Siga este link para ver outros tipos de publicações sobre o tema: Kotamadya Propinsi Sulawesi Utara.

Artigos de revistas sobre o tema "Kotamadya Propinsi Sulawesi Utara"

Crie uma referência precisa em APA, MLA, Chicago, Harvard, e outros estilos

Selecione um tipo de fonte:

Veja os 50 melhores artigos de revistas para estudos sobre o assunto "Kotamadya Propinsi Sulawesi Utara".

Ao lado de cada fonte na lista de referências, há um botão "Adicionar à bibliografia". Clique e geraremos automaticamente a citação bibliográfica do trabalho escolhido no estilo de citação de que você precisa: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

Você também pode baixar o texto completo da publicação científica em formato .pdf e ler o resumo do trabalho online se estiver presente nos metadados.

Veja os artigos de revistas das mais diversas áreas científicas e compile uma bibliografia correta.

1

Rindengan, MS, Barlina, Patrik Pasang e Adhitya Yudha Pradhana. "Karakteristik Sirup Nira Aren pada Beberapa Konsentrasi Total Padatan Terlarut [Characteristics of Palm Sugar Syrup on Total Soluble Solid Concentrations]". Buletin Palma 21, n.º 2 (31 de dezembro de 2020): 110. http://dx.doi.org/10.21082/bp.v21n2.2020.110-116.

Texto completo da fonte
Resumo:
<p align="”justify”">Aren is a plant source of raw material for sugar that has been carried out from generation to generation. All parts can be used, both as a source of food and non-food. However, the main product that has been concerned is still focused on sap, as a raw material for sugar. To increase the variety of products from sap, it can be processed into syrup so that its use is more varied. Therefore, in 2018 the sap of palm sugar for palm juice processing has been carried out into syrup. The tapping of palm sap is carried out in farmer’s gardens in Tinoor village, Tomohon Municipality, North Sulawesi Province. Syrup processing is carried out at the Indonesian Palm Crops Research Institute Laboratory, and part of the analysis is carried out at the Engineering, Chemical and Biochemical Laboratory of the Agricultural Product Technology Department, UGM-Yogyakarta. The results showed that palm sugar syrup that has been carried out in the level of total soluble solids, namely 65. Brix, has the following characteristics, water content ranges from 24.16% - 31.73%, viscosity 140cP-2,336cP, total content 62.77%-68.14%, saccharose 57.55%-62.22%, reducing sugar 1.29% -4.11%, phenolic content (antioxidants) 0.13% - 0.29%. Processing of palm sugar syrup without additional sugar, so that the saccharose contained is natural only from palm sap and with the presence of phenolic compounds, palm sap syrup can be categorized as syrup functional so it is very beneficial for health. Sugar palm syrup which has a commercial syrup viscosity of total soluble solids 70. Brix which has a viscosity of 399.80cP, an water content of 29.49%, saccharose 58.00%, total sugar 63.15%, reducing sugar 2.05, phenolic content 0.14%, color intensity L*= lightness 43.83, a*= reddish 15.55 and b*= yellowish 34.40.</p><p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p align="”justify”">Aren adalah salah satu tanaman sumber bahan baku gula yang telah dilakukan secara turun temurun. Semua bagian dapat dimanfaatkan, baik sebagai sumber pangan maupun non pangan, tetapi sampai saat ini, produk utama yang diperhatikan masih terfokus pada nira, sebagai bahan baku gula cetak maupun gula semut. Untuk menambah ragam produk dari nira aren, dapat diolah menjadi sirup sehingga pemanfaatannya lebih bervariasi. Oleh karena itu, pada tahun 2018 telah dilakukan pengolahan nira aren menjadi sirup. Penyadapan nira aren, dilakukan di kebun petani di desa Tinoor Kotamadya Tomohon, Propinsi Sulawesi Utara. Pengolahan sirup dilakukan di Laboratorium Balai Penelitian Tanaman Palma, dan sebagian analisa karakteristik dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa, Kimia dan Biokimia Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, UGM-Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sirup nira aren yang telah dilakukan dalam empat tingkatan total padatan terlarut, yaitu 65<sup>0</sup>Brix, 70<sup>0</sup>Brix, 75<sup>0</sup>Brix dan 80<sup>0</sup>Brix, memiliki karakteristik sebagai berikut kadar air berkisar 24,16%-31,73%, viskositas 140cP-2336cP, kadar total 62,77%-68,14%, sakarosa 57,55%-62,22%, gula reduksi 1,29%-4,11%, kadar fenolat (antioksidan) 0,13%-0,29%. Pengolahan sirup nira aren ini tidak dilakukan penambahan gula pasir, sehingga sakarosa yang terkandung adalah alami hanya dari nira aren dan dengan adanya senyawa fenolat, maka sirup nira aren dapat dikategorikan sebagai sirup nira aren fungsional sehingga sangat bermanfaat untuk kesehatan. Sirup nira aren yang memiliki viskositas mendekati sirup komersial adalah pada TPT 70<sup>0</sup>Brix yang memiliki viskositas 399,80cP, kadar air 29,49%, sakarosa 58,00%, gula total 63,15%, gula reduksi 2,05, fenolat 0,14%, intensitas warna L*=tingkat kecerahan 43,83, a*=kemerahan 15,55 dan b*= kekuningan 34,40.</p>
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
2

Lopies, Cillfi, Muhammad Yahya Matdoan, Samsul B. Loklomin e A. Z. Wattimena. "ANALISIS DAN KLASIFIKASI TINGKAT KEBAHAGIAAN MASYARAKAT BERDASARKAN PROPINSI DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN STATISTIK". PARAMETER: Jurnal Matematika, Statistika dan Terapannya 2, n.º 01 (11 de abril de 2023): 33–46. http://dx.doi.org/10.30598/parameterv2i01pp33-46.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kebahagiaan merupakan suatu keadaan yang merefleksikan kesejahteraan bagi setiap individu. Keberhasilan pembangunan masih sebatas dikaitkan dengan indikator ekonomi dengan pendekatan berbasis materi seperti pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan. Namun tidak dikaitkan dengan indikator kebahagiaan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dari Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia. Diperoleh hasil bahwa variabel indeks kepuasan hidup, indeks perasaan dan indeks makna hidup berpengaruh terhadap indeks kabahagiaan di Indonesia. Indeks Kebahagiaan Provinsi jika dibentuk dalam 4 klaster, maka anggota klaster 1 meliputi Propinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Papua Barat, Papua. Untuk anggota klaster 2 meliputi Propinsi Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku. untuk anggota klaster 3 yaitu Propinsi Kalimantan Timur dan untuk klaster 4 yaitu Propinsi Maluku Utara.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
3

Joseph, Gabriel Herald. "ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DI PROPINSI SULAWESI UTARA". JURNAL ILMIAH SAINS 17, n.º 2 (9 de dezembro de 2017): 176. http://dx.doi.org/10.35799/jis.17.2.2017.18005.

Texto completo da fonte
Resumo:
ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DI PROPINSI SULAWESI UTARA ABSTRAKKeragaman pola konsumsi pangan masyarakat pada masing-masing daerah berbeda-beda, tergantung dari potensi daerah dan struktur budaya masyarakat. Pola konsumsi masyarakat Indonesia umumnya masih didominasi oleh padi-padian terutama beras, dan sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada beras maka perlu menggali potensi lokal yang berbasis non beras untuk memenuhi kebutuhan.Penelitian bertujuan menganalisis kontribusi konsumsi energi dan protein dari berbagai kelompok pangan, menganalisis proporsi sumbangan energi dari beras terhadap total konsumsi energy, dan menganalisis hubungan antara aspek sosial ekonomi keluarga terhadap keaneka ragaman konsumsi pangan (skor PPH).Tingkat konsumsi pangan dikumpulkan dengan metode Recall kemudian dikonversikan dengan ke dalam bentuk zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM). Data primer yang lain juga dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan informan menggunakan alat bantu kuesioner secara terstruktur. Data sekunder diperoleh dari dari dokumen, laporan, catatan resmi dari instansi terkait sesuai dengan jenis data yang diperlukan. Diperoleh konsumsi pangan masyarakat Sulawesi Utara berada diatas Angka Kecukupan Energi Ideal sebesar 2.000 kkal/kapita/hari, yakni sebesar 2.021 kkal perkapita perhari., termasuk dalam kategori normal(90-<120%AKE/G), sedangkan Angka Kecukupan Protein mencapai 110,5% yakni 57,5 g/kapita/hari berada diatas angka rata-rata nasional 50,1 g/kapita/hari. Kelompok Pangan padi-padian menyumbangkan energi paling besar yaitu 1166,9 kkal perkapita per hari (58,3 % dari angka kecukupan energi), diikuti Minyak dan Lemak 256,8 kkal ( 12,8 %), Pangan Hewani 212,9 kkal (10,6 %), sayur dan buah 171,0 kkal (8,5 %) dan Umbi-umbian sebesar 64,5 kkal (3,2 %), sedangkan Kelompok Pangan Buah/Biji Berminyak dan Kelompok Pangan Lain-lain menyumbangkan energi paling kecil, masing-masing yaitu 28,2 kkal ( 1,4%), dan 27,5 kkal (1,4%). Pola Konsumsi Pangan masyarakat masih belum beragam, bergizi dan seimbang. Hal ini ditunjukkan dari skor PPH baru sebesar 89,8 atau kurang dari skor PPH ideal sebesar 100. Aspek sosial ekonomi yang meliputi tingkat pendidikan, jumlah anggota rumah tangga, dan pendapatan rumah tangga menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap tingkat kecukupan gizi (AKE dan AKP). Disarankan perlu upaya promosi kesehatan khususnya mengkonsumsi makanan yang beragam, berimbang, dan bergizi serta mengembangkan sumber karbohidrat umbi-umbian lokal yang potensial, strategis, dan prospektf dalam meningkatkan skor PPH.Kata kunci : konsumsi pangan, angka kecukupan energi (AKE), angkakecukupan protein (AKP, PPH) ANALYSIS OF FOOD CONSUMTION IN NORTH SULAWESI PROVINCE ABSTRACTThe diversity of food consumption patterns of society in each region varies, depending on the potential of the region and the cultural structure of society. Indonesian people consumption patterns are still dominated by grains, especially rice, and in order to reduce the dependence of the community on rice, it is necessary to explore the non-rice based local potentials to meet the needs. The study aims to analyze the contribution of energy and protein consumption from various food groups, analyze the proportion of energy contribution from rice to total energy consumption, and analyze the relationship between the socio-economic aspect of the family to the diversity of food consumption (PPH score). Food consumption level collected by Recall method then converted into nutrient form using the Food Composition List (DKBM) .The other primary data were also collected through interviewees a direct with the informant using the tool questionnaire structured. Secondary data obtained from the documents, reports, official records of relevant agencies in accordance with the type of data required. The consumption of North Sulawesi people's food is above the Ideal Energy Sufficiency Level of 2,000 kcal / capita / day, that is equal to 2,021 kcal per capita per day, including in normal category (90 120% AKE / G), while Protein Sufficiency Rate reach 110,5% ie 57,5 g / day capital is above national average 50,1 g / capita / hari.Group Grains group donated the most energy, namely 1166.9 kcal per capita per day (58.3 from the energy sufficiency), followed by Oil and Fat 256.8 kcal (12.8%) Hewani Food 212, 9 kcal (10.6%), vegetables and fruit 171.0 kcal (8.5%) and tubers of 64.5 kcal (3.2%), while the Group of Oily Fruits / Grains and Food Groups Others contribute the least energy, each of which is 28.2 kcal (1.4% ), and 27.5 kcal (1.4%). Community Food Consumption Pattern is still not diverse, nutritious and balanced. This is demonstrated by the new PPH score of 89.8 or less than the ideal PPH score of 100. Socio-economic aspects including education level, number of household members, and household income indicate no significant relationship to nutritional adequacy level (AKE and AKP). Suggetions that can be recommended is the need for health promotion efforts in partiqular consume diverse, balanced and nutritions foods, also develop the potential, strategic and perfective root carbohydrate sources in order to increase the PPH score. Keywords: food consumption, energy adequacylevel (AKE), protein adequacy level (AKP), desirable dietary pattern (PPH)
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
4

Rahmat, Enjah. "PENANGKAPAN IKAN DEMERSAL DENGAN PANCING RAWAI DASAR DI PERAIRAN KABUPATEN BARRU, SULAWESI SELATAN". BULETIN TEKNIK LITKAYASA Sumber Daya dan Penangkapan 5, n.º 2 (23 de novembro de 2016): 65. http://dx.doi.org/10.15578/btl.5.2.2007.65-68.

Texto completo da fonte
Resumo:
Secara administratif, Kabupaten Barru termasuk ke dalam wilayah Propinsi Sulawesi Selatan dan berada di pesisir Selat Makassar yang berjarak ± 100Km ke arah utara dari Kota Makassar. Kabupaten Barru terdiri atas 5 Kecamatan, yaitu Tanete Rilau, Barru, Balusu, Suppeng Riaja, dan Mallusetasi.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
5

Soewignyo, Fanny, e Natasya Simatupang. "PENGARUH PERUBAHAN HARGA KOMODITAS PERTANIAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI PROPINSI SULAWESI UTARA". Klabat Accounting Review 1, n.º 1 (28 de fevereiro de 2020): 14. http://dx.doi.org/10.31154/kar.v1i1.454.14-26.

Texto completo da fonte
Resumo:
This study aims to analyze the effect of price changes of agricultural commodities, which consist of shallots, cayenne peppers and tomatoes on the welfare of farmers in North Sulawesi Province during 2013-2017. This study uses farmer exchange rate in measuring the welfare of farmers. The results show that the overall changes in the three crop prices would lead to changes in the farmer exchange rates with the adjusted R2 showing that 93.2 percent variance in farmer exchange rate could be explained by the change in price of crops. Partially, the change in tomato prices is the only measure that predicts the changes in farmer exchange rate with the significant and positive effect, while changes in the prices of shallot and cayenne pepper do not significantly affect farmer exchange rate. The results suggest that the increase in tomato price contributes to welfare of farmers. This is not surprising as North Sulawesi yields more tomatoes than shallots and cayenne peppers. Therefore, it is recommended to farmers with relatad government assistance to increase tomato productivity. To farmers who still have suitable land for shallots and cayenne peppers, it is recommended to plant them to improve the welfare of North Sulawesi farmers. Keywords: Agricultural commodity, ayenne pepper, farmer exchange rate, farmers’ welfare, horticultural crops, price changes, shallot, tomato Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan harga komoditas pertanian jenis tanaman hortikultura yang terdiri dari bawang merah, cabai rawit dan tomat terhadap kesejahteraan petani di Propinsi Sulawesi Utara tahun 2013-2017. Kesejahteraan petani diukur dengan nilai tukar petani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan perubahan harga komoditas tanaman hortikultura berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar petani dengan nilai koefisien determinasi adjusted R2 menyatakan ada sebesar 93.2 persen variasi pada nilai tukar petani dijelaskan oleh perubahan harga komoditas hortikultura. Namun, jika dianalisa secara parsial, ditemukan hanya perubahan harga komoditas tomat yang berpengaruh signifikan positif terhadap nilai tukar petani sedangkan perubahan harga komoditas bawang merah dan cabai rawit tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar petani. Hasil ini menyatakan, bahwa kenaikan harga tomat berkontribusi signifikan terhadap kesejahteraan petani. Hal ini tidak mengherankan, sebab untuk Sulawesi Utara hasil produksi tomat lebih banyak dibandingkan dengan bawang merah ataupun cabai rawit. Direkomendasikan kepada petani Sulawesi utara dengan bantuan pemerintah terkait untuk meningkatkan produktivitas tanaman tomat untuk dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Kepada petani yang masih memiliki lahan pertanian yang cocok untuk tanaman bawang merah dan cabai rawit direkomendasikan untuk ditanami agar dapat meningkatkan kesejahteraan petani Sulawesi Utara. Kata kunci: Bawang merah, cabai rawit, hortikultura, kesejahteraan petani, komoditas pertanian, nilai tukar petani, perubahan harga, tomat
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
6

Soewignyo, Fanny, e Natasya Simatupang. "PENGARUH PERUBAHAN HARGA KOMODITAS PERTANIAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI PROPINSI SULAWESI UTARA". Klabat Accounting Review 1, n.º 1 (28 de fevereiro de 2020): 14. http://dx.doi.org/10.60090/kar.v1i1.454.14-26.

Texto completo da fonte
Resumo:
This study aims to analyze the effect of price changes of agricultural commodities, which consist of shallots, cayenne peppers and tomatoes on the welfare of farmers in North Sulawesi Province during 2013-2017. This study uses farmer exchange rate in measuring the welfare of farmers. The results show that the overall changes in the three crop prices would lead to changes in the farmer exchange rates with the adjusted R2 showing that 93.2 percent variance in farmer exchange rate could be explained by the change in price of crops. Partially, the change in tomato prices is the only measure that predicts the changes in farmer exchange rate with the significant and positive effect, while changes in the prices of shallot and cayenne pepper do not significantly affect farmer exchange rate. The results suggest that the increase in tomato price contributes to welfare of farmers. This is not surprising as North Sulawesi yields more tomatoes than shallots and cayenne peppers. Therefore, it is recommended to farmers with relatad government assistance to increase tomato productivity. To farmers who still have suitable land for shallots and cayenne peppers, it is recommended to plant them to improve the welfare of North Sulawesi farmers. Keywords: Agricultural commodity, ayenne pepper, farmer exchange rate, farmers’ welfare, horticultural crops, price changes, shallot, tomato Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan harga komoditas pertanian jenis tanaman hortikultura yang terdiri dari bawang merah, cabai rawit dan tomat terhadap kesejahteraan petani di Propinsi Sulawesi Utara tahun 2013-2017. Kesejahteraan petani diukur dengan nilai tukar petani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan perubahan harga komoditas tanaman hortikultura berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar petani dengan nilai koefisien determinasi adjusted R2 menyatakan ada sebesar 93.2 persen variasi pada nilai tukar petani dijelaskan oleh perubahan harga komoditas hortikultura. Namun, jika dianalisa secara parsial, ditemukan hanya perubahan harga komoditas tomat yang berpengaruh signifikan positif terhadap nilai tukar petani sedangkan perubahan harga komoditas bawang merah dan cabai rawit tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar petani. Hasil ini menyatakan, bahwa kenaikan harga tomat berkontribusi signifikan terhadap kesejahteraan petani. Hal ini tidak mengherankan, sebab untuk Sulawesi Utara hasil produksi tomat lebih banyak dibandingkan dengan bawang merah ataupun cabai rawit. Direkomendasikan kepada petani Sulawesi utara dengan bantuan pemerintah terkait untuk meningkatkan produktivitas tanaman tomat untuk dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Kepada petani yang masih memiliki lahan pertanian yang cocok untuk tanaman bawang merah dan cabai rawit direkomendasikan untuk ditanami agar dapat meningkatkan kesejahteraan petani Sulawesi Utara. Kata kunci: Bawang merah, cabai rawit, hortikultura, kesejahteraan petani, komoditas pertanian, nilai tukar petani, perubahan harga, tomat
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
7

Kaligis, Celine Rani, Pience Veralyn Maabuat, Roni Koneri e Eko Wahyu Handoyo. "Keanekaragaman Lamun Di Pesisir Pulau Mentahage Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Propinsi Sulawesi Utara". Jurnal MIPA 11, n.º 2 (27 de abril de 2022): 47. http://dx.doi.org/10.35799/jm.v11i2.38692.

Texto completo da fonte
Resumo:
Padang lamun merupakan ekositem laut dangkal yang memiliki peran ekologis yang penting bagi kawasan ekosistem pesisir. Padang lamun berfungsi sebagai tempat mencari makan, tempat pemijahan, tempat pengasuhan bagi berbagai jenis ikan dan Echinodermata serta berperan sebagai stabilisator perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan menganalisis keanekaragaman spesies lamun di Pulau Mantehage Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan metode transek kuadrat yang dimodifikasi dari metode Seagrass Watch, dengan menarik transek sepanjang 25m ke arah tubir dengan 3 kali ulangan pada 5 lokasi berbeda, dengan menggunakan frame kuadrat ukuran 50cm x 50cm dengan jarak antara kuadrat satu dengan yang lainnya adalah 5 m. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa di Pulau Mantehage pada lima lokasi penelitian ditemukan tujuh spesies lamun yaitu Halodule pinifolia, Cymodocea rotundata, Syringodium isoetifolium, Thalassodendron ciliatum, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii dan Halophila spinulosa. Indeks keanekaragaman diperoleh bahwa di Desa Tangkasi merupakan lokasi dengan indeks keanekaragaman tertinggi dengan nilai 1.36, dan di Pulau Paniki dengan indeks keanekaragaman terendah dengan nilai 0.67
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
8

Arrang, Abdias Tandi. "HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALULINTAS DI JALAN DR. RATULANGI (DEPAN CITY MARKET PALOPO) MENGGUNAKAN MODEL GREENSHIELDS". Journal Dynamic Saint 4, n.º 2 (18 de março de 2020): 803–10. http://dx.doi.org/10.47178/dynamicsaint.v4i2.882.

Texto completo da fonte
Resumo:
Terbangunnya City Market Palopo sebagai salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palopo memberikan dampak pada bertambahnya volume lalulintas di Jalan Dr. Ratulangi, di mana jalan tersebut merupakan salah satu jalan utama yang menjadi penghubung antara Makassar sebagai ibu kota Propinsi Sulawesi Selatan ke daerah seperti Luwu Utara, Luwu Timur bahkan ke Propinsi Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Adanya peningkatan volume lalu lintas akan menyebabkan berubahnya perilaku lalu lintas. Secara teoritis terdapat hubungan yang mendasar antara volume (flow) dengan kecepatan (speed) serta kepadatan (density). Penelitian dilakukan dengan survey arus, kecepatan dan mengambil data geometrik pada lokasi penelitian. Data kemudian diolah dan dianalisis dengan metode Greeshields. Dari analisis tersebut diperoleh persamaan hubungan antara volume dan kepadatan adalah Q = 30.766 D – 0.081 D2, sementara persamaan hubungan antara kecepatan dan kepadatan adalah S =3 0.766 – 0.081 D dan persamaan hubungan antara kecepatan dan volume adalah Q = 377.144 – 12.258 S2. Analisis menunjukkan bahwa grafik hubungan antara arus, kecepatan dan kepadatan sesuai dengan model Greenshields
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
9

Lohoo, Helen Jenny, e Eunike Louisje Mongi. "MUTU KIMIA DAN MIKROBIOLOGI IKAN ROA ASAP PRODUKSI DESA BAHOI KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA". MEDIA TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN 7, n.º 2 (11 de julho de 2019): 58. http://dx.doi.org/10.35800/mthp.7.2.2019.23729.

Texto completo da fonte
Resumo:
Metode pendekatan yang ditawarkan untuk mengatasi persoalan mitra yakni penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan evaluasi; Contoh sampel ikan roa asap yang diperiksa di Balai Riset dan Standardisasi Industri Manado diperoleh nilai yang memenuhi syarat SNI, seperti Kadar air 11.31%, protein 78,16%. Dengan adanya Program Kemitraan Masyarakat pada Kelompok Pengolahan ikan Roa Asap di Desa Bahoi Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara Propinsi Sulawesi Utara, Masyarakat dapat membentuk/mengembangkan kelompok masyarakat wirausaha yang mampu mengolah ikan Roa Asap yang berkualitas dengan bahan bakar yang tidak merusak lingkungan mangrove
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
10

Rumbayan, Meita, Virginia Tulenan, Xaverius Senduk e Putra Sholihin Thayeb. "PEMETAAN POTENSI DUSUN WISATA TULAUN". MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat 5, n.º 1 (8 de março de 2022): 75. http://dx.doi.org/10.32529/tano.v5i1.1570.

Texto completo da fonte
Resumo:
Pemetaan kawasan dalam bentuk potret dan informasi potensi dengan memanfaatkan teknologi digital dapat mempermudah proses mendapatkan informasi dan melakukan kajian untuk kawasan Desa Wisata. Artikel mengkaji mengenai pemetaan berbasis foto dengan menggunakan drone pada lingkup kawasan dengan objek studi dusun Tulaun, Desa Lalumpe, Kecamatan Kombi, Kabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara. Dusun wisata ini merupakan bagian dari wilayah pesisir desa Lalumpe yang memiliki potensi dan dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata berbasis masyarakat. Dusun Tulaun terletak kurang lebih 60 km dari kota Manado, ibukota Propinsi Sulawesi Utara. Strategi riset/pendekatan dilakukan dalam beberapa tahapan antara lain: (1)Tahap studi literature dengan topik pemetaan desa wisata (2) Tahap diskusi kelompok terpusat dengan pemerintah desa, tokoh masyarakat dan kelompok mitra (3) melakukan pemotretan kawasan dengan alat berupa drone untuk hasil pemetaan (4) melakukan identifikasi dan pemetaan potensi destinasi wisata (5)mengembangkan website profil wisata desa sebagai sarana promosi dan publikasi digital untuk introduksi potensi dusun wisata Tulaun. Hasil riset desa berupa pemetaan potensi sumber daya alam dan wisata dusun Tulaun di desa Lalumpe bisa menjadi starting point pengembangan menuju desa wisata digital dengan nilai tambah desa mandiri energi yang bisa menjadi pilot proyek percontohan untuk mendukung kebijakan green economy dan pariwisata.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
11

Wuryaningrat, Nikolas F., Aditya Pandowo e Lydia I. Kumajas. "Persepsi Sosial Masyarakat Sulawesi Utara Di Saat Pandemi Covid-19". INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen Indonesia 4, n.º 1 (1 de dezembro de 2020): 20–35. http://dx.doi.org/10.31842/jurnalinobis.v4i1.163.

Texto completo da fonte
Resumo:
Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi persepsi masyarakat atas pandemic Covid-19 dan dampak yang terjadi. Fenomena panic buying dan consumer hoarding turut dielaborasi sebagai titik akhir pandemic Covid-19. Sebanyak 220 responden dijadikan obyek penelitian dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode convenience sampling. Kuesioner disebarkan secara daring dengan menggunakan aplikasi survey monkey kepada calon responden diseluruh propinsi Sulawesi Utara. Hasil penelitian dari 220 respondenmenunjukkan kecemasan dan kekhawatiran akan ketidakpastian merupakan penyebab terjadinya fenomena panic buying dan consumer hoarding. Meski demikian, responden tetap optimis dapat melanjutkan aktivitas rutin pada saat pandemic Covid-19 berakhir karena tingginya kepercayaan kepada pemerintah, baik pusat maupun daerah. Selain itu, pandemic Covid-19 memberikan efek positif (peduli dengan kesehatan) dan negative terhentinya aktivitas luar rumah di masyarakat.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
12

Wehantouw, Denny Valentino, Paulus Kindangen e Een N. Walewangko. "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KETAHANAN PANGAN DI PROPINSI SULAWESI UTARA". JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH 22, n.º 3 (2 de agosto de 2021): 132. http://dx.doi.org/10.35794/jpekd.35496.22.3.2021.

Texto completo da fonte
Resumo:
ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari konsumsi beras, produksi beras dan tingkat kemiskinan pada Indeks Ketahanann Pangan agar dapat berguna sebagai data dasar dalam pengambilan keputusan tercapainya Ketahanan Pangan juga Stabilitas Ekonomi. Dalam penelitian ini dengan mengumpulkan data sekunder yang diperlukan untuk mendapatkan informasi data, data tersebut dianalisa menggunakan metode regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS 22 dengan hasil yaitu produksi beras berpengaruh positif terhadap indeks ketahanan pangan kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Konsumsi Beras secara signifikan berpengaruh terhdap indeks ketahanan pangan, Kemiskinan secara tidak signifikan berpengaruh terhdap indeks ketahanan pangan dan Secara bersama-sama untuk variabel produksi beras, konsumsi beras dan tingkat kemiskinan terhadap indeks ketahanan pangan memiliki pengaruh signifikan terhadap indeks ketahanan pangan. Kata Kunci : Produksi Beras, Konsumsi Beras, Kemiskinan dan Indeks Ketahanan Pangan ABSTRACTTthe purpose of this study is to determine the effect of rice consumption, rice production and poverty levels on the Food Security Index so that it can be useful as basic data in making decisions to achieve Food Security as well as Economic Stability. In this study, by collecting secondary data needed to obtain data information, the data were analyzed using multiple linear regression method using SPSS 22 with the result that rice production had a positive effect on the district food security index in North Sulawesi Province, Rice consumption significantly affected the index. food security, poverty has no significant effect on the food security index and together for the variables of rice production, rice consumption and poverty level on the food security index have a significant effect on the food security index. Keywords: Rice Production, Rice Consumption, Poverty and Food Security Index
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
13

Setyanto, M. Sony, Ummi Chasanah e Soehartono Soehartono. "DESAIN DAN PERHITUNGAN DEBIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO (PLTM) LAPAI PADA KABUPATEN KOLAKA, PROPINSI SULAWESI TENGGARA". JUTSU : Jurnal Teknik Sipil Unpand 1, n.º 1 (3 de maio de 2024): 14–28. http://dx.doi.org/10.69796/efqb7834.

Texto completo da fonte
Resumo:
Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan rasio elektifitas yang mencapai 38 %, maka untuk menselaraskan kebutuhan energi di daerah terpencil yang jauh dari jaringan sistem tegangan tinggi yang ada di Sulawesi Tenggara, diperlukan percepatan pembangunan energi listrik melalui energi baru terbarukan. Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro yang akan dirancang di kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara, provinsi Sulawesi Tenggara, yang dialiri oleh Sungai Watunohu dengan debit sungai 14-25 m3/detik. Dari kondisi hidrologi sungai maka didapatkan debit rencana sebesar 7 m3/detik. Dengan gross head sebesar 50.25 m, maka digunakan turbin francis dengan daya keluaran yang dihasilkan generator mencapai 2.154 kW (per-unit).
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
14

Rahmat, Enjah Rahmat. "TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO". BULETIN TEKNIK LITKAYASA Sumber Daya dan Penangkapan 5, n.º 2 (23 de novembro de 2016): 69. http://dx.doi.org/10.15578/btl.5.2.2007.69-74.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kabupaten Gorontalo mempunyai luas wilayah 3.456,98 km2 atau 28% dari luas Propinsi Gorontalo. Secara geografi, kabupaten ini diapit oleh 2 perairan laut yaitu Laut Sulawesi di sebelah utara dan Teluk Tomini di sebelah selatan. Kedua perairan tersebut memiliki potensi yang besar untuk pengembangan perikanan khusus perikanan tangkap. Menurut Laporan Kantor Dinas Perikanan dan KelautanKabupaten Gorontalo produksi perikanan laut pada tahun 2004 mencapai 7.769,2 ton atau meningkat 5,4% dibanding dengan tahun 2003 yang hanya mencapai 7.167,6 ton. Produksi 81% tersebut merupakan hasil tangkapan nelayan di Laut Sulawesi sedangkan sisa 19% adalah berasal dari hasil tangkapan nelayan yang beroperasi di Teluk Tomini.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
15

Nangoy, Meis, Jane Onibala, Albert Podung, Endang Pudjihastuti, Agus Lomboan, Syl Laatung, Zul Poli, Femi Elly e Florencia Nery Sompie. "Edukasi Zoonosis dan Penyebarannya pada Peternak Sapi Desa Batuputih Bitung Propinsi Sulawesi Utara". Studies of Social Sciences 4, n.º 2 (6 de outubro de 2022): 53. http://dx.doi.org/10.35801/tsss.2022.4.2.43436.

Texto completo da fonte
Resumo:
Batuputih Village, Ranowulu District, Bitung, North Sulawesi Province is a buffer village in the Tangkoko conservation area. The daily life of this village community coexists with wild animals, and their cattle are often grazed on the outskirts of the area causing them to have risk factors for contracting zoonoses. Therefore, education on zoonoses and their distribution to cattle farmers in Batuputih Bitung village, North Sulawesi Province has been carried out by a team from the Faculty of Animal Husbandry, Sam Ratulangi University from April to August 2022 through a community partnership program. The method of implementing these activities is carried out in 3 forms, namely Focus group discussions and interviews, Lectures, and Rabies Vaccination and Practices. A total of 10 cattle breeders and 10 government officials were given knowledge to be able to recognize signs of illness in livestock and how to control them and how to report them to livestock health officers. A total of 60 dogs have been vaccinated against Rabies. The local government and the people of Batuputih have understood the dangers of zoonoses. Regular mentoring activities are needed so that the level of awareness of this village community in preventing zoonoses is high and they behave in a clean and healthy way. Keywords: Zoonosis; Rabies; Vaccination; Batuputih AbstrakDesa Batuputih, Kecamatan Ranowulu, Bitung, Propinsi Sulawesi Utara merupakan desa penyangga di kawasan konservasi Tangkoko. Kehidupan sehari-hari masyarakat desa ini berdampingan dengan satwa liar, dan ternak sapinya sering digembalakan di pinggiran kawasan menyebabkan mereka mempunyai faktor resiko tertular zoonosis. Oleh karena itu telah dilakukan Edukasi zoonosis dan penyebarannya pada peternak sapi di desa Batuputih Bitung Propinsi Sulawesi Utara oleh tim Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi pada bulan April hingga Agustus 2022 melalui program kemitraan masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan dalam 3 bentuk yaitu Fokus grup diskusi dan wawancara, Ceramah, serta Praktek dan vaksinasi Rabies. Sejumlah 10 orang peternak sapi dan 10 orang aparat pemerintah diberikan pengetahuan untuk mampu mengenal tanda-tanda sakit pada ternak dan cara mengendalikannya serta cara pelaporannya kepada petugas kesehatan ternak. Sejumlah 60 ekor anjing telah divaksin Rabies. Pemerintah setempat dan masyarakat Batuputih telah memahami akan bahaya zoonosis. Diperlukan kegiatan pendampingan secara regular agar tingkat kepedulian masyarakat desa ini dalam mencegah zoonosis menjadi tinggi dan berprilaku bersih dan hidup sehat.Kata kunci: zoonosis; rabies; vaksinasi; Batuputih
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
16

Marzuki, Irfanuddin Wahid. "PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DI MINAHASA MASA KOLONIAL: BERDASARKAN TINGGALAN ARKEOLOGI". Forum Arkeologi 33, n.º 1 (30 de abril de 2020): 17. http://dx.doi.org/10.24832/fa.v33i1.599.

Texto completo da fonte
Resumo:
This article discusses about the influence of Islamic culture in the land of Minahasa of North Sulawesi Province based on archaeological studies. Minahasa is the biggest ethnic area in North Sulawesi Province, with the majority of the population being Christians. Islam arrival in Minahasa carried by Arab traders, fisherman from North Maluku, Bugis, Makasar, Gorontalo and political prisoners from Java and Sumatera. The early history of Islam in Minahasa, acculturation process, development, and Islamic influence in Minahasa can be traced by using archaelogical studies based on existing physical cultural. Research on Islamic culture in Minahasa specifically based on archaeological studies has not been done before. The previous researches of the same topic were mostly conducted through nonphysical culture. The result of the observation reveals that the influence of Islamic culture in Minahasa comprises of some Islamic Settlements, Mosques, and Islamic Cemetery. The influence of Islamic culture in Minahasa coastal area and inland has different characters due to different historical background, socio cultural, and political background of the Islamic communities. Artikel ini membahas mengenai pengaruh kebudayaan Islam di tanah Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara berdasarkan tinggalan arkeologi. Minahasa merupakan wilayah etnis terbesar di Propinsi Sulawesi Utara dengan mayoritas penduduk beragama Kristen. Agama Islam di Minahasa dibawa oleh pedagang-pedagang Arab serta, nelayan dari Maluku Utara, Bugis, Makasar, Gorontalo dan tahanan politik dari Jawa dan Sumatera. Dengan menggunakan kajian arkeologi, dapat ditelusuri sejarah awal masuknya Islam, proses akulturasi yang terjadi, perkembangan dan pengaruh Islam di Minahasa berdasarkan tinggalan kebudayaan fisiknya. Penelitian mengenai kebudayaan Islam di Minahasa dengan menggunakan kajian arkeologi secara khusus belum pernah dilakukan, penelitian-penelitian sebelumnya mengkaji dengan menggunakan tinggalan kebudayaan non fisik yang ada. Hasil pengamatan di lapangan, pengaruh kebudayaan Islam yang terdapat di Minahasa berupa: permukiman Islam, masjid, dan pemakaman (kubur) Islam. Terdapat adanya perbedaan pengaruh kebudayaan Islam di wilayah pesisir dengan pedalaman Minahasa yang disebabkan perbedaan latar belakang sejarah, sosial budaya, dan politik masyarakat Islam pesisir dan pedalaman Minahasa.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
17

Rahmat, Enjah. "PERIKANAN PELAGIS BESAR DI MOROTAI". BULETIN TEKNIK LITKAYASA Sumber Daya dan Penangkapan 7, n.º 1 (30 de novembro de 2016): 33. http://dx.doi.org/10.15578/btl.7.1.2009.33-36.

Texto completo da fonte
Resumo:
Pulau Morotai terletak di ujung utara Kabupaten Halmahera Utara dan merupakan bagian dari Propinsi Maluku Utara. Secara geografis, Pulau Morotaiterletak di antara 2°00’-2°40’ LU dan 128°15’-128°48’ BT. Pulau Morotai berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah utara, Laut Halmahera di sebelah timur, Selat Morotai di sebelah selatan dan Laut Sulawesi di sebelah barat. Luas wilayah Pulau Morotai 2.474,94 km2 atau 10% dari luas wilayah daratan Kabupaten Maluku Utara. Secara administratif, Pulau Morotai sejak tahun 2002 termasuk ke dalam administrasi pemerintahan Kabupaten Halmahera Utara dengan ibukota kabupaten di Tobelo. Pulau Morotai terbagi dalam 3 kecamatan yaitu 1) Morotai Utara dengan ibukota Berebere, 2) Morotai Selatan Barat dengan ibukota Wayabula, dan 3) Morotai Selatan dengan ibukota Daruba (Anonimus, 2007). Dilihat dari letak geografisnya, Pulau Morotai termasuk pulau terluar dari wilayah Republik Indonesia, sehingga merupakan pulau yang cukup strategis dan memerlukan perhatian khusus dalam rangka menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
18

Setiawan, Fakhrizal. "KOMUNITAS IKAN KARANG DI PERAIRAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) BATUANGUS, KOTAMADYA BITUNG, PROVINSI SULAWESI UTARA". Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology 9, n.º 1 (31 de março de 2016): 50. http://dx.doi.org/10.21107/jk.v9i1.1032.

Texto completo da fonte
Resumo:
<p><strong><em>REEF FISH COMMUNITY IN THE BATUANGUS NATURE PARK, MUNICIPALITY OF BITUNG, NORTH SULAWESI PROVINCE</em></strong></p><p><em>Research was conducted at 4 point dive sites in TWA Batuangus and 1 tourist sites as a comparison site to see the condition of coral reef ecosystems that include coral cover and reef fish communities’ information. Live coral cover obtained generally show in moderate category (25 to 49.9%). Coral genus recorded in 33 transects genus were 27 genera of hard corals and 6 genus of soft corals. Reef fish recorded consists of 195 species of reef fish and 37 families. Locations in the TWA Batuangus which have relatively good conditions, is Batu Beach location where had higher abundance and biomass compared to other locations. Magic Rock seen better than that of TWA Batuangus, based from the condition of coral and targeted fish. This is most likely because the location of TWA Batuangus is the fishing area for the surrounding communities while Magic Rock is became one of the important diving spot in the Lembeh Strait. Reef fish community structure based on ecological indices are in unstable condition (H' were in low to moderate, E were depressed until labile and C were low). The similarity of reef fish species grouping Hall Batuangus separated with other sites because of the characteristics of the location in the form of semi-enclosed bays where the circulation of currents which do not enter into the bay which makes limiting the distribution of coral and fish.</em></p><p><strong>Keywords</strong>: <em>abundance, biomass, Batuangus, reef fish community structure, wildlife nature.</em><strong><em></em></strong></p><p align="center"><strong><br /></strong></p><p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p><em>Penelitian sebanyak 4 titik penyelaman di TWA Batuangus dan 1 lokasi wisata sebagai pembanding dilakukan untuk melihat kondisi ekosistem terumbu karang yang meliputi informasi tutupan karang dan komunitas ikan karang. Tutupan karang hidup </em><em>yang didapatkan menunjukkan umumnya berada pada kategori sedang (25–49,9 %). </em><em>Genus karang yang tercatat masuk di dalam transek sebanyak 33 genus yang terdiri dari 27 genus karang keras dan 6 genus karang lunak. Ikan karang yang dicatat/ditemukan dalam survei derah dangkal ini terdiri dari 195 species ikan karang yang termasuk dalam 37 famili. Lokasi di dalam TWA Batuangus yang memiliki kondisi relatif baik yaitu di lokasi Pantai Batu dimana memiliki kelimpahan dan biomassa terbaik dibanding lokasi lainnya. Lokasi pembanding Magic Rock sedikit lebih baik daripada TWA Batuangus, jika dilihat dari kondisi karang serta ikan target. Hal ini kemungkinan karena lokasi TWA Batuangus menjadi daerah penangkapan ikan bagi masyarakat sekitar, sedangkan Magic Rock yang menjadi salah satu spot penyelaman penting di Selat Lembeh. Struktur komunitas ikan karang berdasarkan indeks ekologinya berada dalam kondisi labil (H’ masuk rendah hingga sedang, E tertekan hingga labil dan C yang rendah). Kesamaan species ikan karang mengelompokkan site Hall Batuangus terpisah dengan site lainnya karena karakteristik lokasi yang berupa teluk semi tertutup dimana sirkulasi arus yang tidak masuk kedalam teluk yang menjadikan pembatas distribusi karang dan ikan yang ada di dalamnya. </em></p><strong>Kata kunci</strong>: <em>biomassa, Batuangus, kelimpahan, struktur komunitas ikan karang, Taman Wisata Alam.</em>
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
19

Setyo-Budi, Untung, B. Heliyanto e NFN Sudjindro. "Eksplorasi Sumber Genetik Abaca di Kepulauan Sangihe-Talaud". Buletin Plasma Nutfah 10, n.º 2 (8 de fevereiro de 2017): 77. http://dx.doi.org/10.21082/blpn.v10n2.2004.p77-81.

Texto completo da fonte
Resumo:
<p><strong>Abstract</strong></p><p>Exploration was conducted to be used for genetic variation improvement of abaca germplasm. It was performed at Sangir Besar Island in Sangihe Achipilago and Karakelang Island in the Talaud Archipilago, both of them were located in the teritorial of Sangihe-Talaud District of North Sulawesi Province, in September 1999. Result indicated that Sangihe-Talaud District had many species of abaca introduced from Philippina. Fifteen accessions of abaca were collected. The difference characters of each accession were identified by stem colour, bloom shape and colour, stem height and diameter, and fibre strength. Those accessions were conserved in the RITFC&amp;rsquo;s Experimental Garden for characterization and evaluation.</p><p><strong>Abstrak</strong></p><p>Untuk memperluas keragaman sumber daya genetik tanaman abaca, telah dilakukan eksplorasi di Pulau Sangir Besar di gugusan Kepulauan Sangihe, dan di Pulau Karakelang di gugusan Kepulauan Talaud, Kabupaten Sangihe-Talaud, Propinsi Sulawesi Utara, pada bulan September 1999. Dari eksplorasi tersebut diketahui bahwa di Kabupaten Sangihe-Talaud, Propinsi Sulawesi Utara khususnya di Pulau Sangir Besar dan Pulau Karakelang, banyak terdapat jenis abaca yang diduga berasal dari Filipina. Diperoleh 15 aksesi abaca dari kedua pulau tersebut. Perbedaan yang mencolok dari masing-masing aksesi terletak pada karakter warna batang, warna dan bentuk jantung, tinggi dan diameter batang serta kekuatan seratnya. Aksesi-aksesi tersebut ditanam di kebun plasma nutfah Balittas untuk karakterisasi dan evaluasi.</p>
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
20

Leu, Paul, Orbanus Naharia, Emma Mauren Moko, Aser Yalindua e Jantje Ngangi. "Karakter Morfologi dan Identifikasi Hama pada Tanaman Dalugha (Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) di Kabupaten Kepulauan Talaud Propinsi Sulawesi Utara". JURNAL ILMIAH SAINS 21, n.º 1 (30 de abril de 2021): 96. http://dx.doi.org/10.35799/jis.21.1.2021.32737.

Texto completo da fonte
Resumo:
Tanaman dalugha (Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) merupakan tanaman endemik di Propinsi Sulawesi Utara yang perlu dilindungi dari serangan organisme pengganggu tumbuhan. Karakter morfologi dan Identifikasi hama sangat perlu untuk kajian ilmiah tentang budidaya tanaman endemik dalugha sebagai sumber pangan lokal di Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi dan identifikasi hama pada tanaman dalugha. Lokasi penelitian di desa Moronge, Kecamatan Moronge, Kabupaten Kepulauan Talaud. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, pengambilan sampel hama ditentukan dengan teknik purposive sampling. Karakter morfologi dan identifikasi hama dilakukan dengan menggunakan buku kunci determinasi serangga hama dan aplikasi google lens dengan tingkat akurasi pengenalan spesies hewan yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya keragaman hama pada tanaman dalugha yang terbagi dalam tiga kelas: Kelas Gastropoda yaitu Bekicot (Achatina fulica), Keong semak (Bradybaena similaris), Siput hijau (Rhinocochlis nasuta), Siput pita (Caracolus marginella), Siput kebun (Cornu aspersum), dan Sumpil (Subulina octona); Kelas Insekta yaitu Belalang hijau (Oxya servile), Jangkrik semak (Tettigonia caudate), Kumbang daun (Asphaera lustrans), Kepik kaki daun tumbuhan (Leptoglossus australis), Kutu kebul (Bemisia tabaci), Semut kebun hitam (Lasius niger), Ulat tanduk talas (Theretra oldenlandiae), Kecoa (Periplaneta americana L.), dan Kecoa surinam (Pycnoscelus surinamensis); serta Kelas Oligochaeta yaitu Cacing tanah (Lumbricus rubellus).Kata kunci: dalugha; hama; identifikasi; morfologi; Sulawesi Utara Morphological Characteristics and Pest Identification on Dalugha Plants (Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) in Talaud Islands District, North Sulawesi Province ABSTRACTDalugha plants (Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) are endemic plants in North Sulawesi Province which need to be protected from attack by plant-disturbing organisms. Morphological characters and identification of pests are very necessary for scientific studies on the cultivation of endemic plants of dalugha as a local food source in North Sulawesi. This study aims to determine the morphological characters and identification of pests in dalugha plants. The research location is in Moronge Village, Moronge District, Talaud Islands Regency. This study used a qualitative descriptive method, the sampling of pests was determined by purposive sampling technique. Morphological characters and identification of pests were carried out using the key book for insect pest determination and the Google Lens application with an accurate level of recognition of animal species. The results showed that there was a diversity of pests in Dalugha plants which were divided into three classes: Gastropod class namely Bekicot (Achatina fulica), Keong semak (Bradybaena similaris), Siput hijau (Rhinocochlis nasuta), Siput pita (Caracolus marginella), Siput kebun (Cornu aspersum), and Sumpil (Subulina octona); Class Insects are Belalang hijau (Oxya servile), Jangkrik semak (Tettigonia caudate), Kumbang daun (Asphaera lustrans), Kepik kaki daun tumbuhan (Leptoglossus australis), Kutu kebul (Bemisia tabaci), Semut kebun hitam (Lasius niger), Ulat tanduk (Theretra oldenlandiae), Kecoa (Periplaneta americana L.), and Kecoa surinam (Pycnoscelus surinamensis) and Oligochaeta class namely Cacing tanah (Lumbricus rubellus).Keywords: dalugha; identification; morphology; North Sulawesi; pest
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
21

., Mithen, e Karina Puteri Rinal. "PERUBAHAN BENTUK RUMAH TRADISIONAL BANUA SULU’ DI MASAMBA KABUPATEN LUWU’ UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN". LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR 1, n.º 1 (10 de junho de 2017): 14. http://dx.doi.org/10.26418/lantang.v4i1.20391.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menelusuri perubahan bentuk rumah tradisional Banua Sulu’ di Masamba Kabupaten Luwu’ Utara. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi eksploratif untuk mencari dokumen-dokumen masa lampau dan menelusuri perubahan bentuk Banua Sulu’ Variabel penelitian, terdiri atas: Tata letak, tata ruang, Fasade, Struktur/material struktur, dan ornamen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriftif kualitatif, yaitu menganalisis setiap variabel secara deskriptif, memaknai setiap perubahan yang terjadi, yang terdiri atas empat alur kegiatan, yaitu pemilihan data, penyajian data, analisis dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan bentuk secara signifikan terutama dalam hal penggunaan material struktur. Hal ini digunakan ketika adanya renovasi, dan elemen wujud fisik yang paling banyak berubah adalah bagian Atap (Botting langi) terutama coppo’ atau timpa’ laja’ yang awalnya bersusun dua, telah berubah menjadi bersusun tiga, material atap juga berubah dari atap daun rumbia menjadi atap seng. Pada bagian badan rumah ( Ale bola ) utamanya lantai dan dinding hampir keseluruhan diganti yang mengakibatkan hilangnya identitas pada bentuk ornamen dinding, jumlah tiang juga bertambah dari 36 menjadi 43 buah, serta adanya penambahan ruang yang disebabkan oleh kebutuhan ruang untuk mewadahi aktivitas penghuni, yang telah berubah menjadi masyarakat modern. Kata-kata kunci: perubahan, bentuk, rumah tradisional, Banua Sulu’ THE TRANSFORMATION OF TRADITIONAL HOUSE OF BANUA SULU’ IN MASAMBA LUWU’ UTARA REGENCY SOUTH SULAWESI PROVINCEThis study aimed to see and track changes in the traditional house form of Banua Sulu' in North Masamba Luwu' Regency. This type of research is qualitative research. Data was collected by observation, interview, and exploratory documentation search for past documents and do track changes of Banua Sulu' shape. Variables of research consist of zone layout, spatial layout, facade, structure/material of structures, and ornaments. The data analysis technique used was descriptive qualitative analysis, which analyzed every variable descriptive and interpret the meaning of any changes that occurred, four-flow of activities, namely the selection of data, presentation of data, analysis, and conclusion. The results showed that there has been a significant change in shape, especially in terms of the use of structural materials. It is used when they did renovation and the most changing physical form elements was the roof (Botting langi) mainly coppo' or overwrite timpa’ laja', which was originally duplex, has turned into a three-tiered, roof material was also changed from the roof of sago palm leaves into tin roof. In the main shape of the house (Ale bola), main floor and walls were almost entirely replaced, resulting in a loss of identity in the form of wall ornaments, the number of poles also increased from 36 to 43 pieces, and the additional rooms caused by the need for space to accommodate the occupants, who has transformed into a modern society. Keywords: transformation, forms, traditional house, Banua Sulu’ REFERENCESAlbert, Grubauer. 1911. Foto-foto dokumentasi Keluarga. Altman, Irwin and Werner, Coral M. (1985). Volume 8. Home Environments Human Behavior and Environments. New York and London: Plenum Press. Depdikbud. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: PN Balai Pustaka Le Corbusier.1923. Toward A New Architecture (Vers Une Architecture, Paris: G. Crès et Cie), Frederick Etchells (trans.), New York: Praeger, 1960; John Goodman (trans.) Santa Monica, CA: Getty Publications, 2007. Lullulangi, Mithen dan Sampebua’, Onesimus. (2007). Arsitektur Tradisional Toraja. Makassar : Badan Penerbit UNM. Machmud. (2006). Architecture Articles. Antariksa. diposting 8 Januari 2011. (http://antariksaarticle./, diakses 20 juli 2014) Mangunwijaya, Y.B. (1992). Wastu Citra. Jakarta: Gramedia. Miles, M.B and Huberman, A.M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press. Robinson. (1983). Rumah Adat, Tradisi Menre Bola, dan Dapur Orang Bugis Makassar. diposting 2008. Farid. (http://www.rappang.com, diakses 10 Desember 2013). Ronny Sondakh, Julianus Anthon. (2003). Arsitektur Vernaculer. Proposal Disertasi Pascasarjana UGM Yogyakarta. (online) (repository.unhas.ac.id, diakses 29 September 2014) Runa, I Wayan. (1993). Arsitektur Vernaculer. Proposal Disertasi Pascasarjana UGM Yogyakarta. (online) (repository.unhas.ac.id, diakses 29 September 2014). Ruskin, John.1849. The Seven Lamps of Architecture (London: Smith, Elder, and Co.), New York: Dover Publications, 1989. Said. (2004). Kearifan Lokal Masyarakat Kudus Kulon dalam Tradisi Perawatan Rumah. (http://www.arupadhatu.or.id/artikel/budaya/124-.html, diakses 07 Juni 2014) Soeroto, Myrtha. (2003). Sejarang dan Budaya Kebudayaan Toraja. Jakarta : Myrtle Publishing.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
22

Wagiu, Max. "MENJAWAB MIMPI KESEJAHTERAAN NELAYAN TRADISIONAL DI KELURAHAN MALALAYANG I KOTA MANADO PROPINSI SULAWESI UTARA". JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS 7, n.º 1 (4 de abril de 2011): 44. http://dx.doi.org/10.35800/jpkt.7.1.2011.15.

Texto completo da fonte
Resumo:
Economic and social prosperity is a dream of all traditional fishermen, particularly those who live in Malalayang I, Manado, North Celebes. This study used interviews to gather the information. Results found that 1) the local fishermen need to move to a semi-industrial fishing gear and boat in order to increase their catches; 2) the fishermen need to have an investment support to provide better fishing gears. Improvement in their economic and social conditions would bring improvements in social relationship among local fishermen.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
23

Rahman, Abd. "Identitas Historis Orang Loloda di Pesisir Halmahera Hingga Pasca Era Reformasi Indonesia 1999-2010". Buletin Al-Turas 22, n.º 2 (31 de julho de 2016): 231–45. http://dx.doi.org/10.15408/bat.v22i2.4043.

Texto completo da fonte
Resumo:
Abstrak Tujuan dari paper ini adalah untuk menjelaskan perjuangan orang-orang Loloda dalam mencari kembali identitas dirinya di Halmahera Maluku Utara, di mana sejarah menjadi landasan berpikir dan bertindak dalam mencapai tujuannya bahkan sampai sekarang. Perjuangan orang Loloda itu mulai semakin gencar seiring dengan berlakunya undang-undang otonomi daerah nomor 22 tahun 1999 sampai hari ini. Semarak diberitakan bahwa tokoh-tokoh adat masyarakat Loloda menuntut kabupaten tersendiri lepas dari Kabupaten Halmahera Utara (Loloda Utara) dan Barat (Loloda Selatan) dengan nama ”Kabupaten Loloda Pasifik”. Isu lain yang berkembang ialah bahwa sampai saat ini masyarakat Loloda belum menikmati kekayaan sumber daya alamnya sendiri yang melimpah dan diabaikan. Mereka mulai kembali mencari identitas diri lewat sejarahnya yang hingga kini masih dianggap kabur dan sarat diskriminasi. Sikap disintegrasi pun mulai muncul dari yang sebelumnya berskala kabupaten menjadi berskala propinsi. Mereka ingin melepaskan diri, keluar dari Propinsi Maluku Utara dan menyatakan diri siap bergabung dengan Propinsi Sulawesi Utara apabila aspirasinya tidak terpenuhi. Pertanyaannya adalah bagaimana hubungan antara sejarah daerah ini dengan munculnya tuntutan perubahan status Loloda dari kecamatan ke kabupaten baru yang diharapkan.---Abstract The purpose of this paper is to describe the struggle of Loloda people to find their true identity in Halmahera, North Maluku, where the history of the foundation of thingking and acting in achieving its goals even now. The struggle of people Loloda formulate his identity began to become more frequent, they are accompanied by a search history in the area of the sea and the Maluku Island. In addition since, num. 22th 1999 along with the beginnings of the issue of autonomy in Indonesia until now, lively reported that traditional leaders of society Loloda sue the district of its own apart from the district North Halmahera (North Loloda) and west (South Loloda) with the name “District of Loloda Pasific”. Another growing issue is that until now, people Loloda not enjoy the wealth of its own natural resources are abundant and ignored. They started back in search for identity through history which is still considered to be vague and full of discrimination. Attitude began to emerge from the disintegration of the previously district-wide scale to the provinces, where they want to break away, out of North Maluku province and declared themselves ready to join the North Sulawesi province. The question which then must be answered is, what is the relationship between the local history of this region with the aspiration of the Loloda people to form a new district even want to join with other provinces.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
24

Ibuna, Abdul Malik. "DESAIN MOBILE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEKOLAH GARIS DEPAN (SGD) BERBASIS ANDROID DI PROVINSI GORONTALO." ILKOM Jurnal Ilmiah 9, n.º 3 (28 de dezembro de 2017): 268–73. http://dx.doi.org/10.33096/ilkom.v9i3.155.268-273.

Texto completo da fonte
Resumo:
Sekolah Garis Depan (SGD) merupakan sekolah yang terletak di daerah terluar, terpencil, dan tertinggal (3T), propinsi Gorontalo yang merupakan propinsi baru pemekaran dari Sulawesi Utara masih memiliki ±25 sekolah yang termasuk sekolah 3T. Tujuan penelitian ini adalah merancang suatu Sistem Informasi Geografis agar dapat mengetahui lokasi akurat sekolah yang termasuk 3T serta memberikan informasi tentang kondisi sekolah 3T dari segi fasilitas sekolah, guru-guru pengajar dan jumlah siswa. Penelitian ini dilaksanakan di propinsi Gorontalo. Metode analisis sistem yang digunakan adalah metode SDLC (system Development Life Cycle) dengan tahapan yaitu perencanaan sistem (system planning), analisis sistem (system analysis), desain sistem (system design), seleksi sistem (system selection), implementasi sistem (system implementation). Pengujian sistem menggunakan metode test case dengan pendekatan white box testing. Sistem informasi geografis sekolahgaris depan dipropinsi Gorontalo, di desain dan di bangun menggunakan bahasa pemrograman PHP, Google Maps, Android studio dan dreamweaver serta GPS sebagai pendukung penentuan titik koordinat lokasi sekolah. Hasil yang diperoleh yaitu sebuah map/peta digital yang dapat di terapkan di mobile HP/tablet menggunakan sistem operasi android, dilengkapi dengan rute atau jarak yang dapat memudahkan user mengetahui informasi bila mau mencari dan berkunjung ke lokasi.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
25

Lomboan, Agustinus, Jane Onibala e Meis Jacinta Nangoy. "Pendampingan Manajemen Reproduksi Ternak Pada Peternak Sapi Desa Batuputih Bitung Provinsi Sulawesi Utara". Studies of Social Sciences 6, n.º 1 (10 de novembro de 2023): 25–31. http://dx.doi.org/10.35801/tsss.v6i1.52474.

Texto completo da fonte
Resumo:
Hingga saat ini Indonesia belum mandiri dalam penyediaan pangan yang bersumber dari daging sapi sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah mengimport ternak sapi. Salah satu faktor penyumbang ketidak mampuan tersebut yaitu pemeliharaan ternak sapi tanpa memperhatikan manajemen reproduksinya. Oleh karena itu tim produksi ternak sapi dan kesehatan ternak Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi telah melaksanakan Program kemitraan Masyarakat Pendampingan Peternak Sapi Desa Batuputih Bitung Propinsi Sulawesi dalam penerapan Manajemen Reproduksi. Kegiatan ini dilakukan menggunakan metode Focus Group Discussion, ceramah, dan praktek di lokasi yang melibatkan 10 peternak sapi. Topik pembahasan tentang tanda-tanda pubertas, birahi, bunting, beranak dan cara perawatan ternak pada setiap fase-fase pertumbuhan dan perkembangan. Waktu pelaksanaan kegiatan ini 6 (enam) bulan dengan tahap persiapan (penyiapan lokasi, materi, obat-obatan), pelaksanaan (Fokus Group diskusi, ceramah, dan praktek), publikasi, penyiapan keberlanjutan, dan pelaporan. Hasil dari kegiatan ini yaitu 30 (tiga puluh) ekor sapi telah diperiksa status reproduksinya dan 5 ekor yang mengalami silent heat telah dilakukan perbaikan pakan. Sepuluh peternak telah mampu mengenal tanda-tanda birahi dan merawat sapi bunting.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
26

Agustan, Agustan, e Theresia Widi Asih Cahyanti. "ANALISIS AKSESIBILITAS TRANSPORTASI INTERNAL & EKSTERNAL KABUPATEN MERAUKE SEBAGAI SALAH SATU WILAYAH PERBATASAN NKRI – PNG". MUSTEK ANIM HA 7, n.º 2 (6 de agosto de 2018): 134–48. http://dx.doi.org/10.35724/mustek.v7i2.911.

Texto completo da fonte
Resumo:
Cita-cita menuju kesejahteraan bangsa yang dibebankan pada wilayah Kabupaten Merauke sebagai satu kesatuan wilayah koridor ekonomi Papua – Kep. Maluku adalah sangat berat tetapi harus dilaksanakan. Untuk mencapai cita-cita MP3EI 2011-2025, maka dibutuhkan informasi yang sifatnya mendasar dan terukur terkait sejauh mana kemampuan lokal merauke melayani aksesibilitas penduduknya dalam melakukan aktifitas sosial ekonominya. Penelitian ini bertujan untuk mengukur variasi aksesibilitas fisik internal Merauke dan eksternalnya, dengan melakukan observasi, survey, dan wawancara serta dilakukan analisa pemetaan dan persamaan Hansen. Nilai aksesibilitas internal urutan pertama adalah Distrik Merauke, kedua Tanah Miring, ketiga Semangga. Kelompok tertinggi ini posisinya sebagai pusat ibukota kabupaten dan sekitarnya. Menyusul urutan ke empat adalah distrik Kurik. Secara terpisah Distrik Kurik membentuk pusat kegiatan di sebelah barat utara kota Merauke. Distrik aksesibilitas terendah adalah Distrik Waan, Kaptel, Ilwayab, Tubang, dan Tabonji. Jangkauan akses eksternal 31 kabupapten meliputi: Mappi, Asmat, Bovendigoel , Jayapura, Sorong, Makassar, Jakarta, Ambon, Yogyakarta, Mimika, Kaimana, Tual, Morotai, Fak-Fak, Manggarai Barat, Cirebon, Semarang, Kota Waringin Timur, Tanah Bumbu, Bima, Flores Timur, Kupang, Alor, Maluku Tenggara Barat, Kepulauan Aru, Maluku Tengah, Badung. 31 kabupaten terkoneksi dalam 17 wilayah provinsi berikut : Papua, Papua Barat, Sulawesi selatan, Jawa timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, NTT, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Bali. 17 propinsi berada pada 8 lingkup kepulauan sebagai berikut : Papua, Sulawesi, Jawa, Maluku, Kalimantan, Halmahera, Sunda Kecil, Banda. Kata Kunci : Aksesibilitas, Transportasi, Wilayah, Distrik, Merauke, Papua
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
27

Maru, Mister Gidion. "Desain dan Tantangan Proyek Menulis dalam Bahasa Inggris di Sekolah Kejuruan (Studi Kualitatif pada Guru SMK di Sulawesi Utara)". Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia 6, n.º 5 (21 de maio de 2021): 2310. http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i5.2728.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan terkini keterampilan menulis dalam Bahasa Inggris di Sekolah Kejuruan atau vokasi terutama di kelas pariwisata dan perhotelan. Penelitian ini juga mendiskusikan rancangan untuk tugas menulis untuk siswa yang meliputi bentuk dan kendala yang dihadapi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan para guru jurusan perhotelan dari tiga SMK di Sulawesi Utara yang mewakili 3 kotamadya yaitu Minahasa, Tomohon, dan Manado. Sebanyak 2 guru dari masing-masing sekolah menjadi responden penelitian yang ditentukan secara purposive. Sekolah-sekolah ini dipilih berdasarkan asumsi bahwa sekolah ini mengintegrasi lebih banyak mata pelajaran yang berkaitan dengan bahasa Inggris kedalam kurikulum. Disamping itu, ketrampilan yang diperlukan dalam dunia kerja juga diajarkan di sekolah-sekolah ini. Penelitian ini menggunakan metode ‘grounded theory’, dan pengkodean data akan melibatkan pengkodean terbuka, pengkodean aksial, dan pengkodean selektif. Hasil dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa proyek menulis untuk siswa di SMK terintegrasi dalam presentasi mengenai obyek wisata, desain untuk web destinasi wisata, dan promosi untuk tur wisata. Namun, pelaksanaan tugas menulis untuk siswa ini menemui berbagai kendala antara lain kemampuan guru, motivasi siswa, dukungan pemerintah daerah, dan kolaborasi dan kemitraan yang terbatas. Hasil penelitian memberikan masukan mengenai pentingnya merumuskan rancangan proyek penulisan yang tepat untuk Sekolah Kejuruan di Sulawesi Utara. Selain itu, penelitian ini juga menekankan pentingnya mengatasi kendala yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi tenaga kerja di Indonesia dan untuk memberdayakan sumber daya manusia di era industri 4.0 yang berkelanjutan.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
28

Bahraini, Bahraini, Diana Diana, Feby Nawas, Ritna Ritna, Herni Salonga e Aswidy Wijaya Cipta. "KRIBOU (Keripik dan Bolu Uwi) Aneka Rasa Inovasi Cemilan Sehat Khas Luwu". CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1, n.º 1 (16 de agosto de 2018): 18–22. http://dx.doi.org/10.31960/caradde.v1i1.15.

Texto completo da fonte
Resumo:
Walenrang Utara adalah salah satu Kecamatan yang terletak di Kabupaten Luwu, Propinsi Sulawesi Selatan. Selain potensi pertanian masyarakat Walenrang Utara memiliki lahan tanah perkebunan yang sangat subur yang mampu menghasilkan uwi kualitas super.Kecamatan Walenrang Utara menghasilkan Uwi yang merupakan hasil alam yang sangat luar biasa potensinya untuk peningkatan ekonomi apabila diolah menjadi panganan maupun cemilan yang sehat. Uwi tumbuh subur secara sporadis di pekarangan warga dan tidak memerlukan perawatan. KriBoU merupakan inovasi cemilan sehat berbahan dasar dari Uwi menjadi keripik dan bolu. Dengan bertujuan untuk memperkenalkan olahan berbahan dasar Uwi dijadikan oleh-oleh khas dari Luwu dengan harapan bisa disukai oleh semua kalangan. Metode pemasaran yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan media sosial yaitu Facebook dan WhatsApp yang mana media sosial tersebut memberikan informasi mengenai produk-produk KriBoU dan di media sosial tersebut para pelanggaran bisa memesan barang.Metode pelaksanaan ide terbagi atas 3 waktu yaitu pra-fabrikasi keripik dan bolu, fabrikasi keripik dan bolu, mulai membuka dan memproduksi keripik dan bolu serta memasarkan keripik dan bolu. Luaran yang diharapkan adalah; jurnal ilmiah dan publikasi pada media cetak, keripik uwi aneka rasa, kue bolu aneka rasa, dan keterlibatan mahasiswa dalam menggerakkan kewirausahaan
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
29

Mutholib, Abdul. "Kajian Evaluasi Pelayanan Angkutan Penyeberangan Perintis Lintas Bitung – Melonguane". Warta Penelitian Perhubungan 27, n.º 4 (29 de janeiro de 2019): 253. http://dx.doi.org/10.25104/warlit.v27i4.789.

Texto completo da fonte
Resumo:
Pelabuhan Penyeberangan ASDP di Kota Bitung adalah satu-satunya jasa transportasi yang melayani kegiatan penyeberangan di Propinsi Sulawesi Utara, untuk lintas Bitung–Melonguane dengan jarak 212 mil.Untuk meningkatkan kinerja pelayanan perlu dilakukan pengukuran terhadap kepuasan masyarakat, yaitudengan mengunakan metode analisis Customer Satisfaction Index (CSI). AnalisisCSI dimaksudkan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pada penyeberangan perintis lintas Bitung-Melonguane berdasarkan hasil analisis terhadap 150 responden diperoleh nilai untuk kepuasan penumpang sebesar 70,76 %.Nilai ini terdapat pada koordinat 3,45 and 3,19.Hal ini menunjukan bahwa indeks kepuasan penumpang terhadap pelayanan angkutan penyeberangan perintis lintas Bitung–Melonguane berada pada kriteria memuaskan. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama atribut-atribut pelayanan yang terdapat pada kuadran IV, pada kondisi tersebut kondisi pelayanan sudah cukup baik, namun memiliki kepentingan yang rendah hal ini perlu dipertahankan dalam meningkatkan kinerja.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
30

Haris, Abdul, Hermanto, Misdiyanto e Yoyok. "Sosialisasi Dan Pelatihan Proses Pembuatan Serat Abaca Dari Pohon Pisang Abaca Di Kabupaten Kepulauan Talaud Propinsi Sulawesi Utara". Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 4, n.º 3 (31 de agosto de 2020): 440–46. http://dx.doi.org/10.31849/dinamisia.v4i3.4737.

Texto completo da fonte
Resumo:
Abaca banana trees thrive in the Talaud Islands, North Sulawesi Province, which is the outermost archipelago and is close to the Philippines. In this community service, socialization and training have been held on the processing of Abaca banana trees using a shaved machine (decorticator) into Abaca fiber. The decorticator machine made itself to be taken to the Talaud Islands for training for the people of South Essang District. Socialization to the leaders of Indigenous Peoples and Government expressed their supportive attitude by holding this socialization. And next is the fiber making training that is attended by some people of South Essang District, people can do fiber making and the results after the drying process are in accordance with the quality with a moisture content of less than 30%. Furthermore, will to the use of Abaca fiber will be studied further.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
31

Karuntu, Merlyn Mourah, e Silvya Lefina Mandey. "KELOMPOK PENJUAL MAKANAN SECARA ONLINE DI PERUMAHAN GRIYA PANIKI INDAH (GPI) KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO PROPINSI SULAWESI UTARA". Studies of Social Sciences 2, n.º 1 (28 de dezembro de 2019): 1. http://dx.doi.org/10.35801/tsss.2020.2.1.26893.

Texto completo da fonte
Resumo:
Griya Paniki Indah (GPI) housing is one of the largest housing estates in North Sulawesi. With more than 7,000 houses built, this housing has become one of the relatively large residential locations. This condition provides an opportunity for the emergence of online food selling businesses in this housing in an effort to meet the needs of the people in the housing. This PKM elevates the community of online food seller groups which are micro, small and medium enterprises (MSMEs) which increase from time to time but often experience dissatisfaction from consumers due to product quality that is not in accordance with what is described in online media, lead time for food delivery is usually more from 1 hour and the inconsistency of the quality of the product produced. The online Food Seller group is an economically productive target audience. This service seeks to address the problem of customer dissatisfaction with online food vendors by making training to provide knowledge and understanding of quality management concepts, especially those related to performance, features, reliability, conformance, durability, serviceability, aesthetic, and perception. As well as strategies for overall quality improvement through TQM elements, namely customer focus, obsession with quality, long-term commitment, teamwork, continuous system improvement, education and training, unity of purpose, and employee involvement and empowerment.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
32

Alkhatami, Syamsul Ali, Hasria Hasria e Erzam Salahuddin Hasan. "Studi geomorfologi karst dan potensi pengembanganya sebagai kawasan geowisata di Daerah Wawo Kabupaten Kolaka Utara Propinsi Sulawesi Tenggara". OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan 2, n.º 2 (20 de dezembro de 2021): 97. http://dx.doi.org/10.56099/ophiolite.v2i2.11535.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini berlokasi di daerah Wawo, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa karateristik geologi kars yang terdapat di daerah penelitian untuk pengembangan kawasan geowisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode mendiskripsikan dan menganalisis potensi suatu lokasi geologi karst sebagai situs warisan geologi yang meliputi dari nilai - nilai sains, nilai – nilai edukasi, nilai – nilai pariwisata, dan resiko degradasinya. Pada penelitian ini terdapat beberapa objek situs geologi yang menjadi objek pengamatan seperti Gua, Danau dan kondisi geomorfologi.Sedangkan untuk menentukan nilai kelayakan pada pengembangan geowisata yaitu Danau Biru, Air Terjun Sila dan Air Terjun Latawe. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 1 (satu) situs geologi yang termasuk dalam kategori “sedang” artinya berpotensi dan layak menjadi geowisata yaitu situs geologi Danau Biru, situs geologi, dan 2 (dua) yang termasuk dalam kategori “rendah” artinya tidak berpotensi dan layak menjadi geowisata yaitu situs geologi Danau Biru. Wawo memiliki morfologi karst pedataran 30% dari luas daerah penelitian, Morfologi karst perbukitan 20% dan morfologi karst pegunugan sebesar 50%.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
33

Abdillah, Dariusman. "Pemanfaatan Sumber Daya Alam: Pendukung Aktivitas Budaya Megalitik di Situs Lolah, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara". AMERTA 24, n.º 1 (26 de fevereiro de 2020): 25–34. http://dx.doi.org/10.24832/amt.v24i1.25-34.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
34

Dahyar Daraba. "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN POLONGBANGKENG UTARA KABUPATEN TAKALAR PROPINSI SULAWESI SELATAN". Sosiohumaniora 17, n.º 2 (2 de agosto de 2015): 165. http://dx.doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v17i2.7305.

Texto completo da fonte
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
35

Rondonuwu, Arnold, e Tjeri Pangemanan. "Analisa Efisiensi Penggunaan PLTMH Pada Sungai Abuang Desa Wioy Kabupaten Minahasa Tenggara". Jurnal MIPA 8, n.º 3 (30 de outubro de 2019): 197. http://dx.doi.org/10.35799/jmuo.8.3.2019.26197.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kabupaten minahasa tenggara adalah salah satu kabupaten di antara 15 kabupaten/kota yang ada di provinsi Sulawesi utara. Desa wioy merupakan salah satu Desa yang berada pada wilayah kepemerintahan Kabupaten Minahasa Tenggara, yang memiliki potensi untuk dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan sungai Abuangnya, dimana data yang diperoleh dari stasiun Klimatologi Bandara Sam Ratulangi Manado, Propinsi Sulawesi Utara, diketahui bahwa curah hujan rata-rata tahunan berkisar antara 3.839.60 mm, dengan penyebaran curah hujan rata-rata bulanan 319.97 mm yaitu berkisar antara 107.32 – 604.86 mm dan jumlah hari hujan rata-rata bulanan sebanyak 19 hari hujan yaitu berkisar antara 11 – 26 hari hujan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis efisiensi perbandingan penggunaan sumber listrik PLN dan PLTMH di sungai Abuang. Adapun proses perhitungan efisiensi melalui proses perhitungan harga pokok produksi PLTMH di sungai Abuang dibandingkan dengan energi yang dihasilkan. Dan dengan menggunakan tarif dasar listrik PLN dapat dihitung perbandingan efisiensi dengan penggunaan daya yang dihasilkan oleh PLMTHSoutheast Minahasa Regency is one of the 15 regencies / cities in North Sulawesi Province. Wioy Village is one of the villages in the governance area of Southeast Minahasa Regency, which has the potential to build a Micro Hydro Power Plant (PLTMH) with its Abuang river, where data obtained from the Climatology Station of the Sam Ratulangi Airport in Manado, North Sulawesi Province, it is known that average annual rainfall ranges from 3,839.60 mm, with the spread of the average monthly rainfall of 319.97 mm which ranges from 107.32 - 604.86 mm and the number of monthly average rainy days is 19 rainy days which is between 11-26 rainy days . This study aims to analyze the comparative efficiency of the use of PLN and PLTMH power sources in the Abuang river. The efficiency calculation process through the calculation of the cost of PLTMH production in the Abuang river compared with the energy produced. And by using the basic electricity tariff of PLN can be calculated the ratio of efficiency with the use of power generated by PLMTH
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
36

Maabuat, Pience Veralyn, e Marnix Langoy. "Analisis Keanekaragaman Lamun Di Pesisir Pulau Karakelang Kabupaten Kepulauan Talaud Sulawesi Utara". Jurnal MIPA 10, n.º 1 (18 de novembro de 2020): 31. http://dx.doi.org/10.35799/jmuo.10.1.2021.31297.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kabupaten Kepulauan Talaud Merupakan salah satu daerah administratif Propinsi Sulawesi Utara yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan hampir di semua bidang, terutama pariwisata. Daerah yang merupakan gugusan pulau-pulau besar yaitu pulau Karakelang, Salibabu, Nanusa dan Mangaran ini menyimpan potensi tinggi menyangkut keanekaragaman hayati, terutama biota laut. Salah satu contoh yaitu keberadaan jenis lamun yang mendukung secara biologis dan ekologis di pesisir pantai hampir diseluruh pulau, namun informasi menyangkut jenis dari lamun yang ada di Talaud belum sepenuhnya terdata dan masih sedikit. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis lamun, yang tersebar di pesisir Pulau Karakelang. Penelitian ini juga penting untuk dilakukan selain untuk memberikan informasi sebagai data base, juga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan sebagai salah satu upaya untuk konservasi sumberdaya dan perairan laut. Metode yang digunakan yaitu metode transek kuadrat dan setiap lamun dalam plot kuadrat 1m x 1m akan diidentifikasi menggunakan buku identifikasi lamun. Analisis data keanekaragaman menggunakan rumus Shannon-wienner. Hasil penelitian diperoleh 7 (tujuh) jenis lamun yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Syringodium isoetifolium, Halodule pinifolia, Halophila ovalis. Analisis keanekaragaman H’ = 1.29 menunjukkan keanekaragaman di lokasi penelitian sedangTalaud Islands Regency is one of the administrative areas of North Sulawesi Province which is actively carrying out development in almost all fields, especially tourism. The area, which is a cluster of large islands, namely the islands of Karakelang, Salibabu, Nanusa and Mangaran, has high potential regarding biodiversity, especially marine biota. One example is the existence of biologically and ecologically supported types of seagrass on the coasts of almost all islands, however information regarding the types of seagrass in Talaud has not been fully recorded and is still scanty. For this reason, this study was conducted to determine the types of seagrass that are scattered on the coast of Karakelang Island. This research is also important to do in addition to providing information as a data base, it can also be used as a basis for decision making as an effort to conserve marine resources and waters. The method used is the quadratic transect method and each seagrass in the 1m x 1m square plot will be identified using a seagrass identification book. Diversity data analysis used the Shannon-wienner formula. The results obtained 7 (seven) types of seagrass, namely
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
37

Pangalila, Fransisco PT. "STABILITAS STATIS KAPAL IKAN TIPE LAMBUT TERSANJUNG YANG BERPANGKALAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA AERTEMBAGA KOTA BITUNG PROPINSI SULAWESI UTARA". JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS 6, n.º 3 (30 de dezembro de 2010): 149. http://dx.doi.org/10.35800/jpkt.6.3.2010.160.

Texto completo da fonte
Resumo:
Ship is water vehicle with any shape and any purpose, mechanically powered or by windvor tug and categorized as a multipurpose platform. It could be operated underwater or in the surface of water and could function merely as a floating static structure. The natural condition is the fish catching area are unpredictable as the wave an current of the water could disturbing the maneuverability and the stabilty of the ship. For that purpose the fish catching ship should have and meet the criterion of robust construction and strong structure to deal with the extreme condition in the sea and also should have a good maneuverability and enough power to make it move steadily. The total lenght of the sample ship Tersanjung are 15.85 m, the width are 2.90 m and inside the ship measured as 1.32 m. The average comparison among the 3 parameters are 5.50 for L/B, 13.05 for L/D and 2.37 for B/D. The coefficient of the Tersanjung ship are Cb=0.58, Cp=0.96, C =0.60 and Cw=0.87. “Tersanjung” ship has reverse velocity 3.7 second (1 perod). Maximum rolling reaching at 120 with righting moment of 0.21 m.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
38

Hanum, Faridah. "EVALUASI PENEGERIAN MADRASAH". Al-Qalam 21, n.º 2 (10 de janeiro de 2016): 235. http://dx.doi.org/10.31969/alq.v21i2.230.

Texto completo da fonte
Resumo:
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas penyelengaraan madrasah setelah dinegerikan.<br />Penelitian evaluasi penegerian madrasah menggunakan metode survey pada Madrasah Negeri (MI, MTs<br />dan MA) yang tersebar di 12 propinsi meliputi: Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Banten, Sumsel, Riau, Babel,<br />Lampung, Kalsel, Sulawesi Utara dan Bali. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Telah terjadi perubahan<br />sistem pengelolaan madrasah yang dinegerikan terkait dengan perekrutan, manajemen, pendidik<br />dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, dan kesiswaan; 2) Kendala dalam pengelolaan madrasah<br />mencakup keterbatasan sarana prasarana, rendahnya anggaran dari pemerintah, dan rendahnya<br />kompetensi guru; 3) Kebijakan penegerian madrasah membawa pengaruh terhadap meningkatnya<br />prestasi akademik dan non akdemik siswa serta tingginya animo masyarakat; dan 4) Strategi pemerintah<br />meningkatkan mutu madrasah dilakukan melalui perbaikan manajemen kurikulum, kesiswaan, sarana<br />prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, keuangan dan hubungan masyarakat.</p>
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
39

Romzy Hibrida, Anas. "OJEK KONVENSIONAL DI KAKASKASEN TIGA, KOTA TOMOHON : MOTIVASI EKSTRINSIK DI TENGAH KOMPETISI BISNIS TRANSPORTASI BERBASIS DIGITAL". Jurnal Ilmiah Manajemen dan Kewirausahaan 2, n.º 2 (29 de maio de 2023): 43–54. http://dx.doi.org/10.55606/jimak.v2i2.1466.

Texto completo da fonte
Resumo:
Keberadaan ojek di Indonesia menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perekonomian warga. Ojek sepeda motor menjelma menjadi moda transportasi favorit seluruh kalangan untuk menunjang aktifitasnya. Namun, di tengah era digitalisasi seperti sekarang ini, eksistensi dari ojek konvensional menjadi menarik untuk diteliti. Hal itu disebabkan banyaknya pelanggan driver ojek konvensional yang beralih menjadi pelanggan ojek digital yang menggunakan aplikasi daring. Hal ini menjadi keluhan tersendiri bagi komunitas ojek konvensional. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana motivasi ekstrinsik yang didapat driver ojek konvensional di tengah kompetisi transportasi berbasis digital. Penelitian deskriptif kualitatif ini dilaksanakan di beberapa pangkalan ojek konvensional yang ada di wilayah Kelurahan Kakaskasen Tiga, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, Propinsi Sulawesi Utara. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam (In-depth Interview) terhadap lima orang perwakilan dari masing masing komunitas ojek konvensional yang ada di wilayah tersebut. Hasil penelitian deskriptif kualitatif ini menunjukkan bahwa unsur komitmen, lingkungan kerja dan kompensasi sebagai unsur yang terdapat dalam motivasi ekstrinsik menjadi unsur yang berpengaruh bagi driver ojek konvensional dalam eksistensi kinerja ojek kovensional di tengah kompetisi bisnis transportasi berbasis digital. Dengan komitmen terhadap komunitas ojek konvesional yang tinggi, lingkungan kerja yang mendukung serta kompensasi yang diterima cukup memadai untuk kebutuhan sehari hari, maka dapat menjadi alasan kuat bagi driver ojek konvensional untuk tetap menjaga eksistensinya untuk melayani pelanggan
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
40

Arifuddin, Amir, Supriadi Abdul Malik e Supirno. "Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Mamboro Kecamatan Palu Utara Kota Madya Palu Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2023". Jurnal Kolaboratif Sains 6, n.º 6 (15 de junho de 2023): 552–62. http://dx.doi.org/10.56338/jks.v6i6.3824.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penilaian kualitas keperawatan dapat diukur dengan kepuasan pasien rawat jalan dan tanggapan pasien tentang mutu pelayanan keperawatan. Hasil wawancara awal kepada 15 orang, terdapat 10 orang pasien menyatakan sudah merasakan kepuasan terhadap fasilitas Puskesmas, serta terdapat 5 orang pasien menyatakan masih kurangnya keramahan petugas kesehatan terhadap pasien. Tujuan penelitian ini diketahui hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Mamboro. Jenis penelitian ini penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien dewasa yang berkunjung di Puskesmas Mamboro. Jumlah sampel 43 orang. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling. Data dianalisis dengan univariat dan bivariat. Hasil penelitian ditemukan bukti langsung dengan kepuasan pasien dengan p value =0,002 (< 0,05) artinya ada hubungan. Keandalan dengan kepuasan pasien p value =0,654 (> 0,05) artinya tidak ada hubungan. Ketanggapan dengan kepuasan pasien p value =1,000 (> 0,05) artinya tidak ada hubungan. Jaminan dengan kepuasan pasien p value 0,53 (> 0,05) artinya tidak ada hubungan. Empati dengan kepuasan pasien p value =0,028 (< 0,05) artinya ada hubungan. Kesimpulan ada hubungan bukti langsung dengan kepuasan pasien. Tidak ada hubungan kehandalan dengan kepuasan pasien. Tidak ada hubungan ketanggapaan dengan kepuasan pasien. Tidak ada hubungan jaminan dengan kepuasan pasien. Ada hubungan empati dengan kepuasan pasien. Disarankan Puskesmas Mamboro agar meningkatkan pelayanan kepada pasien rawat jalan memperhatikan mutu pelayanan guna mewujudkan kepuasan pasien selama proses perawatan.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
41

Rorah, Ignatius R. C., Margie Poluan, Franki Paath e Meitty Wongkar. "Analisis Penetrasi Pasar dan Pengembangan Pasar terhadap retensi Pelanggan oleh Petani Cabe Keriting di Kelurahan Kakaskasen I dan Kakaskasen II Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon Propinsi Sulawesi Utara". JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi). 9, n.º 3 (11 de dezembro de 2022): 1335–47. http://dx.doi.org/10.35794/jmbi.v9i3.44261.

Texto completo da fonte
Resumo:
Retensi pelanggan dianggap sebagai tujuan yang sangat penting dan komponen kompetitifdalam lingkungan bisnis apa pun saat ini. Penetresi pasar dan Pengembangan pasar merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan bisnis. Pasar memiliki nilai strategis sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli .Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan menganalisis penerapan penetrasi pasar dan pengembangan pasar para petani cabe keriting di kelurahan Kakaskasen I dan Kakaskasen II kecamatan Tomohon Utara Kota Manado. metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan sumber data yang diperoleh dari observasi dan hasil wawancara secara mendalam dengan berbagai narasumber. Hasil peneltian menunjukkan Penerapan Market Penetration dalam pelaksanaan proses pemasaran cabe keriting sudah baik dalm penerapan metode penetrasi pasar dengan memberikan waktu dan kesempatan kepada pelanggan untuk melakukan pembelian langsung di kebun, namun konsistensi kesepakatan seringkali di abaikan ini akan berpengaruh terhadap retensi pelanggan utnuk tetap setia dengan produk para petani . Penerapan Market development Pendekatan khusus untuk konsentrasi pertumbuhan pengembangan pasar, dengan 4 elemen : Konsentrasi, menarik pelanggan pesaing,menarik bukan pelanggan untuk membeli dan pengembangan pasar sudah berjalan dengan baik,sehingga retensi pelanggan tetap terjaga. Kata Kunci: Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar , Retensi Pelanggan
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
42

Sulistiono, Waluyo. "TINJAUAN MANAJEMEN INVESTASI PADA PROYEK PLTM SITEBA IV KABUPATEN LUWU". PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik 1, n.º 1 (1 de março de 2016): 39. http://dx.doi.org/10.51557/pt_jiit.v1i1.55.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini merupakan manajemen investasi PLTMH yang berlokasi di Desa Siteba Kecamatan Walenrang Utara kabupaten Luwu Propinsi Sulawesi Selatan. Peranan yang digunakan untuk analisis investasi adalah uji Pay Back Periode (PBP), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR). Sementara untuk uji tingkatpengembalian investasi digunakan uji ROI (Return of Invesment) dan MEC (Marginal Effecienci of Capital). Hasil penelitian menunjukan bahwa debit sungai makawa mampu membangkitkan daya sebesar 7500 kW. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil Pay Back Periode (PBP) 4 tahun 8 bulan kurang dari waktu yang diisyaratkan selama 6 tahun. BEP (Break Even Poin) diperoleh titik impas dengan biaya Rp. 435.976.836.947 selama 6,56 Tahun. Benefit Ratio (BCR) sebesar 1,75 lebih besar dari 1, NPV On Project = Rp. 77.315.882.558 > 0, IRR On Project yang diperoleh adalah 18 % dan NPV On Equity = Rp. 89.421.236.401 > 0,danIRR On Equity yang diperoleh adalah 25,26%. Hasilperhitungan terhadap PBP, BCR, NPV, dan IRR, menunjukkan bahwa proyek ini layak untuk dilaksanakan. Selain itu dengan ROI sebesar 18% dan MEC sebesar 21% menunjukkan proyek PLTMH Siteba Energy IV layak untuk direalisasikan karena menguntungkan bagi investor.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
43

Roring, Irawati RJC, Fransine B. Manginsela e Boyke H. Toloh. "The Existence of Intertidal Gastropods in Malalayang Beach, North Sulawesi". JURNAL ILMIAH PLATAX 1, n.º 3 (27 de agosto de 2013): 132. http://dx.doi.org/10.35800/jip.1.3.2013.2571.

Texto completo da fonte
Resumo:
ABSTRACT This study aims to determine the density, relative density and patterns of distribution of gastropods and diversity index gastropod community in the intertidal Malalayang Beach (behind Minanga Hotel), North Sulawesi. Gastropods sampling using quadratic size 0.5x0.5 m2 placed systematically and proportionally on dead coral sandy substrate mix mud, rocks slightly sandy substrate and substrate-sized stones. The results found have been changes in the number of species of the 30 species of gastropods (Manginsela, 1998) now to only 15 species. While the density of intertidal Malalayang gastropods contained 0,13 and the current range of 0.06 - 0.13 individu/m2 and relative density ranged from 2%-38.5%. Diversity index contained in the intertidal gastropod dead coral layered thin smear highest H' = 2.412 following the rocky region is H' = 2.232, and the lowest in the region b is H' = 2.059. Dispersal patterns in the intertidal gastropod are all randomized except Cypraea felina the distribution pattern of the group. Keywords : gastropod, distribution ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui kepadatan, kepadatan relatif dan pola penyebaran dari masing-masing jenis gastropoda serta indeks keanekaragam komunitas gastropoda di intertidal Pantai Malalayang (di belakang Minanga Hotel), Propinsi Sulawesi Utara. Pengambilan contoh gastropoda menggunakan kuadrat ukuran 0.5x0.5 m2 yang ditempatkan secara sistimatis dan proporsional pada substrat karang mati berpasir campur lumpur, substrat bebatuan sedikit berpasir substrat batu-berukuran. Hasil penelitian menemukan telah terjadi perubahan jumlah spesies gastropoda dari 30 spesies (Manginsela, 1998) menjadi hanya 15 spesies. Sedangkan kepadatan gastropoda yang terdapat di intertidal pantai Malalayang dari berkisar 0,13 individu/m2 saat ini 0,06-0,13 individu/m2 dan kepadatan relatif berkisar 2% - 38,5%. Indeks keanekaragaman gastropoda yang terdapat di intertidal karang mati berlapis lumpur tipis tertinggi adalah H’ = 2,412 menyusul kawasan berbatu adalah H’ = 2,232 serta terendah kawasan pada kawasan b adalah H’ = 2,059. Pola penyebaran gastropoda di intertidal ini semuanya acak kecuali Cypraea felina yang pola penyebarannya kelompok. Kata kunci : gastropoda, distribusi1 Bagian dari skripsi2 Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK-UNSRAT 3 Staf pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
44

Anthe, Silvester, Guntur Pasau e Adey Tanauma. "VARIASI ZONA LEMAH STRUKTUR INTERNAL GUNUNG LOKON BERDASARKAN STUDI SEISMO-VULKANIK". JURNAL ILMIAH SAINS 15, n.º 1 (10 de fevereiro de 2015): 27. http://dx.doi.org/10.35799/jis.15.1.2015.6776.

Texto completo da fonte
Resumo:
VARIASI ZONA LEMAH STRUKTUR INTERNAL GUNUNG LOKON BERDASARKAN STUDI SEISMO-VULKANIKABSTRAK Indonesia merupakan negara gunungapi dengan jumlah gunungapi aktif terbanyak di dunia yaitu 129 buah yang tersebar di jalur Cincin Api (Ring of fire) Pasifik dan sekitar 8% berada di Propinsi Sulawesi Utara. Gunung Lokon merupakan salah satu dari 129 buah gunungapi aktif di Indonesia yang sering erupsi dan mengalami perubahan Zona lemah sejak tahu 1829. Dalam penelitian ini dilakukan untuk posisi kantung magma gunung Lokon dan variasi zona lemah struktur internal gunung Lokon. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari PVMBG pos PGA Lokon-Mahawu Kakaskasen, Tomohon. Hasil dan analisis tersebut dipakai sebagai sumber mitigasi bencana dan perkembangan ilmu pengetahuan kegunungapian. Kata Kunci : zona lemah gunung Lokon, Gunung Lokon, WEAK ZONE VARIATION INTERNAL STRUCTURE MOUNT LOKON BASED ON SEISMO-VULCANIC STUDY ABSTRACT Indonesia is a volcanic country with the highest number of active volcanoes in the world that is 129 pieces scattered in the path of the Ring of Fire (Ring of Fire) Pacific and about 8% is in the province of North Sulawesi. Mount Lokon is one of 129 pieces of active volcanoes in Indonesia are often erupted and weak zone changes since out 1829. In this research, to position of Lokon mountain magma chamber and internal structure variations weak zone Lokon mountain. This study uses secondary data from PVMBG post PGA Lokon -Mahawu Kakaskasen, Tomohon. Results and analysis are used as a source of disaster mitigation and development of science volcanology. Keywords: Mount Lokon weak zone, Mount Lokon.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
45

Cahyono, Edi, Arman Arman, Ambo Wonua Nusantara, Sulastrianah Sulastrianah e Natalis Ransi. "Upaya Menyiapkan Kehidupan Normal Baru Menghadapi Pandemi Covid-19 Melalui Edukasi Kesehatan Diri Dan Lingkungan Pada Masyarakat Di Desa Lombuea Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan". Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) 3, n.º 2 (30 de novembro de 2021): 249. http://dx.doi.org/10.33772/jpmit.v3i2.22097.

Texto completo da fonte
Resumo:
Desa Lombuea merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara. Untuk meningkatkan mutu kehidupan masyarakat, pemerintah telah menempuh berbagai upaya antara lain peningkatan pendidikan dan pembinaan serta penyuluhan kesehatan. Selain itu juga melakukan pembinaan usaha ekonomi yang meliputi pembinaan usaha produksi, pengolahan hasil pertanian serta pembinaan pemasaran dan kelembagaan ekonomi desa. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat terintegrasi KKN Tematik ini meliputi: 1) Memberikan wawasan kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan keluarga untuk menyiapkan kehidupan normal baru dalam menghadapi penyebaran COVID-19 dan juga penyakit lainnya, 2) Memberikan pengetahuan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga. 3) Meningkatnya pengetahuan akan pentingnya kesehatan gigi dalam kaitannya dengan jantung, 4) Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan ternak untuk menunjang produksi protein keluarga. Untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah digariskan dalam kegiatan pengabdian ini, maka metode yang digunakan adalah sosialisasi, penyuluhan dan pembimbingan secara langsungs hingga melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang mandiri dan sehat. Secara umum tujuan utama dalam kegiatan pengabdian kepada masayarakat ini adalah untuk membangun masyarakat yang sehat dan mandiri. Untuk itu yang menjadi target kegiatan KKN-Tematik di Desa Lombuea Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan adalah: 1) Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam prilaku hidup bersih dan sehat, 2) Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap kesehatan keluarga, 3) Meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya pengelolaan lingkungan yang sehat, 4) Meningkatnya pengetahuan akan pentingnya kesehatan gigi dalam kaitannya dengan jantung, 6) Meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya pemenuhan kebutuhan protein hewani dalam keluarga melalui edukasi kesehatan hewan ternak peliharaan.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
46

Surur, Abubakar. "LEKTUR AGAMA DALAM AKSARA LONTARA BERBAHASA BUGIS". Al-Qalam 7, n.º 2 (11 de novembro de 2018): 24. http://dx.doi.org/10.31969/alq.v7i2.609.

Texto completo da fonte
Resumo:
<p>Propinsi Sulawesi Selatan didiami<br />empat suku yang merupakan penduduk<br />asli, masing-masing memiliki bahasa<br />tersendiri sebagai bahasa induk, yaitu<br />suku Bugis, Makassar, Mandar dan Suku<br />Toraja.<br />Bahasa Bugis tersebar luas, bukan<br />hanya di Sulawesi Selatan, tetapi menyebat<br />sampai ke seluruh pelosok tanah air.<br />Suku Bugis yang suka merantau sampai<br />keluar negeri dengan menggunakan<br />perahu khas yang disebut "pinisi",<br />banyak yang mendiami negara-negara<br />tetangga, seperti Malaysia, Singapura,<br />Brunei, Saudi Arabia dan negara lainnya.<br />Walaupun mereka telah menjadi warganegara<br />pada negara atau propinsi lain<br />yang didiaminya, mereka masih ketat<br />menggunakan bahasa Bugis sebagai<br />bahasa komunikasi antarmereka seharihari.<br />Disamping bahasa, orang Bugis<br />memiliki juga tulisan khusus yang dikenal<br />dengan tulisan lontara, masih tetap<br />digunakan, baik dalam surat-menyurat,<br />maupun dalam menyusun buku-buku<br />termasuk lektur agama (Islam).<br />Penyebaran dan perkembangan<br />Agama Islam di Sulawesi Selatan, sejak<br />awal menggunakan bahasa Bugis dan<br />aksara Lontara, didukung dengan kenyataan<br />bahwa orang-orang Bugis, yang<br />umumnya beragama Islam, lebih suka<br />menggunakan dan mempertahankan<br />pemakaian Bahasa Bugis sebagai sarana<br />komunikasi intern, disamping masih<br />banyak orang Bugis yang masih sulit<br />berkomunikasi dengan memakai bahasa<br />nasional, terutama mereka yang berdomisili<br />di pedesaan.<br />Penjelasan Undang-Undang Dasar<br />1945, pasal 36 menyebutkan :<br />"Di daerah-daerah yang mempunyai<br />bahasa sendiri, yang diperlihara<br />oleh rakyatnya dengan baik dan<br />bahasa-bahasa itu akan dihormati<br />dan dipelihara oleh nagara. Bahasa-<br />bahasa itupun merupakan sebahagian<br />kebudayaan Indonesia yang<br />hidup".<br />Dengan demikian, Bahasa daerah<br />Bugis dengan aksara Lontarak yang dimilikinya<br />sampai sekarang masih banyak<br />beredar dan dimiliki masyarakat serta<br />dibaca oleh penduduk yang menggunakan<br />bahasa Bugis, bahkan masih ada yanga<br />digunakan sebagai buku-buku rujukan di<br />Pesantren, Madrasah Diniyah dan Majelis<br />Taklim.<br />Untuk mengetahui lebih dalam,<br />perkembangan Lektur Agama tersebut,<br />penelitian dilakukan di Kotamadya Parepare,<br />Kota Sengkang, Watansoppeng<br />dan Kota Watampone, sebagai sampel<br />yang dianggap tersedia sumber data dan<br />tempat tinggal Ulama, pengarang Lektur<br />Agama berbahasa Bugis dapat ditemukan.<br />No. 12 Th. VII Juli/Desember 1995<br />LEKTUR AGAMA DALAM AKSARA LONTARA<br />BERBAHASA BUGIS 25<br />Pengumpulan data dilakukan melalui<br />wawan-cara dengan Ulama pengarang,<br />tokoh masyarakat, guru-gufu Madrasah<br />dan penerbit. Disamping itu, peneliti<br />melakukan juga pengamatan langsung ke<br />Pesantren dan Madrasah Diniyah.<br />Pengolahan dan analisis data dilakukan<br />dengan analisis kuantitatif dan analisis<br />kualitatif.</p>
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
47

Langido, Seprialince, Ermin Alperiana Mosooli e Leo Mardany Ruindungan. "DAMPAK PERSEMBAHAN SUKARELA BAGI JEMAAT MISKIN DI GPIBK JEMAAT KALVARI SABANG". VISIO DEI: JURNAL TEOLOGI KRISTEN 4, n.º 1 (8 de junho de 2022): 82–103. http://dx.doi.org/10.35909/visiodei.v4i1.283.

Texto completo da fonte
Resumo:
Di masa kini ada sebagian gereja yang tidak menetapkan pemberian persembahan persepuluhan, melainkan persembahan sukarela. Penelitian ini bermaksud melakukan kajian terhadap gereja yang menetapkan persembahan sukarela untuk mengetahui: 1) apakah persembahan yang diberikan lebih rendah atau lebih tinggi dari sepersepuluh pendapatan; 2) apakah persentasi tersebut sama bagi semua lapisan dalam jemaat? Subyek penelitian adalah Gereja Protestan Indonesia di Banggai Kepulauan (GPIBK) sebagai salah satu gereja yang tidak menerapkan persembahan persepuluhan. Fokus penelitian adalah salah satu jemaat terbesar di GPIBK yaitu Jemaat Kalvari Sabang yang berlokasi di kelurahan Sabang, kecamatan Bulagi Utara, kabupaten Banggai Kepulauan, propinsi Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan studi komparatif. Perbandingan persembahan dibuat berdasarkan kelas sosial yaitu kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah. Variabel kontrol adalah total pendapatan perbulan, total persembahan ke gereja per bulan, dan persentasi total persembahan ke gereja per bulan terhadap total pendapatan perbulan. Unit analisisnya adalah keluarga. Total keluarga yang dilibatkan berjumlah 28 keluarga. Hasil penelitian adalah: pertama, jemaat Kalvari Sabang memberi persembahan melebihi sepersepuluh dari pendapatan mereka setiap bulan. Kelas atas rata-rata 12,52%, kelas menengah 21,79%, dan bawah 30,17%. Kedua, persentasi persembahan kelas bawah lebih tinggi dari kelas menengah dan kelas atas. Makin rendah kelas sosial, makin tinggi persentasi pemberian ke gereja.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
48

Sumampouw, Yansen, Hesky S. Kolibu e Seni H. J. Tongkukut. "PEMBUATAN BIOETANOL DENGAN TEKNIK DESTILASI REFLUKS SATU KOLOM". JURNAL ILMIAH SAINS 17, n.º 1 (13 de novembro de 2015): 154. http://dx.doi.org/10.35799/jis.15.2.2015.10390.

Texto completo da fonte
Resumo:
PEMBUATAN BIOETANOL DENGAN TEKNIK DESTILASI REFLUKS SATU KOLOMABSTRAK Produksi minuman arak cap tikus di Propinsi Sulawesi Utara sangat melimpah dan dapat mencapai 100.000 liter per hari. Penggunaannya sebagai minuman keras telah menyebabkan berbagai tindak kejahatan yang terjadi dalam masyarakat sehingga diperlukan usaha untuk mengalihkan pemanfaatannya dari minuman keras menjadi etanol konsentrasi tinggi yang kemudian dapat diproses menjadi campuran bahan bakar yang disebut gasohol. Bioetanol yang dapat digunakan sebagai bahan campuran bahan bakar harus memiliki tingkat kemurnian 96%. Alkohol 40% akan ditingkatkan kemurniannya menjadi 96 %. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan alat pembuat etanol dengan teknik destilasi refluks. Pengukuran dilakukan secara terpisah untuk masing-masing variasi suhu. Hasil optimal yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu ketika suhu boiler berada pada rentang suhu 75,2°C - 75,4°C dengan tingkat kemurnian etanol mencapai 96% - 96,5%. Kata Kunci : Cap Tikus, Bioetanol, Destilasi Refluks. BIOETHANOL DEVELOPING WITH ONE COLUMN REFLUX DISTILLATION TECHNIQUE ABSTACT Wine beverage (local name :Cap Tikus) production in North Sulawesi is very abundant and can reach 100,000 liters per day. Its use as a liquor has caused a variety of crimes that occur in society so that needs necessary effort to divert the utilization of liquor into a high concentration of ethanol that can be processed into fuel mixture called gasohol. Bioethanol can be used as a fuel mixture should have a purity level of 96%. In this research Alcohol 40% will be increased to 96% purity. This research was conducted by an experimental method using ethanol maker with reflux distillation technique. Measurements performed separately for each variation in temperature. Optimal result obtained in this research are when the boiler temperature is at a temperature range of 75.2 °C - 75.4 °C with a purity level of ethanol reached 96% - 96.5%. Keywords : Cap Tikus, Bioethanol, Reflux Distillation Technique.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
49

Sundah, Ariantje, e Mint Husen Raya. "Improve Insight Self-Meaning Life in Revolution for Success Academic". Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan 5, n.º 2 (31 de dezembro de 2021): 105. http://dx.doi.org/10.30598/jbkt.v5i2.1529.

Texto completo da fonte
Resumo:
ABSTRAKTujuan Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana keefektifan konseling Adlerian meningkatkan self-meaning untuk success academic. Konseling Adlerian dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman self-meaning dengan desain penelitian pre-tes pos-tes control group. Subjek penelitian yang memperoleh intervensi adalah siswa SMPN 1 Airmadidi dan SMPN 2 Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara Propinsi Sulawesi Utara, tahun ajaran 2020/2021, yang low pemahaman self meaning life. Data angka dianalisis menggunakan uji Two Independent-Sample Test Mann Whitney-U. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa melalui konseling Adlerian, pemahaman self-meaning subjek eksperimen dapat meningkat secara berarti. Hal tersebut menunjukkan bahwa higt insiht self-meaning life student merupakan hal esensial fundamental yang membuka kesadaran diri, memicu creative in life style berkompetensi untuk hidup bermakna serta successfull yang memungkinkan self-actualisation di era revolusion industri sebagai peserta didik saat ini, bahkan ke depan dalam menghadapi dunia kerja. Sebagai rekomendasi: (1) konselor harus terampil melaksanakan Konseling yang membantu konseli memahami self-meanning life agar memiliki identitas successfull. (2) perlu dilaksanakan penelitian pelatihan konseling untuk guru Bimbingan Konseling di sekolah. Kata Kunci: konseling Adlerian, makna hidup, makna diri, kesuksesan hidup ABSTRACTThe purpose of this study was to determine how the effectiveness of Adlerian counseling in increasing self-meaning for academic success. Adlerian counseling was carried out to improve understanding of self-meaning with a pre-test post-test control group research design. The research subjects who received the intervention were students of SMPN 1 Airmadidi and SMPN 2 Airmadidi, North Minahasa Regency, North Sulawesi Province, in the 2020/2021 academic year, who had low understanding of self-meaning life. Numerical data were analyzed using the Two Independent-Sample Test Mann Whitney-U. The experimental results show that through Adlerian counseling, the experimental subject's understanding of self-meaning can be significantly increased. This shows that high-insight self-meaning student life is a fundamentally essential thing that opens self-awareness, triggers a competent creative in life style to live a meaningful and successful life that allows self-actualization in the industrial revolution era as students today, even in the future. face the world of work. As recommendations: (1) counselors must be skilled in implementing counseling that helps counselees understand self-meanning life in order to have a successful identity. (2) it is necessary to conduct research on counseling training for Counseling Guidance teachers in schools Keywords: adlerian counseling, meaning in life, self-meaning, life success full
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
50

Sulhan, Moh. "Nilai Profetis Pendidikan Islam untuk Menanggulangi Perdagangan Manusia". Nadwa 6, n.º 2 (22 de março de 2016): 151. http://dx.doi.org/10.21580/nw.2012.6.2.585.

Texto completo da fonte
Resumo:
<p>Traffi</p><p>cking creates human as commerce object by deception modus, trap, tease, fake appointment, forcing and exploitation, even the violations that insult the human. The Consortium of Indonesia Migrant Labour (KOBUMI) noted that 1-1.5 million from 5 million of Indonesia migrant labours are the victim. American Center for International Labor Solidarity (ACILS) report in 2003 noted that 700.000 to 1 million Indonesia migrant labours who is employable as prostitute. Many of provinces in Indonesia, such as North Sumatra, Riau, Lampung, West Java, Jakarta, Central Java, East Java, West Borneo, East Borneo, North Cele-bes, Bali, and The West Lesser Sundas are the sources of trafficking area. Seeing that trafficking serious problem in Indonesia, it is important to encourage the prevention by adopting many of ethic values as the reinforcement of human re-source and education. Here, Islamic education is important enough to overcome anti-trafficking.<br /><br /><strong>Abstrak</strong></p><p><strong></strong><br />Trafficking menjadikan manusia sebagai objek perdagangan melalui modus pen-ipuan, jebakan, bujuk rayu, janji palsu, pemaksaan dan eksploitasi serta bentuk-bentuk pelanggaran yang merendahkan martabat manusia. Konsorsium Buruh Migran Indonesia (KOBUMI) mencatat 1-1,5 juta dari 5 juta buruh migran In-donesia adalah korban. American Center for International Labor Solidarity (ACILS) report 2003 mencatat terdapat 700.000 sampai 1 juta buruh migran Indonesia yang dipekerjakan sebagai pekerjaan seksual, penghibur, dan ek-sploitasi kerja lainnya. Banyak propinsi di Indonesia seperti, Sumatera Utara, Riau, Lampung, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Bali dan Nusa Tenggara Barat adalah sumber daerah Trafficking. Melihat demikian serius problem Trafficking di In-donesia, dirasa sangat penting untuk mencari bentuk pencegahan melalui adopsi berbagai nilai etis bagi penguatan sumber daya manusia, penguatan kapasitas dengan pendidikan. Di sini, letak Pendidikan Islam untuk menanggulangi anti Trafficking ini menjadi penting untuk dirumuskan.<br /><br /></p>
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Oferecemos descontos em todos os planos premium para autores cujas obras estão incluídas em seleções literárias temáticas. Contate-nos para obter um código promocional único!

Vá para a bibliografia