Artykuły w czasopismach na temat „Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Timur”

Kliknij ten link, aby zobaczyć inne rodzaje publikacji na ten temat: Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Timur.

Utwórz poprawne odniesienie w stylach APA, MLA, Chicago, Harvard i wielu innych

Wybierz rodzaj źródła:

Sprawdź 24 najlepszych artykułów w czasopismach naukowych na temat „Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Timur”.

Przycisk „Dodaj do bibliografii” jest dostępny obok każdej pracy w bibliografii. Użyj go – a my automatycznie utworzymy odniesienie bibliograficzne do wybranej pracy w stylu cytowania, którego potrzebujesz: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver itp.

Możesz również pobrać pełny tekst publikacji naukowej w formacie „.pdf” i przeczytać adnotację do pracy online, jeśli odpowiednie parametry są dostępne w metadanych.

Przeglądaj artykuły w czasopismach z różnych dziedzin i twórz odpowiednie bibliografie.

1

Maryanto, Freddy, Heru Susilo i Moh Mustakim. "KONTRIBUSI SEKTOR PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR". Jurnal Perikanan Unram 12, nr 4 (19.12.2022): 608–14. http://dx.doi.org/10.29303/jp.v12i4.378.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Optimalisasi pembangunan dalam sektor perikanan akan meningkatkan roda perekonomian masyarakat lokal. Hal ini dapat diketahui dengan analisis input-output dalam keterkaitan antarsektor ekonomi dari hulu dan hilir. Artikel ini memilih arah bertujuan untuk mengidentifikasi kontribusi sektor perikanan dalam pengembangan kawasan Propinsi Kalimantan Timur. Kajian ini menggunakan metode analisis berupa data sekunder dengan Tabel Input-Output (IO) transaksi domestik atas dasar harga produsen Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 dengan klasifikasi 50 sektor. Kesimpulan dalam kajian ini adalah kontribusi nilai pengganda output pendapatan sektor perikanan dalam pengembangan wilayah Provinsi Kalimantan Timur masih kecil. Oleh karena itu, sektor perikanan bukan termasuk sektor unggulan dalam pengembangan wilayah di Provinsi Kalimantan Timur.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
2

S.H, Yatini,. "PELAKSANAAN SERTIFIKASI TANAH WAKAF DI KALIMANTAN TIMUR". Yuriska : Jurnal Ilmiah Hukum 4, nr 2 (18.10.2017): 126. http://dx.doi.org/10.24903/yrs.v4i2.184.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Telah dilakukan penelitian tentang Pelaksanaan Sertifikasi Tanah wakaf di Kalimantan Timur, setelah diundangkannya Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan secara detail dari pelaksanaan sertifikasi tanah wakaf di Kalimantan Timur, juga menjelaskan tentang kendala-kendala yang menjadi hambatan pelaksanaan sertifikasi tanah wakaf serta upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi hambatan-hambatan pelaksanaan sertifikasi tanah wakaf. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan metode penelitian lapangan dalam pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Subyek penelitian meliputi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda, Kepala Kantor Pertanahan Kota Samarinda, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan, Kepala Kantor Pertanahan Kota Balikpapan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kutai Kartanegara, Kepala Kantor Badan Pertanahan Kabupaten Kutai Kartanegara. Setelah pengolahan data maka hasil analisa menunjukkan bahwa jumlah tanah wakaf yang terdaftar di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur sejumlah 1676, yang sudah bersertifikat sejumlah 899 dan yang belum bersertifikat sejumlah 777, yang menandakan bahwa pelaksanaan sertifikasi tanah wakaf di Kalimantan Timur belum maksimal karena tanah wakaf yang terdaftar di Kementerian Agama belum kesemuanya bersertifikat. Kendala-kendala dalam pelaksanaan sertifikasi tanah wakaf di Kalimantan Timur adalah pada proses sertifikasi di Kantor Pertanahan, belum efektifnya Surat Keputusan Bersama Menag. RI dan KBPN No. 422/2004 dan No. 3/SKB/BPN/2004 tanggal 19 Oktober 2004, biaya sertifikasi tanah wakaf yang diberikan oleh pemerintah masih terbatas, kurangnya pemahaman masyarakat terhadap wakaf, pengelolaan Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang belum maksimal. Upaya-upaya yang dilakukan dalam menyelesaikan kendala-kendala sertifikasi tanah wakaf, adalah dengan menjalin pendekatan emosional dengan pihak Kantor Pertanahan, mengalokasikan anggaran untuk sertifikasi tanah wakaf, mengefektifkan peranan nadzir dalam pengelolaan wakaf, menumbuhkan wakaf produktif.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
3

Nugroho, Fajar Bayu, Sri Murtiana, Rinaldi Pahlevi i Cahya Maharani B Z. "ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK WILAYAH KALIMANTAN BARAT GUNA MENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA". AUSTENIT 16, nr 1 (30.04.2024): 33–41. http://dx.doi.org/10.53893/austenit.v16i1.8562.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Kalimantan Barat termasuk salah satu propinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara asing, yaitu dengan Serawak, Malaysia Timur. Dengan posisi ini, Kalimantan Barat kini merupakan satu-satunya propinsi di Indonesia yang secara resmi telah mempunyai akses jalan darat untuk masuk dan keluar dari negara asing. Import listrik dari Malaysia masih berlangsung untuk mencukupi kebutuhan listrik di Kalimantan Barat yang rawan akan ancaman keamanan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa stategi pengembangan pembangkit di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) yang berada dalam satu pulau berbatasan langsung dengan Malaysia, guna mendukung kemandirian energi dan pertahanan negara. Data penelitian diambil dari jurnal, buku-buku, penelitian terdahulu, artikel ilmiah, literatur dan berita dari situs-situs resmi. Perlu adanya strategi pengembangan pembangkit listrik di wilayah Kalimantan Barat guna mendukung pertahanan negara. Koordinasi terkait pengembangan pembangkit akan menjadi dukungan kemampuan serta kekuatan sektor pertahanan terhadap keamanan nasional, baik ketika terjadi ancaman ataupun negara dalam keadaan damai.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
4

Riyandi, Andi Mochamad, Abdul Rahman Mus i Masdar Mas'ud. "Analisis Strategi Pemasaran Pupuk Pada PT. Pupuk Kalimantan Timur, Tbk." PARADOKS : Jurnal Ilmu Ekonomi 3, nr 1 (29.01.2020): 106–18. http://dx.doi.org/10.33096/paradoks.v3i1.447.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Kantor penjualan PT. Pupuk Kalimantan Timur wilayah Sulawesi Selatan ini mempunyai peranan terhadap keberhasilan penjulan pupuk non subsidi dan penyaluran pupuk subsidi. Kantor penjualan ini merupakan salah satu dari banyak kantor penjualan perusahaan pupuk di Indonesia. Dalam hal ini, mereka masih tetap bersaing untuk masalah penjualan pupuk non-subsidi. Untuk penjualan pupuk non-subsidi ini tidak selalu mulus jalannya, terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi oleh kantor penjualan Sulawesi Selatan ini. Masalah yang biasa dihadapi oleh kantor penjualan ini tingkat penjualan untuk pupuk non subsidi ini fluktuatif tergantung dari harga jual yang dikeluarkan saat periode tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah adanya perbedaan harga jual yang ditawarkan oleh pesaing yang mungkin lebih murah. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi penjualan yang tepat agar tingkat penjualan bisa meningkat dan perusahaan dapat menguasai pasar. Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Analisis Pemasaran yang efektif pada PT. Pupuk Kaltim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deksriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Maret 2020 di PT. Pupuk Kaltim, tbk jalan A.P. Pettarani, Buakana, Kec. Rappoccini, Kota Makassar, Prov. Sulawesi Selatan, 90222. Data primer dan data sekunder digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman. Informasi yang didapat kemudian diolah menggunakan Matriks SWOT. Hasilnya kemudian dianalisis dengan metode analisis SWOT yang terdiri dari analisis internal dan analisis eksternal dalam menentukan strategi bersaing pada PT Pupuk Kalimantan Timur, TBK. Berdasarkan observasi dan pengamatan peneliti
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
5

Agustan, Agustan, i Theresia Widi Asih Cahyanti. "ANALISIS AKSESIBILITAS TRANSPORTASI INTERNAL & EKSTERNAL KABUPATEN MERAUKE SEBAGAI SALAH SATU WILAYAH PERBATASAN NKRI – PNG". MUSTEK ANIM HA 7, nr 2 (6.08.2018): 134–48. http://dx.doi.org/10.35724/mustek.v7i2.911.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Cita-cita menuju kesejahteraan bangsa yang dibebankan pada wilayah Kabupaten Merauke sebagai satu kesatuan wilayah koridor ekonomi Papua – Kep. Maluku adalah sangat berat tetapi harus dilaksanakan. Untuk mencapai cita-cita MP3EI 2011-2025, maka dibutuhkan informasi yang sifatnya mendasar dan terukur terkait sejauh mana kemampuan lokal merauke melayani aksesibilitas penduduknya dalam melakukan aktifitas sosial ekonominya. Penelitian ini bertujan untuk mengukur variasi aksesibilitas fisik internal Merauke dan eksternalnya, dengan melakukan observasi, survey, dan wawancara serta dilakukan analisa pemetaan dan persamaan Hansen. Nilai aksesibilitas internal urutan pertama adalah Distrik Merauke, kedua Tanah Miring, ketiga Semangga. Kelompok tertinggi ini posisinya sebagai pusat ibukota kabupaten dan sekitarnya. Menyusul urutan ke empat adalah distrik Kurik. Secara terpisah Distrik Kurik membentuk pusat kegiatan di sebelah barat utara kota Merauke. Distrik aksesibilitas terendah adalah Distrik Waan, Kaptel, Ilwayab, Tubang, dan Tabonji. Jangkauan akses eksternal 31 kabupapten meliputi: Mappi, Asmat, Bovendigoel , Jayapura, Sorong, Makassar, Jakarta, Ambon, Yogyakarta, Mimika, Kaimana, Tual, Morotai, Fak-Fak, Manggarai Barat, Cirebon, Semarang, Kota Waringin Timur, Tanah Bumbu, Bima, Flores Timur, Kupang, Alor, Maluku Tenggara Barat, Kepulauan Aru, Maluku Tengah, Badung. 31 kabupaten terkoneksi dalam 17 wilayah provinsi berikut : Papua, Papua Barat, Sulawesi selatan, Jawa timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, NTT, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Bali. 17 propinsi berada pada 8 lingkup kepulauan sebagai berikut : Papua, Sulawesi, Jawa, Maluku, Kalimantan, Halmahera, Sunda Kecil, Banda. Kata Kunci : Aksesibilitas, Transportasi, Wilayah, Distrik, Merauke, Papua
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
6

Sutejo, Bambang, Mohammad Koirul Amin i Sari Sari. "PERENCANA PENGEMBANGAN INDUSTRI DI PROPINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN MENGINTEGRASIKAN METODE LOCATION QUOTIENT DAN ANALISIS BERTINGKAT (ANALYTICAL HIERARTYCAL PROCESS)". OPSI 11, nr 1 (1.06.2018): 35. http://dx.doi.org/10.31315/opsi.v11i1.2199.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Kopetisi di dunia yang semakin ketat diera globalisasi dan perdagangan bebas APEC, mengharuskan pengembangan industri provinsi Kalimantan Timur, Industri di propinsi Kaltim terdapat kesenjangan wilayah yang cukup besar antara Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa, diantaranya dalam hal jumlah unit usaha industri besar dan sedang, kontribusi sektor industri non migas, investasi sektor industri PMA dan PMDN, serta luas lahan kawasan industriHasil perhitungan Location Quotient (LQ) Tahun 2016, maka secara rata-rata dapat diidentifikasikan sektor-sektor yang merupakan sektor basis (nilai LQ>1) adalah sektor Pertambangan dan Penggalian (dengan sub sektor basis : Minyak dan Gas Bumi dan Pertambangan Tanpa Migas dengan nilai LQ masing-masing sebesar 3,81 dan 10,12) dengan nilai LQ keseluruhan 5,95. Sektor Pertambangan dan Penggalian merupakan sektor yang memiliki keunggulan sehingga mampu memenuhi kebutuhan di dalam Provinsi Kalimantan Timur serta mempunyai potensi untuk diekspor ke daerah di luar Kalimantan Timur. Sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian adalah sektor yang mampu menjadi sektor basis dominan di beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur. Hasil analisis Klassen Tipology terhadap PDRB Provinsi Kalimantan Timur tahun 2015-2016 sektor yang dikategorikan sebagai sektor potensial, yaitu sektor yang mempunyai kontribusi rata-rata tinggi namun tertekan yaitu sektor “Pertam-bangan dan Penggalian” dan Industri Pengolahan. Pembangunan ekonomi dengan mengacu pada kedua sektor tersebut selain berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi juga akan berpengaruh pada perubahan mendasar dalam struktur ekonomi. Sektor “Pertanian”, “Listrik, Gas dan Air Bersih”, “Bangunan”, Perdag. Hotel dan Restoran”, Pengangkutan dan Komunikasi”, Keuangan Persewaan, dan Jasa Perusahaan”, dan “Jasa-Jasa” termasuk ke dalam sektor berkembang, Sementara sektor-sektor yang tergolong ke dalam sektor prima dan terbelakang tidak memiliki kontribusi dan nilai pertumbuhan
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
7

Due Awe, Rokus. "Analisis Sisa Gajah Dari Kecamatan Tamban, Kabupaten Batola (Kalimantan Selatan): Suatu Pengumuman". Berkala Arkeologi 10, nr 2 (30.09.1989): 21–30. http://dx.doi.org/10.30883/jba.v10i2.541.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Dalam tahun 1987 Pusat Penelitian Arkeologi Nasio­nal diminta untuk mengoreksi suatu temuan yang baru dilakukan oleh Bidang Permuseuman Sejarah dan Purba­kala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebu­dayaan Propinsi Kalimantan Selatan. Penemuan tersebut dituangkan dalam sebuah laporan yang dilengkapi dengan beberapa buah foto dan denah lokasi penemuan. Di da­lam laporan itu diinformasikan bahwa berdasarkan ukur­an tulang yang besar-besar, tim yang bersangkutan me­nyatakan bahwa sisa-sisa binatang fosil yang ditemukan itu berasal dari suatu individu yang disebut sebagai go­rila. Setelah dilakukan pengamatan terhadap foto-foto yang dilampirkan, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional mengidentifikasikan sebagai salah satu individu Bangsa Proboscidea (Bangsa berbelalai atau gajah).
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
8

Sari, Dewi Nur Indah, Ferry Sobatnu i Yastin David Batara. "ANALISIS GEOSPASIAL PRODUKSI BERAS TERHADAP KEBUTUHAN MASYARAKAT MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN BANJAR PROPINSI KALIMANTAN SELATAN". POSITIF : Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi 6, nr 1 (4.06.2020): 11. http://dx.doi.org/10.31961/positif.v6i1.755.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Produksi hasil pertanian akan bergantung pada luas areal lahan yang digunakan sebagai lahan untuk bertani. Jika luas lahan pertanian menyusut maka produktivitas lahannya akan rendah, dan sebaliknya jika luas lahan pertanian diperluas maka produktivitas lahan pun akan meningkat. Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan dikenal sebagai salah satu penghasil beras dan pemasok bagi sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan, bahkan hasil pertaniannya juga dikirim untuk mencukupi kebutuhan beras daerah lain seperti wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan beberapa wilayah di pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan melakukan perhitungan deviasi antara produksi beras dengan kebutuhan pangan beras bagi masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor pendukung produksi beras, serta melakukan analisis secara geospasial terhadap luas lahan (ruang) pertanian berdasarkan hasil perhitungan pada masing-masing wilayah administrasi kabupaten dengan memanfaatakan teknologi Sistem Informasi Geografis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Banjar pada tahun 2016 mengalami surplus produksi beras sebesar 85.847,2 ton beras dan tahun 2017 Kabupaten Banjar juga mengalami surplus produksi beras sebesar 69151,74 ton beras. Hal ini menunjukkan bahwa dalam tahun 2016 dan 2017 Kabupaten Banjar masih bisa memenuhi kebutuhan beras penduduk. Namun setelah dilakukan analisis pada setiap kecamatannya terlihat bahwa pada tahun 2016 dan 2017 di Kabupaten Banjar masih terdapat beberapa kecamatan yang mengalami kekurangan jumlah produksi beras. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu pertambahan jumlah penduduk dan berkurangnya luas lahan yang ditanami dengan komoditi padi di Kabupaten Banjar. Hal ini menimbulkan kurangnya pemerataan jumlah produksi beras pada kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
9

Rosliana, Lia, Mayahayati Kusumaningrum, Kemal Hidayah i Wildan Lutfi Arieyasmieta. "Strategi Pemetaan Kompetensi pada Seleksi Calon Penghulu di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara". Jurnal Borneo Administrator 15, nr 3 (13.12.2019): 293–312. http://dx.doi.org/10.24258/jba.v15i3.503.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Changes in the candidate selection process is a strategy in to improve human resources under the spirit of bureaucratic reform within the Ministry of Religious Affairs of Indonesia. The selection of position selection must pay attention to the competency mapping, as stipulated in Decree of Minister of Religion of the Republic of Indonesia Number 208 the Year 2017 concerning guidelines for adjustment/inpassing, competency test, and determination of functional needs of penghulu. This This research was a descriptive method with a qualitative approach, namely through a diagnosis from the desk research and review of the results of the competency test and core reports on the selection of prospective leaders in the Ministry of Religious Affairs of Republic Indonesia, East Kalimantan and North Kalimantan regional office. The results of the study showed that competency mapping strategies carried out in the selection of functional need of penghulu produce a profile officer that can be source information of candidate capability. This is conducted for the needs of functional development of penghulu in the future Competency mapping strategies need to be carried out continuously so that all the functional positions of penghulu can be optimally enhanced. Keywords: Selection, Strategy, Competence Mapping, Penghulu Abstrak Perubahan proses seleksi calon penghulu merupakan strategi dalam memperbaiki area perubahan sumber daya manusia sesuai dengan semangat reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia. Seleksi jabatan harus memperhatikan pemetaan kompetensi, sebagaimana yang diatur dalam Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 208 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyesuaian/ Inpassing, Uji Kompetensi dan Penetapan Kebutuhan Jabatan Fungsional Penghulu. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan metode kualitatif, yaitu melalui analisis dari desk riset dan telaah hasil laporan uji kompetensi inti dan kompetensi manajerial pada seleksi calon penghulu di Kementerian Agama Republik Indonesia Kantor Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemetaan kompetensi yang dilakukan dalam seleksi jabatan fungsional penghulu memberikan hasil profil pegawai yang dapat dijadikan salah satu sumber informasi kemampuan peserta seleksi. Hal ini dilakukan untuk kepentingan pengembangan kepegawaian para fungsional penghulu dimasa yang akan datang. Strategi pemetaan kompetensi perlu terus dilakukan sehingga semua jabatan fungsional penghulu ini dapat ditingkatkan kompetensinya secara optimal. Kata Kunci: Seleksi, Strategi, Pemetaan Kompetensi, Penghulu
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
10

Aisyah, Aisyah, Dharmadi Dharmadi, Syahroma Husni Nasution, Dian Oktaviani i Dede Irving Hartoto. "KONDISI KUALITAS AIR HABITAT PESUT MAHAKAM (Orcaella brevirostris) DI WILAYAH DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM, KALIMANTAN TIMUR". Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 14, nr 1 (6.02.2017): 47. http://dx.doi.org/10.15578/jppi.14.1.2008.47-53.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Sungai Mahakam merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Propinsi Kalimantan Timur dan menjadi habitat dari pesut (Orcaella brevirostris). Kondisi habitat diduga berkaitan dengan kecendrungan menurunnya populasi pesut, untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai kondisi kualitas air habitat pesut. Penelitian dilakukan di wilayah daerah aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur pada bulan Oktober 2004 dan Oktober 2005 yang mewakili musim kemarau (air rendah) serta bulan Desember 2005 yang mewakili musim hujan (air tinggi) di 5 stasiun. Parameter kualitas air terdiri atas parameter fisika dan kimia yang dikompositkan dari lapisan bawah sampai dengan permukaan menggunakan water quality checker Horiba U-10. Secara umum, tipe perairan tergolong eutrofik dengan kondisi kualitas air yang tergolong aman diperuntukkan bagi habitat pesut. Mahakam River is one of the longest and biggest river in East Kalimantan Province and becoming the habitat for Irrawady Dolphin, locally refers as Pesut (Orcaella brevirostris). It is important to understand about the condition of water quality that support the pesut habitat which has degradated. The sampling was conducted three times in Oktober 2004 and, October and December 2005 when it represented the low water and the high water condition’s respectivelly. At each sampling station physical and chemical parameters were analysed. Water samples were taken from each station as a composit samples taken from the bottom and surface layers and analysis was conducted using water quality checker Horiba U-10. In general, the locations of sampling station were classified as eutrophic water with most of the water quality would still meet the requirement for Irrawady Dolphin habitat.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
11

Satriya, Iskandarsyah, i Elsika Suci Ramadhani. "EFEKTIVITAS PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TAX AMNESTY DI WILAYAH KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BONTANG KALIMANTAN TIMUR". Jurnal Ekonomika : Manajemen, Akuntansi, dan Perbankan Syari'ah 7, nr 1 (2.02.2019): 1. http://dx.doi.org/10.24903/je.v7i1.441.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerapan efektifitas tax amnesty terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Bontang Pratama pada periode pertama Juli satu, 2016 hingga September tiga puluh satu 2016, periode kedua Oktober satu 2016 hingga Desember tigapuluh satu 2016 dan periode ketiga Januari yang 2017 hingga Maret tiga puluh satu 2017.Data dianalisis dengan metode deskriptif dalam menggambarkan prosedur Pengampunan Pajak. Analisis kualitatif digunakan untuk menunjukkan tingkat implementasi efektifitas Pengampunan Pajak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan efektivitas Pengampunan Pajak pada tahun 2016 sebesar 79,10% dan peningkatan terjadi pada tahun 2017 sebesar 88,69%, yang dikatakan memadai.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
12

Rachim, Abdul, i Muhammad Habibi. "ANALISA KETERSEDIAAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MENYAMBUT RENCANA IBU KOTA NEGARA BARU". FisiPublik : Jurnal Ilmu Sosial dan Politik 6, nr 2 (30.11.2021): 1–16. http://dx.doi.org/10.24903/fpb.v6i2.1099.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Pada hari Selasa 24 Agustus 2021 dalam pemberitaan kantor berita Antara, saat meninjau sodetan akses jalan menuju Ibu Kota Negara di Jalan tol Balikpapan-Samarinda KM 14, Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo menegaskan bahwa pembangunan IKN yang baru dio Provinsi Kalimantan Timur tetap diteruskan. Artinya bahwa Kalimantan Timur harus terus bersiap sedia, termasuk kedatangan sekitar 1,5 juta pejabat dan pegawai pemerintah pusat bersama keluarga, yang harus mendapat dukungan pasokan pangan. Pangan dalam kehidupan sehari-hari merupakan kebutuhan pokok manusia. Tanpa pemenuhan pangan, manusia tentu tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Adapun tujuan penelitian adalah mengetahui Ketersediaan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Timur menyambut Rencana Ibu Kota Negara Baru, dan mengetahui berbagai aspek yang berkenaan dengan Ketersediaan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Timur Menyambut Rencana Ibu Kota Negara Baru.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan sifat deskriptif, dengan analisis data menggunakan Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi ketahanan pangan di Kalimantan Timur saat ini masih memerlukan perhatian yang lebih fokus, agar kerentanan pangan dapat dihindari. Mengingat dari sektor pertanian, peternakan, dan perikanan hanya komoditas ternak Domba dan Babi yang swasembada. Komoditas seperti beras, sayuran, buah-buahan, daging, ayam, itik bahkan telur masih membutuhkan pasokan dari wilayah tetangga. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa yang paling rentan adalah masih adanya alih fungsi lahan pertanian ke sektor perkebunan sawit, batu bara, hingga properti perumahan. Sedangkan potensi pangan pada tingkat Kabupaten/Kota belum terpetakan dengan baik sehingga kebijakan yang ditetapkan belum dapat mengungkit potensi pangan yang dimiliki. Kebijakan dan program yang telah ditetapkan dan diaplikasikan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota masih perlu dikembangkan berbasis pada potensi produksi dan pengolahan hilirisasi produksi. Perlu kebijakan strategis yang berbasis pada kepemudaan dalam rangka pencapaian kondisi ketahanan pangan yang modern berbasis teknologi modern.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
13

Fisu, Amiruddin Akbar. "ANALISIS DAN KONSEP PERENCANAAN KAWASAN PELABUHAN KOTA PENAJAM SEBAGAI PINTU GERBANG KAB. PENAJAM PASER UTARA KALIMANTAN TIMUR". PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik 1, nr 2 (1.09.2016): 125. http://dx.doi.org/10.51557/pt_jiit.v1i2.62.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Kawasan Pelabuhan sebagai pintu gerbang untuk masuk dan keluar dan Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki nilai yang cukup strategis sehingga pengembangan dan pemanfaatan ruang kawasan tersebut harusnya memberi nilai Iebih bagi masyarakat Kabupaten Penajam. Sebagai jalur lintasan trans Kalimantan, kawasan Pelabuhan Penajam memiliki peran penting dalam sirkulasi pergerakan penduduk dan barang balk antar kota dalam wilayah propinsi Kalimantan Timur atau antar kota yang memiliki kedekatan fisik wilayah, sehingga kawasan tersebut menjadi entri point bagi Kabupaten Penajam Paser Utara. Namun penataan kawasan mi belumlah optimal, hal mi dikarenakan keberadaankawasan pemukiman atas air yang terkesan kumuh dan tidak sehat. Permasalahan lain adalah kurangnya ruang publik di Penajam juga menjadi salahsatu masalah tersendiri. Selain itu, masyarakat Penajam tidak memiliki onientasi yang jelas juga tidak mengenali identitas yang jelas terhadap suatu tempat dan keselarasan hubungan dengan tempat- tempat lain di Kota Penajam. Perencanaan ini dilakukan dengan beberapa kajian pustaka sebagai landasan untuk merencanakan kawasan pelabuhan yang dimaksud serta landasan-landasan untuk pembuatan konsep. Analisis yang digunakan dalam perencanaan mi adalah analisis potensi dan masalah, analisis karakteristik pantai, analisis kebutuhanruang public, Analisis citra kawasan, analisis kelayakan pelabuhan, Analisis kebutuhan lahan parkir, analisis jumlah penumpang dan kendaraan pelabuhan ferry, dan analisis kelayakan permukiman kumuh. Output utama dalam perencanaan ini adalah konsep penataan pelabuhan, perencanaan ruang publik (public space), dan penataan permukiman dengan konsep utilitas terpadu.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
14

Saifuddin Syuhri i Abd Ghafur. "Penerapan Akad Nadzar Pada Pembiayaan Qardh (Studi Pada Koperasi BMT Maslahah Jawa Timur)". Ar-Ribhu : Jurnal Manajemen dan Keuangan Syariah 3, nr 1 (30.04.2022): 44–64. http://dx.doi.org/10.55210/arribhu.v3i1.808.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Introduction: Makalah ini menggunakan pendekatan analisis kualitatif dengan meninjau literatur dan mewawancarai anggota yang mendapatkan pembiayaan qard, untuk mendapatkan informasi tentang fleksibilitas dan kenyamanan akad nadzar serta menetapkan informan ahli sebagai sumber utama yaitu kepala cabang, Direktur, Direktur Utama, Pengurus dan Pengawas BMT Maslahah di 100 kantor cabang yang berkedudukan di wilayah kecamatan, kota kabupaten wilayah propinsi jawatimur. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama’, Pengurus Majlis Ulama’ Indonesia cabang, Pengurus syuriyah Nahdlatul Ulama’, dan beberapa tokoh masyarakat. Wawancara difokuskan pada produk pembiayaan qardh dengan menerapkan akad nadzar kepada anggotauntuk mempresentasikan pandangan para praktisi terkait penerapanakad nadzar pada pembiayaan qardh. Methods: Desain/Metodologi/pendekatan Result: Studi ini menemukan bahwa BMT Maslahah mempunyai model penerapan akad nadzar pada pembiayaan qardmemberikan pemahaman dan kemudahan serta kenyamanan pada anggota. Penerapan akad nadzar pada pembiayaan qardh adalah merupakan produk akad baru yang menjadi alternatif akadyang dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Conclusion and suggestion: Temuan penelitian ini menambah literatur tentang penerapan akad nadzar pada pembiayaan qardh di BMTdengan memungkinkan peneliti dan praktisi untuk menelaah terhadap penerapan akad nadzar.Temuan ini juga berkontribusi untuk memperkaya pengetahuan tentang akad-akad pada BMTdan kebutuhan pembiayaan anggota. juga memberikan kontribusi pada bidang ekonomi Islam khususnya kepada Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Keywords: Akad Nadzar,Pembiayaan Qardh, BMT
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
15

Rosliana, Lia, i Rustan A. "Tingkat Kesesuaian Kompetensi Inti dan Manajerial Pejabat Pengawas (Eselon IV) di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur". Jurnal Borneo Administrator 13, nr 3 (8.03.2018): 185–202. http://dx.doi.org/10.24258/jba.v13i3.294.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Abstract Competence is the key to achieving the performance of a professional public service organization. The suitability between the job’s competency needs and the competence of the officers will determine the level of success of the organization. Based on this matter, this article is descriptively qualitative (by utilizing the results of psychological reports and assessment of competencies) trying to assess the suitability of competencies held by structural officers (echelon IV) in the Regional Office of the Ministry of Religious Affairs of East Kalimantan Province, and analyzing the efforts which can be done to minimize the existing competency gap. The results show that most of the echelon IV officers have met the expected competency standards, and there are some officials who have not match the competency standards. It can also be analyzed eight efforts that can be done to improve the competence of the officials, through the provision of relevant training, independent training, coaching, job shadowing, giving challenge, change of organizational culture, continued performance feedback, and assignment and apprenticeship. Keywords: Competency, Suitability of Competency, Competency Improvement Abstrak Kompetensi adalah kunci mencapai kinerja organisasi pelayanan publik yang profesional. Kesesuaian antara kebutuhan kompetensi jabatan dengan kompetensi pejabatnya akan menentukan level keberhasilan organisasi. Atas dasar hal tersebut, artikel ini secara deskriptif-kualitatif (dengan memanfaatkan hasil laporan psikotes dan assessment kompetensi) mencoba untuk melakukan penilaian terhadap kesesuaian kompetensi yang dimiliki oleh pejabat struktural eselon IV di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur, serta menganalisis upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan gap competency yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pejabat struktural eselon IV telah memenuhi standar kompetensi yang diharapkan, dan terdapat beberapa pejabat yang belum memenuhi standar kompetensi tersebut. Dapat pula dianalisis delapan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pejabat tersebut yaitu, melalui pemberian training yang relevan, training mandiri, coaching, job shadowing, pemberian challenge, perubahan budaya organisasi, continues performance feedback, serta penugasan dan pemagangan. Kata Kunci: Kompetensi, Kesesuaian Kompetensi, Peningkatan Kompetensi
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
16

Syabranie, Muhammad, i Raja Jusmartinah. "UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN BULUNGAN". WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA 11, nr 1 (15.01.2013): 71–80. http://dx.doi.org/10.36456/waktu.v11i1.880.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Salah satu sektor pembangunan yang hampir tidak terpengaruh oleh sistem kuota atau resesi ekonomi adalah sektor jasa yang didalamnya termasuk jasa pariwisata. Di masa yang akan datang diperkirakan pariwisata akan cederung meningkat. Kabupaten Bulungan, merupakan salahsatu kabupaten yang berada di Propinsi Kalimantan Timur memiliki banyak potensi wilayah yang bisa dikembangkan menjadi obyek – obyek parisiwata yang selama ini terbengkalai tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsep pengembangan potensi pariwisata dikabupaten Bulungan, Kalimantan Timur berdasarkan faktor pendukung dan penghambat.Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif yang menggambarkan secara tepatmengenai gejala – gejala obyek yang diteliti mengenai pengembangan potensi pariwisata diKabupaten Bulungan. Sampel penelitian ini mengambil 11 obyek yang berpotensi dapatdikembangkan menjadi kawasan wisata yang kesemuanya tersebar di kabupaten Bulungan.Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara untuk mendapatkan dataprimer serta penumpulan literatur pendukung obyek untuk mendapatkan data sekunder. Analisisyang digunakan adalah analisis SWOT untuk mendapatkan konsep pengembangan berdasarkanpendukung dan penghambat pengembangan kawasan.Hasil dari penelitian ini adalah yang menjadi pendukung berupa keunikan dari obyek – obyekwisata sehingga dapat membentuk jalur – jalur wisata sesuai dengan pengklasifikasian potensidari obyek wisata yang tersebar di kabupaten Bulungan. Jalur – jalur wisata berupa paket wisatayang terdiri dari paket wisata alam ( Pantai Tanah kuning, Air terjun Km 18, Air Hutan GunungSeriang Km 2, Pantai Bahari Karang Tigau, dan Pantai Nibung), paket wisata religi (Makamkeluarga Datu Adil, Makam Keramat Ahmad Maghribi, dan Masjid Tua), serta paket wisata budaya(Gunung Putih, dan Keraton Kesultanan Bulungan ). Penghambat dari pengembangan adalahkurang dukungan investor dan juga SDM yang mempunyai kemampuan bersaing
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
17

Safitry, Sarda, i Jumadi. "Analisis Regulasi Pemerintah Tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan Dan Penggabungan Daerah Dalam Penentuan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Utara". Alauddin Law Development Journal 4, nr 2 (3.08.2022): 353–63. http://dx.doi.org/10.24252/aldev.v4i2.17702.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui yang pertama, apa saja dasar hukum yang digunakan dalam penentuan ibukota Provinsi Kalimantan Utara dan kedua, bagaimana implementasi Tanjung Selor sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Utara. Penelitian berfokus pada aspek-aspek yang mempengaruhi penentuan lokasi ibukota, seperti aspek tata ruang, ketersediaan fasilitas dan aksesibilitas, kependudukan, kondisi dan geografis, kependudukan, sosial ekonomi, sosial politik dan sosial budaya. Penelitian kualitatif (field research) merupakan jenis dari penelitian ini yang dilengkapi dengan pendekatan empiris dan juga pendekatan yuridis normatif. Adapun sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder yang data tersebut diperoleh setelah terlaksananya prosesi wawancara kepada staf biro pemerintahan kantor gubernur Kalimantan Utara, Kassubid penelitian sumber daya Bappeda Provinsi Kalimantan Utara, Tokoh masyarakat sekaligus saksi sejarah terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara. Responden yang terdiri dari dua mahasiswa, satu pedagang makanan siap saji, dan satu supir angkutan kota. Teknik analisis data yang tercantum dalam penelitian ini adalah teknis analisis kualitatif dengan proses memilah data yang terkait dan penting kemudian dikelompokkan menjadi beberapa topik pembahasan yang akan disusun menjadi kalimat secara runtut dan lebih spesifik sehingga dapat dengan mudah menemukan kesimpulan. Setelah melakukan tahapan penelitian yang cukup panjang, akhirnya hasil dari penelitian ini dapat ditemukan. Bahwasanya tujuan utama dibentuknya Provinsi Kalimantan Utara adalah demi percepatan pembangunan di wilayah Utara Provinsi Kalimantan Timur. Dasar hukum yang digunakan dalam penentuan ibukota Provinsi Kalimantan Utara yakni tertuang dalam UU Nomor 20 tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kaltara, tepatnya pada pasal 7. Sedangkan untuk implementasi Tanjung Selor sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Utara, hasilnya adalah masih banyak aspek-aspek yang mempengaruhi penentuan lokasi ibukota di dalam PP No. 78 tahun 2007 Tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah, khususnya tertera pada pasal 12 ayat (3) yang bebrapa diantaranya belum dipenuhi oleh Tanjung Selor.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
18

Huda, Abil, M. Wahyu Agang i Suyanto Suyanto. "PKM PETANI HIDROPONIK TERAMPIL DENGAN TEKNOLOGI HYBRID HEMAT DAN MANDIRI ENERGI (BATMAN) DI KELURAHAN KARANG ANYAR KOTA TARAKAN KALIMANTAN UTARA". Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo 6, nr 1 (5.07.2022): 16–22. http://dx.doi.org/10.35334/jpmb.v6i1.2490.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda di wilayah perbatasan. Propinsi ke-34 ini menaungi 5 kabupaten/kota, salah satunya adalah Kota Tarakan yang merupakan pulau kecil dengan 4 Kecamatan. Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat merupakan daerah yang sering mengalami pemadaman listrik. Hal ini dikarenakan jalur listrik di daerah ini di dominasi oleh masyarakat umum. Berbeda dengan jalur fasilitas sosial seperti Rumah Sakit dan kantor walikota di Kecamatan Tarakan Tengah. Beberapa tahun ini petani hidroponik merupakan pekerjaan yang sedang berkembang di Kota Tarakan, sebab kebutuhan sayur mulai meningkat. Jumlah penjual burger, kebab turki, restoran dan cafe meningkat. Hal ini disebabkan Kota Tarakan hanya memiliki sedikit tempat wisata sehingga wisata kuliner menjadi peminat yang sangat tinggi bagi masyarakat Kota Tarakan. Sistem hidroponik yang banyak digunakan oleh di Kota Tarakan adalah Deep Flow Technique (DFT) dan Nutrient Film Technique (NFT). DFT mempunyai kelebihan saat listrik padam, yaitu tanaman masih bisa dalam kondisi aman karena ada genangan nutrisi. Sedangkan NFT mempunyai kelebihan masa panen yang lebih cepat, pengunaan nutrisi dan air lebih hemat jika dibandingkan dengan DFT namun sangat bergantung dengan ketersediaan listrik. Pemadaman listrik selama 3 jam mengakibatkan sayur mati. Budidaya hidroponik dapat dioptimalkan menggunakan sel surya yang ramah lingkungan sehingga cocok untuk sayuran
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
19

Rohmah, Ainun Nimatu. "Kegiatan mentorship untuk meningkatkan motivasi dalam melanjutkan pendidikan tinggi dengan beasiswa". PLAKAT (Pelayanan Kepada Masyarakat) 1, nr 1 (2.10.2019): 1. http://dx.doi.org/10.30872/plakat.v1i1.2689.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Tenaga kerja berpendidikan dan ahli akan meningkatkan daya saing Indonesia secara global. Namun, laporan Badan Pusat Statistik (kasus di Kalimantan Timur) menunjukkan bahwa tenaga kerja saat ini justru didominasi oleh lulusan SMA. Penelitian terdahulu menemukan bahwa faktor finansial dan kurangnya pemahaman akan pentingnya pendidikan tinggi menjadi penyebab seseorang tidak melanjutkan pendidikan tinggi. Memperhatikan masalah tersebut, dosen-dosen lintas fakultas dari Universitas Mulawarman membuat sebuah kegiatan mentorship sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk berbagi motivasi dan strategi dalam mendapatkan pendidikan tinggi dengan beasiswa. Targetnya adalah mahasiswa, lulusan baru, dan partisipan umum di Samarinda dan kota-kota sekitarnya. Sebanyak 31 mentee direkrut melalui registrasi online yang kemudian mengikuti pertemuan tatap muka dan online antara Juli hingga September 2019. Tim pelaksana juga berkolaborasi dengan Universitas Mulawarman, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pembendaharaan dibawah Kementerian Keuangan dan Golden Gate Education Samarinda dalam kegiatan ini. Kesimpulannya, diketahui tiga kemampuan penting yang perlu ditingkatkan yaitu: strategi dalam memilih perguruan tinggi, Bahasa Inggris dan kepenulisan akademik.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
20

Firdaus Djabar, Fitro Zamani i Herry Rodiana Eddy. "PEMBUATAN BAHAN ACUAN BAKU UNTUK ANALISIS SAMPEL BATUBARA". Buletin Sumber Daya Geologi 18, nr 2 (2.11.2023): 88–99. http://dx.doi.org/10.47599/bsdg.v18i2.419.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Salah satu syarat sistem pengendalian mutu SNI ISO/IEC 17025:2017 adalah penggunaan bahan acuan baku yang tersertifikasi atau CRM (Certified Reference Material) untuk menjamin akurasi dan validasi pengukuran. Meskipun CRM adalah bahan acuan standar yang umum digunakan, bahan ini mahal, prosedur pengadaannya sulit, dan matriksnya terbatas. Oleh sebab itu, laboratorium perlu melaksanakan pembuatan bahan acuan baku secara mandiri. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan pembuatan bahan standar internal batubara dari wilayah konsesi PT Berau Coal di Tambang Sambarata, Desa Tasuk, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur. Tahapan pembuatan bahan acuan baku batubara meliputi preparasi, homogenisasi, analisis parameter, uji statistik dan pengemasan sampel. Statistik yang digunakan adalah uji F/anova single factor/homogen sampel, uji Dixon dan Z-Score/untuk mengukur kehandalan data. Sampel batubara dianalisis di tujuh laboratorium batubara terakreditasi di Indonesia. Metode analisis kimia dan fisik menggunakan American Standar Testing and Material (ASTM), dan BSI British Standards. Bahan acuan baku untuk analisis batubara yang dibuat secara mandiri mempunyai komposisi kadar abu 1,36 ± 0,23%, kadar zat terbang 45,03 ± 1,29%, sulfur total 0,14 ± 0,07%, nilai kalori 7.310 ± 67kal/gr, dan specific gravity 1,30 ± 0,06.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
21

Yunisar, Hamdana. "determinan partisipasi kontrasepsi metode operasi pria (mop) di wilayah kerja puskesmas sungai mariam kecamatan anggana kabupaten kutai kartanagara propinsi kalimantan timur tahun 2018". Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati 4, nr 1 (30.07.2019): 67. http://dx.doi.org/10.35842/formil.v4i1.230.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penduduk dunia telah mencapai 5,2 milyar, setiap tahunnya meningkat lebih dari 90 juta. Tahun 2025 diperkirakan akan bertambah sebesar 2 milyar atau menjadi 8,5 milyar. Program KB menjadi tanggung jawab bersama antara suami istri tetapi partisipasi pria masih sangat rendah di Puskesmas Sungai Mariam hanya mencapai 1% dibawah 8%. Tujuan penelitian mengetahui determinan partisipasi pria menggunakan MOP di Puskesmas Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara. Populasi penelitian adalah seluruh Akseptor MOP sebnayak 15 orang sebagai sampel kasus dan 15 orang sebagai sampel control seluruhnya 30 orang. Instrument yang digunakan data rekam medik dan kuesioner. Teknik analisa data analisa univariat distribusi frekuensi, analisa bivariat chi square dan analisa multivariate analisa regresi logistic berganda menggunakan taraf signifikan α 0,05.Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan umur dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.709), ada hubungan pendidikan dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.023), ada hubungan jumlah anak dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.000), tidak ada hubungan pengetahuan dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.130), tidak ada hubungan penghasilan dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.084), ada hubungan budaya patriarki dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.002), ada hubungan dukungan keluarga dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 0.027), tidak ada hubungan akses pelayanan kesehatan dengan partisipasi kontrasepsi MOP (p value 1.000), faktor yang dominan adalah variabel jumlah anak nilai p value 0.024 dan nilai OR = 224.463 dan variabel budaya patriarki dengan nilai p value 0.033 dan nilai OR = 42.363. Kesimpulan ada pengaruh jumlah anak dan budaya patriarki terhadap partisipasi pria menggunakan MOP sedangkan faktor umur, pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga dan akses pelayanan kesehatan sebagai variabel pengontrol sedangkan vaiabel penghasilan tidak ada pengaruh terhadap partisipasi pria menggunakan MOP. Saran yang diberikan DKK meningkatkan sosialisasi program KB khususnya partisipasi pria menggunakan MOP, BKKBN meningkatkan program-program pengaturan jumlah anak dan program KB yang menyentuh pelosok daerah serta tempat-tempat aktivitas pekerjaan
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
22

Maryani, Herti, Lusi Kristiana, Astridya Paramita, Pramita Andarwati i Nailul Izza. "Pengelompokan Provinsi berdasarkan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular untuk Upaya Pengendalian Penyakit dengan Pendekatan Multidimensional Scaling (MDS)". Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 24, nr 3 (20.09.2021): 213–25. http://dx.doi.org/10.22435/hsr.v24i3.4196.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
This study aims to group provinces in Indonesia based on the prevalence of communicable and non-communicable diseases (CDs and NCDs) for disease control efforts. The results of grouping can find out the priority of communicable and non-communicable disease control areas based on seven variables related to infectious diseases and ten variables related to NCDs based on Basic Health Research 2018. A Multidimensional Scaling (MDS) technique was used as the analytical strategy. The MDS analysis resulted in four groups of provinces based on the prevalence of CDs and NCDs. Provincial groups with the highest prevalence of infectious diseases (group 2) were NTT, Central Kalimantan, Maluku, West Papua, and Papua. Provincial groups with the highest NCDs prevalence (group 3) were Bangka Belitung, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, East Kalimantan, North Kalimantan, and North Sulawesi. The two groups of provinces were the priority groups in controlling CDs and NCDs. The focus of communicable disease control is URI, hepatitis, malaria, and filariasis in the highest priority groups of provinces with the highest prevalence of infectious diseases. In groups of provinces with the highest NCDs prevalence, the NCD control should focus on asthma, cancer, diabetes, heart disease, hypertension, stroke, chronic renal failure, and joint disease. Further research is suggested adding risk factor analysis variables for CDs and NCDs using the MDS method to help provides a more comprehensive picture of regional groupings. Coordination between central and local governments is needed to accelerate efforts to control CDs and NCDs in priority area groups. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengelompokan provinsi di Indonesia berdasarkan prevalensi penyakit menular (PM) dan penyakit tidak menular (PTM) dalam upaya pengendalian penyakit. Hasil pengelompokan dapat diketahui prioritas wilayah pengendalian PM dan PTM berdasarkan tujuh variabel terkait PM dan 10 variabel terkait PTM dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional menggunakan data sekunder Riskesdas 2018. Analisis pengelompokan provinsi menggunakan Multidimensional Scaling (MDS). Analisis MDS menghasilkan empat kelompok provinsi berdasarkan prevalensi PM dan PTM. Kelompok provinsi dengan prevalensi PM tertinggi (kelompok 2) adalah NTT, Kalimantan Tengah, Maluku, Papua Barat dan Papua. Kelompok propinsi dengan prevalensi PTM tertinggi (kelompok 3) adalah Bangka Belitung, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara. Kedua kelompok provinsi ini merupakan kelompok provinsi prioritas dalam pengendalian PM dan PTM. Pada kelompok provinsi dengan PM tertinggi, fokus pengendalian PM adalah ISPA, hepatitis, malaria dan filariasis. Fokus pengendalian untuk PTM adalah asma, kanker, diabetes, penyakit jantung, hipertensi, stroke, gagal ginjal kronis, dan penyakit sendi. Penelitian selanjutnya disarankan menambahkan variabel analisis faktor risiko PM dan PTM dengan menggunakan metode MDS untuk membantu memberi gambaran yang lebih lengkap pada pengelompokan wilayah. Diperlukan koordinasi sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk percepatan upaya pengendalian PM dan PTM di kelompok wilayah prioritas.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
23

Casmudi, Casmudi, Kiftian Hady Prasetya, Sugianto Sugianto i Ririn Suyanti. "In House Training Penyusunan Modul Ajar Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (5P) SMA ITCI Kelurahan Kenangan Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara". Jurnal SOLMA 12, nr 1 (30.04.2023): 69–81. http://dx.doi.org/10.22236/solma.v12i1.10878.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertujuan untuk mensinergikan Tri Dharma Perguruan Tinggi kepada mitra sekolah SMA ITCI di Kabupaten Penajam Paser Utara. PkM ini menyelenggarakan pelayanan dalam bentuk In House Training (IHT) bagi guru dalam menyusun modul ajar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (5-P) bagi Guru. Metode: Pendampingan PkM ini dilaksanakan selama 2 hari selama 16 jam. Kegiatan IHT didahului dengan serimoni pembukaan oleh Kepala sekolah dan Pengawas pembina dari Kantor wilayah Kemdikbud Kalimantan Timur perwakilan selatan. Sasaran PkM adalah segenap guru SMA ITCI berjumlah 22 orang. Hasil: Agenda IHT berupa pemaparan materi pokok landasan filosofi, teori, pskologis dan landasan rasional pembelajaran abad 21. Penyampaian materi pembimbingan modul ajar berfokus pada teknik operasional menyusun modul ajar pembelajaran proyek (5-P), kegiatan PkM ditunjang dengan pengambilan data dengan menggunak kuisioner tentang aspek pengetahuan, keyakinan mampu melaksanakan project based learning, meneganl hambatannya, dan mengenali perubahan literasi belajar digitalisasi siswa. Hasilnya Pengetahuan guru peserta IHT, 1) Pemahaman guru tentang konsep PJBL mencapai skor rata-rata 92% 2) Keyakinan tentang kemampuan implementasi PJBL diperoleh data skor rata-rata 89,5%. 3) mengenali hambatan dalam pelaksanaan PJBL diperoleh skor 92% dari 4) mengenali perubahan perilaku literasi digital siswa diperoleh skor 95,67%.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
24

Elviana, Dewi, i Sekar Inten. "KAJIAN MOTIVASI DAN PERSEPSI PETANI KOMODITI KAKAO (Theobroma Cacao L.) SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WILAYAH PERBATASAN (STUDI KASUS PETANI DESA MASPUL KECAMATAN SEBATIK TENGAH KABUPATEN NUNUKAN)". Jurnal Hexagro 3, nr 1 (16.11.2019). http://dx.doi.org/10.36423/hexagro.v3i1.306.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Kalimantan Utara adalah salah satu sebuah provinsi baru di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur. Melalui pembentukan provinsi Kalimantan Utara diharapkan terjadi percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah, apalagi sebagian besar wilayah provinsi ini berada pada posisi strategis berbatasan negara bagian Sabah-Malaysia. Salah satu komoditi unggulan Propinsi Kalimantan Utara adalah komoditi kakao. Salah satu sentra penghasil kakao di Propinsi Kalimantan Utara adalah Kabupaten Nunukan. Sektor perkebunan di Kabupaten Nunukan merupakan salah satu penopang ekonomi daerah yang sangat potensial. Lokasi pengembangan sektor perkebunan sebagian besar berada di Pulau Sebatik yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia baik secara laut maupun darat. Namun seiring dengan waktu, luas lahan dan produksi komoditi kakao cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Kondisi ini disebabkan banyaknya petani kakao yang beralih pada usahatani sawit dikarenakan harga jualnya yang lebih tinggi dan cenderung stabil. Faktor tersebut mempengaruhi motivasi dan persepsi petani kakao terhadap usahataninya yang dilakukannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis aspek motivasi dan persepsi petani terhadap usahatani kakao yang diusahakan. Penelitian dilakukan di Desa Maspul Kecamatan Sebatik Tengah. Wawancara dilakukan melalui informan kunci dan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Motivasi bertani kakao dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu aspek ekonomi, sosial dan psikologis. Persepsi petani dipengaruhi oleh faktor kesesuaian usahatani kakao dengan tingkat pengetahuan serta keterampilan , sesuai dengan ketersediaan modal yang mereka miliki, dan tenaga kerja yang cukup dalam pengelolaan usahatani kakao. Kata kunci : Kakao, motivasi, persepsi, perbatasan
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
Oferujemy zniżki na wszystkie plany premium dla autorów, których prace zostały uwzględnione w tematycznych zestawieniach literatury. Skontaktuj się z nami, aby uzyskać unikalny kod promocyjny!

Do bibliografii