using software of PLIP and PyMOL. Compound of ZER11 had the best binding energy were -7.11 kcal/mol (LGA and GA) and -4.08 kcal/mol (SA). The binding energy value was lower than the ligand native and one of the four drug compounds, especially compared with the binding affinity of dataset and decoys. Vice versa, for Vina method, the value of ligand binding protein for ZER11 (-9.9 kcal/mol) was better than the ligand native and all of the fourth drugcompounds. Vina result showed that ZER11 had the same residual interaction as the ligand native, which are TRP67 and LYS191. Keyword: PDBID-1L5Q, AutoDock, molecular docking, vina, antidiabetic DOI: http://dx.doi.org/10.15408/jkv.v0i0.4170
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
5

Choirunisa, Farra, Wahyuni Wahyuni e Halim Mardianto. "PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST OP ACLR : CASE REPORT". Journal of Innovation Research and Knowledge 3, n.º 1 (18 de junho de 2023): 4811–16. http://dx.doi.org/10.53625/jirk.v3i1.5813.

Texto completo da fonte
Resumo:
Latar Belakang: Cedera bisa terjadi pada bagian tubuh mana pun, termasuk knee joint. Pada knee joint, beberapa ligamen berfungsi untuk menstabilkan pergerakan lutut, salah satunya yaitu anterior cruciate ligament (ACL). Cedera ACL dapat terjadi akibat cedera lutut yang tiba-tiba ke segala arah yang mengakibatkan robeknya ligamen sebagian atau seluruhnya. Selain itu, Trauma juga dapat menyebabkan robeknya ligamen anterior, terutama trauma langsung pada lutut akibat gaya lateral. Apabila ACL mengalami robek total dianjurkan untuk melakukaan Anterior Cruciate Ligament Reconstruction (ACLR). Fase rehabilitasi ACLR ada beberapa fase yaitu Fase Pra-operasi, Fase 1, Fase 2, Fase 3, Fase 4, dan Fase 5. Tujuan: Mengetahui efektifitas exercise dalam penanganan kasus rehabilitasi post op. ACLR fase 4. Metode: Penelitian yang dilaksanakan di RSUD KRMT Wongsonegoro yang dilakukan pada bulan Januari 2023. Hasil dan Pembahasan: Alat ukur evaluasi yang digunakan dalam pengambilan data tersebut yaitu: Numeric Rating Scale (NRS); dan Spygmomanometer. Setelah diberikan intervensi fisioterapi berupa exercise selama 6 kali pertemuan. Dapat menurunkan tingkat nyeri dan meningkatkan kekuatan otot fleksor knee dan ekstensor knee responden. Kesimpulan: Pemberian intervensi Fisioterapi selama 6 kali pertemuan menunjukkan hasil akhir berupa penurunan nyeri, dan peningkatan kekuatan otot.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
6

Miao, Yinglong, Apurba Bhattarai e Jinan Wang. "Ligand Gaussian Accelerated Molecular Dynamics (LiGaMD): Characterization of Ligand Binding Thermodynamics and Kinetics". Journal of Chemical Theory and Computation 16, n.º 9 (21 de julho de 2020): 5526–47. http://dx.doi.org/10.1021/acs.jctc.0c00395.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
7

Arifin, Ibrahim, Handini Widya Prameswari Sabandar e Hari Purnomo. "Molecular Docking Senyawa Jambu Biji (Psidium guajava L.) terhadap Reseptor Estrogen Alfa Sebagai Model Kandidat Antikanker Payudara". Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik, n.º 1 (30 de agosto de 2023): 19. http://dx.doi.org/10.31942/jiffk.v0i1.9379.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kanker payudara terjadi karena adanya ekspresi reseptor estrogen alfa (RE-α) yang berlebihan dan tingginya kadar estrogen. Penggunaan tamoksifen sebagai antagonis RE-α menimbulkan berbagai efek samping, sehingga perlu dikembangkan senyawa bahan alam yang berpotensi sebagai antikanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi senyawa kuersetin dari daun jambu biji pada RE-α sebagai antikanker payudara berdasarkan molecular docking. Penelitian ini menggunakan metode molecular docking dengan ligan uji kuersetin dan ligan pembanding tamoksifen. Pengujian dilakukan terhadap RE-α dengan kode PDB: 1UOM, 2IOG, 2OUZ, 3ERT, dan 5FQR. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan skor docking antara ligan native, kuersetin, dan tamoksifen menggunakan software PLANTS dan Pymol. Hasil uji pada kelima kode PDB menunjukkan bahwa skor docking kuersetin lebih tinggi dibandingkan skor docking ligan native dan tamoksifen. Pada kode PDB 1UOM, skor docking kuersetin, ligand native dan tamoksifen berturut-turut -71,098; -133,407 dan -93,788. Meski demikian, kuersetin dapat berikatan dengan asam amino-asam amino yang terdapat pada RE-α yang diduga berperan dalam menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
8

Bare, Yohanes, Mansur S, Sri Sulystyaningsih Natalia Daeng Tiring, Dewi Ratih Tirto Sari e Andri Maulidi. "Virtual Screening: Prediksi potensi 8-shogaol terhadap c-Jun N-Terminal Kinase (JNK)". Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika 4, n.º 1 (5 de março de 2020): 1. http://dx.doi.org/10.36312/e-saintika.v4i1.157.

Texto completo da fonte
Resumo:
JNK adalah gen yang berperan dalam metabolisme DMT2. Dalam pengobatan T2DM digunakan JNK sebagai potensi terapi dengan menggunakan bahan alam. 8-shogaol adalah komponen kimia yang terkandung dalam jahe yang memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan dari penelitina ini adalah menginversitagasi dan menganalisis peran 8-shogaol terhadap JNK. Protein JNK (ID: 464Y) diperoleh dari Protein Data Bank dan ligan 8-shogaol (CID:6442560 ) didapat dari pubchem. Ligan dan protein didocking menggunakan Hex 8.0.0. File dalam bentuk pdb divisualtisasi dan analisis menggunakan Discovery Studio Client 4.1 software. Interaksi ligan-protein menunjukan ikatan hidrogen pada residu asam amino LYS93 dan van der Waals pada 18 residu asam amino dengan energi ikatan-289.68cal/mol. Interkasi ini berpotensi sebagai penghambat kerja JNK dan dapat digunakan dalam terapi DMT2.Virtual screening: potential prediction of 8-shogaol againts c-Jun N-Terminal Kinase (JNK)AbstractJNK is one of gene that has a role in T2DM condition. To curve T2DM use JNK as potential healing using natural compounds. Eight-shogaol which found in ginger has function as a antioxidant.. The aim of the research is to investigate and analyze role 8-shogaol againts JNK. Protein JNK (ID: 464Y) was taken from Protein Data Bank and ligand 8-shogaol (CID:6442560 ) acquired from pubchem. Ligand and protein model were docked using Hex 8.0.0 software. Visualization and analysis molecular interactions by the Discovery Studio Client 4.1 software. Interaction ligand-protein showed one hydrogen bond in amino acid residue LYS93 and formed van der Waals in eighteen amino acid residues which energy binding -289.68cal/mol. This interaction has a potential to inhibit JNK role and lead to therapy T2DM.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
9

Nauli, Tigor. "PENENTUAN SISI AKTIF SELULASE ASPERGILLUS NIGER DENGAN DOCKING LIGAN". Jurnal Kimia Terapan Indonesia 16, n.º 2 (10 de dezembro de 2014): 94–100. http://dx.doi.org/10.14203/jkti.v16i2.14.

Texto completo da fonte
Resumo:
Letak dari sisi aktif selulase Aspergillus niger, yang akan menentukan aktivitas katalitiknya, dapat diketahui melalui komputasi. Sebuah ligan selobiosa dimodelkan untuk dapat melakukan simulasi docking pada molekul selulase yang telah diketahui struktur kristalnya. Melalui kalkulasi energi ikatan dan pendekatan optimasi memakai algoritma genetik Lamarckian, dapat dipilih konformasi molekul yang menunjukkan adanya daerah tertentu dengan energi terendah. Struktur yang memiliki daerah semacam ini dianggap mewakili konfigurasi terbaik terikatnya ligan pada sisi aktif yang dicari.Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa tekukan protein yang membentuk celah konkaf diantara dua kelompok struktur b-sheet yang saling berlawanan arah pada molekul selulase merupakan sisi aktif dari enzim tersebut. Ligan dapat terikat disana melalui interaksi hidrofilik dengan residu asparagin (Asn20), serin (Ser111), dan glutamin (Gln158). Di salah satu ujung sisi aktif selulase terdapat residu aspartat (Asp99) dan glutamat (Glu116, Glu204) yang akan mempengaruhi aksi katalitik dari enzim selulase apabila residu-residu ini terikat oleh ion-ion divalen.Sisi aktif selulase ini merupakan gabungan dari domain pengikat substrat dan domain katalitik. Penambahan ion logam yang tepat pada sisi aktif enzim selulase Aspergillus niger dapat meningkatkan aktivitas spesifiknya.Kata kunci:docking, ligan, selulase, sisi ikatan, substrat The active site of cellulase from Aspergillus niger that affects the enzyme activity can be searched by computational methods. A ligand of cellobiose is modelled to perform docking simulation to cellulase with known crystal structure. By calculating the binding free energy and optimization approach using Lamarckian's genetic algorithm, a molecular conformation that has a region with the lowest energy value can be selected. The molecule structure with such region represents the best configuration of ligand bound to the active site.The calculation results that the concave cleft formed by protein folding of two anti-parallel b-sheet structures is the active site of the enzyme. A ligand would bind to the site through hydrophilic interactions with asparagine (Asn20), serine (Ser111), and glutamine (Gln158) residues. The aspartic acid (Asp99) and glutamic acid (Glu116, Glu204) residues that reside in one end of the active site determine the catalytic actions of the enzyme when they are binding with some metal ions.It is shown that the active site of this cellulase has substrate-binding domain and catalytic domain together. The introduction of specific metal ions to the active site of Asperillus niger cellulase will increase its specific activity.Keywords: binding site, cellulase, docking, ligand, substrate
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
10

Koentjoro, Maharani Pertiwi, Adyan Donastin e Endry Nugroho Prasetyo. "POTENSI SENYAWA BIOAKTIF TANAMAN KELOR PENGHAMBAT INTERAKSI ANGIOTENSIN-CONVERTING ENZYME 2 PADA SINDROMA SARS-COV-2". Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) 7, n.º 2 (29 de dezembro de 2020): 259–70. http://dx.doi.org/10.29122/jbbi.v7i2.4156.

Texto completo da fonte
Resumo:
The Potential of Moringa oleifera Bioactive Compounds for Inhibiting Angiotensin-Converting Enzyme 2 Interaction in SARS-Cov-2 Syndrome Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) disease (COVID-19) is a threat to human health. This infection is determined by the interaction of the spike S1 domain protein with angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) in the epithelial cells of the respiratory tract, especially the lungs. ACE2 inhibition is an important target in controlling COVID-19. Flavonoids of medicinal plants, are known to interfere with ACE (ACE2 homologous). Therefore, this study aims to explore the ability of apiin, epicatechin, and hesperetin from Moringa oleifera in interacting with the ACE2 using MOE 2008.10. The ligand molecules were prepared from PubChem database. The ACE2 protein was retrieved from Protein Data Bank (ID 1R4L) and analyzed for the active sites. Analysis of docking scores and hydrogen bonds of ACE2-ligand complex and active site showed that the affinity of flavonoids can be ranked as hesperetin > epicatechin > apiin > C19H23Cl2N3O4. The results provided computational information that apiin, epicatechin, and hesperetin have the potential to prevent COVID-19 infection. The prediction of activity spectra for substances (PASS) score showed the ligand displays antiviral activity. Infeksi severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) pada pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19) menjadi ancaman dunia kesehatan saat ini. Infeksi SARS-CoV-2 ditentukan oleh interaksi protein spike envelope S1 domain dengan reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) yang diekspresikan pada sel epitel saluran pernafasan terutama paru-paru. Mekanisme penghambatan ACE2 menjadi target penting dalam pengendalian COVID-19. Senyawa bioaktif tanaman obat, seperti flavonoid diketahui mampu mengganggu fungsi banyak makromolekul termasuk ACE (homolog dengan ACE2). Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi kemampuan senyawa apiin, epicatechin, dan hesperetin dari Moringa oleifera dalam berinteraksi dengan sisi aktif ACE2 menggunakan metode penambatan molekul. Studi dilakukan dengan preparasi struktur molekul ligan dari PubChem database dan diolah dengan MOE 2008.10. Selanjutnya, data protein ACE2 (Protein Data Bank ID 1R4L) dianalisis sisi aktifnya untuk mengetahui lokasi penambatan ligan senyawa. Analisis skor docking dan ikatan hydrogen komplek ligan dan sisi aktif ACE2 menunjukkan bahwa afinitas flavonoid dapat diperingkatkan sebagai afinitas hesperetin > epicatechin > apiin > C19H23Cl2N3O4. Ketiga ligan senyawa yang terkandung dalam M. oleifera secara in silico mampu mengikat sisi aktif ACE2, sehingga berpotensi mencegah infeksi COVID-19. Skor PASS (prediction of activity spectra for substances) menunjukkan aktivitas biologis ligan yang menyerupai antiviral.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
11

Wijayasurya, Selly, e Tjie Haming Setiadi. "CEDERA LIGAMEN KRUSIATUM ANTERIOR". Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis 1, n.º 1 (29 de maio de 2021): 98. http://dx.doi.org/10.24912/jmmpk.v1i1.12091.

Texto completo da fonte
Resumo:
Cedera ligamen krusiatum anterior (ACL) merupakan salah satu dari cedera olahraga yang cukup sering terjadi, terutama pada individu berusia antara 20 hingga 40 tahun, dengan frekuensi 2 hingga 8 kali lipat lebih banyak pada perempuan dibanding laki-laki. Cedera ligamen krusiatum anterior dapat terjadi akibat kontak ataupun non-kontak. Cedera ligamen diklasifikasikan sebagai ringan, sedang, dan berat; tergantung dari integritas jaringan lunak dan derajat instabilitas sendi. Penentuan derajat cedera ligamen penting dalam menentukan jenis terapi yang dibutuhkan, prognosis penyembuhan anatomis dan fungsional; perlu tidaknya operasi, serta lamanya program rehabilitasi yang dibutuhkan. Anterior cruciate ligament (ACL) injuries are common, especially in young individuals who participate in sports activities, aging 20 to 40 years old, with double to eight times increasing probability of incidence in women compared to men. The ACL injuries can result from direct or contact and non-contact injuries. The ACL injuries can be varied in severity, from mild to severe cases. Establishing the severity of injuries is important for determining the apppropriate management, its prognosis both for anatomical and functional healing, as well as the need of surgical or reconstruction treatment and the duration of rehabilitation program.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
12

Nadhiftya, Rifqi, Taufik Eko Susilo e Monalisa Meidania. "Program Fisioterapi Pada Atlet Sepak Bola Pasca Recontruction Anterior Talo-Fibular Ligament: Case Report". Ahmar Metastasis Health Journal 3, n.º 1 (30 de junho de 2023): 59–64. http://dx.doi.org/10.53770/amhj.v3i1.181.

Texto completo da fonte
Resumo:
Anterior Talo-Fibular Ligament (ATFL) adalah salah satu cedera muskuloskeletal yang paling umum terjadi di seluruh dunia, kebanyakan cedera ligamen pergelangan kaki terjadi sebagai akibat dari inversi selama fleksi plantar. Program fisioterapi diberikan pada minggu pertama sampai minggu ketiga yang meliputi pemberian cryotherapy, TENS, strengthening exercise dan propioception training pada pasien pasca rekontruksi anterior talo-fibular ligament. Metode: studi ini menggunakan jenis penelitian single subject research berbentuk penelitian berupa case report dengan subjek pemain sepak bola dengan kondisi pasca operasi ligamen talo-fibular anterior yang dilakukan pada bulan januari 2023 dan dilaksanakan di klinik Bintang Physio Bandung. Hasil: Terdapat penurunan nyeri gerak, nyeri diam, dan nyeri tekan serta terdapat peningkatan massa otot pada tungkai atas dan tungkai bawah yang diukur menggunakan meter line setelah dilakukannya program fisioterapi. Tujuan; untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan otot selama dilakukan intervensi fisioterapi selama tiga minggu. Kesimpulan: Program fisioterapi yang dilakukan seperti pemberian TENS dan cryotherapy (ice) dapat mengurangi nyeri dan fisiologis otot, strengthening exercise dapat menambah massa otot, terutama pada quadricep, hamstring, dan calf muscle sehingga diharapkan dapat mengembalikan aktifitas fungsional pasien sehari-hari sebagai atlet sepak bola.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
13

Miao, Yinglong, Apurba Bhattarai e Jinan Wang. "Ligand Gaussian Accelerated Molecular Dynamics (LiGaMD) for Characterization of Ligand Binding Thermodynamics and Kinetics". Biophysical Journal 120, n.º 3 (fevereiro de 2021): 97a. http://dx.doi.org/10.1016/j.bpj.2020.11.798.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
14

Darmokoesoemo, Handoko. "Studi mekanisme kinetika reaksi pertukaran ion FeIII antara dua jenis ligan siderophore bakteri desferriferrioxamine B dan azoverdine dengan ligan EDTA". Journal of Biological Researches 1, n.º 2 (12 de dezembro de 1995): 91–98. http://dx.doi.org/10.23869/bphjbr.1.2.19955.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
15

Anuradha, G. H., e A. V. Chandra Pal. "Synthesis and Structural Studies of Cr(III), Mn(II) and Fe(III) Complexes ofN(2-Benzimidazolyl)acetylacetohydrazone". E-Journal of Chemistry 8, n.º 1 (2011): 421–26. http://dx.doi.org/10.1155/2011/650764.

Texto completo da fonte
Resumo:
The ligandN(2-benzimidazolyl)acetylacetohydrazone (BAAH) have been synthesized and characterized. Coordination complexes of Cr(III), Mn(II) and Fe(III) have been synthesized with the ligand BAAH. These complexes were characterized on the basis of analytical, conductance, thermal, magnetic data and infrared and electronic spectral data. The ligand BAAH is behaving as a neutral tridentate NNO donar employing two azomethine nitrogens (ring and side chain) and carbonyl oxygen. The ligand and it's metal complexes were tested for anti microbial activity on the gram positiveS. Aureus, E. coliandProteus.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
16

Josef, Balík, Híc Pavel, Kulichová Jana, Novotná Pavla, Tříska Jan, Vrchotová Naděžda, Strohalm Jan e Houška Milan. "Wines with Increased Lignan Content by the Addition of Lignan Extracts". Czech Journal of Food Sciences 34, No. 5 (1 de novembro de 2016): 439–44. http://dx.doi.org/10.17221/575/2015-cjfs.

Texto completo da fonte
Resumo:
Red and white wines [Grüner Veltliner white wine and Blue Limberger (Blaufränkisch) red wine (vintage 2013)] were enriched with lignan hydroxymatairesinol originated from spruce knots. These spruce knots with removed resin were extracted with ethyl alcohol of agricultural origin. Ethanol extracts of lignans were then used to enrich wine sorts. Enriched wines were stored for 13 months. At 2, 6, and 13 months, samples were taken and subjected to a variety of analyses and sensory evaluations. Analyses included 7-hydroxymatairesinol and alpha-conidendrin lignan content, antioxidant activity (as determined by FRAP), total polyphenols, and sensory evaluation. The obtained data were evaluated using the analysis of variance to determine which factors e.g. wine type, quantity of added lignan extracts, additional sugar, method of preservation, and storage time had the most significant influence on lignan content, antioxidant activity and polyphenol content. In all cases the lignan content in the wines was significantly influenced by the addition of lignan extracts. After one year of storage, lignan contents changed only moderately and added lignans were stable in stored wines. Total polyphenol content in wines and the antioxidant activity of wines were significantly influenced by the type of wine (i.e., red or white). The presented method of wine enrichment with lignans opens the door for the production of extra quality wines.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
17

Sembiring, Zipora, Syaiful Bahri, Rinawati Rinawati, Adita Sukma Ramadhania e Aura Dhayang Fiarizky. "PENGARUH LIGAN PADA SINTESIS SENYAWA KOMPLEKS CO(II) DENGAN LIGAN BASA SCHIFF N,N-DIMETIL-4- (FENILIMINOMETIL)ANILIN DAN 1,10-FENANTROLIN". ANALIT:ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY 6, n.º 02 (30 de abril de 2021): 180–88. http://dx.doi.org/10.23960/aec.v6.i2.2021.p180-188.

Texto completo da fonte
Resumo:
Telah dilakukan sintesis senyawa kompleks Co(II) dengan ligan basa Schiff N,N-Dimetil-4-(feniliminometil)anilin dan ligan 1,10-Fenantrolin. Sintesis senyawa kompleks dilakukan dengan reaksi kondensasi refluks pada suhu 78 °C menggunaan pelarut etanol, menghasilkan kristal berwarna coklat muda dengan rendemen sebesar 68% untuk kompleks Co(II) basa Schiff dan berwarna oranye dengan rendemen sebesar 72,60% untuk kompleks Co(II) Fenantrolin. Kristal yang diproleh kemudian dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis, FTIR, dan TG-DTA. Berdasarkan hasil karakterisasi menunjukkan terbentuknya kompleks Co(II) basa Schiff dan kompleks Co(II) Fenantrolin. Kemudian untuk melihat pengaruh ligan pada pembentukan senyawa kompleks dilakukan karakterisasi menggunakan MSB dan dihasilkan momen magnet efektif (µeff) senyawa kompleks Co(II) basa Schiff sebesar 3,87 BM yang bersifat paramagnetik, sedangkan pada kompleks Co(II) Fenantrolin memiliki momen magnet efektif (µeff) sebesar 4,72 BM yang bersifat paramagnetik serta membentuk agen khelat. Hasil karakterisasi menggunakan MSB menunjukkan kompleks Co(II) Fenantrolin memiliki kestabilan yang lebih baik dibandingan dengan ligan basa Schiff N,N-Dimetil-4- (feniliminometil)anilin.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
18

Ardan, Rachman, Ine Suhartina, Rasmi Rikmasari, Gantini Subrata, Erna Kurnikasari e Deddy Firman. "Ligamen periodontal sebagai pendukung gaya kunyah Periodontal ligament acts to support mastication force". Journal of Dentomaxillofacial Science 10, n.º 1 (28 de fevereiro de 2011): 60. http://dx.doi.org/10.15562/jdmfs.v10i1.254.

Texto completo da fonte
Resumo:
Support for removable partial denture (RPD) can be obtained from bone supported mucosa and or from periodontalligament of tooth. Support can also be obtained from implant. Tooth support (periodontal ligament) is better thanmucosal support because histologically, anatomically, and also physiologically, in addition, periodontal ligamentacts to resist mastication force
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
19

Rifai, Yusnita. "SEARCH FOR GLIOMA DIRECT BINDING SITE OF ALKALOID USING PROTEIN-LIGAND ANT SYSTEM®". Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research 11, n.º 15 (3 de outubro de 2018): 65. http://dx.doi.org/10.22159/ajpcr.2018.v11s3.30034.

Texto completo da fonte
Resumo:
Objective: This research aims to know the best affinity and the best chemical conformation of anticancer compounds from alkaloid groups that have closed direction to Glioma-associated oncogene using protein-ligand ant system (PLANTS®). The interaction energy and hydrogen bond are included as evaluated targets.Methods: In this research, 27 ligands with root mean square deviation score at 1.614 Å and cyclopamine as native ligand are used. Meanwhile, staurosporinone acts as gliomas directed-binding-site-internal-control. Each ligand is docked in GLI with Protein Data Bank code 2GLI using two methods, GLI contains water and without water.Results: PLANTS® score for native ligand in the first and the second method is −73.9002 and −73.2700, respectively. Pancracristine, homoharringtonine, and sanguinarine showed PLANTS® score closed to the cyclopamine score result, but their hydrogen bond interaction differed from native ligan interaction. Evodiamine ligand has a good score and hydrogen bond to the same amino acid of protein GLI, which are GLU 175 and THR 173. This result indicated that evodiamine has the same identical mechanism as staurosporinone.Conclusion: The evodiamine is determined to have the same working mechanism as a GLI inhibitor.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
20

Priyanga, U., e M. Kannahi. "Lignin Degradation: A Review". International Journal of Trend in Scientific Research and Development Volume-2, Issue-3 (30 de abril de 2018): 2374–96. http://dx.doi.org/10.31142/ijtsrd11556.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
21

LIANG, G., e Q. YAO. "Ce 4f-LIGAND DEHYBRIDIZATION IN CeT2X2-BASED KONDO LATTICE/HEAVY FERMION SYSTEMS". International Journal of Modern Physics B 16, n.º 19 (30 de julho de 2002): 2815–22. http://dx.doi.org/10.1142/s0217979202011378.

Texto completo da fonte
Resumo:
The lattice parameters of two CeT2X2 ( T =3d transition elements and X=Si and Ge) based Kondo lattice systems, the CeNi2-xCux Si2 and Ce(NiSi)2-x (CuGe)x, have been studied. The analysis of the Ce-ligand distances indicates that the variation of the a-parameter dominantly affects Ce 4f-X ligandn orbital hybridization whereas the variation of c-parameter dominantly affects Ce 4f-T ligand orbital hybridization. The average Ce-ligand distance varies linearly with x across the whole series in spite of the abnormal increase of the c-parameter in the region 1.6 ≤ x ≤ 2.0. Thus, our analysis shows that the average Ce 4f-ligand orbital hybridization decreases uniformly with x across the entire range of x for the CeNi2-xCuxSi 2 and Ce(NiSi)2-x(CuGe)x series. The means that the Ce 4f-ligand orbital dehybridization may not be a key factor to the formation of the heavy-fermion ground state in CeCu2Si2.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
22

Ni Nyoman Rinda Pravidayanti, I Putu Gde Surya Adhitya e Anak Agung Gede Eka Septian Utama. "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN FUNGSI EKSTREMITAS BAWAH DAN PSIKOLOGIS SEBELUM DAN SESUDAH OPERASI ANTERIOR CRUCIATE LIGAMENT RECONSTRUCTION". Kinesiology and Physiotherapy Comprehensive 2, n.º 2 (1 de agosto de 2023): 37–43. http://dx.doi.org/10.62004/kpc.v2i2.17.

Texto completo da fonte
Resumo:
Latar Belakang : Anterior cruciate ligament (ACL) merupakan ligamen yang berpotensi untuk mengalami cedera yang dapat ditangani dengan rekonstruksi. Rekonstruksi ACL merupakan tindakan operasi untuk menyambungkan ligamen ACL sehingga dapat mengembalikan stabilitas fungsi lutut. Dalam melakukan rekonstruksi akan ditemukan faktor yang mempengaruhi hasil rekonstruksi salah satunya seperti pemberian rehabilitasi yang akan mempengaruhi nilai knee injury and osteoarthritis outcome score (KOOS) pasien. Faktor lainnya yaitu kinesiophobia dapat mempengaruh psikologis sehingga pasien cenderung merasa takut untuk bergerak. Tujuan : Untuk mengetahui apakah terdapat faktor-faktor yang akan mempengaruhi fungsi ekstremitas bawah dan psikologis sebelum dan sesudah operasi anterior cruciate ligament reconstruction (ACLR). Metode : Metode yang digunakan adalah studi kajian pustaka dimana penyusunannya menggunakan data sekunder dari pustaka yang telah dipublikasikan. Penelusuran pustaka dilakukan secara online melalui PubMed dan Google Scholar, dengan menggunakan kata kunci “ACL”, “Fungsi Ekstremitas Bawah”, “Psikologis”, “Kinesiophobia” dengan mengkombinasikan Boolean Operator “OR” dan “AND”. Hasil : Berdasarkan hasil telaah jurnal didapatkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi ektremitas bawah dan psikologis sebelum dan sesudah rekonstruksi. Pemberian rehabilitasi sebelum dan sesudah ACLR dan tingkat kinesiophobia rendah dapat mempengaruhi hasil rekonstruksi yang lebih baik. Simpulan : Berdasarkan hasil review, dapat disimpulkan bahwa perubahan fungsi ekstremitas bawah dan psikologis dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor seperti pemberian rehabilitasi pre dan post operasi memiliki kemungkinan untuk mempengaruhi fungsi ekstremitas bawah pasien. Sedangkan faktor faktor seperti kinesiophobia memiliki kemungkinan untuk mempengaruhi psikologis pasien sehingga berdampak pada kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
23

Bare, Yohanes, Dewi Ratih Tirto Sari, Lydia Efliani Coriessa Meak e Marsiana Coo Mogi. "In silico study of columbin from Tinospora crispa L as dihydrofolate reductase-thymidylate synthase (DHFR-TS) inhibitor". Bioscience 6, n.º 1 (31 de março de 2022): 12. http://dx.doi.org/10.24036/0202261116090-0-00.

Texto completo da fonte
Resumo:
The Brotowali plant is used to treat malaria. Tinospora crispa L contains active compounds that are good for health and has been widely used for medicine. Crude extract from Tinospora crispa L can be used as target dihydrofolate reductase-thymidylate synthase (DHFR-TS). This research study was to analyse the potential chemical content of Tinospora crispa L in the form of columbine compounds as a focus of malaria therapy through inhibition of dihydrofolate reductase-thymidylate synthase (DHFR-TS). In silico research method, columbine (CID: 188289) ligand was obtained from Pubchem while DHFR-TS (PDB ID 2bl9) protein was obtained from Protein Data Bank, ligands and proteins were interacted using HEX 8.0.0.0 and visualised using discovery studio. The results obtained are six amino acid residues that bind to the DHFR-TS protein. This binding has an impact on the work function of the DHFR-TS protein. Physicochemical analysis shows that the ligand acts as a donor and acceptor so that the protein is formed and the ligand becomes very strong. This interaction is also supported by amino acid residues that act as supports by forming Van der Waals forces outside of the Van hydrogen bonding forces, pi-Alkyl and Pi also provide support in order to increase the strength and stabilisation of the. Based on the discussion, it can be concluded that the columbine content in Tinospora crispa L has potential as a therapy and treatment for malaria through inhibition of DHFR-TS.Tanaman Brotowali digunakan untuk mengobati penyakit malaria. Tinospora crispa L mengandung senyawa aktif yang baik untuk kesehatan dan telah banyak digunakan untuk pengobatan. Ekstrak kasar dari Tinospora crispa L dapat digunakan sebagai target dihydrofolate reductase-thymidylate synthase (DHFR-TS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi kandungan kimia Tinospora crispa L berupa senyawa kolumbin sebagai fokus terapi malaria melalui penghambatan dihydrofolate reductase-thymidylate synthase (DHFR-TS). Metode penelitian in silico diperoleh ligan kolumbin (CID: 188289) dari Pubchem sedangkan protein DHFR-TS (PDB ID 2bl9) diperoleh dari Protein Data Bank, ligan dan protein diinteraksikan menggunakan HEX 8.0.0.0 dan divisualisasikan menggunakan discovery studio. Hasil yang diperoleh adalah enam residu asam amino yang berikatan dengan protein DHFR-TS. Pengikatan ini berdampak pada fungsi kerja protein DHFR-TS. Analisis fisikokimia menunjukkan bahwa ligan berperan sebagai donor dan akseptor sehingga protein yang terbentuk dan ligan menjadi sangat kuat. Interaksi ini juga didukung oleh residu asam amino yang bertindak sebagai pendukung dengan membentuk gaya Van der Waals di luar gaya ikatan hidrogen Van, pi-Alkil dan Pi juga memberikan dukungan dalam rangka meningkatkan kekuatan dan stabilisasi. Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kandungan kolumbin pada Tinospora crispa L berpotensi sebagai terapi dan pengobatan malaria melalui penghambatan DHFR-TS.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
24

Lekal, Tresia, Dini Kesuma e Azminah Azminah. "ANTIVIRAL ACTIVITY OF FABACEAE AND ASTERACEAE FLAVONOID COMPOUNDS AGAINST SARS-CoV-2 ON SPIKE PROTEIN, MAIN PROTEASE (Mpro) AND RNA DEPENDENT RNA POLYMERASE (RdRp) RECEPTORS WITH IN SILICO METHOD". Pharmaceutical Journal of Indonesia 8, n.º 2 (1 de dezembro de 2023): 115–24. http://dx.doi.org/10.21776/ub.pji.2023.008.02.2.

Texto completo da fonte
Resumo:
This study was conducted to analyze the antiviral activity of flavonoid compounds of Fabaceae (Clitoria ternatea, Caesalpinia sappan, Leucaena leucocephala, Indigofera tinctoria) and Asteraceae (Eclipta prostrata, Artemisia vulgaris, Blumea balsamifera, Chromolaena odorata) against SARS-CoV-2 on spike protein, Mpro and RdRp receptors by molecular docking method in silico. The results of molecular docking with AutoDock Vina showed that the flavonoid compounds semiglabrin (-7,5 kcal/mol) and pseudosemiglabrin (-7,0 kcal/mol) has binding energy better than native ligand NAG (-4,9 kcal/mol) and ceftriaxone (-6,8 kcal/mol) as a standard drug against the spike protein receptor. Flavonoid compounds juglanin (-8,5 kcal/mol) and glabratephrin (-8,5 kcal/mol) has binding energy close to the native ligand 4WI/nirmatrelvir (-8,7 kcal/mol) against Mpro receptor. Flavonoid juglanin (-9,5 kcal/mol) has binding energy better than native ligan 1RP/favipiravir (-8,3 kcal/mol) and remdesivir (-8,7 kcal/mol) as a standard drug, while flavonoid apigetrin (-8,7 kcal/mol) has binding energy better than native ligand and has the same binding energy with remdesivir as a standard drug against RdRp receptor.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
25

Yashiro, Yuichi, Yoshiaki Nomura, Mikimoto Kanazashi, Koji Noda, Nobuhiro Hanada e Yoshiki Nakamura. "Function of Chemokine (CXC Motif) Ligand 12 in Periodontal Ligament Fibroblasts". PLoS ONE 9, n.º 5 (7 de maio de 2014): e95676. http://dx.doi.org/10.1371/journal.pone.0095676.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
26

Sofyan, Hamny, Noni Zakiah, Hasriati Hasriati, Frengki Frengki, Taufan Hidayat e Siti Aisyah. "Polimorfisme Gen Aquaporin-3 dan Pengaruhnya Terhadap Ikatan dengan Ligand Uji Secara In Silico". Jurnal Veteriner 23, n.º 2 (30 de junho de 2022): 157–65. http://dx.doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.2.157.

Texto completo da fonte
Resumo:
Perubahan kode genetik dapat menjadi pemicu perubahan fungsi protein yang dihasilkannya. Perubahan genetik yang umum terjadi berupa single nucleotide polymorphism (SNP) seperti pada gen kelompok aquaporin (AQPs) yang berperan penting untuk menjaga kelembapan dan elastisitas epidermis kulit. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh mutasi pada salah satu kelompok protein AQPs yaitu aquaporin 3 (AQP3) secara in silico. Materi penelitian berupa data sequence dan struktur 3D AQP3 wild-type dan AQP3 mutant yang diunduh dari protein data bank (pdb id 1FX8 dan 1LDF). Kedua sequence ini disejajarkan dengan metode “ClustalW” untuk mengamati posisi mutasi, sedangkan struktur 3D keduanya juga disejajarkan menggunakan metode “Aligment” untuk mengamati perubahan daerah “site binding” native ligand. Dampak perubahan konformasi AQP3 mutant juga diamati terhadap beberapa senyawa sebagai ligand uji yang diketahui bekerja mendukung fungsi protein AQP3 seperti asiatic acid, madecassic acid, asiaticoside, dan alpha-retinoic acid melalui metode docking molekuler. Hasil pensejajaran sequence menunjukkan mutasi terjadi pada urutan residu ke-48 (tryptophan-phenil alanin) dan ke-200 (phenil alanin-threonine). Mutasi kedua residu menyebabkan terjadinya perubahan model interaksi semua ligand uji dibanding AQP3 tipe normal. Mutasi juga menyebabkan penurunan stabilitas AQP3. Namun, sebaliknya tidak menyebabkan fungsi AQP3 berubah tetapi hanya menurunkan kemampuan pengikatan molekul native ligand yang berimplikasi pada penurunan kemampuan pengikatan molekul air, gliserol dan ligan uji.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
27

Rodriguez, Milagros Elena. "Re-ligajes en la bioética compleja: aportes de la decolonialidad planetaria". Revista Educar Mais 6 (2 de julho de 2022): 647–59. http://dx.doi.org/10.15536/reducarmais.6.2022.2891.

Texto completo da fonte
Resumo:
En la presente indagación rizomática transmetódica, con el transparadigma complejo, se analizan re-ligajes en la bioética compleja como aportes en la decolonialidad planetaria; ese el objetivo de la investigación. Ubicada en las líneas de investigación: educación-transepistemologías transcomplejas y transepistemologías de los conocimientos-saberes y transmetodologías transcomplejas. La indagación se realiza con la hermenéutica comprensiva, ecosófica y diatópica en los momentos: analíticos, empíricos y propositivos. En los momentos propositivos cobra sentido el re-ligaje y des-ligaje del pensamiento y con ello, las categorías: ecosofía, diatopia, condición humana, antropoética y antropolítica a favor de una bioética revitalizada.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
28

Manalu, Rosario. "DOCKING MOLEKULER SENYAWA AKTIF BUAH DAN DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP PROTEIN SARS-CoV-2". FORTE JOURNAL 1, n.º 2 (31 de julho de 2021): 77–84. http://dx.doi.org/10.51771/fj.v1i2.89.

Texto completo da fonte
Resumo:
Pada akhir 2019, terjadi wabah pneumonia baru berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Sehingga perlu dilakukan penghambatan protein virus tersebut sebagai salah satu penemuan kandidat obat baru. Tujuan penelitian untuk mencari bahwa senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam pada buah dan daun jambu biji (Psidium guajava L) mempunyai aktivitas sebagai antivirus dengan cara menghambat protein SARS-CoV-2. Metode penambatan molekul (docking molecular) untuk prediksi struktur kompleks senyawa-protein yang dinamakan docking ligan-protein. Penelitian dilakukan dengan cara analisis secara In Silico senyawa metabolit sekunder tanaman jambu biji dan memodelkan interaksi senyawa pada protein SARS-CoV-2 yang berperan sebagai antivirus. Software yang digunakan adalah PLANTS, YASARA, ChemSketch, dan Ligplus. Penelitian diawali dengan validasi internal pada salah satu reseptor SARS-CoV-2 dengan kode protein PDB.ID 6LU7. Proses docking dilakukan terhadap native ligand, senyawa kimia pada tanaman jambu biji, dan senyawa pembanding sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa score docking dari tiga senyawa metabolit sekunder terbaik masih lebih tinggi dibandingkan dengan ligan native-nya. Score docking kaemferol, kuersetin dan hyperin adalah -90.399, -92.012 dan -92.231 kkal/mol. Ikatan kompleks dengan ligan native masih lebih stabil (kuat) dibandingkan dengan kompleks antara protein dan senyawa aktif dari Jambu Biji.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
29

N, Ghalawat, e Rathee S.K. "HISTOLOGY OF MENISCO-FEMORAL LIGAMENT". International Journal of Anatomy and Research 5, n.º 2.2 (31 de maio de 2017): 3833–35. http://dx.doi.org/10.16965/ijar.2017.195.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
30

Yernale, Nagesh Gunvanthrao, e Mruthyunjayaswamy Bennikallu Hire Mathada. "Synthesis, Characterization, Antimicrobial, DNA Cleavage, andIn VitroCytotoxic Studies of Some Metal Complexes of Schiff Base Ligand Derived from Thiazole and Quinoline Moiety". Bioinorganic Chemistry and Applications 2014 (2014): 1–17. http://dx.doi.org/10.1155/2014/314963.

Texto completo da fonte
Resumo:
A novel Schiff base ligandN-(4-phenylthiazol-2yl)-2-((2-thiaxo-1,2-dihydroquinolin-3-yl)methylene)hydrazinecarboxamide(L)obtained by the condensation ofN-(4-phenylthiazol-2-yl)hydrazinecarboxamide with 2-thioxo-1,2-dihydroquinoline-3-carbaldehyde and its newly synthesized Cu(II), Co(II), Ni(II), and Zn(II) complexes have been characterized by elemental analysis and various spectral studies like FT-IR,1H NMR, ESI mass, UV-Visible, ESR, TGA/DTA, and powder X-ray diffraction studies. The Schiff base ligand(L)behaves as tridentate ONS donor and forms the complexes of type [ML(Cl)2] with square pyramidal geometry. The Schiff base ligand(L)and its metal complexes have been screenedin vitrofor their antibacterial and antifungal activities by minimum inhibitory concentration (MIC) method. The DNA cleavage activity of ligand and its metal complexes were studied using plasmid DNA pBR322 as a target molecule by gel electrophoresis method. The brine shrimp bioassay was also carried out to study thein vitrocytotoxicity properties for the ligand and its metal complexes againstArtemia salina. The results showed that the biological activities of the ligand were found to be increased on complexation.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
31

Hasse, Timothy, Esra Mantei, Rezvan Shahoei, Shristi Pawnikar, Jinan Wang, Yinglong Miao e Yu-ming M. Huang. "Mechanistic insights into ligand dissociation from the SARS-CoV-2 spike glycoprotein". PLOS Computational Biology 20, n.º 3 (7 de março de 2024): e1011955. http://dx.doi.org/10.1371/journal.pcbi.1011955.

Texto completo da fonte
Resumo:
The COVID-19 pandemic, driven by the severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), has spurred an urgent need for effective therapeutic interventions. The spike glycoprotein of the SARS-CoV-2 is crucial for infiltrating host cells, rendering it a key candidate for drug development. By interacting with the human angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) receptor, the spike initiates the infection of SARS-CoV-2. Linoleate is known to bind the spike glycoprotein, subsequently reducing its interaction with ACE2. However, the detailed mechanisms underlying the protein-ligand interaction remain unclear. In this study, we characterized the pathways of ligand dissociation and the conformational changes associated with the spike glycoprotein by using ligand Gaussian accelerated molecular dynamics (LiGaMD). Our simulations resulted in eight complete ligand dissociation trajectories, unveiling two distinct ligand unbinding pathways. The preference between these two pathways depends on the gate distance between two α-helices in the receptor binding domain (RBD) and the position of the N-linked glycan at N343. Our study also highlights the essential contributions of K417, N121 glycan, and N165 glycan in ligand unbinding, which are equally crucial in enhancing spike-ACE2 binding. We suggest that the presence of the ligand influences the motions of these residues and glycans, consequently reducing accessibility for spike-ACE2 binding. These findings enhance our understanding of ligand dissociation from the spike glycoprotein and offer significant implications for drug design strategies in the battle against COVID-19.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
32

van Duijn, Nico. "Liggen". Huisarts en wetenschap 53, n.º 11 (novembro de 2010): 643. http://dx.doi.org/10.1007/s12445-010-0286-y.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
33

Kato, Koya, e George Chikenji. "1P266 Development of Ligand Based Virtual Screening considering protein-ligand interaction(22A. Bioinformatics: Structural genomics,Poster)". Seibutsu Butsuri 53, supplement1-2 (2013): S150. http://dx.doi.org/10.2142/biophys.53.s150_1.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
34

Pill, Thomas, Wolfgang Beck, Walter Breu e Hildebert Wagner. "Metallkomplexe mit biologisch wichtigen Liganden, LVII. 1-Selenoglucose als Ligand in Metallkomplexen". Chemische Berichte 124, n.º 4 (abril de 1991): 713–17. http://dx.doi.org/10.1002/cber.19911240407.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
35

Priyadi, Muhammad, Rizki Rachmad Saputra, Yohanes Edy Gunawan, Shesanthi Citrariana, Decenly Decenly e Yahya Febrianto. "Aktivitas Psikostimulan Tanaman Bajakah (Spatholobus suberectus) : Studi In Silico Terhadap Protein 4M48-Dopamine Transporter". Jurnal Farmasi & Sains Indonesia 6, n.º 2 (11 de janeiro de 2024): 149–54. http://dx.doi.org/10.52216/jfsi.vol6no2p149-154.

Texto completo da fonte
Resumo:
Tanaman bajakah (Spatholobus suberectus) telah banyak digunakan oleh masyarakat suku dayak di Kalimantan dengan berbagai khasiat yang dipercaya dan telah pula diteliti untuk berbagai uji kandungan senyawa fitokimia dan uji farmakologis. Senyawa metabolit sekunder dari bajakah (Spatholobus suberectus) sangat berpotensi salah satunya sebagai senyawa psikostimulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki aktivitas psikostimulan tanaman bajakah (Spatholobus suberectus) melalui analisis interaksi antara senyawa metabolit sekunder bajakah dan reseptor 4M48-Dopamine Transporter (PDB : 4M48), yang merupakan salah satu protein transporter dopamin. Interaksi ligan dan reseptor dianalisis menggunakan metode molecular docking dengan aplikasi Autodock Vina 4 dengan senyawa nortriptyline sebagai native ligand dan 15 senyawa metabolit sekunder untuk pengujian. Hasil analisis docking menunjukkan bahwa ligan standar senyawa nortriptyline memiliki nilai afinitas sebesar -10.2 kkal/mol. Terdapat 3 senyawa dari bajakah yang memiliki nilai afinitas yang mendekati standar senyawa plathymenin, butein dan eriodictyol dengan nilai afinitas berturut-turut sebesar -9.7 kkal/mol, -9.4 kkal/mol dan -9.2 kkal/mol. Berdasarkan analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tanaman bajakah (Spatholobus suberectus) memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai terapi psikostimulan.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
36

ÜNVERDİ, Ömer Faruk, e Sercan YÜCEL. "Nazal Valv ve Tip Stabilitesini Korumak Amacıyla Modifiye Sliding Alar Kartilaj Tekniği Uygulanan Hastaların Retrospektif Analizi". Acta Medica Nicomedia 6, n.º 1 (28 de fevereiro de 2023): 120–24. http://dx.doi.org/10.53446/actamednicomedia.1145550.

Texto completo da fonte
Resumo:
GİRİŞ ve AMAÇ: Rinoplastide, internal nazal valv ve eksternal nazal valv stabilitelerinin sağlanması hem görsel hem de fonksiyonel sonuçları doğrudan etkilemektedir. Scroll ligaman kompleksinin bütünlüğü korunarak hazırlanan scroll ligaman kompleksi destekli alar kartilaj flebi internal ve eksternal valv stabilitesinin korunmasında önemli bir görev üstlenmektedir. YÖNTEM ve GEREÇLER: Nazal şekil bozukluğu nedeniyle opere edilen 25 primer rinoplasti hastası çalışmaya dahil edildi. Nazal flep, scroll ligaman kompleksinin horizontal ve vertikal lifleri tamamen korunarak kaldırıldı. Tip plasti aşamasında alt lateral kartilaj, caudalde 5 mm lik segment korunacak şekilde caudal ve sefalik iki parçaya ayırıldı. Sefalik parça scroll ligaman kompleksi ile bütünlüğü bozulmadan flep olarak caudal parçanın altında hazırlanan cepe yerleştirildi. BULGULAR: Çalışmaya katılan hastaların 19’ u Kadın 6’sı Erkek idi. Hastaların yaş ortalaması 29,6 yıl idi. Takip süresi 14,5 ay idi. Hastaların tümü nefes alıp vermede belirgin iyileşme olduğunubildirdi. Görünümün 24 hastayı memnun ettiği 1 hastayı ise memnun etmediği sözel olarak öğrenildi. Kıkırdakların dışarıdan görünürlüğünde artma veya palpe edilmesi gibi bir komplikasyon gözlenmedi. Hastaların ameliyat sonrası muayenelerinde, internal veya eksternal nazal valv yetmezliği bulguları gözlenmedi. TARTIŞMA ve SONUÇ: Scroll ligaman kompleksi vertikal ve longitudal liflerden oluşmaktadır. Kompleksin fonksiyonunu yerine getirebilmesi amacıyla bütünlüğünün korunması veya bütünlüğü bozulmuş olgularda tekrar onarılması gerekmektedir. Skroll ligament destekli alar kartilaj flebi, internal ve eksternal nazal valv stabilitesini sağlayan ve scroll ligaman kompleksini bir bütün olarak koruyan bir tekniktir.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
37

Sari, Bulan Rosita, Winni Nur Auli, Vita Julia Saputri, Okta Dinata Saputri, Alika Putriyana Boru Tumanggor, Dhea Anggun Ferlinda, Fira Anggraini e Fatonah Fatonah. "Studi In Silico Potensi Antikanker Leukemia Limfositik Senyawa Alkaloid Indol terhadap Protein BCL-2". Jurnal Sains dan Kesehatan 5, n.º 5 (30 de outubro de 2023): 801–9. http://dx.doi.org/10.25026/jsk.v5i5.1880.

Texto completo da fonte
Resumo:
BCL-2 is an anti-apoptotic protein that can inhibit cell death, prolong cell survival time, and turn cells into malignant ones, which is one of the pathways targeted in the development of leukemia therapy by binding and inactivating the BH3 domain pro-apoptotic protein. Indole alkaloids have pharmacological activities and contribute to the development of new drug leads. This study aims to analyze the potential of insilico alkaloids against Bcl-2 in silico. The docking process initiated from preparing the ligand taken from the Pubchem website. The three-dimensional macromolecular structure of the protein used was BCL-2 retrieved from the RCSB Protein Data Bank (www.rcsb.org) with PDB ID number 6O0K. The validation and docking process was carried out using the AutodockTools software program from MGLTools 1.5.6. Chemical bond interaction analysis was carried out using BIOVIA Discovery Studio 2021 Client. The binding energy results from validating the native ligand venetoclax as existing drug is -14.46 kcal/mol. The results obtained from the three ligands, namely aspidodasycarpine, tetrahydroalstonine, and kopsamine have binding energies of -6.76, -7.92, -7.57 kcal/mol respectively. When compared with tetrahydroalstonine which has the smallest value among the three other ligands, it can be concluded that venetoclax is still smaller so that it becomes more potent than tetrahydroalstonine. Keywords: Indole alkaloids, Cancer, Bcl-2, Docking Abstrak BCL-2 adalah protein anti-apoptosis yang dapat menghambat kematian sel, memperpanjang waktu hidup sel, dan mengubah sel menjadi ganas, yang merupakan salah satu jalur yang ditargetkan dalam perkembangan terapi penyakit leukemia dengan mengikat serta menonaktifkan protein pro-apoptosis domain BH3. Alkaloid indol memiliki aktivitas farmakologi dan berkontribusi untuk pengembangan lead obat baru, dimana salah satu senyawa yang paling aktif memiliki berbagai aktivitas farmakologi, yaitu antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi alkaloid indol terhadap Bcl-2 in silico. Proses docking dimulai dari penyiapan ligan yang diambil dari situs web Pubchem. Struktur makromolekul tiga dimensi protein yang digunakan dalam studi docking ini adalah BCL-2 yang diunduh dari RCSB Protein Data Bank (www.rcsb.org) dengan nomor ID PDB 6O0K. Proses validasi dan docking dilakukan menggunakan perangkat lunak program AutodockTools dari MGLTools 1.5.6. Analisis interaksi ikatan kimia dilakukan menggunakan BIOVIA Discovery Studio 2021 Client. Hasil energi ikatan dari validasi ligan bawaan venetoclax sebagai obat yang telah dikembangkan yaitu -14.46 kkal/mol. Diperoleh hasil dari analisis data energi ikatan dari tiga ligan, yaitu aspidodasycarpine, tetrahydroalstonine, dan kopsamine berurutan sebesar -6,76, -7,92, -7,57 kkal/mol. Apabila dibandingkan dengan tetrahydroalstonine yang memiliki nilai paling kecil diantara ketiga ligan lain maka dapat disimpulkan bahwa venetoclax masih lebih kecil sehingga menjadi lebih poten dibandingkan dengan tetrahydroalstonine. Kata Kunci: Alkaloid indol, Kanker, BCL-2, Docking
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
38

Fitri, Tengku Anggia, Rudi Hendra e Adel Zamri. "One-pot synthesis and molecular docking study of pyrazoline derivatives as an anticancer agent". Pharmacy Education 23, n.º 2 (9 de junho de 2023): 260–65. http://dx.doi.org/10.46542/pe.2023.232.260265.

Texto completo da fonte
Resumo:
Background: Pyrazoline is a series of heterocyclics with an N–N bond linkage, which is the determining factor in their biological activities, including anticancer. Objectives: This research aims to synthesise pyrazoline derivative compounds with anticancer potential. Method: 4-Metoxyacetophenon, halogen-substituted benzaldehyde, and phenylhydrazine were used to prepare pyrazoline derivatives (4a, b) under basic conditions using a microwave-assisted, one-pot, three-component reaction method. UV, FTIR, 1H-NMR, and HRMS spectrometers were used to confirm the molecular structure of pyrazolines (4a, b) using their UV, FTIR, 1H-NMR, and HRMS spectra. The anticancer activity of the compounds (4a, b) was evaluated using molecular docking studies to observe the receptor-ligand interaction of the compounds with the Estrogen Receptor Erα. Result: The pyrazoline (4a, b) produced positive results, with approximately 40% yield. It can be used as an anticancer agent due to its binding free energy values of -9.74 and -9.29 respectively, and a receptor-ligan interaction. Discussion and Conclusion: New pyrazolines (4a, b) have been successfully synthesised with good yields through the one-pot three-component reaction and have potential as anti-breast cancer agents because of their good affinity for the ERα evidenced by the negative binding free energy values and receptor-ligand interactions that are similar to natural ligand, 4OHT.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
39

Tumilaar, Sefren Geiner, Jainer Pasca Siampa e Trina Ekawati Tallei. "Penambatan Molekuler Senyawa Bioaktif dari Ekstrak Etanol Daun Pangi (Pangium edule) Terhadap Reseptor Protease HIV-1". JURNAL ILMIAH SAINS 21, n.º 1 (31 de janeiro de 2021): 6. http://dx.doi.org/10.35799/jis.21.1.2021.30282.

Texto completo da fonte
Resumo:
ABSTRAKHuman Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dan pada akhirnya dapat menyebabkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Daun Pangi (Pangium edule) yang sering digunakan sebagai sayuran oleh masyarakat di Sulawesi Utara, telah diteliti memiliki efek penghambatan pada enzim protease HIV-1. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi senyawa bioaktif yang terkandung dalam daun Pangi dalam menghambat protease HIV-1 secara in silico. Senyawa ini diekstraksi menggunakan etanol dan ditentukan menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometer (GC-MS). Penambatan molekul dilakukan menggunakan program Autodock Vina dengan menambatkan senyawa yang telah ditentukan pada situs aktif reseptor protease HIV-1 (PDB ID: 3NU3). Hasil GC-MS dari ekstrak etanol daun Pangi menunjukkan 12 komponen senyawa. Senyawa-senyawa ini digunakan sebagai ligan untuk ditambatkan pada protease HIV-1. Hasil penambatan senyawa-senyawa tersebut dibandingkan dengan hasil penambatan amprenavir yang digunakan sebagai ligan kontrol. Studi penambatan molekuler menunjukkan bahwa Phytol merupakan ligan dengan nilai afinitas pengikatan terendah (-8,8 kkal / mol).Kata kunci: Pangi; penambatan molekuler; protease HIV-1Molecular Docking of Bioactive Compounds from Pangi (Pangium edule) Leaves Ethanol Extract Against HIV-1 Protease ABSTRACTHuman Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that attacks the immune system and can eventually cause Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). The leaf of Pangi (Pangium edule), which is often used as a vegetable by people in North Sulawesi, has been investigated to have an inhibitory effect on the HIV-1 protease enzyme. This study aimed to evaluate the potential of bioactive compounds contained in Pangi leaves in inhibiting HIV-1 protease by using in silico analysis. These compounds were extracted using ethanol and determined using a Gas Chromatography-Mass Spectrometer (GC-MS). The evaluation was carried out using the Autodock Vina program by docking the determined compounds on the active site of the HIV-1 protease receptor (PDB ID: 3NU3). There were 12 compounds detected in the ethanol extract of Pangi leaves, which were then used as ligands, and the results were compared with amprenavir as a control ligand. Molecular docking study showed that Phytol was the ligand with the lowest binding affinity value ( -8.8 kcal/mol).Keywords: Pangi; molecular docking; HIV-1 protease
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
40

Chidambaram, R. Siva, Neelee Jayasree e Soorya Sridhar. "OSSIFIED BRODIE’S LIGAMENT: A CASE REPORT". International Journal of Anatomy and Research 3, n.º 2 (31 de maio de 2015): 1084–86. http://dx.doi.org/10.16965/ijar.2015.169.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
41

Usha K, Dandekar, e Dandekar KN. "Morphological Study of Anterior Coracoscapular Ligament". Indian Journal of Anatomy 8, n.º 3 (2019): 233–38. http://dx.doi.org/10.21088/ija.2320.0022.8319.17.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
42

Lan, Keng-Fu, Yu-Qing Shen, Yang Li, Chuan-Liang Ling, Yi-Ming Gong, Shu-Chi Xia, Xue-Hua Guo e Xiaojun Ding. "Chemokine C-C motif ligand 8 in periodontal ligament during orthodontic tooth movement". Archives of Oral Biology 123 (março de 2021): 104996. http://dx.doi.org/10.1016/j.archoralbio.2020.104996.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
43

Li, Yaoqin, Jiaqi Sun e Huajun Zhu. "Alantolactone Alleviates Rise in Markers of Periodontitis by Lipopolysaccharide in Human Periodontal Ligament Cells". Current Topics in Nutraceutical Research 20, n.º 3 (23 de fevereiro de 2022): 520–26. http://dx.doi.org/10.37290/ctnr2641-452x.20:520-526.

Texto completo da fonte
Resumo:
Alantolactone, a natural sesquiterpene lactone, exerts its antiallergic, antibacterial, antimicrobial, antifungal, anticancer, and neuroprotective effects by virtue of its anti-inflammatory and antioxidant properties. We have extended these observations by examining its effect on markers of periodontitis in lipopolysaccharide treated human periodontal ligament cells. Treatment with lipopolysaccharide induced increase in cell apoptosis and decrease in cell viability that were decreased by alantolactone. Also, alantolactone suppressed lipopolysaccharide induced oxidative stress through upregulation of superoxide dismutase and reduced glutathione and downregulation of malondialdehyde and myeloperoxidase. Moreover, lipopolysaccharideinduced upregulation of tumor necrosis factor-α, interleukin-1β, and interleukin-6 in human periodontal ligament cells was also reduced by alantolactone. Moreover, alantolactone attenuated lipopolysaccharide-induced increase in osteoclast markers, receptor activator of nuclear factor-kappa B ligand, nuclear factor of activated T cells c1, dendritic cell-specific transmembrane protein, and cellular proto-oncogene Fos in RAW 264.7. The increased number of tartrate resistant acid phosphatase-positive RAW 264.7 was also reduced by alantolactone. Finally, alantolactone downregulated levels of p-p65, p-protein kinase, and p-Phosphatidylinositol 3-kinase in lipopolysaccharide treated human periodontal ligament cells. In conclusion, alantolactone reduced osteoclast formation, exerts antioxidant and anti-inflammatory effects in lipopolysaccharide induced human periodontal ligament cells through inactivation of Akt and nuclear factor-kappa B pathways.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
44

SAFITHRY, CINDY YUNIKA, KHOIRUN NISYA, NAHIDATUL FADHILAH, RIFA SHAKILA, RIZKI ALYA HARAHAP e WIRDATUN HASANAH. "PENGARUH AKTIVITAS KERJA DAN BEBAN ANGKAT TERHADAP KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDS)". Journal of Nursing and Public Health 11, n.º 2 (19 de outubro de 2023): 338–44. http://dx.doi.org/10.37676/jnph.v11i2.5099.

Texto completo da fonte
Resumo:
Berat beban yang diangkut akan menimbulkan kelelahan dan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan keluhan pada bagian-bagian otot skeletal mulai dari keluhan ringan hingga sangat sakit. Beban statis yang yang diterima pekerja secara terus-menerus dan dalam durasi lama dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada ligament, sendi dan tendon. Tujuan literatur ini yaitu mengetahui Pengaruh Aktivitas Kerja Dan Beban Angkat Terhadap Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk Literature Riview. Hasil dari kajian literatur yaitu Penyebab terjadinya musculoskeletal adalah Pengerahan Tenaga Otot berlebihan, sikap kerja yang tidak alamiah, serta pekerjaan berulang yang mengakibatkan pembebanan yang terus menerus menekan tulang, ligamen dan sendi. Kesimpulan dari kajian literatur yaitu adanya pengaruh aktivitas kerja dan beban angkat terhadap keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs).
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
45

Fukushima, H., E. Jimi, H. Kajiya, W. Motokawa e K. Okabe. "Parathyroid-hormone-related Protein Induces Expression of Receptor Activator of NF-κB Ligand in Human Periodontal Ligament Cells via a cAMP/Protein Kinase A-independent Pathway". Journal of Dental Research 84, n.º 4 (abril de 2005): 329–34. http://dx.doi.org/10.1177/154405910508400407.

Texto completo da fonte
Resumo:
Periodontal ligament (PDL) cells play important roles in root resorption of human deciduous teeth by odontoclasts (osteoclast-like cells). However, it is unclear how PDL cells regulate osteoclastogenesis. We examined the effects of PTHrP, TGF-β, and EGF, which are all secreted by the tooth germ, on tartrate-resistant acid-phosphatase-positive (TRAP+) cell formation using co-cultures of human PDL cells and mouse spleen cells. Only PTHrP promoted TRAP+ cell formation in co-cultures. PTHrP induced receptor activator of NF-κB ligand (RANKL) mRNA expression and slightly reduced osteoprotegerin (OPG) expression in PDL cells. The cAMP/PKA inhibitors Rp-cAMP, H89, and PKI did not affect PTHrP-induced TRAP+ cell formation. The PKC inhibitor, Ro-32-0432, suppressed RANKL expression in PDL cells and PTHrP-induced TRAP+ cell formation. However, this inhibitor directly modulated the number of osteoclast precursors. Thus, PTHrP induces osteoclastogenesis by increasing the relative expression level of RANKL vs. OPG in PDL cells via a cAMP/PKA-independent pathway. Abbreviations: PTHrP, parathyroid-hormone-related protein; TGF-β, transforming growth factor-β; EGF, epidermal growth factor; RANKL, receptor activator of NF-κB ligand; OPG, osteoprotegerin; PDL, periodontal ligament; TRAP, tartrate-resistant acid phosphatase; PKA, protein kinase A; PKC, protein kinase C; MAP, mitogen-activated protein; ERK, extracellular signal-regulated kinase; cAMP, cyclic Adenosine 3′5′-Monophosphate.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
46

Normaidah, Normaidah, e Dian Nurmansyah. "Studi In Silico Senyawa Hylocereus polyrhizus dan Allium sativum terhadap Enzim HMG-CoA Reduktase". Jurnal Pharmascience 8, n.º 2 (4 de outubro de 2021): 40. http://dx.doi.org/10.20527/jps.v8i2.11639.

Texto completo da fonte
Resumo:
Ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan ekstrak bawang putih (Allium sativum) diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol total darah dalam studi in vivo. Penambatan molekul dapat dilakukan dalam memprediksi senyawa yang bertanggung jawab berdasarkan nilai docking. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui zat aktif potensial dari H. polyrhizus dan A. sativum yang berperan penting dalam penurunan kadar kolesterol darah melalui jalur inhibisi enzim HMG-CoA reduktase dalam uji in silico. Reseptor yang digunakan adalah enzim HMG-CoA reduktase (PDB ID: 1HW9) dengan ligan natif simvastatin yang dipreparasi menggunakan YASARA. Struktur senyawa aktif sebanyak 19 senyawa dari buah H. polyrhizus 17 dari A. sativum digambar menggunakan MarvinSketch pada pH 7,4 dengan 10 bentuk konformasi. Proses penambatan molekul dilakukan menggunakan program PLANTS dan divisualisasi dengan Discovery Studio Visualizer. Ligan natif menunjukkan nilai RMSD sebesar 1,5265 Å dengan nilai docking -79,1320. Senyawa 4, dan 17 pada buah H. polyrhizus serta senyawa 36 pada A. sativum menunjukkan kedekatan relative dengan ligan natif lebih dari 95%. Senyawa ini diprediksi mampu menurunkan kadar kolesterol total darah dengan penghambatan enzim HMG-CoA reduktase secara penambatan molekul. Kata Kunci: Buah Naga Merah, Bawang Putih, Vitamin E, Antilipidemia, Kolesterol Total The red dragon fruit extract (Hylocereus polyrhizus) and garlic extract (Allium sativum) are able to decrease the total blood cholesterol levels in in vivo study. The molecular docking can predict the responsible compound based on the docking value. The purpose of this study is to determine the potential active substances of H. polyrhizus and A. sativum which play an important role in reducing blood cholesterol levels through the HMG-CoA reductase enzyme inhibition pathway in the in silico study. The receptor in this study was the enzyme HMG-CoA reductase (PDB ID: 1HW9) with the native ligand simvastatin and prepared using YASARA. The structure of the active compound (19 compounds from H. polyrhizus and 17 compouns from A. sativum) were drawn using MarvinSketch at pH 7.4 with 10 conformations. The molecular docking process was carried out using the PLANTS program and visualized with the Discovery Studio Visualizer. The native ligand showed RMSD value of 1.5265 Å with a docking value of -79.1320. The compounds 4 and 17 in H. polyrhizus fruit and compounds 36 in A. sativum showed relative closeness with native ligands of more than 95% of the docking score. Based on molecular docking, these compounds are to be able to decrease the total blood cholesterol levels by inhibiting the HMG-CoA reductase enzyme.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
47

Vroom, Marike. "Wakker liggen". Management Kinderopvang 23, n.º 4 (28 de junho de 2017): 3. http://dx.doi.org/10.1007/s12480-017-0001-6.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
48

Kato, Koya, e George Chikenji. "2P272 A Ligand Based Virtual Screening method that takes into account of protein-ligand interactions(22A. Bioinformatics:Structural genomics,Poster)". Seibutsu Butsuri 54, supplement1-2 (2014): S240. http://dx.doi.org/10.2142/biophys.54.s240_2.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
49

S. Vasantha, S. Vasantha, D. Arputha Kiruba Nisha D. Arputha Kiruba Nisha, S. SivaKolunthu S. SivaKolunthu e T. Angeline T. Angeline. "Synthesis, DNA Binding and Activity of Mixed Ligand Copper(II) Complexes with Sulfur Containing Ligand: 1-Hydroxy-2-Acetonaphthonetosylhydrazone". International Journal of Scientific Research 2, n.º 12 (1 de junho de 2012): 60–63. http://dx.doi.org/10.15373/22778179/dec2013/20.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
50

Jung, Tae-Dong, Jae-Min Kim, Sun-Il Choi, Seung-Hyun Choi, Bong-Yeon Cho, Jin-Ha Lee, Sang Jong Lee, Seon Ju Park, In Young Heo e Ok-Hwan Lee. "Method Validation for Determination of Lignan Content in Fermented Sesame by Bioconversion". Journal of the Korean Society of Food Science and Nutrition 46, n.º 5 (31 de maio de 2017): 646–52. http://dx.doi.org/10.3746/jkfn.2017.46.5.646.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Oferecemos descontos em todos os planos premium para autores cujas obras estão incluídas em seleções literárias temáticas. Contate-nos para obter um código promocional único!

Vá para a bibliografia