Gotowa bibliografia na temat „Bakumpai language”

Utwórz poprawne odniesienie w stylach APA, MLA, Chicago, Harvard i wielu innych

Wybierz rodzaj źródła:

Zobacz listy aktualnych artykułów, książek, rozpraw, streszczeń i innych źródeł naukowych na temat „Bakumpai language”.

Przycisk „Dodaj do bibliografii” jest dostępny obok każdej pracy w bibliografii. Użyj go – a my automatycznie utworzymy odniesienie bibliograficzne do wybranej pracy w stylu cytowania, którego potrzebujesz: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver itp.

Możesz również pobrać pełny tekst publikacji naukowej w formacie „.pdf” i przeczytać adnotację do pracy online, jeśli odpowiednie parametry są dostępne w metadanych.

Artykuły w czasopismach na temat "Bakumpai language"

1

Royani, Ida. "KATA MAJEMUK BAHASA BAKUMPAI DI KABUPATEN BARITO KUALA (BAKUMPAI LANGUAGE COMPOUND WORDS IN BARITO KUALA REGENCY)". JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA 11, nr 1 (1.04.2021): 13. http://dx.doi.org/10.20527/jbsp.v11i1.10570.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Abstract Bakumpai Language Compound Words in Barito Kuala Regency. This study aims to describe and explain the features, forms, and meanings of compound words in the Bakumpai language in Barito Kuala Regency, South Kalimantan Province. The study of the characteristics, form and meaning of the Bakumpai compound words is based on several theories and research that have been done before. This linguistic research uses descriptive qualitative methods with interview, recording, documentation, and introspection techniques. The qualitative data presented in the spoken form is a number of compound words in the form of Bakumpai compound words. Research on the Bakumpai compound words obtained empirical data related to the characteristics, form, and meaning of the Bakumpai compound words in Barito Kuala Regency. Compound words in the Bakumpai language have morphological and syntactic characteristics that can be seen from the number of word components, compound words with inseparable components, compound words with noninterchangeable word components, compound words with repetitive form word components, compound words with word components affixed forms, compound words with bound word components, and compound words with certain word components. Bakumpai compound words have recognizable forms based on the form of word components in the form of free and bound forms, components based on certain categories or types of words, exocentric and endocentric compound word construction, and the function of word components in syntactic valence as S, P O, and Description. The meaning of compound words in the Bakumpai language can be divided into compound words which have grammatical, idiomatic meaning, the meaning of synonymous words, and the meaning seen from certain word components. Key words: compound words, Bakumpai language, morphological Abstrak Kata Majemuk Bahasa Bakumpai di Kabupaten Barito Kuala. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang ciri, bentuk, dan makna kata majemuk bahasa Bakumpai di Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan. Kajian mengenai ciri, bentuk, dan makna kata majemuk bahasa Bakumpai didasarkan pada beberapa teori dan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian kebahasaan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara, perekaman, dokumentasi, dan instropeksi. Data kualitatif yang disajikan dalam bentuk lisan adalah sejumlah gabungan kata yang berupa kata majemuk bahasa Bakumpai. Penelitian mengenai kata majemuk bahasa Bakumpai memperoleh data empiris yang berkaitan dengan ciri, bentuk, dan makna kata majemuk bahasa Bakumpai di Kabupaten Barito Kuala. Kata majemuk bahasa Bakumpai memiliki ciri morfologis dan ciri sintaksis yang dapat dilihat dari jumlah komponen kata, kata majemuk dengan komponen yang tidak dapat dipisahkan, kata majemuk dengan komponen kata yang tidak dapat dipertukarkan, kata majemuk dengan komponen kata bentuk perulangan, kata majemuk dengan komponen kata bentuk berimbuhan, kata majemuk dengan komponen kata bentuk terikat, dan kata majemuk dengan komponen kata tertentu. Kata majemuk bahasa Bakumpai memiliki bentuk yang dapat dikenali berdasarkan bentuk komponen kata yang berupa bentuk bebas dan terikat, komponennya yang didasarkan pada kategori atau jenis kata tertentu, konstruksi kata majemuk yang eksosentris dan endosentris, dan fungsi komponen kata dalam valensi sintaksis sebagai S,P,O, dan Keterangan. Makna kata majemuk bahasa Bakumpai dapat dibedakan menjadi kata majemuk bermakna gramatikal, idiomatikal, makna kata bersinonim, dan makna dilihat dari komponen kata tertentu. Kata-kata kunci: kata majemuk, bahasa Bakumpai, morfologis
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
2

Jamzaroh, Siti. "REFLEKS FONEM PAN PADA BAHASA BAKUMPAI (THE PAN PHONEMES REFLEXES ON BAKUMPAI LANGUAGE)". Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa 17, nr 2 (31.12.2019): 191. http://dx.doi.org/10.26499/metalingua.v17i2.415.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
AbstakPenelitian ini termasuk dalam bidang kajian linguistik historis komparatif. Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan protofonem PAN yang mengalami retensi pada bahasa Bakumpai; 2) mengetahui fonem PAN yang mengalami perkembangan inovasi merger dan split pada bahasa Bakumpai. Ancangan penelitian termasuk penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode rekonstruski top-down. Hasil yang ditemukan adalah peristiwa perubahan fonem yang terjadi, yaitu sebagai berikut: a) retensi atau pewarisan fonem tanpa mengalami perkembangan antara lain konsonan /p,b,m,n,ŋ,ñ,l,r.s/, diftong /aw/ dan /uy/ dan vokal /i,u/; b) inovasi atau perubahan fonem split atau pemencaran, terjadi pada protofonem: *v->(b,w); *k  (k,h); R  (h,s,Φ); *d(r,d,t,j); *t (s,k,j); uy  (uy,Φ); *a  (a,ɛ); *q,*?  (k,h,Φ); dan c) merger atau penggabungan, terjadi pada beberapa protofonem PAN menjadi satufonem bahasa Bakumpai; (*s,*t,*R)s; (*t,*d)  t; (*b,*v)b; *k,*R,*qh; *w,*v w; dan *r,*d r.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
3

Royani, Ida. "KAHAW VERSUS NGAHAW: SINONIMI KATA KERJA DALAM KALIMAT IMPERATIF BAHASA BAKUMPAI". JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA 9, nr 2 (7.12.2019): 102. http://dx.doi.org/10.20527/jbsp.v9i2.7474.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Abstract Kahaw versus Ngahaw: Sinonimi Verbs In The Imperative Sentence ofBakumpai Language. This study aims to describe the imperative verbs used inBakumpai language command sentences. Command sentences are sentences thatintend to give orders or can also contain a prohibition for someone not to dosomething. The command sentence contains the verb element followed by theobject. For example, in the command sentence: Bring the book! The commandsentence spoken by the speaker contains the hope that the other person will reactor respond, both verbal and nonverbal responses. This study used descriptivequalitative method. The research data were obtained from oral data, namely theinformants and the researchers themselves as native speakers of Bakumpai. Thereare a number of verbs used in Bakumpai language command sentences which aredefinitely different from other language verbs. For example, verbs kahaw andngahaw which mean 'call'. The two verbs are used in Bakumpai languagecommand sentences and are interpreted the same even though the form isdifferent. Apart from the verbs of kahaw and ngahaw, there are other similarimperative verbs. A number of imperative verbs are used in two categories ofcommand sentences, namely (1) a command sentence asking someone to takeaction, and (2) a sentence of disobedience or prohibition. Command sentences inwritten language are marked with an exclamation point (!) At the end of thesentence, and there are auxiliary words that serve to refine utterances such as'pang' and 'my account'. Whereas in spoken language the most obvious marker ofintonation is rising at the beginning. Key words: kahaw versus ngahaw, sinonimi, imperatif, BakumpaiAbstrak Kahaw versus Ngahaw: Sinonimi Kata Kerja dalam Kalimat Imperatif BahasaBakumpai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kata kerja imperatifyang digunakan dalam kalimat perintah bahasa Bakumpai. Kalimat perintahadalah kalimat yang bermaksud memberikan perintah atau dapat juga berisilarangan kepada seseorang untuk tidak melakukan sesuatu. Kalimat perintahmengandung unsur kata kerja yang diikuti objek. Misalnya, pada kalimat perintah:Ambilkan buku itu! Kalimat perintah yang dituturkan oleh pembicara berisiharapan agar lawan bicara memberikan reaksi atau tanggapan, baik berupatanggapan verbal maupun nonverbal. Penelitian ini menggunakan metodedeskriptif – kualitatif. Data penelitian diperoleh dari data lisan yaitu informan dan peneliti sendiri sebagai penutur asli bahasa Bakumpai. Ada sejumlah kata kerjayang digunakan dalam kalimat perintah Bahasa Bakumpai yang sudah pastiberbeda dengan kata kerja bahasa lain. Misalnya, kata kerja kahaw dan ngahawyang bermakna ‘panggil’. Kedua kata kerja itu dipakai dalam kalimat perintahbahasa Bakumpai dan dimaknai sama meskipun bentuknya berbeda. Selain katakerja kahaw dan ngahaw, masih ada kata kerja imperatif lain yang serupa.Sejumlah kata kerja imperatif ini dipakai dalam dua kategori kalimat perintah,yakni (1) kalimat perintah meminta seseorang untuk melakukan tindakan, dan (2)kalimat perintah ingkar atau larangan. Kalimat perintah dalam bahasa tulisditandai dengan tanda seru (!) pada akhir kalimat, dan ada kata bantu yangberfungsi memperhalus ucapan seperti ‘pang’ dan ‘akangku’. Sedangkan dalambahasa lisan penanda yang paling jelas adanya pola intonasi yakni naik padabagian awal. Kata-kata kunci: kahaw versus ngahaw, sinonimi, imperatif, Bakumpai
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
4

JAMZAROH, SITI. "INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM BAHASA BAKUMPAI DALAM CERITA “MANG RAJA HAJI DENGAN UJU PUTRINYA” INDONESIAN INTERFERENCE IN BAKUMPAI LANGUAGE IN THE BAKUMPAI FOLKLORE "MANG RAJA HAJI DENGAN KEUJU PUTRINYA"". Multilingual 19, nr 2 (19.12.2020): 194–207. http://dx.doi.org/10.26499/multilingual.v19i2.172.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Abstract This study aims 1) to describe the morphological interference events, and 2) to describe the lexical interference events; Indonesian in the Bakumpai language in a story entitled Mang Raja Haji with his daughter's Keuju. The method used in this research is data provision, data processing, and data analysis. Provision of data using the technique of engaging free listening proficiently and technique of note taking. Data processing is done by using the triangulation technique with the help of dictionaries and native speakers of Bakumpai language informants. Data analysis was carried out by classifying data based on word categories and types of interference found. The findings are 1) morphological interference occurs in verbal words and phrases, 2) lexical interference occurs in types of words or phrases: verbal, adjective, adverbial, conjunction, and noun. Key Word, interferensi, trianggulasi, frasa AbstrakPenelitian ini bertujuan 1) mendskripsikan peristiwa interferensi morfologi, dan 2) mendeskripsikan peristiwa interferensi leksikal; bahasa Indonesia dalam bahasa Bakumpai dalam cerita yang berjudul Mang Raja Haji dengan Keuju Putrinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyediaan data, pengolahan data, dan penganalisasisan data. Penyediaan data dengan menggunakan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat, Pengolahan data dilakukan dengan mengunakan teknik trianggulasi dengan bantuan kamus dan informan penutur asli Bahasa Bakumpai. Penganalisisan data dilakukan dengan mengklasifikasikan data berdasarkan kategori kata, dan jenis interferensi yang ditemukan. Hasil temuannya adalah 1) interenferesi morfologi tejadi pada kata dan frasa verbal, 2) interferensi leksikal terjadi pada jenis kata atau frase: verbal, adjektiva, adverbial, konjungsi, dan nomina, Key Word, interferensi, trianggulasi, frasa
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
5

Rahmaniar, Rahmaniar, Hamdanah Hamdanah, Jirhanuddin Jirhanuddin, Zainal Arifin i Eriko Tedja S. Kusuma. "ETOS KERJA WANITA PEKERJA ROTAN DI DESA BARU DUSUN SELATAN KABUPATEN BARITO SELATAN KALIMANTAN TENGAH". Islam Realitas: Journal of Islamic & Social Studies 3, nr 2 (31.12.2017): 211. http://dx.doi.org/10.30983/islam_realitas.v3i2.407.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
Some scholars argue that a farmer's mental attitude, including the main worker or laborer, is a subsintence attitude. The above opinion, it seems not entirely acceptable, especially if faced with the reality of the lives of working women or rattan workers in Dusun Baru, South Barito Regency, Central Kalimantan Province. The research of qualitative research with phenomenological study is aimed to find out work ethic of working woman labor in Dusun Baru Central Kalimantan. The result of the research shows that there are two categories of their work ethic level, namely work ethic, first, uluwat bawi ji rubber bagawi (Dayak Bakumpai language) means woman having high work ethic, with the following characteristics: have high working hours (ranged between 38 to 45 hours per week), clever with respect to time, work quality oriented, able to see and take advantage of existing opportunities, have today's principles must be better than yesterday and tomorrow should be better than today, view that education for children is very important and life must be frugal. Both Bawi jijida hawas ban bagawi (Dayak Bakumpai language), meaning low woman work ethos, with characteristics as follows: The number of working hours is low (ranging between 18 to 28 hours per week), not able to take advantage of time, less creative viewing and taking advantage of opportunities that do not have a better foresight Sebagian ahli berpendapat bahwa sikap mental petani, termasuk pekerja atau buruh yang utama, adalah sikap subsintens. Pendapat di atas, tampaknya tidak seluruhya dapat diterima, terutama jika dihadapkan dengan realitas kehidupan wanita pekerja atau buruh rotan di Desa Baru Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian penelitian kualitatif dengan kajian fenomenologis ini bertujuan untuk mengetahui etos kerja wanita pekerja/buruh rotan di Desa Baru Kalimantan Tengah. Hasil penelitian menunjukkan ada dua kategori tingkatan etos kerja mereka, yakni etos kerja, pertama, uluh bawi ji karetap bagawi (bahasa Dayak Bakumpai) artinya wanita yang memiliki etos kerja tinggi, dengan ciri-ciri sebagai berikut: memiliki jam kerja yang tinggi ( berkisar antara 38 sampai 45 jam per minggu), pandai menghargai waktu, berorientasi pada kualitas kerja, mampu melihat dan memanfaatkan peluang yang ada, memiliki prinsip hari ini harus lebih baik dari kemaren dan besok harus lebih baik dari hari ini, berpandangan bahwa pendidikan bagi anak sangat penting dan hidup harus hemat. Kedua Bawi jijida hawas cangkal bagawi (bahasa Dayak Bakumpai), artinya wanita yang rendah etos kerjanya, dengan ciri-ciri sebagai berikut: Jumlah jam kerja rendah (berkisar antara 18 sampai dengan 28 jam perminggu), tidak mampu memanfaatkan waktu, kurang kreatif melihat dan memanfaatkan peluang yang ada tidak memiliki pandangan kedepan yang lebih baik
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
6

Arief, Yusuf Al. "Phonological Process in Passive Verb Markers of Bahasa Bakumpai". PAROLE: Journal of Linguistics and Education 9, nr 2 (28.10.2019): 101–10. http://dx.doi.org/10.14710/parole.v9i2.101-110.

Pełny tekst źródła
Streszczenie:
This research is about the phonological process which occurs in the forming of passive verbs in bahasa Bakumpai. The theory applied in this research is generative phonology. The object of this research is bahasa Bakumpai, one of the languages used by people in South and Central Borneo who live by Barito River. The research was conducted with descriptive qualitative method. The data collection was conducted by searching active and passive verbs in bahasa Bakumpai dictionary and verified by a native speaker. Result of the research shows that the prefix which becomes the passive marker is /i/ and when it is attached to stems begin with consonants, there are insertions of consonants such as the [n], [m], [ng], and [ny] which are categorized as allophones since they occur in complementary distribution in the environments.
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.

Książki na temat "Bakumpai language"

1

Sjahrial S. A. R. Ibrahim. Kamus bahasa Indonesia, Bakumpai. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995.

Znajdź pełny tekst źródła
Style APA, Harvard, Vancouver, ISO itp.
Oferujemy zniżki na wszystkie plany premium dla autorów, których prace zostały uwzględnione w tematycznych zestawieniach literatury. Skontaktuj się z nami, aby uzyskać unikalny kod promocyjny!

Do bibliografii