Segui questo link per vedere altri tipi di pubblicazioni sul tema: Gabus.

Articoli di riviste sul tema "Gabus"

Cita una fonte nei formati APA, MLA, Chicago, Harvard e in molti altri stili

Scegli il tipo di fonte:

Vedi i top-50 articoli di riviste per l'attività di ricerca sul tema "Gabus".

Accanto a ogni fonte nell'elenco di riferimenti c'è un pulsante "Aggiungi alla bibliografia". Premilo e genereremo automaticamente la citazione bibliografica dell'opera scelta nello stile citazionale di cui hai bisogno: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver ecc.

Puoi anche scaricare il testo completo della pubblicazione scientifica nel formato .pdf e leggere online l'abstract (il sommario) dell'opera se è presente nei metadati.

Vedi gli articoli di riviste di molte aree scientifiche e compila una bibliografia corretta.

1

DEWI HERMAWATI WAHYUNINGSIH. "PEMBUATAN OTAK-OTAK IKAN GABUS SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN SUMBER ALBUMIN". Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata dan Budaya 2, n. 1 (31 luglio 2021): 75–89. http://dx.doi.org/10.53565/sabbhatayatra.v2i1.280.

Testo completo
Abstract (sommario):
Penelitian bertujuan untuk: 1) Menemukan resep otak-otak ikan gabus. 2) Menemukan formula otak-otak ikan gabus. 3) Mengetahui teknik olah pembuatan otak-otak ikan gabus. 4) Mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap otak-otak ikan gabus. 5) Mengetahui kandungan gizi pada otak-otak ikan gabus dengan metode analisis proksimat. 6) Mengetahui perubahan kadar albumin pada otak-otak ikan gabus selama pengolahan. 7) Mengetahui porsi otak-otak ikan gabus untuk memenuhi kecukupan albumin. Penelitian dilakukan bulan September 2020 – April 2021. Produk dibuat di kitchen STP Sahid Surakarta, tempat analisa gizi dilakukan di CV. Chem-Mix Pratama, Banguntapan Bantul. Analisis yang dilakukan adalah analisis proksimat dan analisis albumin. Sampel yang dilakukan adalah : ikan gabus segar, otak-otak ikan tenggiri dan otak-otak ikan gabus. Analisis kadar air dengan metode oven vaccum, analisis kadar abu (metode penetapan total abu), analisa kadar lemak (metode Soxhlet), analisa protein (metode Kjeldahl), analisis karbohidrat (metode by different) dan analisis albumin (metode Lowry). Analisis data yang digunakan adalah analisis data varian (ANAVA) dan LSD untuk mengetahui perubahan kandungan gizi pada otak-otak ikan gabus dan uji kesukaan pada otak-otak ikan gabus, selanjutnya perhitungan AKG dan diteruskan labeling gizi. Hasil penelitian menunjukkan : 1). Resep otak-otak ikan gabus yang digunakan adalah 120 gr daging ikan gabus, 70 gr es batu, 7 gr garam, 1 gr phosmix mp, 60 gr tepung tapioka, 20 gr tepung maizena, 7 gr modified starc ultra-k, 8 gr gula pasir, 20 gr bawang putih, 10 gr daun bawang. 2) Formula yang digunakan untuk membuat otak-otak ikan gabus yaitu bahan utama menggunakan 100% ikan gabus, bahan tambahan antara lain es batu 58,33% dari bahan utama, phosmix MP 0,83%, garam 5,83%, tepung tapioka 50%, tepung maizena 16,67 %, modified starch ultara-k 5,83%, gula pasir 6,67%, bawang putih 8,33% dan daun bawang 8,33% dari bahan utama. 3) Mengetahui teknik olah pembuatan otak-otak ikan gabus meliputi beberapa tahap, yaitu: seleksi bahan, penimbangan bahan, pemotongan bahan, penghalusan, pencampuran, pembentukan adonan dan pengukusan. Sedangkan penyelesaian akhir bisa memilih teknik olah kukus, teknik olah goreng dan teknik olah bakar. 4) Tingkat kesukaan panelis terhadap otak-otak ikan gabus yang didapatkan adalah otak-otak ikan gabus dengan penyelesaian akhir teknik olah goreng. 5) Kadar proksimat pada otak-otak ikan gabus adalah kadar air sebesar 47,11%, kadar lemak sebesar 3,48%, kadar protein sebesar 13,79%, kadar abu sebesar 2,92% dan kadar karbohidrat sebesar 32,69%. 6) Perubahan kadar albumin total dari ikan gabus segar ke otak-otak ikan gabus mengalami penurunan sebesar 83,4633%. Penggantian ikan tenggiri menjadi ikan gabus menyebabkan kadar albumin otak-otak ikan meningkat sebesar 40,7487 %. 7) Otak-otak ikan gabus sebanyak 76 gram (1 bungkus otak-otak ikan gabus, isi 4 buah), memiliki kandungan lemak total 264,36 gram dapat mencukupi kebutuhan gizi usia umum sebesar 426,39 %. Kandungan protein totalnya 1048,43 gram dapat mencukupi AKG sebesar 1747,28 %. Kandungan karbohidrat total 2484,94 gram dapat mencukupi AKG sebesar 828,31 %. Kandungan albumin total 182,76 g/dl dapat mencukupi AKG sebesar 3514,61 %.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
2

Chasanah, Ekowati, Mala Nurilmala, Ayu Ratih Purnamasari e Diini Fithriani. "Komposisi Kimia, Kadar Albumin Dan Bioaktivitas Ekstrak Protein Ikan Gabus (Channa Striata) Alam Dan Hasil Budidaya". Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 10, n. 2 (20 dicembre 2015): 123. http://dx.doi.org/10.15578/jpbkp.v10i2.364.

Testo completo
Abstract (sommario):
Khasiat kesehatan ikan gabus (C. striata) telah dikenal secara luas dan saat ini C. striata telah digunakan sebagai bahan baku industri produk suplemen. Tingginya permintaan akan produk suplemen tersebut menimbulkan masalah pada ketersediaan C. striata yang sebagian besar ditangkap dari sungai dan danau sebagai tempat hidupnya. Ikan gabus budidaya dipercaya memiliki kualitas tidak sebaik ikan gabus alam.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai komposisi kimia, termasuk albumin dan potensi ekstrak protein kasar ikan gabus alam dan hasil budidaya sebagai antioksidan dan anti hipertensi. Hasil analisis menunjukkan bahwa ikan gabus alam dan hasil budidaya memiliki kadar protein yang tidak berbeda secara nyata, tetapi berbeda pada kadar air, abu, dan lemak. Ikan gabus alam memiliki kadar lemak dan abu lebih rendah tetapi kadar air lebih tinggi dibanding ikan gabus budidaya. Ikan dari kedua sumber memiliki bagian yang dapat dimakan atau edible portion (EP) sebesar 36%,dengan kadar mineral makro (Na, K, Ca) dan mikro (Zn, Fe) pada ikan hasil budidaya lebih tinggi dibanding kedua kelompok mineral pada ikan gabus alam. Kadar albumin ikan gabus alam lebih tinggi daripada kadar albumin ikan gabus budidaya. Namun demikian, hasil analisis asam amino menunjukkan bahwa ikan gabus hasil budidaya memiliki kuantitas asam amino yang lebih tinggi daripada ikan gabus alam. Asam amino non essensial dominan adalah alanin, asam aspartat, glisin, alloisoleusin, prolin, dan glutamin, sedangkan asam amino esensial didominasi oleh leusin, lisin, dan fenilalanin. Kedua ikan gabus yang diperoleh dari tempat yang berbeda tersebut memiliki bioaktivitas sebagai antioksidan yang lemah, namun berpotensi sebagai antihipertensi (penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE)) dengan kekuatan 1/10 kekuatan kontrol obat hipertensi captopril.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
3

Syifara Chika e Fathimah Azzahro. "Peningkatan Produktivitas Budidaya Ikan Gabus (Channa striata) di Lahan Gambut". Jurnal Life Science : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam 6, n. 1 (31 gennaio 2024): 1–7. https://doi.org/10.31980/lsciences.v6i1.353.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan gabus (Channa striata) merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Pemanfaatan ikan gabus berbagai ukuran dari kecil sampai besar menyebabkan kebutuhan ikan gabus semakin meningkat. Oleh karena itu dibutuhkan strategi budidaya untuk memenuhi kebutuhan ikan gabus. Ikan gabus yang mampu bertahan hidup dalam kondisi yang kurang memadai adalah pilihan jenis ikan yang cocok untuk dibudidayakan. Khususnya pada lahan gambut untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi lahan gambut melalui budidaya ikan gabus teknik pemijahan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui studi literatur (literature review) dari berbagai sumber seperti artikel jurnal, artikel prosiding, buku dan sumber lain yang valid. Strategi yang harus dilakukan, yaitu melakukan pemijahan semi alami untuk mempercepat perkembangbiakan ikan gabus dan penambahan vitamin C untuk meningkatkan pertumbuhan dari ikan gabus.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
4

Setiawan, Agus, Erfan Karyadiputra, Nadiya Hijriana e Indu Indah Purnomo. "SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT BAKTERI DAN PARASIT PADA IKAN GABUS MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER". Technologia : Jurnal Ilmiah 13, n. 1 (15 febbraio 2022): 16. http://dx.doi.org/10.31602/tji.v13i1.5943.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan Gabus merupakan satu jenis ikan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat karena mempunyai ciri khas cita rasa yang enak, dan lezat seperti ikan air tawar pada umumnya, ikan Gabus juga tidak pernah bebas dari yang namanya penyakit. Penyakit pada ikan Gabus adalah perubahan suatu keadaan fisik dan morfologi yang tidak normal akibat infeksi bakteri dan parasit. Para peternak perlu melakukan pemeriksaan terhadap ikan gabus, terutama pada aspek kesehatan. Apabila peternak menganggap sepele hal tersebut, maka kerugian pun dapat mengancam peternak itu sendiri. Aspek-aspek yang mempengaruhi munculnya penyakit pada ikan Gabus antara lain kondisi dari air dia hidup, kontaminasi bakteri atau jamur, dan tata cara pembudidayaan ikan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah membantu para peternak ikan gabus adalah dengan menghadirkan suatu sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada ikan gabus menggunakan metode dempster shafer. Implementasi metode dempster shafer pada perangkat lunak sistem pakar mampu membantu orang awan dalam mengetahui jenis penyakit yang diderita oleh ikan gabus berdasarkan gejala dan rule inferensi yang telah diatur didalam sistem pakar. Hasil perhitungan metode dampster shafer didapatkan ikan gabus dengan gejala penyakit kulit kasar.(G1), pendarahan pada kulit (G5), aktifitas menurun (G8), dan timbul bintik putih (G11), maka ikan gabus tersebut memiliki kepastian terjangkit penyakit bakteri Aeromonas hydrophlla (P1) sebanyak 2,8% (0,028) dan bakteri Flavobacterium sp. (P3) sebanyak 2,4% (0,024) sehingga pada sistem pakar yang dibangun memiliki tingkat akurasi cukup tinggi dalam mendiagnosa penyakit bakteri dan parasit pada ikan Gabus. Keywords : Dempster Shafer, Ikan Gabus, Penyakit
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
5

Siahaan, Gracia Tiffany, Sri Pujiyati, Totok Hestirianoto e Steven Solikin. "PENGUKURAN NILAI TARGET STRENGTH ANAKAN IKAN GABUS (Channa striata) KONDISI TERKONTROL DENGAN SIMRAD EK-15 ECHOSOUNDER". Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan 15, n. 3 (27 settembre 2024): 235–44. http://dx.doi.org/10.24319/jtpk.15.235-244.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan gabus (Channa striata) merupakan ikan karnivora yang banyak ditangkap karena rasa dagingnya yang gurih. Keberadaan ikan gabus di Indonesia menyebar dengan sangat luas, namun ancaman terhadap anakan gabus secara terus menerus dapat berakhir dengan kepunahan. Hal ini menjadi penting untuk menganalisis hubungan antara Target Strength (TS) dengan panjang total anakan ikan Gabus (Channa striata), dengan menggunakan instrumen echosounder SIMRAD EK15 untuk manajemen sumber daya, serta mengevaluasi kesehatan populasi ikan gabus. Penelitian dilakukan menggunakan 15 ekor ikan gabus dengan rentang panjang badan ikan 10-15 cm, memiliki rentang nilai TS rata-rata -46,80 dB sampai -45,01 dB. Hubungan antara panjang total ikan gabus dan nilai target strength mempunyai hubungan yang kuat dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,8531 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,7279, dengan persamaan TS= 64,439ln(L) -215,66.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
6

Muhammad Noor Azizu, Asriyani, Aliyaman,. "PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA BERBASIS KEPADATAN IKAN GABUS PADA SISTEM AKUAPONIK". Jurnal Technopreneur (JTech) 9, n. 2 (30 novembre 2021): 104–9. http://dx.doi.org/10.30869/jtech.v9i2.776.

Testo completo
Abstract (sommario):
Tanaman selada mengandung senyawa Nutrisi yang tinggi dan glukosinolat yang bisa dimanfaatkan untuk mencegah kanker. Salah satu teknik budidaya yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan produksi dari selada dengan mengintegrasikannya dengan ikan gabus pada teknik akuaponik. Sistem Akuaponik dengan memadukan ikan dan tanaman memberi pengaruh yang baik karena feces dan sisa pakan ikan dapat di manfaatkan tanaman sebagai nutrisi bagi tanaman dan dapat menghemat penggunaan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil prduksi tanaman selada dan ikan gabus dengan sistem akuaponik serta Untuk mengetahui pengaruh kepadatan ikan gabus terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada.Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan kepadatan ikan gabus. Perlakuan adalah G1 = 0 ekor ikan gabus, G2 = 10 ekor ikan gabus, G3 =20 ekor ikan gabus, G4 = 30 ekor ikan gabus dan G5 = 40 ekor ikan gabus. Tiap perlakuan diulang 3 kali, sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Dari setiap unit percobaan terdapat 10 sampel tanaman, sehingga total keseluruhan sampel tanaman adalah 150 Tanaman. Persiapan penelitian ini mencangkup dari persiapan benih, seleksi benih, pembutan aquaponik, penyemaian, penanaman, pemeliharaan, pengamatan dan panen. Untuk mengetahuai Pengaruh perlakuan pada analisis sidik ragam maka dilakukan uji lanjut BNT .
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
7

Putri Rahmadhenai, Melisa, e Lili Anggraini. "Efektivitas Ekstrak Ikan Gabus Terhadap Lama Penyembuhan Luka Perineum di Klinik Pinang Sari". Jurnal Antara Kebidanan 4, n. 3 (31 luglio 2021): 1335–41. http://dx.doi.org/10.37063/jurnalantarakebidanan.v4i3.319.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan gabus memiliki kandungan gizi yang tinggi. Ikan gabus megandung protein dan albumin yang sangat penting bagi kesehatan. Peran utama albumin di dalam tubuh sangat penting, yaitu membantu pembentukan jaringan sel baru. Tanpa albumin, sel-sel di dalam tubuh akan sulit beregenerasi sehingga cepat mati dan tidak berkembang Tujuan: Untuk Mengetahui Efektivitas Ekstrak Ikan Gabus Terhadap Lama Penyembuhan Luka Perineum Di Klinik Pinang Sari Kota Tangerang Tahun 2020 Metode: Total reponden dalam penelitian ini adalah 22 responden terhitung berdasarkan data ibu nifas yang mengalami luka perineum yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 11 responden kelompok diberikan ikan gabus 11 responden kelompok tidak diberikan ikan gabus yang diambil dengan cara puposif sampling. Pemberian ikan gabus dilakukan dengan cara Bentuk sediaan kapsul mengandung ikan gabus yang akan dikonsumsi ibu nifas yang mengalami luka perineum selama 8 hari dengan dosis 2x2 kapsul. uji beda independent sample t tes jika berdistribusi normal dan jika tidak berdistribusi nomrla gunakan uji mann- whitney Hasil: adanya efektivitas ekstrak ikan gabus terhadap lama penyembuhan luka perineum pada ibu nifas yang mengalami ruptur perineum Tahun 2024, dengan pvalue 0,00. Kesimpulan dan Saran: Berikan edukasi kepada wanita tentang konsumsi ekstrak ikan gabus dalam mempercepat penyembuhan luka perineum.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
8

Sihananto, Bambang, Eddy Supriyono, Diki Diki e Supriani. "Strategi Pendederan Benih Ikan Gabus Sebagai Langkah Antisipasi Penurunan Populasi Menggunakan Teknologi Bioflok". Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika 5, n. 4 (29 dicembre 2023): 790–95. http://dx.doi.org/10.29244/agro-maritim.0504.790-795.

Testo completo
Abstract (sommario):
Beberapa langkah dalam upaya penerapan Strategi Pendederan Benih Ikan Gabus Sebagai Langkah Antisipasi Penurunan Populasi Melalui Teknologi Bioflok : (1) pembangunan pusat atau sentra budidaya ikan gabus secara terintegrasi yang didukung oleh potensi daerah ; (2) pembuatan role model budi daya ikan gabus dengan sistem bioflok, terutama pada segmen usaha pembenihan; (3) peningkatan diseminasi teknologi bioflok pada pembenihan ikan gabus ; (4) stimulasi usaha budi daya ikan gabus terutama pada segmen pembenihan melalui bantuan benih, calon induk, bimbingan teknis, maupun sarana budidaya sistem bioflok.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
9

Ratnasari, Diah, e Yuniarti Dewi R. "Pengaruh Penambahan Tepung Maizena Terhadap Mutu Nugget Ikan Gabus (Channa Striata)". Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) 2, n. 02 (26 febbraio 2021): 7–14. http://dx.doi.org/10.46772/jigk.v2i02.451.

Testo completo
Abstract (sommario):
Tepung maizena adalah pati yang didapatkan dari endosperma biji jagung, mempunyai ciri khas berupa warna putih dan tekstur halus.Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Selain itu ikan gabus memiliki daging yang banyak, pengolahan ikan gabus sebagai nugget agar tidak cepat mengalami pembusukan dengan penambahan tepung maizena agar tekstur dan rasa pada ikan gabus memiliki ciri khas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan tepung maizena terhadap nugget ikan gabus (Channa striata) terhadap mutu organoleptik kadar proteindan kadar air. Jenis penelitian ini bersifat eksperimental yaitu dengan rancangan percobaan yang digunakan dalam percobaan ini adalah rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari ikan gabus dan tepung maizena dengan 3 kali perlakuan dan pengulangan. P1 5% :95%, P2 10%:90% dan P3 15%:85%. Data Variabel kimia diperoleh dianalisis menggunakan uji kadar protein dan Uji organoleptik dianalisi dengan menggunakna sidik ragam (ANOVA). Berdasarkan hasil mutu organoleptik nugget ikan gabus pada porposi tepung maizena terhadap warna nugget P1 (5%), pada rasa P1 (5%), Aroma P1 (5%) dan pada tekstur P3(15%) kadar protein nugget ikan gabus dengan penambahan tepung maizena pada perlakuan P1 dengan penambahan tepung maizena 5% : ikan gabus 85% menghasilkan protein 15,86%.dan kadar air 1,62%.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
10

Sirodiana, Sirodiana, e Deni Irawan. "PEMELIHARAAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata) DI KOLAM DENGAN SUBSTRAT DASAR PASIR". Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur 18, n. 1 (9 novembre 2020): 25. http://dx.doi.org/10.15578/blta.18.1.2020.25-28.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan gabus (Channa striata) merupakan jenis ikan air tawar yang bersifat predator, aktif di malam hari dan senang bersembunyi. Untuk mengembangkan budidaya ikan gabus pada kolam terkontrol, perlu dipelajari kebiasaan hidupnya di alam. Pada habitat alaminya ikan gabus sering ditemukan di beberapa tempat yang memiliki substrat dasar berbeda. Tujuan dari kegiatan ini untuk mendapatkan teknik pemeliharaan benih ikan gabus dengan substrat dasar pasir. Kolam yang digunakan berukuran 3 m x 2 m x 1 m yang dilapisi terpal. Ketinggian substrat pasir yang digunakan yaitu 5 cm dari dasar kolam. Kolam diisi air hingga ketinggian 30 cm. Benih ikan gabus yang berukuran 6,06 ± 0,6 cm dan bobot rata-rata 2,12 ± 0,01 g. Padat tebar pada setiap kolam yaitu 100 ekor/m3. Hasil pengamatan menunjukkan teknik pemeliharaan benih ikan gabus yang dipelihara pada substrat dasar pasir ternyata dapat memberikan kinerja pertumbuhan dan sintasan cukup baik, yaitu dengan sintasan 78%-88%, sehingga disarankan untuk pemeliharaan ikan gabus yang dilakukan dalam kolam atau wadah menggunakan substrat dasar pasir.KATA KUNCI:
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
11

H, Harapin Hafid. "Pengaruh Substitusi Daging Sapi Dengan Ikan Gabus (Channa striata) Terhadap Sifat Fisik Bakso". Jurnal Peternakan Unggul 6, n. 2 (20 novembre 2023): 18–23. http://dx.doi.org/10.36490/jpu.v6i1.823.

Testo completo
Abstract (sommario):
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh substitusi daging sapi dengan ikan gabus terhadap sifat fisik dan mutu organoleptik bakso serta menentukan perbandingan substitusi terbaik berdasarkan sifat fisik dan mutu organoleptik bakso. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 6 perlakuan P0 (100%) daging sapi, P1 (80% Daging sapi: 20% daging ikan gabus), P2 (70% daging sapi: 30% daging ikan gabus), P3 (60% daging sapi: 40% daging ikan gabus), P4 (50% daging sapi: 50% daging ikan gabus), P5 (100%) ikan gabus dan 4 ulangan. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah pH, rendemen, susut masak, bentuk, aroma, warna, cita rasa, tekstur, kekenyalan dan penerimaan umum. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bakso daging sapi dengan substitusi ikan gabus berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap organoleptik warna, dan cita rasa, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap organoleptik bentuk, tekstur, aroma, kekenyalan dan penerimaan umum. sedangkan uji fisik tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pH, rendemen dan susut masak
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
12

Alfisyah Miladiah, Luluk Eka Meylawati e Siti Rochanah. "Konsumsi Ikan Gabus Mempercepat Penyembuhan Luka Pasca Bedah Caesar di RSAU Jakarta". Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan 1, n. 2 (29 luglio 2024): 56–61. http://dx.doi.org/10.35968/5qdy0v34.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan gabus merupakan ikan air tawar yang banyak manfaat yaitu asam amino non-esensial yang dikandungnya sangat penting dalam penyembuhan luka pada manusia. Ikan gabus banyak dikonsumsi oleh orang pasca operasi untuk membantu pemulihan luka operasi. Penelitian deskriptif mengidentifikasi manfaat ikan gabus dalam membantu penyembuhan luka operasi pasca melahirkan caesar. Penelitian ini dilakukan pada dua orang pasca persalinan caesar. Pasien 1 konsumsi ikan gabus sedangkan pasien 2 tidak mengkonsumsi ikan gabus. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Alat ukur yang digunakan yaitu lembar observasi luka operasi dengan REEDA (Redness, Edema, Ecchymosis, Discharge, Approximation) dan skala nyeri. Ikan gabus dikonsumsi pasien satu kali sehari selama 4 hari di RSAU Jakarta. Hasil: Pasien 1 skor REEDA yaitu 1, skala nyeri 1, sedangkan pasien 2 yaitu skor REEDA adalah 2 dan skala nyeri 2. Kesimpulan: Konsumsi Ikan gabus baik dalam mempercepat penyembuhan luka terutama pada ibu pasca melahirkan caesar sehingga baik ditambahkan dalam konsumsi harian pasca operasi caesar.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
13

Kusmini, Irin Iriana, Vitas Atmadi Prakoso e Kusdiarti Kusdiarti. "KERAGAMAN FENOTIPE TRUSS MORFOMETRIK DAN GENOTIPE IKAN GABUS (Channa striata) DARI JAWA BARAT, SUMATERA SELATAN, DAN KALIMANTAN TENGAH". Jurnal Riset Akuakultur 10, n. 4 (30 dicembre 2015): 501. http://dx.doi.org/10.15578/jra.10.4.2015.501-509.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan gabus di Indonesia awalnya hanya terdapat di Barat garis Wallace (Sumatera, Jawa, dan Kalimantan) yang kemudian diintroduksi ke Indonesia bagian Timur. Ikan gabus termasuk ke dalam deretan ikan air tawar sebagai sumber daya genetik untuk menunjang diversifikasi usaha budidaya. Guna menyukseskan program diversifikasi tersebut, maka perlu diketahui keragaman genetik ikan gabus dari Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah agar dapat direkomendasikan sebagai dasar pemuliaan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keragaman dan kekerabatan antara populasi ikan gabus dari Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Kalimantan tengah. Metode penelitian dilakukan dengan analisis fenotipe terhadap 16 ekor ikan sampel dari masing-masing daerah tersebut, sedangkan untuk analisis keragaman genotipe masing-masing digunakan 10 ekor ikan dari setiap daerah. Analisis tersebut dilakukan melalui truss morfometrik dan RAPD dengan primer OPA-10, OPA-11, dan OPA-15. Hasil penelitian menunjukkan keragaman berdasarkan truss morfometrik dan hasil PCR ikan gabus asal Sumatera Selatan lebih tinggi dibandingkan Kalimantan Tengah dan Jawa Barat. Kekerabatan ikan gabus Kalimantan Tengah lebih dekat dengan ikan gabus Sumatera Selatan dibandingkan dengan ikan gabus Jawa Barat. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi untuk pertimbangan dalam program pemuliaan.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
14

Renol, Renol, Mohamad Akbar, Finarti Finarti, Mubin Mubin, Radhiyatul Ula, Anita Treisya Aristawati e Mohamad Syahril. "Analisis Kadar Lemak, Kadar Albumin Dan Uji Organoleptik Pada Biskuit Ikan Gabus (Channa striata)". JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis 3, n. 2 (14 aprile 2023): 45. http://dx.doi.org/10.56630/jago.v3i2.301.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan dengan kandungan gizi terbaik adalah ikan gabus (Channa striata) yaitu ikan air tawar dengan protein tinggi utamanya albumin. ikan Gabus memiliki kandungan protein dan albumin yang lebih tinggi yaitu 25% dan 6,22% dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya. Ikan gabus juga mengandung kadar lemak, lemak merupakan zat yang sangat penting untuk kesehatan tubuh manusia. Produk olahan ikan dapat divertifikasi berupa biskuit. Pembuatan biskuit akan melalui pengujian organoleptik, yaitu suatu metode penilaian dari panca indera, untuk mengetahui perubahan atau penyimpangan produk kualitas sensorik. Tujuan Penelitian mendapatkan produk biskuit ikan gabus (Channa striata) dengan adanya kandungan kadar lemak dan kadar albumin, serta mutu organoleptik yaitu penerimaan terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa pada biskuit. Penelitian ini dimulai dari tahap pembuatan tepung ikan gabus, pembuatan biskuit ikan gabus, serta analisis kadar lemak, albumin, dan uji organoleptik (Warna, Aroma, Tekstur, dan Rasa). Hasil analisis kadar lemak tertinggi pada perlakuan P2 30,26% dan kadar albumin tertinggi pada perlakuan P3 10,34%. Nilai organoleptik warna, aroma dan rasa. yang lebih dominan diterima dan disukai oleh para panelis dapat diperoleh pada pelakuan terbaik p1 yaitu dengan penambahan tepung ikan gabus sebanyak 95,63 gr.Kata Kunci : Ikan Gabus, Biskuit, Kadar Lemak, Kadar Albumin, Organoleptik
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
15

Sari, Dewi Kartika, Nooryantini Nooryantini, Wahdatul Fitri e Shafa Madina. "Transfer Teknologi Pembuatan Ekstrak Albumin Ikan Gabus Di Kelurahan Sekumpul". Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) 1, n. 2 (8 novembre 2021): 46. http://dx.doi.org/10.20527/ilung.v1i2.3922.

Testo completo
Abstract (sommario):
Abstrak Penerapan teknologi pembuatan ekstrak albumin merupakan solusi dalam pemanfaatan ikan gabus segar. Teknologi ekstraksi daging ikan gabus untuk mendapatkan ekstrak albumin yang bernilai inovatif tinggi dan tepat guna untuk diberdayakan di masyarakat, khususnya pada masyarakat di Kelurahan Sekumpul yang belum terimplementasi secara maksimal dan pemanfaatan ikan gabus terbatas sebagai ikan konsumsi. Selain itu, harga ikan gabus relatif lebih mahal dibandingkan jenis ikan lainnya maka diperlukan teknologi yang lebih bernilai ekonomis berupa pembuatan makanan fungsional ekstrak albumin ikan gabus. Kegiatan PKM ini dengan mitra masyarakat pembudidaya ikan dan ibu rumah tangga tergabung pada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di Kelurahan Sekumpul. Kegiatan PKM menggunakan metode penyuluhan dan demonstrasi. Pelaksanan kegiatan dilakukan secara berkelompok karena memungkinkan adanya umpan balik dan interaksi dalam kelompok. Hasil dari kegiatan ini adalah tingkat pemahaman mitra dengan kreteria memahami dan mempraktekan pengolahan ekstrak albumin ikan gabus sebelum kegiatan PKM sebesar 20% dan setelah pelaksanaan PKM mencapai 80% atau terjadi peningkatan sebesar 60% dari jumlah responden. Kesimpulan dari kegiatan PKM, yaitu (1) penerapan teknologi pengolahan ekstrak albumin merupakan upaya diversifikasi/ penganekaragaman produk hasil olahan perikanan berbasis ikan gabus dan (2) peran mitra bersama-sama dengan tim pengabdian melakukan evaluasi untuk keberlanjutan kegiatan PKM pengolahan ekstrak albumin ikan gabus menuju kepada pengembangan usaha kreatif di Kelurahan Sekumpul. Kata kunci: ektrak albumin, ikan gabus, Kelurahan Sekumpul
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
16

Fatimah, Fatimah, Retti Ninsix e Rifni Novitasari. "STUDI PENAMBAHAN IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP MUTU DENDENG DAUN KATUK (Sauropus androgynus)". JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN 6, n. 2 (6 novembre 2017): 50–60. http://dx.doi.org/10.32520/jtp.v6i2.107.

Testo completo
Abstract (sommario):
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase ikan gabus yang tepat seta pengaruhnya terhadap karakteristik penerimaan konsumen serta mutu dendeng daun katuk. Berdasarkan hasil penelitian dendeng daun katuk (Sauropus androgynus) yang ditambahkan dengan ikan gabus (Channa striata) bahwa perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan D dengan penambahan ikan gabus 40% yaitu dengan kadar air 9,19%, kadar protein 4,46%, kadar vitamin C 1,36%. Dengan hasil uji organoleptik tingkat penerimaan konsumen warna 55%, aroma 2,90%. Namun pada tekstur panelis lebih menyukai perlakuan A dengan penambahan ikan gabus sebanyak 10% yaitu 3,45% sedangkan pada perlakuan B yaitu dengan penambahan ikan gabus sebanyak 20% yaitu 2,80%.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
17

Nurjuliani, Nadya Indah. "DAYA TERIMA FORMULASI SOSIS IKAN GABUS (CHANNA STRIATA) DAN BAYAM MERAH (AMARANTHUS TRICOLOR L.) SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL TINGGI PROTEIN DAN ZAT BESI". Buletin Loupe 18, n. 02 (30 dicembre 2022): 66–79. http://dx.doi.org/10.51967/buletinloupe.v18i02.1735.

Testo completo
Abstract (sommario):
Gizi merupakan faktor yang penting dalam proses metabolisme dalam tubuh. Jika tubuh kekurangan gizi maka tidak dapat melakukan aktifitas yang baik. Saat ini belum banyak modifikasi sosis yang dijadikan sebagai salah satu sumber zat besi dan protein. Oleh karena itu, salah satu pangan lokal yang berpotensi untuk digunakan adalah ikan gabus dan bayam merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima formulasi sosis ikan gabus dan bayam merah sebagai pangan fungsional tinggi protein dan zat besi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen murni, dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali pengulangan yang terdiri dari 1 faktor yaitu proporsi formulasi sosis ikan gabus dan bayam merah. Penelitian ini meliputi uji daya terima dengan metode uji hedonik dan mutu hedonik, uji proksimat dan zat besi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya terima formulasi sosis ikan gabus dan bayam merah dari aspek warna, aroma, rasa dan tekstur yang paling disukai terdapat pada formulasi sosis ikan gabus dan bayam merah dengan proporsi 65g ikan gabus dan 35g bayam merah secara keseluruhan memperoleh hasil yang cukup baik, berdasarkan uji sensoris mengahasilkan hedonik warna agak disukai, sedangkan aroma, tekstur dan rasa disukai, mutu hedonik warna coklat berecak merah, mutu hedonik aroma beraroma ikan gabus dan bayam merah, mutu hedonik tekstur kenyal dan mutu hedonik rasa sangat berasa ikan gabus dan bayam merah. Nilai kandungan gizi berdasarkan formulasi sosis ikan gabus dan bayam merah yang paling disukai yaitu energi 186,0g, lemak 7,83g, protein 4,90g, karbohidrat 18,14g, zat besi 13,4mg.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
18

Yuliani, Yuliani, Marwati Marwati, Hendri Wardana, Aswita Emmawati e Krishna Purnawan Candra. "Karakteristik Kerupuk Ikan dengan Substitusi Tepung Tulang Ikan Gabus (Channa striata) sebagai Fortifikan Kalsium". Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21, n. 2 (29 agosto 2018): 259. http://dx.doi.org/10.17844/jphpi.v21i2.23042.

Testo completo
Abstract (sommario):
Kerupuk ikan gabus telah dikenal luas namun biasanya terbuat dari bagian dagingnya saja. Limbah berupa tulang ikan belum dimanfaatkan secara optimal, oleh karena itu dijadikan sebagai bahan substitusi<br />pada pembuatan produk kerupuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh substitusi tepung tulang ikan gabus (TTIG) sebagai fortifikan kalsium terhadap sifat sensoris dan fisika-kimia kerupuk ikan gabus. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan substitusi tepung tulang ikan gabus dalam tepung tapioka dengan kadar (0; 4; 8; 12; dan 16% b/b) dan di ulang sebanyak empat kali. Parameter yang dianalisis pada penelitian ini adalah sifat sensoris dan sifat fisika-kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi TTIG berpengaruh nyata (p&lt;0,05) terhadap sifat sensoris rasa, aroma, warna dan tekstur serta sifat fisika-kimia kerupuk ikan gabus. Peningkatan kadar TTIG menurunkan kadar air dan volume pengembangan kerupuk ikan gabus, tetapi meningkatkan kadar protein dan kadar kalsium (p&lt;0,05). Substitusi TTIG sampai dengan 4% menghasilkan kerupuk ikan gabus dengan volume pengembangan yang sama dengan kontrol (tanpa substitusi TTIG) dengan kadar kalsium 200 mg/100 g dan kadar protein 14,27%. Rasa dan warna kerupuk ikan gabus disukai hingga substitusi TTIG 12%, sedangkan aroma dan tekstur disukai hingga substitusi TTIG 8%. <br /><br />
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
19

Safir, Muhammad, Suriani Suriani, Novalina Serdiati e Samliok Ndobe. "PERTUMBUHAN DAN KADAR ALBUMIN IKAN GABUS (Channa striata) YANG DIBERI JENIS PAKAN SEGAR BERBEDA". Jurnal Perikanan Unram 12, n. 4 (19 dicembre 2022): 699–709. http://dx.doi.org/10.29303/jp.v12i4.398.

Testo completo
Abstract (sommario):
Selama ini, ketersediaan ikan gabus (Channa striata) dipasaran masih mengandalkan hasil tangkapan di alam. Selain faktor teknis budidaya, kandungan albumin ikan gabus hasil tangkapan di alam lebih tinggi dari hasil budidaya. Budidaya ikan gabus secara terkontrol dengan pemberian pakan alami sesuai dengan lingkungan alaminya merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kadar albumin yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pakan alami (pakan segar) yang memberikan pertumbuhan dan kadar albumin tertinggi pada ikan gabus (C. striata) yang dibudidayakan secara terkontrol. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan mengujikan tiga jenis pakan segar (ikan nilem, cacing tanah, dan berudu), dan masing-masing diberi tiga kali ulangan. Benih ikan gabus (berukuran 8,54±1,85 g) dipelihara dalam baskom (diameter 48 cm dan tinggi 22 cm) yang telah diisi dengan air tawar sebanyak 6 L dengan kepadatan 3 ekor per wadah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan segar tidak memberikan pengaruh (p>0,05) terhadap laju pertumbuhan spesifik harian, pertumbuhan bobot mutlak dan kelangsungan hidup benih ikan gabus dengan lama pemeliharaan 21 hari. Persentase kadar albumin lebih tinggi diperoleh pada benih ikan gabus yang diberi pakan segar jenis berudu (4,2%) dibandingkan cacing tanah (3,10%) dan ikan nilem (3,03%). Pakan segar jenis berudu dapat diterapkan untuk meningkatkan kadar albumin dalam pemeliharaan benih ikan gabus secara terkontrol.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
20

Ningrum, Maya Puspita, Rizqy Wahyu Fitria e Serli Pujirahayu. "Tingkat Penerimaan Konsumen dan Karakteristik Mutu Produk Inovasi Rempeyek Ikan". APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat 4, n. 2 (23 luglio 2024): 101–11. http://dx.doi.org/10.47575/apma.v4i2.582.

Testo completo
Abstract (sommario):
Rempeyek atau peyek adalah sejenis makanan pelengkap dari kelompok gorengan, dimana secara umum rempeyek selalu diisi dengan biji kacang tanah atau kedelai, ikan teri, dan udang. Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi baru yaitu peyek ikan gabus dengan menggunakan ikan gabus sebagai bahan tambahannya. Namun pada proses penjualan ke mitra mengalami suatu kendala yaitu banyak masyarakat yang belum mengetahui produk baru inovasi rempeyek ikan gabus. Sehingga pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan konsumen terhadap produk inovasi rempeyek ikan gabus yang diolah dengan 2 varian berbeda dengan pengujian organoleptik meliputi parameter rupa, rasa, bau, dan tekstur. Hasil pengujian menunjukkan dari ke 2 varian rempeyek ikan gabus didapatkan lebih dari 6 untuk semua aspek nilai rata-rata ujinya. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa produk inovasi rempeyek ikan gabus tersebut mendapatkan penilaian yang baik dan dapat diterima di kalangan masyarakat.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
21

Irmawati, Irmawati, Joeharnani Tresnati, Liestiaty Fachruddin, Nur Rahmawaty Arma e Andi Haerul. "Identifikasi ikan gabus, Channa spp. (Scopoli 1777) stok liar dan generasi I hasil domestikasi berdasarkan gen Cytochrome C Oxidase Subunit I (COI)". Jurnal Iktiologi Indonesia 17, n. 2 (24 giugno 2018): 165. http://dx.doi.org/10.32491/jii.v17i2.356.

Testo completo
Abstract (sommario):
The snakehead fish (Channidae) is widely distributed in inland water of Indonesia. This fish is native species in Suma-tera, Java and Kalimantan, but non-native species in Sulawesi and Papua. Study on molecular identification and phylo-geny of this fish using cytochrome c oxidase subunit I (COI) gene has only been conducted on snakehead fish origin from Tasikmalaya, Ambarawa, Bali, Aceh, Pontianak, and Banjarmasin waters, but none is available in South Sulawesi waters. The objectives of this research are to identify species of snakehead fish from Towuti Lake Sorowako and the first generation (F1) of domesticated snakehead fish from Bantaeng waters of South Sulawesi using COI gene for DNA barcoding, and to analyze the phylogenetic resolution of the fish. Partial sequences of the COI gene of the snakehead fish were aligned with sequences of snakehead fish deposited in GenBank. The phylogenetic tree was constructed using MEGA 7.0.20 program. The result indicated that COI gene nucleotides of snakehead fish from Towuti Lake Sorowako showed 99% homology with Channa striata acc no. KU692418 and KU692421, and showed 98% homology with those of acc no. KU852443. Therefore it can be conclude that Channa striata exist in Towuti Lake Sorowako. Nucleotide sequences of the first generation (F1) of domesticated snakehead fish from Bantaeng waters showed 65% homology with Channa pleurophthalma (acc no. KJ937390) origins from Banjarmasin waters and Channa gachua (acc no. KX389277). Based on this result, it assumed that snakehead fish from Towuti Lake Sorowako are distantly in gene to those from Bantaeng waters, and further analyses are required to identify the population of snakehead fish from Bantaeng waters. Abstrak Populasi ikan gabus (famili Channidae) tersebar luas di wilayah perairan tawar Indonesia. Ikan gabus merupakan ikan asli di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan) tetapi merupakan ikan introduksi di Sulawesi dan Papua. Identifikasi berdasar-kan gen cytochrome c oxidase subunit I (COI) telah dilakukan terhadap ikan gabus dari perairan di Tasikmalaya, Amba-rawa, Bali, Aceh, Pontianak dan Banjarmasin, tetapi ikan gabus dari perairan Sulawesi Selatan belum dilakukan. Tuju-an penelitian adalah untuk mengidentifikasi species ikan gabus dari Danau Towuti Sorowako dan ikan gabus generasi I (F1) hasil domestikasi dari induk yang berasal dari perairan tawar Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan menggunakan gen COI untuk DNA barcoding, dan untuk menganalisis filogeni ikan gabus tersebut. Sekuen gen COI ikan gabus terse-but disejajarkan dengan sekuen nukleotida ikan gabus yang terdeposit di GenBank. Pohon filogenetik dikonstruksi de-ngan menggunakan program MEGA 7.0.20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nukleotida gen COI sampel ikan gabus dari Danau Towuti Sorowako memiliki kemiripan 99% dengan Channa striata nomor aksesi KU692418 dan KU692421 dan 98% dengan Channa striata nomor aksesi KU852443 sehingga dapat disimpulkan bahwa di Danau To-wuti terdapat ikan gabus jenis Channa striata. Tingkat kemiripan sekuen nukleotida ikan gabus F1dari perairan Kabu-paten Bantaeng adalah 65% dengan ikan gabus Channa pleurophthalma (KJ937390) asal perairan Banjarmasin dan ikan gabus Channa gachua (KX389277). Berdasarkan hasil tersebut maka diduga bahwa ikan gabus dari Danau Towu-ti Sorowako berkerabat jauh dengan ikan gabus dari perairan Bantaeng, dan diperlukan analisis yang lebih lanjut untuk menentukan jenis populasi ikan gabus F1 asal perairan tawar Kabupaten Bantaeng tersebut.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
22

Aryani, Aryani, Tyas Wara Sulistyaningrum, Norhayani Norhayani e Yuliatma Yuliatma. "Karakteristik proksimat dan organoleptik nuget ikan gabus dengan penambahan bawang Dayak asal Kalimantan Tengah". Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27, n. 8 (2 agosto 2024): 684–92. http://dx.doi.org/10.17844/jphpi.v27i8.51917.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan gabus mengandung albumin dan gizi yang diperlukan oleh tubuh. Bawang Dayak merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah yang memiliki ragam manfaat. Manfaat bawang Dayak yang ditambahkan ke dalam nuget ikan gabus belum dilaporkan. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan perlakuan terbaik penambahan bawang Dayak (0, 5, 10, dan 15%) pada nuget ikan gabus berdasarkan parameter komposisi kimia dan organoleptik (ketampakan, rasa, aroma, dan tekstur) terhadap nuget ikan gabus. Karakteristik proksimat nuget ikan gabus dengan penambahan bawang Dayak menunjukkan kadar abu 1,06-1,51%, protein 6,20-7,35%, lemak 1,60-2,07% dan karbohidrat 20,80-23,02% memenuhi SNI 7758:2013, sedangkan kadar air 67,20-68,58% melebihi SNI 7758:2013. Karakteristik organoleptik menunjukkan bahwa penerimaan rata-rata dari 30 orang panelis terhadap nuget ikan gabus, yaitu rasa 4,93-6,87 (agak masam-kurang kuat); aroma 5,47-6,40 (apek-kurang kuat); tekstur 5,40-6,87 (agak lembek-agak padat); dan ketampakan 5,07-7,13 (agak basah-kurang cemerlang).
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
23

Annisa, Listia Ayu, Hairin Fajeri e Muhammad Fauzi. "Kajian Usaha Pengolahan Kerupuk Ikan Gabus (Studi Kasus di Poklak Mawar Kembang Cempaka)". Frontier Agribisnis 6, n. 4 (31 dicembre 2022): 249. https://doi.org/10.20527/frontbiz.v6i4.7861.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan selain dapat dikonsumsi sebagai lauk pauk, ikan dapat diolah menjadi suatu produk seperti kerupuk yang nantinya dapat diusahan untuk menambah pendapatan masyarakat. Di Kelurahan Cempaka Kota Banjarbaru, terdapat industri rumah tangga yang merupakan kelompok pelaksana untuk meningkatkan pendapatan yaitu usaha pengolahan kerupuk ikan gabus Mawar Kembang Cempaka. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji usaha pengolahan kerupuk ikan gabus di POKLAK Mawar Kembang Cempaka. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, keuntungan juga kelayakan usaha dan untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi oleh pengusaha kerupuk ikan gabus Mawar Kembang Cempaka. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian Total biaya yang dikeluar oleh usaha pengolahan Kerupuk Ikan Gabus Mawar Kembang Cempaka sebesar Rp 3.219.000 dalam satu bulan, dan penerimaaan yang diperoleh adalah sebesar Rp 4.800.000 dalam satu bulan. Sehingga diperoleh keuntungan dari usaha pengolahan kerupuk ikan gabus dalam satu bulan sebesar Rp 1.543.935. Kelayakan usaha pengolahan kerupuk ikan gabus Mawar Kembang Cempaka berada pada nilai RCR sebesar 1,47, angka tersebut lebih dari 1 yang artinya usaha tersebut layak untuk terus dijalankan. Permasalahan yang dihadapi oleh usaha pengolahan kerupuk ikan gabus miliki Ibu Iyah ada 2 yaitu harga bahan baku yang berubah-ubah serta serangan wabah penyakit covid-19. Hal tersebut mengakibatkan kurangnya pemasaran produk kerupuk ikan gabus tersebut.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
24

Nurul Fitrahminarsih N, Husnul Hatima e Nirwana Nirwana. "PENGARUH MENGKONSUMSI EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI RSUD SYEKH YUSUF GOWA". Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan 1, n. 3 (11 dicembre 2022): 123–30. http://dx.doi.org/10.55606/klinik.v1i3.780.

Testo completo
Abstract (sommario):
Penyembuhan luka perineum membutuhkan makanan yang banyak mengandung protein seperti ikan gabus. Ikan gabus mengandung albumin yang penting bagi kesehatan kerena dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Albumin biasa dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh. Itu sebabnya ibu nifas dianjurkan kengkonsumsi ekstrak ikan gabus agar penyembuhan luka lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah diketahui pengaruh mengkonsumsi ekstrak ikan gabus trehadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas. Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif dengan metode eksperimental jenis Quasy Eksperimental dengan pendekatan Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas di RSUD Syekh Yusuf Gowa. berjumlah 163 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 40 responden yaitu ibu nifas yang mau mengkonsumsi ekstrak ikan gabus yang diperoleh melalui purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar check list. Analisa data menggunakan independent simple t-test. Hasil penelitian menunjukkan responden yang mengkonsumsi ekstrak ikan gabus sebagian besar memiliki tingkat penyembuhan luka perineum yang baik sebanyak 10 orang (50,0%). Responden yang tidak mengkonsumsi ekstrak ikan gabus sebagian besar memiliki tingkat penyembuhan luka perineum sedang sebanyak 13 orang (65,0%) dan ada pengaruh pemberian ekstrak ikan gabus terhadap penyembuhan luka perineum di RSUD Syekh Yusuf Gowa. Dengan nilai p= 0,012 < α 0,05. Petugas kesehatan diharapkan melakukan pertolongan persalinan lebih cermat sehingga mampu mencegah terjadinya ruptur perineum dan memberikan penjelasan kepada pasien untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak protein untuk proses penyembuhan luka.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
25

KAHAR, SRI MILANTI, Musrowati Lasindrang e Yoyanda Bait. "Formulasi Biskuit Bayi Dengan Penambahan Tepung Ubi Jalar Kuning (Ipomoea Batatas) Termodifikasi Yang Di Fortifikasi Dengan Tepung Ikan Gabus (Ophiocephalus Striatus)". Jambura Journal of Food Technology 4, n. 2 (2 settembre 2022): 198–212. http://dx.doi.org/10.37905/jjft.v4i2.15880.

Testo completo
Abstract (sommario):
ABSTRAKBiskuit bayi adalah salah satu makanan pertama yang diberikan pada bayi setelah Asi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang meningkat, Penambahan tepung ubi jalar kuning termodifikasi dan tepung ikan gabus agar dapat meningkatkan nilai gizi pada bayi dan tektur yang diinginkan menjadi lebih baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik kimia dan karakteristik organoleptik biskuit bayi dengan penambahan tepung ubi jalar kuning termodifikasi dan tepung ikan gabus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan, perlakuan P0 (tepung ubi jalar kuning termodifikasi 0 gr, tepung ikan gabus 0 gr), P1 (tepung ubi jalar kuning termodifikasi 25 gr, tepung ikan gabus 15 gr), P2 (tepung ubi jalar kuning termodifikasi 20 gr, tepung ikan gabus 20 gr), P3 (tepung ubi jalar kuning termodifikasi 15 gr, tepung ikan gabus 25 gr). Hasil penelitian diperoleh berdasarkan karakteristik kimia dan direkomendasi yaitu perlakuan P3 dengan formulasi P3 (tepung ubi jalar kuning termodifikasi 15 gr, tepung ikan gabus 25 gr) hasilnya Kadar air (7,011 %), Kadar abu (1,2767 %), Kadar protein (11,880 %), Kadar lemak (14,632 %), Karbohidrat (81,165%), Energi/kkal (435,983%/kkal) vitamin A (67,567 RE) dan berdasarkan karakteristik Organoleptik yang direkomendasikan yaitu perlakuan P2 dengan Formulasi P2 (tepung ubi jalar kuning termodifikasi 20 gr, tepung ikan gabus 20 gr) yang disukai responden dengan skala suka.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
26

Alkhamdan, Taufik, e Rahim Husain. "Pemanfaatan Tepung Ikan Gabus (Channa striata) Dalam Pembuatan Kerupuk Ikan". Jambura Fish Processing Journal 4, n. 1 (2 febbraio 2022): 25–36. http://dx.doi.org/10.37905/jfpj.v4i1.11729.

Testo completo
Abstract (sommario):
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu organoleptik kerupuk ikan yang disubstitusi tepung ikan gabus (channa striata), serta mengetahui mutu kimia kerupuk ikan. Metode yang digunakan perlakuan konsentrasi tepung ikan gabus berbeda (0g, 85g, 75g, 65g) pada proses pembuatan kerupuk, analisis hedonik dan analisis kimia. Hasil dari penelitian ini kerupuk ikan gabus (Channa striata) memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap kenampakan, rasa, aroma dan tidak memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap warna dan tekstur. Produk terpilih adalah perlakuan B (75g:100g) dengan kadar proksimat yaitu kadar air 3,96%, kadar abu 1%, kadar protein 5,9%, kadar lemak 3,18%, kadar karbohidrat 82,76% dan kadar albumin kerupuk ikan gabus bernilai 0,51 % sedangkan kadar albumin tepung ikan gabus bernilai 0,72%.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
27

Sulistiawati, Sulistiawati, Siti Rusdiana e Dewi Shinta. "KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT YANG DISINTESIS DARI SISIK IKAN GABUS (Channa striata) DENGAN VARIASI SUHU KALSINASI". Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) 4, n. 1 (30 giugno 2022): 1–5. http://dx.doi.org/10.36086/jkgm.v4i1.1181.

Testo completo
Abstract (sommario):
Latar Belakang: Hidroksiapatit merupakan salah satu material biokeramik dengan rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2 yang termasuk dalam senyawa kelompok mineral apatit yang terdiri dari kalsium dan fosfor. Sintesis hidroksiapatit dapat menggunakan bahan alami yaitu sisik ikan gabus (Channa striata). Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan karakteristik hidroksiapatit dari sisik ikan gabus dengan variasi suhu kalsinasi. Metode: Penelitian ini mensintesis sisik ikan gabus dengan menggunakan prekrusor kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dan asam fosfat (H3PO4) serta penambahan larutan NaOH. Endapan hidroksiapatit sisik ikan gabus yang dihasilkan lalu dikalsinasi menggunakan berbagai variasi suhu yaitu 700⸰C, 800⸰C, dan 900⸰C. Karakterisasi struktur derajat kristalinitas hidroksiapatit ditentukan dengan menggunakan x-ray diffraction (XRD) Hasil: Analisa XRD menunjukkan derajat kristalinitas hidroksiapatit sisik ikan gabus pada suhu suhu 700⸰C dengan tingkat derajat kristalinitas 67.7%, 800⸰C dengan tingkat derajat kristalinitas 79.2%, dan pada suhu 900⸰C dengan tingkat derajat kristalinitas 58.5% Kesimpulan: Suhu 800⸰C merupakan suhu optimum dalam sintesis sisik ikan gabus dikarenakan memiliki derajat kristalinitas yang paling tinggi. Kata Kunci: Sisik ikan gabus, derajat kristalinitas, hidroksiapatit, suhu kalsinasi, x-ray diffraction
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
28

Risandes, Octa, Arthur Brown e Isnaniah Isnaniah. "PERBANDINGAN NILAI TARGET STRENGTH IKAN GABUS (Channa striata) DAN IKAN LELE (Clarias gariepinus)". Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan 15, n. 2 (4 giugno 2024): 211–22. http://dx.doi.org/10.24319/jtpk.15.211-222.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan lele memiliki bentuk tubuh yang lonjong dan ramping, dengan kepala yang relatif besar dan mulut yang lebar dengan kulit halus dan berwarna gelap, cenderung kehitaman atau kebiruan dengan bintik-bintik kecil berwarna putih. Ikan gabus memiliki sisik yang halus dan berwarna abu-abu kehijauan dengan bercak-bercak hitam kecil di bagian punggung dan sisi tubuhnya. Ikan gabus memiliki gelembung renang yang berkembang dengan baik namun ikan lele memiliki gelembung renang yang tidak berkembang. Penelitian bertujuan untuk mengukur nilai Target Strength (TS) ikan lele dan juga ikan gabus berdasarkan panjang dan bobotnya serta membandingkan nilai TS ikan gabus dan ikan lele berdasarkan gelembung renang yang dimiliki menggunakan splitbeam echosounder. Pengukuran dilakukan secara ex-situ pada atau pada watertank. Ikan diikat dengan tali monofilamen, jarak antara permukaan transducer dengan ikan ± 1 m. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai target strength rata-rata ikan lele yaitu -55,79 dB dan ikan gabus dengan nilai TS rata-rata yaitu -50,89 dB. Ikan gabus memiliki nilai TS yang lebih besar dikarenakan memiliki ukuran panjang dan bobot yang lebih besar. Ikan gabus juga memiliki organ gelembung renang, sedangkan ikan lele memiliki gelembung renang tetapi tidak berkembang dan memiliki panjang bobot yang lebih kecil.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
29

Butar Butar, Maria Haryati, e Mulidan Mulidan. "Efektivitas Mengkonsumsi Keripik Bawang Ikan Gabus (Channa Striata) Terhadap Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea di Rumah Sakit Mitra Medika Tanjung Mulia Medan". Journal of Nursing Update 5, n. 1 (25 marzo 2024): 18–27. http://dx.doi.org/10.33085/jnu.v5i1.6045.

Testo completo
Abstract (sommario):
Sectio caesarea (SC) merupakan jenis persalinan dengan cara pembedahan melalui insisi pada dinding abdomen (laparatomi) dan dinding uterus (histerektomi) yang bertujuan untuk melahirkan bayi. Salah satu cara untuk mempercepat penyembuhan luka pasca sectio caesarea yaitu dengan konsumsi ikan gabus dalam bentuk cemilan seperti keripik bawang ikan gabus yang mengandung protein tinggi dari ikan gabus yang merupakan alternatif sebagai sumber albumin. Tujuan: untuk mengetahui adanya efektivitas mengkonsumsi keripik bawang ikan gabus terhadap penyembuhan luka post sectio caesarea di rumah sakit umum Mitra Medika Tanjung Mulia medan tahun 2023. Metode: penelitian kuantitatif, menggunakan quasi eksperiment dengan pendekatan static group comparison. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 ibu yang melahirkan dengan sectio caesarea, yang terdiri dari 25 kelompok intervensi dan 25 kelompok control, Pemberian keripik bawang ikan gabus pada kelompok intervensi sebanyak 1 bungkus perhari dan dilakukan observasi selama 7 hari pasca sectio caesarea. Hasil: Setelah dilakukan observasi, penyembuhan luka mengalami percepatan secara signifikan sebesar 0,000 (0,05), yang berarti hipotesa nol (H0) ditolak yaitu adanya efektivitas mengkonsumsi keripik bawang ikan gabus terhadap penyembuhan luka post sectio caesarea. Kesimpulan: Mengkonsumsi keripik bawang ikan gabus memiliki efektivitas dalam penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
30

Anisa, Nur, Norman Arie Arie Prayogo, Siti Rukayah e W. Lestari. "Biologi Reproduksi Ikan Gabus (Channa striata bloch, 1793) yang Tertangkap di Waduk PB. Soedirman, Kabupaten Banjarnegara)". MAIYAH 1, n. 1 (17 marzo 2022): 1. http://dx.doi.org/10.20884/1.maiyah.2022.1.1.6631.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan gabus (Channa striata Bloch, 1793) sangat dikenal di Indonesia karena sering dikonsumsioleh masyarakat. Tingginya permintaan ikan gabus, menjadikan nelayan sering melakukanpenangkapan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan berdasarkan informasi dari aspekbiologi, salah satunya mengenai reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspekreproduksi meliputi nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG), indeks gonadosomatik(IGS), fekunditas, diameter telur dan ukuran pertama kali matang gonad ikan gabus di Waduk PBSoedirman, Banjarnegara. Penelitian dilakukan pada bulan November 2020 – Juni 2021. Metodepenelitian yang digunakan adalah metode survei. Pengambilan data primer dilakukan denganteknik purposive random sampling. Sampel ikan gabus yang didapatkan selama penelitiansebanyak 64 ekor. Nisbah kelamin selama penelitian 1:0,37. Tingkat kematangan gonad pada ikangabus jantan I-II, sedangkan ikan gabus betina berada pada TKG I-IV. Nilai IGS jantan 0,003-0,62% dan IGS betina 0,04-2,60%. Nilai fekunditas berkisar 275-22.722 butir telur dengan kisarandiameter telur 0,08-1,51 mm. Ukuran pertama kali matang gonad ikan gabus betina yaitu 33 cm.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
31

Salman, Yuliana, Ermina Syainah e Rezkiah Rezkiah. "Analisis Kandungan Protein, Zat Besi dan Daya Terima Bakso Ikan Gabus dan Daging Sapi". Jurnal Kedokteran dan Kesehatan 14, n. 1 (12 marzo 2018): 63. http://dx.doi.org/10.24853/jkk.14.1.63-73.

Testo completo
Abstract (sommario):
Bakso merupakan salah satu produk olahan daging sapi dan ayam yang dibentuk seperti bola. Penelitian ini menggunakan ikan gabus yang mengandung protein 25.2 gram/100 gram dan zat besi 9 mg/100 gram serta daging sapi yang mengandung protein 18.88 gram/100 gram dan zat besi 2.8 mg/100 gram. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan kandungan protein, zat besi dan daya terima pada pembuatan bakso ikan gabus dan daging sapi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri atas 3 perlakuan dan 3 kali replikasi dengan proporsi ikan gabus dan daging sapi 60%:40%, 50%:50%, 40%:60%. Kadar protein diuji dengan metode kjeldhal, sedangkan kadar zat besi dengan metode ICP (Inductively Coupled Plasma). Analisis data kadar protein dan zat besi menggunakan one way anova, sedangkan untuk mutu organoleptik menggunakan analisis friedman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata uji kadar protein dan zat besi tertinggi pada proporsi ikan gabus dan daging sapi (60%:40%) yaitu 55.65% dan 48.50 ppm dengan hasil uji statistik masing-masing yaitu p=0.000 dan p=0,001 dengan α=0.05, yang artinya ada perbedaan kandungan protein dan zat besi bakso dengan proporsi ikan gabus dan daging sapi yang berbeda. Pada uji daya terima yang meliputi warna, tekstur dan rasa memiliki nilai tertinggi pada proporsi ikan gabus dan daging sapi (60%:40%), sedangkan daya terima aroma memiliki nilai tertinggi pada proporsi ikan gabus dan daging sapi (40%:60%). Hasil uji statistik friedman menunjukkan terdapat perbedaan mutu organoleptik pada pembuatan bakso ikan gabus dan daging sapi. Kata kunci: protein, zat besi, daya terima, ikan gabus, daging sapi
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
32

Fitriyani, Evi, Nani Nuraenah e Ika Meidy Deviarni. "PERBANDINGAN KOMPOSISI KIMIA, ASAM LEMAK, ASAM AMINO IKAN TOMAN (Channa micropeltes) DAN IKAN GABUS (Channa Striata) DARI PERAIRAN KALIMANTAN BARAT". MANFISH JOURNAL 1, n. 02 (30 settembre 2020): 71–82. http://dx.doi.org/10.31573/manfish.v1i02.121.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan toman (Channa micropeltes) dan ikan gabus (Channa striata) salah satu ikan ekonomi penting lokal dari perairan Kalimantan Barat yang bisa dipercaya sebagai penyembuh luka karena memiliki kandungan albumin dan protein yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi komposisi dari ikan toman dan ikan gabus dari Kalimantan Barat diantaranya kandungan proksimat, kalsium (Ca), zat besi (Fe) fosfor (F), asam amino dan asam lemak. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ikan gabus dan ikan toman dari perairan Kalimantan Barat mempunyai potensi sebagai sumber albumin dan memiliki kandungan asam amino yang tinggi, hal ini dilihat dari hasil analisis kandungan albumin dari ikan toman sebesar 3,6147 gr/dL dan ikan gabus sebesar 3,3076 gr/dL. Hasil analisis kandungan gizi ikan toman dan ikan gabus meliputi kadar air sebesar 72,16% dan 77,84%, protein sebesar 24,75% dan 20,21%, abu sebesar 1,65% dan 1,13%, lemak sebesar 0,89% dan 0,20%, karbohidrat sebesar 0,55% dan 0,62%, kalsium (Ca) sebesar 69,0 mg/kg dan 11,04 mg/kg, fosfor (F) sebesar 0,457% dan 0,532% dan zat besi (Fe) sebesar 0,17 mg/kg dan 3,40 mg/kg. Kandungan asam lemak jenuh yang tertinggi pada ikan toman dan ikan gabus adalah kandungan asam palmitat dan kandungan asam lemak tak jenuh yang tertinggi pada ikan toman dan ikan gabus adalah asam oleat. Komposisi asam amino pada ikan toman dan ikan gabus yang diidentifikasi terdapat 16 jenis asam amino terdiri dari asam amino non esensial yaitu asam glutamate dan asam amino esensial yaitu lisin.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
33

Reni Evrawaty, Sulmin Gumiri e Evi Veronica. "Dinamika hasil tangkapan jenis-jenis ikan gabus (Genus Channa) di Kota Palangka Raya". Journal of Environment and Management 2, n. 1 (23 febbraio 2021): 26–34. http://dx.doi.org/10.37304/jem.v2i1.2656.

Testo completo
Abstract (sommario):
Penelitian ini mempelajari bagaimana jumlah hasil tangkapan ikan (Genus Channa) yang dihubungkan dengan jumlah curah selama 1 tahun. Penelitian bertujuan mengetahui jumlah hasil dan komposisi tangkapan (ikan gabus, ikan tahoman, ikan kerandang, ikan peyang dan ikan kihung) dalam 1 tahun. Metode penelitian ini dilakukan dengan survey dan wawancara dengan satu keluarga nelayan di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Sabangau dan Kecamatan Bukit Batu. Cakupan data selama 1 tahun, sejak bulan April 2019 hingga Maret 2020. Variabel yang diamati meliputi (1) jumlah hasil tangkapan jenis-jenis ikan gabus yaitu ikan gabus, ikan tahoman, ikan kerandang, ikan peyang dan ikan kihung dalam 1 tahun; dan (2) jumlah hasil tangkapan ikan gabus (Channa striata) dalam 1 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah hasil tangkapan dipengaruhi oleh jumlah curah hujan. Semakin meningkat curah hujan maka semakin berkurang hasil tangkapan. Hasil tangkapan dalam 1 tahun untuk jenis-jenis ikan gabus (Genus channa) didominasi oleh ikan gabus (Channa striata) sebanyak 31%. Hasil tangkapan terbanyak terjadi pada bulan Mei-Juni. Hasil tangkapan di Kecamatan Jekan Raya dan Kecamatan Bukit Batu yang terbanyak dari jenis-jenis ikan Genus channa tersebut adalah ikan gabus (Channa striata) dan hasil tangkapan terbanyak di Kecamatan Sebangau berasal dari jenis ikan kerandang/serandang (Channa micropeltes).
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
34

Kusumawardhani, Trully, M. Mexitalia, JC Susanto e Lydia Kosnadi. "Pemberian Diet Formula Tepung Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) pada Sindrom Nefrotik". Sari Pediatri 8, n. 3 (5 dicembre 2016): 251. http://dx.doi.org/10.14238/sp8.3.2006.251-6.

Testo completo
Abstract (sommario):
Latar belakang. Pemberian diet dengan protein seimbang pada sindrom nefrotikbertujuan untuk meningkatkan kadar albumin serum. Ikan gabus merupakan ikan airtawar yang banyak dijumpai di Indonesia dan memiliki kadar protein lebih tinggidibandingkan ikan lainnya.Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberiansuplementasi formula tepung ikan gabus terhadap peningkatan kadar albumin serumpasien sindrom nefrotik.Metodologi. Penelitian uji klinik terbuka dilakukan di Bangsal Anak RS Dr. KariadiSemarang, pada 36 anak dengan sindrom nefrotik kelainan minimal, yang terbagi dalamkelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan mendapatkansuplementasi ikan gabus, dengan cara mengganti 25% kebutuhan protein dengan tepungikan gabus. Suplemntasi ikan gabus diberikan setiap hari selama 21 hari, dengan jumlahprotein total yang diberikan sama dengan kelompok kontrol. Indeks masa tubuh (IMT),protein total, albumin dan globulin serum diukur setiap minggu, sedangkan akseptabilitastepung ikan gabus dinilai setiap hari. Analisis statistik menggunakan uji t independent.Hasil. Pada kedua kelompok didapatkan peningkatan IMT, kadar protein total danalbumin serum pada akhir penelitian dibandingkan dengan data awal. Tidak didapatkanperbedaan kadar protein total dan globulin pada akhir penelitian antara kelompokperlakuan dan kelompok kontrol. Selisih kenaikan kadar albumin pada kelompokperlakuan (2,04 ± 1,47 g/dl) lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan kelompokperlakuan (1,47 ± 0,82 g/dl) dengan nilai p = 0,018.Kesimpulan. Pemberian suplementasi tepung ikan gabus selama 21 hari pada pasiensindrom nefrotik kelainan minimal dapat meningkatkan kadar albumin serum.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
35

Muslimah, Indra Mahyudi, Nur Istiqamah e Uray Januardi. "Pendampingan Pengolahan Ikan Gabus Dalam Rangka Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Di Kelompok Asuhan Mandiri Toga Gaharu Dan Akrupresur Desa Kartiasa Kecamatan Sambas Kab. Sambas". I-Com: Indonesian Community Journal 3, n. 2 (1 giugno 2023): 446–51. http://dx.doi.org/10.33379/icom.v3i2.2468.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan gabus (Channa striata) merupakan spesies ikan yang mudah untuk didapatkan di dearah sungai Desa Kartiasa. Ekosistem ikan gabus biasanya tinggal didaerah sungai. Kecenderungan hasil tangkap dari ikan gabus dimanfaatkan masyarakat hanya sebatas memasaknya dengan menggoreng dan disatukan dengan sayuran. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk 1) Memperkenalkan mengenai kandungan gizi dan Protein Ikan Gabus; 2) Membuka peluang untuk dapat menjadikan masyarakat berwirausaha dalam olahan ikan gabus menjadi produk yang siap dipasarkan dan menjadi produk dijadikan produk unggulan masyarakat Desa Kartiasa sehingga meningkatkan pendapatan. Pendekatan yang digunakan dalam pengabdian ini dengan melakukan pengolahan dari spesies ikan gabus menjadi olahan pangan nugget. Dan hasil dari olahan tersebut dilakukan pengemasan termasuk diantaranya adalah label dan pembukuan hasil produk. Jumlah peserta 27 orang dan tergabung dalam kelompok asuhan mandiri Toga Gaharu dan akrupresur yang berada di Desa Kartiasa Kecamatan Sambas. Hasil dari kegiatan ini peserta menjadi lebih tahu dalam pembuatan nugget. Dimana nugget yang dibuat bisa dari bahan ikan dan bahan lain dengan komposisi yang pas dan sesuai takaran, selain itu respon yang diberikan peserta tertarik dan antusias serta merepospon positif dari adanya pengbadian yang telah dilakukan oleh dosen Politeknik Negeri Sambas. Hasil dari kegiatan ini diharapkan menjadi acuan dasar dalam mengembangkan hasil olahan ikan gabus yang memiliki nilai ekonomi dan meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya daerah Desa Kartiasa.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
36

Gunawan, Muhammad, Safriana Safriana e Andilala Andilala. "Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Ikan Gabus (Channa striata) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan (Mus musculus)". Journal of Pharmaceutical and Sciences 6, n. 2 (26 giugno 2023): 758–65. http://dx.doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i2.169.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan gabus dapat membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit diabetes. Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan gejala hiperglikemia sebagai akibat gangguan sekresi insulin dan atau meningkatnya resistensi sel terhadap insulin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak etanol ikan gabus (Channa striata) memiliki efek yang paling efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah. Metode : penelitian eksperimental yang diawali dengan mengekstraksi daging dan kulit ikan gabus dengan cara perkolasi, pelarut yang digunakan adalah etanol 70%, hasil yang diperoleh berupa ekstrak etanol ikan gabus. Pengujian penurunan kadar glukosa darah mencit menggunakan 30 ekor mencit dan dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I (kontrol pelarut) Na CMC 0,5%, kelompok II (pembanding/glibenklamid), kelompok III (pembanding/obat herbal ), kelompok IV, V dan VI (perlakuan daging ekstrak etanol ikan gabus dosis 0,45; 0,9 dan 1,8 g/KgBB). Kadar gula darah tiap kelompok dianalisis secara statistik menggunakan metode One Way ANOVA dan uji Post-Hoc Duncan menggunakan SPSS. Hasil uji statistik kadar glukosa darah antara kelompok glibenklamid, obat herbal dan ekstrak etanol ikan gabus menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan nilai α > 0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol ikan gabus memiliki aktivitas penurunan kadar glukosa darah mencit yang diinduksi glukosa dengan dosis efektif sebesar 1,8 g/kgBB.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
37

Saiful Bahrie. "Analisis Usaha Pengolahan Kepala Ikan gabus Menjadi Kerupuk Di Kelurahan Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU". Jurnal Bakti Agribisnis 6, n. 02 (1 novembre 2020): 27–33. http://dx.doi.org/10.53488/jba.v6i02.92.

Testo completo
Abstract (sommario):
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui bagaimana proses pengolahan kepala ikan gabus menjadi kerupuk Kelurahan Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU, 2) menganalisa tingkat keuntungan usaha pengolahan kepala ikan gabus menjadi kerupuk di Kelurahan Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengolahan kepala ikan gabus menjadi kerupuk di Kelurahan Kemalaraja Kecamatan Kabupaten OKU dilakukan secara sederhana dan bahan-bahan untuk pengolahannya tersedia di pasar khususnya di daerah OKU. Pendapatan dalam usaha pengolahan kepala ikan gabus menjadi kerupuk di Kelurahan Kemalaraja adalah Rp 279.974/PP . Usaha pengolahan kepala ikan gabus menjadi kerupuk menguntungkan dan layak untuk dikembangkan di Kelurahan Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur dengan beberapa indikatornya adalah RC ratio sebesar 1,54. BEP Harga sebesar Rp. 65.003 /PP, BEP Produksi sebesar 1,9 kg/PP, BEP Penerimaan sebesar Rp 86.175/PP.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
38

Yuniati, Renni, Rahma Yulia Nurtari, Alviona Denti Annaafi, Tangkas Mukti Priguna, Vinka Dwi Anggita, Novi Kusumaningrum, Indah Saraswati, Muslimin Muslimin, Farmaditya Eka Putra e Hardian Hardian. "Pengaruh waktu pemanasan dan pengasaman terhadap kadar albumin ekstrak ikan gabus". Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27, n. 2 (31 gennaio 2024): 104–11. http://dx.doi.org/10.17844/jphpi.v27i2.46448.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan gabus (Channa striata) kaya akan kandungan albumin. Terbatasnya informasi perubahan karakteristik ekstrak ikan gabus yang diberikan perlakuan panas dan asam yang tinggi menjadi penelitian yang menarik untuk dikaji lebih dalam. Tujuan penelitian ini untuk menentukan bagian ikan terbaik dan efek waktu pemanasan dan pengasaman terhadap kadar albumin pada ikan gabus. Pemanasan pada suhu 70oC selama 0, 15, dan 30 menit serta pengasaman pH 1, 4, dan 7. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstraksi menggunakan kecepatan sentrifugasi 6.000 rpm selama 60 menit dan peneraan absorbansi menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 280nm guna mengevaluasi karakteristik ekstrak protein. Hasil kadar albumin berbanding lurus dengan kadar protein. Kadar keasaman ekstrak ikan gabus aman untuk penggunaan topikal kulit, dengan pH 4,5–6,5. Daging gabus merupakan bagian terbaik sumber albumin dengan kadar 22.4±0.056 mg/100 g. Peningkatan absorbansi lebih tinggi terjadi pada bagian daging di suhu 70oC selama 15 menit dan dalam lingkungan asam kuat (pH 1,0). Protein ekstrak ikan gabus lebih rentan terhadap denaturasi dibandingkan dengan bovine serum albumin (BSA) standar.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
39

Umar, Fajril, Sulaeman Sulaeman, Yuliansyah Sundara Mulia e Entuy Kurniawan. "HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN ONIKOMIKOSIS PADA PETANI DESA KEDOKAN GABUS". Jurnal Kesehatan Siliwangi 4, n. 1 (31 agosto 2023): 155–64. http://dx.doi.org/10.34011/jks.v4i1.1475.

Testo completo
Abstract (sommario):
Onikomikosis dapat menyerang seorang individu yang lingkungan kerjanya lembab juga kotor seperti petani. Kurangnya kesadaran akan pentingnya personal hygiene dan tidak menggunakan alat pelindung diri sangat berisiko terkena jamur terutama pada kuku kaki. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan penggunaan alat pelindung diri dan personal hygiene dengan kejadian onikomikosis pada petani Desa Kedokan Gabus. Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan hasil observasi dari 40 responden petani Desa Kedokan Gabus tergambar bahwa petani Desa Kedokan Gabus lebih sedikit yang sadar akan pentingnya penggunaan alat pelindung diri, sebanyak 15 responden (37,5%) menggunakan alat pelindung diri lengkap, diperoleh Nilai sig. 0,033 < 0,05. Gambaran kedua, petani Desa Kedokan Gabus lebih menyadari pentingnya melakukan personal hygiene, sebanyak 23 responden (57,5%) melakukan personal hygiene, didapat Nilai sig. 0,00 < 0,05. Gambaran ketiga, petani Desa Kedokan Gabus lebih sedikit yang mengalami onikomikosis yaitu sebanyak 18 responden (45%). Gambaran keempat, jenis jamur yang menginfeksi petani Desa Kedokan Gabus yaitu T. rubrum, T. mentagrophytes dan A. fumigatus. Adanya hubungan signifikan antara penggunaan alat pelindung diri dan personal hygiene dengan kejadian onikomikosis.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
40

Farida, Ida, Wiwit Desi Intarti e Puri Kresna Wati. "PENGARUH KONSUMSI IKAN GABUS TERHADAP LAMA PENYEMBUHAN LUKA PASCA SECSIO CAESARIA DI RS GRAHA JUANDA BEKASI TAHUN 2023". Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) 15, n. 1 (31 gennaio 2024): 21–29. http://dx.doi.org/10.52299/jks.v15i1.193.

Testo completo
Abstract (sommario):
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mempercepat penyembuhan luka secsio caesaria, selain dengan menggunakan obat juga sangat penting dengan pemenuhan nutrisi seperti mengkonsumsi ikan gabus. Ikan gabus memiliki kandungan vitamin dan albumin yang dapat meningkatkan kadar albumin pada tubuh supaya kembali normal sehingga ikan gabus dianjurkan untuk ibu pasca operasi, khususnya operasi secsio. Penelitian ini menggunakan quasi esperimental dengan purposive sampling dengan sample 15 orang. jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi experiment rancangan one group with pretest-posttest. Teknik data termasuk dalam analisis uivariat menggunakan distribusi frekuensi dan persentase pada setiap variabel,analisis bivariat menggunakan perhitungan statistic. Hasil penelitian Responden pada kelompok eksperimen setelah mengkonsumsi Ikan Gabus diketahui bahwa saat pretest responden yang lambat sembuh ada 14 orang (93,3%) dan yang cepat sembuh ada 1 orang (6,67 %) sedangkan saat posttest yang lambat sembuh hanya 2 orang (13,3 %) dan yang cepat sembuh ada 13 orang (87,7 %.) Artinya Luka pada pasien post operasi secsio caesarea setelah mengkonsumsi Ikan Gabus mengalami penyembuhan luka yang lebih cepat. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian konsumsi Ikan Gabus terhadap lama penyembuhan luka pasca secsio caesaria.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
41

Arsil, Yuliana, e Esthy Rahman Asih. "Sifat fungsional choux pastry kering dengan substitusi konsentrat protein ikan gabus". Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26, n. 2 (28 luglio 2023): 260–70. http://dx.doi.org/10.17844/jphpi.v26i2.43088.

Testo completo
Abstract (sommario):
Choux pastry kering dengan substitusi konsentrat protein ikan (KPI) gabus adalah produk pangan olahan yang mengandung protein yang cukup tinggi. Produk pangan olahan harus memiliki nilai gizi dan sifat fungsional yang baik. Tujuan penelitian ini untuk menentukan sifat fungsional choux pastry kering substitusi KPI gabus melalui parameter kekerasan, komposisi asam amino, dan daya cerna protein secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan analisis laboratorium yang terdiri dari dua kelompok perlakuan yaitu kontrol dan choux pastry kering substitusi KPI gabus 15%. Uji kekerasan diukur dengan LLYOD texture analyzer. Komposisi asam amino diukur dengan metode UPLC, sistina dan metionina secara LC-MS/MS dan triptofan secara HPLC. Uji daya cerna protein secara in vitro dengan teknik enzimatis. Hasil penelitian menunjukkan nilai kekerasan choux pastry kering substitusi 15% KPI gabus lebih tinggi (35,42 N) dari kontrol (24,48 N). Kandungan asam amino choux pastry kering substitusi 15% KPI gabus lebih tinggi dari kontrol, dengan asam amino esensial tertinggi yaitu leusina (1,65%) dan lisina (1,30%), dan asam amino nonesensial tertinggi yaitu asam glutamat (4,23%) dan asam aspartat (1,87%). Nilai skor kimia, skor asam amino, dan indeks asam amino esensial choux pastry kering substitusi 15% KPI gabus lebih tinggi (12,98; 17,58; 16,83) dibandingkan kontrol (9,55; 14,10; 11,93). Daya cerna protein in vitro choux pastry kering substitusi 15% KPI gabus lebih rendah (38,22%) dibandingkan kontrol (47,96%).
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
42

Mujito, Artin Indrayati, Deni Aulia e Umidayati Umidayati. "GROWTH PERFORMANCE AND ECONOMIC ANALYSIS OF SNAKEHEAD (CHANNA STRIATA) FISH FARMING SEMI INTENSIVE SYSTEM". Jurnal Perikanan Unram 14, n. 2 (20 maggio 2024): 449–58. http://dx.doi.org/10.29303/jp.v14i2.792.

Testo completo
Abstract (sommario):
Tingginya permintaan pasar ikan Gabus (Channa striata) menjadikan kegiatan budidaya sebagai salah satu solusi menurunnya produksi di alam serta meningkatkan produksi ikan Gabus. Berbagai sistem budidaya digunakan untuk meningkatkan produktivitas dengan tetap berfokus pada keuntungan secara ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pertumbuhan dan analisa ekonomi budidaya ikan Gabus yang dibudidayakan dengan sistem semi intensif. Metode penelitian terdiri dari 2 tahapan yaitu pendederan dan pembesaran ikan. Pakan buatan berupa pellet digunakan selama budidaya. Pendederan ikan menggunakan benih berukuran ± 1 cm (0,4 g/ekor) dipelihara dalam bak fiber dengan kepadatan 10 ekor/liter selama 30 hari. Pembesaran ikan menggunakan benih ukuran 5 – 7 cm (18 gram/ekor) dipelihara dalam kolam tanah dengan kepadatan 20 ekor/m2 selama 150 hari. Pertumbuhan rata-rata harian dan tingkat kehidupan ikan Gabus pada tahap pendederan masing – masing yaitu 0,59 gr/hari dan 87%, sedangkan pada tahap pembesaran yaitu 0,55 gr/hari dan 90%. Ratio konversi pakan yang dihasilkan pada tahap pembesaran yaitu 1,48. Persentase biaya pakan dalam tahap pembesaran merupakan persentasi tertinggi dari biaya lainnya yaitu 48,80% dari total biaya operasional. Keuntungan yang diperolah dari kegiatan pendederan dan pembesaran ikan Gabus per siklus masing – masing yaitu Rp. 585.000 dan Rp. 2.505.000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budidaya Ikan Gabus secara semi intensif menunjukkan kinerja yang baik serta menguntungkan secara ekonomi sehingga dapat dikembangkan sebagai upaya peningkatan produksi ikan Gabus.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
43

Saputra, Leo, Shanty Chairani e Tyas Hestiningsih. "PENGARUH EKSTRAK IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP PENYEMBUHAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN PADA MAHASISWI PSKG FK UNSRI". Cakradonya Dental Journal 11, n. 2 (12 marzo 2020): 98–103. http://dx.doi.org/10.24815/cdj.v11i2.16158.

Testo completo
Abstract (sommario):
Stomatitis aftosa rekuren (SAR) merupakan salah satu penyakit mukosa mulut yang sering ditemui.SAR dapat menganggu dan menurunkan kualitas hidup sehingga diperlukan perawatan yang adekuatsehingga dapat mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa nyeri. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh ekstrak ikan gabus terhadap durasi penyembuhan dan pengurangan rasanyeri dari SAR. Penelitian eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control groupmelibatkan 38 mahasiswi PSKG FK UNSRI dengan SAR minor yang dibagi menjadi dua kelompokyaitu kelompok perlakuan yang diberi ekstrak ikan gabus dan kelompok kontrol yang diberi akuades.Subjek tiap kelompok diinstruksikan untuk mengaplikasikan ekstrak ikan gabus atau akuadessebanyak 3 kali sehari. Durasi penyembuhan SAR diamati sampai sembuh dan rasa nyeri SAR diukurmenggunakan visual analog scale (VAS) pada baseline dan hari ketiga. Hasil penelitian menunjukkanbahwa durasi penyembuhan SAR pada kelompok ekstrak ikan gabus lebih cepat secara signifikan darikelompok akuades (P0.05). Terdapat perbedaan yang signifikan dari perbandingan skor VASbaseline dengan hari ketiga pada kedua kelompok (P0.05). Kelompok ekstrak ikan gabusmenunjukkan pengurangan rasa nyeri yang signifikan dibandingkan kelompok akuades (P0.05).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak ikan gabus (Channastriata) dapat mempercepat durasi penyembuhan SAR dan dapat mengurangi rasa nyeri dari SAR.Kata kunci: Stomatitis aftosa rekuren, Ikan gabus, Penyembuhan
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
44

Pratama, Wahyu Wira. "PENGARUH EKOSISTEM PERAIRAN YANG BERBEDA TERHADAP KADAR ALBUMIN IKAN GABUS (Channa striata) DI KABUPATEN KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT". Jurnal Harpodon Borneo 15, n. 2 (26 ottobre 2022): 71–81. http://dx.doi.org/10.35334/harpodon.v15i2.2980.

Testo completo
Abstract (sommario):
Analisis dilakukan terhadap tiga kelompok ikan pada ekosistem yang berbeda. Ikan gabus yang digunakan bobot rata-rata 190 gram. Pengambilan sampel plankton mengunakan planktonet yang kemudian diawetkan menggunakan alkohol. Sedangkan daging ikan dilakukan pengujian kadar albumin dan komposisi proksimat. Penelitian bertujuan mengamati pengaruh ekosistem yang berbeda terhadap kadar albumin ikan gabus. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif untuk menggambarkan kadar albumin, komposisi proksimat ikan gabus dari berbagai ekosistem perairan. Sedangkan data kualitas air yang diamati meliputi suhu, pH, DO, Amonia. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kadar albumin tertinggi terdapat pada ikan gabus di danau yaitu sebesar 5,75%, diikuti oleh ikan pada ekosistem rawa yaitu 2,64%, dan terendah pada ikan gabus di ekosistem sungai yaitu sebesar 1,27%. Hasil analisis proximat daging menunjukkan kadar protein tertinggi terdapat pada ikan gabus di ekosistem danau sebesar 17,16%, diikuti oleh rawa sebesar 16,88%, dan sungai sebesar 16,41%. Parameter kualitas air menunjukkan suhu pada kisaran 25-33oC, pH kisaran 5-6,7. Oksigen terlarut berkisar 2-7 ppm, dan kadar ammonia 0,25-0,33 ppm. hasil identifikasi plankton yang menunjukkan bahwa kelimpahan species plankton paling banyak ditemukan pada ekosistem danau dengan species Chlorella yang ditemukan pada ketiga ekosistem perairan tersebut.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
45

_Mulyani, Mulyani. "INOVASI NUTRASEUTIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK PENDERITA DIABETES MELITUS WARGA PULAU SEMAMBU INDRALAYA". Jurnal Pengabdian Sriwijaya 7, n. 4 (27 dicembre 2019): 915–20. http://dx.doi.org/10.37061/jps.v7i4.12366.

Testo completo
Abstract (sommario):
Minat konsumen terhadap terhadap hubungan antara makanan dan kesehatan telah meningkatkan permintaan terhadap informasi nutriseutikal.Kearifan lokal merupakan bagian penting yang harus dilestraikan. Banyak niilai- nilai kearifan lokal di Sumatera selatan yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai suatu nutriseutikal salah satu diantaranya adalah ikan gabus. Penelitian telah dilakukan menunjukkan Bahwa Albumin ikan gabus dapat digunakan untuk penanganan Diabetes Melitus khususnya tipe II. Minimnya wawasan masyarakat khususnya warga Pulau Semambu mengenai manfaat ikan gabus sebagai suatu kearifan lokal Sumatera Selatan untuk penanganan diabetis melitus dan pengolahannya menjadi nutraseutika menjadi perhatian pada kegiatan ini.Melalui kegiatan penyuluan dan sosialisai tentang diabetes melitus dan pembuatan tepung ikan gabus untuk Penderita Diabetes Melitus warga Pulau Semambu Inderalaya berjalan dengan baik. Warga mampu menerima dan menyerap informasi yang diberikan oleh Tim pelaksana dengan baik. Warga Pulau Semambu telah terampil dan mampu secara mandiri membuat tepung ikan gabus untuk pemenuhan kebutuhan nutraseutika rumahan.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
46

Novitasari, Rifni, e Hermiza Mardesci. "PEMBUATAN BAKSO IKAN GABUS DENGAN PEMANFAATAN TEPUNG SAGU YANG MERUPAKAN POTENSI LOKAL SUMBER DAYA ALAM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR". JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN 9, n. 2 (3 novembre 2020): 71–78. http://dx.doi.org/10.32520/jtp.v9i2.1263.

Testo completo
Abstract (sommario):
Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan bakso ikan gabus dengan pemanfaatan tepung sagu yang merupakan potensi lokal sumber daya alam Kabupaten Indragiri Hilir pada tanggal dari tanggal 28 September sampai dengan 2 Oktober 2020. Adapun penelitian dilakukan dengan 3 Perlakuan yakni A = Bakso Ikan Gabus dengan penambahan tepung sagu 80 gr, B = Bakso Ikan Gabus dengan penambahan tepung sagu 100 gr dan C = Bakso Ikan Gabus dengan penambahan tepung sagu 120 gr, kemudian dari masing perlakuan dilakukan analisa dengan menggunakan metode Uji Hedonik dengan melibatkan 20 orang panelis terlatih. Dari hasil analisa diketahui bahwa perlakuan terbaik adalah perlakuan A dengan skor terhadap warna 7,60, skor rasa 7,45 dan skor aroma 8,35.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
47

Gemala Cahya, Selly Ratna Sari, Elisa Wildayana e Lifianthi. "ANALISIS KARAKTERISTIK TOKO PEMPEK BERDASARKAN BAHAN BAKU DI KOTA PALEMBANG". Clarias : Jurnal Perikanan Air Tawar 1, n. 1 (2 dicembre 2020): 19–22. http://dx.doi.org/10.56869/clarias.v1i1.55.

Testo completo
Abstract (sommario):
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik toko pempek berdasarkan kualitas. Penelitian dilaksanakan di enam toko berbeda berdasarkan grade. Grade meliputi Grade I, II,III, IV, V, dan IV. Toko Pempek dibuat berdasarkan grade bahan baku. Bahan baku dari ikan giling. Ikan giling yang digunakan pada Grade I (Ikan kakap dan Ikan Gabus), Grade II (Ikan Gabus), Grade III (Ikan Tenggiri), Grade IV (Ikan Gabus), Grade V (Ikan Tenggiri, Ikan gabus dan Ikan Putak) dan Grade VI (Ikan Belido). Berdasarkan Bahan Baku Pempek Ikan dengan Grade terbaik adalah Grade VI. Hal tersebut dikarenakan Toko membuat pempek menggunakan ikan Giling dengan kualitas bahan baku terbaik yaitu ikan belido giling.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
48

Hendy, Hendy, Eka Indah Raharjo e Eko Prasetio. "PENGARUH PEMBERIAN JENIS CACING YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN GABUS (Channa Striata)". Jurnal Borneo Akuatika 1, n. 1 (24 maggio 2019): 25. http://dx.doi.org/10.29406/jba.v1i1.1434.

Testo completo
Abstract (sommario):
Penelitian ini bertujuan menentukan jenis pakan alami yang terbaik untuk pertumbuhan benih ikan gabus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan setiap perlakuan diulang empat kali. Pakan diberikan dengan dosis adlibitum frekuensi tiga kali sehari. Perlakuan A, Benih ikan gabus diberikan pakan cacing sutera, Perlakuan B: Benih ikan gabus diberikan pakan cacing tanah, Perlakuan C: Benih ikan gabus diberikan pakan cacing nipah, adapun variabel pengamatan adalah Laju pertumbuhan spesifik (SGR), Kelangsungan Hidup, Kualitas Air, perlakuan A memiliki nilai rata-rata panjang tertinggi sebesar 2,244±0,234, dilanjutkan perlakuan B sebesar 2,100±0,240dan paling rendah perlakuan C sebesar 2,022±0,067.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
49

Utami, Naning K., e Metty Amperawati. "SEDIAAN NANOPARTIKEL KITOSAN EKSTRAK IKAN GABUS (CHANNA STRIATA) DAN UJI AKTIVITAS ALBUMIN TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PASCA PENCABUTAN GIGI". Jurnal Skala Kesehatan 11, n. 1 (7 maggio 2020): 12–20. http://dx.doi.org/10.31964/jsk.v11i1.233.

Testo completo
Abstract (sommario):
Ikan gabus (Channa striatus) banyak ditemukan di wilayah perairan sungai di Kalimantan Selatan. Ikan Gabus memiliki kadar protein yang lebih tinggi. Penelitian yang dilakukan Utami, N.K dan Amperawati,M., (2017), mengatakan bahwa ekstrak gel ikan gabus lebih baik dibandingkan ekstrak gel ikan kembung, karena penutupan luka pasca pencabutan gigi pada tikus putih. Tujuan umum penelitian ini adalah Untuk mengetahui Sediaan Nanopartikel Kitosan Ekstrak Ikan Gabus (Channa Striata) dan Uji Aktivitas Albumin terhadap Penyembuhan Luka Pasca Pencabutan Gigi.sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui: 1). Sediaan yang optimal berdasarkan perbandingan kitosan dengan ekstrak, perbandingan tripolifosfat yang digunakan, dan perbedaan pH dapar pada pelarutan kitosan, 2). Karakter fisik dari nanopartikel ekstrak ikan gabus dan 3). Aktivitas albumin nanopartikel ekstrak terhadap Penyembuhan Luka Pasca Pencabutan Gigi. Metode penelitiannya eksperimental, penelitian dengan cara menguji nanopartikel ikan gabus terhadap penyembuhan luka pasca pencabutan gigi yang terbagi 2 (dua) kelompok, yaitu kontrol dan perlakuan. Tempat penelitian di Klinik Asthma Center dan dilaboratorium Farmakologi. Pengambilan accidental sampling. Variabel terikat adalah penyembuhan luka, Variabel bebas adalah Nanopartikel Ikan Gabus. Alat dan bahan yang digunakan alat pencabutan gigi di klinik Asthma Center dan sediaan nanopartikel. Hasil uji statistik menunjukan bahwa aktivitas albumin nanopartikel kitosan ekstrak ikan haruan terhadap penyembuhan luka pasca pencabutan gigi lebih cepat dibandingkan dengan yang tanpa perlakuan. Disarankan Formulasi sediaan nanopartikel ekstrak ikan haruan dapat dibuat dalam bentuk obat kumur-kumur, variasi rasa, dan variasi konsentrasi. Kata Kunci: Nanopartikel Kitosan Ikan haruan, Albumin, Penyembuhan luka
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
50

Fauzi, Danar Agi, Merkuria Karyantina e Akhmad Mustofa. "Karakteristik Kerupuk Ikan Gabus (Channa striata) – Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson) dengan Substitusi Tepung Mocaf". JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi dan Industri Pangan UNISRI) 7, n. 2 (28 agosto 2022): 140–52. http://dx.doi.org/10.33061/jitipari.v7i2.7077.

Testo completo
Abstract (sommario):
Kerupuk ikan adalah produk makanan kering yang terbuat dari tepung dengan menambahkan daging ikan, bumbu, dan pengembang. Kerupuk ikan dalam penelitian ini menggunakan daging ikan gabus dan tepung mocaf untuk disubstitusikan dengan ikan tenggiri dan tepung tapioka. Ikan gabus mengandung protein khususnya albumin yang lebih tinggi dibandingkan ikan tenggiri serta kandungan gizi keseluruhan mocaf yang lebih baik dari tapioka. Penelitian ini bertujuan menentukan formulasi serta karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik kerupuk ikan sehingga diperoleh kerupuk ikan dengan kadar protein paling tinggi dan disukai konsumen berdasarkan kesukaan keseluruhan. Penelitian ini menggunakan RAL dua faktor formulasi daging ikan dan tepung. Faktor 1 adalah formulasi daging ikan yaitu 400g gabus + 100g tenggiri, 300g gabus + 200g tenggiri, 200g gabus + 300 tenggiri. Faktor 2 adalah formulasi tepung yaitu 40% tapioka + 60% mocaf, 60% tapioka + 40% mocaf, 80% tapioka + 20% mocaf. Pengujian kerupuk ikan gabus - tenggiri substitusi mocaf meliputi uji kimia (kadar air, protein, abu, lemak, dan gula total), uji fisik (volume pengembangan), dan uji organoleptik (warna, rasa, tekstur, dan kesukaan keseluruhan). Hasil terbaik yang memiliki kadar protein paling tinggi berdasarkan nilai kesukaan keseluruhan oleh panelis sebesar 4,23 (disukai) terdapat pada perlakuan formulasi daging ikan (300g ikan gabus + 200g ikan tenggiri) dan formulasi tepung 40% tapioka + 60% mocaf dengan kandungan kadar air 5,08%, protein 8,68%, abu 0,980%, lemak 0,27%, gula total 3,54%, volume pengembangan 176,55% memiliki warna krem kecoklatan, rasa ikan yang gurih, berbentuk utuh, rapi, serta ketebalan rata.
Gli stili APA, Harvard, Vancouver, ISO e altri
Offriamo sconti su tutti i piani premium per gli autori le cui opere sono incluse in raccolte letterarie tematiche. Contattaci per ottenere un codice promozionale unico!

Vai alla bibliografia