Artículos de revistas sobre el tema "Indonesim. Departemen Dalam Negeri"

Siga este enlace para ver otros tipos de publicaciones sobre el tema: Indonesim. Departemen Dalam Negeri.

Crea una cita precisa en los estilos APA, MLA, Chicago, Harvard y otros

Elija tipo de fuente:

Consulte los 50 mejores artículos de revistas para su investigación sobre el tema "Indonesim. Departemen Dalam Negeri".

Junto a cada fuente en la lista de referencias hay un botón "Agregar a la bibliografía". Pulsa este botón, y generaremos automáticamente la referencia bibliográfica para la obra elegida en el estilo de cita que necesites: APA, MLA, Harvard, Vancouver, Chicago, etc.

También puede descargar el texto completo de la publicación académica en formato pdf y leer en línea su resumen siempre que esté disponible en los metadatos.

Explore artículos de revistas sobre una amplia variedad de disciplinas y organice su bibliografía correctamente.

1

Metrahultikultura. "KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI KONFRONTATIF INDONESIA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN". NAGRI PUSTAKA 1, n.º 1 (30 de junio de 2023): 13–24. http://dx.doi.org/10.62238/nagripustaka.v1i1.32.

Texto completo
Resumen
Penelitian ini mengkaji kebijakan politik luar negeri Indonesia masa Demokrasi Terpimpin. Kebijakan politik luar negeri Indonesia saat itu bersifat konfrontatif. Artikel ini bertujuan menganalisis apakah kebijakan politik luar negeri Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin merupakan faktor penggunaan power dalam melakukan hubungan Internasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research dengan pendekatan realisme. Sumber data yang digunakan berupa buku teori realism dalam hubungan Internasional, dokumen departemen luar negeri Indonesia dan artikel serta jurnal terkait kebijakan politik luar negeri Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arah politik luar negeri Indonesia adalah politik bebas aktif. Kebijakan-kebijakan yang dilakukan bersifat konfrontatif dan konflik tidak dapat dihindarkan. Tindakan yang dilakukan Indonesia menimbulkan ketersediaanya untuk membentuk aliansi seperti gerakan non-blok maupun nefos dengan tujuan melawan imperialism dan kolonialisme. Meskipun demikian, Indonesia semakin dikucilkan dari hubungan Internasional apalagi ketika memutuskan keluar dari keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
2

Namira, Yona, Iskandar Andi Nuhung y Mudatsir Najamuddin. "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA". AGRIBUSINESS JOURNAL 10, n.º 1 (25 de enero de 2021): 203–20. http://dx.doi.org/10.15408/aj.v10i1.9234.

Texto completo
Resumen
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi faktor-faktor yangmempengaruhi impor beras di Indonesia 2) menganalisis pengaruh faktor-faktorini impor beras di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalahdata time series 1994-2013 dari Badan Pusat Statistik (BPS), DepartemenPertanian, Departemen Perdagangan, Badan Urusan Logistik (Bulog), dan BankIndonesia. Regresi linier berganda melalui software SPSS versi 21 digunakanuntuk menganalisis data. Hasil uji secara bersama-sama menunjukkan variabelproduksi, konsumsi, stok beras, harga beras dalam negeri, harga berasinternasional dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mempengaruhi impor berasdi Indonesia.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
3

Tanjung, Firda Rosiana y Liptia Venica. "Aplikasi Pengecekan Dokumen Ekspor di PT. XY Berbasis VBA Excel Menggunakan Metode Iterative and Incremental Dengan Pendekatan Arsitektur MVC (Model-View-Controller)". Infomatek 26, n.º 1 (14 de mayo de 2024): 9–20. http://dx.doi.org/10.23969/infomatek.v26i1.8680.

Texto completo
Resumen
Dokumen ekspor menjadi salah satu bagian penting dalam keperluan proses ekspor barang. Hampir setiap perusahaan industri manufaktur yang aktif menjalankan operasi di sektor perdagangan internasional terlibat dalam kegiatan ekspor dengan alur yang kompleks termasuk dalam mengelola dokumen-dokumen ekspor tersebut. PT. XY merupakan salah satu perusahaan industri manufaktur di Indonesia yang memiliki Departemen Ekspor sebagai penanggung jawab dalam mengurus keperluan ekspor barang yang mereka produksi untuk dikirim ke luar negeri. Selain mengelola berbagai regulasi dan persyaratan ekspor barang, Departemen Ekspor PT.XY juga harus memastikan bahwa keperluan pendukung lainnya seperti dokumen-dokumen yang diperlukan telah lengkap. Untuk memenuhi hal tersebut, Pegawai Departemen Ekspor PT.XY melakukan pengecekan ketersediaan dokumen secara manual yang dirasa tidak efektif untuk dilakukan setiap hari karena meningkatnya volume dokumen yang akan terus bertambah setiap hari, akibatnya pengecekan memakan waktu yang cukup lama dan berkemungkinan besar dapat terjadi kesalahan pemeriksaan data. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka Penulis melakukan analisis, membuat perancangan dan mengimplementasikannya menjadi sebuah Aplikasi Pengecekan Dokumen Ekspor berbasis VBA dan Macro Excel. Tujuan pembuatan aplikasi ini adalah untuk memudahkan Pegawai Departemen Ekspor PT. XY ketika memeriksa kelengkapan dokumen-dokumen ekspor tersebut. Aplikasi ini dapat diintegrasikan dengan private FTP server Departemen Ekspor sehingga menghasilkan sumber data yang valid dan relevan sesuai current condition. Aplikasi dibuat menggunakan metode pengembangan sistem Iterative and Incremental dengan pendekatan arsitektur Model-View-Controller (MVC) untuk memecah komponen aplikasi menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola dengan lebih mudah.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
4

Kasim, Kasim. "Perancangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Absensi Pegawai Politeknik Negeri Ujung Pandang". Jurnal Teknologi Elekterika 2, n.º 2 (30 de noviembre de 2018): 28. http://dx.doi.org/10.31963/elekterika.v2i2.1495.

Texto completo
Resumen
Sistem absensi berguna memantau kondisi kehadiran setiap orang yang berada pada lingkungan pekerjaan baik institusi maupun perusahaan. Absensi pada suatu institusi meliputi adanya nama pegawai, departemen, jabatan, tanggal/hari, dan jam kerja. Hal ini diperlukan untuk mengetahui alokasi waktu jam kerja dari setiap karyawan yaitu mulai dari jam masuk, jam keluar, waktu keterlambatan, dan waktu cepat pulang. Pada Politeknik Negeri Ujung Pandang dibutuhkan laporan tentang kehadiran pegawai yang sesuai dengan format yang berlaku dan berisi perhitungan persen pengurangan tunjangan kinerja pegawai dan sanksi pegawai. Untuk memonitoring absensi pegawai, kepala departemen adalah salah satu aktor yang paling andil. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data log absensi yang dilakukan oleh pegawai setiap harinya pada bulan Juli 2017. Sistem yang dibangun secara otomatis dapat menampilkan waktu keterlambatan, waktu cepat pulang, persen pemotongan tunjangan kinerja, dan sanksi pegawai. Dalam sistem ini tersedia fitur untuk menampilkan persen pengurangan tunjangan dan sanksi yang telah dicantumkan pada Pasal 6 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2016 dan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010..
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
5

Kasim, Kasim. "Perancangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Absensi Pegawai Politeknik Negeri Ujung Pandang". Jurnal Teknologi Elekterika 15, n.º 2 (30 de noviembre de 2018): 28. http://dx.doi.org/10.31963/elekterika.v15i2.1495.

Texto completo
Resumen
Sistem absensi berguna memantau kondisi kehadiran setiap orang yang berada pada lingkungan pekerjaan baik institusi maupun perusahaan. Absensi pada suatu institusi meliputi adanya nama pegawai, departemen, jabatan, tanggal/hari, dan jam kerja. Hal ini diperlukan untuk mengetahui alokasi waktu jam kerja dari setiap karyawan yaitu mulai dari jam masuk, jam keluar, waktu keterlambatan, dan waktu cepat pulang. Pada Politeknik Negeri Ujung Pandang dibutuhkan laporan tentang kehadiran pegawai yang sesuai dengan format yang berlaku dan berisi perhitungan persen pengurangan tunjangan kinerja pegawai dan sanksi pegawai. Untuk memonitoring absensi pegawai, kepala departemen adalah salah satu aktor yang paling andil. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data log absensi yang dilakukan oleh pegawai setiap harinya pada bulan Juli 2017. Sistem yang dibangun secara otomatis dapat menampilkan waktu keterlambatan, waktu cepat pulang, persen pemotongan tunjangan kinerja, dan sanksi pegawai. Dalam sistem ini tersedia fitur untuk menampilkan persen pengurangan tunjangan dan sanksi yang telah dicantumkan pada Pasal 6 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2016 dan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010..
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
6

Arzhi Jiwantara, Firzhal. "Kedudukan Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi, Dan Badan Kepegawaian Negara dalam hierarki peraturan perUndang-Undangan di Indonesia". JATISWARA 34, n.º 3 (21 de noviembre de 2019): 260–67. http://dx.doi.org/10.29303/jtsw.v34i3.216.

Texto completo
Resumen
Penelitian ini membahas tentang perspektif jenis dan hierakhi Peraturan Perundang-Undangan yaitu Surat Keputusan Bersama antar kementerian/lembaga non departemen maupun Surat Keputusan Bersama antar lembaga negara dari optik Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan tidak termasuk di dalam jenis dan hierarkhi Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 7 ayat (1), dan jenis Peraturan Perundang-undangan lainnya sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Oleh karena Surat Keputusan Bersama nomenklaturnya tidak terdapat di dalam Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, maka Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendagri, MenPan dan RB, dan Kepala BKN Nomor 182/6597/SJ, Nomor 15 Tahun 2018 dan Nomor 153/KEP/2018 Tanggal 13 September 2018 sehingga tidak termasuk dalam kelompok Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 1 angka 2 Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
7

Kusnadi, Yahdi y Fajar Hadi Kurnia. "Pengukuran Kualitas Layanan Website Terhadap Kepuasan Pengguna Menggunakan Metode Webqual 4.0". Jurnal Teknologi Informatika dan Komputer 5, n.º 2 (1 de octubre de 2019): 6–12. http://dx.doi.org/10.37012/jtik.v5i2.170.

Texto completo
Resumen
Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses pemerintahan akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, telah disadari oleh negara Indonesia melalui Inpres No. 3 Th 2003, pemerintah dalam hal ini Departemen Komunikasi dan Informatika telah menetapkan Kebijakan dan Strategi Nasional tentang pengembangan e-government. Sehingga dituntut adanya website pengadilan negeri cibinong yang berkualitas. Berdasarkan hal itu, penelitian ini mencoba untuk mengukur kualitas website pengadilan negeri cibinong yaitu www.pn-cibinong.go.id yang ditinjau dari sisi kepuasan pengguna akhir menggunakan metode webqual 4.0, yang terdiri dari tiga dimensi yaitu usability (kemudahan penggunaan), information quality (kualitas informasi) dan interaction quality (kualitas interaksi). Pengambilan sampelnya adalah pegawai yang ada di pengadilan negeri cibinong karena dianggap dapat mewakili keseluruhan pegawai yang ada di kantor pengadilan negeri cibinong dan sering mengakses website tersebut. Penelitian ini mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa dimensi usability (kemudahan penggunaan) dianggap tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna website.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
8

Tomalili, Rahmanuddin y Agus Ariadi. "PENERAPAN DIVERSI MELALUI PENDEKATAN KEADILAN RESTORATIF (RESTORATIF JUSTICE) YANG DILAKUKAN OLEH HAKIM ANAK DI PENGADILAN NEGERI UNAAHA". SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan Pendidikan 1, n.º 5 (26 de marzo de 2022): 543–54. http://dx.doi.org/10.54443/sibatik.v1i5.62.

Texto completo
Resumen
Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pendorong proses jalanya dilakukanya Diversi di Pengadilan Negeri Unaaha agar lebih efektif dan Efisien. Penelitian ini adalah penelitian Normatif, yuridis empiris yaitu mengkaji, serta menganalisis bahan-bahan hukum yang relevan dengan kajian ini. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis yuridis empiris yang menekankan pada bahan hukum sekunder, sedangkan strategi atau pendekatan yang digunakan dalam menganalisa bahan hukum adalah metode analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengenalan konsef diversi dan konsef restorative justice yang dilakukan oleh hakim anak di pengadilan negeri unaaha sudah berjalan denagan baik sehingga diharapkan dapat memberikan solusi dalam peradilan anak di Indonesia dan kerja sama antara lembaga dalam sistem peradilan pidana khususnya yang berkaitan dengan perlindungan anak ketelibatan organisasi kemasyarakatan, departemen social di harapkan dapat membantu mewujudkan pelaksanaan diversi dan restorative justice.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
9

Syafrina, Yelda, Ridho Bayu Yefterson, Uun Lionar, E. Erniwati y Khairul Fahmi. "Implementasi model PjBL dengan pemanfaatan biografi (autobiografi) tokoh sejarah dalam kelas pergerakan kebangsaan Indonesia". AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 13, n.º 1 (31 de enero de 2023): 58. http://dx.doi.org/10.25273/ajsp.v13i1.14273.

Texto completo
Resumen
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan potensi biografi atau autobiografi tokoh lokal dalam mata kuliah sejarah Indonesia Baru III, dan menganalisis kemampuan mahasiswa sejarah dalam pendalaman materi organisasi pergerakan kebangsaan 1908-1935 dengan pendekatan tokoh. Penelitian ini bersifat naturalistik inkuiri dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data diperoleh melalui observasi terhadap aktivitas belajar, wawancara tentang pengalaman belajar, dokumen aktivitas dan tugas-tugas terstuktur yang dikerjakan mahasiswa selama 10 kali pertemuan. Data diperoleh dari mahasiwa yang mengambil mata kuliah sejarah Indonesia baru III di departemen sejarah Universitas Negeri Padang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pengalaman membaca dan mengolah informasi sejarah dari sumber berupa biografi dan autobiografi, kemudian mereka dapat menjelaskan dengan baik latar belakang serta kiprah organisasi pergerakan dari sudut pandang tokoh yang menjadi kekuatan serta ruh dari organisi seperti sarekat islam, perhimpunan Indonesia, PNI, PNI baru dan muhammadiyah. Sehingga model PjBL membuat proses pembelajaran dalam kelas pergerakan kebangsaan Indonesia lebih terencana, terkontrol dan berbasis luaran, yakni naskah tulisan yang layak dipublikasikan menjadi langkah baru dalam upaya peningkatan jumlah publikasi mahasiswa.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
10

Candra Yudha, Ana Toni Roby, Andaru Rachmaning Dias Prayitno y Alfin Maulana. "INSTRUMEN MONETER INDONESIA: PENENTUAN ARAH KEBIJAKAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI". Journal of Economics Development Issues 1, n.º 2 (14 de noviembre de 2018): 1–11. http://dx.doi.org/10.33005/jedi.v1i2.15.

Texto completo
Resumen
Baswir, Revrisond, 2011. Pengaruh Utang Luar Negeri Pemerintah Terhadap Belanja Negara Dan Struktur Perdagangan Serta Kesejahteraan Rakyat Indonesia. Disertasi Program Studi Doktoral Ilmu Ekonomi Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya. Disertasi tidak dipublikasikan ______, 2011. “Masalah Bantuan Perkembangan Ekonomi Bagi Indonesia,” disunting dalam Swasono dan Ridjal (eds.), 1992, dalam Revrisond. Mohammad Hatta: Demokrasi Kita, Bebas Aktif, Ekonomi Masa Depan. Jakarta: UI Press Boediono, 1981. Teori Pertumbuhan Ekonomi: BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Clements KP, 1997. Teori Pembangunan: Dari Kiri ke Kanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Balai Pustaka, Jakarta. Hasanah, Heni. 2007. Stabilitas Moneter Pada Sistem Perbankan Ganda di Indonesia. Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Skripsi tidak dipublikasikan Hatta M, 1928. Indonesia Merdeka (diterbitkan kembali tahun 2004). Yogyakarta: Pustep UGM Mishkin, Frederic S. 2001. The Economics of Money, Banking, and Financial Markets. Colombia University. Mudrajat Kuncoro, 2000. Teori Masalah dan Kebijakan, Yogyakarta: YKPN. Prayitno, Andaru. R.D. 2018. Pengaruh Inflasi, Harga BBM, dan Hutang Negara terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2010-2017. Skripsi Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Rangking by Bloomberg Economics, Current Account: IMF estimates of 2018 trade in goods and services plus investment income as share of GDP. External Debt: World Bank estimates of government and private debt owed to non-residents as share of GDP at end of 2017. Government Effectiveness: 2016 World Bank Calculations. Inflation: change in consumer price from 2Q 2017 ro 2Q 2018 Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus. 1986. Ekonomi Edisi Ke-12 (Penerbit Erlangga, Jakarta. Sukirno, Sadono, 2011. Teori Makro Ekonomi. Penerbit. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sri Susilo, Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Perekonomian Indonesia (Yogyakarta : Goshen Publishing, 2012). _______ Subsidi Bahan Bakar Minyak & Perekonomian Indonesia (Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2013)
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
11

Pujiastuti, Eny Endah, Sadeli Sadeli y Luthfia Yumna N. "PENGARUH SOURCE CREDIBILITY, REVIEW QUALITY DAN REVIEW QUANTITY TERHADAP BRAND IMAGE DAN PURCHASE INTENTION (Studi Tentang Produk Wardah Pada Siswi Jurusan Kecantikan di SMK Negeri 6 Yogyakarta)". Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi 3, n.º 2 (26 de junio de 2020): 172. http://dx.doi.org/10.25139/jai.v3i2.2315.

Texto completo
Resumen
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pemahaman tentang pengaruh Source credibility, Review Quality, dan review Quantity pada brand image dan purchase intention Produk Wardah pada Siswa Departemen Kecantikan di SMK Negeri 6 Yogyakarta. Sampel dari penelitian ini adalah sampel dalam penelitian ini adalah siswa departemen kecantikan di SMK Negeri 6 Yogyakarta dengan karakteristik usia 16-19 tahun dan telah melihat ulasan vlogger kecantikan Tasya Farasya di Youtube yang berjudul Wardah One Brand Makeup Tutorial . Total sampel adalah 145 siswa perempuan. Metode analisis adalah Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis pengaruh antara Source credibility, Review Quality, dan review Quantity pada citra merek dan purchase intention. Temuan menunjukkan bahwa Source credibility berpengaruh signifikan terhadap brand image, Review Quality berpengaruh signifikan terhadap brand image , review Quantity berpengaruh signifikan terhadap brand image, Source credibility berpengaruh signifikan terhadap purchase intention, Review Quality memiliki pengaruh signifikan pada purchase intention, review Quantity memiliki pengaruh signifikan terhadap purchase intention dan brand image berpengaruh signifikan terhadap purchase intention. Diharapkan bahwa studi lebih lanjut dapat mengeksplorasi peran vlogger kecantikan pada minat beli di Indonesia. Penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut di mana data diambil dari beberapa vloggers kecantikan yang digunakan oleh PT Paragon Technology untuk mengevaluasi efektivitas pesan yang disampaikan. Temuan menunjukkan bahwa ada pengaruh antara Source credibility, Review Quality, review Quantity dan brand image; yang keempat memiliki pengaruh pada purchase intention.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
12

Rasiban, Linna Meilia, Juju Juangsih, Susi Widianti y Sugihartono Sugihartono. "PELATIHAN WIRAUSAHA BAGI MAHASISWA BAHASA JEPANG KOTA BANDUNG UNTUK MENCIPTAKAN USAHA SAMPINGAN DI MASA KENORMALAN BARU". JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) 6, n.º 4 (29 de agosto de 2022): 3370. http://dx.doi.org/10.31764/jmm.v6i4.9840.

Texto completo
Resumen
Abstrak: Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk menambah wawasan, menumbuhkan semangat dan motivasi, serta untuk mengembangkan kemampuan wirausaha di kalangan mahasiswa. Hal inilah yang mendasari diadakannya kegiatan webinar online sebagai bentuk pembinaan dan model monitoring dari perkuliahan Kewirausahaan Departemen Pendidikan Bahasa Jepang di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Kota Bandung Jawa Barat, agar mahasiswa dapat menciptakan usaha mandiri di masa Kenormalan Baru. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi Zoom, dan diselenggarakan dalam tiga rangkaian webinar yang diikuti oleh empat puluh mahasiswa dan sepuluh alumni. Mitra non-profit yang dijadikan role-model dan narasumber adalah Kirihuci Indonesia. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan peningkatan pemahaman mahasiswa dan alumni sebesar 90% dan peningkatan motivasi wirausaha 78% untuk menciptakan usaha baru dan mengembangkan usaha kecil sesuai bidang yang mereka minati, sehingga mahasiswa dan alumni memiliki strategi dalam membuka dan mengembangkan usaha kecil mereka yang akan dibina dan dimonitoring oleh tim Kewirausahaan Departemen Pendidikan Bahasa Jepang dan Kirihuchi Indonesia secara berkala.Abstract: The purpose of this online training is to add insight, foster enthusiasm and motivation, as well as to develop entrepreneurial skills among students. This is what underlies the holding of an online webinar activities as a form of coaching and monitoring model of Entrepreneurship lectures from the Department of Japanese Language Education at one of the public universities in Bandung City, West Java, so that students can create businesses in this New Normal era. The implementation of this activity itself is carried out using Zoom application, and held in four webinar series which attended by forty students and ten alumnies. The non-profit partner used as a role model and keynote speaker is Kirihuci Indonesia. The result of the implementation of this activity showed an increase in understanding of students and alumni by 90% and an increase in entrepreneurial motivation by 78% to create new businesses and develop small businesses according to their fields of interest. Then students and alumnies have formed the mindset and strategies in open and develop their new businesses. An activities will be monitored by the Entrepreneurship team of Departement of Japanese Language Education and Kirihuchi Indonesia on a regular basis.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
13

Sujarwo, Sujarwo. "PERAN SIDIK JARI DALAM MENGUNGKAP KASUS TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN". Mizan: Jurnal Ilmu Hukum 9, n.º 1 (6 de junio de 2020): 61. http://dx.doi.org/10.32503/mizan.v9i1.1055.

Texto completo
Resumen
Kepolisian Negara republik Indonesia, saat ini sudah melakukan upaya pembenahandan pembaharuan baik kedalam maupun keluar, sehingga harapaan masyarakat terhadap kepolisian bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.Kepolsiian sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, harus bisa mewujudkan setiap apa yang di harapkan masyarakat , sehingga masyarakat merasa terlindungi,tentram dan aman. Sekarang ini banyaknya kejadian perkara tindak pidana pembunuhan yang dilakukan dengan sadis, contoh korban dimutilasi/dipotong-potong harapan pelaku, bahwa perbuatnya itu tidak akan terungkap.Namun dari pihak Kepolisian khususnya unit identifikasi harus berjuang dan bekerja keras untuk melakukan upaya mencari identitas korban yang tidak ditemukan atau pelaku yang hanya meninggalkan jejak jari di tempat terjadinya perkara.Maka unit identifikasi Kepolisian menggunakan alat Mambis,sehingga identitas korban atau yang diduga tersangka bisa ditemukan melalui alat mambis, selama kulit jari korban tidak rusak , maka identitas bisa dibaca melalui alat mambis dan akan ditemukan identitas korban sesuai E KTP yang dipunyai.Alat Mambis ini merupakan alat yang bekerjasama dengan Departemen dalam Negeri, sehingga setiap orang yang sudah melakukan E KTP, maka bila mennggunakan alat ini, maka identitas akan muncul sesuai E KTP. Dengan demikian harapan masyarakat terhadap perkara pembunuhan yang dilaporkan, akan dilakukan ungkap secepatnya.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
14

Prananingrum, E. N. "PELATIHAN KULINER SERTA CARA MEMPROMOSIKANNYA MELALUI MEDIA SOSIAL UNTUK MODAL WIRAUSAHA BAGI MANTAN TENAGA KERJA INDONESIA". Sarwahita 13, n.º 2 (31 de octubre de 2016): 120. http://dx.doi.org/10.21009/sarwahita.132.07.

Texto completo
Resumen
Kurangnya lapangan kerja yang ada di Indonesia, ditambah dengankurangnya ketrampilan dan dana yang dimiliki membuat banyak tenaga kerja Indonesia yang menjadi TKI. Masalah ini yang kemudian menjadi tantangan bagi pemerintah kita. Adakalanya nasib para tenaga kerja Indonesia yang di luar negeri sering tidak bernasib baik. Sehingga ketika kembali ke tanah air, mereka semakin memperoleh banyak kesulitan dalam menjalani kehidupan. Berdasarkan situasi dan kondisi tersebut, perumusan masalahnya adalah, Bagaimana memberikan pemberdayaan bagi para mantan Tenaga Kerja Indonesia?, Bagaimana memberikan pengetahuan marketing online bagi para mantan Tenaga Kerja Indonesia? Serta Bagaimana memberikan motivasi bagi para mantan Tenaga Kerja Indonesia untuk termotivasi berwirausaha di Indonesia ? Adapun tujuan kegiatan pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada mantan TKI mengenai pentingnya wirausaha, pengetahuan promosi produk melalui media online serta Untuk menberi- kan memberikan kesadaran tentang pentingnya mendesain produk yang menarik secara online. Hasil dari kegiatan ini diharapkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat yang bersifat lintas bidang keilmuan sangat dibutuhkan untuk membantu meningkatkan kehidupan masyarakat, khusunya para mantan TKW untuk mengembangkan ketrampilan dirinya. Kiranya dapat dapat diberikan secara terus menerus atau berkesinambungan. Kegiatan pelatihan diharapkan melibatkan unsur dari pemerintah pusat, propinsi dan daerah sehingga pembinaan dapat berjalan lebih lengkap serta pembinaan akan lebih terkontrol, selain itu juga melibatkan para pengusaha yang telah sukses pada bidangnya sehingga dapat memberikan memberikan contoh dan kiat kiat untuk dapat sukses Kemudahan dalam memberikan akses untuk pinjaman modal usaha juga diharapkan dapat memberikan rangsangan untuk para mantan TKW agar bersemangan untuk berwirausaha sehingga membuat para mantan TKW semakin bersemangat berwirausaha. Kegiatan seperti ini dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan Departemen Luar Negeri untuk mensosialisasikan pentingnya berwirausaha atau memiliki keinginan untuk kembali ke Indonesia. Pelatihan yang sifatnya dapat membantu mereka untuk dapat menjadikan kesempatan selama bekerja di luar negeri untuk dapat memperoleh pengalaman yang bermanfaat ketika pulang ke Indonesia.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
15

Chaniago, Chiarakania y Sudarno Sudarno. "Persiapan Food and Beverage Banquet BNDCC sebagai Venue G-20 FM and CBG Working Dinner". Bisnis Event 2, n.º 5 (25 de febrero de 2021): 5–8. http://dx.doi.org/10.32722/bev.v2i5.5421.

Texto completo
Resumen
Banqueting dalam terjemahan Bahasa Indonesia berarti perjamuan. Sedangkan arti banquet adalah pelayanan suatu acara yang sudah direncanakan sebelumnya melingkupi pelayanan makanan, minuman, ruangan dan kelengkapan peralatan yang dibutuhkan. Dalam suatu tempat penyelenggaraan event seperti Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), pekerjaan banquet sangat dibutuhkan bagi penyelenggaraan acara. Kata banquet mencakup beberapa hal yang membuat banquet departemen memiliki 3 cabang divisi, yaitu FB banquet, FB service dan FB kitchen. Penulis mengangkat G-20 Finance Ministers and Central Bank Governor’s (G-20 FM & CBG) Working Dinner yang merupakan salah satu pertemuan VIP dari Annual Meetings 2018 International Monetary Fund – World Bank Group (IMF-WBG) sebagai meeting yang ditangani oleh banquet department. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses persiapan divisi dari banquet department, yaitu FB Banquet dan FB service dalam menangani VIP working dinner yang diselenggarakan pada 11 Oktober 2018 yang bertempat di Singaraja 2, lantai 2, BNDCC 1, Nusa Dua, Bali. Pada kesempatan kali ini, penulis menggunakan analisis Observasi dan Dokumentasi. Penelitian ini akan diberikan kepada pihak perusahaan dan Politeknik Negeri Jakarta sebagai syarat kelulusan semester (tujuh) 7, program studi MICE, jurusan administrasi niaga.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
16

Sudarmono, Muh Aidil. "TINJAUAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM MASA ORDE LAMA". KREATIF: Jurnal Studi Pemikiran Pendidikan Agama Islam 18, n.º 1 (4 de agosto de 2020): 17–26. http://dx.doi.org/10.52266/kreatif.v18i1.359.

Texto completo
Resumen
Setelah Indonesia merdeka terutama pada zaman orde lama, pendidikan Islam sudah mulai berkembang. Hal tersebut, dibuktikan bahwa pemerintah khususnya pada masa orde lama (ORLA) sangat memperhatian pendidikan khususnya dalam pendidikan Islam. Dengan berbagai usaha yang dilakukan pemerintah sehingga pendidikan Islam mulai berkembang yang dibarengi dengan perumusan kebijakan-kebijakan strategis seperti bentuk pengelolaan pendidikan agama yang diberikan di sekolah-sekolah umum tersebut maka pada bulan Desember 1946 dikeluarkan surat keputusan bersama (SKB) antara menteri pendidikan dan menteri agama yang mengatur pelaksanaan pendidikan agama pada sekolah-sekolah umum (negeri dan swasta) yang berada di bawah kementerian pendidikan. Disatu pihak kementerian agama juga mengelola semua jenis pendidikan agama baik di sekolah-sekolah agama maupun di sekolah-sekolah umum. Sementara itu, dilain pihak departemen pendidikan pengajaran dan kebudayaan mengelola pendidikan pada umumnya dan mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan system pendidikan nasional.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
17

Setijadi, Naniek. "PELATIHAN KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA KEPADA PESERTA DIDIK POLITEKNIK IMIGRASI (POLTEKIM) KEMENKUMHAM INDONESIA". Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) 5 (20 de diciembre de 2022): 1–10. http://dx.doi.org/10.37695/pkmcsr.v5i0.1530.

Texto completo
Resumen
Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan dalam rangka kerjasama antara UPH c.q. FISIP UPH dan Politeknik Imigrasi (POLTEKIM) sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia peserta didik POLTEKIM, khususnya memperlengkapi para taruna untuk bertugas di pos-pos Imigrasi baik di dalam maupun di luar negeri. Di era globalisasi ini konsepsi garis batas antar negara mulai pudar dengan adanya kemajuan teknologi dan perpindahan orang dan barang. Kemungkinan adanya ancaman dan tantangan terhadap keamanan nasional dan masyarakat tidak dapat dihindari. Petugas Imigrasi sering menjumpai berbagai jenis pelanggaran keimigrasian, antara lain: pelanggaran Visa dan Ijin Tinggal, masalah kriminal antar negara, masalah diplomasi. Departemen Keimigrasian sebagai garda terdepan berperan penting untuk mencegah ancaman tersebut. Pelatihan komunikasi lintas budaya sangat diperlukan oleh petugas Imigrasi dalam menjalankan tugasnya berhadapan dengan orang-orang (foreigners) dari berbagai negara yang masuk dan keluar Indonesia. Komunikasi lintas budaya mempunyai fungsi penting, utamanya ketika seseorang mulai menjalin hubungan bilateral, trilateral, atau multilateral. Secara khusus, komunikasi lintas budaya berfungsi untuk mengurangi ketidakpastian komunikasi antar individu, antar suku, dan antar bangsa yang berbeda budaya. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan skills yang dibutuhkan oleh para Taruna agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Program PKM ini dilaksanakan sebanyak empat kali secara daring melalui Zoom, pada tanggal 12 Mei 2022; 13 Mei 2022; 18 Mei 2022; dan 19 Mei 2022. Materi yang disampaikan mencakup dua sesi, yaitu sesi Teori dan sesi Praktik
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
18

Apriani, Desy, Euis Sitinur Aisyah y Listya Anggraini. "Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Peralatan Komputer Berbasis Website Pada PT Indonesia Toray Synthetics". Technomedia Journal 4, n.º 1 (1 de agosto de 2019): 15–29. http://dx.doi.org/10.33050/tmj.v4i1.997.

Texto completo
Resumen
PT Indonesia Toray Synthetic merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri dimana teknologi saat ini mengalami kemajuan yang begitu pesat serta menuntut adanya akses sistem informasi yang cepat, tepat dan keakuratan informasi guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi seperti dalam halnya penyajian laporan. Sebagai salah satu perusahaan textile ternama di luar negeri, PT Indonesia Toray Synthetic memiliki sistem penginputan data yang masih menggunakan aplikasi yang berbeda-beda pada setiap divisi atau departemennya. Untuk melakukan penginputan data hasil pengecekan persediaan barang peralatan komputer pada bagian departemen Informatioan System (IS) saat ini sistem persediaan peralatan komputer pada PT Indonesia Toray Synthetic masih menggunakan sistem yang manual dan sedikit lambat dimana proses pengecekan persediaan barang masih dicatat pada form dan PIC atau admin harus datang ke tempat meja karyawan serta gudang peralatan komputer. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dirancanglah sebuah sistem berbasis website yang akan mempermudah PIC atau admin dalam melakukan pengecekan barang peralatan komputer tanpa harus datang ke tempat meja karyawan maupun ke gudang persediaan barang. PT Indonesia Toray Synthetic membutuhkan suatu sistem yang berbasis komputer khususnya dalam hal pembuatan laporan persediaan peralatan komputer dimana aplikasi pembuatan laporan persediaan peralatan komputer dinilai sangat berperan penting dalam proses pengambilan keputusan maka dibutuhkanlah data-data yang tersusun rapi serta tersimpan pada sebuah database agar mudah dalam proses pembuatan laporan persediaan barang. Penelitian ini bertujuan agar dapat memberikan manfaat yang positif pada proses kerja penginputan persediaan peralatan komputer serta memberikan hasil atau laporan yang baik dan akurat pada PT Indonesia Toray Synthetic. Kata kunci : Persediaan, Peralatan Komputer, SWOT
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
19

Tampubolon, Frances Roi Seston y Abu Sopian. "Aplikasi Penganalisis Kelayakan Ekonomi dalam Pengolahan Mineral Batubara dan Peningkatan Nilai Tambah Maupun Investasi yang Layak Secara Komersial di Indonesia". Jurnal Teknologi Informatika dan Komputer 6, n.º 1 (30 de marzo de 2020): 140–55. http://dx.doi.org/10.37012/jtik.v6i1.140.

Texto completo
Resumen
Persyaratan wajib yang diperlukan mengenai pemrosesan Mineral dan Batubara adalah untuk meningkatkan nilai tambah mineral yang akan diekspor dan untuk melestarikan pasokan mineral dalam negeri. Beberapa perusahaan pertambangan harus mempertimbangkan investasi tambahan dalam fasilitas peleburan dan pemurnian. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah larangan ekspor akan berdampak besar pada bisnis pertambangan dan apakah investasi ini layak secara komersial. Sehubungan dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 7 tahun 2012 karena tidak adanya rencana komprehensif pemegang IUP mineral untuk melaksanakan Undang-Undang dan khususnya dalam pengembangan fasilitas pengolahan dan pemurnian atau juga dalam bentuk mineral memproses dan memperbaiki kerjasama di dalam negeri. Selama tiga tahun terakhir setelah UU tersebut diterbitkan, diindikasikan bahwa telah terjadi peningkatan ekspor bijih mineral dalam jumlah besar seperti ekspor bijih nikel meningkat sebesar 750%, bijih besi meningkat 700% dan bijih bauksit meningkat 500% . Untuk mengontrol ekspor bijih mineral (KESDM, 2011) perlu untuk membuat ketersediaan bahan baku untuk memproses dan memurnikan mineral di negara tersebut dan mencegah dampak negatif terhadap lingkungan. Dalam penelitian ini saya akan melakukan penelitian khusus dalam pengolahan bahan baku mineral. Hasil penelitian sebelumnya dijadikan perbandingan dalam penelitian ini tetapi tidak dapat dipisahkan dari tema topik yaitu peningkatan nilai tambah dan investasi khusus dalam pengolahan bahan baku mineral (kasus batubara dan minyak kelapa sawit). Kegiatan penambangan selama 50 tahun konsep dasar secara umum relatif tidak berubah apa perubahan adalah skala kegiatan. Skala penambangan juga akan semakin besar seiring dengan mekanisasi peralatan penambangan. Pemrosesan ekstraksi bijih kadar rendah menjadi lebih ekonomis membutuhkan pengembangan teknologi pemrosesan yang semakin tinggi juga. Ini juga akan menyebabkan lapisan bumi yang lebih luas dan lebih dalam digali. Kegiatan penambangan yang disebutkan di atas akan secara langsung atau tidak langsung memiliki dampak besar juga dan dampaknya terhadap lingkungan harus diantisipasi. Menurut Bank Dunia, 1998, kegiatan penambangan memiliki pengaruh yang cukup luas dalam kegiatan mulai dari penggalian ke departemen pemrosesan. Pengaruh yang dapat ditimbulkan adalah selain dampak lingkungan yang juga memiliki pengaruh terhadap dampak sosial. Sebelum memulai kegiatan, biaya lingkungan, sosial dan kesehatan harus dipertimbangkan dan opsi alternatif untuk kegiatan yang akan dipilih. Juga penting untuk mengendalikan, mengelola, dan memantau langkah-langkah yang harus memiliki hubungan dalam perencanaan dan implementasi untuk upaya penutupan tambang.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
20

Surya, Nusa Tirta. "Implementasi Program Percepatan Legalisasi Aset untuk Terwujudnya Tertib Administrasi Pertanahan". Jurnal Impresi Indonesia 1, n.º 12 (20 de diciembre de 2022): 1309–28. http://dx.doi.org/10.58344/jii.v1i12.747.

Texto completo
Resumen
Pendahuluan: Tanah memegang peranan penting bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Mengingat arti pentingnya tanah bagi kelangsungan hidup masyarakat, maka diperlukan pengaturan yang lengkap dalam hal penggunaan, pemanfaatan, pemilikan dan pembuatan hukum yang berkaitan dengan hal tersebut. Tujuan: Untuk menganalisis implementasi program percepatan legalisasi aset untuk terwujudnya tertib adminstrasi pertanahan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri Hilir. Untuk mengetahui kendala – kendala yang dihadapi oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri Hilir dalam mengimplementasikan program legalisasi aset. Metode: Peneliti menggunakan metode kualitatif ini guna mengumpulkan dan menganalisa data serta pemahaman terhadap implementasi suatu kebijakan pemerintah. Kebijakan dalam hal ini ialah kegiatan percepatan legalisasi aset pertanahan di Kabupaten Indragiri Hilir. Hasil: Pada era 1960 sejak berlakunya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA), Badan Pertanahan Nasional mengalami beberapa kali pergantian penguasaan dalam hal ini kelembagaan. Ketika dalam naungan Kementerian Agraria sebuah kebijakan diproses dan ditindaklanjuti dari struktur Pimpinan Pusat hingga pada tingkat daerah (Kantor Pertanahan), namun ketika dalam naungan Departemen Dalam Negeri hanya melalui Dirjen Agraria sampai ketingkat Kantah. Di samping itu secara kelembagaan Badan Pertanahan Nasional mengalami perubahan struktur kelembagaan yang rentang waktunya sangat pendek. Kesimpulan: Implementasi program percepatan legalisasi aset di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir dilihat dari faktor standar dan sasaran kebijakan belum berjalan dengan baik, terlihat dari capaian kinerja tahun 2021 secara keseluruhan hanya tercpai 64,48%. Program legalisasi aset di Kabupaten Indragiri Hilir pada implementasinya ditemui berbagai hambatan dan kendala.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
21

Sitorus, Tarmiden. "SUATU PEMIKIRAN DALAM UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN MONETER DI INDONESIA". Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan 1, n.º 3 (11 de octubre de 2003): 97–120. http://dx.doi.org/10.21098/bemp.v1i3.179.

Texto completo
Resumen
Pengendalian moneter tidak langsung dalam masa krisis moneter yang dialami oleh Indonesia saat ini menghadapi dilema. Di satu sisi, hubungan antara perubahan uang primer yang digunakan sebagai target operasional dengan perubahan variabel yang menjadi ultimate target kebijakan moneter relatif tidak stabil. Di sisi lain, selain semakin sulitnya untuk melakukan antisipasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan uang primer, instrumen moneter yang tersedia untuk melakukan manuver juga sangat terbatas. Sistem perbankan yang tidak sehat dan kondisi pasar uang yang tersegmentasi menyebabkan tidak berfungsinya mekanisme transmisi secara efisien, sehingga sulit diharapkan suatu operasi pasar terbuka yang efektif. Dan, dengan hanya mengandalkan SBI sebagai instrumen moneter, pencapaian sasaran ganda secara serentak merupakan pekerjaan yang sulit.Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan uang primer bukan hanya berasal dari faktor-faktor autonomous, tetapi juga berasal dari policy factors yang sebetulnya berada dalam kendali Bank Indonesia, namun, Bank Indonesia sepertinya tidak berdaya untuk mengaturnya secara lebih antisipatif. Faktor-faktor autonomous mencakup kondisi sektor keuangan yang semakin rentan terhadap gejolak baik di dalam maupun di luar negeri. Disamping itu, transaksi keuangan Pemerintah yang fluktuatif ikut mempengaruhi efektivitas pelaksanaan operasi moneter. Dari sisi policy factors, beberapa fasilitas yang diberikan kepada bank-bank, seperti bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang berasal dari fasilitas overdraft yang diberikan kepada bank-bank, menambah ketidak pastian perubahan uang primer, yang pada gilirannya menyulitkan perencanaan moneter sehari-hari.Upaya peningkatan efektivitas pengendalian moneter dapat dilakukan melalui penyempurnaan dari berbagai sistem yang akan mengurangi ketidak pastian perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan agregat moneter. Penerapan sistem nilai tukar crawling band dan pemberlakuan soft control terhadap pembelian devisa oleh bank-bank dari Bank Indonesia akan dapat mengurangi tekanan eksternal pada pergerakan nilai rupiah, sehingga pengendalian moneter sehari-hari dapat lebih diarahkan pada sasaran internal. Selain itu, koordinasi yang lebih serasi antara Bank Indonesia dengan Departemen Keuangan dalam hal pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah, pembatasan pemberian fasilitas overdraft melalui penerapan suatu aturan kegagalan setelmen pembayaran antarbank, serta pengenalan obligasi Pemerintah sebagai alternatif instrumen moneter, diperlukan untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan operasi pasar terbuka.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
22

Sari, Dwi Mutia, Nessya Fitryona y Yofita Sandra. "KONSEP KREATIF DESAIN IKON BANGUNAN PETA SHELTER MITIGASI UNIVERSITAS NEGERI PADANG". Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, n.º 2 (2 de diciembre de 2022): 355. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i2.38136.

Texto completo
Resumen
The creative concept of the Padang State University (UNP) mitigation shelter map building icon is an explanation of how a visual form of an icon begins, namely based on thoughts that are summarized into a form of concept both verbally and visually. The purpose of this design is to become a reference for work for students, especially Visual Communication Design students, so that they know what processes must be carried out in a creative program before reaching the final design stage, so that the output produced does not only rely on aesthetic values, but also requirements. meaning because it is designed according to the target audience. The design method used is the Research and Design (R&D) method by approaching the visual language, target audience and creative strategies. The result of the creation is in the form of a standard manual book which is a reference for the creation of UNP mitigation shelter building icons that are simple and aesthetic in value but also require meaning because they can represent verbal, nonverbal and visual messages effectively and communicatively according to the target audience.Keywords: concept, creative strategy, design, icon. AbstrakKonsep kreatif ikon bangunan peta shelter mitigasi Universitas Negeri Padang (UNP) merupakan pemaparan mengenai bagaimana sebuah bentuk visual ikon dimulai, yakni berdasarkan pemikiran-pemikiran yang dirangkum menjadi sebuah bentuk konsep baik itu secara verbal maupun visual. Tujuan perancangan ini untuk menjadi salah satu acuan berkarya bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Desain Komunikasi Visual, sehingga mereka mengetahui apa saja proses yang harus dilakukan dalam sebuah program kreatif sebelum mencapai tahapan final desain, sehingga output yang dihasilkan tidak hanya mengandalkan nilai estetikanya saja, namun juga syarat akan makna karena dirancang sesuai dengan target audiensnya. Metode perancangan yang digunakan adalah metode Research and Design (R&D) dengan melakukan pendekatan terhadap bahasa visual, target audiens serta strategi kreatifnya. Hasil penciptaan berupa manual book standar yang menjadi acuan terciptanya ikon-ikon bangunan shelter mitigasi UNP yang sederhana dan bernilai estetis namun juga syarat akan makna karena dapat merepresentasikan pesan verbal, nonverbal dan visual secara efektif dan komunikatif sesuai dengan target audiensnya.Kata Kunci: konsep, strategi kreatif, desain, ikon. Authors:Dwi Mutia Sari : Universitas Negeri PadangNessya Fitryona : Universitas Negeri PadangYofita Sandra : Universitas Negeri Padang References:Armayuda, E., & Iqbal, M. (2021). Desain Komunikasi Visual Satu: Mengolah Rasa, Menyimpul Bentuk. Jakarta: Trilogi Press.Ilyas, R. (2020, November). Ikon pada Chatting Whatsapp ditinjau dari Hubungan makna dan Bentuk. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan (Vol. 2, pp. 690-697).Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (1994). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Sari, D. M., Afriwan, H., Purnomo, E., & Kharisma, M. (2021). Perancangan Infografis Shelter Bangunan di Kawasan Universitas Negeri Padang Sebagai Mitigasi Bencana Alam Gempa dan Tsunami. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 287-294.Suprapto, R. (2019). Analisa Strategi Kreatif Pendekatan Unique Selling Proposition Iklan Nissan 4x4S. Jurnal Adat, Dewan Kesenian Tangerang Selatan, 2(1), 100-120.Waloeyo, A., Pranata, Y. M., & Suhartono, A. W. (2009). Interpretasi Konsep Antara Akademisi dan Praktisi Desain Komunikasi Visual Pada Kualitas Karya Kreatif Pemenang Citra Pariwara Kategori Print Ad (2003-2006). Nirmana, 9(1), pp-38.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
23

Hulwah, Hulwah Fikriyani Fauziyah. "Kontribusi Otonomi Daerah Terhadap Eksistensi Pajak Daerah". Jurnal Rechten : Riset Hukum dan Hak Asasi Manusia 2, n.º 1 (30 de abril de 2020): 21–27. http://dx.doi.org/10.52005/rechten.v2i1.59.

Texto completo
Resumen
Pengelolaan otonomi daerah tidak terlepas dari sumber pembiayaan untuk pendapatan daerah berupa pajak daerah. Pajak daerah merupakan pajak negara yang diserahkan pungutannya kepada daerah dan pajak daerah sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan sebuah otonomi daerah. Pembangunan sebagai indikator keberhasilan otonomi daerah sangat dipengaruhi oleh keuangan daerah yang salah satunya berasal dari pajak daerah yang masuk ke kas daerah setempat. Kemudian bagaimana Eksistensi Otonomi Daerah Terhadap system Desentralisasi Pajak Daerah di Indonesia dan Bagaimana Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pembangunan Dalam Otonomi Daerah? desentralisasi menjadi titik terang pengakuan kewenangan daerah dalam mengelola dan mengurus pemerintahannya sendiri. Pembangunan juga merupakan indikator keberhasilan otonomi daerah sangat dipengaruhi oleh keuangan daerah yang salah satunya berasal dari pajak daerah. Semakin banyak penerimaan dari pajak maka diharapkan semakin baik pembangunan yang dihasilkan oleh daerah itu. Kontribusi pajak daerah terhadap pembangunan sangat besar. Untuk mengatur sebuah daerah otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberi kewenangan untuk mengurus semua urusan pemerintahan di daerah. Daerah memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan. Daerah berdasarkan Peraturan Daerah (Perda). Lalu bagaimana jika terjadi Peraturan daerah yang bertentangan atau sedikit menyimpang dari peraturan pemerintah, maka dari itu dilakukanlah pengujian oleh dua lembaga lewat dua model kewenangan, yaitu judicial review oleh Mahkamah Agung dan executive review oleh Pemerintah Departemen Dalam Negeri.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
24

Sujarwo, Sujarwo y Siti Ngainnur Rohmah. "Urgensi Lembaga Hisbah Dalam Melakukan Tugas Pengawasan Terhadap Produk Halal". SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i 10, n.º 2 (14 de marzo de 2023): 295–310. http://dx.doi.org/10.15408/sjsbs.v10i2.31501.

Texto completo
Resumen
AbstractThis research is motivated by the free market of the Asean Economic Community (AEC), many products circulating in Indonesia do not only come from within the country, but also many products that will enter from MEA member countries themselves. So there is concern about the halalness of these products. The purpose of this study was to determine the urgency of hisbah institutions in the Indonesian constitutional system and to determine the function and role of hisbah institutions in guaranteeing halal products in Indonesia. The approach method used in this study is the approach of laws, regulations, and related books. The type of research conducted by the author includes the type of qualitative research. The data analysis method used in this study is a qualitative analysis method. The results of the research state that the function and role of the hisbah institution in the constitutional system in Indonesia has strong and strategic legal power, so it is very necessary. The hisbah institutions include the POM Agency, LPPOM MUI, and the Ministry of Religion. BPJPH has supervised products labeled halal by carrying out unannounced inspections every six months while in the market it depends on the level of risk of the product, low and moderate 2x (twice) a year at least while high ones every 3 (three) months.Keywords: Urgency; Hisbah Institution; Supervision; Halal Products AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi adanya pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), banyak produk-produk yang beredar di Indonesia tidak hanya berasal dari dalam negeri saja, melainkan juga banyak produk yang akan masuk dari negara anggota MEA sendiri. Sehingga muncul kekhawatiran terhadap kehalalan dari produk-produk tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui urgensi lembaga hisbah dalam sistem ketatanegaraan indonesia dan untuk mengetahui fungsi dan peran lembaga hisbah dalam menjamin produk halal di indonesia. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan undang-undang, peraturan-peraturan, dan buku-buku yang terkait. Jenis penelitian yang dilakukan penulis termasuk jenis penelitian kualitatif. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa fungsi dan peran lembaga hisbah dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia memiliki kekuatan hukum yang kuat dan strategis, sehingga sangat diperlukan. Adapun lembaga-lembaga hisbah tersebut antara lain Badan POM, LPPOM MUI, dan Departemen Agama. BPJPH sudah melakukan pengawasan terhadap produk berlabel halal dengan melakukan inspeksi mendadak enam bulan sekali sedangkan di pasaran tergantung tingkat resiko produknya, yang rendah dan sedang setahun 2x (dua kali) minimal sedangkan yang tinggi per 3 (tiga) bulan.Kata Kunci: Urgensi, Lembaga Hisbah, Pengawasan, Produk Halal.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
25

Yusuf, Faidah, Latri Aras, Muhammad Faisal y Ameer Ali. "EXPLORING INDONESIAN EFL STUDENTS' EXPERIENCE IN VLOGGING FOR SPEAKING PRACTICE". IJEE (Indonesian Journal of English Education) 10, n.º 2 (30 de diciembre de 2023): 443–62. http://dx.doi.org/10.15408/ijee.v10i2.32036.

Texto completo
Resumen
ABSTRACTResearch on the use of digital technology in English-speaking practice has been widely acknowledged in the literature, including empirical studies on the use of vlogging as a mediated instruction in teaching speaking skills. This study aimed to investigate Indonesian EFL students' experiences when conducting a food vlog learning project in English-speaking practices. Fifty students in the Education Department at the State University of Makassar, Indonesia, took part in this study. In their English classes, they worked on the food vlog as a project-based learning (PBL) activity. Random sampling was used to choose five people from each of the five groups of ten people, and they agreed to take part in a semi-structured interview. A thematic analysis was used to look at the qualitative data from the interview. The results indicate that the food vlog group, as part of PBL, helped and enhanced the students' self-efficacy, vocabulary mastery, learning autonomy, technology skills, and confidence in speaking English in EFL classes. These findings suggest that PBL has practical application within the context of the food vlog project. Consequently, utilizing a food vlog as a learning activity can be an effective support in practicing their English-speaking skills beyond the confines of the classroom.ABSTRAKPenelitian tentang penggunaan teknologi digital dalam praktik berbahasa Inggris telah diakui secara luas dalam literatur, termasuk studi empiris tentang penggunaan vlogging sebagai instruksi mediasi dalam pengajaran keterampilan berbicara.Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengalaman siswa EFL Indonesia dalam melakukan proyek pembelajaran vlog makanan dalam praktik berbahasa Inggris. Lima puluh mahasiswa di Departemen Pendidikan di Universitas Negeri Makassar, Indonesia, mengambil bagian dalam penelitian ini. Di kelas bahasa Inggris mereka mengerjakan vlog makanan sebagai kegiatan pembelajaran berbasis proyek (PBL). Pengambilan sampel acak digunakan untuk memilih lima orang dari masing-masing lima kelompok yang terdiri dari sepuluh orang, dan mereka setuju untuk mengambil bagian dalam wawancara semi-terstruktur. Analisis tematik digunakan untuk melihat data kualitatif dari wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok food vlog sebagai PBL membantu dan meningkatkan self-efficacy siswa, penguasaan kosa kata, kemandirian belajar, keterampilan teknologi, dan kepercayaan diri dalam berbicara bahasa Inggris di kelas EFL. Temuan ini menyatakan bahwa PBL memiliki aplikasi praktis dalam konteks proyek vlog review makanan secara nyata. Oleh karena itu, food vlog dapat digunakan sebagai kegiatan pembelajaran yang efektif untuk membantu siswa berlatih berbicara bahasa Inggris di luar kelas.How to Cite: Yusuf, Y., Aras, L., Faisal, M., & Ali, A. (2023). Exploring Indonesian EFL Students Experience in Vlogging for Speaking Practice. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 10(2), 443-462. doi:10.15408/ijee.v10i2.32036.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
26

Darmawati, Besse. "Konfigurasi Heroik Dalam Sastra Bugis: Suatu Pendekatan Sosiologi Terhadap Elong Osong". ATAVISME 15, n.º 1 (28 de junio de 2012): 85–94. http://dx.doi.org/10.24257/atavisme.v15i1.50.85-94.

Texto completo
Resumen
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk­bentuk kepahlawanan dalam elong osong beserta relevansinya dengan kondisi masyarakat Bugis dewasa ini. Penulis menerapkan metode penelitian deskriptif kualitatif dan teknik penelitian inventarisasi, identifikasi, pencatatan, dan observasi. Elong osong yang dianalisis adalah osong Besse Langelo, Mata Essona Bulo­Bulo yang bersumber dari buku Elong Ugi (Kajian Naskah Bugis) terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1990. Berdasarkan hasil analisis diperoleh temuan bahwa osong Besse Langelo, Mata Essona Bulo­Bulo mewariskan konfigurasi heroik kepada generasi muda, yaitu berperang melawan musuh demi keutuhan negeri tercinta dan mengutamakan keberanian pribadi dalam membela tanah air. Kedua konfigurasi heroik tersebut patut kita teladani. Hal ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat Bugis dewasa ini yang menghendaki lahirnya pemimpin­pemimpin yang memiliki jiwa kepahlawanan tanpa mengedepankan kepentingan pribadi. Abstract: This research aims to describe the heroic styles of elong osong and its relevance to the condition of Buginese society today. Based on the aim, the writer applies the qualitative descriptive method and research techniques of inventarization, identification, noting, and observation. The elong osong analyzed is osong Besse Langelo, Mata Essona Bulo­Bulo, which is taken from Elong Ugi (Kajian Naskah Bugis) published by the Indonesian Education and Culture Department in 1990. From the analysis, it is found that osong Besse Langelo, Mata Essona Bulo­Bulo, has bequeathed some heroic configuration styles to the young generation; those are (1) fighting the enemies for sake of the wholeness of the beloved country and (2) prioritizing the self­bravery in defending the motherland. The two heroic configurations are exemplary. They are so relevant to the condition of Buginese society today who wish for the emergence of leaders who have heroic spirit and do not prioritize their own interests. Key Words: heroic configuration, literature, elong osong
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
27

Masruroh, Ani y Adek Cerah Kurnia Azis. "MENGGAMBAR ILUSTRASI KARTUN DENGAN TEKNIK SCRIBBLE". Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, n.º 2 (30 de diciembre de 2022): 554. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i2.39108.

Texto completo
Resumen
Keywords: abillity, drawing illustration, scribble technique. AbstrakPermasalahan bermula pn latihan menggambar sehingga siswa tidak terampil. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa menggambar mpakan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Simpang Kiri Kota Subulussaokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif menggunakan statistik uji T. Berdasarkan hasil dari perhitungan uji T dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan menggambar ilustrasi kartun siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Simpang Kiri Kota Subulussalam dengan menggunakan teknik scribble dibandingkan sebelum diberi perlakuan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik pretest sebesar 68,44 dan post test sebesar 81, 83.Kata Kunci: kemampuan, menggambar ilustrasi, teknik scribble. Authors:Ani Masruroh : Universitas Negeri MedanAdek Cerah Kurnia Azis : Universitas Negeri Medan References:Adrian, A. (2000). Bagaimana Menggambar. Jakarta: Angkasa.Anwar, K. (2018). Portrait Scribble. Jakarta: Transmedia Pustaka.Gaol, D. U. L., & Mesra, M. (2020). Analisis Proporsi dan Gelap Terang pada Gambar Wajah. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 342-346.Ginting, J., & Triyanto, R. (2020). Tinjauan Ketepatan Bentuk, Gelap Terang, dan Warna pada Gambar Bentuk Media Akrilik. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 300-308.Graha, G., & Idris, I. (1982). Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.Halawa, W. E., Triyanto, R., Budiwiwaramulja, D., & Azis, A. C. K. (2020). Analisis Gambar Ilustrasi Hombo Batu Nias Gunungsitoli. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 193-203.Masida, N., & Irawan, I. (2021). Upaya Meningkatkan Pemahaman ISI Dongeng Ditunjukkan dalam Gambar Ilustrasi Siswa Kelas V SD Negeri 32 Kota Ternate. JURNAL DODOTO, 2(01), 39-46.Masnuna, M. (2018). Pengantar Ilustrasi. Jakarta: Indonesia Pustaka.Purnomo, E., & dkk. (2007). Seni Budaya Kelas VIII. Jakarta: Kementrian Dinas Pendidikan.Seragih, Y. G., & Azis, A. C. K. (2021). Tinjauan Hasil Gambar Ilustrasi Kartun dengan Objek Binatang. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 23(2), 302-318.Sumardi, S., Mukaddas, A. B., & Faisal, M. (2021). Transformasi Seni Menggambar dengan Teknik Scribble pada Karya Khoirul Anwar di Kota Malang, Jawa Timur. BALOLIPA: Jurnal Pendidikan Seni Rupa, 1(1), 24-35.Surbakti, T. I. P., Zulkifli, Z., Atmojo, W. T., & Mesra, M. (2019). Analisis Kreativitas Siswa Kelas III SD Swasta Yayasan Wanita Kereta Api “YWKA” Medan dalam Pembelajaran Menggambar Binatang. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 182-186.Sutandur, S., & dkk. (2008). Seni Rupa 2. Jakarta: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.Ulfah, T., & Budiwiwaramulja, D. (2019). Analisis Karya Gambar Ilustrasi Teknik Arsir Siswa Kelas VIII di SMP Swasta Tunas Karya Batang Kuis. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 279-283.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
28

Kridasaksana, Doddy, M. Junaidi y Muhammad Iftar Aryaputra. "TUJUAN NEGARA DALAM MENGATUR FREKUENSI RADIO KOMUNITAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN (STUDI KASUS DI WILAYAH SEMARANG)". Jurnal Dinamika Sosial Budaya 17, n.º 2 (16 de noviembre de 2017): 242. http://dx.doi.org/10.26623/jdsb.v17i2.489.

Texto completo
Resumen
<p>Saat ini di berbagai penjuru dunia bermunculan radio komunitas yang digunakan untuk berbagi informasi dalam sebuah komunitas.Demikian pula keberadaan radio komunitas di Semarang. Radio komunitas sendiri adalah lembaga penyiaran atau stasiun radio yang dimiliki, dikelola, diperuntukkan, diinisiatifkan, dan didirikan oleh sebuah komunitas. Sebelum di sahkannya UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, radio komunitas (<em>community radio</em>) di Indonesia sering disebut "radio ilegal". Mengenai frekuensinya oleh Negara dialokasikan antara 107,7 MHz hingga 107,9 MHz dan radius siaran LPK dibatasi maksimum 2,5 km (dua setengah kilometer) dari lokasi pemancar atau dengan <em>Effective Radiated Power </em>(ERP) maksimum 50 (lima puluh) watt.</p><p>Laporan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tujuan Negara dalam mengatur frekuensi radio komunitas dilihat dari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan radio komunitas dan untuk menemukan problema yang ditemui dan solusi yang diberikan oleh Negara dalam pengaturan radio komunitas. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris, Penyusunan dan penulisan digunakan deskriptif analitis. Data berasal dari primer dan sekunder. Pengumpulannya dengan metode literatur (kepustakaan), disamping wawancara kepada Humas Departemen Komunikasi dan InformatikaRepublik Indonesia, Humas DinasPerhubungan dan Informatika Propinsi Jawa Tengah, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di lingkungan Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Semarang. Disamping itu penelitian ini juga akan menggunakan pendekatan kuantitatif terhadap data primer.</p><p>Hasil penelitian diperoleh bahwa 1)Tujuan Negara sebagai pembuat peraturan perundangan tentang penyiaran sekaligus mengatur frekuensi radio komunitas perlu menertibkan, memberi keadilan bagi pelaku radio komunitas dan memberi sanksi hukum bagi pelanggarnya karena hokum berakar dan terbentuk dalam proses interaksi berbagai aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, keagamaan dan lain–lain. Hal tersebut diatur dalam UU N0.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, dan mulai berlaku efektif Desember 2002.2) Sebanyak18 radio komunitas baru (33,33%) di Semarang yang akan mengajukan izin penyiaran (hasil merger dari 120 radio komunitas ilegal). Problem lainnya sebagian radio komunitas masih menggunakan <em>power </em>pemancar seadanya, sebagian lagi menggunakan <em>power </em>pemancar yang cukup kuat hingga mengganggu frekuensi lain, seperti yang dialami oleh radio Dais FM (radio komunitas Masjid Agung Semarang), REM FM (radio komunitas Universitas Negeri Semarang). Solusinya, wewenang KPIKPID sesuai Pasal 8 ayat (2) UU Penyiaran, adalah memberikan sanksi administrative terhadap pelanggaran peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta standar program siaran, seperti diatur dalam Bab VIII UU No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.</p>
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
29

Zuanda, Zuanda y Sugito Sugito. "MOTIVASI AKTUALISASI KEMAMPUAN DALAM MENGGAMBAR PADA SISWA KELAS XI DI SMAS PERSIAPAN STABAT". Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, n.º 2 (30 de diciembre de 2022): 606. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i2.39345.

Texto completo
Resumen
This study aims to determine whether there is a relationship between learning motivation and self-actualization with the ability to draw shapes. To measure learning motivation and self-actualization using a questionnaire containing the basic aspects of the ability to draw shapes, while to see the ability to draw shapes, the objects drawn in drawing shapes are 1 kitchen utensil (glass), 1 school utensil (book) and 1 utensil. fruit object (apple). The population in this study were all students of class XI SMAS Preparation Stabat with a sample of 170 students and the sample taken was class XI IPA 2 which amounted to 34 students, the sample was taken with the Cluster Random Sampling technique. This method uses a correlational approach. The results of the research findings indicate that there is a significant relationship between learning motivation and self-actualization with the ability to draw shapes, as evidenced by Fcount = 6 and Ftable for degrees of freedom = n-k-1 = 31 at the question level (α) = 0.05 is Ftable = 3.30. This means that Fhit is greater than Ftable (6 > 3.30). The relationship between the ability to learn motivation and self-actualization with the ability to draw shapes is 0.58 and the contribution or contribution is 29%.Keywords: motivation, learning, actualization, self, drawing. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan motivasi belajar dan aktualisasi diri dengan kemampuan menggambar bentuk. Untuk mengukur motivasi belajar dan aktualisasi diri menggunakan sebuah angket yang berisi tentang aspek dasar tentang kemaupan dalam menggambar bentuk sedangkan untuk melihat kemampuan menggambar bentuk, objek yang digambar dalam menggambar bentuk berupa 1 peralatan dapur (gelas kaca), 1 peralatan sekolah (buku) dan 1 objek buah (apel). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAS Persiapan Stabat dengan sampel 170 siswa dan sampel yang diambil adalah kelas XI IPA 2 yang berjumlah 34 siswa, sampel diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Metode ini menggunakan pendekatan korelasional. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan aktualisasi diri dengan kemampuan menggambar bentuk, yang dibuktikan dengan Fhitung = 6 dan Ftabel untuk derajat kebebasan = n-k-1 = 31 pada taraf nanya (α) = 0,05 adalah Ftabel = 3,30. Hal ini berarti Fhit lebih besar dari Ftabel (6 > 3,30). Besar hubungan antara kemampuan motivasi belajar dan aktualisasi diri dengan kemampuan menggmbar bentuk yaitu berkorelasi 0,58 dan besar sumbangan atau kontribusi yaitu sebesar 29%.Kata Kunci: motivasi, belajar, aktualisasi, diri, menggambar.Authors:Zuanda : Universitas Negeri Medan Sugito : Universitas Negeri Medan References:Alwi, H. (2008). Kampus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.Boeree, G. C. (2013). General Psychology: Psikologi Kepribadian, Persepsi, Kognisi, Emosi, & Perilaku. Terj. Helmi J Fazi. Yogjakarta: Prismasophie.Kompri, K. (2018). Motivasi Pembelajaran : Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Dalimunthe, L. E. (2019). Hubungan Kemampuan Menggambar Bentuk dan Menggambar Ornamen Dengan Hasil Belajar Modifikasi Motif Ornamen Batak Angkola Pada Siswa SMP Negeri 28 Medan. Gorga Jurnal Seni Rupa, 8(1), 80-85. Mesra, M (2014). Menggambar Bentuk 1. Medan: Unimed Press.Suciati, S. (2004). Ketentuan Umum Kurikulum Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Depdiknas.Sugito, S., & Harahap, S. (2020). Metode Penelitian Pendidikan Seni Rupa. Medan: Unimed Press.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
30

Sinaga, Nazaruddin y Mohamad Rifal. "Pengaruh Komposisi Bahan Bakar Metanol-Bensin Terhadap Torsi Dan Daya Sebuah Mobil Penumpang Sistem Injeksi Elektronik 1200 CC". ROTASI 19, n.º 3 (16 de septiembre de 2017): 147. http://dx.doi.org/10.14710/rotasi.19.3.147-155.

Texto completo
Resumen
Pada saat ini jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sudah sangat banyak sehingga menimbulkan masalah dalam pengadaan bahan bakar, karena sebagian harus dibeli dari luar negeri. Di samping itu juga terdapat kecenderungan dan tekanan internasional untuk menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Penggunaan metanol sebagai bahan bakar alternatif memiliki prospek yang baik bila dapat direalisasikan di Indonesia, karena cukup banyak bahan mentah dan bahan baku yang tersedia di dalam negeri. Namun demikian hingga saat ini penggunaannya belum direkomendasikan oleh banyak pihak, karena masih terdapat keraguan akan dampak negatif yang ditimbulkannya terhadap kinerja mesin, gas buang yang dihasilkan, kerusakan komponen mesin dan sebagainya. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai riset untuk mempelajari efek penggunaan metanol ini serta upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi dampak negatif tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi komposisi campuran bensin-metanol terhadap kinerja sebuah kendaraan penumpang berbahan bakar bensin yang dilengkapi dengan sistem injeksi bahan bakar elektronik. Parameter yang diamati adalah nilai torsi dan daya yang dihasilkan mesin kendaraan pada komposisi metanol 0% (M0), 10% (M10), 15% (M15), 30% (M30), 50% (M50) dan 65% (M65). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Efisiensi dan Konservasi Energi, Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dengan menggunakan mobil Mitsubishi Mirage A/T 1200 CC tahun pembuatan 2015. Untuk memperbaiki sifat bahan bakar ditambahkan larutan aditif 1,2 Propylene glycol dengan konsentrasi 0,7%. Adapun pengaturan injeksi bahan bakar dilakukan dengan menambahkan Methanol Injection Control. Pengukuran torsi dan daya dilakukan di atas dinamometer sasis dengan menggunakan engine scanner. Bensin yang digunakan adalah jenis Premium dengan nilai RON 88 dan metanol yang digunakan memiliki konsentrasi 75%. Dari penelitian ini secara umum didapatkan bahwa variasi komposisi metanol tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap kurva torsi dan daya, jika dibandingkan dengan mesin berbahan bakar bensin murni (M0). Hal ini disebabkan karena kondisi operasi mesin, yaitu waktu penyalaan, laju aliran udara, rasio udara bahan-bakar, tidak mengalami perubahan yang berarti. Oleh karena itu melalui penelitian ini dapat direkomendasikan bahwa penggunaan metanol sebagai bahan bakar alternatif pada kendaraan berbahan bakar bensin memiliki prospek untuk diterapkan. Namun demikian perlu dilakukan beberapa penelitian lanjut untuk mengetahui dampaknya terhadap kerusakan komponen mesin, dan pengaturan injeksi maupun penyalaan yang memberikan kinerja mesin yang lebih baik.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
31

Fauzan, Fauzan. "Curriculum Evaluation of Islamic Elementary Teacher Education Programs in Indonesia". TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society 9, n.º 2 (29 de diciembre de 2022): 149–62. http://dx.doi.org/10.15408/tjems.v9i2.14869.

Texto completo
Resumen
AbstractFrom the Indonesian National Qualifications Framework (KKNI) perspective, each study program should be able to present itself with the “graduate profile” obtained through tracer study activities, feasibility studies and needs analysis in the community. The graduate profile must at least reflect abilities that refer to four aspects of needs (1) attitude, (2) knowledge, (3) general skills; and (4) special skills. The four abilities are translated into a learning outcome (learning outcome) in each course in the study program. Thus, all learning plans or Semester Learning Plans should be based on learning outcomes (learning outcomes) following the needs of the graduate profile. This study aims to evaluate the readiness of the Islamic Elementary Teacher Education study program in Indonesia to implement the current curriculum policy, called the Indonesian National Qualification Framework. This study follows a mixed-method research design by undertaking an evaluation study. Moreover, the data were collected through a literature study, document study, questionnaire, and interview. Twenty-one departments were analysed, involving seventeen state and four private universities. This study provided some noteworthy findings, one of which is to measure how much the readiness of programme directors to implement new policies.AbstrakDari perspektif Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), setiap program studi harus dapat mempresentasikan dirinya sendiri dengan "profil lulusan" yang diperoleh melalui kegiatan studi tracer, studi kelayakan, dan analisis kebutuhan di masyarakat. Profil lulusan harus setidaknya mencerminkan kemampuan yang mengacu pada empat aspek kebutuhan (1) sikap, (2) pengetahuan, (3) keterampilan umum; dan (4) keterampilan khusus. Keempat kemampuan tersebut diterjemahkan menjadi hasil belajar (learning outcome) dalam setiap mata kuliah dalam program studi. Dengan demikian, semua rencana pembelajaran atau Rencana Pembelajaran Semester harus didasarkan pada hasil belajar (learning outcome) mengikuti kebutuhan profil lulusan. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Indonesia untuk menerapkan kebijakan kurikulum saat ini, yang disebut Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Studi ini mengikuti desain penelitian campuran dengan melakukan studi evaluasi. Selain itu, data dikumpulkan melalui studi literatur, studi dokumen, kuesioner, dan wawancara. Dua puluh satu departemen dianalisis, melibatkan tujuh belas universitas negeri dan empat universitas swasta. Studi ini memberikan beberapa temuan yang mencolok, salah satunya adalah mengukur seberapa besar kesiapan direktur program untuk menerapkan kebijakan baru.How to Cite : Fauzan. (2022). Curriculum Evaluation of Islamic Elementary Teacher Education Programs in Indonesia. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 9(2), 149-162. doi:10.15408/tjems.v9i2.14869.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
32

George Abisay, Terry y Nurhadi . "MANAJEMEN RISIKO PADA BANDARA SOEKARNO HATTA BERBASIS ISO 31000". Jurnal Teknik Industri 14, n.º 2 (27 de junio de 2014): 116. http://dx.doi.org/10.22219/jtiumm.vol14.no2.116-130.

Texto completo
Resumen
Terry George Abisay dan Nurhadi1) Departemen Supply Chain Management, PT Freeport Indonesia, Mile Post 38 Timika Papua2) Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang & Contract Consultant pada Departemen Quality Management Services (QMS), PT Freeport Indonesia PapuaJl. Soekarno Hatta No. 8, MalangLaman: nurhadiabuzaka@gmail.com, terry.abisay@yahoo.comABSTRAKBandara Soekarna Hatta sebagai perusahaan aviasi bertaraf internasional ternyata belum menerapkan sistem manajemen risiko berstandar internasional yang mengacu pada ISO 31000, sehingga berdampak pada munculnya potensi risiko negatif bagi keselamatan jiwa, lingkungan, harta benda dan reputasi perusahaan. Tujuan penelitian untuk melakukan penilaian risiko dan pengendalian risiko menggunakan sistem manajemen risiko dengan standar internasional. Penelitian manajemen risiko diarahkan pada dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kejadian pada operasional bandar udara, khususnya Fasilitas Operasi dan. Tahapan proses manajemen risiko mengacu pada ISO 31000 meliputi identifikasi risiko, analisis risiko dan evaluasi risiko menggunakan tools penelitian fishbone dan Risk Breakdown Structure (RBS). Ekspektasi dampak dan kemungkinan kejadian dipetakan melalui risk matrix dari Federation Aviation Administration (FAA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bandara Soekarno Hatta terdapat 7 peristiwa risiko yang mempunyai potensi bahaya yaitu: pecahnya permukaan runway, kecelakaan pesawat saat take off/landing, terganggunya pelayanan navigasi dan komunikasi penerbangan, kecelakaan pesawat di area apron, gangguan keamanan di bandara, jetblast pesawat, dan lolosnya barang berbahaya ke dalam pesawat.KataKunci: risiko, manajemen risiko, ISO 31000, fasilitas operasi dan teknik, risk matrix FAAABSTRACTSoekarna Hatta Airport as an international aviation company hasn’t yet implemented an international standard risk management system based on ISO 31000, so it triggers the occurrence of negative impacts to the human, environment, property and company reputation. This research aims to conduct a risk assessment and control by using an international standard risk management system. Risk management research is focused on the negative impacts caused by an event of airport operations, particularly operations facility and machine. The Stages of the risk management process are based on ISO 31000 including risk identification, risk analysis, and risk evaluation using fishbone and Risk Breakdown Structure (RBS) tool. Impact Expectations and possible occurrence are mapped through the risk matrix which is defined by the Federation Aviation Administration (FAA). The results showed that there were7 events at Soekarno Hatta airport that have potential risk, namely, outbreak of the runway track, plane accidence during take-off/landing, disruption of flight navigation and communication services, accidence in the apron area, security disruption at the airport, aircraft jetblast, and entry of dangerous goods on board.Keywords: risk, risk management, ISO 31000, operations and engineering facilities, risk matrix FAA
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
33

Heristian, Mariana, Agusti Efi y Budiwirman Budiwirman. "MENGEMBANGKAN KARAKTER ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA". Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, n.º 2 (16 de diciembre de 2022): 410. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i2.35339.

Texto completo
Resumen
Character education is a learning with the aim of forming a good personality by instilling certain character values in a person. The important function of character education is to develop the abilities that humans have in themselves. Cultural arts lessons have the meaning of being multicultural, which means that they can foster public awareness in carrying out democracy, respecting each other, and having good manners. The purpose of this research is to see the achievement of students in shaping through art and culture learning such as being responsible, working together and helping to help. In this case we take an example when students enter into the art of dance. When children perform dances, students will interact with others. This research uses basic research methods which later the results of the research will be used as a basis in developing attitudes to change behavior through the educational process. And to realize all that, good performance is needed from the teaching staff in the school, not the responsibility of the arts and culture teacher alone, but the responsibility of all existing teachers. Keywords: education, character, arts and culture. AbstrakPendidikan karakter merupakan suatu pembelajaran dengan tujuan membentuk kepribadian yang baik dengan menanamkan nilai-nilai karakter tertentu pada diri seseorang. Fungsi dilakukannya pendidikan karakter adalah untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki manusia dalam dirinya. Pelajaran seni budaya memiliki makna sebagai multikultural yang artinya dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam melakukan demokrasi, saling menghargai, dan memiliki adab yang baik. Tujuan penelitian ini untuk melihat ketercapaian peserta didik dalam membentuk karakter melalui pembelajaran seni budaya seperti bertanggung jawab, kerjasama dan tolong menolong. Dalam hal ini kita mengambil contoh ketika siswa masuk ke aspek seni tari. Pada saat anak menampilkan tarian siswa akan berinteraksi satu dengan yang lainnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dasar yang nantinya hasil dari penelitian tersebut akan digunakan sebagai landasan dalam pengembangan sikap untuk mengubah perilaku melalui proses pendidikan. Dan untuk mewujudkan semua itu diperlukan kinerja yang baik dari tenaga pengajar yang ada di sekolah bukan hanya tanggung jawab guru seni budaya saja, namun tanggung jawab semua guru yang ada. Kata Kunci: pendidikan, karakter, seni budaya.Authors:Mariana Heristian : Universitas Negeri PadangAgusti Efi : Universitas Negeri PadangBudiwirman : Universitas Negeri Padang References:Afandi, R. (2011). Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jurnal Pedagogia, 1(1), 85-98. https://doi.org/10.21070/pedagogia.v1i1.32.Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.Idris, S., & Tabrani, Z. (2017). Realitas Konsep Pendidikan Humanisme Dalam Konteks Pendidikan Islam. Jurnal Bimbingan Konseling, 3(1), 96-113. http://dx.doi.org/10.22373/je.v3i1.1420.Kesuma, Dharma et. al., (2011). Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.Mahendra, Y., et. al., (2019). Pengembangan Pendidikan Karakter Menuju Transformasi Abad 21. Prosiding SEMNASFIP,187-191. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SEMNASFIP/article/view/5126.Muslih, M. (2011). Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.Prawiradilaga, Dewi Salma. (2008). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.Rohendi, R. T. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Seni Budaya Berbasis Kearifan Lokal (Wayang Sebagai Sumber Gagasan). Jurnal Seni, 8(1), 1-8.https://doi.org/10.15294/imajinasi.v7i1.7284.Sudrajat, A. (2011). Mengapa Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1), 47-58. http://dx.doi.org/10.21831/jpk.v1i1.1316.Tim Penyusun. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembagan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
34

Sukarman, Hendra. "KERANGKA HUKUM NEGARA DALAM MENGATUR AGRARIA DAN KEHUTANAN INDONESIA". Jurnal Ilmiah Galuh Justisi 3, n.º 2 (1 de septiembre de 2015): 202. http://dx.doi.org/10.25157/jigj.v3i2.419.

Texto completo
Resumen
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, populasi keseluruhannya terbesar dan luas tanah kira-kira enam kali ukuran Inggris. Tanah dan semua sumber daya alam secara hukum dikuasai oleh negara. Selama dua dekade terakhir, sistem dual administrasi tanah telah muncul dimana sekitar 39% dari lahan berada dalam yurisdiksi Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan 61% dikelola oleh Departemen Kehutanan (Dephut). Menyadari konflik yang luas atas tanah di dalam area hutan dan implikasi untuk keamanan pangan, makalah ini mengeksplorasi asal-usul dualitas ini dan tantangan apakah ada dasar hukum untuk Departemen Kehutanan untuk mengelola lahan.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
35

Akbar, Feb Rudi y Raudlatul Jannah. "The Myth of Masculinity in L'men Gain Mass Advertising". Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI 8, n.º 2 (5 de agosto de 2019): 1. http://dx.doi.org/10.19184/jes.v8i2.16648.

Texto completo
Resumen
The purpose of this study is to identify L-Men Ads critically through representations of five actors. It is done to dismantle the process of forming male masculinity images in L-Men advertisements through visual methods with the syntagmatic approach of Roland Barthes. Roland Barthes's semiotic analysis is used to find patterns and intrinsic elements of the masculinity that are built into advertising. The myths of masculine men are depicted by certain types of sports, accessories, hairstyles, clothing, clothing colors, handsome faces, muscular body shapes, fancy place settings, and sexy women. The characters that are considered masculine are man with a muscular body, a man whose sportsmanship, man as new warriors, and man as a hero. L'Men Gain Mass wants to create pseudo masculinity by incorporating ideological values ​​that blend with images, fantasies, and dreams. These values ​​have been built successfully through the role of Copy Writer, and Visualizer in packaging L'men Gain Mass products, which are then well communicated and mixed with consumerism ideology. The commodification of L'men Gain Mass milk has succeeded in building an image of male masculinity on dexterity, handsome face, and favored by women who are then internalized into the product. Keywords: Masculine Myth, Product Advertising, Ideology, intrinsic pattern Referensi: Barthes, R. 2012. Elemen-Elemen Semiologi. Yogyakarta: Jalasutra. Bungin, B. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Ibrahim & Akhmad. 2014. Komunikasi Dan Komodifikasi: Mengkaji Media Dan Budaya Dalam Dinamika Globalisasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Liliweri, Alo. 2007. Makna Budaya dalam Komunikasi antar Budaya. Yogyakarta: Pt Lkis Pelangi Aksara. Marvasti, A. B. 2004. Qualitative Research in Sociology. London, Thousand Oaks, New Delhi: Sage Publication. Poloma, M. M. 2004. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: CV Rajawali. Sabur,A. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sobur, A. 2001. Analisis Teks Media (Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing). Jakarta: Rosda. Yenne, Bill. 2002. Seri Sekilas Mengetahui, 100 Peristiwa yang Berpengaruh di dalam Sejarah Dunia. Batam: Karisma Publishing Group. Zoest, V. A.1996. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. April, DR. 2005. Iklan dan budaya populer. Pembentukan Identitas Idiologi Kecantikan Perempuan Oleh Iklan. Jurnal Ilmu Komunikasi. 1(2). UAJY. Cinthia, PS. 2014. Maskulinitas di majalah laki-laki: Studi semiotika terhadap rubrik rupa di majalah Men’s Health Indonesia. Jurnal Ilmu Komunikasi. 2(2). Universitas Kristen Petra. Surabaya. Demartoto, Argyo. 2010. Konsep maskulinitas dari jaman ke jaman dan citranya dalam media. Jurnal Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS. Surakarta Malau, RM.2011. Sosok etnis-etnis minoritas dalam iklan (Figure of Minority Ethnic in Advertising). Jurnal Ilmu Komunikasi. 3(1). Universitas Semarang. Semarang. Nuraini. A, Maktukhah I. 2015. Pengaruh Celebrity Endoser Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Cintra Merek Pada Kosmetik Warda Di Kota Semarang. Jurnal Management. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Semarang. Surajiyo. 2011. Perempuan Sebagai Model Iklan Komersial Dalam Perspektif Filsafat Moral. Jurnal Ilmu dan Desain. Universitas Indraprasta PGRI. Jakarta. Rivano, M. 2006. Analisis Perilaku Konsumen Susu L-Men. Skripsi. Bogor: Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Widiyaningrum, W. 2014. Pemaknaan Maskuinitas dalam Iklan Produk Kosmetik untuk Laki-Laki. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro. Anshori, F. 2014. Maskulinitas dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Iklan Extra Joss Blend Bukan PHP Versi “Verrel Bramasta” Menurut Roland Barthes). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Sosial dan Humaniora Univesitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Krisnawati, L. 2012. Analisis Wacana Iklan Kesehatan pada Majalah Femme Actuelle dengan Pendekatan Mikro dan Makrostruktural. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Bahasa Prancis Universitas negeri Yogyakarta. Damayanti, D. 2013. Konstruksi Kecantikan dalam Iklan Pond’s Flawless White 7 Days to Love. Skripsi. Jember: Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Jember. Akhyadi, F. 2008. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Susu L’men. Bogor. Fakultas Ekonomi Dan Managemen. ITB https: atau atau www.nutrimart.co.id atau about-us. Diakses pada tanggal 11-10-2016 Situs L-Men. www.L-Men.com. Di akses pada tanggal (24 februari 2017).
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
36

Setiawan, Zamhir. "Prevalensi dan Determinan Hipertensi di Pulau Jawa, Tahun 2004". Kesmas: National Public Health Journal 1, n.º 2 (1 de octubre de 2006): 57. http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v1i2.312.

Texto completo
Resumen
Hipertensi merupakan faktor risiko utama kardiovaskuler yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Peningkatan umur harapan hidup dan perubahan gaya hidup meningkatkan faktor risiko hipertensi di berbagai negara. Tujuan penelitian ini (1) Mengetahui prevalensi hipertensi dan penyebarannya di Pulau Jawa tahun 2004. (2) Mengetahui faktor-faktor sosiodemografi yang berhubungan dengan kejadian hipertensi. (3) Mengetahui kontribusi dan dampak potensial masing-masing faktor tersebut. Penelitian dengan rancangan studi Ekologi Multilevel ini menggabungkan variabel tingkat pengukuran individu dengan tingkat pengukuran ekologi dalam analisis bersama, dengan unit analisis individu. Analisis kontekstual dilakukan melalui kerangka konsep hipertensi, menggunakan metode analisis regresi logistik ganda, dengan status hipertensi sebagai variabel dependen. Data variabel dependen dan variabel perancu yang merupakan data pengukuran tingkat individu diambil dari data SKRT 2004. Data sosiodemografi tingkat pengukuran ekologi sebagai variabel independen utama, diperoleh dari Profil Kesehatan Indonesia, Statistik Indonesia, Statistik Kesehatan, Statistik Kesejahteraan Rakyat, danData Departemen Dalam Negeri, unit pengamatan provinsi. Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi hipertensi di Pulau Jawa 41,9%, dengan kisaran di masing-masing provinsi 36,6%-47,7%. Prevalensi di perkotaan 39,9% (37,0%-45,8%) dan di perdesaan 44,1% (36,2%-51,7%). Kata kunci: Hipertensi, faktor sosiodemografiAbstractHypertension is a main risk factor of cardiovascular disease which is ranked as number one cause of death in the world. The increase of life expectancy and changes in life style have increased the prevalence of hypertension risk factor in both developed and developing countries. The objectives of this study are (1) To know the prevalence and distribution of hypertension in di Java island, in year 2004. (2) To know sosiodemographic factors related to hypertension. (3) To know the contribution of each sosiodemographic factor toward hypertension. The study used multilevel ecologic study design that integrated both individual and ecological level variables measurement. The analysis method used in this study was contextual analysis and multiple logistic regression with hypertension status as dependent variable. The individual level measurement of variables such as hypertension status and age, job, education and sex is taken from Household Health Survey (SKRT) 2004. The sosiodemographic data which was ecological measurement level served as the main independent variables were taken from Indonesian Health Profile, Indonesian Health Statistics, Public Welfare Statistics and data from Department of Internal Affair, particularly from Province Surveillance Unit. The study results showed that the prevalence of hypertension in Java Island was 41.9%, with range of prevalence in provincial level of 36.6%-47.7%. The prevalence in urban areas was 39.9% (37.0%-45.8%) and in rural areas was 44.1% (36.2%-51.7%)Keywords: Hypertension, sosiodemographic factors
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
37

Fitri, Ahyanati, Teti Berliani y Reddy Siram. "IMPLEMENTASI “HASUPA HASUNDAU” DALAM MEMBINA PESERTA DIDIK". Equity In Education Journal 1, n.º 1 (20 de octubre de 2019): 73–81. http://dx.doi.org/10.37304/eej.v1i1.1555.

Texto completo
Resumen
Abstract: This study aims to describe the implementation of Hasupa Hasundau in fostering students at SDN 5 Menteng Palangka Raya, seen from the aspects of: (1) the process of the Hasupa Hasundau program in fostering students, (2) the mechanism of the Hasupa Hasundau program in fostering students, and from aspects: (3) Supporting factors and obstacles encountered in the implementation of the Hasupa Hasundau program. This study used a qualitative approach with case study design. Data collection techniques carried out by: observation, interview and documentation. Validation of data in this study uses the technique of credibility (triangulation and checking members) and confirmability. The results showed that: (1) The process of the formation of Hasupa Hasundau at SDN 5 Menteng began with a program from the Ministry of Education and Culture which is a partnership program and SDN 5 Menteng Palangka Raya implemented a partnership program, the implementation was carried out in a container that was named Hasupa Hasundau where the activity was to carry out a meeting between the school and parents of students, (2) The mechanism of the program is held 2 meetings per semester, inviting parents through groups in WA or letters, holding discussions to express opinions or needs needed by children in school, and (3) Supporting Factors and Constraints faced in the Implementation of Hasupa Hasundau in Fostering Students, namely: a) Supporting factors for parents' openness or trust in school and vice versa in educating children, parity in parenting, and b) Constraints originating there are some parents who are unable to attend attend because of time problems, like parents y I'm busy working. Keywords: Implementation, Hasupa Hasundau, Students, SDN 5 Menteng Palangka Raya Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Implementasi Hasupa Hasundau dalam Membina Peserta Didik di SDN 5 Menteng Palangka Raya, diilihat dari aspek: (1) Proses terbentuknya program Hasupa Hasundau dalam membina peserta didik, (2) Mekanisme program Hasupa Hasundau dalam membina peserta didik, dan (3) Faktor pendukung dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program Hasupa Hasundau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik kredibilitas (triangulasi dan pengecekkan anggota) dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses terbentuknya Hasupa Hasundau di SDN 5 Menteng berawal dari adanya program dari Kemendikbud yaitu program kemitraan dan SDN 5 Menteng Palangka Raya menerapkan program kemitraan, pelaksanaannya dilaksanakan pada sebuah wadah yang diberi nama Hasupa Hasundau yang mana kegiatannya adalah melaksanakan pertemuan antara pihak sekolah dengan orang tua siswa, (2) Mekanisme program dilakukan 2 kali pertemuan per semester, mengundang orang tua siswa melalui melalui grup WA atau surat, diadakan diskusi untuk menyampaikan pendapat ataupun kebutuhan yang diperlukan anak di sekolah, dan (3) Faktor Pendukung dan Kendala yang dihadapi pada Pelaksanaan Hasupa Hasundau dalam Membina Peserta Didik, yaitu: a) Faktor pendukung adanya keterbukaan atau kepercayaan orang tua terhadap sekolah begitu sebaliknya dalam mendidik anak, kesamaan pola asuh, dan b) Kendala berasal ada beberapa orang tua yang berhalangan hadir karena masalah waktu, seperti orang tua yang sibuk bekerja. Kata Kunci: Implementasi, Hasupa Hasundau, Peserta Didik, SDN 5 Menteng Palangka Raya References: Burhanuddin., Imron. A., Maisyaroh., Sutopo, H., Supriyanto, A., Bafadal, I., Setyadin, B., Effendi, A.R., Sahertian, P.A., & Sultoni. (2003). Manajemen Pendidikan; Analisis Substantif dan Aplikasinya dalam Institusi Pendidikan (Imron, A., Burhanuddin, & Maisyaroh, Ed).Malang: Universitas Negeri Malang. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. (2002). Jakarta. FKIP. (2017).Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Universitas Palangka Raya. Iper, D. (2009). Kosakata Bahasa Dayak Ngaju-Indonesia. Palangka Raya. CV Anugerah Indah Mandiri. Keith, S. & Girling, R. H. (1991). Educational, Management, and Participation: New Directions in Educa¬tional Administration. Boston: Allyn and Bacon. Komariah, A., & Triatna, C. (2008). Visionary Leadership menuju Sekolah Efektif.Jakarta: PT. Bumi Aksara. Manap, S. (2013). Identifikasi Potensi Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan Sarana Pembelajaran di SMPN 1 Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong, Laporan Penelitian Penguatan Pembelajaran Program Magister Manajemen Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu, (Online), (http://repository.unib.ac.id/8057/1/B6%20Manap%2C%202013%20-%20PENELITIAN%20IDENTIFIKASI%20POTENSI%20PARTISIPASI%20MASYARAKAT.pdf), diakses 2 Februari 2019. Moleong, L. J. (2012). Metode Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. (2013). Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor: 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pidarta, M. (2011). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Roadmap Pendidikan Keluarga.(2015). Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Suadin. (2017). Materi umum Kemitraan Sekolah dengan Keluarga dan Masyarakat. Diunduh pada tanggal 22 Oktober 2018. https://suaidinmath.files.wordpress.com Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharto, T. (2012). Pendidikan Berbasis Masyarakat: Relasi Negara dan Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta. Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 7. Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, BAB XV Pasal 54 ayat 1 tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wahyuni, R. (2015). Manajemen Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan dan Pengembangan Sekolah (Studi Multikasus pada SMA Negeri 4 dan SMA Katolik Santo Petrus Kanisius Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah), (Online), (http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/38505), diakses 20 Oktober 2019.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
38

Atika, Atika, Piter Joko Nugroho y Sumarnie Sumarnie. "PENGEMBANGAN BUDAYA SEKOLAH BERBASIS KATOLIK". Equity In Education Journal 1, n.º 1 (20 de octubre de 2019): 1–10. http://dx.doi.org/10.37304/eej.v1i1.1546.

Texto completo
Resumen
Abstract: Qualitative research with a case study design aims to describe the development of Catholic- based school culture in the Middle School (SMP) Maria Gorreti Semarang (MGS), viewed from aspects: 1) the birth process of Catholic-based school culture, 2) values the character of Catholic-based school culture, 3) the strategy of developing a Catholic-based school culture, 4) supporting factors and obstacles faced in developing a Catholic-based school culture, and 5) efforts to minimize the constraints faced in developing a Catholic-based school culture. Data collection is done by methods: in-depth interviews, participant observation, and study documentation. Determination of data sources is done by using purposive sampling technique. Data analysis was performed using the interactive patterns of Miles and Huberman (1994). Checking the validity of the data is done by using a degree of credibility through both source and method triangulation techniques. The results of study showed that he development of Catholic-based school culture in the MGS Middle School was carried out with reference to the founding father's philosophy of the Semarang Marsudirini foundation. The philosophical values of the founders of the school became the main foundation in shaping the school's cultural character. With the strategy of developing a school culture that is realized in various programs and activities aimed at teachers and education personnel and students, it is able to make MGS Middle School become an outstanding school as well as a favorite school in the city of Semarang. Keywords: Development, School Culture, SMP Maria Gorreti Semarang Abstrak: Penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Maria Gorreti Semarang (MGS), dilihat dari aspek: 1) Proses lahirnya budaya sekolah berbasis agama Katolik, 2) Nilai-nilai karakter budaya sekolah berbasis agama Katolik, 3) Strategi pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik, 4) Faktor pendukung dan kendala yang dihadapi dalam pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik, dan 5) Upaya untuk meminimalisir kendala yang dihadapi dalam pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Penetapan sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pola interaktif Miles dan Huberman (1994) Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan derajat kepercayaan (credibility) melalui teknik triangulasi baik sumber maupun metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik pada SMP MGS dilaksanakan dengan mengacu pada nilai-nilai filosofis pendiri (founding father) Yayasan Marsudirini Semarang. Nilai-nilai filosofis para pendiri sekolah tersebut menjadi landasan utama dalam pembentukan karakter budaya sekolah. Dengan strategi pengembangan budaya sekolah yang direalisasikan dalam berbagai program dan kegiatan yang ditujukan bagi guru dan tenaga kependikan serta para peserta didik mampu menjadikan SMP MGS menjadi sekolah berprestasi sekaligus sekolah favorit di Kota Semarang. Kata Kunci: Pengembangan, Budaya Sekolah, SMP Maria Gorreti Semarang References: Danim, S. (2007). Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto (2015). Pengelolahan Budaya & Iklim Sekolah. Yogyakarta: Gava Media. Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). (2007). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Direktorat Pembinaan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Dewi, M. P. R. (2015). Internalisasi Budaya Sekolah Berbasis Islam (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Model Palangka Raya). Skripsi tidak dipublikasikan, Universitas Palangka Raya: Program Studi Manajemen Pendidikan. Dewi, R. N. L. (2015). Motivasi Orang Tua Memilih Sekolah Berbasis Agama di MI Tahassus Prapagkidul Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Skripsi tidak dipublikasikan, Universitas Negeri Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Hafidhuddin, D., & Tanjung, H. (2003). Manajemen Syariah dalam Praktik. Jakarta: Gema Insani. Husni, M. (2015). Budaya Sekolah dan Peningkatan Mutu Pendidikan. Diakses pada 25 Agustus 2018 dari: https://www.academia.edu/28569029/Budaya_Sekolah_ Dan_Peningkatkan_Mutu_Pendidikan. Miles, Matthew, B. & Huberman, A. M. (1994). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI-Press. Robbins, S. P. (1994). Teori Organisasi Struktur, desain & Aplikasi. Jarkarta: Arcan. Robbins, S. P. (2015). Perilaku Organisasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Siswanto. (2017). Apa dan Bagaimana Mengembangkan Kultur Sekolah. Klaten: Bosscript. SMP Maria Gorreti. (2017). Panduan Akademik dan Budi Pekerti SMP Maria Gorreti Semarang. Diakses pada 27 Maret 2018 dari: http://smpmariagoretti.sch.id/ panduanakademikdanbudipekerti. Sonhadji, A. (2007). Optimalisasi dalam Rangka Penjaminan Mutu Program Studi S1 PGSD. Makalah disajikan pada Workshop Optimalisasi Tata Pamong S1 PGSD Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, 14 September 2007. Sonhadji, A. (2012). Manusia, Teknologi, dan Pendidikan Menuju Peradaban Baru. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang. Sudrajat, A. (2010). Pengembangan Budaya Sekolah. Diakses tanggal 28 Agustus 2018 dari: https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/03/04/manfaat-prinsip-dan-asas-pengembangan-budaya- sekolah/comment-page-. Sunyoto, G. (2010). Sekolah Katolik dalam Harapan Gereja dan Masyarakat. Jurnal Pendidikan Agama Katolik, Vol. 3(2). Syafei, M. S. (2006). Bagaimana Anda Mendidik Anak: Tuntunan Praktis Orang Tua dalam Mendidik Anak. Bogor: Ghalia Indonesia. Tilaar, H. A. R. (2000). Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Tirtahardja, U., & Sulo, S. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Zamroni. (2005). Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bayu Indra Grafika.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
39

Murni, Dewi, Jamaris Jamna, Rhomiy Handican y Solfema Solfema. "Pemanfaatan Smartphone dalam Pembelajaran Matematika : Bagaimana Persepsi Mahasiswa?" Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika 7, n.º 1 (27 de febrero de 2023): 590–603. http://dx.doi.org/10.31004/cendekia.v7i1.2153.

Texto completo
Resumen
Smartphone adalah telepon pintar yang mempunyai fitur-fitur canggih dengan kemampuan tinggi serupa komputer. Smartphone dimiliki oleh semua mahasiswa di departemen matematika FMIPA Universitas Negeri Padang. Penggunaan smartphone yang baik akan membantu mahasiswa dalam perkuliahan dan sebaliknya penggunaan yang tidak baik akan membawa dampak negatif kepada mahasiswa. Tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa Departemen Matematika FMIPA Universitas Negeri Padang terhadap pemanfaatan Smartphone dalam perkuliahan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitaif dengan analisis data deskriptif dengan metode survei. Angket persepsi mahasiswa digunakan sebagai instrumen pengumpulan data persepsi mahasiswa departemen matematika yang mengambil mata kuliah Statistika Matematika pada semester Januari-Juni 2022. Hasil penelitian adalah 52% mahasiswa mempunyai persepsi yang baik ,31% sangat baik dan 16,3% tidak baik terhadap pemanfaatan (dampak positif) smartphone dalam menunjang perkuliahan sedangkan untuk persepsi mahasiswa terhadap dampak negatif smartphone terhadap perkuliahan adalah 41,64% setuju dan 9,42% sangat setuju dan yang tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 48,94%. Dengan baiknya persepsi penggunaan smartphone dikelas diharapkan mampu memberikan alternatif alat pembelajaran yang menunjang proses peningkatan prestasi belajar mahasiswa.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
40

Hadi, Syamsul. "Lasem: Harmoni dan Kontestasi Masyarakat Bineka". ISLAM NUSANTARA: Journal for Study of Islamic History and Culture 1, n.º 1 (30 de julio de 2020): 163–208. http://dx.doi.org/10.47776/islamnusantara.v1i1.49.

Texto completo
Resumen
This article aims to explain how the contestation of social spaces in the lives of the plural society at Lasem it processes dynamically. It is a pattern of space contestation that leads to the affirmation and strengthening of identity or a pattern that leads to the fusion of identities. As a consequence, the first pattern creates social friction or conflict. On the contrary, the second pattern is directed towards acculturation and assimilation of culture which can strengthen social harmony. The important finding of this research is that it can be known the real issue, so that problems related to all parties can be found a solution as well as a resolution. This research also proves that social mechanism preparedness is considered urgent to prevent negative excesses (negative things) from the space contestation. So the space contestation that occurs dynamically proves that the plural society in Lasem has found a valuable experience, namely social resilience in facing all possible emergence of social disintegration.Keywords: contestation, space, social mechanisms and an plural society REFERENCE: Abercrombie, Nicholas, at.all., 2010. Kamus Sosiologi, Terj. Dwi Agus M. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Adhyanggono, GM. ad.all., 2009. Budaya Tionghoa Lasem Dalam Peta Tata Pemukiman, Tradisi, Peran Dan Relasi Gender, dalam Angelina Ika Rahutami (Peny.), ”Kekuatan Lokal Sebagai Roh Pembangunan Jawa Tengah”, Semarang: UNIKA Soegijapranata. Amirudin, 2017. Multikulturalisme dalam Produksi Budaya Seni Batik di Lasem, dalam; ”60 Tahun Antropologi Indonesia; Refleksi Kontribusi Antropologi untuk Indonesia”, Jakarta; Pusat Kajian Antropologi, Departemen Antropologi FISIP UI, 2017. Atabik, Ahmad, 2016. Percampuran Budaya Jawa dan Cina: Harmoni dan Toleransi Beragama Masyarakat Lasem, Jurnal: Sabda, Volume 11, Tahun 2016, pp. 1–11. Azra, Azyumardi, 2011. Nasionalisme, Etnisitas, Dan Agama di Indonesia: Perspektif Islam Dan Ketahanan Budaya, dalam Thung Ju Lan dan M. Azzam Manan (Ed.), ”Nasionalisme Dan Ketahanan Budaya di Indonesia”, Jakarta: LIPI & Yayasan Obor Indonesia. BPS. 2012. Data Monografi Kecamatan Lasem Semester II Tahun 2012, Rembang: Pemkab. Rembang. BPS. 2017. Data UPT Pendidikan Kabupaten Rembang Tahun 2017, Rembang: Pemkab. Rembang. BPS Rembang, 2017. Lasem Dalam Angka Tahun 2017, Rembang: Pemkab. Rembang. BPS Rembang, 2018. Lasem Dalam Angka Tahun 2018, Rembang: Pemkab. Rembang. Daradjati, 2013. Geger Pacinan 1740–1743: Persekutuan Tionghoa – Jawa Melawan VOC, Jakarta: Kompas. Hardiman, F. Budi, 2002 “Belajar dari Politik Multikulturalisme”, pengantar Will Kymlicka, ”Kewargaan Kultural”, Jakarta: LP3ES, 2002. Hartono, Samuel & Handinoto, Lasem: Kota Kuno Di Pantai Utara Jawa Yang Bernuasa Cina, artikel dalam: http://fportfolio. petra.ac.id/user_files/81-005/LASEM.pdf, diunduh pada tanggal 02 Agustus 2018, pukul: 14.23 wib. Hefner, Robert, W., 2001, The Politics of Multiculturalism: Pluralism and Citizenship in Malaysia, Singapore and Indonesia, Honolulu: University of Hawai Press. Jary, David & Jary, Yulia, 1991. Collins Dictionary of Sociology, London: Harper Collins Publishers. Khamzah, R.P. 1858. Cerita (Sejarah) Lasem, Katurun/Kajiplak Dening R. Panji Karsono (1920), dalam buku Badra Santi, Rumpakanipun Mpu Santribadra Nurhajarini, Dwi Ratna, ad.all. 2015. Akulturasi Lintas Zaman di Lasem: Perspektif Sejarah dan Budaya (Kurun Niaga – Sekarang), Yogyakarta: BPNB-Yogyakarta. Onghokham, Anti Cina, Kapitalisme Cina dan Gerakan Cina, Jakarta: Komunitas Bambu, 2008. Parekh, Bhikhu, 2012. Rethingking Multiculturalism: Keberagaman Budaya dan Teori Politik, diterjemahkan dari “Rethingking Multiculturalism, Cuktural Diversity dan Political Theory”, Yogyakarta: Kanisius. Pemkab. Rembang, 2012. Monografi Kecamatan Lasem Tahun 2012. Poloma, Margaret M. 2010. Sosiologi Konterporer, Jakarta: Rajawali Press. Purdey, Jemma, 2013. Kekerasan Anti Tionghoa Di Indonesia 1996–1999, Denpasar: Pustaka Larasan. Putra. Ade Yustirandy dan Sartini, 2016. Batik Lasem Sebagai Simbul Akulturasi Nilai-nilai Budaya Jawa-Cina, dalam; Jurnal Jantra Vol. 11, No. 2, Desember 2016. Ritzer, George & Goodman, Douglas J., 2011. Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Prenada Media. Saifullah, Ahmad 2008. Makna Spiritual Arsitektur Masjid, paparan makalah SITI Angkatan Ke-4, dipresentasikan pada Kamis, 17 Juli 2008, Tidak Diterbitkan. Slattery, Martin, 2003. Key Ideas in Sociology, Delta Place Cheltenham: Nelson Thomas Ltd. Soekanto, Soejono. 1985. Karifan Masyarakat Dalam Penegolaan Kseserasian Sosial Ditinjau Dari Segi Hukum, dalam Majalah Bulanan Tahun VII, edisi No. 11/Agustus 1985, pp. 824-830. Suaedy, Ahmad, 2018. Gus Dur, Islam Nusantara, dan Kewarganegaraan Bineka: Penyelesaian Konflik Aceh dan Papua 1999–2001, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Suryadinata, Leo, 2003. Kebijakan Negara Indonesia terhadap Etnik Tionghoa: Dari Asimilasi ke Multikulturalisme”, Jurnal Antropologi Indonesia, Nomor: 71, Tahun 2003. Suryadinata, Leo, 2010. Akhirya Diakui Agama Konghucu dan Agama Budha di Pasca-Suharto, dalam, ”Setelah Air Mata Kering” (Ed. I. Wibowo & Thung Ju Lan), Jakarta: Gramedia. Slattery, Martin, 2003. Key Ideas in Sociology, Delta Place Cheltenham: Nelson Thomas Ltd. Tan, Charlene, 2014. Educative Tradition and Islamic Schools in Indonesia, Nanyang Technological University, Singapore. Journal of Arabic and Islamic Studies-14 (2014). Tilaar, H.A.R. 2007. Mengindonesia: Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta. Tim Peneliti, ”Laporan Survei Nasional”: Kerjasama Wahid Foundation dengan Lembaga Survei Indonesia dan UN Women, Januari 2018. Turner, Jonathan H. dan Alexandra Maryanski, 2010. Fungsionalisme, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Unjiya, M. Akrom, 2008. “Lasem Negeri Dampo Awang: Sejarah Yang Terlupakan“, Yogyakarta: Fokmas, Veeger, K.J., 1985. Realitas Sosial: Refleksi Filsafat Sosial Atas Hubungan Individu-Masyarakat Dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi, Jakarta: Gramedia. Wallace, Ruth A. dan Wolf, Alison, 2006. Contemporary Sociological Theory: Expanding The Classical Tradition, -6th ed., Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey. Wiroutomo, Paulus, 2012. Integrasi Sosial Masyarakat Indonesia: Teori dan Konsep, dalam Paulus Wiroutomo, ad.all., ”Sistem Sosial Indonesia”, Jakarta: UI Press & Lab-Sosio. Sumber Internet Surat Kabar Harian “Kompas”, edisi; 15 Pebruari 2014. Surat Kabar Harian “Suara Merdeka”, edisi: 23 Oktober 2019. "Said Aqil Singgung Sentimen Agama dan 212 di Depan Anies", sumber; https://www.cnnindo nesia.com/nasional/20191022212949-20-441966/said-aqil-sing gung-sentimen-agama-dan-212-di-depan-anies, diunduh pada tanggal 23 Oktober 2019. Pukul:07.43 wib.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
41

Nanda, Pintami, Dominikus Rato y Ainul Azizah. "Kekuatan Mengikat Akta Van Vergelijk Pembagian Harta Bersama Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata". JURNAL RECHTENS 11, n.º 2 (9 de diciembre de 2022): 205–24. http://dx.doi.org/10.56013/rechtens.v11i2.1446.

Texto completo
Resumen
Akta perdamaian yang telah disepakati bersama oleh kedua belah pihak, apalagi yang dibuat dalam bentuk akta notaril diharapkan dapat memberikan kepastian hukum bagi keduanya. Akta tersebut diharapkan menjadi pedoman terhadap kedua belah pihak jika suatu saat terdapat sengketa. Tetapi, apabila akta perdamaian yang telah dibuat khususnya yang telah dibuat dihadapan notaris dikemudian hari di persengketakan, tentunya akta perdamaian yang telah dibuat tersebut tidak memberikan kepastian hukum. Tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis kekuatan mengikat akta van vergelijk pembagian harta bersama berdasarkan hukum. Tipe penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini yaitu Kekuatan pembuktian akta otentik diatur dalam Pasal 1870 KUH Perdata yang mengatakan bahwa suatu akta otentik memberikan di antara para pihak beserta ahli warisnya atau orang-orang yang mendapat hak dari mereka, suatu bukti yang sempurna tentang apa yang dimuat di dalamnya. Artinya, akta van vergelijk mengikat bagi para pihak yang membuat perjanjian perdamaian dan memberikan kekuatan pembuktian yang sempurna bagi para pihak. Kata Kunci: Akta Notariil, Akta Perdamaian, Harta Bersama The peace deed that has been mutually agreed upon by both parties, especially the one made in the form of a notarial deed, is expected to provide legal certainty for both. The deed is expected to be a guideline for both parties if at any time there is a dispute. However, if the peace deed that has been made, especially the one that has been made before a notary in the future, is disputed, of course the peace deed that has been made does not provide legal certainty. The purpose of this study is to analyze the binding strength of the deed of van vergelijk distribution of joint property based on law. The type of research used is normative juridical. The results and discussion in this study are the strength of proof of an authentic deed regulated in Article 1870 of the Civil Code which says that an authentic deed provides between the parties and their heirs or people who have rights from them, a perfect proof of what is contained in the document. in it. That is, the deed of van vergelijk is binding on the parties who made the peace agreement and provides perfect evidentiary power for the parties. Keywords: Notarial Deed, Peace Deed, Joint Assets. REFERENCES Anak Agung Istri Agung. 2016. Akta Perdamaian Notariil dalam Pembuktian di Pengadilan, Jurnal Notariil. Christin Sasauw, Tinjauan Yuridis Tentang Kekuatan Mengikat Suatu Akta Notaris, Jurnal Lex Privatum, Vol. III, No. 1, 2015. Dodi Hartanto. 2019. Akibat Hukum Perceraian Terhadap Harta Bersama di Pengadilan Agama Balikpapan, Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Elly Erawati dan Herlien Budiono. 2010. Penjelasan Hukum Tentang Kebatalan Perjanjian, Nasional Legal Reform Program, Jakarta. Habib Adjie. 2009. Sanksi Perdata dan Adminitratif Terhadap Notaris Sebagai Pejabat Publik, cet2. Bandung : Refika Aditama. Habib Adjie. 2011. Hukum Notaris Indonesia. Surabaya: Refika Aditama. Herowati Poesoko. 2012. Diktat Mata Kuliah Metode Penulisan dan Penelitian Hukum. Fakultas Hukum Universitas Jember. Satrio. 2010. Penjelasan Hukum Tentang Batasan Umur. Jakarta: Nasional Legal Reform Program. Laurensius Arlima. 2014. Pemanggilan Notaris dalam proses Penegakan Hukum Oleh Hakim Terkait Akta yang Dibuatnya Paska Perubahan Undang-Undang Jabatan Notaris. Padang: Magister Kenotariatan Universitas Andalas. Maisa. 2020. Penyelesaian Pembagian Harta Bersama Melalui Mediasi di Pengadilan Negeri Kelas IA Palu, Journal of lex philosophy, Vol 1, No. 2. Moch. Isnaeni. 2016. Hukum Perkawinan Indonesia. Bandung: Refika Aditama. Muhammad Rasyad, Pembuatan Akta Perdamaian dalam Penyelesaian Sengketa Tanah Ulayat Melalui Notaris di Kabupaten Agam, Soumatera Law Review, Vol. 2, No. 1, 2019. Tresna. 1993. Komentar HIR. Jakarta: Pradnya Paramita. Retnowulan Sutanto. 2003. Mediasi dan Dading, Proceding Arbitrase dan Mediasi. Jakarta: Pusat Pengkajian Hukum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Salim dan Abdullah. 2007. Perancangan Kontrak dan MOU. Jakarta: Sinar Grafika. Sudikno Mertokusumo. 1999. Hukum Acara Perdata Indonesia. Yogyakarta: Liberty. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Intruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
42

Ahmad, Asy Syams Elya. "KRITIK SEJARAH BATIK SIDOARJO". Gorga : Jurnal Seni Rupa 10, n.º 1 (9 de junio de 2021): 137. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v10i1.24626.

Texto completo
Resumen
The popular historical narrative of the batik Sidoarjo needs to be reexamined based on historical methodology so that there is no historical bias based only on oral stories of the general public. Many studies are trapped in an inaccurate understanding of local historicity. As a result, these various studies have failed to fit batik Sidoarjo into its full context, instead it has become a kind of narrative standardization on its characteristics and history. This study aims to criticize the historical construction that has been popular in relation to the basic understanding of batik Sidoarjo and to explain the position of batik Sidoarjo in the cultural framework of its people. This article is the author's attempt to provide an analysis or explanation that is different from the historical narrative of batik Sidoarjo which is commonly used in various discussions. This research is classified as a qualitative research, using the historical method which consists of four stages, namely heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. This research uses historical and sociological approaches to collect, select, and critically examine historical sources of Sidoarjo batik, resulting in historical facts. The results showed that the historicity of batik Sidoarjo refers to the batik activities in the areas of Kedungcangkring, Jetis, Sekardangan, Gajah Mada St. (Peranakans), and Tulangan, all of which have a direct relationship with both Peranakans nor indigenous. Batik Sidoarjo is not framed by traditional rituals, nor is it under the control and domination of the royal aristocracy. Its growth is based on the factor of the economic needs of the supporting community, which tends to be a trading commodity. The presence of other groups of people or nations such as Peranakan Chinese, Indo-European, Dutch, Arabic contributed to the birth of Sidoarjo batik. Keywords: batik, Sidoarjo, historical criticism.AbstrakNarasi sejarah batik Sidoarjo yang populer perlu dikaji ulang dengan didasari metodologi sejarah sehingga tidak terjadi bias sejarah yang hanya berdasar pada cerita lisan masyarakat umum. Banyak penelitian yang terjebak dalam pemahaman historisitas setempat yang kurang tepat. Akibatnya, berbagai kajian tersebut tidak berhasil mendudukkan batik Sidoarjo sesuai dengan konteksnya secara utuh, malah menjadi semacam standardisasi narasi pada karakteristik maupun sejarahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkritisi konstruksi sejarah yang telah populer terkait pemahaman dasar tentang batik Sidoarjo serta menjelaskan kedudukan batik Sidoarjo dalam kerangka budaya masyarakatnya. Artikel ini merupakan upaya penulis untuk memberikan analisis atau paparan yang berbeda dari narasi sejarah batik Sidoarjo yang umum dilakukan pada berbagai pembahasan. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri atas empat tahap, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis dan sosiologis untuk mengumpulkan, menyeleksi, dan menguji secara kritis sumber-sumber sejarah batik Sidoarjo, sehingga menghasilkan fakta sejarah. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa historisitas batik Sidoarjo merujuk pada aktivitas pembatikan yang ada di wilayah Kedungcangkring, Jetis, Sekardangan, Jl. Gajah Mada (China Peranakan), dan Tulangan yang kesemuanya saling terkait memiliki hubungan langsung baik itu pembatikan China peranakan maupun pribumi. Batik Sidoarjo tidak dikerangkai oleh ritual adat, juga tidak di bawah kendali dan dominasi aristokrasi kraton. Pertumbuhannya didasari faktor kebutuhan ekonomi masyarakat pendukungnya, sifatnya cenderung merupakan komoditas dagang. Hadirnya golongan masyarakat atau bangsa lain seperti China Peranakan, Indo-Eropa, Belanda, Arab turut berpengaruh melahirkan batik Sidoarjo.Kata Kunci: batik, Sidoarjo, kritik sejarah. Author:Asy Syams Elya Ahmad : Universitas Negeri Surabaya References:Abbas, Irwan. (2014). Memahami Metodologi Sejarah antara Teori dan Praktek. ETNOHISTORI: Jurnal Ilmiah Kebudayaan dan Kesejerahan, 1(1), 33–41.Abdurrahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Logos.Ahmad, Asy Syams Elya. (2013). Kajian Estetik Batik Sidoarjo. Tesis. Tidak Diterbitkan. Bandung: Program Studi Magister Desain, Institut Teknologi Bandung.Anas, Biranul, Hasanuddin, Ratna Panggabean, Yanyan Sunarya. (1997). Indonesia Indah-Buku ke 8; “Batik”. Jakarta: Yayasan Harapan Kita/BP 3 TMII.Anshori, Yusak & Kusrianto, Adi. (2011). Keeksotisan Batik Jawa Timur. Jakarta: Elex Media Komputindo.Anwarid. (2012). Geliat Batik Tulis Sidoarjo. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Surabaya: Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel.Arfianti, D. Y., Afandi, A. F., permatasari, i., Agustin, F. R., & Nikmah, K. (2018). Batik Jetis Sidoarjo. https://doi.org/ 10.31227/osf.io/xq3r2 (diakses tanggal 17 April 2021).Benard, Russell H. (1994). Research Methods in Anthropology. London: Sage Publications.Carey, Peter. (1996). “The World of the Pasisir”, dalam Fabric of Enchantment; Batik from the North Coast of Java. County Museum of Art.Daliman. (2012). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak.Djoemena, Nian S. (1990a). Batik dan Mitra. Jakarta: Djambatan.________, Nian S. (1990b). Ungkapan Sehelai Batik: Its Mystery and Meaning. Cetakan II. Jakarta: Djambatan.Elliott, Inger McCabe. (2004). Batik, Fabled Cloth of Java. Singapore: Periplus.Fauzi, Ahmad. (2020, Juli 24). Daya Tarik Kampung Batik Jetis Sidoarjo. https://brisik.id/read/ 54889/daya-tarik-kampung-batik-jetis-sidoarjo (diakses tanggal 17 April 2021).Fitinline. (2013, Februari 17). Batik Sidoarjo. https://fitinline.com/article/ read/batik-sidoarjo/ (diakses tanggal 17 April 2021).Garraghan, Gilbert J. 1957. A Guide To Historical Method. New York: Fordham University Press.Gottschalk, Louis. (1975). Mengerti Sejarah. Terjemahan Nugroho Notosusanto. Jakarta: Yayasan Penerbit UI.Gray, Wood. (1964). Historian's Handbook: A Key to the Study and Writing of History. Boston: Houghton Mifflin.Gustami, SP. (2007). Butir-butir Estetika Timur; Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia. Yogyakarta: Prasista.Hani, Asfi. (2020, September 18). Sejarah Batik di Kampung Batik Jetis Sidoarjo. https://www. kompasiana.com/asfihani5098/5f642741097f3602e03e3cc3/sejarah-batik-di-kampung-batik-jetis-sidoarjo?page=all (diakses tanggal 17 April 2021).Hasanuddin. (2001). Batik Pesisiran: Melacak Etos Dagang Santri pada Ragam Hias Batik. Bandung: Kiblat.Harris, Jennifer, Ed. (1993). 5000 Years of Textiles. London: The British Museum Press.Hitchcock, Michael. (1991). Indonesian Textiles. Periplus Editions (HK) Ltd.Heringa, Rens & Veldhuisen, H.C. (1996). Fabric of Enchantment; Batik from the North Coast of Java. Los Angeles: County Museum of Art.Heringa, Rens. (2010). "Upland Tribe, Coastal Village, and Inland Court: Revised Parameters for Batik Research" dalam Five Centuries of Indonesian Textiles. Ruth Barnes & Mary Hunt Kahlenberg (Ed). Munich: Prestel.Irwanto, Dedi & Sair, Alian. (2014) Metodologi dan Historiografi Sejarah. Yogyakarta: EJA PUBLISHER.Irwantono, Yusuf & Hidayatun M.I. (2019). Fasilitas Wisata Edukasi Batik Sidoarjo di Sidoarjo. Jurnal eDIMENSI ARSITEKTUR, 7(1), 1089–1096. Ishwara, Helen, L.R. Supriyapto Yahya, Xenia Moeis. (2011). Batik Pesisir Pusaka Indonesia; Koleksi Hartono Sumarsono. Jakarta: KPG.Kartodirdjo, Sartono (1993). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia.Khasanah, Uswatun. (2018, Juni 8). Batik Asli Sidoarjo.https://doi.org/ 10.31227/ osf.io/zdka8 (diakses tanggal 17 April 2021).Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.Listanto, Virgiawan. (2019). “Batik Sebagai Representasi Produk Indsutri Kreatif di Sidoarjo Reinvensi Pragmatis untuk Inovasi Industri Kreatif Berbasis Budaya Visual Nusantara." Prosiding Seminar Nasional Seni dan Desain 2019, 465–469. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.Majlis, Brigitte Khan. (2000). “Javanesse Batik: An Introduction” dalam Rudolf G. Smend, Batik from The Courts of Java and Sumatra. Singapore: Periplus.Masadmin, (2016, Oktober 3). Batik Jetis Sidoarjo. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. https:// jawatimuran.disperpusip. jatimprov.go.id/2016/10/03/batik-jetis-sidoarjo/ (diakses tanggal 17 April 2021).Maxwell, Robyn. (2003). Textiles of Southeast Asia: tradition, trade and transformation. Hongkong: Tuttle.Pranoto, Suhartono W. (2010). Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu.Qamariah, Desti. (2012). Perkembangan Motif Batik Tulis Jetis Sidoarjo (2008-2011). Skripsi. Tidak Diterbitkan. Malang: Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang.Ran. (2015, Desember 5). Sempat Tenggelam, Kini Kian Eksis: Sejarah Panjang Batik Sidoarjo. Jawa Pos. https://www.pressreader.com/indone sia/jawa-pos/20151205/282656096383339 (diakses tanggal 17 April 2021).Ramadhan, Iwet. (2013). Cerita Batik. Tangerang: Literati.Rouffaer, G.P. & Juynboll, H.H. (1914). De Batikkunst in Nederlandsch Indië en haar geschiedenis. Utrecht: Oosthoek.Rusli. (2013). “Pendokumentasian Artifak Sejarah Pembatikan di Kedungcangkring”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 2 Februari 2013. Kedungcangkring, Sidoarjo.Skocpol, Theda (ed.). (1984). Vision and Method in Historical Sociology. Cambridge: Cambridge University Press.Solikha, Rokhimatus. (2019). Sejarah Perkembangan dan Pengaruh Batik Jetis dalam Perekonomian Masyarakat Desa Jetis Sidoarjo. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Surabaya: Program Studi Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.Spradley, James. (1997). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.Susanto, Sewan. (1980). Seni Kerajinan Batik Indonesia. Jakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan. Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri, Departemen Perindustrian RI.Tjoa, Dave. (2004, Oktober 5). Batik Sidoarjo: Kampung Batik Jetis, Kampung Pengrajin Batik Tulis Sidoarjo. http://jejakbatik.blogspot. com/2014/10/batik-sidoarjo.html (diakses tang-gal 17 April 2021).Van Leur, J.C. (1955). Indonesian Trade and Society: Essay in Asean Social and Economical History. ‘s-Gravenhage: n.v. Uitgeverij W. Van Hoove.Van Roojen, Pepin. 2001. Batik Design. Amsterdam: Pepin Press.Wasino & Hartatik, Endah Sri. (2018). Metode Penelitian Sejarah: dari Riset hingga Penulisan. Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.Wibowo, Januar, Haryanto Tanuwijaya, Achmad Yanu A.F. (2016). “Rancang Bangun Management Information System Batik Tradisional Jawa Timur sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya Bangsa”. Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing. Tidak Diterbitkan. Surabaya: Institut Bisnis dan Informatika, STIKOM.Wirawan, Rizky S. & Trilaksana, Agus. (2015). Sejarah Industrialisasi Batik di Kampung Batik Jetis Sidoarjo Tahun 1970-2013. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah, 3(3), 480–486.Wulandari, Ari. (2011). Batik Nusantara; Makna Filosofis, Cara Pembuatan dan Industri Batik. Yogyakarta: Andi.Wulandari, S.E., Imam As’ary, Yudi Prasetyo. (2013). Perkembangan Motif Batik Jetis Sidoarjo dalam Tinjauan Sejarah. GENTA: Jurnal Pendidikan Sejarah, 1(1), 1–12.Yanuar. (2016, Oktober 19). Kampung Kuno Jetis Penghasil Batik Tulis Khas Sidoarjo. https://kabarinews.com/kampung-kuno-jetis-penghasil-batik-tulis-khas-sidoarjo/87296 (diakses tanggal 17 April 2021).
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
43

Rusliani, Hansen. "Dampak Penerapan Perbankan Syari’ah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara: Kajian Perbandingan Malaysia dan Indonesia". ILTIZAM Journal of Sharia Economic Research 1, n.º 1 (4 de diciembre de 2017): 37. http://dx.doi.org/10.30631/iltizam.v1i1.94.

Texto completo
Resumen
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perbankan syari’ah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan Malaysia. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer (interview) dan data sekunder dalam bentuk bulanan yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Bank Indonesia (SEKI-BI) dan Statistik Perbankan Syari’ah Bank Indonesia (SPS-BI) serta data dari Bank Negara Malaysia dan Departemen Statistik Malaysia dalam periode waktu kurun waktu 16 tahun, 2000 sampai dengan 2015. Observasi penelitian dilakukan di Indonesia dan Malaysia untuk memperkaya analisis. Penelitian ini menggunakan Vector Autoregression (VAR), Uji Kointegrasi serta dikombinasikan dengan Response Function (IRF) dan Decomposition (FEVD) untuk melihat interaksi antara faktor makro ekonomi dengan pembiayaan dalam jangka panjang. Adapun variabel yang digunakan adalah total pembiayan syari’ah (Total Syari’ah Financing) dan Gross Domestic Product (GDP) sebagai representasi pertumbuhan ekonomi. Untuk tambahan variabel digunakan Consumer Price Index (CPI) sebagai representasi tingkat inflasi. Hipotesis penelitian yaitu terdapat pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya dikedua negara tersebut pasca krisis moneter.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
44

Supit, Michella, Deitje A. Katuuk, Viktory N. J. Rotty y Jeffry S. J. Lengkong. "Hubungan Iklim Sekolah dengan Semangat Kerja Guru SMP Negeri Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa". Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan 10, n.º 1 (15 de abril de 2021): 91. http://dx.doi.org/10.24036/jbmp.v10i1.112134.

Texto completo
Resumen
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai persepsi guru SMP mengenai iklim organisasi dan semangat kerja guru SMP di lingkungan Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah di Kabupaten Minahasa, kemudian mengkaji sejauhmana hubungan antara iklim organisasi dengan semangat kerja guru SMP di Kabupaten Minahasa. Terhadap 124 responden yang dipilih dari guru-guru SMP di Kabupaten Minahasa yang ditemui secara aksedental, telah diperoleh hasil penelitian bahwa persepsi guru SMP di Kabupaten Minahasa terhadap iklim organisasi di lingkungan Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah ternyata telah optimal, di samping itu semangat kerja guru SMP di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa juga telah optimal. Selanjutnya antara iklim organisasi dan semangat kerja guru SMP di lingkungan Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kabupaten Minahasa ternyata memiliki hubungan positif dan fungsional. Oleh karena itu, disarankan agar mangat kerja guru SMP pada lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa telah optimal. Oleh karena itu disarankan agar kondisi organisasi yang ada perlu dipertahankan, agar lembaga ini tetap memiliki citra yang lebih baik di mata masyarakat dan stakeholders juga perlu adanya koordinasi dari semua pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan SMP di Kabupaten Minahasa.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
45

..... "ANALISIS IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPERATE GOVERNANCE (CCG) TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA PALOPO". Journal Of Institution And Sharia Finance 3, n.º 1 (8 de julio de 2020): 21–50. http://dx.doi.org/10.24256/joins.v3i1.1442.

Texto completo
Resumen
Abstract: The main problem of this research is how is the implementation of the principles of Good Corporate Governance (GCG) towards public perceptions and financial performance in Palopo Municipal Water Company (PDAM)? The sub-points of the problem are: 1. How is the implementation of GCG principles in PDAM Palopo City? 2. What is the community perception of PDAM Palopo City? 3. What is the financial performance of PDAM Palopo City? 4. How is the relationship of GCG principles implementation to financial performance in PDAM Palopo City. This study aims to: a. To find out the implementation of GCG principles in PDAM Palopo City, b. To find out the public perception of PDAM Palopo City, c. To find out the financial performance in PDAM Palopo City, d. To find out the relationship of GCG principles implementation to financial performance in PDAM Palopo City. The data source used in this study is primary data obtained directly from the research object as the source of information sought in this case comes from the PDAM Palopo City office and secondary data through library research related to the title of the research and data collection through interviews , observation, documentation, triangulation, questionnaire. The approach used is a case study approach. Analysis of balanced qualitative and quantitative data in a balanced manner (Concurrent Trianggulation). The results showed that: 1) The implementation of GCG principles in 2010-2012 (pre) in PDAMs went well with a percentage of 49.74% and after the implementation of GCG in 2012-2014, the application was very good with a percentage of 53.57%. 2) Public perception of PDAM Palopo City is classified as good with a percentage of 50.27%. 3) Financial performance in Palopo City PDAM is classified as less by obtaining a value from the financial aspect 45, due to the decline in profitability indicators every year such as NPM, ROA and ROE. 4) The application of GCG does not have a strong relationship to financial performance because the low positive relationship of pre and post GCG implementation in PDAMs only strengthens in the administration section, while in financial performance is not in line.Keywords: Good Corporate Governance, Community Perception, Financial Performance. Abstrak: Permasalahan pokok penelitian ini adalah bagaimana implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) terhadap persepsi masyarakat dan kinerja keuangan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Palopo? Adapun sub pokok masalahnya yaitu: 1. Bagaimana implementasi prinsip-prinsip GCG di PDAM Kota Palopo? 2. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap PDAM Kota Palopo? 3. Bagaimana kinerja keuangan di PDAM Kota Palopo? 4. Bagaimana hubungan dari implemantasi prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan di PDAM Kota Palopo. Penelitian ini bertujuan: a. Untuk mengetahui implementasi prinsip- prinsip GCG di PDAM Kota Palopo, b. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap PDAM Kota Palopo, c. Untuk mengetahui kinerja keuangan di PDAM Kota Palopo, d. Untuk mengetahui hubungan dari implementasi prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan di PDAM Kota Palopo. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian sebagai sumber informasi yang dicari dalam hal ini berasal dari kantor PDAM Kota Palopo dan data sekunder melalui studi pustaka (library research) berkaitan dengan judul penelitian serta pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, trianggulasi, kuesioner. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan studi kasus. Analisis data campuran kualitatif dan kuatitatif secara seimbang (Concurrent Trianggulation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Implemtasi prinsip-prinsip GCG tahun 2010-2012 (pra) di PDAM berjalan baik dengan persentase 49,74% dan sesudah penerapan GCG di tahun 2012-2014, penerapannya sangat baik dengan persentase 53,57%. 2) Persepsi masyarakat terhadap PDAM Kota Palopo adalah tergolong baik dengan persentase 50,27%. 3) Kinerja keuangan di PDAM Kota Palopo tergolong kurang dengan memperoleh nilai dari aspek keuangan 45, disebabkan penurunan setiap tahunnya indikator profitabilitas seperti NPM,ROA dan ROE.4) Penerapan GCG tidak memiliki hubungan yang kuat terhadap kinerja keuangan dikarenakan hubungan positif rendah dari pra dan pasca implementasi GCG di PDAM hanya memperkuat di bagian administrasi, sedangkan di kinerja keuangan tidak sejalan.Kata Kunci : Good Corporate Governance, Persepsi Masyarakat, Kinerja Keuangan.DAFTAR PUSTAKAAdi Nugroho, Faisal, Analisis pengaruh Corporate Social Responbility dan karakteristik Good Corporate Governance tehadap kinerja Perusahaan (Studi empiris pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2012), Skripsi, Universitas diponegoro Semarang, 2014.Anton, Analisis Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan, Universitas AKI, vol 3. nomor 1, 2012.Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia, http://www.yufid.orgAriani Dian, Persepsi masyarakat umum terhadap Bank Syariah di Medan, Tesis, UniversitasSumatera Utara, 2007.Ayu Lestari, Tiara, Pengaruh Efektivitas Pengendalian Intern Terhadap Penerapan Prinsip- Prinsip Good Corporate Governance, Jurnal Akutansi, Universitas Komputer Indonesia, 2014.Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Qur’an Dan Terjemahnnya, Bandung: Diponegoro,2015.Efendi, Muh. Arief, The power of Good Corporate Governance: Teori dan implementasi, Jakarta: Salemba Empat, 2009.Fajaruddin, Ahmad, Implementasi GCG dalam Perspektif Islam (Studi Kasus di RS.’Aisyiyah Bojonegoro), Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam, Institut Studi Islam Darussalam Gontor, 2014.Harian Medan Bisnis,”Good and Clean Governance,” 03 Juni 2015.http://mdn.biz.id/n/167128/ (24 Agustus 2016)Kaihatu, Thomas S., Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia, JurnalManajemen dan Kewirausahaan, Universitas Kristen Petra Surabaya. vol 8. nomor 1,2006.Kementerian BUMN, Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), nomor. PER-01/MB/2011.Kementerian Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman KinerjaPerusahaan Daerah Air Minum, Nomor 47 Tahun 1999.Komite Nasional Kebijakan Governance, Pedoman Umum Good Corporate GovernanceIndonesia, https://www.knkg-indonesia.com 2015.Monisa Wati, Like, Pengaruh Praktek Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Manajemen, Universitas Negeri Padang. vol 1. nomor 1, 2012.Nazir, Moh., Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.Nuryanto, Yahya “Dasar Kinerja Keuangan,” Blog Yahya Nuryanto.http://yanurto.blogspot.co.id/2010/12/dasar-kinerja-keuangan.html, 2015.Okkyrianto, Rico, Pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan perusahaan, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Malang. vol 2. Nomor 2, 2014.Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Makalah, Skripsi, dan Tesis), STAIN Palopo, 2012. Purwana Harahap, Rinto, Analisis hukum penerapan Tata kelola Perusahaan Yang Baik(Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Daerah (studi pada PT. Perkebunan Sumatera Utara), Skripsi, Universitas Sumatera Utara, 2011.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
46

Tondi, Muhammad Lufika y Sakura Yulia Iryani. "NILAI DAN MAKNA KEARIFAN LOKAL RUMAH TRADISIONAL LIMAS PALEMBANG SEBAGAI KRITERIA MASYARAKAT MELAYU". LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR 5, n.º 1 (28 de junio de 2018): 15. http://dx.doi.org/10.26418/lantang.v5i1.25383.

Texto completo
Resumen
Rumah Tradisional Limas Palembang sebagai salah satu kearifan lokal (Genius Loci) yang ada di Palembang memiliki nilai dan makna sebagai salah satu pembentuk kehidupan masyarakat Palembang. Keberadaan nilai dan makna dalam kearifan lokal Rumah Trdisional Limas Palembang telah menjadi ciri khas peradaban kehidupan masyarakat Palembang sebagai bagian dari masyarakat Melayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bahwa masyarakat Palembang sebagai bagian dari masyarakat Melayu jika dilihat dalam makna dan nilai yang ada dalam rumah tradisional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk melihat apa saja makna makna Local wisdom (Genius Loci) dirumah tradisional Palembang dan melihat keterikaitannya dengan adab dan kriteria masyarakat Melayu. Peneliti mendeskripsikan beberapa bagian dari rumah tersebut dan mencoba menggali makna dan nilainya dan di kaitkan dengan adab dan kriteria Masyarakat Melayu. Pada penelitian ini didapat kesimpulan beberapa unsur dan lingkup rumah Tradisional sesuai dengan kriteria masyarakat Melayu. Penelitian ini kedapannya diharapkan sebagai bukti bahwa adanya kaitan antara kebudayaan Palembang dengan kehidupan masyarakat MelayuKata-Kata Kunci: Local Wisdom, Nilai dan Makna, Limas, MelayuVALUE AND MEANING OF TRADITIONAL HOUSE LIMAS PALEMBANG LOCAL WISDOM AS CRITERIA OF MALAY COMMUNITYTraditional House Limas Palembang as one of Local wisdom (Genius Loci) in Palembang has value as one of the forming community of Palembang. The existence of value and meaning in local wisdom from Traditional Limas house of Palembang has become the hallmark of a civilization of Palembang society life as part of Malay society. The purpose of this study is to see that Palembang community as part of Malay society when viewed in the meaning and value that exist in the traditional house. This research used a descriptive qualitative method to see what meaning Local Wisdom (Genius Loci) in traditional house of Palembang and saw its attitudes with culture and criteria of Malay society. The researcher describes some parts of the house and tries to explore the meaning and value. It is associated with the existence and principles of the Malay Society. In this study, it can be concluded that some elements and scope of Traditional House are following with the criteria of Malay society. This research is expected as evidence that the link between Palembang culture with the life of the Malay communityKeywords: Local Wisdom, value and meaning, Limas, MelayuREFERENCESM. Chabib Thoha, M,C. (1996). Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka PelajarAmanati, R. (2010). Kearifan Arsitektur Melayu Dalam Menanggapi Lingkungan Tropis, Seminar Nasional Fakultas Teknik, Universitas Riau.Amanati, R. (2010). Kearifan Arsitektur Melayu Dalam Menanggapi Lingkungan Tropis, Seminar Nasional Fakultas Teknik, Universitas Riau.Ayatrohaedi. (1986). Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius), Jakarta: Pustaka JayaDahliyani, S. (2015). Local Wisdom In Built Environment In Globalization Era, International Journal Of Education And Research Vol. 3 No. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia.Darussamin, Z. (2014). Integrasi Kewarisan Adat Melayu-Riau Dengan Islam, Sosial Budaya : Media Komunikasi Il M U - Ilmu Sosial Dan B U D A Y A , Vol . 1 1 , No . 2 Juli - Desember 2014, Uin Sultan Syarif Kasim RiauEffendi, Tennas. (2009). ”Bangunan Tradisional Melayu Dan Nilai Budaya Melayu” Masyarakat Melayu Riau Dan Kebudayaannya, Tanjung Pinang, Riau.Faisal, G., (2013). Selembayung Sebagai Identitas Kota Pekanbaru : Kajian Langgam Arsitektur Melayu, Indonesian Jurnal Of Conservation Vol 2.Ihsan, M. (2008). Analisa Ketahanan Gempa Pada Rumah Tradisional Sumatera, Skripsi, Universitas Indonesia.Ismail Husein. (1984). Antara Dunia Melayu Dengan Dunia Indonesia. Kuala Lumpur: Universiti Kebangsaan MalaysiaKhairi. (2010). Islam Dan Budaya Masyarakat. Fajar Pustaka. Yogyakarta.Mudara, M. A . (2004), Rumah Melayu: Memangku Adat Menjemput Zaman, Balai Kajian Dan Pengembangan Budaya Melayu, Bekerja Sama Dengan Penerbit Adicita, Yogyakarta.Norberg-Schultz, Christian. (1979). Genius Loci. New York: Collier Books.Rakhman , A. (2015). Arti Simbolis Di Balik Ornamen Rumah Limas Palembang , Jurnal Kriya Volume 12Ricoeur, Paul. (2013). Filsafat Wacana, Penerbit Ircisod. Yogyakarta.Rumiawati, A. (2013). Identifikasi Tipologi Arsitektur Rumah Tradisional Melayu Di Kabupaten Langkat Dan Perubahannya. Jurnal Permukiman. Pusat Litbang Perumahan Dan Permukiman, Badan Litbang, Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat.Sinar, T. L. (1993). Motif dan Ornamen Melayu. Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Seni Budaya Melayu. MedanSiswanto, A. (2009). Kearifan Lokal Arsitektur Tradisional Sumatera Selatan Bagi Pembangunan Lingkungan Binaan, Jurnal Local Wisdom Volume: I, Nomor: 1,Soedigdo, D. (2014). Elemen-Elemen Pendorong Kearifan Lokal Pada Arsitektur Nusantara, Jurnal Perspektif Arsitektur Volume 9 / No.1, Juli 2014.Sturgess, L B. (2005). The Green: Building A Viable Program For Forgotten Public Space In Uptown Dallas The University Of Texas At Arlington.Sumaryono. (1999). Hermeneutiks : Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta ; Kansius.Suryana. (2008). Upacara Adat Perkawinan Palembang, Skripsi, Uin Sunan Kalijaga Jogjakarta.Susanti, M. (2014). Budaya Malu Cerminan Bagi Perempuan Melayu, Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial Dan Budaya, Vol.11, Uin Sultan Syarif Kasim Riau.Syarofie, Yudhy. (2012). Songket Palembang, Nilai Filosofis, Jejak Sejarah, Dantradisi. PalembangTakari, M. (2015). Adat Dalam Peradaban Melayu, Laporan Peneitian, Universitas Sumatera UtaraTengku Muhammad Lah Husni. (1986). Butir-Butir Adat Budaya Melayu Pesisir Sumatera Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan KebudayaanUlfah Fajarini. (2014). Peranan Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Karakter, Sosio Didaktika: Vol. 1, No. 2, Universitas Islam Negeri (Uin) Syarif Hidayatullah JakartaW.J.S. Purwadaminta. (1999). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai PustakaZalika, I. (2010). Rumah Bari Dalam Kehidupan Masyarakat Adat Palembang (Sumatera Selatan), Skripsi, Universitas Lampung.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
47

Albadri, Syaputra, Richasanty Septima y Hendri Syahputra. "Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Berbasis Web". Jurnal Teknik Informatika dan Elektro 6, n.º 1 (20 de marzo de 2024): 111–20. http://dx.doi.org/10.55542/jurtie.v6i1.993.

Texto completo
Resumen
Salah satu fondasi atau referensi penting dalam merumuskan kebijakan di bidang kepegawaian adalah data pegawai, yang terdiri dari data individu masing-masing pegawai beserta riwayatnya. Kegiatan administrasi kepegawaian akan memengaruhi kondisi data individu pegawai maupun keseluruhan. Namun, seringkali perubahan yang terjadi tidak segera diketahui oleh petugas administrasi lainnya. Keberadaan komputer tidak terlalu membantu karena data disimpan dan dikelola oleh masing-masing pelaksana dan tidak dalam satu platform yang terpadu. Akibatnya, bahkan dalam hal data dasar atau induk, mungkin membutuhkan waktu lama untuk menemukannya, dan kesalahan bahkan mungkin terjadi.Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2000 tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, dalam rangka pelaksanaan Pasal 34 ayat (2) Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, perlu dilakukan penyelenggaraan dan pemeliharaan sistem informasi, yang dikembangkan dan dioperasikan melalui Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. SIMPEG adalah sistem informasi manajemen berbasis komputer yang berfungsi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengolah data kepegawaian menjadi informasi yang diperlukan dengan cepat, tepat, dan akurat. Pengembangan SIMPEG mencakup perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia, pembaruan basis data, dan jaringan komputer. Dengan diterapkannya SIMPEG pada pemerintah daerah, diharapkan dapat tercipta database kepegawaian yang mutakhir dan terintegrasi, dapat membantu pimpinan dalam pengambilan kebijakan kepegawaian, meningkatkan pelayanan kepegawaian sesuai dengan hak-hak pegawai, dan meningkatkan tata kelola pemerintahan.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
48

Darmawan, Puguh, I. Made Sulandra y Barep Yohanes. "Pengenalan Numerasi kepada Siswa SMAN 2 Pare Kediri untuk Meningkatkan Berpikir Kritis". Room of Civil Society Development 2, n.º 5 (20 de octubre de 2023): 170–78. http://dx.doi.org/10.59110/rcsd.209.

Texto completo
Resumen
Pelatihan pengenalan numerasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis sangat penting dikembangkan bagi anak sekolah menengah atas. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Pare Kediri melakukan kolaborasi dengan departemen Matematika Universitas Negeri Malang untuk melakukan pelatihan pengenalan numerasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Pelatihan dilakukan oleh dosen Pendidikan Matematika dan mahasiswa S3 Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Malang. Numerasi merupakan salah satu penilaian dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di tingkat sekolah menengah atas. Kemampuan Berpikir Kritis dikembangkan dengan memberikan stimulus numerasi yang selanjutnya dianalisis dengan mengacu pada 9 tipe pertanyaan. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah diskusi dan tanya jawab. Hasil pelatihan ini adalah meningkatnya berpikir kritis siswa yang ditunjukkan dengan angket.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
49

Darmawan, Puguh, I. Made Sulandra y Barep Yohanes. "Pengenalan Numerasi kepada Siswa SMAN 2 Pare Kediri untuk Meningkatkan Berpikir Kritis". Room of Civil Society Development 2, n.º 2 (20 de junio de 2023): 170–78. http://dx.doi.org/10.59110/rcsd.v2i2.209.

Texto completo
Resumen
Pelatihan pengenalan numerasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis sangat penting dikembangkan bagi anak sekolah menengah atas. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Pare Kediri melakukan kolaborasi dengan departemen Matematika Universitas Negeri Malang untuk melakukan pelatihan pengenalan numerasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Pelatihan dilakukan oleh dosen Pendidikan Matematika dan mahasiswa S3 Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Malang. Numerasi merupakan salah satu penilaian dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di tingkat sekolah menengah atas. Kemampuan Berpikir Kritis dikembangkan dengan memberikan stimulus numerasi yang selanjutnya dianalisis dengan mengacu pada 9 tipe pertanyaan. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah diskusi dan tanya jawab. Hasil pelatihan ini adalah meningkatnya berpikir kritis siswa yang ditunjukkan dengan angket.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
50

Kurniawan, Ari Wibowo, Febrita Paulina Heynoek, Indi Ni'matur Rohmatika y Fajar Raya Ferdinal Kusuma Bakti. "IDENTIFIKASI KEBUTUHAN STAKEHOLDER TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS LULUSAN DEPARTEMEN PJKR FIK UM DI ERA INDUSTRI 5.0". Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia 7, n.º 1 (12 de mayo de 2023): 18. http://dx.doi.org/10.17977/um040v7i1p18-26.

Texto completo
Resumen
Tujuan untuk mengetahui kebutuhan stakeholder dan lulusan kopetensi dari Departemen Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. Hasil evaluasi kualitas lulusan Departemen Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang (FIK UM) melibatkan 137 stakeholder, termasuk mahasiswa alumni dan kepala sekolah yang merupakan pemangku kepentingan dalam mengevaluasi lulusan. Evaluasi ini memperlihatkan mayoritas stakeholder merasa puas terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap lulusan. Meskipun sebagian besar memberikan penilaian positif, sekitar 9% dari stakeholder menyatakan ketidakpuasan terhadap aspek pengetahuan dan sikap, sementara sekitar 7% merasa kurang puas dengan keterampilan lulusan.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
Ofrecemos descuentos en todos los planes premium para autores cuyas obras están incluidas en selecciones literarias temáticas. ¡Contáctenos para obtener un código promocional único!

Pasar a la bibliografía