Literatura académica sobre el tema "Direktorat Jenderal Peternakan"

Crea una cita precisa en los estilos APA, MLA, Chicago, Harvard y otros

Elija tipo de fuente:

Consulte las listas temáticas de artículos, libros, tesis, actas de conferencias y otras fuentes académicas sobre el tema "Direktorat Jenderal Peternakan".

Junto a cada fuente en la lista de referencias hay un botón "Agregar a la bibliografía". Pulsa este botón, y generaremos automáticamente la referencia bibliográfica para la obra elegida en el estilo de cita que necesites: APA, MLA, Harvard, Vancouver, Chicago, etc.

También puede descargar el texto completo de la publicación académica en formato pdf y leer en línea su resumen siempre que esté disponible en los metadatos.

Artículos de revistas sobre el tema "Direktorat Jenderal Peternakan"

1

Sari, Eka Meutia, Hasan Basri y Safrizal Safrizal. "Management Practices in Rearing Buffalo Viewed from The Technical Aspect Management in Gayo Lues District". Jurnal Agripet 12, n.º 2 (1 de octubre de 2012): 33–36. http://dx.doi.org/10.17969/agripet.v12i2.200.

Texto completo
Resumen
Tatalaksana pemeliharaan kerbau ditinjau dari aspek teknis pemeliharaan di kabupaten gayo lues ABSTRAK. Survey lapangan telah dilakukan untuk mengetahui tatalaksana pemeliharaan ternak kerbau di Kabupaten Gayo Lues Nanggroe Aceh Darussalam. Empat puluh empat peternak kerbau di wawancara dan observasi langsung pada tiga daerah yang berbeda yaitu Blangkejeren, Kutapanjang dan Rikit Gaib. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berasal dari pengukuran dan perhitungan terhadap aspek-aspek teknis pemeliharaan ternak yang mengacu kepada pedoman yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan Indonesia tahun 1992, meliputi: pemuliaan dan reproduksi, makanan ternak, tatalaksana pemeliharaan, tujuan pemeliharaan dan kesehatan ternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tatalaksana pemeliharaan kerbau di Kabupaten Gayo Lues masih rendah, yaitu 42.33 % dari standard Direktorat Jenderal Peternakan Indonesia. Penerapan aspek teknis dari pemuliaan dan reproduksi, makanan ternak, tatalaksana pemeliharaan, tujuan pemeliharaan dan kesehatan ternak masing-masing 52.95%, 18.22%, 38.46%, 60.71%, dan 74.73%.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
2

Surachman, Muhammad Asep, Sri Mulatsih y Wiwiek Rindayati. "Analisis Perwilayahan Usaha Ternak Domba di Provinsi Jawa Barat". TATALOKA 24, n.º 3 (31 de agosto de 2022): 257–66. http://dx.doi.org/10.14710/tataloka.24.3.257-266.

Texto completo
Resumen
Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah dengan populasi domba terbesar di Indonesia. Analisis perwilayahan ternak domba di Jawa Barat diperlukan untuk memunculkan keunggulan komparatif wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis wilayah basis dan karakteristik penyebaran usaha ternak domba di Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah analisis location quotient (LQ), localization index (LI), dan specialization index (SI). Data yang digunakan adalah data statistik peternakan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Hasil dari penelitan ini menyatakan bahwa wilayah basis usaha ternak domba di Provinsi Jawa Barat yaitu di Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Cirebon. Usaha ternak domba di Provinsi Jawa Barat tidak terpusat pada satu wilayah kabupaten, dan tidak ada wilayah kabupaten yang mengkhususkan pada usaha ternak domba. Makalah ini juga menyajikan peta wilayah basis dan penjelasan karakteristik peternak domba di Jawa Barat.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
3

Ariestantya, Pelangi Yunita, Wina Puspita Sari, Muria Putriana y Asep Soegiarto. "Strategi Komunikasi Humas Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Dalam Menyosialisasikan Cara Pencegahan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Pada Hewan Berkuku Belah". Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development 6, n.º 4 (24 de mayo de 2024): 629–38. http://dx.doi.org/10.38035/rrj.v6i4.858.

Texto completo
Resumen
Hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, babi, kambing, dan domba rentan terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sangat menular. Wabah PMK erat kaitannya dengan industri peternakan dan dikelola oleh Humas Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH). Tujuan utama penelitian ini yaitu mencari tahu bagaimana Ditjen PKH memanfaatkan kehumasan untuk memberikan informasi kepada peternak mengenai wabah PMK, dengan mengunakan pendekatan kualitatif yang meliputi dokumentasi, wawancara mendalam, dan observasi sebagai metode pengumpulan data yang selanjutnya akan dianalisis dengan analisis deskriptif. Sementara untuk menguji keabsahan data penelitian, digunakan teknik triangulasi. Penelitan ini menggunakan teori perencanaan strategi komunikasi Laurie J. Wilson dan Joseph D. Odgen sebagai teori dasarnya, yang menyatakan bahwa terdapat 4 fase strategi komunikasi yang masing-masing memiliki komponen berbeda diantaranya: Riset, Rencana Aksi, Komunikasi, dan Evaluasi. Temuan penelitian ini memperlihatkan tahapan strategi komunikasi yang dilakukan dengan melalui pembentukan program kegiatan sosialisasi secara langsung dan melalui media online.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
4

Sani, La Ode Arsad, La Ode Saidi, Syamsuddin Syamsuddin, Firman Nasiu y Astriana Napirah. "PENINGKATAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK SAPI TERINTEGRASI DENGAN USAHA TANI PERKEBUNAN KELAPA DI DESA RAMBU-RAMBU KECAMATAN KOLONO TIMUR KABUPATEN KONAWE SELATAN". JURNAL PengaMAS 3, n.º 1 (3 de julio de 2020): 36. http://dx.doi.org/10.33387/pengamas.v3i1.1453.

Texto completo
Resumen
Desa Rambu-Rambu merupakan salah satu desa di Kecamatan Kolono Timur yang masuk dalam daftar “Wilayah Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional” di Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan Lampiran Surat Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristekdikti Nomor: 2276/E3/LL/2018 tertanggal 24 Juli 2018. Kecamatan Kolono Timur merupakan wilayah pesisir yang potensial untuk pengembangan komoditas perkebunan kelapa dan peternakan sapi sehingga dipilih menjadi lokasi penempatan KKN PPM yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti pada tahun 2019. Jarak tempuh lokasi KKN-PPM di Desa Rambu-Rambu Kecamatan Kolono Timur dengan Ibu Kota Kabupaten Konawe Selatan sekitar 92 km, dan berjarak sekitar 74 km dari Kampus Universitas Halu Oleo di Kendari.Mata pencaharian masyarakatnya selain beternak sapi adalah berkebuntanaman kelapa, jambu mete, kakao, cengkeh, kopi, lada, dan pala. Perkebunan kelapa paling luas, yaitu 323 Ha, sedangkan perkebunan dengan luas areal terkecil adalah tanaman cengkeh, yaitu 6 Ha. Kegiatan peternakan, khusunya ternak sapi dianggap sesuai dengan kondisi iklim setempat karena adanya dukungan ketersediaan hijauan pakan ternak, walaupun masih mengandalkan sumber pakan dari hijauan rumput alami. Ternak sapi oleh masyarakat sekitar telah diternakkan dalam waktu yang cukup lama, namun kegiatan ini secara umum masih berjalan secara tradisional dan belum berorientasi bisnis sebagai sumber pendapatan utama karena pengetahuan dan keterampilan peternak masih terbatas. Beberapa kendala yang menjadi keluhan peternak mitra dan berhasil diidentifikasi adalah: (1) organisasi kelompok belum berjalan baik, (2) pemahaman teknik budidaya ternak sapi belum optimal,(3) Feses ternak tidak diolah lebih lanjut menjadi pupuk organik, (4) Kelompok peternak mitra belum melakukan upaya diversifikasi beragam jenis pakan yang memenuhi standar baku mutu seperti penyediaan pakan berbasis sumberdaya bahan pakan lokal,khususnya sisa usahatani hasil perkebunan. Adanya program KKN PPM ini melalui penyuluhanserta praktek didampingi tim pengabdi maka peternak sudah lebih memahami pentingnya wadah kelompok ternak, peternak paham teknik membudidayakan ternak sapi yang terintegrasi tanaman perkebunan kelapa, terampilmembuat kandang ternak sapi, danmembuat pakan jerami fermentasi maupun dalam pengolahan pupuk organik berbasis feses sapi.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
5

Ginting, Diezly Virena Br, Fika Salsabila, Indah Maharani, M. Aqila Arzako y Nancy Ortega Sitanggang. "ANALISIS PENGARUH PRODUKSI DAN KONSUMSI TERHADAP IMPOR SUSU SAPI DI INDONESIA TAHUN 2017-2021". Investama : Jurnal Ekonomi dan Bisnis 9, n.º 1 (1 de marzo de 2023): 57–66. http://dx.doi.org/10.56997/investamajurnalekonomidanbisnis.v9i01.811.

Texto completo
Resumen
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari produksi dan konsumsi susu sapi terhadap angka impor susu sapi di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analisis data yang bersumber dari buku Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2022 oleh Direktorat Jenderal Peternakan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI dan website resmi Badan Pusat Statistik 2017-2021. Konsumsi susu di Indonesia mengalami peningkatan dengan rata-rata 4.413.009 ton dalam kurun waktu lima tahun dikarenakan permintaan yang meningkat. Sedangkan, produksi susu dalam negeri masih rendah dengan rata-rata 943.390 ton dalam kurun waktu lima tahun. Hal tersebut dikarenakan jumlah populasi sapi perah di Indonesia yang stasioner. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri maka dilakukan impor. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi dan produksi domestik susu Indonesia berpengaruh terhadap besarnya impor susu di Indonesia. Dimana, konsumsi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap impor susu dibandingkan dengan produksi susu domestik. Kata kunci: impor, produksi, konsumsi
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
6

Wahyudi, Bambang Adi, Duwi Leksono Edy y Musthofa Al Ansyorie. "PENINGKATAN PRODUKTIVITAS WARGA BINAAN LP 1 KOTA MALANG MELALUI PENERAPAN MESIN PENETAS TELOR BERBASIS IOT UNTUK BIDANG PETERNAKAN". Jurnal Pengabdian Pendidikan dan Teknologi (JP2T) 4, n.º 2 (17 de mayo de 2024): 81. http://dx.doi.org/10.17977/um080v4i22023p81-84.

Texto completo
Resumen
Lembaga Permasyarakatan (Lapas) merupakan lembaga dibawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang memiliki tugas dan fungsi untuk membina dan mendidik napi supaya dapat kembali menjadi manusia yang memiliki kreatifitas, produktivitas dan berguna dalam masyarakatnya. Permasalahan yang timbul dalam lingkungan lapas bagaimana cara memproduksi bibit ayam pedaging guna peningkatan produktivitas warga binaan di LP 1 Kota Malang. Solusi permasalahan yang dihadapi mitra penerapan inovasi teknologi mesin penetas telor otomatis yang dapat mempercepat proses produksi ayam daging dengan kualitas dan kuantitas yang bagus. Hasil dari kegiatan PKM ini proses penetas telur dapat menghasilkan 200-300 dalam proses penetasan jangka waktu 20 hari. Dengan demikian peningkatan proses penetasan telur dapat bekerja secara maksimalKata Kunci: Mesin Penetas Telor, Lembaga Permasyarakatan 1 Kota Malang, Peternakan
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
7

Tarigan, Indri Nur Krisna y Allaily Allaily. "Pengaruh Perbedaan Grade Telur pada Ayam Lokal Pedaging Unggul (ALPU) dan Kamaras terhadap Fertilitas dan Sex Ratio". Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 5, n.º 3 (1 de julio de 2020): 1–6. http://dx.doi.org/10.17969/jimfp.v5i3.14728.

Texto completo
Resumen
Indonesia memiliki aneka ragam ayam lokal yang cukup potensial untuk dikembangbiakkan sebagai penghasil daging, telur, mapun hewan peliharaan. Populasi ayam kampung di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 20,6 juta ekor, produksi daging 42,2 ribu ton, produksi telur 4,200 ton (Direktorat Jenderal Peternakan, 2015). Upaya untuk memperbaiki kualitas dan produktivitas ternak unggas lokal khususnya ayam kampung sampai saat ini dalam tahap pengembangan dengan melakukan perbaikan genetik dan seleksi. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi dan memperbaiki kualitas telur ayam ALPU dan Kamaras adalah dengan melakukan program seleksi dan breeding secara berkelanjutan, dengan menerapkan sistem manajemen reproduksi secara optimal seperti salah satunya melakukan seleksi melalui grade telur. Penelitian ini terkait dengan evaluasi grade telur dengan kualitas telur tetas pada ayam ALPU dan Kamaras belum pernah dilakukan. Dan diharapkan dapat mendukung upaya dalam perkembangan ayam lokal unggul melalui penyediaan bibit berkualitas yang dilihat dari grade telur yang unggul.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
8

Sari, Renny Puspita y Ahmad Cahyono Adi. "Sistem Penentuan Kualitas Hewan Qurban di Indonesia dengan Metode SAW". Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi 7, n.º 2 (31 de agosto de 2021): 44–51. http://dx.doi.org/10.25077/teknosi.v7i2.2021.44-51.

Texto completo
Resumen
Setiap tahunnya, umat muslim didunia melaksanakan Ibadah Qurban termasuk di Indonesia. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan jumlah hewan qurban di Indonesia pada tahun 2020 adalah sekitar 1.802.651 ekor dengan rincian hewan sapi, kerbau, kambing dan domba. Statistik hewan Qurban dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Hewan yang dapat di Qurbankan pada dasarnya memiliki syarat tertentu sesuai dengan fiqih Qurban. Oleh karena itu diperlukan pengecekkan terlebih dahulu apakah hewan tersebut layak jadi hewan Qurban. Tingginya angka Qurban di Indonesia mendorong lahirnya sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat membantu dalam mengelompokkan hewan-hewan yang akan di Qurbankan di Indonesia. Sistem ini menerapkan metode perhitungan SAW (Simple Adictive Weighting) yang dapat mengklasifikasikan hewan Qurban yang di inputkan dengan kriteria-kriteria tertentu. Hasilnya semua calon hewan Qurban akan secara otomatis diberi nilai yang memiliki arti tertentu apakah hewan tersebut untuk dapat jadi hewan Qurban. Dengan adanya sistem penentu hewan Qurban, diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas hewan Qurban yang ada di Indonesia.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
9

Rahman, Taufik. "ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA INANWATAN YANG MEMENUHI STANDAR KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENERBANGAN DAN MEMBERI DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI BAGI MASYARAKAT INANWATAN". JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL 1, n.º 1 (28 de mayo de 2020): 259–73. http://dx.doi.org/10.38035/jmpis.v1i1.261.

Texto completo
Resumen
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Inanwatan, Kabupaten Sorong Selatan adalah unit pelaksana di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara. Di dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa transportasi udara, Kantor UPBU Inanwatan melayani angkutan udara perintis dengan rute Sorong – Inanwatan – Teminabuan – Inanwatan - Sorong. Kantor UPBU Inanwatan di samping berkewajiban memenuhi standar-standar keamanan dan keselamatan penerbangan, pelayanan angkutan udara perintis yang diberikan juga harus memberikan dampak pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Inanwatan. Letak geografis Kecamatan Inanwatan yang berada di daerah pesisir membuat mata pencaharian utama dari penduduk di Kecamatan Inanwatan adalah nelayan. Hanya sebagian kecil penduduk yang bekerja di bidang pertanian dan peternakan dan juga Pegawai Negeri Sipil. Di dalam data Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2019 tidak disebutkan pendapatan perkapita penduduk Inanwatan, namun dilihat dari mata pencaharian penduduk yang bergantung dari hasil laut yang tidak menentu, dapat disimpulkan bahwa penduduk Inanwatan rata-rata hidup di bawah garis kemiskinan. Analisis SWOT dipilih untuk mengevaluasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) sehingga dihasilkan suatu strategi pengembangan Bandar Udara Inanwatan yang memenuhi standar keamanan dan keselamatan penerbangan dan memberi dampak pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Inanwatan. Strategi pengembangan Bandar Udara Inanwatan ini dilakukan secara simultan, melalui pembagian tugas sesuai tugas pokok dan fungsi yang ada di Kantor UPBU Inanwatan dengan melibatkan para pihak yang terkait, utamanya masyarakat Inanwatan.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
10

Tarigan, Indri Nur Krisna, Allaily Allaily y M. Aman Yaman. "Pengaruh Perbedaan Grade Telur pada Ayam ALPU dan Kamaras terhadap Fertilitas dan Sex Ratio". Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 5, n.º 1 (1 de febrero de 2020): 241–47. http://dx.doi.org/10.17969/jimfp.v5i1.13620.

Texto completo
Resumen
Indonesia memiliki aneka ragam ayam lokal yang cukup potensial untuk dikembangbiakkan sebagai penghasil daging, telur, mapun hewan peliharaan. Populasi ayam kampung di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 20,6 juta ekor, produksi daging 42,2 ribu ton, produksi telur 4,200 ton (Direktorat Jenderal Peternakan, 2015). Upaya untuk memperbaiki kualitas dan produktivitas ternak unggas lokal khususnya ayam kampung sampai saat ini dalam tahap pengembangan dengan melakukan perbaikan genetik dan seleksi. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi dan memperbaiki kualitas telur ayam ALPU dan Kamaras adalah dengan melakukan program seleksi dan breeding secara berkelanjutan, dengan menerapkan sistem manajemen reproduksi secara optimal seperti salah satunya melakukan seleksi melalui grade telur. Penelitian ini terkait dengan evaluasi grade telur dengan kualitas telur tetas pada ayam ALPU dan Kamaras belum pernah dilakukan. Dan diharapkan dapat mendukung upaya dalam perkembangan ayam lokal unggul melalui penyediaan bibit berkualitas yang dilihat dari grade telur yang unggul.The effect of differences in egg grade on ALPU and Kamaras chicken on fertility and sex ratioIndonesia has a grade good variety of lokal chickens that are potencial enough to breed as a producer of meat, eggs, or pets. The population of native chicken in Indonesia in 2015 was 20,6 milion, meat production 49,2 thousand tons, egg production 4,200 tons. Efforts to improve the quality and productivity of local polultry, especially native chickens, are currently in the development stage by doing genetic improvements and selection. One of the efforts to increase production and improve the quality of ALPU and Kamaras chicken egg is to conduct a selection and breeding program in a sustainable manner, by implementing an optimal reproductive management system such as selection one of the egg grade. Research related to the evaluation of egg grade wich hatching egg quality on ALPU and Kamaras has never been done. And Is expected to support efforts in the development of superior local chickens through the provision of quality seeds viewed from superior egg grades.
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.

Libros sobre el tema "Direktorat Jenderal Peternakan"

1

Soehadji. Arahan Direktur Jenderal Peternakan pada rakonteknas 1993, Direktorat Jenderal Pete[r]nakan. [Cisarua]: Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Peternakan, 1993.

Buscar texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
2

Temu, Tugas Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Dengan Direktorat Jenderal Peternakan (1988 Puncak Indonesia). Proceedings Temu Tugas Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Dengan Direktorat Jenderal Peternakan, Puncak, 24-26 Pebruari 1988. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, 1988.

Buscar texto completo
Los estilos APA, Harvard, Vancouver, ISO, etc.
Ofrecemos descuentos en todos los planes premium para autores cuyas obras están incluidas en selecciones literarias temáticas. ¡Contáctenos para obtener un código promocional único!

Pasar a la bibliografía