Journal articles on the topic 'Tim Park'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Tim Park.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Tim Park.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Bellin, David. "Review: PHP5 and MySQL Bible by Tim Converse and Joyce Park." Queue 3, no. 2 (March 2005): 58. http://dx.doi.org/10.1145/1053331.1053350.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Hernandez, Wilmar, Alfredo Mendez, Rasa Zalakeviciute, and Angela Maria Diaz-Marquez. "Analysis of the Information Obtained From PM2.5 Concentration Measurements in an Urban Park." IEEE Transactions on Instrumentation and Measurement 69, no. 9 (September 2020): 6296–311. http://dx.doi.org/10.1109/tim.2020.2966360.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Pantiyasa, I. Wayan, Moh Agus Sutiarso, and I. Nyoman Arto Suprapto. "Peningkatan Daya Saing UKM Kopi Sebagai Produk Penunjang Pelaga Agrotourism Park." Jurnal Abdi Masyarakat 1, no. 1 (February 25, 2021): 30–35. http://dx.doi.org/10.22334/jam.v1i1.3.

Full text
Abstract:
Peningkatan daya saing UKM kopi penunjang pengembangan Pelaga Agrotourism Park berbasis masyarakat sangat diperlukan sebagai usaha pemberdayaan masyarakat lokal. Melalui kegiatan-kegiatan pendampingan dan pelatihan yang terarah sesuai dengan prioritas kebutuhan mitra diharapkan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yang dilaksanakan oleh tim dosen Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional ini dapat mencapai target yang dicapai. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dalam mengelola destinasi agrowisata berbasis masyarakat melalui peran aktif pemangku kepentingan yang ada di desa Pelaga termasuk UKM kopi. Melalui pendampingan yang dilakukan oleh tim pelaksana telah berhasil dilakukan peningkatan hyginitas proses produksi dan perbaikan kemasan produk kopi bubuk dengan menggunakan label Pelaga Agrotourism Park. Kerjasama pemasaran dengan Koperasi Pegawai Negeri dan promosi melalui media sosial juga telah dilakukan, dan berdampak pada peningkatan produksi sekaligus peningkatan pendapatan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Kristina, Kristina. "Pemodelan Sistem Informasi Pendataan Warga Dan Biaya Operasional Lingkungan Pada Komplek Perumahan Harmoni Park Berbasis Zachman Framework." Jurnal Sains Komputer dan Teknologi Informasi 2, no. 1 (November 13, 2019): 55–62. http://dx.doi.org/10.33084/jsakti.v2i1.1205.

Full text
Abstract:
Jumlah warga dan jumlah iuran yang banyak harus dikelola dengan sistematis sehingga setiap transaksi bisa terdata dengan baik serta mudah diakses. Jumlah warga yang banyakdikelompokkan dengan istilah Rukun Tetangga (RT). Setiap RT akan dikepala oleh seorang kepala RT. Kepala RT harus memiliki sebuah sistem yang jelas dalam mendata warga dan iuran yang dikelola sehingga mampu memberikan pertanggungjawaban yang jelas kepada warga itu sendiri. Rukun Tetangga (RT) merupakan tingkat pemerintahan yang paling bawah dalam struktur pemerintahan. Kompleks Harmoni Park memiliki warga sebanyak 240 KK (kepala keluarga). Selain itu Kompleks Harmoni Park memiliki unit pengolahan air mandiri karena PDAM belum sampai pada kompleks tersebut. Dalam mengelola air, Kompleks Harmoni Park memiliki mesin khusus dan tim khusus untuk merawat mesin tersebut. Selama masa pengolahan air mandiri tersebut, maka biaya pemakaian, biaya, biaya perawatan dan biaya operasional tim dibebankan kepada penghuni kompleks. Peendataan warga dan pengelolaan iuran masih dilakukan secara konvensional atau manual sehingga pendataan warga dan pengelolaan iuran warga mempunyai banyak kekurangan seperti kesalahan pencatatan, proses pencarian data yang lama maupun dalam proses pembuatan laporan. Masalah ini menjadi dasar dibutuhkan suatu sistem pengarsipan yang baik serta aplikasi yang dapat membantu para pengurus RT setempat. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi dan wawancara ntuk menunjang perancangan aplikasi pendataan warga dan biaya operasional komplek perumahan Harmoni Park. Adapun alat yang digunakan dalam pemodelan sistem informasi adalah Zachman Framework.. Tujuan dari perancangan aplikasi pendataan warga dan biaya operasional adalah untuk menghasilkan sebuah sistem informasi pengelolaan data warga dan biaya operasional yang lebih cepat, efektif, efisien dan transparan pada Komplek Perumahan Harmoni Park.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Bellamy, Matthew J. "Tim Strangleman, Voices of Guinness: An Oral History of the Park Royal Brewery (Oxford University Press, 2019)." Labour / Le Travail 89 (May 27, 2022): 348–50. http://dx.doi.org/10.52975/llt.2022v89.0040.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Syahril, Syahril, Rahmat Azis Nabawi, Rizky Ema Wulansari, M. Qari Alwifari, Rizki Fitra, Agia Kulkarni Preti, Jefri Aditia, and M. Fikhri Aldio. "Pengembangan kawasan Linggai Park untuk mewujudkan program revitalisasi wisata Danau Maninjau." Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat 22, no. 2 (June 5, 2022): 234. http://dx.doi.org/10.24036/sb.02350.

Full text
Abstract:
Revitalisasi wisata Danau Maninjau perlu didukung agar dapat kembali menjadi destinasi wisatawan. Salah satu destinasi wisata yang dikembangkan oleh Pemerintahan Kabupaten Agam di Kawasan Danau Maninjau adalah Linggai Park. Oleh karena itu perlu sekali didukung dengan adanya kesadaran dan kepedulian dari masyarakat untuk dapat mengembangkan potensi wisata ini. Berdasarkan hasil obseravasi dan wawancara dengan beberapa orang wisatawan yang berkunjung ke Linggai park, perlu adanya wahana yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Berdasarkan hal tim Desa Wisata Edukatif dari Universitas Negeri Padang melaksakan kegiatan pengabdian yang dapat mengembangkan parawisata Linggai Park. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi dan pelatihan pembuatan perahu wisata dari fiberglass. Kegiatan edukasi sadar dan peduli wisata diberikan kepada siswa SMP Negeri 2 Tanjung Raya. Kesadaran dan kepedulian dari generasi muda sangatlah penting, karena mereka dapat menjadi influencer dalam promosi wisata Linggai park. Kegiatan pelatihan pembuatan perahu wisata dari bahan fiberglass diberikan kepada pemuda Nagari Duo Koto. Perahu wisata dari bahan fiberglass dari hasil pelatihan dihibahkan kepada Nagari Duo Koto. Harapanya setelah pelatihan ini masyarakat dapat membuat perahu wisata secara mandiri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

High, Steven. "Strangleman, Tim (2019) Voices of Guinness: An Oral History of the Park Royal Brewery, Oxford University Press, New York, NY." Journal of Working-Class Studies 4, no. 1 (June 1, 2019): 201–3. http://dx.doi.org/10.13001/jwcs.v4i1.6209.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Kumala, Siti Ayu, Sri Endang Wahyuni, and Puji Suharmanto. "Pemanfaatan Botol Plastik Bekas menjadi Kreasi Floating Tea Cup sebagai Hiasan." PUNDIMAS: Publikasi Kegiatan Abdimas 1, no. 3 (November 2, 2022): 112–17. http://dx.doi.org/10.37010/pnd.v1i3.921.

Full text
Abstract:
Salah satu limbah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas rumah tangga adalah limbah botol plastik. Limbah botol plastik termasuk kategori limbah anorganik berwujud padat dan sulit terurai. Disamping itu, jika limbah botol plastik dibuang ke tanah atau ke saluran air akan mencemarkan lingkungan sehingga mengganggu kesehatan dan ekosistem lingkungan. Pengelolaan limbah botol merupakan salah satu upaya mengurangi timbunan limbah botol di TPA maupun pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, Tim Abdimas bermitra dengan Ibu-ibu Perumahan Pamulang Park Residence Tangerang Selatan, bekerjasama mengadakan workshop pengolahan limbah botol plastik bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Pada kegiatan workshop kali ini karena keterbatasan waktu, maka hanya membuat floating tea cup. Peserta sangat antusias karena kegiatan ini merupakan pengetahuan yang baru bai mereka. Peserta mempraktikan lansung cara membuatnya dibimbing oleh Tim abdimas. Peserta diharapkan akan lebih kreatif dalam memanfaatkan barang bekas untuk menjadikan barang yang bernilai guna dan ekonomis serta mengurangi pencemaran lingkungan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Allen, Matthew, and Steven D. Brown. "Memorial meshwork: The making of the commemorative space of the Hyde Park 7/7 Memorial." Organization 23, no. 1 (December 22, 2015): 10–28. http://dx.doi.org/10.1177/1350508415605103.

Full text
Abstract:
How do memorials act to transmit memory through the organization of space? In this article, we contrast a ‘preservation’ model of the endurance of encoded memory with a ‘meshwork’ model which treats memory as emergent on the perdurance of the memorial site. Developing a theoretical framework from Tim Ingold’s work, we describe how memorialization receives its spatial form through a collective work of braiding together multiple threads of activities and material flows. To illustrate, we examine the spatial and temporal organization of the Hyde Park 7/7 memorial from its initial designs, through to installation and contemporary use. We draw on interview data featuring various stakeholders in the 7/7 memorial project to analyse the relationship between memorial space and material relations. We develop an approach to organizational space as an unfinished meshwork that folds together wanted and unwanted memory, making the historical a matter of ongoing live concern but with the absence of a permanent guiding narrative.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Amelia, Ririn, Fajar Indah Puspita Sari, and Revy Safitri. "PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN POTENSI DESA SEBAGAI DESTINASI WISATA DI DESA BELILIK." Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung 5, no. 2 (January 18, 2019): 1–8. http://dx.doi.org/10.33019/jpu.v5i2.741.

Full text
Abstract:
Desa Belilik merupakan desa terbesar di Kecamatan Namang dengan luas wilayahnya meliputi 4,12% dari total luas Kecamatan Namang. Desa Belilik belum memiliki wisata yang cukup dikenal di masyarakat dan tertinggal dari Desa Namang yang memiliki wisata Hutan Pelawan. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini sebagian besar potensi wilayah Desa Belilik masih belum dikembangkan secara optimal. Hal ini lah yang menjadi dasar untuk melakukan kegiatan pengabdian dengan memberdayakan masyarakat Desa Belilik dalam pemanfaatan potensi desa sebagai destinasi wisata. Berdasarkan hasil survey, permasalahan di desa Belilik dapat digolongkan menjadi dua yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) dan lingkungan. Permasalahan inilah yang menjadi acuan dalam merancang program kerja apa saja yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian. Adapun metode yang dilakukan untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah melakukan survey lokasi, penyusunan program kerja, pembekalan mahasiswa sebagai bagian tim pengabdian, sosialisasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat, pelaksanaan kegiatan dan melakukan promosi terhadap Desa Belilik. Kegiatan pengabdian di Desa Belilik dapat dikatakan berjalan sesuai dengan rencana dan mendapat respon positif dari masyarakat. Terbukti dari respon masyarakat yang rata-rata memberikan apresiasi puas terhadap kegiatan pengabdian. Kerjasama tim yang dilakukan saat kegiatan pengabdian sedikit demi sedikit mengikis sikap individualisme antar warga maupun internal tim pengabdian. Pengetahuan masyarakat pun bertambah, terutama mengenai kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan maupun potensi desa. Destinasi wisata di Desa Belilik kembali dibuka dengan adanya objek wisata Mahali Park hasil pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan potensi desa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Sitepu, Rasional, Peter Rathodirdjo Angka, Albert Gunadhi, Widya Andiardja, Lanny Agustine, Yuliati, Andrew Joewono, Diana Lestariningsih, and Hartono Pranjoto. "Pelatihan Pembuatan Video Profile Desa Menggunakan Handphone bagi Generasi Muda di Desa Curah Cottok, Situbondo." ASAWIKA: Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya 4, no. 01 (June 3, 2019): 14–20. http://dx.doi.org/10.37832/asawika.v4i01.11.

Full text
Abstract:
Pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada 2 (dua) kegiatan yaitu yang pertama, (1). Membentuk kelompok multimedia desa dan membuat video profile desa, (2).memberikan motivasi dan pelatihan pada kelompok karang taruna untuk bisa mengolah informasi-informasi perkembangan desa untuk disebarluaskanpada masyarakat melalui sarana internet. Tim abdimas yang akan melaksanakan langsung ke Mitra di desa Curah Cottok ini terdiri dari para mahasiswaJurusan Teknik Elektro, mahasiswa Program Studi Program Profesi Insinyur dan Dosen Teknik Elektro - Fakultas Teknik (FT) UKWMS. Abdimas ini merupakan salah satu realisasi dari bentuk kerjasama antara UKWMS dengan desa mitra sekaligus dapat meningkatkan internalisasi dan penerapan nilai PeKA untuk dosen dan mahasiswa.Metode abdimas yang dipergunakan diawali dengan pelatihan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan langsung dengan praktek pembuatan video profil, dimulai dari pengambilan obyek video, editing (pengolahan), rendering (pengemasan video), dan sharing ke jaringan internet, berdasarkan kelompok karang taruna yang sudah dibentuk.Model pendampingan ini mengikuti pola pendampingan dan pengembangan yang telah dilakukan oleh tim abdimas Jurusan Teknik Elektro UKWMS dalam bidang pembuatan pompa air dengan panel tenaga surya – hybrid untuk menarik air dari kedalaman 40 m.Sesuai dengan uraian butir-7 pada halaman-iv bahwa Desa Curah Cottok mempunyai program “Cottok Innovation Park (CIP) atau menjadi tempat inovasi wisata” yaitu mengembangkan wisata pendidikan, maka para generasi muda dilatih untuk dapat membuat dokumentasi kegiatan dalam bentuk video dan dapat disharingkan melalui jaringan internet, sehingga informasi-informasi pengembangan dan kegiatan-kegiatan desa, dapat diketahui oleh masyarakat luas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Amalia, Andin Vita, Abdul Jabbar, Parmin Parmin, Arif Widiyatmoko, Siti Herlina Dewi, Dwi Rahmawati, Haifah Nurul Hudaini, and Daffa Pramoda Budi Utama. "Diversifikasi Produk Edu-Park Tambakrejo melalui Pelatihan Eco-Print dengan Metode Pounding." Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4, no. 3 (September 19, 2022): 971. http://dx.doi.org/10.20527/btjpm.v4i3.6049.

Full text
Abstract:
Tim pengabdian dari Jurusan IPA Terpadu telah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di kawasan mangrove Tambakrejo, Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk menawarkan alternatif diversifikasi produk jasa wisata Edu-park Tambakrejo yang selama ini belum masif. Pengabdian yang dilakukan berupa pelatihan eco-print metode pounding dengan bahan dasar daun mangrove dan daun lainnya yang ada di sekitar Tambakrejo pada tanggal 2 Juli 2022. Proses pengabdian dilakukan dalam 3 tahap yaitu (1) persiapan, (2) pelatihan, dan (3) evaluasi. Kegiatan tersebut telah diikuti oleh warga PKK Merah delima sebanyaknya 15 orang. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peserta mampu melakukan teknik eco-print berbahan dasar daun dan daun dari tumbuhan lain di kawasan mangrove Tambakrejo. Produk eco-print yang dihasilkan berpotensi menjadi produk diversifikasi dari jasa wisata yang sudah ada saat ini. Diperlukan pendampingan lebih lanjut untuk peningkatan kualitas produk eco-print, serta pelatihan promosi dan pemasaran produk. The Integrated Science Department service team has conducted community service in the Tambakrejo mangrove area, Semarang. This activity aims to offer an alternative diversification of Tambakrejo Edu-park tourism products, which have not been massive so far. The service carried out is in the form of eco-print training on the pounding method with the basic ingredients of mangrove leaves and other leaves around Tambakrejo in July 2022. The service process is carried out in 3 stages, namely (1) preparation, (2) training, and (3) evaluation. Fifteen people of PKK Merah Delima attended this activity. This service activity results in participants carrying out eco-print techniques made from leaves and leaves from other plants in the Tambakrejo mangrove area. The resulting eco-print products have the potential to become diversified products from existing tourism services. Further assistance to improve the quality of eco-print products and promotion and product marketing training.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Thalib, Prawitra, Faizal Kurniawan, Maradona Maradona, and Mohamad Nur Kholiq. "PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKESINAMBUNGAN YANG BERORIENTASI PADA PENCAPAIAN PROFIT YANG MEMBAWA KEMASLAHATAN BAGI LINGKUNGAN." Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) 5, no. 2 (November 24, 2021): 456–62. http://dx.doi.org/10.20473/jlm.v5i2.2021.456-462.

Full text
Abstract:
AbstractDe Durian Park Wonosalam is a durian farming community in the Wonosalam community that does not cooperate with any party. De Durian Park Wonosalam's activities are engaged in the economy, environment, tourism, and utilization of natural resources. However, there are existing problems regarding De Durian Park, namely partners need an understanding of the topic of Utilization of Natural Resources that is oriented towards bringing maximum profit for the benefit of the surrounding community and Partners still lack understanding of plantation law and licensing as the foundation in managing De Durian Park. The method used in this community service is to provide a thorough understanding and understanding regarding awareness of plantation licensing and the use of natural resources that bring benefits and prosperity to the surrounding community. This includes providing guidance on how to apply plantation permits and involving the government to avoid conflicts. The solution to the problems faced is that the PengMas Team participates in conducting socialization so that the goals of developing De Durian Park can be understood and accepted by all parties and provide legal consultation sessions and plantation licensing when the next activity takes place until it is finished.Keywords: Natural Resources Utilization, De Durian Park, Development AbstrakDe Durian Park Wonosalam ini adalah komunitas petani durian di masyarakat Wonosalam yang tidak bekerjasama dengan pihak manapun. Kegiatan De Durian Park Wonosalam ini bergerak dalam bidang ekonomi, lingkungan hidup, wisata dan pemanfaatan sumber daya alam. Tetapi terdapat permasalahan yang ada mengenai De Durian Park yaitu mitra membutuhkan pemahaman terkait topik Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang berorientasi membawa keuntungan yang maksimal untuk kemaslahatan masyarakat sekitar dan Masih mininmya pemahaman Mitra mengenai hukum dan perijinan perkebunan sebagai fondasi dalam pengelolaan De Durian Park. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu dengan memberikan pengertian dan pemahaman secara menyeluruh terkait kesadaran perizinan perkebunan dan pemanfaatan sumber daya alamnya yang membawa keuntungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Termasuk memberikan pengarahan bagaimana menerapkan izin perkebunan dan melibatkan pemerintah agar tidak terjadi konflik. Solusi dari permasalahan yang dihadapi yaitu Tim PengMas turut serta dalam melakukan sosialisasi agar tujuan dari pengembangan De Durian Park ini dapat dipahami dan diterima oleh semua pihak dan menyediakan sesi konsultasi hukum dan perijinan perkebunan pada saat kegiatan selanjutnya berlangsung hingga selesai.Kata Kunci : Pemanfaatan SDA, De Durian Park, Pengembangan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Kurniawan, Riki, M. Benny Alexandri, and Heru Nurasa. "IMSTeP : Indonesian Marine Science And Techno Park Implementasi Kebijakan Model Van Meter Dan Van Horn Di Indonesia." Responsive 1, no. 1 (October 24, 2018): 34. http://dx.doi.org/10.24198/responsive.v1i1.19098.

Full text
Abstract:
Abstract The marine resources are waiting for the nation's explorer. Government support and past glory should be a giant step to develop real marine sector support programs. The nations assets supporting facilities and infrastructure of maritime science and technology sector is important to be considered for the efficiency of cost and expenditure of state and the progress of science and technology in the field of Marine.Pra feasibility that has been done, after the formation of Team Work and the support from central government collaboration across Ministries and Research Institutions, also supported by government readiness areas within the development of the Indonesia Marine Science and Technology Center (IMSTeP) should be a solid and well-maintained cooperation. The policy issued by the government is required to be able to cover every progress. However whether the policy can be implemented well operationally and substansinya or still need support derivative policies or other bureaucratic obstacles that need to be anticipated to accelerate the progress of this national program so that we soon become Master in his own country in the inner sector in particular ,,,, JalesvevaJayamahe. Abstrak Sumberdaya kelautan yang berlimpah menunggu para explorer anak bangsa untuk bergerak. Dukungan Pemerintah dan kejayaan masa lalu seharusnya menjadi cermin untuk mengembangkan program riil pendukung sektor kelautan khususnya. Aset pendukung sarana dan prasarana iptek sektor kelautan penting untuk diperhatikan demi efisiensi cost dan pengeluaran negara serta kemajuan Iptek di bidang Kelautan.Pra feasibility yang sudah dilakukan, setelah pembentukan Tim Pokja serta dukungan kolaborasi pemerintah pusat lintas Kementerian dan Lembaga Penelitian, di dukung oleh kesiapan pemerintah daerah didalam pengembangan Pusat Iptek Kelautan (IMSTeP) harus menjadi satu kerjasama yang solid dan terpelihara. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dituntut mampu memayungi setiap progress kemajuannya.Namun apakah kebijakan tersebut dapat terimplementasikan dengan baik secara operasional dan substansinya atau masih perlukah dukungan kebijakan turunannya atau kendala birokrasi lain yang perlu segera di antisipasi untuk mempercepat progress progam nasional ini sehingga dengan segera kita menjadi Tuan di Negeri Sendiri di sektor keluatan khususnya,,,, JalesvevaJayamahe.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Lund, Katrín A. "Experiencing nature in nature-based tourism." Tourist Studies 13, no. 2 (June 26, 2013): 156–71. http://dx.doi.org/10.1177/1468797613490373.

Full text
Abstract:
This article aims to situate nature, not as an organised and mapped space but rather in the way in which it is lived and experienced. Given the fact that most tourists who come to Iceland claim the reason for their visit to be the natural landscapes of Iceland, tourism in Iceland has focused on so-called nature-based tourism. This is not new because eighteenth-century to early twentieth-century travellers and explorers were affected by the sublimity of the landscapes they encountered and, hence, have had their influences in shaping the meaning of the contemporary, institutional definitions of natural landscapes. These are definitions that leave out the lived experience and also deny nature its vitality and movement. As Tim Ingold has argued, nature as it is experienced is an animated being, and as such, one enters into the atmosphere of vibrant surroundings that one engages with. In order to situate nature, I travel to Snæfellsjökull National Park in Iceland.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Schroeder, William. "Using LiDAR imagery to locate historic-era homesteads and irrigation features of the Mormon Row, Antelope Flats, and dry farms historic landscapes, Grand Teton National Park, Teton County, Wyoming." UW National Parks Service Research Station Annual Reports 39 (December 15, 2016): 90–107. http://dx.doi.org/10.13001/uwnpsrc.2016.5301.

Full text
Abstract:
GIS analysis of LiDAR imagery facilitated a modified NHPA Section 110 Class II survey and inventory performed in the summer of 2016 resulting in the identification of hundreds of fragmentary, relict, and extant cultural resources located in the vicinity of the Mormon Row Historic District (MRHD; 48TE1444) between June 6 and August 10, 2016. Correct identification and association of newly located cultural resources with persons, historic-era homesteads, and historic events is a complex and lengthy process requiring thorough artifact analysis and substantial background, ethnologic, and archival (contextual) research to make recommendations of significance, eligibility, and/or inclusion as contributing elements or not to the MRHD. Moving from the artifact scale to the site, feature, or historic district scale is a scalar process. Once at the site or historic district scale, it may be appropriate to ask whether the cultural resources can be addressed at a landscape scale, and ask new research questions such as: What if one were to consider all the cultural resources–prehistoric, historic, and natural–together? Are there theories and/or methodologies that can accommodate multiple layers of cultural resources and time frames and result in interpretations that are meaningful for present and future cultural resources management praxis? Featured photo by Tim Peterson on Unsplash. https://unsplash.com/photos/Ab6ksdu5Q7k
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Aulia, Rida, and Retno Kusumastuti. "Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pendidikan, Kewirausahaan, dan Lingkungan di Kampung Parumasan Kota Serang." Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement 3, no. 1 (March 21, 2022): 71–84. http://dx.doi.org/10.37680/amalee.v3i1.1349.

Full text
Abstract:
Kampung Parumasan of Serang City, Banten province of Indonesia, is a centre of Kerupuk Bawang production as a substitute for Emping chips when melinjo (Gnetum gnemon), the emping material, are not available. However, humble packaging and ineffective online marketing strategies are becoming a problem for them. Besides, waste disposal of used frying oil is also feared to interfere with the environment. Furthermore, the kampung also does not have a public library or park for children so they are becoming overwhelmed with their gadgets. Therefore, three interesting issues of Kampung Parumasan then became the fundamental idea for the community empowerment team of Universitas Indonesia. Carried out from September to November 2021 every Saturdays and Sundays, by focusing on entrepreneurship, education, and environment issues, the purpose of the program is to increase public knowledge through product packaging and marketing training, children's reading interest through reading park activities, and socializing the movement of growing vegetables and trees in the kampung area. Kampung Parumasan Kota Serang, Provinsi Banten, Indonesia, merupakan sentra produksi Kerupuk Bawang sebagai pengganti emping ketika bahan emping melinjo (Gnetum gnemon) tidak tersedia. Namun, kemasan yang sederhana dan strategi pemasaran online yang tidak efektif menjadi masalah bagi mereka. Selain itu, pembuangan limbah minyak goreng bekas juga dikhawatirkan akan mengganggu lingkungan. Apalagi kampung ini juga tidak memiliki perpustakaan umum atau taman untuk anak-anak sehingga mereka kewalahan dengan gadget mereka. Oleh karena itu, tiga isu menarik dari Kampung Parumasan tersebut kemudian menjadi gagasan mendasar bagi tim pemberdayaan masyarakat Universitas Indonesia. Diselenggarakan pada bulan September s/d November 2021 setiap hari Sabtu dan Minggu, dengan fokus pada isu kewirausahaan, pendidikan, dan lingkungan, program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pelatihan pengemasan dan pemasaran produk, minat baca anak melalui kegiatan taman bacaan, dan sosialisasi. pergerakan menanam sayuran dan pohon di kawasan kampung.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Peters, Robert W. "Soil vapor extraction technology, pollution technology review no. 204, Tim A. Pederson and James T. Curtis, Noyes Data Corporation, Park Ridge, NJ, (1991) 316 pages, ISBN No.: 0-8155-1284-8, U.S. List Price: $54.00." Environmental Progress 11, no. 1 (February 1992): F8. http://dx.doi.org/10.1002/ep.670110105.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

SALNIKOVA, EKATERINA V. "THE FIRST SCREENING OF ALICE IN WONDERLAND (1903)." ART AND SCIENCE OF TELEVISION 17, no. 1 (2021): 75–98. http://dx.doi.org/10.30628/1994-9529-2021-17.1-75-98.

Full text
Abstract:
The article is dedicated to the British silent film Alice in Wonderland by Percy Stow and Cecil Hepworth, which was found and restored in 2010. The 12-minute film was unusually long for early cinema. Almost all of the survived credits annotate several short scenes at once, showing their interconnection or, conversely, apartness from each other. This suggests that some scenes were sold not separately, but as a series of scenes united by a credit. Structurally, each fragment of the film, consisting of 2–3 scenes, is similar to one episode of series. Therefore, the origin of the principles of seriality in cinema can be associated with film adaptations of fairy-tale stories. The concept of space demonstrates the inner duality of the Wonderland. The private part of it looks like an English landscape garden, while the space of the Queen and her entourage is designed as a classicist regular park. In his adaptation (2010) of Carroll’s fairy-tale, Tim Burton will further unfold the theme of duality and conflict inside the Wonderland. In the 1903 film adaptation, Alice was played by May Clark, a grown-up girl who worked at the Hepworth studio. The dreamlike nature of the screen reality is emphasized by the restraint of the amateur performers’ play and the unobtrusiveness of the fantastic, when the screen fantasy world is both similar and different from the everyday life. The marriageable age of the heroine and some of the scenes that look like Alice’s “going through the torments” make us interpret the action as the embodiment of her unconscious. The magic garden, where a young girl is so eager to get, a symbol of the desirable joys of an adult life, becomes a nightmare for Alice. The film was released in the same year as the Women’s Social and Political Union (WSPU) was established, and it merged into an era of revision of Victorian ideals and rejection of the perception of women in line with patriarchal values. Tim Burton’s film, created in the era of the new emancipation and reconsideration of gender, largely corresponds to the first screen adaptation of Alice in Wonderland, presenting the Victorian world as a generalized image of a society that suppresses the individual and naturally provokes protest.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Schroeder, William. "A modified NHPA Section 110 Class II inventory using LiDAR imagery to locate historic-era homesteads and irrigation features of the lower Gros Ventre River floodplain terrace and Ditch Creek alluvial fan within Grand Teton National Park, Teton County, WY." UW National Parks Service Research Station Annual Reports 40 (December 15, 2017): 106–23. http://dx.doi.org/10.13001/uwnpsrc.2017.5591.

Full text
Abstract:
GIS analysis of LiDAR imagery facilitated the completion of a modified NHPA Section 110 Class II survey and inventory. The identification and recordation of 58 new archaeological sites, 21 isolated finds, and 18 updated site records in the vicinity of the Mormon Row Historic District (MRHD; 48TE1444) has led to a recommendation that the landscape and the resources be collectively nominated and designated as a Rural Historic Landscape (RHL). The fieldwork was accomplished using a newly invented method called iterology that takes into account ideology, technology, historical ecology, and the archival/archaeological record in an iterative process (back and forth) across scales, dimensions, and intersections of cultural resources within a landscape in an effort to locate the object of Mormonideological desire in the archaeological record. One can locate the object of ideological desire in the archaeological record if certain assumptions are accepted and protocols followed. The result of the fieldwork and analysis is the location of the object as well as the production of a Doctoral dissertation outlining the methods and theory needed to arrive at the conclusions and results. The object is the Mormon Irrigation Pattern, first observed in LiDAR imagery at Mormon Row. Featured photo by Tim Peterson on Unsplash. https://unsplash.com/photos/Ab6ksdu5Q7k
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Sekulić, Željko, Saša Kunovac, and Bojan Paprica. "Staništa i sezonske migracije divokoze (Rupicapra rupicapra balcanica, Bolkay 1925) u posebnom lovištu ”Zelengora” i nacionalnom parku “Sutjeska”." Radovi Šumarskog fakulteta Univerziteta u Sarajevu 51, no. 1 (June 1, 2021): 3–11. http://dx.doi.org/10.54652/rsf.2021.v51.i1.349.

Full text
Abstract:
Balkanska divokoza (Rupicapra r. balcanica, Bolkay 1925) naseljava određena planinska područja i pojedine kanjone rijeka Bosne i Hercegovine, pa tako i Posebno lovište „Zelengora“ i Nacionalni park „Sutjeska“. Veoma je skromna u pogledu ishrane, ali je zahtjevna u pogledu staništa gdje mir u staništu važi kao jedan od glavnih faktora za njen opstanak i vjernost staništu. Neka od najznačajnijih staništa divokoza u Bosni i Hercegovini su Zelengora, Treskavica, Visočica, Bjelašnica, Prenj, Čvrsnica, Vran, Šator, Gnjat, Kamenica, Sušica, kao i kanjoni rijeka Une, Ugra, Tare, Drine, Sutjeske, Hrčavke i dr. Mnoga od navedenih staništa su devastirana tokom devedesetih godina prošlog stoljeća, kada su usljed građanskog rata većina tih staništa desetkovana u pogledu brojnosti mnogih divljih vrsta, pa tako i divokoze. Iako navedena staništa pružaju veoma dobre stanišne uslove u cjelokupnim planinskim masivima i kanjonima pojedinih planinskih rijeka, divokoze uvijek teže ka izboru najboljih i najpogodnijih lokacija u tim područjima za izbor svakodnevnih i sezonskih životnih potreba. Upravo prema navedenom, staništa divokoza variraju u pogledu karakteristika, a njena rasprostranjenost je određena specifičnim zahtjevima u pogledu biotopa i veoma je bitno da u svom staništu može ostvariti vertikalne i horizontalne migracije. Migracije su izraženije sa promjenama godišnjih doba, pa se tako zimi spuštaju u niže stanišne predjele gdje lakše pronalaze hranu, da bi sa topljenjem snijegova vertikalnim pravcima ponovo zauzimale najviša područja u svom staništu. Upravo iz navedenih razloga smo u radu prezentovali tačno određene lokalitete koji predstavljaju najvažnija staništa i glavne migracione puteve divokoza u Posebnom lovištu „Zelengora“ i Nacionalnom parku „Sutjeska“.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Sulastri, Endang, Lathifatul Khasanah, Mohammad Toha Al Ghozali, Yudi Budi santoso, and Samsudin. "Program Pembiasaan Perilaku Menjaga Lingkungan pada Santri Madrasah Diniyah Ula Al Hadi di Ngasinan Pitu Ngawi." Jurnal Abdikarya Pembangunan 1, no. 1 (June 14, 2022): 1–10. http://dx.doi.org/10.53627/jap.v1i1.4826.

Full text
Abstract:
Santri Madrasah Diniyah Ula Al-Hadi showed a low level of environmental protection behavior. There are only 35% of active students state that they carry out the behavior of throwing garbage in its place. 15% of students stated that they behaved to maintain the cleanliness of the Diniyah Ula Al Hadi Madrasah and 25% of students stated that they had used enough water for ablution. This situation shows the importance of mentoring students to be able to form habits of behavior to protect the environment. This service uses the Participated action research method. The action taken aims to improve environmental protection behavior for 20 students who actively participate in activities at the Madrasah Diniyah Ula Al Hadi. The provision of environmental knowledge material based on the Islamic point of view is aimed at forming attitudes so that the possibility of the emergence of environmental protection behaviors is higher. Then add to the learning experience with the project learning model. Through the implementation of the project to create a park as a concrete action, the students along with the service team and administrators worked together, worked together to use environmental elements to protect the environment that would benefit themselves and others around the Madrasah. As a result, the agreement to maintain the beauty, cleanliness, and sustainability of the park sustainably and the improvement of environmental protection behavior in the students of the Madrasah Diniyah Ula Al-Hadi. The behavior of disposing of garbage in its place increased by 65%. In comparison, maintaining the cleanliness of the madrasah diniyah and the use of enough water for ablution increased by 60%. Santri Madrasah Diniyah Ula Al-Hadi menunjukkan tingkat perilaku menjaga lingkungan yang rendah. Hanya terdapat 35% santri aktif yang menyatakan melaksanakan perilaku membuang sampah pada tempatnya. 15% santri yang menyatakan berperilaku menjaga kebersihan Madrasah Diniyah Ula Al Hadi dan 25% santri yang menyatakan telah menggunakan air secukupnya untuk berwudhu. Keadaan ini menunjukkan pentingnya pendampingan pada santri untuk bisa membentuk kebiasaan berperilaku menjaga lingkungan. Pengabdian ini menggunakan metode Participated action research . Aksi yang dilakukan bertujuan meningkatkan perilaku menjaga lingkungan pada 20 santri yang aktif mengikuti kegiatan di Madrasah Diniyah Ula Al Hadi. Pemberian materi pengetahuan lingkungan berdasarkan sudut pandang Islam ditujukan untuk membentuk sikap sehingga kemungkinan munculnya perilaku menjaga lingkungan semakin tinggi. Kemudian menambah pengalaman belajar dengan model project learning . Melalui pelaksanaan proyek membuat taman sebagai sebuah tindakan nyata, para santri beserta tim pengabdi dan pengurus bergotongroyong, bekerjasama menggunakan unsur lingkungan untuk menjaga lingkungan yang akan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain disekitar Madrasah. Hasilnya, kesepakatan menjaga keindahan, kebersihan dan keberlangsungan taman secara berkelanjutan dan peningkatan perilaku menjaga lingkungan pada diri santri Madrasah Diniyah Ula Al-Hadi. Perilaku membuang sampah pada tempatnya naik 65%, sedangkan perilaku menjaga kebersihan madrasah diniyah dan penggunaan air secukupnya untuk berwudhu naik 60%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Solfema, Solfema, Tasril Bartin, and Alim Harun Pamungkas. "Community Reading Park Development Training (TBM)." KOLOKIUM: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 7, no. 2 (October 30, 2019): 147–53. http://dx.doi.org/10.24036/kolokium-pls.v7i2.37.

Full text
Abstract:
ABSTRACTHealth is one of the conditions for a realized generation that is ready with a variety of future Information continues to grow as the development of education and technology. Information has become an important need of the community. A society that is rich in information will advance and develop in accordance with the development of science itself, otherwise the people who are left behind in their information will also be scattered from development and progress. One forum that can facilitate to keep abreast of information is Community Reading Gardens (TBM). For this reason, activities are carried out in the form of: 1) providing the competence and theoretical and applicative understanding in organizing Community Reading Gardens (TBM), 2) Establishing and developing Community Reading Gardens by providing facilities and infrastructure in accordance with program capabilities. Results 1) Increased competence and understanding of the community in the management of Community Reading Gardens (TBM), 2) Establishment of Community Reading Gardens (TBM) as a forum for collecting information for the community.Keywords: Training, Development, Community Reading Park (TBM)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Sari, Sally Octaviana, Siti Anah Kunyati, and Intan Octaviani. "Penataan Taman Bermain Anak di Kawasan Sempadan Sungai Cikapundung RW 06 Kelurahan Balong Gede Bandung." Jurnal Pengabdian Tri Bhakti 3, no. 1 (June 30, 2021): 1–7. http://dx.doi.org/10.36555/tribhakti.v3i1.1727.

Full text
Abstract:
The issue of riverbank in Bandung city still leaves unending problems recently as well as RW 06 Balong Gede sub district. The lack of quality and quantity of open public space were caused by the dense of city centre settlement. The riverbank of RW 06 Balong Gede sub district is an active connecting path between Lengkong and Pungkur street so it is not safe enough for the children to play. The riverbank of Cikapundung is currently used for composting area, storing building material, sitting area and the street vendors. Condition of the sitting area has not been proper to use because of its damage and the lack of roof cover. The UNLA abdimas team try to help RW 06 community in composing planning concepts and the structure of organization for Taman Si Indung Jembar management. The identification process of needed space and space mapping were held through forum discussion group with the community. The planning concept is socialized and discussed with the community by participatory planning to achieve design concept according to user requirements. After the retaining wall development as the government aided, the playground become main priority to build. Si Indung Jembar Park for now has been built although there are many changes in construction actually due to cost and the park element provided. The other functions that have not been realized yet will be developed and built gradually in the next period. Permasalahan ruang sempadan sungai di Kota Bandung hingga saat ini masih meninggalkan persoalan yang tidak kunjung selesai, seperti halnya di RW 06 Kelurahan Balong Gede. Kurangnya kuantitas dan kualitas ruang terbuka publik akibat padatnya lahan permukiman di pusat kota Bandung. Sempadan sungai di RW 06 Kelurahan Balong Gede juga merupakan jalur penghubung utama aktif antara Jalan Lengkong dan Pungkur, sehingga mengurangi kenyamanan bermain bagi anak-anak. Sempadan sungai Cikapundung saat ini sebagian dimanfaatkan oleh penduduk untuk fungsi pembuatan kompos, penyimpanan bahan bangunan, ruang duduk dan area berdagang pedagang kaki lima. Kondisi sebagian ruang duduk pun sudah tidak lagi memadai untuk digunakan karena kerusakan tempat duduk dan tidak adanya penutup atap. Untuk itu tim abdimas LPM Universitas Langlangbuana mencoba membantu masyarakat RW 06 dalam menyusun konsep perencanaan pemanfaatan sempadan sungai tersebut dan struktur organisasi lembaga yang akan mengelola Taman Wisata Si Indung Jembar. Proses identifikasi kebutuhan ruang dan pemetaan lokasi dilakukan bersama Ketua RW, para Ketua RT dan masyarakat lainnya melalui diskusi kelompok (FGD). Konsep perencanaan sempadan sungai disosialiasikan dan didiskusikan bersama masyarakat (participatory planning) untuk mencapai gambaran desain yang sesuai dengan kebutuhan/keinginan masyarakat. Sebagai lanjutan dari pembuatan kirmir yang sudah dilakukan atas bantuan Pemerintah, taman bermain anak menjadi skala prioritas yang akan dibangun dalam perencanaan Taman Si Indung Jembar.Taman bermain anak tersebut kini sudah selesai dibangun walaupun ada sedikit perbedaan dengan desain dan harapan karena keterseddiaan elemen pelengkap taman dan biaya. Fungsi -fungsi lain yang belum terwujud selanjutnya secara bertahap akan dilaksanakan di periode mendatang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Rohmatiah, Ahadiati, Retno Iswati, Dian Pratiwi, and Martin Lukito. "PROGRAM PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA TERDAMPAK PANDEMI COVID 19 DI KAWASAN WISATA UMBUL MADIUN DALAM RANGKA PENGUATAN KETAHANAN EKONOMI." Jurnal Terapan Abdimas 7, no. 1 (January 10, 2022): 76. http://dx.doi.org/10.25273/jta.v7i1.10834.

Full text
Abstract:
<p><strong><em>Abstract</em></strong><strong>. </strong><em>Tourism is a sector that supports the economy of a region which has a major influence on other sectors. Tourism is one of the sectors most affected by the Covid-19 pandemic. This impact is increasingly seen with the existence of Large-Scale Social Restrictions (PSBB) and PPKM (Enforcement of Restrictions on Community Activities) by the Government. At the Umbul Tourism Park located in Glonggonng village, Dolopo District, Madiun Regency, there are 49 street vendors at Umbul Tourism Park or Madiun Umbul Square who depend on selling their lives at tourist sites and are no longer selling. The solution provided by the Merdeka Madiun University service team for street vendors in Madiun Umbul Square who were affected by the Covid-19 pandemic was to empower partners, namely by: 1) Strengthening economic resilience for partners due to the Covid-19 Pandemic; 2) improvement of partner's standard of living through new production business; 3) increasing cooperation among members with the principles of sharing and collaborating; 4) Managing waste into salable products; 5) Counseling on the importance of layout and hygiene for business premises; 6) Opening market access for production results outside the tourist park area. </em><em>To achieve these goals, empowerment programs are carried out: 1) Counseling on the principles of sharing and collaborating; 2) Counseling on the importance of layout and hygiene of business premises; 3) Training on making knitting masks and connectors; 4) Training on worm maintenance and vermicompost production; 5) Training on making organic liquid fertilizer from household waste.</em></p><p><em><br /></em></p><p><strong>Abstrak.</strong> Pariwisata merupakan sektor penopang ekonomi suatu wilayah yang memberikan pengaruh besar bagi sektor-sektor lainnya. Pariwisata merupakan salah satu sektor paling terdampak dari pandemi Covid-19. Dampak tersebut semakin terlihat dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Bermasyarakat) oleh Pemerintah. Di Taman Wisata Umbul yang terletak di desa Glonggonng, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, terdapat 49 pedagang kaki lima Taman Wisata Umbul atau Madiun Umbul Square yang menggantungkan hidup dari berjualan di lokasi Wisata dan kini sudah tidak berjualan lagi. Solusi yang diberikan oleh tim pengabdian Universitas Merdeka Madiun untuk pedagang kaki lima Madiun Umbul Square yang terdampak pademi Covid -19 adalah pemberdayaan mitra, yakni dengan cara : 1) Menguatkan ketahanan ekonomi bagi mitra akibat Pandemi Covid-19; 2) Meningkatkan taraf hidup mitra melalui usaha produksi baru; 3) Meningkatkan kerja sama antar anggota dengan prinsip berbagi dan berkolaborasi; 4) Mengelola sampah menjadi produk bernilai jual; 5) Penyuluhan pentingnya tata letak dan higienitas bagi tempat usaha; 6) Membuka akses pasar bagi hasil produksi di luar wilayah taman wisata. Untuk mencapai tujuan tersebut, program pemberdayaan yang dilakukan : 1) Penyuluhan Prinsip berbagi dan berkolaborasi; 2) Penyuluhan pentingnya tata letak dan higienitas tempat usaha; 3) Pelatihan pembuatan masker dan konektor rajut; 4) Pelatihan pemeliharaan cacing dan produksi kascing; 5) Pelatihan pembuatan pupuk cair organik dari limbah rumah tangga.</p><p> </p><p><em><br /></em></p><div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: -32px; top: 526px;"> </div>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Farica, Thalia, and Joseph M.J. Renwarin. "Meningkatkan Kinerja Karyawan Melalui Kerjasama Tim dan Komunikasi Tim pada PT. Mab." Journal of Economics and Business UBS 11, no. 1 (June 20, 2022): 79–87. http://dx.doi.org/10.52644/joeb.v11i1.82.

Full text
Abstract:
Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh kerjasama tim dan komunikasi tim didalam sebuah perusahaan dengan dampak yang ditimbulkan pada variabel kinerja karyawan. Objek dalam penelitian ini yaitu PT. MAB. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi tim dan kerjasama tim terhadap kinerja karyawan. (2) untuk mengetahui dan menganalisis variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data primer dengan cara disebarkan kuesioner kepada responden. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui survey kuesioner yang disebarkan melalui google form kepada 30 responden yang kemudian diolah dengan menggunakan SPSS versi 20.0 dengan metode pengambilan sampel adalah non probability sampling. Hasil uji hipotesis (uji t) bahwa Kerjasama Tim tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawa dengan t hitung sebesar (0,687) ? Ttabel (2,048) dan tidak signifikan. Komunikasi tim berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan t hitung sebesar (5,851) ? Ttabel (2,048) tapi tidak signifinkan dengan koefisien determinasi sebesar 94%.. Implikasi dari penelitian ini dapat memberikan pemahaman bagi para peneliti untuk memperhatikan dan membangun kerjasama tim dan komunikasi tim yang baik untuk PT. MAB.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Mann, Robert. "A Walk in the Park." Teaching Children Mathematics 9, no. 1 (September 2002): 57–58. http://dx.doi.org/10.5951/tcm.9.1.0057.

Full text
Abstract:
The goal of the “Problem Solvers” department is to foster improved communication among teachers by posing one problem each month for K–6 teachers to try with their students. Every teacher can become an author: pose the problem, reflect on your students'work, analyze the classroom dialogue, and submit the resulting insights to this department. Every teacher can help us all better understand children's capabilities and thinking about mathematics with their contributions to the journal. Remember that even student misconceptions are interesting.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Marín, Verónica. "TIC PARA LA EDUCACIÓN INCLUSIVA." Bordón. Revista de Pedagogía 69, no. 3 (June 29, 2017): 17. http://dx.doi.org/10.13042/bordon.2017.58633.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Teodorescu, Doina. "Parcul. Reper urban, element identitar, simbol temporal." Argument. Spațiul construit. Concept și expresie, no. 10 (2018): 69–94. http://dx.doi.org/10.54508/argument.10.01.

Full text
Abstract:
The urban park is the city area reserved for promenades, recreation, romantic dates. Unanimously considered as a part of nature, people often forget that this is a manmade planted area, where alleys and water surfaces are designed, the perspectives are controlled through massive softscaping, shrubs or flowering pockets, so that the park can express a variety of feelings. The urban park is enriched with gazebos, monuments, statues or embraces the already there or man-made ruins, spaces with a cultural destination, exhibitions. It can have a development based on a geometrical structure or free compositions. When associated to an emblematic building or integrating it, the park becomes representative too. As an organized public space, of a large weight in the economy of the urban territory, the park will reach a status of a genuine urban landmark. A park can divide districts in a city, similarly to a border but it as well connects the neigboring areas as a passing zone, thus playing an important role in building communities. Occasionally, the parks may be associated to large local or national events, at the time of their opening to the public or dedicated, hence adopting their symbolic meaning (see Ferdinand Park or Carol Park).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Roseveare, Chris. "Editorial." Acute Medicine Journal 15, no. 1 (January 1, 2016): 2. http://dx.doi.org/10.52964/amja.0592.

Full text
Abstract:
Clinicians working in acute medicine will be familiar with change. The speciality and the environment we work in has changed continually over the past 15 years – I often reflect that no two years have been the same since I started working in the field back in 1999. Change is important, in order to achieve best practice, but sustaining such improvements can be an enormous challenge. The regular turnover of medical staff, local management restructuring and the constantly shifting National goal posts often conspire against us. It is easy for ‘changefatigue’ to set in. Submissions to this journal often describe local audits and service improvement projects which have raised standards: a low baseline may result in a statistically significant improvement from a relatively small intervention – often an education programme or poster campaign to raise awareness of the problem. However, what happens next is far more important: can the improvement be sustained when the key driver behind the project – the enthusiast – moves on, after their 4 month block of acute medicine comes to an end? One year on, we are often back where we started. Two articles in this edition appear to have achieved the Holy Grail of sustainability. In the paper by Joanne Botten from Musgrove Park, door to antibiotic time was improved for patients with neutopaenic sepsis by introducing a system whereby the antibiotics could be administered without waiting for a prescription to be written. The combination of a neutropaenic sepsis alert card and a patient-specific direction empowered the nurses and patients to ensure administration within an hour of arrival in over 90% of cases, a figure which has been sustained for over a year. Sustainable change is often facilitated by modifications in paperwork, but crucially the project’s success was not reliant on a single individual. The value of engaging with the wider team is also shown in Gary Misselbook’s paper describing sustained improvement in the layout and utility of an AMU procedure room. The authors describe how repeated attempts by different registrars had failed to achieve more than temporary reorganisation; the change was only sustained when nursing, infection control and administrative staff became involved in the process. The multiprofessional nature of the AMU is one of its greatest assets – we would all do well to remember this when instigating change. On a similar note, observant readers may have noticed some changes to the editorial board of this journal – I am delighted to welcome Dr Tim Cooksley, acute physician from Manchester and Dr Prabath Nanayakkara from the VUMC in the Netherlands. Tim came through the acute medicine training programme in the North West and his role in the acute oncology service at the Christie Hospital as well as his active involvement in the SAMBA project over recent years brings an important perspective to the editorial team. Prabath has been heavily involved with the development of acute medicine in the Netherlands and co-hosted the successful SAMSTERDAM meeting in 2014. His international perspective will be welcome as we attempt to extend the reach of Acute Medicine to our European neighbours over the coming years. I am very grateful to Nik Patel, Mark Jackson and Ashwin Pinto for their help and support during the past decade and wish them well for the future.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Souza, Francisco Fernandes da Costa, and Elaine Yaskara de Melo Jinkings. "A Teoria das Inteligências Múltiplas: o aprendizado como estratégia para obtenção de vantagem competitiva." UFAM Business Review - UFAMBR 4, no. 2 (December 22, 2022): 49–67. http://dx.doi.org/10.47357/ufambr.v4i2.9841.

Full text
Abstract:
O presente artigo objetiva entender as implicações da aplicação da Teoria das Inteligências Múltiplas (TIM) no contexto organizacional. Para tanto, adotou-se algumas premissas como verdadeiras: a concepção de inteligência proveniente da TIM tem o condão de amoldar-se ao ambiente organizacional, pois nele os colaboradores estão estimulando incessantemente a sua cognição para resolver problemas e elaborar produtos; a constatação da pluralidade do intelecto humano defendida pela TIM fomentou a necessidade de respeitar a individualidade cognitiva dos aprendizes com o desenvolvimento de currículos e estratégias pedagógicas apropriadas; o sucesso alcançado pela TIM no ambiente educacional tradicional pode ser replicado nas organizações; a educação corporativa pode utilizar-se da TIM para desenvolver políticas de aprendizagem adaptadas às inteligências do capital humano das organizações e, por fim, o aprendizado se constitui como uma política de desenvolvimento indispensável às organizações que buscam alavancagem e vantagem competitiva. O método eleito para alcançar esse intento foi a pesquisa descritiva, com uma abordagem quantitativa dos dados provenientes de um estudo bibliométrico, fundamentado nos artigos indexados na base da CAPES nos últimos sete anos. Dentre os resultados mais expressivos, constatou-se que a educação está na vanguarda da aplicabilidade da teoria de Gardner e que os seus conceitos de maior enlace são metodologias de aprendizagem, inteligência emocional, inovação e desenvolvimento. Evidenciou-se, também, a relevância deste bibliométrico, à medida que ficou comprovada a reduzida quantidade de investigações sobre os benefícios da utilização da TIM nas organizações. Ademais, as descobertas aqui realizadas poderão servir de hipóteses para futuras pesquisas científicas, a fim de serem comprovadas ou refutadas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Johan, Muhammad, Gusti Nyoman Budiadnyana, Bonar Bangun Jeppri Napitupulu, Ipang Sasono, and Dhaniel Hutagalung. "Pengaruh Keadilan Prosedural dan EQ Climate terhadap Kinerja Tim Teknis: Analisis Peran Mediasi Perencanaan Tim." Value : Jurnal Manajemen dan Akuntansi 16, no. 1 (April 22, 2021): 157–71. http://dx.doi.org/10.32534/jv.v16i1.1807.

Full text
Abstract:
Berdasarkan social cognitive theory (SCT), penelitian ini mendalilkan karakteristik tim kritis dan faktor lingkungan sebagai pendorong utama kinerja tim. Dalam model yang diusulkan dari studi ini, kinerja tim berhubungan positif dengan dua anteseden (yaitu, keadilan prosedural dan EQ Climate) secara langsung dan tidak langsung melalui mediasi perencanaan tim. Data dikumpulkan dari 170 kuesioner yang dikembalikan dari sampel yang diambil secara random sampling. Data dianalisis menggunakan metode SEM dengan software SmartPLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keadilan procedural dan EQ climate berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja tim, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui mediasi proses manajemen pengetahuan. Selain itu, pengujian empiris penelitian ini, dengan menyelidiki para teknisi engineering yang bekerja di industri manufaktur Indonesia, melengkapi penerapan teori kognitif sosial dalam memahami kinerja tim. Terakhir, implikasi manajerial tentang kinerja tim dan open problem di masa depan dibahas pada akhir laporan penelitian.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Wang, Hang, Kun Yu, Lei Mao, Qingbo He, Qiang Wu, and Zhinong Li. "Evaluation of Lithium-Ion Battery Pack Capacity Consistency Using One-Dimensional Magnetic Field Scanning." IEEE Transactions on Instrumentation and Measurement 71 (2022): 1–10. http://dx.doi.org/10.1109/tim.2022.3156180.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Silva, Adriana Brondani Pagliarin, Fernando Copetti, and Michele Forgiarini Saccol. "Postura corporal de jovens recrutados para o serviço militar obrigatório: estudo longitudinal." Fisioterapia Brasil 21, no. 3 (June 6, 2020): 265. http://dx.doi.org/10.33233/fb.v21i3.3622.

Full text
Abstract:
O exercício físico juntamente com cuidados ergonômicos tem sido um dos fatores determinantes para uma boa postura. O treinamento físico militar resulta (TFM) em melhora na resistência cardiorrespiratória, na força muscular e diminuição de peso. No entanto, pouco tem sido investigado sobre o efeito do TFM na postura de recrutas. O objetivo do estudo foi avaliar as adaptações posturais de recrutados submetidos ao treinamento físico e a rotina do serviço militar obrigatório ao longo de um ano. Foram avaliados 61 jovens saudáveis do sexo masculino em janeiro, junho e setembro. Avaliações antropométricas, de fotogrametria e o Questionário Nórdico de Sintomas Osteomuscular ocorreram no início, meio e final do período do TFM. Foram analisados 21 pontos anatômicos nas visões anterior, posterior e lateral direita. Os resultados mostraram mudanças mais importantes na simetria postural dos recrutas na visão lateral direita. Conclui-se que o TFM tem importância substancial para produzir mudanças positivas na postura dos recrutas ao longo de um ano praticando exercícios físicos diários.Palavras-chave: treinamento físico militar, postura, exercício.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Guzmán Peñuela, Laura. "La vida de las líneas, de Tim Ingold." Revista de Antropología y Sociología: Virajes 21, no. 2 (July 1, 2019): 207–10. http://dx.doi.org/10.17151/rasv.2019.21.2.10.

Full text
Abstract:
La vida de las líneas ofrece a la antropología un original cuerpo de conceptos inspirado en la lineología para abordar la vida social sin reducirla a la humanidad; así como una refrescante actitud frente a la disciplina. En este libro de 30 capítulos cortos agrupados en tres partes, Tim Ingold nos invita a buscar modos y palabras más adecuadas para hacer antropología en un mundo viviente. En él cada vida (animal, vegetal, humana, mineral o de las cosas), es un atado de líneas que se entrelazan unas con otras. El nudo es el principio de unión de los seres en el mundo y la manera como éste se constituye y crece, dando origen a una malla o meshwork como conjunto de vidas o líneas entrelazadas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Medina Escoto, Fredis Dubal, and Armando Jipsion. "Modelo de Observatorio TIC para Honduras." Prisma Tecnológico 12, no. 1 (February 25, 2021): 20–27. http://dx.doi.org/10.33412/pri.v12.1.2847.

Full text
Abstract:
El uso de las Tecnologías de Información y Comunicación (TIC) en la vida cotidiana de las personas para realizar operaciones o transacciones a través de los sistemas informáticos o mundo virtual; trae consigo beneficios, retos y riesgos asociados por utilizar dicho ecosistema; por tanto, es necesario contar con datos válidos y actualizados sobre indicadores y tendencias, a su vez disponer de un mecanismo consolidado para búsqueda de información y analizar proactivamente el comportamiento de las TIC. Los gobiernos deben observar el desarrollo de las TIC para generar políticas públicas para mejorar su competitividad en beneficio de sus ciudadanos, los negocios electrónicos deben vigilar su entorno para analizar competencia, superar obstáculos e innovar. La madurez del uso de las TIC en los países depende del nivel de competitividad y crecimiento económico. Aplicar transformación digital efectiva requiere que los gobiernos propicien el desarrollo de las TIC. En la región de los países latinoamericanos particularmente en Honduras, existen limitaciones de disponibilidad de información sobre el uso, beneficios, políticas públicas y rutas de evolución de las TIC en la transformación e impacto que las mismas han tenido en la vida de las personas y en las instituciones; en tal sentido se vuelve importante la recolección, procesamiento y publicación de datos estadísticos que apoyen para establecer metas e indicadores que permitan observar su comportamiento y así poder tomar mejores decisiones en beneficio de la sociedad. Implementar un Observatorio de las TIC en Honduras ayudará a mejorar la voluntad del gobierno para implementar iniciativas de gobierno digital.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Tepper, Anita Benna. "A Journey through Geometry: Designing a City Park." Teaching Children Mathematics 5, no. 6 (February 1999): 348–52. http://dx.doi.org/10.5951/tcm.5.6.0348.

Full text
Abstract:
With a little imagination and a strong instructional program, teachers can initiate numerous projects that develop their students' mathematics and science skills. Developing Logical Thinking (DLT) in Science and Math is an integrated science and mathematics program that uses a problem-based learning environment in conjunction with a constructivist teaching style. Mitchell and Miller (1995) have shown that such a learning environment enhances the transfer of acquired skills to real-life situations, resulting in intrinsically motivated students.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

García Valverde, María Dolores, and Nino Khurtsidze. "CONTRATO A TIEMPO PARCIAL. ¿QUÉ HA PASADO?" E-REVISTA INTERNACIONAL DE LA PROTECCION SOCIAL 3, no. 1 (2018): 245–87. http://dx.doi.org/10.12795/e-rips.2018.i02.14.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Channing, Nathanael. "Tim Kerja Menunjang Pemenuhan Pelayanan Gerejawi." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 3, no. 1 (April 1, 2002): 83–92. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v3i1.83.

Full text
Abstract:
Ketika kita memasuki sebuah gereja, sadar atau tidak sadar kita melihat bahwa gereja hadir di tengah kehidupan jemaat dan masyarakat yang kompleks. Gereja sebagai ‘umat Allah,’ kemanusiaan yang baru, mencakup orang Yunani, orang Romawi, hamba dan orang merdeka. Gereja sebagai umat Allah tanpa batas etnis, bahkan tanpa batas nasional, tanpa strata sosial. Gereja sebagai umat Allah bukan produk dari sekelompok orang demi menghormati nama Tuhan. Gereja adalah ciptaan Tuhan sendiri melalui panggilan, kehidupan, kematian dan kebangkitan Kristus dan dalam kuasa Roh Kudus. Dalam kuasa Roh Kudus itulah tembok-tembok etnis dan tembok-tembok pemisah yang lain dirobohkan. Jika gereja dipahami demikian, maka jelas kehadirannya di tengah situasi dan kondisi yang multikompleks menuntut pemenuhan-pemenuhan kebutuhan baik untuk kehidupan berjemaat maupun bermasyarakat. Bagaimana gereja bisa berperan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu agar kehadirannya menjadi berkat? Hal ini berkaitan dengan cara kerja kita dalam mengelola gereja. Dengan cara apa kita menggarap pekerjaan yang sangat kompleks itu? Pertanyaan inilah yang harus dijawab oleh para pemimpin gereja. “Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mengetahui bahwa tugasnya adalah membangun tim efektif yang akan melestarikan mereka.” Karena itu cara kerja yang individual akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan gereja. Kerja tim jauh lebih efektif ketimbang kerja secara individu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Fauzan, Fajar Agni, Rusdiana Agus, and Yati Ruhyati. "Pengembangan Software Bleep Tes Tim untuk Mengukur Vo2max." Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 1, no. 1 (September 23, 2016): 1. http://dx.doi.org/10.17509/jtikor.v1i1.1533.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk software bleep tes tim atau bahasa lainnya yaitu 20m multi stage fitnes. Bleep tes merupakan salah satu test untuk mengukur prediksi kekutan aerobic maksimal atau VO2max. Fungsi utama software ini yaitu untuk memandu jalannya bleep tes yang memudahkan testee dalam memonitoring tester dengan pencatatan nilai yang otomatis. Metode penelitian yang digunakan diadaptasi dari metode penelitian Reseach and depelopment (Sugiyono (2013) yaitu dengan tahapan (1) Potensi dan Masalah (2) Pengumpulan Informasi (3) Desain Produk (4) Validasi Desain (5) Perbaikan Desain (6) Uji Coba Produk. Hasil uji validasi dan uji coba yang dilakukan dimulai dari tahan simulasi software bleep test dan percobaan dilapangan secara umum berfungsi dengan baik. Uji statistic Independent T Test menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai vo2max dan waktu dalam software dengan waktu dan table nilai vo2max menurut para ahli, itu menunjukan bahwa program software dinggap sesuai dengan aturan bleep tes yang dibuat oleh para ahli.Kata kunci: Pengembangan Software, Bleep Test, VO2max
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Tohani, Entoh. "PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN MULTIPLE LITERACY BAGI PENGELOLA TAMAN BACAAN MASYARAKAT TERAS BACA GUYUB RUKUN." Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 2, no. 1 (February 18, 2019): 1–11. http://dx.doi.org/10.21831/diklus.v2i1.23563.

Full text
Abstract:
Penelitian tindakan peningkatan kapasitas pengelolaan program pendidikan literasi ganda bagi pengelolaan TBM Teras Baca Guyub Rukun yang telah dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pengelola TBM mengenai pengelolaan program pendidikan multiple literacy dan implementasinya dalam pengelolaan TBM guna memberdayakan masyaakat. Pelatihan ini dilakukan terhadap para pengelola TBM mitra tersebut dengan menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa dan berbasis pengalaman melalui metode ceramah, diskusi, dan permainan yang difasilitasi oleh tim peneliti. Pelatihan yang dilakukan dapat berjalan sesuai harapan dan dapat memberikan hasil belajar yang positif bagi warga belajar. Oleh karenanya, pelatihan yang relevan perlu dilaksanakan kembali di masa depan dengan ketersediaan fasilitas yang memadai. Kata kunci: multiple literacy, TBM, pelatihan, pendidikan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Dawa, Markus Dominggus L. "Menjadi Jemaat Multikultural : Suatu Visi untuk Gereja-Gereja Tionghoa Injili Indonesia yang Hidup di Tengah Konflik Etnis dan Diskriminasi Rasial." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 7, no. 1 (April 1, 2006): 127–44. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v7i1.157.

Full text
Abstract:
Etnis Tionghoa adalah bagian dari keanekaragaman bangsa ini. Meski berkali-kali hal ini coba disangkali dan mungkin hendak dihapuskan dari kenyataan bangsa ini, etnis Tionghoa adalah bagian yang tidak terpisahkan dari negeri ini. Etnis Tionghoa bukan orang asing di negeri ini. Etnis Tionghoa juga adalah salah satu pemilik sah sekaligus pendiri bangsa ini. Gereja-gereja Kristen Tionghoa harus menyadari benar kenyataan tersebut. Sebagai bagian dari keseluruhan etnis Tionghoa di Indonesia, gereja-gereja Kristen Tionghoa adalah juga pemilik sah dan sekaligus pendiri bangsa ini. Kesadaran ini perlu dipupuk dan diperkuat dalam ingatan orang-orang Kristen Tionghoa agar di tengah-tengah berbagai luka sejarah yang dipikulnya, gereja-gereja Kristen Tionghoa dapat menjadi alat Tuhan menyembuhkan keutuhan hidup bangsa yang terus bergumul dengan keanekaragamannya ini. Di tengah bangsa yang terus berjuang untuk menjadi bangsa yang menerima etnis Tionghoa sebagai pemilik sah dan pendiri bangsa ini, gereja-gereja Tionghoa mendapat kesempatan istimewa untuk menjadi zona rekonsiliasi antar-etnis, khususnya di antara etnis Tionghoa dan non-Tionghoa. Kalau demikian maka pertanyaan selanjutnya yang penting untuk didiskusikan adalah: Bagaimana caranya? Bagaimana caranya supaya gereja-gereja Kristen Tionghoa dapat berperan menjadi alat Tuhan yang membawa kesembuhan kepada hidup bangsa ini? Dalam bagian ini saya akan mendiskusikan apa yang saya sebut jemaat multikultural. Untuk maksud itu, saya akan mengajak kita melihat terlebih dahulu apa yang dikatakan Alkitab mengenai jemaat multikultural, selanjutnya kita akan melihat beberapa gagasan sejenis yang telah diungkapkan oleh beberapa orang. Pertama-tama saya akan mengangkat pemikiran Andrew Sung Park, profesor teologi di United Theological Seminary, Dayton, Ohio, dalam bukunya Racial Conflict & Healing: An Asian-American Theological Perspective. Selanjutnya saya akan mengangkat hasil penelitian gereja-gereja di AS yang dilakukan oleh sebuah tim dari Emory University, yang dipimpin oleh Charles R. Foster dan Theodore Brelsford dan dibukukan dalam buku We Are the Church Together: Cultural Diversity in Congregational Life. Terakhir saya akan membahas sedikit salah satu dokumen penting Presbyterian Church in the United States (PCUSA) tentang visi mereka menjadi gereja multikultural dan dibukukan dalam buklet yang berjudul “Living the Vision: Becoming A Multicultural Church.” Di bagian akhir, berangkat dari diskusi di bagian sebelumnya, saya akan coba tunjukkan bagaimana jemaat multikultural dapat menjadi alat yang sangat efektif membawa kesembuhan kepada luka-luka disintegrasi bangsa ini dan selanjutnya beberapa gagasan tentatif tentang bagaimana jemaat multikultural dapat diwujudkan dalam gereja-gereja Tionghoa masa kini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Tolangara, Abdulrasyid, and Rohima Wahyu Ningrum. "VERTICAL GARDEN MEWUJUDKAN SEKOLAH DASAR BERBASIS LINGKUNGAN." J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) 2, no. 1 (April 25, 2018): 130. http://dx.doi.org/10.30734/j-abdipamas.v2i1.192.

Full text
Abstract:
ABSTRACTSchool yard is the most appropriate learning media to support learning creativity for learners. The narrow use of school yard has not been well implemented so that the students' ignorance towards the environment is closely related to the decreasing environmental quality in schools. To improve the quality of education and learning achievement of learners about environmental knowledge can provide a direct understanding to learners about the environment by applying the concept of vertical garden in the yard of the school. Vertical concept of this garden becomes an alternative in getting around the yard or narrow land. The school plays an important role in this devotion program at the time of making the garden vertical garden, where the school proposes the implementation of maintenance activities and planting new plant species in the annual plan of SDN 34 Kota Ternate. Socialization and workshops that have been done with the school together with community service team Unkhair can provide an early description of the use of a narrow school yard by applying the garden vertical garden. Another target of this program is that students and teachers feel the benefits of this school park in classroom learning so that they can apply the concept of farming obtained for the home.Keywords: Garden vertical garden, environment, school yard.ABSTRAKPekarangan sekolah merupakan media belajar yang paling tepat untuk menunjang kreativitas belajar bagi peserta didik. Pemanfaatan pekarangan sekolah yang sempit masih belum terlaksana dengan baik sehingga ketidakpedulian peserta didik terhadap lingkungan sangat berkaitan dengan menurunnya kualitas lingkungan di sekolah. Untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi belajar peserta didik tentang pengetahuan lingkungan dapat memberi pemahaman langsung kepada peserta didik tentang lingkungan hidup dengan menerapkan konsep vertical garden di pekarangan sekolah. Konsep vertikal garden ini menjadi sebuah alternatif dalam menyiasati pekarangan atau lahan yang sempit. Pihak sekolah sangat berperan penting dalam program pengabdian ini pada saat pembuatan taman vertical garden, dimana pihak sekolah mengusulkan pelaksanaan kegiatan perawatan dan penanaman jenis tanaman baru dalam rencana tahunan SDN 34 Kota Ternate. Sosialisasi dan workshop yang telah dilakukan bersama pihak sekolah bersama tim pengabdian masyarakat Unkhair dapat memberikan gambaran awal tentang pemanfaatan pekarangan sekolah yang sempit dengan menerapkan taman vertical garden. Target lain luaran program ini adalah diharapkan peserta didik dan guru merasakan manfaat dari taman sekolah ini pada pembelajaran di kelas sehingga dapat menerapkan konsep bercocok tanam yang diperoleh untuk dirumah. Kata Kunci: Taman vertical garden, lingkungan, pekarangan sekolah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Sarjiyah, Sarjiyah, and Eni Istiyanti. "GERAKAN LUMBUNG HIDUP DENGAN PENERAPAN PERTANIAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PANGAN." SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 6, no. 1 (March 10, 2022): 456. http://dx.doi.org/10.31764/jpmb.v6i1.7420.

Full text
Abstract:
ABSTRAKProgram nasional gerakan menanam tanaman di pekarangan rumah dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan sudah dicanangkan sejak tahun 2015. Program jangka pendek dan menengah Kementan RI tahun 2020 -2024 ini dilakukan melalui kegiatan pekarangan pangan lestari dan pertanian keluarga. Beberapa permasalahan yang dihadapi anggota Kelompok Taman TOGA Surya Putri ‘Asyiyah Pandak Barat dalam mengelola pekarangannya adalah pengetahuan dan wawasan dalam pemanfaatan pekarangan masih terbatas, keterampilan dalam budidaya tanaman serta pemeliharaan ikan dan ternak masih kurang. Berdasarkan pada analisis kebutuhan anggota kelompok Taman TOGA Surtri’as Panbar dan kompetensi Tim Pengusul, maka solusi masalahnya adalah pemanfaatan pekarangan secara optimal dan produktif melalui Sistem Pertanian Terpadu dengan penerapan teknologi budidaya tanaman serta pemeliharaan ikan dan ternak, sehingga tersedia bahan pangan dari pekarangannya. Untuk mencapai target luaran sesuai permasalahan yang dihadapi, maka digunakan beberapa metode, yang meliputi penyuluhan, pelatihan dan demonstrasi/ praktik serta pendampingan pengelolaan pekarangan secara terpadu. Hasil pelaksanaan PKM di kelompok Taman TOGA Surtri’as Panbar dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pemahaman serta keterampilan anggota dalam mengelola lahan pekarangan dengan sistem pertanian terpadu, sehingga dapat meningkatkan ketersediaan dan kemandirian pangan keluarga dan masyarakat. Kata Kunci: pertanian terpadu; kemandirian pangan ABSTRACTThe national planting movement program in the house yard to establish food security, food independence, and food sovereignty has been launched since 2015. The short and medium-term program of the Ministry of Agriculture for 2020-2024 is carried out through sustainable food yard activities and family farming. Some of the problems faced by members of the Surya Putri 'Asyiyah Pandak Barat TOGA Park Group in managing their yards are limited knowledge and insight in the use of the yard, skills in plant cultivation, and fish and livestock maintenance. Based on the analysis of these problems and the competence of the Proposing Team, the solution advised is an optimal and productive use of the yard through the Integrated Farming System with the application of plant cultivation technology and fish and livestock maintenance so that food is available from the yard. According to the problems faced, several methods are used to achieve the output target, including counseling, training, demonstration/practice, and assistance in integrated yard management. The implementation of PKM (Community Partnership Service) in the Taman TOGA Surtri'as Panbar group can increase members' knowledge, insight, understanding, and skills in managing yards with an integrated farming system to increase the availability and food independence of families and communities. Keywords: integrated farming; food self-sufficiency
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Ziętek-Capiga, Aleksandra. "Równe traktowanie pracowników zatrudnionych w niepełnym wymiarze czasu pracy." Praca i Zabezpieczenie Społeczne 2019, no. 11 (November 20, 2019): 51–53. http://dx.doi.org/10.33226/0032-6186.2019.11.7.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

De la Cabeza, María, and María José Calero. "TIC para cuidadores informales de pacientes paliativos." European Journal of Health Research 3, no. 1 (January 1, 2017): 27. http://dx.doi.org/10.30552/ejhr.v3i1.53.

Full text
Abstract:
Durante estos últimos años se ha producido un aumento de los cuidados paliativos en el ámbito familiar. Esto se ha debido principalmente a la falta de recursos en el sistema sanitario. Además, podemos observar que las condiciones de estos cuidados son cada vez más complejas, por el aumento de la duración de las enfermedades terminales, la carencia de información que presentan los cuidadores informales y la dificultad del cuidado. El objetivo de este proyecto es brindar información, mediante instrumentos de apoyo, adaptados a los cuidadores informales de enfermos terminales, para que les proporcionen seguridad y conocimiento ante la prestación de sus cuidados en el domicilio. Se realizaron búsquedas en diversas bases de datos sobre los documentos e instrumentos de cuidados paliativos enfocados a los propios cuidadores informales. Posteriormente se hizo una nueva búsqueda bibliográfica sobre los síntomas (objetivos y subjetivos) más frecuentes que presenta un enfermo terminal. Tras revisar toda la información encontrada, se obtuvo como resultado la elaboración de un manual dirigido a los cuidadores informales, el cual incluye los aspectos básicos de los cuidados paliativos. En segundo lugar, dicho manual se hizo accesible a través de las TIC para lo cual se creó un sitio web: www.cuidadospaliativosweb.com. Finalmente se discuten los hechos conseguidos y se proponen nuevas líneas de investigación con el fin de que los cuidadores puedan ofrecer una atención de calidad y unos cuidados adecuados según las necesidades del enfermo.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Bacha, Edmar. "Saída para a crise tem mão dupla." Estudos Avançados 31, no. 89 (April 2017): 23–27. http://dx.doi.org/10.1590/s0103-40142017.31890003.

Full text
Abstract:
Resumo A atual recessão preocupa, mas preocupa ainda mais o lento crescimento da economia brasileira há 35 anos. As causas são múltiplas, mas uma frequentemente ignorada é aqui enfatizada: a baixíssima participação do Brasil no comércio internacional. Propõe-se um programa de integração do país às cadeias produtivas internacionais, com base em três pilares: redução do custo Brasil, troca de tarifas por câmbio e acordos comerciais.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Fernández Olivares, María Dolores, and Isabel Dans Álvarez de Sotomayor. "Las TIC para enseñar ¿también en Matemáticas?" Cuaderno de Pedagogía Universitaria 19, no. 38 (July 5, 2022): 109–19. http://dx.doi.org/10.29197/cpu.v19i38.466.

Full text
Abstract:
Este trabajo plantea una revisión bibliográfica sobre las publicaciones que tratan las TIC en revistas especializadas en el estudio de la didáctica de las matemáticas durante el periodo 2015-2019. Se pretende identificar qué herramientas y recursos TIC se proponen dentro del ámbito educativo como más adecuadas para la enseñanza-aprendizaje de las Matemáticas. Asimismo, se busca identificar cuáles son las principales líneas de trabajo y el uso didáctico de las TIC. Los resultados muestran que las principales ventajas son posibilitar la motivación del alumnado y facilitar el logro de un aprendizaje significativo. Como inconvenientes para su uso se señalan la falta de medios materiales, la capacitación del profesorado, junto con la escasez de tiempo. Se concluye señalando los recursos digitales más útiles a la enseñanza a juicio de las investigaciones reseñadas y con una propuesta de incorporación de otras herramientas favorables a la inclusión y el desarrollo de la competencia digital.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

López Rodríguez, Sandra Milena. "Competencias TIC para el desarrollo profesional docente." Revista Compás Empresarial 11, no. 33 (December 7, 2021): 205–20. http://dx.doi.org/10.52428/20758960.v11i33.160.

Full text
Abstract:
El presente artículo expone reflexiones sobre la formación de competencias de las Tecnologías de la Información y la Comunicación (TIC) para el desarrollo profesional docente y su integración en la práctica pedagógica. Haciendo frente a los retos del mundo actual, se aprovecha la situación de confinamiento mundial por la pandemia de COVID-19, para analizar el rol del docente frente al uso, apropiación e incorporación de las TIC a la continuidad pedagógica en entornos virtuales de aprendizaje. El desarrollo de competencias TIC en los docentes se transforma en oportunidad de mejora, y motivación significativa dentro del proceso de enseñanza y aprendizaje. Siendo la preparación pedagógica del docente fundamental para ofrecer a sus educandos contenidos novedosos, impactantes, específicos y de alta calidad, mediante estrategias innovadoras, y metodologías que permitan aprovechar los desafíos de la creciente evolución de la sociedad de la información y del conocimiento.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Calazans, Dinara Leslye Macedo, Nila Patrícia Freire Pequeno, Jessicley Ferreira de Freitas, Vanessa Teixeira Lima de Oliveira, and Fábio Resende Araújo. "O O QUE TEM PARA O ALMOÇO?" Revista Extensão & Sociedade 10, no. 1 (January 21, 2020): 12–23. http://dx.doi.org/10.21680/2178-6054.2019v10n1id17735.

Full text
Abstract:
A Promoção da Alimentação Adequada e Saudável (PAAS) é estratégia fundamental para enfrentamento de problemas relacionados à alimentação e nutrição, baseado no Direito humano à alimentação adequada (DHAA). Foi realizado, em 2017, o Projeto de Extensão Gestão de contratos de fornecimento de refeições: contribuições a efetividade da relação porção x medida caseira x per capita no planejamento de cardápios, com objetivo de promover interlocução do controle social com EAN nos RP no RN, através da produção de materiais educativos tanto voltado aos usuários, auxiliando na compreensão dos aspectos relacionados à alimentação saudável, quanto na elaboração de guia ilustrativo direcionado aos manipuladores de alimentos. Para construção destes materiais, analisou-se porções e medidas caseiras servidas nos RP do RN, comparando-as com recomendações exigidas no termo de referência do edital de licitação do governo do estado. As ações do projeto culminaram em um Seminário Regional, versando sobre a relevância do Programa para promoção da saúde no Estado e o cenário de contribuição dos equipamentos públicos de SAN. Vislumbra-se, que os materiais educativos elaborados ajudem os RP a potencializar-se como importantes instrumentos nas ações de EAN, favorecendo o controle social e contribuindo para a PAAS e para a exigibilidade do DHAA.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography