Journal articles on the topic 'Tanya'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Tanya.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Tanya.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Amirudin, Amirudin. "Film “Tanda Tanya”: Suatu Gagasan Merealisasikan Multikulturalisme." Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra 12, no. 4 (November 1, 2017): 291. http://dx.doi.org/10.14710/nusa.12.4.291-301.

Full text
Abstract:
This article is an essay that provides a cultural analysis of the movie "Tanda Tanya" by director HanungBramantyo with a linguistic anthropological perspective. Through the theory of Bourdieu (1992), the film is studied and dissected through symbolic capital that is played in every plot, scene, and picture contested in the film. On the basis of plot analysis, the film promotes an idea, multiculturalism which not only allowed at an idealistic level but also into a material practice.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

MEDVINSKY, PETER. "Tanya." Journal of Genocide Research 5, no. 4 (December 2003): 603–4. http://dx.doi.org/10.1080/1462352032000149521.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Zaini, Ahmad. "Toleransi Antar Umat Beragama dalam Film “?” (Tanda Tanya) dan Ayat-Ayat Cinta 2." KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi 14, no. 1 (April 25, 2020): 1–15. http://dx.doi.org/10.24090/komunika.v14i1.2052.

Full text
Abstract:
This paper aims to find out the discourse of tolerance among religious people featured in the film “?” (Tanda Tanya) and Ayat-Ayat Cinta 2. Both are viewed from the level of the text, the level of social cognition, and the level of social context. The research method used is qualitative analysis with Teun van Dijk's theoretical approach, namely data analysis at the level of text, social cognition and social context. The results showed that; First, the discourse of tolerance at the text level in the film “?” (Tanda Tanya) is related to various themes, both about harmony among religious communities, cultural diversity and about tolerance. Likewise the film Ayat-Ayat Cinta 2 also tells the story of religious life in European countries. Second, the discourse of tolerance between religious communities is seen from the level of social cognition. In the film “?” (Tanda Tanya), both the screenwriter and director want to explain the reality of the diversity of religions, cultures and customs that exist in Indonesia. He wants to explain the relationship between religious people in a vulgar way. In contrast to the more refined Ayat-Ayat Cinta 2 movie. Third, the discourse of tolerance between religious communities in terms of the level of social context. The film “?” (Tanda Tanya) is motivated by the number of bombings that occurred at the house of worship three or four years before. At the level of the social context of this film as a sequel to the previous Ayat-Ayat Cinta movie. The background of making this film is because it wants to illustrate that Islam can be used as a way of life wherever we live, including life in the West though. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui wacana toleransi antar umat beragama yang ditampilkan dalam film “?” (Tanda Tanya) dan Ayat-Ayat Cinta 2. Keduanya ditinjau dari level teks, level kognisi sosial, dan level konteks sosial. Metode riset yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan teori Teun van Dijk, yaitu analisis data pada level teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, wacana toleransi pada level teks dalam film “?” (Tanda Tanya) berkaitan dengan tema yang beragam, baik itu tentang kerukunan antar umat beragama, keragaman budaya maupun tentang toleransi. Demikian halnya film Ayat-Ayat Cinta 2 juga mengkisahkan tentang kehidupan umat beragama di negara Eropa. Kedua, wacana toleransi antar umat beragama ditinjau dari level kognisi sosial. Dalam film “?” (Tanda Tanya) sang penulis skenario maupun sutradara ingin memaparkan realitas tentang keragaman agama, budaya, adat istiadat yang ada di Indonesia. Ia ingin memaparkan hubungan antar umat beragama secara vulgar. Berbeda dengan film Ayat-Ayat Cinta 2 yang lebih halus. Ketiga, wacana toleransi antar umat beragama ditinjau dari level konteks sosial. Film “?” (Tanda Tanya) dilatarbelakangi banyaknya kejadian bom yang melanda rumah ibadah pada tiga atau empat tahun sebelumnya. Pada level konteks sosial film ini sebagai sekuel film Ayat-Ayat Cinta sebelumnya. Latar belakang pembuatan film ini karena ingin menggambarkan bahwa Islam dapat dijadikan pedoman hidup dimanapun kita tinggal, termasuk hidup di negeri Barat sekalipun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Tandberg, Håkon. "Tanya M. Luhrmann." Numen 61, no. 1 (2014): 121–23. http://dx.doi.org/10.1163/15685276-12341309.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Huda, Khoirul. "MAKNA TOLERANSI DALAM FILM “?” (TANDA TANYA) (Analisis Framing Model Gamson dan Mondigliani)." Dialogia 16, no. 2 (January 15, 2019): 296. http://dx.doi.org/10.21154/dialogia.v16i2.1508.

Full text
Abstract:
Abstract: Film can convey ideas in a visual form and its function is as entertainment. It influence and shape its communicants through messages and construct information through dialogue or scenes. This study examines the subject of framing employed by film creators in constructing a message through film by using the Gamson and Mondigliani model framing analysis method. It deals with the framing of messages and it analyzed the meaning of tolerance in the film "?" (Question mark). The results of the study showed that framing the tolerance message in the film "?" (Question Mark) is related to all framing analysis devices proposed by the Gamson and Mondigliani models. Then, the meaning of tolerance in the film "?" (Question Mark) is that every person has interfaith attitude respects, and supported each other with the teachings of other religions. Furthermore, the fellow religious people are not fanatic and they play an active role in creating safety in several events held by other religions. In the film "?" (Question Mark) the attitude of adherents of one religion to another religion is parallelism. They believe that every religion has its own way of salvation, and therefore the claim of an exclusive attitude of the inclusive one must be rejected for the sake of theological and phenomenological reasons.ملخص:فيلم هو فن مصنوع يعكس أراء وأفكارا بواسطة مرئية ويقدم به تسلية، بالإضافة إلى أنه فن مؤثر ومثير مخاطبه إلى مضمون الخبر ومركب المعلومات بواسطة الحوار أو عرض التمثيل. وتتناول هذه الدراسة عن مضمون الخطاب الذي يركبه مصمم فيلم بواسطة مرئية مصنوعة ومركبة من نظرية تحليلية على أساس تأطير لغمسون ومونديغليان، ويقوم الباحث بتحليل فيلم "تنا تانيا" كاشفا عما فيه من نظرية تأطير ومعنى تسامح. وتظهر نتيجة الدراسة من خلال هذا البحث بأن انعكاس خطاب "التسامح" في فيلم تندا تانيا يظهر في كل أدوات الدراسة التحليلية لغمسون وموندغيان. وأما خطاب تسامح الذي ينكشف في هذا فيلم فإنه يشير إلى أن صفة الإكرام والاحترام والمساهمة بعضه بعض لابد أن يتحلى به كل مرء مع جواره. علاوة إلى ذلك، إن المتدينين لابد لهم أن يلعبوا دورهم دورا إيجابيا في إنشاء ظروف أمن وانسجام ويبتعدوا الإطرف والتطرف في معاملتهم مع الدين. ويتضح في فيلم تندا تنيا خطاب التسامح باعتبار أن تصرفات المتدينين بعضهم بعض إنما هي تصرفات متوازية، فهي عبارة عن فكرة ترى كل دين له إشارات أوطرقات توصل أهله إلى سلامة، ومن ثم أن فكرة التطرف الديني بالنسبة لنظرية التسامح فكرة مردودة لابد من طرحها على أساس الاعتقادي والوضعي.أساس الاعتقادي والوضعي.Abstrak: Film merupakan hasil karya yang dapat menyampaikan gagasan dalam bentuk visual dan disajikan sebagai hiburan. Selain itu, film dapat mempengaruhi, membentuk, dan mengkonstruk suatu informasi melalui dialog ataupun adegan yang yang di sajikan. Film “?” (Tanda Tanya) merupakan film layar lebar yang bertema pluralisme agama. Film ini dimaksudkan untuk melawan doktrin agama Islam sebagai agama radikal dan untuk meluruskan segala anggapan yang salah melalui media film. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesan toleransi di konstruksi dalam film “?” (Tanda Tanya) dan bagaimmana makna toleransi yang terkandung dalam film “?” (Tanda Tanya). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan analisis framing model Gamson dan Mondigliani. Dari analisis data ditemukan bahwa pembingkaian pesan toleransi dalam film “?” (Tanda Tanya) terdapat pada semua perangkat analisis framing model Gamson dan Mondigliani. Sedangkan dalam analisis makna toleransi dalam film “?” (Tanda Tanya) bahwa sikap antar umat beragama saling menghormati, menghargai, dan saling mendukung dengan ajaran-ajaran agama lain yang di anut oleh orang yang ada di sekitarnya. Selain itu sesama umat beragama tidak fanatik serta berperan aktif untuk menciptakan keamanan dan kelancaran dalam acara yang diadakan oleh agama lain. Dalam film “?” (Tanda Tanya) sikap natar umat beragama mencerminkan sikap paralelisme, yaitu gugusan pemikiran yang berpandangan bahwa setiap agama mempunyai jalan keselamatannya sendiri, dan karena itu klaim terhadap sikap eksklusif sikap inklusif haruslah ditolak, demi alasan teologis dan fenomenologis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Farikhah, Nur Alfi, Ratna Handayani Pramukti, Vena Nur Litasari, and Ratna Hidayah. "CHARACTER BUILDING BASED ON LOCAL WISDOM IN THE FILM TITLED TANDA TANYA “?”." Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series 1, no. 2 (January 11, 2019): 327. http://dx.doi.org/10.20961/shes.v1i2.26750.

Full text
Abstract:
<p><em>Character is very important in an effort to reflect cultural values that are applied through a culture of positive habits in everyday life such as honesty, trust, tolerance and caring for fellow human beings in the community. The value of local wisdom is not a barrier to progress in the global era, but still maintains cultural values that have been embedded in the surrounding community. Therefore, fostering the values of local wisdom is a strategic step in the effort to build the character of the nation. This article proposes to discuss the cultivation of cultural values through a tolerance attitude based on local wisdom in the surrounding environment as a community character reinforcement being appropriate to the cultural values which are inspired by the film titled Tanda Tanya “?”. The film describes the life that has been acculturated, then shows the assimilation and pluralism that exist in the lives of people in Indonesia. This film has educational purpose containing knowledge and learning that occur around the lives of diverse cultural communities.</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Kalay, Nelson Semol. "FILM “TANDA TANYA” SEBAGAI PRODUK BUDAYA POPULER DAN PERANNYA DALAM KONTEKS PLURALISME AGAMA DI INDONESIA." Jurnal Teologi Cultivation 2, no. 1 (July 27, 2018): 29–40. http://dx.doi.org/10.46965/jtc.v2i1.178.

Full text
Abstract:
AbstractIn this article I would like to discuss about one of the popular cultures that is a film entitled “Tanda Tanya” (Question Mark) by focusing on its narrative. The film was produced by Indonesian producer to provoke religious pluralism, but at the end the film raised a series of controversies by the public due to the issue it brings. I herewith want to see how we understand the film as a product of popular culture and understanding the story based on the theological concept of religious pluralism. Finally, I will see how such a film gives a contribution for Indonesian Religious Plurality.Keywords: Tanda Tanya, religious plurality
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Honkasalo, Marja-Liisa, and Tanya Marie Luhrmann. "Interview with Tanya Luhrmann." Suomen Antropologi: Journal of the Finnish Anthropological Society 42, no. 4 (June 3, 2018): 55–60. http://dx.doi.org/10.30676/jfas.v42i4.70807.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Paredes, Alyssa. "Tanya Murray Li, Land’s End." Social Transformations: Journal of the Global South 4, no. 1 (March 31, 2016): 69. http://dx.doi.org/10.13185/2298.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Heiser, Rebecca E. "Speaking Personally–with Tanya Spilovoy." American Journal of Distance Education 35, no. 1 (January 2, 2021): 82–84. http://dx.doi.org/10.1080/08923647.2021.1873061.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Harahap, Rodiyah, and Mulyadi Mulyadi. "KATA TANYA DALAM KONSTRUKSI INTEROGATIF BAHASA MANDAILING." SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED 8, no. 1 (June 10, 2018): 56–65. http://dx.doi.org/10.24114/sejpgsd.v8i1.9778.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Febriningsih, Fida. "Kalimat Tanya dalam Acara "Apa Kabar Indonesia TV One"." Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan 1, no. 2 (December 1, 2013): 185–98. http://dx.doi.org/10.31813/gramatika/1.2.2013.61.185--198.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dan variasi kalimat tanya yang digunakan pada acara Apa Kabar Indonesia TV One. Penggunaan kalimat dalam acara Apa Kabar Indonesia TV One menarik untuk diamati lebih dalam khususnya penggunaan kalimat tanya. Acara tersebut mengadakan interaksi langsung dengan narasumber sehingga penggunaan kalimat tanya lebih sering. Selain itu, narasumber yang umumnya kaum intelek sesuai untuk dijadikan objek penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak dengan menggunakan teknik sadap, rekam dan catat. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat bentuk dan variasi kalimat tanya yang digunakan dalam acara Apa Kabar Indonesia TV One yaitu (1) kalimat tanya dengan kata tanya yang terdiri atas kata tanya apa, siapa, kapan, kenapa, mana, mengapa, berapa, dan bagaimana; (2) kalimat tanya dengan intonasi tanya; (3) kalimat tanya dengan formatif tanya yaitu kan dan ya; (4) kalimat tanya dengan partikel –kah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Setiarini, Dewi, Ria Hari Gusmita, and Fenty Agustin. "Sistem Tanya Jawab Menggunakan Kata Tanya Non-Factoid pada Terjemah Bahasa Indonesia Surat Al Baqarah." Jurnal Linguistik Komputasional (JLK) 3, no. 1 (March 31, 2020): 25. http://dx.doi.org/10.26418/jlk.v3i1.31.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Preston, VK. "Tanya Tagaq in Concert with Nanook of the North by Tanya Tagaq, Robert J. Flaherty." Theatre Journal 68, no. 4 (2016): 649–50. http://dx.doi.org/10.1353/tj.2016.0111.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Setyadi, Ary. "Pemakaian Partikel kah dalam Kalimat Tanya." Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra 13, no. 2 (May 31, 2018): 231. http://dx.doi.org/10.14710/nusa.13.2.231-243.

Full text
Abstract:
AbstractParticle as a marker of the sentence type has its own characteristics/characteristics, namely: enclitis, human, and relatively free distributed. Due to the nature/ characteristics of the particle has a function as a confirmation of the sentence. In addition to the subject, the particles also have the ability to move in accordance with the elements of the sentence to be affirmed; and as a result of the ability to move in place the absence of particles can be able to join the many kinds of word classes. The application of methods, both data collection methods and methods of classification and data analysis as imposed in linguistic research activities. Namely: the stage of data collection, classification and data analysis phase, and stage of presentation/ report writing. The theory used in relation to the study of these particles is the linguistic theory of the syntactic field. The result show that the kah particle always follow to the word. Kah particle can be remove according to the sentence elements that are focused. The existing of kah particle in the interrogative sentence is optionally. IntisariPartikel kah sebagai penanda tipe kalimat tanya mempunyai sifat/ciri khusus, yaitu: bersifat enklitis, manasuka, dan relatif berdistribusi bebas. Akibat sifat/ciri tersebut maka partikel tersebut mempunyai fungsi sebagai penegas kalimat. Di samping perihal tersebut, partikel kah juga mempunyai kemampuan berpindah letak sesuai dengan unsur bagian kalimat yang hendak ditegaskan; dan akibat kemampuan berpindah tempat maka kebaradaan partikel kah mampu bergabung dengan sekian banyak macam kelas kata. Adapun penerapan metode, baik metode pengumpulan data maupun metode klasifikasi dan analisis data sebagaimana yang diberlakukan dalam kegiatan penelitian linguistik. Yaitu: tahap pengumpulan data, tahap klasifikasi dan analisis data, dan tahap penyajian/penulisan laporan. Teori yang digunakan sehubungan pengkajian partikel kah iniadalah teori linguistik bidang sintaksis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partikel kah selalu menempel pada kata. Partikel kah dapat berpindah letak sesuai dengan unsur kalimat yang dijadikan pemfokusan. Kehadiran partikel kah dalam kalimat tanya tidak bersifat wajib.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

McGraw, Gary. "Silver Bullet Talks with Tanya Janca." IEEE Security & Privacy 16, no. 5 (September 2018): 7–11. http://dx.doi.org/10.1109/msp.2018.3761705.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Maul, Michael. "Kevorkian, Tanya: Baroque Piety [...] Burlington 2007." Bach-Jahrbuch 97 (February 9, 2018): 293–98. http://dx.doi.org/10.13141/bjb.v20111241.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Golash-Boza, Tanya, Manuela Boatcă, and Lirio Gutiérrez-Rivera. "Una entrevista con Tanya Golash-Boza." Forum. Revista Departamento de Ciencia Política, no. 18 (October 15, 2020): 196–200. http://dx.doi.org/10.15446/frdcp.n18.89113.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Maria, Dewi, Silpiya Silpiya, and Muhammad Khairul Rijal. "Kesenjangan Birokrasi pendidikan Menuai Tanya Di Mata Publik." Tarbiyah Wa Ta'lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran 5, no. 3 (November 1, 2018): 41–46. http://dx.doi.org/10.21093/twt.v5i3.2205.

Full text
Abstract:
Kebijakan birokrasi merupakan ranah penting yang harus diselaraskan dalam menjalankan roda pendidikan. Hal ini disebabkan, karena faktor tersebut diberikan mandat khusus yang dapat mempengaruhi kualitas serta kuantitas pendidikan yang menjadi salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Administrasi akan mandul tanpa adanya kebijakan birokrasi yang profesional, ketimpangan inilah yang mengakibatkan kesenjangan birokrasi pendidikan yang selalu menuai tanda tanya dimata publik. Artikel ini merupakan potret dalam mengemukakan beberapa konsep gagasan perihal masalah mengenai praktik kerja sistem administrasi dan kebijakan birokrasi pendidikan. Penulisan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran terhadap rancunya progres dunia pendidikan saat ini, baik dari sistem administrasi yang memiliki kompleksitas yang tinggi maupun perihal seluk beluk kebijakan birokrasi pendidikan di Indonesia. Selain menganalisa kesenjangan birokrasi pendidikan di Indonesia, penulis juga akan menawarkan sumbangsih dalam pengambilan langkah preventif guna mengatasi permasalah terhadap rancunya kebijakan birokrasi di Indonesia. Cara yang beracuan untuk memupuk etos yang lebih baik dalam menggenggam pendidikan melalui struktur administrasi dan birokrasi pendidikan yang sehat serta kondusif. Desain penelitian yang digunakan adalah metode studi pustaka (library research), yaitu penulisan yang mengumpulkan sejumlah referensi yang relevan (penilaian autentik) di dunia pendidikan. Bahan rujukan yang dijadikan acuan adalah buku, tesis, artikel, jurnal dan berbagai bahan lainnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Apriliyanti. "INTERAKSIONISME SIMBOLIK ANTARA STAF HUMAS PEMERINTAH DENGAN “WARTAWAN TANPA MEDIA MASSA”." KOMVERSAL 2, no. 2 (February 28, 2017): 68–83. http://dx.doi.org/10.38204/komversal.v2i2.131.

Full text
Abstract:
Wartawan atau insan pers yang jujur dan bersih, jumlahnya kini sangat banyak di berbagai kawasan di tanah air. Wartawan memiliki tanggung jawab moral terhadap media tempat mereka bernaung dan lebih luas lagi terhadap khalayak atau publik. Humas sebagai mitranya harus selalu siap menjawab pertanyaan dan memenuhi permintaan wartawan akan fakta-fakta penting yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat, yang pasti sangat beraneka. Dalam penelitian ini, istilah yang akan digunakan untuk menyebut “wartawan” semacam ini adalah “Wartawan Tanpa Media Massa (WTMM)”. Adanya pemberian “amplop” dan uang THR bagi “WTMM” yang meliput di kantor Pemprov Jabar merupakan tanda tanya besar yang perlu segera ditindak lanjuti. Di satu sisi, organisasi kewartawanan seperti PWI berjuang keras untuk mampu memberantas keberadaan “WTMM”.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Joyo, Aceng. "Kalimat Interogatif dalam Bahasa Serawai Masyarakat Seluma." Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 2 (July 20, 2020): 164. http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v2i2.3044.

Full text
Abstract:
Penelitian ini penting dilakukan sebagai bentuk pelestarian dan pemertahanan bahasa daerah yang hampir punah di era milenial dan sebagai bentuk pengenalan kembali pada generasi penerus. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan kalimat interogatif dalam bahasa Serawai khususnya di Kabupaten Seluma. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskiptif dalam pemakaian kalimat interogatif pada suku Serawai Kabupaten Seluma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Seluma mempunyai kalimat dan kata bantu tanya yang berlaku untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur. Hal tersebut dilakukan dengan harapan komunikasi menjadi efektif. Kalimat interogatif dalam bahasa Serawai masyarakat Seluma kata tanya di, ke, dari mana (di, ke dan jak), kata tanya apa (dio); kata tanya siapa (sapo); kata tanya kapan (kebilo); kata tanya di, ke, dari (di, ke dan jak); kata tanya berapa (begapo); kata tanya bagaimana (luakmano); dan Kata tanya mengapa (ngapo). Jenis kata tanya tersebut befungsi dan bertujuan untuk menanyakan sesuatu dan memerlukan jawaban atau tindakan antara penutur dan mitra tutur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Sunarwoto, S. "Radio Fatwa: Islamic Tanya-Jawab Programmes on Radio Dakwah." Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies 50, no. 2 (December 27, 2012): 239–78. http://dx.doi.org/10.14421/ajis.2012.502.239-278.

Full text
Abstract:
The present article is a study of radio fatwa in Indonesia with special reference to the Tanya-Jawab genres in radio dakwah. The concept of fatwa has changed over time. Such Islamic Tanya-Jawab programmes broadcast on radio dakwah are important to understand how fatwa is disseminated by means of media, since Islamic Tanya-Jawab programmes can be considered as part of fatwa. These programmes give not only information about Islam, but also become a forum in which interpretation of Islam takes place. This can be seen in the discussion on the Islamic ruling on eating “dog meat”, in which interpretation of Islamic law is highly contested.[Artikel ini mendiskusikan radio fatwa di Indonesia, utamanya tentang program tanya-jawab yang disiarkan radio dakwah. Konsep fatwa terus berubah dan program tanya-jawab merupakan salah satu cara bagaimana fatwa disebarluaskan melalui berbagai media. Penulis berpendapat bahwa program Tanya-Jawab dapat disebut sebagai salah satu bentuk fatwa. Ini karena program tersebut tidak saja mengetengahkan informasi mengenai Islam, namun juga interpretasi mengenai Islam. Perdebatan mengenai hukum memakan daging anjing merupakan salah satu contoh isu kontroversial yang akan dijelaskan melalui artikel ini.]
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Szilágyi, Zsolt. "Város–tanya-kapcsolat a Horthy-kori Kecskeméten." Tér és Társadalom 25, no. 2 (June 1, 2011): 29–47. http://dx.doi.org/10.17649/tet.25.2.1812.

Full text
Abstract:
Hasonlóan a társadalomtörténethez, a történeti földrajz is jelentős változásokon megy keresztül napjainkban. Az utóbbi diszciplína megújulás közben – úgy tűnik – a korábbihoz képest lényegesen szorosabbra fűzi szálait a történettudománnyal. A történeti földrajzosok ezért kutatásaik során többek között egyre inkább arra törekednek határainkon túl, hogy visszatérjenek az elsődleges (például a levéltári) forrásokhoz. Jelen munka pusztán szerény kísérlet kíván lenni ebben a sorban. Arra keres válaszokat, hogy a történettudomány régi és új módszereivel miként lehet újraszólaltatni egy rég elfeledett, ám társadalomtörténeti szempontból annál lényegesebb témát: a két világháború közötti város–tanya-kapcsolatot (Kecskemét példáján).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Bush, Elizabeth. "Hell and High Water by Tanya Landman." Bulletin of the Center for Children's Books 70, no. 10 (2017): 458. http://dx.doi.org/10.1353/bcc.2017.0439.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

&NA;. "TANYA WAS 11 YEARS OLD-AND PREGNANT." Nursing 19, no. 5 (May 1989): 52–57. http://dx.doi.org/10.1097/00152193-198919050-00017.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

&NA;. "TANYA WAS 11 YEARS OLD-AND PREGNANT." Nursing 19, no. 5 (May 1989): 52–57. http://dx.doi.org/10.1097/00152193-198905000-00017.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Stevenson, Deborah. "Anywhere but Here by Tanya Lloyd Kyi." Bulletin of the Center for Children's Books 67, no. 3 (2013): 164. http://dx.doi.org/10.1353/bcc.2013.0765.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Paredes, Alyssa. "Land’s End Durham by Tanya Murray Li." Social Transformations: Journal of the Global South 4, no. 1 (March 31, 2016): 71. http://dx.doi.org/10.13185/st2016.04106.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Tamala, Epi. "EFEKTIVITAS METODE TANYA JAWAB DALAM MENGEMBANGKAN BAHASA ANAK USIA DINI DI RAUDHATUL ATHFAL ISMARIA RAJABASA BANDAR LAMPUNG." Jurnal Kajian Anak (J-Sanak) 1, no. 02 (April 18, 2020): 1–15. http://dx.doi.org/10.24127/j-sanak.v1i02.126.

Full text
Abstract:
Bahasa merupakan salah satu aspek kemampuan dasar yang harus dikembangkan pada jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak. Melalui bahasa anak dapat mengenal dan memahami dirinya, sesama, dan lingkungan hidupnya. Namun perkembangan bahasa anak di Raudhatul Athfal Ismaria Rajabasa Bandar Lampung masih kurang atau belum berkembang dengan baik khususnya pada kelas B6. Maka metode tanya jawab merupakan salah satu metode yang digunakan oleh guru dalam mengembangkan bahasa anak usia dini di Raudhatul Athfal Ismaria Rajabasa Bandar Lampung. Dengan demikian penulis merumuskan judul penelitian efektivitas metode tanya jawab dalam mengembangkan bahasa anak usia dini di Raudhatul Athfal Ismaria Rajabasa Bandar Lampung. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana efektivitas metode tanya jawab dalam mengembangkan bahasa anak usia dini di Raudhatul Athfal Ismaria Rajabasa Bandar Lampung?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode tanya jawab dalam mengembangkan bahasa anak usia dini di Raudhatul Athfal Ismaria Rajabasa Bandar Lampung. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Langkah-langkah metode tanya jawab yang telah diterapkan oleh guru dalam mengembangkan bahasa anak usia dini di Raudhatul Athfal Ismaria Rajabasa Bandar Lampung antara lain: Tahap persiapan tanya jawab, tahap awal tanya jawab, tahap pengembangan tanya jawab, tahap akhir tanya jawab. Dengan menerapkan langkah-langkah metode tanya jawab di Raudhatul Athfal Ismaria Rajabasa Bandar Lampung maka perkembangan bahasa anak dapat berkembang dengan baik. Berdasarkan hasil analisa tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode tanya jawab telah dilakukan dengan langkah yang baik dan efektif dalam mengembangkan bahasa anak usia dini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Suwarningsih, Wiwin, Iping Supriana, and Ayu Purwarianti. "Model dan Metoda Arsitektur pada Sistem Tanya Jawab Medis." Jurnal INKOM 8, no. 2 (April 28, 2015): 69. http://dx.doi.org/10.14203/j.inkom.303.

Full text
Abstract:
Pada makalah ini, akan dilakukan survey beberapa penelitian yang membahas mengenai sistem tanya jawab dengan domain pada bidang medis (medical question answering = MedQuAn). Sistem MedQuAn mengolah pertanyaan yang diajukan dalam bentuk teks bahasa alami dan kemudian sistem akan memberikan jawaban yang relevan. Makalah ini mencoba menelaah modul konseptual MedQuAn, bahwa sistem tanya jawab terdiri dari tiga komponen inti yang berbeda beserta metoda/ pendekatan yang digunakan. Ketiga komponen inti tersebut adalah klasifikasi pertanyaan, pencarian dokumen, dan ekstraksi jawaban. Hasil akhir dari survey ini adalah sebuah kontribusi untuk pengembangan penelitian di masa mendatang di domain MedQuAn khususnya untuk sistem tanya jawab medis dengan menggunakan bahasa Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Silviany, Irma Yulita. "PEMEROLEHAN KALIMAT TANYA BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA DINI." Jurnal Sasindo UNPAM 9, no. 1 (June 1, 2021): 35. http://dx.doi.org/10.32493/sasindo.v9i1.35-43.

Full text
Abstract:
Proses pemerolehan bahasa anak melalui cara yang unik. Pada fase anak usia dini, anak akan terus menggali potensi bahasa dari lingkungan sekitar. Ketika, anak mengajukan pertanyaan, mereka meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu hal yang mereka dapatkan dari bertanya, proses berpikir, dan juga keterlibatan mereka dalam percakapan. Selain itu, anak dapat memenuhi kebutuhan anak mengenai informasi dapat mereka tuntaskan dengan bertanya. Anak usia dini dalam penelitian ini khususnya telah mengetahui beragam fungsi bahasa. Salah satu fungsi bahasa yang digunakan oleh anak pada usia dini menurut Halliday ialah fungsi instrumental, yakni penggunaan bahasa untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu, penelitian ini untuk mendeskripsikan pemerolehan kalimat tanya dalam bahasa Indonesia pada anak usia dini. Jenis penelitian mengaplikasikan metode analisis deskriptif. Data yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah data berupa kalimat tanya bahasa Indonesia secara komprehensif yang disampaikan oleh anak usia dini. Studi ini mengungkap kemampuan anak usia 5 (lima) tahun telah memperoleh kemampuan dalam menggunakan kalimat tanya melalui berbagai strategi dan pola yang bervariasi tergantung dengan siapa petuturnya. Anak telah mampu melaksanakan untuk pertanyaan ‘apa’ dan ‘mana’ atau jika dipadankan dalam bahasa Inggris disebut dengan WH-Questions, serta mampu mengintegrasikannya dalam sebuah kalimat tanya. Anak sudah mampu mengkonfirmasi ulang mengenai suatu informasi yang masih dianggapnya ragu dengan menggunakan kata ‘iya kan’ dan ‘bener kan’ dengan intonasi bertanya. Anak usia dini sudah mampu memilah kalimat tanya tergantung dari siapa lawan tuturnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Apriansyah, Muger, Irmal Irmal, and Budi Prabowo. "MEMBANGUN KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK ASUH RUMAH AMALIA JL. SUBAGYO IV BLOK II, NO.24 KOMPLEK PERURI, CILEDUG, TANGERANG - BANTEN." Jurnal Pengabdian Dharma Laksana 1, no. 2 (March 19, 2019): 289. http://dx.doi.org/10.32493/j.pdl.v1i2.2429.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Tujuan Tujuan pelatihan ini adalah untuk membangun kreatifitas, membangun kemandirian, memberikan semangat dan motivasi bagi anak-anak asuh dalam menjalani kehidupannya. Teknik pendekatan dilakukan dengan metode penyuluhan dan simulasi secara oral dengan permainan edukatif dan tanya jawab. Hasil kegiatan dapat meningkatkan kreatifitas dan kepercayaan diri dalam menjalani kehidupan tanpa ketergantungan dengan orang lain. Kata Kunci : Kreatifitas, Kemandirian
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Huda, Miftachul, Rini Hayu Lestari, and Rosa Purwanti. "PELATIHAN MASYARAKAT PEDULI HIPERTENSI DI DESA MOJOKRAPAK KECAMATAN TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG." Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan 4, no. 1 (March 10, 2018): 28–31. http://dx.doi.org/10.33023/jpm.v4i1.145.

Full text
Abstract:
Pendahuluan : Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer) karena termasuk yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya .Permasalahan Mitra dan Solusi Jumlah Kasus Hipertensi yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan di Di Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang Jombang Mengingat kasus Hipertensi lebih banyak didapatkan pada wanita dan tingginya kasus Hipertensi pada lansia Metode : Metode yang digunakan adalah dengan melihat prosentase dari kuesioner pre dan post yang dibagikan ke peserta apakah adanya peningkatan setelah diberikan pelatihan tentang kepedulian tentang hipertensi.Hasil : Pelaksanan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh 3 (tiga) orang tim pengabdi dengan pokok bahasan yang disampaikan mengenai: 1. Teori hipertensi 3. Latihan cara tensi ke kader 3.Praktek pemeriksaan tensi. Kegiatan yang diawali dengan ceramah dan demonstrasi ini kemudian dilanjutkan latihan. Dari kegiatan latihan tampak bahwa peserta sangat antusias mengikuti kegiatan. Acara kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab. Berbagai pertanyaan diajukan secara antusias oleh para peserta dalam sesi tanya jawab. Pembahasan : kegiatan pengabdian masyarakat dilihat dari jumlah peserta yang mengikuti dapat dikatakan berhasil/ sukses. Adanya interaksi Tanya jawab dari peserta yang antusias maka dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan ini dapat tercapai. Dan latihan /praktek terapi tertawa peserta dapat mengulangi lagi apa yang telah dipraktekkan oleh tim pengabdian masyarakat. Kata Kunci : hipertensi,lansia,pelatihan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Zahra, Soraya Tsamara, and Mulyadi Mulyadi. "KALIMAT TANYA DALAM BAHASA MANDAILING: TEORI X-BAR." RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya 12, no. 2 (August 15, 2019): 235. http://dx.doi.org/10.26858/retorika.v12i2.9315.

Full text
Abstract:
Interrogative Sentence in Mandailing Language: X-bar Theory. This study aims to analyze grammatical and lexical structure in interrogative sentence in Mandailing language. The study of this interrogative sentence structure applies X-bar theory as one of the generative syntax subtheories. This type of research includes qualitative research using distributional method. The data were collected through interview and observation. The result of the study showed that the wh-question in Mandailing language had grammatical function as spesifier and komplement, while the total question sentence had a function as a komplement. Interrogative sentence in Mandailing language formed by spesifiers, komplements, and adverb.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Harnett, Tanya, and Jeff Thomas. "A Conversation with Tanya Harnett and Jeff Thomas." a/b: Auto/Biography Studies 31, no. 3 (July 4, 2016): 445–63. http://dx.doi.org/10.1080/08989575.2016.1184548.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Parish, Tanya. "Welcome from Tanya Parish, new Editor-in-Chief." Microbiology 161, no. 7 (July 1, 2015): 1295. http://dx.doi.org/10.1099/mic.0.000124.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Willyansah, Willyansah. "PENERAPAN E-DISCUSSION PADA SMA NEGERI 1 TANAH MERAH BERBASIS WEB." I N F O R M A T I K A 12, no. 1 (June 3, 2020): 34. http://dx.doi.org/10.36723/juri.v12i1.206.

Full text
Abstract:
<p>Pemanfaatan computer dalam kehidupan masyarakat semakin berkembang. E-Diskusi atara guru dan siswa adalah suatu media tanya jawab berbasis online yang digunakan untuk mempermudah guru dan siswa untuk saling berkomunikasi dimana guru dan siswa dapat berkomunikasi tanpa ada batas ruang dan waktu dengan adanya E-Diskusi guru dan siswa dapat bertukar informasi baik dengan cara mengupload file, download, melihat data guru maupun siswa, dan juga bisa melaukan proses Tanya jawab ataupun membahas sesuatu seputar sekolah. Dalam penerapan E-Diskusi dapat meningkatkan mutu peambelajaran di SMA Negeri 1 Tanah Merah, dengan meningkatnya mutu pembelajaran tersebut maka akan menghasilkan siswa yang mandiri dan berkualitas. Dengan adanya E-Diskusi proses pertukaran informasi menjadi lebih efisien dan efektif.</p><p><strong>Kata Kunci : </strong>Komputer, Media Diskusi, E-dikusi</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Subali, Made Agus Putra, and Puritan Wijaya. "Sistem Question Answering untuk Bahasa Bali menggunakan Metode Rule-Based dan String Similarity." Techno.Com 20, no. 2 (May 19, 2021): 300–308. http://dx.doi.org/10.33633/tc.v20i2.4390.

Full text
Abstract:
Sistem question answering merupakan kemampuan sistem untuk memberikan jawaban atas kalimat tanya yang diberikan oleh user. Sampai saat ini penelitian tentang sistem question answering pada bahasa Bali belum pernah dilakukan. Pada penelitian ini kalimat tanya yang digunakan adalah kalimat tanya biasa, sebagai contoh kalimat tanya "akuda memene ngubuh siap?" Dalam bahasa Indonesia "berapa ibumu memelihara ayam?" Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan lima puluh dokumen berbahasa Bali. Sedangkan pada tahap pengujian dilakukan dengan menggunakan dua puluh kalimat tanya. Adapun metode yang diusulkan dalam penelitian ini dimulai dari memberi input pertanyaan, mencari dokumen paling relevan berdasarkan pertanyaan yang diberikan, dan memperoleh jawaban berdasarkan rules untuk setiap pertanyaan. Berdasarkan pengujian pada kedua puluh pertanyaan yang diberikan metode yang diusulkan memperoleh akurasi sebesar 40% terkait kebenaran respons atau jawaban yang diberikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Faroh, Wahyu Nurul, Dien Mardiana Yuliati, and Ibrahim Bali Pamungkas. "MERAIH MASA DEPAN DENGAN MENINGKATKAN MOTIVASI DALAM HAL MANAJEMEN WAKTU DI RUMAH AMALIA." Jurnal Pengabdian Dharma Laksana 1, no. 2 (March 19, 2019): 222. http://dx.doi.org/10.32493/j.pdl.v1i2.2422.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Tujuan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan mengelolah waktu, memotivasi anak asuh dalam menjalani kehidupan, dan membuka paradigm berfikir anak-anak asuh terhadap keefektifan beraktifitas. Teknik pendekatan dilakukan dengan metode penyuluhan dan simulasi secara oral dengan permainan edukatif dan tanya jawab. Hasil kegiatan dapat meningkatkan kreatifitas dan kepercayaan diri dalam menjalani kehidupan tanpa ketergantungan dengan orang lain. Kata Kunci : Motivasi, Manajemen Waktu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Maddinsyah, Ali, Nasmal Hamda, and Rahmi Hermawati. "PENYULUHAN STRATEGI MERAIH PRESTASI DENGAN CERDAS DAN BERETIKA MASA KINI." Jurnal Pengabdian Dharma Laksana 2, no. 1 (November 28, 2019): 69. http://dx.doi.org/10.32493/j.pdl.v2i1.3631.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Tujuan”yang ingin dicapai dalam”kegiatan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penyuluhan penerapan strategi untuk meraih prestasi dengan cara cerdas dan beretika masa kiniMetode pelaksanaan dilakukan melalui”metode klasikal dengan pendekatan diskusi/tanya jawab dan simulasi”Hasil kegiatan ini menjadikan para peserta dapat menyusun strategi untuk meraih prestasi dengan cara cerdas tanpa melupakan etika dan kesopanan, munculnya kesadaran akan keberhasilan mendapatkan masa depan yang baik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Juniardianta, I. Nyoman. "MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MELALUI METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS VIIE SMP DHARMA PRAJA DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2019/2020." MEDIA BINA ILMIAH 15, no. 3 (September 30, 2020): 4177. http://dx.doi.org/10.33758/mbi.v15i3.733.

Full text
Abstract:
Kemampuan berbicara bukan saja diperlukan di depan kelas, di muka guru atau dihadapan teman-teman. Kemampuan ini dipergunakan dalam seluruh kegiatan manusia sehari-hari. Yang paling penting siswa mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah tes yaitu dimana metode tersebut memberikan respon agar siswa memiliki rangsangan pada pemikirannya untuk melakukan Tanya jawab. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa, metode Tanya jawab dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas VIIE SMP Dharma Praja, dan respon siswa terhadap penerapan metode Tanya jawab mendapatkan respon yang baik. Terkait dengan simpulan diatas guru diharapkan menerapkan metode Tanya jawab untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Terhadap siswa walaupun kemampuan berbicara siswa kelas VIIE SMP Dharma Praja sudah meningkat diharapkan dipertahankan bila perlu lebih ditingkatkan lagi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Indrayanti, Tri, and Rika Amalia Puspita Rini. "Strategi Kesantunan Berbahasa dalam Talk Show Q&A dan Relevansinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Tingkat SMP." Jurnal Ilmiah FONEMA : Jurnal Edukasi Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 1 (May 9, 2019): 67. http://dx.doi.org/10.25139/fn.v2i1.1501.

Full text
Abstract:
ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan strategi kesopanan Brown dan Levinson dalam talkshow tanya jawab dan menjelaskan relevansi strategi kesopanan-bahasa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat Sekolah Menengah. Teori yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah teori Brown dan Levinson. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu teknik dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk strategi kesopanan Brown dan Levinson yang terjadi dalam talkshow tanya jawab pada bulan Agustus 2018 terdiri dari strategi kesopanan pertama Brown dan Levinson, yaitu tanpa strategi yang ditemukan yang mencakup pidato tanpa strategi. Strategi kedua kesopanan coklat dan strategi kesopanan positif Levinson ditemukan untuk memperhatikan pidato lawan, membesar-besarkan perhatian, persetujuan, dan simpati, mengintensifkan perhatian lawan dengan mendramatisasi fakta, mengintensifkan menggunakan penanda identitas kelompok, meminta persetujuan dengan topik umum atau mengulangi sebagian atau semua, menghindari perselisihan dengan berpura-pura setuju, menggunakan lelucon, mengekspresikan pemahaman tentang keinginan pembicara, memberikan penawaran atau janji, menunjukkan optimisme, melibatkan pembicara dalam kegiatan, memberikan pertanyaan meminta persetujuan, memberikan hadiah. Di mana strategi kesopanan negatif ditemukan menjadi pesimistis, meminimalkan paksaan, dan meminta maaf. Akhirnya, strategi Off Record ditemukan yang dimasukkan dalam strategi. Relevansi hasil penelitian dapat diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP kelas IX 3.9-4.10.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Duró, Annamária. "A tanya és a zárt település kapcsolata – társadalomföldrajzi megközelítésben." Tér és Társadalom 4, no. 2 (June 1, 1990): 63–85. http://dx.doi.org/10.17649/tet.4.2.174.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Sylus, Raichel M. "PSYCHO-SOCIAL PERSPECTIVES IN TANYA MENDONSA’S THE DREAMING HOUSE." Kongunadu Research Journal 4, no. 1 (June 30, 2017): 29–31. http://dx.doi.org/10.26524/krj171.

Full text
Abstract:
Tanya Mendonsa is a prolific contemporary writer, an abstract painter and more than everything, a lover. Two volumes of her poems entitled The Dreaming House, All the Answer I Shall Ever Get and an enchanting narration The Book of Joshua are published so far. A writer’s role to his/her role is inevitably a contributing one to her society. The object of “peeling back the layers of personal memory and experience” helps in understanding “the often irrational roots of human motivation, thoughts, and behaviour” (Kandel). In coordination with personal memory, Mendonsa’s early life and way of upbringing can be considered with relevance to the context of psycho social impact of nature in literature. In The Dreaming House she records the pattern of a true nature lover throughout her poems. In other words, “[T]he near and the remote are yoked together” in the poems of Tanya Mendonsa (Prasad 104).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Nuthihar, Rahmad, Tara Astika Bangun, and Wahdaniah Wahdaniah. "KALIMAT TANYA DALAM PERSIDANGAN DI PENGADILAN NEGERI BANDA ACEH." MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan 17, no. 2 (December 3, 2019): 157. http://dx.doi.org/10.26499/mm.v17i2.2138.

Full text
Abstract:
This study examines the use of interrogative sentences in trials at the Banda Aceh District Court. The trial in principle is an activity to obtain and prove the information being tried. Therefore, the judge as the person in charge of examining and adjudicating cases uses question sentences to obtain information as clearly as possible. The results of this study conclude that the types of question sentences contained in the trials at the Banda Aceh District Court are, partial sentences, total sentences, rhetorical sentences, and subtle sentences. Furthermore, the question sentence function is a representative and directive function.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Holloway, Tanya M., and Lawrence L. Spriet. "Rebuttal from Tanya M. Holloway and Lawrence L. Spriet." Journal of Physiology 593, no. 24 (December 7, 2015): 5225. http://dx.doi.org/10.1113/jp271581.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Kahn, Coppélia. "Greek Tragic Women on Shakespearean Stages by Tanya Pollard." Theatre Journal 70, no. 4 (2018): 581–82. http://dx.doi.org/10.1353/tj.2018.0123.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Juric, Lea Puljcan. "Greek Tragic Women on Shakespearean Stages by Tanya Pollard." Early Modern Women 14, no. 1 (2019): 198–201. http://dx.doi.org/10.1353/emw.2019.0040.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Donnelly, J. Peter. "Dr Tanya Parkinson, 15 June 1965–8 August 2016." Journal of Antimicrobial Chemotherapy 72, no. 5 (March 10, 2017): 1271. http://dx.doi.org/10.1093/jac/dkx079.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Steggle, M. "TANYA POLLARD, Drugs and Theater in Early Modern England." Notes and Queries 54, no. 3 (September 1, 2007): 335–36. http://dx.doi.org/10.1093/notesj/gjm171.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography