Articles de revues sur le sujet « Sejarah Indonesia »

Pour voir les autres types de publications sur ce sujet consultez le lien suivant : Sejarah Indonesia.

Créez une référence correcte selon les styles APA, MLA, Chicago, Harvard et plusieurs autres

Choisissez une source :

Consultez les 50 meilleurs articles de revues pour votre recherche sur le sujet « Sejarah Indonesia ».

À côté de chaque source dans la liste de références il y a un bouton « Ajouter à la bibliographie ». Cliquez sur ce bouton, et nous générerons automatiquement la référence bibliographique pour la source choisie selon votre style de citation préféré : APA, MLA, Harvard, Vancouver, Chicago, etc.

Vous pouvez aussi télécharger le texte intégral de la publication scolaire au format pdf et consulter son résumé en ligne lorsque ces informations sont inclues dans les métadonnées.

Parcourez les articles de revues sur diverses disciplines et organisez correctement votre bibliographie.

1

Repelita, Tridays. « SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA (Ditinjau dari Prespektif Sejarah Bangsa Indonesia) ». Jurnal Artefak 5, no 1 (26 avril 2018) : 45. http://dx.doi.org/10.25157/ja.v5i1.1927.

Texte intégral
Résumé :
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan di Negara Republik Indonesia (NKRI). Pada perkembangannya, dengan semakin pesatnya arus globalisasi, modernisasi, ilmu pengetahuan, teknologi, Bahasa Indonesia harus dapat menjadi sebuah instrumen dalam melakukan komunikasi utama di Indonesia. Penelitian ini lebih relevan menggunakan metode penelitian pustaka, alasan dikarenakan persoalan penelitian ini hanya bisa dijawab lewat penelitian pustaka dan sebaliknya tidak mungkin mengharapkan datanya dari riset lapangan. Untuk menjaga eksistensi bahasa Indonesia, telah diadakan 10 kali kongres bahasa Indonesia yang bertujuan untuk memelihara dan menjaga eksistensi bahasa Indonesia di dalam perkembangan globalisasi dan modernisasi. Kongres bahasa Indonesia yang 1 dilaksanakan di Kota Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 25-28 Juni Tahun 1938, Kongres bahasa Indonesia II dilaksanakan di Kota Medan, Sumatra Utara, pada 28 Oktober-1 November 1954, Kongres bahasa Indonesia III dilaksanakan di Ibukota Jakarta, pada 28 Oktober-2 November 1978, Kongres bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta, dari 21-26 November 1983, Kongres bahasa Indonesia yang V dilaksanakan di Jakarta, pada 28 Oktober-3 November 1988, Kongres bahasa Indonesia yang VI dilaksanakan di Jakarta, yakni pada 28 Oktober-2 November 1993, Kongres bahasa Indonesia VII dilaksanakan di Hotel Indonesia, Jakarta, yakni pada 26-30 Oktober 1998, Kongres bahasa Indonesia VIII diselenggarakan di Jakarta, yakni pada 14-17 Oktober 2003, Kongres bahasa Indonesia IX dilaksanakan di Jakarta, yakni pada 28 Oktober -1 November 2008, Kongres bahasa Indonesia yang X dilaksanakan di Jakarta, yakni pada 28-31 Oktober 2013.Abstract Indonesian is the national language used in the Republic of Indonesia (NKRI). In its development, with the rapid flow of globalization, modernization, science, technology, Indonesian Language must be able to become an instrument in making key communications in Indonesia. This research is more relevant using the library research method, the reason being that this research problem can only be answered through library research and conversely it is impossible to expect the data from field research. To maintain the existence of the Indonesian language, 10 Indonesian congresses have been held which aim to maintain and maintain the existence of Indonesian in the development of globalization and modernization. The 1st Indonesian Language Congress was held in Solo City, Central Java, on June 25-28, 1938, the Indonesian Language Congress II was held in Medan City, North Sumatra, on October 28-November 1, 1954, the Indonesian Language Congress III was held in the capital city Jakarta, on 28 October-2 November 1978, the IV Indonesian Language Congress was held in Jakarta, from 21-26 November 1983, the V-Indonesian Congress was held in Jakarta, on 28 October-3 November 1988, the VI Indonesian Language Congress was held in Jakarta , namely on October 28-November 2, 1993, the VII Indonesian Language Congress was held at Hotel Indonesia, Jakarta, namely on 26-30 October 1998, the VIII Indonesian Language Congress was held in Jakarta, namely on 14-17 October 2003, the IX Indonesian Congress was held in Jakarta, namely on 28 October -1 November 2008, the Indonesian Language Congress X was held in Jakarta, namely on 28-31 October 2013.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
2

Syafii, Imam. « SEJARAH LOKAL ADALAH SEJARAH MARITIM (NASIONAL) INDONESIA ? » Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya 11, no 1 (30 juin 2017) : 24–36. http://dx.doi.org/10.17977/um020v11i12017p024.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
3

Asmawati, Rika Inggit. « HISTORIOGRAFI MASA KINI : MENGISI RUANG KOSONG ». Dinamika Sosial : Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 2, no 1 (31 janvier 2023) : 78–86. http://dx.doi.org/10.18860/dsjpips.v2i1.2625.

Texte intégral
Résumé :
The history of historical writing in Indonesia is interesting to observe. This is because the history of writing Indonesian history continues to experience development. One of the developments in Indonesian historiography is how Indonesia-centric historiography is not only dominated by narratives of political history. The dominance of political history narratives in Indonesian historiography also influences the study of Indonesian national history. In fact, the past life of the Indonesian people was not only dominated by political life. At present, Indonesian historiography tries to provide space for historical studies that are not only dominated by political history, one of which is by presenting the history of everyday life. This is a first step for historians to present a more complete and thorough narrative of the past. However, writing the history of everyday life raises other challenges, one of which is that the use of conventional historical sources usually does not present narratives of everyday life. For that, it is necessary to use unconventional historical sources. Abstrak Sejarah penulisan sejarah di Indonesia menarik untuk dicermati. Hal ini dikarenakan sejarah penulisan sejarah Indonesia (Historiografi Indonesiasentris) terus mengalami perkembangan. Salah satu perkembangan yang terjadi dalam historiografi Indonesia adalah bagaimana historiografi Indonesiasentris tidak hanya didominasi narasi sejarah politik. Dominasi narasi sejarah politik dalam historiografi Indonesia ini turut berpengaruh terhadap kajian sejarah nasional Indonesia. Padahal, kehidupan masa lalu bangsa Indonesia tidak hanya didominasi oleh kehidupan politik saja. Di masa kini, historiografi Indonesia berusaha memberikan ruang terhadap kajian sejarah yang tidak hanya didominasi sejarah politik saja, salah satunya dengan menghadirkan sejarah kehidupan sehari-hari. Ini adalah sebuah Langkah awal dari para sejarawan untuk menghadirkan narasi masa lalu yang lebih lengkap dan menyeluruh. Namun, menulis sejarah kehidupan sehari-hari ternyata menimbulkan tantangan permasalahan lain, salah satunya adalah penggunaan sumber sejarah konvensional biasanya tidak menghadirkan narasi kehidupan sehari-hari. Untuk itu, diperlukan penggunaan sumber sejarah yang tidak konvensional.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
4

Lagut_nirwan, LAGUT. « “ Sumbangan Pemikiran Muhammad Yamin Dalam Sejarah Indonesia “ ». AL MA'ARIEF : Jurnal Pendidikan Sosial dan Budaya 2, no 1 (21 juin 2020) : 178–82. http://dx.doi.org/10.35905/almaarief.v2i1.1360.

Texte intégral
Résumé :
"Abstract" The purpose of writing this article is to examine and discuss the contribution of the ideas of national figure Muhammad Yamin in Indonesian history in the early days of Indonesian independence. We know that Muhammad Yamin had a lot of influence on Indonesia's history in the early days of independence. In the early days of the formation of the Indonesian state, Indonesia's history was still dominated by the Nederlandsentris or European centrists. So here comes an idea from national figures to re-correct the writing of Indonesian History into the Indosiocentric history stream. Muahammad Yamin is one of the figures. Muhammad Yamin with his conception of Romantic History that reveals the past. Besides that, through the poems of Muhammad Yamin's struggle to dismiss Indonesian National History as a form of nationalism. Keywords: Muhamad Yamin, Indonesian History “ Abstrak “ Tujuaan dari penulisan artikel ini adalah untuk menelaah dan dan membahas sumbangan pemikiran tokoh nasional Muhammad Yamin dalam Sejarah Indonesia pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Kita ketahui bahwa Muhammad Yamin banyak meanaruh perhatianya dalam bidang sejarah Indonesia pada masa awal kemerdekaan. Pada masa awal pembentukan negara Indonesia, sejarah Indonesia masih didominasi oleh aliran Nederland sentris atau Eropa sentris. Maka disini munculah sebuah ide dari tokoh-tokoh bangsa untuk mengoreksi ulang penulisan Sejarah Indonesia ke aliran sejarah Indonesia sentris. Muahammad Yamin salah satu tokohnya. Muhamad yamin dengan karyanya konsepsi Sejarah romantik yang mengungkapkan masa lalu. Disamping itu melalui syair-syair perjuangan Muhammad Yamin mengungkapkan Sejarah Nasional Indonesia sebagai bentuk nasionalisme. Kata Kunci: Muhamad Yamin, Sejarah Indonesia
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
5

Yakub, M. « PERKEMBANGAN ISLAM INDONESIA ». KALAM 7, no 1 (2 mars 2017) : 135. http://dx.doi.org/10.24042/klm.v7i1.446.

Texte intégral
Résumé :
Selama ini masih ada perdebatan di antara para ahli tentang historiografi Islam di Indonsia. Ada asumsi bahwa nilai historiografi yang standar hanya dimiliki oleh sejarawan akademis, sementara sejarawan informal tidak memiliki tempat dalam khazanah historiografi yang ada. Padahal dari aspek produktifitas para sejarawan informal itu cenderung lebih produktif dalam melahirkan karya-karya sejarah sepanjang zaman. Artikel ini difokuskan pada kajian tentang sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia. Pada titik kajian ini terdapat tiga corak pendekatan, yaitu pertama, pendekatan sejarah Islam Indonesia sebagai bagian dari sejarah umat Islam; kedua, pendekatan sejarah Islam Indonesia sebagai bagian dari sejarah nasional Indonesia; dan ketiga, pendekatan Global yang secara implisit mengemukakan bahwa perkembangan historis di suatu wilayah tertentu tidaklah terjadi dan berlangsung dalam situasi vakum dan isolatif. Akan tetapi, ia terkait dengan peristiwa-peristiwa pada kawasan lain. Sehingga Islam Indonesia harus dilihat dan ditempatkan dalam kerangka sejarah dunia pada umumnya; bukan sejarah yang berdiri sendiri.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
6

Tanjung, Samsidar, La Ane, Pulung Sumatri et R. Mursid. « MODEL PEMBELAJARAN ICARE BERBASIS BLENDED : LITERASI SEJARAH PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN SEJARAH INDONESIA ». JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & ; KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN 10, no 2 (9 décembre 2023) : 87. http://dx.doi.org/10.24114/jtikp.v10i2.54008.

Texte intégral
Résumé :
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk; (1) mengembangkan model pembelajaran ICARE berbasis rotation blended untuk meningkatkan literasi sejarah pada mata kuliah Pendidikan Sejarah Indonesia; (2) mengetahui tingkat kelayakan model pembelajaran ICARE berbasis rotation blended digunakan pada mata kuliah Pendidikan Sejarah Indonesia; (3) mengetahui tingkat keefektifan model pembelajaran ICARE berbasis rotation blended dapat meningkatkan kompetensi mata kuliah Pendidikan Sejarah Indonesia; (5) mengetahui Kemampuan Berpikir Kreatif dan kompetensi mata kuliah Pendidikan Sejarah Indonesia. Metode penelitian dan pengembangan (R & D). Penelitian ini dilakukan Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Unimed Tahun Akademik 2023/2024, matakuliah Pendidikan Sejarah Indonesia Masa Kemerdekaan sampai Revormasi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: model pembelajaran ICARE berbasis rotation blended sangat layak; model pembelajaran ICARE berbasis rotation blended meningkatkan hasil belajar pada mata kuliah pendidikan sejarah indonesia sangat tinggi. 0,63 dengan kategori “sedang” (0,7 > (N-gain) ≥ 0,3), sehingga sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa; dan Kemampuan literasi sejarah terdapat peningkatan pada saat posttest. Kata Kunci: model pembelajaran; ICARE; blended; literasi; pendidikan sejarah indonesia Abstract: The objective of this research is to; (1) develop a rotation-based blended ICARE learning model to improve historical literacy in Indonesian History Education courses; (2) find out the validity of the rotation blended learning model of ICARE used in the history education courses of Indonesia; (3) know the effectiveness of the Rotation Blended ICare learning model that can improve the competence of the History Education of Indonesia course; (5) know the Creative Thinking Skills and the competences of the history of education of Indonesia courses. Research and development methods (R & D). This research was carried out by the Department of History Education, Faculty of Social Sciences Unimed Academic Year 2023/2024, matakuliah Education History of Indonesia Period of Independence until the Revolution. The results of the research showed, that: the ICARE rotation blended learning model is excellent; the rotationblended ICARE learning model improves the learning outcomes of Indonesian history education courses very high. 0.63 with the category “sedang” (0.7 > (N-gain) ≥ 0.3), which is very effective in improving student learning outcomes; and Historical literacy is improved at the time of posttest. Keywords: learning model; ICARE; blended; literacy; Indonesian history education
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
7

Hutagaol, Novita Mandasari. « SEJARAH LISAN MEREKONSTRUKSI PERISTIWA SEJARAH ». Historia : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah 8, no 1 (31 juillet 2023) : 21–30. http://dx.doi.org/10.33373/hjpsps.v8i1.5485.

Texte intégral
Résumé :
Keterbatasan sumber tertulis tidak menjadi hambatan bagi seorang sejarawan untuk merekonstruksi peristiwa sejarah. Sejarah lisan menjadi solusi keterbatasan sumber tertulis. Sejarah lisan merupakan sumber sejarah yang didapatkan melalui wawancara kepada pelaku atau penyaksi sejarah. Sejarah lisan dapat mengali memori orang biasa yang tidak ditemukan pada sumber tertulis. Sejarah lisan diperlukan untuk merekonstruksi sejarah Indonesia kontemporer. Tulisan ini sebagai usaha menguraikan perkembangan penggunaan sejarah lisan di Indonesia, kedudukan sejarah lisan dalam historiografi dan manfaat sejarah lisan bagi sejarawan.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
8

Daulay, Muhammad Roihan. « SEJARAH MADRASAH DI INDONESIA (PENDEKATAN SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA) ». FORUM PAEDAGOGIK 12, no 1 (7 juin 2021) : 93–108. http://dx.doi.org/10.24952/paedagogik.v13i1.3611.

Texte intégral
Résumé :
AbstrakPerkembangan madrasah di Indonesia sudah sangat pesat. Hal ini tidak terlepas dari perjalan sejarah madrasah yang cukup dinamis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah perkembangan madrasah di Indonesia. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan analisis yang bersifat deskriftif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berkembangnya madrasah di Indonesia memiliki kaitan dengan sejarah madrasah itu sendiri. Terjadinya peralihan dari pola konfensional ke moderen telah dimulai dari gerakan-gerakan yang muncul dari sudut internal maupun sudut eksternal. Dalam mengahadapi masa pandemi madrasah tetap menjaga protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah. Kata Kunci: sejarah; madrasah; indonesia. AbstractThe development of madrasas in Indonesia has been very rapid. This is inseparable from the dynamic history of the madrasa. This study aims to determine the history of the development of madrasas in Indonesia. This research method is qualitative using descriptive analysis. The results show that the development of madrasas in Indonesia is related to madrasas' history. The transition from conventional to modern patterns has started with movements that appear from an internal as well as an external angle. In facing the pandemic, madrassas maintain the health protocols implemented by the government. Keywords: history; madrasa; Indonesia.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
9

Hardanti, Bethari Widiya. « TIGA FASE SEJARAH BERDASARKAN PEMIKIRAN IBNU KHALDUN DALAM SEJARAH INDONESIA ». Historiography 1, no 2 (30 avril 2021) : 178. http://dx.doi.org/10.17977/um081v1i22021p178-192.

Texte intégral
Résumé :
Ibn Khaldun is a philosopher with the title of the father of sociology as well as the foundation stone of history. During his life, Ibn Khaldun has produced many works. One of his world-famous works his Muqaddimah. In the Muqaddimah book, Ibn Khaldun talks a lot about historical philosophy. In addition, in the book, Muqaddimah Ibn Khaldun also describes the three phases of history, of which the three phases include the primitive phase, the village civilization phase, and the splendor phase. In Indonesia, the three phases correspond to the historical period. In Indonesian history, the primitive phase corresponds to the conditions of society during the Pleistocene and Post-Pleistocene periods, while the phase of village civilization is under the conditions of the community during the cultivation and negotiation period, as well as the splendor phase under the conditions of the community during the Hindu-Buddhist kingdom and the Islamic Sultanate. In every phase, Indonesian society has undergone many changes and developments. Both in the economic and socio-cultural fields.Ibnu Khaldun merupakan seorang filsuf dengan gelar sebagai bapak sosiologis sekaligus sebagai peletak dasar ilmu sejarah. Selama hidupnya Ibnu Khaldun telah banyak menelurkan hasil karya. Salah satu karyanya yang terkenal di dunia yaitu Muqaddimah. Didalam kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun banyak membicarakan mengenai filsafat sejarah. Selain itu didalam kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun juga memaparkan mengenai tiga fase sejarah, yang mana tiga fase tersebut meliputi fase primitif, fase peradaban desa dan fase kemegahan. Di Indonesia tiga fase terssebut sesuai dengan periode sejarahnya. Dalam sejarah Indonesia fase primitif sesuai dengan kondisi masyarakat pada masa Plestosen dan Pasca Plestosen, sedangkan fase peradaban desa sesuai dengan kondisi masyarakat pada masa bercocok tanam dan masa perundagian, serta fase kemegahan sesuai dengan kondisi masyarakat masa kerajaan Hindu-Budha dan Kesultanan Islam. Dalam setiap fase masyarakat Indonesia banyak sekali mengalami perubahan dan perkembangan. Baik dalam bidang ekonomi maupun sosial budaya.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
10

Muntamah, Siti, et Reka Seprina. « PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MAKET BERBASIS SEJARAH LOKAL DI SMA N 8 KOTA JAMBI ». Krinok : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah 2, no 1 (18 avril 2023) : 124–37. http://dx.doi.org/10.22437/krinok.v2i1.24293.

Texte intégral
Résumé :
Pembelajaran sejarah merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus diperoleh seluruh komponen masyarakat Indonesia dengan tujuan memberikan ruang pengetahuan bangsa, sikap nasionalisme, dan berperan dalam membentuk karakter pribadi peserta didik terhadap diri sendiri, masyarakat dan bangsa serta menanamkan nilai budaya, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bangsa dan negara ini. Namun dibalik itu semua pemenuhan proses pendidikan sejarah tidak sejalan dengan kenyataan di dunia pendidikan saat ini, mata pelajaran sejarah dinilai tidak penting untuk dipelajari. Selain itu bermunculan persepsi dari peserta didik bahwa mata pelajaran sejarah membosankan, kurang menarik dan menjenuhkan. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan media pembelajaran maket berbasis sejarah lokal pada mata pelajaran sejarah Indonesia kelas X di SMA Negeri 8 Kota Jambi. Metodologi yang digunakan adalah desain pengembangan model Bela H Banathy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran maket berbasis sejarah lokal pada mata pelajaran sejarah Indonesia di SMA Negeri 8 Kota Jambi layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran sejarah.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
11

Abdurrahman, Abdurrahman. « SEJARAH PESANTREN DI INDONESIA : ». Jurnal Penelitian Ilmiah INTAJ 4, no 1 (30 avril 2020) : 84–105. http://dx.doi.org/10.35897/intaj.v4i1.388.

Texte intégral
Résumé :
Some research states that the earliest pesantren established in Indonesia since the 13th century in Sumatra and the 15th century in Java. In Sumatra it was marked by the progress of the Lamreh Kingdom in the Barus area, while in Java it was marked by the existence of Wali Singo. However, if we examine the history of the existence of Islam in the archipelago, which is believed since the beginning of Islam in the 7th century, it is necessary to trace the possibility of the formation of pesantren before the 13th century. With this method, the author succeeded in formulating 4 indicators of the possibility of the formation of pesantren, namely sima land as a special area of ??religious institutions, figures with high-level terms and books that are familiar among the population, progress of the Islamic empire and extensive Islamization, and indications of pesantren genealogy from some other terms. From these 4 indications, pesantren existed since the 10th century in Leran Manyar Gresik village
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
12

Putra, Benny Agustia. « SEJARAH TERORISME DI INDONESIA ». Tsaqofah dan Tarikh : Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam 2, no 2 (30 décembre 2017) : 107. http://dx.doi.org/10.29300/ttjksi.v2i2.719.

Texte intégral
Résumé :
Abstrak: Sejarah Terorisme di Indonesia. Sejarah terorisme di Indonesia mulai dari era 1980-an. Indonesia memiliki akar sejarah yang jauh lebih dalam terkait kelompok fanatik Islam. Penyebab aksi terosisme di Indonesia; Pertama, aksi terorisme tersebut adalah konflik social politik sebagaimana terjadi di Aceh, konflik bermotif solidaritas agama dengan target sasarannya antara lain rumah ibadah dan prasana sipil lainnya, konflik social lainnya berlabel agama di Ambon dan Poso serta beberapa tempat lainnya. Konflik ini merupakan motif separatisme serta motif benturan pentingan ekonomi politik elit local-nasional.Kedua, perang melawan terorisme, peristiwa 11 September 2001 adalah titik tolak menguatnya wacana dan terorisme di Indonesia.Ketiga, teori konspirasi adalah penolakan bahwa bukan kelompok Islam yang melakukan aksi terorisme. Keempat, jihad global gerakan Islam Transnasional, memicu bangkitnya aksi balasan yang dilakukan oleh gerakan Islam lintas bangsa transnasional dengan klaim Jihat global.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
13

Turiman. « MENELUSURI “JEJAK” LAMBANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERDASARKAN ANALISIS SEJARAH HUKUM ». Jurnal Hukum & ; Pembangunan 44, no 1 (26 février 2014) : 155. http://dx.doi.org/10.21143/jhp.vol44.no1.18.

Texte intégral
Résumé :
Adalah berkaitan suatu kenyataan sejarah, bahwa sejarah urusan dengan masa silam, atau kejadian-kejadian yang telah lewat dan tidak mungkin diulang kembali. Penelusuran sejarah memerlukan bukti-bukti sejaman, sebagai suatu "recorded memory" yang sangat penting serta diperlukan dalam pembuktian sejarah. Untuk mengungkapkannya perlu adanya kejujuran dan "kesadaran sejarah", karena kesadaran sejarah itu sendiri adalah sikap kejiwaan atau mental attitude dan state of mind yang merupakan kekuatan moral untuk meneguhkan hati nurani kita sebagai bangsa dengan hikmah kearifan dan kebijaksanaan, dalam menghadapi masa kini dan masa depan dengan belajar dan bercermin kepada pengalamanpengalaman masa lampau. Dengan persepsi yang demikian itu, tentunya dalam kajian sejarah hukum harus ada keberanian moral untuk mengungkapkan dengan jujur, kebenaran dan fakta sejarah secara transparan dan obyektif. Karena kajian akademis yang jujur pada hakekatnya adalah keberanian moral untuk membenahi yang masih terbengkalai, meluruskan yang bengkok, mengadakan koreksi dan penyegaran terus-menerus, secara gradual, beradab dan santun dalam koridor konstitusional serta kajian akademis yang dapat dipertanggungjawabkan. Atas dasar pandangan yang demikian itu, secara arif apabila kita melihat catatan sejarah nasional khususnya sejarah kenegaraan Republik Indonesia tercatatlah dalam peristiwa masa lampau, andil seorang anak bangsa yang sekaligus orang daerah berasal dari Kalimantan Barat yang sementara ini terlupakan oleh sejarahnya bangsanya, Sultan Hamid II. Sebenarnya dengan merujuk kronologis fakta sejarah dapat disimak adanya karya kebangsaan Sultan Hamid II yang merupakan alat perekat nasionalisme Indonesia yang tak ternilai dalam perjalanan sejarah bangsa ini, yang menjadi kenangan masyarakat Indonesia dan secara inheren mengharumkan nama bumi kelahirannya; Kalimantan Barat. Sewaktu menjabat Menteri Negara Zonder Porto Folio (1949-1950) danm secara pribadi beliau sepenuhnya aktif berperan dan memiliki konstribusi sejarah dalam merancang gambar lambang negara Republik Indonesia, seperti bentuk gambarnya sekarang ini, sebagaimana dinyatakan oleh Muhammad Hatta, 1978.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
14

Sulthan, Fariz M., Alex Maxer Pattipeilohy, Hana Ratlian Okviany et Agus Satory. « Periodisasi Sejarah Hukum Adat ». Advances In Social Humanities Research 2, no 2 (7 février 2024) : 203–12. http://dx.doi.org/10.46799/adv.v2i2.186.

Texte intégral
Résumé :
Customary law is a form of law that still exists in the lives of traditional law communities in Indonesia. The existence of customary law as a form of law whose existence is recognized in the life and legal culture of Indonesian society is stated in the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. Based on the background of the problem, the problem formulation is: 1) what is the periodization of the history of customary law in Indonesia? and 2) what are the benefits of studying customary law? This research uses normative juridical research methods that are qualitative in nature. The data source used is a secondary data source, while the data collection method in researching research objects is library data obtained through library research. The results of this research provide an illustration that the periodization of customary law in Indonesia consists of the Ancient era, up to around 500, the Kingdom era (from 500 to 1600), the period of influence of Islam and other religions, the Dutch East Indies period, and the period after independence. . The benefits of studying customary law are that customary law is a form of Indonesian legal culture, the position and role of customary law in national development, and customary law as a means of social control.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
15

Bariqi, Sirajuddin. « Pengaruh Theodor Nöldeke terhadap Studi Sejarah Al-Qur'an di Indonesia ». SUHUF 11, no 2 (31 décembre 2018) : 237–56. http://dx.doi.org/10.22548/shf.v11i2.331.

Texte intégral
Résumé :
Abstrak Sejarah Al-Qur'an merupakan suatu disiplin ilmu baru yang dipelopori oleh Theodor Nöldeke. Buku The History of the Qur'an yang ia tulis mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan studi sejarah Al-Qur'an di dunia muslim. Banyak karya dengan tema serupa yang lahir dari tangan sarjana muslim setelah buku tersebut diterbitkan. Sebelumnya, sejarah Al-Qur'an oleh sarjana muslim dimasukkan ke dalam ruang lingkup pembahasan ‘ulÅ«mul qur'an. Dimulai oleh Abu Abd Allah Al-Zanjani dengan karyanya TārÄ«kh Al-Qur'an (1935), pengaruh tersebut menjalar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Tulisan ini akan membahas sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan Nöldeke terhadap karya-karya sarjana muslim di Indonesia tentang sejarah Al-Qur'an yang disusun secara periodik. Terhitung sejak pertengahan abad ke-20 yang berlanjut hingga kini, pengaruh itu dirasakan oleh umat Islam di Indonesia dalam bentuk karya, metodologi yang digunakan, serta respon baik yang bersifat positif maupun negatif. lahirnya karya Abu Bakar Aceh (Sedjarah Al-Qur'an), Quraish Shihab (Sejarah dan ‘Ulum Al-Qur'an), Taufik Adnan Amal (Rekonstruksi Sejarah Al-Qur'an) dan A. Athaillah (Sejarah Al-Qur'an: Verifikasi tentang Otentisitas Al-Qur'an) merupakanbukti dari adanya pengaruh itu. Kata kunci: Sejarah Al-Qur'an, Theodor Nöldeke, sarjana muslim Indonesia.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
16

Tarmizi, Muhammad, et Sharfina Nur Amalina. « PERAN GURU SEJARAH INDONESIA DALAM MEMBENTUK SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA DI MAN 2 MALANG ». Dinamika Sosial : Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 3, no 1 (31 mars 2024) : 88–99. http://dx.doi.org/10.18860/dsjpips.v3i1.2561.

Texte intégral
Résumé :
The importance of forming a responsible attitude of students so that they understand their obligations cannot be separated from the role of a teacher. Including the role of the Indonesian History teacher. The Indonesian History subject has characteristics related to character education. This prompted researchers to examine the role of the Indonesian History teacher in forming an attitude of responsibility at MAN 2 Malang. This study aims to (1) describe the role of Indonesian History teachers in shaping students' responsible attitudes at MAN 2 Malang. (2) Describe the supporting and inhibiting factors of the Indonesian History teacher's role in shaping students' responsible attitudes at MAN 2 Malang. The research method used is descriptive qualitative method with a case study approach. Data collection techniques used observation, interviews and documentation with informants from school principals, deputy curriculum heads, Indonesian history teachers, and students of class VIII Religion and class XII IPS 1. Data analysis used was data collection, data reduction, data presentation and conclusions. To test the validity of the data using source triangulation and technique triangulation. The results showed that: (1) Indonesian history teachers played a role in shaping students' responsible attitudes at MAN 2 Malang, integrating character education with Indonesian history subjects and playing a role in fulfilling students' responsible attitude indicators. (2) Factors supporting the role of the Indonesian History teacher are the infrastructure and characteristics of the Indonesian History subject. The inhibiting factors for the role of the Indonesian History teacher were the limited infrastructure and the diverse personalities of the students. ABSTRAK Pentingnya pembentukkan sikap tanggung jawab siswa guna memahami kewajibannya tentu tidak lepas dari peran seorang guru. Termasuk di dalamnya peran guru Sejarah Indonesia. Mata pelajaran Sejarah Indonesia memiliki karakteristik yang berkaitan dengan pendidikan karakter. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mengkaji tentang peran guru Sejarah Indonesia dalam membentuk sikap tanggung jawab di MAN 2 Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan peran guru Sejarah Indonesia dalam membentuk sikap tanggung jawab siswa di MAN 2 Malang. (2) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat peran guru Sejarah Indonesia dalam membentuk sikap tanggung jawab siswa di MAN 2 Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan narasumber kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, guru Sejarah Indonesia, dan 8 siswa kelas 12 Agama dan 8 siswa kelas 12 IPS 1. Analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) guru Sejarah Indonesia berperan dalam dalam membentuk sikap tanggung jawab siswa di MAN 2 Malang, mengintegrasikan pendidikan karakter dengan mata pelajaran Sejarah Indonesia serta berperan dalam memenuhi indikator sikap tanggung jawab siswa. (2) Faktor pendukung peran guru Sejarah Indonesia yakni sarana prasarana dan karakteristik mata pelajaran Sejarah Indonesia. Adapun faktor penghambat peran guru Sejarah Indonesia yakni keterbatasan sarana prasarana dan kepribadian siswa yang beragam.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
17

Suharya, Toto. « Meluruskan Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia : Suatu Kajian Terhadap Buku Teks Pelajaran Sejarah ». CHRONOLOGIA 2, no 2 (17 décembre 2020) : 39–46. http://dx.doi.org/10.22236/jhe.v2i2.6107.

Texte intégral
Résumé :
Historical material around the proclamation includes knowledge that must become the collective memory of the Indonesian people. The history of the proclamation became a milestone for the success of the Indonesian nation in breaking away from colonialism. However, according to Hatta, there were many stories and writings that were not true about the Indonesian proclamation. In fact, the importance of writing history cannot be separated from the historical facts that were found. Thus, the objectives to be achieved in this study are to compile historical stories based on primary evidence and find the legitimacy of historical writing based on the theoretical point of view of historical writing for history textbooks. Meanwhile, the method used is literature study. The results show that the writing of the history of the proclamation of Indonesian independence in history textbooks does not reflect a narrative that has considered primary sources, both from the archives and the views of historical actors. The history of the proclamation that circulates in textbooks is dominated by historical stories based on the source of Adam Malik's book. Hatta's book of direct testimony which is more authentic, because as a direct actor in the incident, it is worth considering. Abstrak Materi sejarah sekitar proklamasi termasuk pengetahuan yang harus menjadi memori kolektif bangsa Indonesia. Sejarah proklamasi menjadi tonggak keberhasilan bangsa Indonesia dalam melepaskan diri dari penjajahan. Namun, menurut Hatta banyak tersiar cerita dan karangan yang tidak benar tentang proklamasi Indonesia. Padahal, kepentingan penulisan sejarah tidak lepas dari fakta sejarah yang ditemukan. Sehingga, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menyusun cerita sejarah berdasarkan bukti primer dan menemukan legitimasi penulisan sejarah berdasarkan sudut pandang teori penulisan sejarah bagi buku teks pelajaran sejarah. Sedangkan, metode yang digunakan adalah studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulisan sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia dalam buku teks pelajaran sejarah, belum mencerminkan narasi yang sudah mempertimbangkan sumber-sumber primer, baik dari arsip maupun pandangan pelaku sejarah. Sejarah peristiwa proklamasi yang beredar dalam buku teks, didominasi oleh cerita sejarah berdasarkan pada sumber buku Adam Malik. Buku kesaksian langsung dari Hatta yang lebih otentik, karena sebagai pelaku langsung dalam perisitwa tersebut layak untuk dipertimbangkan.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
18

Sarungu, Lukas Maserona, Siswanta Siswanta et Yantika Nur Cahyati. « Indonesian Press History : Literature Study of Press History Research in Indonesia ». ETTISAL : Journal of Communication 7, no 2 (10 mars 2023) : 147–60. http://dx.doi.org/10.21111/ejoc.v7i2.8518.

Texte intégral
Résumé :
The absence of a map on the history of Indonesian Press makes it difficult for communication researchers to understand the scope of this field. The purpose of this study is to provide an up-to-date description of the historical researches of newspapers in Indonesia. The literature study method is used to select, sort and map various research literature on the history of newspapers in Indonesia. The result of this study is a mapping diagram of newspaper history that divides press history research into 5 genres, namely: local press, media organizations, ideology and propaganda, media history in general, and press bans. The implication is that this diagram can be used as a basis for press history researchers to gain insight into the themes and timeframes that have been researched by the researchers and at the same time open up opportunities for which themes and timeframes still need further investigation. Ketiadaan peta mengenai riset sejarah surat kabar menyulitkan peneliti komunikasi untuk memahami ranah penelitian tersebut. Tujuan penelitian ini berusaha untuk memberikan gambaran terkini tentang penelitian-penelitian sejarah surat kabar di Indonesia. Metode studi literatur digunakan untuk memilih, memilah dan memetakan beragam literatur penelitian sejarah surat kabar di Indonesia. Hasil kajian ini adalah diagram pemetaan sejarah surat kabar yang membagi riset sejarah pers kedalam 5 genre, yaitu: pers lokal, organisasi media, ideologi dan propaganda, sejarah media secara umum, dan pembreidelan pers. [A1] [A2] Implikasinya, diagram ini dapat dijadikan dasar bagi para peneliti sejarah pers untuk mendapatkan wawasan mengenai tema dan timeframe yang telah diriset oleh para peneliti dan sekaligus membuka peluang bagi tema dan timeframe mana saja yang masih perlu untuk diteliti lebih lanjut.  [A1]Tambahkan tujuan, metode dan hasil scr eksplisit [A2]Done: saya tambahkan dan saya beri Bold. Terima kasih
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
19

Teguh Prasetyo. « Semaoen dalam Catatan Sejarah Sastra Indonesia ». DIALEKTIKA : JURNAL BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA 10, no 2 (31 décembre 2023) : 113–25. http://dx.doi.org/10.33541/dia.v10i2.5408.

Texte intégral
Résumé :
Abstrak Periode awal abad ke-20 merupakan tonggak penting dalam sejarah kesusastraan Indonesia. Pada periode ini, muncul pula karya-karya sastra yang kemudian diberi label “bacaan liar”. Salah satu pengarang yang sangat penting dari tulisan-tulisan yang dicap “bacaan liar” tersebut adalah Semaoen, dengan Hikayat Kadiroen-nya. Semaoen sendiri merupakan pemikir kiri sekaligus ketua Partai Komunis Indonesia yang pertama pada 1920-an. Hikayat Kadiroen menjadi novelnya yang memiliki bentuk penceritaan yang menarik. Sebagai penelitian sejarah sastra dengan pengumpulan data melalui studi pustaka, tulisan ini mencoba untuk memaparkan posisi dan sejarah kepengarangan Semaoen di tengah-tengah sejarah kesusastraan Indonesia. Dapat disimpulkan kemudian, dalam artikel ini, Semaoen dan Hikayat Kadiroen menjadi penting dalam khazanah sastra Indonesia modern. Selain menandai kekhasanan perlawanan melalui karya sastra di awal Abad ke-20, Semaoen dan karyanya ini juga menjadi menarik karena gaya penceritaan yang berbeda dengan beberapa karya sastra mayor pada zamannya, dengan menunjukkan ciri aliran Realisme-sosialis. Kata Kunci: Hikayat Kadiroen, Sastra Indonesia, Semaoen, Abstract The early 20th century is an important milestone in the history of Indonesian literature. During this period, literary works emerged that were later labeled "wild readings". One of the most important authors of these writings labeled as "wild reading" was Semaoen, with his Hikayat Kadiroen. Semaoen himself was a leftist thinker and the first chair of the Indonesian Communist Party in the 1920s. Hikayat Kadiroen is his novel that has an interesting form of storytelling. As a literary history research with data collection through literature study, this paper tries to explain the position and history of Semaoen's authorship in the midst of Indonesian literary history. It can be concluded then, in this article, that Semaoen and Hikayat Kadiroen are important in the treasury of modern Indonesian literature. In addition to marking the distinctiveness of resistance through literature in the early 20th century, Semaoen and his work are also interesting because of the style of storytelling that differs from some of the major literary works of his day, by showing the characteristics of Socialist-Realism works. keywords: Hikayat Kadiroen, Indonesian Literature, Semaoen,
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
20

Husda, Husaini. « Rekonstruksi Sejarah Kebangkitan Nasional ». Jurnal Adabiya 21, no 2 (18 mars 2020) : 31. http://dx.doi.org/10.22373/adabiya.v21i2.6609.

Texte intégral
Résumé :
The journey of Indonesia history is facing a lot of critics form many elements of nation, including the decision of first president of Indonesia Ir. Soekarno to acknowledge the establishment of organization of Budi Utomo as a national resurgence day in 1948, this article try to look back at the historical facts, because there are other organizations already exist before Budi Utomo, by providing historical facts that are not being awared of until today, in a hope to clarifiy that Budi Utomo is not the starting point of Indonesian resurgence.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
21

Ubaedillah, Achmad. « The Minority and the State : Chinese Muslims in the Modern History of Indonesia ». Al-Jami'ah : Journal of Islamic Studies 61, no 1 (30 juin 2023) : 107–36. http://dx.doi.org/10.14421/ajis.2023.611.107-136.

Texte intégral
Résumé :
Despite their long existence in Nusantara, the Chinese ethnic groups remain less represented or even misrepresented in the history of Indonesia, resulting in negative stereotypes and attitudes towards the community. Sejarah Nasional Indonesia (SNI) and history textbooks for schools and universities, for instance, do not provide adequate narratives about Chinese contributions to Indonesian politics and economy during the pre- and post-independence era. This study aims to critically analyse the representation of Chinese ethnicities in the modern history of Indonesia, more specifically, the SNI and history textbooks for Islamic schools and universities. The findings of the study suggest that there was an unwritten history of Chinese and Chinese Muslims, especially during the Sukarno and Suharto regimes, which then Abdurrahman Wahid began to include. The study recommends new narratives of Chinese Muslims in modern Indonesian history by proposing some notable scholars who extensively worked on the History of Islam in Java, to which Chinese Muslims had contributed. [Kendati sudah berada di Indonesia berabad-abad lamanya, etnis Tionghoa tidak banyak tercatat dalam narasi sejarah Indonesia. Misrepresentasi etnis Tionghoa di Nusantara bahkan menyebabkan adanya stereotip dan sikap negatif terhadap etnis tersebut. Sejarah Nasional Indonesia (SNI) dan buku teks sejarah di sekolah dan universitas, misalnya, tidak banyak menyebutkan kontribusi etnis Tionghoa secara politik maupun ekonomi selama masa pra dan pasca kemerdekaan. Studi ini merupakan analisis kritis terhadap representasi etnis Tionghoa dalam sejarah modern Indonesia, khususnya dalam Sejarah Nasional Indonesia (SNI) dan buku teks sejarah di sekolah dan kampus Islam. Temuan kajian menunjukkan adanya sejarah yang tidak tercatat tentang peran Muslim Tionghoa selama rezim Sukarno dan Suharto, yang kemudian mulai diubah oleh rezim Gus Dur. Studi ini merekomendasikan adanya penulisan ulang sejarah Muslim Tionghoa di Indonesia dengan mengintegrasikan temuan studi beberapa sarjana ternama yang banyak meneliti mengenai Islam di Jawa dan peran etnis Tionghoa di dalamnya.]
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
22

Kuswono, Kuswono, Sumiyatun Sumiyatun et Elis Setiawati. « PEMANFAATAN KAJIAN SEJARAH LOKAL DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI INDONESIA ». JURNAL LENTERA PENDIDIKAN PUSAT PENELITIAN LPPM UM METRO 6, no 2 (1 décembre 2021) : 206. http://dx.doi.org/10.24127/jlpp.v6i2.1817.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
23

Bahtiar, Ahmad, Herman J. Waluyo, Sarwiji Suwandi et Budhi Setiawan. « MENYELISIK SASTRA MELAYU RENDAH (Finding Popular Literature Malay) ». Alayasastra 17, no 1 (31 mai 2021) : 39–53. http://dx.doi.org/10.36567/aly.v17i1.543.

Texte intégral
Résumé :
ABSTRAKPermasalahan penting dalam penulisan sejarah sastra Indonesia modern adalah menentukan masa awal sastra Indonesia lahir. Beberapa ahli berbeda argumen dalam menjelaskan awal Sastra Indonesia Modern yang menjadi titik tolak perkembangan Sastra Indonesia Modern. Berdasarkan kajian pustaka, peneliti melihat kekurangcermatan pengumpulan data serta sikap dan pandangan penulis Sejarah Sastra Indonesia Modern. Mereka tidak memasukkan pengarang dan karyanya dalam penulisan tersebut. Para pengarang tersebut produktif dan signifikan dalam perkembangan Sastra Indonesia Modern. Dengan teori runtutan perkembangan sastra Wellek dan Warren serta metode tinjauan pustaka, peneliti menafsirkan ulang masa awal sejarah Sastra Indonesia Modern dengan memasukkan Sastra Melayu Rendah yang sebelumnya tidak tercatat dalam buku-buku tersebut. Berdasarkan hal itu, awal sejarah sastra Indonesia hendaknya dimundurkan ke masa Sastra Melayu Rendah, yaitu sekitar 1850-an.Kata Kunci: sejarah sastra, sastra indonesia modern, sastra melayu rendah, sastra melayu tionghoaABSTRACTAn important issue in writing the history of modern Indonesian literature is to explain the inception of Indonesian literature. Some experts have different opinions regarding the beginning of Modern Indonesian Literature which became the starting point of the history of Modern Indonesian Literature. Researchers see the inaccuracies and attitudes and views of these authors. They do not include the author and his work in writing. These writers were productive and significant in the development of Modern Indonesian Literature. Sequential theory and library research methods were used to reinterpret early history by including Popular Malay Literature which was not previously recorded in these books. Based on this, the beginning of the history of Indonesian literature should have started in the 1850s during the era of Popular Malay Literature.Keywords: literary history, Modern Indonesian Literature, Popular Malay Literature, Chinese Malay Literature
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
24

Fatmawati, Ira. « Pengembangan E-Modul Berbasis Sejarah Lokal Pada Materi Sejarah Indonesia di Kelas XI MAN 1 Kota Kediri ». Revorma : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran 3, no 1 (5 mai 2023) : 69–82. http://dx.doi.org/10.62825/revorma.v3i1.47.

Texte intégral
Résumé :
Salah satu gerakan baru untuk merespon era revolusi industri 4.0 di bidang pendidikan yang dirancang oleh pemerintah adalah Gerakan literasi baru. Pembelajaran sejarah perlu mengkontektualkan peristiwa masa lalu dengan masa sekarang melalui situs sejarah lokal di wilayah kota Kediri melalui media pembelajaran. Siswa MAN 1 Kota Kediri merupakan generasi Z dengan tingkat penguasaan teknologi yang baik. Rumusan masalah: bagaimanakah pemanfaatan situs sejarah lokal di kota Kediri menjadi E-Modul untuk pembelajaran sejarah Indonesia pada materi dampak penjajahan kolonial dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini di kelas XI MAN 1 Kota Kediri?.Tujuan: Menjelaskan pemanfaatan situs sejarah lokal di kota Kediri menjadi E-Modul untuk pembelajaran sejarah Indonesia pada materi dampak penjajahan kolonial dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini di kelas XI MAN 1 Kota Kediri. Mafaat: teoritis dan praktis Teori yang digunakan meliputi: pembelajaran sejarah, situs sejarah kolonial Kota Kediri dan E-Modul. Penelitian ini dilakukan melalui prosedur penelitian dan pengembangan (Research and Development) mengacu pada model pengembangan Sugiyono yang dibatasi hanya lima tahapan saja yang dilakukan, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli dan (5) revisi desain. Produk E-modul kemudian dilakukan validasi oleh ahli media dan ahli materi yang merupakan teman sejawat. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa banyak terdapat situs-situs sejarah lokal di kota Kediri dalam pembelajaran sejarah Indonesia kelas XI di MAN 1 Kota Kediri pada materi dampak kolonialisme dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini. Sejarah lokal itu dimediakan dalam bentuk E-modul dengan mengunakan aplikasi Canva yang didalamya terdapat materi, gambar, dan video youtube terpilih yang relevan dengan materi yang akan disampaikan guru. Setelah produk E-Modul divalidasi dan direvisi maka diup-load kemudian dibagikan kepada siswa melalui kelas maya seperti , E-Learning Madrasah, google classroom atau group whatsapp, dan siswa bisa mengakses e-modul kapan saja dan bisa membuka video maupun soal-soal kuis yang diberikan guru pada modul tersebut.Meskipun memiliki berbagai keunggulan E-Modul juga memiliki kekurangan terutama untuk siswa yang belum bisa belajar mandiri maka peran guru sebagai fasilitator masih diperlukan dalam dampak kolonialisme dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini melalui sejarah lokal. Kesimpulan:pembuatan E-Modul dengan salah satu aplikasi web online yaitu canva memiliki tahapan-tahapan yang relative mudah. Tampilan E-Modul yang dapat memotivasi dan membantu siswa memahami materi untuk mencapai tujuan pembelajaran sejarah Indonesia. Saran: media pembelajaran sejarah dapat dikembangan sesuai kemajuan jaman seperti Vlog Project Sejarah oleh siswa atau pengembangan lainya yang relevan.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
25

Poyk, Daud. « UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA ». Journal of Innovation Research and Knowledge 2, no 11 (21 avril 2023) : 4453–66. http://dx.doi.org/10.53625/jirk.v2i11.5491.

Texte intégral
Résumé :
Model pembelajaran cooperative learning teknik cooperative integrate reading and composition (CIRC)adalah model pembelajaran terpadu dan yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa memahami isi bacaan yang dilakukan secara individu maupun kelompok. Proses pembelajaran yang berkualitas memerlukan guru yang professional. Guru yang profesional adalah guru yang mampu menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif meningkatkan hasil belajar siswa pada mata peljaran sejarah Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa dengann menggunakan model pembelajaran cooperative learning teknik cooperative integrate reading and composition (CIRC). Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, dan hasil tindakan yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarh Indonesia dengan mencapai standar ideal. Pencapaian peningkatan hasil belajar siswa pada, mata pelaajaran sejarah sebesar % pada siklus I meningkat menjadi 87,75 % pada siklus II. Hasil penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa guru mata pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping siswa-siiswi mengalami peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran sejarh dengan ketuntasan mencapai 100 %.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
26

Cipta, Samudra Eka. « RE-INTERPRETASI BUKU TEKS SEJARAH INDONESIA : KRITIK TERHADAP NARASI NASIONALISME SEJARAH ». Sosio-Didaktika : Social Science Education Journal 7, no 1 (15 avril 2021) : 87–97. http://dx.doi.org/10.15408/sd.v7i1.14724.

Texte intégral
Résumé :
Perjalanan Bangsa Indonesia sudah dimulai sejak masa sejarah yang berati masa dimana Bangsa Indonesia sudah mulai mengenal tradisi tulisan sebagai upaya untuk merekam sejarah leluhurnya. Perkembangan Bangsa Indonesia terus mengalami dinamika pada setiap periodisasinya. Dari dinamika tersebut kemudian ada sebuah usaha untuk memperkuat dan mempersatukan Bangsa Indonesia melalui nasionalisme. Nasionalisme di Indonesia dimulai sejak tahun 1901-1920 atau dikenal sebagai Masa Awal Pergerakan Indonesia dengan ditandainya organiasi pergerakan baik yang memiliki orientasi pada pendidikan maupun politik. Sejarah Nasionalisme di Indonesia tidak terbatas pada Era Pergerakan namun terus bergerak hingga saat ini. Pendidikan sejarah lahir dan berangkat melalui Sejarah Perkembangan Bangsa Indonesia. Tentunya dalam historiografi Bangsa Indonesia penuh dengan catatan-catatan perjuangan bagaimana para tokoh pendiri bangsa memperjuangkan untuk mendirikan Republik Indonesia melalui pertumpahan darah. Tentunya esensi dari Pendidikan Sejarah bagaimana upaya peningkatan nilai-niilai nasionalisme disajikan dalam bentuk historiografi. Hal tersebut jika mengutip pernyataan dari Soekarno ‘’bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya’’ sebagai asumsi bahwa pentingnya untuk mempelajari sejarah selain untuk mempelajari awal sejarah Indonesia juga mempelajari perjuangan Bangsa Indonesia dalam mendirikan Republik Indoensia dengan berbagai dinamikanya terutama masih sangat dipengaharui unsur politis dalam mewarnai Sejarah Indonesia.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
27

Sarathan, Indra. « PERMASALAHAN PENULISAN SEJARAH KESUSASTRAAN INDONESIA ». Kandai 14, no 2 (30 novembre 2018) : 169. http://dx.doi.org/10.26499/jk.v14i2.594.

Texte intégral
Résumé :
Sejarah kesusastraan Indonesia modern sering dianggap dimulai dari masa roman Balai Pustaka (1920~). Namun, sedikit perhatian yang menjelaskan proses dari sastra tradisional menuju sastra modern. Secara turun-temurun, dikenal konvensi sastra tradisional macam pupuh, pantun, sureq, kakawin, babad, wawacan yang seringkali ditulis dalam naskah-naskah kuno sebagai tradisi tata tulis tradisional. Namun, dari mana datangnya sastra modern sebagai bentuk tulisan (genre) baru apabila tidak didahului oleh karya-karya yang sebelumnya. Maka, perlu peninjauan karya-karya saduran cerita Eropa yang diserap oleh bangsa Indonesia pada akhir abad ke-19 yang seringkali ditulis dalam buku-buku yang masih menggunakan aksara daerah (vernacular script). Untuk itu, penelitian ini melacak bagaimana sejarah sastra Indonesia dituliskan dengan menelusuri buku-buku sejarah sastra Indonesia yang pernah tebit. Dengan mengetahui bagaimana sejarah sastra Indonesia dituliskan, kami akan menguji keajegan historiografi sejarah sastra Indonesia dengan data-data terbaru khususnya mengenai karya-karya sastra sebelum masa Balai Pustaka. Dengan demikian penelitian ini menawarkan alternatif historiografi sastra Indonesia.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
28

Desfitri, Fatimah Zahara, et Hera Hastuti. « Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Berbasis Video Vlog Untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa KI 4 pada KD 4.7 Dalam Pembelajaran Sejarah Di SMA N 3 Payakumbuh ». Jurnal Kronologi 4, no 2 (29 juillet 2022) : 98–111. http://dx.doi.org/10.24036/jk.v4i2.425.

Texte intégral
Résumé :
Berdasarkan temuan dilapangan, penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan siswa pada mata pelajaran sejarah, yang mana keterampilan dalam pembelajaran sejarah masih belum dilakukan oleh guru mata pelajaran sejarah optimal. Guru mata pelajaran sejarah tidak melakukan penilaian dengan semestinya untuk mengukur sejauh mana keterampilan siswa dalam belajar sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah model pembelajaran Project Based Learning berbasis video vlog dalam meningkatkan keterampilan siswa KI4 pada KD 4.7 dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 5 SMA N 3 Payakumbuh dan mengidentifikasikan kendala-kendala yang dihadapi selama menggunakan model pembelajaran project based learning berbasis video vlog. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus meliputi 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Hasil penelitian ini pada siklus 1 keterampilan siswa dalam menalarkan peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia memperoleh skor 40,77%. Keterampilan siswa memaknai peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia 53,5%. Siklus 2 keterampilan siswa menalarkan peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia memperoleh 66,79%. Keterampilan siswa dalam memaknai peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia memperoleh skor 56,14%. Dapat disimpulkan pembelajaran project based learning berbasis video vlog berhasil meningkatkan keterampilan siswa KI 4 pada KD 3.7 dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 5 Kata Kunci: Project based learning, video vlog, model pembelajaran, keterampilan siswa.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
29

Kusuma, Sumardiansyah Perdana. « Perspektif Pengajaran Sejarah di Indonesia ». Jurnal Pattingalloang 7, no 1 (30 avril 2020) : 110. http://dx.doi.org/10.26858/pattingalloang.v7i1.13542.

Texte intégral
Résumé :
Berbicara mengenai sejarah, maka kita dapat melihatnya melalui dua dimensi, yaitu dimensi ilmu dan dimensi pengajaran. Dimensi ilmu dibangun dari sebuah metodologi yang bertujuan untuk mencari, menemukan, dan menyampaikan kebenaran secara apa adanya. Sedangkan dimensi pengajaran dibangun dari pertimbangan-pertimbangan terutama berkaitan dengan nilai-nilai ideologis yang dianut oleh sebuah negara.Tampak terjadi persinggungan disini ketika sesuatu yang seharusnya disampaikan secara apa adanya, namun justru tidak tersampaikan dikarenakan ada pertimbangan tertentu. Situasi yang semula objektif malah bergeser menjadi subjektif, demikian kita bisa menafsirkan hal tersebut. Dalam pandangan esensialis sejarah diarahkan untuk pengembangan aspek intelektual semata, tujuan pengajaran sejarah yang mengarah kepada nilai-nilai dianggap sebagai pencemaran terhadap kemurnian sejarah.Mengenai pengajaran sejarah maka tidak dapat dilepaskan dari keberadaan guru sejarah, yang secara profesi tugasnya adalah melakukan diseminasi berkenaan dengan konten materi sejarah sebagaimana termuat dalam kurikulum. Daya jangkau serta pengaruh official history yang menggunakan saluran pendidikan lebih nyata daripada alternative history yang biasanya tersebar pada lingkup yang terbatas berupa hasil-hasil penelitian sejarawan yang kadang agak sulit untuk diakses oleh publik.Kata Kunci : perspektif pengajaran sejarah di Indonesia AbstractTalking about history, we can see it through two dimensions, namely the dimension of science and the dimension of teaching. The dimension of knowledge is built from a methodology that aims to find, find, and convey the truth as it is. Whereas the teaching dimension is built from considerations mainly related to ideological values held by a country.There appears to be an intersection here when something is supposed to be delivered as is, but it is not conveyed because there are certain considerations. The situation that was originally objective even shifted to subjective, so we can interpret that. In the historical essentialist view directed at the mere development of intellectual aspects, the purpose of teaching history that leads to values is considered to be a pollution of the purity of history.Speaking of the teaching of history, it cannot be separated from the existence of a history teacher, whose profession is the task of disseminating information regarding the content of historical material as contained in the curriculum. The reach and influence of official history using educational channels are more evident than alternative history, which is usually spread over a limited scope in the form of the results of historian research, which is sometimes rather difficult for the public to access.Keywords: perspective of teaching history in Indonesia
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
30

Hartana, Hartana. « SEJARAH HUKUM PERTAMBANGAN DI INDONESIA ». Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) 5, no 1 (17 février 2019) : 145. http://dx.doi.org/10.23887/jkh.v5i1.16781.

Texte intégral
Résumé :
Perkembangan hukum pertambangan di Indonesia sebenarnya sudah terlihat sejak peninggalan zaman Kerajaan Hindu Sriwijaya dan masa kerajaanMajapahit. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya pengrajin perkakas logam pada saat itu yang dikenal sebagai zaman perunggu.Pada zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, izin pengusahaan pertambangan yang diberikan oleh Raja atau pembesar kerajaan masih dalam bentuk lisan atau dalam bentuk tertulis di pelepah lontar. Namun hingga kini belum pernah ditemukan catatan tertulis tentang hal tersebut, karena pada saat itu yang berlaku adalah hukum adat, dengan konsep maro atau bagi hasil. Kedua konsep tersebut sampai saat ini digunakan sebagai rujukan kerjasama pengusahaan migas dengan kontraktor asing. Sejak kedatangan bangsa Belanda, izin pengusahaan pertambangan diberikan dalam bentuk konsesi pertambangan. Konsesi pertamakali diberikan kepada Pangeran Hendrik dan Baron Van Tylpada tahun 1850, untuk penambangan Timah di Pulau Belitung, yang sepuluh tahun kemudian dibentuklah Perusahaan Timah Biliton Maatschappij. Konsesi merupakan bentukizin dari produk Belanda yang pernah berlaku di Hindia Belanda. Kata kunci : pertambangan, Indonesia, sejarah.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
31

Akram, Andi. « Sejarah Peradilan Agama di Indonesia ». Al-Manahij : Jurnal Kajian Hukum Islam 2, no 1 (20 juin 2008) : 103–14. http://dx.doi.org/10.24090/mnh.v2i1.3699.

Texte intégral
Résumé :
The up and down of Islamic court in Indonesia is related to the dynamic of social and politic. In colonialism era, this court is concerned only in marriage, divorce, and marriage reconciliation . Nowadays, according to UU no. 4 th. 2004, its function is divided into three parts executive, legislative, and judicial.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
32

Mahayana, Maman S. « Membentangkan Isu Sejarah Sastra Indonesia ». Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia 2, no 1 (25 février 2015) : 130. http://dx.doi.org/10.17510/wjhi.v2i1.276.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
33

Rizal, J. J. « Menguak Aib Sejarah Sastra Indonesia ». Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia 8, no 2 (1 octobre 2006) : 221. http://dx.doi.org/10.17510/wjhi.v8i2.237.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
34

Aliyah, Ida Hidayatul, Siti Komariah et Endah Ratnawaty Chotim. « Feminisme Indonesia dalam Lintasan Sejarah ». TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial 1, no 2 (1 octobre 2018) : 140–53. http://dx.doi.org/10.15575/jt.v1i2.3296.

Texte intégral
Résumé :
This article studies the opinion of Muslim feminists on Islam and women empowerment. Using Indonesian history as the reference of being colonized, analytically the writer shows how these cultural and political problems placed Indonesian Muslim women into a kind of continuing struggle of independence. Having a careful consideration of Indonesian history and culture, the writer’s final idea was that Islam has a meeting point with feminism. It is suggested, then, that based on Indonesian Muslim history it should be acknowledged that Islam is compatible with the idea of progress for women.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
35

Mubarok, Nafi'. « Sejarah Hukum Lingkungan di Indonesia ». Al-Qanun : Jurnal Pemikiran dan Pembaharuan Hukum Islam 22, no 2 (19 mai 2020) : 375–400. http://dx.doi.org/10.15642/alqanun.2019.22.2.375-400.

Texte intégral
Résumé :
In conjunction with the development of contemporary Islamic law in Muslim countries, the question that frequently arises is about the formalization of Islamic law (taqnin). In Indonesia, the aspirations of Islamic Law's codification, particularly concerning its implementation crystallized into three forms; (1) formal (2) substantive, and (3) essential. One of the experts of Islamic law in Indonesia who concerned about the development of Islamic law was Sjechul Hadi Permono. This paper aims to explain the significance of Sjechul Hadi Permono's Legal Thought about Zakat. According to Sjechul Hadi Permono, the discourse on the people's welfare that is the burden of the state will always become a hot topic. Unfortunately, this problem has nerver been investigated based on the Islamic conception of welfare and the idea of Islam as an instrument of refom in society. This is a formula Sjechul Hadi tries to offer that zakat if properly managed will offer a solution to the welfare problem.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
36

Tomadehe, Sumiati, Syamzan Syukur et Susmihara Susmihara. « SEJARAH ISLAM MODERN DI INDONESIA ». JURNAL ILMIAH FALSAFAH : Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora 8, no 2 (2 février 2023) : 1–16. http://dx.doi.org/10.37567/jif.v8i2.1606.

Texte intégral
Résumé :
Tulisan ini bertujuan untuk membahas tentang pemikiran KH Ahmad Dahlan dan KH Hasiym Asyari dalam pembaharuan sejarah Islam Moderen di Indonesia. Pembaharuan berawal dari bidang ekonomi, keagamaan, sosial, dakwa dan pendidikan, serta prinsip dasar dan tuntunan pembaharuan sosial keagamaan Muhammadiyah dan NU. Metode yang digunakan adalah library resarch dianalisis dengan pendekatan reflektif thinking dengan memadukan pendekatan deduktif dan induktif. Hasil pembahasan menunjukan bahwa Konsep pembaharuan yang dikembangkan oleh Muhammadiyah yaitu bersifat modern-theosentris dan NU bersifat Tradisionalis yaitu ‎mempertahankan nilai-nilai tradisional Islam yang selama ini di ikuti yang ‎sudah ‎mulai tergerus dengan adanya pemikiran-pemikiran modern dan sebagai wadah perjuangan untuk menentang segala bentuk penjajahan dan merebut kemerdekaan negara Republik Indonesia dari penjajah Belanda.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
37

Miftahuddin, Muhammad. « Sejarah Media Penafsiran di Indonesia ». Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara 6, no 2 (30 décembre 2020) : 117–43. http://dx.doi.org/10.32495/nun.v6i2.159.

Texte intégral
Résumé :
The development of science always walk on the roal with the media used. This also give color the history of tafsir in Indonesia. Marshall McLuhan said there are at least four divisions of media development in general, the tribal age, the age of literacy, the print age, and the electronic age. Based on the classifications of the McLuhan media era, it can be seen how the history of tafsir in Indonesia developed according to the media used, first, the era of oral tafsir which coincided with the islamization process where the application of Al-Qur’an values was conveyed through speaking. Secondary, the era of written tafsir which began to use paper as the medium and us handwriting. Third, the era of printed tafsir which uses a printing press as its main characteristic, such as books, magazines, and others. Fourth, the era of electronic tafsir which began to use electronic media such as tv and radio. Fifth, the era of online tafsir which is the development of the era of electronic tafsir. In this era, interpretation is carried out through online media such as YouTube, websites, social media and others.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
38

Imam Fawaid et Abd. Rahman. « SEJARAH HUKUM PERADILAN DI INDONESIA ». Al-Hukmi : Jurnal Hukum Ekonomi Syariah dan Keluarga Islam 3, no 1 (27 août 2022) : 129–44. http://dx.doi.org/10.35316/alhukmi.v3i1.2202.

Texte intégral
Résumé :
Abstract Judicial power in Indonesia is a power which regulates the governance of the judicial system. The judiciary is included in the category of judicial power as a separate judicial system from other powers, namely the executive and legislative branches. The dynamics of the journey of judicial power continues to move, following the perfection of independent and perfect judicial power. From the Dutch colonial era to the independence era. The challenges are various and to organize so that the concept of judicial power is truly independent and dignified. Regulations continue to be carried out towards the perfection of independent judicial power. With the enactment of Law Number 35 of 1999, judicial institutions (except the Religious Courts which at that time were still in the Ministry of Religion) were under the Supreme Court both institutionally and administratively. This change is indicated by the spirit of realizing an independent judicial power, free from interference from other powers. since 2004 all judicial bodies have been under one roof under the authority of the Supreme Court.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
39

Nur Afiah, Siradjuddin et Idris Parakkasi. « SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM INDONESIA ». AL-MUTSLA 5, no 1 (30 juin 2023) : 172–85. http://dx.doi.org/10.46870/jstain.v5i1.612.

Texte intégral
Résumé :
Penelitian ini berfokus pada pembahasan mengenai sejarah pemikiran ekonomi Islam di Indonesia ketika zaman penjajahan belanda dan ketika Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya serta beberapa tokoh penting yang berpengaruh di dalamnya. Pada masa Kolonialisme Belanda, pemikiran ekonomi Islam di Indonesia mengalami penindasan dan pengabaian. Sistem ekonomi kolonial yang didominasi oleh kapitalisme Barat menekan pengembangan ekonomi Islam. Pada awal abad ke - 20, terjadi kebangkitan pergerakan Islam modern di Indonesia yang juga berdampak pada ekonomi Islam. Gerakan ini menekankan pentingnya gerakan pembaruan dalam praktek kegamaan termasuk ekonomi. Metodologi dalam penelitian ini adalah kualitatif studi kepustakaan. Studi historis diperlukan untuk mengkonstruksi perbedaan tersebut. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pemikiran ekonomi dalam mencapai tujuan ekonomi Islam oleh para tokoh menetapkan prinsip-prinsip filosofis Islam sebagai pedoman. Prinsip-prinsip yang muncul dari ketiga tokoh di atas, yakni prinsip persaudaraan, persamaan dan kebersamaan, keadilan, dan keselamatan. Prinsip-prinsip tersebut membentuk suatu sistem yang mempengaruhi perilaku manusia dalam aktivitas ekonomi.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
40

Reyhan, Maulana Arfidata, Leandra Aurelrio Putra Darsono, Muhammad Faqih Al anshari et Irwan Triadi. « Sejarah Hukum Tata Negara Indonesia ». Indonesian Journal of Law and Justice 1, no 4 (30 mai 2024) : 9. http://dx.doi.org/10.47134/ijlj.v1i4.2588.

Texte intégral
Résumé :
Hukum Tata Negara di Indonesia Hukum Tata Negara (HTN) merupakan disiplin ilmu yang mengatur struktur kenegaraan, hubungan antarstruktur organ negara, dan interaksi antara negara dengan warga negara. Jika dilihat ke belakang, HTN di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang, dari mulai awal kemerdekaan hingga saat ini. Dari waktu ke waktu, HTN tidak selamanya tetap sama dan itu-itu saja tanpa adanya perubahan sama sekali. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah memahami bagaimana sejarah HTN atau Ketatanegaraan di Indonesia serta bagaimana interaksi ini mempengaruhi penataan negara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif, mengandalkan studi kepustakaan untuk mengumpulkan data dari buku, jurnal, peraturan perundang-undangan, dan sumber relevan lainnya. Analisis dilakukan dengan mengkaji konsep, teori, dan doktrin hukum yang berkaitan dengan HTN dan sejarahnya di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sejarah HTN/Ketatanegaraan di Indonesia tidak lepas dari konstitusi atau Undang-Undang dasar yang digunakan pada setiap periode. Selain itu, gaya pemerintahan di setiap periode Undang-Undang Dasar yang digunakan pada setiap periode juga tidak sepenuhnya sama satu dengan yang lainnya. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan interdisipliner dalam memahami dan mengembangkan HTN untuk menjawab tantangan ketatanegaraan modern.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
41

Salamah, Rizqi, Umi Fikriyah, Kirana Mahardhika R., Nur Rohmah Hidayati et Gunawan Aji. « Sejarah Perkembangan Akuntansi di Indonesia ». GEMILANG : Jurnal Manajemen dan Akuntansi 4, no 3 (10 juin 2024) : 01–19. http://dx.doi.org/10.56910/gemilang.v4i3.1467.

Texte intégral
Résumé :
The history of the development of accounting systems is closely linked to the development of knowledge and technology, with accounting practices functioning as a buffer against the needs of society and the corporate environment in the current period of globalization. This research uses research sources from relevant journals. As part of social science, the emergence of accounting science begins with accounting practices in socio-economic life. The emergence of accounting started in Europe, then developed in Indonesia, which was divided into 4 eras, accompanied by technological developments. Accounting plays a role in national economic development with various professions in the accounting field.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
42

Shodiq, Pasang Budy All. « Perempuan Tionghoa dalam Sejarah Olahraga Indonesia, 1908-1949 : Dari Eksistensi hingga Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia ». Lembaran Sejarah 20, no 1 (30 juin 2024) : 59. http://dx.doi.org/10.22146/lembaran-sejarah.79289.

Texte intégral
Résumé :
This research explores the involvement of Chinese women in the history of sports in Indonesia from the Dutch East Indies period to the Indonesian Revolution. Chinese women, who have been received less attention in the history of Indonesian sports, actually have a role in the process of sports development in Indonesia. Their influence can be seen through how they interpreted sports differently in each era. This research employs historical method to explain women’s involvement in sports history in Indonesia, drawing from sources such as newspapers, photos, and other scholarly materials. The findings are analyzed using the social history approach to comprehend and illustrate the trends in Chinese women’s involvement in the history of sports in Indonesia. This topic introduces a new area in Indonesian historiography and can serve as a fresh point of reference for historians interested in the history of sports and the Chinese community in Indonesia.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
43

Wiryono, Herry. « PERTEMPURAN CONVOY SUKABUMI-CIANJUR 1945-1946 ». Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya 2, no 1 (1 mars 2010) : 66. http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v2i1.206.

Texte intégral
Résumé :
AbstrakPertempuran Convoy Sukabumi-Cianjur merupakan pengorbanan rakyat Sukabumi dan Cianjur dalam mempertahankan dan menegakkan kedaulatan Negara Republik Indonesia. Peristiwa tersebut tidak kalah penting dari peristiwa yang lainnya dalam lintasan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, terutama dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah. Berbagai komponen masyarakat Sukabumi berjuang mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamasikan. Semuanya bertekad menjaga Republik yang berusia masih sangat muda. Melalui penelitian sejarah ini, ingatan kolektif tentang peristiwa sejarah tersebut diungkap kembali. Para tokoh yang terlibat dari peristiwa itu bercerita tentang periode yang sangat krusial dalam sejarah Indonesia. Dari hasil penelitian diketahui bahwa bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dengan kekuatan sendiri. Penelitian masalah tersebut dan penulisan hasilnya dilandasi oleh metode sejarah, terutama metode sejarah lisan. AbstractBattle Convoy Sukabumi-Cianjur is the sacrifice of the people of Sukabumi and Cianjur in maintaining and upholding the sovereignty of the Republic of Indonesia. This event is no less important than other events in the track history of the struggle of Indonesia, especially in maintaining the independence of Indonesia from the hands of colonialists. The various components of society struggling to maintain independence Sukabumi newly proclaimed. Everything is determined to maintain the old republic is still very young. Through this historical research, the collective memory of these historical events were revealed again. The leaders involved from the event talking about a very crucial period in Indonesian history. The survey results revealed that the Indonesian nation was able to maintain independence with their own strengths. The research problem and writing the results based on historical methods, especially methods of oral history.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
44

Basri, Wahidul. « Pengembangan Materi Ajar Sejarah Bermuatan Lokal Pada SMAN Di Sumatera Barat ». Diakronika 21, no 2 (31 décembre 2021) : 186–98. http://dx.doi.org/10.24036/diakronika/vol21-iss2/210.

Texte intégral
Résumé :
Penelitian ini berangkat dari kenyataan bahwa pembelajaran Sejarah Indonesia yang bernuansa muatan lokal masih jarang diterapkan oleh guru sejarah di Sumatera Barat. Sementara itu KTSP dan K-13 yang diterapkan di berbagai sekolah di Indonesia mengharuskan memasukan materi muatan lokal ke dalam pembelajaran. Mengapa hal ini terjadi dan apa solusinya ? Inilah pertanyaan pokok dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan Buku Sejarah Indonesia bermuatan lokal Sumatera Barat yang dapat digunakan untuk pembelajaran Sejarah Indonesia di SMA. Penelitian ini dirancang selama dua tahun, tahun pertama meneliti kebutuhan guru menyangkut materi Sejarah Indonesia yang bernuansa muatan lokal sesuai dengan kurikulum 2013. Selanjutnya membuat prototype buku Sejarah Indonesia yang bermuatan lokal Sumatera Barat. Tahun kedua, menghasilkan sebuah produk dalam bentuk Buku teks Sejarah Indonesia bermuatan sejarah lokal Sumatera Barat. Penelitian ini bersifat R&D dengan mengikuti langkah-langkah kerja yang dirumuskan Plomp. Berdasarkan langkah-langkah penelitian yang telah dilaksanakan, pada tahun pertama telah dihasilkan Prototype Buku Sejarah Indonesia bermuatan Sejarah Lokal Sumatera Barat untuk pembelajaran di SMA. Pada tahun kedua dilakukan uji validitas, praktikalitas dan efektifitas. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa Buku Sejarah Indonesia bermuatan Sejarah Lokal Sumatera Barat untuk pembelajaran di SMA valid, uji praktikalitas hasilnya menunjukkan praktis untuk digunakan, sementara hasil uji efektifitas menunjukkan efektif diterapkan dalam pembelajaran sejarah. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Buku Teks Sejarah Indonesia bermuatan Sejarah Lokal Sumatera Barat untuk pembelajaran di SMA, valid, praktis dan efektif untuk digunakan sebagai suplemen materi pembelajaran Sejarah Indonesia.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
45

Imawati, Endah, Putri Retnosari et Novita Rully Anggraeny. « Sejarah Sastra Indonesia di Banyuwangi Pada 1970-1990 ». Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra 16, no 2 (31 juillet 2023) : 301. http://dx.doi.org/10.30651/st.v16i2.18271.

Texte intégral
Résumé :
ABSTRAKKeberadaan sastra daerah dianggap remeh dan sering diabaikan dalam penulisan sejarah sastra Indonesia. Pada saat awal kemunculan sastra Indonesia, pertumbuhan karya sastra di Banyuwangi, Jawa Timur, tidak banyak yang diperhatikan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perkembangan sastra Indonesia di Banyuwangi pada 1970-1990. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menunjukkan potensi besar sastrawan di Banyuwangi dan karya mereka. Penelitian ini dilakukan dengan mengklasifikasikan sastrawan berdasarkan kurun waktu tertentu dan berdasarkan karakteristik sastra. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di awal kemunculan sastra Indonesia, di Banyuwangi sudah banyak gerakan yang melahirkan karya sastra Indonesia yang patut diperhitungkan dalam penulisan sejarah sastra Indonesia di daerah.Kata kunci: Banyuwangi, sastra Banyuwangi, sejarah sastra, sastra daerahABSTRACTThe existence of regional literature is considered trivial and often overlooked in the writing of Indonesian literary history. At the beginning of the emergence of Indonesian literature, the growth of literary works in Banyuwangi, East Java, was not given much attention. This study aims to describe the development of Indonesian literature in Banyuwangi in 1970-1990. This type of research is descriptive qualitative research. This research shows the great potential of writers in Banyuwangi and their works. This research was conducted by classifying writers based on a certain period of time and based on literary characteristics. The results of this study indicate that at the beginning of the emergence of Indonesian literature, there were already many movements in Banyuwangi that gave birth to Indonesian literary works that should be reckoned with in writing the history of Indonesian literature in the regionKeyword: Banyuwangi, Banyuwangi literature, history of literature, regional literature
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
46

Pratama, Rinaldo Adi, Maskun et Nur Indah Lestari. « Dinamika Pelajaran Sejarah Indonesia dalam Kurikulum 2013 pada Jenjang SMK/MAK ». Jurnal Pendidikan Sejarah 8, no 2 (1 novembre 2019) : 99–121. http://dx.doi.org/10.21009/jps.082.02.

Texte intégral
Résumé :
This study aims to explain the dynamics of Indonesian History subject in the 2013 Curriculum at Vocational High School. Implementation of the 2013 Curriculum, the Indonesian History subject had a special place at the Vocational High School level. But, revision of 2013 Curriculum effected on the existence of Indonesian History subject in Vocational High School. This study used a library research method that used library resources in research without field research. The results showed that Indonesian History subject at the beginning of the 2013 Curriculum implementation got allocation 216 hours for six semester in 10th, 11th, and 12th grade. Decreased to 144 hours for four semester in 10th and 11th grade after revised in 2016, and decreased again to 108 hours of time allocation for two semester only in 10th grade in 2017 and changing nomenclature from Indonesian History become History. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan mengenai dinamika pelajaran Sejarah Indonesia dalam Kurikulum 2013 di jenjang SMK/MAK. Seperti diketahui bahwasanya awal penerapan Kurikulum 2013, Sejarah Indonesia mendapatkan tempat istimewa pada jenjang SMK/MAK, namun seiring perkembangan waktu, terjadi revisi yang dilakukan terhadap Kurikulum 2013 yang berdampak pada keberadaan mata pelajaran Sejarah Indonesia yang semakin berkurang jumlah jamnya. Penelitian ini menggunakan metode historis yang mencakup heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Sejarah Indonesia pada awal penerapan Kurikulum 2013 mendapatkan alokasi waktu 216 jam pelajaran, semakin berkurang menjadi 144 jam pelajaran setelah terjadi revisi kurikulum pada 2016 dan semakin berkurang lagi menjadi 108 jam pelajaran serta perubahan komenklatur dari Sejarah Indonesia menjadi sejarah setelah perbaikan struktur kurikulum untuk SMK/MAK pada tahun 2017.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
47

Aly, Ma’mum. « SEJARAH TRANSFORMASI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA ». Transformasi : Jurnal Kepemimpinan & ; Pendidikan Islam 3, no 1 (30 décembre 2019) : 96–108. http://dx.doi.org/10.47945/transformasi.v3i1.341.

Texte intégral
Résumé :
This paper examines the history of the transformation of Islamic education in Indonesia according to Ariel Furchan. As a study of literature, then this article refers to the work of Ariel Furchan titled Transformation of Islamic Education in Indonesia: Anatomy Existence Madrasah and PTAI. However, this study is the discussion about Islam in general education from the historical aspect before the colonial Dutch, the Dutch colonial era occur until after the independence of the Republic of Indonesia. The conclusions from this discussion is that the Islamic education of transformation occurred as a result of the dialectic of Islamic education with a phenomenon that occurs or context, both Dutch-style education system, as well as the presence of the Indonesian Communist Party, and even the challenges of globalization and the character of the nation itself. The transformation of Islamic education should be accompanied by the availability of qualified human resources, so that the transformation of Islamic education can work together in every process.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
48

Ningsih, Indah Wahyu, Hasan Basri et Andewi Suhartini. « HISTORY AND DEVELOPMENT OF PESANTREN IN INDONESIA ». JURNAL EDUSCIENCE 10, no 1 (22 mai 2023) : 340–56. http://dx.doi.org/10.36987/jes.v10i1.3392.

Texte intégral
Résumé :
The research explains the traces of the history and development of Islamic boarding schools in Indonesia using the research method of the library research approach (library research), literature studies are defined as a series of activities related to the method of collecting library data, reading, recording and processing research materials. The results of this study suggest that pesantren is one of the main educational pillars in the development of Islam in the archipelago, historically, pesantren is an inseparable part of the life of the Indonesian people, because in reality the growth of pesantren is in line with the development of Islam in Indonesia. The role of pesantren is not only as an educational institution that educates, guides and trains students, pesantren is also one of the historical forces that is the background of Islamic movements that have emerged in Indonesia. Pesantren is also a sokoguru of Islamic education in Indonesia which has a role not only as an educational institution to educate students but as an institution that plays an active role in fighting for independence and building a unitary state of the republic of IndonesiaKeywords : History, Development, Boarding AbstrakPenelitian menjelaskan jejak sejarah dan perkembangan pesantren di Indoneisa dengan menggunakan metode penelitian pendekatan kepustakaan (library research), studi kepustakaan diartikan sebaga serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, mencatat dan megolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunujukan pesantren merupakan salah satu pilar pendidikan utama dalam perkembangan agama Islam di Nusantara, Secara historis, pesantren adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia, karena secara realita pertumbuhan pesantren sejalan dengan perkembangan Islam di Indonesia. Peran pesantren tidak hanya sebagai lembaga pendidikan yang mendidik, membimbing dan mengkader para santri, pesantren juga menjadi salah satu kekuatan sejarah yang menjadi latar belakang gerakan-gerakan Islam yang muncul di Indonesia. Pesantren juga sebagai sokoguru pendidikan Islam di Indonesia yang memiliki peran tidak hanya sebagai lembaga pendidikan untuk mendidik para santri melainkan juga sebagai lembaga yang berperan aktif berjuang meraih kemerdekaan dan membangun Negara Kesatuan Republik IndonesiaKata Kunci : Sejarah, Perkembangan, Pesantren
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
49

Mukti, Anung Jati Nugraha, et Johan Inda Permana. « Membicarakan sejarah kontroversial : historiografi, ingatan masyarakat dan pendidikan sejarah di Indonesia ». Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya 17, no 1 (30 juin 2023) : 105. http://dx.doi.org/10.17977/um020v17i12023p105-122.

Texte intégral
Résumé :
This research aims to determine the history, memory, and historical education that are built-in historical discourse. History and memory are two components that influence and support each other. But what if the narrated history is different from the people's memory and how is this conveyed in education?. Answering the researcher's questions using the literature review method. In the last five years, major countries in the world have apologized and reconciled historical events that occurred in the past. The apology came after it emerged proving the victims as well as humanitarian considerations. In Indonesia, the events of 1965 and the Indonesian revolution have become the main discussion in the history of history to this day. Differences in historical narratives and people's memories of these events harm historical education. History will lose its soul and function because it is unable to achieve the goals achieved both in learning and in society.Penelitian ini bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana sejarah, ingatan dan pendidikan sejarah dibangun dalam wacana sejarah kontroversial. Sejarah dan ingatan adalah dua komponen yang saling mempengaruhi dan saling menyokong. Namun bagaimana jika sejarah yang dinarasikan berbeda dengan ingatan masyarakat serta bagaimana hal tersebut disampaikan dalam pendidikan ?. Menjawab pertanyaan tersebut peneliti menggunakan metode kajian pustaka. Lima tahun terakhir negara-negara besar di dunia melakukan ucapan permintaan maaf dan rekonsiliasi peristiwa sejarah yang terjadi di masa lalu. Permintaan maaf tersebut terjadi setelah muncul kesaksian para korban serta pertimbangan kemanusiaan. Di Indonesia, peristiwa 65 dan revolusi Indonesia menjadi pembahasan utama dalam sejarah kontroversial hingga hari ini. Perbedaan narasi sejarah dan ingatan masyarakat tentang peristiwa tersebut memberikan dampak negatif dalam pendidikan sejarah. Sejarah akan kehilangan jiwanya dan fungsinya karena tidak mampu mencapai tujuan yang dicapai baik dalam pembelajaran maupun dalam masyarakat.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
50

Lila Pelita Hati, Lestari Dara Cinta Utami Ginting et Vanesia Amelia Sebayang. « PEMBINAAN DAN PENINGKATAN MINAT BACA BUKU SEJARAH TERHADAP SISWA SEKOLAH DI KOTA BINJAI ». J-ABDI : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2, no 9 (28 janvier 2023) : 6351–60. http://dx.doi.org/10.53625/jabdi.v2i9.4865.

Texte intégral
Résumé :
Rendahnya budaya literasi pada masyarakat Indonesia masih menjadi masalah serius yang sedang dihadapi pemerintah. Sejalan dengan visi presiden pada 2019-2024 untuk menciptakan SDM Unggul, Indonesia Maju, maka seharusnya pula pemangku kebijakan di sektor pendidikan diharapkan menghasilkan inovasi peningkatan literasi dan minat baca masyarakat, terutama di era disrupsi sekarang ini. Namun, strategi pengembangan minat baca yang dilakukan, khususnya pada para siswa di sekolah belum memperlihatkan hasil yang maksimal, khususnya pada pelajaran sejarah di mana para siswa menganggap bahwa sejarah sebagai suatu pelajaran yang membosankan, hal inilah yang membuat siswa jarang sekali untuk membaca buku-buku sejarah. Maka pada pengabdian masyarakat ini, bersama-sama dengan Komunitas Binjai Kota Cerdas (KBKC) berupaya melakukan Pembinaan Dan Peningkatan Minat Baca Buku Sejarah Terhadap Siswa Sekolah di Binjai di mana dengan memaksimalkan edukasi, sosialisasi, bedah buku hingga kegiatan baca bareng untuk mengenalkan buku-buku sejarah kepada para siswa.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
Nous offrons des réductions sur tous les plans premium pour les auteurs dont les œuvres sont incluses dans des sélections littéraires thématiques. Contactez-nous pour obtenir un code promo unique!

Vers la bibliographie