Artykuły w czasopismach na temat „Balai Penelitian Ternak (Indonesia)”

Kliknij ten link, aby zobaczyć inne rodzaje publikacji na ten temat: Balai Penelitian Ternak (Indonesia).

Utwórz poprawne odniesienie w stylach APA, MLA, Chicago, Harvard i wielu innych

Wybierz rodzaj źródła:

Sprawdź 50 najlepszych artykułów w czasopismach naukowych na temat „Balai Penelitian Ternak (Indonesia)”.

Przycisk „Dodaj do bibliografii” jest dostępny obok każdej pracy w bibliografii. Użyj go – a my automatycznie utworzymy odniesienie bibliograficzne do wybranej pracy w stylu cytowania, którego potrzebujesz: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver itp.

Możesz również pobrać pełny tekst publikacji naukowej w formacie „.pdf” i przeczytać adnotację do pracy online, jeśli odpowiednie parametry są dostępne w metadanych.

Przeglądaj artykuły w czasopismach z różnych dziedzin i twórz odpowiednie bibliografie.

1

Kostaman, Tatan, Soni Sopiyana, Isbandi i Tiurma Pasaribu. "Ex-situ exploration of cemani chicken in Balai Penelitian Ternak (Balitnak), Bogor-West Java". BIO Web of Conferences 33 (2021): 01001. http://dx.doi.org/10.1051/bioconf/20213301001.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Cemani chicken is the rarest chicken in the world and generally in Indonesia is associated with medication and ritual ceremonies. The purpose of the research to determine the performance of cemani chickens that are kept outside their habitat. A total of 20 hens kept in litter cages was observed in the exploration. The hens were given commercial feed and drinking water was given ad libitum. The observed variable were hen day production (%), first egg weight (g), egg quality, and growth (g). All data obtained were analyzed descriptively. The results showed that hen day production (%) during 6 months of production increased, from 14.96% at the beginning of production to 48.97%. The first egg weight was 31.31 ± 1.43 g with the egg quality is almost the same as the quality of other local/native chicken eggs. The average body weight of DOC was 25.13 g/head, 8 weeks 839.94 g/head (♂) and 759.98 g/head (♀), and 20 weeks 1537.29 g/head (♂) and 1455.18 g/head (♀). The observed from the data obtained, the performance of cemani chicken in Balitnak showed hen day production, first egg weight, and DOC weight was slightly lower, but for 20-weeks bodyweight, growth was relatively higher.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
2

Ningtias, Putri Indah, Sus Derthi Widhyari i Retno Wulansari. "Kadar Protein Serum pada Sapi Peranakan Ongole di Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor". Jurnal Veteriner 23, nr 4 (31.12.2023): 531–40. http://dx.doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.4.531.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Salah satu plasma nutfah yang dimiliki oleh negara Indonesia yaitu sapi peranakan ongole (PO). Data dan nilai referensi normal kadar protein serum pada sapi PO yang digunakan sebagai donor dalam produksi embrio belum banyak dilaporkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran protein serum yaitu albumin, globulin dan rasio albumin/globulin sapi PO induk yang digunakan sebagai donor sebelum produksi embrio. Penelitian ini menggunakan 10 ekor sapi PO, berumur 4-8 tahun dengan BCS 2,5-4,0. Sampel darah diambil melalui vena coccygea sebanyak 10 mL menggunakan jarum nomor 18-G. Serum dianalisis terhadap parameter protein total, albumin dan globulin dengan menggunakan alat spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan konsentrasi protein total, albumin, globulin, dan rasio A/G sapi donor PO masing-masing secara berurutan adalah 8,19±0,40 g/dL, 3,72±0,26 g/dL, 4,48±0,41 g/dL, dan 0,84±0,10. Data hasil penelitian ini merupakan data referensi kadar protein pada sapi PO induk. Hasil ini mendekati nilai referensi normal untuk jenis sapi yang lain. Kadar protein dapat dijadikan salah satu indikator dalam menentukan status kesehatan hewan sapi donor dalam upaya penyiapan produksi embrio.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
3

Rinca, Korbinianus Feribertus, Elisabeth Yulia Nugraha, Yohana Maria Febriski Bollyn, Maria Tarsisia Luju, Hendrikus Demon Tukan i Wigbertus Gaut Utama. "Tingkat Morbiditas dan Mortalitas African Swine Fever pada Peternakan Rakyat di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia". Jurnal Sain Veteriner 41, nr 1 (1.04.2023): 70. http://dx.doi.org/10.22146/jsv.75422.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
African Swine Fever (ASF) merupakan penyakit menular dengan tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi yang menyerang ternak babi, baik ternak babi domestik maupun babi liar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat mobiditas dan mortalitas African Swine Fever pada Peternakan Rakyat yang tersebar di 12 Kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder ternak babi yang sakit dan mati akibat virus ASF. Penentuan status infeksi ASF melalui pemeriksaan sampel melalui metode polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan di Balai Besar Veteriner Denpasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa morbiditas dan mortalitas pada ternak babi yang terinfeksi ASF mengalami peningkatan dari tahun 2020 hingga 2021. Morbiditas atau tingkat kesakitan secara menyeluruh meningkat dari 1,67 % di tahun 2020 menjadi 3,86% di tahun 2021. Penyebab tingginya morbiditas ASF di Kabupaten Mangarai Barat antara lain masyarakat belum memahami penerapan biosekuriti yang ketat, sistem pemeliharaan masih secara tradisonal, populasi babi liar yang tidak teridentifikasi dan personal. Mortalitas atau tingkat kematian secara menyeluruh meningkat dari 1,36 % di tahun 2020 menjadi 3,37% di tahun 2021. Penyebab meningkatnya mortalitas antara kurangnya pengetahuan masyarakat tentang transmisi penyakit, gejala klinis penyakit, sumber infeksi penyakit, dan pencegahan penyakit. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, peningkatan kasus ASF di Kabupaten Manggarai Barat disebabkan oleh peternak itu sendiri. Oleh karena itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan perlu melakukan edukasi dan pemberdayaan kepada peternak di Kabupaten Mangggarai Barat agar lebih memahami ASF sehingga angka morbiditas dan mortalitas menurun.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
4

Malau, Regina Wati, Madi Hartono, Kusuma Adhianto i Purnama Edy Santosa. "PENGARUH UMUR TERHADAP TINGKAT INFESTASI DAN JENIS CACING SALURAN PENCERNAAN KAMBING JAWARANDU DI KECAMATAN ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU". Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) 8, nr 1 (2.02.2024): 001–8. http://dx.doi.org/10.23960/jrip.2024.8.1.001-008.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang dapat dijadikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Namun terdapat kendala yang dihadapi dalam beternak kambing salah satunya adalah masalah penyakit parasiter. Penyakit ini dapat mempengaruhi produktivitas pada ternak kambing karena sebagian zat makanan di dalam tubuh ternak dikonsumsi oleh cacing, sehingga menyebabkan kerusakan jaringan pada hewan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan infestasi dan mengetahui jenis cacing saluran pencernaan pada kambing Jawarandu umur < 1 tahun dan > 1 tahun di Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari sampai Februari 2023. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kambing Jawarandu sebanyak 60 ekor yang diambil sampel feses dan dianalisis di Balai Veteriner Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Variabel yang diamati adalah infestasi dan jenis cacing saluran pencernaan yang dianalisis menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan infestasi (P>0,05) pada kambing Jawarandu umur < 1 tahun dan > 1 tahun. Tingkat infestasi pada ternak umur < 1 tahun 40,00% dan ternak umur > 1 tahun 43,33%. Jenis cacing yang ditemukan pada kambing Jawarandu dari kelas nematoda pada umur < 1 tahun yaitu Trichuris sp., dan Strongyloides sp, dari kelas trematoda yaitu terdapat cacing Paramphistomum sp., dan Fasciola sp. Pada kambing umur > 1 tahun jenis cacing kelas nematoda yang menginfestasi yaitu Haemoncus sp., Toxocara sp., dan Trichuris sp, dari kelas trematoda yaitu terdapat cacing Paramphistomum sp., dan Fasciola sp.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
5

Nurhikmah, Nurhikmah, Zulkarnain Zulkarnain, Hamdu Hamjaya Putra i Hajrah Hajrah. "Uji ELISA BVD (Bovine Viral Diarrhea) pada sapi untuk antigen dan antibodi pada Balai Besar Veteriner Maros". Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi 1, nr 3 (30.12.2021): 103–6. http://dx.doi.org/10.24252/filogeni.v1i3.26233.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penyakit Bovine Viral Diarrhea (BVD) merupakan salah satu penyakit menular pada sapi yang diakibatkan oleh transimis virul yang telah menyebar hampir ke seluruh permukaan dunia. Di Indonesia BVD telah bersifat endemik dengan tingkatan pervalensi reaktor yang bervariasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi awal dari sapi yang ada di Balai Veteriner Maros melalui screening awal dengan metode uji ELISA. hasil pengujian serologis terhadap antibodi BVD didapat total rata-rata persentase positif mencapai 63% sedangkan total rata-rata negatif 37%.Kesimpulan penelitian berdasarkan uji screening awal mengggunakan ELISA antibodi BVD terhadap 100 sampel serum darah sapi, ditemukan 63 positif terhadap antibodi BVD. Hal ini mengindikasikan adanya infeksi BVD yang perlu diwaspadai oleh feedlot di Indonesia karena sifat penyebaran BVD ini sangat mudah menular antara hewan satu dengan yang lain di dalam populasi ternak.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
6

Hutapea, Maria Anastasia, Ida Ayu Pasti Apsari i Gusti Ayu Yuniati Kencana. "Prevalensi Protozoa Eimeria spp. pada Gastrointestinal Sapi Bali di Baturiti, Tabanan, Bali". Indonesia Medicus Veterinus 12, nr 4 (23.01.2023): 517–24. http://dx.doi.org/10.19087/imv.2023.12.4.517.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Ternak sapi potong merupakan salah satu komoditas peternakan yang menjadi tumpuan pemerintah Indonesia. Salah satu jenis sapi potong yang terkenal di Indonesia adalah sapi bali sehingga keberadaannya perlu dilestarikan karena merupakan plasma nutfah asli Indonesia. Upaya yang bisa dilakukan untuk melestarikan sapi bali adalah dengan menjaga kesehatan melalui pencegahan dan penanggulangan penyakit. Ternak sapi bali sangat mudah terinfeksi penyakit, salah satu di antaranya penyakit yang disebabkan oleh parasit. Infeksi parasit dapat mengakibatkan lambatnya pertumbuhan sapi terutama pada ternak muda. Salah satu infeksi parasit pada sapi adalah infeksi protozoa gastrointestinal. Infeksi protozoa gastrointestinal masih menjadi faktor yang mengganggu kesehatan sapi bali dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi peternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi protozoa gastrointestinal Eimeria spp., yang menginfeksi sapi bali. Sampel penelitian berupa feses segar sapi bali berjumlah 60 sampel yang diambil di Kelompok Tani Suka Dharma Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Feses sapi yang berhasil dikumpulkan selanjutnya diperiksa dengan metode konsentrasi apung menggunakan larutan gula sheater. Prevalensi protozoa gastrointestinal dihitung dengan cara, jumlah sampel terinfeksi dibagi jumlah sampel yang diperiksa kemudian dikalikan 100%. Hasil penelitian didapatkan prevalensi protozoa gastrointestinal Eimeria spp. yang menginfeksi sapi bali di Baturiti, Tabanan, Bali adalah 28,33%.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
7

T., Kostaman. "AYAM LEHER GUNDUL: SEJARAH, KARAKTERISTIK, DAN KONSERVASI". Majalah Ilmiah Peternakan 23, nr 1 (14.05.2020): 22. http://dx.doi.org/10.24843/mip.2020.v23.i01.p04.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Ayam leher gundul adalah ayam asli/lokal Indonesia yang belum banyak diketahui informasinya dalam halsejarah, potensi, dan karakteristik; sehingga belum dimanfaatkan secara optimal. Ciri yang paling menonjoldari ayam leher gundul adalah tidak mempunyai bulu dibagian lehernya. Untuk mempertahankannya, metode konservasi yang telah dilakukan oleh Balai Penelitian Ternak (Balitnak) adalah dengan memelihara ternak hidup, akan tetapi dengan keterbatasan sarana dan prasarana tidak dapat dilanjutkan. Data performan ayam leher gundul yang dipelihara di Balitnak sudah terkumpul dan ditabulasi. Alternatif konservasi yang dilakukan oleh Balitnak untuk mempertahankan plasma nutfah ayam leher gundul adalah berupa primordial germ cell (PGC) yang dibekukan pada suhu -196 oC yang sewaktu-waktu dibutuhkan dapat ditransfer ke embrio resipien. Sumber PGC yang di koleksi adalah dari darah dan gonad embrio. Berdasarkan potensi yang dimilikinya, ayam leher gundul memiliki performan yang baik, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai ayam lokal penghasil daging dan telur. Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai data pendukung bagi upaya pelestarian dan pengembangan ayam-ayam lokal yang ada di Indonesia, khususnya ayam leher gundul dan umumnya ayam-ayam lokal Indonesia lainnya.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
8

Haryanto, Gito, Afton Atabany i Bagus Priyo Purwanto. "Performa Produksi Susu Sapi Anakan Betina (Daughter Cow) Friesian Holstein (FH) Hasil Uji Zuriat". Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan 4, nr 2 (18.06.2023): 56–62. http://dx.doi.org/10.31605/jstp.v4i2.2496.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian bertujuan mengevaluasi calon pejantan unggul (CPU) berdasarkan produksi susu anak betinanya (Daugther Cow/DC) dari sapi Friesian Holstein (FH) hasil uji zuriat. Penelitian dilaksanakan bulan Februari sampai April 2022 di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU HPT) Baturraden, Jawa Tengah. Materi penelitian adalah 636 ekor DC uji zuriat tahun 2017 – 2020 dari enam CPU. Metode penelitian adalah studi kasus dengan mengambil data catatan kinerja produksi DC uji zuriat periode tahun 2017 – 2020 pada laktasi pertama. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Variabel yang diamati adalah: angka kebuntingan, tingkat kelahiran, rasio jenis kelamin, produksi susu, dan lama laktasi. Hasil penelitian menunjukkan angka kebuntingan 64,94 %, angka kelahiran dari kebuntingan 77,48 %, dan rasio jenis kelamin (sex ratio) anakan DC jantan dan betina 55,63 % dan 44,38 %. Rataan produksi susu hasil penelitian adalah 13,71±3,92 kg/ekor/hari dengan kisaran 5255,26±1471,06 kg/laktasi. Rataan lama laktasi pada laktasi pertama adalah 249,94±82,80 hari dengan lama interval laktasi 167,14 – 332,74 hari. Performa produksi DC dari semua CPU memiliki produktivitas yang baik. Produksi susu dan lama laktasi sesuai dengan rataan standar sapi FH di Indonesia, sehingga CPU layak sebagai pejantan.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
9

Fanindi, Achmad, Sajimin i Endang Sutedi. "Karakter Morfologi dan Produktivitas Kultivar Rumput Benggala (Panicum maximum) pada Tanah Kering Masam". Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) 48, nr 2 (28.08.2020): 196–202. http://dx.doi.org/10.24831/jai.v48i2.30879.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Rumput benggala merupakan tanaman pakan ternak (TPT) yang banyak digunakan oleh peternak di Indonesia. Pengembangan budidaya TPT, selalu diarahkan pada lahan sub optimal. Salah satu lahan suboptimal yang luas keberadaannya adalah lahan kering masam. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat karakter morfologi dan produktivitas kultivar rumput benggala di tanah masam. Penelitian dilakukan di rumah kaca Balai Penelitian Ternak Ciawi, menggunakan 3 kultivar rumput benggala (kultivar Petrie, Gatton dan Natsuyutaka). Kultivar tersebut ditanam di 2 jenis tanah yaitu tanah masam dan tidak masam pada pot berdiameter 40 cm. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap, dengan 10 ulangan. Peubah yang diamati adalah karakter morfologi, umur berbunga, produksi biji dan produksi hijauan. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakter morfologi seperti panjang dan, panjang ruas, diameter batang, panjang kuntum bunga lebih dipengaruhi oleh kultivar jika dibandingkan jenis tanah. Sedangkan produktivitas rumput lebih dipengaruhi jenis tanah, produktivitas tanaman menurun pada tanah masam jika dibandingkan di tanah tidak masam. Semua kultivar rumput benggala yang diuji produktivitasnya menurun pada tanah masam, menunjukkan bahwa ketiga kultivar yang diuji tidak toleran pada lahan masam. Sehingga perlu dilakukan kegiatan pemuliaan untuk memperoleh rumput benggala toleran masam. Kata kunci: produksi, suboptimal, tanaman pakan
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
10

Ermiati, Ermiati, Ekwasita Rini Pribadi i Agus Wahyudi. "PENGKAJIAN USAHATANI INTEGRASI SERAIWANGI-TERNAK SAPI". Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 26, nr 2 (20.06.2016): 133. http://dx.doi.org/10.21082/bullittro.v26n2.2015.133-142.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
<p class="IsiabstrakIndonesia">Sistem usahatani integrasi seraiwangi-ternak sapi dapat meningkatkan nilai tambah, menjamin kelestarian sumber daya alam, meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Penelitian bertujuan untuk mengkaji sistem usahatani seraiwangi-ternak sapi yang dilakukan di Kebun Percobaan Manoko Lembang, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Indonesia pada April 2014. Parameter yang diamati meliputi; produksi seraiwangi, ampas hasil penyulingan minyak seraiwangi, minyak seraiwangi, kotoran sapi, harga sapi dan produksi susu sapi. Data dianalisa menggunakan analisis <em>Net Present Value</em> (NPV), <em>Benefit Cost Ratio </em>(B/C) rasio dan <em>Internal Rate of Return </em>(IRR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem usahatani seraiwangi-ternak sapi layak diusahakan dan memberi keuntungan ganda kepada petani. Untuk usahatani seraiwangi dengan total produksi sebanyak 270.000 kg ha<sup>-1</sup> (=1.755 liter minyak seraiwangi), @ Rp 500,- kg<sup>-1</sup> basah dengan DF 15% per tahun, memberikan NPV sebesar Rp 37.462.817,-, B/C rasio = 1,44 dan IRR = 35,96%. Penyulingan minyak seraiwangi berbahan bakar kayu dengan harga minyak Rp 170.000,- liter<sup>-1</sup>, memberikan NPV sebesar Rp 38.947.118,-, B/C Rasio 1,28 dan IRR 29,45%. Sedangkan dengan memakai biogas memberikan NPV, B/C Rasio dan IRR lebih tinggi, masing-masing Rp 64.575.654,-, 1,55 dan 36,27%. Limbah penyulingan daun seraiwangi yang dihasilkan sekitar 44.797 kg ha<sup>-1</sup> tahun<sup>-1</sup>, ini dapat digunakan sebagai pakan 5-6 ekor sapi. Untuk budidaya ternak sapi, memberikan NPV Rp 61.302.125,-, B/C Rasio 1,42 dan IRR 42,60 % selama 6 tahun.</p>
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
11

Zainuddin, Dhea Nanda, Hafsan Hafsan, Rusmadi Rukmana i Hadi Purnama Wirawan. "Analisis aflatoksin pada pakan ayam buras dengan metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)". Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi 4, nr 1 (30.04.2024): 1–6. http://dx.doi.org/10.24252/filogeni.v4i1.29655.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Aflatoksin, senyawa toksin yang umumnya dihasilkan oleh jamur Aspergillus, dapat membahayakan kesehatan hewan dan manusia melalui produk-produk hewani terkontaminasi. Penelitian ini mengevaluasi tingkat kontaminasi aflatoksin pada pakan ayam buras menggunakan metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Mini riset dilaksanakan di Laboratorium Patologi Balai Besar Veteriner Maros, Sulawesi Selatan. Pendekatan analitik kuantitatif dengan metode deskriptif digunakan untuk menyelidiki konsentrasi aflatoksin dalam sampel. Hasilnya menunjukkan nilai absorbansi sampel dan konsentrasi aflatoksin ketiga sampel pakan ayam buras menunjukkan kandungan aflatoksin berbeda, namun semuanya berada di bawah batas maksimum 20 ppb sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 3144:2015. Metode ELISA terbukti efektif dan dapat diandalkan dalam mendeteksi aflatoksin dengan tingkat sensitivitas tinggi. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa ELISA adalah alat yang efektif untuk memantau kontaminasi aflatoksin dalam pakan ayam buras. Meskipun hasil saat ini memenuhi standar keamanan, pendekatan preventif dan pemantauan terus-menerus tetap penting untuk menjaga kesehatan ternak dan keamanan hasil ternak. Pengembangan metode analisis yang lebih inovatif di masa depan akan memperkuat upaya deteksi dini dan pencegahan optimal dalam penyediaan pakan yang aman dan berkualitas tinggi.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
12

Natara, Berliani Susi Ester, I. Wayan Batan i Tjokorda Sari Nindhia. "Gambaran Sel Darah Merah Kerbau Lumpur (Bubalus bubalis) pada Lingkungan Kering di Letekonda Selatan, Loura, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur". Indonesia Medicus Veterinus 12, nr 1 (31.01.2023): 32–41. http://dx.doi.org/10.19087/imv.2022.12.1.32.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Kerbau (Bubalus bubalis)merupakan salah satu ternak ruminansia yang dipelihara oleh para peternakyang berfungsi sebagai penghasil daging, ternak kerja, serta sarana upacara adat dan keagamaan.Pemeriksaan kondisi kesehatan kerbau sangat penting dilakukan untuk mempertahankan populasi.Pemeriksaan darah salah satu indikator yang digunakan dalam menunjang diagnosis terhadap suatu penyakit.Penelitian tentang gambaran darah pada kerbau betina dewasadi Indonesia belum banyak dilaporkan,khususnya pada kerbau yang dipelihara di lingkungan kering.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sel darah merahkerbau lumpur betina dewasayang dipelihara pada lingkungan kering. Sampel yang digunakan adalah sampel darah dari 20 ekor kerbau dewasa dengan jenis kelamin betina yang berasal dari Desa Letekonda Selatan, Kecamatan Loura,Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Pengambilan darah dilakukan pada vena jugularis dan darahyang telah diambil kemudiandimasukkan ke dalam tabung berisi antikoagulan Ethylene Diamine Tetraacetic Acid(EDTA). Pemeriksaan sel darah merahdilakukan menggunakan Hematology Analyzer di Balai Besar Veteriner Denpasar.Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa gambaran sel darah merahkerbau betina dewasadiperoleh hasil total eritrosit (6,29 ± 0,98 x 106/μL), hemoglobin (12,96 ± 1,12 g/dL), hematokrit (34,35 ± 3,33%), MCV (50,72 ± 4,50 fL), MCH (20,87 ± 2,26 pg),danMCHC (41,11 ± 1,32%). Nilai parameter yang telah diperoleh dapat dijadikan acuan profil sel darah merahpada kerbau yang dipelihara di Indonesia khususnya di daerah kering.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
13

Natara, Berliani Susi Ester, I. Wayan Batan i Tjokorda Sari Nindhia. "Gambaran Sel Darah Merah Kerbau Lumpur (Bubalus bubalis) pada Lingkungan Kering di Letekonda Selatan, Loura, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur". Indonesia Medicus Veterinus 12, nr 1 (31.01.2023): 32–41. http://dx.doi.org/10.19087/imv.2023.12.1.32.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Kerbau (Bubalus bubalis) merupakan salah satu ternak ruminansia yang dipelihara oleh para peternak yang berfungsi sebagai penghasil daging, ternak kerja, serta sarana upacara adat dan keagamaan. Pemeriksaan kondisi kesehatan kerbau sangat penting dilakukan untuk mempertahankan populasi. Pemeriksaan darah salah satu indikator yang digunakan dalam menunjang diagnosis terhadap suatu penyakit. Penelitian tentang gambaran darah pada kerbau betina dewasa di Indonesia belum banyak dilaporkan, khususnya pada kerbau yang dipelihara di lingkungan kering. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sel darah merah kerbau lumpur betina dewasa yang dipelihara pada lingkungan kering. Sampel yang digunakan adalah sampel darah dari 20 ekor kerbau dewasa dengan jenis kelamin betina yang berasal dari Desa Letekonda Selatan, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Pengambilan darah dilakukan pada vena jugularis dan darah yang telah diambil kemudian dimasukkan ke dalam tabung berisi antikoagulan Ethylene Diamine Tetraacetic Acid (EDTA). Pemeriksaan sel darah merah dilakukan menggunakan Hematology Analyzer di Balai Besar Veteriner Denpasar. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa gambaran sel darah merah kerbau betina dewasa diperoleh hasil total eritrosit (6,29 ± 0,98 x 106/µL), hemoglobin (12,96 ± 1,12 g/dL), hematokrit (34,35 ± 3,33%), MCV (50,72 ± 4,50 fL), MCH (20,87 ± 2,26 pg), dan MCHC (41,11 ± 1,32%). Nilai parameter yang telah diperoleh dapat dijadikan acuan profil sel darah merah pada kerbau yang dipelihara di Indonesia khususnya di daerah kering.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
14

Suardi, Melisa, i Dinda Djemedi. "Penerapan Teknik Isometric Art dan Digital Imaging untuk Storytelling dengan Data Visualization". Jurnal KomtekInfo 7, nr 4 (21.12.2020): 256–59. http://dx.doi.org/10.35134/komtekinfo.v7i4.86.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Perkembangan karya dalam bentuk desain grafis di Indonesia sangat signifikan. Dikarenakan desain grafis sangat efektif dalam mengapresiasikan sekaligus mengekspresikan suatu kegiatan untuk menjadikan suatu rancangan produk yang lebih maksimal. Salah satu bentuk kebutuhan yang mendasar pada desain grafis ialah pada pemaparan data atau biasa dikenal dengan data visual. Pada kawasan Padan Mangateh atau Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi Potong Padang Mengatas daerah Sumatera Barat penyajian data sangat transparan, sehingga bisa di review oleh semua orang. Tapi, penyajian data tersebut masih berupa kolom data. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan storytelling data visual yang komunikatif dan informatif menggunakan teknik desain isometric art dan digital imaging. Metode dalam perancangan karya penelitian ini menggunakan tahapan studi desain komunikasi visual, mulai dari pradesain (brief analysis) hingga sampai pada final design. Hasil dalam penelitian ini berupa data visual dari rancangan isometric art dan digital imaging.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
15

Sajimin, Sajimin, A. Fanindi i R. Hutasoit. "PENGARUH METODA PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH CALOPO (Calopogonium mucunoides)". Pastura 6, nr 2 (11.01.2019): 98. http://dx.doi.org/10.24843/pastura.2017.v06.i02.p12.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Calopo (Calopogonium mucunoides) termasuk tanaman penutup tanah yang banyak digunakan di perkebunan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kualitas dengan mempelajari daya kecambah benih dengan perbedaan waktu simpan dan perbedaan tempat penyimpan benih. Penelitian dilakukan di laboratorium benih Agrostologi Balai Penelitian Ternak Ciawi-Bogor. Rancangan percobaan acak lengkap dengan perlakuan waktu penyimpanan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan 11 bulan pada tempat penyimpanan yang berbeda yaitu kantang kertas semen, aluminium foil dan kotak plastik. Sebanyak 1 kg benih disimpan sesuai perlakuan di dalam suhu kamar. Kualitas benih dilakukan uji daya kecambah sebanyak 150 biji dibersihkan kemudian diletakan pada petri dish yang berisi 50 biji. Pengamatan dilakukan setiap hari selama 21 hari. Hasil penelitian mengindikasikan penyimpanan semakin lama benih disimpan maka kualitas benih menurun dengan daya kecambahnya semakin rendah. Benih disimpan selama 1 bulan sampai 6 bulan daya kecambahnya 75–84% kemudian penyimpanan 7-11 bulan menurun dengan daya kecambah kurang dari 58,0%. Tempat penyimpanan benih calopo terbaik pada aluminium foil kemudian dikuti dalam kantong kertas semen dan terendah pada kotak plastik. Kata kunci: kualitas benih, Calopogonium mucunoides, waktu penyimpanan, tempat simpan.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
16

Mutakin, Zaenal Mutakin, i Handoyo Handoyo. "Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pendistribusian Zakat Produktif Baznas Kabupaten Purworejo Perspektif Maqâsid Syari’âh". Syariati: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum 8, nr 2 (20.04.2023): 243–54. http://dx.doi.org/10.32699/syariati.v8i2.4252.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Artikel ini akan membincangkan mengenai bagaimana distribusi zakat produktif di Baznas Kabupaten Purworejo dalam pemberdayaan ekonomi di masa pandemi covid-19 perspektif maqâṣîd syarî’ah. Menyebarnya virus Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) ke seluruh belahan dunia termasuk Indonesia memunculkan banyak persoalan terhadap kehidupan umat manusia. Sektor perekonomian masyarakat tidak luput terkena dampaknya. Seluruh aktivitas atau kegiatan yang mengakibatkan kontak sosial maupun kerumunan dibatasi. Akibat dari kebijakan ini perekonomian masyarakat mengalami penurunan yang signifikan bahkan sulit dikendalikan. Tidak sedikit para pelaku usaha yang mengalami kerugian besar bahkan gulung tikar. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi zakat produktif pada progam Purworejo Makmur berupa dana untuk modal usaha, sedangkan distribusi zakat produktif melalui progam Balai Ternak Unggas berupa anak ayam umur satu hari atau DOC (Day Old Chick). Dari distribusi zakat produktif yang dilakukan Baznas Purworejo sangat berkontribusi memberdayakan ekonomi mustahik dan memulihkan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Dalam tinjauan maqâṣîd syarî’ah distribusi zakat produktif yang dilakukan pada masa pandemi Covid-19 telah mewujudkan kemaslahatan bagi umat manusia.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
17

Andriaty, Etty. "Analisis Karya Tulis Peneliti Pertanian dalam Jurnal Ilmiah Internasional pada Basis Data Sciencedirect". Jurnal Perpustakaan Pertanian 28, nr 1 (10.07.2020): 16. http://dx.doi.org/10.21082/jpp.v28n1.2019.p16-24.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
<p><em>ScienceDirect merupakan pangkalan </em><em>data </em><em>jurnal ilmiah </em><em>internasional terbesar di dunia yang dikelola oleh penerbit Elsevier. Kontribusi peneliti Indonesia khususnya dalam bentuk karya tulis ilmiah (KTI) dalam jurnal internasional masih jauh di bawah negara- negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura, padahal dari segi jumlah peneliti, Indonesia berada jauh di atas negara-negara tersebut. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui (1) jumlah peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang karya tulis ilmiahnya dimuat dalam jurnal ilmiah pada ScienceDirect, (2) tahun terbit jurnal yang memuat KTI peneliti Balitbangtan, (3) nama jurnal yang memuat KTI peneliti Balitbangtan, (4) komoditas dan subjek yang ditulis oleh peneliti Balitbangtan, dan (5) jumlah jurnal ilmiah yang terindeks dalam Scopus. Kajian dilaksanakan pada bulan Agustus</em>-<em>Oktober 2018, </em><em>menggunakan metode analisis isi. Objek yang dikaji adalah artikel- artikel yang ditulis oleh peneliti Balitbangtan dan dimuat dalam jurnal pada ScienceDirect</em>. <em>Hasil kajian menunjukkan bahwa jumlah peneliti yang artikelnya diterbitkan dalam jurnal pada ScienceDirect mencapai 80 orang, sementara jumlah peneliti Balitbangtan lebih dari 1.600 orang pada 2017. Jenjang jabatan terbanyak Peneliti Ahli Madya (34 orang). Artikel terbanyak ditulis oleh peneliti Balai Penelitian Tanah (Markus Anda). Pemuliaan (tanaman dan ternak) merupakan subjek terbanyak (33 artikel), diikuti tanah (30 artikel). Sementara tanaman pangan merupakan komoditas pertanian yang paling banyak ditulis, yaitu 40 artikel. HAYATI: </em>Journal of Biosciences <em>merupakan jurnal ilmiah yang paling banyak memuat artikel peneliti Balitbangtan, yaitu 18 artikel. Sebagian besar artikel peneliti Balitbangtan dalam jurnal pada ScienceDirect terbit pada tahun 2015. Hampir semua jurnal ilmiah yang memuat artikel peneliti Balitbangtan terindeks Scopus.</em></p>
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
18

Azizah, Nurul, Komarudin Komarudin, Nurul Pratiwi, Tatan Kostaman i Tike Sartika. "Analisis Kualitas Semen Ayam Lokal Indonesia Berdasarkan Galur dan Umur Dewasa Kelamin yang Berbeda". Jurnal Agripet 23, nr 1 (1.04.2023): 40–45. http://dx.doi.org/10.17969/agripet.v23i1.25747.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
ABSTRACT. Rumpun ayam lokal Indonesia sangat bervariasi dan berpotensi menghasilkan ternak dengan kualitas unggul. Evaluasi semen saat umur dewasa kelamin merupakan kriteria penting dalam menseleksi ayam pejantan untuk menghasilkan genetik yang unggul. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan galur dan umur terhadap karakteristik semen ayam lokal yang dipelihara di Kandang Riset Ayam Balai Penelitian Ternak, Ciawi-Bogor. Evaluasi semen dilakukan pada 36 ekor ayam, yang dibagi atas tiga kelompok (ayam Gaok, Sensi-1 Agrinak Abu, dan Sensi-1 Agrinak Pucak), masing-masing berjumlah 12 ekor. Koleksi semen dilakukan dengan teknik massage abdominal pada umur ke-24, 28, 32, dan 36 minggu dari ketiga galur. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi volume, pH, gerakan massa, motilitas, dan viabilitas spermatozoa. Data dianalisis menggunakan analisis general linear model univariat. Perbedaan umur menunjukkan pengaruh signifikan terhadap volume, motilitas, dan viabilitas spermatozoa ayam (p0,05). Volume, motilitas, dan viabilitas tertinggi pada umur 32 minggu sebesar 0,44 ml; 79,11%; dan 84,69%. Nilai pH signifikan terhadap tipe galur (p0,05) dengan pH tertinggi 7,91 pada ayam Gaok. Interaksi galur dengan umur tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas spermatozoa (p0,05). Perbedaan umur memengaruhi kualitas spermatozoa ayam, tetapi variasi galur tidak berpengaruh signifikan. (Analysis of male local chicken semen in Indonesia based on breed types and sexual mature age levels) ABSTRAK. Indonesian local chickens are very varied and have the potential to produce livestock of superior quality. Evaluation of semen at sexual maturity is an important criterion in selecting male hens to produce superior genetics. This study aims to determine the effect of differences in strain and age on the semen characteristics of local chickens reared in the Chicken Research Cage at the Livestock Research Institute, Ciawi-Bogor. Semen evaluation was carried out on 36 chickens, which were divided into three groups (Gaok chicken, Sensi-1 Agrinak Abu, and Sensi-1 Agrinak Pucak), and consisted of 12 chickens of each breed. Semen collection was performed using the abdominal massage technique at the ages of 24, 28, 32, and 36 weeks for the three strains. The parameters observed in this study include volume, pH, mass movement, motility, and viability of spermatozoa. The data were analyzed using general linear univariate model analysis. Differences in age showed a significant effect on the volume, motility, and viability of chicken spermatozoa (p0.05). The highest volumes, motility, and viability at 32 weeks of age were 0.44 ml, 79.11%, and 84.69%. The pH value was significant for the type of line (p0.05) on the highest pH of 7.91 in Gaok chickens. Line interaction with age did not significantly affect the quality of spermatozoa (p0.05). The difference in age affects the quality of chicken spermatozoa, but the variation in the strain does not have a significant effect.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
19

Ahmad Madani, As'ad Isma i Ferri Saputra Tanjung. "PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN EKONOMI MUSTAHIK DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI MUSTAHIK (STUDI BAZNAS KABUPATEN SAROLANGUN)". Jurnal Kajian dan Penalaran Ilmu Manajemen 1, nr 4 (15.10.2023): 127–41. http://dx.doi.org/10.59031/jkpim.v1i4.235.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Berdasarkan uraian latar belakang penilitian, salah satu permasalahan umat islam di Indonesia adalah pada bidang ekonomi, permasalahan tersebut kemiskinan adalah suatu fakta kehidupan sosial yang menggambarkan kondisi yang tidak sesuai dengan harkat kemanusiaan. Salah satu solusi yang dikemukkan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Sarolangun adalah membentuk Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik yang memiliki tugas meningkatkan kualitas hidup mustahik melalui program-programnya. Maka tujuan dari peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Sarolangun dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi mustahik. Kesejahteraan ekonomi syariah bertujuan mencapai kesejahteraan manusia secara menyeluruh yaitu kesejahteraan material, kesejahteraan spiritual dan moral. Konsep ekonomi kesejahteraan syariah bukan saja berdasarkan manifestasi nilai ekonomi, tetapi juga nilai spiritual dan moral.[1] Konsep kesejahteraan dan kebahagian (falah) mengacu pada tujuan syariat islam dengan terjaganya 5 prinsip dalam maqasid syari’ah, yakni terjaganya agama (ad-ddin), terjaganya jiwa (an-nafs), terjaganya akal (al-aql), terjaganya keturunan (an-nasl) dan terjaganya harta (al-mal). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menghasilkan deskriptif. Dimana penelitian didasari dengan pengamatan yang dilakukan olej penulis kemudian kemudian dipaparkan sesuai apa yang penulis amati dilapangan. Adapun pengumpulan data yang peneliti lakukan yaitu menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan data lainnya. Ketika data-data terlaj terkumpul, peneliti melakukan analisis lalu mengambil kesimpulan dari analisis tersebut. Hasil dari penilitian ini adalah Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik BAZNAS Kabupaten Sarolangun berperan dalam pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan berfokus pada usaha-usaha kreatif potensial, pertanian dan balai ternak, melakukan pemberdayan dengan cara memberikan bantuan modal pengembangan usaha, pendampingan usaha, membangun kemandirian mustahik sesuai dengan rancangan anggara biaya yang telah diajukan mustahik dan disetujui oleh LPEM BAZNAS Kabupaten Sarolangun. kendala yang dihadapinya, kendala pada internal dan eksternal BAZNAS Kabupaten Sarolangun.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
20

Cut Tia Mardi, Trikoesoemaningtyas i Yudiwanti Wahyu. "Keragaan dan Keragaman Genetik Genotipe-genotipe F2:3 Gandum (Triticum aestivum L.) di Dataran Tinggi Indonesia". Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) 50, nr 1 (29.04.2022): 33–40. http://dx.doi.org/10.24831/jai.v50i1.37104.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Upaya untuk menghasilkan varietas gandum tropika dengan potensi hasil baik dan adaptif di agroekosistem Indonesia terus dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi tentang keragaan dan mengukur nilai parameter genetik genotipe F2:3 gandum, Materi genetik yang digunakan adalah galur-galur segregan transgresif putatif generasi F2:3 hasil seleksi pada generasi F2 dari famili G1/Se, G2/Se, G3/Se, dan Ja/Se. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga November 2018 di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias, Cipanas, Jawa Barat (1,100 m dpl). Penelitian disusun dalam rancangan kelompok lengkap teracak dengan perbesaran. Lima varietas tetua digunakan sebagai pembanding. Pengamatan dilakukan pada karakter agronomi dan komponen hasil. Keempat famili F2:3 gandum menunjukkan keragaan yang melebihi tetua terbaiknya pada karakter panjang malai, jumlah biji per tanaman, dan jumlah anakan produktif. Nilai duga heritabilitas arti luas dan nilai koefisien keragaman genetik yang tinggi terdapat pada karakter jumlah anakan produktif, jumlah biji malai utama, bobot biji malai utama, bobot 100 butir, jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman. Hasil verifikasi menunjukkan tidak terdapat galur-galur yang terkonfirmasi sebagai segregan transgresif. Seleksi berdasarkan karakter bobot biji per tanaman menghasilkan 30 galur F2:3 dari empat famili dengan diferensial seleksi mencapai 59%. Kata kunci: diferensial seleksi, galur-galur F2:3, segregan transgresif
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
21

Aliyah, Robiatul, i Muhammad Yasser Irfan. "KRITIK TERHADAP BANGSA KOLONIAL MELALUI PENCERITAAN TOKOH UTAMA NOVEL STUDENT HIDJO KARYA MAS MARCO KARTODIKROMO DAN SALAH ASUHAN KARYA ABDOEL MOEIS". TELAGA BAHASA 9, nr 1 (1.04.2021): 90. http://dx.doi.org/10.36843/tb.v9i1.255.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
The production of early Indonesian literature was characterized by the reading production of movement groups referred to by colonial as wild reading. The colonialists defined wild reading as reading implying political notions criticizing the government who ruled at that time to result provocatively against them. The study aims to see imagery of character to insinuate criticism towards the colonial in both novels. The theory was that studies of literary comparisons as analysis tools. The method used is a descriptive analysis. The research has shown that Student Hidjo and Salah Asuhan criticized colonists, a criticism of the cultural differences between the west and the east, a criticism of the treatment by the colonists, and a criticism of colonial behavior. The delivery of criticism in the Student Hidjo novel is explicitly or outright because the readers can easily understand it. While in Salah Asuhan's novel, the delivery of criticism of the colonial nation is conveyed impliedly. Balai Pustaka first published it to investigate the sensors that apply in the Balai Pustaka at the time. Keywords: Wild literature, colonial criticism, comparisons, sociology of literaturePerkembangan kesusastraan Indonesia pada periode awal ditandai dengan produksi bacaan kaum pergerakan yang sering disebut oleh bangsa kolonial sebagai bacaan liar. Bacaan liar diartikan oleh kaum kolonial sebagai bacaan yang memuat gagasan politik yang mengkritisi pemerintahan yang berkuasa saat itu sehingga hal itu dapat mengakibatkan tindakan provokasi untuk melawan mereka. Penelitian ini bertujuan melihat pencitraan tokoh dalam upaya menyampaikan kritik terhadap bangsa kolonial dalam kedua novel. Teori yang digunakan yaitu kajian sastra bandingan dan sosiologi sastra sebagai alat analisis. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Student Hidjo dan Salah Asuhan terdapat kritik yang ditunjukkan kepada bangsa kolonial, seperti kritik untuk memperoleh pendidikan yang sederajat dengan para elite bangsawan, kritik mengenai perbedaan kebudayaan antara bangsa Barat dan Timur, kritik mengenai perlakuan yang dilakukan oleh bangsa kolonial, dan kritik perilaku yang dimiliki bangsa kolonial. Penyampaian kritik pada novel Student Hidjo disampaikan dengan tersurat atau secara terang-terangan karena dengan mudah dipahami oleh para pembacanya. Sementara dalam novel Salah Asuhan, penyampaian kritik terhadap bangsa kolonial disampaikan secara tersirat. Hal tersebut dikarenakan novel itu diterbitkan pertama kali oleh Balai Pustaka sehingga menyiasati sensor-sensor yang berlaku dalam Balai Pustaka pada saat itu.Kata kunci: bacaan liar, kritik kolonial, sastra bandingan, sosiologi sastra
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
22

Sukarman, NFN, Erna Suryani i Husnain Husnain. "Land Suitability and Direction of Strategic Agricultural Commodities in East Kalimantan to Support the Development of the New Nation’s Capital of Republic of Indonesia". Jurnal Sumberdaya Lahan 15, nr 1 (19.03.2021): 1. http://dx.doi.org/10.21082/jsdl.v15n1.2021.1-12.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
<p class="JSDLKatakunci"><strong>Abstra</strong><strong>ct</strong><strong>.</strong> The development of the new nation's capital in East Kalimantan must be supported with sufficient food supply. An Agricultural buffer zone must be provided as production area of food crops, horticulture, plantation, and livestock to suffice the food needs. The planning of landuse arrangement in the area required land suitability assessment for various agricultural commodities. The purpose of this paper is to provide information of land suitability in East Kalimantan Province that support the development plan of the new capital of the Republic of Indonesia. Literature studies of the previous research in East Kalimantan Province are carried out by the Indonesian Center for Agricultural Land Resources Research and Development (ICALRRD), as well as other research institutions. Based on the researches by ICALRRD conducted between year 2016-2019, the land suitable for agriculture is quite extensive (7.7 million ha), mostly for dry land farming. It is classified as suitable (S) mainly for plantation, forage, dry land food, horticulture, and upland rice, especially rainfed paddy. Only a small part is suitable for swamp lowland paddy field or tidal paddy field. The efforts to develop the regions include: (1) the expansion of new areas called as extensification (E), and a little through intensification (I). Extensification is conducted by cultivating superior commodities on new opening land that were previously in the form of shrubs or swampy shrubs, and open area or pasture. The available area for extensification program in East Kalimantan is 2.728 million ha. (2) The intensification program is carried out through the development of commodities in the existing land by strengthening the application of land technology, water management, crops varieties selection and cultivation techniques covering 73.2 thousand ha.</p><p><strong>Abstrak. </strong>Rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, perlu didukung oleh kawasan penyangga pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan) untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Perencanaan penyusunan kawasan tersebut memerlukan data kesesuaian lahan berbagai komoditas pertanian. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memberikan informasi data tentang kesesuaian lahan di Provinsi Kalimantan Timur dalam mendukung rencana pembangunan ibukota baru Republik Indonesia. Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah studi literatur dari hasil penelitian di Provinsi Kalimantan Timur, baik yang dilaksanakan oleh Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP), maupun lembaga penelitian lain. Berdasarkan data hasil penelitian BBSDLP antara tahun 2016-2019, lahan yang sesuai untuk pertanian cukup luas (7,7 juta ha), terutama untuk pertanian lahan kering. Lahan yang tergolong kelas sesuai (S) sebagian besar untuk tanaman perkebunan, pakan ternak, pertanian tanaman pangan lahan kering, hortikultura, dan padi sawah tadah hujan. Hanya sedikit yang sesuai untuk pertanian padi rawa lebak atau padi pasang surut. Upaya yang dapat ditempuh untuk membangun kawasan ini adalah: (1) melalui perluasan areal baru atau ekstensifikasi (E) tanaman perkebunan, pakan ternak, pertanian tanaman pangan lahan kering, hortikultura, dan padi sawah tadah hujan, pada lahan bukaan baru yang sebelumnya berupa semak belukar atau semak belukar rawa, lahan terbuka atau padang rumput seluas 2,728 juta ha. (2) melalui program intensifikasi (I) dilakukan melalui pengembangan komoditas di lahan sawah eksisting melalui penguatan aplikasi teknologi pengelolaan lahan, pengelolaan air, penggunaan varietas unggul, dan teknik budidaya, seluas 73,2 ribu ha.</p>
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
23

Utami, Nabila Puteri, i Devi Yuliananda. "MANAGEMEN PERKANDANGAN SAPI PERAH FARM TEGALSARI DI FARM TEGALSARI BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL HIJAUAN PAKAN TERNAK BATURRADEN". Kandang : Jurnal Peternakan 12, nr 1 (13.01.2020): 13–23. http://dx.doi.org/10.32534/jkd.v12i1.3181.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui managemen perkandangan di Farm Tegalsari Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak Baturraden. Penelitian telah dilaksanakan pada 4 November 2019 dan 4 Desember 2019. Metode pemilihan lokasi dengan metode purposive sampling. Metode Penelitian ini menggunakan metode survey dengan bantuan wawancara kepada pemilik dan pekerja di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak Baturraden. Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Analisis data dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian ini Farm Tegalsari di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak Baturraden managemen perkandangan dibagi berdasarkan usia yang terdiri dari : kandang pedet, kandang sapi dara, kandang sapi laktasi, kandang sapi kering kandang, sapi afkir dan kandang sapi isolasi. Bentuk kandangnya menggunakan setengah terbuka, kebersihan dan sanitasi kandang bersih dan sesuai dengan standart kandang yang baik.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
24

Kholik, Kholik, Deta Ramdani Qadriyah, Supriadi, Candra Dwi Atma, Katty Hendriana Priscilia Riwu i Septyana Eka Rahmawati. "Deteksi Parasit Darah pada Sapi Bali di Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak di Pulau Sumbawa". Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI) Indonesian Journal of Animal Science and Technology) 9, nr 2 (8.12.2023): 89–99. http://dx.doi.org/10.29303/jitpi.v9i2.192.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeteksi infeksi parasit darah pada sapi Bali di Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Serading di pulau Sumbawa. Metode penelitian ini menggunakan studi cross sectional survey dengan desain penelitian epidemiologi deskriptif yang berbasis perhitungan. Survei parasit darah pada sapi Bali dilakukan pada pada bulan Maret tahun 2023. Penelitian ini menggunakan 17 sampel darah sapi Bali yang diambil secara acak dengan metode simple random sampling. Sampel darah diambil dari vena Auricularis sapi Bali untuk dibuat apusan darah dan diwarnai dengan pewarnaan Giemsa untuk diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 1000x. Hasil penelitian menunjukan bahwa 17,64 % sapi Bali di Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Serading terinfeksi parasit darah. Parasit darah yang terdeteksi menginfeksi sapi Bali tersebut adalah Anaplasma sp dengan prevalensi 11,76 % dan Trypanosoma sp 5,88%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sapi Bali di Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Serading telah terdeteksi terinfeksi parasit jenis Anaplasma sp dan Trypanosoma sp dengan prevalensi yang rendah.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
25

Yuwono, Dian Maharso, Elly Kurniyati i Puji Lestari. "DAMPAK PENDAMPINGAN TEKNOLOGI OLEH BPTP JAWA TENGAH PADA PEBIBITAN SAPI PO KEBUMEN". SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 13, nr 2 (15.05.2018): 178. http://dx.doi.org/10.20961/sepa.v13i2.21028.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
<p>Abstract : One of the strategic programs in Indonesian Ministry of Agriculture is the<br />acceleration on beef self-sufficiency (PSDS). The implementation of PSDS program<br />was based on the consideration that local cattle just able to supply 70% of meat<br />demand, while the lacks were fulfilled from import. In order to support PSDS<br />program, Assessment Institute of Agricultural Technology (AIAT) Central Java has<br />been doing the assistance through dissemination activities in 2010-2014. One of the<br />focus of AIAT Central Java in PSDS assistance was the improvement of genetic<br />properties and maintanance of PO cattle in Kebumen. The aim of this study was to<br />learn the impact of technology assistance on the development of PO cattle in<br />Kebumen. The study was conducted in Kebumen on September – November 2015. <br />This study used survey methods with the observed aspects comprises the involvement<br />level of member group, the productivity of introduced technology, the increasement on<br />economic level, and the satisfaction level of farmer group toward AIAT Central Java<br />services. The results showed that the technology of cattle selection was applied<br />consistently to obtain qualified beef cattle, while the management aspect that was<br />related to feed, shed, and reproduction could afford an increasein production/<br />productivity. The impacts of technology accompaniment i.e. better health condition of<br />the cattle, better calves quality, the weight of birth raised about 2-3 kg, the body<br />weight increase about 1,5-5 kg/month, and shorten the duration of giving birth (from<br />15-17 months to 11-12 months). Economically, the introduction of sustainable<br />selection technology have been increasing the price of PO Kebumen cattles. The price<br />of male cattles increased 30-50% from previous price.</p><p> </p><p>bstrak : Salah satu program strategis Kementerian Pertanian adalah pendampingan<br />pada Program Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi (P2SDS) yang<br />kemudian ditambah dengan ternak kerbau sehingga menjadi PSDS/K. Dasar<br />pelaksanaan program PSDS utamanya adalah kemampuan sapi lokal untuk mensuplai<br />kebutuhan daging hanya 70 %, sedangkan sisanya dipenuhi dari impor. Dalam rangka<br />mendukung PSDS, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah telah<br />melakukan pendampingan melalui kegiatan pengkajian/diseminasi sepenjang tahun<br />2010-2014.Salah satu yang menjadi fokus BPTP Jawa Tengah dalam pendampingan<br />PSDS adalah perbaikan mutu genetik dan manajemen pemeliharaan sapi Peranakan<br />Ongole (PO) di Kabupaten Kebumen.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk<br />mengetahui dampak pendampingan teknologi oleh BPTP Jawa Tengah pada<br />pengembangan sapi PO di Kabupaten Kebumen. Penelitian dilaksanakan pada bulan<br />September – Nopember 2015 di Kabupaten Kebumen dengan menggunakan metode<br />survei, adapun aspek yang diteliti mencakup tingkat keterlibatan anggota kelompok<br />ternak, capaian tingkat produktivitas dan ekonomi pada penerapan teknologi,<br />teknologi yang diintroduksikan dan rekayasa kelembagaan yang digunakan oleh<br />kelompok tani/penyuluh pada kegiatan penyuluhan, serta tingkat kepuasan anggota<br />kelompok tani terhadap jasa pelayanan BPTP Jawa Tengah. Hasil survey menunjukkan introduksi seleksi ternak diterapkan secara berkelanjutan untuk<br />mendapatkan bibit ternak sapi potong yang berkualitas, sedangkan aspek manajemen<br />budidaya sapi potong yang menyangkut pakan, perkandangan,dan reproduksi telah<br />memberikan manfaat bagi peningkatan produksi/produktivitas. Pendampingan<br />teknologi berdampak pada kondisi kesehatan induk dan pedet semakin baik, induk<br />mudah birahi, kualitas pedet semakin bagus, meningkatkan bobot lahir pedet sekitar 23<br />kg, meningkatkan pertambahan bobot badan sekitar 1,5-5 kg/bulan, memperpendek<br />jarak beranak dari 15 – 17 bulan menjadi 11-12 bulan.Dilihat dari aspek ekonomi,<br />introduksi teknologi seleksi secara berkelanjutan telah meningkatkan harga sapi PO<br />Kebumen. Secara umum harga pasar untuk pejantan unggul pada kategori umur yang<br />sama meningkat 30-50 % dibandingkan dengan harga sebelumnya. <br /><br /><br /></p>
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
26

Alexander, C. J. J., L. R. Ngangi, M. J. Hendrik, S. H. Turangan i E. H. B. Sondakh. "Performa reproduksi sapi perah betina Peranakan Friesien Holstein (PFH) di Balai Pengembangan Bibit dan Pakan Ternak Tampusu". ZOOTEC 41, nr 2 (13.11.2021): 500. http://dx.doi.org/10.35792/zot.41.2.2021.36880.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa reproduksi sapi perah Peranakan Friesien Holstein yang ada di Balai Pengembangan Bibit dan Pakan Ternak Tampusu. Penelitian ini menggunakan ternak berjumlah 19 ekor ternak sapi perah peranakan Frisien Holstein yang berumur antara 3-9 tahun. Ternak-ternak tersebut sudah pernah dilakukan inseminasi buatan (IB) dan beranak (partus). Pakan yang diberikan terdiri dari 80% hijauan dan 20% konsentrat. Teknik pengumpulan data dilakukan wawancara langsung kepada beberapa pengawas kendang dengan menggunakan kuisioner. Informasi yang diperoleh berkaitan dengan data-data reproduksi yang terdiri dari service per conception (S/C), calving interval (CI) dan days open (DO). Sampel sebanyak 19 ekor ternak, diperoleh hasil data reproduksinya sebagai hasil penelitian terdiri dari service per conception sebanyak 1,7±0,71 kali, lamanya calving interval yaitu 13,2±0,65 bulan dan days open selama 86±6,38 hari. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sapi perah betina Peranakan Friesien Holstein (PFH) yang ada di Balai Pengembangan Bibit dan Pakan Ternak Tampusu mempunyai service per conception pendek, calving interval sedikit panjang dan days open pendek.Kata Kunci : performa reproduksi, sapi Peranakan Fries Holstein, peternakan sapi perah Tampusu
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
27

Malia, Rosda, i Santi Risnawati. "ANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN DI BALAI PERBIBITAN DAN PENGEMBANGAN INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI PERAH BUNIKASIH". AGRITA (AGri) 1, nr 1 (30.01.2020): 11. http://dx.doi.org/10.35194/agri.v1i1.804.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan Di Balai Perbibitan Dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi Perah Bunikasih, hasil penelitian menunjukan karakteristik konsumen BPPIB TSP Bunikasih yakni : mayoritas laki laki, berusia produktif, berpendidikan SLTA, mereka adalah pelajar SLTA yang datang ke Balai untuk magang atau praktek kerja lapangan di bidang peternakan sapi perah atau edukasi farm. Nilai rata-rata pelayanan terhadap Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) di Balai Perbibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi Perah Bunikasih setelah dikonversi mendapatkan nilai 82,83 dan Mutu Pelayanan termasuk kategori “B” dengan hasil kinerja unit pelayanan adalah “ Baik “.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
28

Rahayu, Sri, Aidilof Aidilof i Rahmadani Rahmadani. "TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN BERDASARKAN UMUR SAPI DI BPTU HPT INDRAPURI". Jurnal Real Riset 4, nr 1 (31.01.2022): 37–41. http://dx.doi.org/10.47647/jrr.v4i1.548.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan inseminasi buatan di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak berdasarkan umur ternak sapi. Penelitian ini dilakukan di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Indrapuri Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Propinsi Aceh. Variabel yang diamati dalam adalah Service per Conception (S/C), Conception Rate (C/R), pada ternak sapi Aceh yang berumur 2 s.d 4 tahun dan 4 tahun. Dari hasil penelitian, diperoleh nilai rata-rata S/C ternak umur 2 s.d 4 tahun di BPTU-HPT Indrapuri adalah 1,5, sedangkan nilai rata-rata S/C ternak umur 4 tahun di peroleh nilai rata-rata S/C 1,1. Dengan demikian, nilai S/C ternak umur 2 s.d 4 tahun dan ternak umur 4 tahun termasuk kategori normal. Kisaran S/C yang normal adalah 1,6 sampai 2,0. Untuk Angka kebuntingan atau conception rate ternak sapi yang dicapai di BPTU-HPT Indrapuri untuk ternak umur 2 s.d 4 dengan jumlah ternak 6 ekor adalah sebesar 66,7%. Sedangkan CR untuk ternak umur 4 dengan jumlah ternak 33 ekor adalah 94,7 %. Dengan demikian, nilai CR yang ternak umur 2 s.d 4 tahun dan ternak umur 4 tahun memiliki nilai CR yang tinggi. Kata kunci : Service per Conception (S/C) dan Conception Rate (C/R), IB, BPTU HPT Indrapuri
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
29

Nostalrio Mangembulude, Petrus Dominikus Sadsoeitoeboen i Oeng Anwarudin. "Persepsi Peternak Lokal terhadap Menurunnya Tingkat Populasi Ternak Babi di Kampung Masni Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat". Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian 2, nr 1 (9.09.2021): 22–32. http://dx.doi.org/10.47687/snppvp.v2i1.177.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Ternak babi telah lama dipelihara oleh masyarakat lokal Papua secara tradisional di Kampung Masni. Ternak babi sering dibiarkan berkeliaran dan mencari makan sendiri. Hal ini menyebabkan produktifitas dan jumlah ternak babi yang dipelihara menurun. Tujuan penelitian ini adalah, untuk menganalisis terjadinya penurunan populasi ternak babi. Penelitian ini dilaksanakan pada April sampai dengan Mei 2021. Lokasi penelitian di Kampung Masni Kabupaten Manokwari, Papua barat. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pemilihan informan diambil secara sengaja dengan teknik pemilihan sampel bola salju. Data primer dikumpulkan dari 20 informan melalui wawancara dan focus group discussion. Data sekunder diperoleh dari balai kampung dan balai penyuluhan pertanian Masni. Data dianalisis menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi dari para peternak lokal di Kampung Masni adalah setuju terhadap penurunan populasi ternak babi yang mereka miliki, tetapi terlambat dalam menyadarinya. Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi seperti penyuluhan dan sosialisasi tentang tatalaksana pemeliharaan ternak yang baik, serta kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dalam beternak. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penurunan populasi yaitu keterbatasan pakan, lama beternak, penyakit ternak, adat istiadat dan pemotongan yang tinggi pada hari besar keagamaan. Strategi yang berhasil dirumuskan bersama peternak lokal di kampung Masni melalui focus group discussion adalah pemilihan bibit yang baik, perkandangan yang optimal, meningkatkan konversi pakan dan selalu memperhatikan pengobatan/pencegahan penyakit.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
30

Fitriani, Ayu, Akhmad Dakhlan, Ratna Ermawati i Purnama Edy Santosa. "PREVALENSI CACING HATI KAMBING SABURAI PADA UMUR YANG BERBEDA DI KELOMPOK TERNAK MAKMUR II DESA GISTING ATAS KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS". Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) 8, nr 2 (17.05.2024): 341–46. http://dx.doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.341-346.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian mengenai prevalensi Cacing Hati pada kambing Saburai dilaksanakan pada 9-16 Oktober 2023 di Kelompok Ternak Makmur II Desa Gisting Atas, Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat prevalensi Cacing Hati pada kambing Saburai di Kelompok Ternak Makmur II. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dengan pengambilan sampel ternak secara sensus. Jumlah sampel yang diperoleh yaitu 40 sampel dari 7 peternak. Pemeriksaan sampel feses dilakukan di Laboratorium Parasitologi Balai Veteriner Lampung menggunakan uji Sedimentasi feses mamalia. Data disajikan dalam bentuk tabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi Cacing Hati pada kambing di Kelompok Ternak Makmur II yaitu 0%, artinya prevalensi Cacing Hati di Kelompok Ternak Makmur II tergolong rendah.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
31

MARTONO, BUDI, MUNIF GHULAMAHDI, LATIFAH K. DARUSMAN, SANDRA ARIFIN AZIZ i NURLIANI BERMAWIE. "KRITERIA PENANDA SELEKSI PRODUKTIVITAS TERNA DAN ASIATIKOSIDA PADA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban)". Jurnal Penelitian Tanaman Industri 16, nr 1 (19.06.2020): 12. http://dx.doi.org/10.21082/jlittri.v16n1.2010.12-19.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
<p>ABSTRAK</p><p>Keberhasilan seleksi produktivitas terna dan produktivitasasiatikosida yang tinggi ditentukan oleh kriteria seleksi yang sesuai. Adabeberapa metode yang dapat digunakan untuk mencari kriteria seleksi,salah satu diantaranya adalah dengan memanfaatkan analisis lintas (Pathanalysis). Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola hubungan antarkomponen pertumbuhan dengan produksi terna dan produksi asiatikosidaberdasarkan nilai korelasi, pengaruh langsung dan tidak langsung, sertanilai heritabilitas pada 16 nomor koleksi plasma nutfah pegagan. Penelitiandilakukan di KP. Cimanggu, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik(BALITTRO) antara bulan Juli-November 2007, dengan menggunakanrancangan acak kelompok (RAK) yang diulang 2 kali. Intensitas cahayayang digunakan 75%. Komponen pertumbuhan yang diamati meliputijumlah, panjang, dan diameter tangkai daun; jumlah, panjang, lebar, luas,dan tebal daun; serta jumlah sulur. Hasil penelitian menunjukkan bahwapeubah panjang dan diameter tangkai daun; serta panjang, lebar, luas, dantebal daun berkorelasi positif sangat nyata terhadap produksi terna.Berdasarkan analisis lintas, panjang, dan diameter tangkai daun, panjang,lebar, luas, dan tebal daun berpengaruh tidak langsung terhadap produksiterna melalui peubah lainnya. Seleksi terhadap produksi terna secara tidaklangsung dapat dilakukan melalui seleksi panjang dan diameter tangkaidaun, dan panjang, lebar, luas, serta tebal daun. Seleksi genotipe pegagandengan produksi terna yang tinggi melalui panjang dan diameter tangkaidaun; dan panjang, lebar; serta luas daun lebih efektif dibandingkandengan melalui tebal daun karena kelima peubah tersebut mempunyai nilaiheritabilitas yang tinggi. Panjang tangkai daun, luas dan tebal daun, sertajumlah sulur mempunyai korelasi positif nyata dan sangat nyata denganproduksi asiatikosida. Luas daun dan jumlah sulur berpengaruh tidaklangsung terhadap produksi asiatikosida melalui peubah lainnya. Panjangtangkai daun dan tebal daun secara langsung berperan dalam menentukanproduksi asiatikosida. Seleksi produktivitas asiatikosida yang tinggimelalui peubah panjang tangkai daun akan memberikan respon yang lebihcepat karena memiliki nilai heritabilitas yang tinggi.</p><p>Kata kunci: Centella asiatica (L.) Urban, terna, asiatikosida, analisislintas, heritabilitas</p><p>ABSTRACT</p><p>Criterion of Marker Selection of Fresh Shoot andAsiaticoside Productivity of Asiatic Pennywort (Centellaasiatica (L.) Urban)</p><p>Selection of asiatic pennywort for high fresh shoot and asiaticosideproduction is determined by using appropriate selection criterion. Thereare several methods that can be applied, one among those is using the pathanalysis. The research was aimed to study the correlation analysis betweengrowth and production variables, direct and indirect effects, and theheritability of sixteen accessions. The experiment was conducted atCimanggu Experimental Station of Indonesian Medicinal and AromaticCrops Research Institute (ISMECRI) Bogor, Indonesia from July untilNovember 2007. The research was arranged using randomized completeblock design (RCBD) with two replications. Sixteen accessions and 75%light intensity were used. The growth components observed were number,length, and diameter of leaf petiole; number, length, width, area, andthickness of leaf; and number of stolon. The results showed that leafpetiole length and diameter, leaf length, width, area, and thicknesspositively and significantly correlated with fresh shoot production. Theleaf petiole length and diameter, leaf length, width, area, and thicknessindirectly affected fresh shoot production through other variables. The leafpetiole length and diameter; leaf length, width, area, and thickness couldbe indirectly selected as fresh shoot production variables. Selection ofasiatic pennywort genotype with high fresh shoot production through leafpetiole length and diameter; leaf length, width, and area were moreeffective compared to through leaf thickness, because the five variableshave high heritability values. Correlations between leaf petiole length, leafarea and thickness, and number of stolon with asiaticoside production werepositive and significant. The leaf area and number of stolon indirectlyaffected asiaticoside production through other variables. The length andthe thickness of leaf directly influenced the asiaticoside production. Leafpetiole length, which has high heritability value, can be used as variable toselect high asiaticoside production of asiatic pennywort.</p><p>Key words : Centella asiatica (L.) Urban, shoot production, asiaticoside,path analysis, heritability</p>
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
32

Hamiah, Nur, Nabila Puteri Utami, Bastoni Bastoni i Devi Yuliananda. "MANAGEMEN PEMERAHAN SAPI PERAH DI BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL HIJAUAN PAKAN TERNAK BATURRADEN". Kandang : Jurnal Peternakan 13, nr 2 (4.07.2021): 29–42. http://dx.doi.org/10.32534/jkd.v13i2.3198.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui managemen pemerahan di BBPTUHP Baturaden. Penelitian telah dilaksanakanpada bulan 4 November 2019 sampai bulan 4 Desember 2019. Metode pemilihan lokasi dengan metode purposive sampling. Metode Penelitian ini menggunakan metode survey dengan bantuan wawancara kepada pemilik dan pekerja di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak Baturraden. Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Analisis data dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah manajemen pemerahan sapi perah sudah bagus sesuai dengan SOP Teknik Budidaya Sapi Perah. ) Tahapan pra pemerahan merupakan tahapan pertama dalam manajemen pemerahan yakni mempersiapkan segala hal berupa peralatan, tempat, dan ternak yang akan diperah dalam kondisi bersih dan higenis. Kebersihan peralatan, tempat dan ternak harus diperhatikan agar produksi susu dapat maksimal dan kualitas susu yang baik. 2) Tahapan proses pemerahan dilakukan menggunakan bantuan 2 sistem mesin yaitu sistem modern milking parlour dan sistem semi modern portable milking machine. Pasca pemerahan dilakukan setelah tahap pemerahan selesai yaitu berupa pencatatan produksi hasil, teat dipping pada puting ternak, dan pembersihan alat pemerahan. Kata kunci : Sapi Perah, Manajemen Pemerahan, BBPTUHP Baturaden.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
33

Susandi, Fani Saparinda, Ali Husni, Madi Hartono i Purnama Edy Santosa. "TINGKAT INFESTASI CACING HATI PADA SAPI PO DI KELOMPOK TANI TERNAK RESA JAYA DAN KARYATANI DESA REJOSARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN PROVINSI LAMPUNG". Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) 7, nr 4 (1.11.2023): 542–49. http://dx.doi.org/10.23960/jrip.2023.7.4.542-549.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat infestasi cacing hati (Fasciola sp.,) pada Sapi Peranakan Ongole (PO) di Kelompok Tani Ternak Resa Jaya dan Kelompok Tani Ternak Karyatani Desa Rejosari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan yang dilaksanakan pada November--Desember 2022. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Penyamplingan data ditentukan berdasarkan Rumus Slovin. Jumlah sampel yang didapat sebesar 216 sampel. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabulasi dan kemudian dianalisis secara deskriptif. Sampel feses yang diperoleh diperiksa di Laboratorium Parasitologi, Balai Veteriner Provinsi Lampung menggunakan Uji Sedimentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat infestasi cacing hati di Kelompok Tani Ternak Resa Jaya sebesar 30,43% sedangkan di Kelompok Tani Ternak Karyatani sebesar 33,06%. Disimpulkan bahwa tingkat infestasi cacing hati di Kelompok Tani Ternak Karyatani lebih tinggi daripada Kelompok Tani Ternak Resa Jaya.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
34

Ardiyanto, Ardiyanto, Nabila Puteri Utami i Devi Yuliananda. "MANAGEMEN PAKAN SAPI PERAH DI BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL HIJAUAN PAKAN TERNAK BATURRADEN". Kandang : Jurnal Peternakan 13, nr 2 (4.07.2021): 21–28. http://dx.doi.org/10.32534/jkd.v13i2.3197.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui managemen pakan sapi perah di BBPTUHP Baturaden. Penelitian telahdilaksanakan pada bulan 4 November 2019 sampai bulan 4 Desember 2019. Metode pemilihan lokasi dengan metode purposive sampling. Metode Penelitian ini menggunakan metode survey dengan bantuan wawancara kepada pemilik dan pekerja di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak Baturraden. Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Analisis data dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah manajemen pakan sapi perah sudah bagus sesuai dengan Teknik Budidaya Sapi Perah. Pemberian pakan pada ternak sapi perah dibagi berdasarkan umur dan sesuai dengan SOP dimana hijauan pakan ternak yang diberikan sudah mencapai 70% dengan diberikan pakan hijauan yang berkualitas misalnya rumput gadjah dan rumput odot, sedangkan untuk pakan tambahan diberikan berupa pakan konsentrat pabrikan sebesar 30% sehingga produksi susu yang dihasilkan dapat mencapai 20 – 25 liter/ekor/hari. Kata kunci : Sapi Perah, Manajemen Pakan, BBPTUHP Baturaden .
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
35

Riakurnaini, Riakurnaini, Rusmadi Rukmana i Hadi Purnama Wirawan. "Identifikasi telur cacing nematoda pada sampel feses babi (Sus barbatus) pada Balai Besar Veteriner Maros". Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi 3, nr 3 (30.12.2023): 122–26. http://dx.doi.org/10.24252/filogeni.v3i3.29814.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Parasit adalah salah satu jenis organisme yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan ternak dan makhluk hidup lainnya. Kerugian tersebut terjadi dikarenakan adanya kerusakan pada organ dan sistem organ sehingga berakibat fatal bahkan kematian dan kerugian bagi peternak. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi jenis telur nematoda yang terindikasi sebagai telur parasit pada tubuh hewan ternak yaitu hewan ternak babi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode apung dengan menggunakan sampel feses babi. Penelitian dilakukan di Balai Besar Veteriner Maros. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada sampel feses babi yang diteliti terdapat telur Ascaris lumricoides dan Eimeria sp. Hal ini membuktikan bahwa hewan ternak babi telah terinfeksi parasit nematoda yang kemungkinan berasal dari lingkungan peternakan atau berasal dari pakan yang dikonsumsi.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
36

Supriadi, Aidilof, Sri Rahayu,. "EVALUASI HASIL INSEMINASI BUATAN DI BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK INDRAPURI". Jurnal Agroristek 3, nr 2 (17.08.2020): 73–78. http://dx.doi.org/10.47647/jar.v3i2.262.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Peternakan sapi lokal Aceh rata-rata masih berskala kecil dan bersifat tradisional menyebabkan produktivitas ternak rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan memperbaiki kinerja reproduksi. Inseminasi Buatan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan produktivitas sapi Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2019 dengan lokasi penelitian di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Indrapuri (BPTU-HPT Indrapuri).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan Insemiansi Buatan (IB) berdasarkan Service Per Conception (S/C) dan Conception Rate (CR). Data yang digunakan adalah data kuantitatif yang diperoleh dari petugas dan catatan rekording dengan metode observasi dan wawancara kepada petugas dan pejabat yang membidangi inseminasi buatan.Materi yang digunakan adalah sapi aceh yang di-IB pada tahun 2017 sebanyak 19 ekor dan 2018 sebanyak 22 ekor dengan pejantan yang berasal dari sapi aceh.Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa S/C sapi aceh di BPTU-HPT Indrapuri yaitu 1,12 dan CR 89,47% untuk tahun 2017. Dan untuk tahun 2018 diperoleh nilai S/C 1,16 dan CR 86,36%. Hasil perhitungan Chi-Square trhadap S/C antara tahun 2017 dan 2018 tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P 0,05). Sedangkan hasil uji Z terhadap CR sapi aceh untuk tahun 2017 dan 2018 juga tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antara tahun 2017 dan 2018.Hasil inseminasi buatan pada BPTU-HPT Indrapuri ini sangat baik bila dibandingkan dengan rata-rata normal S/C yaitu 1,6 – 2,0 dan CR yaitu 60-70 persen.Kata kunci : Inseminasi Buatan, Service Per Conception, Conception Rate
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
37

Utami, Nabila Puteri, i Devi Yuliananda. "MANAGEMEN KESEHATAN SAPI PERAH FARM TEGALSARI DI BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL HIJAUAN PAKAN TERNAK BATURRADEN". Kandang : Jurnal Peternakan 12, nr 2 (15.07.2020): 1–6. http://dx.doi.org/10.32534/jkd.v12i2.3184.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui managemen kesehatan di Farm Tegalsari BBPTUHP Baturaden. Penelitian telahdilaksanakan pada bulan 4 November 2019 sampai bulan 4 Desember 2019. Metode pemilihan lokasi dengan metode purposive sampling. Metode Penelitian ini menggunakan metode survey dengan bantuan wawancara kepada pemilik dan pekerja di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak Baturraden. Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Analisis data dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah management kesehatan ternak sapi perah di BBPTU-HPT Baturraden sudah bagus, karena sudah menerapkan sop yang sudah ditentukan baik penangan dan pencegahan penyakit. Beberapa penyakit sering terjadi di BBPTU-HPT Baturraden adalah cacingan, retensi plasenta, diare dan mastitis. Untuk pencegahan penyakit di BBPTU-HPT Baturraden sudah menerapkan biosecurity, pemberian obat cacing setiap tiga bulan sekali, pemberian vitamin dan mineral. Kata Kunci : Sapi Perah, Manajemen Kesehatan, BBPTUHP Baturaden .
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
38

Putra, Widya Pintaka Bayu, Sumadi Sumadi, Tety Hartatik i Hendra Saumar. "Seleksi Awal Calon Pejantan Sapi Aceh Berdasarkan Berat Badan". Jurnal Sain Peternakan Indonesia 10, nr 1 (3.06.2015): 7–12. http://dx.doi.org/10.31186/jspi.id.10.1.7-12.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian ini bertujuan untuk memilih calon pejantan sapi Aceh yang dipelihara di Balai Pembibitan Ternak Unggul – Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Sapi Aceh Indrapuri berdasarkan berat badan ternak. Evaluasi yang dilakukan pada seleksi calon pejantan meliputi catatan berat lahir (BL), berat sapih (BS), berat setahunan (BY) dan berat dewasa (BD). Jumlah ternak yang digunakan untuk dievaluasi pada tahun 2014 adalah 34 ekor. Berdasarkan data catatan produksi diperoleh 10 calon pejantan sapi Aceh terbaik dengan kisaran nilai rasio berat dewasa (RBD) 1,03 sampai 1,65. Kesepuluh sapi Aceh ini akan direkomendasikan sebagai calon pejantan untuk progam uji zuriat pada tahap seleksi berikutnya.Kata kunci: sapi Aceh, catatan produksi, berat badan, rasio berat dewasa.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
39

Sania, Sania, Heri Priyanto i Yulianti Yulianti. "Sistem Informasi Lalu Lintas Ternak (Studi Kasus Dinas Pertanian dan Peternakan Kayong Utara)". Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) 8, nr 1 (30.01.2020): 58. http://dx.doi.org/10.26418/justin.v8i1.36097.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan merupakan bagian dari Dinas Peternakan Kayong Utara. Pada Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan sistem informasi sangat berpengaruh dalam mendukung peningkatan pembangunan peternakan dan pelayanan veteriner (mengenai penyakit hewan) nasional. Pelaksaan pelayanan pengawasan veteriner perlu dilakukan identifikasi dan pengawasan terhadap lalulintas ternak. Peraturan Bupati Pasal 1 No. 16 Tahun 2018, lalu lintas ternak adalah keluar-masuk antar daerah/pulau, mutasi dan keluar-masuk daerah produk peternakan. Pelaksanaan pengawasan lalu lintas ternak antar kabupaten dilakukan di Pos Pemeriksaan Ternak atau PPT (check point) oleh Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di Kabupaten/Kota. Tujuan dari penelitian adalah membangun sebuah sistem informasi yang dapat membantu kepala bidang peternakan dan kesehatan hewan dalam membuat kebijakan, evaluasi dan administrasi peternakan dan kesehatan hewan. Kepala bidang peternakan dan kesehatan hewan memiliki tugas dan fungsi melakukan kontrol dan koordinasi terhadap lalu lintas ternak, meliputi jumlah dan kondisi hewan ternak pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kayong Utara. Metodologi penelitian yang dilakukan yaitu studi literatur, analisis kebutuhan, pengumpulan data, perancangan, implementasi, pengujian dan penarikan kesimpulan. Model pengembangan sistem menggunakan konsep System Development Life Cycle (SDLC). Pengujian sistem dilakukan dengan pengujian black box dan aspek usability. Hasil pengujian black box adalah sistem dapat bekerja dengan baik dan hasil dari pengujian usability dengan 3 orang responden dari 8 pertanyaan, 6 diantaranya memiliki nilai diatas 80%. Sehingga disimpulkan sistem dapat membantu kepala bidang peternakan dan kesehatan hewan dalam membuat kebijakan, evaluasi dan administrasi peternakan dan kesehatan hewan.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
40

Pisestyani, H., M. Dalimunthe, C. Nisa i F. A. Pamungkas. "Jumlah Total Mikroorganisme Susu Kambing Sapera di Balai Penelitian Ternak Bogor". Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) 23, nr 2 (6.06.2021): 122. http://dx.doi.org/10.25077/jpi.23.2.122-129.2021.

Pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
41

KA, Syafril. "Analisis Angkutan Laut Ternak Di Indonesia". Warta Penelitian Perhubungan 26, nr 12 (12.02.2019): 763. http://dx.doi.org/10.25104/warlit.v26i12.955.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pola distribusi ternak (sapi potong) di Indonesia. Pedekatan yang di gunakan adalah analisis deskriptif dengan melakukan forcasting untuk menentukankebutuhan kapal angkutan laut ternak. Data diperoleh dari berbagai sumber antara lain : Kementrian pertanian , Badan Pusat Statistik, perusahaan pelayaran dan KSOP (Lembar, Kupang dan Surabaya).Hasil penelitian menggambarkan bahwa transportasi laut memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam gerakan orang dan barang antar Pulau Indonesia. Sekitar 55 % pergerakkan barang di Indonesia dilakukan melalui laut, termasuk angkutan ternak (sapi potong). Terdapat 14 sentral produksi utama sapi potong dan 10 wilayah pemasarannya. pergerakkan sapi potong tersebut berkisar pada wilayah regional atau yang mudah terjangkau oleh transportasi, termasuk angkutan laut. Indonesia memerlukan sekitar 152 unit kapal yang dapat mengangkut ternak, namun pengusaha angkutan laut kurang berminat, karena angkutan ternak kurang menguntungkan. Untuk itu perlu dorongan dan keikutsertaan pemerintah dalam angkutan laut ternak.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
42

Nurhaita, Nurhaita, i Hastiane Oktorven. "POTENSI NILAI GIZI ENAM JENIS LIMBAH KEBUN SAYURAN SEBAGAI PAKAN TERNAK ALTERNATIF DI KECAMATAN KABAWETAN KABUPATEN KEPAHIANG". Jurnal Inspirasi Peternakan 1, nr 1 (14.02.2021): 52–60. http://dx.doi.org/10.36085/jinak.v1i1.1424.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai gizi dan produksi limbah sayuran ubi jalar, tomat, labu siam, daun bawang, sawi hijau dan terong. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret – Juni 2013 di Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang dan analisis kandungan gizi dilaksanakan di laboratorium Balai Penelitian Ternak (BALITNAK) Ciawi Bogor, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode survey langsung dan penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling. Limbah kebun sayuran (ubi jalar, tomat, daun bawang, labu siam, sawi hijau dan terong) yang terdapat di Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang memiliki potensi yang tinggi untuk di jadikan sebagai pakan alternatif bagi ternak ruminansia ditinjau dari hasil peroduksi limbah dengan kandungan nilai gizi. Kata Kunci : gizi, limbah sayuran, metode survey, purposive sampling
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
43

Lilis Iriyanti, Oeng Anwarudin i Hotmauli Febriana Pardosi. "Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Kambing di Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat". Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian 4, nr 1 (27.09.2023): 148–72. http://dx.doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.642.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat memiliki potensi peternakan. Data Balai Penyuluhan Pertanian Distrik Prafi tahun 2022 menampilkan populasi ternak kambing di Distrik Prafi 520 ekor dan meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kelayakan usaha ternak kambing. Lokasi penelitian di Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Data ini dikumpulkan melalui instrumen kuesioner, observasi, wawancara, Focus Group Discussion dan dokumentasi. Sampel pada penelitian ini 51 peternak kambing yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Peubah penelitian ini terdiri atas peubah terikat yaitu kelayakan usaha dan peubah bebas yaitu karakteristik peternak serta sistem usaha peternakan. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Analisis data statistik deskriptif meliputi: perhitungan rerata, nilai Revenue Cost Ratio (R/C), Break Event Point (BEP) harga dan BEP unit. Analisis data statistik inferensial yang digunakan adalah analisis statistik korelasi pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha ternak kambing di Distrik Prafi termasuk layak untuk dikembangkan dengan rata-rata nilai R/C 1,75; BEP harga Rp 3.143.647 dan BEP unit 0,63. Variabel yang berhubungan signifikan terhadap kelayakan usaha adalah variabel jumlah ternak (X1.4) dengan nilai koefisien korelasi 0,392 dan nilai signifikansi 0,004. Hal ini berarti semakin banyak jumlah ternak kambing yang diusahakan maka nilai kelayakan usaha semakin tinggi.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
44

Sari, Yesi Chwenta, i Syafri Nanda. "CHARACTERISTICS OF BEEF CATTLE BREEDERS IN LAREH SAGO HALABAN DISTRICT, LIMA PULUH KOTA REGENCY". REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan 3, nr 2 (31.12.2021): 59. http://dx.doi.org/10.33474/rekasatwa.v3i2.13789.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
TKarakteristik peternak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi inovasi dalam pengembangan usaha peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik peternak sapi pedaging berdasarkan faktor demografis yang ada di Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptip kualitatif menggunakan metode survey yang dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2020. Responden Penelitian sebanyak 63 orang yang di survey dari 3 Nagari atau Desa yaitu Nagari Balai Panjang, Nagari Batu Payuang, dan Nagari Labuah Gunung. Karakteristik peternak yang diteliti adalah usia peternak, jenis kelamin peternak, lama beternak, tingkat pendidikan, dan jumlah ternak yang dipelihara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagaian besar peternak berusia 51-60 tahun (36.51%), memiliki jenis kelamin laki-laki (82.54%), beternak lebih dari 10 tahun (73.01%), memiliki tingkat pendidikan sampai SD (41.27%), dan jumlah ternak yang dipelihara 1 - 5 ekor (93.65%). Dapat disimpulkan bahwa peternak sapi pedaging di Kecamatan Lareh Sago Halaban berada pada usia produktif, dan jumlah ternak yang dipelihara masih dalam skala kecil.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
45

Situmeang, Irhans Fernandus. "ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TERNAK ITIK PADA KELOMPOK TANI TERNAK ITIK BERKAH ABADI DI KECAMATAN MARGADANA KOTA TEGAL". Jurnal Agristan 4, nr 1 (31.05.2022): 30–43. http://dx.doi.org/10.37058/agristan.v4i1.4197.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengalisis tingkat profitabilitas usaha ternak itik pada Kelompok Tani Ternak Itik Berkah Abadi. Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2021 pada Kelompok Tani Ternak Itik Berkah Abadi di Kelurahan Pesurungan Lor, Kecamatan Margadana, Kota Tegal. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja atau purposive sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus pada Kelompok Tani Ternak Itik Berkah Abadi. Sampel yang digunakan adalah keseluruhan populasi yang ada pada Kelompok Tani Ternak Itik Berkah Abadi. Analisis profitabilitas menggunakan metode uji one sample t-test dengan membandingkan profitabilitas masing-masing usaha ternak itik dengan suku bunga Kredit Usaha Rakyat pada Bank Rakyat Indonesia. Rata-rata nilai suku bunga Kredit Usaha Rakyat pada tahun 2021 pada Bank Rakyat Indonesia adalah 6%. diolah menggunakan program SPSS 25. Metode ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara profitabilitas dengan suku bunga. Apabila nilai profitabilitas berbeda dengan nilai suku bunga secara signifikan maka usaha ternak itik tersebut dapat disimpul menguntungkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha ternak itik pada Kelompok Tani Ternak Itik Berkah Abadi menguntungkan dan layak untuk dikembangkan. Kata Kunci: ternak itik, suku bunga, profitabilitas.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
46

Simatupang, Taufik H. "Eksistensi dan Efektivitas Pelaksanaan Tugas Balai Harta Peninggalan di Indonesia". Jurnal Penelitian Hukum De Jure 18, nr 3 (21.09.2018): 397. http://dx.doi.org/10.30641/dejure.2018.v18.397-414.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Balai Harta Peninggalan adalah unit pelaksanaan teknis instansi pemerintah yang secara sruktural berada di bawah Direktorat Perdata Direktorat Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Kedudukan Balai Harta Peninggalan sangat penting dalam sistem hukum keperdataan Indonesia tetapi belum dikenal masyarakat. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas Balai Harta Peninggalan dan bagaimana persepsi penegak hukum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis, memakai data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui penelusuran literatur dan pengumpulan data lapangan, kemudian dianalisis dengan pendekatan interdisipliner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tugas Balai Harta Peninggalan berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri, laporan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Notaris. Artinya pelaksanaan tugas-tugas dimaksud sangat bergantung kepada instansi terkait. Sebagai institusi yang banyak disebutkan dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Balai Harta Peninggalan masih sangat diperlukan sampai saat ini. Terutama kedudukan sebagai kurator dalam masalah kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia perlu segera mendorong disahkannya Rancangan Undang-undang Balai Harta Peninggalan, sosialisasi secara berkala dan mengundang instansi terkait untuk lebih memperkenalkan Balai Harta Peninggalan dan tugas-tugasnya.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
47

Vierman, Marida S. Nababan, Armyn Hakim Daulay i Hamdan. "PENDUGAAN PARAMETER GENETIK DAN KOMPONEN RAGAM SIFAT PERTUMBUHAN PADA BANGSA BABI LANDRACE". Jurnal Peternakan Integratif 4, nr 3 (20.12.2016): 276–90. http://dx.doi.org/10.32734/jpi.v4i3.2804.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Informasi genetik babi Landrace menentukan strategi pemuliaan di masamendatang. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai heritabilitas, korelasi genetik, dannilai pemuliaan babi Landrace. Penelitian dilakukan di Balai Pembibitan Ternak Ungguldan Hijauan Pakan Ternak Desa Siaro Kecamatan Siborongborong Kabupaten TapanuliUtara pada bulan Juni 2015. Rancangan yang digunakan adalah pola tersarang data tidakseimbang. Materi penelitian merupakan data produksi dari 465 ekor Babi Landracedengan jantan sebanyak 245 ekor dan betina sebanyak 220 ekor. Hasil penelitianmenunjukkan nilai heritabilitas bobot lahir dan bobot sapih berturut-turut adalah 0.14 dan0.36. Nilai korelasi genetik (bobot lahir-bobot sapih) (jumlah anak sekelahiran-bobotlahir) (jumlah anak sekelahiran-bobot sapih) dengan nilai masing-masing adalah: 0.24%;-0.06% dan -0.14%. Kesimpulan penelitian adalah nilai koefisien keragaman sifatpertumbuhan pada babi Landrace memiliki keragaman yang tinggi namun korelasigenetiknya rendah. Kriteria terhadap seleksi sifat pertumbuhan pada babi Landracedidasarkan pada bobot lahir dan bobot sapih.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
48

Vierman, Marida S. Nababan, Armyn Hakim Daulay i Hamdan. "PENDUGAAN PARAMETER GENETIK DAN KOMPONEN RAGAM SIFAT PERTUMBUHAN PADA BANGSA BABI LANDRACE". Jurnal Peternakan Integratif 4, nr 3 (20.12.2016): 276–90. http://dx.doi.org/10.32734/jpi.v4i3.2804.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Informasi genetik babi Landrace menentukan strategi pemuliaan di masamendatang. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai heritabilitas, korelasi genetik, dannilai pemuliaan babi Landrace. Penelitian dilakukan di Balai Pembibitan Ternak Ungguldan Hijauan Pakan Ternak Desa Siaro Kecamatan Siborongborong Kabupaten TapanuliUtara pada bulan Juni 2015. Rancangan yang digunakan adalah pola tersarang data tidakseimbang. Materi penelitian merupakan data produksi dari 465 ekor Babi Landracedengan jantan sebanyak 245 ekor dan betina sebanyak 220 ekor. Hasil penelitianmenunjukkan nilai heritabilitas bobot lahir dan bobot sapih berturut-turut adalah 0.14 dan0.36. Nilai korelasi genetik (bobot lahir-bobot sapih) (jumlah anak sekelahiran-bobotlahir) (jumlah anak sekelahiran-bobot sapih) dengan nilai masing-masing adalah: 0.24%;-0.06% dan -0.14%. Kesimpulan penelitian adalah nilai koefisien keragaman sifatpertumbuhan pada babi Landrace memiliki keragaman yang tinggi namun korelasigenetiknya rendah. Kriteria terhadap seleksi sifat pertumbuhan pada babi Landracedidasarkan pada bobot lahir dan bobot sapih.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
49

Agustini, Endang Dwi. "Kinerja Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan Indonesia". Warta Penelitian Perhubungan 26, nr 11 (12.02.2019): 623. http://dx.doi.org/10.25104/warlit.v26i11.944.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Sistem navigasi keselamatan penerbangan sangat ditentukan oleh kinerja alat bantu navigasi serta validitas prosedur penerbangan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja pelaksanaankalibrasi peralatan navigasi penerbangan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kinerja pelaksanaan kalibrasiperalatan navigasi penerbangan telah sesuai ketentuan atau program kalibrasi secara periodik. Sumber daya manusia Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) telah mencukupi kebutuhan terhadap pelayanan kalibrasi sesuai rencana/program kalibrasi sesuai periodik, namun pelaksanaan pelayanan kalibrasi belum 100% dapat terpenuhi dikarenakan terbatasnya anggaran dan ketidaksiapan bandar udara Unit Penyelenggara Bandar Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
50

Falih, Fauzan, i Ricky Fernando. "Kontribusi Power Otot Tungkai Dan Koordinasi Mata Kaki Terhadap Tendangan Ke Gawang Siswa Klub SSB Indonesia Muda Empat Balai Kuok". Integrated Sport Journal (ISJ) 1, nr 2 (31.10.2023): 112–23. http://dx.doi.org/10.58707/isj.v1i2.649.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi power otot tungkai dan koordinasi mata dan kaki terhadap tendangan ke gawang siswa Klub SSB Indonesia Muda Empat Balai Kuok. Adapun jenis penelitian ini adalah korelasi ganda. Populasi pada penelitian ini adalah siswa Klub SSB Indonesia Muda Empat Balai Kuok yang berjumlah 22 orang, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling sehingga sampel pada penelitian ini berjumlah 22 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes standing broadjump, tes koordinasi mata dan kaki dan tes tendangan ke gawang. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji nilai korelasi ganda dan menghitung nilai kontribusi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: (1) Terdapat Kontribusi Power Otot Tungkai Terhadap Tendangan Ke Gawang Siswa Klub SSB Indonesia Muda Empat Balai Kuok sebesar 39.31% dengan nilai rhitung = 0.627 > rtabel = 0.423, (2) Terdapat Kontribusi Koordinasi Mata Dan Kaki Terhadap Tendangan Ke Gawang Siswa Klub SSB Indonesia Muda Empat Balai Kuok sebesar 36.12% dengan nilai rhitung = 0.601 > rtabel = 0.423, (3) Terdapat Kontribusi Power Otot Tungkai Dan Koordinasi Mata Dan Kaki Terhadap Tendangan Ke Gawang Siswa Klub SSB Indonesia Muda Empat Balai Kuok sebesar 49.28% dengan nilai rhitung = 0.702 > rtabel = 0.423. yang tergolong pada kategori Kuat karena terletak pada interval antara 0,60-0,799 pada kategori nilai korelasi.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
Oferujemy zniżki na wszystkie plany premium dla autorów, których prace zostały uwzględnione w tematycznych zestawieniach literatury. Skontaktuj się z nami, aby uzyskać unikalny kod promocyjny!

Do bibliografii