Academic literature on the topic 'Wilayah II'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Wilayah II.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Wilayah II"

1

Endartiwi, Sri Sularsih. "Pengaruh Sikap Kader Kesehatan Terhadap Pengendalian Demam Berdarah Dengue." Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo 4, no. 2 (November 8, 2018): 84. http://dx.doi.org/10.29241/jmk.v4i2.111.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPenyebaran penyakit DBD di Kabupaten Bantul Tahun 2015 terdapat di seluruh wilayah kerja puskesmas yaitu sebanyak 1441 kasus dengan Incidence Rate (IR) 1,48%. Hal ini mengalami peningkatan dari Tahun 2014 yang hanya terdapat 622 kasus (IR 0,64%). 27 wilayah kerja puskesmas di Bantul, kejadian paling tinggi terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Bantul sebanyak 174 kasus. Bulan Januari-September 2016 yaitu sebanyak 1582 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh antara sikap kader kesehatan terhadap perannya dalam pengendalian demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Bantul. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan menggunakan mix method dengan rancangan penelitian crosssectional. Jumlah sebanyak 175 kader di Desa Ngestiharjo wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Kabupaten Bantul. Subjek penelitian ini sebanyak 3 orang kader, 3 orang masyarakat dan 2 orang pegawai puskesmas dilakukan wawancara mendalam (indept interview). Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II Kabupaten Bantul. Penelitian dilakukan pada Februari 2017. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap aktif dari kader dapat mempengaruhi perilaku pengendalian demam berdarah dengue di Desa Ngestiharjo wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Bantul. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji kendall’s tau yang memiliki p-value 0,006.Kata Kunci : Sikap Kader, Pengendalian Demam Berdarah Dengue
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Saprudin, Udin. "Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang di Wilayah Pelayanan II." Jurnal Disrupsi Bisnis : Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang 3, no. 2 (July 23, 2020): 120. http://dx.doi.org/10.32493/drb.v3i2.6300.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pelatihan terhadap kinerja pegawai perusahaan daerah air minum tirta kerta raharja kabupaten Tangerang di wilayahan pelayanan II. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik angket kuesioner. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh sebanyak 32 pegawai. Analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, persamaan regresi sederhana, koefisien korelasi sederhana, koefisien determinasi dan uji signifikansi. Pelatihan pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang Wilayah Pelayanan II sudah baik. Hasil penelitian menunjukan persamaan regresi sederhana Y = 13,607 + 1,135, jika pelatihan sangat searah dengan kinerja, jika pelatihan naik 1 satuan maka kinerja akan naik 1,35 satuan atau sebaliknya , artinya terdapat pengaruh pelatihan terhadap kinerja pegawai pada perusahaan daerah air minum tirta kerta raharja kabupaten tangerang wilayah pelayanan II.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Aanisah, Yusrina Nurul. "Studi Kepadatan Tikus Dan Pinjal Di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo." Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat 13, no. 4 (December 31, 2022): 549–57. http://dx.doi.org/10.22487/preventif.v13i4.324.

Full text
Abstract:
Tikus adalah hewan pengerat yang dapat membahayakan manusia sedangkan pinjal merupakan artropoda yang dapat menyebabkan penyakit mematikan. Pelabuhan merupakan salah satu tempat yang dapat menjadi persebaran dari penyakit yang disebabkan oleh tikus dan pinjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kepadatan tikus dan pinjal di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Probolinggo. Penelitian ini diambil dari data tahun 2020. Jenis penelitian deskriptif menggunakan metode cross sectional. Perangkap yang digunakan berjenis single life trap yang dipasang di seluruh wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo dengan umpan ikan asin atau kepala bakar. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata indeks pinjal wilker Probolinggo 0,98 dan nilai trap Success 0,02%, wilayah Pasuruan rata-rata indeks pinjal 1 dengan nilai trap success 0,009%, wilayah Panarukan rata-rata indeks pinjal 0,78 dengan nilai trap success 0,004%, wilayah Tanjung wangi rata-rata indeks pinjal 0,35 dengan nilai trap success 0,005%, wilayah Abdul Rahman Saleh rata-rata indeks pinjal 0,45 dengan nilai trap success 0,003%, wilayah Paiton rata-rata indeks pinjal 0,26 dengan nilai trap success 0,005%. Kesimpulanya, seluruh wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo memiliki rata-rata indeks pinjal dan nilai trap success yang baik sehingga kemungkinan kecil adanya penyebaran penyakit tular yang diakibatkan oleh tikus dan pinjal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Mardana, Ida Bagus Putu. "IPTEKS BAGI WILAYAH (IbW) DI KECAMATAN GEROKGAK." JURNAL WIDYA LAKSANA 1, no. 1 (January 31, 2017): 1. http://dx.doi.org/10.23887/jwl.v1i1.9112.

Full text
Abstract:
Kegiatan IbW yang dilakukan pada tahun II (Tahun 2011) adalah melakukan pemetaan asset di wilayah garapan dan melaksanakan program ipteks peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pertanian-peternakan-perikanan, pendidikan life skill dan kewirausahaan, dan pembinaan adat-istiadat, keagamaan, dan lembaga sosial. Metode pelaksanaan IBW dalam pemberdayaan masyarakat miskin adalah metode PALS (participatory action learning system) yang bersendikan pada 3(tiga) tahapan kegiatan, yakni (1) tahap penyadaran (Awareness), (2) tahap pengkapasitasan/pendampingan (participating /scaffolding), dan (3) tahapan pelembagaan (institutionalization). Hasil kegiatan IbW pada tahun II (tahun 2011) adalah terwujudnya deplot setra industri pengolahan kelapa, demplot pertanian multikultur, demplot peternakan berbasis zero waste. Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan program IbW tahun II adalah adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pelipatgandaan aktivitas ekonomi produktif masyarakat berpijak pada potensi dan kearifan lokal yang ada, dan peningkatan penguasaan IPTEKS untuk meningkatkan kapasitas dan diversifikasi produksi hasil tani-ternak-perikanan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Lukita Sari, Ana Dewi, Hamida Ismaqonita, Hendra Rohman, Hery Setiyawan, and Widia Rahmatullah. "Analisis Spasialkasus Tuberkulosis Di Wilayah Tempel Sleman." Jurnal Amanah Kesehatan 2, no. 2 (January 15, 2021): 84–91. http://dx.doi.org/10.55866/jak.v2i2.83.

Full text
Abstract:
Pada tahun 2016-2018 di Puskesmas Tempel I terdapat 41 kasus tuberkulosis dan Puskesmas Tempel II terdapat 28 kasus. Di wilayah Kabupaten Sleman, tren tersebut mengalami peningkatan. Penelitian ini menggambarkan pemetaan kasus tuberkulosis sertafaktor penyebabnya di wilayah kerja Puskesmas Tempel I dan Puskesmas Tempel II tahun 2016-2018. Penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, sampel sebanyak 69 orang. Arcgis versi 10.3 digunakan sebagai pengolah data dalam pembuatan peta. Observasi dan wawancarauntukpengumpulan data.Persebaran kasus penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskemas Tempel I di Margorejo 15 kasus, Mororejo 12 kasus, Lumbungrejo 11 kasus dan Merdikorejo 3 kasus, di wilyah kerja Puskesmas Tempel II di daerah Pondokrejo 10 kasus, Sumberejo 8 kasus, Banyurejo 7 kasus, Tambakrejo 3 kasus.Di Margorejo dan Lumbungrejo terdapat pengelompokan kasus tuberkulosis.Faktor penyebab tuberkulosis diantaranya ditinjau dari faktor curah hujan dan kelembaban yang tinggi.Hasil pemetaan tahun 2016hingga2018 yaitu pada tahun 2016 (22 kasus), tahun 2017 (20 kasus) dan tahun 2018 (27 kasus). Curah hujan yang tinggi menyebabkan kelembaban dan berpengaruh terhadap persebarankasus tuberkulosis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Manu, Gerlan Apriandy. "PERANCANGAN SISTEM FILE ELEKTRONIK (E-FILLING) UNTUK UNIT PENGARSIPAN BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II." Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI) 1, no. 1 (March 3, 2018): 17–19. http://dx.doi.org/10.37792/jukanti.v1i1.6.

Full text
Abstract:
Arsip merupakan kumpulan dokumen yang disimpan secara teratur, terencana dan mempunyai suatu kegunaan pada setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali. Pengelolaan Arsip di Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, menjadi tanggung jawab Kasubag Tata Usaha BWS NTII. Kondisi pengarsipan saat ini di Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II yaitu arsip masih dikumpulkan secara fisik pada ruang arsip yang terbatas dengan lemari arsip yang juga terbatas, sehingga arsip belum tertata dan terdata dengan baik, dan juga belum optimalnya pengamanan arsip, terdapat arsip dinamis maupun arsip inaktif yang tercecer dan hilang. Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II memandang perlu untuk mengoptimalkan penataan dan pengamanan arsip dengan Sistem E-Filling (Penyimpanan Elektronik). Pada penelitian ini, Sistem E-Filling (Penyimpanan Elektronik) dirancang untuk mampu menyimpan seluruh arsip Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, disamping itu sistem pun dapat mengamankan arsip sesuai dengan hak akses pada arsip tersebut, dan memudahkan pencarian arsip saat diperlukan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Supardi, Supardi, and Yuki Lastari. "Pembinaan Rohani Anak Sekolah Minggu Oleh Guru Pendidikan Agama Kristen Di GKII Gracia Lebak Ubah." Proceeding National Conference of Christian Education and Theology 1, no. 1 (June 29, 2023): 39. http://dx.doi.org/10.46445/nccet.v1i1.694.

Full text
Abstract:
Pembinaan rohani anak Sekolah Minggu adalah salah satu komponen yang paling penting dan utama dalam gereja lokal, secara khusus di kalangan GKII Gracia Lebak Ubah, Daerah I Sintang, Wilayah II Kalimantan Barat. Pembinaan rohani anak Sekolah Minggu di GKII Gracia Lebak Ubah belum terlaksana secara maksimal. Hal itu terjadi karena gereja belum memiliki guru Sekolah Minggu secara khusus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengakaji serta menjelaskan upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh Guru Pendidikan Agama Kristen dalam meningkatkan kualitas pembinaan rohani anak Sekolah Minggu di GKII Gracia Lebak Ubah, Daerah I Sintang Wilayah II Kalimantan Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, yakni peniliti terlebih dahulu melaksanakan riset lapangan, yakni wawancara. Dalam penilitian ini, sampel penelitian adalah Guru Pendidikan Agama Kristen, yakni sebagai pembina rohani anak Sekolah Minggu GKII Gracia Lebak Ubah, Daerah I Sintang Wilayah II Kaliman Barat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi (riset) lapangan, yakni wawancara. Guru Pendidikan Agama Kristen telah melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik dalam pembinaan rohani anak Sekolah Minggu di GKII Gracia Lebak Ubah, Daerah I Sintang Wilayah II Kalimantan Barat. Peran serta Guru Pendidikan Agama Kristen dalam pembinaan rohani anak di GKII Gracia Lebak Ubah, Daerah I Sintang Wilayah II Kalimantan Barat, mengakibatkan pertumbuhan rohani anak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Cahyo, Yustian Dwi, Nahdlatul Ummah, and Mohammad Ikbal. "ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA BEBEK (Anas platyrhynchos domesticus) STUDI KAJIAN TINGKAT PENCEMARAN PLASTIK DI TERNAK UNGGAS AIR." REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan 2, no. 2 (December 15, 2020): 90. http://dx.doi.org/10.33474/rekasatwa.v2i2.9026.

Full text
Abstract:
Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Bukan hanya karena jumlahnya yang melimpah akan tetapi, akibat yang ditimbulkan berupa pencemaran lingkungan khususnya perairan yang mencakup sungai, danau dan laut. Bebek merupakan salah satu unggas air yang berpotensi pertama kali terkena paparan limbah mikroplastik. Sampai saat ini belum ada penelitian tentang kandungan mikroplastik pada saluran pencernaan bebek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kontaminan mikroplastik dan kandungan mikroplastik pada saluran pencernaan unggas air bebek ( Anas platyrhynchos domesticus ) dan menganalisa efek mikroplastik terhadap pola perubahan manajemen pemeliharaan bebek. Metode yang digunakan adalah Metode Survey. Data yang diperoleh dianalisis statistic deskriptif dan t-test untuk memeriksa adanya perbedaan parametric. Pada pengamatan jumlah mikroplastik dilakukan dengan cara ekstraksi komponen biologi menggunakan larutan KOH 10 % pada sampel saluran pencernaan bebek dan pada sampel tanah/pasir menggunakan larutan NaCl pekat. Sampel bebek diambil berdasarkan wilayah pemeliharaannya. Wilayah I (kontrol) adalah wilayah dimana bebek yang dipelihara dengan sistim intensif, Wilayah II bebek dipelihara semi intensif di lingkungan dekat persawahan, Wilayah III Bebek dipelihara di lingkungan padat penduduknya. Hasil dari penelitian ini untuk sampel tanah/pasir pada wilayah I rata-rata jumlah mikroplastik (partikel/ml) 23,33, wilyah II : 67,78 dan wilayah III : 80. Jumlah rata-rata mikroplastik pada saluran pencernaan bebek (partikel/ bebek) pada wilayah I : 2,7, II : 6,7 dan III : 5,3. Kesimpulan adalah jumlah mikroplastik terbanyak diperoleh pada tanah di wilayah padat penduduknya. Pada kontrol masih ditemukan mikroplastik pada saluran pencernaan bebek.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Prabowo, Agung, Susi Susilawati, and Diah Paramita Amitarwati. "ANALISIS PENDAPATAN RETRIBUSI PASAR DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN UJI ANOVA SATU ARAH." Perwira Journal of Science & Engineering 1, no. 2 (February 21, 2022): 12–25. http://dx.doi.org/10.54199/pjse.v1i2.63.

Full text
Abstract:
Salah satu pungutan retribusi daerah adalah retribusi pasar. Retribusi pasar ini termasuk dalam retribusi jasa umum yang memberikan kontribusi cukup potensial terhadap peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk menentukan tarif retribusi pasar, pemerintah menggunakan Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pasar yang menggolongkan pasar menjadi pasar kelas I, II, III dan IV. Dalam mengelola retribusi pasar, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas memberikan wewenang kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Dalam pelaksanaannya, pengelolaan pasar dibagi dalam beberapa Unit Pengelola Teknis Dinas (UPTD), yaitu (1) UPTD Pasar Wilayah Banyumas Timur, (2) UPTD Pasar Wilayah Banyumas Barat, (3) UPTD Pasar Wilayah Purwokerto I, dan (4) UPTD Pasar Wilayah Purwokerto II. Setiap UPTD mempunyai wilayah kerja masing-masing yang terdiri dari gabungan beberapa kelas pasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan retribusi pasar berdasarkan UPTD wilayah pasar di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data pendapatan retribusi pasar pada bulan Januari-Juli tahun 2021 yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas. Berdasarkan hasil analisis dengan uji anova satu arah diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan pendapatan retribusi pasar untuk keempat UPTD pasar di Kabupaten Banyumas. Rata-rata pendapatan retribusi berturut-turut untuk UPTD Pasar wilayah Banyumas Timur, Banyumas Barat, Purwokerto I dan Purwokerto II yaitu Rp 119.860.439, Rp 128.914.779, Rp 77.952.250, dan Rp 49.736.959.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Yardan, Yardan, Fajar Ifan Dolly, and Muhammad Nasir. "Analisis Kinerja Petugas Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Bungo dalam Melindungi dan Melestarikan Flora dan Fauna." Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora 3, no. 3 (January 4, 2020): 112. http://dx.doi.org/10.56957/jsr.v3i3.102.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja petugas Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Bungo dalam melindungi dan melestarikan flora dan fauna. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) dan seluruh staf Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Bungo, dengan sampelberjumlah 10 (sepuluh) orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian Kinerja petugas Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Bungo dalam melindungi dan melestarikan flora dan fauna sudah dijalankan sesuai dengan Petunjuk Teknis, namun belum optimal karena terbatasnya anggaran dalam melaksanakan pengawasan dan perlindungan flora dan fauna. Kendala yang dihadapi pihak Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Bungo dalam melindungi dan melestarikan flora dan fauna adalah masih kurangnya petugas pelaksana yang melakukan pengawasan di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Dengan luas kawasan mencapai
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Wilayah II"

1

Proyek BIPIK (Indonesia). Kelompok Pengembangan Wilayah & Pilot Proyek., ed. Studi pembinaan wilayah Kabupaten Dati II Magelang. [Jakarta]: Kelompok Pengembangan Wilayah, Proyek BIPIK, 1990.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Julianto. Analisis pertumbuhan ekonomi wilayah Dati II Bengkulu: Laporan penelitian. [Bengkulu]: Fakultas Ekonomi, Universitas Bengkulu, 1998.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Bottini, J. Victor. Program pengembangan wilayah, P.P.W. II A, Bengkulu: Laporan akhir. Jakarta: Resources Management International, 1988.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Proyek Penyuluhuan LKPM dan Monitoring Perusahaan PMA/PMDN di Jawa Barat., ed. Pemantauan/monitoring perusahaan PMA/PMDN di wilayah II Jawa Barat. Bandung: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah, Propinsi Jawa Barat, 2000.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Indonesia. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Profil klaster komoditas: Program KPEL wilayah replikasi II tahun 2004. Jakarta]: Beppenas, 2004.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Institut Teknologi Bandung. Lembaga Penelitian., ed. Penataan ruang wilayah bekas gempa pulau Flores: Technical assistance II modul. [Bandung]: Lembaga Penelitian, Institut Teknologi Bandung, 1997.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Indonesia. Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah., ed. Rencana umum wilayah pengembangan partial II, Brebes, Tegal, Pemalang, Jawa Tengah. [Jakarta]: Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, 1987.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

(Indonesia), Maluku, and Institut Teknologi Bandung. Pusat Penelitian Pengembangan Wilayah dan Kota., eds. Studi pengembangan wilayah dengan basis kegiatan pertanian tanaman pangan dan perkebunan di wilayah Pulau Taliabu, Kabupaten Dati II Maluku Utara. [Bandung]: Kerjasama Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Maluku dan Pusat Penelitian Pengembangan Wilayah dan Kota (P3WK) [dengan] Lembaga Penelitian, Institut Teknologi Bandung, 1996.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

PT, Baterka Wahuna Engineering, ed. Final report studi identifikasi wilayah potensial (SIWP) SWP II, Propinsi D.I. Aceh. [Jakarta]: Republik Indonesia, Departemen Transmigrasi, Direktorat Jenderal Penyiapan Pemukiman, Direktorat Bina Program, 1987.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Nusa Tenggara Timur (Indonesia). Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah., ed. Profil potensi investasi Daerah Tingkat II Propinsi Nusa Tenggara Timur Wilayah Utara. Kupang: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah, Propinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur, 1990.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Book chapters on the topic "Wilayah II"

1

Muhammad Alie Humaedi. "Kesemestaan dalam Data Kekuatan Narasi Emik Sembilan Amatan." In Mencatat untuk Membangun Negeri: Narasi Emik Registrasi Sosial Ekonomi Jilid 2 ­Indonesia Tengah-Barat. Penerbit BRIN, 2023. http://dx.doi.org/10.55981/brin.777.c703.

Full text
Abstract:
Narasi emik Regsosek pada Buku Seri 2 mengangkat temuan dari representasi daerah di Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatera. Topik terkait pengembangan wilayah Ibu Kota Negara menjadi salah satu pemantik untuk melihat lebih dalam mengenai proses pendataan dan ketersediaan data di wilayah tersebut yang kemudian dilanjutkan pada daerah Jawa dan Sumatera. Hasil akhir kegiatan Regsosek diharapkan mampu menjembatani koordinasi dan berbagi pakai data lintas lembaga dan lintas daerah untuk memastikan pemakaian data yang konsisten sebab terhubung dengan data induk kependudukan serta basis data lainnya hingga tingkat desa/kelurahan. Data yang dikumpulkan mencakup informasi: (i) Kondisi sosioekonomi demografis; (ii) Kondisi perumahan dan sanitasi air bersih; (iii) Kepemilikan aset; (iv) Kondisi kerentanan kelompok penduduk khusus; (v) Informasi geospasial; (vi) Tingkat kesejahteraan; dan (vii) Informasi sosial ekonomi lainnya. Pendataan Regsosek juga menyertakan informasi lokasi dan dimensi keruangan (geotagging) untuk menghasilkan validitas data yang otentik dan akurat. Tujuan strategis dari tulisan ini adalah menelisik dan menjelaskan proses pendataan Regsosek yang dianggap sebagai “sensus” model baru, sehingga titik kelebihan dan kelemahannya dapat diketahui. Nilai strategis ini menjadi sangat penting untuk proses pembaharuan ataupun konstruksi ulang kegiatan Regsosek di masa berikutnya. Kegiatan penarasian emik Regsosek tahun 2022 berada pada dua aspek utama. Pertama, prosesi pendataan yang dilakukan para pelaksana kegiatan, baik Koordinator Sensus Kecamatan (Koseka), Petugas Pemeriksaan Lapangan (PML), ataupun Petugas Pendataan Lapangan (PPL) yang tersebar di berbagai wilayah. Kedua, subyek data atau individu dan keluarga yang didata yang kemudian diceritakan melalui life story keluarga terdata. Data amatan dan wawancara ini untuk kepentingan perumusan sistem dan penetapan mekanisme kelayakan penerimaan warga masyarakat atas program perlindungan dan jaminan sosial dari negara
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Wilayah II"

1

Widjaja, Ananta. "Pemanfatan Teknologi Komunikasi, Navigasi, dan Pengawasan dalam Peningkatan Keselamatan dan Efisiensi Penerbangan." In Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa II. Bogor: In Media, 2018. http://dx.doi.org/10.30536/p.sinaskpa.ii.4.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi seyogyanya digunakan guna meningkatkan taraf hidup manusia dan lingkungannya. Demikian pula pemanfaatan teknologi pada dunia penerbangan. Teknologi komunikasi, navigasi dan pengawasan (Communication, Navigation, Surveillance) atau yang lebih dikenal dengan istilah CNS menjadi faktor penting dalam menyediakan transportasi udara yang aman dan nyaman. Tulisan ini menjelaskan tantangan dalam mengaplikasikan teknologi CNS dimaksud untuk wilayah Indonesia. Hasil dari kajian ini mengungkap bahwa penguasaan teknologi berbasis satelit menjadi mutlak dimana kedepannya perkembangan aplikasi Komunikasi, Navigasi dan Pengawasan (CNS ) akan mengandalkan sistem satelit dikarenakan kemampuan jangkuan dan kapasitas serta kecepatan transmisi data nya yang besar dan cepat, dalam menciptakan dunia penerbangan Indonesia yang lebih aman dan efisien. Peran aktif pemerintah dan lembaga terkait dalam merencanakan roadmap Air Traffic Management sangat menentukan keberhasilan mencapai target ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Abu, Supri, and Damanik. "Peran RI dalam Fora Internasional (Perjuangan dalam Menentukan Definition and Delimitation of Outer Space)." In Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa II. Bogor: In Media, 2018. http://dx.doi.org/10.30536/p.sinaskpa.ii.7.

Full text
Abstract:
Sebelum tahun 1919, negara-negara sepakat bahwa ruang udara adalah tanpa kedaulatan sehingga tidak ada negara yang mempunyai hak. Pemahaman ini didasari oleh pemikiran bahwa, "udara" yang dimaksud adalah “zat”, yakni sebagai lapisan atmosfer yang ada di bumi yang keberadaannya sama dengan keberadaan air di bumi. Setelah balon udara panas ditemukan dan kemudian menjadi alat transportasi serta dipergunakan untuk tujuan militer secara bebas, muncul larangan untuk menerbangkan balon di wilayah udara beberapa kota Eropa tanpa ijin untuk menjaga keselamatan dan keamanan warga sipil. Pemahaman hukum selanjutnya berkembang bahwa, ruang udara dianggap sebagai pengertian “geografis” yang menunjukkan ruang dimana udara ditemukan yang akhirnya disepakati pada tahun 1919 bahwa negara mempunyai kedaulatan atas ruang udara di wilayahnya yang kemudian diadopsi menjadi Pasal 1 Konvensi Chicago 1944 bahwa, setiap negara mempunyai kedaulatan yang “complete and exclusive” di atas wilayahnya. Namun demikian, Konvensi Chicago 1944 ini tidak memberikan pengertian yang cukup tentang wilayah yang dimaksud dan menentukan secara jelas tentang batas horizontal dan vertikal ruang udara. Untuk batas horizontal darat, tidak ada masalah dalam pengertian hukumnya sehingga penentuan batas geografisnya tergantung kesepakatan dua negara tetangga. Sedangkan batas kedaulatan laut teritorial, Hukum Laut/Unclos 1982 telah menjadi dasar hukum penetapannya, termasuk status hukum laut teritorial, ruang udara di atas laut teritorial dan pengertian Negara Kepulauan. Sedangkan batas vertikal sampai saat ini belum ada kesepakatan antar negara, padahal sangat diperlukan mengingat prinsip hukum ruang udara dan ruang angkasa sangat berbeda. Space Treaty 1967 menjelaskan bahwa, tidak ada satu negara pun dapat klaim kedaulatan walaupun lebih dulu ke ruang angkasa maupun ke benda-benda lain di antariksa. Usaha untuk mencapai kesepakatan batas vertikal tersebut yang dikenal dengan nama “definisi dan atau delimitasi” sudah cukup lama. Hal ini dapat dilihat dalam dokumen laporan United Nation Committee On the Peaceful Uses of Outer Space (UNCOPUOS)” pada tahun 1969 yang pertama kali mempertanyakan masalah ini. Pada akhirnya, permasalahan di atas terus muncul dalam setiap sidang Sub-Komite Hukum. Ada dua pendapat yang berkembang. Pertama, beberapa negara berkembang menyampaikan pendapatnya menyangkut pentingnya definisi dan delimitasi dengan alasan utama adalah perbedaan prinsip hukum yang berlaku. Pandangan kedua dari beberapa negara maju bahwa, tidak penting menentukan definisi dan delimitasi, dengan alasan diantaranya dapat menghambat pengembangan tehnologi ruang angkasa. Indonesia sebagai negara khatulistiwa yang terpanjang di dunia, sangat berkepentingan untuk menentukan definisi dan delimitasi karena merupakan hal yang berkaitan langsung dengan keselamatan dan keamanan negara. Untuk itu melalui beberapa forum internasional terutama di sidang UNCOPUOS, pada tahun 2016 Indonesia telah menyampaikan sikap dan usulan diantaranya, agar ketinggian 110 km di atas permukaan laut dapat dipertimbangkan sebagai dasar penetapan batas ruang angkasa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography