Gotowa bibliografia na temat „Kalagan Hymns”

Utwórz poprawne odniesienie w stylach APA, MLA, Chicago, Harvard i wielu innych

Wybierz rodzaj źródła:

Zobacz listy aktualnych artykułów, książek, rozpraw, streszczeń i innych źródeł naukowych na temat „Kalagan Hymns”.

Przycisk „Dodaj do bibliografii” jest dostępny obok każdej pracy w bibliografii. Użyj go – a my automatycznie utworzymy odniesienie bibliograficzne do wybranej pracy w stylu cytowania, którego potrzebujesz: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver itp.

Możesz również pobrać pełny tekst publikacji naukowej w formacie „.pdf” i przeczytać adnotację do pracy online, jeśli odpowiednie parametry są dostępne w metadanych.

Artykuły w czasopismach na temat "Kalagan Hymns"

1

Muhammad, Ben Isa. "MAKNA PERUBAHAN LOGO PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) DAN HUBUNGANNYA DENGAN BRAND IMAGE PKS". Jurnal Bahasa Rupa 4, nr 2 (21.04.2021): 146–58. http://dx.doi.org/10.31598/bahasarupa.v4i2.809.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Pada hari Minggu, 29 November 2020, Partai Keadilan Sejahtera menggelar Musyawarah Nasional V PKS di kota Bandung. Bertepatan dengan acara tersebut, diluncurkan Lambang, mars dan hymne baru PKS. Sebelumnya, lambang PKS bernuansa hitam-kuning, berbentuk kotak hitam dengan bentuk bulan sabit dan untaian 17 butir padi berwarna kuning. Lambang baru PKS memiliki warna dominan oranye-putih dan berbentuk bulat dengan unsur bulan sabit dan padi tetap ada, namun berwarna putih. Perubahan logo adalah bagian transformasi nilai yang dicanangkan oleh PKS, bisa dikategorikan sebagai corporate rebranding. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Penulis berusaha menyelidiki, mempelajari dan menggambarkan bagaimana makna yang terkandung dalam logo baru Partai Keadilan Sejahtera, dan bagaimana peran perubahan logo sebagai bagian dari corporate rebranding Partai Keadilan Sejahtera. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa makna yang direpresentasikan dalam visual logo baru PKS adalah perubahan citra partai dari yang lebih agamis dan formal menjadi lebih netral, muda, segar dan dinamis. Sebagai bagian dari corporate rebranding Partai Keadilan Sejahtera, perubahan logo PKS merupakan strategi partai untuk menarik minat calon konstituen baru, terutama dari kalangan milenial. PKS melakukan evolusi logo ke bentuk desain yang lebih modern yang adaptif dan organik.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
2

Samsudain, Mohd Norazizi, Mardiah Shah Omar i Salinah Ja’afar. "PENGGUNAAN UNSUR BAHASA NEGATIF TERHADAP HANTARAN ISU 1MDB OLEH PENGGUNA FACEBOOK". Jurnal Pengajian Melayu 33, nr 1 (22.04.2022): 87–107. http://dx.doi.org/10.22452/jomas.vol33no1.6.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
ABSTRACT Since 2015, the issue revolving around the strategic development company 1Malaysia Development Berhad (1MDB) in the press and social media platform Facebook has caused public dissatisfaction with the country’s leadership. Therefore, this sociolinguistic study aims to analyse the use of negative language by Facebook users on the issue. The data was obtained from posts made by mainstream and pro-opposition media on Facebook. The researchers then used the qualitative descriptive method, coupled with the ethnography of communication approach proposed by Dell Hymes (1972), to describe the variety of negative languages introduced by Asmah Haji Omar (1987). Results showed the existence of three elements in the negative language used when discussing the issue of 1MDB, namely colloquial language (bahasa basahan), incorrect language use (bahasa pasar) and vulgarities (bahasa mencarut). The study also found that most adults and adolescent males neglected language decency when commenting, which could destroy their identities. Additionally, the sentiments on Facebook were found to have influenced the lexical choices of its users, which now contained negativity. The researchers hope that this study could uncover the issue of negative language use in the community and make them realise the increasing marginalisation of politeness during communication, consequently affecting the solidarity of people in the country. Keywords: 1MDB, etnography of communication, language variety, negative language, politeness ABSTRAK Isu penyelewengan 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) dibincangkan melalui akhbar dan Facebook sejak 2015 hingga kini telah mengundang perasaan tidak puas hati masyarakat terhadap pemimpin-pemimpin negara. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan aspek bahasa yang berunsur negatif oleh pengguna media sosial Facebook. Data-data kajian diperoleh daripada media arus perdana dan propembangkang yang telah membuat hantaran di media sosial Facebook. Pengkaji menggunakan kaedah kualitatif deskriptif dan menggunakan pendekatan Etnografi Komunikasi Dell Hymes (1972) untuk menghuraikan ragam bahasa negatif yang diperkenalkan oleh Asmah Haji Omar (1987). Kajian ini mendapati bahawa wujud tiga unsur bahasa negatif berkaitan isu 1MDB, iaitu bahasa basahan, bahasa pasar dan bahasa mencarut dalam platform media sosial Facebook. Kajian ini turut mendapati bahawa kebanyakan golongan dewasa dan remaja lelaki telah mengabaikan nilai kesantunan berbahasa, sekali gus melunturkan jati diri mereka ketika memberi komen kepada hantaran isu 1MDB ini. Selain itu, sentimen yang dibangkitkan dalam media sosial telah mempengaruhi pemilihan leksikal pengguna media sosial Facebook yang mengandungi unsur negatif. Kajian ini diharap dapat menjadi medium untuk mendedahkan masalah penggunaan bahasa negatif dalam kalangan masyarakat, di samping dapat menyedarkan masyarakat tentang kesantunan berbahasa yang semakin diketepikan sehingga melunturkan perpaduan rakyat di negara ini. Kata Kunci: 1MDB, etnografi komunikasi, ragam bahasa, bahasa negatif, kesantunan.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
3

Samsudain, Mohd Norazizi, Mardiah Shah Omar i Salinah Ja’afar. "PENGGUNAAN UNSUR BAHASA NEGATIF TERHADAP HANTARAN ISU 1MDB OLEH PENGGUNA FACEBOOK". Jurnal Pengajian Melayu 33, nr 1 (22.04.2022): 87–107. http://dx.doi.org/10.22452/jomas.vol33no1.6.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
ABSTRACT Since 2015, the issue revolving around the strategic development company 1Malaysia Development Berhad (1MDB) in the press and social media platform Facebook has caused public dissatisfaction with the country’s leadership. Therefore, this sociolinguistic study aims to analyse the use of negative language by Facebook users on the issue. The data was obtained from posts made by mainstream and pro-opposition media on Facebook. The researchers then used the qualitative descriptive method, coupled with the ethnography of communication approach proposed by Dell Hymes (1972), to describe the variety of negative languages introduced by Asmah Haji Omar (1987). Results showed the existence of three elements in the negative language used when discussing the issue of 1MDB, namely colloquial language (bahasa basahan), incorrect language use (bahasa pasar) and vulgarities (bahasa mencarut). The study also found that most adults and adolescent males neglected language decency when commenting, which could destroy their identities. Additionally, the sentiments on Facebook were found to have influenced the lexical choices of its users, which now contained negativity. The researchers hope that this study could uncover the issue of negative language use in the community and make them realise the increasing marginalisation of politeness during communication, consequently affecting the solidarity of people in the country. Keywords: 1MDB, etnography of communication, language variety, negative language, politeness ABSTRAK Isu penyelewengan 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) dibincangkan melalui akhbar dan Facebook sejak 2015 hingga kini telah mengundang perasaan tidak puas hati masyarakat terhadap pemimpin-pemimpin negara. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan aspek bahasa yang berunsur negatif oleh pengguna media sosial Facebook. Data-data kajian diperoleh daripada media arus perdana dan propembangkang yang telah membuat hantaran di media sosial Facebook. Pengkaji menggunakan kaedah kualitatif deskriptif dan menggunakan pendekatan Etnografi Komunikasi Dell Hymes (1972) untuk menghuraikan ragam bahasa negatif yang diperkenalkan oleh Asmah Haji Omar (1987). Kajian ini mendapati bahawa wujud tiga unsur bahasa negatif berkaitan isu 1MDB, iaitu bahasa basahan, bahasa pasar dan bahasa mencarut dalam platform media sosial Facebook. Kajian ini turut mendapati bahawa kebanyakan golongan dewasa dan remaja lelaki telah mengabaikan nilai kesantunan berbahasa, sekali gus melunturkan jati diri mereka ketika memberi komen kepada hantaran isu 1MDB ini. Selain itu, sentimen yang dibangkitkan dalam media sosial telah mempengaruhi pemilihan leksikal pengguna media sosial Facebook yang mengandungi unsur negatif. Kajian ini diharap dapat menjadi medium untuk mendedahkan masalah penggunaan bahasa negatif dalam kalangan masyarakat, di samping dapat menyedarkan masyarakat tentang kesantunan berbahasa yang semakin diketepikan sehingga melunturkan perpaduan rakyat di negara ini. Kata Kunci: 1MDB, etnografi komunikasi, ragam bahasa, bahasa negatif, kesantunan.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
4

Samsudain, Mohd Norazizi, Mardiah Shah Omar i Salinah Ja’afar. "PENGGUNAAN UNSUR BAHASA NEGATIF TERHADAP HANTARAN ISU 1MDB OLEH PENGGUNA FACEBOOK". Jurnal Pengajian Melayu 33, nr 1 (22.04.2022): 87–107. http://dx.doi.org/10.22452/jomas.vol33no1.6.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
ABSTRACT Since 2015, the issue revolving around the strategic development company 1Malaysia Development Berhad (1MDB) in the press and social media platform Facebook has caused public dissatisfaction with the country’s leadership. Therefore, this sociolinguistic study aims to analyse the use of negative language by Facebook users on the issue. The data was obtained from posts made by mainstream and pro-opposition media on Facebook. The researchers then used the qualitative descriptive method, coupled with the ethnography of communication approach proposed by Dell Hymes (1972), to describe the variety of negative languages introduced by Asmah Haji Omar (1987). Results showed the existence of three elements in the negative language used when discussing the issue of 1MDB, namely colloquial language (bahasa basahan), incorrect language use (bahasa pasar) and vulgarities (bahasa mencarut). The study also found that most adults and adolescent males neglected language decency when commenting, which could destroy their identities. Additionally, the sentiments on Facebook were found to have influenced the lexical choices of its users, which now contained negativity. The researchers hope that this study could uncover the issue of negative language use in the community and make them realise the increasing marginalisation of politeness during communication, consequently affecting the solidarity of people in the country. Keywords: 1MDB, etnography of communication, language variety, negative language, politeness ABSTRAK Isu penyelewengan 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) dibincangkan melalui akhbar dan Facebook sejak 2015 hingga kini telah mengundang perasaan tidak puas hati masyarakat terhadap pemimpin-pemimpin negara. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan aspek bahasa yang berunsur negatif oleh pengguna media sosial Facebook. Data-data kajian diperoleh daripada media arus perdana dan propembangkang yang telah membuat hantaran di media sosial Facebook. Pengkaji menggunakan kaedah kualitatif deskriptif dan menggunakan pendekatan Etnografi Komunikasi Dell Hymes (1972) untuk menghuraikan ragam bahasa negatif yang diperkenalkan oleh Asmah Haji Omar (1987). Kajian ini mendapati bahawa wujud tiga unsur bahasa negatif berkaitan isu 1MDB, iaitu bahasa basahan, bahasa pasar dan bahasa mencarut dalam platform media sosial Facebook. Kajian ini turut mendapati bahawa kebanyakan golongan dewasa dan remaja lelaki telah mengabaikan nilai kesantunan berbahasa, sekali gus melunturkan jati diri mereka ketika memberi komen kepada hantaran isu 1MDB ini. Selain itu, sentimen yang dibangkitkan dalam media sosial telah mempengaruhi pemilihan leksikal pengguna media sosial Facebook yang mengandungi unsur negatif. Kajian ini diharap dapat menjadi medium untuk mendedahkan masalah penggunaan bahasa negatif dalam kalangan masyarakat, di samping dapat menyedarkan masyarakat tentang kesantunan berbahasa yang semakin diketepikan sehingga melunturkan perpaduan rakyat di negara ini. Kata Kunci: 1MDB, etnografi komunikasi, ragam bahasa, bahasa negatif, kesantunan.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
5

M. Wildan, M. Wildan. "CEBONG, KAMPRET, DAN KADRUN DALAM KONTESTASI PILPRES 2019: TINJAUAN KESELARASAN ANTARA TEORI SPEAKING DENGAN OOE MAU BICARA". Prosiding Seminar Nasional Sasindo 2, nr 1 (29.12.2021). http://dx.doi.org/10.32493/sns.v2i1.16686.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa kontestasi Pilpres 2019 paling tidak telah memproduksi tiga leksikon: cebong, kampret, dan kadrun. Ketiga leksikon ini menjadi viral penggunaannya di kalangan pendukung atau simpatisan pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno dalam rangka elektabilitas serta popularitas pasangan calon. Terseretnya leksikon cebong, kampret, dan kadrun ke arus politik Pilpres 2019 tentu secara latar psikologis (scene) dan partisipan (participants) tidak bisa dinapikan dari pendulangan suara antar pasang calon. Dengan demikian, cebong, kampret, dan kadrun merupakan leksikon apolitik yang politik serta memungkinkan sekali dikaji dari sudut teori SPEAKING sebagaimana yang dipelopori oleh Dell Hymes serta terbuka peluang untuk diselaraskan dengan teori yang dikembangkan oleh Soepomo Poedjasoedarmo berupa OOE MAU BICARA. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menerapkan dua teknik, yaitu: teknik catat dan teknik dokumentasi. Teknik catat dapat diterapkan pada pemerolehan data secara virtual melalui tangkapan layar (screen shoot) dari media daring atau mencatat ke dalam kartu data. Adapun teknik dokumentasi dapat diaplikasikan melalui pendokumentasian pada sejumlah koran seperti antara lain: harian Kompas, Republika, Sindo, Warta Kota, dan Tangerang Raya. Tulisan ini menyimpulkan bahwa kemenangan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin termasuk kemenangan bahasa yang dikontestasikan di ruang media daring dan luring yang termanipestasikan ke dalam sendi-sendi SPEAKING serta OOE MAU BICARA.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
Oferujemy zniżki na wszystkie plany premium dla autorów, których prace zostały uwzględnione w tematycznych zestawieniach literatury. Skontaktuj się z nami, aby uzyskać unikalny kod promocyjny!

Do bibliografii