To see the other types of publications on this topic, follow the link: Steganografi.

Journal articles on the topic 'Steganografi'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Steganografi.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Hidayasari, Nurmi, Imam Riadi, and Yudi Prayudi. "Steganalisis Blind dengan Metode Convolutional Neural Network (CNN) Yedroudj- Net terhadap Tools Steganografi." Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 7, no. 4 (August 7, 2020): 787. http://dx.doi.org/10.25126/jtiik.2020703326.

Full text
Abstract:
<p>Steganalisis digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya file steganografi. Salah satu kategori steganalisis adalah blind steganalisis, yaitu cara untuk mendeteksi file rahasia tanpa mengetahui metode steganografi apa yang digunakan. Sebuah penelitian mengusulkan bahwa metode Convolutional Neural Networks (CNN) dapat mendeteksi file steganografi menggunakan metode terbaru dengan nilai probabilitas kesalahan rendah dibandingkan metode lain, yaitu CNN Yedroudj-net. Sebagai metode steganalisis Machine Learning terbaru, diperlukan eksperimen untuk mengetahui apakah Yedroudj-net dapat menjadi steganalisis untuk keluaran dari tools steganografi yang biasa digunakan. Mengetahui kinerja CNN Yedroudj-net sangat penting, untuk mengukur tingkat kemampuannya dalam hal steganalisis dari beberapa tools. Apalagi sejauh ini, kinerja Machine Learning masih diragukan dalam blind steganalisis. Ditambah beberapa penelitian sebelumnya hanya berfokus pada metode tertentu untuk membuktikan kinerja teknik yang diusulkan, termasuk Yedroudj-net. Penelitian ini akan menggunakan lima alat yang cukup baik dalam hal steganografi, yaitu Hide In Picture (HIP), OpenStego, SilentEye, Steg dan S-Tools, yang tidak diketahui secara pasti metode steganografi apa yang digunakan pada alat tersebut. Metode Yedroudj-net akan diimplementasikan dalam file steganografi dari output lima alat. Kemudian perbandingan dengan tools steganalisis lain, yaitu StegSpy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yedroudj-net bisa mendeteksi keberadaan file steganografi. Namun, jika dibandingkan dengan StegSpy hasil gambar yang tidak terdeteksi lebih tinggi.</p><p><em><strong><br /></strong></em></p><p><em><strong>Abstract</strong></em></p><p><em>Steganalysis is used to detect the presence or absence of steganograpy files. One category of steganalysis is blind steganalysis, which is a way to detect secret files without knowing what steganography method is used. A study proposes that the Convolutional Neural Networks (CNN) method can detect steganographic files using the latest method with a low error probability value compared to other methods, namely CNN Yedroudj-net. As the latest Machine Learning steganalysis method, an experiment is needed to find out whether Yedroudj-net can be a steganalysis for the output of commonly used steganography tools. Knowing the performance of CNN Yedroudj-net is very important, to measure the level of ability in terms of steganalysis from several tools. Especially so far, Machine Learning performance is still doubtful in blind steganalysis. Plus some previous research only focused on certain methods to prove the performance of the proposed technique, including Yedroudj-net. This research will use five tools that are good enough in terms of steganography, namely Hide In Picture (HIP), OpenStego, SilentEye, Steg and S-Tools, which is not known exactly what steganography methods are used on the tool. The Yedroudj-net method will be implemented in a steganographic file from the output of five tools. Then compare with other steganalysis tools, namely StegSpy. The results showed that Yedroudj-net could detect the presence of steganographic files. However, when compared with StegSpy the results of undetected images are higher.</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Jatmoko, Cahaya, L. Budi Handoko, Christy Atika Sari, and De Rosal Ignatius Moses Setiadi. "Uji Performa Penyisipan Pesan Dengan Metode LSB dan MSB Pada Citra Digital Untuk Keamanan Komunikasi." Dinamika Rekayasa 14, no. 1 (March 14, 2018): 47. http://dx.doi.org/10.20884/1.dr.2018.14.1.200.

Full text
Abstract:
Salah satu teknik penyembunyian data yang populer adalah steganografi. Teknik ini dapat mengecoh pihak penyadap data sehingga informasi rahasia tetap aman. Steganografi dapat digunakan dengan menerapkan sejumlah algoritma dengan bantuan pemrosesan komputer. Algoritma steganografi yang sering diteliti antara lain Least Significant Bit (LSB) dan Most Significant Bit (MSB). LSB merupakan salah satu algoritma steganografi yang melakukan proses perhitungan bit dengan nilai paling kecil, sedangkan MSB melakukan proses yang sama namun dengan pilihan angka yang besar. LSB merupakan algoritma sederhana namun dapat digunakan pada proses steganografi, begitu pula dengan MSB. Penelitian ini membahas tentang uji performa algoritma LSB dan MSB dalam steganografi, baik dari segi kulitas hasil steganografi, dan ketahanan terhadap serangan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah, <em>Mean Square Error</em> (MSE), <em>Peak Signal to Noise Ratio</em> (PSNR), dan <em>Coefficient Correlation</em> (CC). Berdasarkan hasil penelitian metode LSB terbukti lebih baik dari segi kulitas, sedangkan ketahanan terhadap serangan MSB lebih unggul pada jenis serangan <em>salt and pepper</em>.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Yakti, Bayu Kumoro, and Ragiel Hadi Prayitno. "Perbandingan Dan Analisa Gambar Pada Steganografi Berdasarkan MSE Dan PSNR." ICIT Journal 6, no. 2 (August 11, 2020): 138–52. http://dx.doi.org/10.33050/icit.v6i2.1105.

Full text
Abstract:
Gambar digital adalah gambar dalam bentuk format digital atau media digital seperti hard drive. Gambar digital yang terdiri dari bit (0 atau 1) disebut piksel dan memiliki kapasitas tinggi untuk menyimpan data dan informasi. Keamanan merupakan hal yang penting terutama pada saat mengirim dari data dari satu tempat ke tempat lain. Salah satu cara mengamankan data adalah melalui steganografi. Steganografi merupakan teknik yang digunakan untuk menyembunyikan keberadaan informasi rahasia di dalam suatu objek. Teknik Steganografi menutup dengan sempurna pesan rahasia dalam gambar pembawa dengan keamanan tingkat tinggi. Informasi dan data akan dimanipulasi sehingga tidak dapat dideteksi oleh mata manusia. Format gambar mempengaruhi hasil gambar steganografi. Penelitian ini membandingkan dan menganalisa hasil pengolahan steganografi pada berbagai format gambar digital yang meliputi BMP, PNG, JPEG, dan GIF. Output steganografi yang akan dianalisis adalah MSE dan PSNR. Gambar sampul akan dikonversi menjadi grayscale dengan pesan rahasia berjumlah 58 karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa format GIF adalah hasil terbaik dengan MSE = 8.697 * 10-4 dan PSNR = 78.7369.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Soleh, Oleh, Fifit Alfiah, and Budi Yusuf. "Perancangan Aplikasi Steganografi Dengan Teknik LSB dan AlgoritmaRC4 & Base64 Encoding." Technomedia Journal 3, no. 1 (August 27, 2018): 1–15. http://dx.doi.org/10.33050/tmj.v3i1.493.

Full text
Abstract:
Penyembunyian pesan rahasia dengan cara menyisipkan pesan ke dalam sebuah file gambar atau lebih sering dikenal dengan istilah steganografi adalah pengembangan dari kriptografi. Pesan rahasia yang disembunyikan dengan steganografi ini tidak menarik perhatian karena pesan tersebut hanya disisipkan ke dalam sebuah file. Banyak metode yang digunakan untuk menyembunyikan pesan dengan steganografi. Beberapa metode algoritma steganografi menggunakan sebuah kombinasi untuk melakukan tugas penyembunyian pesan rahasia. Dari metode yang telah ada, tentunya memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Metode yang digunakan adalah metode LSB (Least Significant Bit), algoritma RC4 dan Encoding Base64. Metode ini menggabungkan teknik kriptografi dengan teknik steganografi. Pesan dienkripsi terlebih dahulu sebelum disisipkan ke dalam sebuah file. Penerapan dari metode ini nantinya dapat membantu penggunanya untuk mengirim pesan secara aman tanpa diketahui oleh orang lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Utomo, Didi Susilo Budi, Jems Jems, Hari Purwadi, and Rihartanto Rihartanto. "PENYEMBUNYIAN TEKS TERENKRIPSI PADA CITRA RGB MENGGUNAKAN METODA LSB DENGAN POLA ZIG-ZAG." Masyarakat Telematika Dan Informasi : Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi 10, no. 2 (December 9, 2019): 18. http://dx.doi.org/10.17933/mti.v10i2.152.

Full text
Abstract:
Maraknya penggunaan media digital saat ini cenderung meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya arti perlindungan informasi. Tidak hanya untuk melindungi informasi rahasia dan pribadi, namun juga untuk tujuan memilah informasi sebenarnya dari yang bersifat hoax. Perlindungan informasi dapat dilakukan menggunakan teknik-teknik dalam enkripsi dan steganografi. Pada penelitian ini, metode LSB dengan pola zig-zag digunakan untuk menyembunyikan pesan yang dienkripsi menggunakan rail-fence cipher. Atribut steganografi yang dinilai adalah imperceptible, fidelity dan recovery. Implementasi steganografi menggunakan metoda LSB dengan pola zig-zag menggunakan ukuran pesan mulai dari 10% sampai dengan mendekati 100% berhasil memenuhi ketiga atribut steganografi yang baik tesebut. Hal ini ditunjukkan dengan nilai PSNR sebesar 52.5564 dB untuk kapasitas mendekati 100% dimana secara visual citra hasil steganografi tidak menunjukkan perbedaan dari citra aslinya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Soetarmono, Anggya N. D. "STUDI MENGENAI APLIKASI STEGANOGRAFI CAMOUFLAGE." Teknika 1, no. 1 (July 1, 2012): 55–65. http://dx.doi.org/10.34148/teknika.v1i1.7.

Full text
Abstract:
Steganografi adalah ilmu dan seni menyembunyikan pesan rahasia di dalam pesan lain sehingga keberadaan pesan rahasia tersebut tidak dapat diketahui secara kasat mata. Secara umum, steganografi dapat dikatakan sebagai suatu teknik yang digunakan untuk menyimpan data di dalam data lainnya. Penggunaan steganografi dapat dilakukan untuk berbagai jenis data, seperti citra, audio, atau bahkan video. Beberapa metode dapat digunakan untuk menyimpan informasi dalam berbagai jenis data tersebut, antara lain metode LSB (least significant byte), spread spectrum, ataupun injection. Saat ini telah terdapat banyak aplikasi yang diciptakan untuk memfasilitasi penggunaan steganografi, bahwa steganografi tidak hanya diperuntukkan untuk para ahli namun juga dapat digunakan secara luas oleh masyarakat awam. Salah satu contoh aplikasi steganografi yang ada saat ini adalah Camouflage. Camouflage memungkinkan pengguna komputer untuk menjaga keamanan arsip-arsip personal yang dimilikinya tetap aman dari pengganggu. Camouflage memungkinkan pengguna untuk menyembunyikan arsip dengan mengacaknya dan menyisipkannya ke dalam arsip lain yang dipilih. Arsip yg telah di-camouflage akan tetap tampak dan berlaku seperti arsip normal lainnya, dan dapat disimpan atau dikirim tanpa menimbulkan kecurigaan apapun. Penelitian ini akan membahas mengenai steganografi, pengenalan terhadap aplikasi Camouflage berikut dengan penggunaanya, pembahasan mengenai bentuk data yang telah dimanipulasi oleh Camouflage, dan pemecahan algoritma yang digunakan oleh Camouflage dalam menyembunyikan informasi ke dalam data yang ada.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Laila Qadriah, Sayed Achmady,. "OPTIMALISASI STEGANOGRAFI AUDIO UNTUK PENGAMANAN INFORMASI." Jurnal Sains Riset 10, no. 1 (April 15, 2020): 45–50. http://dx.doi.org/10.47647/jsr.v10i1.218.

Full text
Abstract:
Dalam komunitas internet saat ini, transfer data yang aman terbatas karena adanya serangan terhadap data komunikasi. Jadi metode yang lebih baik digunakan untuk memastikan transfer data yang aman salah satunya adalah menyematkan audio kedalam gambar (Steganografi audio). Teknik yang biasa digunakan untuk audio steganografi adalah domain temporal dan teknik transformasi domain, di mana teknik frekuensi domain dan teknik domain wavelet berada di bawah transformasi domain. Dimana teknik yang dipelajari domain wavelet menunjukkan kapasitas persembunyian informasi rahasia yang tinggi dan transparansi. Berbagai teknik diterapkan pada domain wavelet koefisien untuk meningkatkan kapasitas persembunyian dan transparansi persepsi. Cenderung ke arah merancang sistem yang memastikan kapasitas persembunyian data yang tinggi dan aman dengan teknik steganografi. Dalam makalah ini, kami menuliskan tentang teknik steganografi audio digital. Kata kunci - Keamanan data digital, steganografi audio, penyembunyian informasi, sinyal stego, Embedding.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Pradita, Ranida, and Ida Nurhaida. "Implementasi Steganografi Video dengan Menggunakan Metode Egypt, Least Significant Bit (LSB) dan Least Significant Bit (LSB) Fibonacci Edge Pixel." Jurnal Telekomunikasi dan Komputer 10, no. 1 (April 13, 2020): 25. http://dx.doi.org/10.22441/incomtech.v10i1.7282.

Full text
Abstract:
Seiring dengan perkembangan teknologi 5G, penyebaran dengan menggunakan video semakin besar dan mudah. Penyebaran informasi baik yang tersembunyi atau tidak semakin mudah disebarluaskan dengan menggunakan internet. Steganografi adalah cara menyembunyikan informasi dalam image atau video. Steganografi berbentuk digital image, text, audio, video, 3D model, dan lain-lain. Media digital yang popularitasnya paling tinggi dalam penelitian algoritma steganografi dengan menggunakan media digital image. Tulisan ini menggunakan media digital video karna media penelitian sebelumnya menggunakan media digital image. Pada tulisan ini akan diulas dan dianalis tentang video steganografi dengan menggunakan metode Egypt, Least Significant Bit (LSB), dan Least Significant Bit (LSB) Fibonacci Edge Pixel. Analisis video steganografi ini bertujuan untuk mendeteksi video yang mengandung unsur pesan rahasia yang kemungkinan untuk pengintaian. Hasil Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR) yang didapat dari penelitian ini rata-rata 40.46 dB dan menghasilkan rata-rata presentase similarity 30.67 %. Rata-rata Mean Square Error (MSE) pada penelitian ini adalah sebesar 0.50657. Untuk metode yang paling optimal yang digunakan dalam video steganografi adalah dengan menggunakan Metode Egypt.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Sunardi, Sunardi, Imam Riadi, and Muh Hajar Akbar. "Steganalisis Bukti Digital pada Media Penyimpanan Menggunakan Metode Static Forensics." Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi 6, no. 1 (May 31, 2020): 1–8. http://dx.doi.org/10.25077/teknosi.v6i1.2020.1-8.

Full text
Abstract:
Steganografi merupakan salah satu teknik anti forensik yang memungkinkan pelaku kejahatan untuk menyembunyikan suatu informasi kedalam pesan lainnya, sehingga pada saat pemeriksaan akan sulit untuk didapatkan bukti informasi kejahatan tersebut. Oleh karena itu diperlukan teknik untuk mendeteksi pesan tersembunyi di dalam suatu data. Teknik tersebut dikenal dengan istilah steganalisis. Steganalisis merupakan suatu ilmu anti-steganografi yang tujuan utamanya adalah mempelajari karakteristik penyembunyian suatu data pada media digital serta mendeteksi keberadaan pesan rahasia yang disembunyikan menggunakan teknik steganografi. Tujuan pada penelitian ini adalah menerapkan teknik steganalisis untuk mendeteksi keberadaan pesan yang disembunyikan dalam pesan lain dengan menggunakan metode forensik yaitu Digital Forensics Research Workshop (DFRWS). Pada penelitian ini, proses penyisipan pesan steganografi menggunakan aplikasi Hiderman, sedangkan proses steganalisis menggunakan aplikasi StegSpy. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah proses steganalisis dengan menggunakan bantuan aplikasi StegSpy terbukti berhasil mendeteksi keberadaan pesan tersembunyi pada keempat file yang diskenariokan telah disisipi pesan steganografi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Gunawan, Karya, and A. Sjamsjiar Rachman. "Kinerja Metode Minimum Error Least Significant Bit Replacement Advanced Encryption Standard Pada Citra Digital." EXPLORE 9, no. 1 (January 1, 2019): 36. http://dx.doi.org/10.35200/explore.v9i1.176.

Full text
Abstract:
Dalam steganografi, ada beberapa media digital yang dapat digunakan sebagai cover untuk menyembunyikan keberadaan sebuah pesan, seperti: citra, audio, teks, video. Dalam makalah ini, media cover yang digunakan adalah citra digital dengan format piksel 24-bit. Metode steganografi yang digunakan adalah model steganografi yang didasarkan pada penyisipan secara Minimum Error Least Significant Bit Replacement-Advanced Encryption Standard (MELSBR-AES), yaitu LSB (Least Significant Bits) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyisipan dengan hasil yang masih dapat ditoleransi.Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja metode yang digunakan ini dapat menjalankan kedua tugas utama dalam sistem steganografi (penyisipan dan pengektrakan) dengan baik. Dari hasil percobaan terhadap beberapa citra uji, dapat diketahui bahwa besar ukuran message file yang disisipkan harus lebih kecil , maksimal 10% dari ukuran cover image. Citra yang baik untuk digunakan sebagai cover image adalah citra yang memiliki kekontrasan yang tinggi (real cover image) Dalam steganografi, ada beberapa media digital yang dapat digunakan sebagai cover untuk menyembunyikan keberadaan sebuah pesan, seperti: citra, audio, teks, video. Dalam makalah ini, media cover yang digunakan adalah citra digital dengan format piksel 24-bit. Metode steganografi yang digunakan adalah model steganografi yang didasarkan pada penyisipan secara Minimum Error Least Significant Bit Replacement-Advanced Encryption Standard (MELSBR-AES), yaitu LSB (Least Significant Bits) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyisipan dengan hasil yang masih dapat ditoleransi.Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja metode yang digunakan ini dapat menjalankan kedua tugas utama dalam sistem steganografi (penyisipan dan pengektrakan) dengan baik. Dari hasil percobaan terhadap beberapa citra uji, dapat diketahui bahwa besar ukuran message file yang disisipkan harus lebih kecil , maksimal 10% dari ukuran cover image. Citra yang baik untuk digunakan sebagai cover image adalah citra yang memiliki kekontrasan yang tinggi (real cover image)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Ratnasari, Anita Putri, and Felix Andika Dwiyanto. "Metode Steganografi Citra Digital." Sains, Aplikasi, Komputasi dan Teknologi Informasi 2, no. 2 (April 6, 2020): 52. http://dx.doi.org/10.30872/jsakti.v2i2.3300.

Full text
Abstract:
Steganografi merupakan teknik penyembunyian data dalam media. Dalam penyembunyiannya, pesan rahasia disisipkan pada media pembawa(carrier file) antara lain, teks, gambar, audio dan video. Salah satu carrier file dalam steganografi adalah gambar/citra digital, yang merupakan media yang paling sering digunakan dalam pertukaran data melalui internet. Dalam review literatur ini, akan dijelaskan tentang metode steganografi pada citra digital, seperti LSB, MSB, DCT, DWT, Spread Spectrum dan BPCS. Termasuk penjelasan tentang perbandingan berupa kelebihan dan kelemahan dari masing-masing metode. Dengan melihat dan mempelajari beberapa metode tersebut diharapkan pengembangan yang dilakukan akan lebih baik dan dapat menutupi kekurangan sebelumnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Darwis, Dedi, and A. Ferico Octaviansyah Pasaribu. "KOMPARASI METODE DWT DAN SVD UNTUK MENGUKUR KUALITAS CITRA STEGANOGRAFI." Network Engineering Research Operation 5, no. 2 (October 30, 2020): 100. http://dx.doi.org/10.21107/nero.v5i2.175.

Full text
Abstract:
<em>Keamanan data saat ini merupakan hal yang sangat penting diera digital karena komunikasi harus bersifat rahasia dan aman. Salah satu cara untuk berkomunikasi secara digital adalah steganografi yaitu pengembangan dari kriptografi, teknik ini memiliki cara menyembunyikan data dan informasi pada media lainnya misalkan seperti citra digital karena media ini sering digunakan dalam pertukaran informasi dan data. Algoritma steganografi yang digunakan pada penelitian ini adalah Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Singular Value Decomposition (SVD) kedua metode ini merupakan bagian dari steganografi yang sama-sama memanfaatkan domain transform pada pengolahan citra digital dan memiliki kecepatan yang tinggi dalam penyisipan pesan rahasia ke suatu gambar. Masalah yang selama ini terjadi pada steganografi adalah kualitas stego image yang dihasilkan pada steganografi mengalami perubahan pada kualitas citra, sehingga perbedaan antara cover image dan stego image akan sangat terlihat. Penerapan metode DWT dan SVD pada penelitian ini diimplementasikan dengan bahasa pemrograman Python 2. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan metode DWT dapat menghasilkan kualitas citra pada stego image yang lebih baik jika dibandingkan metode SVD yaitu menghasilkan nilai MSE nilai rata-rata 0,0046 db. Hasil perhitungan nilai PSNR juga membuktikan bahwa metode DWT menghasilkan kualitas citra lebih baik dari dari metode SVD yaitu menghasilkan nilai rata-rata 63,47 db.</em>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Eko Setiawan, Agustinus, and Alfredo Pasaribu. "Penerapan Steganografi Pada Citra Digital Menggunakan Metode Least Significant Bit (LSB) Kombinasi RC4 Berbasis Mobile Android." Aisyah Journal Of Informatics and Electrical Engineering (A.J.I.E.E) 2, no. 1 (February 29, 2020): 18–28. http://dx.doi.org/10.30604/jti.v2i1.27.

Full text
Abstract:
Steganografi merupakan sebuah teknik menyembunyikan pesan dalam citra digital dengan tujuan agar orang lain tidak menyadari bahwa dalam citra tersebut terdapat pesan rahasia, dalam penerapan steganografi dapat menggunakan algoritma (LSB) atau Least Significant Bit di enkripsi dengan kriptografi metode RC4 pada perangkat mobile berbasis Android. Dalam penelitian ini kami menggunakan file citra berekstensi JPG sebagai bahan percobaan dan penyisipan pesan menggunakan algoritma LSB dengan enkripsi RC4. Kami akan menyisipkan pesan yang bervariasi jumlahnya terhadap cover image dengan menggunakan aplikasi Android Studio. Tujuan penelitian kami adalah merancang sistem steganografi yang dapat menyembunyikan informasi kedalam suatu media berupa citra digital.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Darwis, Dedi. "Teknik Steganografi untuk Penyembunyian Pesan Teks Menggunakan Algoritma GIFSHUFFLE." Jurnal Teknoinfo 11, no. 1 (January 15, 2017): 19. http://dx.doi.org/10.33365/jti.v11i1.6.

Full text
Abstract:
Keamanan informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting diera digital ini karena maraknya pengguna internet dapat membuka hal-hal yang bersifat pribadi. Salah satu cara untuk mengamankan informasi adalah menggunakan teknik steganografi menggunakan algoritma gifshuffle, akan tetapi algoritma ini memiliki keterbatasan dalam penampungan data. Tujuan dari penelitian ini adalah mengamankan pesan teks berupa laporan keuangan menggunakan teknik steganografi dengan daya tampung ukuran pada cover image dapat lebih besar lagi. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan yaitu gambar yang disisipkan pesan teks dapat menampung ukuran data yang relatif lebih besar yaitu mencapai 1,82 MB.Kata kunci: Steganografi, Gif, Stego Image, Cover Image, GifShuffle.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Eka Putri, Anggraeni, Aghistina Kartikadewi, and Lina Audina Abdul Rosyid. "Implementasi Kriptografi dengan Algoritma Advanced Encryption Standard (AES) 128 Bit dan Steganografi menggunakan Metode End of File (EOF) Berbasis Java Desktop pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang." Applied Information System and Management (AISM) 3, no. 2 (January 7, 2021): 69–78. http://dx.doi.org/10.15408/aism.v3i2.14722.

Full text
Abstract:
Faktor keamanan data dalam proses pertukaran maupun penyimpanan data menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan seiring dengan kerahasiaan atau pentingnya informasi tersebut. Pertukaran data sangat beresiko ketika pihak yang tidak berkepentingan dapat mengakses data tersebut. Mengingat pentingnya keamanan dan kerahasiaan data, maka dibutuhkan system keamanan pengiriman maupun penyimpanan data menggunakan teori penyamaran dalam bentuk sandi atau kode khusus. Teknik yang umum digunakan adalah dengan mengacak informasi dan menggantinya dengan sandi khusus yang telah ditetapkan yaitu kriptografi. Tetapi informasi yang diacak sering menimbulkan kecurigaan, maka dibutuhkan teknik lain yaitu dengan menyamarkan data ke dalam data lain yaitu steganografi. Teknik steganografi akan menyamarkan pesan dengan cara disisipkan dalam sebuah gambar digital. Kombinasi dari teknik kriptografi dan steganografi akan menghasilkan tingkat keamanan data yang sangat tinggi guna menjaga keamanan data tanpa mengubah gamabar secara visual. Algoritma kriptografi yang akan digunakan adalah metode kriptografi Advanced Encryption Standard (AES) 128 bit dan teknik steganografi End Of File (EOF).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Pattiasina, Timothy John. "STUDI DAN IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI METODE ALGORITMA DAN TRANSFORMASI PADA CITRA JPEG." Teknika 2, no. 1 (July 1, 2013): 46–58. http://dx.doi.org/10.34148/teknika.v2i1.13.

Full text
Abstract:
Steganografi adalah seni dan ilmu menulis atau menyemhunyikan pesan tersembunyi dengan suatu cara sehingga selain si pengirim dan si penerima, tidak ada seorangpun yang mengetahui atau menyadari bahwa ada suatu pesan rahasia. lstilah steganografi termasuk penyemhunyian data digital dalam komputer Ada beberapa metode steganografi, salah satunya adalah metode Algorithms and Transformation. Metode menyembunyikan data dalam fungsi matematika yang disebut algoritma compression. Dua fungsi tersebut adalah Discrete Cosine Transformation (DCT) dan Wavelet Transformation. Fungsi DCT dan Wavelet yaitu untuk mentransformasikan data dari satu tempat (domain) ke tempat (domain) yang lain. Fungsi DCT yaitu mentransformasi data dari tempat spatial (spatial domain) ke tempat fiekuensi (frequency domain).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Astuti, Ely Setyo, Meyti Eka Apriyani, and Mochamad Resa Qulyubi. "PENGEMBANGAN SISTEM KEAMANAN INFORMASI MENGGUNAKAN METODE KRIPTOGRAFI 3DES DAN STEGANOGRAFI RANDOM BYTE POSITION ENCODING PADA AUDIO." Jurnal Informatika Polinema 4, no. 2 (February 1, 2018): 109. http://dx.doi.org/10.33795/jip.v4i2.154.

Full text
Abstract:
Salah satu upaya dalam menjamin keamanan dan keutuhan dari suatu data adalah proses penyandian. Sistem pengamanan pesan dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi kriptografi. Selain itu, dikenal juga teknologi steganografi yang merupakan seni menyembunyikan pesan rahasia ke dalam suatu media sehingga tidak ada yang mengetahui atau menyadari selain pengirim dan penerima bahwa terdapat sebuah pesan rahasia. Dalam skripsi ini, sebuah “Sistem Keamanan Informasi Menggunakan Metode Kriptografi 3DES dan Steganografi Random Byte Position Encoding pada Audio” dikembangkan dalam upaya menjamin keamanan dan keutuhan data. Implementasi steganografi akan disertai dengan penerapan kriptografi berupa enkripsi dan dekripsi. Teknik kriptografi yang akan digunakan adalah 3DES. Langkah pengamanan informasi dilakukan dengan enkripsi terhadap teks atau image terlebih dahulu menggunakan metode 3DES yang selanjutnya akan disisipkan menggunakan metode random byte posistion encoding. Hasil dari implementasi kriptografi dan steganografi ini mengandung noise yang terdengar secara langsung ketika media dijalankan di pemutar musik. Hasil dari 28 kali pengujian pada proses penyisipan menghasilkan tingkat keberhasilan 86% dan kegagalan penyisipan 14% yang disebabkan oleh kapasitas audio. Pengujian mendapatkan analisa dari tingkat keberhasilan proses enkripsi dan proses dekripsi, kecepatan proses, perubahan audio, dan media pengiriman yang digunakan. Perubahan audio pada penyisipan gambar mendapat rentang pebedaan RMS volume antara sebelum dan sesudah penyisipan sebesar 0,01 dB hingga 3,02 dB. Metode Kriptografi 3DES dan Steganografi Random Byte Position Encoding disimpulkan dapat mengamankan dengan baik dan memberikan hasil dekripsi dengan kecocokan 100% dengan pesan asli.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Andika, Dwi, and Dedi Darwis. "MODIFIKASI ALGORITMA GIFSHUFFLE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA PADA STEGANOGRAFI." Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknologi Informasi 1, no. 2 (January 2, 2021): 19–23. http://dx.doi.org/10.33365/jiiti.v1i2.614.

Full text
Abstract:
Komunikasi adalah hal yang penting bagi manusia. Semakin berkembangnya teknologi banyak aplikasi berbasis internet dan mobile yang memudahkan para pengguna untuk saling berkomunikasi. Komunikasi yang dikirim melalui internet umumnya dapat mengalami pemotongan atau penyadapan. Karena itu penting untuk mengamankan pesan yang disampaikan. Salah satucara yang efektif dalam mengamankan pesan adalah steganografi. Steganografi secara sederhana adalah cara menyembunyikan keberadaan pesan melalui sebuah media. Diantara media yang digunakan sebagai penampung adalah gambar. Salah satu cara untuk mengamankan informasi adalah menggunakan teknik steganografi menggunakan algoritma gifshuffle, akan tetapi algoritma ini memiliki keterbatasan dalam penampungan data. Tujuan dari penelitian ini adalah mengamankan pesan teks menggunakan teknik steganografi dengan daya tamping ukuran pada cover image dapat lebih besar lagi. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukanya itu gambar yang disisipkan pesan teks dapat menampung ukuran data yang relative lebih besar. Dalam hasil pengujian maka penulis ingin mengimplementasikan Algoritma GifShuffle untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan. Diharapkan dengan pengembangan pada teknik ini kapasitas penyimpanan pada algoritma GifShuffle dapat disisipkan panjang pesan karena jumlah warna pada palet warna citra GIF adalah maksimal 256 warna.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Yudha, Dendi Prana, Kiki Ahmad Baihaqi, and Billy Ibrahim Hasbi. "PENYISIPAN PESAN RAHASIA PADA CITRA GAMBAR DENGAN TEKNIK STEGANOGRAFI DAN ALGORITMA ASIMETRIS ENKRIPSI RIVEST SHAMIR ADLEMAN (RSA)." Techno Xplore : Jurnal Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi 4, no. 1 (April 30, 2019): 1–6. http://dx.doi.org/10.36805/technoxplore.v4i1.538.

Full text
Abstract:
Steganografi adalah seni menyembunyikan informasi dan upaya untuk menyembunyikan keberadaan informasi yang disematkan. Steganografi berfungsi sebagai sebuah cara yang lebih baik untuk mengamankan pesan dari pada kriptografi, steganografi menyembunyikan isi pesan bukan mengacak pesan. Pesan asli disembunyikan di dalam citra gambar sedemikian rupa sehingga perubahan yang terjadi pada gambar tidak dapat diketahui perbedaannya dengan gambar tanpa pesan. Pada penelitian ini dikombinasikan algoritma RSA yang digunakan untuk mengenkripsi pesan rahasia dan teknik LSB digunakan untuk menyembunyikan pesan terenkripsi dengan tujuan untuk menghasilkan stego file yang lebih aman dan lebih baik secara kualitas. Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian citra gambar yang dihasilkan sistem memiliki nilai diatas 40 dB sehingga kualitas citra gambar stego file memiliki kualitas yang baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Hernandes, Andre, Hartini Hartini, and Dewi Sartika. "Steganografi Citra Menggunakan Metode Least Significant Bit (LSB) dan Linear Congruential Generator (LCG)." JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi) 5, no. 2 (March 9, 2019): 137–46. http://dx.doi.org/10.35957/jatisi.v5i2.134.

Full text
Abstract:
Steganografi merupakan sebuah cara yang digunakan untuk menyembunyi-kan pesan rahasia dari orang yang tidak berhak mengetahuinya. Pada penelitian ini penulis menggunakan salah satu metode steganografi yaitu metode least significant bit (LSB) untuk menyisipkan bit-bit pesan rahasia berupa teks kedalam citra digital RGB berekstensi file bitmap, dengan cara menggabungkan metode LSB dan linear congruential generator (LCG) untuk membangkitkan bilangan acak dari posisi pixel yang akan disisipkan pesan rahasia. Hasil dari penelitian ini penulis berhasil membangun aplikasi steganografi dengan bahasa pemrograman java dan menguji kualitas stego image yang menghasilkan nilai rata-rata Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) yang mencapai 51 dB. Dari penilaian ini, disimpulkan bahwa stego image yang dihasilkan dalam kualitas baik dan tidak mengalami perubahan yang signifikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Alawiyah, Tuti, Rian Ardianto, and Dini Silvi Purnia. "Implementasi Vigenere Cipher Sebagai Pengaman Pada Proses Deskripsi Steganografi Least Significant Bit." Jurnal Informatika 7, no. 1 (April 6, 2020): 37–45. http://dx.doi.org/10.31311/ji.v7i1.6431.

Full text
Abstract:
Kemajuan teknologi diiringi dengan meningkatnya ancaman terhadap keamanan serta kerahasiaan pesan/informasi. Salah satu cara untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan pesan/informasi dapat menggunakan teknik steganografi. Steganografi adalah teknik untuk menyembunyikan pesan/informasi pada sebuah media, bisa berupa media gambar, suara ataupun video, sehingga pesan yang disembunyikan sulit dikenali oleh indera manusia. Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi steganografi dengan metode least significant bit serta implementasi vigenere cipher untuk meningkatkan keamanan pesan/informasi. Informasi/pesan akan disisipkan pada satu bit paling kanan ke pixel file objek tanpa merubah medianya. Penelitian ini menghasilkan aplikasi yang dapat menyembunyikan informasi/pesan pada media gambar. Untuk meningkatkan sistem pengamanannya, proses deskripsi disertai dengan metode vigenere cipher jika pesan/informasi diakses oleh orang yang tidak berhak atas informasi/pesan tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Noveary, Tri Yatmo, Kevin Ekaputra, and Halim Agung. "Implementasi Pengacakan Bit Nilai Warna Spasi Pada Steganografi Di Dokumen Teks OOXML." Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) 2, no. 2 (June 8, 2018): 486–91. http://dx.doi.org/10.29207/resti.v2i2.292.

Full text
Abstract:
Steganografi ada dikarenakan oleh adanya keperluan untuk menyembunyikan sebuah data di dalam data lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan alternatif lain dalam melakukan steganografi melalui media berkas dokumen teks Office Open XML. Penelitian dilakukan dengan tinjauan pustaka, dan membuat komponen aplikasi. Perancangan dilakukan menggunakan flowchart. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan hasil, dan uji ketahanan melalui perubahan jenis berkas, dan perubahan konten, dan nama berkas. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, steganografi yang dilakukan dengan cara menambah pengacakan posisi bit kode warna spasi tidak memengaruhi dokumen secara signifikan secara visual. Pesan dapat tahan konversi ke jenis berkas DOC, ODT, dan PDF, 93% tahan konversi ke jenis berkas RTF, dan tidak tahan konversi ke jenis berkas TXT, dan dapat tahan perubahan konten, asalkan urutan berkas tetap ada, dan spasi tidak diganggu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Utomo, Yudo Bismo, and Danang Erwanto. "Analisa Teknik Steganografi dan Steganalysis Pada File Multimedia Menggunakan Net Tools dan Hex Editor." Generation Journal 3, no. 1 (February 17, 2019): 16. http://dx.doi.org/10.29407/gj.v3i1.12698.

Full text
Abstract:
Pada era perkembangan teknologi informasi saat ini, setiap stackholder mengirimkan suatu pesan informasi menggunakan media internet. Dengan adanya internet, pengiriman pesan menjadi mudah dan cepat. Akan tetapi, pada saat mengirimkan pesan menggunakan media internet, terdapat celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu, dibutuhkan teknik untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menggunakan teknik steganografi. Pada penelitian ini menggunakan metode ekperimental, dimana peneliti akan melakukan suatu percobaan teknik steganografi menggunakan Net Tools, kemudian menganalisanya menggunakan Hex Editor, setelah itu menuliskan hasil percobaan dan analisa tersebut dituangkan ke dalam laporan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dengan menggunakan Net Tools telah memenuhi kriteria steganografi yang baik dalam mengirim sebuah pesan, yaitu fidelity dan recovery. Sedangkan Hex Editor berguna untuk mendeteksi ada atau tidaknya pesan yang tersembunyi di dalam sebuah citra.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Ardhianto, Eka, Widiyanto Tri Handoko, and Edy Supriyanto. "REVIEW PERKEMBANGAN TEKNIK STEGANOGRAFI DALAM LAPISAN JARINGAN KOMPUTER." Dinamik 24, no. 1 (January 21, 2019): 6–12. http://dx.doi.org/10.35315/dinamik.v24i1.7837.

Full text
Abstract:
Proses kriptografi masih sering dikombinasikan dengan steganografi dalam mekanisme pengamanan data dan penyembunyian data. Pengamanan data ini tidak hanya dilakukan pada data yang bersifat berhenti dan tersimpan pada komputer. Perkembangan teknologi komunikasi dalam jaringan memberikan revolusi dalam mengamankan data berjalan melalui saluran transmisi. Dalam paper ini dilakukan sebuah systematic literatu rereview (SLR) yang membahas perkembangan teknik steganografi data berjalan serta memberikan gambaran pengembangan penelitian untuk meningkatkan kekuatan proses pengamanan data.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Nursobah, Nursobah, Siti Lailiyah, and Asri Kurnia. "IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI PESAN TEKS KE DALAM FILE AUDIO (.MP3) DENGAN ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD DAN LEAST SIGNIFICANT BIT." JURNAL IT 10, no. 2 (June 15, 2020): 122–39. http://dx.doi.org/10.37639/jti.v10i2.152.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan Aplikasi desktop Steganografi audio dengan Implementasi Steganografi Pesan Teks Ke Dalam File Sound (.MP3) Dengan Algoritma Advanced Encryption Standard dan Least Significant Bit. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah C#. Penelitian ini dilakukan di Samarinda. teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, dan pengamatan, alat bantu pengembangan sistem menggunakan metode Waterfall serta pengujian menggunakan black-box. Hasil dari penelitian ini adalah berupa aplikasi desktop steganografi audio yang diamankan dengan enkripsi Advanced Enryption Standard (AES) 128 bit, di embedding dengan Least Significant Bit dimana file pesan di enkripsi dan di injeksikan ke dalam file media mp3 yang output nya akan tersimpan di lokasi yang telah ditentukan dan hanya bisa di ekstrak oleh pemegang kunci dan memiliki aplikasi steganogarafi audio, file didekripsi menggunakan algoritma Advanced Enryption Standard (AES) 128 bit dan di ekstrak dengan Least Significant Bit
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Aulia, Shabila Fitri, and Siti Sauda. "IMPLEMENTASI ALGORITMA STEGANOGRAFI FIRST OF FILE DAN END OF FILE UNTUK PENYISIPAN TEXT DALAM GAMBAR." Jurnal Nasional Ilmu Komputer 1, no. 2 (May 25, 2020): 93–104. http://dx.doi.org/10.47747/jurnalnik.v1i2.156.

Full text
Abstract:
Technological advances have developed rapidly nowadays. These technological advances are also in line with the development of ways of communicating both orally and in writing. In terms of writing, maintaining aspects of data security and confidentiality is very important. Many technologies can be used to secure data such as cryptography and steganography. This research will use the First of File and End of File Steganography Algorithms to secure data. Steganography is the science of hiding messages or data in the media. The First of File and End of File methods are one of the many methods commonly used in the Steganography Algorithm. Generally, the First of File and End of File methods are not much different. The First of File method inserts a message at the beginning of the file, while End Of File inserts a message at the end of the file. This technology can also be applied again for the years to come. This research produces an overview after a review study of the application of the FOF and EOF steganographic algorithms, the speed of steganography and the differences in the image after steganography in terms of image size and pixel. Kemajuan teknologi sudah sangat berkembang dengan pesat pada era sekarang. Kemajuan teknologi ini juga seiring dengan berkembangnya cara berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Dalam hal tulisan, menjaga aspek keamanan dan kerahasiaan data sangatlah penting. Banyak teknologi yang bisa dipakai untuk mengamankan data seperti kriptografi dan steganografi. Penelitian ini akan menggunakan Algoritma Steganografi First Of File dan End Of File untuk mengamankan data. Steganografi merupakan ilmu menyembunyikan pesan atau data ke dalam media. Metode First Of File dan End Of File merupakan salah satu dari banyaknya metode yang biasa digunakan pada Algoritma Steganografi.Umumnya,metodeFirst Of File dan End Of File tidak jauh berbeda. Metode First Of File akan menyisipkan pesan diawal file sedangkan End Of File akan menyisipkan pesan di akhir file. Teknologi ini juga dapat diaplikasikan kembali untuk tahun-tahun kedepannya. Penelitian ini menghasilkan gambaran setalah studi review penerapan algoritma steganografi FOF dan EOF , kecepatan steganografi dan juga perbedaan gambar setelah di steganografi dalam hal ukuran dan pixel gambar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Rizki, Alif Mukhron Amar, Nanang Ismail, and Rina Mardiati. "Integrasi Kriptografi Algoritma MARS dan Steganografi Metode Least Significant Bit (LSB) dengan Media File Berekstensi *.wav." TELKA - Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol 3, no. 1 (May 23, 2017): 57–67. http://dx.doi.org/10.15575/telka.v3i1.53.

Full text
Abstract:
Abstrak—Sistem keamanan data yang mengkombinasikan kriptografi dan steganografi sangat diperlukan dalam proses pertukaran pesan/informasi. Hal ini diperlukan karena berkembangnya kejahatan teknologi dengan berbagai teknik interupsi, penyadapan, modifikasi, maupun fabrikasi. Pada penelitian ini digunakan teknik kriptografi dengan algoritma MARS yang dapat menerima kunci yang bervariasi antara 128 – 1248 bit dan diintegrasikan ke dalam steganografi dengan metode Least Significant Bit (LSB) dengan mengganti bit-bit yang tidak terlalu berpengaruh dari berkas audio. Metode ini diharapkan dapat melindungi pesan rahasia secara ganda. Pembangunan aplikasi pada penelitian ini menggunakan software NetBeans dan bahasa pemrograman Java. Aplikasi yang diberi nama StegadulzWav berhasil mengkombinasikan kriptografi dan steganografi baik dalam menanam pesan maupun dalam pengambilan pesan rahasia. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin kecil ukuran file teks yang digunakan untuk arsip pesan maka semakin baik kualitas stego-audio yang dihasilkan. Nilai MOS (Mean Opinion Score) dari tiga puluh responden berbanding lurus dengan nilai rata-rata Peak Signal to Noise Radio (PSNR) sebesar 42,04 dB yang dapat diterima dengan baik oleh pendengaran manusia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Rizki, Alif Mukhron Amar, Nanang Ismail, and Rina Mardiati. "Integrasi Kriptografi Algoritma MARS dan Steganografi Metode Least Significant Bit (LSB) dengan Media File Berekstensi *.wav." TELKA - Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol 3, no. 1 (May 23, 2017): 57–67. http://dx.doi.org/10.15575/telka.v3n1.57-67.

Full text
Abstract:
Abstrak—Sistem keamanan data yang mengkombinasikan kriptografi dan steganografi sangat diperlukan dalam proses pertukaran pesan/informasi. Hal ini diperlukan karena berkembangnya kejahatan teknologi dengan berbagai teknik interupsi, penyadapan, modifikasi, maupun fabrikasi. Pada penelitian ini digunakan teknik kriptografi dengan algoritma MARS yang dapat menerima kunci yang bervariasi antara 128 – 1248 bit dan diintegrasikan ke dalam steganografi dengan metode Least Significant Bit (LSB) dengan mengganti bit-bit yang tidak terlalu berpengaruh dari berkas audio. Metode ini diharapkan dapat melindungi pesan rahasia secara ganda. Pembangunan aplikasi pada penelitian ini menggunakan software NetBeans dan bahasa pemrograman Java. Aplikasi yang diberi nama StegadulzWav berhasil mengkombinasikan kriptografi dan steganografi baik dalam menanam pesan maupun dalam pengambilan pesan rahasia. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin kecil ukuran file teks yang digunakan untuk arsip pesan maka semakin baik kualitas stego-audio yang dihasilkan. Nilai MOS (Mean Opinion Score) dari tiga puluh responden berbanding lurus dengan nilai rata-rata Peak Signal to Noise Radio (PSNR) sebesar 42,04 dB yang dapat diterima dengan baik oleh pendengaran manusia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Arianto, Yuri, Rizky Ardiansyah, and Rachmad Jibril Al Kautsar. "IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN METODE BIT PLANE COMPLEXITY SEGMENTATION PADA CITRA DIGITAL." Jurnal Informatika Polinema 4, no. 1 (November 1, 2017): 31. http://dx.doi.org/10.33795/jip.v4i1.141.

Full text
Abstract:
Keamanan informasi dapat berupa menyembunyikan atau mengubah informasi. Dalam penelitian ini diterapkan cara mengamankan informasi dengan menyembunyikan informasi kedalam sebuah wadah seperti image, vidio dan audio, Teknik ini disebut Steganografi. Pada steganografi terdapat banyak metode yang dapat digunakan, kali ini Peneliti menggunakan metode Bit Plane Complexity Segmentation (BPCS). Pada metode BPCS informasi atau pesan disisipkan pada daerah bit plane yang mengandung noise. Metode ini memanfaatkan pengelihatan manusia yang tidak dapat melihat perubahan biner pada gambar. Pada penelitian ini Cover image yang digunakan adalah citra dengan format JPG, PNG, dan BMP. Sedangkan pesan yang disimpan kedalam citra berupa file dengan format .txt dan .docx. Proses pengujian dilakukan dengan menyisipkan file kedalam beberapa Cover image menggunakan aplikasi yang telah dibangun. Hasil pengujian menghasilkan stego image dengan nilai rata-rata PSNR antara 22 - 25 dB. Sedangkan rata-rata penyisipan pesan sebesar 40%. Penerapan teknik steganografi bermanfaat untuk menyembunyikan pesan dalam suatu media tanpa terdeteksi oleh pengelihatan manusia secara kasat mata.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Amri, Ulil, I. Gede Pasek Suta Wijaya, and Fitri Bimantoro. "Steganografi Menggunakan Metode Pencocokan LSB dan Karakter Non-Breaking Space Sebagai Penanda Pesan." Journal of Computer Science and Informatics Engineering (J-Cosine) 1, no. 1 (January 24, 2018): 23. http://dx.doi.org/10.29303/jcosine.v1i1.18.

Full text
Abstract:
Keamanan sebuah informasi dalam sebuah jalur komunikasi merupakan salah satu aspek penting. Steganografi adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengamankan suatu informasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan metode steganografi yang baik digunakan pada media teks. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk menyisipkan pesan rahasia pada media teks adalah dengan melakukan pencocokan LSB (Least Significant Bit) dan menggunakan karakter non-breaking space sebagai penanda pesan. Untuk mengevaluasi kualitas file teks hasil steganografi dilakukan pengujian nilai Peak Signal to Noise Rasio (PSNR), perhitungan skor Jaro-Winkler distance, pengujian dengan angket kuesioner, dan perhitungan nilai rasio kapasitas. Hasil pengujian memberikan nilai PSNR dengan selisih yang kecil, skor Jaro-Winkler distance dengan skor rata-rata lebih dari 0,8, nilai rata-rata Mean Opinion Score (MOS) 2,36 dan 1,79 untuk setiap parameter uji, dan nilai rasio kapasitas yang dihasilkan kurang dari 1%. Oleh karena itu, metode ini memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menyembunyikan pesan tetapi memiliki daya tampung yang tergolong kecil
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Darwis, Dedi. "Implementasi Teknik Steganografi Least Significant Bit (LSB) Dan Kompresi Untuk Pengamanan Data Pengiriman Surat Elektronik." Jurnal Teknoinfo 10, no. 2 (July 15, 2016): 32. http://dx.doi.org/10.33365/jti.v10i2.8.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilakukan atas dasar perlunya keamanan data pada media digital berupa metode pengolahan data yang dapat membantu mengamankan data yang bersifat rahasia, sehingga data rahasia hanya dapat dibaca oleh orang yang diinginkan dan mengantisipasi agar data tidak terbaca oleh orang yang tidak berhak. Penelitian ini menyarankan penggunaan teknik steganografi dalam keamanan data, dimana data rahasia akan disisipkan ke dalam cover image. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan dua metode yaitu metode untuk memampatkan data dan metode Least Significant Bit (LSB) sebagai metode dalam steganografi. Metode Huffman digunakan untuk memampatkan data sebelum disisipkan ke dalam cover image sehingga dapat memperkecil ukuran data yang akan disisipkan serta stego image yang dihasilkan tidak berubah secara signifikan. Hasil dari penelitian ini menghasilkan stego image yang tidak berubah secara signifikan serta proses pengambilan pesan yang relatif sangat cepat sehingga dapat menjadi alternatif untuk keamanan data yang bersifat rahasia.Kata kunci: Cover Image, Huffman, LSB, Steganografi, Stego Image.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Jannah, Lulu Maftukhatul, Imam Santoso, and Yuli Christyono. "KINERJA STEGANOGRAFI METODE END OF FILE PADA DATA CITRA DIGITAL." TRANSIENT 7, no. 1 (March 12, 2018): 34. http://dx.doi.org/10.14710/transient.7.1.34-39.

Full text
Abstract:
Steganografi merupakan teknik yang digunakan utuk menyembunyikan data ke dalam data lainnya. Pada Penelitian ini data yang disembunyikan atau disisipkan yaitu berupa pesan teks dan media penampung yang digunakan yaitu citra digital biner dan citra digital greyscale. Salah satu metode pada steganografi yaitu End of File. Pada Penelitian ini dirancang suatu sistem penyisipan data yang mana data akan disisipkan pada baris terakhir media penampung. Tujuan pembuatan Penelitian ini guna mendapatkan hasil citra stego yang baik yang dapat ditunjukkan dengan nilai PSNR. Nilai PSNR yang dihasilkan pada citra stego biner dan greyscale yaitu 100% diatas 20 dB. Berdasarkan hasil pengujian steganografi dengan variasi ukuran citra 592x525, 200x196 dan 75x98 yang akan disisipkan pesan dengan variasi panjang pesan sebanyak 7 karakter, 195 karakter dan 524 karakter, hasil dari penyisipan pesan kedalam citra akan menghasilkan empat format citra yaitu BMP, JPEG, PNG dan TIFF. Hasil desteganografi menunjukkan bahwa ketika pengungkapan pesan dilakukan tanpa adanya manipulasi citra, tingkat keberhasilan mencapai 75% .
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Hariady, M. Mirsa, Addy Suyatno, and Indah Fitri Astuti. "Keamanan Dan Penyisipan Pesan Rahasia Pada Gambar Dengan Enkripsi Blowfish Dan Steganografi End Of File." Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer 11, no. 2 (September 12, 2016): 1. http://dx.doi.org/10.30872/jim.v11i2.207.

Full text
Abstract:
Ancaman penyadapan banyak sekali terjadi sekarang, bukan hanya antara orang ke orang yang melakukannya, bahkan sampai antara negara bertetangga terindikasi juga melakukan aksi saling sadap rahasia-rahasia negara yang menyebabkan terjadinya hubungandiplomasi yang kurang baik. Tentunya hal itu menjadi kerugian bagi semua pihak, terlebih oleh pihak yangdisadap, sehingga suatu teknik pengamanan data dapat diterapkan untuk mengantisipasi ancaman tersebut seperti teknik kriptografi dan steganografi. Kriptografi adalah suatu ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan saat pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat yang lain. Steganografi adalah teknik pengamanan informasi dengan cara menyembunyikan pesan pada file gambar, audio, ataupun video yang disebut sebagai berkas pembawa. Pada penelitian ini hanya menggunakan file gambar sebagai berkas pembawanya. Penelitian ini mengkombinasikan dua teknik pengamanan data yaitu kriptografi algoritma blowfishdan steganografi end of file.Pesan rahasia akan melalui proses enkripsi dan menghasilkan cipherteks, kemudian cipherteks akan disisipkan kedalam gambar. Penelitian ini menghasilkan aplikasi keamanan dan penyisipan pesan rahasia dan menunjukkan bahwa pengguna dapat mengamankan informasi rahasia dibalik gambar dengan tidak merusak kualitas gambar tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

SAIDAH, SOFIA, NUR IBRAHIM, and MOCHAMMAD HALDI WIDIANTO. "Pengamanan Pesan pada Steganografi Citra dengan Teknik Penyisipan Spread Spectrum." ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika 7, no. 3 (September 30, 2019): 544. http://dx.doi.org/10.26760/elkomika.v7i3.544.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPada studi ini, dilakukan penggabungan metode - metode untuk memperkuat dan meningkatkan sisi keamanan proses pertukaran informasi atau pesan digital. Metode yang digunakan diantaranya adalah metode kriptografi dan metode steganografi. Implementasi pada sistem yang dibangun dilakukan dengan menyandikan pesan pada penerapan metode steganografi citra dalam menyembunyikan pesan tersandi yang dihasilkan ke dalam sebuah citra warna (RGB) dalam domain Discrete Cosine Transform dengan teknik penyisipan Spread Spectrum. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas dari stego image sangat mirip dengan cover citra yang digunakan, berdasarkan perolehan nilai performansi objektif PSNR diatas 30 db dan subjektif MOS di atas nilai 4.Kata kunci: Steganografi, Discrete Cosine Transform, Spread Spectrum, PSNR, SNR ABSTRACTIn this study, a combination of methods was used to strengthen and enhance the security side of the process of exchanging information or digital messages. The methods used include cryptographic methods and steganography methods. The implementation of the system built is done by encoding the message on the application of the image steganography method in hiding the encrypted message generated into a color image (RGB) in the Discrete Cosine Transform domain with the Spread Spectrum insertion technique. The results of the study show that the quality of the stego image is very similar to the cover image used, based on the acquisition of an objective performance value of PSNR above 30 db and subjective MOS above a value of 4.Keywords: Steganografi, Discrete Cosine Transform, Spread Spectrum, PSNR, SNR
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Hidayat, Rahmad. "KLASIFIKASI BIT-PLANE NOISE PADA GAMBAR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY." Jurnal Ecotipe (Electronic, Control, Telecommunication, Information, and Power Engineering) 2, no. 1 (April 30, 2015): 20–25. http://dx.doi.org/10.33019/ecotipe.v2i1.56.

Full text
Abstract:
Teknik steganografi BPCS (Bit-Plane Complexity Segmentation) merupakan salah satu teknik steganografi yang cukup baru. Salah satu proses penting dalam Teknik Steganografi BPCS adalah proses penghitungan nilai kompleksitas suatu bit-plane. Nilai kompleksitas dihitung dengan melihat seberapa banyak pergantian bit yang terdapat dalam sebuah bit-plane. Jika bit-plane tersebut memiliki nilai kompleksitas yang tinggi, maka bi-plane tersebut dikategorikan sebagai bit-plane noise yang tidak mengandung informasi yang berharga pada gambar. Klasifikasi bit-plane yang menggunakan himpunan cripst (noise dan tidak) tersebut tidak adil, dimana sebuah perbedaaan nilai yang sedikit saja akan mengubah secara signifikan status dari bit-plane tersebut. Penelitian ini mencoba untuk menerapkan prinsip himpunan fuzzy untuk mengklasifikasikan bit-plane menjadi kedalam tiga buah himpunan yaitu informatif, informatif sebagian, dan noise region. Klasifikasi bit-plane kedalam himpunan fuzzy terebut diharapkan dapat menggolongkan bit-plane secara lebih objektif dan pada akhirnya daya tampung gambar terhadap pesan dapat ditingkatkan dengan dengan menggunakan inferensi fuzzy mamdani untuk mengambil keputusan bit-plane mana yang akan digantikan dengan pesan berdasarkan klasfikasi bit-plane yang tersedia dan ukuran pesan yang akan disisipkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Zulfikar, Dian Hafidh, and Agus Harjoko. "Perbandingan Kapasitas Pesan pada Steganografi DCT Sekuensial dan Steganografi DCT F5 dengan Penerapan Point Operation Image Enhancement." IJCCS (Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems) 10, no. 1 (January 31, 2016): 35. http://dx.doi.org/10.22146/ijccs.11187.

Full text
Abstract:
Steganographic process on the DCT transform is generally done on the value of DCT quantization process results that have a value other than 0, this relates to the distribution of the diversity of pixels in the image. Applying point operation of image enhancement (POIE) in the form of histogram equalization, contrast stretching, brigthening and gamma correction on the image of the reservoir is associated with the image histogram . Test parameters used is the number of bits that can be accommodated message, PSNR and MSE value, and the value of DCT coefficients quantization results. Based on test results that have to be got several conclusions that capacity steganographic message on DCT sequential greater than the DCT F5 steganography either before or after application of the application POIE, stego image quality on DCT steganography F5 better than the sequential DCT steganography well before the application POIE and after application of POIE, both F5 and steganography steganography DCT DCT sequential equally resistant to manipulation of stego image.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Anti, Ulan Ari, Awang Harsa Kridalaksana, and Dyna Marisa Khairina. "Steganografi Pada Video Menggunakan Metode Least Significant Bit (LSB) Dan End Of File (EOF)." Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer 12, no. 2 (August 18, 2017): 104. http://dx.doi.org/10.30872/jim.v12i2.658.

Full text
Abstract:
Steganografi adalah teknik dan seni untuk menyembunyikan pesan atau informasi dalam suatu media, seperti teks, gambar, audio ataupun video yang bertujuan untuk menghindari kecurigaan dari orang yang tidak berhak. Untuk itu diperlukan sebuah perangkat lunak yang dapat menyembunyikan informasi yang bersifat rahasia pada sebuah media yaitu video. Penyembunyian data pada file video dikenal dengan istilah steganografi video. Metode steganografi yang dikenal diantaranya metode Least Significant Bit (LSB) dan Metode End Of File (EOF). Tujuan penelitian yakni untuk mengimplementasikan metode LSB dan EOF untuk menyisipkan pesan teks ke dalam file video. Hal ini diperlukan karena sering terjadi bahwa pesan teks yang dikirim merupakan suatu pesan rahasia yang tidak boleh diketahui sembarang orang. Dua metode yang dapat digunakan adalah Metode LSB dan metode EOF. Metode LSB bekerja dengan mengganti bit terakhir kode biner citra dengan kode biner pesan, sedangkan metode EOF bekerja dengan menambahkan nilai desimal pesan ke dalam pixel citra terakhir. Kelebihan metode LSB adalah ukuran dimensi video yang mengandung pesan tidak berubah, sedangkan kekurangannya adalah kapasitas pesan yang akan disisipkan terbatas sesuai dengan jumlah frame. Sebaliknya metode EOF mempunyai kelebihan dapat menyisipkan pesan dalam jumlah yang tidak terbatas, sedangkan kekurangannya adalah dimensi video akan bertambah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Masduki, Aan, and I. Ketut Gede Suhartana. "Proteksi Aplikasi Pesan SMS Berbasis Mobile Android Dengan Algoritma AES 256 dan Steganografi LSB." JELIKU (Jurnal Elektronik Ilmu Komputer Udayana) 7, no. 3 (March 17, 2019): 203. http://dx.doi.org/10.24843/jlk.2019.v07.i03.p10.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi dalam beberapa tahun terakhir sangat cepat dan pesat, salah satunya adalah perkembangan smartphone. Dengan banyak nya fitur-fitur yang disediakan smartphone saat ini menjadikan hidup lebih mudah. Salah satu aplikasi dalam smartphone yang mempermudah hidup kita adalah kita sekarang tidak perlu pergi jauh-jauh lagi untuk berkomunikasi antar sesama teman atau keluarga. Salah satu aplikasi untuk berkomunikasi adalah menggunakan aplikasi pesan atau SMS. Seiring dengan perkembangan tersebut, tingkat keamanan atau kerahasiaan data juga semakin lemah karena orang sekarang semakin pintar. Orang dapat dengan mudah melakukan pencurian data, mengubah bahkan mengganti informasi data yang disampaikan.Untuk itu diperlukan teknik untuk menyembunyikan data, dengan harapan agar data yang sifatnya rahasia tidak diketahui oleh orang yang tidak berkepentingan. Salah satu cara untuk mengamankan pesan yang dikirim dan mencegah agar pesan kita tetap aman adalah menggunakan ilmu kriptografi atau penyandian dan steganografi. Algoritma AES merupakan salah satu ilmu kriptografi yang penulis gunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi. Setelah pesan dienkripsi, hasil chipertext akan disisipkan kedalam gambar menggunakan salah satu metode steganografi yaitu steganografi LSB. Diharapkan dengan menggunakan kedua algortima dapat mengamankan pesan yang dikirim sehingga pesan dapat sampai tujuan dengan aman.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Ukkas, Muhammad Irwan, Reza Andrea, and Agustinus Baretto Petrus Anggen. "TEKNIK PENGAMANAN DATA DENGAN STEGANOGRAFI METODE END OF FILE (EOF) DAN KRIPTOGRAFI VERNAM CIPHER." Sebatik 17, no. 1 (January 1, 2017): 20–26. http://dx.doi.org/10.46984/sebatik.v17i1.82.

Full text
Abstract:
Teknik Pengamanan Data Dengan Steganografi Metode End of File (EoF) dan Kriptografi Vernam Cipher, merupakan aplikasi yang dibuat untuk mempermudah pengamanan file -file penting yang rawan dicuri ataupun hilang. Proses pengamanan data diharapkan dapat mencegah pencurian atau penyadapan data yang dilakukan oleh hacker, cracker, carder, phreaker, dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyembunyikan data -data penting dengan menggunakan teknik steganografi dan juga dikunci dengan teknik kriptografi agar data tidak bocor kepada pihak -pihak yang tidak bertanggung jawab.Dari hasil implementasi, disimpulkan bahwa dengan penggunaan teknik pengamanan data ini dapat membantu dalam proses pengamanan data-data penting dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Ariyanto, Yuri, Rizky Ardiansyah, and Bias Paris. "STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN METODE DISCRETE FOURIER TRANSFORM (DFT)." Jurnal Informatika Polinema 4, no. 2 (February 1, 2018): 87. http://dx.doi.org/10.33795/jip.v4i2.151.

Full text
Abstract:
Seiring dengan kemajuan teknologi, serangan terjadi pada industri photography di mana banyak penyalahgunaan foto yang memiliki hak cipta tanpa seijin pemilik foto tersebut. Karena itulah dibuat sebuah aplikasi yang berfungsi untuk menyisipkan watermark dengan menggunakan metode DFT (Discrete Fourier Transform). Metode tersebut adalah metode matematika yang sering digunakan dalam bidang elektronika dan komputer. Metode ini secara khusus digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan frekuensi, sehingga metode ini dapat digunakan dalam bidang citra digital. Metode ini diterapkan untuk melakukan penyisipan dan ekstraksi watermark pada citra penampung. Watermark tersebut disisipkan kedalam frekuensi domain pada gambar dan akan menghasilkan output citra ber-watermark atau embeded image. Hal ini adalah untuk mencegah penyalahgunaan hak cipta, namun watermark tersebut tidak nampak secara fisik. Hal ini dilakukan selain memberikan jaminan keamanan terhadap gambar, tapi juga tidak mengurangi estetika pada gambar tersebut. Analisa yang dilakukan adalah tingkat keberhasilan proses insertion dan extraction, serangan pada citra, uji kemiripan dengan pengujian NPCR (Number of Pixel of Change Rate), UACI (Unified Averaged Changed Intensity), dan PSNR (Peak Signal-to-Noise Ratio) pada proses insertion dan extraction. DFT disimpulkan aman terhadap serangan berupa cropping, resize, dan editing. Selain itu, dihasilkan nilai presentase perubahan yang rendah pada pengujian NPCR & UACI dan nilai yang tinggi pada pengujian PSNR.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Putra, Muhammad Raditya, Asep Sholahuddin, and Rudi Rosadi. "Aplikasi Steganografi Suara Menggunakan Metode Phase Coding." Jurnal Informatika 1, no. 1 (January 29, 2017): 61. http://dx.doi.org/10.24198/jin.v1i1.10996.

Full text
Abstract:
Steganografi adalah salah satu teknik pengamanan informasi dengan menggunakan media sebagai alat untuk bersembunyi seperti gambar, suara, video, atau media lainnya. Metode Phase Coding adalah salah satu metode dalam steganografi suara dengan teknik mengganti nilai fase suatu sinyal suara untuk merepresentasikan nilai dari pesan rahasia yang disisipkan. Pada penelitian ini sistem dibangun menggunakan aplikasi Mathworks MATLAB r2015a dan Microsoft Visual Studio 2015 dengan menggunakan bahasa Visual C#. Pembangunan aplikasi terlebih dahulu dibuat di dalam MATLAB. Aplikasi yang telah selesai dibuat .dll atau library untuk bahasa Visual C#. Pembangunan antarmuka seluruhnya dibangun di dalam bahasa Visual C# lalu dihubungkan dengan .dll dari MATLAB. Hasil yang didapat berkas suara dapat disisipkan pesan rahasia menggunakan metode Phase Coding. Berkas suara hasil dibandingkan dengan berkas suara asli menurut ukuran berkas, bitrate, sample rate, serta kualitas sinyal suara. Berkas suara hasil juga diuji dengan uji ketahanan kompresi dan uji kasat mata pesan rahasia untuk melihat kualitas berkas suara hasil.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Wibisono, Gunawan, Tri Waluyo, and Erik Iman Heri Ujianto. "KAJIAN METODE METODE STEGANOGRAFI PADA DOMAIN SPASIAL." JITK (Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer) 5, no. 2 (February 1, 2020): 259–64. http://dx.doi.org/10.33480/jitk.v5i2.1212.

Full text
Abstract:
This paper contains a review of the spatial domain steganographic literature. The purpose of this paper is to provide knowledge about techniques or methods that exist in the spatial domain of steganography. Steganography is the science or technique for hiding secret messages in other messages so that the existence of the secret message cannot be accessed by others who do not have authority. There are several popular spatial domains of steganographic techniques, namely LSB (Least Significant Bit), which is mapping secret message bits in the rightmost bit (LSB) of each color pixel and PVD (Pixel Value Differencing) which in this method offers a larger message storage capacity , with better image quality compared to other methods in the spatial domain. Because privacy issues continue to develop along with various digital communication technologies, and increasingly strong security threats, steganography can play a role in society to maintain the confidentiality of both picture, voice and video messages. For this reason it is important for us to be aware of steganographic technology and its implications.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

D, Lyntom Irfan, Arief Bramanto Wicaksono Putra, and Achmad Fanany Onnilita Gaffar. "Optimasi Steganografi Berbasis Citra Digital Menggunakan Modifikasi Bit." SMATIKA JURNAL 10, no. 02 (December 8, 2020): 48–55. http://dx.doi.org/10.32664/smatika.v10i02.456.

Full text
Abstract:
Keamanan dan kerahasiaan menjadi aspek yang sangat penting bagi pengguna teknologi informasi. Untuk menghindari pesan yang dikirimkan jatuh pada pihak-pihak yang tidak berkepentingan dan terjadi penyalahgunaan terhadap pesan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyembunyikan data atau pesan yang akan dikirim. Salah satunya adalah steganografi. Steganografi adalah teknik menyisipkan pesan ke media lain, sehingga pesan tersebut akan tersembunyi dan yang akan nampak adalah media lain untuk menyisipkan pesan. Steganografi memerlukan pesan dan cover. Cover adalah media yang digunakan untuk menyisipkan pesan. Penelitian ini bertujuan untuk menyisipkan pesan berupa citra ke dalam cover berupa citra dengan format JPG dan PNG. Pada penelitian ini menggunakan metode Least Significant Bit (LSB) sebagai metode penyisipan dan metode modifikasi bit untuk mengoptimalkan kinerja LSB dalam menyisipkan pesan 1 hingga 4 bit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penyisipan citra berdasarkan unjuk kerja koefisien korelasi dan PSNR menunjukkan jumlah bit terbaik dalam proses penyisipan adalah berjumlah 1 bit. Pada proses ekstraksi citra pesan berdasarkan unjuk kerja koefisien korelasi dan MAPE menunjukkan jumlah bit terbaik dari proses penyisipan adalah berjumlah 4 bit. Sedangkan format terbaik adalah jika citra cover dan citra pesan dalam format PNG. Disimpulkan, semakin banyak bit yang disisipkan maka kualitas cover akan semakin menurun tetapi hasil ekstraksi semakin tinggi tingkat keberhasilannya dalam kembalinya pesan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Hasugian, Penda Sudarto. "Analisa Metode Least Significant Bit Dalam Penyisipan Pesan Terenkripsi Terhadap Citra Digital." Journal Of Computer Networks, Architecture and High Performance Computing 1, no. 1 (January 18, 2019): 21–25. http://dx.doi.org/10.47709/cnapc.v1i1.45.

Full text
Abstract:
Berkembangnya jaringan komunikasi membuat pertukaran informasi semakin sering terjadi, baik dalam bentuk teks, audio, dan video. Semakin banyaknya pesan yang yang ingin dikirimkan maka keamanan dan kerahasiaan dari pesan tersebut semakin sulit dijaga. Keamanan dan kerahasiaan adalah aspek yang penting pada proses pertukaran informasi atau pesan. Untuk melindungi kerahasiaan pesan bisa menggunakan teknik kriptografi. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik – teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan seperti kerahasiaan, integritas data, serta otentikasi. Sedangkan Steganografi adalah salah satu teknik yang dilakukan dalam mengamankan pesan yaitu dengan cara menyembunyikan pesan ke sebuah media digital. Pada penelitian ini dilakukan analisis untuk mengimplementasikan keamanan file txt dan rtf dengan kombinasi algoritma kriptografi One Time Pad dengan steganografi least significant bit (LSB). Pada tahap kriptografi pesan yang telah berhasil diinput akan dienkripsi dengan kunci yang telah diberikan kemudian dilanjutkan dengan proses penyisipan pesan di tahap steganografi.. Pesan yang dapat dibaca oleh sistem adalah pesan berformat .txt dan .rtf. Pada Algoritma LSB penyisipan dilakukan dengan menggantikan bit terakhir citra dengan bit pesan yang akan disisipkan. Pada tahap enkripsi dan penyisipan akan dihasilkan stego image, stego image merupakan citra yang sudah disisip oleh pesan. Kemudian pada tahap ekstraksi dan dekripsi yang dihasilkan adalah plaintext, plaintext merupakan pesan yang belum diberikan kunci apapun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Mahmud, Wildan, and Ery Mintorini. "Pengamanan Data Kombinasi Metode Cipher Block Chaining dan Modifikasi LSB." Techno.Com 19, no. 1 (February 27, 2020): 97–102. http://dx.doi.org/10.33633/tc.v19i1.3375.

Full text
Abstract:
Perkembangan Internet dan aplikasi berbasis jaringan telah menjangkau ke berbagai macam aplikasi yang memungkinkan seseorang untuk saling berkirim pesan dan informasi tanpa dibatasi jarak dan waktu. Seiring dengan perkembangan itu pula, kerentanan akan aspek keamanan sebuah system juga semakin meningkat. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menerapkan kombinasi antara metode kriptografi dan steganografi yang bertujuan untuk meningkatkan upaya pengamanan sebuah pesan. Kriptografi Cipher Block Chaining (CBC) merupakan kriptografi yang sudah umum digunakan contohnya pada protocol internet TLS dan IPsec. Proses enkripsi dan dekripsi CBC memerlukan waktu yang relatif singkat karena mode CBC memiliki kecepatan dan efisiensi lebih tinggi dan dinilai lebih mudah diimplementasikan. Metode berikutnya yang digunakan adalah Steganografi Least Significant Bit (LSB) yang bekerja secara sederhana namun sangat efektif dalam menyisipkan pesan tersembunyi. Namun, beberapa penelitian menemukan kelemahan LSB yang dapat menemukan keberadaan pesan tersembunyi menggunakan algoritma steganalytic pada tingkat embedding yang rendah. Untuk itu, LSB harus dikembangkan lagi dengan menerapkan deteksi tepi sobel yang dapat bekerja untuk mendeteksi keypoint penyembunyian pesan sehingga LSB tidak lagi bekerja secara standar. Kombinasi metode CBC dan LSB-Sobel telah terbukti dan berhasil merahasiakan pesan dengan baik dan menghasilkan stego-image yang berkualitas tinggi setelah dilakukan pengujian PSNR dan MSE. Kata kunci: Kriptografi, steganografi, CBC, LSB, Deteksi Tepi Sobel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Neyman, Shelvie Nidya, Lindayati Lindayati, and Sugi Guritman. "Teknik Penyembunyian Data Rahasia pada Berkas Gambar Digital Menggunakan Steganografi Least Significant Bit Variable-Size." Jurnal Ilmu Komputer dan Agri-Informatika 1, no. 1 (May 1, 2012): 30. http://dx.doi.org/10.29244/jika.1.1.30-36.

Full text
Abstract:
<p>Salah satu teknik pengamanan data dengan cara penyisipan informasi rahasia pada berkas gambar digital sebagai media penampung ialah steganografi berbasis least significant bit (LSB) dengan penambahan kemampuan penyisipan yang bersifat variable-size. Operasi teknik steganografi ini menggunakan tiga parameter, yaitu capacity evaluation untuk menentukan kapasitas maksimum LSB dari masing-masing pixel media penampung, minimum error replacement untuk memperkecil tingkat kesalahan saat penyisipan, dan improved grayscale compensation untuk memisahkan kesalahan penempelan agar tidak berdekatan pada tempat pixel bekerja. Penelitian ini bertujuan mengimplementasikan teknik tersebut untuk menyembunyikan data rahasia pada berkas gambar digital sebagai media penampung dan menghasilkan stego-image dengan kesamaan tampilan dan ukuran berkas. Berkas hasil penyisipan (stego-image) yang diperoleh diharapkan tidak menimbulkan kecurigaan pihak 'lawan', serta mampu memaksimumkan kapasitas penyisipan data rahasia, dengan memungkinkan penyisipan mencapai bit ke-5 dari LSB media penampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stego-image yang diperoleh secara visual memiliki tampilan hampir sama dengan media penampungnya dan kapasitas penyisipannya mencapai lebih dari 50% ukuran media penampungnya. Kapasitas ini diperoleh tanpa mempertimbangkan border dan jumlah bit data pada setiap pixel minimal berjumlah empat.</p><p>Kata kunci: capacity evaluation, improved grayscale compensation, least significant bit variabel-size, steganografi</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Khairina, Nurul. "STEGANOGRAPHY ANALYSIS SIDED SIDE TWO MATCH METHOD." Computer Engineering, Science and System Journal 1, no. 2 (July 31, 2016): 7–11. http://dx.doi.org/10.24114/cess.v1i2.4067.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Viddin, Irsandy Maulana Satya, Antonius Cahya Prihandoko, and Diksy Media Firmansyah. "An authentication alternative using histogram shifting steganography method." Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer 9, no. 2 (February 26, 2021): 106–12. http://dx.doi.org/10.14710/jtsiskom.2021.13931.

Full text
Abstract:
This study aims to develop an authentication alternative by applying the Histogram shifting steganography method. The media used for authentication is image media. Histogram shifting utilizes the histogram of an image to insert a secret message. The developed authentication has implemented the Histogram shifting to insert user credentials into the carrier image. Users can use the steganographic image to log into their accounts. The method extracts the credentials from the image during the login. PSNR test of the steganographic images produces an average value of 52.52 dB. The extraction capability test shows that the method can extract all test images correctly. In addition, this authentication method is also more resistant to attacks common to password authentication.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Perwira, Rifki Indra, Dessyanto Boedi Prasetyo, and Fandi Ahmad Juni Haryanto. "STEGANOGRAFI DENGAN AES PADA MEDIA SUARA BERBASIS INTERNET." Telematika 17, no. 1 (April 30, 2020): 18. http://dx.doi.org/10.31315/telematika.v17i1.3401.

Full text
Abstract:
Information is an important part of the current era. Information has become a necessity so as not to be left behind by the times. By utilizing information, ideas and innovations will emerge. This information can be used for the benefit of many people. The more developed means of communication, the more the use of information is also developing. With the increasing number of ways to access this information, we need an application that can be used to secure information by storing information in containers such as sound, so that information can not be known by others. Steganography is a file hiding technique that becomes confidential so that other people do not understand the secret message that is in it. Cryptography is the science and art of secure messages. Utilizing sound as a media to insert secret messages, as well as adding cryptography as a security message secret before being inserted, so that the process of transferring information can be done safely. The results of this study steganography techniques can be used in sound. By inserting a text message that is first encrypted and then entered into sound by the Least Significant Bit method.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Suwardiman, Suwardiman, and Fitri Bimantoro. "Implementasi Modifikasi Kompresi Run-Length Encoding pada Steganografi." Journal of Computer Science and Informatics Engineering (J-Cosine) 4, no. 2 (December 31, 2020): 100–109. http://dx.doi.org/10.29303/jcosine.v4i2.109.

Full text
Abstract:
RLE is one of the methods to compress data, however it has disadvantages that the compressed data may become twice larger as the original size. Therefore, in this research RLE will be modified to solve the problem. In the experiment we tested 3 file format i.e. JPG, PNG and BMP. The testing on JPG and PNG shows that conventional RLE method is not able to compress all images because it obtained negative compression ratio with an average compression ratio about -98,2%, Meanwhile the compression with RLE modification shows that the all image successfully compress with an average compression ratio about 0,17%. The testing on BMP shows the conventional RLE method successfully compress 5 files out of 11 tested images with average compression ratio about -34,7%, Meanwhile the compression with modified RLE successfully compress all tested images with average compression ratio about 18,8 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography