Articoli di riviste sul tema "Karanganyar (Indonesia : Kabupaten)"

Segui questo link per vedere altri tipi di pubblicazioni sul tema: Karanganyar (Indonesia : Kabupaten).

Cita una fonte nei formati APA, MLA, Chicago, Harvard e in molti altri stili

Scegli il tipo di fonte:

Vedi i top-50 articoli di riviste per l'attività di ricerca sul tema "Karanganyar (Indonesia : Kabupaten)".

Accanto a ogni fonte nell'elenco di riferimenti c'è un pulsante "Aggiungi alla bibliografia". Premilo e genereremo automaticamente la citazione bibliografica dell'opera scelta nello stile citazionale di cui hai bisogno: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver ecc.

Puoi anche scaricare il testo completo della pubblicazione scientifica nel formato .pdf e leggere online l'abstract (il sommario) dell'opera se è presente nei metadati.

Vedi gli articoli di riviste di molte aree scientifiche e compila una bibliografia corretta.

1

Arif, Rizal Nur, e Amrie Firmansyah. "Implementasi Sistem Informasi Pemerintah Daerah RI (SIPD RI) Dalam Proses Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Daerah Pada Badan Keuangan Daerah Kabupaten Karanganyar". Akuntansiku 3, n. 1 (24 febbraio 2024): 15–29. http://dx.doi.org/10.54957/akuntansiku.v3i1.630.

Testo completo
Abstract (sommario):
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) yang memadai dengan ditunjang teknologi informasi yang terintegrasi mulai dari proses perencanaan dan penganggaran sampai dengan akuntansi dan pelaporan keuangan daerah. Oleh karena itu, Kementerian Dalam Negeri menciptakan aplikasi Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) yang telah berkembang dengan versi terakhir SIPD RI. SIPD RI akan diwajibkan penggunaannya untuk seluruh pemerintah daerah di Indonesia mulai Tahun Anggaran (TA) 2024. Pada TA 2023, Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Karanganyar belum mengimplementasikan aplikasi SIPD RI sepenuhnya pada proses akuntansi dan pelaporan keuangan daerah, melainkan masih menggunakan aplikasi SIMDA/FMIS buatan BPKP. Sedangkan mulai TA 2024, BPKP akan menutup layanan SIMDA/FMIS tersebut. Oleh karena itu, BKD Kabupaten Karanganyar harus segera mempersiapkan diri agar dapat melaksanakan kebijakan implementasi aplikasi SIPD RI pada TA 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran umum SIPD RI, mengetahui proses akuntansi dan pelaporan keuangan daerah yang telah dilaksanakan oleh BKD Kabupaten Karanganyar, dan mengetahui kesiapan BKD Kabupaten Karanganyar dalam mengimplementasikan SIPD RI pada TA 2024. Penelitian menggunakan teori A Model of the Policy Implementation dengan metode penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa BKD Kabupaten Karanganyar belum menggunakan SIPD RI dalam proses akuntansi dan pelaporan keuangan daerahnya. Namun untuk TA 2024, BKD Kabupaten Karanganyar tergolong siap secara memadai untuk mengimplementasikan kebijakan SIPD RI karena dari enam aspek, lima aspek telah terpenuhi dengan baik. Penelitian berkontribusi dalam meningkatkan literatur implementasi SIPD pada pemerintah daerah di Indonesia.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
2

Harinta, Yos Wahyu. "Potensi Pengembangan Bawang Putih sebagai Komoditas Unggulan di Kabupaten Karanganyar". AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 2, n. 2 (16 gennaio 2019): 123. http://dx.doi.org/10.32585/ags.v2i2.262.

Testo completo
Abstract (sommario):
Sektor pertanian termasuk dalam salah satu sektor dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang mendapat prioritas pengembangan. Hal ini dikarenakan Indonesia terkenal sebagai negara agraris yang sebagian penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian. Pembangunan wilayah perdesaan yang berbasis agribisnis telat dikembangkan oleh pemerintah sejak beberapa waktu yang lalu. Salah satu agendanya adalah mengembangkan produk pertanian yang bernilai tinggi untuk meningkatkan pendapatann dan nilai tambah bagi petani. Pembangunan wilayah yang dibatasi oleh anggaran selayaknya diprioritaskan untuk pengembangan sektor-sektor potensial yang mengandung komoditas unggulan. Pemetaan ini perlu dilakukan agar arah pengembangan daerah sesuai dengan tujuan daerah dan nasional. salah satu daerah yang mempunyai keunggulan di bidang pertanian adalah Kabupaten Karanganyar. Pada penelitian ini dilakukan analisis pemetaan komoditas hortikultura sub sayur semusim yang menjadi unggulan pada Kabupaten Karanganyar dengan menggunakan metode analisis Location Quotient (LQ). Hasil yang didapatkan dari sebelas komoditas yang dianalisis, terdapat enam komoditas yang menjadi basis (unggulan) di Kabupaten Karanganyar. Komoditas yang memperoleh nilai LQ tertinggi adalah bawang putih sebesar 7,75. Bawang putih di Kabupaten Karanganyar memang sedang dijadikan salah satu sentra di Provinsi Jawa Tengah. Beberapa kelebihan dan peluang yang menyebabkan pengembangan bawang putih di Kabupaten Karanganyar layak dilakukan adalah kondisi geografis yang mendukung, adanya varietas lokal yang unggul, adanya dukungan dari stakeholder terkait, dan banyak petani yang menanam bawang putih sejak bertahun-tahun.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
3

Syafitri, Ajeng Kartika Nugraheni, e Reyhan Azeriansyah. "PEMANFAATAN GEOPORTAL DALAM PEMBUATAN PETA ANCAMAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN KARANGANYAR, JAWA TENGAH". Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika 2, n. 01 (7 luglio 2019): 1–8. http://dx.doi.org/10.14710/elipsoida.2019.3438.

Testo completo
Abstract (sommario):
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Negara Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana. Salah satu bencana yang intensitasnya tinggi di Indonesia adalah tanah longsor. Tanah longsor merupakan fenomena alam yang dikontrol oleh kondisi geologi, curah hujan dan pemanfaatan lahan pada lereng. Wilayah yang berada di lereng gunung memiliki tingkat ancaman tanah longsor lebih tinggi, salah satunya adalah Kabupaten Karanganyar yang terletak di lereng Gunung Lawu. Pemetaan ancaman bencana menjadi hal wajib karena menjadi dasar yang memadai bagi daerah untuk menyusun kebijakan penanggulangan bencana. Data yang digunakan dalam melakukan pemetaan bisa diperoleh secara berbayar, maupun tidak berbayar, seperti data yang tersedia pada geoportal Indonesia. Geoportal adalah portal khusus yang berhubungan dengan layanan pencarian dan penggunaan data spasial melalui media internet dengan tujuan agar dapat diakses dengan mudah oleh berbagai pihak terutama dalam pembuatan peta kebencanaan. Pada penelitian ini dilakukan pemanfaatan geoportal di Indonesia untuk menilai ketersediaan data dalam pembuatan peta ancaman bencana tanah longsor di Kabupaten Karanganyar. Hasil akhir menunjukkan bahwa secara keseluruhan data yang tersedia pada geoportal mencukupi untuk melakukan pembuatan peta ancaman bencana tanah longsor di Kabupaten Karanganyar. Namun, masih ada beberapa data yang tidak didapatkan dari geoportal, seperti data curah hujan, sehingga perlu dikaji ulang terkait kelengkapan dan akses data. Berdasarkan hasil pembuatan peta ancaman tanah longsor didapatkan tiga kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang memiliki potensi tinggi terhadap bencana tanah longsor, baik pada curah hujan rendah, sedang, maupun tinggi adalah Kecamatan Tawangmangu, Jatiyoso, dan Ngargoyoso.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
4

Pratiwi, Hasih, Niswatul Qona’ah, Kiki Ferawati, Sri Sulistijowati Handajani, Handajani Handajani, Yuliana Susanti e Muhammad Bayu Nirwana. "Penggunaan Geoda untuk Pemetaan Bencana Alam di Kabupaten Karanganyar". Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) 3 (15 dicembre 2020): 520–24. http://dx.doi.org/10.37695/pkmcsr.v3i0.817.

Testo completo
Abstract (sommario):
Kemampuan mengolah data menjadi kebutuhan di masa kini, apalagi dengan banyaknya data yang tersedia yang dapat diakses secara bebas. Statistika dapat digunakan untuk membantu masyarakat dalam menjelaskan dan memahami gambaran tentang kejadian bencana alam. Karanganyar, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang rawan bencana alam. Oleh karena itu, diperlukan visualisasi data sebagai upaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten Karanganyar. Pemetaan bencana alam dengan Geoda dapat memberikan informasi kondisi kecamatan-kecamatan di Karanganyar yang rawan bencana alam. Untuk menyusun peta, diperlukan data bencana alam serta file peta wilayah. Setelah program Geoda terinstal, peta dapat disusun melalui menu toolbar, mengurutkan kolom kode kabupaten, create project file, dan map. Peta spasial menunjukkan bahwa tanah longsor sering terjadi di wilayah Kabupaten Karanganyar bagian timur yang berbatasan dengan Kabupaten Magetan di Jawa Timur, kebakaran di bagian tengah, dan angin ribut di bagian utara.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
5

Wdayanti, Widayanti, e Sunarto Sunarto. "Upaya Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Formal Ke Informal Pada Masa Pandemi Covid-19". MAGISTRA Law Review 4, n. 02 (4 agosto 2023): 76. http://dx.doi.org/10.56444/malrev.v4i02.4166.

Testo completo
Abstract (sommario):
<p>Indonesia merupakan negara dengan populasi terbanyak di dunia.jumlah penduduk di Indonesia terus mengalami kenaikan signifikan hingga tahun 2021 sebanyak 272.248,5 ribu jiwa. Mei 2022 merupakan awal mula corona virus atau covid 19. Keadaan tersebut mengubah struktur ekonomi dan sosial secara global khususnya kabupaten karanganyar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui 1) faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat yang lebih memilih berkerja informal dimasa pandemi covid-19 kabupaten karanganyar, 2) upaya hukum yang dilakukan dalam mengatasi masyarakat pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris yaitu mengkaji ketentuan yang berlaku sesuai dengan fenomena di lapangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain data sekunder dan data primer. Data sekunder didapat dari peraturan perundang-undangan yang masih berlaku, laporan pemerintah dari badan pusat statistik kabupaten karanganyar, serta beberapa jurnal atau literatur terdahulu yang sesuai dengan topik penelitian yang dibahas. Sedangkan data primer dalam penelitian ini yaitu wawancara dengan salah satu staf di dinas perdagangan, tenaga kerja, koperasi, dan usaha kecil menengah kabupaen karanganyar. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam memilih kerja di sektor informal antara lain modal kerja, umur, dan waktu kerja. Sedangkan upaya pemerintah kabupaten karanganyar dalam mengatasi masalah perselisihan tenaga kerja khususnya pekerja yang terdampak pandemi covid-19 hingga pekerja tersebut dirumahkan dan pemutusan hubungan kerja di kabupaten karanganyar yaitu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat serta memberikan intensitas masyarakat berupa bantuan langsung tunai atau pelatihan. Saran yang diberikan peneliti berdasarkan hasil dan pembahasan yaitu pemerintah sebagai lembaga mediator sebaiknya memberikan edukasi dan peraturan yang jelas kepada masyarakat yang terdampak pandemi covid-19. </p>
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
6

Rahmawati, Fattiyah, e NFN Jamhari. "EFISIENSI TEKNIS USAHA TANI BAWANG PUTIH POLA TUMPANG SARI DI KABUPATEN KARANGANYAR, PROVINSI JAWA TENGAH". Jurnal Agro Ekonomi 36, n. 2 (14 febbraio 2019): 135. http://dx.doi.org/10.21082/jae.v36n2.2018.135-147.

Testo completo
Abstract (sommario):
<strong>English</strong><br />Consumption of garlic in Indonesia continues to increase. An effort for increasing production to meet the increasing need is by increasing efficiency. This study was aimed to determine the factors that influence production, the level of technical efficiency, and the factors that affect technical inefficiency in the intercropping garlic farming in Karanganyar Regency. The study was conducted in April 2018. Regional sampling was done using multistage cluster sampling method. Sampling of farmers was done by simple random sampling method, with a total of 60 farmers. Analysis of factors that influence production using the OLS method, technical efficiency using Stochastic Frontier analysis with the MLE method. Results showed that the production of garlic with intercropping pattern in Karanganyar Regency was influenced by the land, the quantity of seeds and liquid pesticides. Garlic farming with intercropping pattern in Karanganyar Regency was not technically efficient. Factors that reduce technical inefficiency were age, farmer experience, and training. Production of garlic in Karanganyar Regency can be increased by increasing land area, increasing the quantity of seeds, and reduce the quantity of liquid pesticides. Technical efficiency can be improved through providing training for farmers.<br /><br /><strong>Indonesian</strong><br />Konsumsi bawang putih di Indonesia terus mengalami peningkatan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi guna memenuhi peningkatan kebutuhan tersebut adalah dengan cara meningkatkan efisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi produksi, tingkat efisiensi teknis, dan faktor-faktor yang memengaruhi inefisiensi teknis pada usaha tani bawang putih pola tumpang sari di Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilakukan pada bulan April 2018. Pengambilan sampel daerah dilakukan dengan metode multistage cluster sampling. Pengambilan sampel petani dilakukan dengan metode simple random sampling, dengan jumlah 60 petani. Analisis faktor yang memengaruhi produksi menggunakan metode OLS, efisiensi teknis menggunakan analisis stochastic frontier dengan metode MLE. Hasil analisis menunjukkan bahwa produksi bawang putih pola tumpang sari di Kabupaten Karanganyar dipengaruhi oleh luas lahan, jumlah benih, dan pestisida cair. Usaha tani bawang putih pola tumpang sari di Kabupaten Karanganyar belum efisien secara teknis. Faktor yang menurunkan inefisiensi teknis adalah umur, pengalaman petani, dan pelatihan. Peningkatan produksi bawang putih di Kabupaten Karanganyar dapat dilakukan dengan penambahan luas lahan, peningkatan penggunaan jumlah benih, dan mengurangi penggunaan pestisida cair. Efisiensi teknis dapat ditingkatkan melalui pemberian pelatihan bagi petani.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
7

Kartikasari, Ratih Dwi, Suswadi e Sutarno. "ANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYURAN DI KABUPATEN KARANGANYAR". JURNAL ILMIAH AGRINECA 21, n. 1 (31 gennaio 2021): 49–54. http://dx.doi.org/10.36728/afp.v21i1.1307.

Testo completo
Abstract (sommario):
Karanganyar Regency has a strategic role in economic development in Indonesia, especially in the agricultural sector. This study aims to determine the potential for agribusiness development, especially vegetable commodities in Karanganyar Regency by using the Location Quotient (LQ) method. Mapping with the LQ method will produce commodities that are classified as basic or non-basic commodities that can contribute to the welfare of farmers, especially increasing income. The data used are secondary data about vegetable production in Karanganyar Regency in 2019 and primary data from interviews with farmers. The results showed that there were 6 vegetable commodities cultivated in 17 districts, namely onions, large chilies, potatoes, cabbage, Chinese cabbage, tomatoes and garlic. The highest LQ value is large chili, while the second to lowest is onions, potatoes, tomatoes and Chinese cabbage. The white yawl commodity has not become a base commodity because the LQ value is <1 in all districts in Karanganyar Regency.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
8

Sasmito, Seno Aris, e Adinda Dewi Mutiara Sari. "PENETAPAN WALI HAKIM DALAM PERKAWINAN (Studi Di KUA Karanganyar Kabupaten Karanganyar)". IMTIYAZ: Jurnal Ilmu Keislaman 7, n. 2 (21 ottobre 2023): 71–85. http://dx.doi.org/10.46773/imtiyaz.v7i2.624.

Testo completo
Abstract (sommario):
Residents assume the absence of a guardian can switch to anyone without regard to the rules. Meanwhile, the practice in the KUA area of Karanganyar District in the selection of guardians is carried out based on the order of marriage guardians. The execution of marriage uses a guardian judge if the guardian is a non-muslim, the guardian of the nasab is unknown (mafqud), the child of a mother and runs out of the guardian of the nasab. In appointing a guardian the judge is not necessarily to the head of the KUA, but rather gives precedence to the wali aqrab to the wali ab'ad. This is done in order to preserve the honor of the parents who take care of him. Even so, the transfer of the guardian of the nasab to the guardian of the judge already has provisions, therefore the purpose of this article is to find out the determination of the guardian of the judge in the marriage and the role of the guardian of the judge in the implementation of the marriage. The primary data source is the result of interviews with the Head of KUA and 9 married couples, supported by secondary data. The result of his research is that the determination of the guardian of the judge is carried out based on the consideration of the applicable law in Indonesia. The Office of Religious Affairs determines a marriage in terms of Islamic law and positive law. It's just that it's related to the reason that the guardians of most guardians of judges apply positive law. Therefore, the legal basis used in determining marriage is KHI and PERMA RI Number 30 of 2005.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
9

Hamidah, Mida, Putri Salma Maulida, Nabila Putri Fauziyah, Suci Gandara Putri, Putri Nita, Nadia Azzahra, Rachman Fauzi, Rifqi Miftahul Awali e Dela Dela. "PEMANFAATAN TANAMAN OBAT LOKAL DUSUN KARANGANYAR DESA MADURA KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP BERBASIS ETNOFARMASI". SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 7, n. 3 (21 settembre 2023): 1926. http://dx.doi.org/10.31764/jpmb.v7i3.17194.

Testo completo
Abstract (sommario):
ABSTRAKPemanfaatan tanaman sebagai alternatif pengobatan hingga saat ini masih dipercayai oleh masyarakat Indonesia khususnya di Dusun Karanganyar Desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Jenis tanaman yang digunakan untuk alternatif pengobatan biasanya mempunyai kearifan lokal tersendiri berdasarkan daerah masing-masing. Pengabdian masyarakat yang telah dilakukan berdasarkan etnofarmasi setempat yaitu dengan cara mengumpulkan informasi jenis tanaman yang biasa digunakan untuk alternatif pengobatan di Dusun Karanganyar Desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap menggunakan metode wawancara terhadap beberapa tokoh masyarakat yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuannya mengenai tanaman obat. Dengan adanya informasi yang telah dikumpulkan dari hasil pengabdian Masyarakat ini maka diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap potensi tanaman obat yang terdapat di Dusun Karanganyar. Hasil wawancara dan pengkajian menunjukkan bahwa tanaman yang biasa digunakan sebagai obat di Dusun Karanganyar Desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap yaitu sebanyak 27 famili yang terdiri atas 43 jenis tanaman. Di antara 27 famili yang paling banyak digunakan sebagai obat adalah famili Zingiberaceae sebesar 25,93%. Dari 43 jenis tanaman, bagian tanaman yang paling banyak digunakan adalah daun yaitu sebesar 62,79%. Dari 43 jenis tanaman, pengolahan terhadap tanaman obat di Dusun Karanganyar yang paling banyak adalah dengan cara direbus sebesar 76,74%. Khasiat dari 43 jenis tanaman obat yang ada di Dusun Karanganyar terdapat 23 khasiat dan yang paling banyak adalah hipertensi dan koleseterol masing-masing sebesar 18,60%. Kata kunci: etnofarmasi; tanaman obat; karanganyar; wanareja; cilacap ABSTRACTThe utilization of plants as alternative medicine is still believed by the Indonesian people, especially in Karanganyar Hamlet, Madura Village, Wanareja Subdistrict, Cilacap Regency. The types of plants used for alternative medicine usually have their own local wisdom based on their respective regions. Community service that has been carried out based on local ethnopharmacy is by collecting information on the types of plants commonly used for alternative medicine in Karanganyar Hamlet, Madura Village, Wanareja District, Cilacap Regency using the interview method with several community leaders based on their experience and knowledge of medicinal plants. With the information that has been collected from the results of this community service, it is hoped that it can increase community knowledge of the potential of medicinal plants found in Karanganyar Hamlet. The results of interviews and assessments show that plants commonly used as medicine in Karanganyar Hamlet, Madura Village, Wanareja Subdistrict, Cilacap Regency are 27 families consisting of 43 types of plants. Among the 27 families most widely used as medicine is the Zingiberaceae family at 25.93%. Of the 43 types of plants, the most widely used plant part is the leaves, which amounted to 62.79%. Of the 43 types of plants, the most processing of medicinal plants in Karanganyar Hamlet is by boiling at 76.74%. The efficacy of 43 types of medicinal plants in Karanganyar Hamlet there are 23 properties and the most is hypertension and cholesterol each by 18.60%. Keywords: ethnopharmacy; medicinal plants; karanganyar; wanareja; cilacap
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
10

Hayatuddin, Ah Kholis. "STRATEGI FUNDRISING DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KARANGANYAR PASCA PEMBERLAKUAN UU NO. 23 TAHUN 2011". Filantropi : Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf 1, n. 1 (12 aprile 2020): 52–68. http://dx.doi.org/10.22515/finalmazawa.v1i1.2365.

Testo completo
Abstract (sommario):
Amendment of Law No. 38 of 1999 became Law No. 23 of 2011 can be a transition phase in the management of zakat in Indonesia which will involve zakat management institutions. The purpose of this study is to study the extent to which Law No. 23 of 2011, particularly in the strategy of raising zakat funds by the National Amil Zakat Agency (BAZNAS). In this study, BAZNAS Karanganyar was chosen because the achievements he achieved were quite encouraging. Through this research we can find out about the change in policy of Law No. 38 of 1999 to Law No. 23 of 2011 against the BAZNAS fundraising strategy. Furthermore, researchers hope that through this research, it will be found the impact of changes in the Zakat Management Act on the implementation of zakat fundraising. This type of research is qualitative, using qualitative descriptive methods, researchers evaluate the implementation of fundraising strategies at Karanganyar BAZNAS. Data collection is done by collecting techniques, interviews and documents. BAZNAS Karanganyar Regency is making ZIS payment services through the Karanganyar BAZNAS Counter, payment through UPZ partnerships, payments through Banks (Central Java Bank, Regional Banks, BSM, and Muamalat Banks), and pickup service payments. BAZNAS Karanganyar Regency has greater authority in conducting fundraising activities. The results of this study also show that the provisions of the enactment of Law 23 of 2011 concerning the requirements and capability of the Karanganyar Regency's BAZNAS are greater in raising zakat funds. This increases the level of fund savings in the Karanganyar Regency BAZNAS which is quite high. Perubahan UU No. 38 tahun 1999 menjadi UU No. 23 Tahun 2011 boleh bisa menjadi fase transisional pengelolaan zakat di Indonesia yang akan berpengaruh pada lembaga pengelola zakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2011, terutama pada strategi fundraising zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Dalam penelitian ini, BAZNAS Karanganyar dipilih karena prestasi yang diraihnya cukup menggembirakan. Melalui penelitian ini dapat diketahui sejauhmana dampak perubahan UU No 38 Tahun 1999 menjadi UU No. 23 Tahun 2011 terhadap strategi fundraising BAZNAS. Lebih jauh peneliti mengharapkan melalui penelitian ini akan ditemukan dampak-dampak perubahan Undang-undang Pengelolaan Zakat terhadap pelaksanaan fundraising zakat. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, peneliti menggambarkan pelaksanaan strategi fundraising di BAZNAS Karanganyar. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan strategi fundraising di BAZNAS Kabupaten Karanganyar adalah dengan membuat layanan pembayaran ZIS melalui Konter BAZNAS Karanganyar, pembayaran melalui UPZ kemitraan, pembayaran melalui Bank (Bank Jateng, Bank Daerah, BSM, dan Bank Muamalat), dan pembayaran layanan Jemput. BAZNAS Kabupaten Karanganyar memiliki kewenangan yang lebih besar dalam melakukan kegiatan fundraising. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pemberlakukan UU 23 Tahun 2011 berdampak pada kewenangan dan kemampuan BAZNAS Kabupaten Karanganyar yang lebih besar dalam melakukan fundraising zakat. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat kenaikan penghimpunan dana pada BAZNAS Kabupaten Karanganyar yang cukup tinggi.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
11

Gunawan, Gunawan, Mugi Rahardjo e Evi Gravitiani. "Analisis Finansial Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan Peternak Sapi Potong di Kabupaten Karanganyar". EXCELLENT 5, n. 1 (3 luglio 2018): 1–16. http://dx.doi.org/10.36587/exc.v5i1.277.

Testo completo
Abstract (sommario):
Sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup berarti pada perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari struktur PDB Indonesia pada triwulan III tahun 2016 yang masih didominasi oleh 3 (tiga) lapangan usaha utama, yaitu: Industri Pengolahan (19,90 persen); Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (14,42 persen). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan beternak sapi potong di Kabupaten Karanganyar dan besarnya biaya input yang berpengaruh terhadap peternak sapi potong di Kabupaten Karangayar.Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah dengan unit analisis rumah tangga peternak sapi potong yang berada di Kabupaten Karanganyar pada bulan Juni-Juli 2017. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, data yang berbentuk angka atau bilangan. Dalam penelitian ini digunakan data sekunder berupa data mikro hasil pencacahan kegiatan Survei Struktur Ongkos Usaha Tani Tanaman Pangan dan Peternakan (SOUT) 2017 jenis ternak sapi potong di Kabupaten Karanganyar yang dilaksanakan pada Bulan Juni - Juli 2017 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karanganyar. Teknik Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: analisis finansial, analisis hubungan antara output dengan input serta pengujian terhadap hasil pendugaan parameter meliputi pengujian asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Pengujian statistik menggunakan uji F, uji koefisien determinasi dan uji t.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha ternak sapi potong dapat memberikan hasil yang menguntungkan seperti ditunjukkan oleh hasil analisis deskriptif dan analisis R/C dimana nilai R/C menunjukkan lebih dari satu serta biaya bibit, biaya pakan hijauan, biaya pakan tambahan mempengaruhi keuntungan peternak sapi potong, sedangkan biaya obat-obatan, biaya operasional dan biaya tenaga kerja tidak mempengaruhi keuntungan peternak sapi potong.Kata kunci: keuntungan, peternak, sapi potong, usaha tani
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
12

Indarto, Dono, Setyo Sri Rahardjo, Sinu Andhi Jusup, Sri Wulandari, Niniek Purwaningtyas, Heru Sulastomo, Ratna Kusumawati e Tri Nugraha Susilawati. "PEMBERDAYAAN YAYASAN SEBAGAI PELOPOR GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT HIPERTENSI". SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 6, n. 1 (20 marzo 2022): 537. http://dx.doi.org/10.31764/jpmb.v6i1.7284.

Testo completo
Abstract (sommario):
ABSTRAKPenyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu PTM yang cukup tinggi prevalensinya adalah hipertensi. Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah dengan jumlah kasus hipertensi yang cukup tinggi dan prevalensinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Pemerintah Indonesia dan pemerintah kabupaten setempat telah mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai upaya pengendalian PTM. Yayasan Usaha Umat Karanganyar (YUUK), sebuah organisasi masyarakat yang berlokasi di Tasikmadu, Karanganyar, telah memiliki program kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diperlukan oleh masyarakat setempat, namun program pendidikan dan pelatihan tersebut belum menjamah aspek kesehatan masyarakat. Untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat setempat melalui pemberdayaan organisasi kemasyarakatan, tim pengabdian masyarakat yang tergabung dalam grup riset Human Proteomics Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) melakukan kegiatan penyuluhan dan konsultasi tentang hipertensi dan serta pelatihan penggunaan tensimeter digital dan oximeter. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan peran serta YUUK dalam pencegahan dan deteksi dini penyakit hipertensi. Sasaran kegiatan ini adalah para remaja di sekitar masjid Al Walidah Tasikmadu Karanganyar. Hasil dari kegiatan tersebut adalah meningkatnya pemahaman peserta mengenai hipertensi dan keterampilan memantau kesehatan kardiovaskuler melalui penggunaan tensimeter digital. Evaluasi kegiatan ini dilakukan dengan cara menghubungi pengurus YUUK untuk mendapatkan laporan tentang implementasi pemanfaatan 2 unit tensimeter digital dan 1 unit oximeter yang diberikan oleh tim pengabdi kepada pengelola Yayasan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi masyarakat sekitar. Tim pengabdi juga terus memonitor prevalensi hipertensi dari tahun ke tahun di Kabupaten Karanganyar. Kata kunci: hipertensi; pemberdayaan masyarakat; penyakit tidak menular ABSTRACT Non-communicable diseases (NCD) are the major causes of mortality in the world, including in Indonesia. One of the most prevalent type of NCD is hypertension. Karanganyar is a district in Central Java province with high incidence of hypertension and its prevalence continues to rise over years. Both central and local governments have established "Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)", a community-based movement to promote healthy lifestyle, to control NCD. "Yayasan Usaha Umat Karanganyar (YUUK)", a community organization located in Tasikmadu, Karanganyar, provides education and training for locals but their main focus has not reached health programs. To optimize the locals' health through empowerment of community organizations, we conducted education and counseling about hypertension as well as training on using digital sphygmomanometer and oxymeter. The activities aimed to increase YUUK's roles in the prevention and early detection of hypertension. The activities involved teenagers living in the catchment area of Al Walidah mosque, Tasikmadu, Karanganyar. The activites resulted in an increased understanding about hypertension and skills to monitor cardiovascular health by using a digital sphygmomanometer, Evaluation was performed by contacting the YUUK manager who is responsible for reporting the use of 2 units of digital sphygmomanometers and 1 unit of oxymeter that were given during the occasion so that the equipment can be used by locals. We also continuosly monitor the annual prevalence of hypertension in Karanganyar district. Keywords: hypertension; community empowerment; non-communicable diseases
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
13

Ayu Artiani, Nanda, Ratih Apri Utami, Silviani e Tafvian Devara Efendy. "PERSEPSI PETANI TERHADAP PELAKSANAAN TRADISI METHIK PARI DALAM RANGKA MENYAMBUT PANEN PADI DI DESA KARANGANYAR KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER". Jurnal Adat dan Budaya Indonesia 5, n. 1 (14 aprile 2023): 14–22. http://dx.doi.org/10.23887/jabi.v5i1.55484.

Testo completo
Abstract (sommario):
Budaya di Indonesia cukup beragam dan banyak, karena Indonesia terdiri dari ribuan pulau dengan keragaman suku, ras, agama, dan lainnya. Budaya yang ada muncul dari zaman nenek moyang yang terus menurun secara turun temurun. Salah satu budayanya adalah tradisi methik pari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan tradisi methik pari di Desa Karanganyar Kecamatan Ambulu dan untuk mengetahui persepsi petani terhadap pelaksanaan tradisi methik pari di Desa Karanganyar Kecamatan Ambulu. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif untuk menjelaskan secara detail terkait fenomena. Subyek penelitian yang dipilih adalah para petani yang melakukan tradisi methik pari di Desa Karanganyar Kecamatan Ambulu yang kemudian dilakukan pengumpulan data melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman yang nantinya akan divalidasi dengan triangulasi. Hasil penelitian ini digunakan untuk dapat mengetahui tahapan dan persepsi petani terhadap tradisi methik pari.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
14

Octaviani Gita Putri e Denny Asmara. "Pengembangan Potensi Pariwisata di Karanganyar dari Kompenen 3A". Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata 18, n. 3 (22 settembre 2022): 200–206. http://dx.doi.org/10.56910/gemawisata.v18i3.242.

Testo completo
Abstract (sommario):
Karanganyar adalah salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah, Indonesia, yang kaya akan potensi pariwisata yang mempesona bahkan dua diantaranya masuk dalam kategori Situs Warisan Dunia UNESCO serta kaya akan atraksi seni tradisional. Oleh karena itu Karanganyar sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata favorit yang bertaraf nasional maupun internasional. Berdasarkan metode analisis yang didasarkan pada survei obyek wisata, kajian pustaka, dan melakukan wawancara pada wisatawan, dan menggunakan teori Atraksi, Akses dan Amenitas (3A), maka didapatkan bahwa potensi pariwisata di Karanganyar yang sangat besar dan memiliki prospek yang sangat baik tersebut belum diikuti dengan pengembangan yang maksimal. Sehingga dengan mengembangkan potensi pariwisata dengan memperhatikan Atraksi, Akses dan Amenitas tersebut, maka potensi pariwisata di Karanganyar dapat semakin berkembang pesat, semakin meningkatnya kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
15

Anggraini, Anggi Napida. "ANALISIS BUDAYA KESELAMATAN PASIEN BERBASIS HSOPSC (HOSPITAL SURVEY ON PATIENT SAFETY CULTURE) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT DI KABUPATEN KARANGANYAR". Jurnal Admmirasi 6, n. 2 (23 novembre 2021): 35–49. http://dx.doi.org/10.47638/admmirasi.v6i2.200.

Testo completo
Abstract (sommario):
Gerakan keselamatan pasien menjadi salah satu goal dari akreditasi rumah sakit JCI (Joint Commission International) merupakan program pemerintah Indonesia sebagai acuan bagi rumah sakit untuk melaksanakan sistem keselamatan pasien sesuai standar yang ditetapkan. Rumah sakit dipaksa memiliki upaya untuk melakukan tindakan yang bersifat preventif untuk mencegah terjadinya medical error yang berkaitan dengan keselamatan pasien, maka manajemen rumah sakit perlu menciptakan serta membangun budaya keselamatan pasien. Di Indonesia, laporan insiden Keselamatan Pasien menemukan adanya pelaporan kasus KTD (14,41%) dan KNC (18,53%) yang disebabkan karena proses atau prosedur klinik (9,26 %), medikasi (9,26%), dan Pasien jatuh (5,15%) (KKP RS, 2011). Rumah Sakit di Kabupaten Karanganyar merupakan RSU Tipe C yang berada di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki kewajiban menerapkan Keselamatan Pasien di seluruh area pelayanan, sejak tahun 2012 the Joint Commission mengeluarkan standar akreditasi yang berlaku secara global untuk rumah sakit yang menekankan serta fokus pada pasien yaitu Standar Joint Commission International (JCI). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Budaya Keselamatan Pasien Berbasis HSOPSC (Hospital Survey On Patient Safety Culture) Di Rumah Sakit di Kabupaten Karanganyar. Dengan menggunakan pendekatan mixed methods research yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Sampel pada penelitian ini adalah perawat dan bidan yang memiliki masa kerja >1 tahun, tehnik sampling menggunakan total sampling. Responden pada kualitatif menggunakan 3 responden dari TIM KPRS. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit di Kabupaten Karanganyar pada bulan April – Agustus 2020, Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan analisis konten dengan triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit di Kabupaten Karanganyar sudah terlaksana dengan baik dan memiliki budaya keselamatan pasien yang kuat (92,8%). Hambatan dalam pelaksanaan budaya keselamatan pasien antara lain beban kerja tenaga kesehatan, blaming culture, dan dukungan manajemen yang masih perlu dioptimalkan lagi.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
16

Sari, Nyta Rosidha, Paramita Rahayu e Erma Fitria Rini. "POTENSI DAN MASALAH DESA WISATA BATIK: STUDI KASUS DESA GIRILAYU, KABUPATEN KARANGANYAR". Desa-Kota 3, n. 1 (25 aprile 2021): 77. http://dx.doi.org/10.20961/desa-kota.v3i1.34437.77-91.

Testo completo
Abstract (sommario):
<em>Saat ini pengembangan desa wisata tengah gencar dilakukan di Indonesia. Salah satu desa di Kabupaten Karanganyar yang dicanangkan sebagai desa wisata yaitu Desa Girilayu. Desa Girilayu berada di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. Pencanangan Desa Girilayu sebagai desa wisata dilakukan setelah penetapan desa tersebut sebagai Desa Vokasi pada tahun 2013 oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Penetapan sebagai desa wisata dilakukan karena mayoritas masyarakat Desa Girilayu memiliki keahlian membatik dan Desa Girilayu merupakan sentra batik tulis di Kabupaten Karanganyar. Meskipun Desa Girilayu telah memiliki beberapa potensi wisata, untuk menjadi sebuah desa wisata harus memenuhi beberapa komponen spesifik pengembangan desa wisata. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menilai potensi dan masalah yang ada pada Desa Wisata Batik Girilayu berdasarkan komponen desa wisata. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis SWOT EFAS-IFAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Wisata Batik Girilayu berada pada kuadran I diagram Kartesius, yang berarti secara keseluruhan memiliki potensi kekuatan dari dalam kawasan dan potensi peluang pengembangan dari luar kawasan. Komponen atraksi, fasilitas penunjang, akomodasi, transportasi dan aksesibilitas serta hospitality dinilai sebagai potensi kekuatan dari dalam kawasan dan memilki potensi peluang pengembangan. Untuk kesadaran masyarakat hasil studi ini menunjukkan bahwa komponen tersebut masih cenderunng lemah, tetapi tetap dapat dikatakan sudah berpotensi dalam hal pengembangan dari luar kawasan. Komponen ini cenderung lemah karena pengelola Desa Wisata Batik Girilayu belum terbentuk sehingga program pengembangan desa wisata belum terlaksana dan belum memiliki arah yang jelas.</em>
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
17

Trisni Utami, Bambang Santoso, Ismi D. A. Nurhaeni, Prabang Setyono e Suntoro. "Program Konservasi Hutan Dan Lahan Berperspektif Gender Dalam Upaya Antisipasi Bencana Banjir Dan Longsor Di Segorogunung, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia". Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) 2, n. 1 (20 novembre 2019): 1–8. http://dx.doi.org/10.32734/lwsa.v2i1.639.

Testo completo
Abstract (sommario):
AbstractThe purpose of this study is a discussion about humans in forest conservation with a gender perspective to encourage renewal of landslides in Segorogunung, Karanganyar, Central Java. This research is a cooperative research (cooperative inquiry) which emphasizes group activities as research partners. The location of the study was conducted in Segorogunung Village, Karanganyar Regency. Research conducted by conducting joint activities in a group based on communication norms naturally and openly. The technique of collecting data is done by the Focused Discussion Method. The FGD was carried out by presenting 10 people who were members of the Forest Village Community Institution. Data analysis was performed with Interactive Model Analysis. The results showed that forest conservation activities in Segorogunung Village, Karanganyar Regency had no gender perspective. Forest conservation activities carried out through Forest Community Institutions (LMDH) are still carried out by men, while women have not been involved optimally. Women have not been involved in planning, implementing, monitoring and evaluating; and women are still limited. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perilaku manusia dalam konservasi hutan berperspektif gender untuk mengantisipasi terjadinya bencana tanah longsor di Segorogunung, Karanganyar, Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kooperatif (cooperative inquiry) yang lebih menekankan aktivitas kelompok sebagai mitra peneliti. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Segorogunung, Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan aktivitas bersama dalam sebuah kelompok berdasarkan norma-norma komunikasi secara alami dan terbuka. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Metode Diskusi terfocus. FGD dilakukan dengan menghadirkan 10 orang yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Analisis data dilakukan dengan interaktif Analisis Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan konservasi hutan di Desa Segorogunung, Kabupaten Karanganyar belum berperspektif gender. Kegiatan konservasi hutan yang dilakukan melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) masih didominasi oleh laki-laki, sedangkan perempuan belum terlibat secara optimal. Perempuan belum terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi; dan perempuan masih terbatas membantu suami dalam kegiatan konservasi.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
18

Triyawan, Andi, e Khairunnisa Sana Shafiyyah. "STATEGI PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF BADAN AMIL ZAKAT KABUPATEN KARANGANYAR DALAM RANGKA PENGENTASAN KEMISKINAN". Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan 6, n. 6 (17 gennaio 2020): 1304. http://dx.doi.org/10.20473/vol6iss20196pp1304-1316.

Testo completo
Abstract (sommario):
The poverty in Indonesia is the long-term problem which it has not been solved by the government. The number of poor people that recorded by Central Bureau of Statistics in Karanganyar is 108.461 inhabitants (2014). Islam has a high attention to take the poverty and the backwardness down from the poor man, because the poverty in Islam is the big danger for the people and not a few people who fall civilization only because of poverty. For solving this problem, Islam has the exact alternative. Islamic Economic system has two instruments which can solve the long-term poverty problem in Indonesia they are zakat and cash waqf. Zakat is the one of economics’ element and the pillars of Islam which must be implemented by every Moslem. Zakat is already widely distributed to several mustahik such as an indigent, poor, orphan, street children and other. And we can see also that zakat has been distributed to fund the development of infrastructure such us mosque, employment and other. But, most of distributed zakat is the consumptive zakat. Whereas the effective zakat for economic growth is the productive zakat which educates mustahik to attempt and to manage zakat fund until he can be muzakki later. From the background, the writer’s research is about the productive zakat management strategy in order towards poverty reduction. And the purpose of it is to know about the productive zakat management strategy in BAZNAS Karanganyar and its role for poverty reduction. The method of this research is descriptive qualitative method that reveals the problem or the reality as what happened until it can reveal the fact and the real image of the object. And to get the data, the writer use interview technique and written records about the productive zakat in BAZNAS Karanganyar. For the data analysis, the writer use the technique of data reduction, data display and inference aboutthe review on the research results. The research’s result is the productive zakat management strategy in BAZNAS Karanganyar has two categories, collection strategy and distribution strategy. The collection strategy applicated with payroll deduction of the moslem government employees in SKPD Karanganyar amount 2,5%, shuttle service zakat and formation the unit of zakat collection in several villages and mosques. And the distribution strategy applicated in “Karanganyar Makmur” program which includes the course of computer and automotive; the training of bag tailor industry; the goat livestock development in several villages in Karanganyar; financing sellers and small businessmen; the cow livestock development; and the other about the sharia business unit and Baitul Maal in several subdistricts. And from the application programs in BAZNAS Karanganyar, these programs are intended to improve the standard of living mustahik from economic, ability and moral side so that poverty can be overcome by any cause. From the result of research, for increasing the potential of the productive zakat, BAZNAS Karanganyar ought to be careful and to objectify the programs about the productive zakat. And for mustahik ought to keep attention and to increase zakat funds’ productivity until the poverty reduction with the productive zakat can be embodied.Keywords: Productive Zakat, BAZ, Poverty Alleviation, Management Strategy
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
19

Barokah, Titi Nur'aini, e Dedeng Yusuf Maolani. "Pengelolaan Arsip Inaktif di Kantor Urusan Agama Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen". Ministrate: Jurnal Birokrasi dan Pemerintahan Daerah 4, n. 1 (31 marzo 2022): 114–23. http://dx.doi.org/10.15575/jbpd.v4i1.16897.

Testo completo
Abstract (sommario):
This study aims to analyze the management of inactive archives carried out by KUA Karanganyar District, Kebumen Regency on the procedures for structuring and storing inactive archives of marriage certificates and inactive archives of waqf land and this research is expected to be used as an evaluation material for the management of inactive archives, both in KUA Karanganyar District, as well as in other KUA sub-districts in Indonesia. The method that the author uses is a type of descriptive research, a qualitative approach. Sources of data come from primary and secondary data. To support the research analysis, the researcher used the Pusposive Sampling technique. Data collection techniques used interviews, observations, documentation studies, and literature studies. Data analysis used the Miles and Huberman model, the steps consisted of data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification. The results showed that the management of inactive archives of marriage certificates and inactive archives of waqf land in KUA, Karanganyar District, Kebumen Regency included structuring and storage activities. Each activity carried out has shortcomings and obstacles so that the management of inactive records is not in accordance with the standards of inactive records management.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
20

Kusumaningsih, Suci, Winny Astuti e Erma Fitria Rini. "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP RUSUNAWA BRUJUL". Desa-Kota 1, n. 1 (5 marzo 2019): 14. http://dx.doi.org/10.20961/desa-kota.v1i1.13684.14-23.

Testo completo
Abstract (sommario):
Pembangunan daerah saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah daerah di Indonesia. Salah satu dampak dari pembangunan daerah adalah timbulnya urbanisasi. Urbanisasi tidak selamanya membawa dampak baik. Salah satu dampak buruk dari urbanisasi adalah munculnya rumah tidak layak huni. Salah satu program yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar adalah dengan membangun rumah susun sederhana sewa sebagai alternatif hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Rusunawa yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar adalah Rusunawa Brujul yang terletak di Kecamatan Jaten. Akan tetapi dalam realisasinya, Rusunawa Brujul tidak diminati oleh masyarakat. Dari 192 unit yang disediakan, terdapat 90 unit yang tidak berpenghuni. Beberapa faktor yang menyebabkan kurang diminatinya rusun adalah tingkat kenyamanan yang rendah, kualitas bangunan yang hampir sama dengan rumah kumuh serta harga yang sulit dijangkau. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi rendahnya preferensi masyarakat terhadap Rusunawa Brujul. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis faktor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor dominan yang mempengaruhi rendahnya preferensi masyarakat terhadap Rusunawa Brujul. Ketiga faktor tersebut adalah (1) faktor keadaan rusun (71,89%), (2) faktor keterjangkauan terhadap fasilitas (5,49%), dan (3) faktor sosial ekonomi (4,78%). Berdasarkan penelitian ini disarankan agar Pemerintah Kabupaten Karanganyar lebih berperan aktif dalam pemeliharaan kualitas dari rusun supaya minat masyarakat terhadap Rusunawa Brujul meningkat.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
21

Indriani, Etty, Agus Utomo e Cahyani Tunggal Sari. "PENGEMBANGAN STRATEGI CLUSTER DAN LITERASI DESAIN PACKAGING BAGI PELAKU UMKM DI KABUPATEN KARANGANYAR". WASANA NYATA 3, n. 1 (10 aprile 2019): 39–42. http://dx.doi.org/10.36587/wasananyata.v3i1.460.

Testo completo
Abstract (sommario):
Indonesia saat ini tengah berada di era MEA dan UMKM diharapkan mampu mengikuti perkembangan ini dengan meningkatkan kinerja pemasaran melalui berbagai inovasi produk. Inovasi produk tersebut dapat berupa inovasi dalam bentuk kemasan dan juga proses pengolahannya. Sehingga produk dari UMKM tidak hanya menembus pasar domestik tetapi juga mancanegara. Pentingnya inovasi produk, terutama kemasan bagi pelaku UMKM khususnya pelaku usaha di Kabupaten Karanganyar ini, mendorong untuk dilakukannya pengabdian ini. Kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu mengungkapkan peran kemasan produk dalam pemasaran produk UMKM dalam pasar domestik maupun mancanegara. Kegiatan Pelatihan diperuntukkan bagi seluruh sumber daya manusia terutama yang memiliki usaha mikro kecil menengah di Kabupaten Karanganyar khususnya yang tergabung dalam klaster Mbangun Makutoromo. Pengusul mengajukan tema pelatihan pengembangan literasi design pada produk UMKM dan manfaatnya bagi pemasaran, sejalan dengan program studi yang menaungi pengusul yaitu program studi manajemen.Kata Kunci: strategi, cluster, desain kemasan, UMKM
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
22

Hatami, Faisal Reza, Kusnandar Kusnandar e Mohamad Harisudin. "Penerapan Matriks Grand Strategy pada Agribisnis Mangga di Kabupaten Karanganyar". Proceedings Series on Physical & Formal Sciences 4 (28 novembre 2022): 314–21. http://dx.doi.org/10.30595/pspfs.v4i.517.

Testo completo
Abstract (sommario):
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan perekonomiannya bergantung pada sektor pertanian sehingga dikenal sebagai negara agraris. Agraris adalah kondisi dimana sebagian besar mata pencaharian penduduk suatu negara adalah bertani. Industri buah mangga adalah salah satu industri yang berpotensi untuk dikembangkan dalam sektor perkebunan. Hasil IFE menunjukkan terdapat 3 aspek kekuatan, 3 aspek kelemahan dan hasil EFE terdapat 3 aspek peluang dan 3 aspek ancaman. Matriks SWOT digunakan untuk penentuan alternatif strategi dan Matriks grand strategy merupakan alat analisis yang digunakan untuk merumuskan kuadran pada suatu alternatif strategi. Hasil yang diperoleh dari Matriks grand strategy menunjukan posisi koordinat pada kuadran I (satu). Sumbu horizontal (X) menunjukkan pada posisi 2.04, sedangkan sumbu vertikal (Y) pada posisi 0.51. Kuadran I merupakan kuadran yang menerapkan strategi S-O. Kuadran I S-O menunjukkan beberapa strategi yang dapat diterapkan, yaitu 1) diversifikasi produk mangga untuk meningkatkan daya saing, 2) Pengembangan pasar melalui ekspansi 3) Penetrasi pasar secara online dan offline.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
23

Hidayah, Nur, e Fitri Wulandari. "ANALISA PENGETAHUAN IBU NIFAS TERHADAP TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR". Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian 14, n. 1 (1 settembre 2016): 62. http://dx.doi.org/10.26576/profesi.138.

Testo completo
Abstract (sommario):
Angka Kematian Anak tetap menjadi masalah serius di Indonesia. Dari data survei demografi angka kematian balita sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi 34 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal 19 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi di Kabupaten Karanganyar 116,34 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian bayi baru lahir (87%) dapat dicegah apabila dideteksi dini bayi resiko cepat diketahui.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan dan gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir di RSUD Karanganyar Tahun 2013. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Karanganyar. Populasi penelitian adalah seluruh ibu nifas yang dirawat di Bangsal Kenanga RSUD Karanganyar bulan Mei 2013. Jumlah sampel sebanyak 58 responden. Teknik pengambilan sampel adalah teknik accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data dengan analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir responden dengan tingkat pengetahuan baik, yaitu sebanyak 14 responden (24,1%), responden dengan pengetahuan cukup sebanyak 34 responden (58,6%),), dan sebagian besar dengan tingkat pengetahuan kurang, yaitu sebanyak 10 responden (17,2%). Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir, sebagian besar dengan tingkat pengetahuannya cukup.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
24

Purnomoasri, RA Dinasty, Teguh Yuono, Sumina Sumina e Febryan Dwi Listyo Utama. "Analisis Emisi CO dan CO2 pada Simpang Bersinyal Bejen Kabupaten Karanganyar". ENVIRO: Journal of Tropical Environmental Research 25, n. 1 (3 settembre 2023): 24. http://dx.doi.org/10.20961/enviro.v25i1.78524.

Testo completo
Abstract (sommario):
<p>Saat ini COVID sudah berangsur menurun ditandai dengan kembali meningkatnya pergerakan arus lalu lintas kembali normal. Simpang Bersinyal Bejen di Kabupaten Karanganyar terletak di kawasan komersial yang tentunya peningkatan pergerakan transportasi daerah tersebut cukup besar Permasalahan yang muncul di simpang tidak hanya kinerja tetapi juga lingkungan yaitu polusi udara akibat emisi gas buang yang kembali meningkat paska COVID. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa emisi gas bung CO dan CO2 yang dihasilkan oleh simpang Bejen. Metode yang digunakan adalah analisis kinerja simpang menggunakan MKJI dan analisis emisi gas buang CO dan CO2 berdasarkan PERMENLH Indonesia. Hasil analisis kinerja simpang bersinyal Bejen didapatkan DS 1,171 dimana &gt; 0,85 dan panjang antrian sebesar 458 m. Emisi CO dihasilkan sebesar 21,34085774 ton/tahun dan CO2 sebesar 3.165,728587 ton/tahun. Reduksi emisi perlu dilakukan dengan melakukan percobaan analisis alternatif pelebaran jalan 1 m dan 2 m. Hasil analisis menunjukkan dengan adanya pelebaran tersebut mampu menurunkan emisi CO dan CO2 sebesar 55,07% dan 56,85%.</p>
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
25

Nurhuda, Abid, e Alfina Nur Azizah. "Pelaksanaan KKN Pasca Pandemi di Desa Kebak Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar". Jurnal Pendidikan Vokasi Raflesia 2, n. 2 (31 ottobre 2022): 37–43. http://dx.doi.org/10.53494/jpvr.v2i2.155.

Testo completo
Abstract (sommario):
KKN merupakan sebuah implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dimana selama 3 tahun terakhir mengalami sedikit perubahan. Saat sebelum pandemi Covid-19 biasanya dilakukan secara tatap muka, tinggal di lapangan, berbaur serta mengabdi kepada masyarakat, namun sejak adanya pandemi KKN-pun dilaksanakan secara daring. Seiring berjalannya waktu, wabah pandemi di Indonesia mulai mereda sehingga pada tahun 2022 ini dimulai pembukaan kembali sejumlah sektor menuju fase adaptasi kebiasaan baru tak terkecuali kegiatan KKN dari UIN Surakarta. Maka tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan terkait Pelaksanaan KKN Pasca Pandemi di Desa Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan datanya melalu observasi, dokumentasi disertai dengan tahap persiapan, sosialisasi, pelatihan dan praktek. Lalu direduksi datanya, dilanjutkan menganalisisnya dan terakhir menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan KKN Pasca Pandemi di Desa Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar mencakup pelatihan dan pendampingan melalui kegiatan membuat nugget tempe, menanam cabai, Sunday and Friday clean up, festival anak sholeh dan kajian akbar. Ditambah pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan arisan, posyandu, senam bersama, TPQ, ronda malam serta jimpitan, kultum materi keislaman dan juga perayaan qurban sehingga berdampak dalam meningkatkan ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial, politik dan juga agama mereka
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
26

Supriyanti, Wiwit. "Workshop Teknologi Finansial Komunitas Bisnis Online Colomadu Karanganyar". Jurnal Pengabdian Masyarakat - PIMAS 3, n. 2 (31 maggio 2024): 88–92. http://dx.doi.org/10.35960/pimas.v3i2.1340.

Testo completo
Abstract (sommario):
Kreativitas dan inovasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dewasa ini merambah ke berbagai bidang kehidupan manusia. Dari sisi bisnis inovasi TIK merasuk ke berbagai bidang industri untuk efisiensi dan mengambil ceruk pasar. Financial Technology (FinTech) adalah salah satu bentuk penerapan teknologi informasi di bidang keuangan. Inovasi yang berkembang disini adalah pengadaptasian prinsip jaringan komputer yang diterapkan pada bidang keuangan. Meski pada mulanya konsep finansial P2P ini diperuntukkan bagi para start-up (wirausaha baru) dalam mencari investor untuk membiayai bisnisnya. Tetapi dalam perkembangannya finansial P2P ini memiliki partisipan yang lebih luas tidak hanya para pemodal untuk menginvestasikan uangnya kepada start-up baru. Dengan banyaknya partisipan yang berkontribusi memasukkan uang maka kemudian menjadi crowdfunding, sehingga pemanfaatan finansial P2P tidak terbatas bagi para start-up saja seperti yang dilakukan oleh perusahaan Zopa di Inggris. Saat ini, FinTech lebih banyak dikenal di kalangan wirausaha ketimbang masyarakat pada umumnya. Tetapi yang perlu diperhitungkan adalah ledakan dari pemanfaatan FinTech yang perlu segera diantisipasi melalui instrumen hukum. Semakin berkembangnya UMKM online shop di Indonesia dan khususnya di wilayah Colomadu Kabupaten Karanganyar, sangat penting memberikan pemahaman yang baik mengenai Fintech bagi UMKM Online sehingga dapat mengembangkan usahanya dan mewaspadai akibat yang timbul dari keberadaan Fintech di Indonesia.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
27

Wulandari, Maharani Retno. "Analisis Perbandingan Tingkat Pengetahuan Peringatan Dini di Sekolah Muhammadiyah Di Kabupaten Karanganyar". Tunas Geografi 8, n. 1 (29 novembre 2019): 33. http://dx.doi.org/10.24114/tgeo.v8i1.12156.

Testo completo
Abstract (sommario):
AbstrakBencana tanah longsor saat ini marak terjadi di indonesia. Salah satunya yaitu wilayah kabupaten karanganyar. Intensitas curah hujan yang tinggi dan letak geografis sangat mempengaruhi terjadinya bencana longsor. Tanah longsor tidak hanya mengakibatkan kerugian secara finansial, akan tetapi banyak sekali kerugian yang ditimbulkan seperti korban jiwa, dan sosial. Maka dari itu perlu adanya sistem peringatan dini untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Pengetahuan akan peringatan dini dapat mempersiapkan individu agar lebih siap dalam menghadapi bencana. Pengimplementasian yang efektif untuk menyalurkan pengetahuan akan peringatan dini bencana longsor yaitu melalui sekolah. Hal tersebut dikarenakan sekolah memiliki generasi muda yang berpotensi sebagai agent of change. Maka dari itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan peringatan dini di 33 sekolah di Kabupaten Karanganyar, sehingga dengan mengerti tingkat pengetahuan akan peringatan dini dapat dijadikan pedoman untuk kebijakan selanjutnya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan analisis data menggunakan microsoft excel. Dari ke 33 sekolah yang dijadikan sample diketahui bahwa 27 diantaranya memiliki tingkat pengetahuan yang rendah dan 6 diantaranya memiliki tingkat pengetahuan sedang. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat pengetahuan peringatan dini salah satunya kondisi siswa yang cenderung belum matang dan kurangnya materi kebencanaan dan sosialisasi tentang kebencanaan mempengaruhi tingkat pengetahuan.Kata Kunci: Peringatan dini, bencana, tanah longsor, sekolah, kesiapsiagaanAbstract Landslide disasters currently happens a lot in indonesia. One of them, namely the region of karanganyar Regency. The high rainfall intensity and geographical location greatly affects the occurrence of landslide. Landslides caused an awful lot of loss both economically, socially and casualties. Therefore need for early warning systems to mitigate the effects caused. Knowledge of early warning can prepare individuals to be more prepared in the face of disaster. Implementation of effective to transfer the knowledge of landslide early warning through the school. That is because the school has a younger generation of potential as agents of change. Therefore the purpose of this research is to know the level of knowledge of early warning in 33 schools in Karanganyar Regency, so by understanding the level of knowledge of early warning can be used as guidelines for further policy. This research uses descriptive quantitative methods with data analysis using microsoft excel. Of the 33 schools, which provided the sample noted that 27 have low knowledge levels and 6 among them has a moderate level of knowledge. Many factors affect the low level of knowledge of early warning is a lack of disaster material and dissemination of disaster affects the level of knowledge. Key words: early warning, disaster, landslide, school, preparedness
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
28

Listyarini, Dyah Wahjuning, Laksmi Sulmartiwi, Veryl Hasan e Sapto Andriyono. "KARAKTERISTIK MORFOLOGI DUA SPESIES MAHSEER (CYPRINIDAE; TORINAE) ASAL JAWA TIMUR". Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) 5, n. 2 (30 dicembre 2022): 171. http://dx.doi.org/10.15578/jkpt.v5i2.11781.

Testo completo
Abstract (sommario):
Mahseer (genus Tor dan Neolissochilus) adalah ikan dari famili Cyprinidae yang tersebar luas di Asia Selatan hingga Indonesia bagian barat. Saat ini keberadaan ikan tersebut di alam terancam akibat degradasi lingkungan, salah satunya di Jawa Timur, Indonesia. Berkurangnya jenis ikan tersebut mengakibatkan kepunahan spesies di masa yang akan datang dan terbatasnya peran spesies pada ekosistem karena kehilangan keragaman genetik. Keragaman genetik ini dapat diketahui dengan adanya karakteristik morfologi untuk mengetahui status genetik dari suatu ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis mahseer berdasarkan karakter morfologi di beberapa lokasi sungai di Jawa Timur. Sampel ikan mahseer diperoleh dari Kabupaten Pasuruan (DAS Banyubiru dan Umbulan), Kabupaten Tulungagung (DAS Song), dan Kabupaten Karanganyar (DAS Senatah). Identifikasi morfologi dilakukan berdasarkan panduan identifikasi. Karakteristik yang diamati adalah morfologi, meristik, dan fitur tambahan (matriks pola warna). Hasil kajian morfologi menunjukkan bahwa terdapat 2 jenis mahseer di Jawa Timur, yaitu Tor tambra dan Tor tambroides.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
29

Kusyaeri, Achmad, Bambang Suyudi e Rochmat Martanto. "Partisipasi Masyarakat Dalam Penyiapan Peta Kerja Untuk Mendukung Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (Studi Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar)". Tunas Agraria 3, n. 1 (19 gennaio 2021): 145–62. http://dx.doi.org/10.31292/jta.v3i1.71.

Testo completo
Abstract (sommario):
Abstract: Complete Systematic Land Registration/ Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) is a land registration program in Indonesia which is targeted to be completed in 2025. The availability of a working map is an initial requirement in the preparation of PTSL implementation. The implementation of PTSL 2018 in Karanganyar Regency targeted to register 35,195 parcels of land. The registration map can be used as a reference for making PTSL Working Maps. Collecting physical data and identifying land parcels can be carried out by the community. This study aimed to (1) find the community participation in preparing working maps at the Land Office of Karanganyar Regency, and (2) know the use of working maps. To achieve these objectives, the researcher used a qualitative method with a descriptive approach to describe and examine the making of a working map. The results of this study showed that the community provided the PBB, DHKP, and CSRT maps in 2014 that used as a basic source for the development of the current PTSL map. Working maps used in mapping a complete village.Keyword: community participation, work map, PTSL. Intisari: Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), merupakan program pemerintah dalam penyelesaian pendaftaran tanah di seluruh indonesia yang akan diselesai pada tahun 2025. Ketersediaan peta kerja merupakan proses awal dalam persiapan pelaksanaan PTSL. Kabupaten Karanganyar dalam program PTSL 2018 menargetkan 35.195 bidang tanah terdaftar. Ketersediaan infrastruktur berupa peta dasar pendaftaran dapat jadi acuan pembuatan Peta Kerja PTSL. Optimalisasi dan simplikasi pelaksanaan kegiatan PTSL dalam pengumpulan data fisik dan indentifikasi bidang-bidang tanah dapat mengoptimalkan partisipasi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui bentuk partsipasi masyarakat dalam penyiapan peta kerja di Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar; (2) mengetahui pemanfaatan peta kerja. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, guna menggambarkan dan mengkaji setiap proses penyiapan peta kerja. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk dari partisipasi masyarakat dalam penyiapan peta kerja dalam bentuk sumbangan materi berupa barang peta PBB, DHKP dan CSRT yang dijadikan sumber data pembangunan peta dasar pendaftaran yang selesai pada tahun 2014 dan dijadikan acuan peta kerja PTSL saat ini. Pemanfaatan peta kerja digunakan sebagai pemetaan desa lengkap.Kata Kunci: partisipasi masyarakat, peta kerja, PTSL
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
30

Ardya C, Hanugrah, Agnes Prawistyasari e Arwin Muhlisoh. "Penyuluhan Tanaman Tradisional untuk Swamedikasi di Desa Kalisoro Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar". Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia 2, n. 6 (2 novembre 2022): 1763–66. http://dx.doi.org/10.54082/jamsi.525.

Testo completo
Abstract (sommario):
Untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat dan keanekaragaman tanaman herbal yang ada di Indonesia dengan memanfaatkan tanaman yang mudah di dapatkan untuk itu masyarakat perlu adanya kegiatan penyuluhan tanaman tradisional untuk swamedikasi di Desa Kalisoro Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dirancang dengan melakukan penyuluhan tentang manfaat tanaman jahe yang dapat dibuat dalam beberapa sediaan salah satunya adalah esktrak jahe (Zingiber Officinalle) metode kegitan pengabdian masyarakat dilakukan secara offline dengan presentasi dan demonstrasi terkait pembutan dan manfaat ekstrak jahe untuk swamedikasi yang diikuti oleh 30 warga masyarakat desa Kalisoro. Target dari kegiatan ini adalah warga desa Kalisoro akan mendapatkan tambahan pengatahuan serta memperoleh manfaat dan kegunaan tanaman tradisional jahe untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini masyarakat antusias, serta berperan aktif dalam kegiatan pengabdian.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
31

Angkoso, Jefri Bangkit, Ahmad Nashih Luthfi e Sudibyanung Sudibyanung. "Distribusi Penguasaan dan Pemilikan Tanah Pertanian di Desa Nglegok, Kabupaten Karanganyar". Tunas Agraria 3, n. 2 (31 maggio 2020): 101–21. http://dx.doi.org/10.31292/jta.v3i2.111.

Testo completo
Abstract (sommario):
Abstract: There is inequality for land tenure and land ownership in Indonesia in recent decades. The Gini Index can be used to see the level of inequality in the distribution of land tenure and land ownership. The purpose of this research is to determine the distribution of land tenure and land ownership of agricultural land, the level of inequality, and the influencing factors. This research uses qualitative methods with case study strategies. The results of this study are in Ngungkal, in the largest class of land tenure and land ownership, 13.875 m² of agricultural land is only owned by 1 farmer family (0.59% of the total sample). In the smallest class, 13.766 m² of agricultural land is owned by 126 farmer families (11.30% of the total sample). In the largest class of land tenure and land ownership in Talok, 5.532 m² of agricultural land is owned by 1 farmer family (1,89% of the total sample), while on the smallest class 7.583 m² of agricultural land is owned by 29 farmer families (22,64% of the total sample). Gini Index in land tenure and land ownership of agricultural land in Ngungkal and Talok is high, namely 0.72 in Ngungkal and 0.52 in Talok. The small size of agricultural land owned by farmer families due to land fragmentation through legal actions in the form of buying and selling and grants, as well as legal events in the form of inheritance. Fragmentation of agricultural land in Nglegok Village causes the “gurem” effect on farm families, where the size of agricultural land which is initially small becomes even smaller.Keywords: agricultural land, inequality, gini index, gurem. Intisari: Ketimpangan penguasaan dan pemilikan terjadi di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir. Indeks Gini dapat digunakan untuk melihat tingkat ketimpangan distribusi penguasaan dan pemilikan tanah di suatu wilayah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi penguasaan dan pemilikan tanah pertanian, tingkat ketimpangannya dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah di Dusun Ngungkal, di kelas terbesar penguasaan dan pemilikan tanah, 13.875 m² lahan pertanian hanya dimiliki oleh 1 keluarga petani (0,59% dari total sampel). Di kelas terkecil, 13.766 m² tanah pertanian dimiliki oleh 126 keluarga petani (11,30% dari total sampel). Di kelas terbesar kepemilikan tanah dan kepemilikan tanah di Dusun Talok, 5.532 m² tanah pertanian dimiliki oleh 1 keluarga petani (1,89% dari total sampel), sedangkan pada kelas terkecil, tanah pertanian seluas 7.583 m² dimiliki oleh 29 keluarga petani (22,64% dari total sampel). Indeks Gini penguasaan dan pemilikan tanah pertanian di Ngungkal dan Talok tergolong tinggi, yaitu 0,72 di Ngungkal dan 0,52 di Talok. Kecilnya luas tanah pertanian yang dimiliki kepala pertani akibat adanya fragmentasi tanah melalui perbuatan hukum berupa jual beli dan hibah, serta peristiwa hukum berupa pewarisan. Fragmentasi tanah pertanian di Desa Nglegok menyebabkan efek guremisasi pada keluarga petani, dimana luas tanah pertanian yang pada awalnya sudah kecil menjadi semakin kecil lagi.Kata kunci: tanah pertanian, ketimpangan, indeks gini, gurem.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
32

Uslifah Safrina, Russiana Wahyu, Agung Kumoro Wahyuwibowo e Maya Andria Nirawati. "Penerapan Kajian Arsitektur Hijau dalam Strategi Perancangan Terminal Bus dan Pusat Perbelanjaan di Kabupaten Karanganyar". ARSITEKTURA 17, n. 2 (31 ottobre 2019): 203. http://dx.doi.org/10.20961/arst.v17i2.24422.

Testo completo
Abstract (sommario):
<p class="Keywords"><em>Land transportation, especially buses, plays an important role in community activities. The number of people who use buses will increase the number of buses. With the increase in the number of buses, a bus station that can accommodate adequate fleets and passengers is needed. In Karanganyar District there are 10 bus stations available but none of them are able to accommodate passengers and fleets with adequate facilities. The Government of Karanganyar has planned the development of the 2013-2032 Karanganyar Spatial Plan in the form of bus stations. One of them is located in Kebakkramat Sub-district. Bus station optimization can be combined with the existence of a shopping center as a support for activities and can be utilized by the people in surrounding areas to fulfill their needs. Bus stations and shopping centers are public facilities with high vehicle intensity and located in industrial locations which cause pollution. The green architecture approach is used as a design strategy to overcome problems and increase public awareness of the importance of caring for the environment. From this phenomenon, literature and field data are collected. Then, they are analyzed and discussed in accordance with the principles of green architecture based on criteria and benchmarks of the Green Building Council Indonesia. It is conducted to be applied to the selection of site locations, green architecture in building design, and utility systems.</em></p>
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
33

Saputriningsih, Mitha, Mohammad Gamal Rindarjono e Seno Budhi Ajar. "Analisis Potensi dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Karanganyar". GEADIDAKTIKA 1, n. 2 (15 agosto 2021): 104. http://dx.doi.org/10.20961/gea.v1i2.46881.

Testo completo
Abstract (sommario):
<p>Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang percepatan pembangunan nasional. Banyak daerah di Indonesia yang tengah giat menggali potensi pariwisata dengan memanfaatkan sumberdaya alam dan kebudayaan pada masing-masing daerah. Penilaian terhadap potensi wisata dan partisipasi masyarakat sangat penting untuk mendukung pariwisata berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi wisata dan partisipasi masyarakat pada lokasi desa-desa wisata di Kabupaten Karanganyar sehingga strategi pengembangan yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan keadaan pada saat ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desa wisata di Kabupaten Karanganyar mempunyai potensi sedang dan tinggi karena tiap desa wisata mempunyai keunikan atraksi sesuai dengan sumberdaya alam dan budaya pada masing-masing desa. Partisipasi masyarakat termasuk ke dalam derajat partisipasi semu yang berarti masyarakat telah di dengar dan ikut mengemukakan pendapat, tetapi tidak ada jaminan bahwa pandangan yang dikemukakan dapat diterima oleh pemegang kekuasaan dan sangat kecil untuk menghasilkan perubahan dalam masyarakat. Strategi pengembangan yang dapat diambil yaitu strategi <em>strengths-threats</em> dengan menjalankan kegiatan wisata sesuai dengan protokol kesehatan yang telah di anjurkan pemerintah dan mencantumkan bukti bahwa kawasan desa wisata merupakan zona hijau agar menghindari penyebaran covid-19.</p>
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
34

Noor, Hana Fadhillah. "Analisis Risiko pada Usahatani Benih Bawang Putih di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah". JURNAL PANGAN 30, n. 3 (3 gennaio 2022): 199–216. http://dx.doi.org/10.33964/jp.v30i3.523.

Testo completo
Abstract (sommario):
Bawang putih merupakan komoditas penting namun Indonesia masih bergantung pada bawang putih impor. Bawang putih yang berkualitas baik dapat diperoleh dari benih yang baik pula. Pada usahatani benih bawang putih petani memerlukan perlakuan khusus untuk hasil panen yang disimpan sebagai benih bawang putih dan memiliki risiko lebih besar sehingga diperlukan mitigasi risiko yang tepat untuk usahatani benih bawang putih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko yang dihadapi oleh petani dan menganalisis strategi manajemen risiko yang paling tepat untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal bagi petani. Metode analisis data dengan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Analisis deskriptif untuk mengetahui mitigasi risiko yang paling tepat. Hasil analisis data berdasarkan nilai RPN tertinggi adalah serangan hama (9a), tanaman tidak subur karena gulma berlebihan (8b), serangan penyakit (9b), tanaman terlalu padat dan tanaman gulma berlebihan (8a) dan iklim serta cuaca yang tidak menentu (2a). Strategi manajemen risiko yang tergolong kritis yaitu pada risiko iklim dan cuaca tidak menentu menggunakan strategi penanggungan atau penahanan risiko (risk retention). Pada risiko tanah terlalu padat dan terlalu banyak gulma, risiko tanah kurang subur karena terlalu banyak gulma, risiko serangan hama dan risiko serangan penyakit digunakan strategi penghindaran risiko (risk avoidance).
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
35

Faustina, Grace Safara, Siti Supeni e Sutoyo Sutoyo. "MEMBANGUN NILAI KARAKTER CINTA TANAH AIR MELALUI KEGIATAN SENI TARI (Studi Kasus Sanggar Ngandhong Cinawi Desa Klodran Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar)". Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan 12, n. 2 (1 dicembre 2023): 129–38. http://dx.doi.org/10.33061/jgz.v12i2.9425.

Testo completo
Abstract (sommario):
ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk: 1) Untuk mengetahui pelaksanaan penanaman cinta tanah air di Sanggar Ngandhong Cinawi Desa Klodran Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar; 2) Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan seni tari di Sanggar Ngandhong Cinawi Desa Klodran Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar; 3) Untuk mengetahui Penanaman cinta tanah air melalui seni tari di Sanggar Ngandhong Cinawi Desa Klodran Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Strategi penelitian ini menggunakan strategi studi kasus tunggal. Subjek dalam penelitian ini antara lain pemilik sanggar, pelatih sanggar, peserta tari, orang tua peserta tari. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknis data kegiatan, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Pelaksanaan penanaman karakter cinta tanah air seni tari di Sanggar Ngandhong Cinawi melalui kegiatan menari dengan percaya diri dihadapan banyak orang, berdoa sebelum memulai kegiatan tari, mempelajari nilai-nilai budaya; 2) Pelaksanaan kegiatan seni tari di Sanggar Ngandhong Cinawi berupa latihan rutin yang diadakan setiap Sabtu pada pukul 16.00 dengan guru tari, materi tari yang sesuai, pelatihan dan evaluasi serta guru tari yang profesional. Kegiatan pembelajaran materi tari Anila Prahastha yang dipentaskan; 3) Penanaman cinta tanah air di Sanggar tari Ngandhong Cinawi melalui tari dapat menjadi sarana yang efektif dalam menanamkan rasa cinta tanah air pada peserta tari, penanaman cinta tanah air berhasil ditanamkan pada seni tari memerlukan penentuan parameter melalui kegiatan seni tari yang menumbuhkan sikap mandiri, menjadi percaya diri dan menjalin hubungan sesama peserta tari, serta peserta tari merasakan keterkaitannya dengan budaya dan seni tradisional Indonesia. Kata Kunci: Membangun, Nilai Karakter, Cinta Tanah Air, Seni Tari
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
36

Yunita, Fresthy Astrika, Hardiningsih Hardiningsih e Agus Eka Nurma Yuneta. "MODEL PEMBERDAYAAN IBU BALITA TENTANG MP-ASI DI KELURAHAN WONOREJO KABUPATEN KARANGANYAR". PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya 7, n. 1 (20 febbraio 2019): 14. http://dx.doi.org/10.20961/placentum.v7i1.26384.

Testo completo
Abstract (sommario):
<p><strong>Latar belakang:</strong> Lima tahun pertama usia emas seorang anak (Golden Age) adalah masa yang sangat menentukan. Makanan pendamping ASI perlu di berikan balita usia 6 bulan, ASI bagi bayi tidak lagi mencukupi kebutuhan energi untuk tumbuh dan berkembang, tetapi selama pemberian makanan tambahan pada bayi ASI tetap di berikan pada balita. Masalah kesehatan dan sosial yang dihadapi Indonesia adalah rendahnya status gizi masyarakat Status Gizi balita menurut Rikesdas 2013 adalah 5,7% gizi buruk dan 13,9 % gizi kurang. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melaksanakan model pemberdayaan pada Ibu Balita tentang MP ASI di Kelurahan Wonorejo sehingga diharapkan ibu balita mampu mengembangkan pola asuh tentang pengetahuan Makanan Pendamping ASI.</p><p><strong>Subjek dan Metode:</strong> Model pemberdayaan ibu balita tentang MP ASI ini dilakukan melalui koordinasi Bidan Koordinator di PKD kelurahan Wonorejo, kader dan personil yang terlibat dalam kegiatan posyandu untuk selanjutnya melakukan penyuluhan kepada ibu balita.</p><p><strong>Hasil:</strong> Hasil pengabdian adalah telah dilaksanakan pemberdayaan MP ASI pada ibu balita di kelurahan wonorejo. Ibu balita mendapatkan pengetahuan tentang MP ASI dan beberapa contoh pengolahan menu MP ASI yang dapat diterapkan dirumah.</p><p><strong>Kesimpulan:</strong> Diharapkan balita mendapatkan gizi yang cukup dengan penerapan MP ASI sesuai dengan tahapannya sehingga proses tumbuh kembang berjalan dengan baik dan normal sesuai perkembangan umurnya.</p>
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
37

Yunita, Fresthy Astrika, Hardiningsih Hardiningsih e Agus Eka Nurma Yuneta. "MODEL PEMBERDAYAAN IBU BALITA TENTANG MP-ASI DI KELURAHAN WONOREJO KABUPATEN KARANGANYAR". PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya 7, n. 1 (20 febbraio 2019): 14. http://dx.doi.org/10.13057/placentum.v7i1.26384.

Testo completo
Abstract (sommario):
<p><strong>Latar belakang:</strong> Lima tahun pertama usia emas seorang anak (Golden Age) adalah masa yang sangat menentukan. Makanan pendamping ASI perlu di berikan balita usia 6 bulan, ASI bagi bayi tidak lagi mencukupi kebutuhan energi untuk tumbuh dan berkembang, tetapi selama pemberian makanan tambahan pada bayi ASI tetap di berikan pada balita. Masalah kesehatan dan sosial yang dihadapi Indonesia adalah rendahnya status gizi masyarakat Status Gizi balita menurut Rikesdas 2013 adalah 5,7% gizi buruk dan 13,9 % gizi kurang. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melaksanakan model pemberdayaan pada Ibu Balita tentang MP ASI di Kelurahan Wonorejo sehingga diharapkan ibu balita mampu mengembangkan pola asuh tentang pengetahuan Makanan Pendamping ASI.</p><p><strong>Subjek dan Metode:</strong> Model pemberdayaan ibu balita tentang MP ASI ini dilakukan melalui koordinasi Bidan Koordinator di PKD kelurahan Wonorejo, kader dan personil yang terlibat dalam kegiatan posyandu untuk selanjutnya melakukan penyuluhan kepada ibu balita.</p><p><strong>Hasil:</strong> Hasil pengabdian adalah telah dilaksanakan pemberdayaan MP ASI pada ibu balita di kelurahan wonorejo. Ibu balita mendapatkan pengetahuan tentang MP ASI dan beberapa contoh pengolahan menu MP ASI yang dapat diterapkan dirumah.</p><p><strong>Kesimpulan:</strong> Diharapkan balita mendapatkan gizi yang cukup dengan penerapan MP ASI sesuai dengan tahapannya sehingga proses tumbuh kembang berjalan dengan baik dan normal sesuai perkembangan umurnya.</p>
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
38

Susanto, Dwi. "Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah untuk Guru Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah". Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat 3, n. 2 (2 luglio 2023): 43–61. http://dx.doi.org/10.35309/dharma.v3i2.6380.

Testo completo
Abstract (sommario):
This service activity is based on the needs of Indonesian language teachers at vocational high schools in Karanganyar Regency, Central Java, for writing scientific articles for accredited national journals. This activity is in the form of technical training in writing scientific articles, knowledge about nationally accredited journals, and how to submit them to national journals. Forty-three teachers participated in this activity. This activity is in the form of lectures or giving material, practice opening the Open Journal System page. Activities went well, especially when giving material to make abstracts, introductions, and research methods. In the question and answer session or discussion, participants raised various issues such as writing using the Mendeley application and how to change action research reports into scientific articles. These two problems arose during the training so the solution provided was mentoring and further training was held on this matter
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
39

Umi Nur Solikah, M.Ihsan, Rehino Yanu S, Suwardi Suwardi e Tri Pamuji. "Pelatihan Pembuatan Dan Pengunaan Pupuk Organik Cair (Poc) Di Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar". Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia 1, n. 4 (19 dicembre 2022): 85–90. http://dx.doi.org/10.56444/perigel.v1i4.278.

Testo completo
Abstract (sommario):
Petani di Indonesia biasanya menggunakan pupuk kimia untuk membantu proses produksi tanaman pertaniannya. Namun, pupuk kimia tersebut ternyata memberi dampak buruk terhadap tanah pertanian. Hal ini membuat petani di Indonesia mencari pupuk alternatif lain yang lebih ramah terhadap tanah dan lingkungan yaitu pupuk organik cair (POC). Pupuk organik cair adalah pupuk organik cair yang dihasilkan dari bahan-bahan organik dan ramah lingkungan. Tujuan diadakan kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang pembuatan dan penggunaan pupuk organic cair agar petani tidak ketergantungan terhadap pupuk kimia, selain itu agar sampah organic bisa dimanfaatkan lebih optimal. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi pelatihan pembuatan pupuk organic cair (POC) dan diskusi. Masukan semua bahan ke dalam ember yang sudah diberi kran dibagian bawah, kemudian tutup dengan rapat agar udara tidak masuk. Simpan ditempat yang teduh atau di dalam rumah agar tidak terkena sinar matahari. Tunggu sekitar 7-10 hari, jika setelah waktu tersebut kita lihat ada bercak atau selaput putih pada permukaan larutan media, berarti proses fermentasi telah berhasil dan pupuk organik cair siap untuk dipanen. Sampah yang didalam karung bisa digunakan sebagai kompos dan cairannya sebagai pupuk organik cair. Berdasarkan hasil pengabdian kepada masyarakat dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organic cair kepada petani di Gapoktan Marsudi Makmur dapat menambah pengetahuan serta pengalaman dalam membuat pupuk organic cair limbah rumah tangga dan berbasis ramah lingkungan.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
40

Muhammad Sukron e Iskendar Iskendar. "Pemanfaatan Energi Biogas untuk Pembangkit Listrik di Desa Tuwang Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak". Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin 10, n. 2 (9 luglio 2020): 22–28. http://dx.doi.org/10.35814/teknobiz.v10i2.1485.

Testo completo
Abstract (sommario):
The Increase of energy demand in Indonesia causes the need for alternative energy to replace fossil energy. One of alternative energy is renewable energy that obtained from nature freely. Tuwang Village in Karanganyar District, Demak Regency has the potential for renewable energy from methane gas produced by cow dung on farms. Cow dung is tested in the laboratory to take the methane gas content. Two chambers biodigester from fiberglass are used to ferment and hold biogas which is then used as fuel on the stove. From 171 kg of cow manure that mixed with water in a ratio of 1:3, the ideal digestification time with the highest energy production of 689 kJ is 22 days. The average of CH4 composition is around 50% from the total of biogas content. The total energy obtained during the water heating process is 4.32 MJ, smaller than the theoretical energy calculation (20,52 MJ). Based on the results of experiments, it can be estimated that biogas energy generated from Tuwang Village each day is 40,42 MJ. Biogas energy power plant can use a genset or stirling engine with 468 Watt of power. This power can be used for neighborhood association lighting needs.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
41

Wahyuni, Sri, Agus Purnomo e Sutopo Edy Antoro. "Komunikasi, Informasi dan Edukasi DAGUSIBU Untuk Sanitarian dan Petugas Gizi Kabupaten Karanganyar". Smart Society Empowerment Journal 2, n. 1 (24 marzo 2022): 1. http://dx.doi.org/10.20961/ssej.v2i1.56416.

Testo completo
Abstract (sommario):
<p> </p><p><strong>Pendahuluan</strong> : GKSO (Gerakan Keluarga Sadar Obat) merupakan salah satu program dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat yang berhubungan dengan penggunaan obat. Hal ini terkait dengan banyaknya permasalahan yang terkait dengan obat yang terjadi di masyarakat. Permasalahan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab tenaga kesahatan yang jumlahnya terbatas dan belum mampu untuk memberikan informasi yang cukup mengenai obat, melainkan juga tanggung jawab seluruh komponen masyarakat untuk dapat mewujudkan masyarakat yang cerdas dalam menggunakan obat. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait obat adalah melalui sosialiasi DAGUSIBU ( Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) obat dengan benar</p><p> </p><p><strong>Metode</strong> : Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu metode pemberdayaan masyarakat partisipatif dengan model <em>Particatory Rural Appraisal</em> (PRA). Dimulai dengan pengenalan masalah yang peserta alami terkait penggunaan obat, selanjutnya diberikan pemaparan materi tentang DAGUSIBU, dan diakhiri dengan diskusi interaktif dan <em>recall memory</em>.</p><p> </p><p><strong>Hasil dan pembahasan</strong> : Kegiatan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) DAGUSIBU kepada sanitarian, dan petugas gizi Kabupaten Karanganyar, berjalan dengan lancar. Para peserta antusias dalam mendengarkan pemaparan materi, dan aktif dalam tanya jawab seputar pengalaman penggunaan obat dalam kehidupan mereka sehari-hari dan bagaimana cara memperoleh, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar.</p><p> </p><p><strong>Kesimpulan</strong> : Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para sanitarian, dan petugas gizi Kabupaten Karanganyar tentang bagaimana cara pengelolaan obat yang benar melalui program DAGUSIBU. Diharapkan para peserta bisa memanfaatkan pengetahuan yang didapatkan dengan menerapkannya di lingkungan kerja, keluarga dan masyarakat.</p><p> </p><p><strong>Kata kunci : DAGUSIBU; Obat; Karanganyar</strong></p><p><strong>ABSTRACT</strong></p><p><strong>Introduction</strong> : GKSO (Gerakan Keluarga Sadar Obat) is one of the programs of the Indonesian Pharmacists Association (IAI) in an effort to increase public awareness and knowledge related to drugs. This is related to the many problems about drugs that occur in the community. This problem is not only the responsibility of health workers who have not been able to provide sufficient information about drugs, but also the responsibility of all components of society to be able to create an intelligent society in using drugs. One of the efforts to increase public knowledge and understanding regarding drugs is through socialization of DAGUSIBU.</p><p> </p><p><strong>Method</strong>: The method used in this community service activity is a participatory community empowerment method with the Particatory Rural Appraisal (PRA) model. Starting with the introduction of the problems experienced by the participants related to the use of drugs, then the presentation was given about DAGUSIBU, and ended with interactive discussion and memory recall related to the presentation.</p><p> </p><p><strong>Results and discussion</strong>: Communication, information, and education activities about DAGUSIBU for sanitarians, and nutrition workers in Karanganyar Regency, were successfull. The participants were enthusiastic in listening to the presentation, and were active in asking questions about the experience of using drugs in their daily lives and how to obtain, use, store and dispose of drugs properly.</p><p> </p><p><strong>Conclusion</strong>: This activity increases the knowledge and understanding of sanitarians and nutrition workers in Karanganyar Regency on how to properly manage drugs through the DAGUSIBU program. It is hoped that the participants can take advantage of the knowledge by applying it in the work environment, family and community.</p><p> </p><p><strong>Keywords: KIE; DAGUSIBU; Drug; Karanganyar</strong></p>
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
42

Nurmastiti, Ardela, Ratih Setyowati e Zulfa Nur Auliatun Nissa. "Motivasi Petani dalam Pemanfaatan Limbah Ternak sebagai Pupuk Organik di Kabupaten Karanganyar". JIA (Jurnal Ilmiah Agribisnis) : Jurnal Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian 8, n. 3 (24 agosto 2023): 259–69. http://dx.doi.org/10.37149/jia.v8i3.655.

Testo completo
Abstract (sommario):
Indonesia is primarily an agricultural country with a wealth of natural resources, making agriculture one of the most significant foundations of the nation's economy. One initiative in agricultural growth is organic farming. Organic farming requires that chemical compounds not pollute the land used and have good accessibility. One of the efforts to prevent agricultural and environmental pollution is to use organic fertilizers. Organic fertilizers are obtained from the utilization of livestock waste. Farmers still do not fully use organic fertilizers in their farming. So, motivation is needed to encourage farmers to utilize livestock waste as organic fertilizer. This study aimed to investigate the elements that affect farmer motivation, the extent to which farmers are motivated to use animal waste, and the variables that affect farmers' motivation to use livestock waste as organic fertilizer. The sample data collection technique was purposive. As many as 77 farmer respondents used livestock waste. Multiple linear regression analysis is employed in this study's quantitative descriptive methodology to examine the elements that influence farmers' decisions to use animal manure. The study's findings indicate that while non-formal education falls into the high category, internal criteria like age, experience, and formal education fall into the moderate category. External elements are categorized in the high category and consist of capital accessibility, infrastructure accessibility, and counseling intensity. Farmers' motivation to use animal manure is another indicator of their high level of motivation. Age, formal education, and non-formal education are internal factors that have no impact on farmers' inclination to use animal waste; nevertheless, farming experience has an impact. Farmers' willingness to use livestock waste is influenced by external factors such as the accessibility of capital, the quality of infrastructure, and the level of counseling.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
43

Listyana, Nurul Husniyati, Darsono Darsono e Joko Sutrisno. "POTENSI PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DI WILAYAH AGLOMERASI SOLO RAYA". Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia 15, n. 1 (1 luglio 2022): 27–30. http://dx.doi.org/10.22435/jtoi.v15i1.5846.

Testo completo
Abstract (sommario):
Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi dan peluang besar untuk penemuan kandidat obat baru yang bersumber dari tanaman obat. Setiap jenis tanaman membutuhkan lingkungan hidup tertentu untuk dapat berproduksi secara optimal. Salah satu program peningkatan produktivitas yaitu melalui pengembangan komoditas berbasis kawasan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi tanaman obat yang potensial untuk dikembangkan di kawasan Solo Raya. Metode analisis yang digunakan yaitu Location Quotient, Indeks Lokalisasi, Indeks Spesialisasi dan Indeks Gravitasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kabupaten Boyolali potensial untuk pengembangan kencur (Kaempferia galanga L.). Kabupaten Klaten potensial untuk pengembangan temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.), dlingo (Acorus calamus L.) dan lidah buaya (Aloe vera L.). Kabupaten Sukoharjo potensial untuk pengembangan kunyit (Curcuma longa L.), lempuyang (Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex Sm.), temu lawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb.), mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.). Kabupaten Wonogiri potensial untuk pengembangan temu kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf), keji beling (Sericocalyx crispus (L.) Bremek.) dan sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees). Kabupaten Karanganyar potensial untuk pengembangan jahe (Zingiber officinale Roscoe) dan lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd.).
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
44

Nurohmah, Alfiya Wa, Amanda Cristiana Putri, Aulia Nurrohmah, Berliana Adistya Dwi Jayanti, Olivia Oktaviana Putri e Tina Setia Mahanani. "Edukasi Pengelolaan dan Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah". Jurnal Pengabdian Masyarakat Inovasi Indonesia 2, n. 2 (12 maggio 2024): 291–300. http://dx.doi.org/10.54082/jpmii.359.

Testo completo
Abstract (sommario):
Sampah merupakan bahan sisa dari aktivitas manusia yang sudah tidak digunakan kembali. Pembagian sampah dibedakan menjadi 3 jenis yaitu sampah organik, anorganik, dan sampah B3. Keberadaan sampah menjadi masalah terbesar yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia. Jumlah sampah di Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan dan didominasi oleh sampah rumah tangga. Permasalahan terkait sampah juga dihadapi oleh masyarakat di Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah. Proses pengolahan sampah yang telah berjalan selama ini dilakukan dengan tidak benar sehingga menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Pengolahan sampah organik dan anorganik di Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan mayoritas dilakukan dengan cara pembakaran. Apabila cara ini dilakukan secara berkepanjangan maka, akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan edukasi mengenai tata cara pengelolaan sampah rumah tangga secara baik dan benar sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Metode yang diterapkan yaitu sosialisasi mengenai pengelolaan dan pengolahan sampah dilanjutkan dengan serangkaian program yaitu penerapan sistem bank sampah dengan tepat, melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik, serta mengolah sampah menjadi barang bernilai guna lebih seperti ekoenzim dan kompos sederhana melalui biopori. Pendekatan dilakukan melalui sosialisasi terkait pengelolaan sampah dan optimalisasi bank sampah melibatkan peran dari Dinas Lingkungan Hidup Karanganyar. Selain itu, kegiatan penyuluhan-penyuluhan dilakukan untuk memberikan edukasi praktik pembuatan ekoenzim dan biopori dengan memanfaatkan sampah rumah tangga. Praktik pembuatan ekoenzim dan biopori dilakukan dengan melibatkan masyarakat di Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan. Hasil dari kegiatan ini adalah produk pemanfaatan sampah organik berupa ekoenzim dan pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian. Selain itu, sebagai upaya untuk mengoptimalisasi kinerja bank sampah dibentuk SK (Surat Keterangan) pendirian bank sampah.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
45

Hartati, Nova Sri, Eva Sulistiowati e Made Dewi Susilawati. "Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Puskesmas". Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 31, n. 3 (13 dicembre 2021): 161–70. http://dx.doi.org/10.22435/mpk.v31i3.3381.

Testo completo
Abstract (sommario):
The Healthy Indonesia Program is one of the programs of the nawacita agenda, in order to improve the health and nutritional status of the community through health efforts and community empowerment. This program makes the puskesmas as a pioneer in the implementation by prioritizing the family approach. In this way it is expected to increase the reach, target and improve access to health services in the working area. The Healthy Indonesia Program with a Family Approach (PIS-PK) also emphasized the essence of puskesmas’ functions as promoting and preventing efforts. The purpose of this paper was to know PIS-PK implementation process at 8 puskesmas in 5 provinces, namely Wayurang, Karanganyar, Tanjung Sari, and Tanjung Bintang (Lampung Selatan Regency, Lampung), Banjarnegara 1 (Banjarnegara Regency, Central Java), Lahihuruk (Waikabubak Regency, East Nusa Tenggara), Giri Mulya (Tanahbumbu District, South Kalimantan), and Tawaeli Health Center (Palu City, Central Sulawesi) conducted during 2018. This analysis was part of the PIS-PK implementation research conducted using the approach Participatory Action Research (PAR), through qualitative methods; in-depth interviews, Focus Group Discussion (FGD), and seeing the results of updating the data conducted by officers. Based on the results of the FGD with officers and in-depth interviews with the head of the puskesmas, it was found that all locus puskesmas had carried out preparations for the implementation of home visits including the preparation of human resources, carrying out on the job training (OJT), preparing logistics, conducting external socialization before conducting home visits. Home visit had only been conducted by data collection phase. It had not been integrated in existing program in puskesmas. Abstrak Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda nawacita, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Program ini menjadikan puskesmas sebagai pelopor pelaksanaan dengan mengedepankan pendekatan keluarga. Dengan cara ini diharapkan dapat meningkatkan jangkauan, sasaran, dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) juga menekankan esensi fungsi puskesmas pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dalam upaya promotif dan preventif. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan PIS-PK pada delapan puskesmas di lima provinsi, yaitu Puskesmas Wayurang, Puskesmas Karanganyar, Puskesmas Tanjung Sari, dan Puskesmas Tanjung Bintang (Kabupaten Lampung Selatan, Lampung), Puskesmas Banjarnegara 1 (Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah), Puskesmas Lahihuruk (Kabupaten Waikabubak, Nusa Tenggara Timur), Puskesmas Giri Mulya (Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan), dan Puskesmas Tawaeli (Kota Palu, Sulawesi Tengah) yang dilakukan selama tahun 2018. Analisis ini merupakan bagian dari riset implementasi PIS-PK yang dilaksanakan dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR), melalui metode kualitatif; wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), dan melihat hasil updating data yang dilakukan petugas. Berdasarkan hasil FGD dengan petugas dan wawancara mendalam kepala puskesmas diketahui bahwa seluruh puskesmas lokus telah melaksanakan persiapan pelaksanaan kunjungan rumah meliputi persiapan SDM, melaksanakan on the job training (OJT), mempersiapkan logistik, melakukan sosialisasi eksternal sebelum melakukan kunjungan rumah. Kunjungan rumah yang dilakukan baru bersifat pendataan, belum mengintegrasikan program yang ada di puskesmas.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
46

Abdullah, Syahriar, Sri Wijiastuti, Zandra Dwanita Widodo, Muhad Fatoni e Rissa Marina Widodo. "Strategi Memasyarakatkan Olahraga Sebagai Support System UMKM Ditengah Pandemi Covid-19". Jurnal Pengabdian Dharma Laksana 4, n. 1 (20 settembre 2021): 5. http://dx.doi.org/10.32493/j.pdl.v4i1.13174.

Testo completo
Abstract (sommario):
Pandemi Covid-19 memberikan kesan yang begitu mendalam bagi seluruh manusia dibumi. Perkembangan Covid-19 belum memperlihatkan penurunan yang berarti, masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dalam berkaktifitas baik di dalam rumah maupun diliuar rumah. Berbagai program dan kebijakan pemerintah diupayakan dalam penanggulangan serta penanganan Covid-19 ini. Pandemi Covid-19 menuntut para akademisi dan seluruh lapisan masyarakat untuk berkontribusi aktif melalui upaya semangat berkegiatan positif dalam rangka menumbuhkan harapan bangkit dan berdikari untuk bertahan hidup dengan aktifitas new normal ditengah pandemi. Hampir seluruh masyarakat di wilayah Jaten Karanganyar khususnya para UMKM menjaga kebiasaan baik dengan hidup bersih dan sehat untuk mengoptimalkan kesehatan. Pada kelompok UMKM Karangtaruna RW-19 Desa Jaten Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah, kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan. Kegiatan ini sebagai upaya perhatian, kepedulian, serta dukungan kesehatan untuk berkontribusi menggerakan perekonomian masyarakat. Kegiatan yang dilakukan adalah memasyarakatkan olahraga sebagai support system masyarakat pada khususnya pelaku UMKM ditengah pandemi Covid-19. Hakikat dari usaha memasyarakatkan kembali olahraga ditengah pandemi adalah menciptakan perubahan sosial masyarakat untuk beraktifitas fisik dilingkungan masyarakat di era new normal. Melalui sosialisasi dan edukasi memasyarakatkan, dan memberikan dukungan perbaikan fasilitas, membuat warga lebih memahami terkait dari pemahaman konsep memasyarakatkan olahraga sebagai support system penunjang kesehatan pelaku UMKM di wilayah jaten karanganyar ditengah pandemi ini dalam berwirausaha dengan harapan dapat membantu memulihkan roda perputaran ekonomi di Indonesia.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
47

Ikhwanun, Muhammad, e Hafizah Ghany Hayudinna. "Gerakan Literasi Sekolah: Upaya Meningkatkan Literasi Dasar Siswa". Indonesian Journal of Islamic Elementary Education 1, n. 1 (18 giugno 2021): 87–97. http://dx.doi.org/10.28918/ijiee.v1i1.3919.

Testo completo
Abstract (sommario):
Salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam menumbuhkan budaya literasi adalah melalui peluncuran Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang kemudian terbagi menjadi gerakan literasi sekolah, keluarga, dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi program gerakan literasi sekolah di MIS Karanganyar 02 Tirto Kabupaten Pekalongan beserta dengan faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa program yang dimiliki MIS Karanganyar 02 Tirto dalam mengimplementasikan gerakan literasi sekolah adalah pengadaan perpustakaan dan buku bacaan, kegiatan membaca sebelum jam pelajaran dimulai, menulis hasil bacaan, kunjungan perpustakaan dan pojok baca. Faktor yang mendukung implementasi program adalah kesadaran warga sekolah terhadap budaya literasi, ketersediaan perpustakaan dan pojok baca, partisipasi aktif warga sekolah dan orang tua siswa, sedangkan faktor penghambatnya adalah terbatasnya fasilitas pelengkap di perpustakaan, kejenuhan siswa terhadap membaca karena koleksi buku terbatas, kurangnya dukungan dari pemangku kebijakan tingkat atas serta adanya pandemik covid-19.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
48

Kurniawan, Itok Dwi, e Ismawati Septiningsih. "Sosialisasi Produk Hukum Tentang Undang-Undang Perlindungan Anak di Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 1 Tasikmadu Kabupaten Karanganyar". Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat 7, n. 1 (8 aprile 2023): 141–48. http://dx.doi.org/10.33061/awpm.v7i1.8268.

Testo completo
Abstract (sommario):
In essence, the regulation regarding children has been regulated in the Indonesian constitution, which is related to the regulation of human rights which is regulated in the 1945 Law of the Republic of Indonesia Article 28b paragraph 2 of the 2nd Amendment, August 18, 2000 clearly stipulates that children's rights are survival, growth and development as well as the right to protection from violence and discrimination. Childhood is a period of formation of character, personality and character. Forms of child protection are carried out from all aspects, starting with coaching in the family, social control over children's association. Law Number 35 of 2014 and also Law Number 11 of 2012 concerning the Juvenile Criminal Justice System principally aims to provide and protect children's rights so that they can live, grow and develop and participate optimally, and obtain protection from acts of violence and discrimination. The method of implementing this service is carried out in several activities, namely the survey stage, namely socialization. With the aim of realizing a Golden Generation of Child Protection Awareness
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
49

Irfananda, Muhammad Satya, Mohammad Muqoffa e Hardiyati Hardiyati. "STRATEGI PERANCANGAN ASHTĀṄGĀ YOGA ASHRAM DI KARANGANYAR, JAWA TENGAH". Arsitektura 15, n. 1 (14 luglio 2017): 325. http://dx.doi.org/10.20961/arst.v15i1.12204.

Testo completo
Abstract (sommario):
<p class="Abstract"><em>Ashtāṅgā Yoga Ashram</em> adalah sebuah bangunan retret yang mewadahi latihan dan pendalaman <em>ashtāṅgā y</em>oga. Antusiasme pegiat yoga yang tinggi di Kabupaten Karanganyar mendasari dirancangnya bangunan ini. Artikel ini membahas pemikiran dasar perancangan tentang bagaimana praktik <em>ashtāṅgā yoga</em> mempengaruhi rancangan dari bangunan ini. Bangunan <em>Ashtāṅgā Yoga Ashram</em> dibutuhkan karena tidak terdapat banyak tempat di Indonesia di mana orang-orang dapat secara spesifik mempelajari laku <em>ashtāṅgā yoga </em>yang terdiri dari delapan elemen (<em>yama, niyama, asana, pranayama, pratyahara, dharana, dhyana, samadhi</em>). Setiap elemen dari <em>ashtāṅgā yoga </em>tersebut memiliki tujuan khusus yang ingin dicapai. Berdasarkan karakter tersebut, setiap ruangan yang digunakan untuk berlatih pada bangunan ini harus didesain agar memiliki spesifikasi dan karakteristik khusus yang dapat mangokomodir kedelapan elemen dari <em>ashtāṅgā yoga </em>secara optimal. Didirikannya bangunan ini dapat menambah alternatif tempat bagi orang-orang untuk mendalami praktik yoga.</p><p class="Keywords"><strong><em>Kata-kunci</em></strong><em>: Ashtāṅgā Yoga, ashram, </em>Karanganyar<em>.</em><em></em></p>
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
50

Lutfiyani, Yulia Nilam Ainun, e Dyah Widi Astuti. "Public Private Community Partnership: Potensi Keterlibatan Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Edukasi Studi Kasus: Rumah Atsiri Indonesia". Sinektika: Jurnal Arsitektur 15, n. 2 (15 gennaio 2020): 63–71. http://dx.doi.org/10.23917/sinektika.v15i2.9859.

Testo completo
Abstract (sommario):
Rumah Atsiri Indonesia merupakan wisata edukasi yang berada Dukuh Watusambang, Desa Pumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, berasal dari hasil restorasi Pabrik Minyak Atsiri “Citronella” Indonesia-Bulgaria tahun 1963. Rumah Atsiri Indonesia menginginkan suatu pengembangan yang baik untuk mencapai visi misi dan tujuannya sebagai ikon Desa Plumbon dan berperan dalam pemberdayaan masyarakat sekitar. Akan tetapi dalam pelaksanaannya Rumah Atsiri Indonesia memiliki permasalahan berupa keterbatasan lahan, hubungan yang kurang baik dengan masyarakat sekitar, dan pengolahan limbah yang kurang maksimal. Padahal arah dan ukuran keberhasilan pengembangan sangat ditentukan oleh kesinergian antar pihak pelaku pengembangan, hal ini sejalan dengan pendapat Penabulu Foundation Civil Society Resource Organization dalam bahasan isu strategis “Kemitraan Pemerintah–Swasta–Komunitas”. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan observasi, study literature dan wawancara dilengkapi dengan sample questioner wisatawan yang dianalisa secara kuantitatif dan dideskripsikan hasilnya. Hasil penelitian berupa rekomendasi bagi Rumah Atsiri Indonesia terkait tahapan yang dilakukan dalam mencapai kerjasama yang dapat dilakukan, dan pemetaan sentalisasi kegiatan berdasarkan potensi-potensi yang dimiliki Desa Plumbon. Kesimpulannya peran dan hubungan antara pembuat kebijakan (pemerintah), Rumah Atsiri Indonesia, dan masyarakat sangat mempengaruhi keberhasilan tujuan dan arah pengembangan yang akan dilakukan.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Offriamo sconti su tutti i piani premium per gli autori le cui opere sono incluse in raccolte letterarie tematiche. Contattaci per ottenere un codice promozionale unico!

Vai alla bibliografia