Journal articles on the topic 'Sulawesi Tengah (Indonesia) History'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Sulawesi Tengah (Indonesia) History.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Sulawesi Tengah (Indonesia) History.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Haliadi, Haliadi, and Leo Agustino. "PEMIKIRAN POLITIK LOKAL: SEJARAH PEMBENTUKAN PROVINSI SULAWESI TENGAH." CosmoGov 1, no. 2 (April 14, 2017): 354. http://dx.doi.org/10.24198/cosmogov.v1i2.11843.

Full text
Abstract:
Fenomena kemapanan dalam sejarah sebagai wujud integrasi tidak terjadi begitu saja, namun biasanya dimulai dari sebuah usaha yang disebut persepadudigabung (integrated) untuk menuju penubuhan yang dimaksudkan. Integrasi sosial tidak pernah dapat dicapai dengan sempurnah, namun secara fundamental sistem sosial selalu cenderung bergerak ke arah equilibrium yang bersifat dinamis: menanggapi perubahan-perubahan yang datang dari luar dengan kecenderungan memelihara agar perubahan-perubahan yang terjadi di dalam sistem sebagai akibatnya hanya akan tercapai derajat yang minimal. Biasanya integrasi terealisasi dalam sejarah kedalam dua perkara yang berbeda, yaitu integrasi secara positif dan integrasi secara negatif. Artikel ini akan mendedahkan integrasi secara positif yang terlihat dalam bentuk pemikiran politik—delapan Konsepsi Pembentukan Provinsi Sulawesi Tengah—elite tempatan di Sulawesi Tengah, Indonesia dalam proses terbentuknya Provinsi Sulawesi Tengah setelah mekar dari Provinsi Sulawesi Utara Tengah pada tahun 1964. Demikian juga integrasi secara negatif biasanya tidak diharapkan oleh masyarakat kerana kecenderungannya ke arah konflik dan terbukti pada perjuangan dalam Gerakan Pemuda Sulawesi Tengah (GPST) dalam mengusir Permesta sejak tahun 1957 dari Sulawesi Tengah. Hujah utama kertas kerja ini adalah pemekaran bukan hanya terkonsepsi dari pusat kekuasaan tetapi juga menurut pemikiran-pemikran politik tempatan daripada peringkat daerah (history of below)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

KUCH, ULRICH, ANDREAS GUMPRECHT, and CHRISTIAN MELAUN. "A new species of Temple Pitviper (Tropidolaemus Wagler, 1830) from Sulawesi, Indonesia (Squamata: Viperidae: Crotalinae)." Zootaxa 1446, no. 1 (April 12, 2007): 1–20. http://dx.doi.org/10.11646/zootaxa.1446.1.1.

Full text
Abstract:
The Asian Temple Pitviper Tropidolaemus wagleri is a widespread polytypic species complex with a complicated taxonomic history, a lengthy species synonymy list, and a geographic distribution encompassing Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapore, Brunei, portions of Indonesia, and the Philippines. As a prelude to a comprehensive review of this species complex, we describe a new species of Temple Pitviper based on five historic museum specimens from the Indonesian island of Sulawesi. The new species can be distinguished from sympatric members of the Tropidolaemus subannulatus complex and other congeners on the basis of its conspicuous color pattern and scalation characters. Available collecting data suggest that the new species has a wide distribution in rainforests and lower montane wet forests of Sulawesi Utara and Sulawesi Tengah provinces.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Burhanudin, Dede. "Inskripsi Keagamaan Nusantara di Palu Sulawesi Tengah." Jurnal Lektur Keagamaan 14, no. 1 (June 30, 2016): 153. http://dx.doi.org/10.31291/jlk.v14i1.476.

Full text
Abstract:
Religious inscriptions often cannot be separated from religious doctrines developed by the local communities in relation to their level of understanding of religion. In Central Sulawesi, religious teachings acquired from the teachers, scholars and religious leaders of Islam have colored the form and content of religious inscriptions. This article discusses the history and development of some religious inscriptions in Central Sulawesi, primarily in the cities of Palu, Donggala, and Banggai. The study focuses on four areas, namely (1) The family cemetery of Tanga Banggo (Kings of Palu), (2) the Mosque of Kampung Baru in Kota Palu, (3) the Al-Amin Mosque in Wani, Donggala, and (4) The Grand Mosque of Donggala in Donggala. From these areas, the research found 46 inscriptions. The inscription on the tombstone consists of identity and titles of the deceased, prayers, verses of the Qur’an, and the name of the Prophet's family and Companions. Meanwhile, the inscription on the mosques consists of the mosque names, the year of construction, and Hadith. Calligraphy is used generally in the styles of Tsulutsi, and Naskhi. The materials used consisted of wood, river rock, stone and marble temples. The existing conditions of inscriptions on tombstones, generally have suffered damage (wear). Headstone size generally between 20-120 centimeters. Headstone for men mostly spherical (phallus) and for women are usually flat. At the cemetery, the inscription contains the pilgrimage to the cemetery or graves, especially the graves Islamic leaders generally have similarities with other regions in Indonesia. While encryption in mosques suggests the words of prayers five times a day, away from God’s prohibition, hoping to worship for Allah's pleasure, advice, obedience, and others. Keywords: Religious Inscription, Mosques, Tombs, Islam, History, Central Sulawesi Inskripsi kegamaan seringkali tidak dapat dipisahkan dari kepercayaan masyarakat setempat dalam hubungannya dengan tingkat pemahaman mereka terhadap agamanya. Di Sulawesi Tengah, ajaran agama yang diperoleh dari para guru, ulama dan pimpinan agama Islam sedari awal mewarnai bentuk dan isi inskripsi keagamaan. Artikel ini membahas sejarah dan perkembangan beberapa inskripsi keagamaan di provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di kota yaitu Palu, Donggala, dan Banggai. Penelitian di fokuskan pada empat lingkungan, yaitu (1) Makam Situs Pekuburan Keluarga Tanga Banggo (Raja-Raja Palu), (2) Masjid Jami Kampung Baru Kota Palu, (3) Masjid Al Amin Wani di Donggala, dan (4) Masjid Raya Donggala di Donggala. Penelitian ini menemukan 46 inskripsi. Inskripsi pada nisan terdiri dari identitas dan gelar orang yang meninggal, doa, ayat al-Qur’an, dan nama keluarga dan sahabat Nabi. Sementara itu, inskripsi di Masjid terdiri dari nama masjid, tahun pembangunannya, dan hadis. Kaligrafi yang digunakan umumnya memakai Arab tsulutsi, dan naskhi. Adapun bahan yang digunakan terdiri dari kayu, batu sungai, batu candi dan marmer. Keadaan inskripsi yang ada pada nisan, umumnya telah mengalami kerusakan (aus). Ukuran nisan pada umumnya antara 20 - 120 cm. Nisan untuk laki-laki kebanyakan berbentuk bulat (lingga) dan untuk perempuan pipih. Di pekuburan, inskripsi berisikan ziarah ke pemakaman atau kuburan, terutama kuburan pemuka-pemuka Islam yang banyak kesamaan dengan daerah lainnya di Indonesia. Sementara inkripsi yang ada di masjid banyak menjelaskan masalah salat lima waktu, menjauhi larangannya, ibadah untuk mengharap rida Allah, nasehat, ketaatan, dan lain-lain. Kata kunci: Prasasti Keagamaan, Masjid, Kuburan, Islam, Sejarah, Sulawesi Tengah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Mahabie, Ahans. "AKULTURASI BUDAYA TIMUR TENGAH DI INDONESIA (Kedatangan Islam dan Pengaruh Budaya)." Mamba'ul 'Ulum 16, no. 1 (April 20, 2020): 1–13. http://dx.doi.org/10.54090/mu.1.

Full text
Abstract:
From the history of Islamic conquest to various parts of the world, Indonesia was one of the countries that was visited on the journey and the struggle to spread the monotheistic religion. With the entry of Islam into Indonesia, there was an encounter with all forms of Middle Eastern / Arabic culture, especially Islam with the archipelago, and naturally the encounter experienced acculturation with the culture in Indonesia. Indonesia as a country also has its own indigenous culture. Portraits of indigenous Indonesian culture can now be found in inland-inland areas such as the Tengger people found on Sukapura on the slopes of Mount Bromo near Tasar Malang, Samin communities in Blora, Central Java, Baduwi communities in southern Banten, Kubu communities in southern Sumatra and Jambi, Baliage communities in Tenganan Pegringsing Karang Asem in Bali, and the Toraja community in Central Sulawesi, the Dayak tribe consisting of Oloot, Olonaju, and Manyansiyung in the interior of Borneo, and the Asmat tribe in Irian Jaya. All of them still hold the original culture with several forms such as animism, dynamism, veteism, and shammanism. The arrival of Islam to Indonesia in the First Century H / VII-VIII M resulted in this nation experiencing cultural acculturation between Middle Eastern culture and Indonesian culture. The evidence of acculturation can be felt in several aspects, including language, literature, arts and education.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Pesona, Dyan Ayu Rasmi, and La Malihu La Malihu. "Transportasi Darat Bus Mega Mas, 1998-2017." Jurnal Pattingalloang 6, no. 3 (December 16, 2019): 50. http://dx.doi.org/10.26858/pattingalloang.v6i3.12152.

Full text
Abstract:
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui sejarah perusahaan PO. Mega Mas, pembahasan meliputi latar belakang sosial ekonomi para pendiri perusahaan angkutan jasa yang di beri nama PO Mega Mas dan untuk untuk mengetahui perkembangan pelayanan serta dampak keberadaan PO. Mega Mas. Hasil penelitian menunjukka bahwa PO Mega Mas adalah perusahaan otobus yang didirikan pada tahun 1998 atas ide dan gagasan dari alm. Bapak Mapong Cewang dan istrinya. Seperti diketahui bahwa di tahun 1998-an terjadi krisis moneter di Indonesia. Krisis melanda berbagai segi kehidupan yang menyebabkan lahirnya reformasi. Hal ini menimbulkan kesulitan sosial dan ekonomi, namun PO Mega Mas masih bisa bertahan sampai sekarang tidak lepas dari kerja keras untuk terus memperbaiki dan meningkatkan pelayanan yang baik kepada pelanggang sehingga banyak pelanggang yang betah dan menjadi pelanggang tetap PO Mega Mas. karena sangat menarik bahwa di tengah krisis seperti ini PO Mega Mas bias berdiri dan bertahan hingga sekarang. Peneltian ini bersifat deskriptif analisis dengan menggunakan metode historis, melalui tahapan kerja yang meliputi: (1)heuristik, dalam tahapan ini sumber diperoleh dari hasil wawancara kepada pihak terkait dalam hal ini yaitu istri dari pendiri PO Mega Mas yang bernama Kalli, kemudan diperkuat arsip dan juga buku-buku yang diperoleh dari perpustakaan wilayah provinsi Sulawesi Selatan, dan perpustakaan Jurusan Pendidikan Sejarah UNM. (2) kritik, (3)interpretasi dan (4) historiografi. Konsep ilmu sosial seperti Ekonomi, Sosiologi dan Antropologi juga digunakan untuk menganalisis masalah yang relevanKata Kunci : Sejarah, Perusahaan dan Mega Mas Abstract This study aims to determine the history of PO companies. Mega Mas, the discussion covers the socio-economic background of the founders of the transportation service company, which is named PO Mega Mas and to find out the development of services and the impact of the existence of PO. Mega Mas. The results showed that PO Mega Mas is an autobus company that was founded in 1998 on the ideas and ideas of the late. Mr. Mapong Cewang and his wife. As it is known that in the 1998s there was a monetary crisis in Indonesia. The crisis hit various aspects of life that led to the birth of reform. This has caused social and economic difficulties, but PO Mega Mas can still survive until now not out of hard work to continue to improve and improve good service to the grill so that many consumers who feel at home and become permanent consumers PO Mega Mas. because it is very interesting that in the midst of a crisis like this PO Mega Mas can stand and survive until now. This research is descriptive analysis using historical methods, through the stages of work which include: (1) heuristics, in this stage the source is obtained from interviews with related parties in this case the wife of the founder of PO Mega Mas named Kalli, then strengthened the archive and also books obtained from the regional library of South Sulawesi province, and the library of the Department of History UNM History. (2) criticism, (3) interpretation and (4) historiography. Social science concepts such as Economics, Sociology and Anthropology are also used to analyze relevant problemsKeywords: History, Company and Mega Mas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Nur'eni, Nur'eni, and Lilies Handayani. "Regresi Probit untuk Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Perceraian di Sulawesi Tengah." Jurnal Aplikasi Statistika & Komputasi Statistik 12, no. 1 (June 30, 2020): 13. http://dx.doi.org/10.34123/jurnalasks.v12i1.211.

Full text
Abstract:
Sulawesi Tengah adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki permasalahan dalam perceraian. Tingkat perceraian di Sulawesi Tengah pada tahun 2016 sebesar 2,44%. Persentase tingkat perceraian di Sulawesi Tengah ini menjadi tingkat perceraian ketiga tertinggi di Indonesia. Pada penelitian ini diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi kasus perceraian di Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan adalah regresi probit biner dengan variabel respon adalah status perkawinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel prediktor yang mempengaruhi perceraian secara signifikan di Provinsi Sulawesi Tengah adalah umur kawin pertama (X2) kategori 1 (18-21 tahun) dan kategori 2 ( >21 tahun), tingkat pendidikan (X3) kategori 1 (SD) dan kategori 4 (di atas SMA), daerah tempat tinggal (X4) kategori 1 (kota) dan jumlah pengeluaran rumah tangga (X6) dengan tingkat ketepatan klasifikasi model sebesar 99,2%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Anggraeni, Mita, and Mulharnetti Syas. "REPRESENTASI PARIWISATA DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA, SULAWESI TENGAH PADA MAJALAH DESTINASI INDONESIA." Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi 3, no. 2 (2019): 155–64. http://dx.doi.org/10.35760/mkm.2019.v3i2.2338.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang representasi pariwisata di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah yang digambarkan oleh Majalah Destinasi Indonesia. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif, dengan metode analisis semiotika sosial M.A.K. Halliday. Hasil Penelitian: Pada elemen field of discourse (medan wacana), Majalah Destinasi Indonesia menggambarkan semua unsur pariwisata yang terdapat pada Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah. Pada elemen tenor of discourse (pelibat wacana), Majalah Destinasi Indonesia hanya mencantumkan satu narasumber untuk setiap feature. Pada elemen mode of discourse (sarana wacana) Majalah Destinasi Indonesia) menggunakan ragam bahasa sastra, gaya bahasa dengan majas penegasan dan majas perbandingan, serta penggunaan istilah asing dan bahasa daerah setempat. Kesimpulan: Majalah Destinasi Indonesia menggambarkan keindahan, keunikan, kekayaan budaya, kelengkapan fasilitas, dan kesiapan masyarakat lokal Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah sebagai destinasi wisata yang patut dikunjungi oleh calon wisatawan. Saran: Redaksi Majalah Destinasi Indonesia sebaiknya menambah narasumber pada setiap feature yang disajikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Syawal, Mirza Ahmad, and Adnan Putra Pratama. "KINERJA DAYA SAING EKSPOR CRUDE COCONUT OIL INDONESIA DAN PESAING UTAMA DI PASAR INTERNASIONAL." MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) 5, no. 2 (December 22, 2022): 466. http://dx.doi.org/10.52434/mja.v5i2.2092.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan komparatif dan Kompetitif Crude Coconut Oil Indonesia dan negara pesaing utama dalam kurun waktu tahun 2004 hingga 2021 dan menghitung kontribusi Provinsi Sulawesi Tengah terhadap total ekspor CCO Indonesia. Data bersumber dari website resmi Badan Pusat Statistik, UNComtrade, International Trade Center dan Kementerian Pertanian. Penelitian ini menggunakan metode Revealed Comparatif Advantage (RCA), Acceleration Ratio (AR), Export Product Dynamic (EPD) dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP). Hasil analisis RCA dan AR untuk mencari tahu keunggulan komparatif menunjukan Crude Coconut Oil Indonesia. Indonesia mempunyai daya saing secara komparatif dengan nilai rata-rata RCA sebesar 33,23 dan 0,9998. Hasil analisis EPD dan ISP untuk mencari tahu keunggulan kompetitif menunjukan Crude Coconut Oil Indonesia mampu bersaing dengan negara lain dibuktikan dengan posisi Indonesia yang berada pada kuadran Rising Star dan nilai ISP 0,94. Provinsi Sulawesi Tengah dalam total ekspor CCO Indonesia tidak terlalu berkontribusi secara signifikan, provinsi Sulawesi Tengah hanya berkontribusi sebesar 4% dalam 5 tahun terkahir.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Sriwahyuni, Sriwahyuni, and Sri Darmawan. "Pelatihan Teknik Suntik Insulin Pada Keluarga Penderita Diabetes Mellitus Di Dusun Pattiro Desa Paccelekang Kec.Pattalassang Kab.Gowa." JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) 4, no. 5 (October 1, 2021): 1109–16. http://dx.doi.org/10.33024/jkpm.v4i5.4438.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penyakit Diabetes merupakan salah satu penyakit degeneratif yang terkait langsung dengan gaya hidup atau life style, Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2014, 8,5% dari orang dewasa berusia 18 tahun dan lebih tua menderita diabetes. Indonesia berdasarkan wawancara yang terdiagnosis dokter sebesar 1,5%, dan Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2014, jumlah Kasus Diabetes Mellitus (282 penderita) terdiri atas Diabetes mellitus yang terlapor (207 penderita), Diabetes mellitus yang tidak terlapor (160 penderita) dan Diabetes mellitus bergantung insulin (72 penderita) Peran dari tenaga kesehatan dan orang terdekat yang sangat dianggap penting oleh penderita juga sangat mempengaruhi perilaku dalam mengontrol kadar gula darah penderita DM Tipe II, karena jika tidak ada dukungan dan motivasi dan health edukasi dari tenaga kesehatan serta orang terdekat maka penderita cenderung tidak memperhatikan status kesehatannya. Kegiatan ini sasaran utama adalah keluarga penderita Diabetes Mellitus yang aktif melakukan suntik insulin yang ada di Dusun Pattiro Desa Paccelekang Kec.Pattalassang Kab.Gowa . Salah satu cara yang ditempuh sebelum dilakukan pelatihan adalah dengan melakukan pertemuan dan pendataan terlebih dahulu tentang warga yang memiliki riwayat aktif melakukan suntik insulin. Pelatihan teknik dan keterampilan melakukan suntik insulin yang tepat Daya serap para peserta terhadap materi kegiatan cukup baik, hal ini terlihat dari kemampuan masyarakat menjawab dan mempraktikan Teknik Suntik Insulin..Kata kunci : Health Edukasi, Pelatihan, Suntik Insulin, Diabetes Mellitus ABSTRACT Diabetes is a degenerative disease that is directly related to lifestyle, according to the World Health Organization (WHO), in 2014, 8.5% of adults aged 18 years and older suffered from diabetes. Indonesia based on interviews with diagnosed doctors by 1.5%, and South Sulawesi Province in 2014, the number of Diabetes Mellitus Cases (282 patients) consisted of reported Diabetes Mellitus (207 cases), Unreported Diabetes Mellitus (160 cases), and Diabetes Insulin-dependent Mellitus (72 patients) The role of health workers and loved ones who are very important to sufferers also greatly affects behavior in controlling blood sugar levels for people with Type II diabetes, because if there is no support and motivation and health education from health workers and those closest to them then sufferers tend not to pay attention to their health status. This activity is the main target for families with Diabetes Mellitus who actively inject insulin in the Pattiro Hamlet, Paccelekang Village, Pattalassang District, Gowa Regency. One of the methods taken before training is to conduct meetings and collect data in advance about residents who have a history of actively injecting insulin. Training on techniques and skills for performing the right insulin injection The participants' absorption of the activity material was quite good, this can be seen from the community's ability to answer and practice the Insulin Injection Technique. Keywords: Health Education, Training, Insulin Injection, Diabetes Mellitus
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Permana, Gusti Ngurah, Sari Budi Moria, Haryanti Haryanti, and Bambang Susanto. "VARIASI MORFOMETRIK DAN ALLOZYME CALON INDUK RAJUNGAN, Portunus pelagicus DARI BEBERAPA PERAIRAN DI INDONESIA." Jurnal Riset Akuakultur 1, no. 2 (August 30, 2006): 235. http://dx.doi.org/10.15578/jra.1.2.2006.235-244.

Full text
Abstract:
Sampel diambil dari empat populasi rajungan yang berbeda yaitu Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variasi morfometrik dan allozyme dari calon induk rajungan. Hasil yang diperoleh yaitu variasi genetik rata-rata keempat populasi sangat rendah (0,0025). Rajungan dari Jawa Tengah dan Bali mempunyai nilai heterosigositas tertinggi yaitu 0,004 sedangkan populasi Sulawesi Selatan dan Jawa Timur (0,001). Jarak genetik populasi Jawa Timur dan Bali (0,0013), kemudian Jawa Tengah (0,0016), dan Sulawesi Selatan (0,002). Uji analisis komponen utama (Principal component analysis, PCA), menunjukkan bahwa secara morfometrik rajungan jantan dan betina yang berasal dari populasi Cilacap-Jawa Tengah dan P. Saugi-Sulawesi Selatan dapat membentuk satu sub populasi yang sama, sebaliknya populasi asal Negara-Bali membentuk sub populasi tersendiri. Korelasi yang erat antara nisbah panjang dan lebar karapas terhadap bobot tubuh ditemukan pada populasi P. Saugi-Sulawesi Selatan dan Cilacap-Jawa Tengah sebaliknya pada populasi Negara-Bali mempunyai korelasi yang rendah.Samples were collected from South Sulawesi, Central Java, East Java, and Bali. Genetic variation from allozyme was consistently low in all populations (0.0025) This research aimed to know morphometric and allozyme variation of Swimming Blue Crab, Portunus pelagicus from Indonesian waters. Population from Central Java and Bali had the highest heterozigosity value (0.004) compare to those from South Sulawesi and East Java (0.001). Sample cluster according to the pair’s genetic distance showe that East Java and Bali population has the smallest value (0.0013). By contrast, the largest value was observed in Central Java (0.0016) and South Sulawesi population (0.002). Principal Component Analysis showed that morphometrically male and female swimming blue crabs from Saugi and Cilacap population can build one identical subpopulation On the other hand population originated from Negara made a separate subpopulation There high correlation between carapace length and width ratio on population of P. Saugi-South Sulawesi and Cilacap-Central Java, on the other hand, Negara-Bali population had a low correlation.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Gamayanti, Nurul Fiskia, and Junaidi Junaidi. "PEMODELAN HASIL PRODUKSI PADI DI PROVINSI SULAWESI TENGAH MENGGUNAKAN FIXED EFFECT MODEL (FEM)." BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan 15, no. 2 (June 1, 2021): 347–54. http://dx.doi.org/10.30598/barekengvol15iss2pp347-354.

Full text
Abstract:
Padi merupakan komoditas pangan utama di Indonesia. Tingkat konsumsi padi mayarakat di Sulawesi Tengah sebesar 111,4 kg perkapita pertahun yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan masyarakat Sulawesi Selatan yaitu 106,9 kg perkapita pertahun. Diperlukan model yang dapat memprediksi hasil produksi padi di Sulawesi tengah untuk menjaga stok kebutuhan pangan masyarakat. Fixed effect Model dapat digunakan untuk melihat faktor apa saja yang dapat mempengaruhi hasil produksi padi di Sulawesi Tengah dengan menggunakan pendekatan data penelitian data panel. Fixed effect Model adalah cara mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk memperoleh perbedaan intersep yang diinginkan. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa faktor yang mempengaruhi hasil produksi padi di Sulawesi tengah adalah luas panen dengan setiap kenaikan luas panen sebesar 1 % akan meningkatkan hasil produksi padi sebesar 0,6764%. Dari hasil analisis diperoleh nilai R2 sebesar 98.15%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Tope, Patta. "Analisis Sektor Basis, Potensi Ekspor dan Shift Share Sektor Pertanian di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016-2020." Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian 28, no. 3 (January 14, 2022): 294–306. http://dx.doi.org/10.22487/agrolandnasional.v28i3.1102.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah sector pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan sector basis di Provinsi Sulawesi Tengah guna memberikan gambaran kegiatan ekonomi yang dapat dikembangkan di Sulawesi Tengah. Alat analisis yang digunakan dalam kajian ini meliputi Location Quotient (LQ) dan Shift-Share. Dari hasil perhitungan melalui LQ diperoleh bahwa sector pertanian, kehutanan dan perikanan secara umum adalah sector basis di Provinsi Sulawesi Tengah karena mempunyai nilai LQ yang lebih besar dari satu. Hal ini berarti bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik tetapi juga dapat melayani pasar ekspor. Potensi ekspor sector pertanian, kehutanan dan perikanan di Sulawesi Tengah pada tahun 2016 sebesar Rp.14.814.927,3 juta sedangkan pada tahun 2020 potensi ekspornya sebesar Rp.11.700.760,1 juta. Berdasarkan analisis shift share yang dilakukan, menunjukkan bahwa sector pertanian, kehutanan dan perikanan di Sulawesi Tengah selama periode 2016-2020 mengalami peningkatan sebesar Rp.2.664.168,78 juta. Pengaruh pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Indonesia terhadap pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Sulawesi Tengah memberikan kontribusi positif sebesar Rp.3.655.336,36 juta. Output yang dihasilkan dari bauran industri (industry mix) pada sector pertanian, kehutanan dan perikanan di Sulawesi Tengah berdampak positif dengan nilai sebesar Rp.62.354,54 juta. Sector pertanian, kehutanan dan perikanan di Sulawesi Tengah periode 2016-2020 telah menunjukkan tingkat penurunan daya saing relative terhadap sektor yang sama di level nasional dengan nilai sebesar Rp.-1.053.522,11 juta.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Chandra, Muhammad Dwi, Eka Irawan, Ilham Syahputra Saragih, Agus Perdana Windarto, and Dedi Suhendro. "Penerapan Algoritma K-Means dalam Mengelompokkan Balita yang Mengalami Gizi Buruk Menurut Provinsi." BIOS : Jurnal Teknologi Informasi dan Rekayasa Komputer 2, no. 1 (March 20, 2021): 30–38. http://dx.doi.org/10.37148/bios.v2i1.19.

Full text
Abstract:
The purpose of this study was to screen toddlers who were experiencing severe malnutrition according to province. Sources of research data used were obtained from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. The variables used are toddlers who experience malnutrition according to the Province. In this study using Data Mining Techniques using the K-means algorithm. It is expected that the results of this study can provide input to the central government to pay more attention to nutritional intake in infants, so as to increase the growth and development of toddlers in Indonesia. . And the data obtained by high clusters are 15 Provinsi yaitu (Aceh, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Papua Barat, Papua), dan cluster rendah ada 19 yaitu (Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, Dki Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi utara, Maluku Utara).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Lestari, Widya Sari. "STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM CSR BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI TENGAH." KINESIK 6, no. 2 (August 31, 2019): 237–46. http://dx.doi.org/10.22487/ejk.v6i2.84.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini yaitu : (1) untuk mengetahui perencanaan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dibidang pendidikan dalam membantu sekolah SMK Negeri 1 Banawa Kab. Donggala; (2)untuk mengetahui implementasi Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dibidang pendidikan dalam membantu sekolah SMK Negeri 1 Banawa Kab. Donggala; (3) untuk mengetahui evaluasi Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dibidang pendidikan dalam membantu sekolah SMK Negeri 1 Banawa Kab. Donggala; (4) untuk mengetahui pelaporan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dibidang pendidikan dalam membantu sekolah SMK Negeri 1 Banawa Kab. Donggala. Tipe Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kualitatif.Dasar riset penelitian ini adalah metode studi kasus.Informan dalam penelitian ini adalah 3 orang.Penelitian ini dilakukan di Kota Palu, yaitu bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah. Data yang dikembangkan dalam penulisan ini, data Primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perencanaan dalam Program Sosial Bank Indonesia dimulai dengan kesadaran pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan bahwa PSBI hadir sebagai bentuk tanggung jawab sosial Bank Indonesia dalam memecahkan masalah sosial yang ada di masyarakat dan mengindentifikasi aspek-aspek yang menjadi prioritas PSBI hal ini menjadi kerangka acuan Dalam penerapan program diawali dengan Permohonan bantuan dalam bentuk pengajuan proposal dari calon penerima bantuan yang ditujukan langsung ke BI Sulteng. Setelah itu, dilakukan verifikasi oleh pihak Bank Indonesia. mekanisme pelaksanaan PSBI dengan melakukan Sosialiasasi ke pemerintah daerah, kemudian melakukan kegiatan pelaksnaan yang terencana dan berdasarkan prosedur. Evaluasi dalam Program PSBI dilakukan pada saat selesainya suatu tahapan kegiatan, Kegiatan evaluasi dilakukan pada pihak kedua yaitu SMA 1 Banawa, khususnya pada program PSBI regular. Pelaporan dalam Program PSBI tidak bisa diakses oleh pihak eksternal, laporan kegiatan tersebut langsung diberikan oleh kantor pusat Bank Indonesia, untuk kemudian dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan triwulan dan tahunan dalam bentuk beban umum dan lainnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Widiarta, Nyoman, and Syahrir Pakki. "VARIASI VIRULENSI VIRUS TUNGRO BERSUMBER DARI INOKULUM DI DAERAH ENDEMIS TUNGRO DI INDONESIA." JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA 15, no. 1 (March 2, 2015): 1. http://dx.doi.org/10.23960/j.hptt.1151-9.

Full text
Abstract:
Variations in virulence of tungro viruses from various inoculum sources in tungro endemic areas in Indonesia. Rice tungro disease is caused by virus which is effectively transferred by the green leafhopper. Reactions of resistant varieties to virus sources of inocula from 15 tungro endemic areas were employed as indicator of variations of virus virulence. The green leafhopper of Sukamandi’s population was used as the vector and allowed to transfer viruses acquired from tungro’s infected plants from 15 tungro endemic areas to five groups of virus resistant varieties based on parent source of resistance using free choice screening box method. The results showed that the most resistant variety was group V1-Tukad Petanu, followed by V4-Tukad Unda, V2-Tukad Balian and V3-Bondoyudo. Based on resistance test result group variety of V1-Tukad Petanu is recommended for 15 provinces source of incula except for Sulawesi Utara. Group variety of V4-Tukad Unda is not recommended to plant in Yogyakarta and Banten provinces. Group V2-Tukad Balian is not recommended to plant in Bali, Sulawesi Utara, Banten and Kalimantan Selatan provinces. Group V3-Bondoyudo is not recommended to plant in Jawa Tengah, Yogyakarta, and Banten provinces. There were variations in virus virulence among sources of inocula. Six virulence variants were identified, i.e. 001 (Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua), 011 (Jawa Tengah), 021 (Bali, Kalimantan Selatan), 051 (Yogyakarta), 071 (Banten) and 121 (Sulawesi Utara).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Chandra Wijaya, Riki. "Potensi Banjir Bandang Pada Wilayah Sigi Sulawesi Tengah Indonesia." Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil 5, no. 2 (August 31, 2021): 191–200. http://dx.doi.org/10.35334/be.v5i2.1838.

Full text
Abstract:
Banjir bandang merupakan salah satu bencana yang berbahaya bagi suatu wilayah. Kuantitas air permukaan yang besar dengan kecepatan yang tinggi akan memberikan momentum yang besar pada seluruh objek yang dilewatinya. Hal ini tentu akan memberikan dampak yang besar terhadap kerusakan yang akan dihasilkannya. Pada wilayah Sigi Sulawesi Tengah berdasarkan informasi kejadian bencana merupakan daerah yang sering dilanda banjir bandang. Untuk itu, kajian potensi banjir bandang ini dilakukan dalam penelitian ini. Berdasarkan data kejadian banjir pada tahun 2017 maka analisis ini dilakukan menggunakan data curah hujan harian pada tahun 2017 di daerah Sigi Sulteng. Berdasarkan hasil analisis diketahui potensi banjir yang terjadi memiliki kedalaman hingga 70 cm lebih dengan kecepatan aliran mencapai 0,085 m/detik. Daerah yang terdampak banjir berdasarkan hasil analisis ini sangatlah besar hampir semua wilayah terdampak banjir. Kondisi topografi yang mendatar menyebabkan area genangan air akan lebih mudah menyebar. Kemiringan yang tajam pada wilayah hulu menyebabkan banjir berpotensi datang secara tiba-tiba. Untuk itu, potensi banjir dari hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam penelitian selanjutnya dalam mengatasi permasalahan ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Schrauwers, Albert. "Bangunan dan pemukiman di Sulawesi Tengah." LOBO: Annals of Sulawesi Research 3, S1 (January 1, 2019): 225. http://dx.doi.org/10.25071/2563-2418.16.

Full text
Abstract:
Buku ini berinci gambar dan denah bangunan dari pemukiman di pegunungan Sulawesi Tengah pada tahun 1918. Buku asli ditulis oleh seorang Swedia, diterjemahkan ke Bahasa Ingris dan dicetak 1925. Buku ini terjemahannya dalam basa Indonesia. Penulis mengkategorikan bangunan-bangunan pada orang Toraja Sulawesi Tengah atas 3 bentuk, pertama, Balai sakral (lobo) yang meliputi 7 tipe yakni tipe-tipe: Kulawi, Pipikoro, Mopahi, Lindu, Towulu, Bada-Besoa, Boku. Kedua, bangunan rumah tinggal yang meliputi 3 buah tipe, yakni tipe rumah Kulawi, tipe rumah Napu-Besoa-Koro dan tipe rumah Kaili-Sigi. Ketiga, Lumbung yang meliputi 2 tipe, yakni tipe gampiri, dan tipe paningku. Penulis menyebutkan bahwa perbedaan di antara ketiga bentuk bangunan tempat tinggal disebabkan oleh struktur bagian bawah rumah yang mempengaruhi bentuk bangunan atasnya. Untuk memastikan bahwa gambar-gambar tersedia dalam semua detail yang ada, dalam terjemahan ini hyperlink disediakan ke arsip foto daring dari foto-foto asli di Swedia; dan untuk versi denah lantai yang lebih besar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Anastasia, Hayani. "Diagnosis Klinis Demam Berdarah Dengue di Tiga Kabupaten/Kota Sulawesi Tengah Tahun 2015-2016." Jurnal Vektor Penyakit 12, no. 2 (December 17, 2018): 77–86. http://dx.doi.org/10.22435/vektorp.v12i2.834.

Full text
Abstract:
Abstract Dengue is a major public health problem in Indonesia including Central Sulawesi. In the past, Palu was the only city reported high dengue cases. Then, dengue outbreaks were also reported from several districts in Central Sulawesi. The Provincial Health Office suspected over-reporting of dengue infection. This reviewed article was aimed to identify whether the clinical diagnosis was the cause of over-reporting of dengue infection. Data of dengue cases from three districts/city in 2015-2016 were analyzed descriptively. The results showed that there was an over-reporting of dengue infection by 51.7%. The over-reporting occurred because the diagnosis of cases was not strictly followed the guideline for dengue infection classification by the Ministry of Health. Therefore, it is necessary for the health practitioners to understand fully the guideline of dengue infection classification used in Indonesia. Abstrak Dengue merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tengah. Kota Palu merupakan daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) utama di Sulawesi Tengah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir kejadian luar biasa DBD dilaporkan di beberapa kabupaten. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menduga adanya kemungkinan over-reporting kasus DBD yang menyebabkan meningkatnya laporan kasus DBD setiap tahunnya. Review ini bertujuan untuk mengidenfikasi kemungkinan adanya over-reporting kasus DBD di tiga kabupaten/kota di Sulwesi Tengah. Data kasus DBD tahun 2015-2016 dianalisis secara deskriptif untuk melihat adanya over-reporting. Hasil menujukkan bahwa terdapat kelebihan 51,7% kasus DBD yang disebabkan karena diagnosis tidak mengikuti kriteria diagnosis klinis sesuai panduan klasifikasi infeksi dengue yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu sangat penting bagi klinisi untuk memahami kriteria diagnosis infeksi dengue yang digunakan di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Wiesner, Jurgen. "Two New Species of Thopeutica Schaum, 1861, Subgenus Pseudotherates Cassola, 1991 (Coleoptera, Cicindelidae) from Sulawesi, Indonesia." Journal of Tropical Coleopterology 3, no. 1 (July 28, 2022): 31–38. http://dx.doi.org/10.53716/jtc.3.1.5.2022.

Full text
Abstract:
Thopeutica (Pseudotherates) inakerkeringi sp. nov. from Sulawesi Selatan and Thopeutica (Pseudotherates) petragehrmanni sp. nov. from Sulawesi Tengah are described and illustrated. A key is given for all members of subgenus Pseudotherates.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Widjonarko. "Evaluasi Kinerja KAPET (Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu) Palapas Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah." JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA 9, no. 1 (March 3, 2013): 74. http://dx.doi.org/10.14710/pwk.v9i1.6528.

Full text
Abstract:
KAPET (Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu) merupakan program pemerintah yang ditujukanuntuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi di wilayah Timur Indonesia. Program inidiluncurkan pada periode pemerintahan Presiden Suharto pada tahun 1996 dan dimatangkan padatahun 1998 melalui Keppres No 9 Tahun 1998. KAPET Palapas merupakan salah satu KAPET di PulauSulawesi, berlokasi di Provinsi Sulawesi Tengah yang merupakan relokasi dari KAPET Batui. Secaraefektif KAPET Palapas beroperasi pada tahun 2008. Pengembangan KAPET Palapas bertujuan untukmendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah dengan Kota Palu sebagai pusatpengembangan wilayah. Studi ini mengevaluasi kinerja KAPET Palapas dengan memeriksa indikatorindikatorekonomi makro yang merupakan turunan dari Produk Domestik Regional Bruto di ProvinsiSulawesi Tengah. Proses evaluasi menunjukkan bahwa dalam kurun waktu empat tahunpengembangan KAPET Palapas belum mampu memberikan tenaga penggerak perekonomian diProvinsi Sulawesi Tengah.Kata Kunci: evaluasi, kinerja, KAPET
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Krisdianto, A. H., Rais, N. Fiskia, and H. Sain. "Prediksi Tingkat Produksi Padi di Sulawesi Tengah Menggunakan Analisis Algoritma FBprophet." JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN TERAPAN 19, no. 2 (December 24, 2022): 2014–214. http://dx.doi.org/10.22487/2540766x.2022.v19.i2.16062.

Full text
Abstract:
Padi yang memiliki Bahasa latin Oryza sativa L adalah tanaman penting yang menjadi makanan pokok bagi bangsa Indonesia, Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah yang sesuai untuk pengembangan produksi padi dan total produksi padi di Provinsi Sulawesi Tengah pada 2 tahun terakhir mengalami penurunan. Dari pemasalahan yang dibahas sebelumnya memunculkan gagasan untuk meramalkan produksi padi kedepannya sebagai langkah untuk tetap menjaga ketersediaan stok padi. FBprophet merupakan salah satu metode peramalan yang cocok untuk meramalkan produksi padi di Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil penelitian menunjukkan hasil peramalan produksi padi mengalami penurunan pada tahun 2022 dan 2023 yang akan datang. Adapun nilai MAPE (mean absolute percentage error) sebesar 0.36% yang terdapat pada rentang dibawah 10% hal ini mengindikasikan bahwa tingkat kesalahannya sangat rendah atau tingkat akurasi peramalan dikategorikan sangat baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Purwanto, Endi Hari, and Suprapto Suprapto. "PEMETAAN POTENSI LABORATORIUM KALIBRASI MASSA SEBAGAI PENGUATAN KETERTELUSURAN PENGUKURAN DI INDONESIA." Jurnal Standardisasi 21, no. 2 (May 9, 2019): 101. http://dx.doi.org/10.31153/js.v21i2.738.

Full text
Abstract:
Aktivitas penilaian kesesuaian bidang kalibrasi di Indonesia berkembang dengan cukup pesat, diiringi dengan perkembangan akreditasi ketertelusuran lab.kalibrasi di Indonesia. Seiring dengan itu ketersediaan informasi ketertelusuran kalibrasi pada laboratorium kalibrasi pun senantiasa berkembang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Perkembangan ketertelusuran kalibrasi di Indonesia terpolarisasi pada wilayah tertentu, daerah Jakarta-Tangerang dan sekitarnya, informasi ketertelusuran kalibrasi yang ada, belum dapat menyediakan informasi yang memetakan pola ketertelusuran kalibrasi standar massa di Indonesia sehingga diperoleh: 1) potensi pengembangan laboratorium kalibrasi untukarea baru (rintisan), 2) pengembanganlaboratorium dengan standar massa yang belum termanfaatkan dan 3) pengembangan pada laboratorium yang telah termanfaatkan namun belum optimal.Metode yang digunakan adalah dengan memperbandingkan antara kondisi nyata kepemilikan standar massa yang dimiliki terhadap jumlah permintaan kalibrasi ketertelusuran dengan menggunakan standar massa tersebut. Analisis ini disebut analisis kesenjangan pemanfaatan laboratorium kalibrasi, dilakukan berdasarkan wilayah Provinsidan berdasarkan kelas standar massa. Hasilnya menunjukkan bahwa wilayah Indonesia Timur seperti: Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku dan Papua Barat berpotensi sebagai daerah pengembangan rintisan laboratorium kalibrasi ketertelusuran, kemudian wilayah/kota yang berpotensi namun pemanfaatan yang belum optimal meliputi: Sumatera Barat, Kepulauan Riau dan Sumatera Selatan (P.Sumatera), kemudian Yogyakarta (P.Jawa), Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan (P.Kalimantan dan Sulawesi). Wilayah dengan rasio manfaat > 1 meliputi: Jawa Barat-Banten, Bontang, Pekanbaru, Bandung-Bekasi-Bogor. Adapun wilayah dengan rasio manfaat total < 1 terdapat beberapa kota yang disebutkan dalam bagian akhir analisis tulisan ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Virgantari, Fitria, Sonny Koeshendrajana, Freshty Yulia Arthatiani, Yasmin Erika Faridhan, and Fajar Delli Wihartiko. "PEMETAAN TINGKAT KONSUMSI IKAN RUMAH TANGGA DI INDONESIA." Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan 17, no. 1 (June 28, 2022): 97. http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v17i1.11045.

Full text
Abstract:
Ikan merupakan salah satu produk pangan hewani yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap konsumsi protein penduduk di Indonesia. Dari tahun ke tahun tingkat konsumsi ikan terus meningkat; namun ironisnya, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih tergolong rendah. Selain itu, data menunjukkan bahwa persebaran konsumsi ikan nasional per pulau selama ini tidak merata. Tingginya disparitas tingkat konsumsi ikan di Jawa atau Kawasan Barat Indonesia dengan Kawasan Timur Indonesia menyebabkan tingkat konsumsi ikan nasional relatif rendah. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memantau tingkat kecukupan konsumsi ikan dengan mudah adalah dengan mengelompokkannya di seluruh Indonesia. Dengan adanya klasterisasi kemudian pemetaan, perencanaan, monitoring dan evaluasi, serta sistem peringatan dini masalah kelangkaan konsumsi dapat dilakukan dengan baik. Kajian ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai tingkat konsumsi ikan di Indonesia dengan cara mengelompokkan dan memetakannya; sehingga dapat dirumuskan rekomendasi kebijakan peningkatan konsumsi ikan penduduk Indonesia secara akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder SUSENAS 2019 yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat konsumsi ikan, tingkat partisipasi, dan tingkat pengeluaran untuk ikan. Pengelompokan dilakukan berdasarkan metode cluster K-means. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah cluster yang optimal dengan rasio variance terkecil adalah 5 cluster. Klaster 1 dengan tingkat konsumsi, partisipasi dan pengeluaran ikan terendah adalah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Klaster 2 terdiri dari 5 provinsi yaitu Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur. Klaster 3 terdiri dari 8 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Barat. Klaster 4 terdiri dari 11 provinsi yaitu Sumatera Utara, Jambi, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Sedangkan cluster 5 dengan tingkat konsumsi, partisipasi, dan pengeluaran ikan tertinggi terdiri dari 8 provinsi, yaitu Aceh, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Papua Barat
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Cintra, Allasay Kitsash Addifisyuka, Isdradjad Setyobudiandi, and Achmad Fahrudin. "ANALISIS KERENTANAN PERIKANAN TANGKAP AKIBAT PERUBAHAN IKLIM PADA SKALA PROVINSI (Province Scaled Fisheries Vulnerability on Climate Change)." Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management 8, no. 2 (February 2, 2018): 223. http://dx.doi.org/10.29244/jmf.8.2.223-233.

Full text
Abstract:
<p align="center"><strong><em>ABSTRACT</em></strong><strong></strong></p><p><em>Fisheries has significant roles for the Indonesian economy. Climate change influences Indonesian fisheries through a range of direct and indirect pathaway. A scientific based approach such as vulnerability is needed to determine the risks of climate change and adaptation strategies. Therefore, this study was conducted to analyze the vulnerability of fisheries to climate change on province scaled in Indonesia. Vulnerability index (VI) is obtained with composite index of exposure (EI), sensitivity (SI) and adaptive capacity (ACI) of ten provinces representing the eastern and western parts of Indonesia by using purposive sampling method. Source of data for indices variables were using recorded datas from relevant institutions. The results showed that fisheries status of North Sulawesi (VI = 0,78), Central Sulawesi (VI = 0,72) and Gorontalo (VI = 0,61) were very vulnerable despite the composition of constituent vulnerability index was different. This difference determined the specific policies to be taken to each province to reduce vulnerability.</em> <em>Short term policies are taken to reduce the vulnerability of the most vulnerable areas on Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, and Gorontalo. Medium term policy is carried out in high sensitivity areas, namely Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, and Kalimantan Timur and in low adaptive capacity areas such as Jambi, Gorontalo and Bangka Belitung. Long term policy is conducted for areas with high exposure such as Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara and Kalimantan Timur.</em></p><p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Climate change, fisheries, vulnerability, province</em></p><p><em><br /></em></p><p align="center"><strong>ABSTRAK</strong><strong></strong></p>Perikanan tangkap memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Adanya perubahan iklim akan berdampak merugikan secara langsung maupun tidak langsung pada perikanan tangkap Indonesia. Suatu pendekatan ilmiah diperlukan untuk menentukan risiko perubahan iklim dan strategi adaptasi perikanan tangkap, salah satunya adalah analisis kerentanan (<em>Vulnerability</em>). Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kerentanan perikanan tangkap akibat perubahan iklim pada skala provinsi di Indonesia. Indeks kerentanan (VI) didapatkan dengan mengkompositkan indeks keterpaparan (EI), kepekaan (SI) dan kapasitas adaptif (ACI) dari sepuluh provinsi yang mewakili bagian timur dan barat Indonesia dengan metode <em>purposive sampling. </em>Sumber variabel penyusun indeks variabel menggunakaan rekaman data dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa provinsi Sulawesi Utara (VI=0,78), Sulawesi Tengah (VI=0,72) dan Gorontalo (VI=0,61) berstatus sangat rentan walaupun komposisi penyusun indeks kerentanannya tidak sama. Perbedaan ini menentukan bahwa jenis kebijakan yang diambil menjadi spesifik pada tiap provinsi untuk mengurangi kerentanan. <em>Short term policy </em>diambil untuk mengurangi dapak di daerah yang paling rentan yaitu Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. <em>Medium term policy </em>dilakukan pada daerah yang kepekaannya tinggi yaitu Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Timur dan kapasitas adaptifnya rendah yaitu Jambi, Gorontalo dan Bangka Belitung. <em>Long term policy </em>dilakukan untuk daerah yang keterpaparannya tinggi yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Kalimantan Timur.<p><strong>Kata kunci</strong>:<em> </em>perubahan iklim, perikanan tangkap, kerentanan, provinsi <strong></strong></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Yuniawati Umar, Dwi Yani. "Keterkaitan Etnis Da’a di Wilayah Pedalaman Pegunungan Gawalise, Sulawesi Bagian Tengah, dengan Populasi Australomelanesid di Sulawesi." AMERTA 34, no. 1 (June 25, 2016): 1. http://dx.doi.org/10.24832/amt.v34i1.71.

Full text
Abstract:
The Correlation Between Da’a Ethnic in the Hinterlands of Gawalise Mountains,Central Sulawesi, with the Australomelanesid Population in Sulawesi. Evidences of inhabitationby early modern human that characterized by Australomelanesid race have been found in mostregion of Indonesia. They lived in this archipelago, including Sulawesi, approximately 60.000-40.000 years ago. Caves occupation in the Maros-Pangkep and open sites of settlement landscape atPasso, Minahasa, have showed us the evidence of their existence in South and North Sulawesi at thattime. But, in Central Sulawesi their traces were not present. This fact is what makes us interested inconducting this study. The goal of this study is to find the traces of early modern human populationswith Australomelanesid race character in Central Sulawesi. The method for this study is a surveymethod using ethnoarchaeology. In this research we concluded that one of the ethnic that inhabit thisregion, the Da’a, has the character of Australomelanesid race. It is possible that they are descendantsof the early modern human populations. But in the present time, they are using the Austronesian cultureand language, which introduced to Sulawesi when their speakers migrated to this island nearly 4000years ago. The discovery of this Da’a ethnic tribe not only has produced a new hipothesis, but alsostrengthen the former hipothesis about the existence of modern human at Sulawesi. Abstrak. Bukti adanya hunian dan budaya manusia modern awal berkarakter ras Australomelanesid di Indonesia adalah bahwa 60.000-40.000 tahun yang lalu telah ada jejak hunian di sejumlah kawasan di Indonesia, termasuk ke wilayah Sulawesi. Hal ini terlihat dari bukti-bukti hunian gua-gua di kawasan Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan dan hunian situs bentang alam terbuka di Passo, Minahasa (Sulawesi Utara). Akan tetapi jejak hunian itu tidak ditemukan di bagian Sulawesi lainnya seperti di Sulawesi bagian tengah. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini. Tujuannya untuk mengetahui jejak kehadiran populasi manusia modern awal yang berkarakter ras Australomelanesid di Sulawesi bagian tengah. Metode yang digunakan adalah metode survei melalui kajian atau pendekatan etnoarkeologi. Hasil yang diperoleh adalah menemukan etnik Da’a yang memiliki karakter ras Australomelanesid yang diduga merupakan sisa-sisa populasi manusia modern awal. Akan tetapi dalam kehidupannya sekarang budaya dan bahasanya sudah menggunakan budaya dan bahasa Austronesia yang masuk ke Sulawesi sekitar 4000 tahun yang lalu. Dengan ditemukannya komunitas etnik Da’a ini menghasilkan hipotesis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Dasril, Muhamad, and Abdul Hanif. "Administrasi Investasi pada Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Palu Sulawesi Tengah." Jurnal Kolaboratif Sains 5, no. 4 (April 5, 2022): 196–201. http://dx.doi.org/10.56338/jks.v5i4.2367.

Full text
Abstract:
Bank Muamalat Indonesia TBK Cabang Palu Sulawesi Tengah sebagai suatu bank syariah sudah tentu sangat mengharapkan suatu investasi yang terus menerus meningkat. Oleh sebab itu pelaksanaan administrasi investasi juga harus dapat mengikuti perkembangan investasi pada masyarakat dengan mengutamakan pelayanan prima. Penelitian ini adalah survey dengan tipe deskriptif kualitatif, hasil data kuisioner yang berhasil dikumpulkan kemudian dianalisis dan dipersentasekan dengan cara membuat tabel frekuensi dan persentasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan administrasi investasi telah berjalan baik dan dapat memberikan kejelasan dan keuntungan bersama antara pihak bank dan nasabah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Dewanto, Didit Kustantio, Finarti Finarti, Roni Hermawan, Samliok Ndobe, Putut Har Riyadi, and Wendy Alexander Tanod. "Aktivitas Antioksidan Ekstrak Karang Lunak Asal Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia." Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 14, no. 2 (December 30, 2019): 163. http://dx.doi.org/10.15578/jpbkp.v14i2.583.

Full text
Abstract:
Bioaktif antioksidan merupakan substansi yang penting bagi kesehatan manusia. Karang lunak telah diketahui memproduksi bioaktif dengan keragaman struktur dan aktivitas biologi, termasuk memproduksi bioaktif antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bioprospeksi karang lunak dari perairan Teluk Palu sebagai penghasil antioksidan. Penelitian meliputi pengambilan sampel, identifikasi, ekstraksi (maserasi) karang lunak, skrining konstituen kimia, pengujian aktivitas antioksidan (penangkapan radikal DPPH), dan penentuan IC50. Pengambilan sampel dilakukan di Teluk Palu, pesisir desa Kabonga Besar, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Berdasarkan bentuk koloni monomorfik, tujuh sampel karang lunak yang digunakan pada penelitian ini termasuk dalam genus Sinularia, Dampia dan Sarcophyton. Analisis konstituen kimia mengindikasikan adanya senyawa saponin, fenolik, triterpenoid, dan alkaloid. Hasil pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, menunjukkan ekstrak kasar karang lunak menunjukkan persentase inhibisi radikal DPPH yang lemah. Hasil pengujian aktivitas antioksidan (metode DPPH) dari fraksi hasil partisi tujuh ekstrak kasar karang lunak berpotensi sebagai antioksidan dengan kategori kuat sampai lemah. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak karang lunak asal Teluk Palu berpotensi sebagai sumber antioksidan. Karang lunak di pesisir Desa Kabonga Besar didominasi oleh genus Sinularia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Panji Putra, Suhayat, and Muhammad Khairil. "ANALISIS PERAN DAN FUNGSI PENGAWASAN KPID SULAWESI TENGAH TERHADAP KEBIJAKAN PROSES SIARAN DI KOTA PALU." KINESIK 8, no. 1 (April 30, 2021): 1–11. http://dx.doi.org/10.22487/ejk.v8i1.140.

Full text
Abstract:
Melalui peraturan yang tercantum dalam UU No. 32 Tahun 2002 tentang tentang Penyiaran, maka Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Tengah memiliki tugas, kewajiban dan wewenang yakni sebagai regulasi atau pengaturan serta pengawasan dan pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengawasan yang dilakukan KPID Sulawesi Tengah terhadap Lembaga Penyiaran di kota Palu. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa observasi, wawancara dan dokumentasi berupa dokumen-dokumen yang menunjang penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pengawasan KPID Sulawesi Tengah terhadap kebijakan proses siaran di kota Palu ialah; (1) bekerja sama dengan KPU dan BAWASLU dalam pengawasan siaran kampanye, dan kepolisan sebagai instansi dalam penindakan lebih lanjut terkait dengan pelanggaran yang dilakukan; (2) menggunakan P3SPS sebagai Rule atau pedoman dalam melakukan pengawasan untuk menilai pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Lembaga Penyiaran di kota Palu; (3) melakukan pengawasan langsung Lembaga Penyiaran yang disiarkan; (4) menerima keluhan-keluhan terkait penyiaran dari masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Ikram, Ikram, Abdi, N. Mutmainna, J. Khasmawati, D. Wahyuli, I. W. Sudarsana, Junaidi, Fadjriyani, I. Setiawan, and S. Hendra. "Tranformasi Calanthe Triplicata untuk Branding Unik Motif Batik Sulawesi Tengah." JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN TERAPAN 19, no. 2 (December 24, 2022): 168–79. http://dx.doi.org/10.22487/2540766x.2022.v19.i2.16156.

Full text
Abstract:
Batik merupakan salah satu warisan seni budaya bangsa Indonesia yang ada untuk terus dipertahankan dan dikembangkan. Upaya ini dilakukan dengan memperbanyak motif--motif baru yang salah satunya dengan mengekplorasi keunikan alam yang ada. Alam Sulawesi Tengah dengan keunikan flora-nya, yaitu bunga anggrek dengan nama Latin Calanthe Triplicata merupakan jenis tanaman endemic yang diekplorasi guna mendapatkan motif baru untuk menambah keragaman Batik di Indonesia. Etnomatematika merupakan salah satu cabang ilmu matematika untuk membahas hubungan antara matematika dan budaya yang dapat digunakan untuk membentuk pola Batik, khususnya bentuk fraktal. Bentuk fraktal adalah suatu objek yang tampak memiliki kemiripan diri yang simetris satu sama lain jika dilihat pada skala tertentu dan merupakan bagian terkecil dari keseluruhan struktur objek. Di dalam penelitian ini dilakukan pembuatan bentuk fraktal dengan mentransformasi tanaman anggrek sebagai branding unik untuk motif batik Sulawesi Tengah. Adapun hasil yang diperoleh berupa metif-motif baru yang unik, menarik dan elegan yang kita sebut dengan motif Sambuang, Rekang, Kecrek dan Angkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Iskandar, Azwar, and Rahmaluddin Saragih. "REGIONAL GOVERNMENT SPENDING EFFICIENCY ON HEALTH AND EDUCATION IN DECENTRALIZATION ERA : EVIDENCE FROM INDONESIA." INFO ARTHA 3, no. 1 (September 8, 2019): 13–27. http://dx.doi.org/10.31092/jia.v3i1.452.

Full text
Abstract:
The purpose of this paper is to assess spending efficiency of regional governments in Indonesia on health and education during the fiscal decentralization period year of 2010-2017. Relying on a sample of 33 provinces as regional government, this paper compute efficiency scores adopting nonparametric frontier that estimated by Data Envelopment Analysis (DEA) to study spending inefficiency. Results of the paper show that in west regions, Bali, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, and Kep. Riau relatively most efficient in public spending both on health and education in period of study. DKI Jakarta and Jawa Barat have efficient score on health, and Bengkulu has efficient score on education. On the other hand, in east regions, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur and Sulawesi Utara were also most efficient in public spending on health and education services. Maluku and Sulawesi Tenggara have efficient score on health, and Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, and Sulawesi Barat have efficient score on education. The results show that provinces in east regions of Indonesia were relatively more efficient in public spending both on health and education for promoting equal distribution of income
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Badarab, Fitriah, Endah Trihayuningtyas, and M. Liga Suryadana. "Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata di Kepulauan Togean Provinsi Sulawesi Tengah." Journal : Tourism and Hospitality Essentials Journal 7, no. 2 (November 26, 2017): 97. http://dx.doi.org/10.17509/thej.v7i2.9016.

Full text
Abstract:
This research aims to know the strategy of development of Tourism Destinations in the Togian Islands, Regency Tojo Una-Una, Central Sulawesi Province. The island has become a major national tourist's destination in Indonesia between 50 regions in Indonesia. However, the number of tourists visited the island were fluctuated for the last three years. This research examined the tourism strategy formulation based on internal and external factor analysis at the destination. The research used some instruments to compile data, such as observation, interview, questionnaires, and documentation. The research result indicated that there were several strategies that could be implemented in developing the Togian island. The strategies were as follows: 1) developing cultural and natural tours, such as bird watching, beach activities and Bajeu village visits; 2) establishing close relationship and cooperation between public and private sectors; 3) attracting foreign investors; 4) building and maintaining the tourist facilities in some strategic locations; 5) increasing community awareness for developing tourism; 6) developing ethnic-based tour packages. Therefore, some recommendations for the destination are on developing cultural, natural, and culinary tourism; improving the public facilities; developing accessibility; and strengthening cooperation among stakeholders.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Swastikawati, Ari, Arif Gunawan, and Yudhi Atmaja. "Kajian Konservasi Tinggalan Megalitik di Lore, Sulawesi Tengah." Jurnal Konservasi Cagar Budaya 8, no. 1 (June 2, 2014): 17–37. http://dx.doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v8i1.122.

Full text
Abstract:
Salah satu tinggalan megalitik yang memiliki nilai penting sangat tinggi di Indonesia adalah Situs Pokekea, Lore, Sulawesi Tengah, yang berupa patung manusia, kalamba, tutuna (tutup kalamba), dan batu dakon. Namun tinggalan megalitik tersebut sangat tidak terawat dan telah mengalami kerusakan. Untuk mengetahui kondisi tinggalan megalitik tersebut dan cara konservasinya, pada penelitan ini telah dilakukan studi referensi, survei lapangan, serta analisis laboratorium. Hasil survei lapangan menunjukan lingkungan di Situs Pokekea berupa lembah padang ilalang dengan berdiri di permukaan atau terbenam sebagian dalam tanah, serta 6 artefak lainnya dalam posisi miring atau tidur. Jenis kerusakan dan pelapukan yang dijumpai pada artefak artefak tinggalan megalitik di Situs Pokekea berupa endapan atau kerak yang berwarna merah, pengelupasan (scaling), retak, pecah, batu yang rapuh, dan batu yang ditumbuhi jasad (algae, lichen, dan moss bahwa jenis batuan tinggalan megalitik berupa biotit granit dengan kandungan mineral yang terdiri dari batu jenis biotit granit yang masih bagus, dan namun ada pula yang telah lapuk. Proses kerusakan dan pelapukan tinggalan megalitik di Situs Pokekea disebabkan oleh sifat batu granit sendiri, keberadaan air, megalitik di Situs Pokekea dapat dilakukan dengan metode konservasi yang bersifat preventive dan active conservation. Preventive conservation dapat berupa pemeliharaan rutin, pengendalian suhu dan kelembaban udara di sekitar batu, mengontrol polusi udara, dan lain sebagainya. Active conservation berupa merestorasi kerusakan dan pelapukan yang telah terjadi pada tinggalan megalitik di Situs Pokekea.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

SYAWAL, ISMAIL. "SYEKH ABDULLAH RAQI: ORANG MINAGKABAU PENYEBAR ISLAM DI PALU PADA ABAD XVII." JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA 5, no. 2 (November 30, 2019): 189–212. http://dx.doi.org/10.36424/jpsb.v5i2.131.

Full text
Abstract:
Abstrak Studi ini merupakan kajian sejarah lokal Lembah Kaili Sulawesi Tengah yang menceritakan kedatangan tokoh unik Melayu ke Sulawesi Tengah sekitar tahun 1650. Perahu yang di tumpanginya berlayar tepatnya di “Karampe” (bahas Kaili terdampar) yang terletak dimuara Teluk Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan metodologi sejarah melalui empat langkah pokok metode sejarah, yakni: (1) heuristik, (2) kritik sumber, (3) Interpretasi, dan (4) historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Abdullah Raqi adalah salah satu dari sekian banyak penyiar agama Islam yang nyaris dilupakan, padahal keberadaan Abdullah Raqi sebagai penyiar Islam di Palu Sulawesi Tengah diperkuat oleh beberapa peninggalan sejarah sebagai bukti bahwa beliau penyebar Islam pertama. Islamisasi di Sulawesi Tengah terjadi dalam tiga tahapan utama sejak masuk dan berkembangnya, yakni mitologis, ideologis, dan ilmu pengetahuan. AbstractThis study is a study of the local history of the Central Sulawesi Kaili Valley which tells of the arrival of a unique Malay figure to Central Sulawesi around 1650. The boat in which he sailed sails precisely in “Karampe” (discussing Kaili stranded) which is located in the Gulf Bay of Central Sulawesi Province. This research uses historical methodology through four main steps of historical method, namely: (1) heuristics, (2) source criticism, (3) interpretation, and (4) historiography. The results of this study indicate that Abdullah Raqi is one of the many publishers of Islam that is almost forgotten, even though the existence of Abdullah Raqi as an Islamic broadcaster in Palu, Central Sulawesi is reinforced by some historical relics as proof that he was the first propagator of Islam. Islamization in Central Sulawesi took place in three main stages since its entry and development, namely mythological, ideological, and scientific.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Kurniawan, A., R. A. Satria, and M. B. Pratama. "Analyzing Tsunami Hazard using Numerical Modelling: Study Case Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia." IOP Conference Series: Materials Science and Engineering 982 (December 18, 2020): 012036. http://dx.doi.org/10.1088/1757-899x/982/1/012036.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Sarif, Fina Saffuteri, Delianis Pringgenies, Agus Hartoko, and Mada T. Sibero. "NAUTILUS BERCANGKANG RAPUH DARI TELUK TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH, INDONESIA." Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 12, no. 2 (August 31, 2020): 557–65. http://dx.doi.org/10.29244/jitkt.v12i2.25795.

Full text
Abstract:
Nautilus bercangkang rapuh termasuk dalam kelas Cephalopoda, famili Argonautidae. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengidentifikasi jenis Nautilus bercangkang rapuh yang ditemukan di perairan Teluk Tomini Kabupaten Parigi Moutong. Sampel paper Nautilus ditangkap pada kedalaman 1000 m. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sampel yang berhasil dikoleksi selama bulan Maret hingga bulan Desember hanya sebanyak 6 spesimen pada kedalaman 70-80 m, dengan 4 spesimen yang bertelur dan 2 spesimen tanpa telur. Dari 6 spesimen yang ditemukan, diketahui ada 2 jenis yaitu Argonauta argo dengan rerata panjang cangkang= 34,05 mm, lebar cangkang= 22,20 mm dan lebar aperture= 11,15 mm. A. argo memiliki 8 tentakel dengan 4 tentakel panjang dan 2 pendek. Warna cangkangnya lebih cerah dari cangkang A. hians, cangkangnya lebih pipih dengan dua baris duri kecil yang sangat berdekatan di sepanjang sisi dorsal dan halus, sepanjang sisi ventral ujung tebal dan meruncing. Serta A. hians yang memiliki rerata panjang cangkang 47,02 mm, lebar cangkang 33,07 mm dan lebar aperture 21,30 mm, memiliki duri yang lebih besar dan tumpul, di sepanjang sisi dorsal yang lebar, sepanjang sisi lateral aperture melebar dan tidak membentuk seperti sayap. Garis rusuk yang terdapat di sisi lateral lebih tebal dan renggang. Jenis Nautilus bercangkang rapuh yang ditemukan di Teluk Tomini, yaitu A. argo dan A. hians.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Riyadi, Rahmat, Samsu Arif, and Muh Altin Massinai. "TEKNIK ORTOREKTIFIKASI CITRA PLEIADES DAERAH KABUPATEN MOROWALI SULAWESI TENGAH MENGGUNAKAN METODE APROKSIMASI." Seminar Nasional Geomatika 3 (February 15, 2019): 177. http://dx.doi.org/10.24895/sng.2018.3-0.948.

Full text
Abstract:
Salah satu permasalahan yang menyebabkan rendahnya efisiensi penggunaan data citra penginderaan jauh ialah penggunaan georeferensi yang beragam baik itu pada data citra maupun data geospasial dan sejenisnya sehingga sering mengakibatkan tumpang tindih interpretasi lahan, ketidakakuratan dan kurang optimal dalam pemanfaatannya. Penggunaan citra resolusi tinggi semakin meningkat dikarenakan dengan tingginya daya guna yang dimiliki untuk perencanaan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk umum untuk mendukung Kebijakan Satu Peta (KSP) atau One Map Policy dan menerapkannya dalam program nawacita dari pemerintah Indonesia dengan tujuan khusus menentukan secara manual titik GCP dan menghasilkan data citra Pleiades Morowali yang ter-ortorektifikasi. Data citra mentah Pleiades, data DEM, data titik-titik Ground Control Point (GCP) daerah Morowali kemudian dikumpulkan untuk melakukan proses ortorektifikasi dalam software PCI Geomatica menggunakan metode aproksimasi, dimana didapatkan hasil input data citra yang telah ter-ortorektifikasi dengan nilai RMSer yaitu 0.99 dan akurasi horizontal sebesar 1.97 Meter yang kemudian dibuatkan layout hasil ortorektifikasi citra Pleiades yang telah memenuhi persyaratan sistem georeferensi yang terintegrasi demi mendukung urgensi kebutuhan Indonesia dalam mencapai target kebijakan KSP ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Nurkhoiran, Muhammad. "Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan Tantangannya." Jurnal Pemikiran Sosiologi 4, no. 1 (March 31, 2017): 120. http://dx.doi.org/10.22146/jps.v4i1.23634.

Full text
Abstract:
Upaya mengembangkan kota HAM (hak asasi manusia) merupakan respon yang berkembang dari gerakan untuk mengembalikan kedaulatan kota pada warganya. Negara termasuk pemerintah yang didukung oleh Komnas HAM berusaha mengaplikasikan gagasan tersebut di Indonesia. Peran pemerintah daerah menjadi sangat penting dalam mendukung upaya pengembangan kota ramah HAM. Tantangannya adalah seberapa jauh terobosan dalam promosi dan penegakan hak asasi manusia dapat dilakukan oleh para kepala daerah seperti Bupati atau Walikota. Artikel ini bertujuan untuk melihat peluang dan tantangan dalam mengkampanyekan kota ramah HAM di Indonesia. Studi ini didasarkan pada pengalaman langsung penulis yang terlibat dalam promosi kota ramah HAM dandilakukan melalui penelitian bersifat partisipatoris, khususnya di dua kota yaitu di Palu, Sulawesi Tengah dan Wonosobo, Jawa Tengah. Secara umum kajian ini merefleksikan berbagai kendala dan tantangan ke depan dalam upaya mewujudkan kota ramah HAM di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Kalaba, Y., Wildani Pingkan S. H, Erny, L. Damayanti, A. Akrab, R. Yusuf, M. F. Nurdin, and J. Y. Walalangi. "Analysis of household food security based on the share of food expenditure in central Sulawesi Indonesia." IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 1107, no. 1 (December 1, 2022): 012090. http://dx.doi.org/10.1088/1755-1315/1107/1/012090.

Full text
Abstract:
Abstract The share of food expenditure describes how the level of household welfare in meeting food needs. The study aims to determine household food security in the province of Central Sulawesi, Indonesia. This research was carried out in Banggai Laut Regency, Sulawesi Province by focusing on two regional conditions, namely in the mainland area with the sample area in Banggai Tengah District as the point of the mainland area and the island area, where Bangkurung District as the point of the archipelago. The sample of this research is the population who live in Bangkurung sub-district totaling 44 respondents and 44 respondents residing in the Banggai Tengah sub-district, which is carried out using a purposive sampling approach. To answer the research objectives, an analytical survey method was used, using a cross sectional study design. Food Expenditure Share Analysis shows that respondents in Banggai Laut Regency belong to the category of food insecurity
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Gunawan, Sahrul, Malkan Malkan, and Abdul Jalil. "Peranan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Upaya Meningkatkan Penggunaan Uang Logam." Jurnal Ilmu Perbankan dan Keuangan Syariah 1, no. 1 (July 10, 2019): 57–72. http://dx.doi.org/10.24239/jipsya.v1i1.5.57-72.

Full text
Abstract:
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Uang pada umumnya terdiri dari uang kertas dan uang logam. Uang merupakan alat transaksi yang sah yang dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Bank Indonesia sebagai Bank sentral yang sangat berperan dalam mendistribusikan, manarik, dan memusnakan uang sebagaimana yang telah diamantkan oleh Undang-undang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif, dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian penulis menerangkan dimana peran Bank Indonesia dalam menjaga kelancaran sistem pembayaran yang ada di masyarakat, penggunaan trend uang logam sebagai alat pembayaran sangat memperihatinkan khususnya di Kota Palu. Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 menjalaskan secara terprinci sanksi tehadap penolakan uang logam sebagai alat pembayaran. Hasil penelitian ini menjelaskan Peranan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah dalam 1. Upaya meningkatkan penggunaan uang logam di masyarakat kurang maksimal. 2. Karena beberapa kendala yang dihadapi mulai dari letak geografis dan Sumber Daya Manusia (SDM). Saran penulis dari penelitian ini adalah Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah harus memaksimalkan perannya sebagai Bank Sentral yang berada di daerah yang harus menjaga dan melancarkan sistem pembayaran dengan menggunakan uang logam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Camplin, David J., and Robert Hall. "Neogene history of Bone Gulf, Sulawesi, Indonesia." Marine and Petroleum Geology 57 (November 2014): 88–108. http://dx.doi.org/10.1016/j.marpetgeo.2014.04.014.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Nurwidayati, Anis, Junus Widjaja, Samarang Samarang, Made Agus Nurjana, Intan Tolistiawaty, and Phetisya PFS. "Kepadatan dan Tingkat Infeksi Serkaria Schistosoma japonicum pada Keong Oncomelania hupensis lindoensis dengan Kasus Schistosomiasis di Daerah Endemis Schistosomiasis, Sulawesi Tengah." Buletin Penelitian Kesehatan 46, no. 1 (July 4, 2018): 69–76. http://dx.doi.org/10.22435/bpk.v46i1.59.

Full text
Abstract:
AbstractSchistosomiasis in Indonesia only found in Napu and Bada Highlands, Poso district and Lindu Highlandsin Sigi district, Central Sulawesi Province. Schistosomiasis in Indonesia caused by Schistosoma japonicumand Oncomelania hupensis lindoensis is the intermediate snail host. The mapping of snail foci areas in2017 showed that there was a significant change in the spread of the snail's foci. This paper aimed todescribe the density and infection rate of S. japonicum cercariae in the snail host in the endemic areasof schistosomiasis in Central Sulawesi Province. The mean O.hupensis lindoensis snail density in Napuranged from 0.9 to 6.6/m2, with mean rates of cercariae infections ranging from 0.4% to 21.4%. The snaildensity average in Lindu ranging from 3/m2 to 69,1/m2, with 4.4%-72.9% of cercariae infections. In badathe snail density ranged from 0.1 to 4.9/m2, with mean rates of cercariae infections ranging from 0% to14.9%. Bivariate analysis showed there was no correlation between snail density and cercariae infectionrate with schistosomiasis case (p value> 0.05).Keywords : Schistosomiasis, density, infection rate, Oncomelania hupensis lindoensis, Central Sulawesi AbstrakSchistosomiasis di Indonesia hanya ditemukan di Propinsi Sulawesi Tengah, yaitu Dataran Tinggi Napudan Dataran Tinggi Bada, Kabupaten Poso serta Dataran Tinggi Lindu, Kabupaten Sigi. Schistosomiasisdi Indonesia disebabkan oleh Schistosoma japonicum dengan hospes perantara keong Oncomelaniahupensis lindoensis. Pemetaan daerah fokus pada tahun 2017 menunjukkan bahwa terdapat perubahanyang signifikan dalam penyebaran fokus keong. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan kepadatandan infection rate serkaria S.japonicum pada keong perantara schistosomiasis di wilayah endemisschistosomiasis di Provinsi Sulawesi Tengah. Rerata kepadatan keong O.hupensis lindoensis di Napuberkisar dari 0,9 – 6,6/m2, dengan rerata tingkat infeksi serkaria berkisar antara 0,4% sampai 21,4%, diLindu kepadatan keong berkisar antara 3/m2 sampai 69,1/m2, dengan tingkat infeksi serkaria 4,4%¬72,9%,dan di Bada kepadatan keong berkisar antara 0,1 – 4,9/m2, dengan rerata tingkat infeksi serkaria berkisarantara 0 % sampai 14,9%. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada korelasi antara kepadatan keong dantingkat infeksi serkaria dengan jumlah kasus schistosomiasis nilai p value > 0.05.Kata kunci: Schistosomiasis, kepadatan, tingkat infeksi, Oncomelania hupensis lindoensis, SulawesiTengah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Santoso, Agung Budi. "PERSPEKTIF PENINGKATAN DAYA SAING CENGKEH MALUKU DENGAN INDEKS KEBERLANJUTAN SISTEM AGRIBISNIS / Perspective of Increasing Maluku Clove’s Competitiveness with Sustainable Index of Agribusiness System." Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian 38, no. 2 (December 16, 2019): 114. http://dx.doi.org/10.21082/jp3.v38n2.2019.p114-122.

Full text
Abstract:
<p>Clove is one of the main commodity which known since the 16th century and it was the main reason why imperialist found Maluku as clove resources. In Maluku, clove change society as from era of sultanate, colonialism, and independence era. This paper reviews the clove competitiveness compared to other clove producing provinces in Indonesia after severalepoch, especially reform era. Agribusiness system approach was used to enumerate the competitiveness index in the ten largest clove producing province in Indonesia. Sustainability index was calculated with multidimensional scaling. Clove Maluku occupies high-middle group, means Maluku is one of largest clove producing with sustainability index is middle. The others province in the same group are North Sulawesi, Central Sulawesi, East Java, and West Java. South Sulawesi is the only one which occupies high-high group. Furthermore, the high-low group consist of Banten, Southeast Sulawesi, North Maluku, and Central Java. Clove competitiveness can increase with enlarging productive plant area and immature plant area, increase productivity and fertilizer distribution, and reduce damaged plant area.</p><p>Keywords: Cloves, competitiveness, agribusiness system, sustainability index, multidimensional scaling </p><p> </p><p><strong>Abstrak</strong></p><p>Cengkeh merupakan salah satu komoditas unggulan yang telah dikenal sejak abad 16 dan menjadi alasan utama mengapa kolonial menemukan Maluku sebagai asal tanaman tersebut. Cengkeh di Maluku mampu mengubah kondisi masyarakat sejak zaman kesultanan, era kolonial, dan era kemerdekaan. Tulisan ini mereview kembali posisi daya saing cengkeh di Maluku dibandingkan provinsi penghasil cengkeh lainnya di Indonesia setelah mengalami beberapa zaman khususnya era reformasi. Pendekatan sistem agribisnis digunakan untuk memberi nilai terhadap daya saing cengkeh di sepuluh provinsi penghasil cengkeh terbesar di Indonesia. Cengkeh di Maluku menempati kelompok tinggi–menengah, yakni kelompok produsen cengkeh tinggi dengan tingkat keberlanjutan sedang. Provinsi lainnya yang berada di kelompok yang sama adalah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Sulawesi Selatan sebagai satu-satunya provinsi yang berada di kelompok tinggi-tinggi. Sedangkan kelompok tinggi-rendah ditempati oleh Banten, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Jawa Tengah. Peningkatan daya saing cengkeh dapat dilakukan dengan cara meningkatkan luas tanaman menghasilkan, luas tanaman belum menghasilkan, meningkatkan produktivitas, peningkatan penyaluran pupuk, dan menekan luas tanaman rusak. Kata kunci: Cengkeh, daya saing, sistem agribisnis, indeks keberlanjutan, multidimensional scaling </p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Paerah, Andi. "Analis Empiris Pelayanan Publik Di Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah." MANABIS: Jurnal Manajemen dan Bisnis 1, no. 1 (March 31, 2022): 59–70. http://dx.doi.org/10.54259/manabis.v1i1.615.

Full text
Abstract:
The issue in this study is related to the tendency of public service quality in Indonesia that are decreasing recently. This case triggers Employee ASN to continue to increase the performance for the sake of getting back the citizen’s belief in term of public services. The purpose of this study is to test empirically how far the effect of spiritual leadership, organizational support and emotional Intelligence on employee performance with mediation job satisfaction and organizational citizenship behavior. This study used quantitative method and the data analysis method used Structural Equation Models (SEM) technique with Analysis of Moment Structure (AMOS) 21 version, which had 223 employee samples. The result of this study shows ASN performance is influenced by emotional intelligence, organizational support, leadership and employee behaviour, while job satisfaction has no significant effect on employee performance. The result of importance this study reference to make or consideration in decision making for OPD leaders related to ASN performance
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Epa, Srilidiawati, Jultje Aneke Rattu, and Ivan R. B. Kaunang. "Tradisi Lisan Baode Masyarakat Banggai di Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah." Buletin Poltanesa 23, no. 2 (December 27, 2022): 436–41. http://dx.doi.org/10.51967/tanesa.v23i2.1969.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan bentuk performansi yang menyangkut teks dan makna tradisi lisan Baode pada masyarakat Banggai di Banggai Kepulauan Sulawesi tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah Baode yang bersumber dari informan asli suku Banggai. Data diperoleh melalui observasi, rekam, wawancara, catat, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan tahapan transkrip ke dalam bentuk tulisan dan diartikan ke dalam bahasa Indonesia kemudian di klasifikasi berdasarkan keperluan teks dan menganalisis makna yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian teks tradisi lisan Baode terdapat struktur makro yaitu ungkapan perasaan terhadap pemerintah yang tidak memperhatikan desa Luksagu walaupun hanya sanggar Batu Sinua, superstruktur atau struktur alur terdiri dari tahapan pembukaan, tahapan inti, dan tahapan penutup, dan struktur mikro terdiri dari deiksis persona, deiksis waktu, dan deiksis tempat. Makna yang terkandung dalam teks Baode terdiri dari makna konseptual, makna konotatif, makna sosial, makna afektif, makna reflektif, makna kolokatif, dan makna tematik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Nurwidayati, Anis, Phetisya Pamela Frederika, and Mohammad Sudomo. "Fluktuasi Schistosomiasis di Daerah Endemis Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2018." Buletin Penelitian Kesehatan 47, no. 3 (December 20, 2019): 199–206. http://dx.doi.org/10.22435/bpk.v47i3.1276.

Full text
Abstract:
Schistosomiasis is one of the most important parasitic diseases in public health . Schistosomiasis infected 230 million people in 77 countries and 600 million people are at risk. Schistosomiasis in Indonesia is caused by a trematode (blood fluke) Schistosoma japonicum. The intermediate host is an amphibious snail, Oncomelania hupensis lindoensis. The disease occured only in Central Sulawesi, i.e in Napu and Bada Highlands, Poso District, and in Lindu Highland, Sigi District.Control activities have been implemented in the last 20 years . This paper aimed to describe the fluctuations of schistosomiasis infection rate among human in 2011-2018, snails, and rat in 2011-2017 in three endemic areas based on secondary data from the Central Sulawesi Provincial Health Office. The results showed that schistosomiasis infection rate among human fluctuated from year 2011-2018, as well as in snail and rat in 2011-2017, and there was a trend of increasing prevalence. The control efforts undertaken include surveying the feces of the population, detection of cercariae in snails and rat examination. It also carried out treatment of the population with praziquantel and eradication of the snail mechanically, chemically and biologically. Cross sectional activities to control schistosomiasis have also been conducted but still need to be strengthen to achieve schistosomiasis elimination in 2020. Keywords: Schistosomiasis, prevalence, Schistosoma japonicum, Indonesia Abstrak Schistosomiasis merupakan salah satu penyakit parasit terpenting dalam kesehatan masyarakat. Schistosomiasis telah menginfeksi 230 juta orang di 77 negara dan 600 juta orang berisiko terinfeksi. Schistosomiasis di Indonesia disebabkan oleh cacing trematoda jenis Schistosoma japonicum dengan hospes perantara keong Oncomelania hupensis lindoensis. Penyakit ini hanya ditemukan di Provinsi Sulawesi Tengah yaitu di Dataran Tinggi Napu dan Dataran Tinggi Bada, Kabupaten Poso serta Dataran Tinggi Lindu, Kabupaten Sigi. Berbagai upaya pengendalian sudah dilakukan selama lebih dari 20 tahun terakhir. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan fluktuasi kasus schistosomiasis pada manusia tahun 2011-2018, data schistosomiasis pada keong dan tikus tahun 2011-2017 di tiga daerah endemis tersebut dengan menganalisis data sekunder dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil survei menunjukkan bahwa schistosomiasis masih berfluktuasi dari tahun 2011-2018 pada manusia, pada keong dan tikus tahun 2011-2017, serta terlihat adanya kecenderungan kenaikan prevalensi. Upaya pengendalian yang dilakukan meliputi survei tinja penduduk, deteksi serkaria pada keong dan pemeriksaan tikus. Selain itu juga dilakukan pengobatan penduduk dengan praziquantel dan pemberantasan keong secara mekanik, kimia dan biologi. Pengendalian terpadu oleh lintas sektor juga sudah dilaksanakan, akan tetapi masih perlu penguatan kembali peran lintas sektor untuk dapat mencapai target eliminasi schistosomiasis tahun 2020. Kata kunci: Schistosomiasis, prevalensi, Schistosoma japonicum
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Suharjo, Radix, I. Gede Swibawa, Joko Prasetyo, Yuyun Fitriana, Yanuar Danaatmadja, Ari Budiawan, Sean Roberts, Nanin Noorhajati, Muhammad Amad, and Marco Thines. "Peronosclerospora australiensis is a synonym of P. maydis, which is widespread on Sumatra, and distinct from the most prevalent Java maize downy mildew pathogen." Mycological Progress 19, no. 11 (November 2020): 1309–15. http://dx.doi.org/10.1007/s11557-020-01628-x.

Full text
Abstract:
Abstract This study was performed to identify Peronosclerospora species found in Indonesia based on sequence analysis of the cox2 gene. In addition, sequence data in total, 26 isolates of Peronosclerospora were investigated in this study. They were obtained from 7 provinces in Indonesia, namely Lampung, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Yogyakarta, and Sulawesi Selatan. Sequence analysis of cox2 and phylogenetic inference were performed on all the 26 isolates. A set of primers developed in this study, PCOX2F and PCOX2R, was used for PCR amplification. Phylogenetic analyses showed that all the Indonesian isolates were divided into two groups. Group I contained 13 isolates; 9 isolates obtained from Lampung, 3 isolates from Sumatera Utara, and 1 isolate from Jawa Barat. Group II consisted of 13 isolates; 7 isolates from Jawa Timur, 2 isolates from Jawa Tengah, 1 isolate from Yogyakarta, and 3 isolates from Sulawesi Selatan. All the members of group I clustered with the ex-type sequence of P. australiensis. Meanwhile, all members of Group II formed the sister clade of isolates obtained from Timor-Leste and may represent P. maydis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Herjayanto, Muh, Abdul Gani, Yeldi S. Adel, and Novian Suhendra. "FREHSWATER FISH OF LAKES AND IT’S INLET RIVERS IN SULAWESI TENGAH PROVINCE, INDONESIA." Journal of Aquatropica Asia 4, no. 1 (April 7, 2020): 1–9. http://dx.doi.org/10.33019/aquatropica.v4i1.1679.

Full text
Abstract:
Sulawesi Tengah Province (Sulteng) is in the Wallacea region wich have endemic fish. In addition, the government has also introduced fish for the welfare of community. So far the records of freshwater fish in Sulteng have not been well summarized. Therefore, we explore the results of previous studies fish species in 11 lakes and their inlet rivers in Sulteng. The lake (L) is L. Bolano (Bolanosau), L. Lindu, L. Poso, L. Rano, L. Rano Kodi and L. Rano Bae, L. Sibili, L. Talaga (Dampelas), L. Kalimpa’a (Tambing), L. Tiu and L. Wanga. In addition, we also observed fish in seven lakes between 2012-2019. Fishing uses cast net, seine net, gillnet, and hook and line. Summary and observation result showed that there were 18 families and 27 genera of fish in 11 lake and their inlet rivers in Sulteng. Then there are 15 endemic species in 3 habitats (Lindu, Poso and Tiu), namely Adrianichthys 4 species, Oryzias 6 species, Mugilogobius 2 species and Nomorhamphus 3 species. Introduced fish as many as 23 species, Oreochromis niloticus the most found (8 lakes). Lake Poso (30 species) has the most fish species. Utilization of fish in 11 lake as consumption fish and ornamental fish. Especially for endemic fish, in situ (habitat) and / or ex situ (aquaculture) conservation needs to be carried out in order to remain sustainable. Through aquaculture, the breeding of endemic species that have the potential as ornamental fish and/or consumption can be avoided from exploitation (overfishing) in nature.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Syah, Firman. "MODEL BISNIS KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA KOTA PALU SULAWESI TENGAH." Transparansi Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi 9, no. 2 (February 12, 2018): 209–22. http://dx.doi.org/10.31334/trans.v9i2.25.

Full text
Abstract:
Palu city is the capital city of Central Sulawesi province bordering with Gorontalo Province. Indigenous people who inhabit the city of Palu is a community of Kaili tribe. Palu City was selected as a Special Economic Zone (KEK) for eastern Indonesia and consists of industrial zone, logistics zone and export processing zone. When viewed from the tourism business, there are several famous destinations such as Sibili Lake, Banua Mbaso, Hanging Bridge, Mosque 'Apung' Argam Bab Al Rahman, and Sis Al Jufrie.The method used by writer is qualitative with inductive data analysis. The results found that the city of Palu has shown passion in the field of tourism. Palu City presents a variety of new tourist destinations including natural attractions, culinary tours, and cultural tourism. For example Cars Tusuk Satay, Palu Bay, Four Palu Bridge, Solar Eclipse Monument, Nusantara Pavilion, and Palu Nomori Inscription. Then the tourists need to be given free space to satisfy the needs during a vacation. The business model implemented is that local people can entrepreneurship, gain profit, and create new jobs. Meanwhile, for the government through the Office of Culture and Tourism of Palu City is able to generate Pendapatan Asli Daerah (PAD) in addition to taxes from culinary executed by local communities. To support, the Office of Culture and Tourism of Palu City can hold and coordinate with all the agencies in accordance with their respective work programs. As the development and development of houses to become homestay homes and home industry, the integration of public transportation fleet, and build the concept of Information Management System (SIM) Tourism via online to package the tourism potential of Palu City.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Setiyaningsih, Riyani, Mega Tyas Prihatin, Mujiyono Mujiyono, Lasmiati B, Marjiyanto Marjiyanto, Dwi Susilo, Dhian Prastowo, et al. "Informasi Terkini Anopheles barbirostris dan Potensi Penularan Malaria pada Beberapa Provinsi di Indonesia." Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 30, no. 2 (September 30, 2020): 119–34. http://dx.doi.org/10.22435/mpk.v30i2.3240.

Full text
Abstract:
Abstract Anopheles barbirostris (An. barbirostris) is a malaria vector in several provinces in Indonesia. Bionomics An. barbirostris vary from region to region. The difference between bionomic and mosquito behavior affects the potential of An. barbirostris as a vector of malaria. The latest information about An. barbirostris is needed to determine the potential for malaria transmission in several provinces in Indonesia. The aim of the research was to get the latest information on An. barbirostris and the potential for malaria transmission in several provinces in Indonesia. Mosquitoes catching was carried out in several provinces in Indonesia using the human landing collection method, catching around livestocks, animal bited traps, light traps and morning resting. Larvae surveys were conducted in a place that had the potential for breeding ground place for An. barbirostris. Analysis of the presence of Plasmodium in An. barbirostris was performed using PCR. The examination results showed that An. barbirostris positive Plasmodium in South Sulawesi and Central Kalimantan. An. barbirostris’s behavior tended to be found to suck blood outside the home and some had been known to suck blood from people indoors. Fluctuation and density of An.barbirostris in April and June varied in the Provinces of West Papua, Central Kalimantan, North Kalimantan, South Sulawesi, Bali, Spesial Region of Yogyakarta (DIY), DKI Jakarta, Riau, Jambi, and Riau Islands. In general, An. barbirostris were known to suck the blood of people and animals with different percentages in each province. The breeding ground for An. barbirostris were found in rice fields, ponds, ditchesm and rivers. The potential for malaria transmission to be transmitted by An. barbirostris can occur in the provinces of South Sulawesi and Central Kalimantan. Abstrak Anopheles barbirostris (An. barbirostris) merupakan salah satu vektor malaria di beberapa provinsi di Indonesia. Bionomik An. barbirostris berbeda-beda di setiap wilayah. Perbedaan bionomik dan perilaku nyamuk berpengaruh terhadap potensi An. barbirostris sebagai vektor malaria. Informasi terkini tentang An. barbirostris sangat diperlukan untuk mengetahui potensi penularan malaria di beberapa provinsi di Indonesia. Tujuan penelitian adalah mendapatkan informasi terkini An. barbirostris dan potensi penularan malaria di beberapa provinsi di Indonesia. Penangkapan nyamuk dilakukan di beberapa provinsi di Indonesia menggunakan metode human landing collection, penangkapan di sekitar ternak, animal bited trap, light trap, dan resting morning. Survei jentik dilakukan di tempat yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan An. barbirostris. Analisis keberadaan Plasmodium pada An. barbirostris dilakukan dengan menggunakan PCR. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa An. barbirostris positif Plasmodium di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Tengah. Perilaku An. barbirostris cenderung ditemukan menghisap darah di luar rumah dan sebagian diketahui menghisap darah orang di dalam rumah. Fluktuasi dan kepadatan An. barbirostris koleksi bulan April dan Juni berbeda-beda di Provinsi Papua Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), DKI Jakarta, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau. Secara umum An. barbirostris diketahui menghisap darah orang dan hewan dengan persentase yang berbeda-beda di setiap provinsi. Tempat perkembangbiakan An.barbirostris ditemukan di sawah, kolam, parit dan sungai. Potensi penularan malaria yang ditularkan An. barbirostris dapat terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan dan Kalimantan Tengah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Nasir, Faridha, and Rizqy Wahyuni. "Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Covid-19 di Sulawesi Tengah Dalam Masa Pandemi." Media Publikasi Penelitian Kebidanan 3, no. 2 (April 22, 2022): 56–61. http://dx.doi.org/10.55771/mppk.v3i2.38.

Full text
Abstract:
World Health Organisation (WHO) telah menyatakan Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) sebagai sebuah pandemi. Penyebaran Covid-19 merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB) karena diiringi dengan peningkatan jumlah kasus dan jumlah kematian. Covid-19 saat masih terjadi diseluruh Indonesia termasuk di Sulawesi Tengah. Disiplinnya manajemen dan kegiatan kesehatan masyarakat dilakukan terhadap kasus infeksi ternyata memberikan penurunan angka infeksi Covid-19 di Sulawesi Tengah dari bulan Agustus 2021 hingga Oktober 2021. Kegiatan tersebut meliputi karantina atau isolasi mandiri, pemantauan, pemeriksaan spesimen, penyelidikan epidemiologi, serta komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat. Dalam metode ini kesadaran masyarakat merupakan hal sangat penting, karena kesadaran masyarakat adalah proses yang diawali dari adanya rasa memiliki, yaitu rasa memiliki lingkungan sekitar yang akan memicu rasa tanggung jawab. Rasa tanggung jawab ini akan menghasilkan kesadaran warga bahwa tugas untuk menjaga lingkungan bukan hanya kewajiban pemerintah saja tapi juga warganya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography