Littérature scientifique sur le sujet « Sejarah Indonesia »

Créez une référence correcte selon les styles APA, MLA, Chicago, Harvard et plusieurs autres

Choisissez une source :

Consultez les listes thématiques d’articles de revues, de livres, de thèses, de rapports de conférences et d’autres sources académiques sur le sujet « Sejarah Indonesia ».

À côté de chaque source dans la liste de références il y a un bouton « Ajouter à la bibliographie ». Cliquez sur ce bouton, et nous générerons automatiquement la référence bibliographique pour la source choisie selon votre style de citation préféré : APA, MLA, Harvard, Vancouver, Chicago, etc.

Vous pouvez aussi télécharger le texte intégral de la publication scolaire au format pdf et consulter son résumé en ligne lorsque ces informations sont inclues dans les métadonnées.

Articles de revues sur le sujet "Sejarah Indonesia"

1

Repelita, Tridays. « SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA (Ditinjau dari Prespektif Sejarah Bangsa Indonesia) ». Jurnal Artefak 5, no 1 (26 avril 2018) : 45. http://dx.doi.org/10.25157/ja.v5i1.1927.

Texte intégral
Résumé :
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan di Negara Republik Indonesia (NKRI). Pada perkembangannya, dengan semakin pesatnya arus globalisasi, modernisasi, ilmu pengetahuan, teknologi, Bahasa Indonesia harus dapat menjadi sebuah instrumen dalam melakukan komunikasi utama di Indonesia. Penelitian ini lebih relevan menggunakan metode penelitian pustaka, alasan dikarenakan persoalan penelitian ini hanya bisa dijawab lewat penelitian pustaka dan sebaliknya tidak mungkin mengharapkan datanya dari riset lapangan. Untuk menjaga eksistensi bahasa Indonesia, telah diadakan 10 kali kongres bahasa Indonesia yang bertujuan untuk memelihara dan menjaga eksistensi bahasa Indonesia di dalam perkembangan globalisasi dan modernisasi. Kongres bahasa Indonesia yang 1 dilaksanakan di Kota Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 25-28 Juni Tahun 1938, Kongres bahasa Indonesia II dilaksanakan di Kota Medan, Sumatra Utara, pada 28 Oktober-1 November 1954, Kongres bahasa Indonesia III dilaksanakan di Ibukota Jakarta, pada 28 Oktober-2 November 1978, Kongres bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta, dari 21-26 November 1983, Kongres bahasa Indonesia yang V dilaksanakan di Jakarta, pada 28 Oktober-3 November 1988, Kongres bahasa Indonesia yang VI dilaksanakan di Jakarta, yakni pada 28 Oktober-2 November 1993, Kongres bahasa Indonesia VII dilaksanakan di Hotel Indonesia, Jakarta, yakni pada 26-30 Oktober 1998, Kongres bahasa Indonesia VIII diselenggarakan di Jakarta, yakni pada 14-17 Oktober 2003, Kongres bahasa Indonesia IX dilaksanakan di Jakarta, yakni pada 28 Oktober -1 November 2008, Kongres bahasa Indonesia yang X dilaksanakan di Jakarta, yakni pada 28-31 Oktober 2013.Abstract Indonesian is the national language used in the Republic of Indonesia (NKRI). In its development, with the rapid flow of globalization, modernization, science, technology, Indonesian Language must be able to become an instrument in making key communications in Indonesia. This research is more relevant using the library research method, the reason being that this research problem can only be answered through library research and conversely it is impossible to expect the data from field research. To maintain the existence of the Indonesian language, 10 Indonesian congresses have been held which aim to maintain and maintain the existence of Indonesian in the development of globalization and modernization. The 1st Indonesian Language Congress was held in Solo City, Central Java, on June 25-28, 1938, the Indonesian Language Congress II was held in Medan City, North Sumatra, on October 28-November 1, 1954, the Indonesian Language Congress III was held in the capital city Jakarta, on 28 October-2 November 1978, the IV Indonesian Language Congress was held in Jakarta, from 21-26 November 1983, the V-Indonesian Congress was held in Jakarta, on 28 October-3 November 1988, the VI Indonesian Language Congress was held in Jakarta , namely on October 28-November 2, 1993, the VII Indonesian Language Congress was held at Hotel Indonesia, Jakarta, namely on 26-30 October 1998, the VIII Indonesian Language Congress was held in Jakarta, namely on 14-17 October 2003, the IX Indonesian Congress was held in Jakarta, namely on 28 October -1 November 2008, the Indonesian Language Congress X was held in Jakarta, namely on 28-31 October 2013.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
2

Syafii, Imam. « SEJARAH LOKAL ADALAH SEJARAH MARITIM (NASIONAL) INDONESIA ? » Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya 11, no 1 (30 juin 2017) : 24–36. http://dx.doi.org/10.17977/um020v11i12017p024.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
3

Asmawati, Rika Inggit. « HISTORIOGRAFI MASA KINI : MENGISI RUANG KOSONG ». Dinamika Sosial : Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 2, no 1 (31 janvier 2023) : 78–86. http://dx.doi.org/10.18860/dsjpips.v2i1.2625.

Texte intégral
Résumé :
The history of historical writing in Indonesia is interesting to observe. This is because the history of writing Indonesian history continues to experience development. One of the developments in Indonesian historiography is how Indonesia-centric historiography is not only dominated by narratives of political history. The dominance of political history narratives in Indonesian historiography also influences the study of Indonesian national history. In fact, the past life of the Indonesian people was not only dominated by political life. At present, Indonesian historiography tries to provide space for historical studies that are not only dominated by political history, one of which is by presenting the history of everyday life. This is a first step for historians to present a more complete and thorough narrative of the past. However, writing the history of everyday life raises other challenges, one of which is that the use of conventional historical sources usually does not present narratives of everyday life. For that, it is necessary to use unconventional historical sources. Abstrak Sejarah penulisan sejarah di Indonesia menarik untuk dicermati. Hal ini dikarenakan sejarah penulisan sejarah Indonesia (Historiografi Indonesiasentris) terus mengalami perkembangan. Salah satu perkembangan yang terjadi dalam historiografi Indonesia adalah bagaimana historiografi Indonesiasentris tidak hanya didominasi narasi sejarah politik. Dominasi narasi sejarah politik dalam historiografi Indonesia ini turut berpengaruh terhadap kajian sejarah nasional Indonesia. Padahal, kehidupan masa lalu bangsa Indonesia tidak hanya didominasi oleh kehidupan politik saja. Di masa kini, historiografi Indonesia berusaha memberikan ruang terhadap kajian sejarah yang tidak hanya didominasi sejarah politik saja, salah satunya dengan menghadirkan sejarah kehidupan sehari-hari. Ini adalah sebuah Langkah awal dari para sejarawan untuk menghadirkan narasi masa lalu yang lebih lengkap dan menyeluruh. Namun, menulis sejarah kehidupan sehari-hari ternyata menimbulkan tantangan permasalahan lain, salah satunya adalah penggunaan sumber sejarah konvensional biasanya tidak menghadirkan narasi kehidupan sehari-hari. Untuk itu, diperlukan penggunaan sumber sejarah yang tidak konvensional.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
4

Lagut_nirwan, LAGUT. « “ Sumbangan Pemikiran Muhammad Yamin Dalam Sejarah Indonesia “ ». AL MA'ARIEF : Jurnal Pendidikan Sosial dan Budaya 2, no 1 (21 juin 2020) : 178–82. http://dx.doi.org/10.35905/almaarief.v2i1.1360.

Texte intégral
Résumé :
"Abstract" The purpose of writing this article is to examine and discuss the contribution of the ideas of national figure Muhammad Yamin in Indonesian history in the early days of Indonesian independence. We know that Muhammad Yamin had a lot of influence on Indonesia's history in the early days of independence. In the early days of the formation of the Indonesian state, Indonesia's history was still dominated by the Nederlandsentris or European centrists. So here comes an idea from national figures to re-correct the writing of Indonesian History into the Indosiocentric history stream. Muahammad Yamin is one of the figures. Muhammad Yamin with his conception of Romantic History that reveals the past. Besides that, through the poems of Muhammad Yamin's struggle to dismiss Indonesian National History as a form of nationalism. Keywords: Muhamad Yamin, Indonesian History “ Abstrak “ Tujuaan dari penulisan artikel ini adalah untuk menelaah dan dan membahas sumbangan pemikiran tokoh nasional Muhammad Yamin dalam Sejarah Indonesia pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Kita ketahui bahwa Muhammad Yamin banyak meanaruh perhatianya dalam bidang sejarah Indonesia pada masa awal kemerdekaan. Pada masa awal pembentukan negara Indonesia, sejarah Indonesia masih didominasi oleh aliran Nederland sentris atau Eropa sentris. Maka disini munculah sebuah ide dari tokoh-tokoh bangsa untuk mengoreksi ulang penulisan Sejarah Indonesia ke aliran sejarah Indonesia sentris. Muahammad Yamin salah satu tokohnya. Muhamad yamin dengan karyanya konsepsi Sejarah romantik yang mengungkapkan masa lalu. Disamping itu melalui syair-syair perjuangan Muhammad Yamin mengungkapkan Sejarah Nasional Indonesia sebagai bentuk nasionalisme. Kata Kunci: Muhamad Yamin, Sejarah Indonesia
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
5

Yakub, M. « PERKEMBANGAN ISLAM INDONESIA ». KALAM 7, no 1 (2 mars 2017) : 135. http://dx.doi.org/10.24042/klm.v7i1.446.

Texte intégral
Résumé :
Selama ini masih ada perdebatan di antara para ahli tentang historiografi Islam di Indonsia. Ada asumsi bahwa nilai historiografi yang standar hanya dimiliki oleh sejarawan akademis, sementara sejarawan informal tidak memiliki tempat dalam khazanah historiografi yang ada. Padahal dari aspek produktifitas para sejarawan informal itu cenderung lebih produktif dalam melahirkan karya-karya sejarah sepanjang zaman. Artikel ini difokuskan pada kajian tentang sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia. Pada titik kajian ini terdapat tiga corak pendekatan, yaitu pertama, pendekatan sejarah Islam Indonesia sebagai bagian dari sejarah umat Islam; kedua, pendekatan sejarah Islam Indonesia sebagai bagian dari sejarah nasional Indonesia; dan ketiga, pendekatan Global yang secara implisit mengemukakan bahwa perkembangan historis di suatu wilayah tertentu tidaklah terjadi dan berlangsung dalam situasi vakum dan isolatif. Akan tetapi, ia terkait dengan peristiwa-peristiwa pada kawasan lain. Sehingga Islam Indonesia harus dilihat dan ditempatkan dalam kerangka sejarah dunia pada umumnya; bukan sejarah yang berdiri sendiri.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
6

Tanjung, Samsidar, La Ane, Pulung Sumatri et R. Mursid. « MODEL PEMBELAJARAN ICARE BERBASIS BLENDED : LITERASI SEJARAH PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN SEJARAH INDONESIA ». JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & ; KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN 10, no 2 (9 décembre 2023) : 87. http://dx.doi.org/10.24114/jtikp.v10i2.54008.

Texte intégral
Résumé :
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk; (1) mengembangkan model pembelajaran ICARE berbasis rotation blended untuk meningkatkan literasi sejarah pada mata kuliah Pendidikan Sejarah Indonesia; (2) mengetahui tingkat kelayakan model pembelajaran ICARE berbasis rotation blended digunakan pada mata kuliah Pendidikan Sejarah Indonesia; (3) mengetahui tingkat keefektifan model pembelajaran ICARE berbasis rotation blended dapat meningkatkan kompetensi mata kuliah Pendidikan Sejarah Indonesia; (5) mengetahui Kemampuan Berpikir Kreatif dan kompetensi mata kuliah Pendidikan Sejarah Indonesia. Metode penelitian dan pengembangan (R & D). Penelitian ini dilakukan Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Unimed Tahun Akademik 2023/2024, matakuliah Pendidikan Sejarah Indonesia Masa Kemerdekaan sampai Revormasi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: model pembelajaran ICARE berbasis rotation blended sangat layak; model pembelajaran ICARE berbasis rotation blended meningkatkan hasil belajar pada mata kuliah pendidikan sejarah indonesia sangat tinggi. 0,63 dengan kategori “sedang” (0,7 > (N-gain) ≥ 0,3), sehingga sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa; dan Kemampuan literasi sejarah terdapat peningkatan pada saat posttest. Kata Kunci: model pembelajaran; ICARE; blended; literasi; pendidikan sejarah indonesia Abstract: The objective of this research is to; (1) develop a rotation-based blended ICARE learning model to improve historical literacy in Indonesian History Education courses; (2) find out the validity of the rotation blended learning model of ICARE used in the history education courses of Indonesia; (3) know the effectiveness of the Rotation Blended ICare learning model that can improve the competence of the History Education of Indonesia course; (5) know the Creative Thinking Skills and the competences of the history of education of Indonesia courses. Research and development methods (R & D). This research was carried out by the Department of History Education, Faculty of Social Sciences Unimed Academic Year 2023/2024, matakuliah Education History of Indonesia Period of Independence until the Revolution. The results of the research showed, that: the ICARE rotation blended learning model is excellent; the rotationblended ICARE learning model improves the learning outcomes of Indonesian history education courses very high. 0.63 with the category “sedang” (0.7 > (N-gain) ≥ 0.3), which is very effective in improving student learning outcomes; and Historical literacy is improved at the time of posttest. Keywords: learning model; ICARE; blended; literacy; Indonesian history education
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
7

Hutagaol, Novita Mandasari. « SEJARAH LISAN MEREKONSTRUKSI PERISTIWA SEJARAH ». Historia : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah 8, no 1 (31 juillet 2023) : 21–30. http://dx.doi.org/10.33373/hjpsps.v8i1.5485.

Texte intégral
Résumé :
Keterbatasan sumber tertulis tidak menjadi hambatan bagi seorang sejarawan untuk merekonstruksi peristiwa sejarah. Sejarah lisan menjadi solusi keterbatasan sumber tertulis. Sejarah lisan merupakan sumber sejarah yang didapatkan melalui wawancara kepada pelaku atau penyaksi sejarah. Sejarah lisan dapat mengali memori orang biasa yang tidak ditemukan pada sumber tertulis. Sejarah lisan diperlukan untuk merekonstruksi sejarah Indonesia kontemporer. Tulisan ini sebagai usaha menguraikan perkembangan penggunaan sejarah lisan di Indonesia, kedudukan sejarah lisan dalam historiografi dan manfaat sejarah lisan bagi sejarawan.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
8

Daulay, Muhammad Roihan. « SEJARAH MADRASAH DI INDONESIA (PENDEKATAN SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA) ». FORUM PAEDAGOGIK 12, no 1 (7 juin 2021) : 93–108. http://dx.doi.org/10.24952/paedagogik.v13i1.3611.

Texte intégral
Résumé :
AbstrakPerkembangan madrasah di Indonesia sudah sangat pesat. Hal ini tidak terlepas dari perjalan sejarah madrasah yang cukup dinamis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah perkembangan madrasah di Indonesia. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan analisis yang bersifat deskriftif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berkembangnya madrasah di Indonesia memiliki kaitan dengan sejarah madrasah itu sendiri. Terjadinya peralihan dari pola konfensional ke moderen telah dimulai dari gerakan-gerakan yang muncul dari sudut internal maupun sudut eksternal. Dalam mengahadapi masa pandemi madrasah tetap menjaga protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah. Kata Kunci: sejarah; madrasah; indonesia. AbstractThe development of madrasas in Indonesia has been very rapid. This is inseparable from the dynamic history of the madrasa. This study aims to determine the history of the development of madrasas in Indonesia. This research method is qualitative using descriptive analysis. The results show that the development of madrasas in Indonesia is related to madrasas' history. The transition from conventional to modern patterns has started with movements that appear from an internal as well as an external angle. In facing the pandemic, madrassas maintain the health protocols implemented by the government. Keywords: history; madrasa; Indonesia.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
9

Hardanti, Bethari Widiya. « TIGA FASE SEJARAH BERDASARKAN PEMIKIRAN IBNU KHALDUN DALAM SEJARAH INDONESIA ». Historiography 1, no 2 (30 avril 2021) : 178. http://dx.doi.org/10.17977/um081v1i22021p178-192.

Texte intégral
Résumé :
Ibn Khaldun is a philosopher with the title of the father of sociology as well as the foundation stone of history. During his life, Ibn Khaldun has produced many works. One of his world-famous works his Muqaddimah. In the Muqaddimah book, Ibn Khaldun talks a lot about historical philosophy. In addition, in the book, Muqaddimah Ibn Khaldun also describes the three phases of history, of which the three phases include the primitive phase, the village civilization phase, and the splendor phase. In Indonesia, the three phases correspond to the historical period. In Indonesian history, the primitive phase corresponds to the conditions of society during the Pleistocene and Post-Pleistocene periods, while the phase of village civilization is under the conditions of the community during the cultivation and negotiation period, as well as the splendor phase under the conditions of the community during the Hindu-Buddhist kingdom and the Islamic Sultanate. In every phase, Indonesian society has undergone many changes and developments. Both in the economic and socio-cultural fields.Ibnu Khaldun merupakan seorang filsuf dengan gelar sebagai bapak sosiologis sekaligus sebagai peletak dasar ilmu sejarah. Selama hidupnya Ibnu Khaldun telah banyak menelurkan hasil karya. Salah satu karyanya yang terkenal di dunia yaitu Muqaddimah. Didalam kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun banyak membicarakan mengenai filsafat sejarah. Selain itu didalam kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun juga memaparkan mengenai tiga fase sejarah, yang mana tiga fase tersebut meliputi fase primitif, fase peradaban desa dan fase kemegahan. Di Indonesia tiga fase terssebut sesuai dengan periode sejarahnya. Dalam sejarah Indonesia fase primitif sesuai dengan kondisi masyarakat pada masa Plestosen dan Pasca Plestosen, sedangkan fase peradaban desa sesuai dengan kondisi masyarakat pada masa bercocok tanam dan masa perundagian, serta fase kemegahan sesuai dengan kondisi masyarakat masa kerajaan Hindu-Budha dan Kesultanan Islam. Dalam setiap fase masyarakat Indonesia banyak sekali mengalami perubahan dan perkembangan. Baik dalam bidang ekonomi maupun sosial budaya.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
10

Muntamah, Siti, et Reka Seprina. « PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MAKET BERBASIS SEJARAH LOKAL DI SMA N 8 KOTA JAMBI ». Krinok : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah 2, no 1 (18 avril 2023) : 124–37. http://dx.doi.org/10.22437/krinok.v2i1.24293.

Texte intégral
Résumé :
Pembelajaran sejarah merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus diperoleh seluruh komponen masyarakat Indonesia dengan tujuan memberikan ruang pengetahuan bangsa, sikap nasionalisme, dan berperan dalam membentuk karakter pribadi peserta didik terhadap diri sendiri, masyarakat dan bangsa serta menanamkan nilai budaya, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bangsa dan negara ini. Namun dibalik itu semua pemenuhan proses pendidikan sejarah tidak sejalan dengan kenyataan di dunia pendidikan saat ini, mata pelajaran sejarah dinilai tidak penting untuk dipelajari. Selain itu bermunculan persepsi dari peserta didik bahwa mata pelajaran sejarah membosankan, kurang menarik dan menjenuhkan. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan media pembelajaran maket berbasis sejarah lokal pada mata pelajaran sejarah Indonesia kelas X di SMA Negeri 8 Kota Jambi. Metodologi yang digunakan adalah desain pengembangan model Bela H Banathy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran maket berbasis sejarah lokal pada mata pelajaran sejarah Indonesia di SMA Negeri 8 Kota Jambi layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran sejarah.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.

Thèses sur le sujet "Sejarah Indonesia"

1

Wallace, Carolyn M. « Mitra Sejara, exploring the role of Modern Indonesian Women's NGOs as conduits for public participation into policy formation ». Thesis, National Library of Canada = Bibliothèque nationale du Canada, 1997. http://www.collectionscanada.ca/obj/s4/f2/dsk2/ftp04/mq22105.pdf.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.

Livres sur le sujet "Sejarah Indonesia"

1

Djiwandono, Joseph Soedradjad. Sejarah Bank Indonesia. Jakarta : Bank Indonesia, 2005.

Trouver le texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
2

Asmito. Sejarah kebudayaan Indonesia. 2e éd. [Semarang] : IKIP Semarang Press, 1992.

Trouver le texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
3

Nasution, S. Sejarah pendidikan Indonesia. 2e éd. Jakarta : Bumi Aksara, 1995.

Trouver le texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
4

Rosidi, Ajip. Sejarah sastra Indonesia. 2e éd. Jakarta : Bina Aksara, 2009.

Trouver le texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
5

Pelurusan sejarah Indonesia. Yogyakarta : Tride, 2004.

Trouver le texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
6

Ishaq, Isjoni. Sejarah kebudayaan Indonesia. Pekanbaru : Unri Press, 2002.

Trouver le texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
7

Harahap, F. K. N. Sejarah catur Indonesia. Bandung : Angkasa, 1986.

Trouver le texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
8

Leirissa, R. Z. Sejarah perekonomian Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1996.

Trouver le texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
9

Gazali, Zulfikar. Sejarah politik Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, 1989.

Trouver le texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
10

Widyosiswoyo, Supartono. Sejarah kebudayaan Indonesia. Jakarta : Penerbit Universitas Trisakti, 2000.

Trouver le texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.

Chapitres de livres sur le sujet "Sejarah Indonesia"

1

Curaming, Rommel A. « The making of Sejarah Nasional Indonesia (SNI) ». Dans Power and Knowledge in Southeast Asia, 99–124. Abingdon, Oxon ; New York, NY : Routledge, 2019. | Series : Rethinking Southeast Asia : Routledge, 2019. http://dx.doi.org/10.4324/9780429438196-5.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
2

Suprayitno et Kresno Yulianto Soekardi. « Youth Visitor’s Meaning-Making During Visit to the National History of Indonesia in The Museum Sejarah Nasional : Study of Constructivist Learning ». Dans Trajectories of Memory, 249–69. Singapore : Springer Nature Singapore, 2023. http://dx.doi.org/10.1007/978-981-99-1995-6_14.

Texte intégral
Résumé :
AbstractMuseum Sejarah Nasional (MSN/National History Museum) in the National Monument (Tugu Monas) is the first modern museum in Indonesia and was initially proposed by the first President of Indonesia, Soekarno. The museum displays its main collections as diorama, a model commonly used in the late nineteenth century because it stimulates visitors’ curiosity (cabinet of curiosity/wunderkammer) through “evocative,” “beautiful,” and “powerful” ways (Schwarzer & Sutton, 2009, pp. 1–9).
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
3

Supriadhie, Anjar. « Pengembangan Hukum Keantariksaan sebagai Suatu Sub Sistem Hukum dalam Sistem Hukum Nasional ». Dans Kajian Kebijakan dan Hukum Kedirgantaraan, 22–41. Bogor : Mitra Wacana Media, 2015. http://dx.doi.org/10.30536/9786023181339.2.

Texte intégral
Résumé :
Sistem hukum nasional merupakan sistem hukum yang berlaku di seluruh Indonesia yang meliputi semua unsur hukum yang antara yang satu dengan yang lain saling bergantung yang bersumber pada pembukaan dan UUD 1945. Keberadaan hukum udara dan hukum laut sebagai sub sistem dari Sistem Hukum Nasional, telah dipahami dan dimaklumi masyarakat, karena telah terintegrasi dengan perjalanan panjang sejarah ketatanegaraan Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, kajian ini bertujuan mengkaji langkahlangkah dan atau tindakan hukum yang perlu dilakukan agar pengembangan sistem hukum keantariksaan setelah adanya Undang-undang Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Keantariksaan dapat berkembang menjadi sub sistem hukum yang mandiri seperti halnya hukum laut dan hukum udara dalam wadah satu kesatuan sistem hukum nasional. Pengkajian dilakukan dengan metode deskriptif yuridis normatif, dengan mendasarkan pada pandangan Friedman tentang Sistem hukum, bahwa dalam sistem hukum nasional harus terkandung unsur materi hukum (legal subtance), struktur hukum (legal structure) dan budaya hukum (legal culture) dalam kaitan pembangunan sistem hukum keantariksaan menjadi satu kesatuan bangunan dalam satu sistem hukum nasional, maka diperlukan langkah dan atau tindakan hukum untuk dapat terbangunnya sistem hukum dimaksud.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
4

Rafikasari, Astri. « Reposisi Peran Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) setelah Pembubaran Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik Indonesia (DEPANRI) ». Dans Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa, 25–43. Bogor : In Media, 2016. http://dx.doi.org/10.30536/9786026469120.2.

Texte intégral
Résumé :
DEPANRI adalah forum koordinasi tingkat tinggi di bidang kebijakan pemanfaatan wilayah udara nasional dan antariksa bagi penerbangan, telekomunikasi, dan kepentingan nasional lainnya. Berdasarkan Keppres Nomor 132 Tahun 1998 dijelaskan bahwa kesekretariatan DEPANRI dilaksanakan oleh LAPAN. Namun pada 4 Desember 2014 didasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 179 Tahun 2014, DEPANRI dibubarkan. Pembubaran ini sangat berpengaruh pada reposisi peran LAPAN yang selama ini bertindak selaku Sekretariat DEPANRI. Kajian ini dengan menggunakan metode kualitatif-deskriptif melalui studi pustaka menjelaskan reposisi peran LAPAN pasca pembubaran dan peran koordinasi yang selama ini dilakukan DEPANRI. Hasil kajian adalah reposisi peran LAPAN dalam menjalankan peran DEPANRI melalui Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa, LAPAN (Pusat KKPA) menjadi lemah ketika harus berkoordinasi dengan stakeholders lain. Fungsi koordinasi seharusnya dilakukan oleh kementerian yang membawahi lembaga dan intitusi terkait kegiatan penerbangan dan antariksa, yang memiliki posisi sejajar dengan kementerian lainnya.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
5

Sardjono-Pr., Partini. « Tokoh Sejarah Sebagai Protagonis : Dua Buah Karya Sastra Jawa (Kuna) ». Dans A Man of Indonesian Letters, 174–83. BRILL, 1986. http://dx.doi.org/10.1163/9789004488175_012.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.

Actes de conférences sur le sujet "Sejarah Indonesia"

1

Karimah, Putri Isti. « Sejarah Terbentuknya Langgam Arsitektur Masjid Jami Angke ». Dans Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.a259.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
2

Khaidir, Muhammad Aodyra. « Sejarah Stasiun Bandung dari Masa ke Masa ». Dans Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.a511.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
3

Liyonis, Jovita. « Konservasi Gedung Lawang Sewu sebagai Warisan Sejarah Indonesia ». Dans Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.a171.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
4

Nugraheni, Andita Aprilina. « Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung ». Dans Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.a251.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
5

Prabowo, Faisal. « Sejarah Kantor Nederlands-Indische Spoorweg (NIS) di Semarang ». Dans Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.a505.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
6

Yudantini, Ni Made, Kadek Agus Surya Darma et Wayan Wiryawan. « Sejarah dan Perkembangan Kota Denpasar sebagai Kota Budaya ». Dans Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.b177.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
7

Prasetyo, Eko Bagus, et Bambang Setia Budi. « Grand Hotel Preanger dari Waktu ke Waktu,Sebuah Montase Sejarah ». Dans Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.a327.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
8

Farid, Annisa Fadhilah. « Sayap Timur Gedung Sate : Kemegahan Arsitektur, Kekayaan Sejarah, dan Keberlangsungannya dalam Era Milenium ». Dans Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.a247.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
9

« Photography in Indonesian Archaeology of the 19th to the Early 20th Century | Fotografi dalam Arkeologi Indonesia pada Abad ke-19 sampai Awal Abad ke-20 Masehi ». Dans The SEAMEO SPAFA International Conference on Southeast Asian Archaeology and Fine Arts (SPAFACON2021). SEAMEO SPAFA, 2021. http://dx.doi.org/10.26721/spafa.pqcnu8815a-28.

Texte intégral
Résumé :
In Dutch East India, photographic documentation for antiquities was as up-to-date as in Europe that was developed in the last half of the 19th century. Photography became a tool for archaeological surveys which resulted in thousands of enormous resources. In this paper, the historical background regarding how these old photographs were collected and how the material circulated within archaeological activities will be elaborated. The timeline studied is limited to pre-independence Indonesia with the subject mostly focused on Hindu-Buddhist remains. The method used is literature review of both relevant new publications as well as significant old publications. Its turns out that photographic surveys of archaeology in Indonesia during the colonial period developed from early archaeological activities into systematic institutional programs. The qualities of photography were appreciated in miscellaneous application and offered substantial benefits. Photography became a documentation medium, publication complementary, archive, and object representation and substitution. This historical background of photography in the context of Indonesian archaeology marks the significant value of these photographs so that it can be the foundation of preservation for the future. Di Hindia Belanda, dokumentasi fotografis pada tinggalan purbakala sangat mutakhir sebagaimana di Eropa yang dikembangkan sejak paruh terakhir abad ke-19 M. Fotografi menjadi perangkat untuk survei arkeologi yang menghasilkan ribuan sumber daya. Dalam tulisan ini, latar belakang sejarah terkait pengumpulan foto lama tersebut serta penggunaannya dalam berbagai aktifitas arkeologi akan dijabarkan. Lini masa yang dikaji dibatasi pada Indonesia pra-kemerdekaan dengan subjek yang berfokus pada tinggalan Hindu-Buddhis. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka, baik terbitan terbaru yang relevan maupun terbitan lama yang penting. Ternyata survei fotografi pada arkeologi Indonesia selama periode kolonial berkembang sejak aktifitas arkeologis yang masih dini hingga menjadi program institusi yang sistematis. Kualitas fotografi juga diapresiasi dalam beragam penerapan serta menawarkan manfaat yang substansial, Fotografi menjadi media dokumentasi, pelengkap publikasi, arsip, serta representasi dan substitusi objek. Latar belakang sejarah fotografi dalam konteks arkeologi Indonesia semacam ini menjadikan nilai penting dari foto-foto tersebut sehingga dapat dijadikan fondasi dalam pelestarian untuk masa depan.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
10

Suarya, I. Made, I. Nyoman Widya Paramadhyaksa, Ni Ketut Agusinta Dewi et I. Gusti Agung Bagus Suryada. « Konsep Penataan Pura Dalem Desa Adat Negari, Desa Singapadu Tengah sebagai Objek Baru Wisata Sejarah ». Dans Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.b061.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.

Rapports d'organisations sur le sujet "Sejarah Indonesia"

1

Manlutac, Janice Ian. The State of Local Humanitarian Leadership : A learning report on a series of LHL online convenings held in Asia, the Middle East and Northern Africa, the Pacific, and West Africa. Oxfam, mai 2022. http://dx.doi.org/10.21201/2022.9066.

Texte intégral
Résumé :
From May 2021 to January 2022, Oxfam, in partnership with Sejajar Indonesia, the Tamdeen Youth Foundation in Yemen, and the Palestinian Agricultural Development Association (PARC) in Palestine, convened a total of 10 learning series through online convenings on local humanitarian leadership (LHL). Approximately 450 people participated, of whom 60% were from local and national NGOs representing approximately 30 countries. This document offers a snapshot report on the state of LHL across the four regions based on discussions, insights, and materials shared by the resource persons and audience members who participated in the series.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
2

Diprose, Rachael, Amalinda Savirani, Ken M. P. Setiawan et Naomi Francis. Aksi Kolektif Perempuan dan Pelaksanaan Undang-Undang Desa : Upaya Perempuan dalam Menggerakkan Perubahan dan Memengaruhi Pembangunan Inklusif Gender di Daerah Perdesaan Indonesia. University of Melbourne with Universitas Gadjah Mada and MAMPU, septembre 2020. http://dx.doi.org/10.46580/124327.

Texte intégral
Résumé :
Kajian mengenai Aksi Kolektif Perempuan dan UU Desa ini bermaksud untuk memahami dalam konteks apa, sejauh mana dan melalui mekanisme apa aksi kolektif oleh perempuan memengaruhi implementasi UU Desa, dan apa peran yang telah OMS jalankan dalam proses tersebut? Kajian ini membahas hasil penelitian yang dilakukan di sembilan provinsi, 12 kabupaten, dan 14 desa—di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, NTT dan NTB.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
3

Diprose, Rachael, Amalinda Savirani, Ken M. P. Setiawan et Naomi Francis. Aksi Kolektif Perempuan dan Pelaksanaan Undang-Undang Desa : Upaya Perempuan dalam Menggerakkan Perubahan dan Memengaruhi Pembangunan Inklusif Gender di Daerah Perdesaan Indonesia. University of Melbourne with Universitas Gadjah Mada and MAMPU, septembre 2020. http://dx.doi.org/10.46580/124327.

Texte intégral
Résumé :
Kajian mengenai Aksi Kolektif Perempuan dan UU Desa ini bermaksud untuk memahami dalam konteks apa, sejauh mana dan melalui mekanisme apa aksi kolektif oleh perempuan memengaruhi implementasi UU Desa, dan apa peran yang telah OMS jalankan dalam proses tersebut? Kajian ini membahas hasil penelitian yang dilakukan di sembilan provinsi, 12 kabupaten, dan 14 desa—di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, NTT dan NTB.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
Nous offrons des réductions sur tous les plans premium pour les auteurs dont les œuvres sont incluses dans des sélections littéraires thématiques. Contactez-nous pour obtenir un code promo unique!

Vers la bibliographie