Academic literature on the topic 'Ujung Pandang (Indonesia)'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Ujung Pandang (Indonesia).'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Ujung Pandang (Indonesia)"

1

Amirudin, Rifai, Ham Akil, Yoshihiro Akahane, and Hiroshi Suzuki. "Hepatitis B and C virus infection in Ujung Pandang, Indonesia." Gastroenterologia Japonica 26, S3 (July 1991): 184–88. http://dx.doi.org/10.1007/bf02779295.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

TURNER, SARAH. "Small Scale Enterprises in Ujung Pandang, Indonesia: Flexible Specialisation at Work?" New Zealand Geographer 56, no. 2 (October 2000): 5–12. http://dx.doi.org/10.1111/j.1745-7939.2000.tb01570.x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Flecker, Michael. "Three 18th-century shipwrecks off Ujung Pandang, southwest Sulawesi, Indonesia: a coincidence?" International Journal of Nautical Archaeology 28, no. 1 (February 1999): 45–59. http://dx.doi.org/10.1111/j.1095-9270.1999.tb00821.x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

FLECKER, M. "Three 18th-century shipwrecks off Ujung Pandang, southwest Sulawesi, Indonesia: a coincidence?" International Journal of Nautical Archaeology 28, no. 1 (February 1999): 45–59. http://dx.doi.org/10.1016/s1057-2414(99)80006-5.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Kasim, Kasim. "Perancangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Absensi Pegawai Politeknik Negeri Ujung Pandang." Jurnal Teknologi Elekterika 2, no. 2 (November 30, 2018): 28. http://dx.doi.org/10.31963/elekterika.v2i2.1495.

Full text
Abstract:
Sistem absensi berguna memantau kondisi kehadiran setiap orang yang berada pada lingkungan pekerjaan baik institusi maupun perusahaan. Absensi pada suatu institusi meliputi adanya nama pegawai, departemen, jabatan, tanggal/hari, dan jam kerja. Hal ini diperlukan untuk mengetahui alokasi waktu jam kerja dari setiap karyawan yaitu mulai dari jam masuk, jam keluar, waktu keterlambatan, dan waktu cepat pulang. Pada Politeknik Negeri Ujung Pandang dibutuhkan laporan tentang kehadiran pegawai yang sesuai dengan format yang berlaku dan berisi perhitungan persen pengurangan tunjangan kinerja pegawai dan sanksi pegawai. Untuk memonitoring absensi pegawai, kepala departemen adalah salah satu aktor yang paling andil. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data log absensi yang dilakukan oleh pegawai setiap harinya pada bulan Juli 2017. Sistem yang dibangun secara otomatis dapat menampilkan waktu keterlambatan, waktu cepat pulang, persen pemotongan tunjangan kinerja, dan sanksi pegawai. Dalam sistem ini tersedia fitur untuk menampilkan persen pengurangan tunjangan dan sanksi yang telah dicantumkan pada Pasal 6 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2016 dan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010..
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Kasim, Kasim. "Perancangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Absensi Pegawai Politeknik Negeri Ujung Pandang." Jurnal Teknologi Elekterika 15, no. 2 (November 30, 2018): 28. http://dx.doi.org/10.31963/elekterika.v15i2.1495.

Full text
Abstract:
Sistem absensi berguna memantau kondisi kehadiran setiap orang yang berada pada lingkungan pekerjaan baik institusi maupun perusahaan. Absensi pada suatu institusi meliputi adanya nama pegawai, departemen, jabatan, tanggal/hari, dan jam kerja. Hal ini diperlukan untuk mengetahui alokasi waktu jam kerja dari setiap karyawan yaitu mulai dari jam masuk, jam keluar, waktu keterlambatan, dan waktu cepat pulang. Pada Politeknik Negeri Ujung Pandang dibutuhkan laporan tentang kehadiran pegawai yang sesuai dengan format yang berlaku dan berisi perhitungan persen pengurangan tunjangan kinerja pegawai dan sanksi pegawai. Untuk memonitoring absensi pegawai, kepala departemen adalah salah satu aktor yang paling andil. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data log absensi yang dilakukan oleh pegawai setiap harinya pada bulan Juli 2017. Sistem yang dibangun secara otomatis dapat menampilkan waktu keterlambatan, waktu cepat pulang, persen pemotongan tunjangan kinerja, dan sanksi pegawai. Dalam sistem ini tersedia fitur untuk menampilkan persen pengurangan tunjangan dan sanksi yang telah dicantumkan pada Pasal 6 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2016 dan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010..
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Qodriatul Amalia, Syafira, Didi Hariyanto, and Ramining Puspitaningsih. "RANCANGAN DRAFT LETTER OF OPERATIONAL COORDINATION AGREEMENT (LOCA) ANTARA UJUNG PANDANG FIC BALIKPAPAN SECTOR DENGAN HANDIL AERONAUTICAL STATION DALAM PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN." Jurnal Penelitian 7, no. 1 (April 21, 2022): 65–76. http://dx.doi.org/10.46491/jp.v7i1.853.

Full text
Abstract:
Penelitian Tugas Akhir ini mengkaji pemberian Flight Information Service dan Alerting Service di Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) Kantor Cabang Balikpapan. LOCA dibuat sebagai pedoman pelaksanaan koordinasi operasional penerbangan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 65 Tahun 2017 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 170 (Civil Aviation Safety Regulation Part 170) tentang Peraturan Lalu Lintas Penerbangan (Air Traffic Rules). Apabila tidak adanya LOCA dapat mengganggu pelayanan navigasi penerbangan, keselamatan dan keamanan penerbangan. Tugas Akhir ini menggunakan desain penelitian terapan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, studi literatur, dan kuesioner. Kuesioner diberikan kepada 10 personel ACO di Perum LPPNPI Cabang Balikpapan. Dari data-data yang diperoleh serta analisis permasalahan, dapat ditarik kesimpulan bahwa diperlukan adanya LOCA antara Ujung Pandang FIC Balikpapan Sector dengan Handil Aeronautical Station untuk mempermudah pelayanan navigasi penerbangan. Pemecahan masalah yang dianggap paling tepat menurut penulis adalah pembuatan rancangan draft LOCA antara Ujung Pandang FIC Balikpapan Sector dengan Handil Aeronautical Station
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Velema, Johan P., Germaine van Wijnen, Peter Bult, Ton van Naerssen, and Santa Jota. "Typhoid fever in Ujung Pandang, Indonesia - high-risk groups and high-risk behaviours." Tropical Medicine and International Health 2, no. 11 (November 1997): 1088–94. http://dx.doi.org/10.1046/j.1365-3156.1997.d01-179.x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Tirta, Dharmawati Ika, Rudi Latief, and Syahriar Tato. "Hubungan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Limbah Domestik IPAL Losari Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar." Urban and Regional Studies Journal 5, no. 1 (December 30, 2022): 04–08. http://dx.doi.org/10.35965/ursj.v5i1.1960.

Full text
Abstract:
Wilayah pemukiman merupakan salah satu penyumbang paling besar terhadap pencemaran air laut adalah wilayah permukiman kota di Indonesia, sumber pencemaran terbesar berasal dari limbah cair domestik yang memberikan kontribusi pencemaran sebesar 87%, kemudian sisanya sebesar 13% berasal dari limbah cair industri. Oleh karena itu, masih banyak yang perlu ditingkatkan untuk sanitasi di Indonesia. Tercatat bahwa sanitasi layak di Indonesia pada tahun 2018 hanya mencapai 74,58%, dan sanitasi aman hanya mencapai 7,42%. Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik dan mengidentifikasi seberapa besar peran serta masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik pada pembangunan IPAL di Losari Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling masyarakat yang berdomisili disekitar IPAL Losari, simple random sampling dan penarikan sampel yang digunakan menggunakan teknik estimasi Maximum Likelihood Estimation (MLE). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa aktor-faktor yang menyebabkan rendahnya peran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik pada pembangunan IPAL di Losari Kecamatan Ujung Pandang yang mulai dari faktor terbesar ke faktor yang terendah, yakni adalah penghargaan, keamanan di sekitar lokasi, peran pemerintah, interaksi sosial, informasi manfaat IPAL dan peran serta tokoh masyarakat. Kemudian dalam hal peran serta masyarakat yang tertinggi adalah berupa kontribusi dalam pemberian iuran rutin, kemudian dalam hal keterlibatan dan yang terendah adalah kontribusi berupa material dalam pembangunan. Urban residential areas in Indonesia are among the locations that contribute the most to saltwater pollution. Domestic liquid waste accounts for 87 percent of this pollution, with industrial liquid waste accounting for the remaining 13 percent. Therefore, there is still much that needs to be done to enhance Indonesia's sanitation. It stated that safe sanitation only achieved 7.42 percent, and good sanitation reached 74.58 percent in Indonesia in 2018. The purpose of this study, among others, is to identify the factors that cause the low participation of the community in the management of domestic wastewater and identify how much community participation is in the direction of domestic sewage in the construction of IPAL in Losari, Ujung Pandang District, Makassar City. In this investigation, a purposive sample strategy, simple random sampling, and sampling using the Maximum Likelihood Estimate (MLE) estimation technique were all used. Based on the research findings, several factors, ranging from the most significant to the least effective, contribute to the low level of community involvement in the management of domestic wastewater during the construction of IPAL in Losari, Ujung Pandang District. These factors include respect, security at the site, the government's role, social interaction, knowledge of the advantages of WWTPs, and the involvement of community leaders. The highest level of community involvement is shown by contributions made in the form of regular fees, followed by participation and donations made in the form of development materials.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Stokhof, W. A. L. "The National Convention on Languages and Literatures of East Indonesia, (Ujung Pandang, January 1985)." Archipel 32, no. 1 (1986): 3–13. http://dx.doi.org/10.3406/arch.1986.2303.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Dissertations / Theses on the topic "Ujung Pandang (Indonesia)"

1

Turner, Sarah Elizabeth. "An applicable paradigm? : flexible specialisation and small scale enterprise in Ujung Pandang, Indonesia." Thesis, University of Hull, 1998. http://ethos.bl.uk/OrderDetails.do?uin=uk.bl.ethos.301026.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Anwar, Chairil. "Labour mobility and the dynamics of the construction industry labour market : (the case of Makassar, Indonesia) /." Göttingen : Cuvillier, 2004. http://www.gbv.de/dms/zbw/392331233.pdf.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

WUNAS, SHIRLY. "La politique de l'amelioration de l'habitat precaire en milieu urbain indonesien et son evaluation : le cas de ujung pandang." Paris 8, 1988. http://www.theses.fr/1988PA080287.

Full text
Abstract:
Depuis 1969 (premier plan quinquennal) le gouvernement indonesien a realise le programme d'amelioration des kampung (kip) a jakarta pour resoudre les problemes de l' habitat insalubre. Cette realisation a ete un succes et a pousse la banque mondiale a aider, par un financement a faible interet, jakarta et surabaya lors du deuxieme plan. Ensuite, cette aide a ete etendue au programme de cinq grandes villes importantes, dont celle de ujung pandang. Ce programme le plus ambitieux, comme realisation mondiale similaire, est une des reussites du gouvernment indonesien. Notre etude evalue la partie concernant ujung pandang, car les differents types de kampung y voisinent. Elle applique l'approche de l'evaluation de l'impact et s' appuie sur les donnees d'enquetes sur place en aout 1986. Plusieurs elements du programme en atteignant les objectifs prevus ont beneficie aux habitants, dont certains ont meme temoigne de l'interet en participant a l' amelioration de leur propre habitation. Mais, des impacts secondaires se sont reveles. Premierement, car certains elements n' ont pas considere les facteurs sociaux, culturels et economiques, tres lies aux origines et a l'environnement des habitants. Deuxiemement, car la standardisation d'autres elements les empeche de fonctionner comme prevu a l'objectif. Ainsi, des equipements a utilisation familiale de parties communes demandent une conception et une adaptation plus specifiques, que celles prevues dans les constructions standard
Since 1969 (first five-year plan) the indonesian government has realized the kampung improvement program (kip) in jakarta, to resolve the problem of the unhealthy environment. This program was such a success that it convinced the world bank, to aide, with a loan at low interest, the second five-year plan in jakarta and surabaya. This aide extended the program to the five most important cities in indonesia, including ujung pandang. This very ambitious program is one of the great successes of the indonesian government. Our study evaluates the part concerning ujungpandang, because different sortes of kampung exist there. Our analysis applies the approach of the impact evaluation and is based on the questionnaire done in august 1986. Many elements of the program attaind forseen objectives and benefited the inhabitants of whom some became very interested and participated in the improvement of their habitations, but here were some secondary impact. First, because certains elements did not considere the social, cultural and economic factors, closely linked which the origins and the environment of the inhabitants. Second, because the standarisation of other elements prevents them from functioning as foreseen by their objectives. Finally some equipement intended for familial use requires a more specifique conception and adaptation than that foreseen in the objectives of the construction standards
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Ujung Pandang (Indonesia)"

1

Indonesia, ed. Urban case study Indonesia: Cirebon, Yogyakarta, Surabaya, Ujung Pandang. [Jakarta]: Govt. of Indonesia-UNICEF Co-operation, 1990.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Mulia, Musda. Lektur agama yang diminati mahasiswa perguruan tinggi swasta di luar Jawa (Universitas Muslimin Indonesia, Ujung Pandang): Laporan penelitian. [Jakarta]: Departemen Agama R.I., Badan Penelitian dan Pengembangan Agama, Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur Agama, 1993.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Sumalyo, Yulianto. Pola pertumbuhan permukiman kumuh dikota besar di Indonesia: Studi kasus Ujung Pandang : laporan akhir kegiatan penelitian perguruan tinggi. Ujung Pandang: Pusat Studi Lingkungan, Lembaga Penelitian, Universitas Hasanuddin, 1993.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Rapat Teknik Konsultasi Regional Wilayah IV se-Indonesia Timur (1985 Ujung Pandang, Indonesia). Rumusan Rapat Teknik Konsultasi Regional Wilayah IV se-Indonesia Timur di Ujung Pandang tanggal 27-29 Agustus 1985. [Jakarta]: Departemen Transmigrasi R.I., Sekretariat Koordinasi Penyelenggaraan Transmigrasi, 1989.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Masyarakat Sejarawan Indonesia. Daerah Sulawesi Selatan. Temu Ilmiah. Temu Ilmiah II, Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI), Daerah Sulawesi Selatan, tgl. 10-12 Desember 1990 di Ujung Pandang. [Ujung Pandang]: Masyarakat Sejarawan Indonesia, Daerah Sulawesi Selatan, 1990.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

International, Symposium on City Planning and Environmental Management in Asian Countries (1st 1998 Ujung Pandang Indonesia). Proceedings, the 1st International Symposium on City Planning and Environmental Management in Asian Countries, Ujung Pandang, Indonesia, 9-10, 1998. Fukuoka, Japan: Asian Urban Research Group, 1997.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Conference on the Relationship Between Indonesia and the Southwest Pacific Countries (1st 1988 Ujung Pandang, Indonesia). The First Conference on the Relationship Between Indonesia and the Southwest Pacific Countries, Ujung Pandang, December 4-6, 1988: [papers]. [Ujung Pandang]: Faculty of Graduate Studies, Hasanuddin University in cooperation with Agency for Research and Development, Indonesian Ministry of Foreign Affairs, 1990.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Konsultasi, Bank Pembangunan Daerah dan Biro Keuangan Daerah Tingkat I. Seluruh Indonesia (1979 Ujung Pandang Indonesia). Hasil Konsultasi Bank Pembangunan Daerah dan Biro Keuangan Daerah Tingkat I Seluruh Indonesia, Ujung Pandang, Sulawesi Selatan tanggal 11 s/d 14 Juni 1979. [Ujung Pandang]: Bank Pembangunan Daerah, 1990.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Agama, Indonesia Departemen. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia tentang Statuta dan organisasi dan tata kerja Institut Agama Islam Negeri Alauddin, Ujung Pandang nomor 403 tahun 1993, nomor 389 tahun 1993. Jakarta: Departemen Agama RI, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Islam, 1994.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Pertemuan Pemantapan Pelaksanaan Program/Pengembangan Proyek Dilingkungan Dir-Jen Bina Bantuan Sosial Wilayah Indonesia Timur (1985 Ujung Pandang, Indonesia). Laporan penyelenggaraan Pertemuan Pemantapan Pelaksanaan Program/Pengembangan Proyek Dilingkungan Dir-Jen Bina Bantuan Sosial Wilayah Indonesia Timur di Ujung Pandang tanggal 9 s/d 13 Mei 1985. [Ujung Pandang]: Kantor Wilayah Departemen Sosial, Propinsi Sulawesi Selatan, 1989.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Book chapters on the topic "Ujung Pandang (Indonesia)"

1

Sutton, R. Anderson. "Voices on the Margins." In Calling Back The Spirit, 196–228. Oxford University PressNew York, NY, 2002. http://dx.doi.org/10.1093/oso/9780195112368.003.0009.

Full text
Abstract:
Abstract Only a few moments after registering at a small hotel in downtown Ujung Pandang in 1993, I embarked on a short trip on the most popular local means of public transportation, the petepete minivan (its name imitates the sound of its small engine, cf. “put-put”). My attempts to ask directions were thwarted by a sound system booming out Bugis dangdut, a local variant of a genre popular throughout much of Indonesia. Accenting the rhythms was a pulsating lightshow of tiny colored light bulbs on the dash and dangling over part of the windshield. Throughout my many periods of research in South Sulawesi I heard a wide range of popular music forms in many of the petepete I rode. These included heavy metal and hip-hop, reggae, country, and soft rock in English language, all of these styles in Indonesian versions, as well as dangdut in Indonesian and Bugis and other songs in local languages. Having not kept an accurate written record, I can only estimate, but it seemed that about a quarter of what I heard were songs in local languages, mostly either dangdut or lagu Makassar (Ind.; Makassarese songs).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Sutton, R. Anderson. "Patriotism and Performance." In Calling Back The Spirit, 89–103. Oxford University PressNew York, NY, 2002. http://dx.doi.org/10.1093/oso/9780195112368.003.0005.

Full text
Abstract:
Abstract Indonesia’s Independence day, 17 August, is marked and celebrated annually in myriad ways around the archipelago. Official ceremonies in the nation’s capital, provincial capitals, and many districts combine flag raising and militaristic pomp with speeches and Islamic prayers. Yet many events surrounding this holiday each year feature performances of local music and dance, often centering on local and ethnic communities rather than the larger nation-state. In this chapter I wish to consider three events connected with Indonesia’s Independence Day in South Sulawesi: one in Tanete, Bulukumba, a village far from the provincial capital (1993); the second in Fort Ujung Pandang (= Fort Rotterdam), in downtown Ujung Pandang (1994); and the third a traveling performance presented in various sites in and around Ujung Pandang (1995).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography