Articles de revues sur le sujet « PERASSI »

Pour voir les autres types de publications sur ce sujet consultez le lien suivant : PERASSI.

Créez une référence correcte selon les styles APA, MLA, Chicago, Harvard et plusieurs autres

Choisissez une source :

Consultez les 50 meilleurs articles de revues pour votre recherche sur le sujet « PERASSI ».

À côté de chaque source dans la liste de références il y a un bouton « Ajouter à la bibliographie ». Cliquez sur ce bouton, et nous générerons automatiquement la référence bibliographique pour la source choisie selon votre style de citation préféré : APA, MLA, Harvard, Vancouver, Chicago, etc.

Vous pouvez aussi télécharger le texte intégral de la publication scolaire au format pdf et consulter son résumé en ligne lorsque ces informations sont inclues dans les métadonnées.

Parcourez les articles de revues sur diverses disciplines et organisez correctement votre bibliographie.

1

Goepfert, Nicolas. « Aimi Antonio, Walter Alva y Emilia Perassi (eds) ». Journal de la société des américanistes 96, no 96-1 (5 juin 2010) : 303–5. http://dx.doi.org/10.4000/jsa.11412.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
2

Mancosu, Paola, Emilia Perassi et Laura Scarabelli. « Dossier Crónicas Transatlánticas ». Altre Modernità, no 27 (30 mai 2022) : 284–308. http://dx.doi.org/10.54103/2035-7680/17893.

Texte intégral
Résumé :
Presentación: 4EU+, una experiencia de didáctica internacional p. 285-287 Paola Mancosu, Emilia Perassi y Laura Scarabelli Extranjero en mi propia ciudad Katarína Ganobčíková y Kateřina Kavková p. 288-289 Nueva Praga Katarína Ganobčíková y Kateřina Kavková p. 290-292 Diarios migrantes Paloma Ferreras Tascón y Marianna Montanaro p. 293-294 Pasajeros Benedetta Battimiello y Davide Guerriero p. 295-306 Fortunato Airin Coccoda Reggio, Anna Mika y Marta Sciarretta p. 307-308
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
3

Taladoire, Eric. « Aimi Antonio, Walter Alva y Emilia Perassi (eds), Sipán. El tesoro de las ». Journal de la société des américanistes 96, no 96-1 (5 juin 2010) : 301–3. http://dx.doi.org/10.4000/jsa.11411.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
4

Clément, Camille. « Aimi Antonio, Krzysztof Makowski et Emilia Perassi, Lambayeque. Nuevos horizontes de la arqueología ». Journal de la société des américanistes 104, no 104-1 (15 juin 2018) : 314–20. http://dx.doi.org/10.4000/jsa.16107.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
5

Fontes, Ana Juliana, et Maria De Oliveira Arrabal. « NARRATIVAS PARA PRODUÇÃO DE ROTEIROS DE VIDEOAULAS NA EDUCAÇÃO A DISTÂNCIA ». Movendo Ideias 25, no 2 (22 décembre 2020) : 21. http://dx.doi.org/10.17648/movideias-v25n2-2343.

Texte intégral
Résumé :
Entre as diversas mídias que vêm sendo utilizadas no ensino, o vídeo tem papel de destaque por sua fluidez de disseminação, principalmente com o advento tecnológico de plataformas multimídias e a utilização crescente de dispositivos móveis, que promovem a facilidade de gravação e produção por parte de usuários e profissionais com aplicativos, ferramentas, programas de gravação e edição que potencializam sua produção. O trabalho faz um relato sobre a produção de videoaulas para ambientes de ensino online, o objetivo é sugerir narrativas que sirvam como estrutura de roteiro para construir esses produtos. Para isso se baseia em conceitos de trazidos por Castells (2010) de sociedade em rede, educação a distância e em rede (GOMEZ 2014; MULLER, SOUZA, 2020), mídia e conhecimento (PERASSI, MENEGHEL, 2011), roteirização e produção audiovisual (MOLETTA, 2019). A descrição desse know-how é fruto da consolidação e constante utilização de protótipos audiovisuais em propostas educacionais produzidas nos anos de 2018 a 2020, tendo como base um corpus de 5884 vídeoaulas para parametrizar os modelos de roteiros propostos. A metodologia utilizada foi o design thinking (BROWN, 2010) pois ele permite acompanhar o processo produtivo durante todo o desenvolver dos produtos, o que viabiliza a descrição e análise de cada etapa envolvida, considerando a visão de uma equipe multidisciplinar que atua de forma interdisciplinar.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
6

Brajović, Saša. « Poljubac Perasta Josipa Lalića ». Peristil 64, no 1 (31 mars 2022) : 65–76. http://dx.doi.org/10.17685/peristil.64.5.

Texte intégral
Résumé :
U radu se analizira slika Josipa Lalića Poljubac Perasta, nastala oko 1930. za Associazione Nazionale Dalmata u Rimu, prema njezinoj kopiji iz Muzeja grada Perasta u Crnoj Gori. Il bacio di Perasto sažima kompleksnu umjetnikovu biografiju, opus i ideološka uporišta, kao i tradiciju talijanskog historijskog slikarstva 19. stoljeća. Dok se u dijelu suvremene talijanske literature ova slika pokušava prikazati kao simbol povijesnog, ideološkog i kulturnog kontinuiteta, u ovom radu ona se tumači kao pseudopovijesni konstrukt utemeljen na političkoj agendi vremena u kojem je nastala.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
7

Nugroho, Yusuf Eko, et Dini Puspo Dewi. « AKTIVITAS ANTIBAKTERI BUAH KAWISTA (Limonia acidissima) DALAM MENGHAMBAT BAKTERI Eschericia coli secara in-vitro ». Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian 1, no 2 (29 août 2020) : 1–5. http://dx.doi.org/10.36760/jp.v1i2.110.

Texte intégral
Résumé :
Kawista merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat. Buah kawista mengandung alkaloid, saponin, tanin dan flavonoid yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Beberapa jenis bakteri yang sering menginfeksi manusia yaitu Escherichia coli dimana bakteri Escherichia coli merupakan bakteri patogen penyebab diare. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas perasan alami dan perasan freeze dryer buah kawista dalam menghambat Escherichia coli pada konsentrasi 100%. Penelitian ini menggunakan buah kawista mentah di daerah Rembang. Buah diblender kemudian diperas sehingga menghasilkan konsentrasi 100%, serta perasan buah kawista 100% dilakukan metode pengeringan dingin (freeze dryer) kemudian dibuat konsentrasi 400 mg/mL. Pengujian antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan perasan alami dan perasan freeze dryer buah kawista 100% dapat menghambat Escherichia coli namun pada bakteri Escherichia coli tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara perasan alami dan perasan freeze dryer buah kawista 100%.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
8

Sakriani, Sakriani, Nur Ilma Hidayat et Nuke Dianita. « PERBANDINGAN KEMAMPUAN DAUN CENGKEH DAN DAUN PEPAYA TERHADAP MORTALITAS LARVA AEDES AEGEPTY DI KOTA TERNATE ». Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate 9, no 1 (20 mai 2016) : 22. http://dx.doi.org/10.32763/juke.v9i1.101.

Texte intégral
Résumé :
Latar Belakang. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah yang dihadapi Indonesia. Penangan DBD dilakukan dengan mengendalikan vektornya. Salah satu usaha pengendalian vektor adalah pada usia jentik (larva), baik dengan cara biologi yaitu menggunakan musuh-musuh alami maupun dengan cara kimiawi yang menggunakan zat kimia berefek larvasida. Tujuan. Tujuan penelitin ini adalah untuk mengetahui perbandingan kemampuan perasan daun cengkeh dan daun pepaya pada konsentrasi 10%, 15%, dan 20% terhadap mortalitas Aedes aegypti. Metode Penelitian. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only Controlled Design. Sampel pada penelitian ini adalah larva Aedes aegypti instar III. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 10%, rata-rata larva yang mati pada perasan daun cengkeh adalah 4 sedangkan pada perasan daun pepaya hanya 1. Pada konsentrasi 15%, rata-rata larva yang mati pada perasan daun cengkeh adalah 10 sedangkan pada perasan daun pepaya hanya 1. Pada konsentrasi 20%, rata-rata larva yang mati pada perasan daun cengkeh adalah 10 sedangkan pada perasan daun pepaya hanya 1. Kesimpulan. Rata-rata larva yang mati pada perasan daun cengkeh di tiap konsentrasi lebih banyak dibandingkan dengan perasan daun pepaya. Pada kontrol, tidak ada larva yang mati sama sekali.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
9

Sirait, Rut Viodetta, Chandra Susanto et Dian Soraya Tanjung. « Pengaruh Perendaman Air Perasan Jeruk Lemon dan Asam Cikala Terhadap Kekasaran Permukaan Resin Komposit Nanofiller ». Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada 10, no 1 (30 juin 2021) : 223–28. http://dx.doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.587.

Texte intégral
Résumé :
Pendahuluan; permukaan halus resin komposit nanofiller dapat menjadi kasar seiring konsumsi makanan/minuman yang mengandung asam. Tujuan; mengetahui perbedaan pengaruh perendaman air perasan jeruk lemon dan air perasan asam cikala terhadap kekasaran resin komposit nanofiller. Metode; penelitian eksperimental laboratoris dengan sampel resin komposit nanofiller. Uji statistik menggunakan uji anova. Hasil; menunjukkan ada perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara kekasaran resin komposit nanofiller yang direndam air perasan asam cikala dengan kelompok kontrol tetapi hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang siginifikan (p>0,05) antara kekasaran resin komposit nanofiller yang direndam air perasan jeruk lemon dengan kelompok kontrol. Kesimpulan; bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh rendaman air perasan asam cikala dan air perasan jeruk lemon terhadap kekasaran permukaan resin komposit nanofiller.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
10

Muttaqin, Zulfan, Lina Hadi et Naomi Naomi. « Pengaruh pemakaian peranti ortodonti cekat terhadap status psikososial ». Jurnal Prima Medika Sains 3, no 2 (26 décembre 2021) : 78–81. http://dx.doi.org/10.34012/jpms.v3i2.2160.

Texte intégral
Résumé :
Penderita maloklusi sering mendapat respon buruk yang berdampak terhadap status psikososial individu. Hal ini mengakibatkan meningkatnya minat pemakaian peranti ortodonti cekat dari waktu ke waktu dikarenakan keinginan untuk memperbaiki estetika gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian peranti ortodonti cekat terhadap status psikososial mahasiwa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prima Indonesia. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 mahasiswa, terdiri dari 17 orang yang belum pernah memakai peranti ortodonti cekat dan 17 orang yang telah selesai pemakaian peranti ortodonti cekat. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Status psikososial dikelompokkan menjadi status psikososial baik, sedang, dan buruk. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebelum pemakaian peranti ortodonti cekat didominasi oleh status psikososial sedang sebanyak 13 orang (76,4%). Sedangkan setelah pemakaian peranti ortodonti cekat didominasi oleh status psikososial baik sebanyak 14 orang (82,4%). Uji Chi-Square (p value 0,000). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara pemakaian peranti ortodonti cekat dengan status psikososial mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prima Indonesia.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
11

Setyawan, Setyawan, M. I, Warsono Sarengat et T. A. Sarjana. « Pengaruh Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dalam Air Minum Terhadap Performans Ayam Broiler ». Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian 16, no 29 (26 septembre 2019) : 32. http://dx.doi.org/10.36626/jppp.v16i29.65.

Texte intégral
Résumé :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan air perasan jeruk nipis dalam air minum terhadap performans ayam broiler. Materi yang digunakan yaitu 90 ekor ayam broiler pada umur 1 hari dengan berat badan awal (38 + 0,1 g/ekor). Perlakuan mulai diterapkan pada umur 21 hari sampai dengan 35 hari. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 6 ulangan. Perlakuan yang diterapkan sebagai berikut :T0 (tanpa perasan jeruk nipis), T1 (0,5% perasan jeruk nipis) dan T 2 (1% perasan jeruk nipis). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan income over feed cost (IOFC). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan air perasan jeruk nipis tidak memberikan pengaruh nyata terhadap performans ayam broiler (P>0,05). Dapat disimpulkan bahwa penambahan air perasan jeruk nipis hingga 1% belum dapat memperbaiki performans ayam broiler.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
12

Mertens, Pierre, et Barbara Harshav. « Perasma : A Novel ». Yale French Studies, no 102 (2002) : 71. http://dx.doi.org/10.2307/3090593.

Texte intégral
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
13

Sucipto, Cecep Dani, Makhabbah Jamilatun et Ahmad Rio Fatullah. « EFEKTIVITAS AIR PERASAN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI L) TERHADAP MORTALITAS LARVA CULEX SP ». Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) 7, no 2 (30 novembre 2020) : 327–34. http://dx.doi.org/10.36743/medikes.v7i2.252.

Texte intégral
Résumé :
Penyebaran filariasis berdasakan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2014 tercatat sebanyak 192 kasus filariasis. Pemberantasan Culex sp sebagai salah satu vektor penyakit filariasis dapat dilakukan dengan penggunaan larvasida. Salah satu alternatif larvasida dengan menggunkan bahan alami yaitu air perasan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui daya bunuh air perasan belimbing wuluh serta mengetahui konsentrasi yang paling efektif membunuh larva Culex sp. Penelitian ini menggunakan 5 variasi konsentrasi yaitu 3%, 3.5%, 4%, 4.5%, 5%. Konsentrasi didapatkan dengan pengenceran air perasan belimbing wuluh dalam 100 ml aquadest, pengamatan dilakukan setelah penambahan dengan air perasan belimbing wuluh selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukan air perasan belimbing wuluh dapat membunuh larva Culex sp dalam 24 jam. Konsentrasi paling efektif pada penelitian ini adalah 5% dengan jumlah mortalitas larva 99%. Penelitian ini membuktikan air perasan belimbing wuluh dapat membunuh larva Culex sp dengan konsentrasi efektif yaitu 5%.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
14

Nurjannah, Ikke, Hendra Stevani et Ratnasari Dewi. « AKTIVITAS PERASAN BIJI PINANG (Areca catechu L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans ». Media Farmasi 14, no 2 (25 octobre 2018) : 72. http://dx.doi.org/10.32382/mf.v14i2.613.

Texte intégral
Résumé :
Perasan biji pinang telah lama digunakan oleh masyarakat secara empiris untuk mencegah karies gigi tetapi belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan hal tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dari perasan Biji Pinang (Areca catechu L.) terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dengan mengukur diameter zona hambat. Perasan Biji Pinang dibuat dengan juicer dan diuji secara difusi cakram dengan menggunakan medium Nutrient Agar. Hasil pengujian diperoleh diameter rata-rata daya hambat yaitu perasan Biji Pinang 100% 18 mm, kontrol positif 13 mm dan kontrol negatif tidak memiliki daya hambat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perasan Biji Pinang memiliki aktivitas lebih besar terhadap Streptococcus mutans dibanding Kontrol positif dan kontrol negatif. ( p<0,05 )
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
15

Tivani, Inur, et Wilda Amananti. « Uji Efektivitas Antifungi Perasan Daun Turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) terhadap Jamur Candida albicans ». PHARMACY : Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) 17, no 1 (8 juillet 2020) : 35. http://dx.doi.org/10.30595/pharmacy.v17i1.5867.

Texte intégral
Résumé :
Penyebab keputihan salah satunya yaitu jamur Candida albicans. Daun turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) memiliki kandungan saponin yang lebih tinggi dibandingkan dengan bagian tangkai dan bijinya. Saponin dikenal sebagai antibakteri dan antimikroba. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pada konsentrasi berapa perasan daun turi paling efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Populasi dalam penelitian ini adalah daun turi yang diambil dari persawahan daerah Talang. Daun turi yang diperoleh selanjutnya dibuat perasan dengan cara memeras daun tersebut menggunakan blender agar diperoleh air kemudian diencerkan dengan menggunakan akuades. Perasan daun turi dibuat dengan konsentrasi 5, 15, dan 25%. Medium pembiakan jamur Candida albicans menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA). Penelitian ini menggunakan dua medium PDA yaitu medium padat dan medium cair. Uji efektivitas antifungi menggunakan metode difusi sumuran. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perasan daun turi dengan konsentrasi 5% memiliki luas daerah hambat sebesar 94,16±56,37 mm2, konsentrasi 15% memiliki luas daerah hambat 227,24±101,91 mm2,sedangkan perasan daun turi 25% memiliki luas daerah hambat 329,94 ±133,52 mm2. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perasan daun turi yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans yaitu perasan daun turi dengan konsentrasi 25%.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
16

Yanti, R. S. A, Syarifah Nurul, Veren Evelyn Chandra et Vanesa -. « Kajian Metabolit Sekunder dalam Air Perasan Jeruk Sambal (Citrus microcarpa Bunge) yang Berasal dari Desa Kalimas, Kalimantan Barat ». Journal of Pharmaceutical And Sciences 4, no 2 (31 décembre 2021) : 105–10. http://dx.doi.org/10.36490/journal-jps.com.v4i2.66.

Texte intégral
Résumé :
Jeruk sambal (Citrus microcarpa Bunge) merupakan tanaman yang dikenal luas oleh masyarakat Kalimantan Barat yang berpotensi mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kandung senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam air perasan buah jeruk sambal dari Desa Kalimas, Kalimantan Barat. Penelitian diawali dengan pembuatan air perasan jeruk sambal dilakukan dengan mencuci buah jeruk sambal dibawah air mengalir dan dikeringkan. Kemudian buah jeruk sambal dipotong menjadi dua bagian, diperas secara manual menggunakan tangan yang telah memakai sarung tangan steril, dan disaring sebanyak dua kali menggunakan penyaring plastik serta kertas saring steril ke dalam botol kaca. Skrining fitokimia air perasan jeruk sambal dilakukan secara kualitatif. Hasil skrining fitokimia menunjukkan air perasan jeruk sambal mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan saponin Kandungan metabolit sekunder terbanyak pada air perasan jeruk sambal adalah saponin (+++). Sedangkan pengujian steroid dan terpenoid didapati hasil negatif. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa air perasan jeruk sambal mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan saponin.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
17

Castriani, Sergio Eduardo. « CLÁUDIO PERANI ». Cadernos do CEAS : Revista crítica de humanidades, no 244 (20 septembre 2018) : 363. http://dx.doi.org/10.25247/2447-861x.2018.n244.p345-346.

Texte intégral
Résumé :
Há dez anos, passava por Manaus, quando soube da morte, aos setenta e seis anos, do Pe. Cláudio Perani, jesuíta que eu conhecia das Assembleias do Regional Norte I da Conferência Nacional dos Bispos do Brasil. Desde a primeira vez que o vi, fiquei impressionado. Homem culto, sóbrio, radical em suas colocações, comprometido com os pobres e com os movimentos de libertação, sonhador e cheio de esperança, tinha um olhar que transmitia paz e ternura. Aos poucos, fui conhecendo sua biografia e suas convicções teológicas. Quando veio para Manaus, para ser o primeiro superior do grupo de jesuítas que aqui se instalara, já tinha um histórico de compromisso com os pobres que o tinha levado a ser perseguido pela ditadura militar. Continue lendo no PDF...
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
18

Zuniarto, Ahmad Azrul, O. Ahmad Mundzir et Nur Afifah Maulida. « Uji Formulasi dan Kemasan Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) ». Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia 6, no 10 (20 octobre 2021) : 4845. http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i10.4346.

Texte intégral
Résumé :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dapat dijadikan serbuk instan, untuk mengetahui formulasi serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) memenuhi evaluasi sediaan, untuk mengetahui formulasi serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) memenuhi stabilitas sediaan dan untuk mengetahui jenis kemasan serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang disukai oleh panelis. Metode yang digunakan dalam penelitian serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) adalah metode foam mat drying dengan penambahan maltodekstrin konsentrasi 20%, 25% dan 30%. Evaluasi sediaan serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifoliai) yang dilakukan meliputi pemeriksaan kadar air, pemeriksaan kadar abu, uji waktu larut, uji waktu alir dan serbuk diam, uji organoleptis dan uji hedonik serbuk. Pada uji stabilitas menggunakan metode uji dipercepat suhu 0º, 25º dan 40º selama 1 bulan. Uji hedonik kemasan dilakukan pada dua jenis kemasan berbeda yaitu kemasan alumunium foil dan plastik klip. Hasil evaluasi dan stabilitas serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) memenuhi persyaratan sediaan serbuk, untuk skor tertinggi uji hedonik serbuk yang diberikan oleh panelis yaitu terdapat pada formula 1 dengan penambahan konsentrasi maltodekstrin 20%. Sedangkan jenis kemasan yang disukai oleh panelis adalah kemasan alumunium foil
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
19

Puspitasari, Anita dwi. « AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PERASAN JERUK MANIS (Citrus sinensis) DAN JERUK PURUT (Citrus hystrix) MENGGUNAKAN METODE ABTS ». Majalah Farmasi dan Farmakologi 23, no 2 (18 novembre 2019) : 48–51. http://dx.doi.org/10.20956/mff.v23i2.6978.

Texte intégral
Résumé :
Tubuh membutuhkan antioksidan untuk menangkal bahaya radikal bebas yang berpengaruh terhadap kesehatan. Antioksidan dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit degenaratif dan penyakit lainnya. Buah jeruk manis (Citrus sinensis) dan Buah jeruk purut (Citrus hystrix) mengandung senyawa flavonoid dan vitamin C sehingga berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan perasan jeruk manis dan jeruk purut dengan metode ABTS (2,2-Azinobis(3-ethylbenzothiazoline)-6-sulfonic acid).Buah jeruk manis dan jeruk purut dicuci bersih dan diperas sehingga dihasilkan perasan jeruk manis dan jeruk purut. Perasan jeruk manis dan jeruk purut diidentifikasi kandungan senyawa flavonoidnya dengan serbuk magnesium dan HCl pekat sebagai pereaksi dan kandungan vitamin Cnya dengan pereaksi benedict. Pengukuran aktivitas antioksidan pada perasan jeruk manis dan jeruk purut dengan metode ABTS dilakukan menggunakan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang maksimum 753,2 nm, operating time 30 menit dan vitamin C sebagai kontrol positif.Hasil identifikasi kualitatif menunjukkan bahwa perasan jeruk manis dan jeruk purut mengandung senyawa flavonoid dan vitamin C yang keduanya ditandai dengan perubahan warna dari kuning menjadi jingga. Perasan jeruk manis memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50sebesar 71,34±0,69 ppm, jeruk purut sebesar 67,92±1,75 ppm dan vitamin C sebesar 7,25±0,02 ppm. Perasan jeruk manis dan jeruk purut termasuk antioksidan kuat jika dibandingkan dengan vitamin C.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
20

Andi, Kiki Riski Amelia, Nur Mita et Niken Indriyanti. « Interaksi Metformin dan Perasan Jahe Terhadap Kadar Glukosa Darah dan Organ Mencit Diabetes ». Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 10 (31 octobre 2019) : 38–43. http://dx.doi.org/10.25026/mpc.v10i1.344.

Texte intégral
Résumé :
Metformin dengan jahe ketika digunakan bersamaan efek antidiabetes yang dimiliki keduanya bekerja secara sinergis dalam menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat interaksi yang terjadi akibat penggunaan perasan jahe dan metformin yang dilihat dari perubahan kadar glukosa darah dan organ mencit diabetes. Mencit diabetes yang telah diinduksi alloksan dibagi menjadi enam kelompok dan diobati dengan metformin, perasan jahe, kombinasi perasan jahe dan metformin 1x1 dan kombinasi perasan jahe dan metformin 2x1 selama empat hari. Kadar glukosa darah di ukur sebelum dan sesudah pengobatan selama empat hari berturut-turut. Data berat badan yang didapatkan menunjukkan terjadi penurunan berat badan namun tidak signifikan (p>0,05) Nilai signifikansi perubahan kadar glukosa darah saat dianalisis menunjukkan perbedaan signifikan dengan nilai (p<0,05). Untuk, index organ hati dan lambung yang diberi perlakuan terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai (p<0,05). Degenerasi pada sel hepar berkurang saat diobati dengan perasan jahe, maupun kombinasi perasan jahe dengan metformin. Penggunaan jahe dengan metformin sekali sehari dapat menurunkan kadar glukosa darah tanpa menimbulkan resiko hipoglikemik dan degenerasi sel hepar.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
21

Selvia, Intan Dery, Kornialia Kornialia et Yenita Alamsyah. « PERBEDAAN SKOR PLAK PEMAKAI PERANTI ORTODONTI CEKAT ANTARA MAHASISWA FKG DENGAN MAHASISWA FK UNIVERSITAS BAITURRAHMAH ANGKATAN 2011-2014 ». B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah 3, no 2 (17 janvier 2019) : 111–16. http://dx.doi.org/10.33854/jbdjbd.65.

Texte intégral
Résumé :
Peranti ortodonti cekat saat ini sudah banyak digunakan di masyarakat luas. Masyarakat sering tidak menyadari resiko dari penggunaan peranti ortodonti cekat. Peranti ortodonti cekat memiliki bentuk yang rumit sehingga mempermudah melekatnya plak lebih lama dan dapat meningkatkan risiko karies, gingivitis, dan kemungkinan terjadi penyakit periodontal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat perbedaan skor plak pemakaian peranti ortodonti cekat antara mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi dengan mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2011-2014 Universitas Baiturrahmah. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 80. Sampel berjumlah 44 orang yang terdiri dari 22 mahasiswa fakultas kedokteran dan 22 mahasiswa fakultas kedokteran gigi. Analisis data dilakukan dengan uji Independent T-test. Hasil penelitian menunjukkan nilai p=0,200>0,05, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan skor plak pemakaian peranti ortodonti cekat antara mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi dengan mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2011-2014 Universitas Baiturrahmah. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa fakultas kedokteran maupun mahasiswa kedokteran gigi tidak menunjukkan perbedaan skor plak pada pemakaian peranti ortodonti cekat.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
22

Rakhmansyah, Aditya, Warsono Sarengat et Teysar Adi Sarjana. « Pengaruh Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantiifiolia) Dalam Air Minum Terhadap Tampilan Karkas Ayam Broiler ». Jurnal Sain Peternakan Indonesia 14, no 3 (30 septembre 2019) : 292–97. http://dx.doi.org/10.31186/jspi.id.14.3.292-297.

Texte intégral
Résumé :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambah air perasan jeruk nipis terhadap tampilan karkas ayam broiler. Materi yang digunakan yaitu 90 ekor day old chick (DOC) broiler dengan bobot rata-rata sebesar 38±0,1g. Rancangan yang digunakan pada penilitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) 3 perlakuan dengan 6 ulangan. Perlakuan mulai diterapkan pada umur 21 hari. air minum ayam broiler terdiri dari T0 (air minum tanpa tambahan perasan jeruk nipis), T1 (air minum yang ditambah 0,5% perasan jeruk nipis), dan T2 (air minum yang ditambah 1% perasan jeruk nipis). Parameter yang diukur bobot potong, persentase karkas, potongan komersial dan lemak abdominal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan perasan jeruk nipis sampai 1% dalam air minum tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tampilan karkas meliputi bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas namun mampu menurukan persentase lemak abdominal secara signifikan pada penambahan 1%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan air perasan jeruk nipis pada level 1% mampu menurunkan lemak abdominal tanpa mempengaruhi tampilan karkasnya.Kata kunci: jeruk nipis, broiler, tampilan karkas, lemak abdominal
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
23

Sandra, Sandra, et Yusri Yusri. « Desain dan Pabrikasi Mesin Ekstraksi Santan Menggunakan Dongkrak Elektrik ». Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem 9, no 3 (1 décembre 2021) : 247–53. http://dx.doi.org/10.21776/ub.jkptb.2021.009.03.06.

Texte intégral
Résumé :
Santan meduduki tempat keduan setelah kopra, dalam hal pemafaatan kelapa sebagai bahan pangan. Santan diambil dari proses ekstraksi daging buah kelapa segar dengan cara diperas, baik manual maupun mekanis, keuntungan pemerasan santan secara mekanis adalah waktu lebih cepat dan santan yang dihasilkan lebih banyak. Penelitian ini bertujuan untuk merancang mesin peras santan sistem pres menggunakan dongkrak elektrik dan membandingkannya dengan pemerasan santan secara manual. Metode penelitian ini dimulai dengan tahap perancangan, perakitan mesin ekstraksi dan pengujian mesin. Mesin yang dirancang dengan kapasitas 3 kg. dari perhitungan diperlukan volume sebesar 9.04liter, maka dirancang diameter (d) 24 cm dan tinggi (t) 20 cm sedangkan silinder luar yang berfungsi untuk menampung santan hasil perasan dimensinya d × t adalah 30 × 22 cm. Hasil pengujian mesin didapat waktu yang dibutuhkan setengah dari pemerasan secara manual (25 : 12) dan santan yang diperoleh lebih dari dua kali lipatnya manual (497 : 208). Pengujian dengan penambahan air maka santan yang dihasilakan lebih banyak dari pada dengan cara manual. Efisiensi pemerasan menggunakan mesin lebih tinggi bila dibandingkan dengan manual, kesimpulannya santan yang dihasilkan lebih banyak bila menggunakan mesin dengan waktu yang lebih efisien bila dibandingkan manual.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
24

Ahmad, Ahmad, et Hanny Siti Nuraeni. « UJI DAYA HAMBAT AIR PERASAN DAUN KATUK TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STREPTOCOCCUS PYOGENES SECARA INVITRO ». Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) 2, no 1 (30 avril 2015) : 96–103. http://dx.doi.org/10.36743/medikes.v2i1.144.

Texte intégral
Résumé :
Penggunaan tanaman obat didasarkan pada kepercayaan dan pengalaman yang diturunkan dari generasi ke generasi yang bersifat pengetahuan tradisional. Daun katuk (Sauropus androgunus) merupakan salah satu tanaman obat yang bersifat sebagai antikuman dan antiprotozoa karena mengandung zat aktif diantaranya flavonoid dan tanin. Telah dilakukan penelitian mengenai daya hambat air perasan daun katuk (Sauropus androgunus) terhadap bakteri Streptococcus pyogenes dengan variasi konsentrasi dan waktu kontak tertentu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa konsentrasi terendah air perasan daun katuk dalam menghambat Streptococcus pyogenes. Metode dalam penelitian ini adalah dilusi, yaitu variasi konsentrasi air perasan daun katuk sebanyak 5 mL dikontakkan dengan strain murni Streptococcus pyogenes sebanyak 0,1 mL dengan kerapatan 1,5x108/mL dengan variasi waktu kontak yang berbeda kemudian digores pada media Agar Darah (AD). Pengamatan dilakukan dengan melihat ada tidaknya pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes pada media AD. Uji penelitian menggunakan air perasan daun katuk dengan variasi konsentrasi 25%,50%, 75%, dan 100% dengan waktu kontak 30, 60 dan 90 menit. Hasil Uji Penelitian pada air perasan daun katuk adalah hasilnya tidak dapat menghambat bakteri Streptococcus pyogenes pada konsentrasi 25%,50%, 75%, dan 100% dengan waktu kontak 30, 60 dan 90 menit. Berdasarkan hal tersebut, maka uji penelitian menggunakan air perasan daun katuk dengan variasi konsentrasi 25%,50%, 75%, dan 100% dengan waktu kontak 30, 60 dan 90 menit. Kesimpulan penelitian ini adah air perasan daun katuk tidak menghambat Streptococcus pyogenes.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
25

Dwipyana, I. Kadek, I. Nyoman Gede Sugiartha et Diah Gayatri Sudibya. « Penyelesaian Sengketa Tapal Batas Antara Desa Jasri dengan Desa Perasi Melalui Upaya Mediasi ». Jurnal Preferensi Hukum 3, no 1 (27 février 2022) : 177–82. http://dx.doi.org/10.22225/jph.3.1.4680.177-182.

Texte intégral
Résumé :
There are still many border disputes that occur in Bali, especially in Karangasem Regency, which involves two neighboring villages, namely the Jasri Traditional Village and the Perasi Traditional Village. This is based on legal uncertainty related to existing boundaries and also because of social factors between community relations that cause conflict problems. The purposes of this study are to reveal the factors that cause boundary disputes between Jasri Traditional Villages and Perasi Traditional Villages and to resolve border disputes between Jasri Traditional Villages and Perasi Traditional Villages. This research is an empirical legal research with a sociological approach. Data collection techniques were carried out by interview and literature study. Sources of legal materials used are primary and secondary legal sources. In analyzing the data, the researcher used flow model analysis techniques. The results of the study reveal that with the existence of Law Number 30 of 1999 concerning Arbitration, Permendagri Number 45 of 2016 concerning Guidelines for Establishing and Affirming Village Boundaries and Supreme Court Regulation Number 1 of 2016 concerning Mediation Procedures in Courts, both parties need to know so that their rights rights and obligations are not violated according to existing regulations.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
26

Puspitasari, Anita Dwi, Emy Susanti et Ana Khustiana. « AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR VITAMIN C PERASAN DAGING BUAH LEMON (Citrus limon (L.) Osbeck) MENGGUNAKAN METODE ABTS ». Jurnal Ilmiah Teknosains 5, no 2 (3 février 2020) : 99. http://dx.doi.org/10.26877/jitek.v5i2.4591.

Texte intégral
Résumé :
Buah lemon (Citrus limon) diketahui mengandung senyawa vitamin C yang dapat berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan penetapan kadar vitamin C pada perasan daging buah lemon (Citrus limon (L.) Osbeck) menggunakan metode ABTS.Daging buah lemon diperas dan diambil sarinya sehingga diperoleh perasan daging buah lemon. Perasan daging buah lemon diuji aktivitas antioksidan menggunakan metode ABTS dengan spektrofotometri visibel pada panjang gelombang maksimum 730,6 nm sehingga diperoleh nilai IC50 yang kemudian dianalisis menggunakan persamaan regresi linier (Y=Bx+A). Identifikasi adanya senyawa vitamin C menggunakan pereaksi KMnO4 dan penetapan kadar vitamin C menggunakan metode spektrofotometri UV.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasan daging buah lemon memiliki aktivitas antioksidan yang kuat karena berada pada rentang 50 – 100 ppm yaitu nilai IC50 sebesar 76,83 ppm, pembanding vitamin C memiliki nilai IC50 sebesar 7,81 ppm, perasan daging buah lemon mengandung senyawa vitamin C dengan kadar vitamin C sebesar 0,66 mg/g sampel.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
27

Bisri Tujang. « INTENSITAS PENGARUH PERIWAYATAN PERAWI PROPAGANDIS TASYAYYU’, SYI’AH DAN RAFIDAH TERHADAP AJARAN SYI’AH ATAU SUNNI (Studi Analisis Terhadap Riwayat Perawi-perawi Dalam Shahih Muslim) ». Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah 5, no 1 (20 novembre 2017) : 1–56. http://dx.doi.org/10.37397/almajaalis.v5i1.85.

Texte intégral
Résumé :
Perilaku bid’ah seperti, Tasyayyu’, Syi’ah atau Rafidah merupakan salah satu sebab yang mengganggu dan merusak ‘adalah (kredibilitas) seorang perawi hadis. Hal itu karena seorang mubtadi’ (pelaku bid’ah) dikatakan telah meyakini atau melakukan perilaku yang dikategorikan telah menyelisihi ajaran Islam yang murni dari Nabi, walaupun perawi tersebut adalah rijal al-sanad imam Muslim dalam S{ahi>h beliau. Unsur penyelisihan tersebut, lebih dikhawatirkan jika perawi mubtadi’ adalah seorang da’iyah (propagandis kepada sektenya). Maka sejauh manakah tingkat pengaruh periwayatan perawi mubtadi’ khususnya Tasyayyu’, Syi’ah atau Ra>fid}ah apalagi propagandis terhadap ajaran sektenya sendiri untuk merusak ajaran Islam? Apakah ada pengaruh ajaran perawi mubtadi’ Syi’ah terhadap tipologi pemikiran imam Muslim pada tema-tema hadis yang beliau buat?. Pada penelitian ini penulis berusaha menelusuri para perawi mubtadi’ yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar sebagai perawi yang dipakai oleh Muslim dalam kitab Sahih beliau, terkhusus pada perawi yang berpemahaman Syi’ah, Tasyayyu’ dan Ra>fidah dalam karya beliau “Taqrib al-Tahdzib” dan “Tahdzib al-Tahdzib” disertai riwayat-riwayat mereka untuk kemudian dianalisis. Penulis akhirnya berkesimpulan bahwa pada riwayat-riwayat para perawi propagandis berpemahaman Tasyayyu’, Syi’ah dan Ra>fid}ah tidak ada pengaruhnya kepada pemahaman imam Muslim dalam membuat tema-tema kajian yang beliau kehendaki. Demikian juga tidak ada pengaruh yang hendak disampaikan oleh perawi-perawi tersebut untuk merusak pemahaman umat Islam, ahlussunah waljamaah.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
28

Pertiwi, Reza, Petri Siti Khodijah, Mifta Violina Aniza, Noval Kurniawati, Eni Kurniati, Dian Handayani, Dian Fita Lestari et Doni Notriawan. « Pengaruh Pemberian Perasan Lobak Putih (Raphanus sativus L.) dan Bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) terhadap Kadar Glukosa Darah pada Mencit Model Diabetes ». Jurnal Farmasi Sains dan Terapan 9, no 1 (février 2022) : 30–34. http://dx.doi.org/10.33508/jfst.v9i1.3027.

Texte intégral
Résumé :
Kadar glukosa darah adalah jumlah kandungan glukosa yang ada pada plasma darah. Pengukuran kadar glukosa darah puasa merupakan salah satu metode untuk mengidentifikasi penyakit diabetes melitus pada seseorang. Bengkuang memiliki serat larut air yang dapat memperlambat absorpsi glukosa sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Lobak putih memiliki kesamaan jenis dengan bengkuang yaitu merupakan jenis tanaman umbi yang diharapkan memiliki efek yang sama dalam menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian perasan lobak putih dan bengkuang terhadap kadar glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan sebagai model diabetes. Mencit dibagi menjadi 8 kelompok dengan pembagian secara random dan dipuasakan selama 8 jam, pada hari ke–0 diukur kadar glukosa darahnya sebagai kadar glukosa darah awal. Kelompok I sebagai kontrol normal yang tidak diberi induksi aloksan dan diberi aquades. Pada kelompok II-VI, mencit diinduksi aloksan dengan dosis 200 mg/kg BB secara intraperitoneal. Setelah aloksan diinduksikan, diukur kadar glukosa darah mencit pada hari ke-3. Setelah didapati kadar glukosa darah mencit yang tinggi, kelompok mencit II diberi aquades, kelompok III diberi glibenklamid 0,013 mg/20 gBB mencit, kelompok IV diberi perasan lobak putih 0,1 ml/20 gBB, kelompok V diberi perasan lobak putih dan bengkuang 2:1, kelompok VI diberi perasan lobak putih dan bengkuang 1:1, kelompok VII diberi perasan lobak putih dan bengkuang 1:2, kelompok VIII diberi perasan bengkuang 0,1 ml/20 gBB. Pemberian perasan lobak putih dan bengkuang dapat menurunkan kadar glukosa darah.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
29

Sari, Evi Puspita, et Novitasari Novitasari. « UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI MADU DENGAN AIR PERASAN JERUK LEMON (Citrus Limon (L.) Burm. f.) DIBANDING SEDIAAN TUNGGALNYA TERHADAP BAKTERIStreptococcus pyogenes SECARA In Vitro ». Jurnal Insan Cendekia 9, no 2 (22 novembre 2022) : 102–12. http://dx.doi.org/10.35874/jic.v9i2.1082.

Texte intégral
Résumé :
Latar belakang: Faringitis merupakan suatu penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pyogenes dan menjadi salah satu penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di Indonesia yang hampir pernah dialami oleh setiap individu. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan berlebihan dapat menyebabkan bakteri resisten (kebal) terhadap antibiotik Madu mengandung zat yang berguna untuk membunuh bakteri patogen penyebab penyakit infeksi. Senyawa bioaktif yang terkandung dalam lemon masing-masing memiliki sifat antibakteri.Tujuan :Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas antibakteri kombinasi madu dan air perasan jeruk lemon dibandingkan sediaan tunggal madu dan sediaan tunggal air perasan jeruk lemon. Metode:Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan post test control group design. Perlakuan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol positif, kontrol negatif, kelompok madu, kelompok air perasan jeruk lemon serta kombinasi madu dengan air perasan jeruk lemon. Peilaian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan menentukan zona hambat yang terbentuk di sekitar disk. Hasil pengukuran diameter zona hambat selajutnya dianalisa mengguakan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Post hoc. Hasil: Perlakuan kombinasi madu dengan air perasan jeruk lemon memiliki rerata zona hambat yang lebih besar jika dibandingkan kelompok sediaan tunggal madu maupun sediaan tunggal air perasan jeruk lemon. Hasil uji Kruskal Wallis didapatkan nilai sig 0.000 (p <0.05), yang berarti terdapat perbedaan bermakna efek setiap kelompok perlakuan terhadap diameter zona hambat yang terbentuk. Kesimpulan : Kombinasi madu dengan air perasan jeruk lemon lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus pyogenes dibanding sediaan tunggalnya.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
30

Davit Nugraha, Anna L. Yusuf, Veri Nugraha, Panji Wahlanto et Marlina Indriastuti. « AKTIVITAS ANTIBAKTERI AIR PERASAN BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus ». Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian 7, no 4 (18 octobre 2022) : 847–52. http://dx.doi.org/10.37874/ms.v7i4.470.

Texte intégral
Résumé :
Bakteri Staphylococus aureus merupakan bakteri patogen dan dapat menyebabkan infeksi mulai dari infeksi kulit ringan sampai dengan infeksi sistemik. Sebagian besar pada awal mulanya Staphylococus aureus peka terhadap penisilin, namun setelah meluasnya penggunaan penisilin ditemukan 65% sampai 85% Staphylococus aureus menghasilkan beta laktamase sehingga menjadi resisten terhadap penisilin G. Hal tersebut diatas mendorong pengobatan alternatif yang aman dan tidak menimbulkan resistensi untuk menanggulangi infeksi bakteri Staphylococus aureus. Perasan buah pepaya sering terdengar penggunaan dimasyarakat untuk pengobatan jerawat secara turun temurun, ini dimungkinkan perasan buah pepaya mempunyai efek anti bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan daya hambat air perasan buah papaya (Carica Papaya L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode pengujian daya hambat pada air perasan buah papaya menggunakan metode difusi agar dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%. Air perasan buah pepaya pada penelitian ini mempunyai kemampuan daya hambat yang sedang terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, serta konsentrasi yang paling efektif sebesar 60%.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
31

Indrasari, Welas, et Hari Rudijanto IW. « PENGARUH PERASAN DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides) SEBAGAI REPELLENT TERHADAP DAYA HINGGAP NYAMUK Aedes aegypti DI LOKA LITBANG P2B2 CIAMIS TAHUN 2015 ». Buletin Keslingmas 34, no 4 (31 décembre 2015) : 262–65. http://dx.doi.org/10.31983/keslingmas.v34i4.3042.

Texte intégral
Résumé :
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia menjadi masalah kesehatan masyarakat dan merupakanpenyakit endemis hampir di seluruh provinsi. Salah satu alternatif yang berpotensi untuk mengendalikan populasivektor nyamuk Aedes aegypti adalah menggunakan insektisida. Daun babadotan mengandung saponin, flavanoid,fenol dan minyak atsiri sehingga dapat dijadikan sebagai insektisida alami. Tujuan penelitian ini adalahmenghitung konsentrasi perasan daun babadotan(Ageratum conyzoides) yang paling efektif sebagai repellentnyamuk Aedes aegypti. Metode dalam penelitian ini adalah true experimental (eksperimen sesungguhnya) dan datadi analisis menggunakan anova dan post hoc test.Hasil penelitian perasan daun babadotan (Ageratum conyzoides)menunjukan terdapat perbedaan jumlah nyamuk yang hinggap pada berbagai konsentrasi, konsentrasi 100% padajam kedua mempunyai daya proteksi sebesar 96,96% dan nilai signifikasi 0,000 (0,005) yang berarti terdapatperbedaan jumlah nyamuk hinggap pada berbagai konsentrasi perasan yang digunakan.Berdasarkan hasil tersebut,terlihat bahwa perasan daun babadotan (Ageratum conyzoides) dapat digunakan sebagai penolak nyamuk Aedesaegypti. Di sarankan untuk peneliti selanjutnya melakukan uji lanjutan seperti repellent perasan babadotan digantimenjadi ekstrak dan hanya menguji efektifitas kandungan minyak atsiri sebagai daya tolak nyamuk.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
32

Basuki, Herlina Argantari, Erwin Samsul et Rolan Rusli. « Uji Aktivitas Anthelmintik Perasan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) Secara In Vivo ». Jurnal Sains dan Kesehatan 3, no 6 (31 décembre 2021) : 801–6. http://dx.doi.org/10.25026/jsk.v3i6.710.

Texte intégral
Résumé :
Mengkudu (Morinda citrifolia) merupakan salah satu tanaman yang dipercaya oleh masyarakat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Salah satu manfaat dari buah mengkudu yaitu sebagai obat cacing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas anthelmintik pada perasan buah mengkudu dan mengetahui konsentrasi efektif dalam membunuh cacing secara in vivo. Hasil pengujian menunjukkan adanya aktivitas anthelmintik pada perasan buah mengkudu secara in vivo yang dibuktikan dengan menggunakan uji One Way ANOVA yang dimana tidak ada perbedaan signifikan (p>0,05) antara variasi konsentrasi perasan buah mengkudu dengan kontrol positif yaitu pirantel pamoat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa konsentrasi perasan buah mengkudu yang paling efektif dalam membunuh cacing yaitu terdapat pada konsentrasi 75% dan 100% dilihat dari rasio kematian cacing.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
33

Kahfi, Muhammad Syaiful, Desi Aryani et Frida Octavia Purnomo. « VARIASI KONSENTRASI AIR PERASAN JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIFOLIA SWINGLE) SEBAGAI PENGGANTI KOMPOSISI LARUTAN TURK UNTUK HITUNG JUMLAH LEUKOSIT DI LABORATORIUM RS HASANAH GRAHA AFIAH ». Jurnal Kesehatan Tambusai 3, no 1 (18 mars 2022) : 113–19. http://dx.doi.org/10.31004/jkt.v3i1.3875.

Texte intégral
Résumé :
Larutan Turk memiliki komposisi salah satunya yaitu asam asetat glasial. Jeruk Nipis (C. aurantifolia S.) adalah jenis citrus yang mempunyai kandungan asam sitrat dengan pH 2,0. Kedua bahan itu adalah asam lemah yang mampu melisiskan sel darah selain leukosit. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen, dengan populasi 35 pasien di Laboratorium RS Hasanah Graha Afiah. Hasil dari penelitian ini didapat persamaan pada hubungan antara variasi konsentrasi air perasan jeruk nipis 1 % dengan larutan Turk yaitu dengan nilai R Square = 0,8977, hubungan antara variasi konsentrasi air perasan jeruk nipis 2 % dengan larutan Turk yaitu dengan nilai R Square = 0,9978, pada hubungan antara variasi konsentrasi air perasan jeruk nipis 3 % dengan larutan Turk yaitu dengan nilai R Square = 0,9109, pada hubungan antara variasi konsentrasi air perasan jeruk nipis 4 % dengan larutan Turk yaitu dengan nilai R Square = 0,7005, pada hubungan antara variasi konsentrasi air perasan jeruk nipis 5 % dengan larutan Turk yaitu dengan nilai R Square = 0,4492. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa variasi konsentrasi air perasan jeruk nipis mampu digunakan sebagai pengganti komposisi larutan Turk. Pada penelitian ini variasi konsentrasi 2% adalah konsentrasi paling efektif dibandingkan dengan variasi konsentrasi yang lain, karena hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan hasil yang diperoleh oleh dari larutan kontrol (larutan Turk).
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
34

Sulistyani, Nunung, Tiya Kumalasari et Barinta Widaryanti. « PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PERASAN JERUK NIPIS PADA PERTUMBUHAN Staphylococus aureus ». Jurnal Medika 7, no 1 (27 juin 2022) : 9–15. http://dx.doi.org/10.53861/jmed.v7i1.280.

Texte intégral
Résumé :
Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang ditemukan pada kulit, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Infeksi Staphylococcus aureus dapat diobati dengan pemberian antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik dapat menyebabkan hipersensitivitas. Upaya untuk menghindari hipersensitivitas antibiotik yaitu dengan cara pemanfaatan tanaman sebagai alternatif antibiotik. Tanaman yang digunakan untuk pengobatan salah satunya adalah jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh berbagai konsentrasi perasan jeruk nipis pada pertumbuhan Staphylococcus aureus. Parameter pertumbuhan Staphylococcus aureus ditetapkan dengan menghitung jumlah koloni menggunakan metode hitung cawan (plate count) setelah pemberian perasan jeruk nipis pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan berbagai konsentrasi perasan jeruk nipis berpengaruh pada jumlah koloni Staphylococcus aureus. Perasan jeruk nipis konsentrasi 75% efektif dalam menurunkan jumlah koloni Staphylococcus aureus.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
35

Olviana, Olviana, Miswan Miswan et Finta Amalinda. « PERBANDINGAN AIR PERASAN DAUN SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA NEES) DAN SERAI (ANDROPOGON NARDUS) SEBAGAI DAYA TOLAK NYAMUK AEDES AEGYPTI ». PROMOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat 7, no 1 (20 novembre 2017) : 27. http://dx.doi.org/10.31934/promotif.v7i1.23.

Texte intégral
Résumé :
Nyamuk Aedes aegypti merupakan serangga vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang berkembang biak pada pemukiman manusia. Penanggulangan dan pencegahannya lebih banyak mengandalkan pada pemutusan rantai penularan melalui pengendalian A.aegypti yang berperan sebagai vektor penular DBD. Penelitian ini bertujuan untuk Perbandingan Air Perasan Daun Sambiloto (Andrographis paniculata nees) Dan Serai (Andropogon nardus) Sebagai Daya Tolak Nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah Eksprimen untuk membandingkan efektitas air perasan tanaman sambiloto (Andrographis paniculata nees) dan serai (Andropogon nardus) sebagai penolak nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini berlokasi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu dan telah dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil jumlah nyamuk yang hinggap pada tangan kanan yang telah diolesi air perasan sambiloto berjumlah 3 ekor nyamuk sedangkan pada tangan kiri yang telah diolesi air perasan serai berjumlah 23 ekor nyamuk. Dengan adanya penelitian ini diharapkan kepada masyarakat agar mampu membuat sendiri inteksida alami di rumah untuk mencegah terjadinya penyakit DBD yang di sebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kata Kunci: Perasan daun Sambiloto, daun Serai, Aedes aegypti.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
36

Citra K, Chintya, Angela Evelyna et Dahlia Sutanto. « Perbedaan Kekuatan Transversa Resin Akrilik Heat Cured yang Direndam pada Larutan Eeffervescent dan Perasan Daun Salam (Eugenia Polyantha Wight) ». SONDE (Sound of Dentistry) 2, no 1 (15 juillet 2019) : 12–23. http://dx.doi.org/10.28932/sod.v2i1.1789.

Texte intégral
Résumé :
Saat ini pembersih yang sering digunakan untuk membersihkan gigi tiruan sebagian lepasan adalah larutan effervescent dibantu dengan metode mekanik yaitu menyikat gigi tiruan menggunakan sikat gigi berbulu halus dan pasta gigi. Masalah dari metode pembersihan tersebut adalah dapat menurunkan kekuatan landasan gigi tiruannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perasan daun salam sebagai pembersih gigi tiruan terhadap kekuatan transversa resin akrilik heat cured. Spesimen akrilik berukuran 65 x 13 x 3.3 mm sebanyak 24 buah direndam dalam larutan effervescent dan perasan daun salam dengan variasi waktu yang berbeda 30 menit dan 8 jam selama 7 hari, lalu diuji kekuatan transversanya dengan Universal Testing Machine. Didapatkan perbedaan kekuatan transversa resin akrilik heat cured yang direndam larutan effervescent dan perasan daun salam, kelompok perasan daun salam 8 jam mengalami peningkatan kekuatan transversa secara signifikan sebesar -83.5 N lebih tinggi dibanding kelompok larutan effervescent 8 jam. Kandungan fenol ? 0.005% daun salam tidak menyebabkan difusi berlebihan pada resin akrilik. Kesimpulannya terdapat perbedaan kekuatan transversa resin akrilik heat cured yang direndam pada larutan effervescent dan perasan daun salam.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
37

Supal, Suhairun Nizam, et Maizatul Hayati Mohamad Yatim. « Kemahiran Meta Kognitif Kanak-Kanak dalam Penggunaan Perisian dan Peranti Input Tanpa Sentuhan Leap Motion ». Journal of ICT In Education 7, no 2 (6 juin 2020) : 1–13. http://dx.doi.org/10.37134/jictie.vol7.2.1.2020.

Texte intégral
Résumé :
Kemahiran metakognitif memainkan peranan penting bagi kanak-kanak untuk belajar bagaimana mengurus, mengawal dan memikirkan cara belajar. Artikel ini menerangkan kajian mengenai penggunaan peranti input tanpa sentuhan dalam mengembangkan kemahiran metakognitif kanak-kanak dalam persekitaran pembelajaran. Kajian ini menggunakan kajian kes deskriptif dengan seorang kanak-kanak berusia empat tahun menggunakan peranti tanpa sentuhan Leap Motion Controller dengan tiga jenis perisian aplikasi. Kajian ini mengikuti Model Meta Kognitif Pemantauan oleh Flavell yang merangkumi empat kelas fenomena dan hubungannya. Artikel ini menerangkan penemuan dari sesi temu ramah dengan tiga orang guru, rakaman video dan sesi pemerhatian berstruktur. Penemuan menunjukkan bahawa bukan sahaja tahap kemahiran metakognitif untuk kanak-kanak yang terpilih ini meningkat, ia juga menunjukkan peningkatan kemahiran motor halus. Penggunaan peranti input tanpa sentuhan mempunyai kaitan dengan pengalaman kanak-kanak, kesesuaian interaksi dan antara muka aplikasi, dan kemampuan kanak-kanak dalam berlatih dan mengaplikasikan isyarat dan gerakan jari dan tangan. Kesimpulannya, kanak-kanak ini bersedia menggunakan peranti input tanpa sentuhan untuk pembelajaran abad ke-21. Implikasinya, peranti input tanpa sentuhan boleh digunakan dalam aktiviti pembelajaran untuk mengembangkan kemahiran metakognitif dalam kalangan kanak-kanak generasi muda.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
38

Alit Wardana, Putu, I. Nyoman Arsana et Ni Luh Gede Sudaryati. « PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella thypi DAPAT DIHAMBAT DENGAN AIR REBUSAN DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TETAPI TIDAK DENGAN AIR PERASANNYA. » JURNAL WIDYA BIOLOGI 13, no 01 (30 juin 2022) : 55–63. http://dx.doi.org/10.32795/widyabiologi.v13i01.2903.

Texte intégral
Résumé :
Kemangi (Ocimum basilicum L) telah dimanfaatkan sebagai bahan obat untuk mengatasi berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat air rebusan dan perasan daun kemangi terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella thypi. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 12 kelompok perlakuan yaitu perasan daun kemangi konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100%, dan rebusan daun kemangi dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100%, ditambah dengan satu kontrol positif (chloramphenicol) dan satu kontrol negatif (aquades). Rebusan daun kemangi disiapkan dengan merebus 50g daun pada suhu 90oC selama 15 menit kemudian disaring, sedangkan perasan disiapkan dengan menghancurkan 50g daun dan airnya disaring. Daya hambat ditentukan dengan medote cakram disk pada media Muller-Hilton Agar yang telah diinokulasi S. thypi. Hasil penelitian menunjukkan rebusan daun kemangi pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100%, memiliki zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri S. thypi, berturut-turut sebasar 0 mm, 8.67± 0.881 mm, 11.67±0.333 mm, 12±0.577 mm, dan 13.33±0.333 mm, sedangkan air perasan tidak memiliki zona hambat. Kesimpulan, pertumbuhan bakteri S. thypi dapat dihambat dengan rebusan daun kemangi tetapi tidak dengan air perasan.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
39

Listiana, Lisna, Panji Wahlanto, Susan Sintia Ramadhani et Rian Ismail. « Penetapan Kadar Tanin Dalam Daun Mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr) Perasan Dan Rebusan Dengan Spektrofotometer UV-Vis ». Pharmacy Genius 1, no 1 (20 octobre 2022) : 62–73. http://dx.doi.org/10.56359/pharmgen.v1i01.152.

Texte intégral
Résumé :
ABSTRAK Pendahuluan: Tanin merupakan senyawa aktif Tujuan penelitian ini untuketabolit sekunder yang diketahui mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astringen, anti diare, anti bakteri dan antioksidan. Daun mangkokan mengandung senyawa alkaloid, tannin, saponin dan flavonoid. Tujuan: Tujuan penelitian ini untukMengetahui berapa besar kadar tanin yang terkandung dalam daun mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr) Perasan dan rebusan. Metode: Daun mangkokan di ekstraksi dengan perasan dan rebusan lalu diuji kualitatif dengan pereakasi FeCl3 lalu di identifikasi menggunakan metode spektrofotometer. Pengukuran absorbansi untuk mengetahui aktivitas Panjang gelombang maksimum yaitu 675 nm. Hasil: Berdasarkan hasil skrining fitokimia rebusan daun mangkokan dan perasan daun mangkokan mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu tanin ditandai dengan warna hijau kehitaman. Pada uji kuantitatif panjang gelombang maksimum asam galat dengan pelarut aquades yaitu 675 nm, sehingga diperoleh kurva baku asam galat adalah y = 0,1081x + 0,1352 dengan nilai r = 0,9903. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh kadar tanin metode rebusan daun mangkokan 0,38% ; 0,30% ; 0,29% dengan rata-rata 0.32%. Kesimpulan: metode perasan 0,86% ; 0,61% ; 0,52% dengan rata-rata 0.66%. Perbandingan dari kedua metode yang digunakan lebih tinggi senyawa tanin yang terkandung adalah pada metode perasan.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
40

Bisri Tujang. « INTENSITAS PENGARUH PERIWAYATAN PERAWI PROPAGANDIS TASYAYYU’, SYI’AH DAN RAFIDAH TERHADAP PEMAHAMAN BUKHARI ATAU SUNNI (Studi Analisis Terhadap Riwayat Perawi-perawi Sahih Bukhari) ». Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah 4, no 2 (20 mai 2017) : 1–42. http://dx.doi.org/10.37397/almajaalis.v4i2.84.

Texte intégral
Résumé :
Ulama ahli hadis menjelaskan bahwa pemahaman Tasyayyu’, Syi’ah atau Rafidah dalam konteks periwayatan hadis merupakan bagian dari perilaku-perilaku bid’ah. Perilaku bid’ah merupakan salah satu sebab yang mencoreng dan merusak ‘ada>lah (kredibilitas) seorang perawi hadis. Hal itu karena seorang mubtadi’ (pelaku bid’ah) dikatakan telah meyakini atau melakukan perilaku yang dikategorikan telah menyelisihi ajaran Islam yang murni dari Nabi. Unsur penyelisihan tersebut, lebih dikhawatirkan jika perawi mubtadi’ adalah seorang da’iyah (propagandis kepada sektenya). Deretan masalah yang diperdebatkan, diskursus periwayatan mubtadi’ propagandis masih menyisahkan pertanyaan besar bagi peneliti hadis, yaitu sejauh mana tingkat pengaruh periwayatan perawi mubtadi’ khususnya Tasyayyu’, Syi’ah atau Ra>fid}ah apalagi propagandis terhadap ajaran sektenya sendiri atau merusak ajaran Islam? Apakah ada pengaruh ajaran perawi mubtadi’ Syi’ah terhadap tipologi pemikiran imam Bukhari pada tema-tema hadis yang beliau buat?. Pada penelitian ini penulis berusaha menelusuri para perawi mubtadi’ yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar sebagai perawi yang dipakai oleh Bukhari dalam kitab Sahih beliau, terkhusus pada perawi yang berpemahaman Syi’ah, Tasyayyu’ dan Rafidah dalam karya beliau “Taqrib al-Tahdzib” dan “Tahdzib al-Tahdzib” disertai riwayat-riwayat mereka untuk kemudian dianalisis. Penulis akhirnya berkesimpulan bahwa pada riwayat-riwayat para perawi propagandis berpemahaman Tasyayyu’, Syi’ah dan Rafidah tidak ada pengaruhnya kepada pemahaman imam Bukhari dalam membuat tema-tema kajian yang beliau kehendaki. Demikian juga tidak ada pengaruh yang hendak disampaikan oleh perawi-perawi tersebut untuk merusak pemahaman umat Islam, ahlussunah waljamaah.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
41

Sahlan Zamaa, Muhammad, Chitra Dewi et Salma Salma. « Pengaruh Perasan Labu Siam terhadap Penurunan Tekanan Darah ». Jambura Nursing Journal 4, no 2 (25 juillet 2022) : 145–54. http://dx.doi.org/10.37311/jnj.v4i2.14182.

Texte intégral
Résumé :
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah distolik dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat. Untuk menurunkan tekanan darah, salah satunya dengan menggunakan terapi herbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh perasan labu siam terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di puskesmas Dongi. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Pre Experimental Design dengan menggunakan desain One Group Pre Test and Post Test. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Sampel pada penelitian ini adalah pasien lansia dengan dengan riwayat hipertensi berjumlah 40 responden. Hasil penelitian ini yang diukur adalah TD sistolik dan diastolik di dapatkan effect size dari intervensi perasan labu siam terhadap TD adalah 0.000. Dari hasil analisis dengan menggunakan uji repeated ANOVA yang didapat dari data pengukuran hari pertama dan ketiga diperoleh nilai p 0,00 pada ekstramitas kiri dan kanan Penurunan tekanan darah setelah minum perasan labu siam selama 5 hari berturut-turut mengalami penurunan sistolik 10 mmHg, dan diastolik 6 mmHg dibandingkan sebelum minum perasan labu siam. Simpulan dalam penelitian, bahwa Pemberian Perasan Labu Siam selama 5 hari dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan. Untuk selanjutnya, di sarankan kepada pihak Puskesmas Dongi untuk memberikan penyuluhan tentang Perasan Labu Siam atau menggunakan Labu Siam sebagai pengobatan alternatif non farmakologi kepada Masyarakat penderita hipertensi.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
42

Lina, Nur, Evi Puspita Sari et Inayatur Aini. « UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI AIR PERASAN WORTEL ( Daucus carota L . ) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans SECARA IN VITRO ». Jurnal Insan Cendekia 7, no 1 (9 mars 2020) : 40–45. http://dx.doi.org/10.35874/jic.v7i1.555.

Texte intégral
Résumé :
Pendahuluan Infeksi jamur Candida albicans pada mukosa mulut termasuk penyakit yang sering dijumpai di dunia menyerang pria dan wanita. Salah satu kandungan kimia pada wortel (Daucus carota L.) adalah minyak esensial, saponin dan flavonoid yang ketiganya mempunyai potensi sebagai antijamur. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi air perasan wortel (Daucus carota L.) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi yang digunakan adalah jamur Candida albicans. Sampel diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya Malang dengan teknik Purposive sampling. Wortel (Daucus carota L.) didapatkan dari Pasar Legi Jombang. Konsentarasi air perasan wortel (Daucus carota L.) yang digunakan adalah 5%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Setiap konsentrasi berisi 1 mL diamati selama 24 jam dengan menggunakan Observasi Laboratorium. Hasil Penelitian penelitian ini diperoleh dari air perasan wortel (Daucus carota L.) dengan konsentrasi 5%, 25%, 50%, 75% dan 100% terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Air perasan wortel (Daucus carota L.) tidak mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans pada konsentrasi rendah yaitu 5%, 25% dan 50% tetapi dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans pada konsentrasi tinggi yaitu 75% dan 100%. Kesimpulan Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa air perasan wortel hanya dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans pada konsentrasi tinggi yaitu 75% dan 100%. Saran peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengganti cara air perasan wortel dengan ektraksi wortel menggunakan metode analitik untuk mengetahui konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
43

Tjiptoningsih, Umi Ghoni. « UJI DAYA HAMBAT AIR PERASAN BUAH LEMON (CITRUS LIMON (L.) BURM. F.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI AGGREGATIBACTER ACTINOMYCETEMCOMITANS ». Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi 16, no 2 (23 février 2021) : 86–96. http://dx.doi.org/10.32509/jitekgi.v16i2.1100.

Texte intégral
Résumé :
Latar belakang: Sebanyak 74,1% masyarakat Indonesia mengalami penyakit periodonsium. Data ilmiah menegaskan peran Aggregatibacter actinomycetemcomitans sebagai bakteri patogen oportunistik yang menjadi faktor etiologi periodontitis agresif lokal. Air perasan buah lemon (Citrus limon (L.)Burm. f.) memiliki banyak senyawa bioaktif seperti limonen, flavonoid, asam sitrat, dan tanin yang memiliki sifat antibakteri. Tujuan: Memberikan penjelasan mengenai daya hambat air perasan buah lemon 25%,50%,100% terhadap pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Bahan dan Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris secara in vitro. Penelitian ini menggunakan air perasan buah lemon 25%,50%,100% dan kontrol positif (klorheksidin 0,2%). Uji daya hambat dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan kertas cakram. Plat agar diinkubasi pada lingkungan anaerob pada suhu 37°C selama 24 jam. Perhitungan daya hambat dilakukan dengan mengukur zona terang di sekitar cakram kertas menggunakan jangka sorong digital. Hasil: Uji t-test independent menunjukkan perbedaan Aggregatibacter actinomycetemcomitansn yang tidak signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p0,05). Daya hambat tertinggi pada air perasan buah lemon 25%, 50%, dan 100% adalah 8,775 mm. Kesimpulan: Air perasan buah lemon (Citrus limon (L.) Burm. f.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans (Aa).
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
44

Puspita, Weni, Hairunnisa Hairunnisa et Putri Dwi Awaliah. « EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SIRUP AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (CITRUS AURENTIFOLIA) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AEREUS SECARA IN VITRO ». Jurnal Ilmiah Farmako Bahari 11, no 1 (3 février 2020) : 38. http://dx.doi.org/10.52434/jfb.v11i1.681.

Texte intégral
Résumé :
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung beberapa senyawa aktif yaitu alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, saponin, tanin dan fenolik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antibakteri air perasan buah jeruk nipis dalam sediaan sirup terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Pengujian efektivitas antibakteri sirup buah jeruk nipis diujikan pada bakteri Staphylococcus aureus dengan 3 konsentrasi yaitu 25%, 50%, dan 75% serta air perasan buah jeruk nipis dengan konsentrasi 100% sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sirup air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 75% dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus secara in vitro. Air perasan buah jeruk nipis yang diformulasikan menjadi sediaan sirup dapat meningkatkan kemampuan jeruk nipis sebagai antibakteri, dimana semakin tinggi konsentrasi sirup buah jeruk nipis dan semakin lama kontak dengan bakteri Staphylococcus aureus maka daya hambatnya semakin baik. Rata-rata zona hambat konsentrasi sirup buah jeruk nipis yang efektif untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 75% dengan zona hambat 13,5 mm dengan kategori kuat dan menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan (p>0,05) dibandingkan air perasan buah jeruk nipis konsentrasi 100% dengan zona hambat 14,167 mm. Kata Kunci : Citrus aurantifolia, Staphylococcus aureus, sirup
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
45

Hafifah, Hafifah, Tuty Widyanti, Darmawaty Rauf et Mujahidah Basarang. « UJI DAYA HAMBAT PERASAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L) TERHADAP PERTUMBUHAN Aspergillus niger ». Jurnal Medika 6, no 1 (30 juin 2021) : 10–15. http://dx.doi.org/10.53861/jmed.v6i1.191.

Texte intégral
Résumé :
Bawang putih (Allium sativum L) merupakan salah satu tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat. Kandungan senyawa kimia yang dimiliki bawang putih berupa allicin, polifenol, ajoene, flavonoid, dan saponin yang berfungsi sebagai antimikroba dan antifungi. Salah satu jenis jamur yang bersifat patogen adalah Aspergillus niger. Jamur ini menyebabkan aspergillosis pada manusia yaitu penyakit saluran pernafasan, hati, ginjal, sistem saraf, otot, kulit, dan organ genital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan perasan bawang putih (Allium sativum L) dalam menghambat pertumbuhan Aspergillus niger dan untuk mengetahui konsentrasi perasan bawang putih (Allium sativum L) yang efektif dalam menghambat pertumbuhan Aspergillus niger. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen laboratorium menggunakan metode difusi paper disc. Sampel penelitian ini adalah perasan bawang putih (Allium sativum L) yang dibuat dalam bentuk 4 konsentrasi yaitu 100%, 80%,60% dan 40%. Dari penelitian yang telah dilakukan hasil yang diperoleh untuk sampel perasan bawang putih dari masing-masing konsentrasi 100%, 80%, 60%, dan 40% didapatkan rata-rata hasil pengukuran diameter zona bening yaitu 43,5 mm, 36,1 mm, 35,3 mm, 28,3 mm. Berdasarkan dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perasan bawang putih dapat menghambat pertumbuhan Aspergillus niger.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
46

Pertiwi, Reza, et Hari Marta Saputra. « Pengaruh Perasan Umbi Bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) terhadap Gambaran Histopatologi Lambung Mencit (Mus musculus L.) dengan Model Tukak Lambung ». JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA 5, no 2 (13 juillet 2019) : 56. http://dx.doi.org/10.20473/jfiki.v5i22018.56-61.

Texte intégral
Résumé :
Pendahuluan: Tukak lambung merupakan penyakit akibat gangguan pada saluran gastrointestinal atas yang disebabkan sekresi asam dan pepsin yang berlebihan oleh mukosa lambung. Tukak lambung dapat terjadi karena konsumsi alkohol yang berlebih karena merusak sawar mukosa lambung dan menyebabkan gastritis akut seperti perdarahan saluran cerna. Bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) memiliki kandungan flavonoid yang diketahui mampu mengurangi asam lambung sebagai agen kuratif. Tujuan: Melihat pengaruh air perasan bengkuang sebagai agen preventif pada mencit (Mus musculus L.) yang diinduksi tukak lambung dengan menggunakan alkohol. Metode: Memberikan air perasan bengkuang secara peroral dengan dosis 20, 40, dan 60% dan sukrafat sebagai kontrol positif selama 12 hari. Setelah 1 jam pemberian perlakuan hari ke-12, mencit diberikan etanol sebanyak 5 g/Kg BB selama 24 jam. Hasil: Data hasil pengamatan menunjukkan nilai indeks tukak lambung pada kelompok normal, kontrol negatif, perasan bengkuang dosis 20, 40, dan 60%, serta sukralfat secara berurut-turut yaitu 0; 3,89; 0,56; 0,22; 1,22 dan 1,11. Hal ini didukung oleh gambaran histopatologi lambung mencit yang juga menunjukkan adanya perbaikan pada lambung tikus yang diberikan air perasan bengkuang. Kesimpulan: Pemberian perasan umbi bengkuang dapat mengurangi jumlah tukak dengan adanya perbaikan gambaran histopatologi lambung mencit.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
47

Hayat, Elwin, et Carolina Diana Mual. « Pengaruh Pestisida Nabati Jeruk Nipis berbasis Mikroorganisme Lokal (MOL) terhadap Serangan Hama (Grayak, Belalang, Boleng) dan Bobot Umbi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L. Lam) ». JURNAL TRITON 11, no 1 (30 juin 2020) : 7–15. http://dx.doi.org/10.47687/jt.v11i1.103.

Texte intégral
Résumé :
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pestisida nabati jeruk nipis berbasis mikroorganisme lokal (Mol) terhadap serangan hama dan bobot umbi tanaman ubi jalar. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan yaitu A1 (100% kulit jeruk nupis), A2 (100% air perasan jeruk nipis), A3 (25% kulit jeruk nipis dan 75% air perasan jeruk nipis), A4 (50% kulit jeruk nipis dan 50% air perasan jeruk nipis), dan A5 (75% kulit jeruk nipis dan 25% air perasan jeruk nipis). Data hasil penelitian selanjutnya dianalisa menggunakan Analisis Ragam (Anova) metode rancangan acak kelompok nom faktorial dan diuji lanjut dengan menggunakan uji BNT 5%. Hasil analisa statistik menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap hama pada pengamatan 19 HST, 24 HST, 29 HST dan 34 HST. Akan tetapi perlakluan tidak menunjukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap bobot umbi tanaman ubi jalar pada setiap pengamatan.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
48

Veddayana, Campin, Fenny Anita et Ricky Setya Prayoga. « Kohesi pada Teks Biografi Siswa SMK Kelas XI ». BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 6, no 1 (18 mars 2021) : 135–44. http://dx.doi.org/10.32528/bb.v6i1.3916.

Texte intégral
Résumé :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kohesi dalam teks biografi karya siswa kelas XI SMK Negeri di Malang. Data penelitian diperoleh dari teks biografi yang disusun oleh siswa kelas XI SMK. Data penelitian tersebut diinterpretasi dengan melalui tahapan reduksi, kodifikasi, analisis, dan penarikan kesimpulan. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif. Dari hasil analisis data ditemukan bahwa peranti kohesi gramatikal maupun kohesi leksikal digunakan dalam teks biografi siswa kelas XI SMK. Penggunaan penanda konjungsi sebagai peranti kohesi gramatikal dan reiterasi yang merupakan peranti kohesi leksikal mendominasi teks biografi siswa.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
49

Armilah, Armilah, Mujahidah Basarang, Tuty Widyanti et Anita Anita. « UJI DAYA HAMBAT PERASAN DAUN KIRINYUH (Chromolaena odorata L.) PADA BAKTERI YANG DIISOLASI DARI PENDERITA JERAWAT ». Jurnal Medika 7, no 2 (11 janvier 2023) : 70–75. http://dx.doi.org/10.53861/jmed.v7i2.349.

Texte intégral
Résumé :
Kirinyuh (Chromolaena odorata) merupakan tanaman yang memiliki kandungan senyawa kimia seperti flavonoid, saponin, alkaloid, tannin, steroid dan fenol yang berfungsi sebagai antibakteri. Daun kirinyuh dapat digunakan sebagai antibakteri untuk menghambat pertumbuhan Propionibacterium acne dan Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri penyebab jerawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat perasan daun kirinyuh (Chromolaena odorata) terhadap pertumbuhan bakteri yang diisolasi dari penderita jerawat. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram. Perasan daun kirinyuh dibuat menjadi 4 konsentrasi yaitu 25%, 50%, 75%, dan 100%. Sebagai kontrol positif digunakan yaitu tetrasiklin. Dilakukan pengujian pada Staphylococcus aureus yang diisolasi dari jerawat. Hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan perasan daun kirinyuh konsentrasi yaitu 25%, 50%, 75% dan 100% didapatkan hasil pengukuran diameter zona hambat di sekitar bakteri uji adalah 0 mm. Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa perasan daun kirinyuh tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang diisolasi dari penderita jerawat.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
50

Athaillah, Athaillah, et Aisyah Maharani Hutauruk. « FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN LOSION DARI PERASAN BUAH BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L) SEBAGAI ANTIOKSIDAN ». FORTE JOURNAL 2, no 1 (31 janvier 2022) : 89–100. http://dx.doi.org/10.51771/fj.v2i1.287.

Texte intégral
Résumé :
Buah belimbing manis (Averrhoa carambola L) memiliki banyak kandungan seperti Vitamin A, Kalium, serat, dan vitamin C sebagai antioksidan. Perasan buah belimbing manis dapat dibuat sebagai sedian farmasi dalam bentuk losion. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi optimum perasan buah belimbing manis terhadap sifat fisik losion serta mengetahui aktivitas antioksidan sediaan losion belimbing manis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan tahapan penetapan kadar vitamin c buah belimbing manis dengan metode titrasi iodometri sebelum pembuatan losion. Pembuatan losion dengan 5 variasi konsentrasi peraasan belimbing manis 15,20,25,30,35% dan diuji stabilitas fisik sediaan losion dengan metode cycling test sebanyak 6 siklus yang meliputi pH dan daya sebar. Hasil penetapan kadar vitamin C pada perasan belimbing manis sebesar 1,232 mg/ml. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi perasan buah belimbing manis tidak berpengaruh pada karakteristik fisik sediaan losion. Losion perasan buah belimbing manis memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai sebesar 78,797 ppm dengan kategori kuat dan pembanding viamin C memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai sebesar 3,238 ppm dengan kategoti sangat kuat. Konsentrasi perasan buah belimbing manis (Averrhoa carambola L) tidak berpengaruh terhadap karakter sifat fisik sediaan losion buah belimbing manis yang meliputi organoleptik, homogenitas, pH, dan tipe emulsi. Kecuali pada pengukuran daya sebar untuk uji cyling test terjadi peningkatan luas penyebaran tetapi tetap stabil pada suhu rendah dan aktivitas antioksidan pada sediaan losion belimbing manis pada formula 4 dengan tekstur losion yang paling baik memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai sebesar 78,797 ppm dengan kategori kuat dan pembanding viamin C memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai sebesar 3,238 ppm dengan kategoti sangat kuat.
Styles APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
Nous offrons des réductions sur tous les plans premium pour les auteurs dont les œuvres sont incluses dans des sélections littéraires thématiques. Contactez-nous pour obtenir un code promo unique!

Vers la bibliographie