Artykuły w czasopismach na temat „Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Selatan”

Kliknij ten link, aby zobaczyć inne rodzaje publikacji na ten temat: Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Selatan.

Utwórz poprawne odniesienie w stylach APA, MLA, Chicago, Harvard i wielu innych

Wybierz rodzaj źródła:

Sprawdź 32 najlepszych artykułów w czasopismach naukowych na temat „Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Selatan”.

Przycisk „Dodaj do bibliografii” jest dostępny obok każdej pracy w bibliografii. Użyj go – a my automatycznie utworzymy odniesienie bibliograficzne do wybranej pracy w stylu cytowania, którego potrzebujesz: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver itp.

Możesz również pobrać pełny tekst publikacji naukowej w formacie „.pdf” i przeczytać adnotację do pracy online, jeśli odpowiednie parametry są dostępne w metadanych.

Przeglądaj artykuły w czasopismach z różnych dziedzin i twórz odpowiednie bibliografie.

1

Due Awe, Rokus. "Analisis Sisa Gajah Dari Kecamatan Tamban, Kabupaten Batola (Kalimantan Selatan): Suatu Pengumuman". Berkala Arkeologi 10, nr 2 (30.09.1989): 21–30. http://dx.doi.org/10.30883/jba.v10i2.541.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Dalam tahun 1987 Pusat Penelitian Arkeologi Nasio­nal diminta untuk mengoreksi suatu temuan yang baru dilakukan oleh Bidang Permuseuman Sejarah dan Purba­kala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebu­dayaan Propinsi Kalimantan Selatan. Penemuan tersebut dituangkan dalam sebuah laporan yang dilengkapi dengan beberapa buah foto dan denah lokasi penemuan. Di da­lam laporan itu diinformasikan bahwa berdasarkan ukur­an tulang yang besar-besar, tim yang bersangkutan me­nyatakan bahwa sisa-sisa binatang fosil yang ditemukan itu berasal dari suatu individu yang disebut sebagai go­rila. Setelah dilakukan pengamatan terhadap foto-foto yang dilampirkan, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional mengidentifikasikan sebagai salah satu individu Bangsa Proboscidea (Bangsa berbelalai atau gajah).
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
2

Persadha, Galih, Rusdiansyah Rusdiansyah i Muhammad Akbar Hariyono. "GAMBARAN SEBARAN TENAGA ELEKTROMEDIK DI RUMAH SAKIT WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN MEGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS". Jurnal Kajian Ilmiah Kesehatan dan Teknologi 1, nr 1 (11.04.2019): 34–44. http://dx.doi.org/10.52674/jkikt.v1i1.2.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Propinsi Kalimantan Selatan sebagai propinsi tertua di kalimantan, pada kenyataannya berbagai data dan informasi terkait tenaga kesehatan, terutama yang berkaitan dengan sarana/prasarana serta tenaga kesehatan tertentu pada sebuah rumah sakit atau pusat kesehatan masyarakat masih sangat minim untuk diperoleh sehingga masyarakat umum sulit untuk mengetahui dimana ia bisa mendapatkan kesehatan yang terbaik berdasarkan ketersediaan sarana/prasarana yang memadai maupun tenaga kesehatan berdasarkan jangkauan lokasi tempat tinggalnya. Pengambilan data dilakukan dengan cara survey, yaitu penyelidikan yang dilakukan untuk memperoleh data tenaga elektromedik serta pemetaan kebutuhan tenaga elektromedik di Provinsi Kalimantan Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama 4 (empat) bulan yaitu mulai bulan November 2016 hingga Maret 2017. Hampir semua rumah sakit di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai kekurangan tenaga elektromedis dan estimasi pemenuhan kebutuhan tenaga elektromedis di Kalimantan Selatan diperkiran berkisar 10 sampai dengan 15 tahun kedepan. Dengan adanya sistem informasi geografis, informasi tenaga elektromedis di Kalimantan selatan dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
3

Bahri, Syamsul. "JENIS-JENIS IKAN DI SUNGAI SAMBUJUR, KALIMANTAN SELATAN". BULETIN TEKNIK LITKAYASA Sumber Daya dan Penangkapan 7, nr 1 (30.11.2016): 13. http://dx.doi.org/10.15578/btl.7.1.2009.13-16.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Sungai Barito merupakan salah satu sungai besar di Pulau Kalimantan. Sungai tersebut bagian hulunya terletak di Serawak Malaysia dan Kalimantan Tengah,sedangkan bagian hilir ataupun muaranya terletak di Propinsi Kalimantan Selatan (Laut Jawa). Menurut Welcome (1985), wilayah perairan sungai dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu perairan bagian rethron (hulu) dan potamon (hilir), sedangkan menurut Samuel et al. (2002), wilayah perairan sungai di bagi menjadi 3, yaitu perairan daerah aliran sungai bagian hulu, tengah, dan hilir.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
4

-, Mazidah. "PENGARUH SIMPEG, KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM KALIMANTAN SELATAN". KINDAI 19, nr 2 (16.09.2023): 232–43. http://dx.doi.org/10.35972/kindai.v19i2.1157.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh signifikan secara simultan, parsial dan dominan antara sistem informasi manajemen kepegawaian, kepemimpinan, dan pengawasan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan. Rancangan Penelitian meliputi penelitian kuantitatif dengan metode survey. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian korelasional atau mencari apakah ada pengaruh yang ditimbulkan pada masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen baik itu secara bersama sama maupun secara terpisah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai PNS pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan yang berjumlah 137 orang kemudian dittetapkan sampel dengan tingkat kelonggaransebesar 5% menggunakan rumus Slovin sehinga didapatkan menjadi 103 pegawai sebagai responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah memenuhi syarat uji validitas dan reliabilitas, menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1).Terdapat pengaruh secara simultan sistem informasi manajemen kepegawaian (simpeg), kepemimpinan, dan pengawasan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan. 2).Sistem informasi manajemen kepegawaian mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai, demikian juga pengawasan mempunyai pengaruh secara parsial yang signifikan terhadap kinerja, adapun kepemimpinan tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja, hal ini menunjukkan bahwa baik buruknya kepemimpinan tidak selalu menyebabkan perubahan terhadap kinerja pegawai 3).Variabel pengawasan mempunyai pengaruh yang paling dominan secara signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan.Kata Kunci : Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian, Kepemimpinan, Pengawasan, Kinerja Pegawai
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
5

Sunarningsih, Sunarningsih. "KERAJAAN NEGARA DAHA DI TEPIAN SUNGAI NEGARA, KALIMANTAN SELATAN". Naditira Widya 7, nr 2 (10.08.2016): 85. http://dx.doi.org/10.24832/nw.v7i2.94.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Abstrak.Toponim Negara di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Propinsi Kalimantan Selatan banyak dikaitkan dengan keberadaanKerajaan Negara Daha dalam Hikayat Banjar. Hasil penelitian di sepanjang aliran Sungai Negara yang dilakukan oleh Balai ArkeologiBanjarmasin dengan metode ekskavasi dan survei menghasilkan banyak artefak yang menunjukkan bukti adanya sisa pemukimankuna di wilayah Negara. Pada saat ini, temuan pemukiman kuna berada pada dua wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Daha Utaradan Daha Barat. Penelitian ini bertujuan membahas hubungan antara data arkeologis yang ditemukan di situs pemukiman kuna dengankeberadaan Kerajaan Negara Daha. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan penalaran induktif. Analisis terhadap dataartefaktual menggunakan analisis morfologi, berdasarkan bentuk, bahan, dan jumlahnya. Hasil analisis selanjutnya akan diperbandingkanuntuk mengetahui kronologinya. Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan teori dan referensi yang mendukung dalam interpretasi.Dari hasil analisis dan kajian pustaka dapat diasumsikan bahwa wilayah Negara pada abad ke-14 sudah dihuni oleh sebuah komunitasmasyarakat dalam jumlah yang besar dan sudah menguasai teknologi yang cukup maju, sehingga dapat melakukan berbagai aktivitasyang menggambarkan sebuah kehidupan masyarakat yang kompleks. Masuknya komoditi dari luar menjadi salah satu petunjukadanya aktivitas perdagangan, yang juga menjadi sebuah indikasi bahwa pemenuhan terhadap kebutuhan sehari-hari sudah tercukupi(masyarakat yang makmur)
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
6

Sari, Dewi Nur Indah, Ferry Sobatnu i Yastin David Batara. "ANALISIS GEOSPASIAL PRODUKSI BERAS TERHADAP KEBUTUHAN MASYARAKAT MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN BANJAR PROPINSI KALIMANTAN SELATAN". POSITIF : Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi 6, nr 1 (4.06.2020): 11. http://dx.doi.org/10.31961/positif.v6i1.755.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Produksi hasil pertanian akan bergantung pada luas areal lahan yang digunakan sebagai lahan untuk bertani. Jika luas lahan pertanian menyusut maka produktivitas lahannya akan rendah, dan sebaliknya jika luas lahan pertanian diperluas maka produktivitas lahan pun akan meningkat. Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan dikenal sebagai salah satu penghasil beras dan pemasok bagi sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan, bahkan hasil pertaniannya juga dikirim untuk mencukupi kebutuhan beras daerah lain seperti wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan beberapa wilayah di pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan melakukan perhitungan deviasi antara produksi beras dengan kebutuhan pangan beras bagi masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor pendukung produksi beras, serta melakukan analisis secara geospasial terhadap luas lahan (ruang) pertanian berdasarkan hasil perhitungan pada masing-masing wilayah administrasi kabupaten dengan memanfaatakan teknologi Sistem Informasi Geografis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Banjar pada tahun 2016 mengalami surplus produksi beras sebesar 85.847,2 ton beras dan tahun 2017 Kabupaten Banjar juga mengalami surplus produksi beras sebesar 69151,74 ton beras. Hal ini menunjukkan bahwa dalam tahun 2016 dan 2017 Kabupaten Banjar masih bisa memenuhi kebutuhan beras penduduk. Namun setelah dilakukan analisis pada setiap kecamatannya terlihat bahwa pada tahun 2016 dan 2017 di Kabupaten Banjar masih terdapat beberapa kecamatan yang mengalami kekurangan jumlah produksi beras. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu pertambahan jumlah penduduk dan berkurangnya luas lahan yang ditanami dengan komoditi padi di Kabupaten Banjar. Hal ini menimbulkan kurangnya pemerataan jumlah produksi beras pada kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
7

Riyandi, Andi Mochamad, Abdul Rahman Mus i Masdar Mas'ud. "Analisis Strategi Pemasaran Pupuk Pada PT. Pupuk Kalimantan Timur, Tbk." PARADOKS : Jurnal Ilmu Ekonomi 3, nr 1 (29.01.2020): 106–18. http://dx.doi.org/10.33096/paradoks.v3i1.447.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Kantor penjualan PT. Pupuk Kalimantan Timur wilayah Sulawesi Selatan ini mempunyai peranan terhadap keberhasilan penjulan pupuk non subsidi dan penyaluran pupuk subsidi. Kantor penjualan ini merupakan salah satu dari banyak kantor penjualan perusahaan pupuk di Indonesia. Dalam hal ini, mereka masih tetap bersaing untuk masalah penjualan pupuk non-subsidi. Untuk penjualan pupuk non-subsidi ini tidak selalu mulus jalannya, terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi oleh kantor penjualan Sulawesi Selatan ini. Masalah yang biasa dihadapi oleh kantor penjualan ini tingkat penjualan untuk pupuk non subsidi ini fluktuatif tergantung dari harga jual yang dikeluarkan saat periode tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah adanya perbedaan harga jual yang ditawarkan oleh pesaing yang mungkin lebih murah. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi penjualan yang tepat agar tingkat penjualan bisa meningkat dan perusahaan dapat menguasai pasar. Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Analisis Pemasaran yang efektif pada PT. Pupuk Kaltim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deksriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Maret 2020 di PT. Pupuk Kaltim, tbk jalan A.P. Pettarani, Buakana, Kec. Rappoccini, Kota Makassar, Prov. Sulawesi Selatan, 90222. Data primer dan data sekunder digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman. Informasi yang didapat kemudian diolah menggunakan Matriks SWOT. Hasilnya kemudian dianalisis dengan metode analisis SWOT yang terdiri dari analisis internal dan analisis eksternal dalam menentukan strategi bersaing pada PT Pupuk Kalimantan Timur, TBK. Berdasarkan observasi dan pengamatan peneliti
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
8

Putri, Liestyana, Wagino Wagino i Ihda Inar Ridho. "APLIKASI MONITORING PENGADAAN, PERSEDIAAN, PENGGUNAAN ATK DAN LOGISTIK PADA KANTOR PERTANAHAN KOTA BANJARMASIN BERBASIS WEB". Jurnal Sains Sistem Informasi 1, nr 1 (17.01.2023): 47. http://dx.doi.org/10.31602/jssi.v1i1.9699.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kalimantan Selatan adalah lembaga pemerIntah nonkementrian di Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerIntahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral. BPN dulu dikenal dengan sebutan Kantor Agraria. BPN diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional. Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin adalah instansi vertikal dari Badan Pertanahan Nasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah BPN.Perkembangan teknologi didalam Kantor Pertanahan Indonesia dapat dilihat dari adanya sistem teknologi informasi untuk mempermudah proses penyebaran informasi dan pengelolaan data keperluan kantor atau ATK. Namun tidak semua Kantor Pertanahan yang ada di wilayah Indonesia yang telah memanfaatkan perkembangan sistem dan teknologi informasi, salah satunya iyalah Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin.Dalam pengelolaan data keperluan kantor atau ATK, sistem pengolahan nya secara manual atau sudah menggunakan komputer tetapi belum menggunakan Internet. Sistem tersebut tentu saja memiliki banyak segali kelemahan yang implikasinya adalah lemahnya sistem pengelolaan data ATK pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin yang kurang efektif.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
9

Iris Sumariyanto i Jones Hutauruk. "Konsep Pergelaran Teknologi Persenjataan Batalyon Arhanud Dalam Menangkal Ancaman Kalimantan Barat". DEFENDONESIA 5, nr 2 (31.10.2021): 7–14. http://dx.doi.org/10.54755/defendonesia.v5i2.108.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Sebagai wilayah perbatasan Kalimantan Barat merupakan wilayah paling rawan terhadap ancaman jika ada gejolak yang muncul antar negara yang berada di daerah perbatasan negara Malaysia dan lautan China Selatan. Maka dibutuhkan satuan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) untuk mewujudkan kedaulatan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui Konsep Pembangunan Teknologi Persenjataan Batalyon Arhanud dalam Menangkal Ancaman Kalimantan Barat. Hasil dari tulisan ini adalah berdasarkan skala priortitas, kota Pontianak, Kubu Raya dan Mempawah. Merupakan objek vital dengan skala prioritas yang tinggi. Kemampuan persenjataan Hanud dan data skala prioritas wilayah di Kalbar, konsep pergelaran Hanud dalam rangka mewujudkan interoperabilitas pergelaran Denhanud 473 Paskhas memfokuskan wilayah sekitaran Landasan udara Supadio. Titik pergelaran Sistem persenjataan Yonarhanud Starstreak terdiri 3 (tiga) titik lokasi, yaitu; lokasi di PT. Holcim jalan Raya Wajok Hilir, Lokasi di kawasan PLTU RPSL Jalan Raya Wajok Hulu, serta lokasi di kawasan komplek Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Barat. Kata Kunci : Arhanud, Ancaman, Kalimantan Barat
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
10

Agustan, Agustan, i Theresia Widi Asih Cahyanti. "ANALISIS AKSESIBILITAS TRANSPORTASI INTERNAL & EKSTERNAL KABUPATEN MERAUKE SEBAGAI SALAH SATU WILAYAH PERBATASAN NKRI – PNG". MUSTEK ANIM HA 7, nr 2 (6.08.2018): 134–48. http://dx.doi.org/10.35724/mustek.v7i2.911.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Cita-cita menuju kesejahteraan bangsa yang dibebankan pada wilayah Kabupaten Merauke sebagai satu kesatuan wilayah koridor ekonomi Papua – Kep. Maluku adalah sangat berat tetapi harus dilaksanakan. Untuk mencapai cita-cita MP3EI 2011-2025, maka dibutuhkan informasi yang sifatnya mendasar dan terukur terkait sejauh mana kemampuan lokal merauke melayani aksesibilitas penduduknya dalam melakukan aktifitas sosial ekonominya. Penelitian ini bertujan untuk mengukur variasi aksesibilitas fisik internal Merauke dan eksternalnya, dengan melakukan observasi, survey, dan wawancara serta dilakukan analisa pemetaan dan persamaan Hansen. Nilai aksesibilitas internal urutan pertama adalah Distrik Merauke, kedua Tanah Miring, ketiga Semangga. Kelompok tertinggi ini posisinya sebagai pusat ibukota kabupaten dan sekitarnya. Menyusul urutan ke empat adalah distrik Kurik. Secara terpisah Distrik Kurik membentuk pusat kegiatan di sebelah barat utara kota Merauke. Distrik aksesibilitas terendah adalah Distrik Waan, Kaptel, Ilwayab, Tubang, dan Tabonji. Jangkauan akses eksternal 31 kabupapten meliputi: Mappi, Asmat, Bovendigoel , Jayapura, Sorong, Makassar, Jakarta, Ambon, Yogyakarta, Mimika, Kaimana, Tual, Morotai, Fak-Fak, Manggarai Barat, Cirebon, Semarang, Kota Waringin Timur, Tanah Bumbu, Bima, Flores Timur, Kupang, Alor, Maluku Tenggara Barat, Kepulauan Aru, Maluku Tengah, Badung. 31 kabupaten terkoneksi dalam 17 wilayah provinsi berikut : Papua, Papua Barat, Sulawesi selatan, Jawa timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, NTT, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Bali. 17 propinsi berada pada 8 lingkup kepulauan sebagai berikut : Papua, Sulawesi, Jawa, Maluku, Kalimantan, Halmahera, Sunda Kecil, Banda. Kata Kunci : Aksesibilitas, Transportasi, Wilayah, Distrik, Merauke, Papua
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
11

Mubarok, Arif, i Dahlia Dahlia. "Implementasi Zakat Profesi Di Lingkungan Pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan". At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi 11, nr 2 (30.12.2020): 86. http://dx.doi.org/10.18592/at-taradhi.v11i2.3975.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
12

Rahmat, Enjah Rahmat. "TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO". BULETIN TEKNIK LITKAYASA Sumber Daya dan Penangkapan 5, nr 2 (23.11.2016): 69. http://dx.doi.org/10.15578/btl.5.2.2007.69-74.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Kabupaten Gorontalo mempunyai luas wilayah 3.456,98 km2 atau 28% dari luas Propinsi Gorontalo. Secara geografi, kabupaten ini diapit oleh 2 perairan laut yaitu Laut Sulawesi di sebelah utara dan Teluk Tomini di sebelah selatan. Kedua perairan tersebut memiliki potensi yang besar untuk pengembangan perikanan khusus perikanan tangkap. Menurut Laporan Kantor Dinas Perikanan dan KelautanKabupaten Gorontalo produksi perikanan laut pada tahun 2004 mencapai 7.769,2 ton atau meningkat 5,4% dibanding dengan tahun 2003 yang hanya mencapai 7.167,6 ton. Produksi 81% tersebut merupakan hasil tangkapan nelayan di Laut Sulawesi sedangkan sisa 19% adalah berasal dari hasil tangkapan nelayan yang beroperasi di Teluk Tomini.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
13

Saputra, Muhammad Donny, i Wahyu Hidayat. "Identifikasi Pusat Pertumbuhan Ekonomi pada Tingkat Kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan". Jurnal Ilmu Ekonomi JIE 7, nr 04 (30.11.2023): 516–30. http://dx.doi.org/10.22219/jie.v7i04.27061.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Determining the center of economic growth is one of the government's regional development strategies to address inequality between regions, conditions in each region are different. The purpose of this research is to identify the center of economic growth in South Kalimantan Province, the analytical tools used are scalogram analysis, gravity analysis and Klassen typology. The data used in the scalographic analysis are social, economic and government facilities, the types of these facilities include data on social facilities in the form of educational facilities, health facilities and worship facilities. For data on economic facilities in the form of: markets, means of transportation (public transportation), small industries, stations and lodging, savings and loan cooperatives, KUD cooperatives. Government facilities in the form of: village office, sub-district office. The results show that the center of growth for South Kalimantan Province is Banjarmasin City and has close interactions with Banjar Regency, Banjarbaru City and Barito Kuala Regency as hinterland areas, Banjarmasin City is in quadrant two which is one of the developed but depressed areas. Penentuan pusat pertumbuhan ekonomi ini salah satu strategi pengembangan wilayah yang dilakukan pemerintah untuk menangani ketimpangan antar wilayah, kondisi setiap daerah yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pusat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan, alat analisis yang digunakan adalah analysis scalogram, analisis gravitasi dan tipologi klassen. Data yang digunakan pada analisis skalogran yaitu fasilitas sosial, ekonomi dan pemerintahan, jenis-jenis fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya meliputi data fasilitas sosial berupa fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan dan fasilitas peribadatan. Untuk data fasilitas ekonomi berupa: pasar, sarana angkutan (angkutan umum), industri kecil, stasiun dan penginapan, koperasi simpan pinjam, koperasi KUD. Fasilitas pemerintahan yang berupa: kantor Desa, kantor Kelurahan. Hasil menunnjukan bahwa pusat pertumbuhan Provinsi Kalimantan Selatan adalah Kota Banjarmasin dan memiliki interaksi yang erat dengan Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Barito Kuala sebagai daerah hinterland, Kota Banjarmasin berada pada kuadran dua yang merupakan salah satu daerah daerah maju tapi tertekan.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
14

Rizani, Muhammad, i Fathurrahmani Fathurrahmani. "Aplikasi Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) Berbasis Web Pada Stasiun Klimatologi Kelas 1 Banjarbaru". Jurnal Sains dan Informatika 4, nr 2 (5.11.2018): 63–72. http://dx.doi.org/10.34128/jsi.v4i2.137.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Informasi yang bisa didapat di Stasiun Klimatologi kelas I Banjarbaru diantaranya adalah prakiraan musim, analisis curah hujan, analisis sifat hujan, analisis hari hujan serta monitoring hari tanpa hujan yang ada di wilayah Kalimantan Selatan. Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) merupakan data hari tanpa hujan yang terjadi di Kalimantan Selatan secara berturut-turut. Data tersebut dikirimkan pengamat kepada kantor Stasiun Klimatologi kelas I Banjarbaru menggunakan media SMS, Whatsapp bahkan dengan menelpon kepada pegawai Stasiun Klimatologi kelas I Banjarbaru sehingga pegawai harus memeriksa di setiap media baik SMS, Whatsapp maupun telpon untuk mengetahui data yang dikirimkan oleh pengamat. Mengenai permasalahan tersebut, maka dibuatlah sebuah aplikasi monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) berbasis web. Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan HTML dengan pemetaan menggunakan Google Maps API dan database MySQL. Keywords: Aplikasi, Sistem Monitoring, Hari Tanpa Hujan, PHP, HTML, Google Maps API, MySQL
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
15

Sunarningsih, Nfn. "Karakter Pemukiman Lahan Basah Abad VI - XV Masehi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito". Kapata Arkeologi 13, nr 1 (25.07.2017): 109. http://dx.doi.org/10.24832/kapata.v13i1.406.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
One of the great rivers that flow in Kalimantan region is Barito River, precisely in the southeast region. Barito drainage basin crosses two different provinces, namely South Kalimantan and Central Kalimantan. Archaeological researches of wetland ancient settlements on Barito Basin are mainly in the downstream area. The result of this research obtained a varied data, such as artifacts, settlement form, and environmental supports. There seemed to be such character differences in each site. Therefore, this article examine the factors that influence the character differences of each wetland site. The research use descriptive analytic, with inductive reasoning. The result shows that there are some characters of wetland residential sites in the Barito basin, which is influenced by the function of site, the mastery of technology, environmental carrying capacity, and the intensity interaction with outside community.Salah satu sungai besar yang mengalir di wilayah Kalimantan adalah Sungai Barito, tepatnya di wilayah Kalimantan bagian Tenggara. Daerah Aliran Sungai Barito melintasi dua wilayah propinsi yang berbeda, yaitu Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Penelitian arkeologi terhadap pemukiman lahan basah (abad ke 6-15 M) di Daerah Aliran Sungai Barito berada terutama di daerah hilir. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan data yang beragam, baik dari artefak, bentuk pemukimannya, dan lingkungan pendukungnya. Tampaknya ada karakter yang berbeda dari masing-masing situs. Oleh karena itu, tulisanini berusaha untuk mengkaji faktor yang mempengaruhi terjadinya perbedaan karakter dari masing-masing situs di lahan basah tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analisis, dengan penalaran induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa macam karakter dari situs pemukiman lahan basah di DAS Barito, yang dipengaruhi oleh fungsi situs, penguasaan teknologi, daya dukung lingkungan, dan intensitas terjadinya interaksi dengan masyarakat luar.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
16

Arminarahmah, Nur, Mirza Yogi Kurniawan i Al Fath Riza Kholdani. "PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGKLASIFIKASI TINGKAT BAHAYA POLUTAN PM10 DI KOTA BANJARBARU". Technologia: Jurnal Ilmiah 11, nr 3 (20.07.2020): 176. http://dx.doi.org/10.31602/tji.v11i3.3288.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
AbstrakSalah satu aplikasi Data Mining adalah klasifikasi, kami menggunakan algoritma Naive Bayes untuk mengklasifikasikan tingkat bahaya polutan PM 10 untuk menghasilkan model yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi polutan PM10. Aplikasi awal menggunakan data dari wilayah kota Banjarbaru karena ada kabut asap dalam beberapa tahun terakhir di Kalimantan Selatan dan studi kasus penelitian ini di kota Banjarbaru karena telah meningkat sehingga mengganggu visibilitas dan menghambat semua kegiatan baik kantor maupun sekolah. Proses klasifikasi dimulai dengan mengolah data PM10 menggunakan atribut suhu, kelembaban dan waktu kemudian data yang diperoleh diklasifikasikan menggunakan algoritma naif bayes untuk menghasilkan kelas tingkat bahaya dari 0 - 4 dengan tingkat akurasi keberhasilan klasifikasi 60%.Kata Kunci : Datamining, Naive Bayes,PM10
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
17

Saridewi, Ratih Nurmala, i Muchamad Arif Budiyanto. "PEMODELAN SISTEM DRAINASE PERKOTAAN MENGGUNAKAN EPA SWMM 5.1 DI KABUPATEN TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN". CivETech 6, nr 1 (1.02.2024): 36–53. http://dx.doi.org/10.47200/civetech.v6i1.2246.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Banjir yang terjadi di wilayah pemukiman sering kali disebabkan oleh gagalnya saluran drainase membuang kelebihan air tersebut. Di mana curah hujan yang tinggi tidak diimbangi dengan kapasitas saluran yang memadai atau bahkan tertutup oleh sampah. Permasalahan yang terjadi pada sistem drainase Kabupaten Tapin terutama daerah Kecamatan Tapin Utara yaitu Ex Kantor Bupati Lama adalah saluran drainase yang ada belum sepenuhnya berfungsi secara maksimal Sebagai upaya untuk memperbaiki desain drainase yang terdapat di Kecamatan Tapin Utara maka dilakukannya evaluasi kapasitas saluran drainase eksisting sehingga ditemukan solusi yang dapat digunakan untuk menangani masalah genangan di daerah ini. Pemodelan sistem drainase pada penelitian ini menggunakan program EPA Storm Water Management Model (SWMM) 5.1. Dari hasil analisis yang sudah dilakukan dengan hujan kala ulang 5 tahunan kondisi eksisting saluran masih banyak terjadi banjir di beberapa titik lokasi. Dengan memperbesar dimensi dan penggantian tipe saluran dihasilkan rencana sistem drainase sudah tidak mengalami banjir. Pengaruh perbedaan dari nilai kekasaran saluran (n, manning) sangat besar dalam penentuan jenis tipe saluran.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
18

Satrio, Ary. "Review Desain Pada Pelaksanaan Pembangunan Pantai Asam Asam (Lanjutan) Pada SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai wilayah Sungai Kalimantan II Propinsi Kalimantan Selatan". Buletin Profesi Insinyur 1, nr 2 (11.07.2018): 46–50. http://dx.doi.org/10.20527/bpi.v1i2.17.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Konstruksi pada Pantai Asam-Asam di desain untuk melindungi jalan raya dari abrasi air laut dengan cara membangun konstruksi semacam seawall secara bertahap pelaksanaannya. Sesuai dengan fungsinya salah satunya dalam satu kelompok yaitu konstruksi yang di bangun di pantai dan sejajar garis pantai. Dari pengamatan pada pelaksanaan secara bertahap yang dilakukan mendapatkan hasil yang kurang mendekati sempurna untuk melindungi pantai terhadap kerusakan karena serangan gelombang air laut dan arus, oleh karena itu dilakukan perubahan design yang telah di laksanakan oleh konsultan perencana, yang dirubah adalah material untuk konstruksi seawall pada pantai Asam Asam.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
19

Asrinawaty, Asrinawaty, Ahmad Zacky Anwary i Yupisa Darma. "HUBUNGAN PENDIDIKANDAN PERCEIVED BENEFIT DENGAN KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL SEBAGAI PESERTA PBPU (MANDIRI) PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN BANJAR". An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat 7, nr 2 (19.12.2020): 132. http://dx.doi.org/10.31602/ann.v7i2.3922.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Provinsi kalimantan selatan menurut data dari Kantor Cabang BPJS kesehatan Banjarmasin, jumlah kepesertaan di kabupaten kabupaten wilayah kerja kantor cabang ini antara lain kabupaten Banjar 218.746 (40,46%), Kota Banjarbaru 152.837 (69,45%), Kabupaten Kotabaru 142.870 (44,94%), Kabupaten tanah bumbu 150.684 (48,71%), Kabupaten tanah laut 163.212 (47,88%), Kabupaten barito kuala 136.241 (44,12%) dan Kota Banjarmasin 471.027 (73,02%). Kabupaten yang paling rendah capaian UHC nya adalah Kabupaten banjar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pendidikan dan Perceived Benefit dengan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional sebagai PBPU (mandiri) pada masyarakat Kabupaten Banjar. Metode penelitian kuantitatif dengan rancangan observasional analitik melalui pendekatan cross sectional. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang tinggal dan menetap di Kabupaten Banjar. Sampel menggunakan rumus menurut Stanley Lemezhow dengan teknik cluster yang dibagi menjadi 2 tipe kecamatan perkotaan dan pedesaan dengan total sampel 196. Hasil penelitian didapatkan hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dan perceived benefits dengan kepesertaan JKN secara mandiri (p=0,000). Kesimpulannya ada hubungan pendidikan dan perceived benefit dengan kepesertaan jaminan kesehatan nasional secara mandiri pada masyarakat di Kabupaten Banjar.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
20

Apriliani, Apriliani, i Ergina Faralita. "Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 12 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Toleransi Kehidupan Bermasyarakat". Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory 2, nr 2 (19.04.2024): 375–88. http://dx.doi.org/10.62976/ijijel.v2i2.465.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Abstract According to Trends in Religious Harmony Data from the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia in 2022, it is stated that there are 10 provinces that are categorized as low tolerance areas in Indonesia, one of these provinces is South Kalimantan Province. The reason for the low data is influenced by several factors, one of which is caused by differences in community typology in assessing the data. Other reasons also arise due to the potential for conflict that occurs both within religious groups and outside religions. South Kalimantan Province Regional Regulation Number 12 of 2022 was formed with the aim of formulating the issues faced in implementing Tolerant Community Life in South Kalimantan Province and ways to overcome these problems. However, implementation in the field is still lacking, this is partly due to a lack of socialization of these regulations in the community. The aim of this research is to find out how South Kalimantan Province Regional Regulation Number 12 of 2022 is implemented regarding the Implementation of Tolerance in Community Life. And to identify obstacles in the implementation. This research is empirical legal research with a legal sociology approach. Data collection techniques used were interviews, observation and documentation with 4 related agencies, namely the DPRD of South Kalimantan Province, the Regional Office of the Ministry of Religion of South Kalimantan Province, FKUB of South Kalimantan Province and KESBANGPOL of Banjarmasin City as well as 4 community informants who were at the research location, namely in Kalimantan Province. South. This finding shows that the implementation of this Regional Regulation has not been fully implemented well. This can be seen from the large number of people who are not aware of this regulation because this regulation is still considered a new regulation, socialization of this regulation has not been distributed evenly to the public. Arranging permits for the implementation/celebration of religious events is quite difficult in the management system and there are 4 inhibiting factors in implementing this regulation, namely first, lack of communication, second, lack of resources, third, excessive attitude of implementers and fourth, obstacles in the bureaucratic structure. Keywords: Implementation, South Kalimantan provincial regulation number 12 of 22, implementation of tolerance in social life Abstrak Menurut Tren Data Kerukunan Umat Beragama dari Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2022 menyatakan terdapat 10 provinsi yang dikategorikan sebagai daerah toleransi rendah di Indonesia salah satu provinsi tersebut ialah Provinsi Kalimantan Selatan. Sebab dari rendahnya data tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya disebabkan oleh perbedaan tipologi masyarakat dalam penilaian data tersebut. Sebab lain juga muncul disebabkan oleh adanya potensi konflik yang terjadi baik dalam intern beragama ataupun ekstren beragama. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 12 Tahun 2022 ini dibentuk bertujuan untuk merumuskan hal-hal yang dihadapi dalam penyelenggaraan Toleransi Kehidupan Bermasyarakat di Provinsi Kalimantan Selatan dan cara-cara mengatasi persoalan tersebut. Namun, dalam pengimplementasiannya di lapangan masih kurang hal ini salah satunya disebabkan oleh kurangnya sosialisasi terhadap peraturan tersebut di masyarakat. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 12 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Toleransi Kehidupan Bermasyarakat. Dan untuk mengidentifikasi kendala dalam implementasi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris dengan pendekatan sosiologi hukum. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dengan 4 instansi terkait yakni DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, FKUB Provinsi Kalimantan Selatan dan KESBANGPOL Kota Banjarmasin serta 4 informan masyarakat yang berada di lokasi penelitian yaitu di Provinsi Kalimantan Selatan. Penemuan ini menemukan bahwa implementasi Peraturan Daerah ini belum sepenuhnya terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui akan adanya peraturan tersebut disebabkan karena peraturan ini masih tergolong peraturan baru, sosialisasi peraturan ini belum tersalurkan secara merata kepada masyarakat. pengurusan izin pelaksanaan/perayaan acara keagamaan yang agak susah dalam sistem pengurusannya dan terdapat 4 faktor penghambat dalam pengimlementasian peraturan ini yakni pertama kurangnya komunikasi, kedua kurangnya sumber-sumber, ketiga sikap pelaksana berlebihan dan keempaat, terkendala dalam struktur birokrasi. Kata Kunci: Implementasi, Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 12 Tahun 2022;, Penyelenggaraan Toleransi Kehidupan Bermasyarakat
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
21

Huda, Abil, M. Wahyu Agang i Suyanto Suyanto. "PKM PETANI HIDROPONIK TERAMPIL DENGAN TEKNOLOGI HYBRID HEMAT DAN MANDIRI ENERGI (BATMAN) DI KELURAHAN KARANG ANYAR KOTA TARAKAN KALIMANTAN UTARA". Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo 6, nr 1 (5.07.2022): 16–22. http://dx.doi.org/10.35334/jpmb.v6i1.2490.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda di wilayah perbatasan. Propinsi ke-34 ini menaungi 5 kabupaten/kota, salah satunya adalah Kota Tarakan yang merupakan pulau kecil dengan 4 Kecamatan. Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat merupakan daerah yang sering mengalami pemadaman listrik. Hal ini dikarenakan jalur listrik di daerah ini di dominasi oleh masyarakat umum. Berbeda dengan jalur fasilitas sosial seperti Rumah Sakit dan kantor walikota di Kecamatan Tarakan Tengah. Beberapa tahun ini petani hidroponik merupakan pekerjaan yang sedang berkembang di Kota Tarakan, sebab kebutuhan sayur mulai meningkat. Jumlah penjual burger, kebab turki, restoran dan cafe meningkat. Hal ini disebabkan Kota Tarakan hanya memiliki sedikit tempat wisata sehingga wisata kuliner menjadi peminat yang sangat tinggi bagi masyarakat Kota Tarakan. Sistem hidroponik yang banyak digunakan oleh di Kota Tarakan adalah Deep Flow Technique (DFT) dan Nutrient Film Technique (NFT). DFT mempunyai kelebihan saat listrik padam, yaitu tanaman masih bisa dalam kondisi aman karena ada genangan nutrisi. Sedangkan NFT mempunyai kelebihan masa panen yang lebih cepat, pengunaan nutrisi dan air lebih hemat jika dibandingkan dengan DFT namun sangat bergantung dengan ketersediaan listrik. Pemadaman listrik selama 3 jam mengakibatkan sayur mati. Budidaya hidroponik dapat dioptimalkan menggunakan sel surya yang ramah lingkungan sehingga cocok untuk sayuran
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
22

Sugandi, Ogi Try. "ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, FASILITAS SARANA PRASARANA BERUPA BARANG MILIK NEGARA (BMN) TERHADAP KUALITAS KINERJA MELALUI KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM KALIMANTAN SELATAN". KINDAI 19, nr 2 (19.09.2023): 244–58. http://dx.doi.org/10.35972/kindai.v19i2.1161.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
The purpose of this research is to prove and analyze the effect of Work Motivation, Facilities and Infrastructure on Performance Quality through Job Satisfaction in the Regional Office Environment of the Ministry of Law and Human Rights in South Kalimantan. The research method used is a survey research method. The population in this study were 138 employees in the Regional Office of the Ministry of Law and Human Rights in South Kalimantan by taking the entire population as a sample. Data collection techniques using a questionnaire that has met the requirements of the validity and reliability tests, using regression analysis. The results of the study show that work motivation and infrastructure have a significant effect on employee job satisfaction in the Regional Office of the Ministry of Law and Human Rights in South Kalimantan. Work motivation and infrastructure have a significant effect on the quality of employee performance in the Regional Office of the Ministry of Law and Human Rights in South Kalimantan. Job satisfaction has no significant effect on the quality of employee performance in the Regional Office of the Ministry of Law and Human Rights in South Kalimantan. The effect of work motivation and infrastructure in the form of state property on the quality of performance through job satisfaction is not significant, where job satisfaction cannot mediate the influence between work motivation and infrastructure and performance quality. Leaders are expected not to hesitate in giving praise and support or motivation to employees to be able to provide encouragement for performance in order to provide the best work results.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
23

Casmudi, Casmudi, Kiftian Hady Prasetya, Sugianto Sugianto i Ririn Suyanti. "In House Training Penyusunan Modul Ajar Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (5P) SMA ITCI Kelurahan Kenangan Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara". Jurnal SOLMA 12, nr 1 (30.04.2023): 69–81. http://dx.doi.org/10.22236/solma.v12i1.10878.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertujuan untuk mensinergikan Tri Dharma Perguruan Tinggi kepada mitra sekolah SMA ITCI di Kabupaten Penajam Paser Utara. PkM ini menyelenggarakan pelayanan dalam bentuk In House Training (IHT) bagi guru dalam menyusun modul ajar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (5-P) bagi Guru. Metode: Pendampingan PkM ini dilaksanakan selama 2 hari selama 16 jam. Kegiatan IHT didahului dengan serimoni pembukaan oleh Kepala sekolah dan Pengawas pembina dari Kantor wilayah Kemdikbud Kalimantan Timur perwakilan selatan. Sasaran PkM adalah segenap guru SMA ITCI berjumlah 22 orang. Hasil: Agenda IHT berupa pemaparan materi pokok landasan filosofi, teori, pskologis dan landasan rasional pembelajaran abad 21. Penyampaian materi pembimbingan modul ajar berfokus pada teknik operasional menyusun modul ajar pembelajaran proyek (5-P), kegiatan PkM ditunjang dengan pengambilan data dengan menggunak kuisioner tentang aspek pengetahuan, keyakinan mampu melaksanakan project based learning, meneganl hambatannya, dan mengenali perubahan literasi belajar digitalisasi siswa. Hasilnya Pengetahuan guru peserta IHT, 1) Pemahaman guru tentang konsep PJBL mencapai skor rata-rata 92% 2) Keyakinan tentang kemampuan implementasi PJBL diperoleh data skor rata-rata 89,5%. 3) mengenali hambatan dalam pelaksanaan PJBL diperoleh skor 92% dari 4) mengenali perubahan perilaku literasi digital siswa diperoleh skor 95,67%.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
24

Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah, i Abri Abri. "Analisis Struktur Pasar Sayuran di Desa Kanreapia Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan". Jurnal Ilmiah Ecosystem 21, nr 3 (24.12.2021): 634–43. http://dx.doi.org/10.35965/eco.v21i3.1251.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Potensi tanaman hortikultura khususnya sayuran yang ada di Kecamatan Tinggimoncong cukup besar bahkan beberapa jenis sayuran seperti kubis, petsai, wortel, bawang daun dan kentang, selain dipasarkan dalam wilayah kabupaten juga dipasarkan sampai ibukota propinsi bahkan di antar pulaukan ke Kalimantan namun demikian sistem pemasarannya masih bersifat tradisional yang berimplikasi pada pendapatan petani sebagai produsen tidak optimal. Penelitian ini bertujuan mengkaji stuktur pasar, saluran distribusi dan margin pemasaran produk usahatani sayur-sayuran yang berada di Desa Karenapia, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dilaksanakan pada bulan April hingga Juni 2019, dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Struktur pasar sayuran yang terbentuk di desa Kanreapia mengarah pada pasar oligopsoni. Struktur pasar di tingkat kabupaten/kota, lebih memgarah pada pasar persaingan sempurna dan diferensiasi. petani sebagai produsen tidak memiliki sarana dan perlakuan pascapanen (standarisasi melalui grading), lemahnya informasi tentang pasar sehingga peranan petani dalam memanfaatkan peluang pasar sangat kecil, skala usaha yang relatif kecil dan usaha tani yang tidak didasarkan atas permintaan pasar, menyebabkan posisi tawar petani sangat lemah, hal ini memungkinkan kehadiran pedagang perantara yang kemudian lebih dominan dalam penentuan harga jual di tingkat petani. Bagian yang diterima petani dari harga yang dibayarkan konsumen untuk beberapa jenis sayuran, rata-rata lebih kecil dibandingkan yang diterima oleh pedagang perantara sehingga sistem pemasaran yang terjadi dinilai kurang efisien bagi petani. The potential of horticultural crops, especially vegetables in the District of Tinggimoncong is quite considerable. Some types of vegetables such as cabbage, Chinese cabbage, carrots, leeks and potatoes, besides being marketed in the Regency Area, are also marketed to the provincial capital even inter-island to Kalimantan. The marketing system, however, is still traditional, and that makes the income of the farmers as the producers is not optimal. This study aimed to examine the market structures, distribution channels and marketing margins of the vegetable farming products located in Kanreapia village Tinggimoncong District Gowa Regency South Sulawesi. Using a quantitative descriptive approach, it was carried out from April to June 2019. The results showed that the structure of the vegetable market formed in Kanreapia village led to an oligopsony market. The market structure at the Regency/Municipal level was more likely to lead to a perfect competition and differentiation market. Because the farmers as the producers did not have post-harvest treatment and facilities (standardization through grading), and were weak in terms of market information, the role of the farmers in taking the advantages of market opportunities was very small. The relatively small business scales and non-market-demand farming have caused the farmers’ bargaining position very weak, allowing the presence of intermediary traders who in turn are more dominant in determining the selling prices at the farmer level. For several types of vegetables, the share received by the farmers from the price paid by the consumers is, on average, smaller than that received by the intermediary traders. Hence, the marketing system that occurs is considered less efficient for farmers.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
25

Muth'im, Abdul, Jumariati Jumariati, Yusuf Al Arief i Nor Jannah. "Pelatihan Perumusan Tujuan Pembelajaran dan Indikator Pencapaian Kompetensi bagi Guru-Guru Bahasa Inggris di Kabupaten Banjar". Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 3, nr 2 (31.05.2021): 119. http://dx.doi.org/10.20527/btjpm.v3i2.2473.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Memiliki pemahaman dan kemampuan yang baik dalam merumuskan tujuan pembelajaran (TP) dan indikator pencapaian kompetensi (IPK) adalah hal penting yang harus dimiliki oleh seorang guru. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman guru-guru bahasa Inggris di Kalimantan Selatan terhadap perumusan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi. Metode kegiatan ini terdiri dari pemberian konsep pengetahuan tentang kurikulum dan komponennya, penjelasan tentang cara yang benar dalam merumuskan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi disertai contoh-contoh, peninjauan terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran guru-guru peserta kegiatan, dan perbaikan rumusan TP dan IPK dalam RPP para peserta. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para guru: (1) menyadari konsep keliru yang selama ini mereka pegang dalam merumuskan TP dan IPK, (2) memiliki konsep pengetahuan yang benar dalam menyusun TP dan IPK, serta (3) mampu merumuskan TP dan IPK dengan baik dan benar. Rumusan IPK yang dibuat oleh guru setelah mengikuti pelatihan telah mengalami perbaikan terkait: (a) penggunaan kata kerja operasional yang terukur, (b) penggunaan kata kerja yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran bahasa, dan (c) memunculkan metode pembelajaran yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai kompetensi dimaksud. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan ini berjalan dengan baik dan mendapat perhatian dari seluruh peserta hingga kegiatan berakhir. Disarankan agar kegiatan bimbingan dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan lebih banyak guru-guru bahasa Inggris pemula di wilayah propinsi Kalimantan Selatan agar dapat membantu mereka memahami konsep yang benar tentang kurikulum dan perumusan tujuan pembelajaran serta indikator pencapaian kompetensi. Having a good understanding and ability in formulating learning objectives and competency achievement indicators are the important things that must be possessed by a teacher The purpose of this activity is to improve English teachers' understanding of the formulation of learning objectives and indicators of competency achievement. The method of this activity consists of providing the concept of knowledge about the curriculum and its components, explaining how to correctly formulate learning objectives and indicators of competency achievement accompanied by examples, reviewing the Lesson Plan of the participating teachers, and improving the learning objectives and competency achievement indicators formulations in the participants’ Lesson Plans. The results of the activity showed that the teachers: (1) realized the wrong concept they had so far in formulating learning objectives and competency achievement indicators, (2) had the correct concept of knowledge in compiling learning objectives and competency achievement indicators, and (3) were able to formulate learning objectives and competency achievement indicators properly. The competency achievement indicators formulation made by the teachers after attending the training has improved in terms of: (a) the use of measurable operational verbs, (b) the use of verbs that are in accordance with the characteristics of language learning, and (c) the learning methods that will be used to help students achieve the competence referred to. The results of the evaluation show that this activity went well and got the attention of all participants until the activity ended. It is suggested that continuous training activities be carried out by involving more beginner English teachers in the province of South Kalimantan in order to help them understand the correct concept of the curriculum and the formulation of learning objectives and competency achievement indicators.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
26

Khaerani, Suci Nurul, Munawar Raharja i Rahmawati Rahmawati. "Penerapan Hygiene Sanitasi Makanan Minuman Di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Anak". JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan 13, nr 1 (1.01.2016): 315. http://dx.doi.org/10.31964/jkl.v13i1.28.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Abstract: Application of hygiene and sanitation of food and drink in Lembaga Pemasyarakatan Anak (LAPAS). Lembaga Pemasyarakatan is have purpose to provide guidance to prisoner in Indonesia. The average population density Lapas the over capacity in Indonesia. Based on recent data form Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia, the number of population in LAPAS class II A Martapura was ranked third highestof the 13 LAPAS in Kalimantan Selatan with the number of population of about 921 people. With many of population, application of hygiene and sanitation of food an drink need to be implement for the implementation of food safety. The purpose of this research was to determine how the application of the hygiene and sanitation of food and drink in LAPAS class II A Martapura. The study was conducted by observing how security measures against food, equipment, food handlers, and food holder then comparing them with standard. The results showed thet the application of the hygiene and sanitation of food and drink in the category overall enough. For variable security measures on the equipment and food handlers in the category less, variable security measures on the food holder in the category enough, and variable security measures on the food in the category good. To the optimize application of hygiene and sanitation of food and drink in Lapas, efforts to do is add sanitation facilities food holder modify the open space, ordered food ingredients should not use the car open and do not slam, washed equipment performed with the correct phases and use soap, and stroge equipment stored in a safe place to minimize contamination of biological, physical, chemical. Keywords : Application Higiene and sanitation of food and drink
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
27

Kumaseh, Eunike Irene, Costantein Imanuel Sarapil, Ganjar Ndaru Ikhtiagung i Erlin Puspaputri. "KAJIAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM LAUT DAN PESISIR DI PULAU BEBALANG KECAMATAN MANGANITU SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE". Jurnal Ilmiah Tindalung 6, nr 2 (3.11.2020): 46–54. http://dx.doi.org/10.54484/jit.v6i2.378.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pemanfaatan sumber daya alam laut dan pesisir di Pulau Bebalang Kecamatan Manganitu Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Propinsi Sulawesi Utara. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung melalui wawancara dan observasi di tengah masyarakat Pulau Bebalang. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan menggunakan analisis SWOT dalam pengambilan keputusan untuk pengembangan Pulau Bebalang. Pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer di Kantor Kampung Bebalang, serta kuisioner yang dijalankan untuk 40 orang masyarakat Kampung Bebalang. Pemanfaatan sumber daya alam pesisir dan bawah laut di Pulau Bebalang merupakan gabungan aspek lingkungan, sumber daya manusia, serta faktor sosial ekonomi masyarakat. Potensi wilayah pesisir seperti pantai berpasir, serta potensi bawah laut di Pulau Bebalang seperti kekayaan terumbu karang dan lamun, dapat dikembangkan ke berbagai bidang seperti wisata bahari, tour & travel, konservasi, dan lain sebagainya. Namun, perlu juga memperhatikan adanya ancaman. Rekomendasi strategi untuk pengembangan potensi Pulau Bebalang berada pada kuadaran I artinya Progresif. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan potensi Pulau Bebalang dalam kondisi prima dan mantap sehingga dapat berkembang lebih maju. Kondisi ini memungkinkan dalam peningkatan pendapatan masyarakat sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan. This study aims to examine the potential utilization of marine and coastal natural resources in Bebalang Island, Manganitu Selatan District, Sangihe Islands Regency, North Sulawesi Province. Data was collected by collecting data directly through interviews and observations in the community of Bebalang Island. The research method used is descriptive qualitative and uses SWOT analysis in making decisions for the development of Bebalang Island. Data were collected by collecting primary data at the Bebalang Village Office, as well as a questionnaire which was run for 40 people from Bebalang Village. The utilization of coastal and underwater natural resources on Bebalang Island is a combination of environmental aspects, human resources, and community socioeconomic factors. The potential of coastal areas such as sandy beaches, as well as the underwater potential of Bebalang Island, such as the richness of coral reefs and seagrass, can be developed into various fields such as marine tourism, tours & travel, conservation, and so on. However, it is also necessary to pay attention to threats. The recommended strategy for developing the potential of Bebalang Island is in the I consciousness, which means Progressive. This shows that the development of Bebalang Island's potential is in a prime and steady condition so that it can develop more advanced. This condition makes it possible to increase people's income while maintaining environmental sustainability.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
28

Wibowo, Arif, Mas Tri Djoko Sunarno, Safran Makmur i Subagja Subagja. "IDENTIFIKASI STRUKTUR STOK IKAN BELIDA (Chitala spp.) DAN IMPLIKASINYA UNTUK MANAJEMEN POPULASI ALAMI". Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 14, nr 1 (6.02.2017): 31. http://dx.doi.org/10.15578/jppi.14.1.2008.31-45.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian ini dilakukan selama tahun 2006 di perairan umum Propinsi Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan. Tujuan penelitian ini adalah mendeterminasi struktur stok ikan belida (Chitala spp.) baik pada level inter maupun intra populasi dengan pendekatan morfologi dan genetik. Selanjutnya, menganalisis bagaimana implikasi dari kondisi struktur stok yang ada untuk manajemen dan konservasi spesies ikan belida (Chitala spp.) di alam. Lokasi pengambilan contoh ditentukan secara purposive sampling, dikoleksi 120 spesimen untuk pengukuran morfometrik meristik dan mitochondria-DNA. Pengukuran biometrik dilakukan pada 35 karakter morfologi bentuk badan, pada bagian sisi sebelah kiri tubuh ikan, untuk analisis DNA dilakukan dengan metode restriction fragment length polymorphism pada mitochondria-DNA menggunakan primer 16S rRNA. Analisis data biometrik dengan analisis deskriminan menggunakan software statistica 6.0, analisis mitochondria-DNA dengan analisis molekuler varians dan Fst dalam program Arlequin. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan pada analisis genetik terdapat 5 kelompok populasi ikan belida (Chitala spp.). Populasi Pangkalan Buluh adalah populasi yang unik, memiliki jarak genetik yang lebar dan terpisah dari populasi yang lain, populasi ini ditandai oleh karakter morfometrik AH dan ISL yang besar dan PPFL yang kecil dan nilai NVS yang besar dan NAFL yang kecil pada karakter meristik. Keragaman genetik populasi ikan belida (Chitala spp.) tergolong rendah dengan kisaran antara 0 sampai dengan 0,125. Konservasi ikan belida (Chitala spp.) terutama diprioritaskan pada populasi Kampar Kiri, Ogan, dan Kerinci, prioritas selanjutnya, adalah populasi Pangkalan Buluh (Sungai Musi). Upaya konservasi pada populasi Sungai Kampar Kiri, Sungai Ogan, dan Sungai Kerinci adalah dengan traslokasi atau restocking, sedangkan untuk Pangkalan Buluh adalah penetapan wilayah konservasi sehingga populasi dapat berkembang tanpa dilakukan kegiatan restocking. Data genetik juga menyediakan peta gen untuk perencanaan design persilangan untuk restocking, populasi sintetik dan program breeding ikan belida (Chitala spp.) di lokasi penelitian. This reseach was conducted during 2006 at Province Riau, South Sumatera and South kalimantan open waters. The purpose of the study was to determine knife fish (Chitala spp.) stock stucture both intra and interspecific level using morphology and genetic approach and then giving research’s recommendation in order how to manage the wild population of knife fish (Chitala spp.). Sampling locations selected base on purposive sampling, finally there were 120 specimen for morfometric, meristic measurement, and mitochondria-DNA analysis. Biometric measurement was conducted at 35 morphology characters, on the leftside of the fish’s body, restriction fragment length polymorphism method was employed for mitochondria-DNA analysis with 16S rRNA marker. Biometric data were subject of discriminant analysis using statistica 6.0 package, mitochondria-DNA was analize with analysis molecular varians and genetic distance (Fst) in arlequen program. The results shown base on genetic analysis there are 5 groups of knife fish (Chitala spp.) population. Knife fish (Chitala spp.) from Pangkalan Buluh displayed unique population, this population has wide genetic distance and separate from others population, marked with bigger morphometric character of AH, ISL, and NVS meristic character, smaller of PPFL on morphometric and NAFL on meris ic character. Genetic diversity of knife f sh (Chitala spp.) was proved to be low in the range of 0 until 0.125. F r knife fish (Chitala spp.) conservation, the priority should be given on the population of Kampar Kiri Rivers, Ogan Rivers, and Kampar Kanan Rivers. The next priority was population Pangkalan Buluh. The appropriate conservation effort for population Kampar Kiri, Ogan, and Kampar Kanan is by translocation, meanwhile for Pangkalan Buluh in situ conservation will be the right choice without restocking program. Genetic data that were informed from this research could be useful on planning captive breeding for restocking, to make sintetic population, and succesfull breeding program of knife fish (Chitala spp.) on research site.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
29

Winarso, Bambang. "Kinerja Pembangunan Pertanian dalam Pelaksanaan Penggunaan Anggaran Tugas Pembantuan (TP) di Wilayah Propinsi Kalimantan Selatan". Jurnal Penelitian Pertanian Terapan 14, nr 1 (5.07.2017). http://dx.doi.org/10.25181/jppt.v14i1.142.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
South Kalimantan province is one of the potential locations for the development of food crops, especially rice. In line with the government especially the central government has tried in earnest to improve the performance of the agricultural development in the region is mainly to do with efforts to increase the harvested area, production, productivity of both rice crops, corn and soybeans. Aid funding through state funds and deconcentration assistance whose purpose is none other than the effort to reach. Fact shows that there are still any barriers, especially in terms of planning and implementation, especially regarding the budget allocation and the allocation of activities that still have not been synchronized. Keywords: employment dynamics, rural areas and dryland
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
30

M. AKBAR ALWI, SISWANTO AGUS WILOPO i BUDI WAHYUNI. "EVALUASI PROGRAM PENCEGAHAN HIV/AIDS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (LAPAS) KELAS I MAKASSAR PROPINSI SULAWESI SELATAN". Jurnal Mitrasehat 5, nr 1 (29.05.2015). http://dx.doi.org/10.51171/jms.v5i1.152.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Latar Belakang: Angka infeksi HIV/AIDS pada populasi penjara cenderung lebih tinggidaripada populasi di luar penjara sebab adanya perilaku berisiko yang terjadi di penjara.Serosurvailans di Lapas Kelas I Makassar menunjukkan tahun 2004 dan 2005 terdapatmasing-masing 23 dan 35 kasus HIV pada narapidana. Program pencegahan HIV/AIDS diLapas tersebut telah dilaksanakan, namun jumlah kasus HIV pada narapidana cenderungmeningkat.Tujuan: Diketahuinya pelaksanaan program pencegahan HIV/AIDS di LembagaPemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi atau studi evaluasi denganrancangan studi kasus, menggunakan pendekatan kuanitatif dan kualitatif. Subjekpenelitian adalah unsur LSM dan Lapas, KPA propinsi, Dinas Kesehatan dan DPRD. Datadikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara.Hasil penelitian: Program pencegahan HIV/AIDS di Lapas Kelas I Makassar yaituKomunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), Konseling dan tes sukarela, distribusi kondomdan bleaching. Pelaksanaan program dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) dengan bantuan dana dari donatur. Evaluasi kegiatan hanya dilakukan secara lisanoleh pihak Lapas dan Kantor wilayah (Kanwil) Hukum dan HAM. Kendala yang dihadapidalam pelaksanaan program yaitu proaktif pegawai Lapas masih kurang dan komitmenKepala Lapas masih rendah.Kesimpulan: Tenaga pelaksana program HIV/AIDS belum memadai sehingga masihtergantung pada LSM. Selain itu, dana pelaksanaan program masih tergantung padadonatur. Pelaksanaan program belum baik sebab program HIV/AIDS tidak dimasukkanpada salah satu divisi dalam struktur organisasi Lapas dan belum ada protap program.Kekurangan pelaksanaan program yaitu tidak melibatkan KPA untuk melakukan evaluasiterhadap program dan manajemen dokumentasi laporan tidak berjalan secara maksimal.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
31

Hartanto, Kun Sri. "PENGARUH KEPEMIMPINAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN". Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis 3, nr 2 (21.08.2017). http://dx.doi.org/10.35972/jieb.v3i2.95.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Abstract : The purpose of this study was to determine the effect of leadership, education and training, compensation, and work environment on employee performance at Regional Office of Directorate General of Treasury of South Kalimantan Province. The population of this study were 79 people and 40 people samples by using purposive sampling technique. Data analysis technique using multiple linear regression analysis. The results showed that leadership, education and training, compensation, and work environment simultaneously and partially have a significant effect on employee performance, with education and training became the dominant factor influencing work performance. Keywords: Leadership, Education and Training, Compensation, Work Environment, and Employee Performance. Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, kompensasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal (Kanwil Ditjen) Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan. Populasi penelitian ini sebanyak 79 orang dengan sampel sebanyak 40 orang, menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, kompensasi, dan lingkungan kerja secara simultan maupun parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai, dengan faktor Pendidikan dan pelatihan yang menjadi faktor yg berpengaruh dominan terhadap kinerja pegawai. Kata kunci : Kepemimpinan, Pendidikan dan Pelatihan, Kompensasi, Lingkungan Kerja, Kinerja Pegawai.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
32

Halidah. "ANALISIS KEBIJAKAN TERHADAP RENDAHNYA KINERJA PEGAWAI PELAKSANA PENGELOLA DATA KEAGAMAAN PADA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA". JURNAL ILMIAH GEMA PERENCANA 2, nr 2 (30.12.2023). http://dx.doi.org/10.61860/jigp.v2i3.67.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Artikel ini merupakan sebuah naskah kebijakan yang dihasilkan dari menganalisis dan mengidentifikasi rendahnya kinerja pegawai pelaksana Pengelola Data Keagamaan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara. Adapun permasalahan yang ditemui, yaitu: (1) Pengelola data keagamaan belum mempunyai keahlian, kecakapan, dan kemampuan yang memadai; (2) Tugas dan fungsi Pegawai Pelaksana Pengelola Data Keagamaan belum dijalankan secara efektif dan efisien; serta (3) Rendahnya disiplin, loyalitas, dan tanggung jawab Pengelola Data Keagamaan dalam melaksanakan tugas-tugas mereka. Penulisan artikel ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif, untuk mendapatkan data yang relevan sesuai masalah yang menjadi objek kajian disertai analisis data sekunder dan wawancara langsung yang dilakukan secara mendalam (in-depth interview). Secara garis besarnya, data analisis kebijakan ini menunjukkan bahwa dari 13 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara mengalami keterlambatan pengumpulan data hingga tenggat waktu yang ditentukan. Hal tersebut mengakibatkan terhambatnya kinerja data keagamaan, baik di tingkat Kantor Wilayah Provinsi hingga penyampaian pelaporan di tingkat pusat. Dari hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan dan rekomendasi kebijakan berupa: (1) Menambah pengetahuan IPTEK para Pegawai Pelaksana Pengelola Data Keagamaan; (2) Menambah kreatifitas kerja dan inovasi melalui ide yang disampaikan; (3) Meningkatkan disiplin kerja pegawai, terutama pada tanggung jawab sesuai tugas dan fungsi, mengacu pada petunjuk dan pedoman kerja yang berlaku; (4) Melakukan rekrutmen, baik melalui jalur PNS maupun PPPK untuk formasi Jabatan Fungsional Statistisi; serta (5) Mendorong pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Statistisi melalui jalur penyesuaian/Inpassing.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
Oferujemy zniżki na wszystkie plany premium dla autorów, których prace zostały uwzględnione w tematycznych zestawieniach literatury. Skontaktuj się z nami, aby uzyskać unikalny kod promocyjny!

Do bibliografii