To see the other types of publications on this topic, follow the link: Taktil.

Journal articles on the topic 'Taktil'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Taktil.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Olsson, I., V. A. Rahm, and H. Hogberg. "Taktil massage vid stroke och livskvalitet." Nordic Journal of Nursing Research 24, no. 2 (June 1, 2004): 21–26. http://dx.doi.org/10.1177/010740830402400205.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Yusniarita, Yusniarita, Wenny Indah Purnama Eka Sari, and Yenni Puspita. "Pemberdayaan Bidan Dalam Stimulasi Taktil Kinestatik Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Riwayat Berat Lahir Rendah." RAMBIDEUN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 4, no. 1 (July 17, 2021): 1–11. http://dx.doi.org/10.51179/pkm.v4i1.297.

Full text
Abstract:
Masalah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) penting diperhatikan karena sangat erat berkaitan dengan kelangsungan hidup bayi tersebut selanjutnya. Standar Profesi Bidan menyebutkan bahwa bidan mempunyai kewenangan untuk melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak. Salah satu bentuk stimulasi tumbuh kembang yang selama ini dilakukan oleh bidan adalah stimulasi taktil kinestetik. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk pemberdayaan bidan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui workshop dan pelatihan bidan dalam melakukan stimulasi taktil kinestatik untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi riwayat BBLR. Sasaran Kegiatan adalah bidan yang berjumlah 15 orang di Wilayah Kerja Puskesmas Ujan Mas Kabupaten Kepahiang tahun 2020. Sesuai arahan Presiden untuk selalu dapat menaati arahan dan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh pemerintah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan secara online. Kegiatan dilaksanakan dengan menggunakan ClouldX dan WAG. Hasil pre test dan post test peserta menunjukan peningkatan pengetahuan sebesar 34,66, dan hasil penilaian keterampilan dengan menggunakan daftar tilik diperoleh rerata nilai 80,83. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberdayakan bidan melalui melatih keterampilan bidan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan dalam melakukan stimulasi taktil kinestetik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Imkamp, Dietrich, and Rainer Tutsch. "Koordinatenmesstechnik, taktil und optisch – schon immer digital." tm - Technisches Messen 86, no. 9 (September 5, 2019): 450–63. http://dx.doi.org/10.1515/teme-2019-0064.

Full text
Abstract:
ZusammenfassungWenn heute von der Digitalisierung der Produktion gesprochen wird, löst das in der Koordinatenmesstechnik häufig Verwunderung aus, weil die Koordinatenmesstechnik von Anfang an digitale Verfahren genutzt hat. Ohne die Möglichkeiten der Digitalisierung würde es sie gar nicht geben. Erst die rechnergestützte Auswertung ermöglicht eine effiziente Verknüpfung der gemessenen Koordinatenpunkte zu Merkmalen der Produktgeometrie. Heute werden bei optischen Messsystemen Millionen von Koordinatenpunkten in Sekunden aufgenommen und verarbeitet. Die Anwendung der Computertomographie für die Koordinatenmesstechnik wurde erst durch die heute zur Verfügung stehende Rechnerleistung möglich. Aufgrund der vorhandenen digitalen Systeme wurde die Koordinatenmesstechnik bei der Vernetzung schon frühzeitig eingebunden. Während am Anfang die rechnergestützte Übertragung von Ergebnissen im Vordergrund stand, sind heute Koordinatenmesssysteme teilweise vollständig in digital gesteuerte Produktionsprozesse integriert.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Hantono, Dedi, Ashadi, Ari Widyati Purwantiasning, Anisa, Ratna Dewi Nur'aini, and Yeptadian Sari. "Pengadaan Taman Bermain Anak Untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda II Dusun Gunung Leutik Kabupaten Bogor." Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 4, no. 2 (May 9, 2020): 236–41. http://dx.doi.org/10.31849/dinamisia.v4i2.3897.

Full text
Abstract:
Perkembangan anak usia dini yang terpenting berada pada masa emasnya. Untuk menjaga potensi mereka dapat dilakukan beberapa stimulus diantaranya stimulus taktil yaitu berupa rangsangan gerak. Sekolah sebagai sarana utama dalam menghasilkan anak yang berpendidikan memerlukan sarana dan prasarana yang memadai. Khusus pendidikan anak usia dini, sarana bermain sangat diperlukan untuk melakukan stimulus taktil yang dibutuhkan para siswa sekolah pada level dasar. Atas dasar hal tersebut maka kegiatan pengabdian masyarakat ini mengadakan ruang bermain anak pada ruang publik agar dapat diakses oleh mereka dengan mudah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa taman bermain yang telah dibuat dapat meningkatkan aktivitas pendidikan dengan melihat perkembangan jumlah pengunjung pondok baca.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Andren, K., L. Storholt, and I. Lundgren. "Kvinnors upplevelser av taktil massage under forlossningens latensfas." Nordic Journal of Nursing Research 25, no. 4 (December 1, 2005): 10–14. http://dx.doi.org/10.1177/010740830502500403.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Tanawali, Nur Hafidzah, Haerani Nur, and Kurniati Zainuddin. "PENINGKATAN KEMAMPUAN TAKTIL ANAK AUTIS MELALUI TERAPI SENSORI INTEGRASI." Jurnal Psikologi TALENTA 3, no. 2 (March 25, 2018): 64. http://dx.doi.org/10.26858/talenta.v3i2.6528.

Full text
Abstract:
Tactile dis ability was one of the sensory problems experienced by children with special needs. Sensory integration therapy was used as a therapy for children with sensory processing problems. The aims of this study were to screen the effectiveness of sensory integration therapy to improve tactile abilities of autistic examine children. A repeated treatment experimental research design was used in this study. The subjects of this study consisted of 6 children with tactile sensory impairment. The measurement of sensory integration therapy was done by direct observation that when the children were given toys and learning tools. Results thus far indicate there is a difference in tactile ability before and after the therapy. Autistic children who have attended therapy have an increased ability of tactile. This research have implications for the therapy and parents to provide sensory integration therapy for children with low tactile ability.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Axelsson, Eva, and Sylvia Määttä. "Taktil massage som behandling för ungdomar med anorexia nervosa." Nordic Journal of Nursing Research 27, no. 3 (September 2007): 35–39. http://dx.doi.org/10.1177/010740830702700308.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Fischera, M., U. Hoppe, U. Eysholdt, and F. Rosanowski. "Taktil-kinästhetische Responsivität bei Kindern mit Lippen-Kiefer-Gaumenspalten." Laryngo-Rhino-Otologie 84, no. 04 (March 21, 2005): 239–45. http://dx.doi.org/10.1055/s-2004-826226.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Not Available, Not Available. "Experimentell taktil-evozierte Allodynie aktiviert den posterioren parietalen Kortex." Der Schmerz 17, no. 2 (April 1, 2003): 147–48. http://dx.doi.org/10.1007/s00482-002-0170-1.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Kholifah, Nur. "Pengembangan Panduan Pembuatan Media Taktil yang Diaplikasikan Dalam Pembelajaran IPA." THABIEA : JOURNAL OF NATURAL SCIENCE TEACHING 1, no. 1 (June 6, 2018): 53. http://dx.doi.org/10.21043/thabiea.v1i1.3887.

Full text
Abstract:
This research had purpose to develop of the creating tactile media applied to science learning. It can be done because of learning science in elementary school today still require effort to meet the expectations of the applicable curriculum. Creativity and cognitive learning outcomes of children towards science learning was very low. Difficulties they earn require concrete media in learning. This study aimed to apply the guidance manufacture tactile media to create media that was applied in science learning is then seen its effectiveness against creativity and cognitive learning outcomes of students. The subjects were students 4th grades elementary school Entalsewu 2016/2017 as many as 25 students. The result showed that the general guidelines developed was in good category, with a value of N-Gain creativity test results, obtained in the posttest and pretest with a range of scores 0.9, which means the higher the score range. The overall of testing the cognitive learning classically posttest were complete with a percentage of 100%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Alexandersson, M., C. Dehlén, I. Johansson, I. Petersson, and A. Langius. "Taktil massage som komplement i omvårdnads-arbetet i palliativ vård." Nordic Journal of Nursing Research 23, no. 1 (March 2003): 27–30. http://dx.doi.org/10.1177/010740830302300106.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Debuschewitz, A., U. Winkler, T. Günther, and C. Kiese-Himmel. "Die Bedeutung der taktil-kinästhetischen Wahrnehmung bei Kindern mit Aussprachestörungen." Sprache · Stimme · Gehör 28, no. 4 (December 2004): 171–77. http://dx.doi.org/10.1055/s-2004-835863.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Marnita, Elvi Febria, Mayetti Mayetti, and Gusti Revilla. "Stimulus Taktil Kinestetik terhadap Perubahan Fisiologis Bayi Prematur dengan Perawatan Metode Kanguru." Journal of Telenursing (JOTING) 3, no. 1 (March 25, 2021): 43–53. http://dx.doi.org/10.31539/joting.v3i1.2074.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Stimulus Taktil Kinestetik (STK) terhadap perubahan fisiologis bayi prematur yang memperoleh Perawatan Metode Kanguru (PMK). Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment dengan pretest-posttest two-group design. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 39 bayi prematur yang dipilih dengan simple random sampling. Kelompok intervensi 20 bayi prematur dilakukan STK dengan durasi 15 menit dan kelompok kontrol 19 bayi prematur tanpa perlakuan. Pengukuran fisiologis pernafasan, denyut jantung, suhu dan berat badan pada kedua kelompok yang dilakukan hari ke 1 dan hari ke 5. Analisis uji statistik menggunakan Paired t-test dan Independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh perlakuan STK terhadap penurunan pernafasan, penurunan denyut jantung, peningkatan suhu dan peningkatan berat badan pada kelompok intervensi. Kelompok kontrol tanpa perlakuan menunjukkan ada pengaruh peningkatan suhu dan peningkatan berat badan. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kondisi fisiologis bayi prematur pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Simpulan, pemberian perlakuan STK pada kelompok intervensi berpengaruh terhadap perubahan fisiologis bayi prematur. Kata Kunci: Perawatan Metode Kanguru, Prematur, Stimulus Taktil Kinestetik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Himmelsbach, Antonia. "Zur Wahrnehmung führen." physiopraxis 4, no. 10 (October 2006): 42–44. http://dx.doi.org/10.1055/s-0032-1307962.

Full text
Abstract:
Das Affolter-Modell ist ein Therapiekonzept, das in der Ergotherapie stärker verbreitet ist als in der Physiotherapie. Für Physiotherapeuten lohnt es sich jedoch, das Modell näher zu betrachten: Das taktil-kinästhetische System und die Wahrnehmungssituation des Patienten stehen im Mittelpunkt. Wie Physiotherapeuten mit dem Affolter-Modell arbeiten und wo sie sich fortbilden können, lesen Sie hier.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Hastuti, Dwi, and Juju Juhaeriah. "Efek Stimulasi Taktil Kinestetik erhadap Perkembangan Bayi Berat Badan Lahir Rendah." Jurnal Keperawatan Padjadjaran v4, no. 1 (April 2016): 70–78. http://dx.doi.org/10.24198/jkp.v4n1.7.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Colmant, Clarissa, Ulrich Eysholdt, and Frank Rosanowski. "Diagnostik der taktil-kinästhetischen Wahrnehmung bei Vorschulkindern: ein Methodenvergleich." Folia Phoniatrica et Logopaedica 60, no. 3 (2008): 128–33. http://dx.doi.org/10.1159/000118511.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Strohmaier, Patricia. "Mobil, taktil und nah am Körper – Über den Gebrauch von Beuteln." Das Mittelalter 25, no. 2 (November 10, 2020): 271–93. http://dx.doi.org/10.1515/mial-2020-0038.

Full text
Abstract:
AbstractMedieval bags or pouches have survived mainly in church treasuries, preserved in reliquaries and altars. Usually made of silk, they vary considerably in form, colour, motif and size. Although most surviving pouches have been interpreted as containers for relics that were safely stored away in church treasuries, the form of a sewn bag was not mandatory for wrapping a relic to be placed inside a reliquary or an altar. Nor were all bags intended for ecclesiastical use, as is evident from the number of alms bags preserved in church treasuries. Through an analysis of textual sources and surviving items this article explores alternative uses of these highly tactile textiles that served as containers for valued personal belongings, either as an amulet while traveling, as a container of an individual’s relic donation to a church or even by means of theft. Worn close to the body, around the waist on a belt, around the neck and above or underneath garments, the softness and lightness of bags offered high comfort. Ornaments such as fringes, tassels or ribbons with beads invited wearers to touch it and play with it, thus deepening their engagement with the bag and its content.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Nagel, D., and U. Hopfner. "Untersuchungen über die dynamischen Eigenschaften des ipsilateral taktil ausgelösten Stapediusmuskelreflexes an Hörgesunden." Laryngo-Rhino-Otologie 67, no. 02 (February 1988): 53–56. http://dx.doi.org/10.1055/s-2007-998448.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

SHIBUYA, Masanari, Chikako TAGA, Chinatu NISHIWAKI, and Chikako VILLANUEVA. "Effect of Taktil® Care on Behavioral and Psychological Symptoms of Dementia in Elderly Adults." JOURNAL OF THE JAPANESE ASSOCIATION OF RURAL MEDICINE 68, no. 1 (2019): 100–105. http://dx.doi.org/10.2185/jjrm.68.100.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Soedjatmiko, Soedjatmiko. "Pentingnya Stimulasi Dini untuk Merangsang Perkembangan Bayi dan Balita Terutama pada Bayi Risiko Tinggi." Sari Pediatri 8, no. 3 (December 5, 2016): 164. http://dx.doi.org/10.14238/sp8.3.2006.164-73.

Full text
Abstract:
Bayi risiko tinggi ialah bayi yang secara klinis belum menunjukkan hambatanperkembangan tetapi berpotensi untuk mengalami gangguan perkembangan akibatfaktor risiko biomedik, lingkungan psikososial atau sosial ekonomi. Faktor risikotersebut secara langsung atau tidak langsung dapat mengganggu perkembangan otak,sehingga mengganggu perkembangan gerak, komunikasi, kognitif, emosi-sosial danperilaku. Plastisitas otak adalah kemampuan susunan saraf untuk menyesuaikan diriberupa perubahan anatomi, kemampuan neurokimiawi atau perubahan metabolik.Stimulasi dini adalah rangsangan auditori, visual, taktil dan kinestetik yang diberikansejak perkembangan otak dini, dengan harapan dapat merangsang kuantitas dan kualitassinaps sel-sel otak, untuk mengoptimalkan fungsi otak. Stimulasi dini harusmemperhatikan tahapan maturasi otak, waktu, jenis stimulasi, cara melakukanstimulasi, intensitas, perbedaan individual, keterpaduan dan dukungan program lainyang berkelanjutan. Peran dokter dan perawat di ruang bayi baru lahir, serta orangtuasangat penting, oleh karena itu mereka perlu dibekali pengetahuan dan ketrampilanmengenai stimulasi dini
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Solicha, Isnainia, and Suyadi Suyadi. "Terapi Sensori Integrasi untuk Anak Downsyndrome melalui Busy Book." Jurnal Pelita PAUD 5, no. 2 (April 5, 2021): 162–70. http://dx.doi.org/10.33222/pelitapaud.v5i2.1210.

Full text
Abstract:
Anak down syndrome memiliki banyak sekali hambatan yang dialami mulai dari fisik, mental, dan emosinya. Salah satu hambatan yang dialami anak down syndrome adalah keterbatasan dalam sistem sensori mereka. Dalam penelitian ini penulis mengembangkan media dan alat permainan edukatif berupa busy book yang dapat dijadikan sebagai media terapi sensori integrasi dan pengenalan angka. Busy book ini mengintegrasikan keempat indra seperti; penglihatan, pendengaran, taktil, dan proprioseptif. Tujuan penelitian ini agar diketahui bahwa media busy book ini dapat dijadikan sebagai media terapi sensori integrasi dan pengenalan angka untuk anak down syndrome. Selain itu bagaimana anak down syndrome mengaplikasikan busy book ini. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ini terlihat anak down syndrome tertarik dan dapat mengaplikasikan busy book dengan bantuan para shadow. Melalui busy book ini anak-anak dapat lebih mudah dalam menghitung dengan bantuan benda-benda yang timbul dan berbunyi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Tambun, Mastaida, and Siska Suci Triana Ginting. "HUBUNGAN RANGSANGAN TAKTIL PAPILLA MAMMAE BERHUBUNGAN DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI KLINIK HENNY KOTA MEDAN." Elisabeth Health Jurnal 4, no. 2 (December 16, 2019): 49–56. http://dx.doi.org/10.52317/ehj.v4i2.267.

Full text
Abstract:
Childbirth is the culmination of a series of pregnancy processes. Many pregnant women feel anxious, anxious, and anxious waiting for the birth to arrive. Based on data from the Inter-Census Population Survey (SUPAS) in Indonesia the MMR has decreased from 359/100,000 live births (KH) in 2012 to 305/100.00 KH in 2015. The causes of maternal death were bleeding (35.2%), hypertension (27.1%), infection (7.3%), prolonged labor (1.8%) and abortion (4.7%). Method: The type of research used by researchers is quantitative analytic research with cross sectional approach. The population is maternity mothers who are in the henny clinic. To find out the effect of tactile stimulation of mammary papillae on the progress of first phase active labor, which amounted to 35 women giving birth in April. The sample of this study is a saturated sample taken from the total population of women giving birth to 35 pregnant women. Results: The majority of research results were aged 20-35 years (51.4%), 16 primipara oarity respondents, the majority of respondents were educated with high school education (42.8%), as many as 23 respondents (65.7%) had tactile stimulation. Chi square statistical test results showed that the value of p = 0.001 <0.05, meaning that there is a relationship between the tactile variable mammary tactile stimulation with the progress of labor. Conclusion: Conclusion there is the influence of mammary papilla tactile stimulation on the progress of active phase I labor, and it is expected that medical staff, especially midwives can improve midwifery services about normal delivery care with tactile stimulation of mammary papillae on the progress of labor in the active phase I.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Wulan, Retno, and Siti Marfu’ah. "Pengaruh Komunikasi Terapeutik Bidan dalam Melakukan Pijat Bayi terhadap Kepuasan Keluarga Pasien." Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal 11, no. 3 (July 6, 2021): 517–22. http://dx.doi.org/10.32583/pskm.v11i3.1421.

Full text
Abstract:
Komunikasi Terapeutik merupakan cara untuk membina hubungan yang terapeutik dimana terjadi penyampaian informasi dan pertukaran perasaan dan pikiran dengan maksud untuk mempengaruhi orang lain, komunikasi ini direncanakan secara sadar, bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan lebih mendekati usapan-usapan halus atau rangsangan raba (taktil) yang dilakukan dipermukaan kulit, manipulasi terhadap jaringan atau organ tubuh bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf otot, dan system pernafasan serta memperlancar sirkulasi darah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatifl dengan desain penelitian quasi experimental. Pendekatan penelitian menggunakan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan nilai t hitung 15.225> t tabel 2.09, yang artinya ada pengaruh signifikan antara implementasi komunikasi terapeutik terhadap kepuasan keluarga pasien. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh komunikasi terapeutik bidan dalam melakukan pijat bayi terhadap kepuasan keluarga pasien. Bidan yang memberikan komunikasi terapeutik sebelum, selama dan setelah melakukan pijat bayi, membuat orang tua bayi merasa puas dan senang terhadap Bidan tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Saija, Louise M. "Analisis Terhadap Gaya Belajar Siswa Sekolah Menengah Di Bandung." Jurnal Padegogik 3, no. 1 (February 26, 2020): 57–70. http://dx.doi.org/10.35974/jpd.v3i1.2234.

Full text
Abstract:
Gaya belajar merupakan perilaku yang sengaja diperbuat oleh siswa berupa perilaku kognitif, afektif dan psikologikal untuk memperoleh perubahan dalam belajar. Terdapat Informasi mengenai gaya belajar siswa dapat membantu guru dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya belajar siswa-siswa Sekolah Menengah di Bandung. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dan sampel pada penelitian ini adalah 275 siswa dari beberapa sekolah menengah di Bandung. Sedangkan instrumen pengukuran gaya belajar yang digunakan adalah “Perceptual Learning Style Preference Questionnaire” (PLSPQ) yang dibuat oleh Reid (1987) yang menyatakan terdapat enam gaya belajar (Visual, taktil, auditory, kelompok atau grup, kinestetik, individual), dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat 20,73 persen siswa yang memiliki hanya satu gaya belajar yang dominan atau bersifat “major”, (2) Terdapat 55,27 persen siswa yang memiliki lebih dari satu gaya belajar dominan, (3) Terdapat 24 persen siswa yang tidak memiliki satupun gaya belajar yang dominan. Hasil lainnya adalah: Mayoritas siswa sekolah menengah memiliki gaya belajar kinestetik (belajar melalui pengalaman tubuhnya secara menyeluruh) dan atau gaya belajar kelompok (belajar bersama teman dalam grup) sebagai gaya belajar yang dominan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Haryanti, Rusiana Sri. "Pengaruh loving tauch baby massage terhadap pola tidur batita." Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian 17, no. 1 (December 10, 2019): 61. http://dx.doi.org/10.26576/profesi.356.

Full text
Abstract:
Masa emas pertumbuhan dan perkembangan terjadi pada masa batita. Salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak adalah saat tidur dan istirahat, karena pada saat anak tidur pertumbuhan otaknya mencapai pertumbuhan yang optimal. Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi, karena pada saat inilah terjadi repair neuro brain dan kurang lebih 75% hormon pertumbuhan diproduksi. Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yantiu faktor genetik, lingkungan, perilaku, rangsangan atau stimulasi yang bermanfaat. Salah satu stimulasi berupa taktil adalah pemijatan pada anak (baby massage). Pijat juga dapat bermanfaat untuk memenuh waktu tidur dan perkembangan bayi. Bayi yang dipijat akan dapat tidur dengan lelap, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh loving touch baby massage terhadap pola tidur batita. Metode penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di baby smile karanganyar, jumlah sampel 50 batita dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan koesioner tentang massage dan pola tidur. Analisis data menggunakan Wilcoxon dan Mc Nemar didapatkan hasil nilai p= 0,000. Hasil penelitian didapatkan bahwa batita setelah dilakukan massage mengalami perubahan pola tidur yang lebih baik dari pada sebelum dilakukan massage. Kesimpulan penelitian ini ada pengaruh loving touch baby massage terhadap pola tidur batita.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Deviyanti, Sinta. "SEMEN TRIKALSIUM SILIKAT SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF UNTUK PENATALAKSANAAN HIPERSENSITIF DENTIN (Kajian Pustaka)." Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi 13, no. 1 (May 25, 2017): 12. http://dx.doi.org/10.32509/jitekgi.v13i1.852.

Full text
Abstract:
Hipersensitif dentin adalah rasa sakit yang timbul khususnya sebagai respon terhadap rangsangan suhu, uap, kimiawi, taktil atau osmotik pada dentin yang terbuka. Hal ini berkaitan dengan terbukanya dentin karena hilangnya email oleh proses abrasi, erosi atau terbukanya permukaan akar gigi akibat resesi gusi atau perawatan periodontal. Rangsanganrangsangan ini akan menyebabkan pergerakan cairan dentin di dalam tubuli dentin yang terbuka sehingga menimbulkan eksitasi saraf dan rasa sakit. Rasa sakit yang timbul pada hipersensitif dentin memiliki variasi sifat yang ekstrim mulai dari kisaran intensitas tidak nyaman sampai sakit sekali. Meskipun berbagai pilihan perawatan menyatakan keberhasilannya dalam menghilangkan keluhan hipersensitif dentin, saat ini belum ada satupun bahan desensitisasi yang dianggap ideal untuk penatalaksanaan kondisi ini. Semen trikalsium silikat kini telah diperkenalkan sebagai bahan kedokteran gigi yang bersifat bioaktif dan biokompatible. Reaksi hidrasi dari semen trikalsium silikat dengan air akan membentuk kalsium hidrat silikat dan reaksi pengerasan. Selama proses hidrasi, bahan ini tetap mampu meresap ke dalam tubuli dentin dan berpotensi memicu penutupan tubuli melalui pengendapan kristal hiroksiapatit. Penutupan tubuli dentin merupakan hal utama yang penting untuk desensitisasi. Penelitian secara in vitro pada semen kalsium silikat telah menunjukkan efektivitasnya dalam mengurangi permeabilitas dentin dan penutupan tubuli. Penggunaan semen trikalsium silikat secara klinis sebagai bahan desensitisasi, layak dipertimbangkan sebagai alternatif penatalaksanaan hipersensitif dentin.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Hellti, Mestikarija. "EFEKTIVITAS FACILITATED TUCKING DENGAN MUSIK MOZART TERHADAP SKALA NYERI NEONATUS MENERIMA VAKSIN ASI DI RS MITRA MEDIKA TANJUNG MULIA MEDAN TAHUN 2019." Jurnal Maternitas Kebidanan 4, no. 1 (May 14, 2019): 19. http://dx.doi.org/10.34012/jumkep.v4i1.493.

Full text
Abstract:
Imunisasi sangat diperlukan untuk pencegahan penularan terhadap penyakit sejak dini sehingga tidak jarang akan menimbulkan trauma dan ketidaknyaman sehingga diperlukan manajemen nyeri. Tujuan Penelitian mengetahui mana lebih efektivitas Facilitated Tucking dengan Musik Mozart Terhadap Skala Nyeri Neonatus menerima Vaksinasi. Facilitated Tucking merupakan tindakan memfasilitasi posisi fleksi miring kesalah satu sisi dimana salah satu tangan melakukan fiksasi dengan lembut daerah kepala dan tangan bayi, dan tangan lainnya memfiksasi daerah kaki dan bokong bayi sedangkan Musik Mozart diperdengarkan dengan polagetaran yang dapat menurunkan tekanan darah, memperlambat pernafasan, detak jantung dan meningkatkan perasaan nyaman. Jenis penelitian ini adalah True eksperiment Design dan desain penelitian Basic posttest Only design dengan jumlah sampel 38 responden yakni 19 intervensi yang diberiperlakuan Facilitated Tucking dan 19 intervensi diberi perlakuan Musik Mozart selama 3 menit yang durasi menangisnya dihitung dengan stopwartd. Tehnik pengambilan sampel yaitu teknik Accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisa bivariat data dengan uji Mann Whitney. Penelitian menunjukan bahwa pada kelompok Facilitated tucking neonates akan lebih nyaman seperti menyerupai janin serta gerakan yang dibatasi dan merangsangan lembut untuk proprio septif, termal, dan system sensorik taktil yang dapat memodifikasi mekanisme control gerbang yang dapat mengakibatkan perubahan transmisi nyeri sedangkan pada kelompok Musik Mozart bayi mengalami ketidak nyaman dikarenakan adanya cairan Vernixcaseosa berada di telingga tengah bayi sehingga gelombang music tidak seutuhnya dapat diantarkan. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan pada kelompok Facilitated Tucking lebih efektif menurunkan skala nyeri saat disuntik HB0 dibandingkan dengan kelompok music Mozart sehingga perawat dapat menjadikan terapi Facilitated Tucking sebagai salah satu non farmakologi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

; Caecilia S. Wijayaputri, Amyra Salsabila Alwi. "STUDI KUALITAS SINEMATIK DALAM BIOSKOP METROPOLE." Riset Arsitektur (RISA) 5, no. 03 (April 2, 2021): 223–39. http://dx.doi.org/10.26593/.v5i03.4737.223-239.

Full text
Abstract:
Abstrak Film dan arsitektur adalah dua bentuk seni taktil yang bergantung pada beberapa indera manusia sekaligus untuk dapat dinikmati. Walaupun begitu, kesamaan antara arsitektur dan film seringkali diabaikan ketika mendesain atau mengapresiasi sebuah objek arsitektur. Dengan melakukan studi mengenai hubungan film dengan arsitektur, ditemukan bahwa ada kualitas-kualitas pada arsitektur yang berdasar pada konsep-konsep pada perfilman yang dapat memperkaya dan memanipulasi ruang tempat manusia beraktivitas. Kualitas-kualitas unik ini disebut sebagai kualitas sinematik. Namun, melihat ruang lewat sinema dapat memberikan kesan yang berbeda dibanding mengalami ruang secara langsung. Kesamaan dan perbedaan ini berasal dari pengalaman sinematik yang berbeda pada waktu mengalami ruang secara fisik dengan mengalami ruang lewat film yang sudah disunting. Untuk memahami topik sinematik dalam arsitektur lebih lanjut, dilakukan studi pada objek arsitektur Bioskop Metropole. Objek arsitektur ini unik karena Bioskop Metropole pernah menjadi latar tempat utama pada film roman-komedi Janji Joni. Penampilan bioskop di dalam film tersebut dan penampilan bioskop di dunia nyata mungkin memiliki perbedaan, dan kualitas sinematik adalah penentu perbedaan tersebut Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahu kualitas sinematik di bioskop Metropole, bagaimana kualitas sinematik tersebut memengaruhi representasi ruang-ruang Bioskop Metropole dalam film Janji Joni, dan kualitas sinematik apa saja yang ada pada Bioskop Metropole. Metode yang digunakan adalah deksriptif kualitatif, dengan data dari studi literatur dan observasi objek di lapangan. Studi ini mencapai kesimpulan bahwa terdapat kualitas-kualitas sinematik tertentu pada Bioskop Metropole, walaupun dalam derajat yang berbeda dengan yang ditunjukan dalam film Janji Joni. Kata Kunci: sinematik, kualitas sinematik, Janji Joni, Jakarta
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Rahmat, Rahmat, and Anggi Anggara. "PENDEKATAN TAKTIS DITERAPKAN DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLA VOLI DI SD NEGERI 1 TUK KARANG SUWUNG KECAMATAN LEMAH ABANG KABUPATEN CIREBON." Journal of SPORT (Sport, Physical Education, Organization, Recreation, and Training) 4, no. 1 (May 31, 2020): 30–39. http://dx.doi.org/10.37058/sport.v4i1.1698.

Full text
Abstract:
Dilingkungan persekolahan permainan bolavoli merupakan salah satu aktivitas pembelajaran Pendidikan Jasmani, yaitu: dalam ruang lingkup materi permainan dan olahraga. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah (2006:195). Dengan dimasukannya permainan bolavoli ke dalam kurikulum Pendidikan Jasmani, sebagai salah satu aktivitas pembelajaran pendidikan jasmani maka guru dan sekolah berkewajiban untuk menjadikan permainan bolavoli menjadi salah satu aktivitas pembelajaran pendidikan jasmani. Selanjutnya dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa standar kompetensi yang di ajarkan guru kepada siswa setelah mengikuti pelajaran tersebut adalah sebagai berikut :Mempraktikkan gerakan dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta dalam nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yang terdiri dari tiga kompetensi dasar, yaitu (1) Mempraktikkan permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama tim, sportivitas, dan kejujuran; (2) Mempraktikkan gerak dasar atletik sederhana, serta semangat, percaya diri dan disiplin; (3) Mempraktikkan gerak dasar permainan bola besar sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama, sportivitas dan kejujuran. Masalah dan batasan masalah, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaiaman pola pembelajarn dengan menggunakan pendekatan taktis pada siswa di SD Negeri 1 Tuk Karang Suwung?. 2) Bagaimana pendekatan taktis diterapkan dalam pembelajaran aktivitas permainan bolavoli di SD Negeri 1 Tuk Karang Suwung?. 3) tujuan penelitian ini adalah dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan mutu atau kualitas pembelajaran permainan bolavoli di SD Negeri 1 Tuk Karang Suwung kec.Lemah Abang Kab.Cirebon. Kesimpulan pembahasan pendekatan taktis dalam proses pembelajaran keterampilan bermain adalah sebagai berikut : 1) Melalui latihan yang mirip dengan permainan yang sesungguhnya, minat dan kegembiraan siswa akan meningkat. 2) Peningkatan pengetahuan taktik, penting bagi siswa untuk menjaga konsistensi keberhasilan pelaksanaan keterampilan gerak teknik yang sudah dimiliki. 3) Memperdalam pemahaman bermain dan meningkatkan kemampuan pemahaman secara lebih efektif dari penampilan dalam satu permainan ke dalam permainan lainnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Effendi, Rustam. "STRATA NORMA PUISI-PUISI W.S RENDRA DALAM KUMPULAN PUISI DOA UNTUK ANAK CUCU SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA DAN MODEL PEMBELAJARANNYA." Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 1 (March 1, 2017): 1–7. http://dx.doi.org/10.31943/bi.v2i1.35.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan strata norma puisi-puisi W.S. Rendra dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu; (2) mendeskripsikan kelayakan puisi-puisi W.S. Rendra dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu sebagai bahan pembelajaran apresiasi sastra di SMA; dan (3) membuat model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran puisi W.S Rendra dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif, yang berarti data dan hasil analisisnya berbentuk deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca dengan teliti puisi-puisi W.S. Rendra kemudian menandai kata-kata yang mengandung strata norma. Data yang diperoleh dianalisis kelayakannya untuk menjadi bahan pembelajaran bahasa di SMA, selanjutnya menerapkannya melalui model pembelajaran yang terpilih. Hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa dari kesepuluh puisi dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S.Rendra, terdapat berbagai lapis yang ada dalam strata norma, yaitu (1) penggunaan lapis bunyi, rima atau irama yang seimbang. (2) penggunaan majas yang beragam dalam lapis arti pada puisi W.S. Rendra meliputi majas hiperbola, personifikasi, perumpamaan dan repetisi. (3) lapis ketiga yaitu rangkaian satuan-satuan arti berupa latar, pelaku, dan objek-objek yang juga cara penggunaannya beragam. (4) lapis dunia yang berkaitan dengan pencitraan, terdapat citraan penglihatan (visual), pendengaran (audio), dan rabaan (taktil). Ketiga citraan tersebut digunakan dalam kesepuluh puisi secara seimbang. (5) lapis metafisis atau tema yang diguanakan sangat beragam, seperti tema sosial politik, sejarah dan keagamaan. Puisi W.S.Rendra dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pembelajaran di SMA meliputi bahasa, psikologi, dan latar belakang budaya. Model pengajaran investigasi kelompok menjadi alternatif model yang baik untuk bahan pembelajaran puisi-puisi W.S. Rendra. Kata Kunci : strata norma, puisi, bahan ajar, dan model investigasi kelompok
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Rian Sukma Wahyudrajat, Rian Sukma Wahyudrajat, and Junaidi Junaidi. "Infaq Pembangunan Masjid Jami’ Nurul Ikhlas." ADI Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 1 (January 22, 2021): 51–58. http://dx.doi.org/10.34306/adimas.v1i1.250.

Full text
Abstract:
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana metode pengumpulan dana untuk pembangunan Masjid di wilayah Paku Jaya, Tangerang Selatan dan konflik apa yang terjadi dalam penggalangan dana untuk pembangunan masjid tersebut. Dalam proses pengumpulan infaq pembangunan Masjid Jami 'Nurul Ikhlas, taktik yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ide yang digunakan dalam melihat fenomena yang terjadi mengenai konflik dan infaq pembangunan Masjid Jami 'Nurul Ikhlas adalah bahwa teori konflik Ralf Dahrendorf mengenai masyarakat sebagai arena konflik. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa metode penghimpunan dana infaq yang dilakukan oleh takmir Masjid Jami 'Nurul Ikhlas dilakukan dengan berbagai cara yaitu penggalangan dana infaq di wilayah Paku Jaya, Tangerang Selatan dan pengajuan proposal. ke perusahaan terdekat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Ashar, Irda Novrida, Achmad Suardi, Suryani Soepardan, Hidayat Wijayanegara, Jusuf Sulaeman Effendi, and Ma’mun Sutisna. "PENGARUH EFFLEURAGE MASSAGE TERHADAP PENURUNAN RASA NYERI PADA IBU POSTPARTUMMULTIPARA." JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA 6, no. 2 (February 17, 2019): 42. http://dx.doi.org/10.36973/jkih.v6i2.146.

Full text
Abstract:
Kontraksi uterus terjadi secara fisiologis dan menyebabkan nyeri yang dapat mengganggu kenyamanan ibu di masa postpartum. Nyeri susulan yang dirasakan ibu postpartum disebut dengan his royan. His royan berlangsung pada hari ke 2–3 postpartum diamana ibu akan merasakan mulas-mulas yang disebabkan karena kontraksi uterus sehingga ibu perlu mendapatkan penjelasan mengenai nyeri yang dirasakanHis royan banyak terjadi pada multipara karena adanya spasme otot uterus.Strategi penatalaksanaan nyeri merupakan suatu tindakan untuk mengurangi rasa nyeri dengan terapi farmakologi dan nonfarmakologi.Teknik non farmakologis yang paling banyak diterapkan di Indonesia di antaranya adalah dukungan emosional dan masase. Effleurage massage merupakan salah satu teknik relaksasi yang paling mudah dilakukan untuk memberikan rasa nyaman pada ibu postpartum. Effleurage adalah bentuk masasedengan menggunakan telapak tangan yang memberi tekanan lembut ke atas permukaan tubuh dengan arah sirkular secara berulang.Teknik inibertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menghangatkan otot abdomen, serta meningkatkan relaksasi fisik dan mental.Effleurage massage mengurangi nyeri dengan menstimulus serabut taktil di kulit pada abdomen yang memberikan efek relaksasi pada otot abdomen sehingga spasme otot abdomen berkurang.Penelitianinibertujuanuntuk mengetahui pengaruh effleurage massage terhadap penurunan rasa nyeri pada ibu postpartum multipara.Metodepenelitainmenggunakanquasi experimental design dilaksanakan Desember 2017 s/d Februari 2018 dengan responden 36 ibu postpartum multipara yang ditentukan dengan consecutive sampling.Responden mengisi lembar persetujuan untuk menjadi responden selama penelitian, kemudian sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang mendapatkan intervensi (group intervention) dan kelompok yang tidak mendapatkan intervensi (group control) sebagai pembanding. Analisis data dilakukan secara deskriptif, uji normalitas data menggunakan Shapiro wilk, untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri antara kelompok kontrol dan intervensi menggunakan uji Wilcoxon, dan untuk mengetahui pengaruh effleurage massage terhadap penurunan nyeri menggunakan uji Mann-Whitney. Penurunan rasa nyeri pada kelompokintervensi yang diberikan effleurage massage terjadi pada hari ke tiga. Hasil uji Mann-Whitney kelompok intervensi nilai sig.0,0001 (p<0.05) menunjukan pada kelompok intervensi mengalami penurunan nyeri, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan intervensi dalam penurunan rasa nyeri pada ibu postpartum multipara. Simpulan, ada pengaruh pijat effleurage massage terhadap penurunan rasa nyeri pada ibu postpartum multipara.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Sutamaji and Ahmad Abdulloh Irsyad Al-Baihaqi. "Strategi Komunikasi Takmir Masjid Dalam Syiar Islam." J-KIs: Jurnal Komunikasi Islam 1, no. 2 (December 31, 2020): 53–62. http://dx.doi.org/10.53429/j-kis.v1i2.185.

Full text
Abstract:
Penyampaian pesan dakwah dalam pembinaan mental warga dusun ngudikan desa ngudikan dalam bermasyarakat yang terdiri dari berbagai permasalahan, perlu diterapkan strategi komunikasi yang tepat dan kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi dakwah yang dilakukan oleh pihak takmir masjid Darussalam dusun ngudikan desa ngudikan dalam menyampaikan pesan-pesan islam, tentang apa saja yang telah dilakukan oleh pihak masjid Darussalam dan bagaimana dampak aktivitas komunikasi terhadap masyarakat dusun ngudikan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Strategi komunikasi massa masjid Darussalam dusun ngudikan desa ngudikan dalam mensyiarkan pesan-pesan islam yakni strategi tilawah melalui penceramah, strategi tazkiyah melalui dzikir bersama, strategi seni melalui kesenian hadroh dan banjari dan strategi taklim melalui pengajian kitab kuning. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, setelah diterapkanya strategi komunikasi takmir masjid Darussalam dusun ngudikan desa ngudikan dalam menyampaikan pesan-pesan islam dengan berbagai kegiatan baru yang lebih menarik, terjadi perubahan menjadi manusia yang lebih baik dari waktu kewaktu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Siti Zuhrotun Ni'mah, Ni'mah, and Tutik Hamidah. "KONTRIBUSI KONSEP TAKWIL ULAMA USHULIYYUN DALAM PEWARISAN BEDA AGAMA." DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum 19, no. 1 (July 31, 2021): 16–31. http://dx.doi.org/10.35905/diktum.v19i1.2006.

Full text
Abstract:
Artikel ini membahas mengenai kontribusi dari konsep takwil para Ushuliyyun dalam kewarisan beda agama. Para Ushuliyyun mewariskan metode takwil dalam Istibath Ahkam sebagai salah satu metodologi hukum Islam. Takwil merupakan pengalihan dari makna dhahir pada makna yang tersembunyi berdasarkan dalil yang dapat dijangkau. Penelitian ini menggunakan kajian kepustakaan (library research) sebagai pendekatan dengan melakukan kajian pada berbagai bahan hukum mengenai konsep takwil dan interpretasinya dalam kewarisan beda agama. Kajian ini menghasilkan konsep takwil secara menyeluruh mengenai ketentuan dan syarat yang harus diketahui agar takwil yang dilakukan menjadi takwil yang maqbul. Adapun takwil yang tidak memiliki dalil dan hanya karena nafsu maka takwil ini tidak bisa diterima. Relevansi konsep takwil dengan penyelesaian permasalahan dalam masyarakat mengenai hukum Islam dapat diketahui salah satunya pada pengaplikasian takwil terhadap konsep pewarisan beda agama yang ditakwilkan sehingga menghasilkan makna bahwa larangan kewarisan beda agama itu hanya diperuntukkan bagi kafir harby. Serta seorang muslim juga tetap bisa menjadi ahli waris dari orang kafir.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Sestoft, Carsten. "Taktik uden strategi." K&K - Kultur og Klasse 25, no. 84 (November 17, 1997): 89–116. http://dx.doi.org/10.7146/kok.v25i84.21374.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Graebig, Markus. "Die Aufdeck-Taktik." working@office 13, no. 12 (November 30, 2012): 32–34. http://dx.doi.org/10.1365/s35131-012-0345-8.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Thaller, Sigrid, Markus Tilp, and Leopold Mathelitsch. "Schläge, Sprünge, Taktik." Physik in unserer Zeit 42, no. 5 (September 2011): 248–51. http://dx.doi.org/10.1002/piuz.201101279.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Scharfenorth, Stephan. "Taktik statt Zufallsverkauf." Versicherungsmagazin 53, no. 6 (June 2006): 59. http://dx.doi.org/10.1007/bf03253504.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Ghozali, Moh Alwy Amru. "TAKWIL DALAM PERSPEKTIF ABDUL JABBAR (Sebuah Tawaran Hermeneutika al-Qur’an)." Dialogia 14, no. 2 (January 20, 2017): 165. http://dx.doi.org/10.21154/dialogia.v14i2.735.

Full text
Abstract:
Abstract; Takwil is one of the ways to interpret Qur’an that is maintained and developed by Muktazilah. As that reason, this study focuses on Takwil initiated by Abdul Jabbar, the last Muktazilah figure. This study discussed theoretical background, object and method that are used by Abdul Jabbar in his takwil. Then, this researcher is summed up Abdul Jabbar Takwil is growing rapidly. As the reason, his takwil is in line with modern hermeneutics principals and Abdul Jabbar is one of interpreter that sees inherence between natural meaning and interpreter subjectivity.Keywords : Takwil, al-Qur’an, Abdul Jabbar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Susanto, Eri, and Aninditya Sri Nugraheni. "METODE VAKT SOLUSI UNTUK KESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK HIPERAKTIF." Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah 6, no. 1 (October 30, 2020): 9. http://dx.doi.org/10.31602/muallimuna.v6i1.2506.

Full text
Abstract:
AbstrakPenelitian ini dilakukun dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru kelas ketika mengajarkan membaca anak ABK dengan tipe hiperaktif. Metode VAKT yang focus dengan penggunaan seluruh multisensori yang dimiliki manusia, diharapkan dapat memberikan solusi guru dalam mengajar siswa ABK tipe hiperaktif dengan kesulitan belajar membaca permulaan. Penelitian ini merupakan hasil dari kajian pustaka dengan cara riset kepustakaan. Hasil penelitian ini mengungkapkan langkah-langkah pembelajaran dengan metode VAKT ini yaitu; langkah pertama dari aspek visual yaitu, guru mulai membagikan katu huruf lalu mengucapkannya, lalu siswa diminta untuk melihat dan ikut mengucapkannya, langkah kedua dari aspek auditori, guru mengucapkan bunyi guruf dan siswa mendengar dan mengikutinya, selanjutnya guru akan bertanya ke siswa bunyi huruf tersebut lalu siswa menyebutkan bunyinya, langkah ketiga dari aspek kinestetik, guru menuliskan huruf yang diajarkan diudara, dan siswa mengikutinya. Dan langkah yang terakhir adalah aspek taktil, guru membagikan kartu huruf lagi dan setelah terbagi rata kesemua siswa, guru meminta siswa untuk meraba kartu huruf dengan mengikuti bentuk huruf yang ada di kartu.AbstractThis research was conducted with the aim of solving the problems faced by class teachers when teaching reading ABK children with hyperactive types. The VAKT method that focuses on the use of all human-owned multisensory, is expected to provide teacher solutions in teaching hyperactive ABK type students with difficulty learning to begin reading. This research is the result of literature review by library research. The results of this study reveal the steps of learning with this VAKT method namely; the first step from the visual aspect is, the teacher starts distributing katu letters then pronounce it, then students are asked to see and participate in saying it, the second step is from the auditory aspect, the teacher utters the sound of the guruf and students hear and follow it, then the teacher will ask students the sound of the letter then students mention the sound, the third step from the kinesthetic aspect, the teacher writes the letters taught in the air, and the students follow them. And the last step is the tactile aspect, the teacher distributes the letter cards again and after evenly divided all students, the teacher asks students to feel the letter cards by following the shape of the letters on the cards.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Jabir, Muhammad Nur. "Takwil Dalam Pandangan Mulla Sadra." Kanz Philosophia : A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism 2, no. 2 (December 23, 2012): 291. http://dx.doi.org/10.20871/kpjipm.v2i2.34.

Full text
Abstract:
<div><p><strong>Abstract :</strong> This paper seeks to explain the notion of “ta’wīl” in the view of Mulla Sadra. There are several important issues that would be discussed. What is ta’wīl ? Is it distinguished from interpretations either contrast to the exoteric meaning? Why do we need ta’wīl ? Is the interpretation alone is enough ? How does the process ? It would also attempt to explain the three important issues of ta’wīl; first, the definition of ta’wīl according to Mulla Sadra. Second, to explain the foundation of ta’wīl. Third, to describe the two methods that might be used in ta’wīl. For Sadra, as internal meaning, ta’wīl does not eradicate or invalidate the outward meaning of the verse, rather it is the complement aspect. It becomes evident that sacred texts (al- Qur’an and hadīth) have different levels of meaning. Thus, in the process of ta’wīl , there are two important methods that might be used, i.e., the sufistic method and the method of the outward-inward meaning.</p><p><em>Keywords : Ta’wīl, intepretation, outward, inward, sharī’a texts, levels, spirit of meaning</em></p><p> </p><p><strong>Abstrak :</strong> Tulisan ini mencoba menjelaskan tentang takwil dalam pandangan Mulla Sadra. Beberapa persoalan akan dibahas, di antaranya: Apakah yang dimaksud dengan takwil? Apakah takwil berbeda dengan tafsir? Apakah menakwil berarti memahami teks bertentangan dengan makna lahiriyahnya? Mengapa kita membutuhkan takwil? Tidakkah cukup dengan tafsir saja? Bagaimana bentuk proses penakwilan yang mungkin dilakukan? Tulisan ini juga akan memaparkan tiga persoalan penting dalam takwil: Pertama, tentang definisi takwil dalam pandangan Sadra; kedua, mengenai fondasi takwil. Ketiga, mengenai dua metode yang mungkin digunakan dalam takwil. Dalam pandangan Sadra, takwil tidak bertentangan dengan lahir ayat, namun melengkapi dan penyempurnakan makna lahir tersebut. Takwil dibutuhkan karena teks-teks syariah (al-Qur’an dan hadis) memiliki tingkatan-tingkatan. Dalam proses takwil, ada dua metode penting yang mungkin digunakan, yaitu metode sufistik dan metode teknik pemaknaan lahir-batin.</p><p><em>Kata kunci : Takwil, tafsir, lahir, batin, teks-teks syariah (al-Qur’an dan hadis), tingkatan-tingkatan, ruh makna</em></p></div>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Muhdhor, Ahmad. "Menalar Asumsi Takfirisme." Jurnal ICMES 1, no. 2 (June 27, 2018): 166–86. http://dx.doi.org/10.35748/jurnalicmes.v1i2.11.

Full text
Abstract:
Artikel ini membahas paradigma yang selama ini digunakan oleh kelompok-kelompok teror yang mengatasnamakan Islam, yaitu takfirisme, yang memandang bahwa membunuh pihak lain yang dianggap kafir adalah sebuah tugas agama. Dalam artikel ini dibahas secara deskriptif kritikan Ḥātim al-'Awnī terhadap berbagai asumsi takfirisme. Dalam paparannya, al-'Awnī mengkritisi pembacaan teks wahyu dengan pendekatan tekstualis. Karena menurutnya, tekstualisme itulah yang mengantarkan mereka kepada pemikiran takfir klasik ala Khawarij. Sisi lain yang dikritisi dari asumsi takfirisme adalah overgeneralisasi dalam melihat tindakan seseorang yang menurut mereka mengindikasikan kekafiran. Menurut al-'Awnī, paling tidak ada dua variabel yang menjadikan vonis kafir menjadi tidak valid. Dua hal tersebut adalah ketidaktahuan dan takwil. Pelaku sebuah tindakan yang mengindikasikan kekafiran tidak layak dikafirkan jika yang ia lakukan berawal dari ketidaktahuannya. Demikian pula jika yang dilakukannya berawal dari interpretasi berbeda terhadap teks wahyu, vonis kafir terhadapnya menjadi salah alamat. Sisi lain yang terungkap dari pemaparan al-'Awnī adalah bahwa pemikiran takfirisme memang ada dalam rumusan para tokoh Wahabisme di Arab Saudi sejak era Muḥammad bin Abdul Wahhāb.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Kindangen, Miranda L., Damajanty H. C. Pengemanan, and Christy N. Mintjelungan. "Efektivitas Edukasi Kesehatan Gigi dengan Metode Kombinasi terhadap Tingkat Kebersihan Mulut pada Anak Tunanetra." e-GiGi 9, no. 2 (July 17, 2021): 188. http://dx.doi.org/10.35790/eg.v9i2.34870.

Full text
Abstract:
Abstract: Dental health education (DHE) is important to improve the community oral health. Visually impaired children who have limited vision require appropriate methods according to the acceptance of them by maximizing the provision of education through the senses other than sight in carrying out treatment and prevention efforts. This study was aimed to obtain the effectiveness of DHE using a combination method in visually impaired children. This was a literature review study using the Google Scholar database, PubMed/ National Library of Medicine (NCBI), and Springer Link. After data selection based on inclusion and exclusion criteria, a critical appraisal was carried out. There were 10 literatures (six literatures of randomized controlled trial studies and four literatures of nonrandomized controlled trial/quasi experimental studies). The results showed that on average, the oral hygiene index score was lower after the intervention compared to before the DHE intervention using a combination method (braille, audio, and tactile). Moreover, the intervention decreased significantly the plaque index score and increased the number of visually impaired children who had good oral hygiene categories. In conclusion, DHE for visually impaired children using a combination method is effective in improving oral hygiene.Keywords: dental health education (DHE); combination method; oral hygiene; visually impaired children Abstrak: Edukasi kesehatan gigi penting untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Anak tunanetra memiliki keterbatasan penglihatan sehingga memerlukan metode yang tepat dan sesuai penerimaan anak tunanetra dengan memaksimalkan pemberian edukasi melalui indra selain penglihatan dalam melakukan upaya perawatan dan pencegahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas edukasi kesehatan gigi dengan menggunakan metode kombinasi pada anak tunanetra. Jenis penelitian ialah suatu literature review dengan menggunakan pencarian database Google Scholar, PubMed/National Library of Medicine (NCBI), dan Springer Link. Setelah melalui seleksi data berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, dilakukan critical appraisal, kemudian didapatkan 10 literatur yang terdiri dari enam literatur dengan jenis studi randomized controlled trial dan empat literatur dengan jenis studi nonrandomized controlled trial/quasi experimental. Hasil penelitian mendapatkan bahwa umumnya hasil studi menunjukkan skor indeks kebersihan mulut lebih rendah sesudah intervensi dibandingkan dengan sebelum intervensi edukasi kesehatan gigi menggunakan metode kombinasi (braille, audio, dan taktil). Selain itu, secara bermakna intervensi menurunkan skor indeks plak dan meningkatkan jumlah anak tunanetra yang memiliki kategori kebersihan mulut yang baik. Simpulan penelitian ini ialah edukasi kesehatan gigi untuk anak tunanetra dengan metode kombinasi efektif meningkatkan kebersihan mulut.Kata kunci: edukasi kesehatan gigi; metode kombinasi; kebersihan mulut; anak tunanetra
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Ehrhardt, Jana. "Mit Bröckel-Taktik zum Register." kma - Klinik Management aktuell 14, no. 04 (April 2009): 22–24. http://dx.doi.org/10.1055/s-0036-1575116.

Full text
Abstract:
Seit 15 Jahren versucht Deutschland, ein Endoprothesenregister auf die Beine zu stellen. Bislang scheiterte es daran, dass Fachgesellschaften, Industrie und Selbstverwaltung sich nicht auf ein Konzept einigen konnten. Jetzt ist es so weit. Dennoch lässt das Register auf sich warten. Den Krankenhäusern ist das zu dumm – sie fangen schon einmal an.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Kleinwegener, Jörg. "Roßmann, Taktik im familiengerichtlichen Verfahren." Familie und Recht 28, no. 10 (October 26, 2017): 556. http://dx.doi.org/10.1515/fur-2017-1009.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Castrup, H. J. "49. Operative Taktik bei Weichgewebstumoren." Langenbecks Archiv f�r Chirurgie 372, no. 1 (December 1987): 307–10. http://dx.doi.org/10.1007/bf01297833.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Marx, Christine, Konrad Kamin, and Stefan Rammelt. "Kalkaneusfrakturen – operative Taktik und Erfolgskontrolle." OP-JOURNAL 37, no. 02 (February 16, 2021): 148–58. http://dx.doi.org/10.1055/a-1241-5246.

Full text
Abstract:
ZusammenfassungKalkaneusfrakturen sind häufige Verletzungen des Fußes und stellen ein anspruchsvolles Krankheitsbild dar. Sie bedürfen einer sorgfältigen Diagnostik einschließlich multiplanarer CT-Bildgebung und einer individuellen Therapieplanung. Insbesondere der Weichteilbefund hat großen Einfluss auf die therapeutischen Optionen und das Therapieergebnis. Nicht dislozierte und extraartikuläre Frakturen ohne relevante Achsfehlstellung und Verbreiterung des Fersenbeins können i. d. R. konservativ behandelt werden. Intraartikuläre Frakturen mit Verwerfungen ab 2 mm und relevante Fehlstellungen des Fersenbeins bedürfen der operativen Therapie. Diese erfolgt klassischerweise über einen ausgedehnten lateralen Zugang mittels Plattenosteosynthese. Aufgrund der vergleichsweise hohen Rate an Wundheilungsstörungen haben sich weniger invasive Verfahren, wie die Reposition über einen Sinus-tarsi-Zugang mit perkutaner Schraubenosteosynthese, etabliert.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Bollenbeck, Peter. "Von der Taktik zur Strategie." Call Center Profi 11, no. 7 (November 2008): 48–51. http://dx.doi.org/10.1007/bf03244248.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Willy, Muhamad. "Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti." JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA 1, no. 1 (April 1, 2016): 9. http://dx.doi.org/10.17509/jpjo.v1i1.3659.

Full text
Abstract:
Hasil temuan peneliti dari 40 siswi sebagai objek penelitian di dapat signifikansi sebesar 0,000 presentasi peningkatannya sebesar 23,14% atau (8,35 ± 1,31 vs 10,70 ± 1,13) untuk pendekatan taktis dan 0,004 untuk pendekatan tradisional presentasi peningkatannya adalah sebesar 15,52% atau (8,05 ± 1,32 vs 9,30 ± 1,26) perbedaan didapat signifikasi sebesar 0,000 presentasi peningkatannya sebesar 88% atau (2,35 ± 0,67 vs 1,25 ± 0,55) dari hasil penelitian tersebut maka didapat hasil pendekatan taktis lebih besar signifikansinya dibandingkan pendekatan tradisional, maka dari itu peneliti merekomendasikan penggunaan pendekatan taktis untuk olahraga permainan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Iskandar, Yosi, and Boby Agustan. "Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Keterampilan Passing Bola Pada Sekolah Sepakbola Turangga Sakti." JUARA : Jurnal Olahraga 3, no. 1 (January 26, 2018): 8. http://dx.doi.org/10.33222/juara.v3i1.211.

Full text
Abstract:
Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Keterampilan Passing pada Siswa Turangga Sakti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan taktis terhadap keterampilan passing dalam sepak bola di sekolah sepakbola Turangga Sakti. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, dengan membagi menjadi dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol dengan tidak ada perlakuan pendekatan taktis dan kelompok eksperimen dengan perlakuan pendekatan taktis. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa sekolah sepakbola Turangga Sakti yang berjumlah 96 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan passingdengan melakukan teste dengan jarak 4 meter dengan durasi waktu 30 detik yang dilakukan dilapangan dan diruangan. Analisis data menggunakan uji t dan persentase. Hasil pengujian menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang signifikan pada hasil pre tes dan post tesdengan t uji t didapat nilai t = 2.349 dengan derejat kebebasan n1 + n2 – 2 = 48 + 48 – 2 = 94 dan p-value (2-tailed) = 0,021. Uji hipotesis yang dilakukan adalah hipotesis satu sisi nailai p-value (2-tailed) dibagi menjadi 2.349 : 2 = 0,11745 karena harga p-value = 0,11745 lebi kecil dari α = 0,05 maka Ho ditolak. Artinya ada pengaruh penerapan pendekatan taktis terhadap keterampilan passing siswa Sekolah Sepakbola Turangga Sakti.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography