To see the other types of publications on this topic, follow the link: Wilayah II.

Journal articles on the topic 'Wilayah II'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Wilayah II.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Endartiwi, Sri Sularsih. "Pengaruh Sikap Kader Kesehatan Terhadap Pengendalian Demam Berdarah Dengue." Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo 4, no. 2 (November 8, 2018): 84. http://dx.doi.org/10.29241/jmk.v4i2.111.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPenyebaran penyakit DBD di Kabupaten Bantul Tahun 2015 terdapat di seluruh wilayah kerja puskesmas yaitu sebanyak 1441 kasus dengan Incidence Rate (IR) 1,48%. Hal ini mengalami peningkatan dari Tahun 2014 yang hanya terdapat 622 kasus (IR 0,64%). 27 wilayah kerja puskesmas di Bantul, kejadian paling tinggi terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Bantul sebanyak 174 kasus. Bulan Januari-September 2016 yaitu sebanyak 1582 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh antara sikap kader kesehatan terhadap perannya dalam pengendalian demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Bantul. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan menggunakan mix method dengan rancangan penelitian crosssectional. Jumlah sebanyak 175 kader di Desa Ngestiharjo wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Kabupaten Bantul. Subjek penelitian ini sebanyak 3 orang kader, 3 orang masyarakat dan 2 orang pegawai puskesmas dilakukan wawancara mendalam (indept interview). Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II Kabupaten Bantul. Penelitian dilakukan pada Februari 2017. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap aktif dari kader dapat mempengaruhi perilaku pengendalian demam berdarah dengue di Desa Ngestiharjo wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Bantul. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji kendall’s tau yang memiliki p-value 0,006.Kata Kunci : Sikap Kader, Pengendalian Demam Berdarah Dengue
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Saprudin, Udin. "Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang di Wilayah Pelayanan II." Jurnal Disrupsi Bisnis : Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang 3, no. 2 (July 23, 2020): 120. http://dx.doi.org/10.32493/drb.v3i2.6300.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pelatihan terhadap kinerja pegawai perusahaan daerah air minum tirta kerta raharja kabupaten Tangerang di wilayahan pelayanan II. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik angket kuesioner. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh sebanyak 32 pegawai. Analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, persamaan regresi sederhana, koefisien korelasi sederhana, koefisien determinasi dan uji signifikansi. Pelatihan pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang Wilayah Pelayanan II sudah baik. Hasil penelitian menunjukan persamaan regresi sederhana Y = 13,607 + 1,135, jika pelatihan sangat searah dengan kinerja, jika pelatihan naik 1 satuan maka kinerja akan naik 1,35 satuan atau sebaliknya , artinya terdapat pengaruh pelatihan terhadap kinerja pegawai pada perusahaan daerah air minum tirta kerta raharja kabupaten tangerang wilayah pelayanan II.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Aanisah, Yusrina Nurul. "Studi Kepadatan Tikus Dan Pinjal Di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo." Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat 13, no. 4 (December 31, 2022): 549–57. http://dx.doi.org/10.22487/preventif.v13i4.324.

Full text
Abstract:
Tikus adalah hewan pengerat yang dapat membahayakan manusia sedangkan pinjal merupakan artropoda yang dapat menyebabkan penyakit mematikan. Pelabuhan merupakan salah satu tempat yang dapat menjadi persebaran dari penyakit yang disebabkan oleh tikus dan pinjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kepadatan tikus dan pinjal di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Probolinggo. Penelitian ini diambil dari data tahun 2020. Jenis penelitian deskriptif menggunakan metode cross sectional. Perangkap yang digunakan berjenis single life trap yang dipasang di seluruh wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo dengan umpan ikan asin atau kepala bakar. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata indeks pinjal wilker Probolinggo 0,98 dan nilai trap Success 0,02%, wilayah Pasuruan rata-rata indeks pinjal 1 dengan nilai trap success 0,009%, wilayah Panarukan rata-rata indeks pinjal 0,78 dengan nilai trap success 0,004%, wilayah Tanjung wangi rata-rata indeks pinjal 0,35 dengan nilai trap success 0,005%, wilayah Abdul Rahman Saleh rata-rata indeks pinjal 0,45 dengan nilai trap success 0,003%, wilayah Paiton rata-rata indeks pinjal 0,26 dengan nilai trap success 0,005%. Kesimpulanya, seluruh wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo memiliki rata-rata indeks pinjal dan nilai trap success yang baik sehingga kemungkinan kecil adanya penyebaran penyakit tular yang diakibatkan oleh tikus dan pinjal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Mardana, Ida Bagus Putu. "IPTEKS BAGI WILAYAH (IbW) DI KECAMATAN GEROKGAK." JURNAL WIDYA LAKSANA 1, no. 1 (January 31, 2017): 1. http://dx.doi.org/10.23887/jwl.v1i1.9112.

Full text
Abstract:
Kegiatan IbW yang dilakukan pada tahun II (Tahun 2011) adalah melakukan pemetaan asset di wilayah garapan dan melaksanakan program ipteks peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pertanian-peternakan-perikanan, pendidikan life skill dan kewirausahaan, dan pembinaan adat-istiadat, keagamaan, dan lembaga sosial. Metode pelaksanaan IBW dalam pemberdayaan masyarakat miskin adalah metode PALS (participatory action learning system) yang bersendikan pada 3(tiga) tahapan kegiatan, yakni (1) tahap penyadaran (Awareness), (2) tahap pengkapasitasan/pendampingan (participating /scaffolding), dan (3) tahapan pelembagaan (institutionalization). Hasil kegiatan IbW pada tahun II (tahun 2011) adalah terwujudnya deplot setra industri pengolahan kelapa, demplot pertanian multikultur, demplot peternakan berbasis zero waste. Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan program IbW tahun II adalah adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pelipatgandaan aktivitas ekonomi produktif masyarakat berpijak pada potensi dan kearifan lokal yang ada, dan peningkatan penguasaan IPTEKS untuk meningkatkan kapasitas dan diversifikasi produksi hasil tani-ternak-perikanan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Lukita Sari, Ana Dewi, Hamida Ismaqonita, Hendra Rohman, Hery Setiyawan, and Widia Rahmatullah. "Analisis Spasialkasus Tuberkulosis Di Wilayah Tempel Sleman." Jurnal Amanah Kesehatan 2, no. 2 (January 15, 2021): 84–91. http://dx.doi.org/10.55866/jak.v2i2.83.

Full text
Abstract:
Pada tahun 2016-2018 di Puskesmas Tempel I terdapat 41 kasus tuberkulosis dan Puskesmas Tempel II terdapat 28 kasus. Di wilayah Kabupaten Sleman, tren tersebut mengalami peningkatan. Penelitian ini menggambarkan pemetaan kasus tuberkulosis sertafaktor penyebabnya di wilayah kerja Puskesmas Tempel I dan Puskesmas Tempel II tahun 2016-2018. Penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, sampel sebanyak 69 orang. Arcgis versi 10.3 digunakan sebagai pengolah data dalam pembuatan peta. Observasi dan wawancarauntukpengumpulan data.Persebaran kasus penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskemas Tempel I di Margorejo 15 kasus, Mororejo 12 kasus, Lumbungrejo 11 kasus dan Merdikorejo 3 kasus, di wilyah kerja Puskesmas Tempel II di daerah Pondokrejo 10 kasus, Sumberejo 8 kasus, Banyurejo 7 kasus, Tambakrejo 3 kasus.Di Margorejo dan Lumbungrejo terdapat pengelompokan kasus tuberkulosis.Faktor penyebab tuberkulosis diantaranya ditinjau dari faktor curah hujan dan kelembaban yang tinggi.Hasil pemetaan tahun 2016hingga2018 yaitu pada tahun 2016 (22 kasus), tahun 2017 (20 kasus) dan tahun 2018 (27 kasus). Curah hujan yang tinggi menyebabkan kelembaban dan berpengaruh terhadap persebarankasus tuberkulosis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Manu, Gerlan Apriandy. "PERANCANGAN SISTEM FILE ELEKTRONIK (E-FILLING) UNTUK UNIT PENGARSIPAN BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II." Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI) 1, no. 1 (March 3, 2018): 17–19. http://dx.doi.org/10.37792/jukanti.v1i1.6.

Full text
Abstract:
Arsip merupakan kumpulan dokumen yang disimpan secara teratur, terencana dan mempunyai suatu kegunaan pada setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali. Pengelolaan Arsip di Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, menjadi tanggung jawab Kasubag Tata Usaha BWS NTII. Kondisi pengarsipan saat ini di Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II yaitu arsip masih dikumpulkan secara fisik pada ruang arsip yang terbatas dengan lemari arsip yang juga terbatas, sehingga arsip belum tertata dan terdata dengan baik, dan juga belum optimalnya pengamanan arsip, terdapat arsip dinamis maupun arsip inaktif yang tercecer dan hilang. Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II memandang perlu untuk mengoptimalkan penataan dan pengamanan arsip dengan Sistem E-Filling (Penyimpanan Elektronik). Pada penelitian ini, Sistem E-Filling (Penyimpanan Elektronik) dirancang untuk mampu menyimpan seluruh arsip Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, disamping itu sistem pun dapat mengamankan arsip sesuai dengan hak akses pada arsip tersebut, dan memudahkan pencarian arsip saat diperlukan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Supardi, Supardi, and Yuki Lastari. "Pembinaan Rohani Anak Sekolah Minggu Oleh Guru Pendidikan Agama Kristen Di GKII Gracia Lebak Ubah." Proceeding National Conference of Christian Education and Theology 1, no. 1 (June 29, 2023): 39. http://dx.doi.org/10.46445/nccet.v1i1.694.

Full text
Abstract:
Pembinaan rohani anak Sekolah Minggu adalah salah satu komponen yang paling penting dan utama dalam gereja lokal, secara khusus di kalangan GKII Gracia Lebak Ubah, Daerah I Sintang, Wilayah II Kalimantan Barat. Pembinaan rohani anak Sekolah Minggu di GKII Gracia Lebak Ubah belum terlaksana secara maksimal. Hal itu terjadi karena gereja belum memiliki guru Sekolah Minggu secara khusus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengakaji serta menjelaskan upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh Guru Pendidikan Agama Kristen dalam meningkatkan kualitas pembinaan rohani anak Sekolah Minggu di GKII Gracia Lebak Ubah, Daerah I Sintang Wilayah II Kalimantan Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, yakni peniliti terlebih dahulu melaksanakan riset lapangan, yakni wawancara. Dalam penilitian ini, sampel penelitian adalah Guru Pendidikan Agama Kristen, yakni sebagai pembina rohani anak Sekolah Minggu GKII Gracia Lebak Ubah, Daerah I Sintang Wilayah II Kaliman Barat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi (riset) lapangan, yakni wawancara. Guru Pendidikan Agama Kristen telah melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik dalam pembinaan rohani anak Sekolah Minggu di GKII Gracia Lebak Ubah, Daerah I Sintang Wilayah II Kalimantan Barat. Peran serta Guru Pendidikan Agama Kristen dalam pembinaan rohani anak di GKII Gracia Lebak Ubah, Daerah I Sintang Wilayah II Kalimantan Barat, mengakibatkan pertumbuhan rohani anak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Cahyo, Yustian Dwi, Nahdlatul Ummah, and Mohammad Ikbal. "ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA BEBEK (Anas platyrhynchos domesticus) STUDI KAJIAN TINGKAT PENCEMARAN PLASTIK DI TERNAK UNGGAS AIR." REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan 2, no. 2 (December 15, 2020): 90. http://dx.doi.org/10.33474/rekasatwa.v2i2.9026.

Full text
Abstract:
Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Bukan hanya karena jumlahnya yang melimpah akan tetapi, akibat yang ditimbulkan berupa pencemaran lingkungan khususnya perairan yang mencakup sungai, danau dan laut. Bebek merupakan salah satu unggas air yang berpotensi pertama kali terkena paparan limbah mikroplastik. Sampai saat ini belum ada penelitian tentang kandungan mikroplastik pada saluran pencernaan bebek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kontaminan mikroplastik dan kandungan mikroplastik pada saluran pencernaan unggas air bebek ( Anas platyrhynchos domesticus ) dan menganalisa efek mikroplastik terhadap pola perubahan manajemen pemeliharaan bebek. Metode yang digunakan adalah Metode Survey. Data yang diperoleh dianalisis statistic deskriptif dan t-test untuk memeriksa adanya perbedaan parametric. Pada pengamatan jumlah mikroplastik dilakukan dengan cara ekstraksi komponen biologi menggunakan larutan KOH 10 % pada sampel saluran pencernaan bebek dan pada sampel tanah/pasir menggunakan larutan NaCl pekat. Sampel bebek diambil berdasarkan wilayah pemeliharaannya. Wilayah I (kontrol) adalah wilayah dimana bebek yang dipelihara dengan sistim intensif, Wilayah II bebek dipelihara semi intensif di lingkungan dekat persawahan, Wilayah III Bebek dipelihara di lingkungan padat penduduknya. Hasil dari penelitian ini untuk sampel tanah/pasir pada wilayah I rata-rata jumlah mikroplastik (partikel/ml) 23,33, wilyah II : 67,78 dan wilayah III : 80. Jumlah rata-rata mikroplastik pada saluran pencernaan bebek (partikel/ bebek) pada wilayah I : 2,7, II : 6,7 dan III : 5,3. Kesimpulan adalah jumlah mikroplastik terbanyak diperoleh pada tanah di wilayah padat penduduknya. Pada kontrol masih ditemukan mikroplastik pada saluran pencernaan bebek.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Prabowo, Agung, Susi Susilawati, and Diah Paramita Amitarwati. "ANALISIS PENDAPATAN RETRIBUSI PASAR DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN UJI ANOVA SATU ARAH." Perwira Journal of Science & Engineering 1, no. 2 (February 21, 2022): 12–25. http://dx.doi.org/10.54199/pjse.v1i2.63.

Full text
Abstract:
Salah satu pungutan retribusi daerah adalah retribusi pasar. Retribusi pasar ini termasuk dalam retribusi jasa umum yang memberikan kontribusi cukup potensial terhadap peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk menentukan tarif retribusi pasar, pemerintah menggunakan Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pasar yang menggolongkan pasar menjadi pasar kelas I, II, III dan IV. Dalam mengelola retribusi pasar, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas memberikan wewenang kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Dalam pelaksanaannya, pengelolaan pasar dibagi dalam beberapa Unit Pengelola Teknis Dinas (UPTD), yaitu (1) UPTD Pasar Wilayah Banyumas Timur, (2) UPTD Pasar Wilayah Banyumas Barat, (3) UPTD Pasar Wilayah Purwokerto I, dan (4) UPTD Pasar Wilayah Purwokerto II. Setiap UPTD mempunyai wilayah kerja masing-masing yang terdiri dari gabungan beberapa kelas pasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan retribusi pasar berdasarkan UPTD wilayah pasar di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data pendapatan retribusi pasar pada bulan Januari-Juli tahun 2021 yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas. Berdasarkan hasil analisis dengan uji anova satu arah diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan pendapatan retribusi pasar untuk keempat UPTD pasar di Kabupaten Banyumas. Rata-rata pendapatan retribusi berturut-turut untuk UPTD Pasar wilayah Banyumas Timur, Banyumas Barat, Purwokerto I dan Purwokerto II yaitu Rp 119.860.439, Rp 128.914.779, Rp 77.952.250, dan Rp 49.736.959.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Yardan, Yardan, Fajar Ifan Dolly, and Muhammad Nasir. "Analisis Kinerja Petugas Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Bungo dalam Melindungi dan Melestarikan Flora dan Fauna." Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora 3, no. 3 (January 4, 2020): 112. http://dx.doi.org/10.56957/jsr.v3i3.102.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja petugas Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Bungo dalam melindungi dan melestarikan flora dan fauna. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) dan seluruh staf Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Bungo, dengan sampelberjumlah 10 (sepuluh) orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian Kinerja petugas Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Bungo dalam melindungi dan melestarikan flora dan fauna sudah dijalankan sesuai dengan Petunjuk Teknis, namun belum optimal karena terbatasnya anggaran dalam melaksanakan pengawasan dan perlindungan flora dan fauna. Kendala yang dihadapi pihak Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Bungo dalam melindungi dan melestarikan flora dan fauna adalah masih kurangnya petugas pelaksana yang melakukan pengawasan di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Dengan luas kawasan mencapai
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Putri, Dwi Melinda, Yasir Arafat, and Riswan Aradea. "Analisis Aspek Permodalan Koperasi Karyawan Bank Mandiri Wilayah II Palembang." Journal of Education Research 2, no. 2 (August 22, 2021): 74–81. http://dx.doi.org/10.37985/jer.v2i2.50.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis aspek permodalan pada Koperasi Karyawan Bank Mandiri Wilayah II Palembang tahun 2017 – 2019 berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia No : 06/Per/Dep.6/IV/2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari laporan keuangan koperasi karyawan Bank Mandiri Wilayah II Palembang. Sedangkan data sekunder diperoleh dari observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif di mana data yang diperlukan, dianalisis lalu kemudian hasil analisis tersebut dideskripsikan dalam bentuk kata. Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap aspek permodalan pada Koperasi Karyawan Bank Mandiri Wilayah II palembang tahun 2017 sampai 2019 berada dalam kategori sehat
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Ghassani, Dewi Bussaina, and Suwarso Suwarso. "Kinerja Jaringan Irigasi Tingkat Tersier untuk Wilayah Pertanian Daerah Irigasi Kenconorejo UPTD-P2PU Wilayah II Subah." Jurnal Teknik Sipil 2, no. 1 (June 23, 2021): 7–16. http://dx.doi.org/10.31284/j.jts.2021.v2i1.1795.

Full text
Abstract:
Irrigation is an important factor in the world of agriculture, Batang Regency is one of the regencies where the majority of the population is farmers. There are several sources or uses of water in agricultural irrigation, including by making a weir or dam. Batang Regency has several technical weirs including the Kenconorejo weir. Kenconorejo Weir Building has several complementary buildings including the weir lighthouse, weir drain door, intake gate, drainage gate and tertiary channel. The tertiary network of the Kenconorejo Irrigation Area has a total length of 8,050 m and a total agricultural area of 712 ha. With quite a long tertiary channel in the tertiary network of the Kenconorejo Irrigation Area, some of the tertiary buildings were damaged, including in the Jrakahpayung Village and Karanggeneng Villages. The results of the calculation of the discharge of tertiary channels in Kenconorejo are obtained, Jrakahpayung Village 36 l/sec with a land area of 18 ha, Kedungsegog 320 l/sec with a land area of 210 ha, Kenconorejo1 212 l / sec with an area of 150 ha, Kenconorejo2 260 l/sec with an area of 148 ha, Ponowareng Village 185 l / sec with an area of 120 ha, and the last is Karanggeneng Village with a total discharge of 94 l / sec and an area of 66 ha. And with the existence of several damaged small complementary buildings, this is of course homework for the PSDA Office which has the authority to manage irrigation systems in a government agency.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Anggraini, Merry Tiyas, Aisyah Lahdji, Nina Anggraeni Noviasari, and Nabila Min Amrina Rosyada. "Implementasi Program GERMAS pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Margoyoso II." Medica Arteriana (Med-Art) 3, no. 1 (June 29, 2021): 28. http://dx.doi.org/10.26714/medart.3.1.2021.28-33.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Pendahuluan: Program GERMAS yang digalakkan pemerintah meliputi kegiatan melakukan aktifitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban. Permasalahan yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II adalah tingginya jumlah lansia dan belum ada laporan tentang pelaksanaan program GERMAS pada lansia dengan baik. Meningkatnya jumlah lanjut usia akan menimbulkan masalah kesehatan jika tidak dilakukan upaya pelayanan kesehatan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran implementasi program GERMAS pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II.Metode: Penelitian ini dilakukan di Desa Sidomukti wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II pada bulan Januari-Februari tahun 2021 menggunakan desain penelitian observasional yang dianalisis secara deskriptif. Populasi adalah lansia di Desa Sidomukti di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II dengan besar sampel 43 orang. Pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah lansia berumur ≥ 60 tahun yang sehat dan kooperatif, serta bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusinya adalah lansia yang mengisi kuesioner tidak lengkap. Hasil: Mayoritas responden sebesar 51,2% sudah cukup baik dalam melakukan aktifitas fisik, 79,1% sudah baik dalam mengonsumsi sayur dan buah, 55,8 % sudah cukup baik dalam kegiatan memeriksakan kesehatan rutin. 86% tidak merokok, 95,3% tidak mengonsumsi alkohol, 100% telah rutin membersihkan lingkungan, dan 97,7% sudah menggunakan jamban,Kesimpulan: Implementasi Program GERMAS pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II sudah berjalan dengan baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Putri Silmina, Esi, Tikaridha Hardiani, and Nor Eka Noviani. "Pendampingan Pengolahan Mpasi di Wilayah Kerja Puskesmas Dlingo II." Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI 7, no. 2 (November 22, 2023): 367–71. http://dx.doi.org/10.37859/jpumri.v7i2.5965.

Full text
Abstract:
Peningkatan kualitas asupan menu makanan balita sebagai upaya dalam melakukan pencegahan stunting di wilayah kerja Puskesmas Dlingo II. Data hasil survei status gizi Indonesia menujukan bahwa prevalensi balita stunting di Kabupaten Bantul pada tahun 2021 mencapai 19%, di tahun 2022 angka tersebut menurun menjadi 14%. Perkembangan stunting ini memberikan harapan untuk kelanjutan penurunan angka stunting di Kabupaten Bantul tahun 2023 dan masa yang akan datang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sosialisasi dalam meningkatkan pengetahuan orang tua terutama para ibu, mengenai pentingnya asupan menu makanan bergizi seimbang untuk balita. Tahap awal dilakukan sosialisasi interaktif dengan meliputi sesi penyampaian informasi tentang stunting, penyebab stunting, pencegahan stunting, jenis makanan yang diperlukan, serta cara memasak dan menghidangkan makanan yang kaya akan nutrisi. Tahap Implementasi dilakukan demonstrasi praktis dalam penyusunan menu makanan balita yang seimbang. Orang tua ikut berpartisipasi dalam sesi tanya jawab terkait masalah gizi dan pencegahan stunting. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi orang tua dalam memilih serta menyusun menu makanan yang sesuai untuk balitnya guna mencegah terjadinya stunting.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Nurlina, Nurlina, and Ayu Ridha Br Ginting. "Analisis Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan dan Wilayah Pendukungnya dalam Pengembangan Wilayah Aceh." Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis 9, no. 1 (March 5, 2018): 60–69. http://dx.doi.org/10.33059/jseb.v9i1.462.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kabupaten dan kota yang berpotensi sebagai pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh dan untuk menganalisis interaksi (tingkat keterkaitan) antara pusat pertumbuhan dan daerah sekitarnya kabupaten dan kota pendukung. Metode analisis skologram menunjukkan bahwa yang berada pada skala I adalah Aceh Tenggara, Banda Aceh dan Aceh Utara; skala II adalah Aceh besar dan Aceh Tamiang; skala III Bireun, Nagan Raya, Aceh Timur dan Aceh Barat; skala IV terdapat Aceh Tengah, Pidie, Aceh Selatan, Lhokseumawe, dan Aceh Singkil; serta, skala V terdapat Bener Meriah, Langsa, Simelue, Aceh Jaya, Pidie Jaya, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Subulussalam dan Sabang. Hasil interaksi wilayah kabupaten/kota untuk pusat pertumbuhan Kabupaten Aceh Tenggara didukung oleh Kabupaten Gayo Lues, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Bener Meriah, dan Kabupaten Aceh Selatan; pusat pertumbuhan Kabupaten Aceh Utara didukung oleh Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Bireun; pusat pertumbuhan Kota Banda Aceh didukung oleh Kota Sabang, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Barat Daya; pusat pertumbuhan Kabupaten Aceh Tamiang didukung Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Timur; serta, pusat pertumbuhan Aceh Besar didukung Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Rohman, Hendra, and Nabila Rizki Putri Utami. "PENGELOMPOKAN KASUS TUBERKULOSIS PARU DAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN DI WILAYAH MLATI II SLEMAN YOGYAKARTA." Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences) 8, no. 2 (February 8, 2020): 68–73. http://dx.doi.org/10.35328/kesmas.v8i2.147.

Full text
Abstract:
Kasus tuberkulosis paru di Puskesmas Mlati II Kabupaten Sleman mengalami peningkatan. Penyajian data hanya sebatas tabel dan grafik. Pemetaan terhadap data kesehatan pasien dalam suatu wilayah perlu dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan strategi promosi kesehatan. Tujuannya mengidentifikasi persebaran kasus tuberkulosis paru melalui pemetaaan untuk upaya promosi kesehatan. Penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi adalah pasien tuberkulosis paru tahun 2015-2017. Sampel sebanyak 43 orang. Instrumen menggunakan Quantum GIS versi 1.8 dan dilakukan analisiskernel density. Hasil: Kasus tuberkulosis paru tertinggi berada di Kelurahan Sumberadi yaitu 17 orang, laki-laki lebih mudah terkena, terutama usia produktif. Wilayah tertinggi kasus berada di Dusun Ngentak.Pengelompokkan kasus di wilayah barat Kecamatan Sumberadi dan di selatan Kecamatan Tirtoadi, serta menyebar di wilayah tengah, utara dan timur Kecamatan Mlati.Promosi kesehatan dilakukan di tingkat RT/RW. Kesimpulan: Terdapat pengelompokan kasus tuberkulosis paru di wilayah Sumberadi dan Tirtoadi. Perlu penyuluhan tentang ventilasi udara. Pemanfaatan data rekam medis untuk pemetaan diharapkan sebagai dasar pertimbangan dalam melakukan rencana promosi kesehatan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Pahlevi, Noviar, Setia Hadi, and Soekmana Soma. "Studi Pengembangan Wilayah Kota Sukabumi." Jurnal Tataloka 16, no. 1 (February 14, 2014): 37. http://dx.doi.org/10.14710/tataloka.16.1.37-49.

Full text
Abstract:
Sukabumi development approach which has been more emphasis on economic growth tends to ignore the regional disparities. Therefore, it is necessary to study and identify the direction of regional development policy . By knowing the level of disparity that occurred in this research sought leading sectors and the level of regional development to build of the Sukabumi city. The analytical method used is the Williamson index , Theil index , Location Quotient , Shift Share Analysis , Entropy and Schallogram . From the analysis is known that there has been a disparities of Sukabumi areas in middle category / uneven . The development of the old town area which consists of a level hierarchy I and II have the balance of diversity and economic sectors better, the leading sector dominated by the tertiary sector which is urban characteristics . While the new city area, including the development of a hierarchy of regions III and leading sectors dominated by primary and secondary sectors which are characteristic of rural areas.Sukabumi development approach which has been more emphasis on economic growth tends to ignore the regional disparities. Therefore, it is necessary to study and identify the direction of regional development policy . By knowing the level of disparity that occurred in this research sought leading sectors and the level of regional development to build of the Sukabumi city. The analytical method used is the Williamson index , Theil index , Location Quotient , Shift Share Analysis , Entropy and Schallogram . From the analysis is known that there has been a disparities of Sukabumi areas in middle category / uneven . The development of the old town area which consists of a level hierarchy I and II have the balance of diversity and economic sectors better, the leading sector dominated by the tertiary sector which is urban characteristics . While the new city area, including the development of a hierarchy of regions III and leading sectors dominated by primary and secondary sectors which are characteristic of rural areas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Fatimah, Fatimah, Otik Widyastutik, and Linda Suwarni. "EFEKTIVITAS MEDIA AUDIOVISUAL (VIDEO) TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELOMPOK MASYARAKAT TENTANG PROGRAM G1R1J." Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa 6, no. 2 (November 23, 2019): 44. http://dx.doi.org/10.29406/jkmk.v6i2.1767.

Full text
Abstract:
Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) merupakan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan mengajak peran aktif seluruh masyarakat untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Agepty. Penyakit DBD di Kota Pontianak sebanyak 731 kasus dari 13 puskesmas yang ada di Pontianak. Puskesmas Perumnas II pada tahun 2018 angka kejadian DBD sebesar 66 kasus dan mengalami 1 orang mengalami kematian pada bulan Januari 2018. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas media audiovisual (video) terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap kelompok masyarakat tentang program G1R1J di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II. Metode penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Pre-Experimental Design dengan pendekatan rancangan “One Grup Pre test-Post test”. Jumlah sampel 49 masyarakat dengan 2 kelompok masyarakat yang aktif terdiri dari ibu pengajian dan ibu arisan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian dengan media audiovisual dalam bentuk video di Kelompok Masyarakat di RW 05 Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap dengan nilai p value sebesar (0,000) yang sangat signifikan setelah dilakukan intervensi. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II agar mensosialisasikan G1R1J di seluruh wilayah Puskesmas Perumnas II dengan menggunakan media audiovisual dalam bentuk video, sehingga masyarakat dapat menigkatkan pengetahuan dan membentuk serta dapat menerapkan G1R1J dirumah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Nurdiyan, Ayu. "EFEKTIFITAS POSISI MIRING DENGAN POSISI SETENGAH DUDUK TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA II." Jurnal Kesehatan 10, no. 2 (August 27, 2019): 53. http://dx.doi.org/10.35730/jk.v10i2.390.

Full text
Abstract:
Empat komplikasi penyebab langsung kematian ibu di dunia yang tertinggi adalah karena partus lama sebanyak 1270 kasus kejadian (24,5%), perdarahan 601 kasus (11,6%), infeksi 485 kasus (9,3%) dan kejang 166 kasus (3,2%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektifitas posisi miring dan setengah duduk pada ibu bersalin terhadap lama persalinan kala II di wilayah kerja Puskesmas Koto Bangko Kabupaten Padang Pariamantahun 2019. Penelitian yang dilakukan bersifat pra-eksperimental desain atau quasi eksperimen dengan jenis post test with design two eksperiment. Penelitiandilakukan di di wilayah kerja Puskesmas Koto Bangko. Populasi penelitian ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Koto Bangko yang berjumlah 16 orang. Sampel diambil secara total sampling. Pengumpulan data melalui observasi dengan partograf dan dianalisis secara uni variat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata lama persalinan kala II pada ibu bersalin dengan posisi miring adalah 13,12 menit, dan rata-rata lama persalinan kala II pada ibu bersalin dengan posisi setengah duduk adalah 18,50 menit. Ada Efektifitas antara lama persalinan kala II dengan posisi miring dan posisi setengah duduk di wilayah kerja Puskesmas Koto Bangko Kabupaten Padang Pariaman tahun 2019 dengan p value 0,034. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada Efektifitas antara lama persalinan kala II dengan posisi miring dan posisi setengah duduk. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk merencanakan persalinan dengan menyarankan memilih posisi miring sehingga persalinan kala II berlangsung dengan cepat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Kurniawan, Ferry, Sulistyanto Sulistyanto, and Ludfi Adin. "TINDAKAN PERLAWANAN RANJAU DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMBANGUNAN MARITIM." Publicio: Jurnal Ilmiah Politik, Kebijakan dan Sosial 4, no. 2 (July 1, 2022): 75–88. http://dx.doi.org/10.51747/publicio.v4i2.1034.

Full text
Abstract:
Wilayah laut Indonesia memiliki makna yang sangat penting dalam pembangunan nasional, dengan konfigurasi wilayah dua pertiga wilayah lautan dan sepertiga daratan. Sehingga laut dengan segala aspek kehidupannya memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Konsep Indonesia sebagai poros maritim dunia yang ditopang 5 pilar kebijakan utama berupa integritas wilayah yurisdiksi; menjaga pertahanan dan keamanan; memastikan keselamatan; pengelolaan sumber daya secara bertanggung jawab; serta memproyeksikan kepentingan nasional dengan menerapkan Good Goverment disetiap aspek dan institusi terkait dalam pembangunan sektor maritim di Indonesia, dihadapkan dengan keamanan nasional. Oleh karena itu peneliti melihat korelasi pembangunan maritim dalam mendukung poros maritim dunia dengan latar belakang sejarah dan kdisi geografi yang dimiliki bangsa Indonesia, beberapa perairan diwilayah Indonesia sebagian besar masih merupakan wilayah pertahanan maritim berupa area medan ranjau di wilayah perairan dengan potensi bahaya ranjau ex perang dunia II. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan jaminan keamanan dan keselamatan pengembangan pembangunan maritim dari bahaya ranjau laut ex perang dunia II dan implementasi tindakan perlawanan ranjau yang dilaksanakan dalam mendukung pembangunan maritim di Indonesia
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Barnawi, Barnawi. "MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEPALA MADRASAH ALIYAH SE WILAYAH BINAAN DALAM MENYUSUN RKA MELALUI WORKSHOP." Eduprof : Islamic Education Journal 1, no. 1 (November 25, 2019): 64–73. http://dx.doi.org/10.47453/eduprof.v1i1.10.

Full text
Abstract:
Kepala madrasah sebagai pengelola pendidikan harus mampu menyusun RKA untuk mencapai tujuan madrasah. Namun pada kenyataannya kepala madrasah dalam wilayah binaan peneliti masih belum mampu menyusun RKA dengan optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kepala madrasah se wilayah binaan dalam menyusun RKA melalui workshop. Penelitian ini tergolong penelitian tindakan sekolah yang melibatkan 7 (tujuh) kepala madrasah se wilayah binaan peneliti. Penelitian dilakukan dengan dua siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rerata klasikal kepala madrasah dalam menyusun RKA naik dari 74,93 pada siklus I menjadi 90,07 pada siklus II. Persentase ketuntasan juga mengalami kenaikan, yaitu dari 1 orang (14,29%) pada siklus I menjadi 7 orang (100%) pada siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan kepala madrasah se wilayah binaan dalam menyusun RKA dapat ditingkatkan melalui workshop
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Gavinov, Ivan Tinarbudi, and Vivi Cahyani Putri. "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PEMETAAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE." Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan 6, no. 1 (July 5, 2019): 52. http://dx.doi.org/10.33485/jiik-wk.v6i1.158.

Full text
Abstract:
DBD merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di indonesia, DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Kejadian paling tinggi terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Kabupaten Bantul. Di wilayah kerja puskesmas Kasihan II di desa Tirtonirmolo dan desa Ngestiharjo Kabupaten Bantul terdapat 29 kasus DBD pada Tahun 2017. Mengetahui faktor-faktor terjadinya DBD dan angka kejadian DBD serta mengetahui informasi terkait kejadian penyakit DBD dengan menggunakan metode SIG di wilayah kerja puskesmas kasihan II Kabupaten Bantul. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Case Control dengan Sampel 58 yaitu 29 kasus dan 29 kontrol terhadap kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Kasihan II,Bantul,Yogyakarta pada bulan Oktober 2018. Analisa data yang digunakan adalah analisis kuantitatif menggunakan Chi Square. Faktor lingkungan dan faktor perilaku masyarakat mempengaruhi terjadinya penyakit DBD yang dapat meningkatkan risiko terjadinya Demam Berdarah Dengue (DBD) dan peta buffer yang menjelaskan jarak terbang nyamuk pada jarak 100 meter, 300 meter dan 500 meter, dan berdasarkan analisis spasial menunjukkan adanya klaster. Faktor yang dapat meningkatkan DBD keberadaan barang bekas, pagar rumah yang dapat menampung air, ventilasi atau cahaya matahari yan masuk dalam rumah, responden yang pernah menderita DBD, penularan DBD melalui tetangga atau teman sekolah, kebiasaan menutup tempat penampungan air.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Priyadi, Unggul. "Peranan Usaha Tani Salak Pondoh terhadap Perekonomian Wilayah di Kabupaten Dati II Sleman ( Studi Kasus di Kecamatan Turi)." Economic Journal of Emerging Markets 2, no. 1 (March 14, 2016): 71–79. http://dx.doi.org/10.20885/ejem.v2i1.4271.

Full text
Abstract:
Sektor pertanian dalam memberikan kontribusi terhadap pembentukan pendapatan daerah masih sangat dominan, terutama pada wilayah-wilayah di pedesaan. Salah satu metode untuk mengukur peranan suatu ekspor dalam perekonomian daerah adalah dengan Kuosien Lokasi. Melalui metode tersebut dapat ditentukan suatu sector perekonomian merupakan sektor basis bagi daerah tertentu.Peranan sektor basis dalam perekonomian daerah adalah sebagai penggerak utama dalam pertumbuhan ekonomi serta menentukan arah mana pembangunan secara keseluruhan. Di samping itu melalui angka pengganda (multiplier), sektor basis dapat digunakan untuk mengukur penyerapan tenaga kerja wilayah dan mengukur pertumbuhan ekonomi wilayah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Indrajaya, Indrajaya, and Rusida Rusida. "Pembangunan Wilayah Pertanian Berbasis Pengembangan Komoditi Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kawasan Andalan Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan." Jurnal Ilmiah Ecosystem 21, no. 3 (December 27, 2021): 475–87. http://dx.doi.org/10.35965/eco.v21i3.1150.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis komoditi unggulan pertanian tanaman pangan dan perkebunan yang menjadi basis produksi pada kawasan andalan Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, data yang dianalisis adalah data sekunder. Data dikumpulkan dari beberapa sumber seperti; Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bone, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bone. Metode analisis regional yang digunakan adalah Metode Analisis LQ, Hasil analisis menunjukkan bahwa di Kabupaten Bone terdapat : (i) Dua Puluh wilayah yang sangat unggul untuk pertanian tanaman pangan komoditi padi, Enam wilayah untuk komoditi jagung dan Sembilan wilayah untuk komoditi kacang kedelai, (ii) Dua Puluh Tiga wilayah sangat unggul untuk tanaman perkebunan komoditi kelapa, Delapan wilayah sangat unggul untuk komoditi kopi, Dua Puluh Tiga wilayah sangat unggul untuk komoditi kakao, Tiga wilayah sangat unggul untuk komoditi tembakau dan Tiga wilayah sangat unggul untuk komoditi tembakau.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Riamah, Riamah. "PENGARUH SENAM DIABETIK TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RUMBIO JAYA." Jurnal Keperawatan Abdurrab 4, no. 1 (July 7, 2020): 46–53. http://dx.doi.org/10.36341/jka.v4i1.1341.

Full text
Abstract:
Data dari Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat prevalensi global penderita DM tipe II pada tahun 2013 berjumlah 382 juta kasus, pada tahun 2013 penyakit diabetes mellitus berjumlah 387 juta kasus dan pada tahun tahun 2035 jumlah insiden DM DM tipe II akan mengalami peningkatan menjadi 55% (592 juta) di antara usia penderita DM 40-59 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam diabetik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM Tipe II di wilayah kerja Puskesmas Rumbio Jaya. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimet dengan rancangan one group pretest postest. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus Tipe II di wilayah kerja Puskesmas Bangkinang Kota berjumlah 195 orang dengan dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa lembar checklist Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian terdapat pengaruh pemberian senam diabetik terhadap penurunan kadar gula darah di wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya tahun 2019 dengan p value 0,000. Diharapkan bagi responden untuk selalu menjaga pola makan agar kadar gula darah tetap dalam batas normal dan bagi penderita DM Tipe II agar rutin melakukan senam diabetik untuk menurunkan kadar gula darah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

NISLAWATY, NISLAWATY. "PENGARUH SENAM DIABETIK TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG KOTA TAHUN 2018." Jurnal Ners 4, no. 1 (April 30, 2020): 53–58. http://dx.doi.org/10.31004/jn.v4i1.743.

Full text
Abstract:
Data dari Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat prevalensi global penderita DM tipe II pada tahun 2013 berjumlah 382 juta kasus, pada tahun 2013 penyakit diabetes mellitus berjumlah 387 juta kasus dan pada tahun tahun 2035 jumlah insiden DM DM tipe II akan mengalami peningkatan menjadi 55% (592 juta) di antara usia penderita DM 40-59 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam diabetik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM Tipe II di wilayah kerja Puskesmas Bangkinang Kota tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimet dengan rancangan one group pretest postest. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus Tipe II di wilayah kerja Puskesmas Bangkinang Kota berjumlah 66 orang dengan dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa lembar checklist Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian terdapat pengaruh pemberian senam diabetik terhadap penurunan kadar gula darah di wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang kota tahun 2018 dengan p value 0,000. Diharapkan bagi responden untuk selalu menjaga pola makan agar kadar gula darah tetap dalam batas normal dan bagi penderita DM Tipe II agar rutin melakukan senam diabetik untuk menurunkan kadar gula darah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Naryono, Septian Eko, Edy Susanto, and Dyah Wahyuning Aspriati. "Analisis Persepsi Peternak Sapi Potong Terhadap Pelayanan Inseminasi Buatan Gratis Program Upsus Siwab." International Journal of Animal Science 3, no. 04 (November 1, 2020): 102–8. http://dx.doi.org/10.30736/ijasc.v3i04.25.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi peternak sapi potong terhadap pelayanan program inseminasi buatan gratis upsus siwab di wilayah kerja Sekar II, Kecamaan Sekar, Kabupaten Bojonegoro. Jenis penelitian ini digunakan dengan menggunakan data kualitatif yang dimulai dari awal 10 Mei 2018 - 20 Juli 2018 di Wilayah Kerja Sekar II Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro. Pengumpulan data dilaksanakan lewat wawancara dengan bantuan kuesioner. Analisis data yang dipakai ialah deskriptif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) Terdapat persentase persepsi sasaran IB upus siwab gratis 2018 yang tinggi pada peternak sapi potong di Wilayah Kerja Sekar II Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro dengan rata-rata kepuasan sebesar 65,17%. 2) Terdapat persentase yang tinggi pelayanan IB gratis upsus siwab tahun 2018 pada peternak sapi potong diwilayah kerja Sekar II Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro dengan rata-rata kepuasan sebesar 63,25%. Karena tingginya atau positif persentase persepsi peternak sapi potong terhadap program inseminasi buatan upsus siwab sehingga program harus dilanjutkan dengan evaluasi pedet yang lahir dari program tersebut, dan perlu dilakukan sistem backup petugas. untuk melayani hak-hak petani.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Rukmana, Siti Hardianti, Irwan Hadi, and Marthilda Suprayitna. "Pengaruh Senam Yoga Terhadap Perubahan Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Cakranegara Mataram tahun 2018." Jurnal Kesehatan Qamarul Huda 6, no. 2 (December 13, 2018): 12–18. http://dx.doi.org/10.37824/jkqh.v6i2.2018.34.

Full text
Abstract:
Diabetes Mellitus(DM) merupakan penyakit yang diletupkan oleh interaksi berbagai faktor: genetik, imunologik, lingkungan, dan gaya hidup. Kurangnya aktifitas fisik, stress dan usia yang semakin tua mengakibatkan insulin yang dihasilkan akan berkurang karena fungsi pankreas menurun, maka olahraga dianjurkan untuk mengontrol kadar gula darah, salah satunya yaitu senam yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam yoga terhadap terhadap perubahan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Cakranegara. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasy Experiment dengan pendekatan Pre and Post Test Without Control. Sampel pada penelitian ini 10 orang penderita Diabetes Mellitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Cakranegara. Hasil analisis uji T ( Paired Sample ) di peroleh p = 0,006 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Senam Yoga terhadap Perubahan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Cakra Negara diharapkan bagi pelayanan kesehatan agar dapat menjadi motivator bagi penderita Diabetes Mellitus melakukan senam yoga untuk mengrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Widyawati, Dwiana, and Mawaddah Mawaddah. "STUDI SANITASI BARBERSHOP (TEMPAT PANGKAS RAMBUT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II PURWOKERTO UTARA TAHUN 2015." Buletin Keslingmas 34, no. 4 (December 31, 2015): 275–80. http://dx.doi.org/10.31983/keslingmas.v34i4.3045.

Full text
Abstract:
Sanitasi adalah suatu cara untuk mencegah berjangkitnya suatu penyakit menular dengan jalan memutuskanmata rantai dari sumber. Sanitasi merupakan usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada penguasaanterhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi. Barbershopadalah suatu tempat dimana umum dapatmemotong rambutnya dengan dipungut biaya. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui keadaan sanitasiBarbershop yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas II Purwokerto Utara tahun 2015. Jenis penelitian yangdigunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah sebuah metode penelitian yang dilakukandengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif. Hasil penelitianyang telah dilakukan pada barbershop di wilayah kerja Puskesmas II Purwokerto Utara yang berjumlah enamtempat hasilnya masuk dalam kategori Cukup Baik dengan nilai tertinggi pada tempat pangkas rambut F dengannilai 79% nilai terendah pada tempat pangkas rambut D yaitu 57% dan rata – rata nilai pada masing – masingtempat pangkas rambut yaitu 66%. Simpulan penelitian ini adalah Keadaan sanitasi Barbershop pada enam tempatyang ada di wilayah kerja Puskesmas II Purwokerto Utara mendapat kategori Cukup Baik dengan nilai rata – rata66%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Lestariningsih, Siti Puji, Joko Tris Mulyono, and Tri Widiastuti. "PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH UPT KPH BENGKAYANG - WILAYAH RESORT PENGELOLAAN HUTAN (RPH) I DAN II TAHUN 2013, 2017 DAN 2021." JURNAL HUTAN LESTARI 11, no. 4 (November 10, 2023): 898. http://dx.doi.org/10.26418/jhl.v11i4.59365.

Full text
Abstract:
The Forest Management Unit (KPH) Bengkayang is a forest management unit located in the province of West Kalimantan, consisting of three forest management resort areas (RPH): RPH Region I Suti Semarang, RPH Region II Lumar, and RPH Region III Siding. The observed decline in the function and potential of the forest aligns with the reduction of maintainable forest areas due to forest degradation resulting from activities such as large-scale logging for agricultural expansion, mining, and transmigration carried out by the local communities around the forest. The aim of this research is to analyze the changes in the forest area in UPT KPH Bengkayang, specifically in the RPH I and II regions, for the years 2013, 2017, and 2021. The research methodology involves remote sensing techniques with visual interpretation classification of Landsat 8 OLI and TIRS images. There are six land cover categories in UPT KPH Bengkayang, RPH I and II: secondary dryland forest, mixed cultivation of dryland and shrubs, shrubland, open land, water bodies, and rice fields. During the period from 2013 to 2017, a significant reduction occurred in secondary dryland forest, covering an area of 316.18 ha (1.89%), while mixed cultivation of dryland and shrubs increased by 415.97 ha (0.67%). In the period from 2017 to 2021, the largest reduction occurred in shrubland, amounting to 469.49 ha (82.06%), while mixed cultivation of dryland and shrubs showed the highest increase at 566.64 ha (0.96%).Keywords: Bengkayang forest management unit, Deforestation, Forest area, Land cover change, Landsat imagery.AbstrakKesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bengkayang merupakan unit pengelolaan hutan yang berlokasi di provinsi Kalimantan Barat, terdiri dari tiga wilayah resort pengelolaan hutan (RPH): RPH Wilayah I Suti Semarang, RPH II Wilayah Lumar, dan RPH III Wilayah Siding. Fenomena menurunnya fungsi dan potensi hutan sejalan dengan menyusutnya luas kawasan hutan yang dapat dipertahankan disebabkan oleh degradasi hutan akibat aktivitas seperti penebangan besar-besaran untuk pembukaan pertanian, penambangan, dan transmigrasi yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar hutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan luas kawasan hutan di UPT KPH Bengkayang wilayah RPH I dan II pada tahun 2013, 2017, dan 2021. Metode penelitian menggunakan teknik penginderaan jauh dengan klasifikasi interpretasi visual Citra Landsat 8 OLI dan TIRS. Enam kategori tutupan lahan di UPT KPH Bengkayang wilayah RPH I dan II meliputi hutan lahan kering sekunder, pertanian lahan kering campur semak, semak belukar, lahan terbuka, tubuh air, dan sawah. Selama periode tahun 2013-2017, terjadi penurunan signifikan pada hutan lahan kering sekunder sebesar 316,18 ha (1,89%), sementara pertanian lahan kering campur semak mengalami peningkatan mencapai 415,97 ha (0,67%). Pada periode 2017-2021, terjadi penurunan terbesar pada semak belukar sebesar 469,49 ha (82,06%), sementara pertanian lahan kering campur semak mengalami peningkatan tertinggi sebesar 566,64 ha (0,96%).Kata kunci: Kesatuan Pengelolaan Hutan Bengkayang, Deforestasi, Kawasan Hutan, Perubahan Penutupan Lahan, Citra Landsat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Nuh, Safaruddin M. "ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN JEMBATAN MELAWI II DI KABUPATEN MELAWI." Jurnal TEKNIK-SIPIL 21, no. 1 (June 4, 2021): 12. http://dx.doi.org/10.26418/jtsft.v21i1.48079.

Full text
Abstract:
Dalam rangka memperlancar transportasi , pembangunan prasarana transportasi berupa jembatan menjadi salah satu program pemerintah Kabupaten Melawi. Terpisahnya Nanga pinoh dengan wilayah pinoh bagian utara oleh sungai melawi menuntut pemerintah daerah untuk membangun jembatan untuk membuka akses dengan wilayah utara, Kabupaten Sintang dan wilayah kabupaten lainnya di Kalimantan Barat. Mengingat pembangunan Jembatan Melawi II memerlukan dana yang sangat besar, maka diperlukan kajian yang mendalam terhadap kelayakan ekonomi dengan dibangunnya jembatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembangunan jembatan melawi II layak secara ekonomi berdasarkan parameter kelayakan dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Economic Internal Rate Of Return (EIRR) dan Pay Back Period (PP). Hasi penelitian terhadap kelayakan ekonomi pembangunan Jembatan Melawi II di Kabupaten Melawi berdasarkan efisiensi biaya transportasi adalah layak secara ekonomi. Hal ini didasarkar beberapa parameter, yaitu nilai Net Present Value (NPV) positif sebesar Rp.46.304.692.658 dan BCR sebesar 1,7 > 1. Ini menunjukan bahwa manfaat efisiensi yang dirasakan oleh masayarakat secara langsung melampaui nilai Investasi . Payback period diperoleh tahun ke 21,9, artinya dengan umur ekonomis sampai 50 tahun sudah mampu ditutupi oleh efisiensi dalam waktu 21,9 tahun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Rifai, Muhamad, Ramdan Efendi, Sulistiani Dwi Putri, Ratih Saspira, Luthfy Rijalul Fikri, and Hana Lestari. "PEMBERDAYAAN POTENSI LOKAL UBI JALAR SEBAGAI INOVASI DESA GUNUNG BUNDER II." SAHID MENGABDI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Sahid Bogor 2, no. 02 (December 30, 2023): 54–58. http://dx.doi.org/10.56406/jsm.v2i02.329.

Full text
Abstract:
Penelitian pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui potensi lokal wilayah desa Gunung Bunder II yang dapat dijadikan sebagai inovasi desa. Penelitian Pengabdian ini dilakukan di di desa Gunung Bunder II dengan subjek masyarakat desa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisa data berupa phenomenological analysis untuk menggambarkan keadaan desa Gunung Bunder II secara objektif. metode pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Penelitian ini dilakukan selama kurang kebih tiga bulan yang dimulai sejak 12 Juni hingga 9 September 2023. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa wilayah desa Gunung Bunder II kaya akan potensi lokal perkebunan salah satunya perkebunan ubi jalar. Dari potensi lokal ubi jalar yang melimpah tersebut dimanfaatkan menjadi sebuah inovasi yang diberi nama Terkasih (Tepung Ubi Jalar Kampung Silih).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Mukarromah, Umi, and Lagiono Lagiono. "HUBUNGAN PRAKTIK PENCEGAHAN DAN KONDISI FISIK RUMAH PENDERITA TB PARU DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II SUMPIUH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016." Buletin Keslingmas 36, no. 4 (December 31, 2017): 331–39. http://dx.doi.org/10.31983/keslingmas.v36i4.3112.

Full text
Abstract:
Tuberkulosis (TB) Paru sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, terutama di negara-negaraberkembang termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan praktik pencegahandan kondisi fisik rumah dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas II Sumpiuh KabupatenBanyumas Tahun 2016. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas II Sumpiuh KabupatenBanyumas pada bulan Maret – April tahun 2016 menggunakan rancangan penelitian case control denganpendekatan retrospektif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang diambil dengan teknik totalsampling dan sampel kontrol 46 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis datamenggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa praktek pencegahan TB paru sebagianbesar baik = 51 orang (73,9%), jenis lantai rumah memenuhi syarat = 43 rumah (62,3%), kondisi dindingrumah memenuhi syarat = 55 rumah (79,7%), ventilasi rumah memenuhi syarat = 46 rumah (66,7%),kondisi dapur rumah memenuhi syarat = 55 rumah (79,7%) dan kepadatan hunian memenuhi syarat = 61rumah (88,4%). Ada hubungan antara praktik pencegahan TB paru (p value = 0,020; OR = 3,654), jenislantai (p value = 0,022; OR = 3,300), dinding rumah (p value = 0,001; OR = 6,395), ventilasi rumah (pvalue = 0,019; OR = 3,471), kondisi fisik dapur (p value = 0,006; OR = 5,271) dan kepadatan hunian rumah(p value = 0,001; OR = 19,688). dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas II SumpiuhKabupaten Banyumas. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan hubungan praktik pencegahan dankondisi fisik rumah dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas II Sumpiuh Kabupaten BanyumasTahun 2016. Hasil penelitian ini perlu dipublikasikan sebagai bahan referensi ilmiah dan kepustakaansekaligus sebagai bahan pengembangan ilmu kesehatan khususnya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Wirman, Welly, Genny Gustina Sari, and Indah Kus Pratiwi. "Strategi Pengelolaan Komunikasi Corporate Social Responsibility Melalui Program Bukit Mekar PT. PERTAMINA RU II Dumai." JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study 7, no. 1 (April 30, 2021): 35–46. http://dx.doi.org/10.31289/simbollika.v7i1.4279.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam pengelolaan program CSR Pertanian dan Perikanan Bukit Mekar Terpadu. Menggunakan metode penelitian kualitatif, dan penentuan informan menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertamina RU II Dumai CSR melaksanakan empat tahapan pengelolaan program CSR Bukit Mekar diantaranya: tahap perencanaan program CSR Dumai RU II melakukan social mapping untuk mengetahui wilayah binaan yang membutuhkan program. pendampingan dan pengumpulan permasalahan sosial di wilayah binaan yang meliputi penyuluhan dan pendampingan tentang program yang akan dilaksanakan. Pemantauan program, termasuk pemantauan sistematis yang dilakukan oleh CSR Pertamina RU II Dumai dan pemangku kepentingan terkait. Evaluasi, yang dilakukan untuk kelangsungan program agar terus berjalan dan untuk meningkatkan kapasitas dan pendapatan masyarakat yang dikelola oleh Kelompok Tani. Untuk melihat upaya perusahaan dalam memberikan pendampingan dan penyuluhan kepada Grup Bukit Mekar atas pengelolaan program Pertanian dan Perikanan Bukit Mekar Terpadu, perusahaan berupaya mewujudkan program CSR ini menjadi Ikon Pariwisata Kota Dumai. Kesimpulan penelitian ini bahwa Pertamina RU II Dumai CSR melaksanakan empat tahapan pengelolaan program CSR Bukit Mekar diantaranya: tahap perencanaan program CSR Dumai RU II, pendampingan dan pengumpulan permasalahan sosial di wilayah binaan, Pemantauan program, Evaluasi, yang dilakukan untuk kelangsungan program agar terus berjalan dan untuk meningkatkan kapasitas dan pendapatan masyarakat yang dikelola oleh Kelompok Tani.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Putri Lia Sari, Mulyanti Mulyanti, Catur Kurniawan, and Ika Mustika Dewi. "Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Kekambuhan Pasien Skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta." Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health) 10, no. 1 (April 2, 2024): 51–58. http://dx.doi.org/10.25311/keskom.vol10.iss1.1582.

Full text
Abstract:
Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat yang membutuhkan perawatan dan pengobatan jangka panjang. Masalah yang sering muncul pada pasien skizofrenia di Wilayah Puskesmas Kasihan 2 adalah putus obat sebesar (20%). Putus obat terjadi karena pasien tidak patuh dalam meminum obat menjadi salah satu faktor paling berpengaruh penyebab dari kekambuhan. Orang Dengan Skizofrenia yang mengalami kekambuhan di Wilayah tersebut sebesar (10%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dengan kekambuhan di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta. Jenis penelitian yaitu korelasional dengan metode kuantitatif. Rancangan desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta dengan populasi 238 responden dan sampel sebanyak 78 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuisioner yang pengambilan datanya dilaksanakan secara door to door. Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner mengukur kekambuhan dan kuisioner Medication Adherence Rating Scale (MARS-10) untuk mengukur kepatuhan dengan uji Kendal Tau. Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan minum obat tinggi 50 responden (64,1%) dan kategori kekambuhan rendah 50 responden (64,1%). Hasil analisa Kendall Tau menunjukkan ada hubungan kepatuhan minum obat dengan kekambuhan (0,05 < 0,000). Penelitian ini menyimpulkan adanya hubungan kepatuhan minum obat dengan kekambuhan pasien skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan 2 Bantul. Maka dari itu diharapkan pemberian pengetahuan tentang obat seperti efek, manfaat dan fungsi obat kepada ODS diperhatikan agar dapat memahami dan mengerti tentang obat yang dikonsumsi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Silviana, Rizki, and Amandus Jong Tallo. "Analisis Ketimpangan Dan Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Ketimpangan Antar (Kabupaten/Kota) Di Provinsi Jawa Barat." Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 6, no. 3 (August 1, 2020): 329. http://dx.doi.org/10.37905/aksara.6.3.329-338.2020.

Full text
Abstract:
Provinsi Jawa Barat didukung oleh 17 sektor lapangan usaha dengan sumbangan tertinggi dari 3 sektor yaitu, sektor Industri Pengolahan sebesar 43,37 %, sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 15,60 % dan sektor Konstruksi sebesar 8,21 %. Ketimbangan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat berdasarkan Indeks Williamson masuk kedalam kategori tinggi sekitar 1,43 yang terjadi di wilayah Tasikmalaya. Metode analisis tipologi klassen terbagi menjadi 4 klasifikasi pendekatan wilayah yaitu, Kuadran I (Daerah maju dan tumbuh cepat), Kuadran II.(Daerah maju tapi tertekan), Kuadran III.(Daerah berkembang cepat), dan Kuadran IV.(Daerah tertinggal). Faktor utama penyebabkan terjadinya ketimpangan antar wilayah yaitu, perbedaan sumberdaya alam, perbedaan kondisi demografis, kurang lancarnya mobilitas barang dan jasa, konsentrasi kegiatan ekonomi wilayah, dan alokasi dana pembangunan antar wilayah yang berbeda-beda.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Handoko, Andri Wahyu Pratama, Yogi Seta Anggara, Happy Wan Ibnu, and Lopan Sutomo Putra. "Analisis Efektifitas Implementasi Gapeka dan Standar Pelayanan Minimum di PT KAI Divisi Regional II Sumatera Barat." AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi 3, no. 1 (June 30, 2020): 9–16. http://dx.doi.org/10.46509/ajtk.v3i1.150.

Full text
Abstract:
Perubahan jadwal keberangkatan, kedatangan kereta api, dan waktu tempuh kereta api mempengaruhi Penerapan GAPEKA di PT. KAI divisi Reginal II Simatera Barat. Pentingnya penerapan standar pelayanan minumim akan dapat berpengaruh pada tingkat kepuasan pengguna kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis kendala yang terjadi di wilayah Sumatera Barat, khususnya Divisi Regional II dalam pengoperasian lalu lintas kereta api, 2) elemen apa saja yang mempengaruhi Bagan Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) di wilayah Sumatera Barat, dan 3) apa standar layanan minimum untuk pengguna kereta api di wilayah ini khususnya Divisi II Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis di lapangan bahwa 98% stasiun Regional II Sumatera Barat telah menerapkan standar layanan minimum yang mengacu pada PM No. 63 tahun 2019 tentang transportasi orang dengan kereta api yang mencakup keselamatan, keamanan, keandalan, kenyamanan, kenyamanan dan persamaan. Ini dapat memiliki efek positif pada implementasi layanan yang efektif, seperti struktur dan mekanisme kerja yang tepat. Dengan menerapkan GAPEKA dan meningkatkan standar layanan minimum berdasarkan PM No. 63 tahun 2019 yang bertujuan untuk memberikan layanan maksimal untuk melatih pengguna di Sumatera Barat dan untuk meningkatkan kualitas layanan di bidang perkeretaapian
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Handoko, Andri Wahyu Pratama, Yogi Seta Anggara, Happy Wan Ibnu, and Lopan Sutomo Putra. "ANALISIS EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI GAPEKA DAN STANDAR PELAYANAN MINIMUM DI PT. KAI DIVISI REGIONAL II SUMATERA BARAT." AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi 3, no. 1 (September 14, 2020): 9–16. http://dx.doi.org/10.46509/ajtkt.v3i1.44.

Full text
Abstract:
Perubahan jadwal keberangkatan, kedatangan kereta api, dan waktu tempuh kereta api mempengaruhi Penerapan GAPEKA di PT. KAI divisi Reginal II Simatera Barat. Pentingnya penerapan standar pelayanan minumim akan dapat berpengaruh pada tingkat kepuasan pengguna kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis kendala yang terjadi di wilayah Sumatera Barat, khususnya Divisi Regional II dalam pengoperasian lalu lintas kereta api, 2) elemen apa saja yang mempengaruhi Bagan Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) di wilayah Sumatera Barat, dan 3) apa standar layanan minimum untuk pengguna kereta api di wilayah ini khususnya Divisi II Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis di lapangan bahwa 98% stasiun Regional II Sumatera Barat telah menerapkan standar layanan minimum yang mengacu pada PM No. 63 tahun 2019 tentang transportasi orang dengan kereta api yang mencakup keselamatan, keamanan, keandalan, kenyamanan, kenyamanan dan persamaan. Ini dapat memiliki efek positif pada implementasi layanan yang efektif, seperti struktur dan mekanisme kerja yang tepat. Dengan menerapkan GAPEKA dan meningkatkan standar layanan minimum berdasarkan PM No. 63 tahun 2019 yang bertujuan untuk memberikan layanan maksimal untuk melatih pengguna di Sumatera Barat dan untuk meningkatkan kualitas layanan di bidang perkeretaapian.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Wijayanti, Siwi Pramatama Mars, Tias Tri Nurbaiti, and Arrum Firda Ayu Maqfiroch. "Analisis Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Pedesaan." Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia 15, no. 1 (March 6, 2020): 16. http://dx.doi.org/10.14710/jpki.15.1.16-21.

Full text
Abstract:
Background: Diabetes mellitus (DM) is a non-communicable disease that remains a significant health concern in Indonesia. The disease is more prevalent in urban areas due to lifestyles, socioeconomics level and lack of physical activity. Currently, DM has begun occured also in rural areas. The purpose of this study is to identify the risk factors associated with Type II DM incidence in rural areas.Method: This is analytical study with a case-control design, located in Community Health Centre 1, Wangon, Banyumas Regency. There are 65 people in case group and 65 people in control group involved in this study. Variables included personal characteristics, dietary habit, physical activity and exposure to cigarette smoke. Data was obtained by structured questionnaire and analyze using univariate, bivariate (chi-square test) and multivariate analysis (logistic regression test).Results: The results showed that the dietary habit (OR = 11,824; 95% CI = 4,988-28,032) and physical activity (OR = 2,608; 95% CI = 1,116–6,095) had influenced on the incidence of DM type II. Whilst the exposure of cigarette smoking did not influenced the incidence of DM type II. It is suggested that consume foods with balanced nutrition and doing physical activities should be conducted routinely in accordance with WHO recommendations.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Wulandari, Intan Fitriana, and Muhammad Ariandi. "Adoption of Information Technology at LLDIKTI Region II with UTAUT Framework (Case Study : Lecturer Workload Application)." Journal of Information Systems and Informatics 1, no. 2 (August 30, 2019): 206–18. http://dx.doi.org/10.33557/journalisi.v1i2.26.

Full text
Abstract:
Teknologi informasi menjadi salah satu bagian terpenting dalam suatu instansi, salah satu instansi yang memerlukan teknologi informasi yaitu Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah II. LLDikti Wilayah II merupakan suatu instansi Pemerintah yang berada di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang tugasnya memberikan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap Perguruan Tinggi Swasta yang ada dalam lingkungannya. Salah satu teknologi informasi yang telah digunakan adalah aplikasi teknologi informasi Beban Kerja Dosen (BKD), maka diperlukan suatu metode untuk melihat layanan teknologi informasi tersebut dengan menggunakan salah satu framework. Framework UTAUT dapat menunjukkan bagaimana pengaruh perbedaan dari setiap responden dalam menggunakan teknologi informasi. Lebih khusus lagi, hubungan antara persepsi suatu pemanfaatan, kemudahan penggunaan, dan niat penggunaan dapat dimoderatori oleh usia, jenis kelamin, golongan/pangakat, dan pengalaman dalam penggunan aplikasi teknologi informasi BKD. Dengan menggunakan variabel-variabel yang ada pada framework UTAUT tersebut diharapkan memberikan kualitas layanan teknologi informasi di LLDikti Wilayah II lebih jelas dan bisa diukur sejauh mana pengadopsian teknologi informasi BKD selama ini bagi dosen di lingkungannya dalam melakukan aktifitas kependidikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Ubwarin, Erwin, and Yonna Beatrix Salamor. "PENANGGULANGAN KELEBIHAN PENGHUNI LEMBAGA PEMASYARAKATAN DI WILAYAH MALUKU." Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni 1, no. 2 (February 1, 2018): 109. http://dx.doi.org/10.24912/jmishumsen.v1i2.939.

Full text
Abstract:
Wajah pembinaan narapidana di Maluku mengalami masalah mulai dari pemenuhan hak narapidana, petugas yang belum berkompeten, pola pembinaan yang masih kekurangan pembiyaan, kordinasi antar lembaga yang belum berjalan baik, gedung lembaga pemasyarakatan yang tidak lagi mampu menampung warga binaan, data kementrian hukum dan HAM menyebutkan bahwa LAPAS Klas II A Ambon kelebihan 55 narapidana, LAPAS Klas II B Piru yang mengalami kebakaran karena masalah kelebihan daya tampung, hal ini menjadi permasalahan tersendiri yang digumuli. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana penanggulangan kelebihan penghuni Lembaga Pemasyarakatan di Wilayah Maluku. Penanggulangan kelebihan lembaga pemasyarakatan dapat dilakukan dengan mencegah semua perkara pidana berujung pada penjara (lembaga pemasyarakatan) dengan melakukan penyelesaian diluar pengadilan atau dengan cara damai, namun cara ini hanya untuk perkara tertentu, pertanyaan yang berikut mucul adalah bagaimana jika tidak terjadi perdamaian atau penyelesaian pada tingkat kepolisian, perkara pidana yang telah diputuskan oleh pengadilan maka lembaga pemasyarakatan (LAPAS) harus mendidik dan memperbaiki Narapidana untuk kembali kemasyarakat, bagaimana caranya dengan melakukan pembinaan kepribadian, yaitu pembinaan kesadaraan beragama, pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara, pembinaan kemampuan intelektual, dan pembinaan kemandirian yaitu ketrampilan untuk mendukung usaha mandiri, ketrampilan untuk mendukung usaha industri kecil, ketrampilan yang disesuaikan dengan bakat masingmasing, ketrampilan untuk mendukung usaha industri besar, pembinaan kesadaran hukum. Namun pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian perlu bantuan dari lembaga/instasi lain diluar LAPAS untuk membantu suksesnya pembinaan agar narapidana tidak kembali lagi kedalam LAPAS.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Soedjono, Eddy Setiadi. "SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DOMESTIK SKALA KOMUNAL DENGAN MENGGUNAKAN SIMPLIFIED SEWERAGE DAN SMALLBORE SEWER." Jurnal Purifikasi 13, no. 2 (December 30, 2020): 88–95. http://dx.doi.org/10.12962/j25983806.v13.i2.396.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penulisan ini adalah merencanakan pengembangan Sistem Penyaluran Air Limbah (SPAL) dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) skala komunal untuk seluruh wilayah Perumahan Singhasari Residence, Kabupaten Malang dan dilakukan pembagian wilayah pengembangan yang dibagi dalam 3 zona pelayanan, yakni wilayah pelayanan I, II dan III. Hasil kajian aspek teknis, diperoleh debit air limbah yang masuk ke pengembangan IPAL eksisting sebesar 0,027 m3/det. Sedangkan debit yang masuk pada unit IPAL wilayah I adalah 0,017 m3/det. Pada rencana pengelolaan SPAL dan IPAL komunal berbasis masyarakat akan sulit untuk dilaksanakan karena rumah yang berada di Perumahan Singhasari Residence berstatus rata-rata sebagai rumah kedua milik warga. Berdasarkan hasil analisa diperoleh biaya OM untuk wilayah I adalah Rp 5000/m3. Sedangkan biaya OM untuk pengembangan SPAL IPAL eksisting adalah Rp 3500/m3.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Daryaswanti, Putu Intan. "SKRINING HIPERKOLESTEROL PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR UTARA." Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada 1, no. 1 (June 6, 2019): 16–23. http://dx.doi.org/10.47859/wuj.v1i1.117.

Full text
Abstract:
Hyper cholesterol is a risk factor for cardiovascular disease which is a major cause of death and illness worldwide. Chronic and non-infectious diseases are generally caused by bad lifestyle factors, which can actually be modified. Some of the factors that are at risk for heart disease and stroke are hypertension, cigarette consumption, diabetes, lack of physical activity, unhealthy diets, dyslipidemia, overweight and obesity. The purpose of this community service was to find out an overview of the prevalence of hypercholesterolemia in the area, this screening activity was also expected to be able to initiate cadres and the community to be more active in implementing post-natal activities. Method: This community service activity uses the Community Service approach, by carrying out screening activities for hypercholesterolemia through cholesterol checks on the people in Banjar Tulang Ampian and Banjar Kerta Sari Pemecutan Kaja Village, North Denpasar. Results: A total of 31 people netted had high cholesterol levels of 40240 mg / dL which was dominated by women (63.49%), the most age group was ?51 years (38.62%), most subjects were self-employed / traders (38 , 10%). Conclusion: Increased blood cholesterol levels with age increase are associated with a reduction in cholesterol elimination as bile salts and a decrease in receptors that mediate the clearance process of plasma LDL. Cholesterol levels increase with increasing age and the incidence of coronary heart disease.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Kurniasih, Cut Endang, Bunga Chintia Utami, Ufira Isbah, Sri Endang Kornita, and Dahlan Tampubolon. "KONSENTRASI SPASIAL DAN SPESIALISASI SEKTOR EKONOMI WILAYAH." JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA 7, no. 2 (December 29, 2021): 96–102. http://dx.doi.org/10.29303/jseh.v7i2.34.

Full text
Abstract:
This study examines the economic structure of Rokan Hilir Regency from 2011 to 2020 using indicators of localization and specialization in 17 sectors. This study utilizes the Gross Regional Domestic Product data published by the Central Bureau of Statistics of Rokan Hilir Regency. Two models are used empirically: (i) localization quotient and (ii) specialization coefficient. The results of the analysis show that the economic sector of Rokan Hilir Regency relies on the mining and quarrying sector, as well as the agriculture, fishery, and forestry sectors, with the remaining fifteen sectors classified as non-basic. Seventeen economic sectors in Rokan Hilir Regency have a coefficient of specialization less than one, indicating that there is no prominent sector with significant development or specialization between 2011 and 2020.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Diantari, Ida Ayu Putu Mita, and I. Made Sutarga. "KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TABANAN II TAHUN 2019." ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH 6, no. 2 (December 2, 2019): 40. http://dx.doi.org/10.24843/ach.2019.v06.i02.p04.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Presentase kematian akibat diabetes di Indonesia merupakan yang tertinggi kedua setelah Sri Lanka. Salah satu perilaku pengendalian DM yaitu kepatuhan minum obat. Kepatuhan pengobatan yang rendah dapat mengakibatkan peningkatan penyakit komplikasi dan risiko rawat inap. Puskesmas Tabanan II merupakan puskesmas yang memiliki jumlah kunjungan pasien DM tipe 2 terbanyak di Kabupaten Tabanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Tabanan II. Desain penelitian merupakan observasional deskripstif dengan menggunakan rancangan studi cross sectional untuk menggambarkan kepatuhan minum obat pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Tabanan II. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode systematic random sampling. Penelitian ini menggunakan analisis inferensial berupa analisis univariat dan analisis bivariat. Sampel dalam penelitian ini yaitu pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Tabanan II. Hasil analisis memperlihatkan bahwa dari 69 responden, 52 responden (75,36%) dikategorikan patuh dan 17 responden (24,64%) sisanya dikategorikan tidak patuh. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, jenis obat yang dikonsumsi, lama menderita DM, dan dukungan keluarga. Disarankan agar puskesmas dapat meningkatkan edukasi terkait pentingnya dukungan keluarga kepada keluarga pasien DM tipe 2 agar kepatuhan minum obat dapat meningkat. Kata Kunci : Diabetes Melitus, Kepatuhan Minum Obat, Dukungan Keluarga
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Ma’rufatin, Anies, Ardila Yananto, and Wahyu Widodo Pandoe. "Karakteristik Angin Wilayah Pesisir Utara Pulau Jawa Berdasarkan Variabilitas Monsun." Jurnal Teknologi Lingkungan 25, no. 1 (January 31, 2024): 020–30. http://dx.doi.org/10.55981/jtl.2024.2039.

Full text
Abstract:
The characteristics of near-surface winds correlated with global phenomena such as monsoons have previously been extensively investigated. However, limited wind data investigations have been conducted in the northern coastal region of Java Island. This research aims to analyze the wind characteristics in this region, focusing on monsoon variability. Statistical analysis and wind rose diagrams analysis were conducted using wind direction and speed data spanning from 2013 to 2022 at three Meteorological Station by the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG): Tanjung Priok-North Jakarta, Tanjung Mas-Semarang, and Perak II-Surabaya. The analysis results indicate that North Jakarta has experienced an increasing trend in annual average wind speed over a decade, whereas Semarang and Surabaya have seen a decrease. When influenced by the east and west monsoons, wind speeds in North Jakarta and Semarang are higher than during transition periods I and II. Conversely, in Surabaya, the average value was highest during transition period II compared to the west monsoon, east monsoon, and transition period I. Surabaya's average daily wind speed surpassed that of North Jakarta and Semarang. However, Semarang exhibited the highest maximum wind speed among the three regions. The dominant wind direction aligns with the monsoon wind pattern, whether the west or the east. During the transition season, wind direction tends to be more variable, with the frequency of wind events from the south and southwest occurring least frequently compared to other directions. This preliminary study provides the foundation for advancing the knowledge of meteorological studies, particularly wind, as they relate to hydrometeorological disasters. Abstrak Karakteristik angin dekat permukaan yang dikaitkan dengan fenomena global seperti monsun telah banyak dilakukan riset sebelumnya. Akan tetapi, kajian data angin masih sedikit ditemukan di wilayah pesisir utara Pulau Jawa. Riset ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik angin wilayah tersebut berdasarkan variabilitas monsun. Analisis statistik dan analisis diagram wind rose dilakukan untuk data arah dan kecepatan angin tahun 2013–2022 di tiga Stasiun Meteorologi milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yaitu di Tanjung Priok-Jakarta Utara, Tanjung Mas-Semarang, dan Perak II-Surabaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa selama sepuluh tahun tersebut di Jakarta Utara telah terjadi peningkatan tren kecepatan angin rata-rata tahunan, sedangkan di Semarang dan Surabaya terjadi penurunan. Saat dipengaruhi monsun timur maupun barat, kecepatan angin di Jakarta Utara dan Semarang lebih tinggi dibanding saat masa peralihan I maupun peralihan II. Akan tetapi, kecepatan angin di Surabaya saat masa peralihan II memiliki nilai rata-rata tertinggi dibandingkan saat periode monsun barat, monsun timur, maupun saat masa peralihan I. Rata-rata kecepatan angin harian di Surabaya lebih tinggi dibanding Jakarta Utara dan Semarang, namun Semarang memiliki nilai maksimum kecepatan angin yang paling tinggi di antara kedua wilayah lainnya. Dominasi arah angin terlihat mengikuti pola angin monsun baik saat terjadi monsun barat, ataupun saat terjadi monsun timur. Arah angin akan cenderung lebih beragam pada saat musim peralihan dengan frekuensi kejadian angin dari selatan maupun barat daya paling sedikit terjadi daripada arah angin lainnya. Studi awal ini sebagai dasar untuk pengayaan ilmu kajian meteorologi terutama angin untuk dikaitkan dengan bencana hidrometeorologi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Wahyuningsih, Aries, and Kusuma Dewi Palupi. "KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PESANTREN II KOTA KEDIRI." JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN 6, no. 1 (May 11, 2020): 55–59. http://dx.doi.org/10.32660/jpk.v6i1.451.

Full text
Abstract:
Ante Natal Care bertujuan untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi – komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan memberikan pendidikan serta untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan kunjungan antenatal care salah satunya dukungan sosial keluarga (suami). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Kepatuhan Kunjungan Ante Natal Care pada Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Pesantren II Kota Kediri. Desain penelitian adalah Deskriptif. Populasi adalah ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Pesantren II Kota Kediri memperg unakan teknik Purposive Sampling, sampel penelitian sebanyak 33 responden. Ante Natal Care ini bertujuan untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengAntenatal caream jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan memberikan pendidikan serta untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan.Variabel Dependen adalah Kepatuhan Kunjungan Ante Natal Care. Hasil dari penelitian kepatuhan kunjungan Ante Natal Care yaitu patuh sebanyak 54,5% responden. Kesimpulan gambaran kepatuhan kunjungan antenatal care pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Pesantren II Kota Kediri sebagian besar adalah Patuh.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Maryana, Maryana. "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Window Shopping Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Kondisi Wilayah Indonesia Pada Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 2 Kaliangkrik Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2021/ 2022." JUPENJI : Jurnal Pendidikan Jompa Indonesia 2, no. 2 (May 31, 2023): 60–69. http://dx.doi.org/10.57218/jupenji.vol2.iss2.633.

Full text
Abstract:
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan pembelajaran yang diajarkan pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VII. Salah satu materi yang diajarkan ialah kondisi wilayah Indonesia. Pengetahuan tersebut dibutuhkan siswa supaya memiliki wawasan IPS aspek geografis sehingga membekali mereka pengetahuan umum. Namun demikian, hasil pembelajaran materi tersebut pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kaliangkrik masih rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa kondisi, meliputi: (1) hasil belajar IPS materi kondisi wilayah Indonesia kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), (2) motivasi belajar IPS siswa rendah, dan (3) siswa masih menerapkan konsep hafalan dalam mengerjakan asesmen. Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka guru melaksanakan penelitian tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Window Shopping untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi kondisi wilayah Indonesia pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Kaliangkrik Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2021/2022 sebanyak 32. Sumber data penelitian diperoleh dari data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa Lembar Observasi Guru dan Lembar Observasi Siswa sedangkan data kuantitatif berupa nilai pembelajaran materi kondisi wilayah Indonesia. Setelah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Window Shopping, peningkatan hasil belajar IPS materi kondisi wilayah Indonesia dapat dilihat dari: (1) perolehan rata-rata nilai pada Siklus I ialah 80, dengan siswa tuntas mencapai 100%, dan (2) perolehan rata-rata nilai pada Siklus II ialah 85, dengan siswa tuntas mencapai 100%. Data tersebut menunjukkan bahwa poin peningkatan hasil belajar siswa dari Siklus I menuju Siklus II ialah 5. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif tipe Window Shopping dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi kondisi wilayah Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Haryanto, Joko Tri. "Kemandirian Daerah dan Prospek Ekonomi Wilayah Kalimantan." Indonesian Treasury Review Jurnal Perbendaharaan Keuangan Negara dan Kebijakan Publik 3, no. 4 (December 31, 2018): 312–28. http://dx.doi.org/10.33105/itrev.v3i4.88.

Full text
Abstract:
Decentralization of the reform era, began on January 1, 2011, aimed at having the goal of achieving regional independence, especially in supporting the implementation of development and growth of the region, excellent service to the community in order to develop all the potential of the region optimally. Aspects of regional independence and economic prospects in the future then became a key word that must be realized including in Kalimantan, known as a region rich in natural resources. In some cases, the wealth of natural resources does not affect the welfare of the people. To analyze regional independence and economic prospects in the future, this study uses the analysis of share and growth and quadrant methods. From the results of the highest share of the region is East Kalimantan Province. While from growth analysis, the highest is Balangan Regency. Using quadrant method, seven regions are in quadrant I, sixteen regions are in quadrant II, thirteen areas are in quadrant III, most of them in quadrant IV. For the government itself, the areas that are in quadrant IV can be used as the main recommendation of taking and implementing the policy of acceleration of economic growth and development in the region. Abstrak Desentralisasi era reformasi dimulai sejak 1 Januari 2011, bertujuan memiliki tujuan pencapaian kemandirian daerah khususnya dalam mendukung pelaksanaan pembangunan dan pertumbuhan daerah, pelayanan prima kepada masyarakat demi mengembangkan seluruh potensi daerah secara optimal. Aspek kemandirian daerah dan prospek ekonomi ke depan kemudian menjadi kata kunci yang harus diwujudkan termasuk di Kalimantan yang dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam. Dalam beberapa kasus, kekayaan sumber daya alam justru tidak memberikan dampak kesejahteraan kepada masyarakat. Untuk menganalisis kemandirian daerah dan prospek ekonomi ke depan, kajian ini menggunakan analisis share dan growth serta metode kuadran. Dari hasil share daerah paling tinggi adalah Provinsi Kalimantan Timur. Sementara dari analisis growth, yang paling tinggi adalah Kabupaten Balangan. Menggunakan metode kuadran, tujuh daerah berada di kuadran I, enam belas daerah berada di kuadran II, tiga belas daerah berada di kuadran III, sebagian besar lainnya di kuadran IV. Bagi pemerintah sendiri, daerah-daerah yang berada di kuadran IV ini dapat dijadikan rekomendasi utama pengambilan sekaligus implementasi kebijakan percepatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di daerah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Anam, Khoirul. "Hubungan Kehamilan Remaja dengan Lama Kala II Persalinan Wilayah Kerja Puskesmas Wringin." Jurnal MID-Z (Midwivery Zigot) Jurnal Ilmiah Kebidanan 2, no. 2 (November 30, 2019): 52–54. http://dx.doi.org/10.36835/jurnalmidz.v2i2.509.

Full text
Abstract:
Kehamilan remaja adalah proses fertilisasi yang terjadi secara alami dengan usia kurang dari 20 tahun, hal itu menjadikan penyebab utama kematian ibu pada saat melahirkan adalah usia ibu yang masih terlalu muda. Di Puskesmas Wringin Bondowoso, masih banyak ditemukan ibu hamil dengan usia dibawah 20 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi remaja yang hamil di antara usia 13-19 tahun, yaitu hubungan kehamilan remaja dengan lamanya kala II persalinan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis korelasi, dengan populasi seluruh remaja yang hamil dan melahirkan di wilayah Puskesmas Wringin Bondowoso. Besar sampel yaitu sejumlah 21 remaja diambil sebagai sampel, variabel pengukurang menggunakan lembar observasi dan lembar partograf. Nilai masing-masing subjek dipelajari dan didata dalam bentuk angka dan persentase. Berdasarkan hasil dari Spearman’s Correlation Test didapatkan bahwa ada hubungan antara kehamilan remaja dan kala II memanjang saat melahirkan. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa kehamilan remaja dapat terjadi karena kurang pengetahuan akan resiko tinggi kehamilan remaja.Kata kunci: kehamilan rmaja, kala II memanjang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography