To see the other types of publications on this topic, follow the link: Universitas Udayana. Fakultas Kedokteran.

Journal articles on the topic 'Universitas Udayana. Fakultas Kedokteran'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Universitas Udayana. Fakultas Kedokteran.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Wahyuni, Ni Kadek Ayuk Ari, Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, and I. Gusti Agung Gede Utara Hartawan. "TINGKAT PENGETAHUAN MANAJEMEN NYERI MAHASISWA TAHAP AKHIR DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Medika Udayana 12, no. 12 (December 26, 2023): 26. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2023.v12.i12.p04.

Full text
Abstract:
Pengetahuan dasar yang wajib diketahui oleh seluruh mahasiswa kedokteran yaitu mengenai manajemen nyeri karena nyeri menjadi penyebab utama pasien datang untuk mendapatkan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan manajemen nyeri mahasiswa tahap akhir di Fakultas Kedokteran Universita Udayana. Metode penelitian dengan responden penelitian ini adalah mahasiswa tahap akhir semester VI program studi pendidikan dokter di fakultas kedokteran universitas udayana. Adapun jenis penelitian ini non eksperimental dengan metode penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan cross-sectional (potong lintang). Teknik pengambilan sampel dengan metode total sampling dan menggunakan kuesioner dari Knowledge and attitudes regarding pain (KASRP). Dari total 213 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan manajemen nyeri mahasiswa tahap akhir di fakultas kedokteran universitas udayana sebanyak 46,94% dengan nilai minumun 28,21% dan nilai maksimun 100%. Mahasiswa tahap semester VI program studi pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana memiliki pengetahuan mengenai manajemen nyeri yang kurang baik. Peneliti menyarankan dilakukan pelatihan dan pembelajaran mengenai manajemen nyeri sebelum mahasiswa masuk ke tahap klinik (co-ass).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

L, Melin Natalia, Ni Wayan Tianing, Anak Agung Gede Eka Septian Utama, and Indira Vidiari Juhanna. "POSTUR EKSTREMITAS ATAS SAAT MENGETIK TERHADAP KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEGAWAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia 11, no. 2 (May 15, 2023): 121. http://dx.doi.org/10.24843/mifi.2023.v11.i02.p10.

Full text
Abstract:
Pendahuluan: Tangan menjadi organ tubuh yang digunakan dalam mengoperasikan komputer. Salah satu pekerjaan yang memanfaatkan komputer dalam menyelesaikan pekerjaannya adalah pegawai Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Carpal tunnel syndrome merupakan kondisi dimana timbulnya rasa sakit pada daerah tangan dikarenakan terjadinya kompresi saraf medianus di pergelangan tangan. Aktivitas yang dilakukan oleh pegawai rata-rata bekerja pada posisi mengetik dimana aktivitas tersebut tidak dilakukan dengan postur yang baik akan menimbulkan keluhan musculoskeletal yang jika dibiarkan akan meningkatkan risiko terjadinya Carpal Tunnel Syndrome. Penelitian ini memiliki tujuan untuk membuktikan hubungan postur pergelangan tangan saat mengetik dengan komputer terhadap kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada pegawai Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Metode: Penelitian ini berupa penelitian observasional analitik dengan pendekatan crossectional. Penelitian dilakukan pada bulan November 2021. Teknik pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 75 orang yang merupakan pegawai pengguna komputer di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Peneliti mengukur postur menggunakan Rapid Upper limb Assessment (RULA). Kemudian responden diminta untuk melakukan phalen’s test untuk memeriksa keberadaan carpal tunnel syndrome pada pegawai di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Hasil: Hasil analisis chi-square dengan nilai p= 0,036 (<0,05) yang menunjukkan bahwa adanya hubungan antara postur pergelangan tangan saat mengetik dengan komputer terhadap kejadian carpal tunnel syndrome pada pegawai Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Simpulan: Terdapat hubungan antara postur pergelangan tangan saat mengetik dengan komputer terhadap kejadian carpal tunnel syndrome pada pegawai Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kata Kunci: carpal tunnel syndrome, mengetik, pegawai, postur
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Surya Dewi, Ni Made Betti Ratricia, I. Made Subrata, Made Pasek Kardiwinata, and Ni Komang Ekawati. "TINGKAT DEPRESI MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2019." ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH 6, no. 2 (December 2, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.24843/ach.2019.v06.i02.p01.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Depresi merupakan penyakit gangguan mental yang ditandai dengan penurunan mood, perasaan bersalah serta menarik diri dari kehidupan sosial. Depresi dapat terjadi pada semua kelompok umur termasuk mahasiswa. Penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Muhamdiyah Sumatra Utara mendapatkan hasil bahwa mahasiswa yang mengalami depresi dalam menyusun skripsi sebesar 23.80%. Tingginya prevalensi depresi tersebut, serta belum adanya penelitian terkait hal ini di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, menunjukkan bahwa penelitian ini penting dilakukan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat depresi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang menyusun skripsi. Desain penelitian ini adalah cross sectional desktiptif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 mahasiswa yang diukur menggunakan kuisioner BDI II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sebesar 27.50% mengalami depresi ringan, 11.25% mengalami depresi sedang. Hasil ini menunjukkan bahwa prevalensi depresi mahasiswa yang menyusun skripsi cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan preventif dan promotif untuk menurunkan kejadian depresi pada mahasiswa. Kata Kunci: Depresi, Skripsi, Mahasiswa Kedokteran
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Dewi, Ni Made Betti Ratricia Surya, I. Made Subrata, Made Pasek Kardiwinata, and Ni Komang Ekawati. "TINGKAT DEPRESI MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2019." ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH 7, no. 2 (December 6, 2020): 64. http://dx.doi.org/10.24843/ach.2020.v07.i02.p06.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Depresi merupakan penyakit gangguan mental yang ditandai dengan penurunan mood, perasaan bersalah serta menarik diri dari kehidupan sosial. Depresi dapat terjadi pada semua kelompok umur termasuk mahasiswa. Penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Muhamdiyah Sumatra Utara mendapatkan hasil bahwa mahasiswa yang mengalami depresi dalam menyusun skripsi sebesar 23.80%. Tingginya prevalensi depresi tersebut, serta belum adanya penelitian terkait hal ini di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, menunjukkan bahwa penelitian ini penting dilakukan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat depresi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang menyusun skripsi. Desain penelitian ini adalah cross sectional desktiptif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 mahasiswa yang diukur menggunakan kuisioner BDI II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sebesar 27.50% mengalami depresi ringan, 11.25% mengalami depresi sedang. Hasil ini menunjukkan bahwa prevalensi depresi mahasiswa yang menyusun skripsi cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan preventif dan promotif untuk menurunkan kejadian depresi pada mahasiswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Claudya, Veren Febriana, Komang Andi Dwi Saputra, I. Wayan Sucipta, and Luh Made Ratnawati. "PENGARUH KEBIASAAN PENGGUNAAN ALAT PIRANTI DENGAR TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Medika Udayana 11, no. 8 (August 31, 2022): 70. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2022.v11.i8.p13.

Full text
Abstract:
Mendengarkan materi perkuliahan atau mendengarkan musik melalui alat piranti dengar sudah menjadi gaya hidup mahasiswa. Namun ternyata kebiasaan ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran. Menurut The National Health and Nutrition Examination Survey America pada tahun 1988, tercatat 15% remaja mengalami masalah pada pendengaran dan melonjak menjadi 19,5% pada tahun 2000. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan penggunaan alat piranti dengar terhadap gangguan pendengaran pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian merupakan penelitian analitik korelasi dengan metode crosssectional menggunakan instrument berupa kuesioner untuk menilai kebiasaan penggunaan alat piranti dengar dan gangguan pendengaran terhadap 289 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Hasil pengujian Fisher’s Exact Test menunjukkan adanya pengaruh (p<0.05) antara kebiasaan penggunaan alat piranti dengar dengan gangguan pendengaran pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kata Kunci: alat piranti dengar, gangguan pendengaran, mahasiswa, kebiasaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Redityani, Ni Luh Putu Asri, and Luh Kadek Pande Ary Susilawati. "Peran Resiliensi dan Dukungan Sosial terhadap Burnout pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana." Jurnal Psikologi Udayana 8, no. 1 (April 30, 2021): 86. http://dx.doi.org/10.24843/jpu.2021.v08.i01.p09.

Full text
Abstract:
Mahasiswa umumnya memiliki berbagai tuntutan yang dapat menyebabkan burnout. Burnout dapat disebabkan oleh adanya kontrol diri yang rendah, hal ini berkaitan dengan kemampuan resiliensi. Burnout juga bisa disebabkan oleh kurangnya dukungan yang diterima individu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui peran resiliensi dan dukungan sosial terhadap burnout pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Subjek dalam penelitian ini adalah 110 orang Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala burnout, skala resiliensi dan skala dukungan sosial. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa resiliensi dan dukungan sosial secara bersama-sama berperan terhadap burnout pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, pada penelitian ini resiliensi dapat berperan sebagai kompensasi terhadap dampak negatif terjadinya burnout, sedangkan dukungan sosial dapat membuat mahasiswa menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi masalah sehingga terhindar dari burnout.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Rumintang, Aldilla, and I. Made Rustika. "Peran kecerdasan emosional dan kecerdasan adversitas terhadap tingkat kecemasan pada dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Udayana." Jurnal Psikologi Udayana 7, no. 2 (November 1, 2020): 77. http://dx.doi.org/10.24843/jpu.2020.v07.i02.p08.

Full text
Abstract:
Pada setiap peningkatan jenjang pendidikan akan ada perubahan lingkungan, sehingga dibutuhkan kemampuan penyesuaian diri terhadap perubahan yang terjadi. Adanya tuntutan untuk lebih mandiri, tuntutan dari orangtua, serta perubahan lingkungan dapat menimbulkan kecemasan, terlebih pada dokter muda yang harus menerapkan langsung kepada pasien ilmu yang telah didapatkan selama pre klinik. Banyak faktor yang dapat berperan dalam menurunkan taraf kecemasan dokter muda diantaranya adalah kemampuan mengendalikan emosi dan kemampuan untuk bertahan dalam menghadapi situasi yang dapat menimbulkan kecemasan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui peran kecerdasan emosional dan kecerdasan adversitas terhadap tingkat kecemasan pada dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Subjek penelitian ini berjumlah 71 mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang sedang menjalankan tahap profesi pada tahun 2019. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi ganda. Hasil uji regresi ganda menunjukkan nilai koefisien regresi 0,743 dengan nilai koefisien determinasi 0,533 dan signifikansi 0,000 dengan koefisien beta terstandarisasi pada variabel kecerdasan emosional -0,389 dan kecerdasan adversitas -0,407. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan adversitas bersama-sama berperan menurunkan taraf kecemasan pada dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Apriyanti, Ni Putu Winda, Ida Ayu Sri Indrayani, Dewa Putu Gde Purwa Samatra, and Ida Ayu Sri Wijayanti. "DAMPAK NYERI KEPALA PRIMER PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA MENGGUNAKAN HEADACHE IMPACT TEST-6 VERSI INDONESIA." E-Jurnal Medika Udayana 12, no. 3 (April 17, 2023): 89. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2023.v12.i03.p15.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Latar Belakang: Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala tanpa gangguan struktural di kepala dan tidak diakibatkan oleh penyakit lainnya. Mahasiswa Fakultas Kedokteran memiliki risiko mengalami nyeri kepala primer karena nyeri kepala dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari. Penilaian dampak nyeri kepala dapat dilakukan dengan menggunakan headache impact test-6 versi Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak nyeri kepala primer pada mahasiswa PSSKPD Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2018 dan 2019 menggunakan headache impact test-6 versi Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian cross-sectional yang melibatkan subjek sebanyak 167 mahasiswa PSSKPD Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2018 dan 2019 dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner melalui google form lalu dianalisis menggunakan aplikasi SPPS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 167 orang yang mengalami nyeri kepala primer. Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri kepala primer memberikan dampak pada kehidupan mahasiswa PSSKPD Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2018 dan 2019 yaitu sebanyak 35,9% berdampak tertentu, 18% berdampak substansial, dan 23,4% berdampak parah pada kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: Nyeri kepala primer, dampak nyeri kepala, headache impact test-6.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Qodriya, Dhea Laila, I. Putu Yudi Pramana Putra, I. Made Niko Winaya, and I. Gusti Ayu Artini. "TINGKAT KECEMASAN TERHADAP PERUBAHAN DENYUT NADI KERJA MAHASISWA FISIOTERAPI SAAT MENGHADAPI OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) PERTAMA." Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia 11, no. 2 (May 15, 2023): 96. http://dx.doi.org/10.24843/mifi.2023.v11.i02.p06.

Full text
Abstract:
Pendahuluan: Mahasiswa tingkat satu adalah status yang digunakan mahasiswa pada tahun pertama perkuliahannya dimana mahasiswa tersebut rentan mengalami gangguan kecemasan karena banyak terjadi perubahan dalam kehidupannya. Program studi Sarjana Fisioterapi Universitas Udayana tergabung dalam Fakultas Kedokteran dimana pada Fakultas Kedokteran mahasiswa harus menghadapi Objective Structured Clinical Examination (OSCE) yang digunakan sebagai metode penilaian klinik dan memiliki standar penilaian tinggi serta bersifat kompetisi sehingga dapat menimbulkan gangguan kecemasan. Kecemasan dapat menyebabkan banyak perubahan pada tubuh, salah satunya perubahan denyut nadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan perubahan denyut nadi kerja saat menghadapi OSCE pertama pada mahasiswa Fisioterapi tingkat satu di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik cross-sectional yang dilakukan pada bulan Februari-Maret 2022. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling dan didapatkan sampel sebesar 49 orang mahasiswa Fisioterapi tingkat satu angkatan 2021 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kuesioner yang digunakan yaitu Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) untuk mengetahui tingkat kecemasan dan denyut nadi diukur menggunakan oximeter sebanyak 2 kali untuk mengetahui perubahannya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis bivariat menggunakan uji spearman. Hasil: Hasil analisis bivariat didapatkan nilai p=0,000, p<0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima serta nilai r=0,521 yang berarti terdapat tingkat korelasi yang kuat antar variabel. Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan dengan korelasi yang kuat antara tingkat kecemasan dengan perubahan denyut nadi kerja saat menghadapi OSCE pertama pada mahasiswa Fisioterapi tingkat satu di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, sehingga semakin berat tingkat kecemasan maka semakin tinggi pula perubahan denyut nadinya. Kata Kunci: mahasiswa tingkat satu, OSCE, perubahan denyut nadi, tingkat kecemasan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Sathivel, Dasheni, and Lely Setyawati. "Prevalensi insomnia pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas Udayana." Intisari Sains Medis 8, no. 2 (May 8, 2017): 87–92. http://dx.doi.org/10.15562/ism.v8i2.119.

Full text
Abstract:
Background: Insomnia is a sleep disorder that is very common among the people, especially students at this time. A common cause of insomnia is stress, anxiety, medical conditions, medications and others. Insomnia can be classified in several ways, based on the symptoms (difficulty staying asleep, difficulty sleeping, non-restorative sleep), duration (acute, chronic and transient) and based on the cause (primary, secondary). Symptoms of insomnia are less attentive, daytime sleepiness, daytime fatigue, anxiety and more. Insomnia already brought a lot of impact on our lives. If someone continues from suffering this problem, they will face many complications such as poor performance at work or school, irritability, psychiatric problems and more. This study aims to find out about the occurrence of insomnia among students of the Faculty of Medicine, University of Udayana. Methods: this study used descriptive method. Samples have been selected from the 50 semester students 1. Data were collected using a questionnaire. Results: From the results obtained, 20 (40%) of respondents have a sub-threshold insomnia, 28 (56%) of respondents suffer from insomnia clinical severity of moderate and 2 (4%) of respondents suffer from clinically severe insomnia. Conclusions: The majority of medical students suffer from insomnia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Hendi Aryadi, I. Putu, I. Gusti Agung Ayu Andra Yusari, Ida Ayu Dewi Dhyani, I. Putu Eka Kusmadana, and Putu Gde Sudira. "KORELASI KUALITAS TIDUR TERHADAP TINGKAT DEPRESI, CEMAS, DAN STRES MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA BALI." Callosum Neurology 1, no. 1 (February 25, 2018): 20–31. http://dx.doi.org/10.29342/cnj.v1i1.4.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Mahasiswa dihadapkan dengan berbagai kegiatan akademik dan non akademik hingga terkadang menyita waktu tidur, sementara waktu tidur yang cukup dibutuhkan untuk menjaga kestabilan emosi. Tujuan: mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan masalah emosional (tingkat depresi, cemas, dan stres) mahasiswa pre-klinik Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana. Metode Penelitian: Studi cross-sectional dilakukan pada mahasiswa kedokteran pre-klinik di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Responden melengkapi kuesioner data demografik, Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan kuesioner Depression, Anxiety, and Stress Disorder Scale (DASS). Hasil: Sebanyak 132 responden terlibat dalam studi ini dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 37,1% dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 62,9%, dengan rentang usia 18-22 tahun. Indeks kualitas tidur secara umum memiliki korelasi positif dengan tingkat depresi (r=0,32; p<0,001), tingkat cemas (r=0,26; p=0,002), dan tingkat stres (r=0,36; p<0,001) mahasiswa. Simpulan: Kualitas tidur secara umum berhubungan signifikan dengan tingkat depresi, cemas, dan stres mahasiswa kedokteran pre-klinik di Universitas Udayana, Bali. Penting bagi pihak institusi maupun badan kemahasiswaan guna menekankan program yang mendukung kualitas tidur dan kesehatan psikis mahasiswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Karthikason, Gythrie, and Lely Setyawati. "Prevalensi Depresi pada Mahasiswa Semester 7 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2014." Intisari Sains Medis 8, no. 2 (May 8, 2017): 155–59. http://dx.doi.org/10.15562/ism.v8i2.133.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Depresi adalah kata yang umum digunakan, sering digunakan oleh orang-orang untuk menggambarkan perasaan tertentu, merasa rendah atau tidak bahagia. Depresi sering digunakan untuk menggambarkan perasaan tertentu, perasaan pada hari tertentu, atau perasaan tentang situasi atau keadaan tertentu. Dalam kebanyakan kasus, perasaan ini muncul dengan sendirinya setelah waktu yang singkat, atau mengikuti perubahan  lingkungan. Studi di kalangan mahasiswa kedokteran di US didapati 23% nmengalami depresi dan 57% dibawah stress psikologis. Kegagalan untuk mendeteksi gangguan ini menyebabkan peningkatan morbiditas psikologis dengan efek yang tidak diinginkan di sepanjang perjalanan  karier dan kehidupan mereka. Metode: merupakan studi deskriptif. Sebanyak 50 sampel dipilih dari mahasiswa semester 7 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Hasil: Terdapat masalah depresi di kalangan mahasiswa kedokteran. 62% menderita depresi ringan dan 38% menderita depresi sedang. Simpulan: Sebagian besar mahasiswa kedokteran Universitas Udayana yang menderita depresi. Diharapkan pihak universitas bekerja sama dengan lembaga-lembaga kesehatan  untuk memberikan informasi yang lengkap dan berguna pada manajemen stres.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Suwardana, Muhammad Bayu, Adinda Putra Pradhana, Kadek Agus Heryana, and Christopher Ryalino. "TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TERHADAP PEMBERIAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) PADA KEADAAN OUT OF HOSPITAL CARDIAC ARREST (OHCA)." E-Jurnal Medika Udayana 12, no. 2 (March 13, 2023): 83. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2023.v12.i02.p15.

Full text
Abstract:
OHCA merupakan suatu keadaan dimana terjadinya henti jantung di luar rumah sakit dan dinilai semakin meningkat dengan rata-rata 55 kejadian tiap 100.000 orang per-tahun. Mahasiswa kedokteran yang merupakan salah satu orang dengan edukasi medis memiliki peran dalam memberikan pertolongan pertama pada saat terjadi kejadian OHCA. Maka dari itu dilakukan penelitian untuk memperoleh deskripsi seberapa besar pengetahuan mahasiswa pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam melakukan tindakan RJP pada keadaan OHCA. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan secara daring melalui kuesioner dengan sampel mahasiswa pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Dengan total 724 sampel didapatkan hasil tingkat pengetahuan yang luar biasa secara keseluruhan. Tingkat pengetahuan tertinggi dihasilkan pada jenis kelamin laki-laki, usia 21 tahun, pengetahuan yang bersumber dari BSO, rentang waktu pelatihan 1-2 tahun terakhir, serta tingkatan tahun ketiga. Kata kunci: pengetahuan, mahasiswa kedokteran, henti jantung, OHCA.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Kanaka Puspita, Ida Ayu, Putu Ayu Asri Damayanti, Ni Putu Wardani, and Ni Luh Putu Eka Diarthini. "PERBEDAAN ANTARA METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DAN PEER ASSISTED LEARNING (PAL) TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PRAKTIKUM ANATOMI PADA MAHASISWA SEMESTER I FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Medika Udayana 11, no. 5 (May 24, 2022): 64. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2022.v11.i05.p11.

Full text
Abstract:
Metode pembelajaran peer assisted learning (PAL) mampu meningkatkan pemahanan dan interaksi sosial yang baik untuk mahasiswa tahun pertama yang tengah mengalami masa penyesuaian. Anatomi sebagai dasar pengetahuan preklinik sangat penting dan cenderung disampaikan dengan metode konvensional (teacher-centered). Penelitian in bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pembelajaran anatomi antara metode konvensional dan PAL pada mahasiswa tahun pertama di Fakultas KedokteranmUniversitas Udayana. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental semu (metode konvensional: kontrol; metode PAL: intervensi) dengan pretest dan post-test. Sampel diambil menggunakan teknik pengambilan acak pada mahasiswa tahun pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana setelah mendapat persetujuan. Hasil pembelajaran diolah dengan SPSS melalui uji Wilcoxon dan Mann-Whitney. Dari penelitian ini ditemukan adanya perbedaan hasil pembelajaran antara metode konvensional dan PAL. Melalui uji Mann-Whitney didapatkan rerata peringkat kelompok dengan metode konvensional (145,67) lebih tinggi daripada kelompok dengan PAL (91,04) (p<0,05) dari total 238 mahasiswa. Temuan ini bermanfaat memberikan pemahaman metode pembelajaran lain terhadap mahasiswa tahun pertama dan menjadi analisa perbedaan kedua metode pada pembelajaran anatomi di Fakultas Kedokteran Universitasi Udayana. Kata Kunci: metode pembelajaran, konvensional, peer assisted learning.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Savitri, Putu Dian Hermawati Sari, Made Ratna Saraswati, I. Made Bagiada, Ketut Suega, and Ketut Suega. "GAMBARAN RISIKO DM TIPE 2 PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER ANGKATAN 2018 DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Medika Udayana 11, no. 11 (November 30, 2022): 96. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2022.v11.i11.p17.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penilaian risiko diabetes mellitus pada usia muda merupakan salah satu upaya pencegahan terjadinya kasus tersebut, terutama dapat ditujukan pada calon mahasiswa tenaga kedokteran yang merupakan garda terdepan dalam bidang kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, sangat diperlukan penilaian factor risiko terhadap kejadian diabetes melitus (DM) tipe 2 pada mahasiswa kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan terhadap 150 mahasiswa dengan teknik simple random sampling. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Finnish Diabetes Risk Score (FINDRISC). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dilihat dari skor FINDRISC terlihat bahwa risiko rendah sebanyak 76,7%, risiko sedikit meningkat sebanyak 22% dan hanya 1,3% memiliki risiko sedang. Diharapkan agar fakultas kedokteran Universitas Udayana melakukan tindakan pencegahan kejadian DM pada mahasiswa yang memiliki factor risiko tersebut dengan meningkatkan kegiatan olahraga serta memberikan informasi tentang pengaturan diet. Kata Kunci : Findrisc, Diabetes Mellitus Tipe 2, Faktor Risiko, Aktivitas, Olahrga, Diet, Umur
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Febrianti, Ni Nyoman Arista, I. Dewa Putu Sutjana, I. Made Krisna Dinata, and I. Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti. "HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT)TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Medika Udayana 10, no. 3 (March 16, 2021): 15. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2021.v10.i3.p03.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Peningkatan indeks massa tubuh (IMT) pada mahasiswa dikarenakan rendahnya aktivitas fisik sehingga terjadi penimbunan energi berupa lemak. Meningkatnya IMT berkaitan terhadap penurunanndaya tahan kardiovaskuler yang selanjutnya berdampak terhadap kapasitas kerja fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuinhubungan IMT terhdap daya tahan kardiovaskuler pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Rancangannpenelitian studi potong lintang, dilakukan Desember 2018 dengan responden mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang memenuhi kriteria penelitian, terdiri dari 33 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Pengukuran IMT berdasarkan berat badan (kg) dan tinggi badan (m2), pengukuran daya tahannkardiovaskuler dengan Cooper Test lari 2,4 Km. Analisis data dengan analisis uji normalitas Saphiro-Wilk dan uji t-independent untuk mengetahui besar hubungan antar variabel dengan p < 0,05 adalah bermakna. Hasil penelitian didapatkan jumlah kelompok responden dengan IMT tidak normal paling banyak yaitu 18 responden dan IMT normal 13 orang. Hasil penelitian ini pula didapatkan kelompok IMT normal memiliki waktu tempuh lari lebih singkat dengan rerata 13,38 ± 2,37 dan kelompok IMT tidak normal memiliki waktu tempuh lari lebih lama dengan rerata 21,51 ± 6,72. Dari hasil analisis hubungan antara IMT terhadap daya tahan kardiovaskuler, didapatkan hasil p = 0,001 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan daya tahan kardiovaskuler pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kata Kunci : Daya Tahan Kardiovaskuler, Indeks Massa Tubuh, Aktivitas Fisik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Febrianti, Ni Nyoman Arista, I. Dewa Putu Sutjana, I. Made Krisna Dinata, and I. Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti. "HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT)TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Medika Udayana 10, no. 12 (December 23, 2021): 11. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2021.v10.i12.p03.

Full text
Abstract:
Peningkatan indeks massa tubuh (IMT) pada mahasiswa dikarenakan rendahnya aktivitas fisik sehingga terjadi penimbunan energi berupa lemak. Meningkatnya IMT berkaitan terhadap penurunanndaya tahan kardiovaskuler yang selanjutnya berdampak terhadap kapasitas kerja fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuinhubungan IMT terhdap daya tahan kardiovaskuler pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Rancangannpenelitian studi potong lintang, dilakukan Desember 2018 dengan responden mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang memenuhi kriteria penelitian, terdiri dari 33 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Pengukuran IMT berdasarkan berat badan (kg) dan tinggi badan (m2), pengukuran daya tahannkardiovaskuler dengan Cooper Test lari 2,4 Km. Analisis data dengan analisis uji normalitas Saphiro-Wilk dan uji t-independent untuk mengetahui besar hubungan antar variabel dengan p < 0,05 adalah bermakna. Hasil penelitian didapatkan jumlah kelompok responden dengan IMT tidak normal paling banyak yaitu 18 responden dan IMT normal 13 orang. Hasil penelitian ini pula didapatkan kelompok IMT normal memiliki waktu tempuh lari lebih singkat dengan rerata 13,38 ± 2,37 dan kelompok IMT tidak normal memiliki waktu tempuh lari lebih lama dengan rerata 21,51 ± 6,72. Dari hasil analisis hubungan antara IMT terhadap daya tahan kardiovaskuler, didapatkan hasil p = 0,001 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan daya tahan kardiovaskuler pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kata Kunci : Daya Tahan Kardiovaskuler, Indeks Massa Tubuh, Aktivitas Fisik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Tamalia, Rizka, Ni Komang Ayu Juni Antari, Sayu Aryantari Putri Thanaya, and Anak Agung Gede Angga Puspa Negara. "HUBUNGAN HEAD POSTURE TERHADAP RISIKO TERJADINYA PPOK PADA MAHASISWA FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia 11, no. 1 (January 15, 2023): 1. http://dx.doi.org/10.24843/mifi.2023.v11.i01.p01.

Full text
Abstract:
Pendahuluan: Perkembangan teknologi pada masa kini, menyebabkan peningkatan penggunaan smartphone ataupun komputer. Menurut survey pada tahun 2017 yang telah dilakukan, Indonesia merupakan negara ke-empat yang memiliki pengguna aktif smartphone di dunia. Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa usia 19-34 tahun merupakan usia dengan pengguna internet terbanyak di Indonesia. Penggunaan yang berlebihan ini dapat menyebabkan terjadinya masalah muskuloskeletal seseorang, salah satunya adalah perubahan abnormal dari head head posture dapat berpengaruh pada terjadinya infeksi berulang, yang mana infeksi berulang merupakah salah satu pencetus terjadinya PPOK. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional yang dilakukan pada bulan April - Mei 2021. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana usia 18 hingga 21 tahun dengan jumlah 105 subjek dengan teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling. Hasil: Peneliti melakukan anamnesis dan pemeriksaan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian peneliti melihat ada atau tidaknya forward head posture dengan mengukur nilai CVA (Craniovertebral Angle). Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan (p=0,000), antara head posture dengan risiko terjadinya PPOK pada mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Simpulan: Terdapat hubungan antara head posture terhadap risiko terjadinya PPOK pada mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kata Kunci: risiko PPOK, FHP, mahasiswa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Widyadari, Putu Sinta Diahswari, I. Dewa Putu Sutjana, and I. Made Krisna Dinata. "PEMBERIAN KAFEINA DAPAT MENINGKATKAN KONSENTRASI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Medika Udayana 10, no. 5 (May 28, 2021): 102. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2021.v10.i5.p18.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Minuman kopi sangat populer di kalangan mahasiswa. Mahasiswa sering mengkonsumsi kafeina seperti minuman kopi dengan tujuan memberikan stimulasi, menambah energi, dan menghilangkan rasa kantuk pada saat belajar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kafeina yaitu minuman kopi yang biasanya diminum mahasiswa memberikan manfaat signifikan dalam memberikan stimulasi, menambah energi, dan menghilangkan rasa kantuk pada saat belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan 2 kelompok sampel yaitu kelompok pertama yang diberikan kafeina berupa minuman kopi dan kelompok kedua yang diberikan minuman air putih sebagai kelompok kontrol. Tes berupa stroop test selanjutnya dilakukan untuk mendapatkan hasil reaction time dalam detik. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada bulan Oktober tahun 2019. Sampel pada penelitian ini berjumlah 40 orang yang dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari 20 sampel tiap kelompok. Penelitian ini menggunakan 9 sampel laki-laki dan 31 sampel perempuan dengan usia 19-21 tahun. Analisis data uji t sampel tidak berpasangan didapatkan hasil p=0,033 pada variabel minum kafeina dan p=0,034 pada variabel minum air putih. Hasil p<0,05 didapatkan pada dua variabel; maka hasil reaction time pada kedua variabel memiliki perbedaan yang signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan pada tingkat konsentrasi mahasiswa yang diberikan kafeina yaitu minuman kopi dan minuman air putih. Kata kunci : Kafeina, konsentrasi, mahasiswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Cawis, Ni Luh Suras Amoura, Ni Made Ayu Surasmiati, Ni Made Laksmi Utari, and I. Wayan Eka Sutyawan. "GAMBARAN PENGGUNAAN LENSA KONTAK PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Medika Udayana 11, no. 4 (July 5, 2022): 87. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2022.v11.i04.p15.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Lensa kontak digunakan sebagai alat bantu penglihatan pada gangguan refraksi dan untuk gaya hidup. Penggunaan lensa kontak sering tanpa disertai pengetahuan cara perawatan sehingga menimbulkan komplikasi seperti mata merah. Bertambahnya jumlah pengguna lensa kontak mengakibatkan komplikasi lensa kontak juga meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan lensa kontak berdasarkan usia, jenis kelamin, jenis lensa kontak, pola penggunaan, intensitas penggunaan, perawatan dan komplikasi. Penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan potong lintang menggunakan data kuesioner dan diolah menggunakan SPSS. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 232 mahasiswa menggunakan lensa kontak. Hasil penelitian menunjukan bahwa usia pengguna lensa kontak terbanyak adalah 20 tahun sebanyak 46,1%, mayoritas adalah perempuan yaitu sebanyak 94,4%. Sebanyak 96,6% mahasiswa menggunakan lensa kontak lunak dengan pola penggunaan harian sebanyak 100%. Intensitas penggunaan lensa kontak paling banyak adalah kurang dari sekali sebulan yaitu 49,1%. Cara perawatan yang banyak dilakukan adalah dibilas, direndam dan dibersihkan menggunakan enzim pembersih protein sebanyak 53,4%. Mahasiswa yang mengalami mata merah sebanyak 61,6% dan keluhan lain yang banyak dialami adalah gatal dan berair sebanyak 19,4%. Pengguna lensa kontak sebanyak 91,8% tidak berkonsultasi ke dokter mata. Dari penelitian disimpulkan bahwa penting dilakukan pemantauan lanjutan terutama pada mahasiswa yang memiliki risiko guna mengurangi komplikasi pada penggunaan lensa kontak. Kata kunci : lensa kontak, mahasiswa, mata merah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Swari, Kadek Gyna Yadnya, Ni Kadek Mulyantari, and I. Wayan Putu Sutirta Yasa. "HUBUNGAN MELEWATKAN SARAPAN TERHADAP KEJADIAN OVERWEIGHT DAN OBESITAS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Medika Udayana 11, no. 3 (April 5, 2022): 116. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2022.v11.i03.p18.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Overweight dan obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi sorotan dunia bahkan di Indonesia sekalipun. Prevalensi overweight dan obesitas dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya. Mahasiswa kedokteran termasuk ke dalam golongan dewasa muda. Mahasiswa kedokteran memiliki komitmen akademik dan non akademik yang dapat berpengaruh terhadap perubahan pola makan, khususnya melewatkan sarapan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan melewatkan sarapan terhadap kejadian overweight dan obesitas pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas udayana. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlas sampel pada penelitian ini berjumlah 42 mahasiswa/i dengan Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Melewatkan sarapan diukur menggunakan kuesioner sedangkan indeks massa tubuh diukur dengan menggunakan alat pengukur timbangan badan dan tinggi badan. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square didapatkan nilai signifikan 0,004 < 0,05. Ini berarti terdapat hubungan melewatkan sarapan terhadap kejadian overweight dan obesitas pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Hasil penelitian ini diharapkan mahasiswa lebih memperhatikan sarapan pagi dan penelitian selanjutnya diharakan dapat memasukkan kategori food recall 24 hours. Kata Kunci: Sarapan, Overweight, Obesitas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Bella Trisha Agung Saraswati, I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti, Luh Putu Ratna Sundari, and I Putu Adiartha Griadhi. "Prevalensi dan faktor risiko mask acne pada mahasiswa program studi sarjana kedokteran dan profesi dokter Universitas Udayana angkatan 2019-2021." Intisari Sains Medis 14, no. 1 (January 11, 2023): 70–76. http://dx.doi.org/10.15562/ism.v14i1.1588.

Full text
Abstract:
Introduction: One of the mandatory health protocols during the COVID-19 pandemic is wearing a mask. Masks that are used for a long time can increase the risk of developing acne vulgaris in the area around the mouth and nose (mask acne). The impact caused by acne masks is very detrimental both in terms of aesthetics, comfort, and psychology. This study aims to analyze the prevalence and risk factors for mask acne in undergraduate medical students and the medical profession at Udayana University class of 2019-2021. Methods: This study has a cross-sectional design with observational analytic methods. The sample of this research was 260 respondents who were taken by consecutive sampling. Data analysis was performed by chi-square test and logistic regression. Results: The prevalence of mask acne in students of the Faculty of Medicine, Udayana University class of 2019-2021 is 50.8%. Risk factors for mask acne in students of the Faculty of Medicine, Udayana University class of 2019-2021 include skin type (p = 0.025), oily skin condition after using a mask (p <0.001), and having a history of acne vulgaris due to sunlight (p = 0.002). Conclusion: About half of the 2019-2021 class of Udayana University Faculty of Medicine students experience mask acne with various risk factors. Pendahuluan: Salah satu protokol kesehatan saat pandemi COVID-19 yang wajib dilakukan adalah menggunakn masker. Masker yang digunakan dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko timbulnya acne vulgaris di area sekitar mulut dan hidung (mask acne). Dampak yang ditimbulkan mask acne sangat merugikan baik dari segi estetika, kenyamanan, dan psikologis. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis prevalensi dan faktor risiko mask acne pada mahasiswa program studi sarjana kedokteran dan profesi dokter Universitas Udayana angkatan 2019-2021. Metode: Penelitian ini memiliki desain cross-sectional dengan metode analitik observasional. Sampel dari penelitian ini sebanyak 260 responden yang diambil dengan cara consecutive sampling. Analissi data dilakukan dengan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil: Prevalensi mask acne pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2019-2021 adalah 50,8%. Faktor risiko mask acne pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2019-2021 antara lain jenis kulit (p = 0,025), kondisi kulit berminyak setelah menggunakan masker (p<0,001), dan memiliki riwayat acne vulgaris akibat sinar matahari (p = 0,002). Simpulan: Sekitar setengah dari jumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2019-2021 mengalami mask acne dengan berbagai faktor risiko.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Simanjuntak, Sarah Michelle, Ni Ketut Sri Diniari, I. Gusti Rai Putra Wiguna, and Luh Nyoman Alit Aryani. "Karakteristik dan Tingkat Kecemasan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam Mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh Selama Masa Pandemi COVID-19." E-Jurnal Medika Udayana 12, no. 3 (March 28, 2023): 46. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2023.v12.i03.p08.

Full text
Abstract:
Kecemasan merupakan sebuah respons adaptif yang mendorong seseorang untuk dapat mengambil langkah kedepannya. Mahasiswa rentan terhadap gangguan kecemasan, khususnya pada masa pandemi COVID-19. WHO menetapkan bahwa COVID-19 sebagai pandemi. Upaya untuk tetap melanjutkan pendidikan sambil mencegah penyebaran penyakit adalah penyelenggaraan program Pembelajaran Jarak Jauh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan tingkat kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam mengikuti sistem Pembelajaran Jarak Jauh. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan metode cross-sectional­ menggunakan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana semester 1 angkatan 2020, semester 3 angkatan 2019, dan semester 5 angkatan 2018. Sampel diambil menggunakan metode stratified random sampling dengan total 260 sampel. Data diolah menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic Version 22. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat sebesar 54.2% mahasiswa tidak memiliki kecemasan dan sebesar 45.8% mahasiswa memiliki kecemasan dengan tingkat kecemasan yang berbeda-beda. Karakteristik yang terbanyak pada responden adalah mahasiswa berjenis kelamin perempuan, mahasiswa semester 3 angkatan 2019, mahasiswa yang berusia 19 tahun, mahasiswa yang memiliki dukungan finansial yang cukup, mahasiswa dengan kapasitas gawai dan jaringan yang cukup memadai, mahasiswa dengan situasi dan kondisi ruang belajar yang cukup memadai, mahasiswa dengan cara belajar sesuai mood, dan mahasiswa yang tidak memiliki riwayat gangguan kecemasan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat sebesar 45.8% mahasiswa yang memiliki tingkat kecemasan dengan kecemasan yang berbeda-beda pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana selama mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Gorintha, Adrian Wiryanata, Muliani Muliani, Yuliana Yuliana, and I. Nyoman Mangku Karmaya. "HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA MAHASISWA SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER ANGKATAN 2018 UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Medika Udayana 11, no. 11 (November 23, 2022): 10. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2022.v11.i11.p03.

Full text
Abstract:
Tidur merupakan kebutuhan fisiologi tubuh untuk dapat berfungsi secara optimal. Apabila kualitas tidur mengalami penurunan maka salah satu risiko yang dapat muncul adalah depresi. Salah satu kelompok yang memiliki risiko mengalami penurunan kualitas tidur adalah mahasiswa kedokteran, dimana hal ini dapat memicu kenaikan tingkat depresi pada kelompok mahasiswa kedokteran. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas tidur dengan kenaikan tingkat depresi pada mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter angkatan 2018 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Setelah persetujuan komite etik institusional, mahasiswa kedokteran tahun terakhir yang bersedia menjadi subjek untuk studi dan telah diberikan persetujuan tertulis (n=80) diberikan kuesioner Indeks Kualitas Tidur (PSQI) untuk mengamati kualitas tidur dan Kuesioner Kesehatan Pasien-9 (PHQ-9) kuesioner untuk melihat tingkat depresi responden melalui google form. Skor PSQI dan PHQ-9 dihitung dan keterkaitannya diukur secara statistik. Analisis data dilakukan dengan uji chi square didapatkan nilai p=0,006 (p<0,05) yang berarti ada hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat depresi pada mahasiswa kedokteran tahun terakhir. Diperlukan penelitian lebih lanjut terkait dengan hubungan antar komponen komponen dari kuesioner PSQI dengan tingkat depresi serta penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar agar penelitian ini dapat digeneralisasi lebih luas. Ada hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat depresi pada mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2018 Kata kunci : Kualitas Tidur, Mahasiswa Kedokteran, Tingkat Depresi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Palaguna, I. Dewa Gde Bagus Panji, Ni Luh Putu Ariastuti, and Desak Nyoman Widyanthini. "Tingkat Pengetahuan Bantuan Hidup Dasar Mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana." E-Jurnal Medika Udayana 13, no. 4 (April 3, 2024): 30. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2024.v13.i04.p06.

Full text
Abstract:
The level of knowledge of basic life support affects the rate of CPR in out-of-hospital cardiac arrest. It plays a role in increasing the survival rate of out-of-hospital cardiac arrest patients. This cross-sectional descriptive study used an online survey with 20 questions related to basic life support. Respondents' answers were processed into good knowledge level (score 76-100%), sufficient (score 56-75%), and less (score <56%), then divided based on the characteristics of the sample and described in narrative form. From a total of 86 respondents, it was found that the characteristics of the study program were 52 (60.5%) medical students, 34 (39.5%) nursing students aged 21-24 years and had experience participating in BLS training, but only 9 (10, 5%) who have experience providing BLS actions. A total of 33 (38.4%) have good knowledge, 43 (50%) have sufficient knowledge, and 10 (11.6%) have poor knowledge. Twenty-nine out of 52 medical student respondents had good knowledge, and 21 out of 34 nursing student respondents had sufficient knowledge. Most respondents with experience doing BLS have good knowledge and sufficient knowledge of respondents who do not have experience of doing so.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Lienardy, Gabriela Queensanya, Susy Purnawati, I. Made Muliarta, and Ketut Tirtayasa. "HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DAN JENIS KELAMIN DENGAN MEMORI JANGKA PENDEK MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Medika Udayana 10, no. 12 (December 27, 2021): 33. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2021.v10.i12.p07.

Full text
Abstract:
Setiap individu memerlukan kualitas tidur yang baik, tetapi kenyataannya masih banyak dijumpai kualitas tidur buruk pada mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK). Kualitas tidur buruk dapat berdampak pada gangguan fungsi tubuh, termasuk memori jangka pendek yang diperlukan mahasiswa FK. Performa memori jangka pendek juga dikatakan berbeda antarjenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dan jenis kelamin dengan memori jangka pendek pada mahasiswa FK Universitas Udayana. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode potong lintang yang menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur dan Scenery Picture Memory Test (SPMT) untuk menilai memori jangka pendek terhadap 289 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Hubungan antarvariabel dievaluasi dengan menggunakan uji Chi-Square dan uji regresi logistik. Terdapat 180 (62,3%) sampel dengan kualitas tidur buruk dan 28 (9,7%) sampel dengan memori jangka pendek buruk. Hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara kualitas tidur (p=0,522; PR=1,278; 95%CI=0,600-2,724) maupun jenis kelamin (p=0,229; PR=1,542; 95%CI=0,757-3,143) dengan memori jangka pendek. Hasil uji regresi logistik juga menunjukkan bahwa hubungan antara kualitas tidur (p=0,550; AOR=0,775; 95%CI=0,337-1,785) dan jenis kelamin (p=0,241; AOR=0,624; 95%CI=0,284-1,372) dengan memori jangka pendek tidak bermakna. Hal ini dimungkinkan oleh faktor-faktor lain, seperti diet, aktivitas fisik, dan masalah koneksi terkait metode pengumpulan data secara daring. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kualitas tidur dan jenis kelamin dengan memori jangka pendek mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang melakukan kontrol terhadap keseluruhan faktor pengganggu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Putra, I. Putu Yudi Pramana, M. Widnyana, Ni Luh Gita Karunia Saraswati, and A. A. Gede Eka Septian Utama. "HUBUNGAN PELVIC CROSS SYNDROME DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." Sport and Fitness Journal 8, no. 1 (January 9, 2020): 53. http://dx.doi.org/10.24843/spj.2020.v08.i01.p07.

Full text
Abstract:
Pendahuluan: Pelvic cross syndrome merupakan suatu gangguan keterbatasan musculoskeletal kompleks di mana terjadi imbalance dengan pola yang spesifik antara muscles tightness (illiopsoas dan spinal ekstensor) serta muscles weakness (abdominal dan gluteus) dengan pola menyilang (Cross pattern) antara sisi pelvic bagian anterior dan posterior dari tubuh manusia. Adanya koreksi dan assessment dini dari malalignment yang terjadi merupakan upaya preventif perubahan postur pelvic akibat imbalance muscles di mana secara biomekanika akan memberikan kompensasi pembebanan pada otot- otot di sekitar. Tujuan Untuk mengetahui hubungan pelvic cross syndrome dengan pada mahasiswa program studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Metode: Jenis penelitian ini adalah studi prevalensi dengan menggunakan rancangan cross sectional survey. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa laki- laki dan perempuan Program Studi Fisioterapi dan Profesi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sebanyak 200 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara consecutive sampling. Adapun pengukuran dari postur pelvic diukur dengan mengukur kekuatan dari abdominal muscle dan gluteal muscle dengan Manual Muscle Technique dan pengukuran dari tightness dari hip flexor dengan Thomas Test dan pengukuran fungsional pinggang dengan kuesioner ODI (Oswestry Disability Index). Hasil: SPSS versi 23 telah digunakan untuk melakukan analisis data di mana didapatkan hasil 21% dari total populasi memiliki pelvic cross syndrome pernah memiliki keluhan Low Back Pain. Didapatkan juga hasil pengukuran pelvic cross syndrome dengan sample berjenis kelamin perempuan adalah 83 orang dari total 120 sample (69,16%) lebih banyak mengalami pelvic cross syndrome dibandingkan laki-laki yaitu 14 orang dari 80 sample (18,75%). Simpulan: Prevalensi kejadian pelvic cross syndrome pada subjek perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki pada kelompok usia yang sama (18- 22 tahun). Saran: Untuk peneliti selanjutnya dapat dilakukan follow up research untuk melihat hasil jangka panjang efek dari Pelvic Cross Syndrome pada mahasiswa laki- laki dan perempuan Program Studi Fisioterapi dan Profesi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Santoso, Ayu Meylianawati, I. Made Krisna Dinata, I. Putu Gede Adiatmika, and I. Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti. "GAMBARAN SEDENTARY LIFESTYLE PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA SELAMA MASA TRANSISI PANDEMI COVID-19." E-Jurnal Medika Udayana 13, no. 6 (June 12, 2024): 55. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2024.v13.i06.p09.

Full text
Abstract:
Sedentary lifestyle adalah perilaku yang terjadi pada saat kita duduk, berbaring, ataupun melakukan aktivitas yang membutuhkan energi sangat rendah. Sedentary lifestyle dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Aktivitas fisik yang rendah pada mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas Udayana menjadi salah satu faktor risiko dari Sedentary Lifestyle. Pembelajaran yang dilakukan dengan dua metode yaitu offline dan online menimbulkan perubahan pada aktivitas fisik mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sedentary lifestyle pada mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas Udayana selama masa transisi pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Universitas Udayana dengan sampel mahasiswa Pendidikan Dokter angkatan 2019-2021. Besaran sampel yang diambil setelah menggunakan rumus Slovin adalah 98 sampel menggunakan simple random sampling. Terdapat 10 aktivitas sedentari yang didata durasi waktunya selama satu minggu. Bermain musik merupakan aktivitas sedentari yang jarang dilakukan mahasiswa Pendidikan Dokter dengan rata-rata dalam seminggu sebanyak 15 menit. Menggunakan handphone/mengobrol merupakan aktivitas sedentari yang sering dilakukan mahasiswa Pendidikan Dokter dengan rata-rata dalam seminggu sebanyak 4 jam. Sebanyak 95% mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas Udayana dalam tingkat kegiatan sedentari yang tinggi. Sedentary Lifestyle pada mahasiswa Pendidikan Dokter beragam dengan kegiatan yang paling dominan adalah menggunakan handphone/mengobrol. Penelitian lebih lanjut perlu untuk menilai hubungan antar variabel dengan jumlah yang lebih besar dan desain kuisioner yang lebih menarik. Kata kunci : Gambaran, Kegiatan Sedentari, Sedentary Lifestyle
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Wispayani, Ni Nyoman, Gede Parta Kinandana, M. Widnyana, and Ni Luh Nopi Andayani. "Indeks Massa Tubuh Tidak Mempengaruhi Fleksibilitas Otot Hamstring pada Mahasiswa." Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia 12, no. 2 (May 25, 2024): 211. http://dx.doi.org/10.24843/mifi.2024.v12.i02.p16.

Full text
Abstract:
Pendahuluan: Mahasiswa mengalami masa transisi yang ditandai dengan adanya perubahan lingkungan seperti pola makan dan aktivitas fisik, dimana pada masa ini terjadi penurunan kualitas diet. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan akan menimbulkan masalah gizi baik itu kelebihan atau kekurangan gizi. Penumpukan massa lemak pada daerah sendi dan otot akan membuat penurunan kekuatan otot dan menyembabkan fleksibilitas tubuh menurun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas hamstring pada mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Metode: Penelitian ini mengunakan rancangan penelitian observational analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling, dengan jumlah subjek yang digunakan sebanyak 69 orang mahasiswa. Variabel independen adalah indeks massa tubuh yang diproleh dengan mengukur berat badan dan tinggi badan serta variabel dependen adalah fleksibilitas hamstring yang diukur menggunakan sit and reach test. Hasil: Hasil uji korelasi spearman rho diproleh nilai signifikansi sebesar p=0,345 (p>0,05). Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas hamstring pada mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kata Kunci: indeks massa tubuh, fleksibilitas hamstring, mahasiswa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Widiastuti, Ni Sayu Putu Ayu, I. Wayan Eka Sutyawan, Ary Andayani, and AAA Sukartini Djelantik. "HUBUNGAN SINDROMA MATA KERING / DRY EYE SYNDROME (DES) DENGAN GEJALA DEPRESI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Medika Udayana 12, no. 9 (September 20, 2023): 11. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2023.v12.i09.p03.

Full text
Abstract:
Sindroma mata kering merupakan kumpulan gejala pada lapisan air mata yang mengakibatkan penurunan produksi air mata ataupun penguapan air mata secara berlebihan. Kondisi ini belum mempunyai data pasti mengenai berapa jumlah penderitanya di masyarakat, akibat sulitnya menegakkan diagnosis sehingga pengobatannya menjadi terhambat. Gejala depresi merupakan gangguan yang menunjukan perasaan cemas, bingung serta panik secara simultan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sindroma mata kering dengan gejala depresi pada Mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (PSSKPD FK UNUD). Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam rentang waktu Januari – November 2020. Penelitian merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan metode cross-sectional serta menggunakan 217 responden yang dipilih dengan metode konsekutif sampling yang mengisi kuesioner OSDI (Ocular Surface Diseases Index) serta kuesioner BDI-II (Beck’s Depression Inventory II). Hasil penelitian ditemukan adanya hubungan bermakna antara sindroma mata kering terhadap gejala depresi (p = 0.001) dengan hubungan lemah (r = 0.251). Hal ini disebabkan karena sindroma mata kering bersifat kronis sehingga dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Sehingga menyebabkan adanya suatu korelasi negatif antara sindroma mata kering dengan gejala depresi yang muncul. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait faktor lainnya yang dapat mempengaruhi gejlaa depresi yang muncul pada penderita mata kering. Kata Kunci: sindroma mata kering, OSDI, BDI-II, gejala depresi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Trisina, Cindy Gracia, ,. I. Made Krisna Dinata, and Susy Purnawati. "Hubungan Persentase Lemak Tubuh dan Indeks Massa Tubuh terhadap Siklus Menstruasi Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana." E-Jurnal Medika Udayana 12, no. 3 (March 17, 2023): 12. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2023.v12.i03.p03.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Mahasiswa kedokteran secara umum memiliki jadwal kegiatan yang padat sehingga cenderung kurang memperhatikan pola makan serta makanan yang dikonsumsinya, sedangkan nutrisi yang cukup sangat penting untuk inisiasi dan pemeliharaan kapasitas reproduksi. Ketidakseimbangan energi akibat asupan lemak berlebih maupun kurang juga dapat menimbulkan gangguan pada siklus menstruasi. Penelitian ini dilakukan untuk asosiasi antara persentase lemak tubuh dan indeks massa tubuh (IMT) terhadap siklus menstruasi mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK Unud). Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2020 terhadap 44 mahasiswi Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana secara potong lintang. Data yang diambil merupakan data primer. Riwayat gangguan siklus menstruasi diambil menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri menggunakan alat ukur yang sudah disesuaikan ketelitiannya. Status gizi diukur menggunakan IMT, sedangkan persentase lemak tubuh menggunakan relative fat mass (RFM). Analisis data menggunakan uji Fisher’s Exact Test dan uji korelasi ?. Sebagian besar responden memiliki siklus menstruasi normal (93,2%), IMT normal (77,3%), dan persentase lemak tubuh normal (54,5%). Dari uji statistik Fisher’s Exact Test, ditemukan bahwa IMT memiliki hubungan yang signifikan terhadap siklus menstruasi (p=0,009) dengan kekuatan hubungan yang cukup antara IMT terhadap siklus menstruasi (?=0,499) serta persentase lemak tubuh tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap siklus menstruasi (p= 0,086). Dapat disimpulkan bahwa IMT memiliki hubungan yang bermakna terhadap siklus menstruasi dan persentase lemak tubuh tidak memiliki hubungan terhadap siklus menstruasi mahasiswi FK Unud. Kata Kunci : Siklus Menstruasi, Indeks Massa Tubuh, Persentase Lemak Tubuh
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Dewi, Ni Kadek Putri Silvia Maha, and Made Pasek Kardiwinata. "PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TERHADAP ORANG DENGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS / ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME." ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH 8, no. 1 (April 1, 2021): 139. http://dx.doi.org/10.24843/ach.2021.v08.i01.p10.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Persepsi adalah proses individu melakukan pengamatan melalui penginderaan terhadap objek tertentu yang kemudian diseleksi, diatur, serta diinterpretasikan untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti. Persepsi yang negatif dapat berpengaruh terhadap sikap dan penerimaan seseorang yang dapat memunculkan stigma dan diskriminasi. Tujuan penelitian ini mengetahui persepsi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan design penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional pada 102 responden yang dipilih secara non-probability sampling yaitu accidental sampling. Hasil univariat penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa FK Unud berada pada tingkat persepsi negatif yaitu sebesar 52,94%. Kemudian, variabel yang lebih besar proporsinya memiliki persepsi baik yaitu variabel jenis kelamin laki-laki, program studi kesehatan masyarakat, semester delapan, mahasiswa yang pernah berinteraksi dengan ODHA, mahasiswa yang pernah mengikuti organisasi terkait ODHA, dan mahasiswa yang memiliki status interaksi baik. Didapatkan juga bahwa tingkatan semester dan intensitas interaksi memiliki hubungan yang signifikat dengan persepsi mahasiswa terhadap ODHA. Oleh karena itu, disarankan bahwa pihak Fakultas Kedokteran maupun Program Studi menyediakan program peningkatan pengetahuan mahasiswa FK tentang HIV/AIDS dengan cara mengintegrasikan ke acara-acara mahasiswa untuk dapat meningkatkan persepsi mahasiswa terhadap pasien khususnya ODHA. Kata Kunci: Persepsi, ODHA, Mahasiswa Fakultas Kedokteran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Pradnyandari, Ni Wayan Jayanti, I. Gusti Ayu Made Juliari, Made Agus Kusumadjaja, and S. Siska. "HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN ANGKA KEJADIAN KELAINAN REFRAKSI MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Medika Udayana 10, no. 5 (May 19, 2021): 14. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2021.v10.i5.p03.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Kelainan refraksi merupakan gangguan penglihatan yang dapat menyebabkan gangguan pada kehidupan sehari-hari hingga kebutaan. Prevalensi kebutaan dan gangguan penglihatan di Indonesia yang disebabkan oleh kelainan refraksi sebesar 22,1% dan 15% diantaranya merupakan anak usia sekolah. Kejadian kelainan refraksi dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan aktivitas melihat dekat seperti menggunakan laptop dan gadget. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan faktor risiko dengan angka kejadian kelainan refraksi pada mahasiswa tahun pertama Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional dengan menggunakan 218 responden sebagai sampel penelitian. Proporsi kejadian kelainan refraksi pada mahasiswa tahun pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana adalah sebanyak 139 dari 218 responden (63.8%). Kelainan refraksi yang paling banyak terjadi adalah miopia yaitu sebanyak 125 responden (57.3%). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara riwayat keluarga responden dengan angka kejadian kelainan refraksi (p=0,000;95% CI 1.683(1.270–2.230)), dan terdapat hubungan yang signifikan antara jarak membaca buku dengan angka kejadian kelainan refraksi (p=0.001;95% CI 1.411(1.127–1.765)). Sehingga dapat disimpulkan bahwa riwayat keluarga dan jarak membaca buku merupakan faktor risiko yang secara signifikan berpengaruh terhadap angka kejadian kelainan refraksi. Kata kunci: kelainan refraksi, faktor risiko, mahasiswa tahun pertama
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Rehulina, Esra Nanda, Putu Ayu Sita Saraswati, Nila Wahyuni, and Gede Parta Kinandana. "DURASI PENGGUNAAN SMARTPHONE BERPERAN TERHADAP KEJADIAN DE QUERVAIN SYNDROME PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia 10, no. 3 (September 15, 2022): 181. http://dx.doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i03.p10.

Full text
Abstract:
Pendahuluan: Smartphone telah digunakan sebagai alat terpenting dalam masa sekarang ini dan terlebih lagi pada masa COVID-19 mahasiswa akan semakin sering menggunakan smartphone karena sistem perkuliahan online yang sedang diterapkan. Apabila smartphone digunakan secara berlebihan maka dapat menyebabkan De Quervain Syndrome. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan terkait durasi penggunaan smartphone terhadap kejadian De Quervain Syndrome pada mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan memakai desain cross sectional yang menggunakan teknik non probability sampling yaitu consecutive sampling dimana responden memiliki jumlah sebanyak 92 mahasiswa berdasarkan kriteria inklusi, eksklusi, dan drop out. Cara mengumpulkan data yaitu dengan mengukur durasi penggunaan smartphone dengan menggunakan lembar kuesioner dan aplikasi actiondash. De Quervain Syndrome diukur dengan menggunakan tes Finkelstein yang dilakukan oleh fisioterapis. Hasil: Berdasarkan analisis uji chi square yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka hasil yang diperoleh adalah p value=0,000 (p<0,05). Simpulan: Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini yaitu ada hubungan signifikann antara durasi penggunaan smartphone terhadap kejadian De Quervain Syndrome pada mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kata Kunci: durasi penggunaan smartphone, de quervain syndrome, tes finkelstein
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Suhadi, Trisa Permata, Dewa Putu Gede Purwa Samatra, and Anak Agung Bagus Ngurah Nuartha. "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA PSSKPD ANGKATAN 2016 DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Medika Udayana 10, no. 7 (July 30, 2021): 80. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2021.v10.i7.p15.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Insomnia merupakan sebuah gangguan tidur dimana pasien mengalami keluhan tidur yang tidak memadai. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian insomnia antara lain adalah jenis kelamin, tingkat stres, tingkat kecemasan, tingkat depresi, konsumsi alkohol dan konsumsi kopi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan kejadian insomnia pada mahasiswa PSSKPD Angkatan 2016 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini dilakukan secara potong lintang analitik. Bahan penelitian yang digunakan berupa hasil kuesioner gabungan: KSPBJ Insomnia Rating Scale, Depression Anxiety Stress Scale (DASS 21), dan kuesioner yang menanyakan konsumsi alkohol dan kopi. Data penelitian diolah menggunakan software IBM SPSS dan dianalisa dengan uji chi-kuadrat. Jumlah sampel penelitian yang didapatkan adalah 154 orang. Hasil penelitian didapatkan 44,15% mahasiswa mengalami insomnia. Kejadian insomnia berhubungan dengan tingkat stres (p=0,003), tingkat kecemasan (p=0,000), tingkat depresi (p=0,000), dan konsumsi kopi (p=0,029). Tidak berhubungan dengan jenis kelamin (p=0,121) dan konsumsi alkohol (p=0,409). Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor resiko terjadinya stres, kecemasan dan depresi pada mahasiswa PSSKPD Angkatan 2016 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kata kunci : insomnia, mahasiswa, DASS 21
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Verdian, Muhammad Rival, Putu Ayu Sita Saraswati, Gede Parta Kinandana, and I. Made Niko Winaya. "SEDENTARY LIFESTYLE TERHADAP KEMAMPUAN MEMORI JANGKA PENDEK PADA MAHASISWA." Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia 11, no. 2 (May 15, 2023): 109. http://dx.doi.org/10.24843/mifi.2023.v11.i02.p08.

Full text
Abstract:
Pendahuluan: Sedentary lifestyle adalah setiap kegiatan yang dilakukan dalam posisi duduk, bersandar, ataupun berbaring. Perilaku tersebut dapat berupa membaca, menonton TV, menggunakan komputer, dan lain lain. Sedentary lifestyle dapat menghambat produksi pada neuroptopin yang membuat transmisi sinaps otak terganggu sehingga mempengaruhi kemampuan memori jangka pendek. Penelitian memiliki tujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara sedentary lifestyle terhadap kemampuan memori jangka pendek pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Februari 2022. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dan didapatkan jumlah sebanyak 51 subjek yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Peneliti mengukur sedentary lifestyle menggunakan Adult Sedentary Behaviour Questionnaire (ASBQ). Kemudian peneliti mengukur kemampuan memori jangka pendek subjek dengan alat ukur Scenery Picture Memory Test (SPMT). Hasil: Analisis Uji Korelasi Spearman’s Rho menghasilkan nilai p 0,034 (<0,05) serta koefisien korelasi sebesar -0,298. Simpulan: Terdapat hubungan yang tidak searah, cukup kuat, dan signifikan antara sedentary lifestyle dan memori jangka pendek pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Semakin tinggi tingkat sedentary lifestyle maka memori jangka pendek akan semakin rendah Kata Kunci: sedentary lifestyle, memori jangka pendek, mahasiswa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Lestari, Indah Puji, Gede Parta Kinandana, Anak Agung Gede Eka Septian Utama, and Ida Ayu Dewi Wiryanthini. "Adiksi Smartphone dan Risiko Kejadian De Quervain Syndrome pada Mahasiswa." Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia 12, no. 2 (May 25, 2024): 147. http://dx.doi.org/10.24843/mifi.2024.v12.i02.p04.

Full text
Abstract:
Pendahuluan: Adiksi smartphone adalah sebuah perilaku ketergantungan terhadap penggunaan smartphone. Penggunaan smartphone yang berlebihan yang melibatkan gerakan ibu jari akan menimbulkan gesekan berulang dan penebalan selaput tendon extensor pollicis brevis dan abductor pollicis longus, yang menjadi manifestasi sebagai de quervain syndrome yaitu suatu bentuk nyeri pada pergelangan tangan dan tenderness pada styloid radial. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan adiksi smartphone dengan kejadian de quervain syndrome pada mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Metode: Penelitian observasional analitik melalui pendekatan cross-sectional dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian berjumlah 67 orang. Variabel independen yaitu adiksi smartphone dan variabel dependen yaitu de quervain syndrome. Hasil: Data dikumpulkan dengan mengisi kuesioner smartphone addiction scale short version untuk menilai adiksi smartphone dan pemeriksaan tes Finklestein untuk menilai de quervain syndrome. Hasil uji analisis spearman rho, menunjukkan nilai p<0,01 (p=0,000) dan nilai koefisien korelasi 0,419. Simpulan: Terdapat hubungan signifikan searah dengan kekuatan korelasi sedang antara adiksi smartphone dan kejadian de quervain syndrome pada mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yaitu semakin tinggi adiksi smartphone seseorang maka semakin tinggi pula kejadian de quervain syndrome. Kata Kunci: adiksi smartphone, de quervain syndrome, mahasiswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Wijaya, Ketut Gde Rai, Putu Lestari Sudirman, and Luh Seri Ani. "Perbedaan tingkat kebersihan rongga mulut pada mahasiswa kedokteran gigi dengan mahasiswa kedokteran umum di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana." Bali Dental Journal 2, no. 1 (April 12, 2018): 24–30. http://dx.doi.org/10.51559/bdj.v2i1.20.

Full text
Abstract:
Background: Oral cavity consists of teeth, gingiva, palate, tongue and other mucosal tissues. Maintaining oral health is important, and influenced by several factors, including body image, social practices, social and economic status, knowledge, cultural variables, as well as a personal choice. Objective: This study aims to investigate the differences of oral hygiene index level between dental and medical students. Methods: this was an analytic observational study with cross-sectional design. Subjects were 170 of dental and general medical students at Medical Faculty of Udayana University selected as the sample. The sampling technique used is the stratified random sampling. The level of oral hygiene is measured using a score OHI-S. Data obtained by clinical examination and questionnaires and then processed by computer software. Results: Based on the characteristics of age, gender, diet, and knowledge between dental dan general medical student get p-value > 0,05 and based on behavioral characteristic, general medical student with p-value < 0,05 whereas dental student with p-value > 0,05. Based on the characteristics of the majors, OHI-S of dental students were 90.6% and general medical students with OHI-S were 75.3% with p <0.05. Conclusions: There is a statistically significant difference in the level of oral hygiene between dental students and general medical students.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Sidharta, I. wayan Ryan, I. Gusti Ayu Sri Darmayani, I. Gede Haryo Ganesha, and I. Putu Bayu Mayura. "Tingkat Kepuasan Dan Kepercayaan Diri Metode Probelm Based Learning (PBL) Pada Interprofessional Education (IPE)." E-Jurnal Medika Udayana 12, no. 4 (April 26, 2023): 13. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2023.v12.i04.p03.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Interprofessional Education (IPE) adalah suatu metode pendekatan pembelajaran kelompok interaktif yang bertujuan untuk memberikan suasana belajar bersifat kolaborasi untuk mewujudkan praktik kolaborasi, dan penyampaian pandangan mengenai interpersonal, kelompok, organisasi dan hubungan antar organisasi sebagai proses profesionalisasi. IPE yang dikembangkan untuk pembelajaran kelompok interaktif, berkorelasi tepat dengan metode Problem Based Leaning yang berpusat pada kelompok. Pengaruh pandemi COVID-19 mengakibatkan proses pembelajaran semula luar jaringan (luring) berubah menjadi dalam jaringan (daring), yang menyebabkan banyak komunitas, termasuk mahasiswa kedokteran, beradaptasi terhadap metode pembelajaran yang diterapkan pada suasana baru. Tingkat kepuasaan suatu metode pembelajaran penting dalam membentuk dan menentukan pola pikir mahasiswa kedepannya, terkhusus mahasiswa kedokteran. Pembelajaran IPE yang mengharuskan mahasiswa bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya akan relevan dengan metode PBL yang telah digunakan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode total sampling kepada seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2020 sebagai sampel penelitian. Hasil: Penelitian yang berfokus pada tingkat kepuasan dan kepercayaan diri terhadap metode problem based learning dalam mata kuliah IPE menemukan bahwa rerata tingkat kepuasaan sebesar 4,16 dan tingkat kepercayaan diri sebesar 4,23. Persentase kedua indikator ini menunjukkan hasil yang baik, secara berurutan 83,168% dan 84,58% yang keduanya menggambarkan hasil sangat setuju terhadap pernyataan yang diberikan pada kuesioner Student Satisfaction and Self-Confidence in Learning. Kata kunci: tingkat kepuasan, interprofessional education, problem based learning
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Yolanda, Aurelia Putri. "Hubungan Penggunaan Smartphone Sebelum Tidur dengan Kualias Tidur Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana." E-Jurnal Medika Udayana 12, no. 2 (March 16, 2023): 94. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2023.v12.i02.p17.

Full text
Abstract:
Mahasiswa terutama mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) memiliki berbagai kegiatan yang perlu ditunjang dengan pemenuhan kualitas tidur yang baik. Kualitas tidur yang baik dapat membantu menjaga kesehatan fisik, psikis, membantu penyembuhan, restorasi, meningkatkan kemampuan berpikir jernih, bereaksi cepat dan membentuk ingatan. Kualitas tidur dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah penggunaan smartphone, terutama sebelum tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan smartphone sebelum tidur dengan kualitas tidur pada mahasiswa FK Udayana. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan desain penelitian analitik observasional dengan kuesioner penggunaan smartphone di malam hari untuk mengukur penggunaan smartphone sebelum tidur dan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Hubungan antarvariabel dievaluasi dengan uji Mann-Whitney. Penelitian ini mengikutsertakan 284 sampel (61,3% perempuan) berasal dari angkatan 2018, 2019, dan 2020. Nilai p yang didapatkan dari uji hipotesis adalah 0,004 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara kedua variabel yang dapat disebabkan karena peningkatan latensi tidur, peningkatan gairah sebelum tidur, penekanan sekresi hormon melatonin, dan radiasi. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan smartphone sebelum tidur dengan kualitas tidur mahasiswa FK Udayana. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut dengan kontrol variabel pengganggu pada jumlah sampel yang lebih besar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Bagus Indra Nagastya, I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti, Luh Putu Ratna Sundari, and I Putu Adiartha Griadhi. "Hubungan antara konsumsi kopi dan dismenore primer pada mahasiswi Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2022." Intisari Sains Medis 14, no. 1 (January 31, 2023): 114–17. http://dx.doi.org/10.15562/ism.v14i1.1601.

Full text
Abstract:
Introduction: Dysmenorrhea is pain that is quite severe during menstruation which interferes with daily activities and habits. Women who suffer from dysmenorrhea are about 50% of the world's population. Prostaglandin levels that are out of balance in primary dysmenorrhea lead to pain through increased uterine contractility, decreased uterine blood flow, and increased sensitivity of peripheral nerves. Coffee drinking is one of the risk factors for primary dysmenorrhea. This study aims to determine the association between coffee consumption and primary dysmenorrhea of female students of bachelor of medicine programs batch 2021, Faculty Of Medicine, Universitas Udayana. Methods: This is an analytic study with a cross-sectional approach. The research sample was selected randomly by purposive random sampling technique. The data obtained were then processed and analyzed using Microsoft Excel and SPSS. Results: The study was conducted on 95 female students of bachelor of medicine programs batch 2021, Faculty Of Medicine, Universitas Udayana. Based on analysis tests, it was found that there was a significant association between coffee consumption and the incidence of primary dysmenorrhea (p = 0,003). The results of the odds ratio (OR) test were 4.03, thus female students who consumed coffee may have a risk of primary dysmenorrhea of 4.03 times. Conclusion: There is a significant association between coffee consumption and the incidence of primary dysmenorrhea in female students bachelor of medicine programs batch 2021, Faculty Of Medicine, Udayana University. Pendahuluan: Dismenore adalah rasa nyeri cukup parah pada masa menstruasi yang mengganggu aktivitas dan kebiasaan sehari-hari. Wanita yang menderita dismenore yaitu sekitar 50% dari populasi dunia. Dismenore primer disebabkan oleh ketidakseimbangan level prostaglandin yang menciptakan rasa sakit karena meningkatnya kontraktilitas uterus, penurunan aliran darah uterus, dan peningkatan sensitivitas saraf perifer. Konsumsi kopi merupakan salah satu faktor risiko dari dismenore primer. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi hubungan antara konsumsi kopi dan dismenore primer pada mahasiswi Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (PSSK FK UNUD) angkatan 2021. Metode: Penelitian menggunakan studi analitik dengan desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel adalah purposive random sampling. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel dan SPSS. Hasil: Penelitian dilakukan pada 95 mahasiswi PSSK FK UNUD angkatan 2021. Berdasarkan uji analisis, didapatkan hubungan signifikan antara konsumsi kopi (p = 0,003). Hasil dari pengujian odds ratio (OR) didapat sebesar 4,03 sehingga mahasiswi yang mengonsumsi kopi memiliki risiko terjadinya dismenore primer sebesar 4,03 kali. Simpulan: Terdapat terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi kopi dengan kejadian dismenore primer pada mahasiswi PSSK FK UNUD angkatan 2021.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Noviantika, Bella, I. Made Muliarta, and Putu Gede Adiatmika. "PERBEDAAN WAKTU REAKSI PADA MAHASISWA PSSKPD YANG SARAPAN PAGI DAN TIDAK SARAPAN PAGI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." E-Jurnal Medika Udayana 10, no. 10 (October 13, 2021): 64. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2021.v10.i10.p11.

Full text
Abstract:
Kesibukan mahasiswa dalam dunia perkuliahan menyebabkan banyak mahasiswa kurang memperhatikan kesehatan diri, salah satunya yaitu mahasiswa kedokteran. Mahasiswa kedokteran disibukkan dengan berbagai macam tugas dan tanggung jawab sehingga mereka tidak memiliki banyak waktu untuk sarapan di pagi hari. Padahal untuk memulai kegiatan sehari-hari sangat penting diawali dengan sarapan. Waktu reaksi yang dimiliki mahasiswa dipengaruhi oleh sarapan. Penelitian yang dilakukan di FK Universitas Udayana bertujuan mengetahui perbedaan waktu reaksi pada mahasiswa program studi sarjana kedokteran dan pendidikan dokter (PSSKPD) yang sarapan pagi dan tidak sarapan pagi. Analitik cross-sectional sebagai desain studi yang digunakan pada penelitian. Keseluruhan subjek berjumlah enam puluh responden dari mahasiswa FK Universitas Udayana. Terdiri atas responden laki-laki dan perempuan. Responden penelitian ini merupakan mahasiswa PSSKPD angkatan 2016 yang sarapan pagi serta yang tidak sarapan pagi. Diperoleh data serta hasil menggunakan pengukuran waktu reaksi dengan alat reaction timer. Hasil penelitian dianalisis dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Pengukuran waktu reaksi pada responden mahasiswa yang sarapan pagi memiliki rerata waktu reaksi 0,484 ± 0,12 detik sedangkan pada responden mahasiswa yang tidak sarapan pagi memiliki rerata waktu reaksi 1,131 ± 0,33 detik (p = 0,000). Perbedaan waktu reaksi signifikan ditunjukan sebagai hasil pada mahasiswa PSSKPD sarapan pagi serta tidak sarapan pagi. Kata Kunci: Sarapan, Waktu Reaksi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Nugraha, Daffa Satria, Ketut Tirtayasa, Indira Vidiari Juhanna, and Nila Wahyuni. "Hubungan kebugaran jasmani terhadap kemampuan memori jangka pendek pada mahasiswa program studi sarjana kedokteran fakultas kedokteran Universitas Udayana." Intisari Sains Medis 14, no. 1 (April 17, 2023): 371–76. http://dx.doi.org/10.15562/ism.v14i1.1687.

Full text
Abstract:
Background: Physical fitness is one aspect that needs to be fulfilled by humans in order to be able to carry out activities without feeling significant fatigue. Short-term memory is a memory storage system with limited capabilities. The educational process requires good memory skills so that a person can receive information that can then be processed according to the individual's needs. Increased physical fitness caused by aerobic exercise has been reported to be able to increase brain perfusion and plasticity in the hippocampal area which then improves memory abilities. This study aims to determine the relationship between physical fitness and short-term memory abilities. Method: This analytic observational study used a cross-sectional design to evaluate the relationship between the test variables. The research sample was students of the Bachelor of Medicine Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University for the academic year 2022/2023 who met the research criteria, and the method of taking was using simple random sampling. Physical fitness is measured by the physical fitness index. Short-term memory ability was assessed by the Modified Harvard Step Test and Digit span test. Data analysis was performed with SPSS v. 20. Results: A total of 100 students were obtained as research subjects. Most of the subjects had a very good physical fitness index, 33 students (33%) and good short-term memory skills, 37 students (37%). The results of the bivariate analysis showed a significant relationship between the two variables in students of the Medical Faculty Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University with a chi-square value (p = 0.02) and a Spearman rank value (p = 0.018). Conclusion: There was a significant relationship between physical fitness and the short-term memory of the student. Latar Belakang: Kebugaran jasmani merupakan aspek yang berkaitan dengan kesehatan fisik manusia. Memori jangka pendek merupakan sistem penyimpanan memori dengan kapasitas yang terbatas. Adapun proses pendidikan membutuhkan kemampuan memori yang baik. Meningkatnya kebugaran jasmani yang disebabkan oleh olahraga aerob telah dilaporkan mampu meningkatkan perfusi dan plastisitas otak pada daerah hipokampus yang dapat meningkatkan kemampuan memori. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kebugaran jasmani terhadap kemampuan memori jangka pendek pada mahasiswa. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain cross sectional untuk melihat hubungan antara variabel uji. Sampel penelitian adalah mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun ajaran 2022/2023 yang memenuhi kriteria penelitian, dengan cara pengambilan menggunakan simple random sampling. Kebugaran jasmani diukur dengan indeks kebugaran jasmani berdasarkan Modified Harvard Step Test. Kemampuan memori jangka pendek dinilai dengan dan Digit span test. Analisis data dilakukan dengan SPSS v.20. Hasil: Sebanyak 100 mahasiswa diperoleh sebagai subjek penelitian. Sebagian besar subjek memiliki indeks kebugaran jasmani yang sangat baik, yakni sebanyak 33 orang (33%) dan kemampuan memori jangka pendek yang baik, sebanyak 37 orang (37%). Analisis bivariat menunjukkan hubungan yang signifikan antara kedua variabel pada mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana berdasarkan uji chi-square (p = 0,02) dan rank spearman (p=0,018). Simpulan: Terdapat hubungan signifikan antara kebugaran jasmani dengan kemampuan memori jangka pendek pada mahasiswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Putri, Ni Kadek Windy Utami, Nila Wahyuni, Made Hendra Satria Nugraha, and Gede Parta Kinandana. "Tingkat Aktivitas Fisik Berhubungan Terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana." Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia 12, no. 2 (May 25, 2024): 216. http://dx.doi.org/10.24843/mifi.2024.v12.i02.p17.

Full text
Abstract:
Pendahuluan: Mahasiswa masuk ke dalam kategori usia yang rentan mengalami kualitas tidur buruk. Penting bagi seorang mahasiswa untuk menjaga kualitas tidurnya. Kualitas tidur yang buruk akan memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan tubuh. Diperlukan aktivitas fisik yang teratur yang akan mendorong mahasiswa mendapatkan kualitas tidur yang baik. Selain aktivitas fisik dan kualitas tidur yang baik memberikan efek yang baik bagi tubuh, salah satunya dalam kegiatan pendidikan sebagai mahasiswa. Mahasiswa yang memikili aktivitas fisik sedang hingga tinggi dapat menyebabkan terciptanya kualitas tidur yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat aktivitas fisik terhadap kualitas tidur mahasiswa fisioterapi fakultas kedokteran Universitas Udayana. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yang menggunakan desain cross-sectional dengan teknik probability sampling dengan metode simple random sampling. Total subjek yang diperoleh yaitu 48 orang dan sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Data dikumpulkan dengan melakukan pengukuran tingkat aktivitas fisik dengan kuesioner IPAQ, dan pengukuran kualitas tidur dengan kuesioner PSQI. Hasil: Hasil analisis uji spearman rho didapatkan nilai p=0,028 (p<0,05) dan nilai korelasi sebesar -0,317 yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan, cukup dan tidak searah antara tingkat aktivitas fisik dan kualitas tidur yaitu semakin tinggi tingkat aktivitas fisik mahasiswa maka kualitas tidurnya semakin baik. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hubungan tingkat aktivitas fisik terhadap kualitas tidur mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kata Kunci: aktivitas fisik, kualitas tidur, mahasiswa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Pratiwi, Dyan Amalina, Anak Agung Gede Eka Septian Utama, Ni Luh Nopi Andayani, and Agung Wiwiek Indrayani. "INTENSITAS PENGGUNAAN GAWAI DENGAN TINGKAT DISABILITAS LEHER PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia 11, no. 1 (January 15, 2023): 25. http://dx.doi.org/10.24843/mifi.2023.v11.i01.p05.

Full text
Abstract:
Pendahuluan: Pada masa pandemi Covid-19, penggunaan berbagai alat digital semakin meningkat. Hal itu berdampak pada peningkatan intensitas penggunaan gawai, contohnya pada mahasiswa yang melakukan perkuliahan daring. Intensitas yang tinggi dalam menggunakan gawai berisiko menyebabkan masalah kesehatan, salah satunya disabilitas leher. Disabilitas leher dapat disebabkan oleh posisi buruk yang monoton saat menggunakan gawai dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan intensitas penggunaan gawai dengan tingkat disabilitas leher pada mahasiswa Program Studi Sarjana Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Jumlah subjek penelitian ini adalah 75 mahasiswa berusia 18 sampai 22 tahun yang dipilih melalui proses simple random sampling. Data diperoleh dari interpretasi intensitas penggunaan gawai menggunakan kuesioner skala intensitas penggunaan gawai dan tingkat disabilitas leher menggunakan kuesioner neck disability index (NDI). Kedua variabel tersebut dianalisis menggunakan chi-square test. Hasil: Mahasiswa yang menjadi subjek mayoritas menggunakan gawai dalam intensitas tinggi dan sangat tinggi yaitu sebanyak 73 orang dengan 41 orang diantaranya mengeluhkan disabilitas ringan dan 5 orang disabilitas sedang, sedangkan sisanya tidak mengalami disabilitas leher. Hasil chi-square test yang diperoleh yaitu nilai p=0,002 sehingga p<0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas penggunaan gawai dengan tingkat disabilitas leher pada mahasiswa Program Studi Sarjana Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan preventif megenai intensitas penggunaan gawai agar dapat meminimalisir risiko terjadinya disabilitas leher. Kata Kunci: mahasiswa, intensitas penggunaan gawai, tingkat disabilitas leher
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Wati, Ida Ayu Sri Puspita, Ayu Kartika Sari, and Dinar Lubis. "PERILAKU DETEKSI DINI PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA DOSEN DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH 4, no. 1 (August 29, 2019): 86. http://dx.doi.org/10.24843/ach.2017.v04.i01.p11.

Full text
Abstract:
ABSTRACTOne of the models applied by Denpasar City in waste management is the 3R Integrated Waste Management Site (TPST-3R) in Kesiman Kertalangu Village, Denpasar City. Some obstacles to the implementation of waste management at TPST-3R such as the lack of community participation in waste management. The purpose of this study was to determine the factors that influence the level of community participation in waste management in TPST-3R in Kesiman Kertalangu Village, Denpasar. The design of this study used analytic observational research, using a quantitative approach with a cross sectional design. The place of this study was in TPST-3R in Kesiman Kertalangu Village, Denpasar City, the sample size in this study was 84 heads of households. The results showed that the proportion of community participation in waste management was 38.10%. Factors that significantly influence community participation on waste bank are community knowledge and support from the community leaders (OR = 7.76; 95% CI = 2.19-27.58; p = 0.002) and (OR = 20.26; 95% CI = 5.10-, respectively.Keywords: Waste management, waste bank, level of participation.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Ahmad, Zakwan. "HUBUNGAN HEAT STRESS DENGAN KELELAHAN PADA MAHASISWA SEMESTER I FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." Intisari Sains Medis 2, no. 1 (April 15, 2015): 22. http://dx.doi.org/10.15562/ism.v2i1.79.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Putra Rachman, Muhammad Adrian, Ari Wibawa, I. Made Muliarta, and Anak Agung Gede Eka Septian Utama. "RISIKO FORWARD HEAD POSTURE PADA PEGAWAI BERBASIS KOMPUTER DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA." Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia 11, no. 3 (September 17, 2023): 242. http://dx.doi.org/10.24843/mifi.2023.v11.i03.p12.

Full text
Abstract:
Pendahuluan Forward head posture merupakan salah satu gangguan postur leher yang populasinnya terus meningkat bersamaan dengan perkembangan teknologi. Perubahan postur ini dapat terjadi pada kalangan yang memiliki rutinitas yang menggunakan kontak visualnya dengan posisi tubuh statis dan dalam durasi yang panjang. Pada Forward Head Posture akan terjadi peningkatan kurva lordosis pada leher yang akan berdampak pada perbedaan kekuatan myofacial dari otot-otot yang menjaga postur leher. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari hubungan antara durasi penggunaan komputer yang statis dengan forward head posture pada pekerja berbasis komputer. Metode: Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember tahun 2021 dan merupakan sebuah penelitian cross-sectional analitik. Pengambilan sampel yang berjumlah 56 orang pegawai dengan masa kepegawain diatas 1 tahun menggunakan teknik Purposive Sampling. Sampel variabel independen yang diukur pada penelitian ini adalah Durasi penggunaan komputer menggunakan Self-reported Questionaire, sedangkan variabel dependen yang diukur yaitu derajat CVA dan pemeriksaan oleh peneliti. Hasil: Berdasarkan analisis bivariat metode Pearson’s Chi-Square didapatkan hasil p sebesar 0,002 (p<0,05). Simpulan: Hasil menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara durasi berkerja menggunakan komputer dengan forward head posture pada pegawai FK Unud. Kata Kunci: forward head posture, cervical, CVA, komputer
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

CLAIRINE, SULISTIO IVENA. "PREVALENSI DEPRESI DAN GANGGUAN CEMAS PADA MAHASISWA PREKLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2020 DALAM MASA PANDEMI COVID-19." E-Jurnal Medika Udayana 12, no. 4 (May 5, 2023): 83. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2023.v12.i04.p14.

Full text
Abstract:
Pandemi COVID-19 berdampak pada kesehatan mental mahasiswa kedokteran. Perubahan pembelajaran dari offline ke online menimbulkan permasalahan akademis pada mahasiswa. Banyaknya tugas mahasiswa kedokteran bersamaan dengan kekhawatiran terinfeksi COVID-19, keadaan sosial yang terbatas, dan informasi COVID-19 yang tak terbatas dapat memicu kejadian depresi dan cemas pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi depresi dan gangguan cemas pada mahasiswa preklinik fakultas kedokteran Universitas Udayana selama pandemi COVID-19. Penelitian ini berupa penelitian observasional dengan desain cross-sectional. Alat penelitian menggunakan kuesioner online dan disebarkan menggunakan google form kepada mahasiswa kedokteran semester I hingga VII. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi depresi pada mahasiswa kedokteran 17,3% dan gangguan cemas 53,8%. Prevalensi depresi dan gangguan cemas ditemukan lebih tinggi pada mahasiswa semester I, perempuan, tinggal bersama orang tua, mengakses berita COVID-19 >1jam/hari, riwayat keluarga positif COVID-19 dan memiliki problem akademis. Dapat disimpulkan bahwa prevalensi depresi pada mahasiswa kedokteran selama pandemi COVID-19 rendah sedangkan tinggi untuk gangguan cemas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Wijanarko, Christina Immee, Steffano Aditya Handoko, and Louise Cinthia Hutomo. "Tingkat pengetahuan dan perilaku terhadap status kebersihan gigi dan mulut pengguna piranti ortodontik cekat pada mahasisa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana." Bali Dental Journal 4, no. 1 (April 2, 2020): 37–43. http://dx.doi.org/10.51559/bdj.v4i1.243.

Full text
Abstract:
ABSTRAK : Latar belakang: Mahasiswa bidang kesehatan akan memberikan pendidikan dan panduan kepada masyarakat mengenai kebersihan gigi dan mulut. Sebelum terjun ke masyarakat, penting untuk mengetahui tingkat pengetahuan, perilaku dan status kebersihan gigi dan mulut mereka sendiri, terutama bagi pengguna piranti ortodonti cekat yang memerlukan perhatian khusus. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku terhadap status kebersihan gigi dan mulut pengguna piranti ortodontik cekat pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan jumlah sampel 69 responden yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pengguna piranti ortodonti cekat yang dipilih dengan teknik total sampling. Responden diberikan kuesioner kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan status kebersihan gigi dan mulut. Data yang didapat dianalisis secara univariabel dan bivariabel dengan pendekatan cross sectional dan analisis chi square. Hasil: Terdapat 31 orang (45%) yang memiliki status kebersihan gigi dan mulut buruk. Uji analisis menyatakan bahwa hubungan antara tingkat pengetahuan dan status kebersihan mendapat perolehan nilai p 0,000 dan hubungan antara perilaku dan status kebersihan mendapat perolehan nilai p 0,048. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku terhadap status kebersihan gigi dan mulut pengguna piranti ortodonti cekat pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.Kata kunci: pengetahuan, perilaku, status kebersihan, ortodontik cekat. ABSTRACT : Background : Medical students will provide education and guidance to the community about oral hygiene. Before entering the community, it’s important to know their level of knowledge, behavior and oral hygiene status, especially for fixed orthodontic appliance users that require special attention. Objective : The purpose of this research was to determine the relationship between the level of knowledge and behavior with oral hygiene status of students using fixed orthodontic appliance at Faculty of Medicine Udayana University. Methods : The research method used observational analytic with total sample of 69 respondents from students using fixed orthodontic appliance at Faculty of Medicine Udayana University that selected with total sampling technique. Respondents were given questionnaires and followed by examination of oral hygiene status. The data were analyzed univariable and bivariable with cross sectional approach and chi square analysis. Result : There are 31 students (45%) with poor oral hygiene. The result of this research showed the value of relationship between knowledge and oral hygiene status was p = 0.000 and the value of relationship between behavior and oral hygiene status was p = 0,048. Conclusion : There is a relationship between knowledge and behaviour with oral hygiene status of students using fixed orthodontic appliance at Faculty of Medicine Udayana Univeristy. Keywords : knowledge, behavior, oral hygiene status, fixed orthodontic.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography