Letteratura scientifica selezionata sul tema "Indonesia. Badan Pendidikan dan Latihan Perhubungan"

Cita una fonte nei formati APA, MLA, Chicago, Harvard e in molti altri stili

Scegli il tipo di fonte:

Consulta la lista di attuali articoli, libri, tesi, atti di convegni e altre fonti scientifiche attinenti al tema "Indonesia. Badan Pendidikan dan Latihan Perhubungan".

Accanto a ogni fonte nell'elenco di riferimenti c'è un pulsante "Aggiungi alla bibliografia". Premilo e genereremo automaticamente la citazione bibliografica dell'opera scelta nello stile citazionale di cui hai bisogno: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver ecc.

Puoi anche scaricare il testo completo della pubblicazione scientifica nel formato .pdf e leggere online l'abstract (il sommario) dell'opera se è presente nei metadati.

Articoli di riviste sul tema "Indonesia. Badan Pendidikan dan Latihan Perhubungan"

1

Nur, Mulyadi. "Kajian Hasil Belajar Taruna Teknik Pesawat Udara Menggunakan Metode Problem Based Learning di Akademi Tek nik Keselamatan Penerbangan Makassar". Airman: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi 2, n. 2 (23 agosto 2020): 93–102. http://dx.doi.org/10.46509/ajtkt.v2i2.39.

Testo completo
Abstract (sommario):
Akademi teknik dan keselamatan penerbangan adalah sekolah tinggi dibawah Kementerian Perhubungan Indonesia, dengan tugas pokok melaksanakan pendidikan professional program Diploma bidang keahlian Teknik dan Keselamatan penerbangan yang terbuka untuk umum. ATKP Makassar memiliki dua program pendidikan khususnya di Program Studi Teknik Pesawat Udara, yaitu pendidikan Diploma dan Non diploma. Kurikulum yang digunakan dalam mendidik peserta Program Studi Teknologi Pemeliharaan Pesawat Udara yaitu 70 % Praktek dan 30 % Teori dan mengacu pada Kurikulum dan Silabus yang diberikan oleh BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Perhubungan Udara, DIKTI dan DKUPPU (Direktorat Kelaik-Udara-an dan Pengoperasian Pesawat Udara). Menurut hasil statistic dapat kita simpulkan adanya perubahan pencapaian hasil/nilai yang diperoleh oleh tiap-tiap siswa program studi ND TPPU angkatan II. Dimana Tar.3 atas nama Al Imran Hamiluddin. HR, Tar.4 atas nama Andi Sultang, Tar. 5 atas nama Andriani dan Tar.8 atas nama Aswar alrafi Risqullah mengalami peningkatan Nilai yang cukup baik, sementara dua puluh orang siswa lainnya mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini terjadi dikarenakan adanya perubahan system metodologi yang dialami oleh kelompok belajar tersebut
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
2

Nur, Mulyadi. "Kajian Hasil Belajar Taruna Teknik Pesawat Udara Menggunakan Problem Based Learning Method di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Makassar". AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi 2, n. 2 (17 giugno 2021): 93–103. http://dx.doi.org/10.46509/ajtk.v2i2.131.

Testo completo
Abstract (sommario):
Akademi teknik dan keselamatan penerbangan adalah sekolah tinggi dibawah Kementerian Perhubungan Indonesia, dengan tugas pokok melaksanakan pendidikan professional program Diploma bidang keahlian Teknik dan Keselamatan penerbangan yang terbuka untuk umum. ATKP Makassar memiliki dua program pendidikan khususnya di Program Studi Teknik Pesawat Udara, yaitu pendidikan Diploma dan Non-diploma. Kurikulum yang digunakan dalam mendidik peserta Program Studi Teknologi Pemeliharaan Pesawat Udara yaitu 70 % Praktek dan 30 % Teori dan mengacu pada Kurikulum dan Silabus yang diberikan oleh BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Perhubungan Udara, DIKTI dan DKUPPU (Direktorat Kelaik-Udaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara). Menurut hasil statistic dapat kita simpulkan adanya perubahan pencapaian hasil/nilai yang diperoleh oleh tiap-tiap siswa program studi ND TPPU angkatan II. Dimana Tar.3 atas nama Al Imran Hamiluddin. HR, Tar.4 atas nama Andi Sultang, Tar. 5 atas nama Andriani dan Tar.8 atas nama Aswar alrafi Risqullah mengalami peningkatan Nilai yang cukup baik, sementara dua puluh orang siswa lainnya mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini terjadi dikarenakan adanya perubahan system metodologi yang dialami oleh kelompok belajar tersebut.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
3

Imhar e Diki Permana. "HUBUNGAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. BIOVITAL VICTORIA INDONESIA". Jurnal Publikasi Ekonomi dan Akuntansi 3, n. 3 (16 maggio 2023): 315–28. http://dx.doi.org/10.51903/jupea.v3i3.1089.

Testo completo
Abstract (sommario):
Pada setiap perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara maupun perusahaan swasta senantiasa membutuhkan beberapa faktor penunjang agar perusahaannya dapat beroperasi dan berkembang serta bersaing dengan perusahaan lain. Salah satu faktor penunjang yang sering disebut dengan sumber daya manusia atau karyawan. Karyawan merupakan aset atau modal utama dari suatu perusahaan karena mereka selalu berperan aktif dan menentukan berbagai kegiatan perusahaan dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan. Pada era globalisasi saat ini setiap perusahaan akan selalu dituntut untuk dapat meningkatkan mutu serta produktivitas karyawannya. Untuk itu diperlukan suatu pelaksanaan program training yang diadakan oleh perusahaan dengan maksud dapat membentuk sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk bekerja lebih efektif dan efisien serta mampu mengikuti perkembangan dan tuntutan teknologi. Pada penulisan ini, penulis memilih masalah mengenai Hubungan Pelaksanaan Program Pendidikan dan Latihan Terhadap Produktivitas Kerja PT. Biovital Victoria Indonesia.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
4

Hidayat, Sapit. "Implementasi Kebijakan Sistem Standar Mutu Kepelautan Indonesia (Studi Implementasi SKB 3 Menteri Nomor. KM. 41 Tahun 2003 - Nomor. 5/U/KB/2003 - Nomor. KEP.208A/MEN/2003 di Prodi Nautika Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah)". JURNAL APLIKASI PELAYARAN DAN KEPELABUHANAN 8, n. 1 (1 settembre 2017): 8–31. http://dx.doi.org/10.30649/japk.v8i1.54.

Testo completo
Abstract (sommario):
Dalam rangka meningkatkan mutu tenaga pelaut Indonesia, maka diupayakan adanya peningkatan mutu lembaga pendidikan dan pelatihan maritim. Penetapan standar minimum lembaga penyelenggara pendidikan dan latihan pelaut, penilaian dilakukan terhadap 4 komponen yang meliputi Organizational and Staff Recources (OS), Infra-provision Teaching Fasilities (ITF), Competence Education and Training (Ed), dan Equipment and Teaching Materials (Eq). Empat komponen tersebut merupakan bagian dari Surat Keputusan Bersama Menteri Perhubungan, Menteri Pendidikan Nasional, dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KM. 41 Tahun 2003 - 5/U/KB/2003 - Kep.208A/ MEN/2003. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi kebijakan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tersebut pada Program Studi Nautika PDP UHT dengan mengidentifikasi faktor penentu keberhasilan maupun kegagalan. Penelitian ini menggunakan model analisis implementasi kebijakan Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier (1983), yang mengemukakan permasalahan yang mungkin timbul dalam implementasi sistem standar mutu kepelautan Indonesia, struktur undang-undang maupun non undang-undang, serta tahap-tahap dalam proses implementasi itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi SKB 3 Menteri belum terlaksana dengan baik. Hal ini dikarenakan adanya permasalahan teknis yang meliputi perbedaan standar waktu perkuliahan, serta ketidaksesuaian kualifikasi dosen dan tenaga laboran yang ada dengan kualifikasi yang dipersyaratkan dan minimnya fasilitas pendukung berupa peralatan serta perlengkapan laboratorium. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keterbatasan alokasi sumber daya keuangan merupakan faktor utama pemicu timbulnya permasalahan di atas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan pengelolaan sumber daya terutama sumber daya keuangan untuk lebih difokuskan kepada pengadaan peralatan pendidikan dan pelatihan secara bertahap dan berkelanjutan serta peningkatan dan penyesuaian kualifikasi akademik staf pengajar.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
5

Sihasale, Jacob D. C., e Jerry L. Leatemia. "ANALISIS PENEMPATAN LOKASI STATION AIS (AUTOMATIC IDENTIFICATION SISTEM) DI AMBON GUNA MENDUKUNG MONITORING ALKI (ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA) III SECARA MAKSIMAL". ALE Proceeding 2 (16 luglio 2021): 57–63. http://dx.doi.org/10.30598/ale.2.2019.57-63.

Testo completo
Abstract (sommario):
Abstrak AIS ( Automatic Identificatioan Sistem) sebuah alat navigasi yang di wajibkan berada dan berfungsi baik di atas kapal dengan kapasitas 300 DWT ke atas , Sesuai dengan Aturan yang di tetapkan oleh IMO. AIS merupakan sebuah Peralatan Navigasi di atas Kapal yang befungsi meberikan informasi tentang data kapal, posisi serta kecepatan kapal yang di pancarkan menggunakan frekuensi radio VHF. Data AIS sangat berguna bagi monitoring pergerakan perkapalan di laut dimana lalulintas kapal yang berdapat dilihat dan diamati pergerakannya.Ketersedianya peralatan Penerima signal AIS di darat di Indosesia hanya terdapat pada Instansi, Badan yang berhubungan keamanan pelayaran dan itu tidaktidak semuanya, misalnya dinas perhubungan dan station pantai.Tersedianya Station Penerima Signal AIS di Dunia Pendidikan sangat di butuhkan Guna Perkembangan Pendidikan dan Penelitian bidang pelayaran khususnya mengenai keselamatan pelayaran. Di Ambon telah tersedia Station Penerima Signal AIS di Kampus Fakultas Teknik Universitas Pattimura yang selain berfungsi untuk monitoring pergerakan kapal di laut Maluku juga untuk mendapatkan data pelayaran guna Penelitian lanjutan dan sarana berbagi informasi kepada masyarakat, dengan jangkauan terjauh 50 Nm dari station. Ketersediannya Staton Penerima Signal AIS ini akan sangat efektif jika dapat menjangkau luas area yang lebih luas, Guna dapat menjangkau area yang lebih luas, dalam hal ini daerah ALKI III baik A,B dan C maka di butuhkan sebuah station AIS yang jangkauannya harus dapat menjangkau daerah tersebut. Untuk menjangkau daerah AKLI III tersebut di butuhkan sebuah penelitan tentang lokasi terbaik di kota Ambon yang dapat menerima signal AIS dari kapal yang berada pada daerah AKLI III tersebut, dengan memperhatikan Karakteristik Frekuensi gelombang Radio VHF dan ketiggian sebuah lokasi dan hal lainnya.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
6

Oktarina, Jenny. "PELATIHAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DALAM RANGKA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA SMAN 1 SUKAMARA". Jurnal Borneo Cendekia 4, n. 2 (8 giugno 2021): 166–70. http://dx.doi.org/10.54411/jbc.v4i2.238.

Testo completo
Abstract (sommario):
Kehidupan remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya. Pada tahun 2010 jumlah remaja usia 10-19 tahun di Indonesia sebesar 43.548.576 jiwa atau 18,33 % dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237.641.326 jiwa. Hal ini berarti bahwa seperlima penduduk indonesia adalah remaja berusia 10-19 tahun (Badan Pusat Statistik, 2010). Melihat jumlahnya yang sangat besar, remaja juga mempunyai permasalahan yang kompleks seiring dengan masa transisi yang dialami remaja. Masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus seperti masalah perilaku seks pranikah, NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) dan HIV/AIDS (Wahyuni dan Rahmadewi, 2011). World Health Organization (WHO) memperlihatkan bahwa semakin meningkat pula aktivitas seksual di antara kaum muda di kawasan Asia-Pasifik. Hasil RISKESDAS tahun 2010 diketahui bahwa Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan. Metode tanya jawab dan ceramah, digunakan pada saat pemberian pendidikan kesehatn reproduksi. Metode demonstrasi dan latihan, digunakan pada saat menyampaikan materi konsuling.Evaluasi hasil praktik konseling menggunakan pedoman evaluasi yang sudah disiapkan sebelumnya. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat disimpulkan baik. Hal ini dibuktikan dari hasil praktik peserta. Berdasarkan hasil evaluasi praktik, para peserta dapat melakukan konseling dengan baik. Pada pelatihan ini melakukan pendidikan kesehatan reproduksi yang diaplikasikan dalam bentuk konseling teman sebaya. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengetahui kemampuan para peserta melakukan konseling sebagai bentuk evaluasi dilakukan semua peserta untuk mengukur kemampuan sebelumnya belum pernah dipraktikan sama sekali. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan, pengembangan kreativitas, dan menambah wawasan serta pengetahuan tentang kesehatan reproduksi serta kemampuan dalam melakukan konseling sebaya. Konseling sebaya diyakini dapat menjadi salah satu cara mengatasi masalah remaja yang kompleks. Setelah pelatihan berakhir diharapkan peserta yang telah memperoleh pengetahuan kesehatan reproduksi dan keterampilan konseling sebaya dapat mentransfer pengetahuan dan mempraktekkan ilmu yang sudah didapat sehingga bermanfaat buat teman sebaya. Kata Kunci : Pendidikan, Kesehatan Reproduksi, Pengetahuan, Sikap
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
7

Budiman, Muhammad Syarif, Budi Hascaryo Iskandar e Deni Achmad Soeboer. "PENATAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI AWAK KAPAL PENANGKAP IKAN DI INDONESIA". Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan 7, n. 2 (20 febbraio 2017): 145–52. http://dx.doi.org/10.24319/jtpk.7.145-152.

Testo completo
Abstract (sommario):
Kompetensi awak kapal penangkap ikan merupakan salah satu faktor utama penunjang keberhasilan operasi penangkapan ikan. Penguasaan kompetensi awak kapal dibuktikan dengan sertifikat kompetensi yang didapatkan melalui pendidikan dan latihan serta uji sertifikasi awak kapal penangkap ikan oleh badan berwenang. Standar kompetensi awak kapal penangkap ikan harus sesuai dengan ukuran kapal (panjang kapal dan gross tonage) dan wilayah operasi penangkapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesenjangan yang terjadi antara sertifikat kompetensi awak kapal penangkap ikan dengan ketentuan perundangan yang berlaku di Indonesia beserta faktor penyebabnya. Penelitian telah dilakukan pada kapal ukuran lebih dari 30 GT di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhanratu dan Pelabuhan Perikanan Samudra Nijam Zachman Muara Baru Jakarta. Data primer diperoleh dari bukti dokumen awak kapal (BST, buku pelaut, Ankapin, Atkapin, SKK) yang berada diatas kapal. Data sekunder diperoleh dari Sijil Awak Kapal, SPB, ukuran kapal (panjang dan GT), wilayah operasi penangkapan serta peraturan perundangan tentang pengawakan kapal penangkap ikan yang berlaku di Indonesia. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas awak kapal penangkap ikan Indonesia belum memiliki sertifikat kompetensi sesuai peraturan yang berlaku. Hal ini disebabkan oleh dispensasi penerbitan SPB dan keterbatasan waktu pelaksanaan uji sertifikasi. Pihak berwenang harus tegas menentukan batas waktu dispensasi penerbitan SPB serta memperbanyak waktu dan tempat uji sertifikasi yang mudah diakses oleh awak kapal.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
8

Jopang, Jopang. "KEBIJAKAN PEMBINAAN ATLET PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA PROPINSI SULAWESI TENGGARA". Journal Publicuho 1, n. 1 (10 aprile 2018): 1. http://dx.doi.org/10.35817/jpu.v1i1.5846.

Testo completo
Abstract (sommario):
Buku Anonim. 2017. Pedoman Pengelolaan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar. Asisten Deputi Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga. Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga. Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Jakarta.Atmoseoprapto, Kisdarto. 2001. Menuju SDM Berdaya. Edisi Pertama. Jakarta: PT Gramedia.Denhardt, R. B., and Denhardt, J. V., 2006. Public Administration: An Action Oriented. Belmont: Thomson Higher Education.Drucker Peter F. 2001. The Esential Drucker : In One Volume The Best of Sixty Years of Peter Druker’s Essenial Writtings on Managemen. Butterworth and einemann; HBS, Harper Collins Publisher.Dunn, Willain N. 2003. Pengantar Anaisis Kebijakan Publik. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.Dye, Thomas R., 2001. Top Down Policymaking. New York: Chatham House Publishers.Fester, Bill, S and Karen, S. 2001. Pembinaan untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan. Jakarta: Ramelan.Gibson, James L., John M. Ivancevich, James H. Donnelly, Jr., and Robert Konopaske. 2012. Organizations: Behavior, Structure, Processes. Fourteenth Edition. Published by Mc Graw-Hill, a Business unit of The Mc Graw-Hill Companies, Inc., 1221 Avenue of The Americas, New York, NY.Geurts, T., 2012. Public Policy Making: The 21st Century Perspective, Apeldoorn, The Netherlands: Be Informed, online pada www.beinformed.com Handoko, T Hani. 2009. Manajemen “Edisi 2”. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Hulsmann, Jorg Guido, 2006. The Political Economy of Moral Hazard. Czech Journal Politica Economie. February 2006ICAEW, 2012. Acting in The Public Interest: A Framework for Analysis Market Foundations Initiative. London: ICAEW. Diakses dari icaew.com/marketfoundationsKitchin, D., 2010. An Introduction to Organisational Behaviour for Managers and Engineers: A Group and Multicultural Approach. Burlington: Elsevier Ltd.Koontz, H and Weichrich, H. 1993. Management A Global Prespective. Mc. Graw-Hill. Inc,.Kraft, Michael E., Scott R. Furlong, 2004. Public Policy: Politics, Analysis, and Alternatives. Washington: CQ Press.Lubis, Johansyah dan Heryanty Evalina, 2007. Latihan Dalam Olahraga Profesional. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pengawasan Olahraga Profesional Indonesia.Lubis, S.B. Hari dan Martani Husaeni. 1987. Teori Organisasi. Suatu Pendekatan Makro. Jakarta: PAU Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Indonesia.Lutan, Rusli. dkk. 2000. Dasar – Dasar Kepelatihan. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III Tahun 2000Miles, M.B and Huberman, A.M. 1994. Qualitative Data Analysis: An Expended Sourcebook, California: Sage Publications, Inc.Mulyadi, D. 2015. Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik : Konsep dan Aplikasi Proses Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik. Bandung : Alfa Beta. Neuman, W. Lawrence. 2013. Metodologi Penelitian Sosial : Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: PT. Indeks.Park, William H., 2000. “Policy”. In Defining Public Administration: Selections from the International Policy and Administration. Diedit oleh Jay M. Shafritz. Colorado: Westview Press.Riley, S., 2005. Herzberg's Two-Factor Theory of Motivation Applied to the Motivational Techniques Within Financial Institutions. Senior Honors Theses/Dissertations. Eastern Michigan University. (Online). Diambil dari http://commons.emich.edu/honors/119Rosenbloom, D.H and Robert S Kravchuk. 2005. Public Adinistration : Understanding Management, Politic and Law in The Public Sector. Boston: McGraw-Hill. Silalahi, Ulber 2015. Metode Penelitian Sosial Kuantitatif. Bandung: PT Refika Aditama.----------------------2013. Asas-Asas Manajemen. Bandung: PT Refika Aditama.Spencer, Lyle M. Jr, and Signe Spencer (1993), Competence At Work, Models for Superior Performance. United States of Amerika: John Wiley & Sons.Inc.Sumaryadi, Nyoman. 2005. Efektivitas Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah. Jakarta: Citra Utama.Triton, P.B. 2009. Mengelola Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit Oriza.Vigoda, E. 2002. The Legacy of Public Administration and Review. In Public Administration : An Interdiciplinary Crytical Analysis. Edited By Eran Vigoda. New York: Marcell Dekker, Inc.m pp 1-18.Wibowo. 2015. Manajemen Kinerja. (Edisi Revisi). Jakarta: Raja Grafindo Persada.-----------, 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Wilson, Charter A., 2006. Public Policy: Continuity and Change. New York: McGraw-Hill.Artikel dan Jurnal IlmiahAbidin, H. Zainal. 2013. Pembinaan Olahraga Prestasi dan permasalahnnya. Hhtp://www.tribunews.com/tribuners/2013/12/15. Pembinaan-olahraga-prestasi-dan-permasalahnnya. Diakses pada tanggal 14 Maret 2018Deli, Y. 2014. Efektivitas Pembinaan dan Pelarihan Gelandangan dan Pengemis Dinas Sosial dan pemakaman Kota Pekan Baru. Jom FISIP. Volmue 2 Nomor 1. Oktober 2014.Firdaus, Kamal. 2011. “Evaluasi Program Pembinaan Olahraga Tenis Lapangan di Kota Padang”. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (Online) Volume 1. Edisi 2. Halaman 127-132. ( http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki/articl /download/2027/2141, diunduh pada 28 Pebruari 2018)Kusnanik, Nining Widyah. 2013. “Evaluasi Manajemen Pembinaan Prestasi PRIMA Pratama Cabang Olahraga Panahan di Surabaya”. Jurnal IPTEK Olahraga. Vol. 15 (2): hal. 125-137.Mulyadi, Agustanico Dwi. 2015. “Evaluasi Program Pembinaan Sepakbola Klub Persijap Jepara”. Jurnal Ilmiah PENJAS. (Online) Vol. 1 (2): hal. 1-18. (http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JIP/article/vie w/323/318, diunduh pada 28 Pebruari 2018)Aji, Tri. 2013. Pola Pembinaan Prestasi Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sepak Takraw Putra Jawa Tengah Tahun 2013. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 3. Edisi 1. Juli 2013. ISSN: 2088-6802.Peraturan Perundang-UndanganSurat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga Propinsi Sulawesi Tenggara Nomor 7 tahun 2017 tentang Pengurus, Pelatih, Asisten Pelatih dan Atlet PPLP 5 Cabang Olahraga Kegiatan Pengembangan Sentra Keolahragaan Program Keolahragaan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Propinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2017;
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
9

Adipu, Mohamad Dwi Sandi, Muhammad Rijal Syukri e Mohammad Faisal Dunggio. "PERANCANGAN BALAI PENGEMBANGAN PELATIHAN KERJA KABUPATEN GORONTALO". JAMBURA Journal of Architecture 5, n. 2 (3 gennaio 2024): 14–19. http://dx.doi.org/10.37905/jjoa.v5i2.20462.

Testo completo
Abstract (sommario):
ABSTRACT. Based on Statistics Indonesia data in Gorontalo Province, the unemployment rate in Gorontalo Regency in 2018 was 12,988 out of 397,206 total population, and in 2019 it was 11,761 out of 366,408 total population. According to the most significant level of education attained, Gorontalo Regency’s open unemployment rate in 2019 was 1036 for primary schools, 446 for junior high schools, 2,940 for high schools, and 1,393 for college or higher education. Due to the rising number of unemployed people in Gorontalo Regency, it is crucial to build and design a Vocational Training Development Center in the region that can accommodate job training activities in a higher capacity and fulfill criteria. Under the direction of the Gorontalo Regency Ministry of Manpower and Transmigration, the Vocational Training Center in that region continues to serve as a Vocational Training Center for the Regional Technical Implementation Unit (UPTD). The UPTD Limboto Vocational Training Center, a facility for education and job training that is still performing pretty well, nevertheless has issues, such as the completeness of the rooms, which is not ideal and following accordance with standards, and the limited number of vocational training programs offered. The Vocational Training Development Center was designed using a contemporary architectural approach, prioritizing user demands in order to adhere to standards while also paying attention to the shape of the building design. Keywords: Vocational Training Development Center, Gorontalo Regency ABSTRAK. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, pada tahun 2018 angkan pengangguran di Kabupaten Gorontalo sebesar 12.988 jiwa dari 397.206 jiwa total penduduk , sedangkan pada tahun 2019 angka pengangguran mencapai 11.761 jiwa dari 366.408 jiwa total penduduk. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Gorontalo pada tahun 2019 menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan yaitu, Pendidikan Sekolah dasar (SD) mencapai 1036 jiwa, Sekolah Menengah Pertama (SMP) mencapai 446 jiwa, Sekolah Menengah Atas (SMA) mencapai 2.940 jiwa, dan perguruan tinggi atau diatas SMA mencapai 1.393 jiwa. Balai Latihan Kerja yang ada di Kabupaten Gorontalo masih merupakan Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang berada dibawah naungan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gorontalo. Sebagai wadah pendidikan dan pelatihan kerja yang mash beroprasional dengan cukup baik, UPTD Balai Latihan Kerja Limboto masih memiliki permasalahan, seperti kelengkapan ruang yang belum optimal dan sesuai standar, dan hanya tersedia sedikit program pelatihan kejuruan. Sehingga diperlukan perencanaan dan perancangan Balai Pengembangan Pelatihan Kerja di Kabupaten Gorontalo yang dapat menampung kegiatan pelatihan kerja dalam kapasitas yang lebih besar dan memenuhi standar seiring dengan makin meningkatnya jumlah pengangguran di Kabupaten Gorontalo. Perancangan Balai Pengembangan Pelatihan Kerja ini menggunakan pendekatan arsitektur modern, dimana perancangan Balai Pengembangan Pelatihan Kerja ini mengutamakan kebutuhan pengguna agar sesuai dengan standar dan tetap memperhatikan bentuk desain bangunannya. Kata kunci: Balai, Pelatihan Kerja, Kabupaten Gorontalo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
10

Bakar, Abu, Ahmad Fauzi e Adnan. "Upaya Membangun Skema Kerjasama Penempatan Praktek Laut/Darat Taruna Politeknik Pelayaran Barombong pada Perusahaan Pelayaran dan Pengelola Pelabuhan". Hengkara Majaya 5, n. 1 (29 marzo 2024): 25–32. http://dx.doi.org/10.61759/hmj.v5i1.84.

Testo completo
Abstract (sommario):
Merchant Marine Polytechnic (Poltekpel) Barombong is a public university within the Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia which is under and responsible for organizing vocational education, research, and, and community service in the field of shipping which was established on June 28, 1980 under the name of the Basic Sailing Education and Training Center (BPLPD) Barombong and With the Regulation of the Minister of Transportation of the Republic of Indonesia (PM) number PM 29 Year 2019 dated April 15, 2019, BP2IP Barombong changed its institution to Polytechnic of Shipping Barombong. Placement of Prala Taruna/Prada is an absolute obligation must be planned by educational institutions to ensure that all students are able to be facilitated to get a place of implementation of Prala and Prada according to Vision Mission.Therefore this research aims to know the extent of the scheme of cooperation efforts carried out by Poltekpel Barombong with Shipping Companies, SOEs and Government Agencies for placement and knowing how the scheme of the process of setting up/placement of prala/prada for Taruna Poltekpel Barombong. This research is descriptive qualitative research with data collection, observation, interviews, and documentation. Observation is done by looking at and observing how to report the sign off of Prala by post-prala cadets, conducting interviews with respondents who have disembarked from the ship and analyzing complete report file documents and using the survey method of collecting data from a sample of the population to represent the entire population as a data collection tool. D-III Program with the number of 54 Midshipmen all declare Prala/Prada looking for its own Company, DP-III Establishment Program with the number of 32 Midshipmen all declare Prala/Prada is looking for its own Company and DP-IV Establishment Program with a total of 41 Midshipmen all stating Prala/Prada is looking for its own Company. From the results of the data analysis shown as many as 384 shipping companies in six cities in Indonesia and as many as 1,483 in nine countries, opportunities and percentage of cadets placement of marine practices and land practices Polytechnic of Marine Barombong, have the opportunity to be improved by creating and implementing a cooperation scheme placement of Prala/Prada Taruna. ABSTRAK Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Barombong merupakan perguruan tinggi negeri di lingkungan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang berada di bawah dan bertanggung jawab menyelenggarakan program pendidikan vokasi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang pelayaran yang didirikan pada tanggal 28 Juni 1980 dengan nama Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran Dasar (BPLPD) Barombong dan Dengan Peraturan Menteri Perhubungan RI (PM) Nomor PM 29 Tahun 2019 tanggal 15 April 2019, BP2IP Barombong berubah kelembagaan menjadi Politeknik Pelayaran Barombong. Penempatan Taruna Prala/Prada menjadi kewajiban yang mutlak harus direncanakan oleh lembaga pendidikan untuk memastikan bahwa semua anak didik mampuh difasilitasi untuk mendapatkan tempat pelaksanaan Prala dan Prada sesuai Visi Misi.Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana upaya skema kerja sama yang dilakukan oleh Poltekpel Barombong dengan Perusahaan Pelayaran, BUMN dan Instansi Pemerintah untuk penempatan dan mengetahui bagaimana skema proses pengaturan /penempatan prala/prada bagi Taruna Poltekpel Barombong. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data, melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan cara melihat dan mengamati cara pelaporan sign off Prala oleh para taruna pasca prala, melakukan wawancara terhadap responden yang sudah turun dari kapal dan menganalisa dokumen berkas laporan lengkap serta menggunakan metode pendekatan survey pengumpulan data-datanya dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi sebagai alat pengumpul data. Program D-III dengan jumlah 54 Taruna semua menyatakan Prala/Prada mencari sendiri Perusahaan, Program DP-III Pembentukan dengan jumlah 32 Taruna semua menyatakan Prala/Prada mencari sendiri Perusahaan dan Program DP-IV Pembentukan dengan jumlah 41 Taruna semua menyatakan Prala/Prada mencari sendiri Perusahaan. Dari hasil analisis data yang ditampilkan sebanyak 384 perusahaan pelayaran di enam kota di Indonesia dan sebanyak 1.483 pada sembilan negara, peluang dan presentase penempatan taruna praktek laut dan praktek darat Politeknik Pelayaran Barombong, mempunyai peluang kedepan untuk ditingkatkan dengan membuat dan menerapkan skema kerjasama Penempatan Taruna Prala/Prada.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Offriamo sconti su tutti i piani premium per gli autori le cui opere sono incluse in raccolte letterarie tematiche. Contattaci per ottenere un codice promozionale unico!

Vai alla bibliografia