Articoli di riviste sul tema "Invasif"

Segui questo link per vedere altri tipi di pubblicazioni sul tema: Invasif.

Cita una fonte nei formati APA, MLA, Chicago, Harvard e in molti altri stili

Scegli il tipo di fonte:

Vedi i top-50 articoli di riviste per l'attività di ricerca sul tema "Invasif".

Accanto a ogni fonte nell'elenco di riferimenti c'è un pulsante "Aggiungi alla bibliografia". Premilo e genereremo automaticamente la citazione bibliografica dell'opera scelta nello stile citazionale di cui hai bisogno: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver ecc.

Puoi anche scaricare il testo completo della pubblicazione scientifica nel formato .pdf e leggere online l'abstract (il sommario) dell'opera se è presente nei metadati.

Vedi gli articoli di riviste di molte aree scientifiche e compila una bibliografia corretta.

1

TEBOUL, J., e M. SLAMA. "Invasif ou non invasif ?" Réanimation 10, n. 2 (marzo 2001): 151–52. http://dx.doi.org/10.1016/s1164-6756(01)00110-4.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
2

Mukarromah, Miftahul, Ari Hayati e Hasan Zayadi. "Analisis Keanekaragaman Tumbuhan Invasif Di Kawasan Hutan Pantai Balekambang Desa Srigonco Kecamatan Bantur Kabupaten Malang". BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC) 6, n. 1 (11 agosto 2020): 46–53. http://dx.doi.org/10.33474/e-jbst.v6i1.296.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Balekambang Beach is the most visited beach destination in Malang Regency until the end of 2015. One of the invasive pathways of invasive plants is Tourism. The purpose of this study was to identify invasive plant species, diversity and compare the value of the diversity index with abiotic factors.This research method is descriptive with systematic sampling techniques using Belt Transect, and measurements of abiotic factors include edafic factors and climatic micro factors. Invasive alien plant species found in the Balekambang coastal forest are identified as seventeen species namely (Hemighraphis glaucescens), (Oplismenus sp), (Amomum coccineum), (Arenga obtusifolia), (Leucaena leucochephana), (Mimosa sp), (Cassia siamea), (Eupatorium odoratum), (Hyptis capitata), (Cynodon dactylon), (Sida rhombifolia), (Synedrella nudiflora), (Chromolaena odorata), (Leucaena leucochepala), (Mimosa pudica), and (Ruellia tuberosa) with the index value of invasive plant diversity in protected forests and production classified as high compared to mangroves. The results of the diversity index value with abiotic factors showed a positive (+) direction on soil sailinity where the R2 value was 0.5606 or 50%, which means it showed a relationship between soil salinity and an abundance of invasive plants in Balekambang coastal forest area of 50%. Keywords:invasive plants, Balekambang beach, belt transect, diversity ABSTRAK Pantai Balekambang adalah destinasi wisata alam pantai di Kabupaten Malang yang paling banyak dikunjungi hingga akhir tahun 2015.Salah satu jalur invasi dari tumbuhan invasif adalah Tourism (Wisata). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis tumbuhan invasif, keanekaragaman dan membandingkan nilai indeks keanekaragaman dengan faktor abiotik. Metode penelitian ini deskriptif dengan tehnik pengambilan sampling secara sistematis menggunakan Belt Transect, dan pengukuran faktor abiotik meliputi faktor edafik dan faktor mikro klimatik. Jenis spesies tumbuhan asing invasif yang terdapat di hutan pantai Balekambang diidentifikasi sebanyak tujuh belas spesies yaitu Hemighraphis glaucescens, Oplismenus sp, Amomum coccineum, Arenga obtusifolia, Leucaena leucochephana, Mimosa sp, Cassia siamea, Eupatorium odoratum, Hyptis capitata, Cynodon dactylon, Sida rhombifolia, Synedrella nudiflora.Chromolaena odorata, Leucaena leucochepala, Mimosa pudica, dan Ruellia tuberose dengan nilai indeks keanekaragaman tumbuhan invasif pada hutan lindung dan produksi tergolong tinggi dibanding mangrove. Hasil analisis uji korelasi nilai indeks keanekaragaman dengan faktor abiotik menunjukkan arah positif (+) pada salinitas tanah dimana nilai R2 sebesar 0.5606 atau 50%, yang artinya menunjukkan hubungan antara salinitas tanah dengan kelimpahan tumbuhan invasif di kawasan hutan pantai Balekambang sebesar 50%. Kata kunci: tumbuhan invasif, pantai Balekambang, belt transect, keanekaragaman
3

Nugraheni, Lintang Cyan, Bangkit Wiranata, Lailatul Azmi Nugrahaeni e Taufik Budhi Pramono. "Inventarisasi Jenis Ikan Hias dan Ancaman Invasifnya yang Dipasarkan di Kabupaten Purbalingga". Proceedings Series on Physical & Formal Sciences 5 (4 agosto 2023): 91–98. http://dx.doi.org/10.30595/pspfs.v5i.708.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Ikan invasif menjadi faktor utama penyebab kerentanan ikan endemik di Indonesia dan bahkan menyebabkan kepunahan. Ikan invansif sebagaian besar dimulai dari adanya introduksi ikan hias ke perairan umum, penting untuk melakukan pendataan dalam rangka pengendalian ikan invasif di Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis ikan hias yang dijual di Kabupaten Purbalingga dan tingkat ancaman invasifnya.pada penelitian ini pengambilan data dilakukan dengan menggunkan Survei aktif secara purposive dilakukan dengan menggunakan kuesioner kepada toko penjual ikan hias di Kabupaten Purbalingga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 21 spesies ikan hias dari 20 yang diperdagangkan yang termasuk dalam kategori berbahaya atau berpotensi invasif. Para penjual ikan hias yang menjadi responden tidak mengetahui bahwa jenis-jenis ikan hias yang mereka jual termasuk invasif dan berpotensi invasif. Hal tersebut menimbulkan risiko tinggi dan bahaya yang serius bagi ekosistem air apa bila tidak di imbangi dengan pengetahuan ikan invasif. Pelepas liaran ikan invasif dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem, menurunkan keanekaragaman hayati, dan bahkan mengancam kelangsungan hidup spesies asli di perairan tersebut. Edukasi tentang bahaya ikan invasif perlu ditingkatkan, tidak hanya pada penjual tetapi juga pada pembeli agar mereka tidak melepaskan ikan tersebut ke perairan umum. Perlu adanya regulasi pemerintah yang ketat pada impor ikan hias dalam rangka mengendalikan ikan invasif di Indonesia, pendataan dan edukasi tentang bahayanya perlu ditingkatkan. Dengan meningkatkan kesadaran tentang bahaya ikan invasif, diharapkan masyarakat dapat mengurangi dampak negatifnya pada ekosistem perairan.Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penting bagi para penjual ikan hias dan juga otoritas yang terkait.
4

Master, Jani, Sumianto, Santoso, Ahmad Fanani, Nur Alim, Ichan Prastika e Muhammad Yunus. "Potentially Invasive Plant Types in Way Kambas National Park". Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) 9, n. 1 (6 gennaio 2022): 24–33. http://dx.doi.org/10.23960/jbekh.v9i1.208.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Tumbuhan asing invasif merupakan salah satu ancaman bagi keanekaragaman hayati Indonesia. Tumbuhan ini dapat mengubah ekosistem dengan mendominasi lanskap. Mengingat besarnya dampak yang dapat ditimbulkan oleh invasi tumbuhan di kawasan konservasi, maka perlu dilakukan inventarisasi jenis-jenis tumbuhan yang berpotensi invasif di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), sehingga dampak negatif dari invasi akan mudah di cegah. Inventarisasi dilakukan dengan membuat plot analisis vegetasi pada empat tipe vegetasi di TNWK, yaitu vegetasi hutan, vegetasi hutan campuran, vegetasi rawa dan vegetasi alang-alang. Berdasarkan hasil analisis vegetasi, diperoleh 11 jenis tumbuhan berpotensi invasif di TNWK, yaitu Actinoscirpus grossus, Clidemia hirta, Chromolaena odorata, Fimbristylis ovata, Hyptis capitata, Imperata cylindrica, Isachne globosa, Lantana camara, Melaleuca leucadendron, Melastoma malabathricum, dan Mimosa pigra. Invasive alien plant species are a threat to Indonesia's biodiversity. These plants can change ecosystems by dominating landscapes. Given the magnitude of the impact that can be caused by plant invasions in conservation areas, it is necessary to carry out an inventory of potentially invasive plant species in Way Kambas National Park (TNWK), so that the negative impacts of these invasions can be easily prevented. . The inventory was carried out by plotting vegetation analysis on four types of vegetation in TNWK, namely forest vegetation, mixed forest vegetation, swamp vegetation, and alang-alang vegetation. Based on the results of the vegetation analysis, 11 species of plants that have the potential to be invasive in TNWK were found, namely Actinoscirpus grossus, Clidemia hirta, Chromolaena odorata, Fimbristylis ovata, Hyptis capitata, Imperata cylindrica, Isachne globosa, Lantana camara, Melaleuca leucadendron, Melastoma malabathricum, dan Mimosa pigra.
5

Purwowiyoto, Sidhi Laksono. "CT-FFR: Clinical Application". Indonesian Journal of Cardiology 39, n. 1 (21 agosto 2018): 50–54. http://dx.doi.org/10.30701/ijc.v39i1.796.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Invasive fractional flow reserve (FFR) is the gold standard for guiding decision making to identify patients who would benefit from revascularization. Now, computed tomography can also do that by using computational fluid dynamics to calculate fractional flow reserve values from coronary CT angiography image data sets, known as CT-FFR. CT-FFR as an alternative method beside invasive FFR enables the identification of lesion-specific in coronary tree noninvasively. CT-FFR has showed significant improvement in specificity and positive predictive value and decreasing the frequency of using invasive coronary angiography. Abstrak Pemeriksaan invasif fractional flow reserve (FFR) adalah standar emas untuk memandu pengambilan keputusan dalam mengidentifikasi pasien apakah yang mendapat manfaat dari revaskularisasi. Sekarang, computed tomography juga dapat melakukannya dengan menggunakan dinamika cairan terkomputasi untuk menghitung fractional flow reserve dari kumpulan data gambar angiografi koroner CT, yang dikenal sebagai CT-FFR. CT-FFR sebagai metode alternatif selain FFR invasif memungkinkan identifikasi spesifik lesi pada koroner secara non-invasif. CT-FFR telah menunjukkan peningkatan yang signifikan pada spesifisitas dan nilai prediksi positif dan penurunan frekuensi penggunaan angiografi koroner invasif.
6

SOEKERSI, HARI, e ERNY RAFIQAH. "Uji Diagnostik Utrasonografi Gray Scale Dibandingkan dengan Histopatologi pada Karsinoma Payudara Tipe Invasif di RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung". Indonesian Journal of Cancer 10, n. 3 (18 novembre 2016): 87. http://dx.doi.org/10.33371/ijoc.v10i3.436.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
ABSTRACTGray scale ultrasonography (US) is the best choice modality for invasive breast carcinoma. Invasive breast carcinoma is the commonest breast carcinoma (65-80%) and grouped into malignant breast tumor that invade adjacent tissue with distant metastses. The important parameters in evaluating invasive breast carcinoma in US are inhomogenous hypoechoic texture, irregular, spiculated border and posterior accoustic shadowing. Gray scale US can also showed architectural distorsion. The sensitivity and spesificity of US in evaluating invasif breast carcinoma are 89,1 % ang 79,1%. Objective: to evaluating the diagnostic value of US in detection of invasive breast carcinoma which is confirmed by histopathology examination at Hasan Sadikin Hospital, Bandung. Methods: this research is a diagnostic research that evaluate sensitivity, spesificity, negative predictive value and positive predictive value of US in detecting invasive breast carcinoma, which is confirmed by histological examination. Samples taken by consecutive admission sampling on 23 subjects. Diagnostic evaluation result of gray scale US and histopathology in invasive breast carcinoma at RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung shows characteristics including irregular margin and hipoechoic lesion (sensitivity 94,12%, specificity0,00%, PPV 72,7%, NPV 0,00%), inhomogenous texture (sensitivity 100%, specificity 16,67%, PPV 88,24%, NPV 100%), spiculated border (sensitivity 88,24%, specificity 66,67%, PPV 88,24%, NPV 66,67%), posterior acoustic shadow (sensitivity 100%, specificity 100%, PPV 100%, NPV 100%), and architectural distorsion (sensitivity 70,59%, specificity 66,67%, PPV 85,71%, NPV 44,44%). Gray scale US have a high sensitivity in diagnose invasive breast carcinoma that is confirmed with histopathology. Its specificity have a lower value compared with its sensitivity. ABSTRAKUltrasonografi (USG) gray scale merupakan modalitas pilihan yang tepat untuk karsinoma payudara tipe invasif. Karsinoma payudara tipe invasif merupakan karsinoma payudara yang paling sering (65%-80%) dan termasuk kelompok tumor ganas payudara yang menginvasi jaringan sekitar serta cenderung bermetastasis ke organ jauh. Parameter penting dalam menilai karsinoma payudara tipe invasif pada USG gray scale adalah gambaran hipoekhoik dengantekstur inhomogen, tepi ireguler, spikula, dan terdapat posterior accoustic shadowing. USG gray scale juga menunjukkan adanya distorsi jaringan. Nilai sensitivitas dan spesifisitas USG gray scale dalam menilai karsinoma payudara invasif sebesar 89,1% dan 79,1%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil uji diagnostik USG gray scale dalam mendeteksi karsinoma payudara tipe invasif yang dikonfirmasi oleh pemeriksaan histopatologi di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah uji diagnostik yang menilai sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi negatif, dan nilai prediksi positif USG gray scale dalam mendeteksi karsinoma payudara invasif yang dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan histopatologi. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive admission sampling pada 23 subjek penelitian. Hasil uji diagnostik USG gray scale dengan histopatologi pada karsinomapayudara invasif di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menunjukkan karakteristik USG gray scale berupa batas/tepi ireguler dan lesi hipoekhoik (sensitivitas 94,12%; spesifisitas 0,00%; PPV 72,73%; NPV 0,00%), tekstur inhomogen (sensitivitas 100%, spesifisitas 16,67%; PPV 77,27%; NPV 100%), spikula (sensitivitas 88,24%; sensitifitas 66,67%; PPV 88,24% NPV66,67%), posterior accoustic shadow (sensitivitas 100%, sensitifitas 100%; PPV 100%; NPV 100%), dan distorsi jaringan (sensitivitas 70,59%; spesifisitas 66,67%; PPV 85,71%; NPV 44,44). Penelitian ini menyimpulkan bahwa USG gray scale memiliki nilai sensitivitas yang tinggi dalam mendiagnosis karsinoma payudara invasif yang dikonfirmasi dengan histopatologi. Nilai spesifisitas USG gray scale lebih rendah dibandingakan nilai sensitivitasnya.
7

Dessirya, Endah. "Pemantauan transkutan non invasif: Co2 pada bayi dengan terapi High frequency oscillatory ventilation (HFOV): A literature review". Holistik Jurnal Kesehatan 17, n. 7 (29 novembre 2023): 640–49. http://dx.doi.org/10.33024/hjk.v17i7.12871.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Background: High Frequency Oscillatory Ventilation (HFOV) is an effective breathing apparatus in infants to optimize lung volume. Continuous monitoring of CO2 is required to determine diagnosis and therapeutic evaluation. The best standard method for partial pressure measurement of carbon dioxide (PCO2) is an invasive arterial blood gas analysis. Noninvasive monitoring of transcutaneous CO2 (TCPCO2) is a well-documented, noninvasive method for tracking ventilation in newborns.Purpose: Provide an overview and idea of the results of the literature review on non-invasive monitoring of transcutaneous CO2 in infants with High Frequency Oscillatory Ventilation (HFOV) therapy.Method: The form ofa literatur review. database searches are carried out through Summons, Proquest dan Sciencedirect, Pub Med articles, between 2010-2023. Then filtering was carried out using PICO (Population, Intervention, Comparative, Outcome) to obtain 10 suitable articles.Results: Based on several studies show that the most accurate CO2 monitoring is by blood gas analysis but non-invasive monitoring of transcutaneous CO2 (tcPCO2) can describe CO2 trends without repeated piercing and the results resemble venous blood gas analysis.Conclusion: Non-invasive monitoring of tcPCO2 can be applied to monitoring CO2 in infants using High Frequency Oscillatory Ventilation (HFOV) therapy so that CO2 can be monitored continuously.Keywords: High Frequency Oscillatory Ventilation; Infants; Non-Invasif Transcutaneous CO2Pendahuluan: High Frequency Oscillatory Ventilation (HFOV) merupakan alat bantu pernapasan yang efektif pada bayi untuk mengoptimalkan volume paru. Diperlukan pemantauan CO2 yang kontinu untuk menentukan diagnosis dan evaluasi terapeutik. Metode standar yang paling baik untuk pengukuran tekanan parsial karbondioksida (PCO2) adalah analisa gas darah arteri yang dilakukan secara invasif. Pemantauan non-invasif transcutaneous CO2 (TCPCO2) adalah metode non-invasif yang terdokumentasi dengan baik untuk melacak ventilasi pada bayi baru lahir. Tujuan: Memberikan gambaran dan gagasan dari hasilliterature review tentang pemantauan non-invasif transcutaneous CO2 pada bayi dengan terapi High Frequency Oscillatory Ventilation (HFOV).Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review. Penelusuran artikel akademik melalui Online Database pencarian melalui Summons, Proquest dan Sciencedirect, PubMed dari tahun 2010-2023. Kemudian dilakukan penyaringan dengan PICO (Population, Intervention, Comparative, Outcome) didapatkan 10 artikel yang sesuai.Hasil: Berdasarkan beberapa studi menunjukkan bahwa pemantauan CO2 paling akurat adalah dengan analisa gas darah namun pemantauan non-invasif transcutaneous CO2 (tcPCO2) dapat menggambarkan trend CO2 tanpa penusukan berulang dan hasilnya menyerupai dengan analisa gas darah vena.Simpulan: Pemantauan non invasive tcPCO2 dapat diterapkan untuk pemantauan CO2 pada bayi yang menggunakan terapi High Frequency Oscillatory Ventilation (HFOV) agar CO2 dapat terpantau secara kontinu.
8

Ervina, Rita, Eviana Norahmawati e Aina Angelina. "Profil Klinikopatologi Karsinoma Payudara di Instalasi Patologi Anatomi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang". Jurnal Klinik dan Riset Kesehatan 1, n. 1 (25 ottobre 2021): 12–21. http://dx.doi.org/10.11594/jk-risk.01.1.3.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Kanker payudara pada wanita menempati urutan pertama kanker primer tersering, dengan tingkat kematian tinggi. Penelitian ini bertujuan memberikan data gambaran dasar profil klinikopatologi dan imunohistokimia karsinoma payudara invasif karena belum ada data profil klinikopatologi kanker payudara di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini observasional deskriptif, teknik total sampling, desain penelitian Cross Sectional. Menggunakan data dari rekam medis di Instalasi Patologi Anatomi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang periode Januari 2018 - Maret 2020. Variabel yang diukur usia, lokasi payudara, jenis spesimen, histopatologi, derajat keganasan histopatolgis (grading), dan profil immunohstokimia. Hasil menunjukkan kejadian karsinoma payudara invasif terbanyak pada tahun 2019 sebanyak 270 kasus (50%), rentang usia tertinggi antara 46 - 55 tahun sebanyak 142 orang (28%). Teknik pengambilan sampel dengan cara mastektomi sebesar 316 (58%) dibandingkan biopsi sebanyak 226 (42%), lokasi tersering terjadinya karsinoma tidak didapatkan perbedaan bermakna antara payudara kanan atau kiri. Jenis histopatologi terbanyak Invasif Carcinoma of No Special Type (NST) sebesar 475 kasus (88%) dari 542 kasus karsinoma payudara invasif, derajat keganasan histopatologi terbanyak adalah grade III sejumlah 240 kasus (47%). Berdasarkan profil imunohistokimia, Luminal A merupakan kategori tebanyak sebesar 44 kasus (31%), dibandingkan Luminal B, Ekspresi HER2 ataupun kanker payudara tripel negatif. Kesimpulannya adalah usia terbanyak penderita karsinoma invasif payudara terjadi pada usia 46-55 tahun, tidak terdapat perbedaan distribusi karsinoma payudara pada payudara kanan atau kiri, jenis spesimen terbanyak diambil dari Teknik mastektomi, jenis histopatologi terbanyak yaitu invasive carcinoma of NST, derajat keganasan histopatologi terbanyak pada grade III, luminal A terbanyak pada pemeriksaan imunohistokimia karsinoma payudara invasif.
9

Ardian, Ardi, Ceva W. Pitoyo, Dita Adhitianingsih, Widayat Djoko Santoso e Siti Setiati. "Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Mortalitas 30 Hari pada Pasien Sakit Kritis dengan Kandidiasis Invasif yang Dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM)". Jurnal Penyakit Dalam Indonesia 4, n. 1 (30 marzo 2017): 11. http://dx.doi.org/10.7454/jpdi.v4i1.107.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Pendahuluan. Tingkat mortalitas kandidiasis invasif mencapai 30-70%. Setiap studi menunjukkan tingkat mortalitas yang berbeda pada studi dan sampel yang berbeda. Belum ada data mengenai profil dan analisis faktor mortalitas kandidiasis invasif pada pasien sakit kritis. Studi ini bertujuan untuk memberikan informasi profil kandidiasis invasif pada pasien sakit kritis beserta faktor faktor yang berpengaruh terhadap mortalitas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas tata laksana pasien sakit kritis dengan kandidiasis invasif.Metode. Desain penelitian adalah potong lintang, mengumpulkan data dari rekam medis pada seratus dua pasien sakit kritis dengan kandidiasis invasif. Pasien kandidiasis invasif adalah pasien dengan hasil kultur darah dan atau kultur cairan tubuh normal steril positif jamur spesies Candida. Data yang dikumpulkan meliputi data usia, spesies jamur candida penyebab, faktor risiko kandidiasis invasif, serta data faktor yang berpengaruh terhadap mortalitas yang meliputi ada tidaknya kondisi sepsis, nilai APACHE, ada tidaknya kondisi gagal napas,ada tidaknya gagal ginjal, waktu pemberian terapi antijamur,Charlson Index, dan tempat perawatan (ICU atau Non ICU). Uji analisis bivariat dengan uji chi square dilakukan terhadap masing masing faktor, yang dilanjutkan dengan uji multivariat regresi logistik untuk menilai faktor yang paling berhubungan terhadap mortalitas 30 hari.Hasil. Dari 102 sampel penelitian didapatkan laki laki 52,9% dan perempuan 47,1%. Median usia 53 tahun dengan angka mortalitas 68,6%. Spesies candida penyebab terbanyak adalah Candida tropicalis (34,3%) dan Candida parapsilosis (29,4%), tiga faktor risiko kandidiasis invasif terkait penyakit dasar adalah sepsis (78,9%), keganasan (42,15%), diabetes melitus ( 29,4%) sedangkan yang terkait terapi atau tata laksana adalah penggunaan antibiotik spektrum luas (99%), kateter vena sentral (77,5%), serta pemberian nutrisi parenteral (70,6%). Pada analisis multivariat regresi logistik, faktor yang paling berpengaruh terhadap mortalitas adalah sepsis berat ( p 0,001, OR 7,7, IK95% 2,4 – 24,7), Charlson Index ≥ 3 ( p 0,022, OR 3,5, IK95% 1,2 – 10,2), dan gagal napas (p 0,066, OR 2,733 IK95% 0,9 – 8,0).Simpulan. Pada pasien sakit kritis dengan kandidiasis invasif yang dirawat di RSCM, laki laki lebih banyak dari pada perempuan, dengan median usia 53 tahun, dan angka mortalitas 68,6%. Spesies candida terbanyak penyebab infeksi adalah Candida tropicalis dan Candida parapsilosis. Faktor risiko kandidiasis invasif terbanyak terkait penyakit dasar adalah sepsis sedangkan terkait terapi atau tata laksana adalah penggunaan antibiotik spektrum luas. Faktor faktor yang berhubungan dengan mortalitas 30 hari adalah kondisi sepsis berat dan Charlson index ≥3.Kata Kunci: faktor mortalitas, kandidiasis invasif, sakit kritis Factors Related to 30 day Mortality in Critically Ill Patients with Invasive Candidiasis in Cipto Mangunkusumo HospitalIntroduction. Mortality rate of invasive candidiasis is still high, approximately 30-70%. Every study has a variety mortality rate depend on study design and sample. There is no data in Indonesia about profile and mortality factors analysis in critically ill patients with invasive candidiasis. Methods. The Study design was cross sectional. We studied 102 hospitalized critically ill patients with invasive candidiasis. The demographic, clinical and laboratory data, the risk factors for invasive candidiasis and the outcome of each patient in 30 days were recorded. An analysis bivariate with chi square or Fisher’s test was carried out to analyse some factors such as age > 60 years old, severe sepsis, APACHE score > 20, respiratory failure, renal failure, delayed antifungal treatment > 72 hours after positive culture, Charlson index score, and ICU or non ICU patients. The logistic regression of multivariate analysis was carried out to identify the most influence of all mortality factors. Results. Among 102 identified sample, the majority was male (52.9%), the median age was 53 years old and the mortality rate was 68,6%. Laboratory candida findings came from blood sample (candidemia) (98.03%), liquor cerebrospinal (1.5%) and retina exudate (1.5%). The most common candida species were candida non albicans especially Candida tropicalis (34.3%) and Candida parapsilosis (34.3%). The risk factors for invasive candidiasis from this study related to underlying disease were sepsis (78.9%), malignancy (42.15%), diabetes mellitus (29.4%) and related to therapy or treatment were the usage of broad spectrum antibiotic (99%), central vein catheter (77.5%), and parenteral nutrition (70.6%). The result from multivariate analysis, severe sepsis (p 0.001, OR 7.7, IK95% 2.4 – 24.7), Ch arlson Index ≥3 (p 0.022, OR 3.5, IK95% 1.2–10.2), and respiratory failure (p 0.066, OR 2.7 IK95% 0.9 – 8.0) were independently associated with mortality. Conclusions. In Cipto Mangunkusumo hospital, most critically ill patients with invasive candidiasis was male, median age was 53 years old, and mortality rate was 68,6%. The most species candida caused infection were Candida tropicalis and Candida parapsilosis. The most risk factors of invasive candidiasis from underlying disease was sepsis and from the treatment was the usage of broad spectrum antibiotic. Severe sepsis, and Charlson index ≥3 were associated with a 30 day mortality in critically ill patients with invasive candidiasis.
10

Anggari, Roshinta Sony, Setyo Kurniawan e Margareta Kewa Lamak. "Perilaku Etis Saat Pelaksanaan Prosedur Invasif : Pengalaman Perawat Pada Perawatan Bayi Prematur". Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida 9, n. 1 (7 aprile 2022): 1–12. http://dx.doi.org/10.55500/jikr.v9i1.152.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Prognosa angka harapan hidup neonatus tergantung pada berat lahir dan usia kehamilan. Bayi prematur memerlukan proses penyesuaian dari kehidupan di dalam uterus ke luar uterus dan bayi prematur lebih sulit melewati proses adaptasi tersebut dibandingkan dengan bayi normal. Neonatal intensive care unit (NICU) merupakan unit khusus untuk perawatan bayi baru lahir, termasuk bayi prematur yang membutuhkan tindakan resusitasi sampai bayi benar-benar siap beradaptasi dengan lingkungan luar. Kondisi lingkungan di ruang NICU sangat kompleks dan pada umumnya menimbulkan stimulasi berlebihan. Stimulasi berlebihan yang dialami bayi prematur berupa bising, cahaya berlebihan, handling, serta tindakan invasive Perawatan bayi prematur di unit perawatan intensif dapat menimbulkan stimulasi berlebihan bahkan stres fisik pada bayi akibat prosedur invasif yang rutin dilakukan. Studi fenomenologi ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman perawat dalam mengambil keputusan untuk pelaksanaan tindakan invasif pada bayi prematur. Partisipan berjumlah 7 orang perawat di ruang perinatologi yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian mengidentifikasi tema perilaku etis saat pelaksanaan tindakan invasif antara lain: 1) memenuhi hak kebebasan pasien, 2) memberi manfaat dan meminimalkan bahaya ketidaknyamanan selama prosedur, dan 3) menerapkan keadilan selama tindakan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengevaluasi secara kuantitatif kemampuan pengambilan keputusan etik perawat dalam pelaksanaan tindakan invasif selama proses asuhan keperawatan pada bayi prematur.
11

Hasnaini, Hasnaini, Aswiyanti Asri e Henny Mulyani. "Hubungan Subtipe Molekuler dengan Densitas Tumor Infiltrating Lymphocytes Stroma pada Karsinoma Lobular Invasif Payudara". Health and Medical Journal 5, n. 1 (20 dicembre 2022): 01–09. http://dx.doi.org/10.33854/heme.v5i1.1145.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Pendahuluan: Karsinoma lobular invasif payudara merupakan karsinoma invasif payudara terbanyak ke dua dengan insiden mencapai hingga 15% dari seluruh karsinoma invasif payudara. Tumor Infiltrating Lymphocytes (TIL) adalah suatu respon imun tubuh dalam melawan pertumbuhan dan perkembangan tumor. Penilaian TIL stroma adalah suatu faktor prognostik karsinoma invasif payudara dan dihubungkan dengan luaran yang baik pada subtipe tripel negatif dan HER-2. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui karakteristik karsinoma lobular invasif dan untuk menganalisis hubungan subtipe molekuler dengan densitas TIL. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel karsinoma lobular invasif dari 3 laboratorium Patologi Anatomik di Padang sebanyak 30 kasus. Densitas TIL dinilai berdasarkan rekomendasi The International TILs Working Group, kemudian dikelompokkan rendah, intermediet, dan tinggi. Dilakukan pulasan imunohistokimia (IHK) ER, PR, HER-2 dan Ki67 untuk menentukan subtipe molekuler yaitu luminal A, luminal B, HER-2 positif dan tripel negatif. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square dengan nilai p<0,05 dianggap bermakna. Hasil: Sebagian besar karsinoma lobular invasif dengan densitas TIL rendah (70%), dengan subtipe molekuler terbanyak adalah luminal A. Analisis bivariat menunjukan densitas TIL rendah banyak pada luminal A, dan densitas TIL intermediet banyak pada luminal B. Analisis statistik menunjukkan hubungan yang bermakna antara subtipe molekuler dengan densitas TIL dengan nilai p=0,004. Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan adanya hubungan bermakna antara subtipe molekuler dengan densitas TIL pada karsinoma lobular invasif.
12

Rayani, Rayani, Tuti Arlita e Iqbar Iqbar. "Keanekaragaman Tumbuhan Berpotensi Invasif di Kawasan Ekowisata Lawe Gurah Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Aceh Teggara". Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 7, n. 4 (29 novembre 2022): 1102–11. http://dx.doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22340.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Tumbuhan berpotensi invasif merupakan tumbuhan asing yang berkembang dan menyebar di luar habitat alaminya. Tumbuhan ini didatangkan dari luar wilayah tumbuhnya secara alami dan mampu mengintroduksi pada habitat baru introduksi dan berpotensi menjadi ancaman pada kawasan ekosistem introduksi tumbuhan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui spesies tumbuhan berpotensi invasif yang terdapat di Kawasan Ekowisata Lawe Gurah Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Kabupaten Aceh Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Stratified random sampling. Hasil penelitian menemukan 59 spesies dari 30 suku (family) yang berpotensi invasif di Kawasan Ekowisata Lawe Gurah. Tumbuhan berpotensi invasif tersebut ini terdiri dari 41 spesies strata semai/tumbuhan bawah, 10 spesies pancang, 3 spesies tiang dan 5 spesies pohon. Tumbuhan berpotensi invasif tersebut memiliki Indeks Nilai Penting (INP) yang berbeda pada setiap strata. Spesies Ageratum conyzoides merupakan tumbuhan semai.tumbuhan bawah dengan INP tertinggi yaitu 19,94%, Piper aduncum merupakan spesies dengan INP tertinggi pada strata pancang yaitu 100,87%, Hibiscus macrophyllus adalah spesies dengan INP tertinggi dari strata tiang dan pohon dengan nilai masing-masing yaitu 166,62% dan 108,62%. Indeks keanekaragaman tumbuhan berpotensi invasif di Kawasan Ekowisata Lawe Gurah adalah semai/tumbuhan bawah 3,08; pancang 1,45; tiang 0,98; dan pohon 1,13. Tumbuhan strata semai/tumbuhan bawah merupakan kelompok yang memiliki tumbuhan berpotensi invasif dengan keanekaragaman tertinggi di Kawasan Ekowisata Lawe Gurah.Kata kunci: Tumbuhan berpotensi invasif , Kawasan-Ekowisata, Lawe Gurah Taman Nasional Gunung Leuser
13

Gaudy-Marqueste, C., A. Levy-Bencheton, S. Monestier, S. Hesse, L. Ouafik, M. A. Richard e J. J. Grob. "Mélanome invasif sous vemurafenib". Annales de Dermatologie et de Vénéréologie 139, n. 12 (dicembre 2012): B266—B267. http://dx.doi.org/10.1016/j.annder.2012.10.483.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
14

Wijayanti, Dianita, Naimah Naimah e Ari Kusmiwiyati. "Penggunaan metode 5s (swaddling, side, shushing, sucking dan swinging) dalam menurunkan respon nyeri pada bayi". Jurnal Riset Kebidanan Indonesia 6, n. 1 (4 luglio 2022): 47–50. http://dx.doi.org/10.32536/jrki.v6i1.210.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Latar belakang: Nyeri yang tidak segera ditangani akan menimbulkan efek peningkatan irama jantung, pernafasan lebih cepat, dan berdampak pada psikologis anak. Metode Harvey 5S (swaddling, side, shushing, sucking, dan swinging) merupakan perawatan yang meniru keadaan dalam rahim, sehingga meningkatkan rasa nyaman pada bayi. Tujuan: untuk mengidentifikasi tindakan invansif minor pada bayi, penerapan metode 5s dan efektivitas metode 5s dalam menurunkan nyeri secara fisik dan psikologis. Metode: Metode yang digunakan adalah Traditional Literature Review yang didapatkan dari 4 database yaitu Pubmed, Google Scholar, Science Direct, dan Wiley dengan langkah awal pencarian dengan memasukkan kata kunci sesuai dengan tema studi literatur dengan terbitan 5 tahun terakhir, kemudian jurnal disaring sesuai dengan tema. Hasil: tindakan invasif yang sering didapat oleh bayi yaitu imunisasi, pengambilan darah, dan Retinopathy of Prematurity. Kelima metode Harvey dapat diterapkan pada bayi yang mendapat tindakan invasif guna menurunkan respon nyeri sehingga meminimalisir dampak psikologis. Teknik yang sering digunakan adalah teknik swaddling dan sucking. Teknik ini membantu untuk menurunkan respon nyeri dan mengurangi dampak psikososial. Kesimpulan: pemberian metode 5S selama dan pasca tindakan invasif efektif dalam menurunkan durasi tangisan dan mendukung perkembangan psikososial anak yaitu rasa percaya dan tidak percaya.
15

UMAR, USMAN, e RISNAWATY ALYAH. "PEMANTAUAN HEMOGLOBIN DARAH DENGAN NON-INVASIVE MENGGUNAKAN SENSOR NEAR INFRARED LED IR 940NM". Jurnal INSTEK (Informatika Sains dan Teknologi) 5, n. 1 (22 aprile 2020): 93. http://dx.doi.org/10.24252/instek.v5i1.13690.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Kandungan hemoglobin umumnya digunakan dalam analisis klinis dalam mendiagnosis anemia, mengidentifikasi perdarahan, dan mengelola transfusi sel darah merah.. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat ukur hemoglobin darah sistem noninvasif. Sistem noninvasif ini menggunakan sensor Near Infrared (NIR) dengan LED dan Photodiodes dengan panjang gelombang 940 nm. Metode pengembangan alat ini dengan tahapan, antara lain, persiapan pembuatan alat dengan melakukan studi literatur menghasilkan model dan pembuatan alat serta alat pengujian. dengan membandingkan teknik invasif dan non-invasif. Hasil penelitian ini menghasilkan alat ukur hemoglobin yang sederhana, mudah digunakan dan tanpa mengambil sampel darah untuk secara rutin mengukur hemoglobin dengan biaya rendah. Analisis hasil pegujian dengan menggunakan analysis varian dan uji-t yang menunjukkan bahwa alat yang didesain dapat digunakan untuk memantau hemoglobin darah...Kata Kunci: Hemoglobin, Invasive .non-invasive, Sensor, ANOVA
16

Zamzami, Zuhirman. "Penatalaksanaan Terkini Batu Saluran Kencing di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Indonesia". Jurnal Kesehatan Melayu 1, n. 2 (25 aprile 2018): 60. http://dx.doi.org/10.26891/jkm.v1i2.2018.60-66.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Batu saluran kencing merupakan masalah dalam bidang urologi yang memerlukan perhatian karena prevalensinya yang terus meningkat. Penelitian ini berujuan untuk mengevaluasi penatalaksanaan terkini penatalaksanaan batu saluran kencing di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif. Penelitiian dilaksanakan di rumahsakit Arifin Achmad Pekanbaru, Semua catatan medis pasien batu saluran kencing periode 2010-2016 direview untuk mendapatkan karakteristik, pola dan penatalaksanaan batu saluran kencing. Terdapat 1418 pasien batu saluran kencing yang ditatalaksana di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dimana yang terbanyak batu ureter (49,1%) dan dikuti oleh batu ginjal (37,5%) serta batu buli (13,4%). Penatalaksanaan batu saluran kencing sebagian besar (72%) dengan tindakan non invasif dan invasif minimal sedangkan 28% dengan tindakan operasi terbuka (invasif). Dapat disimpulkan penatalaksanaan terkini batu saluran kencing di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru sebagian besar adalah tindakan non invasif dan minimal invasif sedangkan tindakan operasi terbuka (invasif) lebih sedikit. Terdapat perbaikan fungsi ginjal secara berbeda bermakna (p < 0,0001, p < 0,002) kadar ureum dan kreatinin sebelum dan sesudah penatalaksanaan batu saluran kencing pada pasien batu saluran kencing dengan gangguan fungsi ginjal (uropati obstruktif).
17

Sutjipto, Fiolita Indranita, e Adhi Teguh Perma Iskandar. "Karakteristik Bayi Baru Lahir dengan Resusitasi Berkaitan dengan Kebutuhan Jenis Alat Bantu Napas Saat Lahir". Sari Pediatri 24, n. 2 (30 agosto 2022): 83. http://dx.doi.org/10.14238/sp24.2.2022.83-90.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Latar belakang. Bayi lahir tidak bugar sering mengalami kegagalan adaptasi pernapasan. Kondisi tersebut membutuhkan resusitasi, stabilisasi, yang selanjutnya membutuhkan alat bantu napas bertekanan positif berkelanjutan. Alat bantu napas berfungsi untuk menjaga patensi saluran pernapasan, pertukaran gas di alveoli secara efektif, dan membantu proses humidifikasi. Tujuan. Penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk mempersiapkan berbagai jenis alat bantu napas yang sesuai pada unit-unit perawatan intensif neonatus di rumah sakit. Metode. Penelitian dilakukan Di RSCM pada periode 2019 sampai dengan 2020, hasil dari penelitian sebanyak 179 (59,8%) bayi lahir membutuhkan resusitasi dan menggunakan alat bantu napas non-invasif, sisanya 121 (40,2%) membutuhkan alat bantu napas invasif. Hasil. Bayi yang memerlukan alat bantu napas invasif memiliki karakteristik seperti usia gestasi 30,27 (±3,5) minggu, berat badan lahir 1200 (415;4430) gram, jenis kelamin laki-laki 66 bayi dan perempuan 55 bayi, skor APGAR usia menit ke-5 5,5 (±1,7). Kesimpulan. Semakin kecil usia gestasi, berat lahir, skor APGAR maka semakin tinggi resiko untuk mendapat alat bantu napas invasif. Dengan demikian, bayi dengan karakteristik di atas harus dilahirkan di fasilitas kesehatan yang memiliki alat bantu napas invasif maupun non-invasif.
18

Kurniawaty, Juni, Bhirowo Yudo Pratomo e Fatkhur Roofi Khoeri. "Monitoring Hemodinamik Non Invasif Perioperatif". Jurnal Komplikasi Anestesi 7, n. 1 (1 novembre 2019): 55–66. http://dx.doi.org/10.22146/jka.v7i1.7377.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Manajemen hemodinamik bertujuan untuk mengoptimalkan tekanan perfusi dan hantaran oksigen untuk mempertahankan atau mengembalikan metabolisme seluler yang adekuat pada periode perioperatif. Untuk mengoptimalkan fungsi kardiopulmoner, manajemen hemodinamik menekankan pada pemberian cairan dan agen vasoaktif untuk mendapatkan target nilai variabel hemodinamik. Selain variabel hemodinamik dasar seperti tekanan darah dan laju jantung, ada variabel hemodinamik lainnya seperti preload jantung berbasis tekanan atau volume, variabel dinamis preload jantung, dan variabel aliran darah (stroke volume,cardiac output). Beragam teknologi invasif, kurang invasif, dan non invasif pemantauan hemodinamik saat ini tersedia untuk menilai variabel hemodinamik di ruang operasi atau unit perawatan intensif.
19

Nani, Nani, e Masrul Syafri. "Diagnosis dan Tatalaksana Klaudikasio Intermiten". Jurnal Kesehatan Andalas 7 (29 luglio 2018): 126. http://dx.doi.org/10.25077/jka.v7i0.840.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Klaudikasio intermiten adalah ketidaknyamanan otot ekstremitas bawah yang dirasakan saat latihan dan hilang dengan istirahat dalam 10 menit. Pasien akan merasakan kelelahan otot, sakit atau kram pada saat aktivitas. Klaudikasio intermiten merupakan gejala yang paling sering muncul pada penyakit arteri perifer. Proses atherosklerosis merupakan penyebab dasar munculnya klaudikasio intermiten. Diagnosis klaudikasio intermiten ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan ABI, dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti DUS, CTA, MRA, dan DSA. Penatalaksanaan klaudikasio intermiten terdiri dari optimalisasi kontrol faktor resiko dan gejala. Pilihan terapi untuk meredakan gejala terdiri dari terapi non invasif (dengan latihan dan obat-obatan) dan terapi invasif (revaskularisasi). Sampai saat ini masih terdapat perdebatan efektifitas antara terapi invasif dan terapi non invasif.
20

Saprudin, Saprudin, Taufik Budhi Pramono, Taufiq Wahyu Prasetyo Aji e Bangkit Wiranata. "Keberadaan Ikan Jaguar (Parachromis managuensis) (Günther, 1867), di Bagian Tengah Sungai Klawing Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah". Proceedings Series on Physical & Formal Sciences 5 (4 agosto 2023): 99–102. http://dx.doi.org/10.30595/pspfs.v5i.709.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui keberadaan ikan invasif yang termasuk kategori berbahaya di Sungai Klawing Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode survei langsung dan penangkapan ikan dibantu oleh nelayan setempat. Jenis-jenis ikan invasif yang diperoleh diidentifikasi menggunakan Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, Dan Keamanan Hasil Perikanan Nomor 97/Kep-BKIPM/2020 Pemetaan Sebaran Jenis Ikan Bersifat Invasif Di Indonesia. Ikan jaguar (Parachromis managuensis) ditemukan sebanyak 6 ekor di daerah Desa Lamongan Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga.Ikan jaguar (Parachromis managuensis) yang termasuk dalam kategori berbahaya telah ada di bagian tengah Sungai Klawing. Perlu dilakukannya sosialisasi dan pemahaman tentang jenis, bahaya ikan invasif terhadap lingkungan perairan kepada masyarakat.
21

Kurniawaty, Juni, Bowo Adiyanto e Yuri Sadewo. "Penggunaan Non-Invasive Ventilation pada Pasien COVID-19". Jurnal Komplikasi Anestesi 9, n. 1 (9 giugno 2023): 10–17. http://dx.doi.org/10.22146/jka.v9i1.8499.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Pasien COVID-19 derajat berat dan kritis biasanya memerlukan rawat inap di rumah sakit dan dukungan ventilasi mekanis invasif dan/atau non-invasif. Non-Invasive Ventilation (NIV) digunakan pada kasus yang memerlukan ekalasi terapi oksigen standar ke tingkat yang lebih tinggi. NIV juga dapat digunakan untuk mengurangi intubasi dini, namun penggunaan NIV jangka panjang tidak direkomendasikan. NIV diketahui tidak menurunkan angka intubasi. Kami melaporkan pasien seorang perempuan berusia 52 tahun dengan diagnosis terkonfirmasi COVID-19 derajat berat. Pasien dirawat di ICU dengan penggunaan HFNC dan NIV selama perawatan. Penggunaan NIV pada pasien yang tepat dan waktu yang tepat dapat menetukan prognosis pasien. Penyapihan NIV secara bertahap dapat mempertahankan PO2 dan mengurangi kebutuhan fraksi oksigen pasien. Kondisi pasien dapat membaik dan menjadi survivor COVID-19.
22

Halimah, Halimah, e Reta Renylda. "Pengaruh penerapan teknik distraksi audiovisual terhadap kecemasan anak talasemia dan non-talasemia saat tindakan invasif". E-Jurnal Medika Udayana 12, n. 7 (21 luglio 2023): 1. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2023.v12.i07.p01.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
ABSTRAK Talasemia merupakan penyakit kronik kelainan darah bawaan akibat defisiensi rantai ? hemoglobin yang membutuhkan hospitalisasi berulang. Tindakan invasif tidak hanya menimbulkan nyeri tapi juga kecemasan. Kecemasan berulang yang tidak diintervensi dapat menyebabkan masalah kesehatan mental. Tujuan studi ini untuk mengetahui pengaruh teknik distraksi audiovisual dalam menurunkan kecemasan saat tindakan invasif baik pada anak talasemia dan non-talasemia. Penelitian quasi eksperiment ini dilakukan pada anak talasemia dan non talasemia pada 3 Rumah sakit di Jambi dengan control group design. Responden dibagi 2 yaitu kelompok intervensi dan kontrol dengan masing-masing 15 anak usia pra sekolah dan sekolah. Kecemasan anak talasemia dan non talasemia dibandingkan, kemudian kecemasan anak yang mendapat tindakan invasif juga dibandingkan antara kelompok kontrol dan yang diberi intervensi teknik distraksi audiovisual. Hasil penelitian, tidak ada perbedaan signifikan antara kecemasan anak talasemia dan non talasemia yang dilakukan tindakan invasif tanpa intervensi audiovisual dengan nilai p 0,182, dan nilai p 0,573 pada kelompok intervensi audiovisual. Ada pengaruh teknik distraksi audiovisual terhadap penurunan kecemasan anak, baik anak talasemia ataupun non-talasemia dengan nilai p 0,0001. Setiap anak mengalami kecemasan saat hospitalisasi terutama pada prosedur invasif, sehingga baik anak talasemia maupun non talasemia perlu mendapatkan intervensi keperawatan salah satunya adalah dengan teknik distraksi audiovisual. Kata kunci : Teknik distraksi audiovisual; kecemasan anak; talasemia; non talasemia; tindakan invasif
23

Snyder, Michael, e Pauline Toulet. "Le paiche, invasif et menacé". Books N° 109, n. 7 (8 luglio 2020): 56–61. http://dx.doi.org/10.3917/books.109.0056.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
24

D., Y. M. "Biomnis : dépistage prénatal non invasif". Option/Bio 25, n. 517 (novembre 2014): 7. http://dx.doi.org/10.1016/s0992-5945(14)71981-6.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
25

D, Y. M. "Illumina : dépistage anténatal non invasif". Option/Bio 28, n. 561-562 (maggio 2017): 6. http://dx.doi.org/10.1016/s0992-5945(17)30089-2.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
26

De Chillou, Christian. "Bilan non invasif du postinfarctus". Archives des Maladies du Coeur et des Vaisseaux - Pratique 2005, n. 141 (settembre 2005): 8. http://dx.doi.org/10.1016/s1261-694x(05)88106-4.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
27

Chaâbane, A., B. Ben Nasr, F. Mnif, G. Abid, H. Fourati e M. Abid. "Association macroprolactinome invasif et cancers". Annales d'Endocrinologie 75, n. 5-6 (ottobre 2014): 435. http://dx.doi.org/10.1016/j.ando.2014.07.555.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
28

Lucet, J. C., e B. Grandbastien. "Antisepsie cutanée avant geste invasif". Journal des Anti-infectieux 19, n. 1 (marzo 2017): 32–37. http://dx.doi.org/10.1016/j.antinf.2017.01.005.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
29

Sofiyah, Yusi, Eli Lusiani e Anne Rosliana. "PEMBEDONGAN BERPENGARUH TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA BAYI YANG DILAKUKAN TINDAKAN INVASIF AMBIL DARAH". Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah 7, n. 1 (30 giugno 2020): 9–16. http://dx.doi.org/10.33867/jka.v7i1.159.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Bayi baru lahir akan mendapatkan beberapa kali tindakan invasif, sehingga bayi akan memiliki pengalaman nyeri. Bayi akan mengalami ketidaknyamanan akibat nyeri yang dapat diobservasi melalui tangisan. Pembedongan adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menenangkan bayi. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi pengaruh pembedongan terhadap penurunan tingkat nyeri pada bayi yang dilakukan tindakan invasif ambil darah. Dengan menggunakan desain quasi eksperimental dengan teknik post test with control group, terhadap 36 bayi, didapatkan bahwa tingkat nyeri pada kelompok intervensi lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Hasil uji statistik dengan uji Mann-Whitney yang telah dilakukan didapatkan hasil p-Value 0,000 (α=0,05) sehingga terdapat pengaruh pembedongan terhadap penurunan tingkat nyeri pada bayi yang dilakukan tindakan invasif ambil darah.Pembedongan sebagai salah satu intervensi nonfarmakologi yang efektif dan efisien untuk mengurangi nyeri pada bayi saat dilakukan tindakan invasif ambil darah.
30

Hioe, Andy Santoso. "Pengukuran Diameter Selubung Nervus Optikus (Optic Nerve Sheath Diameter) Berbasis Ultrasonografi: Metode Pemantauan Tekanan Intrakranial Non-invasif Selanjutnya?" Cermin Dunia Kedokteran 49, n. 2 (1 febbraio 2022): 108–11. http://dx.doi.org/10.55175/cdk.v49i2.201.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Pemantauan tekanan intrakranial dibutuhkan sebagai upaya untuk menghindari kerusakan otak sekunder. Pemeriksaan baku emas untuk pemantauan ini masih bersifat invasif dan meningkatkan risiko infeksi dan perdarahan. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan non-invasif yang dapat menggambarkan tekanan intrakranial secara kontinu. Salah satu pemeriksaan tersebut adalah pengukuran diameter selubung nervus optikus berbasis ultrasonografi. Pemeriksaan ini telah terbukti mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang baik dan berkorelasi baik dengan tekanan intrakranial. Pemeriksaan ini juga murah, aman, cepat, dan dapat diulang. Intracranial pressure monitoring is important to prevent secondary brain injury. The “gold standard” measurement is still invasive and with infection and haemorrhage risks. Hence, non-invasive measurement of intracranial pressure is needed. One of the measurements is ultrasonographic measurement of optic nerve sheath diameter. This method has been proven to have high sensitivity and specificity and has a good correlation to intracranial pressure. It is also a low-cost, safe, quick, and easily repeatable measurement.
31

Wulandari Dewi Susilawati. "KANKER LEHER RAHIM (CANCER CERVIX) SEBAGAI PEMBUNUH WANITA TERBANYAK DI NEGARA BERKEMBANG". Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram 7, n. 1 (29 aprile 2021): 44–54. http://dx.doi.org/10.33651/jpkik.v7i1.231.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Di seluruh dunia, kanker serviks sebagian besar terdeteksi pada stadium akhir, sehingga umumnya disebut penyakit bisu. Serviks uterus adalah bagian terendah dari rahim wanita. Sebagian besar terus terletak di panggul, tetapi bagian dari serviks terletak di vagina, di mana ia menghubungkan rahim dengan vagina. Kanker serviks terjadi ketika sel-sel serviks berubah dengan cara yang mengarah pada pertumbuhan abnormal dan invasi jaringan atau organ tubuh lainnya. Seperti semua kanker, kanker leher rahim jauh lebih mungkin untuk disembuhkan jika terdeteksi dini dan segera diobati. Salah satu fitur kunci dari kanker serviks adalah perkembangannya yang lambat dari jaringan serviks yang normal, menjadi perubahan prakanker (atau displastik) dalam jaringan, untuk kanker invasif. Kemajuan yang lambat melalui berbagai perubahan prekanker sangat penting karena memberikan peluang untuk pencegahan dan deteksi dini serta pengobatan. Kanker invasif berarti kanker mempengaruhi jaringan serviks yang lebih dalam dan mungkin telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Penyebaran ini disebut metastasis. Kanker serviks tidak selalu menyebar, tetapi kanker yang paling sering menyebar ke paru-paru, hati, kandung kemih, vagina, dan / atau dubur. Kanker invasif dengan cara ini bisa menyebabkan kematian. Tinjauan literatur ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang kanker serviks yang diharapkan berdampak pada peningkatan layanan kesehatan khususnya peningkatan tingkat pengetahuan tentang kanker serviks dan pencegahannya pada tahap awal untuk mengurangi kejadian kanker serviks dan kematian karena kanker serviks, khususnya di Indonesia.
32

Sipayung, Yuni Anjelita Br, Novriyanti Novriyanti, Christine Wulandari e Dian Iswandaru. "SPESIES TUMBUHAN INVASIF DI AREA REHABILITASI EKOSISTEM GAMBUT TAHURA ORANG KAYO HITAM PROVINSI JAMBI". Jurnal Hutan Tropis 11, n. 1 (31 marzo 2023): 33. http://dx.doi.org/10.20527/jht.v11i1.15990.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Ekosistem gambut yang kaya akan bahan organik sangat rapuh dan rentan terjadi kebakaran. Karakteristik ekosistem gambut yang unik memerlukan regenerasi dan permudaan alam yang dapat membantu memperbaiki pemulihan ekosistem gambut, terutama dari spesies yang berdampak negatif, misal spesies invasif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberadaan spesies tumbuhan invasif di ekosistem gambut Taman Hutan Raya Orang Kayo Hitam (Tahura OKH) Provinsi Jambi. Penelitian dilakukan pada September 2021 di areal rehabilitasi PT PLN di dalam kawasan Tahura OKH seluas 195 Ha. Intensitas sampling yang digunakan yaitu 1 % dengan total 48 plot. Berdasarkan hasil analisis vegetasi, dari ke-14 spesies tumbuhan yang tercatat ada spesies yang tergolong invasif, yaitu alang-alang (Imperata cylindrica), senggani (Melastoma candidum), rumput Israel (Asystasia gangetica), bandotan (Ageratum conyzoides), dan rumput teki (Cyperus rotundus). Sisanya berpotensi menjadi invasif ditinjau dari frekuensi temuan dan dominansinya di dalam kawasan Tahura OKH.
33

SANTOSO, ARIS PRIO AGUS, Musta'in Musta'in, Endrat Kartiko Utomo e Aknes Galih Sumirat. "ANALISIS YURIDIS TINDAKAN INVASIF OLEH PERAWAT PADA PRAKTIK KEPERAWATAN MANDIRI". Jurnal Delima Harapan 9, n. 1 (28 febbraio 2022): 37–50. http://dx.doi.org/10.31935/delima.v9i1.149.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Pasal 1 Permenkes No. 290/Menkes/Per/III/2008 menyebutkan bahwa tindakan invasif adalah suatu tindakan medis yang diakui sebagai kewenangan dari dokter. Fakta di lapangan masih terdapat perawat yang melakukan tindakan invasif tanpa adanya pengawasan dari dokter, padahal kewenangan melaksanakan tindakan medis hanya diperoleh apabila ada pelimpahan wewenang dari dokter. Di sinilah terjadi terjadinya tumpang tindih mengenai tugas dan wewenang perawat yang melakukan tindakan invasif pada praktik keperawatan mandiri. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengetahui kewenangan dan perlindungan hukum bagi perawat yang melakukan tindakan invasif pada praktik mandiri. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif-sosiologis dengan pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari kajian kepustakaan dan juga perundang-undangan atau statuta aproach, dan data sekunder diperoleh dengan teknik purposive sampling. Tipe desain dalam penelitian ini adalah Descriptive Design. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa perawat yang telah memiliki ijazah profesi, SIPP dan juga sertifikat kompetensi memiliki kewenangan melakukan tindakan invasif. Kewenangan yang lahir merupakan keadaan overmacht sehingga menimbulkan kewenangan atributif dari hukum perikatan. Kewenangan tersebut diperbolehkan selama dilakukan sesuai dengan Standar. Perlindungan hukum diberikan kepada perawat secara preventif yakni dengan melakukan pembinaan dan pengawasan oleh dinas kesehatan dan juga organisasi profesi PPNI meskipun belum ada Peraturan Daerah yang mengatur tentang tindakan tersebut.
34

Komala Hadi, Debbie Rose. "Spektrum Klinis Infeksi Streptococcus Grup A pada Anak". Cermin Dunia Kedokteran 50, n. 11 (1 novembre 2023): 627–31. http://dx.doi.org/10.55175/cdk.v50i11.1009.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Streptococcus Grup A (SGA) atau Streptococcus pyogenes, merupakan bakteri yang sering menyebabkan infeksi saluran napas dan infeksi kulit pada anak. Organisme ini juga dapat menimbulkan infeksi invasif, yaitu sindrom syok toksik streptococcal dan necrotizing fasciitis; serta berbagai komplikasi dan sekuele, di antaranya demam rematik akut, glomerulonefritis akut pasca-Streptococcus, artritis reaktif pasca-Streptococcus dan pediatric autoimmune neuropsychiatric disorders associated with Streptococcus pyogenes (PANDAS). Peningkatan kasus infeksi SGA, baik invasif maupun non-invasif, dengan puncaknya di akhir tahun 2022 lalu, khususnya pada populasi anak, telah menjadi perhatian di beberapa negara. Klinisi sangat perlu mengenali berbagai spektrum klinis infeksi SGA, khususnya pada populasi anak.
35

Achmad, Himawan, Laili Martini, Sutopo Aris Wibowo e Lantip Nugroho. "SEBARAN, POTENSI INTRODUKSI, DAN PENGENDALIAN IKAN BERBAHAYA/INVASIF DAN BERPOTENSI INVASIF DI YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA". Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 1, n. 1 (5 marzo 2018): 61. http://dx.doi.org/10.15578/jppi.1.1.2018.61-72.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Pengendalian penyebaran ikan berbahaya, invasif dan berpotensi invasif di Indonesia terutama bertumpu pada pelarangan lalu lintas ikan pada pintu pemasukan dan pengeluaran, belum terhadap peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat. Di lain pihak, regulasi yang mengatur lalu lintas ikan tersebut minim dan upaya penegakan hukum terhadap perdagangan dan budidayanya belum maksimal. Akibatnya 78 jenis ikan berbahaya dari total 152 yang dilarang masuk ke Indonesia tersebar di pusat perdagangan ikan hias dan perairan umum. Sehingga edukasi kepada publik perlu ditingkatkan sejalan dengan perbaikan regulasi melalui pemetaan sebarannya sebagaimana dilakukan dalam studi ini. Survei dilakukan di Yogyakarta dan sekitarnya untuk menginventarisir penyebaran spesies target di lokasi perdagangan ikan hias dan mendapatkan gambaran persepsi responden terhadap pelepasliaran. Penelitian ini menemukan bahwa peran manusia signifikan dalam introduksi ikan asing pada habitat baru, tercermin dari propagule pressure, yang dianalisa dengan statistika bayesian, pada 8 dari total 29 spesies target mencapai lebih dari 100 individu. Ditemukan Atractosteus spatula, Pygocentrus nattereri, dan Arapaima gigas yang berbahaya bagi manusia, diperdagangkan dengan persentase sebaran masing-masing 41 %, 30 %, dan 13 %. Analisa varian dua arah menunjukkan responden yang berlokasi mandiri menyediakan lebih banyak jenis ikan target (p<0,05). Survei untuk menggali pengetahuan, kesadaran, dan tanggungjawab responden menunjukkan bahwa dari 8 pertanyaan yang diajukan hanya 25 % yang mendapat respon positif bagi pencegahan penyebaran spesies target. Dalam jangka panjang, strategi pengendalian penyebaran spesies target harus melibatkan lebih banyak peran masyarakat. Larangan lalu lintas antar area tidak bebas harus dilakukan.Control strategy on harmful, invasive and potentially invasive fishes in Indonesia, mainly relies upon restriction of translocation at border rather than community education and empowerment. However, domestic translocation is lack to regulate and law enforcements on culture and trade of the species are lax leading to presence of around 78 of all 152 prohibited fishes in ornamental fish markets and wild waters. Therefore public awareness should be encouraged while regulations are updated such as that of the mapping conducted in this study. The survey was carried out in Yogyakarta and surrounding areas to know spread of the species among ornamental fish stores and traders, and identifiy respondent’s tendency of species release. It revealed that human played significant roles in introducing alien fishes in new habitat, reflected from the propagule pressure analysed by bayesian statistics, that hit more than 100 individuals in each of eight of total 29 species possessing invasiveness. Three species mapped, Atractosteus spatula, Pygocentrus nattereri, and Arapaima gigas, are known harmful for human and traded among 46 respondents with alarming frequencies at 41 %, 30 % and 13 % respectively. Two ways anova fully factorial revealed that independent stores sold more targeted species (p<0.05). Only 25 % of total eight questions to test knowledge, awareness, and responsibility of respondents were returned with positive perception. Long term control strategy should be underpinned by more public participation. Translocation of inter non-free areas should also be restricted.
36

Sulaiman, Achmad Faiz. "Carvedilol untuk Tata Laksana Clinically Significant Portal Hypertension pada Sirosis Kompensata". Cermin Dunia Kedokteran 50, n. 3 (1 marzo 2023): 161–66. http://dx.doi.org/10.55175/cdk.v50i3.660.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Hipertensi portal merupakan konsekuensi klinis dari sirosis hati. Angka kematian karena hipertensi portal masih tinggi di Indonesia. Pada kondisi sirosis kompensata munculnya hipertensi portal yang signifikan secara klinis (clinically significant portal hypertension/CSPH) dapat memprediksi kejadian dekompensasi dan merupakan penanda prognosis penyakit yang lebih buruk. Diagnosis CSPH dapat dengan cara invasif ataupun non-invasif. Tata laksana CSPH pada kondisi sirosis kompensata diutamakan untuk mencegah timbulnya dekompensasi sirosis. Pemberian penghambat beta non-selektif (non-selective beta blocker/NSBB) pada kondisi sirosis kompensata efektif menurunkan hipertensi portal dan mampu mencegah dekompensasi. Portal hypertension is a major consequences of liver cirrhosis. Mortality rate from portal hypertension is quite high in Indonesia. In patients with liver cirrhosis, the development of clinically significant portal hypertension (CSPH) is predictive for decompensation and worse prognosis. Diagnosis of CSPH can be carried out by either invasive or non-invasive methods. The aim of CSPH management in compensated cirrhosis is to prevent the incidence of decompensation. Management of compensated cirrhosis with non-selective beta blocker (NSBB) has been shown to reduce portal hypertension and the incidence of first decompensation.
37

Robot, Renita Y., Meilany F. Durry e Carla F. Kairupan. "Morfologi, Patogenesis, dan Imunoterapi Kanker Paru Tipe Adenokarsinoma". Medical Scope Journal 3, n. 1 (5 maggio 2021): 74. http://dx.doi.org/10.35790/msj.v3i1.33544.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Abstract: Although some common therapies for cancers are available, many patients experience relapse during therapy. Therefore, an understanding of the pathogenesis of lung adenocarcinomas is needed in lung cancer therapies, especially targeted therapies. Immunotherapy has been shown to be effective in the therapy of various tumors, including non-small cell lung cancer (NSCLC). This study was aimed to review the morphology, pathogenesis, and immunotherapy of lung adenocarcinomas. This was a literature review study using databases of Clinical Key, Pubmed, and Google Scholar. The results showed that morphology of lung adenocarcinomas was characterized by the presence of lesions consisting of several morphological spectra, starting with pre-invasive lesions, then minimally invasive adenocarcinomas to invasive adenocarcinomas. Pathogenesis of lung adenocarcinomas was associated with genetic changes of several genes such as EGFR, KRAS, ALK, and ROS1; however, the most frequently involved were EGFR, KRAS, and ALK. The immunotherapies used for lung adeno-carcinomas were nivolumab, pembrolizumab, atezolizumab, tremelimumab, durvalumab, avelumab, cemiplimab, cetuximab, panitumumab, and matuzumab; however, the most commonly used were nivolumab, pembrolizumab, and atezolizumab. In conclusion, morphological spectra of lung adeno-carcinomas are pre-invasive lesions, minimally invasive adenocarcinomas, and invasive adeno-carcinomas. Pathogenesis of lung adenocarcinomas is associated with the presence of genetic changes, especially mutations of EGFR, KRAS and ALK. The most widely used immunotherapies for lung adenocarcinomas are nivolumab and pembrolizumab, which are included in the PD-1 antibody group and atezolizumab in the PD-L1 antibody group.Keywords: lung adenocarcinoma morphology; pathogenesis; immunotherapy Abstrak: Telah tersedia beberapa terapi umum kanker namun banyak pasien mengalami kekambuhan saat terapi. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman tentang patogenesis adenokarsinoma paru dalam terapi kanker paru khususnya terapi target. Imunoterapi dianggap sebagai teknologi yang memberikan harapan dan telah terbukti efektif dalam terapi berbagai tumor, termasuk non-small cell lung cancer (NSCLC). Penelitian ini bertujuan untuk menelaah morfologi, patogenesis, dan imunoterapi dari kanker paru tipe adenokarsinoma. Jenis penelitian ialah literature review menggunakan database Clinical Key, Pubmed, dan Google Scholar. Hasil penelitian mendapatkan morfologi adenokarsinoma paru ditandai adanya lesi yang terdiri dari beberapa spektrum morfologik, diawali dengan lesi preinvasif, selanjutnya lesi adenokarsinoma invasif minimal sampai adenokarsinoma invasif. Patogenesis adenokarsinoma paru berhubungan dengan perubahan genetik beberapa gen, yaitu EGFR, KRAS, ALK, dan ROS1; namun yang paling sering terlibat ialah EGFR, KRAS, dan ALK Imunoterapi yang digunakan untuk terapi adenokarsinoma paru ialah nivolumab, pembrolizumab, atezolizumab, tremelimumab, durvalumab, avelumab, cemiplimab, cetuximab, panitumumab, dan matuzumab; namun terbanyak digunakan ialah nivolumab, pembrolizumab, dan atezolizumab. Simpulan penelitian ini ialah spektrum morfologi dari adenokarsinoma paru berupa lesi preinvasif, adenokarsinoma invasif minimal, dan adenokarsinoma invasif. Patogenesis dari adenokarsinoma paru berhubungan dengan adanya perubahan genetik, terutama mutasi EGFR, KRAS, dan ALK. Imunoterapi yang paling banyak digunakan untuk terapi adenokarsinoma paru ialah nivolumab dan pembrolizumab yang termasuk dalam golongan antibodi PD-1 serta atezolizumab yang masuk dalam golongan antibodi PD-L1.Kata kunci: morfologi adenokarsinoma paru; patogenesis; imunoterapi
38

Robot, Renita Y., Meilany F. Durry e Carla F. Kairupan. "Morfologi, Patogenesis, dan Imunoterapi Kanker Paru Tipe Adenokarsinoma". Medical Scope Journal 3, n. 1 (5 maggio 2021): 74. http://dx.doi.org/10.35790/msj.3.1.2021.33544.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Abstract: Although some common therapies for cancers are available, many patients experience relapse during therapy. Therefore, an understanding of the pathogenesis of lung adenocarcinomas is needed in lung cancer therapies, especially targeted therapies. Immunotherapy has been shown to be effective in the therapy of various tumors, including non-small cell lung cancer (NSCLC). This study was aimed to review the morphology, pathogenesis, and immunotherapy of lung adenocarcinomas. This was a literature review study using databases of Clinical Key, Pubmed, and Google Scholar. The results showed that morphology of lung adenocarcinomas was characterized by the presence of lesions consisting of several morphological spectra, starting with pre-invasive lesions, then minimally invasive adenocarcinomas to invasive adenocarcinomas. Pathogenesis of lung adenocarcinomas was associated with genetic changes of several genes such as EGFR, KRAS, ALK, and ROS1; however, the most frequently involved were EGFR, KRAS, and ALK. The immunotherapies used for lung adeno-carcinomas were nivolumab, pembrolizumab, atezolizumab, tremelimumab, durvalumab, avelumab, cemiplimab, cetuximab, panitumumab, and matuzumab; however, the most commonly used were nivolumab, pembrolizumab, and atezolizumab. In conclusion, morphological spectra of lung adeno-carcinomas are pre-invasive lesions, minimally invasive adenocarcinomas, and invasive adeno-carcinomas. Pathogenesis of lung adenocarcinomas is associated with the presence of genetic changes, especially mutations of EGFR, KRAS and ALK. The most widely used immunotherapies for lung adenocarcinomas are nivolumab and pembrolizumab, which are included in the PD-1 antibody group and atezolizumab in the PD-L1 antibody group.Keywords: lung adenocarcinoma morphology; pathogenesis; immunotherapy Abstrak: Telah tersedia beberapa terapi umum kanker namun banyak pasien mengalami kekambuhan saat terapi. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman tentang patogenesis adenokarsinoma paru dalam terapi kanker paru khususnya terapi target. Imunoterapi dianggap sebagai teknologi yang memberikan harapan dan telah terbukti efektif dalam terapi berbagai tumor, termasuk non-small cell lung cancer (NSCLC). Penelitian ini bertujuan untuk menelaah morfologi, patogenesis, dan imunoterapi dari kanker paru tipe adenokarsinoma. Jenis penelitian ialah literature review menggunakan database Clinical Key, Pubmed, dan Google Scholar. Hasil penelitian mendapatkan morfologi adenokarsinoma paru ditandai adanya lesi yang terdiri dari beberapa spektrum morfologik, diawali dengan lesi preinvasif, selanjutnya lesi adenokarsinoma invasif minimal sampai adenokarsinoma invasif. Patogenesis adenokarsinoma paru berhubungan dengan perubahan genetik beberapa gen, yaitu EGFR, KRAS, ALK, dan ROS1; namun yang paling sering terlibat ialah EGFR, KRAS, dan ALK Imunoterapi yang digunakan untuk terapi adenokarsinoma paru ialah nivolumab, pembrolizumab, atezolizumab, tremelimumab, durvalumab, avelumab, cemiplimab, cetuximab, panitumumab, dan matuzumab; namun terbanyak digunakan ialah nivolumab, pembrolizumab, dan atezolizumab. Simpulan penelitian ini ialah spektrum morfologi dari adenokarsinoma paru berupa lesi preinvasif, adenokarsinoma invasif minimal, dan adenokarsinoma invasif. Patogenesis dari adenokarsinoma paru berhubungan dengan adanya perubahan genetik, terutama mutasi EGFR, KRAS, dan ALK. Imunoterapi yang paling banyak digunakan untuk terapi adenokarsinoma paru ialah nivolumab dan pembrolizumab yang termasuk dalam golongan antibodi PD-1 serta atezolizumab yang masuk dalam golongan antibodi PD-L1.Kata kunci: morfologi adenokarsinoma paru; patogenesis; imunoterapi
39

Wijayanti, Nabhani e Shara Pratitys Damayanti. "Hubungan Komunikasi Terpeutik Perawat Dengan Kepuasan Pasien Terhadap Prosedur Tindakan Invasif". Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian 16, n. 2 (28 marzo 2019): 82. http://dx.doi.org/10.26576/profesi.324.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Komunikasi terapeutik dapat menjadi salah satu indikator dalam mengukur kepuasan pasien, apabila komunikasi terapeutik tidak dilakukan akan menyebabkan sulit terciptanya hubungan saling percaya antara klien dan perawat yang mempengaruhi kepuasan yang dirasakan oleh pasien. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Bangsal dewasa RSUD Surakarta didapatkan 2 pasien menyatakan puas, 3 pasien mengatakan kurang puas pada aspek komunikasi perawat dan perhatian pada saat memberikan tindakan invasif. Mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien terhadap prosedur tindakan invasif. Penelitian menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di Bangsal dewasa RSUD Surakarta dengan teknik sampling purposive sampling 15 responden perawat dan 15 responden pasien dengan kuesioner. Analisa data yang digunakan spearmen rank pada signifikansi 5%terdapat hubunganantara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien terhadap prosedur tindakan invasif yang memiliki keeratan hubungan yang kuat sebesar 78% dengan nilai r= 0,784. Nilai p-value= 0,001 sedangkan nilai rtabel=0,514 dan rhitung=0,784. Terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien terhadap prosedur tindakan invasif dimana semakin baik komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat maka kepuasan pasien juga semakin meningkat.
40

Salthun-Lassalle, Bénédicte. "Parkinson : un nouveau traitement non invasif ?" Pour la Science N° 538 – août, n. 8 (29 luglio 2022): 16. http://dx.doi.org/10.3917/pls.538.0016.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
41

Nassar, J., I. Thomassin, A. Cortez, E. Darai, C. Marsault e M. Bazot. "Diagnostic non invasif de l’endometriose pelvienne". Journal de Radiologie 85, n. 9 (settembre 2004): 1603. http://dx.doi.org/10.1016/s0221-0363(04)78025-7.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
42

Nassar, J., E. Darai, I. Thomassin, A. Cortez, C. Marsault e M. Bazot. "Diagnostic non invasif de l’endométriose pelvienne". Feuillets de Radiologie 45, n. 2 (aprile 2005): 126–32. http://dx.doi.org/10.1016/s0181-9801(05)80577-9.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
43

Rodriguez-Régent, C., M. Edjlali-Goujon, D. Trystram, G. Boulouis, W. Ben Hassen, S. Godon-Hardy, F. Nataf et al. "Diagnostic non invasif des anévrismes intracrâniens". Journal de Radiologie Diagnostique et Interventionnelle 95, n. 12 (dicembre 2014): 1148–60. http://dx.doi.org/10.1016/j.jradio.2014.10.004.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
44

Squara, Pierre. "Monitoring non invasif du débit cardiaque". Archives des Maladies du Coeur et des Vaisseaux - Pratique 2006, n. 149 (maggio 2006): 14. http://dx.doi.org/10.1016/s1261-694x(06)78621-7.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
45

Capron, J., C. Lafont, G. Grateau e O. Steichen. "Diagnostic non invasif d’une tuberculose péritonéale". La Revue de Médecine Interne 31, n. 12 (dicembre 2010): e10-e11. http://dx.doi.org/10.1016/j.revmed.2009.10.441.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
46

Durand, P., J. Bailly Salin e P. Roulleau. "Monitoring hémodynamique non invasif chez l’enfant". Réanimation 22, n. 2 (31 gennaio 2013): 164–72. http://dx.doi.org/10.1007/s13546-013-0656-4.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
47

Niforos, R. F. "Le rajeunissement médiofacial médical non invasif". Annales de Chirurgie Plastique Esthétique 54, n. 5 (ottobre 2009): 444–53. http://dx.doi.org/10.1016/j.anplas.2009.05.010.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
48

Pandu Dewa Natha e Anak Agung Dewi Adnyani. "Sinusitis maksilaris jamur invasif: laporan kasus". Intisari Sains Medis 14, n. 2 (12 luglio 2023): 601–7. http://dx.doi.org/10.15562/ism.v14i2.1747.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Background: Acute Infection Fungal Rhinosinusitis (AIFRS) is an uncommon inflammation of the paranasal sinus mucosa. Although the incidence of fungal sinusitis is still rare, there has been an increase in cases over the past few decades. Invasive fungal sinusitis occurs more frequently in patients with weakened immune systems. Diagnosis of fungal sinusitis involves a medical history assessment, physical examination, and supportive tests such as CT-scan. CT-scan to aid in confirming the diagnosis of invasive fungal sinusitis and help in planning appropriate management. Surgery, such as the Luc-Caldwell (LCW) procedure. Through this article, the authors aim to describe cases of fungal invasive maxillary sinusitis and diagnostic approaches with CT-Scan and Luc-Caldwell's treatment (LCW). Case Presentation: A 61-year-old male complained of swelling, pus, and pain in his right eye. He had a history of sinus surgery. Physical examination revealed swelling in the right eye, and anterior rhinoscopy showed sinuses filled with greenish secretions. A CT scan showed extensive sinus inflammation involving the right eye area. The patient was diagnosed with maxillary, ethmoid, and frontal fungal sinusitis. A Luc-Caldwell (LCW) surgery was performed in collaboration with an ophthalmologist. Following the surgery, the swelling and pus in the eye decreased, and the pain in the cheek resolved. Conclusion: Early diagnosis is crucial in cases of suspected AIFRS to improve patient outcomes and reduce morbidity. Diagnosing this condition can be challenging due to its non-specific clinical presentation. Initial diagnostic investigations that can be performed include computed tomography (CT). Latar Belakang: Acute Infection Fungal Rhinosinusitis (AIFRS) adalah peradangan jamur pada mukosa sinus paranasal yang jarang ditemukan. Meskipun insiden sinusitis jamur masih jarang, saat ini terjadi peningkatan kasus dalam beberapa dekade terakhir. AIFRS lebih sering terjadi pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Diagnosis AIFRS melibatkan penilaian riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan penunjang seperti CT-Scan. CT-Scan membantu dalam mengonfirmasi diagnosis AIFRS dan dapat digunakan sebagai panduan tindakan bedah. Melalui artikel ini, penulis bertujuan untuk mendeskripsikan kasus mengenai sinusitis maksilaris jamur invasif dan pendekatan diagnosis dengan CT-Scan dan tatalaksana Luc-Caldwell (LCW). Persentasi Kasus: Seorang pria berusia 61 tahun mengeluh pembengkakan, keluar nanah, dan nyeri pada mata kanannya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembengkakan pada mata kanan, dan rhinoskopi anterior menunjukkan sinus yang terisi dengan sekret berwarna hijau. CT-Scan menunjukkan peradangan sinus yang luas yang melibatkan area mata kanan. Kemudian, pasien didiagnosis dengan sinusitis jamur maksila, etmoid, dan frontal. Pasien kemudian dilakukan tindakan Luc-Caldwell (LCW) oleh dokter spesialis THT-KL bekerjasama dengan seorang oftalmologis. Setelah operasi, pembengkakan dan nanah pada mata berkurang, dan nyeri pada pipi hilang. Kesimpulan: Diagnosis dini sangat penting dalam kasus kecurigaan AIFRS untuk meningkatkan outcome pasien dan mengurangi morbiditas. Untuk mendiagnosis kasus ini bisa menjadi tantangan karena gambaran klinisnya yang tidak spesifik. Pemeriksaan diagnostik awal yang dapat dilakukan meliputi computed tomography (CT).
49

Nau, Jean-Yves. "Trisomie : vers le diagnostic non invasif". Revue Médicale Suisse 7, n. 289 (2011): 778–79. http://dx.doi.org/10.53738/revmed.2011.7.289.0778.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
50

Bahri, Saeful, e Muhammad Fachri Baharsyah. "Rancang Bangun Alat Uji Kadar Gula Darah Non-Invasif Berbasis Internet of Things". RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) 6, n. 1 (31 maggio 2023): 55. http://dx.doi.org/10.24853/resistor.6.1.55-64.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
ABSTRAKJumlah penderita Diabetes terus meningkat setiap tahunnya, salah satu penyebab terjadinya peningkatan jumlah penderita Diabetes adalah banyaknya orang yang enggan memeriksakan kadar gula darahnya ke fasilitas-fasilitas kesehatan seperti klinik, puskesmas ataupun rumah sakit. Alasan dibalik enggannya orang-orang untuk memeriksakan kadar gula darahnya adalah karena pada metode invasif yang umum digunakan pada pemeriksaan kadar gula darah, biaya pemeriksaannya relatif mahal khususnya untuk kalangan menengah ke bawah, selain itu metode tersebut juga memberikan efek ketakutan akan jarum suntik. Untuk mendukung tindakan preventif akan meningkatnya jumlah penderita diabetes, diperlukan sebuah alat yang mampu melakukan pengujian terhadap kadar gula darah secara non invasif. Metode urine-benedict merupakan salah satu metode non invasif yang cukup akurat dalam menguji kadar gula darah. Metode ini memanfaatkan perubahan warna pada larutan benedict yang telah dicampurkan dengan urin. Dengan menggunakan sensor TCS3200, pengujian kadar gula darah secara non invasif ini bisa dilakukan dengan lebih mudah dimana sensor akan mendeteksi warna pada spesimen lalu data hasil pengujian akan diolah oleh NodeMCU ESP8266 dan kemudian dikirimkan ke perangkat IoT yang bisa dimonitor melalui aplikasi berbasis web. Sensor TCS3200 yang digunakan pada pengujian ini mampu mendeteksi spektrum warna dari spesimen yang diuji dengan baik dengan akurasi 96%. Kata kunci : Alat uji gula darah, TCS3200, ESP8266, Internet of ThingsABSTRACTThe number of people with diabetes increases every year. One of the causes of the increase in the number of diabetics is the number of people reluctant to check their blood sugar levels at health facilities such as clinics, health centers, or hospitals. The invasive method uses a needle and blood sample to measure blood sugar. People are unwilling to check their blood sugar levels because they fear the relatively expensive cost of examinations, especially for the lower middle class, and fear needles. To support the prevention of the increasing number of people with diabetes, it needs a tool that can test blood sugar levels non-invasively.The urine-benedict method is one of the non-invasive methods that is quite accurate in testing blood sugar levels. This method utilizes discoloration in the benedict solution that has been mixed with urine. By using the TCS3200 sensor, this non-invasive blood sugar level testing can be done more easily where the sensor will detect color in the specimen and then the test result data will be processed by the NodeMCU ESP8266 and then sent to an IoT device that can be monitored through a web-based application. The TCS3200 sensor used in this test is able to detect the color spectrum of the tested specimen well with an accuracy of 96%.Keywords : Blood sugar test, TCS3200, ESP8266, Internet of Things

Vai alla bibliografia