Articoli di riviste sul tema "Hayawic"

Segui questo link per vedere altri tipi di pubblicazioni sul tema: Hayawic.

Cita una fonte nei formati APA, MLA, Chicago, Harvard e in molti altri stili

Scegli il tipo di fonte:

Vedi i top-50 articoli di riviste per l'attività di ricerca sul tema "Hayawic".

Accanto a ogni fonte nell'elenco di riferimenti c'è un pulsante "Aggiungi alla bibliografia". Premilo e genereremo automaticamente la citazione bibliografica dell'opera scelta nello stile citazionale di cui hai bisogno: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver ecc.

Puoi anche scaricare il testo completo della pubblicazione scientifica nel formato .pdf e leggere online l'abstract (il sommario) dell'opera se è presente nei metadati.

Vedi gli articoli di riviste di molte aree scientifiche e compila una bibliografia corretta.

1

DAĞDEVİREN ERTAŞ, Behiye. "Investigation of Teaching Profession Dedication by Ordinal Logistic Regression Analysis". MANAS Sosyal Araştırmalar Dergisi 12, n. 4 (11 ottobre 2023): 1236–48. http://dx.doi.org/10.33206/mjss.1302439.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Bu araştırmanın temel amacı öğretmenlerin mesleki adanmışlık düzeyinin saptanması ve bağımsız değişkenlerin bağımlı değişkeni yordama düzeylerinin incelenmesidir. Bu araştırma nicel yöntemle incelenmiş bir çalışma olup ilişkisel tarama desenindedir. Araştırmanın çalışma grubunu 455 öğretmen oluşturmaktadır. Araştırma Yozgat ilinde gerçekleştirilmiştir. Araştırmada kolay ulaşılabililir örnekleme ile veriler toplanmıştır. Araştırmada Öğretmenlik Mesleğine Adanmışlık Ölçeği (Kozikoğlu ve Senemoğlu, 2018) kullanılmıştır. Veriler sıralı lojistik regresyon analizi ile analiz edilmiştir. Araştırma sonuçlarına göre, öğretmenlerin mesleki adanmışlık düzeyleri ortalamanın üzerindedir. Öğretmenlerin mesleki adanmışlıklarını etkileyen bağımsız değişkenler medeni durum, eğitim durumu, öğretme zevki, en büyük hayalin öğretmen olmak olması ve çalışma saatinin az olması olarak belirlenmiştir. Bekar öğretmenlerin mesleki adanmışlık olasılıkları daha düşük bulunmuştur. Lisansüstü eğitim görmüş öğretmenlerin mesleki adanmışlık düzeyleri lisans düzeyinde eğitim görmüş öğretmenlere göre daha düşüktür. Öğretmek benim en büyük zevkim bağımsız değişkenine evet diyen öğretmenlerin, mesleki adanmışlık düzeyleri hayır diyen öğretmenlere göre daha yüksektir. En büyük hayalim öğretmen olmaktı bağımsız değişkenine evet diyen öğretmenlerin, mesleki adanmışlık düzeyleri hayır diyen öğretmenlere göre daha yüksektir. Öğretmenlik mesleğini çalışma saatinin az olması nedeniyle seçen öğretmenlerin mesleki adanmışlıkları düşük olarak bulunmuştur.
2

Nevruz, Veliyullah. "Poet living in a foreign land". SCIENTIFIC WORK 47, n. 8 (1 ottobre 2019): 48–55. http://dx.doi.org/10.36719/2663-4619-2019-47-8-48-55.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
3

Kusmana, Cecep, e Agus Hikmat. "The Biodiversity of Flora in Indonesia". Journal of Natural Resources and Environmental Management 5, n. 2 (1 dicembre 2015): 187–98. http://dx.doi.org/10.19081/jpsl.2015.5.2.187.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
4

Kusmana, Cecep, e Agus Hikmat. "The Biodiversity of Flora in Indonesia". Journal of Natural Resources and Environmental Management 5, n. 2 (30 dicembre 2015): 187–98. http://dx.doi.org/10.19081/jpsl.5.2.187.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
5

Larahidu, Jalmia, Bahtiar Bahtiar, Abdu Mas'ud, Aswal Salewangeng, Magfirah Rasyid e WD Syarni Tala. "PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA NEGERI 5 KOTA TERNATE". JURNAL BIOEDUKASI 6, n. 1 (23 aprile 2023): 266–74. http://dx.doi.org/10.33387/bioedu.v6i1.4272.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi model atau contoh bagi guru dan dapat memberikan rangsangan bagi kreativitas guru untuk mengembangkan perangkat pembelajaran lain yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Pencapaian prestasi belajar yang tinggi memerlukan perangkat yang menunjang keterlaksanaan proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi: Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Penelitian ini bertujuan (1). Menghasilkan perangkat pembelajaran yang layak digunakan sebagai acuan mengajar bagi guru untuk mencapai suatu pembelajaran yang valid; (2). Mengetahui kualitas perangkat pembelajaran yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kota Ternate dan dibatasi pada materi keanekaragaman hayati serta dilaksanakan pada November tahun ajaran 2020/2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan Model Learning Cycle 5e Pada Materi Keanekaragaman Hayati Untuk Siswa SMA Negeri 5 Kota Ternate dengan nilai validasi untuk Silabus rata-rata 4,31 dengan kategori sangat valid, hasil validasi RPP dengan rata-rata 1,14 kategori kurang valid, dan hasil validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan rata-rata 22,1 kategori cukup valid. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran ini layak digunakan dalam proses belajar-mengajar.
6

al-Nasiri, Buthaynah. "Hayati...al-Kitabah". Alif: Journal of Comparative Poetics, n. 19 (1999): 23. http://dx.doi.org/10.2307/521926.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
7

Hocine, Chabha, e Miriam Cooke. "Hayati: My Life". World Literature Today 76, n. 1 (2002): 146. http://dx.doi.org/10.2307/40157083.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
8

Kristanto, Daniel, Priyono Priyono e Saiful Bahri. "UJI PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomea batatas L)". Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian 21, n. 2 (25 gennaio 2020): 15. http://dx.doi.org/10.33061/innofarm.v21i2.3424.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Penelitian tentang “Uji Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Ubi Jalar (Ipomea batatas L)” telah dilaksanakan pada tanggal 8 November 2018 sampai tanggal 8 Maret 2019 di lahan sawah dengan jenis tanah grumusol, di Dusun Kalikijing, Kelurahan Potronayan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu (1) mengetahui dosis pupuk hayati Sinar Bio yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil Ubi jalar (Ipomea batatas L), (2) mengetahui dosis pupuk hayati Mikoriza yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil Ubi jalar (Ipomea batatas L), (3) mengetahui dosis pupuk hayati Natura yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil Ubi jalar (Ipomea batatas L). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan tiga kali ulangan dengan 9 kombinasi perlakuan: (P1 : Pupuk Hayati Sinar Bio dengan dosis pupuk hayati 15 kg/Ha), (P2 : Pupuk Hayati Sinar Bio dengan dosis pupuk hayati 30 kg/Ha), (P3 : Pupuk Hayati Sinar Bio dengan dosis pupuk hayati 45 kg/Ha), (P4 : Pupuk Hayati Mycogrow dengan dosis pupuk hayati 5 kg/Ha), (P5 : Pupuk Hayati Mycogrow dengan dosis pupuk hayati10 kg/Ha), (P6 : Pupuk Hayati Mycogrow dengan dosis pupuk hayati 15 kg/Ha), (P7 : Pupuk Hayati Natura dengan dosis pupuk hayati 50 kg/Ha), (P8 : Pupuk Hayati Natura dengan dosis pupuk hayati 75 kg/Ha), (P9 : Pupuk Hayati Natura dengan dosis pupuk hayati 100 kg/Ha). Hasil penelitian menunjukkan, perlakuan macam pupuk hayati tidak berpengaruh pada semua parameter pengamatan, yaitu panjang batang, jumlah cabang, berat basah brangkasan, berat kering brangkasan, berat umbi, jumlah umbi, diameter umbi dan indeks panen.
9

Hazra, Fahrizal, Fatimah Nur Istiqomah e Ibrahim Dhiaulhaq Firdaus. "POTENSI PUPUK HAYATI MIKORIZA FUMYCO DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN AKASIA (Acacia mangium Willd.) DI NURSERY". Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan 11, n. 1 (1 gennaio 2024): 143–49. http://dx.doi.org/10.21776/ub.jtsl.2024.011.1.16.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Akasia (Acacia mangium Willd.) merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki prioritas unggul dalam pengembangan hutan tanaman industri di Indonesia. Pemberian pupuk hayati dapat menjadi salah satu alternatif dalam memperbaiki, meningkatkan, dan mempertahankan kualitas tanah sehingga mampu menunjang pertumbuhan, hasil, serta kualitas berbagai tanaman. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pupuk hayati mikoriza terhadap pertumbuhan tanaman akasia di nursery, menganalisis infeksi akar dan jenis spora mikoriza, serta mengkaji pengaruh pemberian pupuk hayati mikoriza terhadap sifat kimia dan biologi tanah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal dengan enam taraf perlakuan dan dua belas ulangan, sehingga satuan percobaan adalah 72 polybag. Perlakuan pengujian pupuk hayati berdasarkan Peraturan Menteri No. 1 Tahun 2019 antara lain kontrol (tanpa pupuk NPK dan pupuk hayati); 1 NPK; 1 pupuk hayati; 1 NPK standar + 1 pupuk hayati; 3/4 NPK + 1 pupuk hayati; serta 1/2 NPK + 1 pupuk hayati. Perlakuan kombinasi 1 NPK standar + 1 pupuk hayati memberikan hasil pertumbuhan paling baik pada parameter tinggi, jumlah daun, dan berat kering tajuk (BKT), sedangkan kombinasi 1/2 NPK + 1 pupuk hayati paling baik pada parameter diameter batang dan berat kering akar (BKA). Nilai Relative Agronomic Effectiveness (RAE) pada perlakuan 1 NPK + 1 pupuk hayati menunjukkan hasil yang paling efektif secara agronomi.
10

Nurani, Sinta, Sartono Joko Santosa e Kharis Triyono. "Pengaruh berbagai Macam Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.)". Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian 18, n. 2 (10 ottobre 2022): 148. http://dx.doi.org/10.31941/biofarm.v18i2.2380.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
<p>Perlu adanya usaha peningkatan hasil panen karena permintaan masyarakat yang selalu bertambah, sementara hasil panen menhadapai fluktuasi per tahunnya. Pupuk hayati bisa dijadikan opsi untuk menambah hasil dan kualitas buncis. Kegiatan telah dilaksanakan tanggal 9 Februari 2022 sampai dengan tanggal 29 April 2022 di Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Tawangmangu di Jalan Lawu, No. 32, Tawangmangu, Karanganyar berada pada 1100 mdpl. Jenis tanah yang dipakai saat penelitan ini ialah tanah andosol. Metode yang dipakai ialah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan 10 × 3. Terdiri dari K0 = Kontrol, B1= Pupuk hayati bioboost 10 ml/liter air, B2 = Pupuk hayati bioboost 20 ml/liter air, B3 = Pupuk hayati bioboost 30 ml/liter air, S1 = Pupuk hayati feng shou 8 ml/liter air, S2 = Pupuk hayati feng shou 16 ml/liter air, S3 = Pupuk hayati feng shou 24 ml/liter air, P1 = Pupuk hayati PGPR 7,5 ml/liter air, P2 = Pupuk hayati PGPR 15 ml/liter air, dan P3 = Pupuk hayati PGPR 22,5 ml/liter air. Diperoleh hasil bahwa: (1) Pemberian pupuk hayati berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman buncis tetapi tak ada pengaruh nyata atas hasil buncis, (2) Pemberian pupuk hayati (P2) PGPR konsentrasi 15 ml/liter air menunjukkan perpanjangan akar paling baik sebesar 49.50 cm dan pemberian pupuk hayati (P3) PGPR konsentrasi 22.5 ml/liter air menunjukkan pertumbuhan paling baik pada parameter panjang tanaman sebesar 210.50 cm dan jumlah daun sebanyak 18.50 helai.</p><p>Kata kunci : Buncis, pupuk hayati, pertumbuhan, hasil</p>
11

Hazra, Fahrizal, e Dwi Andreas Santosa. "Evaluasi Penggunaan Pupuk Hayati pada Pertumbuhan Tanaman Alpukat (Persea americana Mill.) di Kebun Superavo, Subang". Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 24, n. 1 (14 marzo 2022): 14–19. http://dx.doi.org/10.29244/jitl.24.1.14-19.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Peningkatan jumlah produksi alpukat dipengaruhi oleh efektivitas pemupukan. Pemupukan adalah hal terpenting dalam pertanian untuk meningkatkan nutrisi tanaman, mencapai tinggi hasil, dan perubahan lingkungan tanah. Penggunaan pupuk hayati diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman serta memperkecil peluang terjadinya degradasi lahan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan faktor tunggal berupa pemupukan. RAK ini mempunyai sembilan taraf perlakuan, yaitu: 1) kontrol (tanpa pupuk NPK dan hayati), 2) pupuk NPK 100%, 3) pupuk NPK 50%, 4) pupuk NPK 100% + pupuk hayati 100%, 5) pupuk NPK 100% + pupuk hayati 50%, 6) pupuk NPK 50% + pupuk hayati 100%, 7) pupuk NPK 50% + pupuk hayati 50%, 8) pupuk hayati 100%, 9) pupuk hayati 50%. Perlakuan ini diulang sebanyak lima ulangan. Penggunaan NPK sebagai kombinasi dan substitusi dari pupuk hayati. Pupuk dasar yang digunakan, yaitu pupuk kandang sebanyak 1.25 kg/pohon. Secara keseluruhan perlakuan terbaik adalah kombinasi dari pupuk NPK dan pupuk hayati khususnya pada perlakuan P3, yaitu kombinasi antara NPK 100% dan pupuk hayati 100%. Hal ini terlihat pada pertumbuhan vegetatif tanaman alpukat serta hasil analisis kimia dan biologi tanah yang meningkat. Hasil siginifikan terjadi pada laju tinggi tanaman, jumlah cabang tersier, N-total, dan aktivitas invertase tanah.
12

Sari, Riska Kusprita, Purwaningsih Purwaningsih e Eddy Santoso. "PENGARUH PUPUK HAYATI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN LOBAK PADA TANAH GAMBUT". Jurnal Sains Pertanian Equator 12, n. 1 (28 dicembre 2022): 31. http://dx.doi.org/10.26418/jspe.v12i1.59526.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Lobak (Raphanus sativus L.) merupakan tanaman hortikultura yang berasal dari China sekitar 500 SM yang memiliki bentuk umbi yang mirip dengan tanaman wortel. Penggunaan gambut sebagai media tanam bagi tanaman lobak dihadapi berbagai faktor kendala yaitu sifat kimia tanah berupa rendahnya tingkat ketersediaan unsur hara, kapasitas tukar kation (KTK) tinggi, kejenuhan basa (KB) rendah dan bereaksi masam (pH rendah) sehingga diperlukan penambahan pupuk hayati dan pupuk NPK. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi dari konsentrasi pupuk hayati dan dosis pupuk NPK terbaik pada pertumbuhan dan hasil lobak pada tanah gambut. Penelitian ini menggunakan metode faktorial dengan pola Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor. Faktor pertama pupuk hayati terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu h0, h1, h2 dan h3 dan faktor kedua pupuk NPK terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu m1, m2 dan m3 sehingga terdapat 12 kombinasi perlakuan yaitu h0 m1 (pupuk hayati 0 ml/polibag + NPK 3,6 g/polibag), h0 m2(pupuk hayati 0 ml/l + NPK 4,8 g/polibag), h0 m3(pupuk hayati 0 ml/l + NPK 6 g/polibag), h1 m1(pupuk hayati 10 ml/l + NPK 3,6 g/polibag), h1 m2(pupuk hayati 10 ml/l + NPK 4,8 g/polibag), h1 m3(pupuk hayati 10 ml/l + NPK 6 g/polibag), h2 m1(pupuk hayati 20 ml/l + NPK 3,6 g/polibag), h2 m2(pupuk hayati 20 ml/l + NPK 4,8 g/polibag), h2 m3(pupuk hayati 20 ml/l + NPK 6 g/polibag), h3 m1(pupuk hayati 30 ml/l + NPK 3,6 g/polibag), h3 m2 (pupuk hayati 30 ml/l + NPK 4,8 g/polibag) dan h3 m3 (pupuk hayati 30 ml/l + NPK 6 g/polibag). Variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi jumlah daun, berat segar tanaman, berat umbi, panjang umbi, diameter umbi dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara pupuk hayati 10 ml/L dan pupuk NPK 4,8 g/polibag terhadap variabel diameter umbi. Pemberian pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap semua variabel kecuali pada variabel jumlah daun. Pemberian pupuk NPK memberikan pengaruh yang sama terhadap semua variabel kecuali pada variabel diameter umbi.Kata Kunci :Lobak, Pupuk Hayati, Pupuk NPK, Tanah Gambut
13

BİLİCİ, Ali Baz. "ÇOCUKLARDA HAYATI ANLAMLANDIRMA SÜRECİ". Journal of International Social Research 11, n. 60 (20 dicembre 2018): 1221–30. http://dx.doi.org/10.17719/jisr.2018.2868.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
14

Mehmet Rami, AYAS. "ÜNİVERSİTE GENÇLİĞİNİN ZİHİN HAYATI". Ankara Üniversitesi İlahiyat Fakültesi Dergisi 29, n. 1 (1987): 1. http://dx.doi.org/10.1501/ilhfak_0000000648.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
15

Enice, Enice, Dahliah Nurdin e Harli A. Karim. "TINGKAT KEBERHASILAN PENGGUNAAN PUPUK HAYATI BIOBOOST DAN INTERVAL PEMBERIAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.)". Journal Peqguruang: Conference Series 2, n. 1 (27 maggio 2020): 168. http://dx.doi.org/10.35329/jp.v2i1.760.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Timoro Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa yang dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2019. Bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penggunaan pupuk hayati Bioboost dan interval pemberian terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun. Metode rancangan yang digunakan pada pelaksanaan penelitian ini dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok dengan pola Rancangan Petak Terpisah (RPT). Petak Utama perlakuan interval waktu pemberian pupuk hayati Bioboost (W) meliputi dua taraf yaitu : W1 = Pemberian Pupuk hayati Bioboost dua minggu sekali W2 = Pemberian Pupuk hayati Bioboost tiga minggu sekali Sedangkan Anak Petak (AP) adalah dosis pupuk hayati Bioboost (F) terdiri dari tiga taraf yaitu : F0 = tanpa pemberian Pupuk hayati Bioboost F1 = dosis Pupuk hayati Bioboost 20 ml + 1000 ml air. F2 = dosis Pupuk hayati Bioboost 40 ml + 1000 ml air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi interval waktu pemberian dengan dosis pupuk hayati bioboost (Z x F) tidak memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun pada semua parameter.
16

,, Ramli, e Muhammad Nabil Makky. "PENGUJIAN NUTRISI ORGANIK CAIR PLUS AGENS HAYATI PADA SISTEM NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT) HIDROPONIK TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea aquatica)". Pro-STek 1, n. 2 (4 febbraio 2020): 106. http://dx.doi.org/10.35194/prs.v1i2.829.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Limbah sayuran dan kulit pisang mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tanaman seperti nitrogen, karbohidrat dan lain-lain. Limbah sayuran dan kulit pisang dapat diaplikasikan sebagai pupuk organik cair. Penggunaan agens hayati Paenibacillus polymyxa sebagai pupuk hayati diyakini mampu memperbaiki kualitas akar tanaman serta mengurangi penggunaan pupuk kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas POC Sayuran dan Kulit Pisang plus agens hayati Paenibacillus polymyxa terhadap pertumbuhan tanaman kangkung dengan sistem hidroponik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari perlakuan yaitu jenis POC plus agens hayati Q0 : AB mix (control), Q1 : POC Sayuran plus agens hayati, Q2 : POC Kulit Pisang plus agens hayati, 3 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil uji Tukey Alpha 5% menunjukkan nilai tertinggi tinggi tanaman perlakuan Q0 : pupuk cair AB mix yaitu 26.52 cm, jumlah daun perlakuan Q2 : POC kulit pisang plus agens hayati yaitu 11 helai, bobot basah perlakuan Q0 : AB mix yaitu 4.00g. dan panjang akar perlakuan Q2 : POC kulit pisang plus agens hayati 11.32 cm.
17

Villa, Jumakir. "RESPON PEMBERIAN PUPUK HAYATI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KEDELAI DI LAHAN RAWA PASANG SURUT". JURNAL PANGAN 30, n. 1 (17 maggio 2021): 23–30. http://dx.doi.org/10.33964/jp.v30i1.513.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan pupuk hayati dan mencari jenis pupuk hayati yang efektif untuk tanaman kedelai di lahan rawa pasang surut. Pengkajian dilaksanakan di Kelurahan Simpang, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi pada musim kemarau (Mei-Agustus) 2016 seluas 10 ha, dengan tipologi lahan sulfat masam potensial dan tipe luapan air C. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), perlakuan empat pupuk hayati (Agrimeth, Provibio, Kedelai Plus, Agrisoy) dan kontrol tanpa pupuk hayati (cara petani) dengan 5 ulangan. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati memperbaiki pertumbuhan dan hasil kedelai pada lahan rawa pasang surut sebesar 0,25 – 0,70 t/ha atau 15,15 % – 33,33 % dibanding tanpa pupuk hayati. Pupuk hayati yang paling efektif adalah Provibio yang diindikasikan oleh hasil kedelai tertinggi 2,10 t/ha.
18

Adriani, Lusiana, Fahrizal Hazra e Fatimah Nur Istiqomah. "Aplikasi Pupuk Hayati Mikoriza terhadap Tanaman Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum) pada Latosol Dramaga". Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 23, n. 2 (1 ottobre 2021): 61–67. http://dx.doi.org/10.29244/jitl.23.2.61-67.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Pupuk hayati mikoriza dapat mempertahankan produktivitas lahan dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian pupuk hayati mikoriza terhadap pertumbuhan bawang merah (Allium cepa var. aggregatum) serta mengetahui infeksi akar, dan pengaruhnya terhadap kadar N, P, K tanah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan pengujian pupuk hayati yang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 70/ Permentan/ SR. 140/10/2011, terdiri dari 6 perlakuan (A-F) sebagai berikut: A) kontrol, B) pupuk standar, C) pupuk hayati mikoriza, D) pupuk hayati mikoriza + 25% pupuk standar, E) pupuk hayati mikoriza + 50% pupuk standar, F) pupuk hayati mikoriza + 75% pupuk standar. Terdapat 5 ulangan sehingga diperoleh 30 satuan percobaan. Pupuk hayati mikoriza dapat mengurangi kebutuhan pupuk standar (PS) menjadi 25% sampai 50%. Kombinasi pupuk hayati 2.5 g/tanaman dengan 50% PS menghasilkan tinggi tanaman dan bobot biomassa terbaik, namun secara ekonomis lebih direkomendasikan pemakaian 25% PS. Perlakuan yang diaplikasikan mikoriza memiliki nilai infeksi akar yang sangat tinggi yaitu diatas 75%. Jenis spora yang berhasil berasosiasi adalah Acaulospora sp., Glomus etunicatum, dan Glomus sp. Pengaplikasian mikoriza menghasilkan respons peningkatan sebesar 14.91% pada P-tersedia Latosol, sedangkan terhadap K-dd dan N-total tidak berpengaruh nyata.
19

Riyanti, Shoni, Heni Purnamawati e Sugiyanta. "Pengaruh Aplikasi Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati Serta Reduksi Pupuk NPK terhadap Ketersediaan Hara dan Populasi Mikroba Tanah Pada Tanaman Padi Sawah Musim Tanam Kedua di Karawang, Jawa Barat". Buletin Agrohorti 3, n. 3 (12 dicembre 2015): 330–39. http://dx.doi.org/10.29244/agrob.v3i3.15810.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Penelitian dilakukan di Karawang, Jawa Barat pada bulan Oktober 2010 sampai April 2011. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh aplikasi pembenaman jerami dan pupuk hayati serta pupuk organik dalam mengurangi penggunaan pupuk NPK pada musim tanam kedua. Percobaan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak yang terdiri atas 13 perlakuan. Perlakuan tersebut adalah P1 = jerami + 0.5 dosis NPK, P2 = jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk organik granul (POG) + pupuk organik cair (POC), P3 = jerami + 0.5 dosis NPK + POG, P4 = jerami + 0.5 dosis NPK + POG + pupuk hayati 1, P5 = jerami + 0.75 dosis NPK + pupuk hayati 2, P6 = jerami + 0.5 dosis NPK + pukan, P7 = jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk hayati 1, P8 = jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk hayati 2, P9 = jerami + 1 dosis NPK, P10 = tanpa jerami + 1 dosis NPK, P11 = jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk hayati 3, P12 = tanpa jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk hayati 3, dan P13 = tanpa pupuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pupuk hayati (bio 1, 2, atau 3) dapat meningkatkan ketersediaan hara dan populasi mikroba tanah. Aplikasi ini dipengaruhi jumlah pembentukan batang pada 7 MST dan daun berwarna pada 3 dan 7MST. Jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk hayati 2 tidak berbeda signifikan dengan perlakuan 1 dosis NPK.
20

Hazra, Fahrizal, Fatimah Nur Istiqomah e Ardina Nurul Fadilla. "The Potensi Fumyco (Fungi Mikoriza Arbuskula) Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pembibitan". Jurnal Penelitian Kelapa Sawit 31, n. 3 (29 novembre 2023): 153–62. http://dx.doi.org/10.22302/iopri.jur.jpks.v31i3.232.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu tanaman perkebunan penghasil minyak nabati yang menjadi komoditas unggulan di Indonesia. Pemberian pupuk hayati menjadi salah satu alternatif untuk membantu meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penggunaan pupuk hayati mikoriza terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di Nursery. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal dengan 6 taraf perlakuan dan 10 ulangan. Perlakuan pengujian pupuk hayati berdasarkan Peraturan Menteri No.1 Tahun 2019 yaitu Kontrol (A); Pupuk NPK standar (15-15-15) 2,5 g (B); 20 g pupuk hayati (C); NPK standar+20 g pupuk hayati (D); 3/4 NPK standar+20 g pupuk hayati (E); dan 1/2 NPK standar+20 g pupuk hayati (F). Pemberian pupuk hayati mikoriza baik tunggal maupun kombinasi dengan berbagai dosis NPK mampu meningkatkan tinggi, diameter, jumlah daun, bobot kering (BK) akar dan tajuk bibit kelapa sawit umur 12 minggu setelah tanam (MST) dibandingan dengan kontrol dan pupuk NPK standar. Nilai Relative Agronomic Effectiveness (RAE) pada perlakuan 3/4 NPK+20 g pupuk hayati mikoriza menunjukkan hasil yang paling efektif secara agronomi dengan nilai RAE tinggi bibit 504,63%, diameter 758,82%, jumlah daun 504,62%, BK tajuk 378,33%, dan BK akar 291,81%.
21

Fiqri, Achmad, Yenny Wuryandari e Noni Rahmadhini. "EFEKTIVITAS BAKTERI PSEUDOMONAD FLUORESCENT ISOLAT PF-142 DAN PUPUK HAYATI MIKORIZA DALAM MENGHAMBAT PENYAKIT LAYU BAKTERI Ralstonia solanacearum PADA TANAMAN CABAI". Agrifor 22, n. 2 (8 giugno 2023): 203. http://dx.doi.org/10.31293/agrifor.v22i2.6630.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Bakteri patogen Ralstonia solanacearum dapat menurunkan produktivitas tanaman cabai. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi isolat Pseudomonas fluorescent Pf-142 dan jamur mikoriza arbuskula terhadap R.solanacearumsecara in vivo. Penelitian ini menggunakan percobaan RAK dua faktorial, faktor pertama adalah kombinasi Pseudomonas fluorescent Pf-142 dengan pupuk hayati mikoriza yang terdiri dari P1 = 10 ml suspensi bakteri Pf-142 + 0 gr pupuk hayati mikoriza), P2 (7,5 ml suspensi bakteri Pf -142 + 2,5 gr pupuk hayati mikoriza), P3 (5 ml suspensi bakteri Pf-142 + 5 gr pupuk hayati mikoriza), P4 (2,5 ml suspensi bakteri Pf-142 + 7,5 gr pupuk hayati mikoriza), dan P5 (0 ml suspensi bakteri Pf-142 + 10 gr pupuk hayati mikoriza). Faktor kedua adalah waktu aplikasi yang terdiri dari T1 (7 hari sebelum tanam), T2 (saat tanam). Hasil penelitian menujukkan bahwa perlakuan 5 ml suspensi bakteri Pf-142 + 5 gr pupuk hayati mikoriza yang diaplikasikan 7 hari sebelum tanam mampu menunda gejala penyakit lay bakteri hingga 11,5 hari, perlakuan 10 ml bakteri suspensi Pf-142 + 0 gr pupuk hayati mikoriza yang diaplikasikan saat tanam memiliki keparahan penyakit sebesar 16%, dan perlakuan 0 ml suspensi bakteri Pf-142 + 10 gr pupuk hayati mikoriza yang diaplikasikan saat tanam memiliki proporsi akar terkolonisasi mikoriza sebesar 77,59%. Dengan demikian perlakuan 5 ml bakteri suspensi Pf-142 + 5 gr pupuk hayati mikoriza yang diaplikasikan 7 hari sebelum tanam adalah perlakuan yang terbaik.
22

Tarigan, Melani Jelita, I. Nyoman Rai e I. Wayan Wiraatmaja. "Respon Pertumbuhan dan Hasil Kakao (Theobroma cacao L.) terhadap Prototipe Pupuk Hayati FMA Indigenus dengan Media Pembawa Berbeda dan Konsentrasi Pupuk Hayati Cair". Agro Bali : Agricultural Journal 5, n. 3 (30 novembre 2022): 504–12. http://dx.doi.org/10.37637/ab.v5i3.1002.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Kakao Bali terkenal dengan kakao organik, namun produksinya belum mencapai rata-rata produksi kakao nasional. Salah satu sentra dan penghasil kakao tertinggi di Bali terdapat di Kabupaten Jembrana. Upaya dalam meningkatkan produksi kakao salah satunya dengan cara penambahan pupuk hayati dengan bahan aktif fungi mikoriza arbuskular (FMA) indigenus dan penambahan pupuk hayati cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil kakao terhadap prototipe pupuk hayati FMA indigenus dan konsentrasi pupuk hayati cair. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 2 faktor dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan pasir vulkanik merupakan media pembawa spora mikoriza yang lebih baik digunakan daripada zeolit serta pemberian pupuk hayati cair dengan konsentrasi 20 ml/L air mampu memberikan hasil tertinggi. Interaksi antara prototipe pupuk hayati FMA indigenus dan konsentrasi pupuk hayati cair berpengaruh tidak nyata terhadap semua variabel yang diamati.
23

Hazra, M.Sc, Fahrizal. "Efektivitas Pupuk Hayati Cair pada Tanaman Padi Sawah (Oryza Sativa) Serta Analisis Usaha Taninya". Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 24, n. 2 (15 novembre 2022): 39–46. http://dx.doi.org/10.29244/jitl.24.2.39-46.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Petani di Indonesia mulai memahami pentingnya pupuk hayati dengan standar kualitas dan efektivitas yang dipersyaratkan oleh Kementerian Pertanian RI. Sehingga banyak pupuk hayati yang beredar di pasaran perlu dilakukan penelitian untuk menguji kualitas dan efektivitasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kualitas dan efektivitas, serta analisis usahatani pupuk hayati cair pada padi sawah (Oriza sativa). Perlakuan disusun dalam 5 taraf pemupukan yaitu: tanpa pemupukan atau kontrol (P0), 1,00 dosis NPK (P1), 1,00 dosis NPK + 1,00 dosis pupuk hayati (P2), 0,75 dosis NPK + 1,00 dosis pupuk hayati (P3), 0,50 dosis NPK + 1,00 dosis pupuk hayati (P4). Percobaan dilakukan dengan 4 ulangan sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan merupakan sebidang tanah dengan luas 25 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji mutu memenuhi kriteria Permentan No. 1 Tahun 2019, serta penerapan pupuk hayati di lapangan secara umum menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah yang sama dengan pembanding, dan lebih baik dari perlakuan kontrol. Perlakuan 0,75 dosis NPK + 1,00 dosis pupuk hayati merupakan perlakuan yang paling efektif dan menguntungkan secara agronomis dengan nilai RAE 100%, dan secara ekonomis dengan nilai R/C 1,83.
24

Aminullah koshan. "DİNİ HAYATIN AKTÖRLERİNDEN MOLLALAR (AFGANİSTAN ÖRNEĞİ)". Toplum Bilimleri Dergisi 28, n. 28 (2020): 222–38. http://dx.doi.org/10.29228/tbd.2007.42024.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
25

Küçükbasmacı, Gülten. "SAFAHAT'TA HAYATIN FARKLI HÂLLERİ YA DA". International Language, Literature and Folklore Researchers Journal 1, n. 5 (1 gennaio 2015): 1. http://dx.doi.org/10.12992/turuk190.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
26

Riyanti, Shoni, Heni Purnamawati e Sugiyanta. "Pengaruh Aplikasi Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati Serta Reduksi Pupuk NPK terhadap Ketersediaan Hara dan Populasi Mikroba Tanah Pada Tanaman Padi Sawah Musim Tanam Kedua di Karawang, Jawa Barat". Buletin Agrohorti 3, n. 3 (12 dicembre 2015): 330. http://dx.doi.org/10.29244/agrob.3.3.330-339.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
<p><em>Penelitian dilakukan di Karawang, Jawa Barat pada bulan Oktober 2010 sampai April 2011. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh aplikasi pembenaman jerami dan pupuk hayati serta pupuk organik dalam mengurangi penggunaan pupuk NPK pada musim tanam kedua. Percobaan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak yang terdiri atas 13 perlakuan. Perlakuan tersebut adalah P1 = jerami + 0.5 dosis NPK, P2 = jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk organik granul (POG) + pupuk organik cair (POC), P3 = jerami + 0.5 dosis NPK + POG, P4 = jerami + 0.5 dosis NPK + POG + pupuk hayati 1, P5 = jerami + 0.75 dosis NPK + pupuk hayati 2, P6 = jerami + 0.5 dosis NPK + pukan, P7 = jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk hayati 1, P8 = jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk hayati 2, P9 = jerami + 1 dosis NPK, P10 = tanpa jerami + 1 dosis NPK, P11 = jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk hayati 3, P12 = tanpa jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk hayati 3, dan P13 = tanpa pupuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pupuk hayati (bio 1, 2, atau 3) dapat meningkatkan ketersediaan hara dan populasi mikroba tanah. Aplikasi ini dipengaruhi jumlah pembentukan batang pada 7 MST dan daun berwarna pada 3 dan 7MST. Jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk hayati 2 tidak berbeda signifikan dengan perlakuan 1 dosis NPK.</em></p>
27

Sugiyanta e Octafiani Septianti. "Pupuk Hayati Bacillus sp. Meningkatkan Produktivitas Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.)". Buletin Agrohorti 7, n. 1 (2 gennaio 2019): 76–83. http://dx.doi.org/10.29244/agrob.v7i1.24421.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Karet alam (Hevea brasiliensis Muell Arg.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting di Indonesia. Permasalahan karet Indonesia adalah rendahnya produktivitas dan mutu karet yang dihasilkan, khususnya oleh petani karet rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk hayati Bacillus pada produktivitas tanaman karet. Penelitian dibagi menjadi dua percobaan berdasarkan cara aplikasi pupuk hayati Bacillus yaitu dioles dan disemprot. Percobaan dilakukan di kebun karet, kebun percobaan IPB Cikabayan, Bogor. Percobaan 1 (aplikasi pupuk hayati Bacillus dioles) dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember 2016. Percobaan ini disusun dalam rancangan acak kelompok 1 faktor yaitu aplikasi pupuk hayati Bacillus dan terdiri atas 2 taraf perlakuan (kontrol dan 4 g pupuk hayati Bacillus/tanaman/aplikasi). Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Percobaan 2 (aplikasi pupuk hayati Bacillus disemprot) dilakukan pada bulan Desember 2017 hingga Februari 2018. Percobaan ini disusun dalam rancangan acak kelompok 1 faktor (aplikasi pupuk hayati Bacillus) dan terdiri atas 5 taraf perlakuan (kontrol, 1 ml, 2 ml, 3 ml, dan 4 ml pupuk hayati Bacillus sp./10 ml air/tanaman/aplikasi). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil percobaan 1 dan 2 menunjukkan bahwa aplikasi pupuk hayati Bacillus nyata meningkatkan produksi lateks, produksi karet kering per tanaman, dan hasil karet kering per hektar, tetapi tidak berpengaruh terhadap kadar karet kering (KKK).
28

Windriyati, Ratna Dwi Hirma, Nur Kholida Wulansari e Rifqi Adisonda. "Pengaruh Agens Hayati Terhadap Insiden Penyakit Bulai pada Jagung". G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan 8, n. 1 (29 dicembre 2023): 322–29. http://dx.doi.org/10.33379/gtech.v8i1.3701.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Pengendalian penyakit bulai (Peronosclerospora sp.) menggunakan fungisida sintetik mempunyai dampak buruk. Oleh karena itu, pemanfaatan agens hayati menjadi pilihan lain karena lebih aman dan ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini mengetahui efek perlakuan benih menggunakan agens hayati terhadap viabilitas benih jagung, penyakit bulai serta pertumbuhan tanaman jagung. Metode penelitian dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), tiga perlakuan dan ulangan 9 kali. Perlakuan tersebut yaitu K (tanpa perlakuan), B (agens hayati berisi Bacillus subtilis dan Bacillus polymixa) dan T (agens hayati berisi Trichoderma hamatum). Perlakuan agens hayati Bacillus subtilis dan Bacillus polymixa (B) dan perlakuan Trichoderma hamatum (T) mampu meningkatkan viabilitas benih jagung serta panjang akar dan tajuk. Agens hayati Bacillus subtilis dan Bacillus polymixa lebih mampu menekan insidensi dan intensitas penyakit bulai dibandingkan dengan kontrol dan Trichoderma hamatum. Perlakuan kedua agens hayati tersebut hanya mampu meningkatkan jumlah daun tanaman jagung dan tidak mampu meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang dan bobot akar tanaman.
29

Sipayung, Nine Yusnita, Gusmeizal Gusmeizal e Sumihar Hutapea. "Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glicyne max L.) Varietas Tanggamus Terhadap Pemberian Pupuk Kompos Limbah Brassica Dan Pupuk Hayati Riyansigrow". Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian 2, n. 1 (8 dicembre 2017): 1. http://dx.doi.org/10.31289/agr.v2i1.1099.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai <em>(Glicyne </em><em>max L.)</em> terhadap pemberian kompos limbah Brassica dan pupuk hayati Riyansigrow. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Mei 2014, mengunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, dengan dua ulangan, 16 kombinasi. Faktor pertama adalah Pupuk kompos limbah Brassica yaitu K0 = tanpa kompos, K1 = diberi kompos 2 ton/ha, K2 = diberi kompos 4 ton/ha, dan K3 = diberi kompos 6 ton/ha. Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk hayati Riyansigrow yaitu H0 = tanpa pupuk hayati, H1 = diberi pupuk hayati 2,5 kg/ha, H2 = diberi pupuk hayati 5 kg /ha dan H3 = diberi pupuk hayati 7,5 kg/ha. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh kombinasi kompos limbah Brassica dan pupuk hayati Riyansigrow mampu meningkatkan pertumbuhan (kecuali tinggi tanaman) dan produksi tanaman kedelai, dibandingkan dengan penggunaan pupuk anorganik. Secara umum penelitian ini menunjukan bahwa penambahan kompos limbah Brassica dan pupuk hayati Riyansigrow dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai dengan biaya produksi lebih ekonomis.
30

Qibtiyah, Mariyatul, Ashifa Firman Wahyudi e Choirul Anam. "Kajian Macam Media Tanam dan Dosis Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.)". AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian 3, n. 1 (26 dicembre 2019): 1–8. http://dx.doi.org/10.52166/agroteknologi.v3i1.1705.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Tanaman tebu adalah tanaman tropis yang sangat penting karena dapat digunakan bahan baku untuk pembuatan gula. Usaha peningkatan kualitas produksi tanaman tebu secara tepat sasaran, Salah satunya adalah perbanyakan tanaman berupa bibit, Kultur teknis atau perawatan bibit dengan jalan pemupukan diawal waktu pembibitan dan komposisi media tanam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh macam media tanam dan dosis pupuk hayati terhadap pembibitan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kedungbunder, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor perlakuan yaitu Macam Media Tanam (T) dan Dosis Pupuk Hayati (H). Faktor Macam Media Tanam Terdiri dari 3 perlakuan yaitu: Tanah (T0), Tanah + Pupuk Kandang Sapi (T1), Tanah + Pasir + Pupuk Kandang Sapi (T2). Faktor Dosis Pupuk Hayati terdiri dari 3 level yaitu: Tanpa Pupuk Hayati (H0), Pupuk Hayati 10 g/tanaman (H1), dan Pupuk Hayati 15 g/tanaman (H2). Indikator pengamatan meliputi: Tinggi Tanaman, Diameter Bibit, Jumlah Anakan, Bobot Segar Bibit, Bobot Kering Bibit. Terdapat interaksi antara perlakuan macam media tanam dan dosis pupuk hayati. Kombinasi perlakuan terbaik adalah T1H2 (tanah + pupuk kandang sapi dan pupuk hayati 15 g/tanaman) pada parameter tinggi tanaman dan diameter bibit. Perlakuan macam media tanam berpengaruh baik pada hampir seluruh parameter pengamatan. Dosis pupuk hayati berpengaruh terhadap tinggi tanaman, diameter bibit, bobot segar bibit, bobot kering bibit.
31

Sugiyanta e Octafiani Septianti. "Pupuk Hayati Bacillus sp. Meningkatkan Produktivitas Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.)". Buletin Agrohorti 7, n. 1 (2 gennaio 2019): 76. http://dx.doi.org/10.29244/agrob.7.1.76-83.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
<p style="text-align: justify;">Karet alam (<em>Hevea brasiliensis</em> Muell Arg.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting di Indonesia. Permasalahan karet Indonesia adalah rendahnya produktivitas dan mutu karet yang dihasilkan, khususnya oleh petani karet rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk hayati Bacillus pada produktivitas tanaman karet. Penelitian dibagi menjadi dua percobaan berdasarkan cara aplikasi pupuk hayati Bacillus yaitu dioles dan disemprot. Percobaan dilakukan di kebun karet, kebun percobaan IPB Cikabayan, Bogor. Percobaan 1 (aplikasi pupuk hayati Bacillus dioles) dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember 2016. Percobaan ini disusun dalam rancangan acak kelompok 1 faktor yaitu aplikasi pupuk hayati Bacillus dan terdiri atas 2 taraf perlakuan (kontrol dan 4 g pupuk hayati Bacillus/tanaman/aplikasi). Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Percobaan 2 (aplikasi pupuk hayati Bacillus disemprot) dilakukan pada bulan Desember 2017 hingga Februari 2018. Percobaan ini disusun dalam rancangan acak kelompok 1 faktor (aplikasi pupuk hayati Bacillus) dan terdiri atas 5 taraf perlakuan (kontrol, 1 ml, 2 ml, 3 ml, dan 4 ml pupuk hayati Bacillus sp./10 ml air/tanaman/aplikasi). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil percobaan 1 dan 2 menunjukkan bahwa aplikasi pupuk hayati Bacillus nyata meningkatkan produksi lateks, produksi karet kering per tanaman, dan hasil karet kering per hektar, tetapi tidak berpengaruh terhadap kadar karet kering (KKK).</p>
32

Sukmadewi, Desak Ketut Tristiana, I. Gusti Bagus Udayana, I. Putu Aditya Agus Saputra e Desak Ayu Diah Prawerti. "PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI DI KELOMPOK PETANI KOPI BUMDES EKA GIRI KARYA UTAMA SEBAGAI BAHAN PEMBAWA DALAM PUPUK HAYATI". JURNAL WIDYA LAKSANA 12, n. 2 (31 agosto 2023): 373–80. http://dx.doi.org/10.23887/jwl.v12i2.54606.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Pengolahan kopi menghasilkan limbah kulit kopi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah kulit kopi berpotensi sebagai media pembawa dalam formulasi pupuk hayati. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang menguji potensi kulit kopi sebagai bahan pembawa dalam formulasi pupuk hayati, diketahui bahwa kulit kopi mampu mempertahankan viabilitas fungi selama sembilan minggu penyimpanan dengan populasi log 7,67 (4,7 x 107 CFU/g ). Mitra pengabdian masyarakat ini adalah “Bumdes Eka Giri Karya Utama” yang memiliki kelompok petani kopi. Kelompok petani kopi belum memiliki pengetahuan dan keterampilan mengolah kulit kopi menjadi bahan pembawa dalam pupuk hayati. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra sasaran tentang pemanfaatan kulit kopi sebagai bahan pembawa dalam pupuk hayati. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan, demonstrasi dan pelatihan serta monitoring dan evaluasi. Penyuluhan yang diberikan terkait manfaat dan cara pembuatan pupuk hayati. Demonstrasi dan pelatihan yang diberikan terkait tahapan dalam pembuatan pupuk hayati. Berdasarkan post test yang dilakukan setelah penyuluhan dan demonstrasi serta pelatihan pada kelompok tani menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mitra tentang pengolahan limbah kulit kopi menjadi bahan pembawa pupuk hayati. Kelompok petani kopi menjadi termotivasi untuk membuat dan mengaplikasikan pupuk hayati dalam upaya meningkatkan pertumbuhan kopi. Hal ini juga menjadi salah bentuk implementasi pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Desa tersebut. Pupuk hayati dapat mengurangi pengeluaran petani untuk pemupukan dalam meningkatkan produksi kopi.
33

Cicik Oktasari Handayani, Triyani Dewi e Anik Hidayah. "Pengaruh Biochar, Kompos dan Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah Varietas Bima Brebes". Jurnal Hortikultura Indonesia 12, n. 3 (26 dicembre 2022): 198–203. http://dx.doi.org/10.29244/jhi.12.3.198-203.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Penanaman bawang merah pada musim hujan di lahan kering dan dataran tinggi biasanya terkendala oleh serangan hama dan penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian biochar, kompos dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil pada tanaman bawang merah Varietas Bima Brebes yang ditanam di dataran tinggi. Bahan penyusun kompos yang digunakan antara lain pupuk kandang, blotong tebu, dedak, gamping, tetes tebu, EM4 dan air. Biochar dibuat dari tongkol jagung dan pupuk hayati yang digunakan adalah pupuk hayati yang sudah diperdagangkan dengan merek dagang Actino. Penelitian ini dilakukan di Desa Igirklanceng, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan berupa jenis amelioran, terdiri dari 8 perlakuan yaitu kontrol (T0), kompos (T1), biochar (T2), biochar+kompos (T3), pupuk hayati (T4), biochar+pupuk hayati (T5), kompos+pupuk hayati (T6), biochar+kompos+pupuk hayati (T7), perlakuan petani (T8). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi kompos, biochar dan pupuk hayati (T7) dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman bawang merah khususnya pada jumlah daun sebesar 19.05% dibanding perlakuan kontrol dan hasil tanaman bawang merah dengan nilai bobot basah dan bobot kering umbi per plot sebesar 36.60% dan 25.14% dibanding dengan perlakuan kontrol. Varietas Bima Brebes kurang cocok untuk ditanam di dataran tinggi karena menghasilkan umbi yang kecil.
34

Elpon, Elpon, Sri Wulandari e Yuslim Fauziah. "KEANEKARAGAMAN VEGETASI BAWAH DI LABORATORIUM ALAM PENDIDIKAN BIOLOGI UNTUK RANCANGAN BUKU SAKU PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X SMA". Biogenesis 18, n. 2 (28 agosto 2022): 109. http://dx.doi.org/10.31258/biogenesis.18.2.109-121.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Vegetasi bawah adalah lapisan penutup tanah yang terdiri dari herba, perdu atau perdu liana dan paku-pakuan. Keanekaragaman vegetasi bagian bawah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengayaan materi keanekaragaman hayati pada tingkat spesies. Keanekaragaman hayati merupakan ilmu dasar yang sudah ada dibidang ekologi. Materi tentang keanekaragaman hayati ini telah dijadikan sebagai materi utama dalam kurikulum 2013. Keanekaragaman hayati disajikan khususnya pada materi untuk siswa kelas X SMA yaitu KD 3.2 menganalisis data hasil pengamatan tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, spesies dan ekosistem) di Indonesia seta ancaman dan pelestariannya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Alam Pendidikan Biologi Universitas Riau, perancangan buku saku dilakukan pada bulan September 2021. KD yang cocok untuk diintegrasikan dengan hasil penelitian tumbuhan bawah di Laboratorium Alam Pendidikan Biologi adalah KD 3.2 menganalisis data hasil pengamatan tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, spesies dan ekosistem) di Indonesia serta ancaman dan konservasinya. Perancangan buku saku ini disesuaikan dengan pendekatan discovery learning. Buku saku tumbuhan bawah yang telah dibuat dapat digunakan sebagai media pembelajaran materi keanekaragaman hayati di SMA Biologi kelas X dari tahap analisis, desain dan pengembangan.
35

Salsabila, Amelia, Budiman, Risnawati e Evan Purnama Ramdan. "RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DAN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG TERHADAP APLIKASI AGENS MIKROBA RHIZOFER". Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) 8, n. 1 (2024): 26–39. http://dx.doi.org/10.35760/jpp.2024.v8i1.7989.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Penyakit busuk pangkal batang yang diakibatkan oleh G. boninense merupakan salah satu hambatan pada perkebunan kelapa sawit yang telah dikendalikan melalui pengendalian teknis, hayati dan kimiawi. Rizosfer ialah wilayah yang sempurna untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba tanah, termasuk di dalamnya agens pengendalian hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi agens hayati dari daerah perakaran tanaman kelapa sawit terhadap penekanan penyakit busuk pangkal batang dan komponen pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Terdapat 4 perlakuan dengan 6 ulangan, setiap petak percobaan terdiri dari 3 tanaman, sehingga jumlah keseluruhan sampel sebanyak 72 unit percobaan. Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman kelapa sawit (tinggi tanaman, jumlah daun, diameter pangkal batang, jumlah akar, panjang akar) dan gejala penyakit busuk pangkal batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian 3 jenis isolat (agens hayati isolat no. 3 bakteri, agens hayati isolat no. 15 bakteri, dan agens hayati isolat no. 1 cendawan) mampu menekan perkembangan dan penyebaran G. boninense serta meningkatkan pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Perlakuan P2 (agens hayati isolat no. 3 bakteri) memberikan pengaruh terbaik dibanding perlakuan lainnya.
36

Magdalena, Maria, e Mido Fauzis. "PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA PT. HAYATI PRATAMA MANDIRI PADANG". JURNAL ECONOMINA 2, n. 2 (9 febbraio 2023): 630–40. http://dx.doi.org/10.55681/economina.v2i2.347.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu apakah promosi mempengaruhi keputusan pembelian di PT. Hayati Pratama Mandiri Padang dan apakah kualitas produk mempengaruhi keputusan pembelian di PT. Hayati Pratama Mandiri Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian di PT. Hayati Pratama Mandiri Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sampel terdiri dari 91 pelanggan di PT. Hayati Pratama Mandiri Padang menggunakan accidental sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Promosi dan Variabel Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di PT. Hayati Pratama Mandiri Padang.
37

Marlina, Neni, e Gusmiatun Gusmiatun. "Uji Efektivitas Ragam Pupuk Hayati untuk Meningkatkan Produktivitas Kedelai di Lahan Lebak". AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian 4, n. 2 (23 ottobre 2020): 129–36. http://dx.doi.org/10.33019/agrosainstek.v4i2.133.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Kedelai kaya akan protein dan sangat disukai masyarakat Indonesia. Namun produktivitas kedelai menurun, peningkatannya melalui perluasan areal tanam seperti lahan rawa lebak dangkal dan penggunaan pupuk hayati yang mengandung mikroorganisme seperti bakteri pelarut fosfat (BPF), Azospirillum, mikoriza dan pupuk organik hayati (POH). Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pupuk hayati ini mampu meningkatkan produktivitas padi di lahan lebak maupun pasang surut. Selanjutnya diharapkan pupuk hayati tersebut dapat membantu penyediaan serapan N dan P serta meningkatkan produktivitas kedelai di lahan lebak. Penelitian lapangan di lahan lebak dangkal di Kabupaten Ogan Ilir Propinsi Sumatera Selatan. Rancangan Acak Kelompok disusun 5 perlakuan dengan 5 kali pengulangan. Perlakuannya meliputi tanpa pupuk hayati, BPF, mikoriza, Azospirillum dan POH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPF, mikoriza, Azospirillum dan POH mampu meningkatkan penyerapan hara N berturut-turut 201,33%, 182,67%, 170,67%, 161,33%, hara P 357,89%, 273,68%, 173,68%, 142,11% produksi kedelai berturut-turut 228,00%, 208,00%, 201,33% dan 194,67% dibandingkan tanpa pupuk hayati
38

Wulansari, Nur Kholida, Ratna Dwi Hirma Windriyati e Ari Kurniawati. "PENGARUH FORMULASI NUTRISI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT CERI PADA SISTEM HIDROPONIK TETES". Agrin 25, n. 1 (3 luglio 2021): 36. http://dx.doi.org/10.20884/1.agrin.2021.25.1.557.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi nutrisi AB-Mix, pupuk organik cair dan pupuk hayati pada sistem hidroponik tetes untuk tanaman tomat ceri. Penelitian dilakukan di screen house di Dusun Gunungmalang, Kecamatan Serang, Kabupaten Purbalingga pada ketinggian 1400 m dari permukaan laut pada bulan Agustus – September 2020. Perlakuan dicoba yaitu P1(100% dosis AB-Mix), P2 (75% dosis AB-Mix + POC + pupuk hayati), P3(50% dosis AB-Mix + POC + pupuk hayati), P4 (25% dosis AB-Mix + POC + pupuk hayati), dan P5 (0% dosis AB-Mix + POC + pupuk hayati). Rancangan perlakuan yang digunakan yaitu rancangan acak kelompok (RAK) dengan 6 ulangan. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman dan jumlah cabang. Hasil peneltian menunjukkan formulasi nutrisi 75% AB Mix + POC + Pupuk Hayati dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan nutrisi AB-mix pada budidaya tomat ceri sistem hidroponik tetes pada media cocopeat. Kata kunci: formulasi nutrisi, hidroponik tetes, tomat ceri
39

Ivayani. "Laboratorium Sederhana Perbanyakan Agensia Hayati Pengendali Hama dan Penyakit Tanaman Padi di PP Gapsera Sejahtera Madiri Lampung Tengah". Jurnal Sinergi 1, n. 1 (24 dicembre 2020): 73–79. http://dx.doi.org/10.23960/jsi.v1i1.11.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu daerah penghasil komoditi padi yang memasok persediaan beras di Provinsi Lampung. Gapoktan Gapsera sejahtera Mandiri merupakan salah satu Gapoktan di Kecamatan Seputih Raman yang sudah menerapkan pertanian organik dalam budidaya tanamana padi. Salah satu produk yang dihasilkan oleh Gapoktan Subur Asri adalah beras organik “Berasera”. Dalam proses budidaya dan pengendalian hama peyakit Gapoktan Subur Asri sudah tidak menggunakan bahan kimia sintetik melainkan dengan menggunakan agensia hayati. Akan tetapi dalam perbanyakan agensia hayati (mikroorganisme) belum maksimal karena kurangnya pengetahuan mengenai teknik perbanyakan agensia hayati, selain itu juga tidak tersedianya tempat kerja perbanyakan yang tidak aseptik (steril) sehingga terjadinya kontaminasi dengan mikroorganisme lainnya. Oleh karena itu untuk menciptakan lingkungan perbanyakan agensia hayati yang aseptik maka diperlukan suatu Laboratorium sederhana yang terdiri dari alat-alat standar Laboratorium. Metode yang digunakan adalah pembimbingan melalui sosialisasi teknik perbanyakan agensia hayati, pendampingan dalam mencari agensia hayati di lapangan dan pendampingan pembuatan laboratorium sederhana. Kegiatan yang telah dilaksanakan di PP Gapsera Sejahtera Mandiri adalah Penyuluhan mengenai cara isolasi agensia hayati NPV (Nuclear Polyhedrosis Virus) dan isolasi Bt (Bacillus thuringiensis) serta teknik perbanyakannya, Teknik bekerja secara aseptik dan Pembuatan Laboratorium sederhana yang salah satu alatnya ialah Enkas (Lemari kerja aseptik) / Laminar air flow. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, petani mampu melakukan isolasi NPV dan Bt, serta mampu bekerja secara aseptik guna mendapatkan/ memperbanyak agensia hayati pengendali hama dan penyakit tumbuhan. Luaran dari kegiatan ini adalah tersedianya laboratorium sederhana yang operasioanal untuk perbanyakan agensia hayati pengendali hama dan penyakit tanaman.
40

Sondang, Yun, e Khazy Anty. "RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK HAYATI". LUMBUNG 22, n. 1 (28 febbraio 2023): 1–12. http://dx.doi.org/10.32530/lumbung.v22i1.573.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) merupakan salah satu tanaman pangan lokal yang dapat mensubstitusi peranan beras dan gandum sebagai bahan pangan pokok, sehingga potensial untuk dibudidayakan dan dikembangkan, khususnya pada daerah-daerah marginal yang kurang subur dan kering. Keunggulan tanaman sorgum terletak pada daya adaptasi yang luas, toleran terhadap kekeringan dan salinitas tinggi, serta lebih tahan terhadap gangguan hama dan penyakit dibanding tanaman serealia lainnya. Dalam rangka mengoptimalkan produktivitas tanah dan tanaman perlu diteliti penggunaan teknologi pupuk hayati sebagai pemacu pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian adalah melihat respon pupuk hayati sebagai pemacu pertumbuhan terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas sorgum. Penelitian dilaksanakan di lahan Percobaan Tanjung Pati selama lima bulan mulai dari bulan Juni–Oktober 2021. Tahapan penelitian (1) Pembuatan pupuk hayati dengan menggunakan bakteri Pseudomonas fluorescen dan Bacillus cereus, dan (2) Aplikasi pupuk hayati pada beberapa varietas sorgum dalam polibag menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan varietas: Numbu, Pahat, Samurai 1, Bioguma 1 dan semua diulang 5 kali. Pengamatan meliputi pertumbuhan vegetatif, pertumbuhan generatif, and analisis hara pupuk hayati. Aplikasi pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, umur berbunga, umur panen, dan produksi biji kering per hektar. Pupuk hayati mengandung N total, P2O5, K2O, Ca, C/N, dan C organik yang memenuhi standar SNI tahun 2004. Masing masing varietas sorgum memberikan respon yang berbeda terhadap pemberian pupuk hayati.
41

Hendri, Adrianus, Warganda Warganda e Maulidi Maulidi. "PENGARUH JENIS PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS PADA SISTEM DOUBLE ROW DI LAHAN GAMBUT". Jurnal Sains Pertanian Equator 12, n. 1 (28 dicembre 2022): 145. http://dx.doi.org/10.26418/jspe.v12i1.60548.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Tanaman jagung manis merupakan salah satu komoditas hortikultura yang telah banyak dibudidayakan. Satu diantara faktor pembatas pertumbuhan tanaman jagung manis adalah kesuburan tanah. Masalah utama dalam pemanfaatan lahan gambut adalah terbatasnya kemampuan kimia dan biologis tanah. Perlu dilakukan upaya pemanfaatan dan pengelolaan untuk memperbaiki kesehatan tanah, khususnya gambut diantaranya dengan menggunakan pupuk hayati (biofertilizer). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis pupuk hayati yang dapat memberikan pertumbuhan dan hasil yang terbaik pada tanaman jagung manis dengan sistem tanam double row di lahan gambut. Penelitian dilaksanakan di Lahan Pertanian Patok 28 Desa Rasau Jaya II, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Juli – 17 September 2022. Penelitian menggunakan metode eksperimen pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan yang diulang sebanyak 6 kali. Perlakuan yang dimaksud yaitu: A = Pupuk Hayati Bioboost, B = Pupuk Hayati Biokonversi, C = Pupuk Hayati PGPR dan D = Pupuk Hayati Tricoderma. Variabel pengamatan terdiri dari yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang daun, luas daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman, volume akar, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah baris per petak dan berat tongkol per petak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis pupuk hayati Bioboost, Biokonversi, Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Tricoderma harzianum dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung manis.Kata Kunci : Double Row, Jagung Manis, Lahan Gambut, Pupuk Hayati
42

GEÇER, Türkan. "AİLE HAYATI VE AİLE PLANLAMASI". Journal of Academic Social Sciences 38, n. 38 (1 gennaio 2016): 75. http://dx.doi.org/10.16992/asos.10598.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
43

YILMAZ, Mehmet. "ŞAİRLERİN BOHEM HAYATI ÜZERİNE GÖZLEMLER". Selçuk Üniversitesi Türkiyat Araştırmaları Dergisi 2, n. 17842 (1 dicembre 2014): 101–14. http://dx.doi.org/10.21563/sutad.187085.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
44

BODUR, Necla. "A.H. TANPINAR’IN HAYATI VE ESERLERİ". Journal of Academic Social Sciences 135, n. 135 (2022): 435–45. http://dx.doi.org/10.29228/asos.64732.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
45

Yasuba, Yasukichi. "Rejoinder to Hayami and Ogasawara". Journal of the Japanese and International Economies 16, n. 2 (giugno 2002): 284–85. http://dx.doi.org/10.1006/jjie.2002.0504.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
46

Kamila, Himmatul Hurria. "Konservasi Keanekaragaman Hayati dalam Islam". Es-Syajar:Journal of Islam, Science and Technology Integration 2, n. 1 (23 marzo 2024): 160–66. http://dx.doi.org/10.18860/es.v2i1.18126.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Biodiversity is one of the components of the environment which plays an important role in shaping the ecosystem that provides life support on Earth. For that reason, the efforts to provide protection is necessary. Islam is very much aware of the important role of biodiversity, therefore Islam have participated in biodiversity conservation through Islamic thought. The conservation of biodiversity in Islamic thoughts is shown through various rules sourced from the Qur’an, hadith and fatwas of para. Indonesia as a country with the second largest biodiversity in the world and a country with the largest Muslim majority population in the world has an important role to play in developing and utilizing Islamic legal traditions in the conservation of biodiversity. Keywords: Conservation, Biodiversity, Islam
47

Rahayu, Rooselina Dwi, Tatang Mitra Setia e Fachrudin Mangunjaya. "Pemahaman Keanekaragaman Hayati Pada Guru Dan Penggunaan Ruang Terbuka Hijau Dalam Pembelajaran Keanekaragaman Hayati". Jurnal BIOEDUIN : Program Studi Pendidikan Biologi 11, n. 2 (30 settembre 2021): 88–95. http://dx.doi.org/10.15575/bioeduin.v11i2.14314.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
48

Yahya, Devi Puspita Amartha. "PENGARUH APLIKASI PUPUK HAYATI DAN PUPUK PELENGKAP ALKALIS DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum L.)". Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan 10, n. 01 (1 aprile 2022): 1–14. http://dx.doi.org/10.35450/jip.v10i01.270.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk hayati dan pupuk pelengkap terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah keriting (Capsicum annuum L.). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri atas dua faktor dan tiga pengulangan. Faktor pertama adalah aplikasi pupuk hayati yang terdiri atas 3 taraf, yaitu H0 = tanpa aplikasi pupuk hayati; H1 = dosis 4 ml/tanaman; H2 = dosis 8 ml/tanaman. Faktor kedua adalah pupuk pelengkap alkalis yang terdiri atas tiga taraf, yaitu P0 = tanpa pupuk pelengkap alkalis; P1 = dosis 0,05 gr/tanaman; P2 = dosis 0,1 gr/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan pada variabel pertumbuhan tidak terdapat interaksi yang nyata antara aplikasi pupuk hayati dan pupuk pelengkap alkalis, sementara pada variabel produksi terdapat interaksi antara aplikasi pupuk hayati dan pupuk pelengkap alkalis terhadap variabel jumlah bunga per tanaman, jumlah buah konsumsi, dan bobot buah per tanaman. Perlakuan pupuk hayati 8 ml/tanaman yang disertai pemberian pupuk pelengkap alkalis 0,1 gr/tanaman menghasilkan bobot buah tertinggi, yaitu 436,70 gram/ tanaman. Aplikasi pupuk hayati dengan dosis 8 ml/tanaman mampu menghasilkan produksi cabai 402,12 gram/tanaman, sementara aplikasi pupuk pelengkap alkalis 0,1 gr/tanaman mampu menghasilkan menghasilkan produksi cabai sebesar 400,51 gram/tanaman.
49

Sondang, Yun, Ramond Siregar e Khazy Anty. "Penerapan pupuk hayati dalam meningkatkan produksi jagung (Zea mays L.) di Kabupaten Limapuluh Kota". Unri Conference Series: Community Engagement 1 (27 settembre 2019): 202–9. http://dx.doi.org/10.31258/unricsce.1.202-209.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Tujuan dari kegiatan ini adalah mendesiminasikan hasil penelitian dalam upaya meningkatkan produksi jagung di Kabupaten Limapuluh Kota, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat (kelompok tani dan mahasiswa) dalam pembuatan dan penggunaan pupuk hayati, serta teknik budi daya jagung. Metode yang digunakan adalah “Alih Teknologi” dengan pendekatan secara terpadu untuk memotivasi masyarakat dalam program pertanian berkelanjutan dengan metode pelatihan, pendampingan, dan demonstrasi plot yang dilaksanakan di Rumah Kompos dan Kebun Percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dari bulan Agustus 2018–Juni 2019. Pelaksanaan terdiri dari tiga tahap, yaitu Pelatihan in house, Pembuatan pupuk hayati dan Aplikasi pupuk hayati pada tanaman jagung. Sumber inokulan bakteri adalah genera Bacillus dan Pseudomonas yang merupakan hasil isolasi dan identifikasi dari tiga lokasi tanaman bambu, jagung, dan padi di Kabupaten Limapuluh Kota. Bakteri diinokulasi pada saat pembuatan pupuk hayati berbahan eceng gondok dan difermentasi selama 6 minggu, selanjutnya diaplikasikan pada lahan demplot seluas 250 m2. Hasil kegiatan menunjukkan antusias masyarakat dalam mengikuti pelatihan pembuatan pupuk hayati dan demplot. Luaran berupa peningkatan produksi jagung sebesar 19% dibandingkan tanpa pupuk hayati, peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat serta mengaplikasikan pupuk hayati pada tanaman meningkat 20–30%.
50

Girsang, Warlinson, Jonner Purba e Suryadi Daulay. "UJI APLIKASI AGENS HAYATI TRIBAC MENGENDALIKAN PATHOGEN HAWAR DAUN (Helminthosporium sp.) TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)". Jurnal Ilmiah Pertanian 17, n. 1 (30 agosto 2020): 51–59. http://dx.doi.org/10.31849/jip.v17i1.4614.

Testo completo
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Abstract (sommario):
Salah satu jenis penyakit yang sering menyerang tanaman jagung adalah penyakit hawar daun yang disebabkan patogen jamur Helmithosporium sp. Untuk mengendalikan penyakit, petani cenderung mengandalkan pestisida sintetis yang bisa menyeb abkan resistensi hama dan penyakit, menimbulkan pencemaran lingkungan, bahkan merugikan kesehatan manusia. Untuk mencegah dampak negatif pestisida sintesis perlu alternatif lain, misalnya dengan memanfaatkan agen hayati. Dewasa ini telah berhasil dikembangkan produk agen hayati yang diharapkan dapat menggantikan ketergantungan penggunaan pestisida sintesis. Pelaksanaan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap, dilakukan di rumah kasa. Faktor yang diteliti ialah pemanfaatan agen hayati Tribac untuk mengendalikan penyakit hawar daun tanaman jagung, dengan menguji 4 tingkat konsentrasi berturut-turut 0,1%, 0,2%, 0,3% dan 0,4% dan 1 perlakuan pembanding tanpa pemberian agens hayati Tribac. Intensitas serangan hawar daun tanaman jagung dihitung menggunakan rumus : I = { ∑ (ni x vi) / (Z x N) } x 100%. Hasil penelitian menyimpulkan, agen hayati Tribac efektif mengendalikan penyakit hawar daun tanaman jagung yang disebabkan pathogen Helminthosporium sp. Tingkat konsentrasi aplikasi agen hayati Tribac 0,4% menghasilkan intensitas serangan yang terendah.

Vai alla bibliografia