Articles de revues sur le sujet « Persatuan Pelayaran Niaga Indonesia »

Pour voir les autres types de publications sur ce sujet consultez le lien suivant : Persatuan Pelayaran Niaga Indonesia.

Créez une référence correcte selon les styles APA, MLA, Chicago, Harvard et plusieurs autres

Choisissez une source :

Consultez les 24 meilleurs articles de revues pour votre recherche sur le sujet « Persatuan Pelayaran Niaga Indonesia ».

À côté de chaque source dans la liste de références il y a un bouton « Ajouter à la bibliographie ». Cliquez sur ce bouton, et nous générerons automatiquement la référence bibliographique pour la source choisie selon votre style de citation préféré : APA, MLA, Harvard, Vancouver, Chicago, etc.

Vous pouvez aussi télécharger le texte intégral de la publication scolaire au format pdf et consulter son résumé en ligne lorsque ces informations sont inclues dans les métadonnées.

Parcourez les articles de revues sur diverses disciplines et organisez correctement votre bibliographie.

1

Hendra, Hendra, Widodo S. Pranowo et Nawanto Budi. « The Construction of Prototype of a Tactical Oceanographic Map for Navigation of Submarine in Sunda Strait ». Jurnal Chart Datum 5, no 2 (14 juillet 2020) : 145–54. http://dx.doi.org/10.37875/chartdatum.v5i2.152.

Texte intégral
Résumé :
Selat Sunda merupakan salah satu selat yang dilalui oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI I) yang digunakan untuk kepentingan jalur pelayaran niaga, selain itu juga digunakan sebagai jalur pelayaran militer termasuk sebagai jalur lintas kapal selam. Dalam pelaksanaan tugas operasi kapal selam dibutuhkan suatu peta yang secara khusus dibangun untuk menunjang kegiatan operasi yang dibuat dari data-data oseanografi fisik seperti temperatur, salinitas, dan sound speed yang selanjutnya diolah untuk menentukan batas lapisan termoklin dalam empat musim. Serta memberikan informasi Penampangan Horizontal, Diagram Vertikal, Profil Termoklin, Model Arus dan Konstanta Pasut.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
2

Hadijah, Hadijah, Tatang Suryana, Tri Porwanti et Ardiansyah Ardiansyah. « Analisis Pengaruh Kondisi Kerja Terhadap Kesejahteraan dan Kinerja Awak Kapal Niaga : Studi Perbandingan Pelayaran Dalam dan Luar Negeri ». Jurnal Penelitian Transportasi Laut 25, no 1 (3 janvier 2024) : 23–39. http://dx.doi.org/10.25104/transla.v25i1.2292.

Texte intégral
Résumé :
Awak kapal yang berkinerja tinggi, bertanggung jawab, berdedikasi, dan terampil, tentu tidak terlepas dari adanya jaminan terpenuhinya kesejahteraan awak kapal, kondisi kerja yang baik dan regulasi yang mendukung. Penelitian ini menggunakan model kuantitatif dengan 334 responden yang terdiri dari awak kapal niaga, kapal berbendera Indonesia, pelayaran dalam negeri, dan 114 responden pelayaran luar negeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi kerja terhadap kinerja awak kapal, pengaruh kondisi kerja terhadap kesejahteraan awak kapal, pengaruh regulasi terhadap kinerja awak kapal, pengaruh regulasi terhadap kesejahteraan awak kapal, pengaruh kesejahteraan terhadap kinerja awak kapal, pengaruh kondisi kerja terhadap kinerja awak kapal melalui kesejahteraan, dan pengaruh regulasi terhadap kinerja awak kapal melalui kesejahteraan. Data kuesioner didapat dengan convenience sampling dan diolah dengan menggunakan SEM-PLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi kerja berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan dan kinerja untuk pelayaran rute dalam dan luar negeri. Pengaruh kesejahteraan terhadap kinerja tidak signifikan untuk pelayaran dalam negeri, sedangkan berpengaruh untuk pelayaran luar negeri. Pengaruh regulasi terhadap kinerja untuk pelayaran dalam negeri signifikan dan negatif, dengan adanya peningkatan regulasi, maka awak kapal akan menanggung konsekuensi dari regulasi tersebut yang berdampak pada penurunan kinerja.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
3

Purna, Berlian Anggra. « Perlindungan Bagi Awak Kapal Niaga Yang Bekerja Pada Kapal Domestik Dari Aspek Hukum Ketenagakerjaan ». Jurnal Surya Kencana Satu : Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan 14, no 1 (6 avril 2023) : 12–21. http://dx.doi.org/10.32493/jdmhkdmhk.v14i1.29497.

Texte intégral
Résumé :
Amanat dari Pasal 337 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 (UU Pelayaran) memberlakukan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 (UU Ketenagakerjaan) sebagai peraturan ketenagakerjaan meliputi sektor pelayaran yaitu tenaga kerja berprofesi sebagai awak kapal. Penulisan ini bertujuan untuk meneliti bagaimana perlindungan awak kapal atas dasar perjanjian kerja laut (PKL) sejak sebelum melakukan pekerjaan, selama bekerja hingga berakhirnya hubungan kerja menurut peraturan yang berlaku. Penelitian ini menggunakan penelitian yang merupakan yuridis normatif yang menggunakan data primer dan data sekunder. Dengan demikian dapat meneliti implikasi kepastian hukum dari PKL dalam rangka mewujudkan perlindungan bagi awak kapal yang bekerja khususnya pada kapal niaga di wilayah Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian UU Ketenagakerjaan berlaku secara mutlak memberikan perlindungan bagi awak kapal yang ditegaskan melalui Putusan Mahkamah Agung Nomor 146 K/Pdt.Sus-PHI/2020 tanggal 18 Februari 2020.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
4

Oktavera Sulistiana, Meti Kendek, Nurwahidah et Subehana Rachman. « ANALISIS PENERAPAN INTERNATIONAL LOAD LINE CONVENTION 1966 Dl KAWASAN PAPUA ». JURNAL VENUS 4, no 7 (11 mai 2023) : 53–61. http://dx.doi.org/10.48192/vns.v4i7.658.

Texte intégral
Résumé :
Tujuan penelitian “Analisis Penerapan International Load Line Convention 1966 di Kawasan Papua", ini adaiah mengukur tingkat pemahaman pihak-pihak yang terlibat dalam penerapan aturan keselamatan garis muat bagi kapal-kapal niaga, mengetahui penerapan aturan keselamatan garis muat oieh kapal-kapal niaga di Kawasan Timur Indonesia. Jenis penelitian ini adaiah penelitian kualitatif yang akan membahas Load Line Convention 1966 khususnya yang berhubungan dengan pemberlakuan garis batas muat keselamatan kapal yang lebih dikenal dengan Plimsol Mark. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Teknik ini dimaksudkan untuk menggambarkan penerapan International Load Line Convention 1966 terutama yang berhubungan dengan penerapan Plimsol Mark oleh masing-masing unsur responden/populasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak-pihak yang terlibat pada umumnya memahami dengan jelas dan detail aturan tentang keselamatan pelayaran salah satunya adaiah International Load Line Convention 1966. Selain itu hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pihak-pihak yang terlibat belum sepenuhnya menerapkan, terdapat 1 atau sekitar 3 persen nahkoda yang belum menerapkan aturan keselamatan garis muat bagi kapal-kapal niaga dan terdapat 13 atau sekitar 43 persen petugas kapal yang berada dalam kategori rendah dalam menerapkan tentang aturan keselamatan garis muat bagi kapal-kapal niaga.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
5

Sari Siregar, Nurmaliana, Sukardo Sihotang et Meriah Kita Deliani. « ANALISIS KESALAHAN EJAAN BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN TUGAS AKHIR DIII KETATALAKSANAAN PELAYARAN NIAGA DAN KEPELABUHAN ». Journal of Maritime and Education (JME) 6, no 1 (13 février 2024) : 593–99. http://dx.doi.org/10.54196/jme.v6i1.124.

Texte intégral
Résumé :
Tujuan menganalisis kesalahan ejaan bahasa Indonesia pada penulisan tugas akhir DIII Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan pemakaian huruf, penggunaan tanda baca yang tidak sesuai dan penyebab terjadinya kesalahan ejaan dalam tulisan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dan sumber data diambil berupa kata, frasa, klausa dan kalimat pada tugas akhir taruna DIII KPNK di Politeknik Adiguna Maritim Indonesia Medan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik analisis teks dan studi pustaka. Data dianalisis menggunakan analisis konten untuk meng-kategorikan dan mengklasifikasikan jenis kesalahan tata bahasa atau ejaan yang umum muncul pada sumber data. Hasil penelitian berupa kesalahan yang terdapat dalam makalah antara lain 1) penulisan kata tugas pada judul; 2) penulisan akronim; 3) penulisan huruf miring untuk bahasa asing; 4) pemakaian tanda baca untuk konjungsi perbandingan; 5) penulisan singkatan untuk gelar; 6) penulisan gabungan kata; 7) pemakaian tanda baca pada daftar pustaka. Penyebab terjadi kesalahan adalah kurangnya pengetahuan untuk menerapkan kaidah ejaan bahasa Indonesia dalam tulisan dan pembelajaran tidak tercapai, terutama materi ejaan bahasa Indonesia.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
6

Asryanto, Asryanto, Widodo S. Pranowo, Kamija Kamija et Nawanto Budi. « The Construction of Prototype of A Tactical Oceanographic Map for Navigation of Submarine in Sunda Strait ». Jurnal Chart Datum 4, no 1 (27 juillet 2018) : 14–27. http://dx.doi.org/10.37875/chartdatum.v4i1.125.

Texte intégral
Résumé :
Selat Sunda merupakan salah satu selat yang dilalui oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI I) yang digunakan untuk kepentingan jalur pelayaran niaga, selain itu juga digunakan sebagai jalur pelayaran militer termasuk sebagai jalur lintas kapal selam. Dalam pelaksanaan tugas operasi kapal selam dibutuhkan suatu peta yang secara khusus dibangun untuk menunjang kegiatan operasi yang dibuat dari data-data oseanografi fisik seperti temperatur, salinitas, dan sound speed yang selanjutnya diolah untuk menentukan batas lapisan termoklin dalam empat musim serta rata-rata tahunan. Selain itu, juga digunakan data dimensi kapal selam dan data draft kapal terdalam untuk menentukan pembagian kontur terminologi kapal selam. Objek-objek pada purwarupa peta diklasifikasikan kedalam AML (Additional Military Layer). Dihasilkan 2 (dua) skema purwarupa peta dimana pada skema pertama berupa penambahan kontur terminologi kapal selam sedangkan skema yang kedua berupa hasil skema pertama yang ditambahkan klasifikasi objek IWC (Integrated Water Column). Seluruh data ditampilkan sebagai informasi pada purwarupa peta yang dibuat dengan menggunakan software GIS.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
7

Balido, Adilah Zulfa S., et Beni Agus Setiono. « Analisis Prosedur Pelayanan Penjualan Tiket Kapal Terhadap Kepuasan Penumpang Pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Cabang Surabaya ». JURNAL APLIKASI PELAYARAN DAN KEPELABUHANAN 13, no 2 (1 mars 2023) : 76–88. http://dx.doi.org/10.30649/japk.v13i2.92.

Texte intégral
Résumé :
Pelayaran merupakan bagian dari sarana transportasi laut sebagaimana amanat Undang-Undang No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran menjadi suatu yang sangat strategis bagi wawasan nasional serta menjadi sarana vital yang menunjang tujuan persatuan dan kesatuan nasional. PT. PELNI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi laut, yaitu kapal penumpang. Pentingnya “pelayanan” terhadap kepuasan penumpang sangat berpengaruh, Pelayanan Penumpang dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan pelanggan dan dalam bentuk barang, yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat dan di daerah. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja jasa pelayanan serta mengetahui tingkat kepuasan pengguna jasa pelayanan terhadap PT. PELNI Cabang Surabaya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, dari aspek kualitas pelayanan sikap pegawai PT.PELNI Cabang Surabaya terhadap penumpang dan secara umum kinerja pelayanan yang belum memuaskan, akan tetapi masih memerlukan beberapa pembenahan guna memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada seluruh pengguna jasa oleh pihak PT. PELNI Cabang Surabaya. Kedua, berdasarkan tanggapan penumpang terhadap fasilitas yang disediakan oleh pihak PT. PELNI Cabang Surabaya , masih kurangnya tempat penjualan tiket dan penumpang sering kali dikecewakan dengan metode pembayaran yang ditetapkan di PT. PELNI. Artinya sebagian besar penumpang menginginkan perbaikan pada dua indikator tersebut dan harus menjadi prioritas dalam peningkatan pelayanannya oleh pihak PT. PELNI kedepannya dalam memberikan layanan.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
8

MUCHSIN, MUCHSIN. « PEMANDUAN KAPAL DALAM TERITORIAL LAUT MENURUT PERSPEKTIF KEDAULATAN INDONESIA ». Jurnal Pilar Keadilan 1, no 1 (7 juillet 2021) : 68–87. http://dx.doi.org/10.59635/jpk.v1i1.152.

Texte intégral
Résumé :
Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas wilayah dua pertiganya adalah laut, tentu transportasi laut sangat dibutuhkan untuk menjalankan roda perekonomian nasional, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, mempererat hubungan antar bangsa. Serta transpoortasi juga berperan sebagai penunjang, pendorong dan penggerak bagi pertumbuhan daerah yang berpotensi namun belum berkembang dalam upaya peningkatan dan pemerataan pembangunan. Pemanduan merupakan kegiatan pandu dalam membantu, memberikan saran, dan informasi kepada Nakhoda tentang keadaan perairan setempat yang penting agar navigasi-pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib, dan lancar demi keselamatan kapal dan lingkungan. Pekerjaan memandu kapal ternyata termasuk pekerjaan yang tidak saja memerlukan sumber daya manusia berketrampilan khusus untuk melaksanakannya, tetapi juga dituntut tanggung jawab prestasi kerja, kerja sama, prakarsa, kejujuran, ketaatan dan perilaku kondisi fisik yang prima dalam pelaksanaannya. Kedaulatan negara merupakan keamanan wilayah, karena itu laut yang tidak aman menunjukkan negara tidak berdaulat. Realitanya, kondisi sistem kelembagaan saat ini yang terjadi adalah banyaknya instansi yang terlibat atau berkepentingan dalam pelaksanaan penegakan hukum, keselamatan, dan keamanan di laut. Hugo Krabbe berusaha memecahkan masalah teori kedaulatan negara juga teori kedaulatan rakyat yang sudah ada sebelumnya, di mana Jean Bodin, merumuskan bahwa kedaulatan adalah sifat utama dari negara
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
9

Yando, Markus, Sari Kusumaningrum et Novrain Rizki Akbara. « Analisis Pengaruh Tekanan Pompa Pendingin Air Laut Terhadap Fresh Water Cooler Mesin Induk MV. Ibrahim Zahier ». Meteor STIP Marunda 14, no 1 (23 juillet 2021) : 69–77. http://dx.doi.org/10.36101/msm.v14i1.182.

Texte intégral
Résumé :
Alat Transportasi laut / kapal laut niaga saat ini adalah urat nadi distribusi dari perekonomian bangsa Indonesia. Untuk memindahkan atau mengantarkan barang dari satu tempat ketempat lain dalam jumlah besar dengan biaya ekonomis. Kapal laut niaga memiliki 2 (dua) departemen, departemen Nautika dan Teknika, untuk Kelancaran Operasional kapal laut niaga tentunya harus disertai dengan sinergi dari 2 belah pihak, pada tulisan ini kami khususkan pada departemen Teknika yang memiliki tugas dan fungsi untuk menjaga kelancaran pengoperasian permesinan secara berkelanjutan, dari Mesin Induk, dan pesawat bantu lainnya. Pompa tersebut merupakan salah satu komponen penting di atas kapal yang harus dijaga dalam perawatan dan perbaikannya, agar pengoperasian mesin induk berjalan lancar. Sistem pendingin merupakan sistem yang berfungsi menjaga temperatur mesin pada suhu tertentu sesuai dengan desain yang ditentukan agar mesin diesel dapat beroperasi secara berkelanjutan. Mesin Diesel yang beroperasi menghasilkan panas dengan suhu Sistem pendingin ini terdiri dari beberapa komponen penyusun yang utamanya untuk mendinginkan blok mesin, selain mendinginkan blok mesin, sistem pendingin juga mendinginkan pelumas, scavange air dan water jacket (Julianto, 2019). Komponen yang berfungsi mendinginkan air tawar ini umumnya disebut sebagai heat exchanger/fresh water cooler. Apabila pompa berjalan normal maka hasil temperatur pendinginan juga akan normal apabila pompa berjalan normal dengan tekanan 2.0 bar maka hasil temperatur yang didinginkan dari fresh water cooler yaitu sekitar 44-54 celcius. Pada pelayaran dari palembang menuju ke cilacap terdapat kejadian yang tidak normal pada pompa pendingin air laut tekanannya tertera 1.5 Bar dan mengakibatkan panasnya temperatur fresh water cooler dengan temperatur 58-62 celcius yang menyebabkan peningkatan suhu mesin induk dan mengganggu operasonal mesin induk pada kapal MV. Ibrahim Zahier.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
10

Yakti, Probo Darono. « Pertahanan dan Keamanan di Selat Malaka Terhadap Meningkatnya Tren Piracy dan Konsistensi Kebijakan Publik serta Konsesi Wilayah Litoral State ». Gema Keadilan 4, no 1 (1 octobre 2017) : 1–12. http://dx.doi.org/10.14710/gk.2017.3631.

Texte intégral
Résumé :
Hadirnya pembajakan di Selat Malaka bukan merupakan hal yang baru. Orang laut merupakan sekumpulan perompak yang tunduk atas nama negara sebagai privateer pada masa Kerajaan Melayu. Kehadirannya resmi dan mendistribusikan ‘pajak’ lewat kapal-kapal niaga untuk dibagi hasil dengan negara sebagai otoritas tertinggi. Saat ini eksistensi pembajakan di Selat Malaka dipandang sebagai sesuatu yang bernada negatif, hal ini mengingat Selat Malaka merupakan sea line of communication terpenting di dunia yang menghubungkan pelayaran dari Samudra Hindia ke Samudra Pasifik begitu pula sebaliknya. Indonesia sebagai salah satu negara yang bertanggung jawab di atasnya masih menemukan formulasi yang tepat bagaimana mengatasi persoalan ini. Mulai dari pembentukan instrumen hukum di dalam negeri, implementasi dari hukum, hingga kerangka kerja sama dengan negara tetangga. Tiga elemen penting ini kemudian mendapatkan hambatan dan tantangan dari persoalan domestik seperti kurangnya efektivitas akibat banyaknya stakeholder yang berkepentingan dalam kebijakan penegakan hukum di atas laut terhadap para pembajak. Kehadiran Bakamla beserta TNI-AL dan Polair dapat menjadi contoh, betapa pemerintah belum bisa membagi tugas siapa penegak hukum di atas perairan, patroli rutin, dan fungsi angkatan laut sebagai blue-water navy. Untuk itu masuknya Indonesia dalam kerja sama patroli ReCAAP dan ASEAN Maritime Forum adalah dua dari beberapa opsi yang dapat ditempuh Indonesia untuk menegakkan kedaulatan di atas perairan dan memandu Indonesia untuk meraih visi kejayaan maritim di bawah Presiden Joko Widodo, PorosMaritim Dunia.Kata kunci: Pembajakan, Poros Maritm, Pertahanan dan Keamanan, ReCAAP, ASEAN Maritime For um.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
11

Diyah, Alimatussa. « PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA PADA MAHASISWA PRODI KPN POLIMARIN SEMARANG ». Jurnal Ilmiah Bina Bahasa 15, no 1 (2 août 2022) : 55–65. http://dx.doi.org/10.33557/binabahasa.v15i1.1602.

Texte intégral
Résumé :
Virus Covid-19 di dunia membuat sistem pendidikan mengalami perubahan utamanya pada proses kegiatan belajar mengajar. Ditambah dengan adanya Surat Edaran no. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus disampaikan di rumah masing-masing. akibatnya seluruh proses kegiatan belajar menjadi pembelajaran jarak jauh. pada pembelajaran jarak jauh ini, diperlukan inovasi pembelajaran yang tetap kondusif meski dilakukan secara terpisah ruang antara dosen dan mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Polimarin pada Prodi Ketatalaksaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan yang mengikuti mata kuliah bahasa Indonesia. Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis daftar pustaka pada pembelajaran jarak jauh. Kedua, untuk mengetahui penggunaan media Kahoot! Dalam upaya peningkatan kemampuan menulis daftar pustaka pada pembelajaran jarak jauh. Dalam penelitian ini, media Kahoot! akan digunakan untuk membantu meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa utamanya pada penulisan daftar pustaka. Desain peneltian ini adalah penelitian tindakan kelas dimana terdapat dua siklus untuk melihat penerapan aplikasi Kahoot! dalam pembelajaran. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahap penelitian. Keempat tahapan tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Metode penelitian ini menggunakan tiga teknik dalam pengambilan data yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
12

Wajidi, Wajidi. « EKSISTENSI PARTAI INDONESIA RAYA (PARINDRA) DI KALIMANTAN SELATAN, 1935-1942 ». Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya 7, no 1 (1 mars 2015) : 17. http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v7i1.80.

Texte intégral
Résumé :
AbstrakParindra merupakan organisasi pergerakan berpusat di Jawa yang mempunyai cabang organisasi di Kalimantan Selatan. Peranannya di Kalimantan Selatan belum banyak dipublikasikan. Atas dasar alasan itulah, maka kajian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui persebaran organisasi Parindra di Kalimantan Selatan; (2) mengetahui perjuangan Parindra di Kalimantan Selatan; (3) mengetahui tindakan Pemerintah Hindia Belanda terhadap Parindra di Kalimantan Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah (historical research) dengan menggunakan sebagian besar data primer yakni memoar para pelaku sejarah dari anggota perintis kemerdekaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa asal mula Parindra di Kalimantan Selatan adalah organisasi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) yang dibentuk pada tahun 1930. Karena berfusinya PBI dengan Budi Utomo dan organisasi lainnya di pulau Jawa menjadi Partai Indonesia Raya (Parindra) di tahun 1935 maka dengan sendirinya PBI di Kalimantan Selatan menjadi Parindra. Perjuangan Parindra di Kalimantan Selatan di antaranya: duduk dalam keanggotaan dewan legislatif (Raad), mendirikan Rukun Tani, Koperasi, Rukun Pelayaran Indonesia (Roepelin), dan Lumbung Padi, Mendirikan organisasi Keputrian, Kepanduan Surya Wirawan, dan Sekolah Parindra, menulis artikel politik dan mengeluarkan mosi menentang peraturan kerja paksa (erakan, rodi). Pemerintah Hindia Belanda menghadapi perjuangan Parindra dengan cara melakukan tindakan pengawasan, pelarangan, dan pembubaran rapat serta penangkapan dan pemenjaraan aktivis Parindra di Kalimantan Selatan. AbstractParindra is a Java-based movement organizations that have branch organization in South Kalimantan. Its role in South Kalimantan has not been widely publicized. Based on that reasons, the study aims are to: (1) determine the distribution of Parindra organization in South Kalimantan; (2) determine Parindra struggle in South Kalimantan; (3) determine the action of Dutch East Indies government against Parindra in South Kalimantan. This research is the historical research by using most of the primary data that the perpetrators of historical memoirs of pioneering independence members. The results show that the origin of Parindra in South Kalimantan is the organization Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) was formed in 1930. Since the fusion of PBI with Budi Utomo and other organizations on the island of Java, Indonesia Raya became a Party (Parindra) in 1935 then by itself PBI in South Kalimantan into Parindra. Parindra struggle in South Kalimantan include: sitting in the membership of the legislative council (Raad), established the Pillars of Farmers, cooperatives, Pillars Shipping Indonesia (Roepelin), and Lumbung Padi, Establishing keputrian organization, Scouting Surya Wirawan, and School Parindra, write political articles and issued a motion against the labor regulations (erakan, forced labor). Dutch East Indies government facing Parindra movement with perform acts of supervision, prohibition and dissolution of the meeting as well as the arrest and imprisonment of activists Parindra in South Kalimantan.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
13

Galih Perdana et Noor Fathulliansyah. « Sosialisasi Submit Jurnal Online Untuk Dosen Akademi Maritim Nusantara Banjarmasin ». Balanting 1, no 2 (19 novembre 2023) : 24–28. http://dx.doi.org/10.54315/balanting.v1i2.121.

Texte intégral
Résumé :
Abstrak Sosialisasi mencakup pemeriksaan mengenai lingkungan kultural lingkungan sosial dari masyarakat yang bersangkutan, interaksi sosial dan tingkah laku sosial, dengan pengabdian kepada masyarakat kali ini mensosialisasikan subite jurnal online dengan beberapa tahap penyerahan merupakan tahap awal dari proses publikasi berbagai jurnal ilmiah. Setelah porses submit selesai atau berhasil dijalankan, tinggal menunggu proses reviwe penerbit jurnal. Online bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja karena online di internet tidak mempunyai batasan waktu dan usia sehingga semua orang bisa mengakses internet dengan nyaman. Teknik atau tahapan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam sosialisasi pengenalan dunia Jurnal secara nasional dengan diberikannya materi langsung oleh salah satu Jurnal Relawan Indonesia oleh bapa Galih, untuk memberikan materi dan praktik dalam submite jurnal ilmiah. Pengabdian kepada masyarakat tentang sosialisasi submite jurnal online untuk dosen Akademi Maritim Nusantara Banjarmasin, sangat memberikan informasi atau ilmu yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan try dharma dosen tetap di kampus AMNUS Banjarmasin, karena mengenali sebuah submit jurnal secara online tentu harus ada arahan dari pihak Jurnal yang menangani baik dari editor ataupun pengelola Jurnal yang sudah dibina. Dengan demikian, akan lebih semangat dan bermanfaat untuk menambah jurnal mandiri sesuai keilmuan maupun secara kelomok dengan kalaborasi yang dipadukan dengan ilmu Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga. Kata kunci: sosialisasi, submit, jurnal
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
14

D. Cahyadi, Ferry, Nawanto Budi Sukoco, Widodo S. Pranowo et Kamija Kamija. « Pembuatan Purwarupa Peta Contour Best Operation Depth Kapal Selam di Perairan Sangihe Talaud ». Jurnal Chart Datum 4, no 2 (28 décembre 2018) : 87–94. http://dx.doi.org/10.37875/chartdatum.v4i2.130.

Texte intégral
Résumé :
Perairan Sangihe Talaud merupakan bagian dari Laut Sulawesi yang merupakan jalur yang menghubungkan Samudera Pasifik dengan Selat Makasar. Dari sudut yang lain laut Sulawesi tersebut merupakan Alur Laut yang biasa digunakan untuk kepentingan pelayaran Niaga atau Militer, Perairan Sangihe Talaud dapat dikategorikan sebagai perairan yang rawan dengan tindak kejahatan dilaut dan salah satu perairan di Indonesia yang rawan dengan masuknya kapal-kapal asing baik kapal-kapal permukaan maupun kapal-kapal bawah air. Dalam operasi Kapal Selam dibutuhkan data-data oseanografi fisik seperti temperatur, salinitas dan Kecepatan Suara, untuk menentukan dimana Kapal Selam tersebut mendapatkan posisi yang aman dari SONAR Kapal Permukaan ketika melaksanakan penyelaman. Sehingga dalam hal ini sangat dibutuhkan metode untuk membuat sebuah Peta yang dapat memudahkan Kapal Selam mendapatkan posisi aman tersebut. Dalam Pembuatan Peta ini menggunakan data model Oseanografi yang divalidasi dengan data Survei Oseanografi Pushidrosal pada bulan Januari 2017. Dalam mencari posisi kedalaman terbaik (Best Operation Depth) tersebut berdasarkan dari hasil penghitungan dari kedalaman Lapisan Tercampur (Mixed Layer Depth), dalam penghitungan Lapisan Tercampur (Mixed Layer Depth) ini menggunakan gradien suhu 0,8° C. Setelah mendapatkan nilai dari Best Operation Depth (BD) data nilai kedalaman tersebut di overlaykan ke Peta Laut Indonesia No 483 dan dibuat kontur warna untuk memudahkan pengguna membaca Peta BD tersebut. Dari hasil pembuatan Peta Contour Best Operation Depth (BD) pada Peta Nomor 483 di wilayah perairan Sangihe Talaud, didapatkan 336 titik Stasiun Data CTD dengan hasil nilai kedalaman BD dengan rentang kedalaman BD terdangkal 66,15 meter dan kedalaman terdalam 110,09 meter.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
15

Sumantri, Pulung, et Tiorumona Sinaga. « PROFIL SURAT KABAR BATAK BERGERAK TAHUN 1941 DI TARUTUNG ». Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah 4, no 2 (3 juillet 2019) : 209. http://dx.doi.org/10.24114/ph.v4i2.16334.

Texte intégral
Résumé :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang, pemasaran,tampilan dan desain,gambar dan iklan, serta tema berita yang menonjol dalam surat kabar Batak Bergerak tahun 1941 di Tarutung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan (Library Research) dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang kemudian data/wacana tersebut dianalisa. Teknik pengumpulan data diambil dari buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan surat kabar Batak Bergerak. Surat Kabar Batak Bergerak ini tidak terbit lagi sekarang, akan tetapi Pustaka Humaniora masih menyimpan surat kabar dan mendokumentasikannya. Penelitian ini menghasilkan bahwa yang melatar belakangi berdirinya suarat kabar Batak Bergerak adalah keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka. Para intelektual yang menggabungkan diri dalam politik yang kemudian mendirikan surat kabar, yang nantinya digunakan untuk menyadarkan dan menanamkan keyakinan dalam mencapai kemerdekaan. Surat kabar ini berhaluan kebangsaan. Pemasaran surat kabar ini bukan hanya di Tarutung, tetapi sampai Sibolga, Sipirok, Sidempuan dan Silindung. Sasaran pemasaran surat kabar ini adalah orang-orang yang mampu baca tulis dan orang-orang yang memiliki status sosial tinggi di masyarakat. Surat kabar Batak Bergerak di tulis dalam kertas A3 masing-masing halaman terdiri dari 5 kolom, dan bahasa yang digunakan dalam bahasa Indonesia dan Batak. surat kabar ini diterbitkan oleh Persaudaraan Batak di Tarutung dengan direktur Soetan Amir Hamzah. Setiap lembar awal surat kabar terdapat tulisan tahun terbit dan nama besar surat kabar. Dalam surat kabar ini ditemukan berbagai jenis iklan, yaitu: iklan sekolah, iklan niaga, iklan alat musik, iklan kopi, iklan rokok, iklan obat dan iklan pengumuman. Dalam surat kabar ini juga ditemukan artikel dan berita. Artikel tersebut terbagi dalam berbagai tema yaitu: persatuan, pengetahuan, politik dan agama. Berita juga terbagi dalam berbagai tema yaitu berita lokal, kriminal, duka cita dan Indonesia (Nasional) serta luar negeri. Kata Kunci : Surat Kabar, Batak Bergerak.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
16

Aji, Singgih Prihadi, Budi Hascaryo Iskandar et Fis Purwangka. « INTENSITAS KERJA PENGAWAS PERIKANAN PADA AKTIVITAS PATROLI LAUT PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN DI JAKARTA ». Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan 7, no 2 (20 février 2017) : 163–78. http://dx.doi.org/10.24319/jtpk.7.163-178.

Texte intégral
Résumé :
FAO (2010) menyebutkan bahwa penangkapan ikan merupakan salah satu pekerjaan yang paling berbahaya di dunia. Pengawasan terhadap kegiatan penangkapan ikan di laut merupakan bagian dari pengelolaan perikanan yang juga merupakan satu pekerjaan yang memiliki potensi bahaya tinggi. Jumlah kecelakaan yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia antara tahun 2011-2014 yaitu sebanyak 80 kejadian yang terdiri dari kecelakaan darat, laut dan udara. Dari 80 kejadian kecelakaan, sebanyak 55 kejadian merupakan kecelakaan di laut yang melibatkan kapal-kapal dari berbagai jenis yang meliputi kapal niaga, kapal kargo, kapal/perahu nelayan, kapal patroli/kapal milik pemerintah dan kapal lainnya. Penting untuk mempelajari keselamatan awak kapal untuk mengetahui bahaya dan risiko dalam setiap elemen yang terlibat dalam patroli pengawasan SDKP di laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aktivitas dan mengetahui intensitas kerja pengawas perikanan dalam patroli pengawasan sumber daya kelautan dan perianan di laut menggunakan speedboat pengawasan yang berpotensi untuk menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja di laut. Metode penelitian ini adalah deskriptif numeric. Data dianalisis dengan mengidentifikasi aktivitas dengan Hierarchical Task Analysis (HTA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas patroli pengawasan SDKP di laut adalah 5 tahap dengan jumlah 84 aktivitas. Jumlah awak kapal patroli sebanyak 12 orang dengan porsi tanggungjawab terbesar adalah Pengawas Perikanan. Intensitas kerja total pada patroli laut pengawasan SDKP yaitu 244 OA, yang artinya bahwa dalam melaksanakan patroli pengawasan SDKP dari tahap awal sampai dengan akhir membutuhkan usaha kerja atau keterlibatan awak speedboat pengawasan setara 244 orang. Tahap 3 berupa aktivitas pelayaran dan pengawasan di laut merupakan sub goal dari patroli laut pengawasan SDKP yang memiliki potensi terjadinya risiko kecelakaan kerja terbesar akibat intensitas kerja yang tinggi.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
17

Aji, Singgih Prihadi, Budhi Hascaryo Iskandar et Fis Purwangka. « IDENTIFIKASI BAHAYA PADA AKTIVITAS PATROLI LAUT OLEH PENGAWAS PERIKANAN DI JAKARTA ». ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut 1, no 1 (27 juillet 2018) : 47–67. http://dx.doi.org/10.29244/core.1.1.47-67.

Texte intégral
Résumé :
FAO (2010) menyebutkan bahwa penangkapan ikan merupakan salah satu pekerjaan yang paling berbahaya di dunia. Pengawasan terhadap penangkapan ikan di laut merupakan bagian dari pengelolaan perikanan yang juga merupakan satu pekerjaan yang memiliki potensi bahaya tinggi. Jumlah kecelakaan yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia antara tahun 2011-2014, terjadi 80 kejadian yang terdiri dari kecelakaan di darat, laut dan udara. Dari 80 kejadian kecelakaan, sebanyak 55 kejadian merupakan kecelakaan di laut yang melibatkan kapal-kapal dari berbagai jenis, meliputi kapal niaga, kapal kargo, kapal/perahu nelayan, kapal patroli milik pemerintah dan kapal lainnya. Penting untuk mempelajari keselamatan awak kapal untuk mengetahui bahaya dan risiko dalam patroli pengawasan SDKP di laut. Tujuan penelitian ini adalah menginventaris, mengidentifikasi dan mendeskripsikan semua kondisi atau peluang konsekuensi keselamatan kerja Pengawas Perikanan yang disebabkan oleh kesalahan manusia pada patroli pengawasan SDKP di laut menggunakan speedboat pengawasan. Metode penelitian ini adalah deskriptif numeric. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode Formal Safety Assessment. Metode tersebut dilakukan identifikasi aktifitas dengan Hierarchical Task Analysis (HTA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas yang teridentifikasi pada patroli pengawasan SDKP di laut yang dilakukan oleh pengawas perikanan di Pangkalan PSDKP Jakarta yaitu 84 aktivitas. Aktivitas utama yang teridentifikasi adalah 5 tahap, yaitu persiapan, loading, pelayaran dan pengawasan di laut, penghentian, pemeriksaan dan penahanan kapal perikanan dan kembali ke pangkalan (homebase). Pada aktivitas patroli pengawasan SDKP di laut teridentifikasi masing-masing konsekuensi kegagalan dari aktivitas yaitu kelelahan 25 %, luka ringan 14,29 %, cedera ringan 7,14%, cedera berat 38,10 %, dan fatal 15.48%. Secara umum, penyebab terjadinya kegagalan pada setiap aktifitas dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain adanya dorongan untuk menggunakan prosedur yang berbahaya, lingkungan yang buruk atau tidak mendukung dan adanya bahaya dari keterbatasan kemampuan fisik.Kata kunci:HTA, keselamatan kerja, patroli laut, pengawas perikanan
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
18

Utama, Mahendra Pudji. « Editorial ». Jurnal Sejarah Citra Lekha 3, no 2 (1 septembre 2018) : 69. http://dx.doi.org/10.14710/jscl.v3i2.20103.

Texte intégral
Résumé :
Izinkan tim redaksi membuka editorial dengan membagi kebahagiaan. Edisi ini tampil dalam suasana dan semangat baru yang menggembirakan, karena merupakan edisi pertama setelah Jurnal Sejarah Citra Lekha (JSCL) dinyatakan sebagai jurnal nasional terakreditasi berdasar SK Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi RI No. SK No. 21/E/KPT/2018, 9 Juli 2018.Ada enam artikel dalam edisi ini. Artikel pertama dari Hidayat dan Erond L. Damanik yang membahas tentang konstruksi identitas etnik dalam masyarakat Mandailing dan Angkota di Kota Medan dalam periode 1906-1939. Etnis Mandailing yang Islam mengidentifikasi diri sebagai Melayu dan menolak disebut Batak. Sebaliknya, etnis Angkota menegaskan Batak sebagai identitas mereka. Redefinisi identitas itu terjadi dalam situasi ketiadaan budaya dominan dan berelasi dengan persaingan untuk mendapatkan akses pada sumber daya material, ekonomi, dan politik. Konstruksi identitas itu terus direproduksi sampai saat ini, sehingga akulturasi dan asimilasi tidak mudah terwujud serta berpotensi menimbulkan proses sosial yang disosiatif. Di pihak lain, I Made Pageh menyajikan temuan yang penting dan menarik dalam sistem religi lokal Bali. Melalui mimikri dan hibridisasi, religi lokal itu dapat berfungsi sebagai wahana untuk mengintegrasikan umat Hindu dan Islam di Bali. Dua artikel berikutnya berusaha menggali nilai-nilai budaya dalam karya sastra yang dapat dijadikan basis untuk membangun kehidupan yang lebih baik pada masa kini. Artikel pertama dari Siregar, Djono, dan Leo Agung yang menelaah Si Bulus-Bulus Si Rumbuk-Rumbuk karya Willem Iskandar untuk mengungkap nilai-nilai pendidikan dalam kebudayaan masyarakat Tapanuli Selatan; sedangkan artikel kedua dari Awaludin Nugraha berusaha menggali pemikiran Bupati Sumedang P.A.A. Soeria Atmadja (menjabat pada 1883-1919) mengenai pembangunan berkelanjutan berbasis moral yang tertuang dalam karyanya yang berjudul Di Tioeng Memeh Hudjan. Gagasan P.A.A. Soeria Atmadja melampaui zamannya karena telah dirumuskan jauh sebelum negara-negara Barat mengembangkan konsep pembangunan berkelanjutan pada 1980-an. Artikel berikutnya dari Rabith Jihan Amaruli yang membahas mengenai Sumpah Pemuda Arab pada 1934 yang menjadi cikal-bakal organisasi Arab-Hadrami nasionalis pertama di Indonesia, yaitu Persatuan Arab Indonesia. Topik ini menjadi penting dalam kaitannya dengan fenomena Arabisme yang berkembang akhir-akhir dan terkesan berseberangan dengan nasionalisme Indonesia. Edisi ini ditutup dengan artikel Dhanang Respati Puguh dan Mahendra Pudji Utamatentang peranan pemerintah dalam mengembangkan wayang orang panggung Sriwedari, Ngesti Pandowo, dan Bharata. Ketiga wayang orang panggung itu dapat bertahan sampai kini antara lain berkat adanya dukungan dari pemerintah. Namun demikian pemerintah diharapkan tidak hanya memberi dukungan yang bersifat artifisial, melainkan mengambil peranan yang lebih fundamental sebagai patron-seni. Dalam garis itu, pemerintah perlu menyusun kebijakan budaya sebagai dasar bagi pengembangan wayang orang panggung dan berbagai bentuk kesenian tradisi atau budaya lokal pada umumnya dalam kerangka kebudayaan nasional.Tulisan-tulisan dalam JSCL edisi ini akan menemukan arti penting ketika kita meletakkannya dalam konteks perkembangan Indonesia kontemporer yang begitu dinamis dan cenderung membuka peluang bagi terjadinya konflik. Kebebasan berpendapat diekspresikan secara leluasa melalui penggunaan (atau penyalahgunaan) simbol-simbol budaya yang mudah memantik sentimen SARA, suatu yang sensitif dalam masyarakat majemuk. Hal ini tampak misalnya dalam pelaksanaan Pemilukada serentak pada 2018 dan, tentu sangat tidak diharapkan, barang kali masih akan terus berlanjut mengingat Indonesia akan segera memasuki tahun politik 2019. Seruan untuk menciptakan suasana yang sejuk dan damai kehilangan gaungnya dan seolah-olah tidak berarti, tenggelam oleh gegap gempita euforia demokrasi. Di tengah-tengah situasi itu, para kontributor dalam JSCL edisi mengajak kita untuk mengembangkan sensibilitas dengan belajar dari sejarah. Mereka dengan caranya masing-masing mendorong kita untuk mencari inspirasi dari kearifan masyarakat Nusantara yang dapat dikembangkan sebagai modal penting untuk menambal retak-retak pada perahu besar Indonesia, sehingga dapat melanjutkan pelayaran menuju kehidupan bersama sebagai negara-bangsa yang harmonis, damai, adil-makmur, dan sentosa.Tidak ada yang lebih pantas dikatakan selain ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para kontributor yang telah bersedia membagi pengetahuan yang mencerahkan. Tim redaksi selalu bekerja keras agar JSCL yang kita cintai ini menjadi jurnal yang semakin berkualitas.Salam hangat dan selamat membaca
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
19

Widiatmaka, F. Pambudi, Suherman Suherman, Anugrah Nur Prasetyo et Sukrisno Sukrisno. « Kapabilitas Manajerial Dinamik Dan Kapasitas Organisasi Untuk Berubah Anteseden Dan Konsekuensi Dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Pelayaran Niaga ». EKOMBIS REVIEW : Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis 10, no 2 (15 juillet 2022). http://dx.doi.org/10.37676/ekombis.v10i2.2326.

Texte intégral
Résumé :
This study aims to build a conceptual model for improving organizational performance. The proposed model is based on dynamic managerial capabilities and organizational capacity to change. A structural study methodology was adopted using 200 samples taken from managers at Pelayaran Niaga colleges in Indonesia and data collected through questionnaires, to test the models and hypotheses in this study, the authors used Amos 25 as a data analysis tool. The results of this study indicate that there is a strategic path to improve organizational performance in public organizations, namely educational organizations at Pelayaran Niaga colleges in Indonesia, namely through a dynamic managerial ability path and then organizational capacity to change which can further increase organizational performance. This study has limitations such as not being able to define specifically about dynamic managerial abilities. In addition, the sample used is only limited to the Merchant Shipping College to represent public organizations. The results of this study are applied to strengthen the theory of change management theory of dynamic capabilities and organizational behavior. In addition, this research is also able to contribute to a practical level to provide recommendations for top managers, middle managers and lower managers in public organizations in order to be able to provide a form of performance improvement. organization based on organizational change and dynamic capabilities possessed by each manager in public organization.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
20

Nikson Sitompul, Willem. « KEPENTINGAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN KEAHLIAN TENAGA PELAUT INDONESIA MENJADI LEBIH BERKUALITAS DALAM ERA INDUSTRI EMPAT (4.0) ». Jurnal 7 Samudra 4, no 2 (8 novembre 2019). http://dx.doi.org/10.54992/7samudra.v4i2.69.

Texte intégral
Résumé :
Kegiatan transportasi merupakan salah satu penjuru globalisasi, yang berkorelasi signifikan dengan komunikasi, standar internasional, trade (niaga) dan liberalisasi sebagai dampak dari beberapa faktor, diantaranya pengaruh tekanan teknologi, ekonomi dan sosiokultural. Saat ini perkembangan armada peti kemas, akan beralih dari kapal yang berukuran 5000 TEU menjadi kapal peti kemas yang lebih besar ukurannya. Peralihan tersebut berupa peremajaan armada niaga atau kapal terkait usia teknis kapal dalam rangka mencapai tujuan keselamatan, keamanan dan pelayanan dunia pelayaran. Tujuan penulisan ini adalah memberikan gambaran pentingnya suatu perancangan Pengembangan Keahlian Tenaga Pelaut Laut Indonesia Menjadi Lebih Berkualitas Dalam Era Industri Empat (4.0). Guna mengantisipasi Revolusi Industri 4.0 seluruh komponen sektor yang terkait pembangunan, pengembangan dan pemanfaatan SDM mulai berkontribusi positif dalam mempersiapkan generasi angkatan kerja yang jujur, berdedikasi, berpotensi, kerjanyata, produktif dan kompetitif ditandai dengan multi digitalisasi dan otomasi. Pada dunia pendidikan tentunya kegiatan civitas akademika tidak lagi sebatas pada transfer of knowledge saja, tetapi bagaimana caranya menjawab pembentukan karakter dan watak generasi angkatan kerja Indonesia menjadi lebih baik, lebih beretika, lebih terampil, lebih profesional melalui pemanfaatan peluang era revolusi industri 4.0 dengan hasil akhir menjadikannya kader-kader pemimpin pekerja yang jujur dan ahli di bidangnya masing- masing. Dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 diperlukan suatu kolaborasi pemikiran bahwa tenaga pelaut memiliki multi peran dalam mendukung terciptanya keselamatan, keamanan dan perlindungan lingkungan maritim.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
21

N. S, Rieke, A. Rifka P. S et Habibi Palippui. « DESAIN APLIKASI ANDROID UNTUK PERHITUNGAN MUATAN DI ATAS KAPAL TONGKANG ». Riset Sains dan Teknologi Kelautan, 1 octobre 2019, 34–39. http://dx.doi.org/10.62012/sensistek.v2i1.13083.

Texte intégral
Résumé :
Sebagai Negara kepulauan terbesar didunia, Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan 95.181 km panjanggaris pantai. 2/3 dari luas Negara merupakan daerah kelautan. Transportasi laut merupakan unsur vital dalamkehidupan bangsa dalam memupuk kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia sebagai negara kepulauan. Angkutantransportasi laut merupakan moda transportasi yang sarat akan regulas (aturan). Salah satu jenisnya adalah transportasipengangkut muatan. Salah satu jenis kapal pengangkutan muatan adalah kapal penyeberangan tongkang. Namundalam pelaksanaan pelayaran sering kali terjadi kecelakaan dalam berlayar. Tercatat dalam data kecelakaan dariKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dan salah satu penyebabnya adalah kelebihan muatan padakapal. Hal tersebut dapat terjadi karena tidak terorganisirnya muatan yang masuk pada kapal. Salah satu solusi yangterlintas adalah adanya alat yang dapat mengorganisirnya dan lebih mudah jika dapat di pantau sewaktu-waktu. Makadari itu, aplikasi internet berbasis Android ini menjadi salah satu bentuk solusinya.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
22

Alimatussa'diyah, Alimatussa'diyah, Candra Oktyasari Putri et Pangkat Mondiana. « KAHOOT ! ALTERNATIF MEDIA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KUTIPAN PADA MAHASISWA PRODI KPN POLIMARIN SEMARANG ». Jurnal Skripta 8, no 1 (29 mai 2022). http://dx.doi.org/10.31316/skripta.v8i1.2756.

Texte intégral
Résumé :
Virus Covid-19 yang terjadi membuat sistem pendidikan mengalami perubahan utamanya pada proses kegiatan belajar mengajar. Perubahan tersebut yakni perubahan pada pembelajaran yang menjadi pembelajaran dari rumah. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Polimarin pada Prodi Ketatalaksaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan yang mengikuti mata kuliah bahasa Indonesia. Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis daftar pustaka pada pembelajaran dari rumah. Kedua, untuk mengetahui keefektifan penggunaan media Kahoot! dalam upaya peningkatan kemampuan menulis kutipan pada pembelajaran dari rumah. Dalam penelitian ini, media Kahoot! akan digunakan untuk membantu meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa utamanya pada penulisan kutipan. Desain peneltian ini adalah penelitian tindakan kelas dimana terdapat dua siklus untuk melihat penerapan aplikasi Kahoot! dalam pembelajaran. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahap penelitian. Keempat tahapan tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Metode penelitian ini menggunakan tiga teknik dalam pengambilan data yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
23

Humang, Windra Priatna. « Model Permintaan dan Peran Stakeholder untuk Meningkatkan Muatan General Cargo Angkutan Pelayaran Rakyat ». Warta Penelitian Perhubungan 33, no 1 (30 juin 2021). http://dx.doi.org/10.25104/warlit.v33i1.1676.

Texte intégral
Résumé :
AbstrakPelayaran Rakyat (Pelra) adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem transportasi laut di Indonesia, khususnya dalam distribusi logistik di wilayah kepulauan. Saat ini eksistensi Pelra terancam karena ketidakmampuannya bersaing dengan armada pelayaran nasional, di tengah kebijakan untuk meningkatkan konektivitas melalui program Tol Laut. Tujuan penelitian ini adalah memprediksi permintaan muatan general cargo dan menganalisis peran stakeholder dalam peningkatan muatan angkutan Pelra. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi penurunan muatan Pelra di lokasi penelitian yaitu Pelabuhan Paotere (Makassar), Pelabuhan Tenau (Kupang), Pelabuhan Batu Merah (Ambon), Pelabuhan Bastiong (Ternate), dan Pelabuhan Angrem (Manokwari). Pangsa (share) muatan yang diangkut oleh armada Pelra sangat minim dan tiap tahun mengalami penurunan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh stakeholder antara lain: 1). Penerbitan Peraturan Presiden tentang Pemberdayaan Pelayaran Rakyat; 2). Pemberian subsidi agar mampu bersaing dengan armada pelayaran nasional; 3). Kerjasama antara Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bulog, dan Asosiasi Pelra untuk distribusi barang pada wilayah terpencil dan perbatasan; 4). Peningkatan kemampuan pembangunan kapal yang tidak hanya terbatas pada kayu namun juga bahan baja dan Fiber Reinforced Composite (FRC); 5). Penyesuaian trayek/rute kapal Pelra dengan trayek/rute kapal Tol Laut, perintis, dan kapal niaga sehingga terjadi integrasi jaringan; 6). Peningkatan standar pembuatan kapal Pelra dan penyesuaian dengan standar PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI); 7). Pengembangan prototipe kapal Pelra yang disesuaikan dengan kondisi perairan baik kapal barang, kapal ternak, maupun kapal wisata; 8). Pemberian kemudahan memperoleh modal dan asuransi; 9). Penerbitan Peraturan tentang Konsesi Hutan Tanaman Kayu Ulin untuk Industri Kapal Pelra.Kata kunci: General Cargo, Kapal, Pelayaran Rakyat, Transportasi Laut.AbstractDemand Model and the Role of Stakeholders to Increase General Cargo on Traditional Shipping: Tradisional shipping (Pelra) is an integral part of the marine transportation system in Indonesia, especially in logistics distribution in archipelagic areas. Currently, Pelra’s existence is threatened because of its inability to compete with the national shipping fleet, amidst the national policy to improve connectivity through the Sea Tollway program. The purpose of this paper is to predict the demand for general cargo and analyze the role of stakeholders in increasing Traditional Shipping cargo. The results of the analysis showed that there was a decline in the traditional shipping cargo at the research sites, including the Port of Paotere (Makassar), Port of Tenau (Kupang), Port of Batu Merah (Ambon), Port of Bastiong (Ternate), and Port of Angrem (Manokwari). The share of cargo distributed by Traditional Shipping is very minimal and has decreased every year. Some of the efforts that can be made by the stakeholders include: 1). Issuance of Presidential Decree on Empowerment of Traditional Shipping; 2). Providing subsidies to be able to compete with the national shipping fleet; 3). Collaboration between the Regional Government, BUMN, Bulog, and Traditional Shipping Association for the distribution of goods in remote and border areas; 4). Improving the ability to build ships that are not only limited to wood but also steel and Fiber Reinforced Composite (FRC) materials; 5). Adjustment of traditional shipping route of the ship to the route of the Sea Tollway, pioneer and commercial vessels to develop network integration; 6). Improving the standard for the manufacture of Traditional Shipping vessel and adjusting to PT. Biro KIasifikasi Indonesia (BKI) standards; 7). Development of prototypes of Traditional Shipping vessel that is adapted to the conditions of the waters both cargo, livestock, and tourist vessels; 8). Provision of facilities to obtain capital and insurance; 9). Issuance of Regulations concerning Ironwood Forest Concessions for the Traditional Shipping Industry.Keywords: General Cargo, Ship, Traditional Shipping, Sea Transportation.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
24

Suardika, I. Ketut, et Anwar Hafid. « Peran Tradisi Lisan Iko-Iko Berbasis Sastra Melayu dalam Penguatan Komunitas Etnis Bajo ». Mudra Jurnal Seni Budaya 31, no 1 (14 décembre 2016). http://dx.doi.org/10.31091/mudra.v31i1.251.

Texte intégral
Résumé :
Etnia Bajo merupakan suatu komunitas berbudaya Melayu hidup secara berkelompok di berbagai wilayah pesisir pantai dan pulau terpencil eli Nusantara dan Asia Tenggara. Di Kawasan Barat Indonesia dan Malay­ sia Barat disebut Orang Laut, atau Suku Laut. Di Malaysia Timur, Brunai Darussalam, dan Philipina disebut Orang Bajau.Meskipun memiliki nama yang berbeda-beda berdasarkan geografis tempat tinggalnya, tetapi dari segi budaya memiliki persamaan khususnya proses pewarisan pengetahuan, nilai, dan keterampilan dalam bentuk penguatan komunitas melalui tradisi lisan Iko-iko, nauya (nyanyian) dan pantun. Beberapa kajian menunjukkan bahwa Etnis Bajo ini berasal dari Selat Malaka, selanjutnya mereka tersebar di kawasan Kepulauan Melayu (Malaysia, Indonesia, Brunai Darussalam, dan Philipina) akibat kedatangan imperialisme Portugis yang merebut Malaka pada tahun 1511, Orang Bajo sebagai salah satu inti rakyat Kerajaan Malaka bangkit melawan Imperialisme Portugis, setelah kerajaannya takluk. mereka tetap melan­ jutkan perlawanan eli laut dengan tersebar di eli berbagai kawasan tersebut. Pola pemukiman yang semi­ nomaden sebagai nelayan tradisional, mengakibatkan mereka mengembangkan sistem pembelajaran asli (learning comunitas system). Salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan adalah iko-iko (cerita kepahlawanan), jenis tradisi lisan ini terancam punah karena kurang eliminati generasi muda, umumnya mereka yang bisa mengisahkannya berusia sekitar 50 tahun ke atas. Tradisi sastra iko-iko berperan menyam­ paikan pesan moral dan semangat juang yang dituturkan secara lisan dari generasi ke generasi, berkisah tentang kepahlawanan dan elibawakan selama beberapa jam yang dinyanyikan menjelang tidur dan atau saat dalam pelayaran. Ciri khas iko-iko adalah lirik dan baitnya secara teratur yang mencerminkan sastra Melayu, sehingga persebaran Etnis Bajo dengan sastra iko-iko ikut menyebarkan Budaya Melayu ke Asia Tenggara, yang kelak menjaeli perekat persatuan Nusantara dan Asia Tenggara. Generasi muda Bajo seka­ rang kurang tertarik mewarisi iko-iko yang memiliki banyak versi dan judul kisah, maka untuk. menjaga kelestariannya, perlu pendokumentasian dan transliterasi untuk selanjutnya eliterbitkan menjadi buku dan artikel ilmiah.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
Nous offrons des réductions sur tous les plans premium pour les auteurs dont les œuvres sont incluses dans des sélections littéraires thématiques. Contactez-nous pour obtenir un code promo unique!

Vers la bibliographie