Gotowe bibliografie tematyczne / Gamkonora

Spis treści

  1. Artykuły w czasopismach
  2. Książki
  3. Części książek

Gotowa bibliografia na temat „Gamkonora”

Autor: Grafiati
Data publikacji: 28 lipca 2024
Data aktualizacji: 30 lipca 2024

Utwórz poprawne odniesienie w stylach APA, MLA, Chicago, Harvard i wielu innych

Wybierz rodzaj źródła:

Zobacz listy aktualnych artykułów, książek, rozpraw, streszczeń i innych źródeł naukowych na temat „Gamkonora”.

Przycisk „Dodaj do bibliografii” jest dostępny obok każdej pracy w bibliografii. Użyj go – a my automatycznie utworzymy odniesienie bibliograficzne do wybranej pracy w stylu cytowania, którego potrzebujesz: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver itp.

Możesz również pobrać pełny tekst publikacji naukowej w formacie „.pdf” i przeczytać adnotację do pracy online, jeśli odpowiednie parametry są dostępne w metadanych.

Artykuły w czasopismach na temat "Gamkonora"

1

Imelda. "THE GAMKONORA DOCUMENTARY FILM: AN EXPERIENCE OF LANGUAGE REVITALISATION IN NORTH HALMAHERA". Linguistik, Terjemahan, Sastra (LINGTERSA) 2, nr 1 (5.05.2021): 11–15. http://dx.doi.org/10.32734/lingtersa.v2i1.6119.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
The documentary film is considered as a proper audio-visual medium for documenting traditions, but it has both advantages and challenges. Both issues explained in the paper based on the experience of making a cultural event documentary film of the Gamkonora people (https://www.youtube.com/watch?v=tCewhQOaNOk). This annual tradition held on the first day of every Eid al-Fitr by the Gamkonorans who live with other ethnic groups in West Halmahera Municipal, North Moluccas Province. This film is relatively effective in raising Gamkonoran identity awareness among the people, compared to language documentation in the form of a printed book or digital which requires a long process that spends much more energy. It is implied through comments on movies in social media and several films which produced spontaneously by young Gamkonorans through Youtube channels. In addition, discussions about the existence of the Gamkonora people are also present on social media such as Facebook, both in Ternate-Malay and Gamkonora languages. Besides the claims of documentary film effectiveness, it requires considerable preparation. Firstly, Gamkonora research team has done two years field researches and has done long discussion with movie crews before and after footages taking process. A researcher who took the role as a leader should have a storyline which is understandable by the film crews to guide them during footage takes. Another thing that should be done before is maintaining intensive communication with the four villages leaders of Gamkonoran (Gamkonora, Talaga, Tahafo, and Gamsungi villages), tua-tua adat, and key informants. Overall, among those complex processes, the most crucial aspect is deciding Dodengo as the tradition which touches every single Gamkonoran heart since it not only expressing their annual tradition, but also identity. It hoped that they realize how crucial their identity and they should do something to continue their existence. Thus, the documentary tradition of an ethnic group is a powerful medium to convey the message of their existence among the society that contains challenges, from the process before, during shooting, to the editing process to get the final result.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
2

Probonegoro, Ninuk Kleden, i Imelda Imelda. "Regional Shift to Bahasa Indonesia: �Old Vernacular� in a New Identity". Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities 5, nr 1 (5.10.2017): 53–59. http://dx.doi.org/10.14203/jissh.v5i1.29.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
The Gamkonora people are an ethnic group in Indonesia whose members have an outstanding linguistic ability: they are able to speak more than two languages, that is, two or more of Gamkonora, Ternatan-Malay, Ternate, andBahasa Indonesia. The use of these languages is related to the residual traces of the powers that have ruled the area in the history of North Maluku: the Ternate sultanate, European colonialists and Indonesian central government since independence. Re?ecting on the current language behaviour of the Gamkonoran younger generation, which tends to be the Indonesian language (read Malay); the authors question how far the Gamkonorans Indonesian language ability has in?uenced their Gamkonoran language and culture. Through ethnographic studies, the authors found that two languagesIndonesian and Gamkonoranhave di?erent roles in their culture. Therefore, the language shift toBahasa Indonesia by Gamkonoran youth will not replace the Gamkonoran language because the use of their tribal language is supported by their traditional institutions.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
3

Mulae, Sunaidin Ode, i Dahrun Sarif. "KEKERABATAN BAHASA NON-AUSTRONESIA DI HALMAHERA BARAT (BAHASA SAHU, WAIOLI, GAMKONORA, IBO, TOBARU, LOLODA) BAHASA TERNATE DAN BAHASA TIDORE". Humano: Jurnal Penelitian 12, nr 2 (1.12.2021): 48–55. http://dx.doi.org/10.33387/hjp.v12i2.3281.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekerabatan bahasa-bahasa rumpun non-Austronesia di Halmahera Barat (bahasa Sahu, Waioli, Gamkonora, Ibo, Tobaru, Loloda), dan bahasa Ternate dan bahasa Tidore.  Penelitian ini menggunakan metode leksikostatistik. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan mengumpulkan sumber tertulis berupa kamus bahasa daerah. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis mencari kesamaan dan kemiripan leksikal kosa kata berkerabat. Hasil temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa Bahasa Ternate dan bahasa Tidore memiliki persamaan kosakata dasar 66, kemiripan 47, perbedaan 60 dengan tingkat kekerabatan bahasa 188,4%, dengan begitu bahasa Ternate dan bahasa Tidore berada pada tingkat bahasa (language). Bahasa Sahu dan bahasa Waioli memiliki persamaan 51, kemiripan 60, perbedaan 82 dengan tingkat kekerabatan bahasa 124,17%, sehingga bahasa Sahu dan bahasa Waiolo berada pada bahasa (language). Bahasa Gamkonora dan bahasa Ibo memiliki persamaan 27, kemiripan 32, perbedaan 130 dengan tingkat kekerabatan bahasa 51,61%, dengan demikian bahasa Gamkonora dan bahasa Ibo berada pada rumpun bahasa (stock). Bahasa Tobaru dan bahasa Loloda memiliki persamaan 3, kemiripan 14, perbedaan 176 dengan tingkat kekerabatan bahasa 10,95%, sehingga bahasa Tobaru dan bahasa Loloda berada pada tingkat mikrofilum. Simpulan pada penelitian ini adalah kekerabatan bahasa-bahasa non-Austronesia di kabupaten Halmahera barat seperti bahasa Sahu dan bahasa Waioli masuk pada kategori bahasa, bahasa Gamkonora dan bahasa ibo (ibu) masuk pada kategori keluarga bahasa, dan bahasa Loloda dan bahasa Tobaru masuk pada kategori mikrofilum, bahasa Ternate dan bahasa Tidore masuk pada kategori bahasa.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
4

Mulae, Sunaidin Ode, i Dahrun Sarif. "KEKERABATAN BAHASA NON-AUSTRONESIA DI HALMAHERA BARAT (BAHASA SAHU, WAIOLI, GAMKONORA, IBO, TOBARU, LOLODA) BAHASA TERNATE DAN BAHASA TIDORE". Humano: Jurnal Penelitian 12, nr 2 (1.12.2021): 48–55. http://dx.doi.org/10.33387/humano.v12i2.3281.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekerabatan bahasa-bahasa rumpun non-Austronesia di Halmahera Barat (bahasa Sahu, Waioli, Gamkonora, Ibo, Tobaru, Loloda), dan bahasa Ternate dan bahasa Tidore.  Penelitian ini menggunakan metode leksikostatistik. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan mengumpulkan sumber tertulis berupa kamus bahasa daerah. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis mencari kesamaan dan kemiripan leksikal kosa kata berkerabat. Hasil temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa Bahasa Ternate dan bahasa Tidore memiliki persamaan kosakata dasar 66, kemiripan 47, perbedaan 60 dengan tingkat kekerabatan bahasa 188,4%, dengan begitu bahasa Ternate dan bahasa Tidore berada pada tingkat bahasa (language). Bahasa Sahu dan bahasa Waioli memiliki persamaan 51, kemiripan 60, perbedaan 82 dengan tingkat kekerabatan bahasa 124,17%, sehingga bahasa Sahu dan bahasa Waiolo berada pada bahasa (language). Bahasa Gamkonora dan bahasa Ibo memiliki persamaan 27, kemiripan 32, perbedaan 130 dengan tingkat kekerabatan bahasa 51,61%, dengan demikian bahasa Gamkonora dan bahasa Ibo berada pada rumpun bahasa (stock). Bahasa Tobaru dan bahasa Loloda memiliki persamaan 3, kemiripan 14, perbedaan 176 dengan tingkat kekerabatan bahasa 10,95%, sehingga bahasa Tobaru dan bahasa Loloda berada pada tingkat mikrofilum. Simpulan pada penelitian ini adalah kekerabatan bahasa-bahasa non-Austronesia di kabupaten Halmahera barat seperti bahasa Sahu dan bahasa Waioli masuk pada kategori bahasa, bahasa Gamkonora dan bahasa ibo (ibu) masuk pada kategori keluarga bahasa, dan bahasa Loloda dan bahasa Tobaru masuk pada kategori mikrofilum, bahasa Ternate dan bahasa Tidore masuk pada kategori bahasa.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
5

Mulae, Sunaidin Ode, i Dahrun Sarif. "KEKERABATAN BAHASA NON-AUSTRONESIA DI HALMAHERA BARAT (BAHASA SAHU, WAIOLI, GAMKONORA, IBO, TOBARU, LOLODA) BAHASA TERNATE DAN BAHASA TIDORE". Humano: Jurnal Penelitian 12, nr 2 (1.12.2021): 48–55. http://dx.doi.org/10.33387/hjp.v12i2.3281.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekerabatan bahasa-bahasa rumpun non-Austronesia di Halmahera Barat (bahasa Sahu, Waioli, Gamkonora, Ibo, Tobaru, Loloda), dan bahasa Ternate dan bahasa Tidore.  Penelitian ini menggunakan metode leksikostatistik. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan mengumpulkan sumber tertulis berupa kamus bahasa daerah. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis mencari kesamaan dan kemiripan leksikal kosa kata berkerabat. Hasil temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa Bahasa Ternate dan bahasa Tidore memiliki persamaan kosakata dasar 66, kemiripan 47, perbedaan 60 dengan tingkat kekerabatan bahasa 188,4%, dengan begitu bahasa Ternate dan bahasa Tidore berada pada tingkat bahasa (language). Bahasa Sahu dan bahasa Waioli memiliki persamaan 51, kemiripan 60, perbedaan 82 dengan tingkat kekerabatan bahasa 124,17%, sehingga bahasa Sahu dan bahasa Waiolo berada pada bahasa (language). Bahasa Gamkonora dan bahasa Ibo memiliki persamaan 27, kemiripan 32, perbedaan 130 dengan tingkat kekerabatan bahasa 51,61%, dengan demikian bahasa Gamkonora dan bahasa Ibo berada pada rumpun bahasa (stock). Bahasa Tobaru dan bahasa Loloda memiliki persamaan 3, kemiripan 14, perbedaan 176 dengan tingkat kekerabatan bahasa 10,95%, sehingga bahasa Tobaru dan bahasa Loloda berada pada tingkat mikrofilum. Simpulan pada penelitian ini adalah kekerabatan bahasa-bahasa non-Austronesia di kabupaten Halmahera barat seperti bahasa Sahu dan bahasa Waioli masuk pada kategori bahasa, bahasa Gamkonora dan bahasa ibo (ibu) masuk pada kategori keluarga bahasa, dan bahasa Loloda dan bahasa Tobaru masuk pada kategori mikrofilum, bahasa Ternate dan bahasa Tidore masuk pada kategori bahasa.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
6

Ipranta, Ipranta, i Ronaldo Irzon. "Plagioclase Fractionation On The Holocene Volcanic Rocks Evolution In West Halmahera Regency". Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral 20, nr 3 (8.08.2019): 165. http://dx.doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v20i3.468.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
The tectonic complexity in the Maluku region is caused by the interaction of the three main platesin this area, namely: the Philippine Plate, the Australian Plate, and the Eurasian Plate. The origin of volcanic rock-forming material from Jailolo Mount., Sahu Mount., Gamkonora Mount., and Ibu Mount. in West Halmahera Regency is the aim of this study. Petrographic, trace elements, rare earth elements analysis are also used to study rock formation processes and correlations between sample groups. Bipolar microscope and Inductively Coupled Plasma - Mass Spectrometry of the Center for Geological Survey Laboratory are the analytical devices used in this study. Almost all samples are classified as andesite based on the comparison of the quartz, K-feldspar, and plagioclase compositions. There is a possibility of mixing between oceanic crust and continental crust of the studied Holocene volcanic which is indicated by La/Yb versus Nb/La diagrams. Fractional crystallization is considered more influential in rock formation compared to partial melting. The effect of plagioclase fractionation on the four volcanic rock groups is shown by the Y versus Sr/Y diagram and rare earth spider diagram patterns. Increased levels of rare earths in samples from G. Gamkonora and G. Sahu are strongly influenced by crystallization of plagioclase during rock formation.Key words: volcanic rocks, petrography, geochemistry, West Halmahera
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
7

Louis, A., Murdjito i N. Syahroni. "Fatigue Life Analysis on The Local Construction Near the Chain Stopper Area of Papa Terminal Floating Storage Offloading (FSO) With 4X2 Chain Line Spread Mooring Configuration". IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 1166, nr 1 (1.05.2023): 012029. http://dx.doi.org/10.1088/1755-1315/1166/1/012029.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Abstract This research aims to determine the fatigue life of the structure near the chain stopper of a storage tanker using the spectral fatigue analysis method. The wave spectrum is developed based on six significant wave height and period variations from the site wave scatter data using a modified spectrum of JONSWAP. The stress analysis is carried out using finite element analysis software. It can then be processed into Stress RAO from each loading direction. The response spectra are generated from the wave spectrum, multiplying with the square of the Stress RAO. These response spectra will determine the stochastic values of each stress range variation in obtaining the number of cycles that occur in each variation (nL). The accumulation of each ratio obtained from all existing variations will produce a fatigue index value (D). The American Bureau of Shipping’s S-N curve D-Class is used in this fatigue life analysis. The Gamkonora Aframax tanker operated as a temporary storage tanker at Papa’s field area is used as the case of this study.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
8

"Report on Gamkonora (Indonesia)". Bulletin of the Global Volcanism Network 32, nr 10 (2007). http://dx.doi.org/10.5479/si.gvp.bgvn200710-268040.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
9

"Report on Gamkonora (Indonesia)". Bulletin of the Global Volcanism Network 37, nr 4 (2012). http://dx.doi.org/10.5479/si.gvp.bgvn201204-268040.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
10

"Report on Gamkonora (Indonesia)". Bulletin of the Global Volcanism Network 39, nr 7 (2014). http://dx.doi.org/10.5479/si.gvp.bgvn201407-268040.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.

Książki na temat "Gamkonora"

1

author, Bowden John, i Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, red. Kamus kecil Gamkonora-Indonesia-Inggris, 2014. Jakarta Selatan: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2014.

Znajdź pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
2

Kleden-Probonegoro, Ninuk. Etnografi kebahasaan dan kebudayaan: Memahami eksistensi bahasa Gamkonora. Menteng, Jakarta: LIPI Press, 2011.

Znajdź pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
3

Kleden-Probonegoro, Ninuk. Studi awal bahasa & kebudayaan Gamkonora: Ekologi bahasa di wilayah pesisir dan pedalaman. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2010.

Znajdź pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
4

Kleden-Probonegoro, Ninuk. Studi awal bahasa & kebudayaan Gamkonora: Ekologi bahasa di wilayah pesisir dan pedalaman. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2010.

Znajdź pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.

Części książek na temat "Gamkonora"

1

"Gamkonoro Mt., Moluccas Islands". W The Illustrated History of Natural Disasters, 107–8. Dordrecht: Springer Netherlands, 2010. http://dx.doi.org/10.1007/978-90-481-3325-3_20.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
Oferujemy zniżki na wszystkie plany premium dla autorów, których prace zostały uwzględnione w tematycznych zestawieniach literatury. Skontaktuj się z nami, aby uzyskać unikalny kod promocyjny!

Do bibliografii