Siga este link para ver outros tipos de publicações sobre o tema: Bamah 3.

Artigos de revistas sobre o tema "Bamah 3"

Crie uma referência precisa em APA, MLA, Chicago, Harvard, e outros estilos

Selecione um tipo de fonte:

Veja os 50 melhores artigos de revistas para estudos sobre o assunto "Bamah 3".

Ao lado de cada fonte na lista de referências, há um botão "Adicionar à bibliografia". Clique e geraremos automaticamente a citação bibliográfica do trabalho escolhido no estilo de citação de que você precisa: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

Você também pode baixar o texto completo da publicação científica em formato .pdf e ler o resumo do trabalho online se estiver presente nos metadados.

Veja os artigos de revistas das mais diversas áreas científicas e compile uma bibliografia correta.

1

Meihana, Mei, e Benyamin Lakitan. "The Impact of Groundwater Level Stress on the Morphological, Anatomical and Physiological of Beans (Phaseolus Vulgaris L.) in the Generative Phase". Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan 20, n.º 2 (28 de dezembro de 2022): 280. http://dx.doi.org/10.32663/ja.v20i2.3248.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kegiatan alih fungsi lahan yang terjadi sampai saat ini menyebabkan ketersediaan lahan kering untuk budidaya sayuran semakin berkurang oleh karena itu optimalisasi lahan basah perlu dilakukan.Salah satu lahan basah yang potensial adalah lahan rawa lebak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak morfologis, anatomis dan fisiologis cekaman muka air tanah dangkal dan genangan terhadap tanaman buncis di lahan rawa lebak. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2017 sampai dengan Januari 2018 di kolam percobaan yang berlokasi di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang dan di Laboratorium Terpadu Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Palembang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan kontrol (tidak direndam), M-13 (MAT 13 cm di bawah permukaan tanah), M-8 (MAT 8 cm di bawah permukaan tanah), M-3 (MAT 3 cm di bawah permukaan tanah) dan WL+2 (genangan 2 cm di atas permukaan tanah). Setiap perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwacekaman MAT dengan kedalaman 3 cm di bawah permukaan tanahdan genangan meningkatkan kandungan prolin tetapi menurunkan kandungan klorofil, laju perluasan daun relatif (RLER),berat segar daun spesifik (SLFW), dan kandungan air daun spesifik (SLWC). Jaringan akar terbentuk sejak satu hari setelah perlakuan diberikan. Tanaman buncis yang mengalami MAT dengan kedalaman 3 cm di bawah permukaan tanah dan genangan hanya mampu hidup selama 6 hari. Sementara tanaman buncis yang diberi perlakuan kedalaman MAT di atas 3 cm menunjukkan kemampuan untuk terus bertahan dan berhasil pulih. Tanaman buncis merupakan tanaman yang adaptif terhadap kondisi kedalaman MAT lebih dari 3 cm di bawah permukaan tanah dan berpeluang untuk dikembangkan di lahan rawa lebak.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
2

Andrieni, Putri Hanny, Rita Hayati e Zaitun Zaitun. "Pengaruh Residu Pembenah Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung(Ipomoea reptans Poir.) Pada Tanah Entisol". Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 7, n.º 1 (14 de março de 2022): 37–46. http://dx.doi.org/10.17969/jimfp.v7i1.19170.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari residu pembenah tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung (Ipomoea reptans Poir) pada tanah entisol. Penelitian ini dilakukan di bulan April sampai bulan Mei 2019 di Campus Experimental Site The ACIAR Project, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok non faktorial yang memiliki 9 jenis perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan penelitian terdiri dari kontrol 0% NPK, kontrol Urea dan KCl, kontrol NPK 50% rekomendasi, sekam padi 5 t ha-1 + NPK 0%, sekam padi 5 t ha-1 + Urea dan KCl, sekam padi 5 t ha-1 + NPK 50% rekomendasi, biochar sekam padi 5 t ha-1 + 0% NPK, biochar sekam padi 5 t ha-1 + N dan K, biochar sekam padi 5 t ha-1 + NPK 50% rekomendasi. Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil bahwa residu pembenah tanah berpengaruh sangat nyata pada parameter tinggi tanaman saat berumur 2, 3 dan 4 MST dan parameter diameter batang saat berumur 2, 3 dan 4 MST, serta berpengaruh tidak nyata pada perameter jumlah daun, berat basah berangkasan atas (shoot) dan berat kering berangkasan atas (shoot) per rumpun, berat basah berangkasan bawah (root) dan berat kering berangkasan bawah (root) per rumpun, berat basah total berangkasan dan berat kering total berangkasan, rasio berangkasan atas (shoot) dan berangkasan bawah (root), laju pertumbuhan relatif, dan laju asimilasi bersih.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
3

Apriany, Rina, Muliadi Muliadi e Zulfian Zulfian. "Analisis Struktur Bawah Permukaan Tanah Daerah Rawan Kerusakan Jalan di Tanjakan Semboja Kabupaten Sanggau dengan Metode Geolistrik Resistivitas". PRISMA FISIKA 9, n.º 1 (12 de abril de 2021): 21. http://dx.doi.org/10.26418/pf.v9i1.45244.

Texto completo da fonte
Resumo:
Telah dilakukan penelitian tentang struktur bawah permukaan tanah di Tanjakan Semboja Kabupaten Sanggau. Ruas jalan di tanjakan Semboja ini sering mengalami kerusakan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner-Schlumberger. Lintasan yang digunakan sebanyak 4 buah lintasan yang masing-masing memiliki panjang 75 m. Berdasarkan penampang resistivitas, struktur bawah permukaan Lintasan 1 dengan nilai resistivitas 24,87 – 76,5 Ωm adalah tanah lanau pasiran basah dengan ketebalan 3,14 m dan tanah lanau pasiran kering dengan ketebalan 8,01 m. Lintasan 2 dengan nilai resistivitas 0,667 – 2211,83 Ωm diidentifikasi sebagai lapisan tanah lempung lanau basah lembek, lanau pasiran, lempung berbatu, pasir berkerikil dan batu pasir. Lapisan tanah lempung lanau basah lembek dengan ketebalan 9,9 m diduga sebagai penyebab jalan pada Lintasan 2 rentan terhadap kerusakan karena sifat lapisan tanahnya yang expansive. Lintasan 3 dengan nilai resistivitas 7,452 – 135,783 Ωm diidentifikasi sebagai lapisan tanah lempung lanau basah lembek bercampur pasir dengan ketebalan 4,2 – 8,3 m dan lapisan tanah lanau pasiran kering dengan ketebalan 2,5 – 3,8 m. Lapisan tanah lempung lanau basah lembek bercampur pasir diduga penyebab kerusakan pada Lintasan 3. Lintasan 4 dengan nilai resistivitas 19,15 – 158,72 Ωm diidentifikasi sebagai lapisan tanah lanau pasiran basah dengan ketebalan 6 − 9,9 m dan lapisan tanah lanau pasiran bercampur lempung berbatu dengan ketebalan 1,25 − 9,58 m. Lapisan tanah lanau pasiran basah diduga penyebab kerusakan pada Lintasan 4. Daerah yang sering mengalami kerusakan pada tanjakan Semboja memiliki struktur lapisan tanah lempung lanau basah lembek dan lapisan tanah lanau pasiran basah dengan nilai resistivitas 15 – 35,7 Ωm. Lapisan dengan sifat expansive ini memiliki ketebalan yang lebih besar dari lapisan yang tidak expansive. Kata Kunci: metode geolistrik, resistivitas, Wenner-Schlumberger, tanjakan Semboja
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
4

Ramli, Alimudin &. Melissa Syamsiah &. "APLIKASI PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR STEK BATANG BAWAH MAWAR (Rosa Sp.) VARIETAS MALLTIC". AGROSCIENCE (AGSCI) 7, n.º 1 (26 de outubro de 2017): 194. http://dx.doi.org/10.35194/agsci.v7i1.52.

Texto completo da fonte
Resumo:
Bibit tanaman mawar yang berkualitas baik dapat diperoleh melalui perbanyakan secara vegetatif dengan menggunakan stek batang bawah mawar, tetapi kekurangan bibit yang berasal dari stek batang bawah adalah tidak selamanya dapat menghasilkan persentase perakaran yang tinggi. Salah satu zat pengatur tumbuh alami yang dapat digunakan dalam pembibitan dengan menggunakan stek batang adalah perasan bawang merah, karena bawang merah mengandung zat pengatur tumbuh yang mempunyai peranan irip Asam Indol Asetat (IAA). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan akar stek batang bawah mawar dan mengetahui konsentrasi ekstrak bawang merah yang dapat menghasilkan pertumbuhan akar stek batang bawah mawar paling baik. Parameter yang diamati adalah panjang akar, jumlah akar, berat basah akar, dan berat kering akar. Rancangan percobaan yang digunakan adalahRancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 kelompok. Setiap unit percobaan menggunakan 3 buah stek batang. Perlakuan tersebut adalah ekstrak bawang merah konsentrasi 0%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak bawang merah pada konsentrasi yang berbeda berpengaruh terhadap parameter panjang akar, jumlah akar, berat basah akar, dan berat kering akar. Ekstrak bawang merah dengan konsentrasi 70% menunjukan hasil yang optimal.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
5

Muhamad Alimudi, Ramli &. "PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR STEK BATANG BAWAH MAWAR (Rosa Sp.) The Influence of difference onion extract (Allium cepa L.) to the root growth of rose rootsctock cuttings (Rosa Sp.)". AGROSCIENCE (AGSCI) 6, n.º 2 (28 de novembro de 2017): 70. http://dx.doi.org/10.35194/agsci.v6i2.103.

Texto completo da fonte
Resumo:
Bibit tanaman mawar yang berkualitas baik dapat diperoleh melalui perbanyakan secara vegetatif dengan menggunakan stek batang bawah, tetapi metode ini memiliki kekurangan karena bibit yang berasal dari stek batang bawah tidak selamanya dapat menghasilkan persentase perakaran yang tinggi. Salah satu zat pengatur tumbuh alami yang dapat digunakan dalam pembibitan dengan menggunakan stek batang adalah perasan bawang merah, karena bawang merah mengandung zat pengatur tumbuh yang mempunyai peranan mirip Asam Indol Asetat (IAA). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan akar stek batang bawah mawar dan mengetahui konsentrasi ekstrak bawang merah yang dapat menghasilkan pertumbuhan akar stek batang bawah mawar paling baik. Parameter yang diamati adalah panjang akar, jumlah akar, berat basah akar, dan berat kering akar. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 kelompok. Setiap unit percobaan menggunakan 3 buah stek batang. Perlakuan tersebut adalah ekstrak bawang merah konsentrasi 0%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis varians pada taraf kepercayaan 95% kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak bawang merah pada konsentrasi yang berbeda berpengaruh terhadap parameter panjang akar, jumlah akar, berat basah akar, dan berat kering akar. Ekstrak bawang merah dengan konsentrasi 70% menunjukan hasil yang optimal.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
6

Hartoyo, Edi, e Lina Purnamasari. "Perubahan Pola Serotipe Pasien Demam Berdarah Dengue pada tahun 2014, 2016, dan 2018 di Area Lahan Basah". Sari Pediatri 22, n.º 3 (27 de outubro de 2020): 160. http://dx.doi.org/10.14238/sp22.3.2020.160-3.

Texto completo da fonte
Resumo:
Latar belakang. Dengue adalah infeksi virus akut dengan 4 serotipe virus. Penelitian seroprevalensi pada anak di Indonesia menunjukkan terdapat perubahan pola serotipe dengue dari berbagai daerah di Indonesia. Tujuan. Mengetahui apakah ada perubahan pola serotipe pasien DBD pada tahun 2014, 2016, dan 2018 di area lahan basah di Kalimantan Selatan.Metode. Penelitian epidemiologi ini melibatkan 145 pasien anak di bawah 18 tahun yang dirawat di RS Ulin pada tahun 2014, 2016 dan 2018 dan didiagnosis DBD oleh dokter spesialis anak berdasarkan tanda klinis, darah lengkap, dan serologi (IgM, IgG dengue). Sampel darah juga diperiksa untuk jenis serotipe dengan metode RT-PCR.Hasil. Serotipe dengue pada tahun 2014 terbanyak adalah DENV-2 (38%), diikuti oleh DENV-3 (30%), DENV-4 (24%), DENV-1 (8%); pada 2016 DENV-4 (35%), DENV-2 (29%), DENV-3 (21%), DENV-1 (15%); pada 2018 DENV-3 (39%), DENV-4 (29%), DENV-2 (23%), DENV-1 (9%).Kesimpulan. Terdapat perubahan pola dominasi serotipe dengue di area lahan basah dari DENV-2 (2014), DENV-4 (2016) menjadi DENV-3 (2018).
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
7

Alfiansyah, Gusti, Muhammad Hazmi e Insan Wijaya. "Respons Pertumbuhan Dan Produksi Sorgum (Sorgum bicolor L.) Pada Pemangkasan Daun Bagian Bawah Dan Populasi Pada Lubang Tanam". Callus: Journal of Agrotechnology Science 1, n.º 2 (16 de dezembro de 2023): 9–20. http://dx.doi.org/10.47134/callus.v1i2.1967.

Texto completo da fonte
Resumo:
Sorgum (Sorghum bicolor L.) adalah tanaman serealia yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia karena mempunyai daerah adaptasi yang luas. Tanaman sorgum memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga sangat baik digunakan sebagai sumber bahan pangan maupun pakan ternak alternatif. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produksi tanaman sorgum diantaranya yaitu pemangkasan daun bagian bawah dan menambahkan populasi sorgum pada tiap lubang tanam untuk memaksimalkan produksi sorgum. Pemangkasan daun merupakan salah satu cara untuk mengatur keseimbangan tanaman sehingga dapat memberikan pertumbuhan yang baik, sehingga dengan demikian pertumbuhan vegetatif tanaman dapat diseimbangkan dengan pertumbuhan generatif. Selain itu pada populasi tinggi, kompetisi antar tanaman dapat terjadi sehingga pertumbuhan dan hasil per individu menjadi berkurang, namun karena jumlah tanaman per hektar bertambah dengan meningkatnya populasi, maka produksi sorgumper hektar masih dapat meningkat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor dan tiga ulanganr. Dua faktor tersebut yaitu pemangkasan daun bagian bawah (D) dalam 2 taraf, yaitu : P0 = tanpa pemankasan, P1 = pangkas umur 60 hst dan populasi pada lubang tanam (P) dalam 5 taraf, yaitu : P1 = 1 tanaman/lubang, P2 = 2 tanaman/lubang, P3 = 3 tanaman/lubang, P4 = 4 tanaman/lubang, P5= 5 tanaman/lubang. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara perlakuan pemangkasan daun bagian bawah dan populasi pada lubang tanam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum terbukti pada variabel jumlah daun, jumlah biji persampel berat 1000 biji, dan berat biji basah basah.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
8

Admojo, Lestari, Nur Eko Prasetyo, Elya Afifah e Hananto Hadi. "PENGARUH JUVENILITAS ENTRES TERHADAP KARAKTER TUNAS BIBIT OKULASI DINI TANAMAN KARET". Jurnal Penelitian Karet 31, n.º 1 (1 de junho de 2013): 13. http://dx.doi.org/10.22302/jpk.v31i1.129.

Texto completo da fonte
Resumo:
Secara umum, keturunan klonal dari tanaman karet belum tentu menunjukkan performa sesuai dengan ortetnya meskipun sifat genetisnya sama. Hal tersebut terjadi karena entres yang digunakan sebagai sumber batang atas pada perbanyakan klonal tidak lagi memperlihatkan tipe juvenil. Perbaikan juvenilitas bibit antara lain bisa diupayakan melalui penggunaan entres tipe juvenil yang diokulasikan pada batang bawah usia dini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh juvenilitas entres terhadap karakter tunas bibit okulasi dini. Penelitian disusun secara RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 2 perlakuan entres (tipe juvenil dan tipe dewasa). Setiap perlakuan terdiri atas 3 ulangan, dengan masing-masing ulangan menggunakan 10 tanaman. Jenis entres yang digunakan yaitu cabang primer usia muda sebagai sumber mata tunas tipe juvenil dan wiwilan cabang tersier sebagai sumber mata tunas tipe dewasa klon IRR 112. Entres selanjutnya diokulasikan pada batang bawah usia 2,5 bulan. Pengamatan dilakukan pada karakter tunas, yaitu panjang tunas payung I dan payung II, sudut tunas, bobot basah dan bobot kering tajuk-akar, dan rasionya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter tunas bibit okulasi dini dari kedua perlakuan menunjukkan beda nyata kecuali rasio bobot basah dan bobot kering tajuk-akar. Karakter tunas payung I dan payung II bibit asal mata tunas cabang primer (Juvenile Budding atau JB) nyata lebih panjang dari bibit asal mata tunas cabang wiwilan (Mature Budding atau MB). Sudut tunas bibit JB nyata lebih kecil dari bibit MB. Bobot basah dan bobot kering tajuk-akar bibit JB nyata lebih besar dibandingkan bibit MB. Adapun rasio bobot basah dan bobot kering tajuk akar kedua perlakuan tidak berbeda nyata. Diterima : 2 Januari 2013; Disetujui : 14 Maret 2013 How to Cite : Admojo, L., Prasetyo, N. E., Afifah, E., & Hadi, H. (2013). Pengaruh juvenilitas entres terhadap karakter tunas bibit okulasi dini tanaman karet. Jurnal Penelitian Karet, 31(1), 13-19. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/129
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
9

Tanjung, Nelson. "EFEKTIFITAS BERBAGAI BENTUK FLY TRAP DAN UMPAN DALAM PENGENDALIAN KEPADATAN LALAT PADA PEMBUANGAN SAMPAH JALAN BUDI LUHUR MEDAN TAHUN 2016". Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) 11, n.º 3 (5 de novembro de 2018): 217–22. http://dx.doi.org/10.36911/pannmed.v11i3.104.

Texto completo da fonte
Resumo:
Lalat merupakan salah satu insekta (serangga) yang termasuk ordo diptera, mempunyai sepasang sayap berbentuk membran. Lalat juga merupakan spesies yang berperan dalam masalah kesehatan, yaitu sebagai vektor penularan penyakit saluran pencernaan seperti: kolera, typhus, disentri, dan lain-lain. Penyebaran penyakit oleh lalat dapat terjadi melalui kontak makanan dan minuman dimana tubuh lalat seperti pada kaki, mulut, sayapnya telah menempel bibit- bibit penyakit yang dibawanya dari tempat- tempat yang kotor, oleh karena itu perlu adanya pengendalian terhadap populasi lalat tersebut. Penggunaan flytrap diduga mempunyai pengaruh terhadap kepadatan populasi lalat, oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Flytrap terhadap kepadatan populasi lalat di pembuangan sampah Jalan Budi Luhur Medan. Dalam penelitian ini digunakan 3 unit Fly trap (bentuk kubus, segitiga dan bulat) dan 3 jenis umpan (Udang Basah, Insang Ikan dan Ampas Tebu) dengan ukuran masing-masing Fly trap 30cm×30cm×30cm, dimana diameter kerucut berukuran atas 5cm dan bagian bawah berdiameter 10 cm sebagai jalan masuknya lalat dari bawah dengan tinggi kaki Flytrap 7cm, dengan kawat kasa sebagai dingding. Alat ini dipasang selama sembilan hari, sedangkan alat untuk mengukur kepadatan lalat menggunakan Flygrill. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dari ketiga bentuk Flytrap lalat lebih menyukai Flytrap yang berbentuk kubus dengan jumlah lalat yang masuk dari ketiga umpan ( udang basah, insang ikan dan ampas tebu ) adalah 1987 ekor dengan rata- rata 221 ekor. Dan umpan yang paling disukai lalat dari ketiga umpan (udang basah, insang ikan dan ampas tebu) tersebut adalah insang ikan 2294 ekor dengan rata-rata 255 ekor. Hasil penelitian ini diuji dengan uji statistik one way anova menunjukkan bahwa nilai p = 0,001<0,05 dapat diartikan bahwa secara statistik H0 ditolak. Maka disimpulkan bahwa flytrap berbentuk kubus dan umpan insang ikan lebih efektif dalam pengendalian lalat. Saran dari penelitian ini diharapkan masyarakan dapat membuat atau menggunakan Flytrap untuk menurunkan kepadatan lalat khususnya di pemukiman yang berada di sekitar pembuangan sampah budi luhur, karena alat ini tidak menimbulkan bahaya dan sangat efektif dalam menangkap lalat.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
10

Nurfaijah, Budi Indra Setiawan, Chusnul Arif e Slamet Widodo. "Sistem Kontrol Tinggi Muka Air Untuk Budidaya Padi". Jurnal Irigasi 10, n.º 2 (17 de setembro de 2015): 97. http://dx.doi.org/10.31028/ji.v10.i2.97-110.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini bertujuan merancang sistem kontrol untuk menjaga tinggi muka air dan kelembaban tanah pada level yang dibutuhkan tanaman dan mengkaji tinggi muka air dan kelembaban tanah optimum pada setiap fase pertumbuhan budidaya padi. Sistem kontrol tinggi muka air dibentuk berdasarkan sistem kendali on-off dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno ATMega328P. Ketika sensor memberikan input bahwa tinggi muka air berada di bawah set point maka dengan perintah mikrokontroler valve irigasi akan terbuka dan valve drainase tertutup. Jumlah dan waktu pemberian dan pengeluaran air irigasi tergantung set point. Set point dikontrol berdasarkan perlakuan rejim air. Rejim air terdiri dari 3 perlakuan yaitu Rejim Basah (RB), Rejim Agak Basah (RAB) dan Rejim Kering (RK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem irigasi otomatis sangat efektif dan efisien dalam mengendalikan tinggi muka air sesuai dengan algoritma kendali. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan rejim air mempengaruhi pertumbuhan tanaman, produktivitas lahan dan produktivitas air. Perlakuan rejim agak basah memberikan jumlah anakan tertinggi (138 anakan), hasil tanaman tertinggi 194,7 g/rumpun (setara 21, 6 ton/ha dengan asumsi jarak tanam 30 cm x 30 cm) dan produktivitas air tertinggi 3,16 kg/m3.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
11

Benny Osta Nababan, Shofie Salsabila Kalmindah, Wawan Hari Subagyo, Dwi Oktiana Irawati e Andri Budi Santosa. "PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KUE BASAH TRADISIONAL PADA USAHA MIKRO CI ALIH SUKAJADI KOTA BOGOR". Economicus 18, n.º 1 (24 de junho de 2024): 32–43. http://dx.doi.org/10.47860/economicus.v18i1.393.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen kue basah tradisional pada usaha mikro Ci Alih Sukajadi Kota Bogor. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik kuisioner digital yaitu melalui Google Form bersifat tertutup yang disebar kepada 100 responden yang ditunjukkan kepada konsumen Ci Alih Sukajadi dan sekitarannya. (1) Hasil penelitian uji F menunjukkan bahwa, variabel bebas (Produk, harga, promosi dan lokasi) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel terikatnya (keputusan pembelian), dilihat dari nilai signifikan di bawah 0,1 dan nilai Fhitung 13,788 > Ftabel 2,00. (2) Serta hasil hitung uji t, dimana variabel lokasi memperoleh hasil thitung sebesar 3,491 sehingga hal ini dapat dikatakan variabel lokasi merupakan varabel yang paling mempengaruhi variabel keputusan pembelian pada kue basah tradisional Ci Alih Sukajadi Kota Bogor. (3) Koefisien determinasi (adjusted R) sebesar 0,341 yang berarti bauran pemasaran dapat dijelaskan oleh model dengan variabel bebas (produk, harga, promosi dan lokasi) sebesar 34,1% sedangkan sisanya 65,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
12

Rahim, Abd. "Analisis Penentuan Ground Support Recommendation Decline Cikoneng Underground Gold Mine Kebupaten Pandeglang Provinsi Banten". Jurnal Teknik AMATA 3, n.º 2 (26 de dezembro de 2022): 87–92. http://dx.doi.org/10.55334/jtam.v3i2.309.

Texto completo da fonte
Resumo:
Geoteknik tambang bawah tanah merupakan salah satu cara untuk menganalisa kestabilan lubang bukaan tambang bawah tanah dalam menentukan sistem penyangga dan membahas sistem penyangga tidak dapat dipisahkan dengan analisa pembuatan rekomendasi sistem penyangga sebagai langkah awal dalam merancang memilih berbagai jenis penyangga pada tambang bawah tanah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tipe kelas batuan, menentukan ground support recommendation dari sistem RMR dan mengetahui faktor keamanan lubang bukaan. Metode dalam penelitian ini dilakukan langsung di lapangan dan data tersebut di olah dalam beberapa persamaan rumus yang nantinya untuk melihat jumlah baut batuan yang dibutuhkan dalam pemasangan penyangga dan setelah semua data telah terkumpul dilakukan analisa pemodelan menggunakan sofwere phase2 untuk melihat kestabilan lubang bukaan setelah dilakukan pemasangan penyangga. Berdasarkan klasifikasi geomekanik, massa batuan di decline Cikoneng untuk kuat tekan berkisar 2,86 Mpa (point load index), RQD rata-rata 72% (sedang), spasi discontinuity total 1-3 m, kondisi diskontinuity dengan rating 23 point, kondisi air tanah dengan nilai bobot 7 (basah-menetes), orientasi discontinuity rata-rata memiliki faktor terkoreksi -3,64. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan beberapa rumus persaamaan didapat 3 jenis penyangga dengan RMR yang berbeda-beda serta hasil pemodelan menggunakan sofwere phase2 diperoleh total perpindahan batuan sebelum penyangga 0,000187088 m dan setelah pemasangan penyangga menjadi 0,000176672 m. kondisi batuan daerah penelitian termasuk dalam kelas III dengan tipe batuan sedang (RMR 54), GSR tipe 1 RMR>51, GSR tipe 2 RMR 41-50, GSR tipe 3 RMR <40, serta faktor keamanan naik menjadi 1,83 yang sebelumnya tanpa penyangga 1,30.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
13

Purwanto, Hadi. "Metode Pembelajaran “Permainan 3 On 3” untuk Meningkatkan Kemampuan Passing Bawah Bola Voli pada Siswa". Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha 10, n.º 1 (23 de janeiro de 2022): 10–16. http://dx.doi.org/10.23887/jiku.v10i1.36334.

Texto completo da fonte
Resumo:
Nilai bola voli khususnya passing bawah pada siswa masih rendah sehingga guru harus melakukan inovasi dalam pembelajaran sebaik mungkin untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswanya. Penelitian ini bertujuan menganalisis metode Pembelajaran “Permainan 3 On 3” untuk meningkatkan kemampuan Passing Bawah Bola Voli pada Siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan memperbaiki setiap siklus pembelajaran. Sampel penelitian berjumlah siswa 34 orang. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis data yaitu permainan 3 on 3 dapat meningkatkan proses dan kemampuan passing bawah bola voli pada siswa kelas VIII SMP. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran dan hasil belajar siswa yang selalu meningkat dari siklus 1 hingga siklus II dan hasil persentase siklus II sebesar 82,96%. Pengajaran dengan menggunakan permainan 3 on 3 dapat menjadikan pembelajaran passing bawah bola voli pada siswa menjadi lebih baik, siswa lebih antusias dan merasa senang dalam mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan dan terlihat tidak merasa bosan.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
14

Sudrajat, Muhammad Fadli. "Kontribusi Latihan Passing Bawah Berpasangan dan Passing Bawah Ke Dinding Terhadap Ketepatan Passing Bawah". Movement and Education 4, n.º 1 (6 de fevereiro de 2024): 10–17. http://dx.doi.org/10.37150/mae.v4i1.2581.

Texto completo da fonte
Resumo:
This research was motivated by the inability of the volleyball players at SDN 1 Pasirjati to make down passes so that when they were about to make a pass the ball was often not directed which resulted in the ball going out of court. This research aims to determine the effect of pair bottom passing practice and bottom passing practice against a wall on volleyball bottom passing accuracy. This type of research uses quantitative research and uses pre-experimental methods. The instrument used in this research was accuracy of passing down (Brumbach) using a sample of 12 volleyball players from SDN 1 Pasirjati. The sampling technique in this research uses a total sampling technique. The research was conducted in the field at SDN 1 Pasirjati. The results of the study showed that the results of the paired down passing exercise had an average increase of 2 times, while the results of the down to the wall passing exercise had an average increase of 3 times, so the results of the down to the wall passing exercise were greater and had a significant influence on increasing the ability to accurately pass volleyball.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
15

Nirtha NNPS, Rd Indah, e Dwi Puspita Sari. "ANALISIS NILAI PH DAN KONSENTRASI LOGAM BESI (Fe) PADA MEDIA LAHAN BASAH BUATAN ALIRAN HORIZONTAL BAWAH PERMUKAAN YANG MENGOLAH AIR SALURAN REKLAMASI". EnviroScienteae 14, n.º 3 (31 de dezembro de 2018): 200. http://dx.doi.org/10.20527/es.v14i3.5692.

Texto completo da fonte
Resumo:
One of the impacts of reclamation of swamps is poison substances in the water channels, which can cause to pyrite oxidation, sedimentation and accumulation of toxic substances in secondary channels. The reclamation channel unit in Semangat Karya Village has a water pH of ± 3 and has the iron level of 4.95 mg / l. Based on South Kalimantan Provincial Governor Regulation Year 2007, pH grade and iron concentration are over the quality standard, while the water is consumed by the residents for everyday intentions. One of the technologies that are applied to increase the pH and to minimize the concentration of iron (Fe) is constructed wetland with the horizontal sub-surface flow (CW-HSSF). The objectives of this research were to study the dynamics of pH and Fe in the media acid sulfate soils mixed with organic fertilizer (bokashi) 10% at CW-HSSF system using Purun Tikus (Eleocharis dulcis) and Kalakai (Stenochlaena palustris). The conclusion of this research indicated that pH value and absorption of Fe in CW-HSSF using Purun Tikus (Eleocharis dulcis) was better than Kalakai (Stenochlaena palustris).
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
16

Suyetno, Suyetno, Asfaruddin Asfaruddin, Farida Aryani e Sri Mulatsih. "The Effect of Composition of Sub Soil Media and Cow Manure on the Growth of Areca Betara in Nurseries". Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan 22, n.º 1 (28 de junho de 2024): 18–28. http://dx.doi.org/10.32663/ja.v22i1.4104.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai komposisi media sub soil dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan bibit pinang Betara di persemaian. Percobaan dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2022 di Pos Pembibitan BPDAS Ketahun, Jalan Jati No. 39 Kelurahan Sawah Lebar, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari lima (5) perlakuan yaitu Komposisi Media (M) dengan 5 ulangan. Tiap perlakuan terdiri dari 10 benih sehingga total menjadi 250 benih. Perlakuan komposisi Media (M) adalah sebagai berikut: M1 : Tanah Subsoil 100%; M2: Tanah Subsoil + Pupuk Kandang Sapi (3:1); M3 : Tanah Subsoil + Pupuk Kandang Sapi (2:1); M4: Tanah Subsoil + Pupuk Kandang Sapi (1:1); dan M5: Tanah Topsoil 100%. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis keragaman pada tingkat kepercayaan 5%, apabila mempunyai pengaruh nyata atau sangat nyata diuji lebih lanjut dengan uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada tingkat kepercayaan 5%. Hasil penelitian menyimpulkan: (1) Perlakuan komposisi media tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 2 mst sampai 8 mst, jumlah daun, panjang akar, jumlah akar, berat basah akar, berat kering akar dan bibit pinang. bobot basah, namun berpengaruh nyata dan sangat nyata terhadap tinggi tanaman 10 s/d 16 mst, bobot basah tajuk, dan bobot kering tajuk; (2) Komposisi media yang terbaik untuk persemaian pinang Betara adalah komposisi lapisan tanah bawah yang dicampur pupuk kandang sapi dengan perbandingan 1:1.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
17

Sapari, Heri Moch. "MENGGUNAKAN PERMAINAN 3 ON 3 DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA SISWA KELAS IX-C SMP NEGERI 15 TASIKMALAYA". Jurnal Wahana Pendidikan 6, n.º 1 (7 de janeiro de 2019): 97. http://dx.doi.org/10.25157/wa.v6i1.2050.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya keterampilan passing bawah bolavoli peserta didik di kelas IX-C SMP Negeri 15 Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan apakah permainan 3 on 3dapat meningkatakan keterampilan passing bawah bolavoli pada siswa kelas IX-C SMP Negeri 15 Tasikmalaya. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Desain penelitian ini menggunakan Model Kurt Lewin dalam 2 siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan & observasi, dan refleksi. Sampel penelitian meliputi siswa kelas IX-C yang berjumlah 36 siswa di SMP Negeri 15 Tasikmalaya. Fokus penelitian adalah meningkatkan keterampilan passing bawah. Teknik pengumpulan data melalui tes perbuatan. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keterampilan Passing Bawah Bolavoli Menggunakan Permainan 3 On 3 Untuk Siswa Kelas IX-CSMP Negeri 15 Tasikmalaya mengalami peningkatan, yaitu dari Hasil tes siklus I diperoleh sebanyak 8 siswa (32,26%) tuntas belajar, dan 18 siswa atau 67,74% belum tuntas belajar. Kemudian pada hasil tes siklus II menunjukkan 24siswa (93,55%) tuntas belajar dan 2 siswa atau 6,45% belum tuntas belajar. Berdasarkan hasil rerata yang diperoleh tersebut dapat dikatakan terjadi peningkatan 20,18% pada siklus II dari siklus I. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan permainan 3 on 3dapat meningkatkan proses pembelajaran dan kemampuan passing bawah bola voli siswa kelas IX-C SMP Negeri 15 Tasikmalaya.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
18

Mubin, Mubin, Anita Treisya Aristawati, Radhiyatul Ula, Eka Aji Pramita, Roni Hermawan, Mohamad Akbar e Mohamad Syahril. "Kualitas Kimia Mie Basah Rono Tapa". JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis 4, n.º 1 (11 de novembro de 2023): 32. http://dx.doi.org/10.56630/jago.v4i1.514.

Texto completo da fonte
Resumo:
Rono tapa (teri panggang) adalah ikan teri yang dibungkus daun pisang lalu dipanggang. Rono dan tapa, adalah dua suku kata dari bahasa Kaili. Rono artinya ikan teri dan Tapa artinya panggang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kimia mie basah rono tapa, sedangkan manfaatnya adalah untuk dapat memberikan informasi ilmiah mengenai kualitas kimia mie basah rono tapa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2023. Pembuatan Mie Basah Rono Tapa dilaksanakan di Laboratorium THP STPL Palu. Analisis protein, kadar air, kadar abu dan kalsium dilaksanakan di Laboratorium Kimia FMIPA Universitas Tadulako Palu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu pengujian kadar air dan kadar abu yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga diperoleh 12 unit percobaan. sedangkan pengujian kalsium dan protein menggunakan deskriptif dengan formulasi mie basah empat taraf perlakuan, yaitu 0%, 15%, 25%, dan 35% rono tapa setiap perlakuan dilakukan 3 ulangan dan dilanjutkan dengan uji Anova. Hasil dari pengujian analisis didapatkan diantaranya; rata-rata kadar kalsium tertinggi adalah pada perlakuan P3 yaitu 0,035 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan P0 yaitu 0,020 %. Rata-rata kadar air tertinggi adalah pada perlakuan P3 yaitu 44 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan P0 yaitu 38 %. Rata-rata kadar protein tertinggi adalah pada perlakuan P3 yaitu 7,975 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan P0 yaitu 4,706 %. Rata-rata kadar abu tertinggi adalah sama untuk 3 perlakuan yaitu 3 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan P0 yaitu 2 %. Analisis kimia pada mie basah rono tapa yang terbaik adalah pada perlakuan P3 yaitu kadar kalsium 0,035%. kadar air 44%. kadar protein 7,975%. Kadar abu adalah sama untuk 3 perlakuan yaitu 3%.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
19

Hasir, Muhammad, Irawati e Syamsul Razzak Haraty. "Identifikasi Lapisan Hidrostratigrafi Air Tanah Menggunakan Metode Resistivitas Konfigurasi Schlumberger Di Pulau Bungkutoko, Kota Kendari". Einstein's: Research Journal of Applied Physics 1, n.º 1 (1 de janeiro de 2023): 31–37. http://dx.doi.org/10.33772/einsteins.v1i1.149.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini dilakukan di Pulau Bungkutoko, Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan profil bawah permukaan lapisan hidrostratigrafi air tanah dan menentukan kedalaman profil hidrostragrafi akuifer air tanah. Akuisisi data dilakukan dengan menggunaan metode resistivitas konfigurasi Schlumberger. Pengumpulan data dilakukan sebanyak tiga lintasan, dengan panjang lintasan 200 meter, 300 meter dan 300 meter. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan softwere Progress untuk mendapatkan nilai resitivitas yang sebenarnya. Hasil pengolahan data pada lintasan pengukuran ditampilkan dalam bentuk resistivity log yang mempresentasi profil lapisan hidrostratigrafi air tanah. Profil kedalaman akuifer air tanah pada lokasi penelitian (Lintasan-1, Lintasan-2, dan Lintasan-3) masingmasing terdiri atas lapisan pasir, kerikil berlempung basah, kerikil, gamping dan batupasir. Pada ketiga lapisan tersebut, lapisan hidrostratigrafi berdasarkan nilai resistivitas Lintasan-1 tidak ditemukan lapisan akuifer, lapisan akuifer Lintasan-2 berada pada kedalaman 8,47-19,17 meter dengan nilai resistivitas 90,95 Ωm dan lapisan akuifer Lintasan-3 berada pada kedalaman 3,26-7,18 meter dengan nilai resistivitas 31,06 Ωm
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
20

Lumban Raja, Grace E. Y., Yulianus R. Matana, Regina R. Butarbutar e Nio Song Ai. "RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF PADI SULUTAN DAN RINDANG 2 DI BAWAH NAUNGAN POHON KELAPA". Buletin Palma 22, n.º 2 (29 de dezembro de 2021): 85. http://dx.doi.org/10.21082/bp.v22n2.2021.85-94.

Texto completo da fonte
Resumo:
Tanaman padi dapat diintegrasikan dengan tanaman lain dalam rangka mengatasi permasalahan kurangnya ketersediaan beras serta mengoptimalkan produktivitas lahan kosong di perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respon pertumbuhan tanaman padi lokal Sulawesi Utara pada fase vegetatif terhadap naungan kelapa berdasarkan tinggi tanaman, luas daun, biomassa tanaman (berat basah dan berat kering daun, berat basah dan berat kering akar, serta volume akar), dan konsentrasi klorofil. Percobaan faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok dilakukan dengan menggunakan dua varietas padi (Sulutan dan Rindang 2), dua perlakuan (ditanam di bawah naungan pohon kelapa dengan jarak tanam pohon kelapa 16 (5 x 3) m (sistem gergaji) dan di area terbuka sebagai kontrol) dengan tiga ulangan. Tinggi tanaman diukur pada hari ke-0 (sebelum perlakuan), 2, 4, 6, 8, 10, dan 14 setelah perlakuan. Luas daun dan biomassa diukur pada hari ke-0 (sebelum perlakuan), 7, dan 14. Konsentrasi klorofil diukur pada hari ke-14 setelah perlakuan. Hasil analisis sidik ragam (ANAVA) pada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan adanya perbedaan nyata antara varietas Sulutan dan Rindang 2 untuk tinggi tanaman dan biomassa. Tinggi tanaman varietas Rindang 2 pada hari ke-0, 2, 4, 6, 8, 10, 12 dan 14 lebih besar daripada Sulutan. Berat basah daun, berat kering daun dan berat kering akar varietas Sulutan pada hari ke-0 dan 7 lebih besar daripada Rindang 2. Berat basah akar Sulutan pada hari ke-0 lebih besar daripada Rindang 2. Volume akar varietas Sulutan pada hari ke-7 lebih besar daripada Rindang 2. Pada hari ke-7 dan 14 luas daun varietas Rindang 2 lebih besar daripada Sulutan serta luas daun pada perlakuan naungan lebih besar daripada tanpa naungan. Konsentrasi klorofil daun tidak menunjukkan adanya perbedaan nyata. Di antara respons pertumbuhan yang dievaluasi, luas daun merupakan indikator yang potensial untuk toleransi padi terhadap naungan.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
21

Putra, Ikhsan Maulana, Khairul Saleh, Iri Hamzah, Rita Zunarti, Apdoludin Apdoludin e Assayya datina Aprlia. "PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH DENGAN DINDING SEKOLAH TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH BOLA VOLI SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 3 PELEPAT". Jurnal Muara Olahraga 6, n.º 1 (4 de janeiro de 2024): 1–11. http://dx.doi.org/10.52060/jmo.v6i1.1647.

Texto completo da fonte
Resumo:
Masalah dalam penelitian ini siswa belum bisa melakukan passing bawah dengan benar, ketepatan lengan dalam melakukan passing bawah siswa masih kurang, kedua lutut siswa tidak ditekuk sehingga passing tidak tenang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan passing bawah dengan dinding sekolah terhadap kemampuan passing bawah bola voli ekstrakurikuler SMP Negeri 3 Pelepat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dalam bentuk one group pre-test post-test design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 55 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 15 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes. Instrumen yang digunakan yaitu tes passing bawah dan teknik analisis data menggunakan uji paired sampel t-test dengan dibantu oleh aplikasi SPSS versi 26.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh latihan passing bawah melalui pemanfaatan dinding sekolah terhadap passing bawah bola voli ekstrakurikuler SMP Negeri 3 Pelepat. Terbukti dengan analisis data menggunakan uji t, hasil penelitian ini menunjukkan nilai nilai thitung (11,611) > ttable (2,144), dan nilai p (0,000) < dari 0,05, maka Ha: diterima dan Ho: ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh latihan passing bawah melalui pemanfaatan dinding sekolah terhadap passing bawah bola voli ekstrakurikuler SMP Negeri 3 Pelepat.Kata Kunci: Latihan, Passing Bawah, Media Dinding, Bola Voli.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
22

Purwanto, Hadi. "Metode Pembelajaran “Permainan 3 On 3” Untuk Meningkatkan Kemampuan Passing Bawah Bola Voli Pada Siswa". JURNAL STAMINA 6, n.º 4 (4 de dezembro de 2023): 177–86. http://dx.doi.org/10.24036/jst.v6i4.888.

Texto completo da fonte
Resumo:
This study aims to analyze the 3 On 3 Game Learning method to improve Volleyball Bottom Passing ability in Students. This research uses a qualitative approach. The type of research carried out is classroom action research (PTK) by improving each learning cycle. The research sample was students of grade VIII-H SMP Negeri 10 Jember with a total of 34 students. The instrument used is an observation sheet of learning process skills observed by the teacher which is then analyzed by looking for the percentage score of each aspect of the skill Based on the results of the study, it was concluded that the 3 on 3 game can improve the process and passing ability under volleyball in grade VIII H students of SMP Negeri 10 Jember. This can be seen from the learning process and student learning outcomes which always increase from cycle 1 to cycle II and the percentage result of cycle II is 82.96%. Teaching using 3 on 3 games can make volleyball bottom passing learning in grade VIII-H students of SMP Negeri 10 Jember better, students are more enthusiastic and feel happy in following the learning carried out and look not bored.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
23

Salsabila, Lataniya Rizki, Fauzi Syarief e Bonardo Marulitua A. "Pesan Moral Dalam Film Di Bawah Umur (Analisis Semiotika Pada Film Di Bawah Umur)". JKOMDIS : Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial 3, n.º 3 (11 de outubro de 2023): 689–700. http://dx.doi.org/10.47233/jkomdis.v3i3.1187.

Texto completo da fonte
Resumo:
Communication is conveying messages or information from one media to another media, either directly or indirectly, known as communication. Mass media and official channels function to spread news and messages to a wide audience. In the context of electronic media, media is a modern electronic tool that allows many people to convey messages to each other. The number of people involved in mass communication is increasing every day. This is the result of technological developments that continue to improve every day. Researchers used a qualitative approach in this research. states that qualitative research is research that seeks to understand phenomena from the experiences of people being examined thoroughly, such as behavior, observations, motivations, actions, etc. with the help of verbal descriptions and language, in specific natural contexts, and with various scientific methods. The results of the research above show that underage films—especially teenagers—capture the phenomenon of promiscuity among teenagers. This is quite clear from several scenes above, such as in scene 1 when Aryo, Dani, and Rafi skip class during school hours and they regret their actions. In scene 2 it is about the misunderstanding between Aryo and Kevin which makes them fight. In scene 3 it is also about the misunderstanding between Marsya and Lana even though the problem between the two of them can be discussed well. In scene 4 it is about the misunderstanding between Aryo and Marsya, their problem should also be discussed carefully too. In scene 5 it is about the problem of Aryo getting Naya pregnant even though in fact it was Bayu who got Naya pregnant. In scene 6 it is about Bayu's problem, it turns out he was the one who got Naya pregnant, at first Bayu didn't want to be honest and finally he was honest that he was actually the one who got Naya pregnant and there Bayu regretted his actions and apologized to Aryo and his friends. After conducted research on the film Under Age using Roland Barthes' semiotic analysis which is divided into 3 concepts: denotation, connotation and myth. Researchers can draw the conclusion that there is a meaningful moral message in the film Underage. What is found in Aryo's character is: stubborn and selfish. Meanwhile, Lana's character is: gentle, kind and forgiving. And the moral message is to be smarter in choosing friends so that we don't have a bad impact on teenagers' relationships.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
24

Fatehahwati, Fatehahwati, Sopiana Sopiana e Rika Fitry ramanda. "PENGARUH SEKAM PADI BAKAR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BATANG BAWAH KARET KLON PB 260 (Hevea brasiliensis Muell Arg.)". Journal of Agro Plantation (JAP) 2, n.º 02 (25 de outubro de 2023): 200–209. http://dx.doi.org/10.58466/jap.v2i02.1378.

Texto completo da fonte
Resumo:
Tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) adalah satu di antara komoditas perkebunan yang penting bagi Indonesia karena menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia untuk devisa negara. Permasalahan dalam pembibitan karet saat ini adalah keterbatasan tanah subur sebagai media tanam di polybag. Upaya untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan memanfaatkan tanah mineral yang kekurangan unsur hara seperti tanah subsoil aluvial dengan pemberian perlakuan sekam padi bakar. Penelitian ini dilaksanakan mulai Oktober 2021 sampai Januari 2022 di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Ketapang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Setiap ulangan terdiri dari 3 sampel tanaman sehingga diperoleh 72 sampel. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman (cm), lilit batang (cm), jumlah payung (helai), bobot basah tanaman (g), dan bobot kering tanaman (g). Data yang diperoleh di analisis secara sidik ragam dengan Analysis of Variance (ANOVA). Dosis terbaik sekam padi bakar terhadap pertumbuhan bibit batang bawah karet klon PB 260 adalah 90 g/tanaman.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
25

Rahayu, Rahayu, Riska Wandini, Aryanti Wardiyah, Eka Trismiyana, Umi Romayati Keswara e Rilyani Rilyani. "SENAM HAMIL UNTUK MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH". Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat 5, n.º 1 (21 de junho de 2023): 177–84. http://dx.doi.org/10.33024/jpm.v5i1.10291.

Texto completo da fonte
Resumo:
Masa kehamilan berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) dari konsepsi sampai lahirnya janin dihitung dari hari pertama haid terakhir. Nyeri pinggang secara signifikan menjadi masalah kesehatan secara global. Berdasarkan data WHO (World Health Organization), 80% manusia selama hidupnya pernah mengalami nyeri pinggang. 53,3% nyeri pinggang terjadi pada wanita dan sekitar 50% wanita mengalami nyeri pinggang dimana 10 % dari wanita dengan nyeri pinggang kronis dimulai ketika dia hamil. Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti di BPM Hasmiati Basri, S. ST dengan mewawancarai 5 ibu hamil, ditemukan bahwa 3 diantaranya mengalami nyeri pinggang yang sangat mengganggu saat menjalani aktivitasnya dan 2 ibu hamil mengeluhkan nyeri pinggang tapi tidak sampai mengganggu aktivitasSaat ditanya mengenai aktivitas olahraga seperti senam hamil 3 ibu hamil menjawab pernah melakukan kegiatan tersebut tetapi tidak teratur dan 2 diantaranya tidak pernah melakukan senam hamil. Memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester III dengan senam hamil untuk mengurangi nyeri punggung bawah di BPM Hasmiati, S. ST Bandar Lampung Tahun 2023. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan Asuhan Keperawatan, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Populasi dalam penelitian ibu hamil dengan nyeri pinggang sebanyak 3 responden dilakukan selama 1 minggu pada tanggal 06 Mei 2023 sampai dengan 13 Mei di BPM Hasmiati Bahri, S. ST Bandar Lampung
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
26

Putra, Made Aditya, Sandi Asmara, Cicih Sugianti e Dwi Dian Novita. "UJI KINERJA ALAT PENGERING SILINDER VERTIKAL PADA PROSES PENGERINGAN JAGUNG (Zea mays ssp. mays)". Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) 7, n.º 2 (30 de agosto de 2018): 88. http://dx.doi.org/10.23960/jtep-l.v7i2.88-96.

Texto completo da fonte
Resumo:
Jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain gandum dan padi. Namun permasalahan yang dihadapi petani yaitu kadar air awal jagung yang tinggi dan cuaca yang tidak mendukung menjadi kendala yang dihadapi dalam proses pengeringan. Salah satu alternatif alat yang dapat digunakan untuk proses pengeringan jagung yaitu alat pengering tipe silinder vertikal. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik pengeringan jagung dan megetahui efisiensi total alat pengering silinder vertikal selama proses pengeringan. Tahapan penelitian meliputi modifikasi alat dengan penambahan besi plat berbentuk segitiga pada bagian bawah ruang pengering untuk mengurangi titik kritis serta tahap pengujian yang dilakukan 3 kali berdasarkan kadar air 29% bb, 27,5% bb basis basah dan 26% bb. Hasil penelitian menunjukan waktu yang digunakan untuk mengeringkan jagung hingga mencapai kadar air 12-14 % pada setiap uji berbeda-beda. Uji kinerja 1 membutuhkan waktu 8 jam, uji kinerja 2 membutuhkan waktu 7 jam dan uji kinerja 3 membutuhkan waktu 6 jam. Tetapi laju pengeringan untuk setiap uji kinerja hampir memiliki nilai yang sama sekitar 5 kg H2O/Jam. Sehingga efisiensi total pengeringan pada uji kinerja 1 sebesar 23,56%, uji kinerja 2 sebesar 26,90% dan uji kinerja 3 sebesar 23,57%. Kata kunci : pengering silinder vertikal; jagung; suhu; kadar air
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
27

Hasibuan, Berlian, Feraluna Nasution e Guntur Guntur. "Infeksi Rotavirus pada Anak Usia di bawah Dua Tahun". Sari Pediatri 13, n.º 3 (17 de novembro de 2016): 165. http://dx.doi.org/10.14238/sp13.3.2011.165-8.

Texto completo da fonte
Resumo:
Latar belakang.Diare yang disebabkan oleh infeksi rotavirus merupakan penyebab diare terbanyak yang terjadi pada anak dengan usia di bawah 2 tahun. Manifestasi klinis antara lain diare cair (watery diarrhea),demam, muntah, dan intoleransi terhadap laktosa. Di negara sedang berkembang, angka kesakitan dan angka kematian masih tinggi.Tujuan. Mengetahui karakteristik, gejala klinis, dan lama rawat pasien diare rotavirus.Metode. Studi deskriptif dilakukan retrospektif dari data rekam medis pasien usia di bawah 2 tahun, yang didiagnosis dengan diare rotavirus pada pemeriksaan imunokromatografi. Dirawat di bangsal anak RS Dr. Pirngadi Medan, 18 Juni – 24 September 2007. Hasil. Di antara 96 kasus gastroenteritis akut atau diare, rotavirus dijumpai pada 58 kasus (60,4%). Satu kasus (1,7%) bayi usia di bawah 3 bulan, dan 57 kasus (98,3%) usia di atas 3 bulan, laki-laki 37 (63,8%), dan perempuan 21 (36,2%). Diare dengan dehidrasi ringan-sedang dijumpai pada 55 kasus (94.8%) diare dengan dehidrasi berat 2 kasus (3,4%), dan diare tanpa dehidrasi 1 kasus (1,7%). Limapuluh persen kasus rata-rata dirawat selama 3-5 hari dan 3 (5,2%) kasus dirawat lebih dari 7 hari.Kesimpulan. Diare rotavirus merupakan penyebab diare terbanyak pada anak di bawah usia 2 tahun, 57 kasus (98,3%) ditemukan pada usia di atas 3 bulan. Di samping diare cair, dijumpai muntah, demam, batuk, dan pilek. Lama rawat 3-5 hari dijumpai pada 50% kasus, dan tidak ada kematian.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
28

Firison, Jhon, Wiryono Wiryono e Bieng Brata. "Keragaman Jenis Tumbuhan Bawah Pada Tegakan Kelapa Sawit Dan Potensinya Sebagai Pakan Ternak Sapi Potong (Kasus Di Desa Kungkai Baru Kabupaten Seluma)". Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 8, n.º 1 (14 de outubro de 2019): 67–76. http://dx.doi.org/10.31186/naturalis.8.1.9168.

Texto completo da fonte
Resumo:
Tumbuhan bawah adalah salah satu lapisan pada kawasan hutan yang terletak di bawah kanopi pohon yang terdiri atas tumbuhan berkayu, semak, tanaman merambat, dan herba Penelitian berjudul “Identifikasi Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Kelapa Sawit dan Potensinya sebagai Pakan Ternak Sapi Potong” telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2018 di Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma. Tujuan penelitian yaitu: (1) mengidentifikasi keragaman jenis tumbuhan bawah pada tegakan kelapa sawit umur 2, 7, dan 15 tahun, (2) menghitung dominasi jenis tumbuhan bawah, dan (3) menentukan daya tampung ternak sapi potong pada berbagai umur tegakan kelapa sawit. Pengumpulan data dilakukan dengan cara: (1) sampling tumbuhan bawah dengan kuadran ukuran 1 x 1 meter pada 26 plot pengamatan yang dilengkapi dengan dokumentasi foto, (2) identifikasi jenis tumbuhan bawah menggunakan buku panduan identifikasi dan situs internet, (3) penghitungan biomassa berdasarkan hasil analisis laboratorium, dan (4) menentukan tingkat kesukaan ternak sapi potong (palatabilitas) terhadap tumbuhan bawah berdasarkan hasil wawancara dengan 4 orang peternak. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) ditemukan 53 jenis tumbuhan bawah pada seluruh tegakan kelapa sawit yang terdiri atas 46 genus dan 29 famili; (2) famili Poaceae merupakan tumbuhan bawah penting pada seluruh umur tegakan kelapa sawit; (3) daya tampung tumbuhan bawah pada tegakan kelapa sawit berumur 2, 7, dan 15 tahun semakin menurun dengan bertambahnya umur tegakan, berturut-turut 2,01, 1,37, dan 0,76 ST/hektar/tahun.Kata kunci : tumbuhan bawah, kelapa sawit, daya tampung, sapi potong
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
29

Effendy, Fauzan, Yudhi Kharisma e Riki Ramadhan. "PENGGUNAAN MODIFIKASI PERMAINAN BOLAVOLI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH". Jurnal Pendidikan Olahraga 9, n.º 1 (1 de junho de 2020): 1. http://dx.doi.org/10.31571/jpo.v9i1.1333.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini bertujuan sebagai upaya meningkatkan kemampuan passing bawah melalui media modifikasi permainan 3 <em>on</em> 3 untuk permainan bolavoli. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan McTaggart. Subyek penelitian yang digunakan adalah peserta didik kelas X yang berjumlah 25 peserta didik di SMA NU Kaplongan Indramayu. Teknik pengumpulan data menggunakan tes <em>passing</em> bawah bolavoli. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif yang mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan mengambil persentase tingkat ketuntasan belajar peserta didik. Pada prasiklus persentase tingkat ketuntasan sebesar 36% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 68,6, pada siklus 1 tingkat ketuntasan sebesar 56% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 76,4, serta siklus 2 menunjukkan tingkat ketuntasan sebesar 86% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 82,2. Hasil diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan belajar pada materi <em>passing </em>bawah dengan menggunakan media modifikasi permainan 3 <em>on </em>3 sejak pelaksanaan prasiklus sampai pada tahap siklus 2 sebesar 50%
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
30

Sudjud, Suratman, Hayun Abdullah, Buhari Umasugi, Ramli Hadun e Idris Abd Rachman. "Perbanyakan Tanaman Pala (Myristica fragrans Houtt) Dengan Metode Pembiakan Vegetatif". Savana Cendana 7, n.º 01 (31 de janeiro de 2022): 21–22. http://dx.doi.org/10.32938/sc.v7i01.1795.

Texto completo da fonte
Resumo:
Batang bawah berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan kompatibiltas secara vegetatif melalui metode grafting. Mengetahui salah satu umur batang bawah terbaik yang menentukan tingkat persentase keberhasilan metode grafting menjadi tujuan penelitian ini dilakukan. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 3 perlakuan perbedaan umur batang bawah 60 hari, 90 hari dan 120 hari. Hasil penelitian bahwa perbedaan umur batang bawah mempengaruhi 90% keberhasilan pembiakan vegetatif metode sambungan terhadap kemunculan tunas baru dan jumlah daun. Persentase kerberhasilan tertinggi pada perlakuan bibit batang bawah umur 60 hari (48,75%). Jumlah daun tertinggi pada perlakuan umur bibit pala 60 hari (6 helai) sedangkan yang terendah pada perlakuan umur bibit pala 120 hari (3 helai).
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
31

Febriana, Efita, Nora Augustien Kusumaningrum e Makhziah Makhziah. "PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BIT MERAH (Beta vulgaris L.) DENGAN SISTEM POTTING". Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi 8, n.º 2 (1 de julho de 2020): 81–92. http://dx.doi.org/10.33005/plumula.v8i2.40.

Texto completo da fonte
Resumo:
Tanaman bit merah (Beta vulgaris L.) merupakan sejenis tanaman umbi-umbian yang memiliki berbagai manfaat dibidang kesehatan. Kandungan antioksidan bit merah yang tinggi bermanfaat mencegah penyakit kanker dan menetralkan radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh. Bit merah juga mengandung nitrat yang dapat menurunkan hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi media tanam dan konsentrasi pupuk organik cair yang tepat untuk peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman bit merah. Penelitian dilaksanakan di greenhouse Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur pada bulan Desember 2019 sd Maret 2020. Penelitian merupakan percobaan faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor dan diulang 3 kali. Faktor pertama yaitu komposisi media tanam (M) dan faktor kedua yaitu konsentrasi pupuk organik cair (P). Perlakuan komposisi media tanam tidak berpengaruh nyata pada semua parameter pengamatan, sedangkan perlakuan konsentrasi pupuk organik cair berpengaruh nyata pada parameter pengamatan panjang tanaman umur 21, 28 dan 35 hst, bobot umbi dan berat basah brangkasan tanaman di bawah tanah yang mana konsentrasi 6 ml L-1 memberikan hasil terbaik pada pebobot umbi bit merah.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
32

Fathahillah, Mas Moch, e Julianes Cadith. "Model Kolaborasi Pengembangan Geopark Bayah Dome". Sawala : Jurnal Administrasi Negara 10, n.º 1 (30 de junho de 2022): 80–97. http://dx.doi.org/10.30656/sawala.v10i1.4394.

Texto completo da fonte
Resumo:
Geopark adalah wilayah geografis yang memiliki situs warisan geologi terkemuka dan bagian dari konsep holistik perlindungan, pendidikan, dan pembangunan yang berkelanjutan. Geopark tidak hanya mencakup situs geologi, tetapi memiliki batas geografis yang jelas serta sinergitas antara keragaman geologi, hayati, dan budaya yang ada di dalam kawasan tersebut. Masyarakat yang tinggal di dalam lawasan berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan model kolaborasi yang sesuai dengan kondisi dalam proses pengembangan Geopark Bayah Dome. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan karena penelitian ini membutuhkan informasi yang mendalam dengan tujuan untuk mengidentfikasi peran-peran aktor kolaborasi dalam pengembangan Geopark Bayah Dome. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif agar dapat menentukan Model Kolaborasi Pengembangan Geopark Bayah Dome yang melibatkan banyak stakeholders. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat 8 proses kolaborasi yang terjadi dalam pengembangan geopark boyah dome yaitu : (1) Network Structure, (2) Commitment To Common Purposes, (3) Trust Among Participants, (4) Governance, (5) Acces To Authority, (6) Distributive Accoutability, (7) Acces To Resources, (8) Information Sharing
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
33

F, Tri Fatrie. "PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) PUSMAPRO UMPK 3 PALEMBANG". Jurnal Manajemen 10, n.º 3 (13 de agosto de 2022): 375–91. http://dx.doi.org/10.36546/jm.v10i3.696.

Texto completo da fonte
Resumo:
Tujuan penelitian mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Pusmapro UMPK 3 Palembang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah “ apakah variabel kepemimpinan dan motivasuui berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kinerja?” Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda, melalui uji T dan uji F, dengan maksud untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependent pada tingkat kepercayaan 95 % (a = 0,05). Hasil penguji pada uji T pada variabel kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja, hal terlihat dari nilai t hitung (6,178) > t tabel (2,010), signifikansi (0,00) di bawah atau lebih kecil dari 0, 05, sedangkan pada variabel motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja, hal terlihat dari nilai t hitung (4,804) > t tabel (2,010) dan signifikansi (0,00) di bawah atau lebih kecil dari 0, 05. Pada pengujian pada uji F pada variabel kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja, hal terlihat dari nilai F hitung (26,052) > F tabel (3,187), dan signifikansi (0,01) di bawah atau lebih kecil dari 0, 05.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
34

Sirajuddin, Haerany, e Sri Maulidani. "Analisis Profil Bawah Permukaan Pantai Lumpue Kota Parepare". Jurnal Penelitian Enjiniring 23, n.º 2 (30 de novembro de 2019): 186–94. http://dx.doi.org/10.25042/jpe.112019.13.

Texto completo da fonte
Resumo:
Lumpue Beach Subsurface Profile Analysis of Parepare City. This study aims to analyze the subsurface profile of Lumpue beach which is directly contaminated with activities around the coast. In this study, the Wenner Schlumberger method was used in the Lumpue beach area, Perepare City, South Sulawesi Province. The tool used is a multichannel geoelectric with a maximum length of 480 m in each trajectory, in this study there are 3 trajectories in which the first trajectory is 480 m with depth as deep as 91.2 m and the resistivity results obtained range from 0.207 -> 97.8 Ωm which identified as alluvium containing clay soil, silt soil, sandstone and pyroclastic rock bolder that has been contaminated by sea water. At lane 2 intersects the middle lane 1 with a length of 240 m and identified depths of 91.2 m, the recorded resistivity results range between 5.52 -> 623 Ωm where the resistivity value identifies the alluvium material, which contains clay, silt soil , sandstone that has been contaminated with water and the presence of some pyroclastic rock inserts that are contaminated by water. Whereas lane 3 intersects lane 1 at the end with a lenght of 240m and a depth of 91.2 m, while the recorded resistivity results range from 0.354 - 11776 Ωm where from the recorded resistivity results the material contained in lane 3 is the inserted alluvium material. by pyroclastic rocks. The area covered by the track is an area with alluvium material which is an alluvial unit and most of it is contaminated by water, either by sea water or fresh groundwater and is inserted by pyroclastic rocks.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
35

Ardi, Mufakkirul, e Sugeng Purwanto. "Kebugaran jasmani dan kedisiplinan anak sekolah dasar kelas bawah". Jurnal Pedagogi Olahraga dan Kesehatan 2, n.º 2 (18 de maio de 2021): 71–82. http://dx.doi.org/10.21831/jpok.v2i2.17763.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model permainan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kedisiplinan anak sekolah dasar khususnya kelas bawah. penelitian pengembangan ini dilakukan dengan mengadaptasi langkah-langkah penelitian pengembangan sebagai berikut: (1) pengumpulan informasi dilapangan dan melakukan analisis terhadap informasi yang telah dikumpulkan, (2) mengembangkan produk awal (draf model), (3) validasi ahli dan revisi, (4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi, (5) uji coba lapangan skala besar dan revisi, (6) pembuatan produk final. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu: (1) pedoman wawancara, (2) skala nilai, (3) pedoman observasi permainan, (4) pedoman observasi keefektifan observasi permainan, dan (5) pedoman observasi terhadap guru pelaku uji coba. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini berupa buku panduan aktivitas permainan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kedisiplinan anak SD kelas bawah, yang berisikan lima jenis permainan, yaitu, (1) permainan mengangkat ban, (2) permainan bola estafet, (3) permainan hold out puzzle, (4) permainan memindahkan ban, dan (5) permainan running card yang sedang divalidasi oleh ahli dan guru.Kata Kunci: model permainan, kebugaran jasmani, kedisiplinan, anak SD kelas bawah. Developing game models to improve physical fitness and discipline in children underclass of primary schools Abstract: This research aims to produce a model of the game to improve the physical fitness and discipline of primary school children, especially the underclass. research and development are done by adapting the steps of research development as follows: (1) the collection of information in the field and conducting an analysis of the information that has been collected, (2) develop the initial product (draft model), (3) expert validation and revision, (4) small-scale field trials and revisions, (5) large-scale field trials and revisions, (6) the manufacture of the final product. Data collection instruments used are (1) interviews, (2) the value scale, (3) guidelines for game observation, (4) guidelines of the observation of the game effectiveness, and (5) guidelines for the observation of the teacher who did the trials. The data analysis technique conducted was qualitative and quantitative descriptive analyses. The results of this research are guidebooks games activities to improve physical fitness and discipline in children underclass of primary school, which contains five types of games, consisting, (1) lifting tire game, (2) ball relay game, (3) hold out a puzzle game, (4) displace tire game, and (5) running card and tire rotating game being validated by experts and teachers.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
36

Kartika, Elis. "TINGKAT KEBERHASILAN SAMBUNGAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ROBUSTA (COFFEA ROBUSTA L.) HASIL GRAFTING PADA PEMBERIAN BERBAGAI JENIS MIKORIZA DAN KETINGGIAN BATANG BAWAH". Biospecies 12, n.º 2 (16 de setembro de 2019): 9–19. http://dx.doi.org/10.22437/biospecies.v12i2.6185.

Texto completo da fonte
Resumo:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis mikoriza dan ketinggian batang bawah yang mampu meningkatkan keberhasilan sambungan sertapertumbuhan dan serapan P bibit kopi robustahasil grafting. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial dua faktor menggunakan Rancangan Acak Lengkap tiga ulangan. Faktor pertama adalah inokulasi mikoriza yang terdiri dari enam taraf yaitu tanpa inokulasi mikoriza, inokulasiGlomus sp-3, Glomus sp-6, Glomus sp-15, Glomus sp-16, sertagabungan Glomus sp-3, sp-6, sp-15, sp-16. Faktor kedua berupa ketinggian batang bawah yang terdiri atas lima taraf yaitu ketinggian batang bawah 5, 10, 15, 20dan 25 cm dari pangkal akar.Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pertumbuhan dan serapan P bibit kopi robusta hasil grafting terbaik pada berbagai jenis mikoriza diperoleh pada ketinggian batang bawah 15 cm dari pengkal akar. Pertumbuhan dan serapan P bibit kopi robusta hasil grafting pada berbagai ketinggian batang bawah diperoleh pada jenis mikoriza gabungan Glomus sp-3, sp-6, sp-15, sp-16. Tingkat keberhasilan penyambungan bibit kopi robusta bermikoriza adalah 100% dan bibit yang tidak bermikoriza sebesar 79.87 %, sedangkan pada berbagai ketinggian batang bawah berkisar anatar 95.83 sampai 97.22 %.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
37

Alelo, Meske Leny, Khristin I. F. Kondoy e Ruddy D. Moningkey. "Seagrass Thalassia hemprichii Biomass in Waleo Waters, Kema District, Minahasa Utara Regency". JURNAL ILMIAH PLATAX 6, n.º 1 (3 de maio de 2018): 142. http://dx.doi.org/10.35800/jip.6.1.2018.19544.

Texto completo da fonte
Resumo:
This study was aimed at knowing the aquati environmental condition, the fresh weight and ry weight of root, rhizome, and leaf of Thalassia hemprichii, and the ratio of seagrass biomass of Thalassia hemprichii with sampling sites.It was done in Waleo waters, Kema district, Minahasa Utara regency. Data collection used 50×50 cm quadrat, and each T. hemprichii in the quadrat was removed. Water temperature and salinity were measured. Each study site was photographed.This study was done at the lowest tide in 3 locations, near mangrove forest, in the seagrass bed, and coral reefs. Seagrass samples were put in separated plastic bags with location, placed in the cool box, ans brought to the laboratory for further analysis. The samples were cleansed and put in the alcohol-containing plastic bag. Then, the samples were dried and weighed. Results showed that the highest biomass occurred in root, then leaf, and rhizome for all study sites. Keywords: seagrass, biomass, Thalassia hemprichii. ABSTRAKTujuan Penelitian adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi lingkungan perairan di lokasi penelitian, untuk mengetahui berapa besar berat basah dan berat kering dari bagian-bagian (akar, rhizoma, dan daun) dari lamun Thalassia hemprichii, untuk mengetahui perbandingan biomassa dari lamun Thalassia hemprichii berdasarkan masing-masing stasiun pengambilan sampel. Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Waleo Kecamatan Kema Minahasa Utara. Pengambilan data menggunakan kuadaran 50×50 cm, dan setiap lamun Thalassia hemprichii di dalam kuadran dicabut. Suhu dan salnitas air juga diukur. Lokasi penelitian diambil gambar bawah air. Pengambilan sampel dilakukan pada saat surut terrendah dekat hutan mangrove, di hamparan lamunn dan daerah terumbu karang. Sampel lamun dimasukan ke dalam plastik di pisahkan sesuai sub lokasi, sampel di masukan kedalam cool box dan di bawah ke laboratorium untuk di teliti. Lamun dicuci bersih menggunakan air bersih dan diisi dalam plastik sampel dengan memakai alkohol. Lamun di bawah ke laboratorium akan di keringkan dan ditimbang. Hasil biomassa lamun Thalassia hemprichii di lokasi penelitian menunjukkan bahwa biomassa tertinggi terdapat pada akar, kemudian daun, dan batang.Kata Kunci : Lamun, Biomassa, Thalassia hemprichii.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
38

Rochmat, Agus, Athia Hasna Nurhanifah, Yunita Parviana e Suaedah Suaedah. "Biolubrication Synthesis Made from Used Cooking Oil and Bayah Natural Zeolite Catalyst". Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 21, n.º 3 (21 de julho de 2018): 113–17. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.21.3.113-117.

Texto completo da fonte
Resumo:
Automotive growth in Indonesia continues to increase, thus the needed of material that supported such as lubricants have also increased. To support environment to have a sustainable development, the world needs biodegradable lubricant or biolubricant. Biolubricant can match the characteristics and replace the function of petroleum-based lubricants. The biolubricant base material at the moment was the vegetable oil through a series of physically and chemically modified. This research synthesizes used cooking oil into biolubricant using natural zeolite catalyst, which in its production included esterification process of used cooking oil, synthesis of methyl ester and biolubricant synthesis. Biolubicant synthesis was conducted by variation of methyl ester mole ratio with ethylene glycol of 1:13-40 and catalyst mass range of 0.5%-3%. The results of the study showed that the highest yield was 83.46%, density 0.8994 g/mL, viscosity 40°C 52.90 cSt and at 100°C 8.74 cSt, the pour point 6°C and the flash point 278°C.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
39

Hasan, Fardyansjah, Sandra A. Aziz e Maya Melati. "Perbedaan Waktu Panen Daun terhadap Produksi dan Kadar Flavonoid Tempuyung (Sonchus arvensis L.)". Jurnal Hortikultura Indonesia 8, n.º 2 (10 de agosto de 2017): 136. http://dx.doi.org/10.29244/jhi.8.2.136-145.

Texto completo da fonte
Resumo:
<p align="center"><strong><em>ABSTRACT</em></strong><strong><em> </em></strong></p><p><em>Perennial sow-thistle (<span style="text-decoration: underline;">Sonchus</span> <span style="text-decoration: underline;">arvensis</span> L.) has been traditionally used as a medicinal plant. It contains secondary metabolites with several functions mainly as antioxidant, and its ability to dissolve kidney stones. It is expected that proper harvest time could increase leaf production and secondary metabolites, especially flavonoids. This study aimed at determining harvest time and flavonoid production of Perennial Sow-thistle. The research was conducted in July 2015 to December 2015 at IPB Organic Farm Cikarawang, Dramaga, Bogor. This study used randomized block design with single factor namely harvest time and 3 replications. There were 4 harvest time treatments i.e</em>. <em>(1) leaves harvested gradually i.e. basal leaves at vegetative then upper leaves harvested at early generative stage, (2) leaves harvested gradually i.e. basal leaves at vegetative then upper leaves harvested at maximum generative stage, (3) basal leaves harvested together with upper leaves at early generative stage, and (4) basal leaves harvested together with upper leaves at maximum generative stage. The result showed that basal leaves were harvested at vegetative stage then stem leaves harvested at maximum generative stage produced the highest fresh weight of upper leaves. Total flavonoids content were found the highest in upper leaf when basal leaves harvested together with the upper leaves at budding and flowering.</em></p><p><em> </em></p><p><em>Keywords: leaf area, luteolin, nutrient content, organic</em></p><p> </p><p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Tempuyung (<em>Sonchus arvensis</em> L.) secara tradisional telah digunakan sebagai tumbuhan obat. Tempuyung mengandung metabolit sekunder dengan beberapa fungsi utama yaitu sebagai antioksidan dan peluruh batu ginjal. Diharapkan pengaruh waktu panen dapat meningkatkan produksi daun dan kandungan metabolit sekunder terutama flavonoid. Tujuan penelitian ini untuk menentukan waktu panen dan produksi flavonoid tempuyung. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai Desember 2015 di kebun percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor<em>.</em> Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok lengkap faktor tunggal yaitu waktu panen. Terdapat 4 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali yaitu: (1) panen daun secara bertahap (daun bawah saat vegetatif) dan kemudian daun atas dipanen saat terbentuk kuncup bunga, (2) panen daun secara bertahap (daun bawah saat vegetatif) dan kemudian daun atas dipanen setelah bunga mekar, (3) panen daun bawah bersamaan dengan daun atas saat terbentuk kuncup bunga, dan (4) panen daun bawah bersamaan dengan daun atas setelah bunga mekar. Hasil penelitian menunjukkan panen daun bawah secara bertahap dan kemudian panen daun atas setelah bunga mekar menghasilkan bobot basah daun atas tertinggi. Panen daun secara bersamaan menghasilkan kadar flavonoid total daun atas tertinggi.</p><p>Kata kunci: kadar hara, luas daun, luteolin, organik<strong><em></em></strong></p>
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
40

Nurjaman, Annisyah Putri. "PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN GEDUNG EKON 3 LANTAI DI KOTA WAISAI". Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun 2, n.º 2 (27 de junho de 2019): 15. http://dx.doi.org/10.33506/rb.v2i2.480.

Texto completo da fonte
Resumo:
Perencanaan dalam pembangunan suatu gedung diperlukan guna keamanan, kenyamanan dan keselamatan pemilik atau orang yang berada didalamnya. Perencanan Sturktur Bangunan Gedung Ekon ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Dimensi dan penulangan struktur atas Gedung Ekon. (2) Dimensi dan penulangan struktur bawah Gedung Ekon. Struktur atas berupa pelat, tangga, balok dan kolom sedangka struktur bawah berupa pondasi. Bahan utama penyusun struktur adalah beton bertulang mengacu pad SNI 03-2847-2013. Perencanaan beban akibat gempa menggunakan analisis respon spektrum. Sedangkan beban non gempa disesuaikan dengan SNI 03-1727-2012: Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain. Dalam tugas akhir ini akan direncanakan struktur gedung beton bertulang menggunakan Sistem Rangka Pemikul Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Pada SRPMK diperoleh kebutuhan tulangan struktur atas yaitu tulangan balok B1 (40 x 55) dengan tulangan lentur tumpuan 6D16 dan tulangan lentur lapangan 4D16; tulangan balok B2(40 x 55) dengan tulangan lentur tumpuan 5D16 dan tulangan lentur lapangan 5D16; tulangan balok B3 (40 x 55) dengan tulangan lentur tumpuan 5D16 dan tulangan lentur lapangan 4D16; tulangan balok atap BA (40 x 55) dengan tulangan lentur tumpuan 4D16 dan tulangan lentur lapangan 4D16. Tulangan transversal kolom K1 8D16; K2 6D16; dan K3 4D16. Pada struktur bawah digunakan pondasi telapak dengan dimensi 2x2 m dan tulangan 12D16
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
41

Rahayu, Eka Murni, e Sepdian Luri Asmono. "Respon Pertumbuhan Eksplan Daun Tembakau (Nicotiana tabacum L.) PRANCAK-95 Pada Beberapa Konsentrasi Sukrosa dan BAP Secara In Vitro". Agriprima, Journal of Applied Agricultural Sciences 3, n.º 2 (28 de setembro de 2019): 91–100. http://dx.doi.org/10.25047/agriprima.v3i2.328.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kombinasi antara sukrosa dan BAP, terhadap pertumbuhan tembakau (Nicotiana tabacum L.) Prancak-95 secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang tersusun atas 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor I adalah Sukrosa yang terdiri dari 3 taraf yaitu 20 gr/l, 30 gr/l dan 40 gr/l. Faktor II adalah BAP yang terdiri dari 3 taraf yaitu 2 ppm, 3 ppm dan 4 ppm. Penelitian tersebut dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember pada bulan Agustus 2018 - Desember 2018. Data yang didapat kemudian dianalisis memakai Analysis Of Variance (ANOVA) dan dilteruskan dengan DMRT taraf 5%. Parameter pengamatan meliputi kedinian kalus, berat basah kalus, tekstur kalus, kedinian tunas, berat basah tunas, tinggi tunas dan jumlah tunas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengaruh konsentrasi sukrosa 20 gram/liter berbeda nyata tehadap parameter tinggi tunas. Pengaruh konsentrasi BAP 4 ppm berbeda nyata terhadap parameter kedinian tunas, tinggi tunas dan berat basah kalus. Selain itu pengaruh konsentrasi BAP 3 ppm berbeda nyata terhadap parameter berat basah tunas, dan jumlah tunas. Pengaruh konsentrasi sukrosa 20 gram/liter dan BAP 4 ppm berbeda nyata terhadap parameter berat basah tunas. Selain itu pengaruh konsentrasi sukrosa 30 gram/liter dan BAP 3 ppm berbeda nyata terhadap parameter jumlah tunas.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
42

Furqon, Syifa'ul, Emy Siswanah e Dyan Falasifa Tsani. "Kemampuan Literasi Matematika Peserta Didik Kelas IX berdasarkan Gaya Belajar menurut David Kolb". Edumatica : Jurnal Pendidikan Matematika 11, n.º 01 (29 de abril de 2021): 12–27. http://dx.doi.org/10.22437/edumatica.v11i01.11438.

Texto completo da fonte
Resumo:
Tujuan penelitian ini ialah mengetahui karakteristik kemampuan literasi matematika peserta didik kelas IX berdasarkan gaya belajar menurut David Kolb. Penelitian ini menggunakan pendekatan deksriptif analitis dengan subjek penelitian peserta didik kelas IX A SMP 4 Pemalang tahun pelajaran 2019/2020. Hasil riset menyatakan bahwa Subjek Diverger Tinggi, Sedang dan Bawah mampu menyelesaikan permasalahan literasi matematika level 2, 3 dan 5. Subjek Assimilator Atas mampu menyelesaikan permasalahan literasi matematika level 2, 3, 4, 5 dan 6. Assimilator Tengah tuntas pada level 2, 3, 5 dan 6. Subjek Assimilator Bawah hanya tuntas pada level 2, 3, dan 5. Subjek Converger Atas mampu menyelesaikan literasi matematika level 2, 3, 4, 5, dan 6. Subjek Converger Tengah tuntas pada level 2, 5 dan 6 kemudian kurang mampu pada level 3. Converger Bawah tuntas pada level 2 dan 3 kemudiann kurang mampu pada level 4. Subjek Accomodator Atas mampu menyelesaikan permasalahan literasi matematika level 3, 4, 5, dan 6 kemudian kurang mampu pada level 2. Accomodator Tengah tuntas pada level 2 dan 3. sedangkan Accomodator Bawah hanya mampu menyelesaikan soal level 2 dan kurang mampu menyelesaikan permasalahan literasi matematika level 3.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
43

Manajang, Natannia, Beatrix J. Podung e Agustinus R. Jeffry Sengkey. "PENGARUH PENERAPAN GAYA MENGAJAR LATIHAN TERHADAP PENGUASAAN GERAK DASAR PASING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SMP NEGERI 3 TOMPASO". PHYSICAL: Jurnal Ilmu Kesehatan Olahraga 2, n.º 1 (30 de junho de 2021): 167–74. http://dx.doi.org/10.53682/pj.v2i1.1206.

Texto completo da fonte
Resumo:
Berdasarkan survei pada siswa SMP Negeri 3 Tompaso masih banyak siswa belum melaksanakan gerakan passing bawah pada permainan bola voli dengan baik dan benar. Sesuai dengan urgensi permasalah yang didapatkan oleh peneliti, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pembelajaran pendidikan jasmani dengan judul “Pengaruh Penerapan Gaya Mengajar Latihan Terhadap Penguasaan Gerak Dasar Bawah Pada Permainan Bola Voli Siswa SMP Negeri 3 Tompaso”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik uji t tersebut, maka hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan gaya mengajar latihan terhadap penguasaan gerak dasar passing bawah pada permainan bola voli siswa SMP Negeri 3 Tompaso.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
44

Rohman, Muhamad Gani. "Level berpikir probabilistik siswa SMPN 3 Satu Atap Gebog". CAHAYA PENDIDIKAN 8, n.º 2 (30 de dezembro de 2022): 113–23. http://dx.doi.org/10.33373/chypend.v8i2.4589.

Texto completo da fonte
Resumo:
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui level kemampuan berpikir probabilistik siswa SMPN 3 Satu Atap Gebog Kudus. Kemampuan berpikir probabilistik dipandang sebagai kemampuan yang penting bagi masa depan siswa karena pasti dimasa mendatang para siswa akan menghadapi situasi ketidakpastian. Memiliki level kemampuan berpikir probabilisitk yang baik memudahkan para siswa mengambil keputusan dengan lebih baik di masa mendatang. Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif dengan pemilihan subjek penelitian secara purposive sampling dengan enam sampel untuk mengetahui level kemampuan probabilistik siswa kelompok atas, tengah, dan bawah. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari instrumen dokumen tes kemampuan berpikir probabilistik dan wawancara. Data analisis dokumentasi tes probabilistik siswa kemudian disandingan dengan hasil wawancara siswa dengan teknik triangulasi untuk memperoleh kesimpulan instrumen indikator kemampuan berpikir probabilistik siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan level berpikir probabilistik siswa SMPN 3 Satu Atap Gebog beserta indikator kemampuan berpikir probabilistik siswa kelompok bawah berada pada level Subjektif, siswa kelompok tengah pada level Transisi, dan siswa kelompok atas pada level Numerik.Kata Kunci : Level Berpikir Probabilistik, Kemampuan Berpikir Probabilistik, Tes Kemampuan Probabilistik
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
45

Ummia Sa'adah, Ferci, Deddy Kurniawan e Selpa Dewi. "PERENCANAAN STRUKTUR PEMBANGUNAN GEDUNG 3 LANTAI SMPN 9 BUKITTINGGI". Ensiklopedia Research and Community Service Review 2, n.º 1 (4 de novembro de 2022): 97–104. http://dx.doi.org/10.33559/err.v2i1.1364.

Texto completo da fonte
Resumo:
Perencanaan Struktur gedung SMPN 9 Bukittinggi bertujuan untuk meningkatkan daya tampung siswa/I dibukittinggi. Perencanaan ini merencanakan pembangunan struktur gedung untuk mencapai perencanaan yang kuat, aman, serta memenuhi syarat yang telah di atur dalam peraturan-peraturan yang berlaku untuk perencanaan struktur gedung. Perencanaan Struktur SMPN 9 Bukittinggi dipreliminary Desaign menggunakan ETABS. Pembeban yang diinput pada ETABS ialah beban mati, beban hidup, berat sendiri bangunan, beban gempa. Dari hasil preliminary desaign didapatkan haril penulangan balok induk (BI 1) ukuran 35 40 dengan mutu beton 30 Mpa, mutu baja 400 Mpa, penulangan tumpuan atas 4D16, tumpuan bawah 2D16, penulangan lapangan atas 4D16, lapangan bawah 2D16, tulangan sengkang tumpuan 10 100, sengkang lapangan 10 - 150. Kolom ukuran 60 45 mutu beton 30 Mpa, Mutu Baja 400 Mpa tulangan total aksial 24 D 22. Penulangan pelat atap tumpuan 10 150, lapangan 10 - 300. Penulangan pelat lantai tumpuan 10 – 150, lapangan 10 – 300. Dari perencanaan diatas dapat disimpulkan telah memenuhi syarat dan ketentuan yang ada pada peraturan dan standar indonesia.Kata Kunci : Struktur Balok, Kolom, Pelat lantai, Pelat Atap, Pembebanan, Tulangan
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
46

Sari, Levi Tina, e Maratus Sholichah. "Pemberian Edukasi Gizi Pada Anak Usia Bawah 3 tahun Pada Pengasuh (Ibu) Untuk Pencegahan stunting". Indonesian Journal of Community Dedication in Health (IJCDH) 3, n.º 02 (3 de agosto de 2023): 61. http://dx.doi.org/10.30587/ijcdh.v3i02.5470.

Texto completo da fonte
Resumo:
Berdasarkan Survei Kesehatan Dasar 2018, rekor prevalensi stunting di Provinsi Jawa Timur justru lebih tinggi, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Faktor yang menyebabkan terjadinya stunting praktek pengasuhan anak yang kurang optimal. Maka, diperlukan modifikasi pengasuhan orang tua pada pemberian gizi anak usia bawah 3 melalui pemberikan edukasi tentang gizi anak Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi kepada ibu tentang gizi anak usia dibawah 3 tahun. Sasaran pengabdian masyarakat adalah ibu yang mempunyai anak usia dibawah 3 tahun dengan berat badan kurang. Jumlah sasaran sebanyak 15 ibu, kegiatan pengabdian dilakukan di polindes desa Sengan Kabupaten Blitar. Fokus kegiatan ini adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang gizi anak bawah 3 tahun. Metode yang digunakan dalam proses pengabdian terdiri dari memberikan edukasi kesehatan dengan menggunakan metode ceramah, dan demontrasi. Hasil evaluasi yang dilakukan adalah terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi anak di bawah 3 tahun sebanyak 60% dalam kategori baik dan 40% dalam kategori cukup. Diharapkan orang tua lebih dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar rumah dalam penyediaan makanan untuk anak
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
47

Majid, Ismail. "NILAI PENDIDIKAN NOVEL “DI BAWAH LINDUNGAN KABAH” KARYA HAMKA". Buana Bastra 8, n.º 1 (10 de agosto de 2021): 53–60. http://dx.doi.org/10.36456/bastra.vol8.no1.a4136.

Texto completo da fonte
Resumo:
Nilai pendidikan merupakan sifat dan hal yang penting dan berguna bagimanusia untuk proses, pengubahan sikap, dan tingkah laku seorang manusia.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan: 1) Novel Di Bawah LindunganKa’bah dibaca secara keseluruhan untuk mengetahui totalitas makna, 2) Membacaulang novel disertai dengan pemberian tanda garis bawah dan catatan pinggir, 3)Membaca kembali karya sastra untuk mengecek bagian-bagian karya yang belumditandai, apabila masih ada yang berhubungan dengan permasalahan penelitianyang belum selesai, dan 4) Mengumpulkan bagian-bagian karya yang telahditandai kedalam daftar pencatatan data. Teknik analisis data yaitu: 1)Mengklasifikasikan nilai-nilai pendidikan religious dan nilai pendidikan budaya,2) Menganalisis data/interpretasi data yang telah diklasifikasikan, 3)Menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil dari penelitian inimenemukan 19 nilai pendidikan, yaitu 12 nilai pendidikan Islami (63,157%), dan7 nilai pendidikan budaya (36,842%).
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
48

Rahmat, Deden, e Ribut Wahidi. "Pengaruh Pembelajaran Passing Berpasangan Terhadap Keterampilan Passing Bawah Dalam Permainan Bola Voli". JUARA : Jurnal Olahraga 3, n.º 2 (25 de julho de 2018): 96. http://dx.doi.org/10.33222/juara.v3i2.241.

Texto completo da fonte
Resumo:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran passing melalui bimbingan pemandu dan berpasangan terhadap keterampilan passing bawah dalam permainan bola voli siswa kelas V SD Negeri 3 Cipedes Kabupaten Kuningan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Cipedes Kabupaten Kuningan yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan menetapkan populasi dijadikan sampel penelitian sehingga diperoleh siswa kelas V SD Negeri 3 Cipedes Kabupaten Kuningan yang berjumlah 30 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes passing bawah selama 60 detik. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran passing melalui bimbingan pemandu dan berpasangan terhadap keterampilan passing bawah dalam permainan bola voli siswa kelas V SD Negeri 3Cipedes Kabupaten Kuningan. Dari hasil pengujian statistic dengan uji t diperoleh t hit (20,861) > t daf (2,68), maka terima H1 artinya terdapat pengaruh pembelajaran passing melalui bimbingan pemandu terhadap keterampilan passing bawah dalam permainan bola voli. Dari hasil pengujian statistic dengan uji t diperoleh t hit (1,024) < t daf (2,68), maka terima H0 artinya tidak terdapat pengaruh pembelajaran passing berpasangan terhadap keterampilan passing bawah dalam permainan bola voli. Dari hasil pengujian statistic dengan uji t diperoleh t hit (10,236) > t daf (2,68), maka terima H1 artinya pengaruh pembelajaran passing melalui bimbingan pemandu dan berpasangan terhadap keterampilan passing bawah dalam permainan bola voli siswa kelas V SD Negeri 3 Cipedes Kabupaten Kuningan pada taraf kepercayaan (α) 0,05 dapat diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh pembelajaran passing melalui bimbingan pemandu dan berpasangan terhadap keterampilan passing bawah dalam permainan bola voli siswa kelas V SD Negeri 3 Cipedes Kabupaten Kuningan.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
49

Purnomo, Djoko, MTh Sri Budiastuti, Amalia Tetrani Sakya e Anang Susanto. "Diseminasi Budidaya Padi Gogo, Jagung, dan Kacang Tanah Sistem Agroforestri Berbasis Tegakan Sengon di KPH Blitar". PRIMA: Journal of Community Empowering and Services 5, n.º 1 (22 de maio de 2021): 56. http://dx.doi.org/10.20961/prima.v5i1.43693.

Texto completo da fonte
Resumo:
<p>Tujuan kegiatan pengabdian adalah memberikan informasi teknologi budidaya padi gogo, jagung dan kacang tanah di bawah tegakan sengon, khususnya dalam perolehan cahaya, sehingga tanaman di bawah tegakan dapat tumbuh dan memberikan hasil yang optimal. Hal ini dilakukan karena selama ini hasil yang diperoleh tanaman di bawah tegakan belum maksimal. Pengabdian diselenggarakan mulai bulan Oktober sampai Desember 2018 di desa Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar dengan melibatkan pihak perhutani dan masyarakat di sekitar hutan (petani agroforestri). Kegiatan pengabdian meliputi pembuatan demplot, penyuluhan dan diskusi (<em>focus group discussion</em>/FGD) yang dilaksanakan di kantor KBH Blitar dengan melibatkan pihak Perhutani dan petani. Pembuatan demplot dilakukan dengan penanaman jagung, padi gogo dan kacang tanah di bawah tegakan sengon umur 3, 4, dan 5 tahun. Hasil FGD diperoleh kesepakatan bahwa diperlukan pemangkasan kanopi pohon bagian bawah sepertiga dari tinggi kanopi. Hal ini diperlukan sebagai upaya menyediakan cahaya bagi tanaman di bawah tegakan saat sengon mencapai umur di atas 3 tahun, sehingga tanaman di bawah tegakan dapat tumbuh dan memberikan hasil yang optimal. Dari hasil demplot menunjukkan padi gogo dan jagung yang ditanam pada tegakan sengon umur lebih dari 3 tahun tanpa pemangkasan tidak memberikan hasil, tetapi kacang tanah masih dapat menghasilkan. Setelah terlibat langsung dalam kegiatan demplot, petani menyatakan bahwa pemangkasan kanopi memberikan wawasan baru dalam melakukan budidaya di bawah tegakan pohon. Selain itu, juga diperoleh informasi bahwa seresah sengon dapat digunakan sebagai pupuk hijau, dan tanaman kacang-kacangan (legum) sangat potensial sebagai tanaman sela, serta tanaman dibawah tegakan dapat digunakan sebagai alternatif sumber pangan organik.</p>
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
50

Purwanto, Purwanto. "BACURAMIN KA’ SARUGA: A SUSTAINABLE PRESERVATION LOCAL PRINCIPLE IN KAPUAS HULU FOR KERUPUK BASAH AS GEOGRAPHICAL INDICATION". INTERNATIONAL JOURNAL OF RESEARCH IN LAW, ECONOMIC AND SOCIAL SCIENCES 1, n.º 2 (8 de dezembro de 2019): 43–48. http://dx.doi.org/10.32501/injuriless.v1i2.46.

Texto completo da fonte
Resumo:
Kerupuk Basah called temet by Kapuas Hulu Local Community was provided for home consumption long long time ago. But lately, it was spread throughout Kalimantan Barat Province, likely Pontianak, Mempawah and Sintang. The taste proved that Kerupuk Basah from Kapuas Hulu had some differences than others, including finer surface structure, stronger fish taste, and softer when pressed or chewed. The study used statute approach and method through indepth interview. The study found there were 3 (three) factors which influenced Kerupuk Basah taste from Kapuas Hulu, namely 1) natural factor (Toman and Belida fish were the main composition in making Kerupuk Basah were only find in upstream of Kapuas Hulu river); 2) human factor (Kerupuk Basah was initially processed by Kapuas Hulu local community in the past and had been preserved until now then made them had a special expertise and able to make good quality of Kerupuk Basah; 3) combination of natural and human factor (Belida and Toman fish lived there combined with local community ability made Kerupuk Basah had a good reputation and unique characteristic). All of those factors led Kerupuk Basah could be Kapuas Hulu Geographical Indication. Then, Bacuramin Ka’Saruga (Dayak principle as most of local people there) agreed choice by the community, local government and Small and Medium Enterprises in Kapuas Hulu.
Estilos ABNT, Harvard, Vancouver, APA, etc.
Oferecemos descontos em todos os planos premium para autores cujas obras estão incluídas em seleções literárias temáticas. Contate-nos para obter um código promocional único!

Vá para a bibliografia