Journal articles on the topic 'Sosiale stande'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Sosiale stande.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Sosiale stande.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Azizah, Rana, Juju Juandi, and Andri Noviadi. "KRITIK SOSIAL DALAM STAND UP COMEDY KAK ONYOT (PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS TANGGAPAN PADA KELAS IX)." Diksatrasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 8, no. 1 (January 26, 2024): 179. http://dx.doi.org/10.25157/diksatrasia.v8i1.11667.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan dalam kehidupan sosial di masyarakat, sehingga kritik sosial sering terjadi akibat dari permasalahan tersebut. Salah satu diantara kritik sosial pada saat ini terbentuk dalam sebuah komedi yang ditayangkan di dalam media sosial yaitu Stand Up Comedy termasuk yang dibawakan oleh komika yang bernama Kak Onyot. Oleh karena itu penulis angkat teks materi comika tersebut di dalam penelitian yang penulis teliti saat ini. Dengan latar belakang tersebut diharapkan agar dijadikan bahan ajar dalam kompetensi dasar 3.8 yaitu teks tanggapan, agar siswa siswa siswi kelas tersebut dapat membuat laporan teks tanggapan dari materi teks Stand Up Comedy yang dibawakan oleh Kak Onyot. Metode penelitian ini didasarkan kepada analisis deskriptif terhadap teks materi Stand Up Comedy Kak Onyot untuk dibahas dan diteliti muatan kritik sosial yang ada didalam teks Stand Up Comedy tersebut. Dengan cara penulis mengambil materi Stand Up Komedy dari Kak Onyot dalam media sosial berbentuk video yang penulis literasikan kedalam teks tulis untuk selanjutnya diteliti ungkapan-ungkapan dalam materi Stand Up comedy tersebut untuk mengetahui unsur kritik sosialnya, kritik sosial tersebut berlandaskan kepada teori jenis kritik sosial yang diungkap oleh Dicky Hanafi yang berjudul “Mengenal Kritik Sosial serta Jenis-jenisnya” terdapat 9 jenis kritik sosial yaitu Kritik Sosial Politik, Kritik Sosial Ekonomi, Kritik Sosial Masalah Pendidikan, Kritik Sosial Masalah Moral, Kritik Sosial Masalah Kebudayaan, Kritik Sosial Masalah Agama, Kritik Sosial Genre, Kritik Sosial Masalah Teknologi, Kritik Sosial Masalah Keluarga. Hasil penelitian dari materi Stand Up Comedy Kak Onyot teks materi I. terdapat kritik sosial ekonomi 6 buah, kritik sosial moral 3 buah. Teks materi II. terdapat kritik sosial teknologi 3 buah. Teks materi III. terdapat kritik sosial moral 2 buah. Dengan kesimpulan bahwa kritik sosial yang ada dalam materi Stand Up Comedy Kak Onyot merupakan kritik sosial yang mengangkat fakta kehidupan sosial masyarakat yang terjadi pada saat ini dan materi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan ajar teks tanggapan dalam pelajaran bahasa Indonesia di kelas 9 yang sarat dengan pengetahuan yang berguna bagi siswa siswi kelas tersebut yang nantinya oleh siswa siswi tersebut dapat dibuatkan teks tanggapan tentang materi Stand Up Comedy yang banyak mengandung kritik sosial di dalamnya, sehingga saran bagi siswa siswi hususnya dan masyarakat pada umumnya bahwa materi Stand Up Comedy merupakan kontrol sosial terhadap masyarakat yang terjadi pada saat ini yang dapat dijadikan pengetahuan bagi semua orang.Kata Kunci: Kritik Sosial, Stand Up Comedy, Teks Tanggapan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Krissandi, Apri Damai Sagita, and Kelik Agung Cahya Setiawan. "Kritik Sosial Stand Up Comedy Indonesia Dalam Tinjauan Prakmatik." Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra 7, no. 2 (October 12, 2018): 46–59. http://dx.doi.org/10.22437/pena.v7i2.5316.

Full text
Abstract:
Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan wujud kritik sosial yang terdapat dalam stand up comedy studi kasus comic Abdurrahum Arsyad dan mendeskripsikan penyimpangan prinsip kerja sama yang terdapat dalam stand up comedy studi kasus comic Abdurrahum Arsyad. Metode analisis menggunakan perspektif pragmatik. Berdasakan hasil analisis mengenai wujud penyimpangan prinsip kerja sama dan kritik sosial yang terdapat dalam stand up comedy yang disampaikan oleh Abdurrahum Arsyad maka dapat disimpulkan bahwa: (1) wujud penyimpangan prinsip kerja sama yang terdapat dalam stand up comedy Indonesia season 4 oleh comic Abdurrahum Arsyad terdiri dari penyimpangan maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi dan maksim pelaksanaan. (2) Stand up comedy merupakan salah satu jenis humor yang berkembang di masyarakat yang diungkapkan dengan melanggar maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan pelaksanaan dapat digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan kritik sosial karena dapat diungkapkan dengan bahasa yang harmonis dan mempunyai kesan santai serta menggelitik. Kata kunci : kritik sosial, stand up comedy, pragmatik Abstract This study aimed to describe the form of social criticism contained in the stand-up comedy comic case study Abdurrahum Arsyad and describes the deviation of the principle of cooperation contained in stand up comedy comic case study Abdurrahum Arsyad. The analytical method used a pragmatic perspective. Based on the analysis of the existence of deviations from the principles of cooperation and social criticism contained in the stand up comedy presented by Abdurrahum Arsyad, it can be concluded that: (1) a deviation of the cooperation principle contained in the stand up comedy Indonesia season 4 by comic Abdurrahum Arsyad from maximal deviations of quantity, maxim of quality, maxim of relevance and maxim of implementation. (2) Stand up comedy is one type of humor that develops in a society expressed by violating the maxim of quantity, quality, relevance, and execution can be used as a means of conveying social criticism because it can be expressed in harmonious language and has a relaxed and intriguing impression. Keywords : social criticism, stand up comedy, pragmatik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Lim, Ernest, Esther Irawati Setiawan, and Joan Santoso. "Stance Classification Post Kesehatan di Media Sosial Dengan FastText Embedding dan Deep Learning." Journal of Intelligent System and Computation 1, no. 2 (December 5, 2019): 65–73. http://dx.doi.org/10.52985/insyst.v1i2.86.

Full text
Abstract:
Misinformasi merupakan fenomena yang semakin sering terjadi di media sosial, tidak terkecuali Facebook, salah satu media sosial terbesar di Indonesia. Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai teknik identifikasi dan klasifikasi stance di media sosial Indonesia. Akan tetapi, penggunaan Word2Vec sebagai word embedding dalam penelitian tersebut memiliki keterbatasan pada pengenalan kata baru. Hal ini menjadi dasar penggunaan fastText embedding dalam penelitian ini. Dengan menggunakan pendekatan deep learning, penelitian berfokus pada performa model dalam klasifikasi stance suatu judul post kesehatan di Facebook terhadap judul post lainnya. Stance berupa for (setuju), observing (netral), dan against (berlawanan). Dataset terdiri dari 3500 judul post yang terdiri dari 500 kalimat klaim dengan enam kalimat stance terhadap setiap klaim. Model dengan fastText pada penelitian ini mampu menghasilkan F1 macro score sebesar 64%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Leonardo, Reynord, and Ahmad Junaidi. "Kritik Sosial dalam Stand Up Comedy (Analisis Semiotika Show “Pragiwaksono World Tour”)." Koneksi 4, no. 2 (October 1, 2020): 185. http://dx.doi.org/10.24912/kn.v4i2.8077.

Full text
Abstract:
This study discusses the stand up comedy that is popular among the people. Stand up comedy itself is a singular comedic art whose contents from ordinary jokes contain social criticism. Pandji Pragiwaksono is one example of a comic where he likes to bring stand up comedy material containing social criticism where there are some social problems that we are experiencing in the form of comedy. The theory used by researchers is the theory of mass communication, mass media, social criticism, stand up comedy. This study uses a qualitative approach with the semiotic analysis technique method Ferdinand De Saussure which divides the selected sign into two namely signifier and signified. In this study it was found that the show stand up comedy made by Pandji Pragiwaksono namely Pragiwaksono World Tour slipped a number of social criticisms in which social criticisms were presented including criticism of children's names, criticism of children 's Youtubers, critics of PSSI chairmen, critics of the profession of people, criticisms of humanity , criticism about fans, criticism about animals, and criticism of the attitude of Indonesian citizens. The result is stand up comedy is not just a tool to entertain the public but can also slip social criticism in the form of comedy criticism delivered by Pandji made with satire and comedy so that the message received can be captured easily by his listeners.Penelitian ini membahas tentang stand up comedy yang sedang populer dikalangan masyarakat. Stand up comedysendiri merupakan seni melawak secara tunggal di mana isi dari lawakan berupa kritik sosial. Pandji Pragiwaksono menjadi salah satu contoh komika di Indonesia yang membawakan materi stand up comedyberisi kritik sosial terhadap beberapa masalah sosial. Teori dan konsep yang digunakan peneliti adalah komunikasi massa, media massa, kritik sosial, stand up comedy. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode teknik analisis semiotika Ferdinand De Saussure yang membagi tanda menjadi dua yaitu signifierdansignified. Penelitian ini menemukan bahwa pertunjukan stand up comedyPandji Pragiwaksono yaitu Pragiwaksono World Tourmenyelipkan beberapa kritik sosial antara lain kritik nama anak, kritik youtuberanak-anak, kritik ketua PSSI, kritik tentang profesi orang, kritik kemanusiaan, kritik tentang fans, kritik tentang satwa, dan kritik sikap warga Indonesia. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu stand up comedybukan menjadi alat untuk menghibur masyarakat namun juga menyelipkan kritik sosial dalam bentuk komedi kritik yang dibuat dengan satir dan komedi sehingga pesan yang diterima dapat ditangkap dengan mudah oleh pendengarnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Yudhi, Lim, and Teguh Priyo Sadono. "KOMODIFIKASI NILAI NASIONALISME SEBAGAI IDENTITAS SOSIAL MELALUI TETRALOGI STAND UP COMEDY PANDJI PRAGIWAKSONO." Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi 4, no. 02 (September 15, 2018): 095. http://dx.doi.org/10.30813/bricolage.v4i02.1655.

Full text
Abstract:
<p>ABSTRACT<br />Pandji Pragiwaksono during his career in stand up comedy has held four stand up comedy shows, each titled "Bhinneka Tunggal Tawa", "Merdeka Dalam Bercanda", "Mesakke Bangsaku", and "Juru Bicara". All material presented by Pandji is about the social issues that are present in the life of the Indonesian nation. Pandji hopes to provide a new perspective to the nation of Indonesia to maintain the spirit of nationalism in each stand up special. The stand up comedy material displayed by Pandji is always loaded with politics. It is also seen through some of his writings on his personal blog that always addresses socio-political issues. Anies Baswedan figure appeared in several writings of Pandji Pragiwaksono during the first round of the pilgrim campaign of DKI Jakarta in 2017. Pandji held a tour entitled "Juru Bicara (Spokesperson)" as well as he was a spokesperson for the candidate pair of governor and candidate for vice-governor Anies Baswedan and Sandiaga Uno. Every material stand up comedy brought by Pandji always discussed again through his personal blog. Pandji discusses that the solution of any social problems that exist in Indonesia is still lack of quality education in Indonesia. The solution is to need a figure who can bring these changes to improve the quality of education in Indonesia. the production of political interest discourse behind every material stand up Pandji Pragiwaksono which packs the value of nationalism as social identity becomes a commodity behind the tetralogy of stand up tour Pandji Pragiwaksono This study aims to show through AWK Teun A. van Dijk critically, political interests are sold with packing the value of nationalism as an ideological commodity as a commodification process in producing political campaign discourse through the process of reproduction of stand up comedy material from every stand up comedy special tour performed by Pandji Pragiwaksono.<br /><strong>Keywords :</strong> Stand up comedy, Commodification, Nasionalism, Critical Discourse</p><p><br />ABSTRAK<br />Pandji Pragiwaksono selama menekuni karirnya di bidang stand up comedy telah menggelar empat tour stand up comedy show yang masing-masing berjudul “Bhinneka Tunggal Tawa”, “Merdeka Dalam Bercanda”, “Mesakke Bangsaku”, dan “Juru Bicara”. Seluruh materi yang dibawakan oleh Pandji seputar isu-isu sosial yang hadir dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pandji berharap dapat memberikan perspektif baru kepada bangsa Indonesia untuk menjaga semangat nasionalisme dalam setiap stand up special-nya. Materi stand up comedy yang ditampilkan oleh Pandji selalu sarat dengan dunia politik. Hal ini juga terlihat melalui beberapa karya tulisannya di blog pribadinya yang selalu membahas isu-isu sosial politik. Sosok Anies Baswedan muncul dalam beberapa tulisan Pandji Pragiwaksono selama masa kampanye pilgub DKI Jakarta 2017 putaran pertama. Pandji menggelar tur-nya yang diberi judul “Juru Bicara” sekaligus ia saat itu menjadi juru bicara dari pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Setiap materi stand up comedy yang dibawakan oleh Pandji selalu dibahas kembali melalui blog pribadinya. Pandji membahas bahwa solusi dari setiap permasalahan sosial yang ada di Indonesia adalah masih kurangnya kualitas pendidikan di Indonesia. Solusinya adalah butuh sosok yang dapat membawa perubahan tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. produksi wacana kepentingan politik di balik setiap materi stand up Pandji Pragiwaksono yang mengemas nilai nasionalisme sebagai identitas sosial menjadi sebuah komoditas di balik tetralogi stand up tour Pandji Pragiwaksono. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan melalui AWK Teun A. van Dijk secara kritis, kepentingan politik yang dijual dengan mengemas nilai nasionalisme sebagai sebuah komoditas ideologi sebagai sebuah proses komodifikasi dalam memproduksi wacana kampanye politik melalui proses reproduksi materi stand up comedy dari setiap pertunjukkan stand up comedy special tour yang dibawakan oleh Pandji Pragiwaksono.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> Stand up comedy, Komodifikasi, Nasionalisme, Wacana Kritis</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Shodiq, Muhammad Ja'far, and Subaidi Qomar. "Pola Interaksi Sosial Anak dan Guru, Modal Pengetahuan dan Sosial dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosional Sosial." Bidayatuna Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah 5, no. 1 (April 6, 2022): 63. http://dx.doi.org/10.54471/bidayatuna.v5i1.1587.

Full text
Abstract:
This study aims to identify and determine patterns of social interaction in improving children's emotional intelligence. As homosocious, humans cannot be separated from interaction activities. The diversity of each person in the surrounding environment gives rise to patterns of social interaction. This study uses a qualitative research method design with a case study approach with 4 sources through data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. Researchers get the results that the pattern of social interaction that occurs at the TPA Masjid Al-Ikhlash Tempel Sleman is an associative type of social interaction pattern. The interactions built by students tend to stand out in the components of cooperation and accommodation which are characterized by mutual cooperation, helping, and being a mediator when other students fight. Meanwhile, this associative interaction pattern is categorized as quite capable in increasing the emotional intelligence of students. This is because some students have not been able to control their emotions well so that they cross the line, the majority of students have a sense of sensitivity to others both peers and across ages (empathy), and some students have high social skills and motivation so they tend to be less productive and effective in doing anything.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Paras Ayu, Jati, and Maulibian Perdana Putra. "Analisa Penerapan Chse Sebagai Strategi Promosi Industri Mice Di Jiexpo Kemayoran Dan Jakarta Convention Centre." Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan 6, no. 1 (June 30, 2022): 107–18. http://dx.doi.org/10.34013/jk.v6i1.700.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan protokol kesehatan CHSE sebagai strategi promosi industri Venue MICE di DKI Jakarta, yang mana venue MICE yang diteliti adalah Jakarta International Expo Kemayoran atau biasa disebut JIEXPO dan Jakarta Convention Centre atau sering disebut JCC. Analisis strategi promosi yang digunakan adalah 5 bauran promosi yang terdiri Advertising, Public Relation, Direct Marketing, Personal Selling, Sales Promotion. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dan verifikatif, metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer yaitu wawancara dan data sekunder yaitu studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi promosi dalam penerapan protokol kesehatan CHSE di JIEXPO adalah melalui sosial media, website, email dan stand-stand banner. Hampir sama dengan JIEXPO, strategi promosi yang digunakan JCC adalah melalui sosial media, website, dan email, karena sangat efektif pada kondisi seperti ini. Adapun saran yang dapat diberikan untuk JIEXPO adalah untuk memaksimalkan penggunaan sosial media dengan fitur yang dimiliki didalamnya dan mencoba sosial media lain yang tidak hanya menggunakan Instagram. Kata Kunci: Strategi Promosi, Protokol Kesehatan, CHSE, MICE. Abstract This study aims to analyze the implementation of the CHSE health protocol as a promotion strategy for the MICE venue industry in DKI Jakarta, where the MICE venues studied were the Jakarta International Expo Kemayoran or commonly called JIEXPO and the Jakarta Convention Center or often called JCC. Analysis of the promotion strategy used is 5 promotion mix consisting of Advertising, Public Relations, Direct Marketing, Personal Selling, Sales Promotion. This research uses qualitative research with descriptive and verification methods, the data collection method in this study was carried out using primary data, namely interviews and secondary data, namely literature studies. The results showed that the promotion strategy in implementing the CHSE health protocol at JIEXPO was through social media, websites, emails and banner stands. Similar to JIEXPO, the promotional strategy used by JCC is through social media, website, and email, because it is very effective in these conditions. The advice that can be given to JIEXPO is to maximize the use of social media with the features it has and try other social media that does not only use Instagram. Keywords: Promotion Strategy, Health Protocol, CHSE, MICE.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Sudjatmiko, Dimas Prasetyo, and Didik Hariyanto. "Satire dan Kritik Sosial dalam Stand-Up Roasting Mamat Alkatiri." Journal of Library and archival Science 1, no. 1 (June 15, 2024): 1–15. http://dx.doi.org/10.47134/jip.v1i1.2744.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mengeksplorasi elemen-elemen satir dalam materi stand-up comedy yang dibawakan oleh Mamat Alkatiri, dengan menggunakan analisis semiotik Charles Sanders Peirce untuk mendekode makna yang disampaikan. Menggunakan pendekatan kualitatif, riset ini mengidentifikasi komponen-komponen kunci dari teori segitiga makna Peirce—tanda, objek, dan interpretasi—untuk menganalisis teks dan imaji dalam komedi yang memiliki nuansa satir. Temuan menunjukkan bahwa materi Alkatiri, yang ditandai dengan teknik roasting yang menggabungkan retorika yang lugas, jujur, dan peningkatan analogi, berfungsi sebagai sarana kritik sosial. Studi ini menekankan efektivitas satire dalam stand-up comedy sebagai cermin reflektif terhadap isu-isu sosial, menyarankan potensinya sebagai alat yang kuat dalam diskursus dan kritik sosial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Hasanah, Umi. "TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL BERAGAMA." Wahana Islamika: Jurnal Studi Keislaman 3, no. 1 (April 30, 2017): 75–94. http://dx.doi.org/10.61136/5rdv0098.

Full text
Abstract:
Apart from being social beings, humans are also creatures who need and believe in God; the concept of God here is not only Allah. Because the conditions of the Indonesian people are plural, both in terms of language, ethnicity, and religion. Therefore, God, who its inhabitants worship, is homogeneous. Thus, fellow religious people must tolerate each other in order to uphold the ukhuwah. This type of study is library research, which is an attempt to obtain data using library sources. The results of this study are that Tasamukh, according to language, means tolerance, while according to the term means respecting others. The essence of tasamukh is to maintain a personal stand but still be willing to accept the opinions of others from all walks of life, be they religion, culture, social conditions, nationality and society.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Tabi'in, As'adut, Lias Hasibuan, and Kasful Anwar US. "Pendidikan Islam, Perubahan Sosial, dan Pembangunan di Indonesia." Asatiza: Jurnal Pendidikan 3, no. 1 (January 31, 2022): 48–59. http://dx.doi.org/10.46963/asatiza.v3i1.469.

Full text
Abstract:
This study aimed at determining how the implementation of Islamic education, describing the social changes and contribution to the development of Indonesia. This research was descriptive qualitative research using the library method. This study reveals several facts that the trend of understanding transnational Islam brought by several Indonesian students from the Middle East. The practice tends to become a conflict with Islamic values that Rahmatan Lil 'Alamin, participated in social change in Indonesia. Then it was also driven by the high religious spirit of young people without being equipped with qualified knowledge, strengthening them in taking a stand. This became one of the causes of the formation of perspectives, attitudes, and decisions to all conditions that exist in the environment
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Rufaidah, Dea. "Message Production Process in Stand Up Comedy: Ethnographic Study in Stand Up Community Indo Surabaya." Jurnal Media dan Komunikasi 1, no. 2 (May 23, 2021): 107. http://dx.doi.org/10.20473/medkom.v1i2.26436.

Full text
Abstract:
Proses produksi pesan dalam stand up comedy merupakan isu krusial yang masih jarang dibahas dalam riset akademik. Publik seringkali tidak menyadari bahwa pesan dalam stand up comedy pada dasarnya membutuhkan proses persiapan yang panjang dan rumit. Lebih jauh lagi para proses produksi ini semua pesan yang disampaikan dalam stand up comedy sejatinya disiapkan, termasuk dalam tema-tema besar seperti isu gender, diskriminasi rasial, dan juga kelas. Informan dalam penelitian ini merupakan para comedians, anggota komunitas Stand Up Indo Surabaya, individu yang mewakili berbagai macam isu pada konten stand up comedy yang sering dibicarakan. Penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas Stand Up Indo Surabaya menjalankan praktik budaya stand up comedy atau stand up comedy culture sesuai dengan visi komunitas yang dipunya dan memiliki kekhasan dalam proses produksi materi komedi secara kolektif. Hal tersebut diwujudkan dengan pelaksanaan kegiatan secara rutin seperti sharing ilmu, comedy buddy, open mic—baik secara konvensional maupun online melalui sosial media Instagram (@standupindo_sby).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Rufaidah, Dea. "Message Production Process in Stand Up Comedy: Ethnographic Study in Stand Up Community Indo Surabaya." Jurnal Media dan Komunikasi 2, no. 1 (May 23, 2021): 40. http://dx.doi.org/10.20473/medkom.v2i1.26436.

Full text
Abstract:
Proses produksi pesan dalam stand up comedy merupakan isu krusial yang masih jarang dibahas dalam riset akademik. Publik seringkali tidak menyadari bahwa pesan dalam stand up comedy pada dasarnya membutuhkan proses persiapan yang panjang dan rumit. Lebih jauh lagi para proses produksi ini semua pesan yang disampaikan dalam stand up comedy sejatinya disiapkan, termasuk dalam tema-tema besar seperti isu gender, diskriminasi rasial, dan juga kelas. Informan dalam penelitian ini merupakan para comedians, anggota komunitas Stand Up Indo Surabaya, individu yang mewakili berbagai macam isu pada konten stand up comedy yang sering dibicarakan. Penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas Stand Up Indo Surabaya menjalankan praktik budaya stand up comedy atau stand up comedy culture sesuai dengan visi komunitas yang dipunya dan memiliki kekhasan dalam proses produksi materi komedi secara kolektif. Hal tersebut diwujudkan dengan pelaksanaan kegiatan secara rutin seperti sharing ilmu, comedy buddy, open mic—baik secara konvensional maupun online melalui sosial media Instagram (@standupindo_sby).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Jessika, Maria Magdalena, and Titien Wahyu Andarwati. "PERBANDINGAN NILAI KARAKTER NOBITA FILM STAND BY ME DENGAN KARAKTER JUDY FILM ZOOTOPIA." AKIRA: Jurnal Bahasa, Budaya, dan Sastra Jepang 1, no. 1 (May 8, 2023): 37–50. http://dx.doi.org/10.25139/akira.v1i1.5920.

Full text
Abstract:
Pendidikan merupakan paling utama untuk diajarkan dan diterima setiap anak, karena pendidikan tidak hanya mengajarkan tentang mengembangkan kemampuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa melainkan juga membentuk karakter. Karakter merupakan ciri khas seseorang yang terbentuk pada lingkungannya. Pendidikan karakter bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada setiap anak. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merumuskan sebagai berikut: 1) bagaimana nilai karakter Nobita dalam film Stand by Me?, 2) bagaimana nilai karakter Judy dalam film Zootopia?, 3) bagaimana persamaan dan perbedaan nilai karakter Nobita dan Judy dalam kedua film?. Film yang digunakan untuk penelitian yaitu doraemon Stand by Me dan film Zootopia. Penelitian ini menggunakan teori sastra bandingan untuk membandingkan film Stand by Me dan film Zootopia. Sastra bandingan merupakan studi yang membandingkan antara karya sastra dengan karya sastra lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan. Sumber data menggukan skrip Stand by me dan Zootopia. Data akan dianalisis menggunakan teori perbandingan tetap. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa ditemukan dalam film doraemon Stand by Me yaitu nilai religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, bersahabat, gemar membaca, peduli sosial, dan tanggung jawab. Serta film Zootopia ditemukan nilai religius, jujur, demokratis, kerja keras, kreatif, mandiri, cinta damai, semangat kebangsaan, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat, gemar membaca, peduli sosial dan tanggung jawab. Perbedaan ditemukan beberapa nlai yatu nilai religius, disiplin, dan nasionalis seperti nilai cinta damai, dan kebangsaan. Sedangkan persamaan kedua film ditemukan nilai jujur, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, persahabatan, dan gemar membaca. Kata kunci: film; nilai karakter; sastra bandingan; Stand by Me; Zootopia
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Bunga, Fitriyanti, and Dawud Dawud. "Penciptaan Humor pada Penampilan Stand up Comedy Indonesia (SUCI) Season 6." JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts 1, no. 9 (September 27, 2021): 1201–16. http://dx.doi.org/10.17977/um064v1i92021p1201-1216.

Full text
Abstract:
Abstract: This study focuses on a form of humor creation in the form of language, logic, action, and identity utilization with social distance parameters by a comic Indra Jegel in Stand-up Comedy Indonesia (SUCI) Season 6 that is aired on Kompas TV. His skill in presenting jokes into comedy is very interesting. Many language and logic aspects that are played by Indra Jegel that make him able to produce a comedy that is not only entertaining, but also filled with moral messages to the audience. This study used a qualitative approach. The data collection technique that was used was documentation participation by collecting the data sources, observing, and transcribing into written form to ease the data observation. The results of this study showed that the process of creating humor by Indra Jegel for his stand-up comedy performance used four kinds of humor anatomy utilization which were the utilization of language, logic, action, and identity with three parameters of social distance communication. They were parameters of age, gender, and familiarity level. It was found that there were 179 data of language utilization spread into three social distance parameters, whereas there were 115 data of logic utilization. Moreover, there were 43 data of action utilization and 145 data of identity utilization spread into three social distance parameters. Keywords: humor creation; stand-up comedy; Indra Jegel Abstrak: Penelitian ini berfokus pada bentuk penciptaan humor berupa pendayagunaan bahasa, logika, aksi, dan identitas dengan parameter jarak sosial komika Indra Jegel dalam Stand up Comedy Indonesia (SUCI) Season 6 yang ditayangkan di Kompas TV. Kepiawaiannya dalam menyajikan lawakan menjadi sajian komedi sangat menarik. Banyak aspek kebahasaan dan logika yang dimainkan oleh Indra Jegel sehingga mampu melahirkan komedi yang tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat dengan pesan-pesan moral kepada penonton. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dengan cara mengumpulkan sumber data, menyimak, dan melakukan transkrip ke dalam bentuk tulisan untuk mempermudah pengamatan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penciptaan humor komika Indra Jegel dalam penampilan stand up comedy didapatkan empat macam pendayagunaan anatomi humor berupa pendayagunaan bahasa, logika, aksi, dan identitas dengan tiga parameter jarak sosial komunikasi, yaitu parameter usia, gender, dan tingkat keakraban. Pendayagunaan bahasa ditemukan sebanyak 179 data yang tersebar ke dalam tiga parameter jarak sosial, sedangkan pendayagunaan logika ditemukan sebanyak 115 data. Adapun pendayagunaan aksi ditemukan sebanyak 43 data yang tersebar ke dalam tiga parameter jarak sosial dan pendayagunaan identitas ditemukan sebanyak 145 data. Kata kunci: penciptaan humor, stand up comedy, Indra Jegel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Amelia, Firdhausy, Kamalludin Kamalludin, and Maya May Syarah. "Peran Media Baru Dalam Kegiatan Hijrah Fest." Komunika: Journal of Communication Science and Islamic Dakwah 4, no. 1 (June 20, 2020): 1. http://dx.doi.org/10.32832/komunika.v4i1.4874.

Full text
Abstract:
<p class="15bIsiAbstractBInggris"><em>The birth of new media in today's digital era adds to the variety of existing social media. One of them is Instagram, social media which was initially used only personally to upload photos or videos, now has many roles that are mostly used by young people or the millennial generation. The Hijrah Fest activity, which has a segmentation of visitors to the younger generation, utilizes and optimizes the use of Instagram social media to support its activities. Therefore, in this study, he wanted to find out what roles the new media had in the Hijrah Fest activities. The research method used is qualitative, with in-depth interview data collection techniques with social media managers Hijrah Fest. From the results of observations, interviews, and documentation, the main role of new media on the hijrahfest Instagram social media is preaching. In addition, in supporting the Hijrah Fest activities, his Instagram account acts as the delivery of information related to the event, communication between the Hijrah Fest to the public, and buying and selling transactions from exhibition stands to visitors</em><em>.</em></p><p class="15bIsiAbstractBInggris"><em></em><strong>Abs</strong><strong>trak</strong></p><p>Lahirnya media baru di era digital saat ini, menambah beragamnya media sosial yang ada. Salah satunya ialah instagram, media sosial yang pada awalnya sebatas digunakan secara personal untuk mengunggah foto atau video, kini memiliki banyak peran yang lebih banyak digunakan oleh anak muda atau generasi milenial. Kegiatan Hijrah Fest yang memiliki segmentasi pengunjung pada generasi muda, memanfaatkan serta mengoptimalkan penggunaan media sosial instagram dalam menunjang kegiatannya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini ingin mengetahui apa saja peran yang dimiliki oleh media baru, dalam kegiatan Hijrah Fest. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif, dengan teknik pengambilan data wawancara mendalam bersama pengelola media sosial Hijrah Fest. Dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, peran utama dari media baru pada media sosial instagram hijrahfest ialah berdakwah. Selain itu, dalam menunjang kegiatan Hijrah Fest akun instagramnya berperan sebagai penyampaian informasi terkait acaranya, komunikasi antara pihak Hijrah Fest kepada publik, dan transaksi jual beli dari <em>stand </em>pameran kepada pengunjungnya.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Prasetyo, Hendri. "Cyber Community, Cyber Cultures : Arsitektur Sosial Baru Masyarakat Modern." Jurnal ULTIMA Comm 2, no. 2 (December 1, 2010): 29–38. http://dx.doi.org/10.31937/ultimacomm.v2i2.190.

Full text
Abstract:
Cyberspace is a brave new world that creates a new cultural form comes from daily life interaction among the user by computer network technology. People creates selves through social interactions and built sense of community – virtual community. Meaning and reality that constructed and shared within the cyberspace turns to cybercultures containing with feelings, attitude, emotional and pattern of behavior - also specific communication behavior. Pattern of communication behavior existing a set of norms, value that maintaining through continuous interaction and become a social map of meaning. This paper try to capture cyberspace and cybercultures from Gidden’s structurations stand point that view a user as an agent that constructing meaning and subjective reality of cyberspace with their cultural perspective. It’s offering a unique phenomena when people from different culture dealing with cyberspace activity and creating specific cybercultures Keywords: Cyberspace, Cyber Community
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Prasetyo, Hendri. "Cyber Community, Cyber Cultures : Arsitektur Sosial Baru Masyarakat Modern." Jurnal ULTIMA Comm 4, no. 1 (June 1, 2012): 29–38. http://dx.doi.org/10.31937/ultimacomm.v4i1.409.

Full text
Abstract:
Cyberspace is a brave new world that cretaes a new cultural form comes from daily life interaction among the user by computer network technology. People creates selves through social interactions and built sense of community – virtual community. Meaning and reality that constructed and shared within the cyberspace turns to cybercultures containing the feelings, attitude, emotional and pattern of behavior – also specific communication behavior. Pattern of pattern behavior existing a set of norms, value that maintaining through continuous interaction and become a social map of meaning. This paper try to capture cyberspace and cybercultures from Gidden’s structurations stand point that view a user as an agent that constructing meaning and subjective reality of cyberspace with their cultural perspective. It’s offering a unique phenomena when people from different culture dealing with cyberspace activity and creating specific cybercultures. Keywords: Cyberspace, Cyber Community
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Putra, Agung Ghani, and Ahmad Zamzamy. "Analisis Wacana Kritik Sosial Kiky Saputri Roasting Erick Thohir dalam Acara Lapor Pak! Trans 7." JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 6, no. 11 (November 1, 2023): 8668–74. http://dx.doi.org/10.54371/jiip.v6i11.3184.

Full text
Abstract:
Komentar sosial, sindiran, dan pengamatan tentang berbagai segi masyarakat, budaya, politik, hubungan, dan kehidupan sehari-hari sering dimasukkan ke dalam stand-up comedy. Komedian dapat menggunakan humor untuk mengungkap absurditas sosial, mempertanyakan konvensi sosial, dan membuat penonton berpikir. Untuk menghasilkan efek komika, lelucon sering dibesar-besarkan, menyindir, dan sering mendorong batas dari apa yang dianggap dapat diterima di masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan dalam penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis Teun A. van Dijk. Tahapan penelitian dalam analisis wacana kritis van Dijk meliputi teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Video roastingan ini disiarkan pada kanal youtube official Trans7, yang berarti bahwa video ini dapat dilihat oleh seluruh rakyat Indonesia. Bintang tamu yang berperan sebagai tersangka ini merupakan Erick Thohir yang menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia ke-9 sejak 23 Oktober 2019 Kabinet Presiden Joko Widodo.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Nuraini, Helma. "PERSPEKTIF INKLUSI SOSIAL GURU BK DI KOTA BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN (KAJIAN AWAL TENTANG BIMBINGAN DAN KONSELING BERPERSPEKTIF INKLUSIVITAS SOSIAL)." International Virtual Conference on Islamic Guidance and Counseling 2, no. 1 (August 28, 2022): 1–15. http://dx.doi.org/10.18326/iciegc.v2i1.375.

Full text
Abstract:
Guidance and Counseling (Bimbingan dan Konseling or BK) in education should be oriented to the needs of the counselee, yet the biased perspective of counselor. BK teachers must have an emic concept leading to social inclusion perspectives and multicultural competence. This study aims to describe the perspective of the social inclusion of BK teachers in Banjarmasin. The research subjects were 62 BK teachers. The data was obtained through an online questionnaire. The results showed that discourse of social inclusiveness was still rare, in fact almost 80% of the subjects were unsocialized. The subject knowledge is limited to theoretical and normative aspects. Subjects believe that the principle of inclusion must be applied to minorities, however almost all subjects stand up to the majority group. Individuals are considered to conform to the norms and to the authorities. BK teachers in Banjarmasin are still dominated by an exclusive perspective viewing women, children and minority groups. This comes from a belief system and biased values ​​that come from aspects of religion and socialization obtained from and values ​​and culture in society. This shows that there are still inconsistencies between knowledge and perspective, between values ​​and attitudes, between theory and practice.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Lund, Karl Fredrik, and Lars Erling Olsen. "Moderne kjøpesentermarkedsføring." Magma 14, no. 4 (April 1, 2011): 62–68. http://dx.doi.org/10.23865/magma.v14.706.

Full text
Abstract:
Kjøpesenterbransjen er i endring. I denne artikkelen tar forfatterne for seg fire trender de mener er viktige for å forstå moderne kjøpesentre og hvordan man må markedsføre kjøpesentre i fremtiden. Sentralt i disse trendene er forståelsen av at kjøpesentre har mange funksjoner for kundene og dekker ulike behov. Dette fører til at kjøpesentre må være i stand til å posisjonere seg i sitt lokale marked og fremstå som unike merkevarer for sine kunder. Videre er en viktig trend at moderne kjøpesentre har nye funksjoner i forhold til hva de tradisjonelt har hatt. For eksempel knyttet til funksjoner som viktige sosiale møtesteder i samfunnet og arenaer for opplevelser i tillegg til tradisjonell shopping. Denne forståelsen av moderne kjøpesentre har flere konsekvenser. Ikke minst i bruk av kommunikasjonsvirkemidler, der nye kanaler som sosiale medier og allianser med andre merkevarer kan inngå som viktige tiltak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Wahyudi, R. Firdaus. "Fenomena Meme dan Ruang Publik Dalam Media Sosial." Al-MUNZIR 15, no. 2 (January 11, 2023): 159. http://dx.doi.org/10.31332/am.v15i2.3437.

Full text
Abstract:
Social media is communication space allowing person to discus about an issue, especially public issues interactively. One of the unique social media messages is Meme. Meme is a term in explaining a phenomenon of communication messages by modified images, text and so on to convey the messages, views, opinions to the ideology of the creator. Memes spread and become viral through redistribution by other. This article aims to explain memes and its spreading (mimetic communication) in the social media. The main source of this research is a book entitled “communicating with memes: consequences in post truth civilization” written by Grant Kien. From analysis of this book, then it is used to describes the phenomena of Memes in the virtual public sphere. The results of analysis show that memes are a manifestation of the the social media development. Social media allows each individual have freedom to design and create the content of social media especially memes. Memes is a messages that created by individuals intentionally, then it is distributed in social media with various characters and functions. In the virtual public space, memes is used to convey messages regarding the Creator’s and disseminator’s view, stance and opinion about social issues. However, memes sometimes tend to break the standard of ethic, might get offensive for some people, and shallow. Keywords :Memes, Social Media And Virtual Public Speher
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Pawestri, Widhayani Dian. "KEADILAN SOSIAL DALAM PERLINDUNGAN KEPENTINGAN NASIONAL PADA PENANAMAN MODAL ASING BIDANG SUMBER DAYA ALAM." Yuridika 30, no. 1 (August 21, 2017): 84. http://dx.doi.org/10.20473/ydk.v30i1.4683.

Full text
Abstract:
Prioritizing the social justice to protect national interests based on constitution becomes one of the problems in our economic development, especially in foreign direct investment of natural resources. UUD NRI 1945 as the economic constitution is the fundamental basis to make a foreign direct investment policy. Similar to embodying justice, State has to prioritize social justice and stand on the national interests so that state can achieve its purpose through foreign direct investement.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Kristy, Olyvia Heranggi, and Yohanis Franz La Kahija. "PENGALAMAN MENJADI STAND-UP COMEDIAN : SEBUAH PENDEKATAN INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS." Jurnal EMPATI 8, no. 1 (March 26, 2019): 284–94. http://dx.doi.org/10.14710/empati.2019.23605.

Full text
Abstract:
Stand-up comedy adalah salah satu jenis seni komedi yang dibawakan secara monolog dan langsung di depan penonton. Orang yang melakukan stand-up comedy disebut sebagai comic. Biasanya comic memberikan pengamatan, pendapat, menceritakan pengalaman pribadi, dan mengutarakan keresahan, kenyataan, kehidupan sosial masayarakat, kemudian menyuguhkannya dengan jenaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi dan memahami pengalaman menjadi stand-up comedian yang telah melewati masa kompetisi Stand-Up Comedy Indonesia, yang bisa disebut sebagai comic nasional. Pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologis, khususnya dengan analisis data Interpretative Phenomenologycal Analysis (IPA). Metode ini dipilih karena adanya kesesuaian dengan tujuan penelitian dengan prosedur yang rinci dalam menganalisis data. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam semi-terstruktur pada tiga orang comic nasional. Pada penelitian ini ditemukan dua tema induk, yaitu: (1) makna menjadi comic dan (2) proses menjadi comic. Partisipan mengungkapkan keinginnya untuk menjadi comic nasional yang didasarkan oleh kebutuhan akan kasih sayang dan eksistensi diri. Pada penelitian ini juga ditemukan self-regulated learning dan aktualisasi diri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Setiawan, Esther Irawati, and Ika Lestari. "Stance Classification Pada Berita Berbahasa Indonesia Berbasis Bidirectional LSTM." Journal of Intelligent System and Computation 3, no. 1 (April 1, 2021): 41–48. http://dx.doi.org/10.52985/insyst.v3i1.148.

Full text
Abstract:
Berita palsu masih menjadi masalah yang harus mendapat perhatian khusus. Media sosial, termasuk Facebook menjadi salah satu sarana yang mudah dan murah untuk menyebarkan suatu informasi yang bahkan belum tentu kebenarannya. Informasi tentang kesehatan menjadi salah satu topik berita palsu yang banyak tersebar ke masyarakat. Cara yang berbeda untuk mendeteksi berita palsu yaitu dengan menggunakan deteksi sikap (stance detection). Tujuan utama dari penelitian ini adalah merancang model yang memiliki kemampuan terbaik untuk melakukan tugas stance classification pada konteks bahasa Indonesia. Model ini diharapkan dapat digunakan untuk berkontribusi dalam menanggulangi masalah penyebaran berita palsu, khususnya di Indonesia. Metode BiLSTM dan GRU diusulkan untuk digunakan dalam melakukan stance classification terhadap headline berita dengan kelas for (mendukung), against (menentang), dan observing (netral). Stance classification pada penelitian ini menggunakan data sebanyak 3.941 headline berita yang terdiri dari 563 klaim dengan 7 tanggapan. Dataset dikumpulkan dari artikel-artikel berita kesehatan berbahasa Indonesia yang diposting pada laman Facebook. Model pada penelitian ini mampu menghasilkan akurasi F1-score paling tinggi sebesar 64% dengan FastText embedding. Metode GRU dapat menjadi salah satu pilihan tepat untuk melakukan stance classification dengan komputasinya yang lebih sederhana. Kinerja FastText jauh lebih unggul dibandingkan dengan Word2Vec dalam melakukan pembentukan vektor kata karena mampu mengatasi masalah out-of-vocabulary (OOV).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Muwahidah, Siti. "MOTIF KORUPSI DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TINDAKAN SOSIAL." Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an dan Hadis 21, no. 1 (January 30, 2020): 47. http://dx.doi.org/10.14421/qh.2020.2101-03.

Full text
Abstract:
Corruption is one of the actions included in the category of extra-ordinary crime. A large number of this criminal activity has led many researchers to analyze the sources and causes from various aspects, including theological aspects. Qur'an, the main guide that governs all aspects of life, does not specifically mention this term. However, some terms in Qur'an have an equivalent meaning and characteristics with corruption. This research uses a thematic method to collect verses that have the same theme and uses the social action approach of Alfred Schutz. Through the thematic method, this research found a term mentioned in the Qur'an that has a meaning and character equivalent to corruption. These terms are scattered in several Surahs in the Qur'an, namely al-Ghulul contained in the Q.S. Ali Imran (3): 161; al-hirabah in Q.S. al-Maidah (5): 33; al-idla' in the Q.S. al-Baqarah (2): 188; al-suht in Q.S. al-Maidah (5): 42, 62 and 63; and the term al-khasr in the Q.S. al-Mutaffifin (83): 3. By analyzing word structure and its chronological context, this study found two types of motives that underlie the act of corruption. First, because motive which is always related to property. This motive does not stand alone but is influenced by previous traditions and behavior that have accustomed acts of corruption. Second, in order to motive which is influenced by one's desire to achieve certain goals, thus encouraging acts of corruption.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Puteri, Nova Rachmawati, and Adi Bayu Mahadian. "ISU SOSIAL DALAM BENTUK INTERNET MEME MENJELANG PEMILIHAN PRESIDEN 2019 (Analisis Konten pada Meme Gambar dalam Instagram @memecomic.id)." Scriptura 9, no. 1 (August 5, 2019): 1–8. http://dx.doi.org/10.9744/scriptura.9.1.1-8.

Full text
Abstract:
Menjelang pemilihan presiden tahun 2019, masyarakat Indonesia menggunakan isu sosial dalam konteks perbincangan politik. Perbincangan tersebut terepresentasikan dalam akun Instagram @memecomic.id, salah satu komunitas internet memes terbesar di Indonesia. Untuk mempelajari penggunaan internet memes yang memperbincangkan isu sosial menjelang Pemilihan Presiden 2019, maka dilakukan penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif analisis isi deskriptif. Penelitian ini dilandasi oleh konsep internet memes dikemukakan oleh Shifman (2014:7), yaitu form, content, dan stance. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Internet memes menjadi sarana menyampaikan pendapat dan kritik terhadap praktik politik para politikus di Indonesia, dengan memperbincangkan masalah sosial yang populer. Penyampaian pendapat dipresentasikan dalam bentuk meme gambar, yang berisi sindiran atau satir. Sebagian konten-konten yang dijadikan internet meme gambar dibuat secara serius atau tidak menggunakan humor dan secara tidak serius. Sebagian lainnya dibuat dengan menambahkan unsur humor atau lelucon pada setiap cerita yang terdapat pada meme-meme tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Ristanto, Dwi Andri. "Dimensi Sosial Ekaristi Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI." Jurnal Teologi 9, no. 2 (November 30, 2020): 119–42. http://dx.doi.org/10.24071/jt.v9i02.2671.

Full text
Abstract:
Concerns that arise currently are the development of a culture of hatred, the fading of a culture of love, secularism and social injustice. In the midst of that situation, the Church stands as a concrete manifestation of the face of God's love in the middle of the world. In the Ecclesia de Eucharistia encyclical, John Paul II asserted that the eschatological character emphasize the Christian commitment to the world, especially establish the social life order (cf. EE 20). The Eucharistic dimension of the Eucharist implies that the world order must be transformed as a form of participation towards fulfillment at the end of time. Whereas in the Apostolic Exhortation Sacramentum Caritatis, Benedict XVI, asserted that the Eucharist celebration brings our whole lives into spiritual worship that pleases to God (cf SCar 70). From this research, it is known that the Eucharistic social dimension becomes a spirit of love culture according to the writer. This love culture finds its source and power in the Eucharist. Through the celebration of the Eucharist, people are mystically united with Christ. In the light of the theology of the Eucharistic social dimension of John Paul II and Benedict XVI, mystical union with Christ refers to the oneness of God's thankfulness to the fulfillment of the last days (cf. John 15:13).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Aufar, Alma Fildzah, Santoso Tri Raharjo, and Risna Resnawaty. "UPAYA PENANGANAN PERMASALAHAN PEREMPUAN DALAM PROGRAM CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (CSR)." Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jambi 6, no. 1 (August 30, 2022): 1–11. http://dx.doi.org/10.22437/jisipunja.v6i1.16312.

Full text
Abstract:
Perempuan masih dikategorikan sebagai kelompok rentan akibat masih belum dapat mengakses hak-hak yang dimilikinya. Hal ini menjadikan perempuan ada di keadaan yang keadaan yang tak terlindungi, dalam keadaan yang penuh risiko, serta sangat rentan terhadap bahaya terutama karena adanya kemungkinan mendapatkan kekerasan dari kelompok lain. Maka berbagai upaya dilakukan untuk merespon permasalahan perempuan dan bertujuan membuat perempuan jauh lebih berdaya atas dirinya sendiri. Artikel ini mencoba mengidentifikasi berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai bidang perusahaan yang berbeda yang berfokus pada upaya merespon permasalahan yang dihadapi perempuan khususnya di Indonesia. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur. Hasil dari penulisan artikel ilmiah ini menjelaskan beberapa program CSR dalam upaya penanganan permasalahan perempuan seperti PT. Teltranet Aplikasi Solusi (Telkomtelstra) melalui program White Ribbon Campaign dan program Brilliant Connected Women, PT. Pertamina yang melaksanakan program Pertamina Sehati (kesehatan ibu dan anak), Angkasa Pura Airports dengan Komunitas Srikandi Angkasa Pura Airports, Indosat Ooredoo dengan program Inspera (Inspirasi Perempuan Indonesia) dan, L’Oreal Paris melalui program L’Oreal for the future dan kampanye Stand Up Against Street Harassment
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Irham, Aqil. "ISLAM DAN PEMBAURAN SOSIAL: REKONSTRUKSI FENOMENA MULTIKULTURALISME." Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies 1, no. 2 (February 19, 2017): 155. http://dx.doi.org/10.30983/islam_realitas.v1i2.45.

Full text
Abstract:
<p><em>Islam, as religion which has a universal concept, views that assimilation is inhern (traits) which stands in every individu, thus, in the next stage also dwells in every human group as the group of individuals themselves. The relationship between Islam and assimilation is absolute; it can be seen in al Hujurat: 13 which mean that the necessity for human to socialize or assimilate. In addition, the meaning of the verse is the design of God about pluralism in the present context and review by using the term of multiculturalism. Assimilation requires the interrelatedness of understanding and mutual respect of differences as a thing that must be upheld, because only with mutual respect the assimilation will be carried out responsibly and dignityly. In contrary, without promoting respect for differences in attitude, the assimilation could certainly have a lot of problems; even tends to face competition wrapped by hyphocretism.</em><em></em></p> ebagai agama yang memiliki konsep universal, Islam berpandangan bahwa pembauran merupakan sesuatu yang inhern (sifat bawaan) yang ada pada setiap individu manusia, sehingga pada tahapan selanjutnya juga bersemayan pada setiap kelompok manusia yang merupakan kumpulan dari individu-individu itu sendiri.</em><em> Hubungan antara Islam dan pembauran merupakan sesuatu yang mutlak, hal ini bisa dilihat dalam surat al Hujurat :13 yang bermakna keharusan bagi manusia untuk bersosialisasi atau melakukan pembauran. Selain itu, makna dari ayat tersebut adalah adanya design Allah tenang pluralisme yang dalam konteks kekinian di kaji dengan menggunakan term multikulturalisme. Pembauran menuntut adanya kesaling pemahaman dan saling menghargai adanya perbedaan sebagai suatu yang harus dijunjung tinggi, sebab hanya dengan adanya sikap saling menghargai tersebut, pembauran akan dapat dilaksanakan secara bertanggung jawab dan bermartabat. Sebaliknya, tanpa mengedepankan sikap penghargaan terhadap perbedaan, maka pembauran bisa dipastikan akan banyak mengalami kendala bahkan cenderung terjadi kompetisi yang dibaluti hipokretisme.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Pasaribu, Esti, Retno Agustina Ekaputri, Yusnida, Yefriza, Novi Tri Putri, and Septriani. "Penggunaan Media Sosial Untuk Pemasaran Produk Kerajinan Tangan di Kelurahan Bentiring Kota Bengkulu." Kreativasi : Journal of Community Empowerment 2, no. 2 (September 12, 2023): 230–41. http://dx.doi.org/10.33369/kreativasi.v2i2.29810.

Full text
Abstract:
Women have a big role in the economy, especially during the pandemic covid-19. In this situation, many people can not stand in normal way for selling and buying. The others lost their jobs because the economy were not running well. For this reason, it is necessary to carry out Community Service (PPM) by taking place in the Bentiring Village, Bengkulu City. Activities was carried out in November 2020 not only by providing training on making handicraft accessories but also facilitating them to sell it online using social media. The participants of this activity is representatives of housewives. Online marketing of handicraft accessories will help the community in increasing family income during the pandemic.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Kirye Elisye Marsaulina Sihombing, Berlianti Berlianti, and Hairani Siregar. "Upaya Kesejahteraan Sosial pada Penyandang Tunanetra di Panti Karya Hephata." SOSMANIORA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 1, no. 4 (December 30, 2022): 497–503. http://dx.doi.org/10.55123/sosmaniora.v1i4.1182.

Full text
Abstract:
The visually impaired often experience difficulties because society's view tends to be less positive towards them. Not infrequently they are underestimated by society, family, and even themselves. The visually impaired are often seen as helpless, unable to stand up for themselves, and always willing to be helped. The community's treatment of them also tends to be merciful, which causes them to feel they don't have a place in society. This makes them tend to be insecure and limit themselves to interacting with the environment and lack the courage to do something. One of private institution that pays special attention to fulfilling the rights of the visually imppaired is Panti Karya Hephata. This research was conducted to see the social welfare efforts carried out by Panti Karya Hephata for the visually impaired. This research was conducted using a qualitative descriptive approach, with data collection techniques through in-depth interviews, observation, and literature study. Based on the research that has been done, the social welfare efforts carried out by Panti Karya Hephata for the visually impaired are through self-development programs, formal education, work development, and mental-spiritual development.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Mukhlishin, Ahmad, and Aan Suhendri. "APLIKASI TEORI SOSIOLOGI DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM." INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication) 2, no. 2 (December 11, 2017): 211. http://dx.doi.org/10.18326/inject.v2i2.211-234.

Full text
Abstract:
AbstractTheory is the highest form of knowledge because not all experts are prominent in creating and producing new theories. This is the reason to highly respect people who have successfully made theories. Theory generally becomes the main goal of science. The most typical thing of theorists is that they do not merely describe social life or the history of social development stand-alone. They help us to view human society with different perspective. Therefore, we will understand about the information of social life through their masterpieces and farther we will comprehend about the essence of human social connections.AbstrakTeori merupakan bentuk tertinggi dari pengetahuan. Karena tidak semua para ahli pandai membuat dan menghasilkan teori-teori baru. Di sinilah mengapa orang yang berhasil membuat teori sangat dihargai, karena teori merupakan tujuan utama dari ilmu pengetahuan pada umumnya. Hal yang paling penting yang sama-sama dimiliki oleh para teoritikus adalah bahwa mereka tidak semata-mata melukiskan kehidupan sosial atau menceritakan sejarah perkembangan sosial demi kehidupan sosial, atau menceritakan sejarah perkembangan sosial itu sendriri. Mereka lebih berusaha membantu kita untuk melihat masyarakat manusia dengan cara tertentu sehingga apa yang kita peroleh dengan membaca karya-karya mereka tidak hanya lebih banyak informasi mengenai kehidupan sosial, melainkan sesuatu yang jauh lebih penting lagi, yaitu sebuah pemahaman yang lebih baik mengenai hakikat hubungan-hubungan sosial manusia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Lisma Meilia Wijayanti. "Wacana Stand Up Comedy sebagai Media Kritik." Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra 8, no. 1 (May 10, 2022): 282–91. http://dx.doi.org/10.30605/onoma.v8i1.1720.

Full text
Abstract:
Di samping fungsi untuk mengubah situasi emosional seseorang, humor juga memiliki fungsi sebagai sarana kritik sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kritik yang disampaikan Abdur Arsyad melalui stand up dengan menggunakan pendekatan wacana. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian daskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik simak catat dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah Content Analysis. Hasil penelitian menujukkan bahwa wacana stand up comedy Abdur Arsyad “Indonesia Ibarat Kapal Tua” aspek gramatikal yang ditemukan di antaranya pengacuan (reference), pelesapan (ellipses), dan perangkaian (conjungtion). Sedangkan aspek leksikal yang ditemukan diantaranya repetisi (perulangan) dan sinonimi (padan kata). Aspek kontekstual yang ditemukan dalam penelitian ini adalah prinsip penafsiran personal, prinsip penafsiran lokasional, dan prinsip penafsiran temporal. Melalui media stand up jika dianalisis menggunakan pendekatan wacana tekstual dan kontekstual, maka terlihat secara detil maksud dari masing-masing kata yang disampaikan oleh komika. Maksud tersebut memiliki makna secara eksplisit terkait keluh kesahnya terhadap birokrasi yang ada di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Irawati Setiawan, Esther, Adriel Ferdianto, Joan Santoso, Yosi Kristian, Gunawan Gunawan, Surya Sumpeno, and Mauridhi Hery Purnomo. "Analisis Pendapat Masyarakat terhadap Berita Kesehatan Indonesia menggunakan Pemodelan Kalimat berbasis LSTM." Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi 9, no. 1 (February 5, 2020): 8–17. http://dx.doi.org/10.22146/jnteti.v9i1.115.

Full text
Abstract:
Adanya ketidakpastian konten berita kesehatan yang tersebar di media sosial memunculkan kebutuhan untuk validasi kebenaran informasi. Salah satu pendekatan validasi dengan mempertimbangkan pendapat atau sikap sebagian besar masyarakat yang diistilahkan sebagai stance terhadap topik tersebut, yaitu mendukung, menentang, atau netral. Makalah ini membahas usulan model analisis stance untuk memahami hubungan antar kalimat sehingga dapat mengenali korelasi pendapat penulis berita terhadap klaim permasalahan dari judulnya. Usulan model menggunakan beberapa Long Short-Term Memory (LSTM) yang merepresentasikan keterkaitan antar berita untuk mengklasifikasikan relasi antara suatu judul berita kandidat validasi dengan berita-berita lain. Pembentukan vektor representasi kata-kata dilakukan bersamaan dengan pelatihan analisis pendapat melalui klasifikasi yang berbasis LSTM. Pemodelan kalimat dilakukan untuk mendapatkan vektor representasi kalimat dengan LSTM. Tiap kata dalam suatu kalimat menempati satu langkah waktu dalam LSTM dan output dari kata terakhir diambil sebagai representasi kalimat. Berdasarkan hasil uji coba dengan dataset bahasa Indonesia bertopik kesehatan yang telah dibangun untuk makalah ini, model analisis stance yang diusulkan mampu meraih rata-rata nilai F1 71%, dengan rincian label mendukung 69%, menentang 70%, dan netral 74%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Haryadi, Haryadi, Gunawan Ismail, and Ernita Sari. "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL YOUTUBE TENTAN ROASTING BEBERAPA PEJABAT DALAM STAND-UP COMEDY PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS X SMK PGRI 2 BELITANG." MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan 20, no. 2 (December 31, 2022): 190. http://dx.doi.org/10.26499/mm.v20i2.5161.

Full text
Abstract:
The purpose of this research is to describe the effect of using YouTube social media about roasting several officials in stand-up comedy on the learnining of wriinge biographical texts for grade X students of SMK PGRI 2 Belitang. This reserch uses experimental method. Samples are selected by using a simple random sampling technique, the samples are students of grade X.1 and X.4 amounting 51 students. The data of this study are obtained through test techniques, questionnaires and interviews with Indonesian teachers who teach in grade X SMK PGRI 2 Belitang. Based on the results of the research description, the result of a significance value of 0.000 which means 0.000 <0.05 so Ho is rejected and Ha is accepted, it means that YouTube social media about roasting some officials in stand-up comedy is effectively used in the learning of writing biographical texts. Thus, it is concluded that "the influence of using YouTube social media about roasting several officials in stand-up comedy on the of writing biographical texts for grade X students of SMK PGRI 2 Belitang" is influential and proven true.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Novianita, Riastri, Wulan Muhariani, and Cindya Yunita Pratiwi. "Penggunaan Media Sosial Terutama Instagram Dalam Strategi Komunikasi Yang Efektif." AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) 4, no. 1 (September 16, 2023): 389–96. http://dx.doi.org/10.37680/almikraj.v4i1.3839.

Full text
Abstract:
Currently, the widespread adoption of social media is evident across various age groups, encompassing children, teenagers, parents, and individuals of all ages. Social media platforms are favored not only for their user-friendliness but also for their wealth of readily available information. It is essential for users to exercise the choice of not allowing social media to overwhelm them, recognizing it as a repository of information that can be effortlessly disseminated through various online networking sites. Within moments of an event occurring, we can readily access and consume this information. The realm of communication media has seen rapid growth in tandem with advancements in communication technology. This era offers us numerous options for conveying and accessing information, whether through traditional means like print media or electronic avenues, with social media emerging as the most prominent. Social media can be defined as an online medium that empowers users to effortlessly engage, share, and generate content, including blogs, social networks (such as Facebook, YouTube, MySpace, and Twitter), wikis, forums, and virtual realms. Among these various forms, social networking stands out as the most popular choice among individuals. This platform enables users to craft personal webpages and establish connections with friends for the purpose of information sharing and communication. Among the plethora of social networks available, Facebook and Twitter have garnered the most extensive user bases, primarily due to their practicality, cost-effectiveness, and affordability.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Mahadian, Adi Bayu. "REPRESENTASI ETNIS CINA DALAM STAND UP COMEDY." Jurnal Ilmiah LISKI (Lingkar Studi Komunikasi) 1, no. 1 (June 20, 2017): 97. http://dx.doi.org/10.25124/liski.v1i1.816.

Full text
Abstract:
Permasalahan tentang Etnis Cina di Indonesia tidak pernah benar-benar selesai hingga kini. Berbagai usaha yang dilakukan pemerintah atau pihak terkait lainnya banyak menemui kendala. Diantaranya disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap realitas tentang Etnis Cina di Indonesia. Dengan menggunakan metode analisis semiotik sosial yang dikemukakan oleh Theo Van Leeuwen, penelitian ini berupaya untuk memahami realitas tentang Etnis Cina yang terepresentasikan dalam pertunjukan stand up comedy oleh Ernest Prakasa. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu: Pertama, dari dari ragam wacana tentang Etnis Cina yang terepresentasikan dalam pertunjukan stand up comedy oleh Ernest Prakasa menunjukan bahwa Etnis Cina tidak nyaman dengan keminoritasannya; Kaum muda Etnis Cina mencintai sekaligus membenci tradisi dan budayanya; Etnis Cina menganggap diri sebagai ras unggul; Etnis Cina memandang penting kekayaan; dan Istilah “Cina” tidak dianggap menghina. Kedua, Etnis Cina terepresentasikan pada bagian set up dan punchline dalam struktur humor stand up comedy, dimana sebuah set up humor stand up comedy yang merepresentasikan Etnis Cina, berfungsi mengkomunikasikan kepada audiensnya tentang: keberadaan kelompok minoritas Etnis Cina di Indonesia, dengan berbagai karakteristiknya, dan berbagai budaya Cina yang menjadi bagian budaya masyarakat Indonesia. Sementara itu, sebuah punchline humor stand up comedy yang merepresentasikan Etnis Cina, berfungsi untuk mengajak audiensnya untuk mentertawakan orang Cina, dan mentertawakan pemahaman orang lain tentan Etnis Cina. Ketiga, dalam pertunjukan stand up comedy yang merepresentasikan Etnis Cina, Ernest Prakasa memilih fashion dengan mengenakan kaos oblong, celana jeans, dan memakai sepatu kets; dan berpotongan rambut side-shaves. Sementara itu, Ernest Prakasa menggunakan gaya berbicara jakartaan dalam melakukan pertunjukan stand up comedynya. Keempat, dalam pertunjukan stand up comedynya, Ernest Prakasa merepresentasikan Etnis Cina dalam bahasa yang menunjukan tingkat modalitas tinggi, dan modalitas rendah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Idris, Muhammad Ahnu, Taufik Taufik, and Bahrur Rosi. "“Dakwah Pembebasan” Perspektif KH. MA. Sahal Mahfudh Dalam Buku “Nuansa Fiqih Sosial”." Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman 6, no. 1 (June 15, 2020): 35–52. http://dx.doi.org/10.36420/ju.v6i1.3702.

Full text
Abstract:
This article discusses the thoughts of da'wah bi al-hâl KH. MA Sahal Mahfudh in his book entitled "Shades of Social Fiqh".The research in this article is the reasech library with a qualitative descriptive approach. That is, the results of this paper are presented in the form of a translation based on the existing literature and data.Da'wah aims to bring mad'u achieve happiness in the world and the hereafter, therefore preaching is not merely a matter of the preacher who stands on the pulpit and conveys the hadith or verses of the Koran to mad'u. Empowering and freeing people from all forms of adversity, according to KH. MA Sahal Mahfudh, also included preaching. This method of preaching is called real action propaganda (da'wah liberation) or da'wah bi al-hāl or da'wah bi lisân al-hâl.This method of da'wah becomes very important, because when your physical needs are met, the messages of da'wah will be easily conveyed and accepted by mad'u thus, the purpose of da'wah will also be easily achieved. On the other hand, if people live in misery, then mad'u has the potential to deny the teachings of God.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Julian Andriani Putri. "Pengaruh Produk, Harga Dan Media Sosial Instagram Terhadap Keputusan Generasi Millenial Dalam Pembelian Produk Kuliner Tradisional di Pasar Semawis Semarang." Jurnal Visi Manajemen 7, no. 2 (May 18, 2021): 88–101. http://dx.doi.org/10.56910/jvm.v7i2.160.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilakukan di Pusat Kuliner Pasar Semawis Semarang yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh Produk, Harga dan Media Sosial Instagram Terhadap Keputusan Generasi Millenial Dalam Pembelian Produk Kuliner Tradisional di Pasar Semawis Semarang. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner dan wawancara. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 80 responden. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pengelola, pemilik stand, dan pengunjung Pasar Semawis mengenai produk kuliner tradisional. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik kuantitatif. Analisis kuantitatif menggunakan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent, namun sebelum dilakukan uji tersebut dilakukan dahulu uji validitas dan uji reliabilitas serta uji persyaratan. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa produk, harga dan media sosial instagram berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan generasi millennial dalam pembelian produk tradisional di Pasar Semawis Semarang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Prasetya, Kiftian Hady. "ANALISIS PERCAKAPAN MONOLOG PADA ACARA STAND UP COMEDY METRO TV." Jurnal Basataka (JBT) 1, no. 1 (June 9, 2018): 11–21. http://dx.doi.org/10.36277/basataka.v1i1.17.

Full text
Abstract:
Percakapan melibatkan dua orang yakni pembicara (speaker) dan pendengar (interlocutor). Bahasa humor dalam acara Stand up Comedy menyampaikan pikiran atau informasi yang berupa masalah cinta, musik, keluarga, sosial, dan lain sebagainya. Dalam humor, bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi melanggar maksim-maksim komunikasi. Tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan bagaimana percakapan dalam humor acara Stand Up Comedy dan menemukan alasan dibalik penggunaan bahasa humor yang melanggar maksim-maksim dalam sebuah percakapan. Para comic dalam acara Stand Up Comedy sering kali memendekkan kata. Sob (sobat/sahabat), gada (tidak ada), man (kawan), KW (kayak wanita) dan sebagainya. Ragam akrab yang digunakan ditandai oleh adanya hubungan akrab misalnya penggunaan bahasa yang tidak lengkap, pendek-pendek dengan artikulasi yang sedikit kurang jelas. Ragam ini digunakan untuk mengakrabkan comic sebagai pembicara dengan pemirsa setia Stand Up Comedy. Penyimpangan maksim percakapan, maksim kesopanan, dalam rangka menciptakan humor yang dilakukan lewat pemanfaatan aspek-aspek kebahasaan. Wacana humor yang diambil termasuk ke dalam wacana monolog. Dengan adanya analisis ini kita bisa melihat adanya penyimpangan dalam pemakaian bahasa, yang dapat mengecoh para penikmat atau pendengar. Sebagai penikmat dan pendengar harus senantiasa selektif dan tanggap dalam memahami sebuah topik pembicaraan sehingga maksud yang ingin disampaikan comic dapat tersampaikan dan bisa dimaknai secara keseluruhan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Suwarno, Suwarno. "BUDAYA HUMA BETANG MASYARAKAT DAYAK KALIMANTAN TENGAH DALAM GLOBALISASI: TELAAH KONSTRUKSI SOSIAL." LINGUA: Journal of Language, Literature and Teaching 14, no. 1 (January 3, 2017): 89. http://dx.doi.org/10.30957/lingua.v14i1.237.

Full text
Abstract:
This paper is an antropological review on Dayak tradition of Huma Betang, a traditional house for Dayak community in Central Kalimantan. Huma betang or betang has a length of 30-150 meters, 10-30 meters wide and 3-5 meter high. The building uses high quality iron wood, can stand up to hundreds of years as well as anti-termite. It used to be inhabited by 100-150 people, inhabited by one big family and headed by a Pambakas Lewu. Studies on people's living in Betang Damang Tumbang Anoi Gunung Mas found several cultural values of Betang Dayak community: (1) hapsari, (2) handep, (3) belom bahadat, and (4) hapakat kula. Hapahari is defined as a brotherhood and togetherness in life betang. Handep is mutual help, pandohop (aid), mutual mandohop (help). Belom bahadat (live civilized and ethical) is a rule or etiquette that govern life together, that appreciate the prevailing custom in the territories of indigenous communities concerned. Hapakat kula (mutually agree) is a hallmark of life of the inhabitants betang. Occupants of betang held deliberations in any activities of common interest of tradition betang inhabitants since centuries ago.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Melani Cahyaningtyas, Ahmad Nabil Muthohariy, Delvina Pirdianti, Akhmad Lutfi Azhari, and Eka Maharani. "Pengaruh Lingkungan Terhadap Perilaku Sosial Remaja Di Era Vuca." Proceeding Conference On Psychology and Behavioral Sciences 2, no. 1 (November 30, 2023): 196–200. http://dx.doi.org/10.61994/cpbs.v2i1.64.

Full text
Abstract:
Vuca stands for volatility, uncertainty, complexity and ambiguity regarding the vuca era. We can see that vuca describes something that is full of ambiguity, not directed. situations that tend to change very quickly from unclear causes and effects, which is a very ironic situation. and with technology increasingly sophisticated rapidly, environmental changes, economic and social disparities, anxiety, depression are increasing and the pressure to adapt are challenges that must be faced in this vuca era. one of the challenges is the influence of the social environment on the personality of adolescents. the influence of the social environment on the personality of adolescents has a more significant negative impact in this era due to the influence of the surrounding environment. This study aims to understand more deeply about the influence of the social environment on the personality of adolescents in the vuca era. This research was made using a descriptive method and this study had the aim of analyzing and understanding the impact of environmental influences on the personality of adolescents in the vuca era. As time goes by, there are many changes in the nature and character of teenagers in this vuca era. In the social development of adolescents, peers play an important role. the role of peers towards adolescents is mainly related to attitudes, interests, and behavior. Teenagers often judge that if they wear the same clothing style as members of popular groups, then their chances of being accepted by their peers are great. Likewise, if group members try to drink alcohol, drugs or cigarettes, teenagers tend to follow them regardless of the consequences. This is enough to prove the influence of the social environment on the development of adolescent social relations in this VUCA era. Teenagers should make adaptations in their social life in interacting in daily interactions, because with adaptation adolescents can adapt themselves in behaving and thinking in their environment towards more positive in dealing with this Vuca era.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Laila Nasution, Nur, Dahlia Lubis, and Muhammad Faishal. "Agama dan Perubahan Sosial Perspektif Mukti Ali (W. 2004 M)." JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL 5, no. 3 (May 5, 2024): 338–47. http://dx.doi.org/10.38035/jmpis.v5i3.1990.

Full text
Abstract:
One of the figures in Indonesian religious studies who deserves to be studied is Mukti Ali. His ideas about religion in the context of social change have an impact on social and religious life in Indonesia. Mukti Ali has implemented his ideas in his vision as Minister of Religious Affairs of the Republic of Indonesia in the development cabinet I (1971-1973), and II (1973- 1978). This research aims to further explore how religion and social change in Mukti Ali's perspective. This research is a literature study with descriptive qualitative method. The study found that Mukti Ali considers religion as a source of values and norms that influence people's social behavior. Religion is not only a spiritual guide for individuals, but also provides a moral foundation that underlies their actions in daily life. These values and norms then shape the social order in society. Mukti Ali also states that religion not only maintains the social status quo, but can also be an agent of social change. Religion is often a source of inspiration for social movements, reform, or resistance to social injustice. Mukti Ali highlighted the complex dynamics between religion and social structures. Religion does not stand alone, but engages in complex interactions with social factors such as politics, economics and culture. Changes in social structure can affect religious interpretation and practice, and conversely, religion can also affect social change through its influence on people's beliefs and values. Thus, Mukti Ali's views on religion and social change reflect a deep understanding of the complexity of the relationship between religion and society.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Islami, Bunga Nur. "Pengaruh Komika: Kiky Saputri Roasting Isu Politik dan Pejabat Politik Indonesia di Sosial Media." De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2, no. 7 (July 31, 2022): 281–89. http://dx.doi.org/10.56393/decive.v2i7.1673.

Full text
Abstract:
Roasting merupakan sebuah humor atau lawakan yang disampaikan oleh komika melalui standup comedy yang bertujuan untuk menyindir atau mengolok-olok orang tertentu sebagai bahan lelucon. Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Roasting adalah bagian dari stand-up comedy, perbedaan utama dari genre lain adalah roasting memiliki objek yang disajikan di depan komika. Di Indonesia sendiri kini banyak komika yang tersohor dan sedang naik daun yang mengkritik kondisi politik diindonesia. Salah satu komika yang terkenal akan roastingannya dalam mengkritik isu dan pejabat politik yakni Kiky Saputri. Roasting yang dilakukan para komika di Indonesia seperti kiky Saputri sangat mendapatkan apresiasi dan penghargaan yang tinggi akan keberaniannnya dalam mengungkapkan sebuah isu politik yang ada dalampejabat politik selama menjabat. Hal yang tidak dapat diungkapkan oleh masyarakat telah diwakilkan oleh para komika atas roasting yang mereka lakukan. Rekomendasi penelitian me-roasting harus tahu batasan jangan sampai mencampuri dengan urusan privasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Mitang, Marius Peng. "Wacana Humor Kritik Sosial dalam Stand Up Comedy Indonesia Season 4 di Kompas TV: Tinjauan Pragmatik." Sintesis 14, no. 1 (May 12, 2020): 78–93. http://dx.doi.org/10.24071/sin.v14i1.2283.

Full text
Abstract:
Kajian ini membahas wacana humor kritik sosial (WHKS) dalam acara Stand Up Comedy Indonesia Season 4 (SUCI 4) di Kompas TV. Masalah yang dibahas: bagaimana kepatuhan dan ketakpatuhan tuturan dalam WHKS SUCI 4 pada prinsip kerja sama? Kajian dilakukan dengan pendekatan pragmatik.Data penelitian ini berupa WHKS yang diperoleh dari situs YouTube yang menayangkan pertunjukan SUCI 4. Data dikumpulkan dengan metode simak, lalu ditranskrip sebagai bahasa tulis. Data kemudian dianalisis menggunakan metode padan dengan submetode padan pragmatik.Di dalam WHKS SUCI 4 ditemukan 3 tipe kepatuhan dan ketidakpatuhan tuturan WHKS pada prinsip kerja sama, yaitu (i) tuturan yang mematuhi tiga maksim, tetapi tidak mematuhi satu maksim (Tipe I); (ii) tuturan yang mematuhi dua maksim, tetapi tidak mematuhi dua maksim (Tipe II); (iii) tuturan yang mematuhi satu maksim, tetapi tidak mematuhi tiga maksim (Tipe III).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Kusumohamidjojo, Budiono. "KETERTIBAN YANG ADIL VERSUS KETIDAKADILAN: BEBAN SOSIAL-EKONOMI YANG HISTORIS DARI HUKUM." Veritas et Justitia 2, no. 1 (June 21, 2016): 1. http://dx.doi.org/10.25123/vej.2075.

Full text
Abstract:
<p><em>This paper is based on a two decade observation on the dilemma of order and justice, leading to an attempt to analyze the social-economic factors underlying the historical roots of injustice. On its course it attempted to take lessons from historically proven axioms provided by certain heavy weight thinkers. While trying to make the best out of those axioms, the analysis could not ignore the hard facts of the daily life of the billions of people suffering from unending injustice in most parts of the world, in the rich and let alone in the poor parts of it. Neither could it escape from criticizing the ubiquitous mess in the justice system, almost universally. Although the overall problem of injustice does not seem to provide much hope for a better life of the people at large, the conclusion of this paper tried to distant away from a pessimistic stance and instead proposed an agenda for those who may concern to be carried out. This paper contains forethoughts of a book in the making regarding basically the same problem. </em></p><p><em> </em></p><p align="right"><strong><em>Keywords</em></strong><em>:</em></p><em>history, authority, rationality, law, order, equality, justice</em>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Pratama, Hendi, and Widya Amalia. "Pelatihan Stand Up Comedy Berbahasa Inggris Berbasis Pragmatik Bagi Komunitas Comedy Semarang." Varia Humanika 3, no. 1 (May 29, 2022): 161–65. http://dx.doi.org/10.15294/vh.v3i1.52070.

Full text
Abstract:
Komedi sebagai konten yang menampilkan isu-isu sosial yang terjadi di lingkungan sekitar masyarakat. Para pelaku standup comedy atau comic ini juga seringkali menampilkan sindiran-sindiran tentang apa yang dia alami dalam kehidupan sehari-hari dan dirasa membuat comica resah, yang menjadi ciri khas dari pertunjukan ini dibawakan secara monolog atau komedi tunggal. Pada hakikatnya standup comedy ditujukan untuk menampilkan dan mengkritisi isu-isu sosial di lingkungan masyarakat. Tanpa disadari standup comedy menjadi salah satu penggerak ekonomi kreatif karena komika tak hanya menampilkan jokes mereka dengan tanpa imbalan atau cuma-cuma. Kini mereka mendapat penghasilan dengan menjadi juri kontes stand up dan bahkan diundang untuk tampil di beberapa acara yang diselenggarakan perusahaan dari dalam negeri maupun multi-national company. Kemampuan berbahasa Inggris sangat diperlukan untuk memenuhi tawaran dari berbagai perusahaan di depan penonton yang berasal berbagai negara dan budaya. Dengan kemampuan berbahasa Inggris yang memadai, seorang Komika dapat meningkatkan standar dan kualitas diri mereka sendiri. Tak hanya itu, dengan melakukan hal tersebut mereka juga dapat bersaing dengan Komika lain di tingkat internasional. Karena saat ini belum ada Komika dari Indonesia yang berhasil di tingkat internasional. Pelatihan Bahasa Inggris yang dilakukan secara intensif dan berkali diharapkan dapat membantu para Komika yang tergabung dalam Komunitas Stand Up Comedy Kota Semarang untuk dapat mengembangkan diri dalam persaingan global. Penulis menggunakan metode pelatihan yang disampaikan selama 4 kali dan melakukan post-test di akhir pelatihan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Enoksen, Mariann, Karen Marie Moland, and Merete O. Karlsen. "Opplevingar og erfaringar med å delta i ein organisert fritidsaktivitet for jenter med minoritetsbakgrunn – «Jentegruppen»." BARN - Forskning om barn og barndom i Norden 38, no. 3 (October 28, 2020): 11–22. http://dx.doi.org/10.5324/barn.v38i3.3808.

Full text
Abstract:
Jenter med minoritetsbakgrunn har lågare deltaking i organiserte aktivitetar enn andre barn. Deltaking i organiserte grupper har fordelar for fysisk, psykisk og sosial utvikling. Formålet med studien er å utforske kva det betyr for jenter med minoritetsbakgrunn å delta i fritidsaktiviteten «Jentegruppen». Tretten jenter i alderen 9–12 år vart intervjua, og data vart analyserte induktivt med kvalitativ innhaldsanalyse. Hovudfunnet i analysen var at «Jentegruppen» representerte ein fristad for sosial deltaking og utvikling, som såg ut til å gjere dei i stand til å handtere utfordringar knytte til den kulturelle bakgrunnen deira i skule og samfunn. Vi identifiserte tre undertema: «På «Jentegruppen» blir eg utfordra til å lære», «På «Jentegruppen» er eg meg sjølv» og «På «Jentegruppen» har eg fått venner». Vi konkluderer med at «Jentegruppen» er ein viktig arena for læring, som kan styrke integreringa av jenter med minoritetsbakgrunn i skulen og det norske samfunnet.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Fitria Avicenna and Theresia Zabrina Budisuwita. "PERSONAL BRANDING TRAVEL BLOGGER MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM (Analisis Isi Pesan pada akun @her_journeys)." Jurnal Netnografi Komunikasi 1, no. 1 (July 29, 2022): 14–19. http://dx.doi.org/10.59408/netnografi.v1i1.2.

Full text
Abstract:
The development of communication technology, especially in the use of new media affects various aspects of communication and the development of ways of communicating. The use of new media, namely social media, is used by individuals to form personal branding. Personal branding is a process that uses the values, characteristics, and advantages of individuals to make themselves different and highlight their qualities from others. The focus of this research is to identify and analyze the content of personal branding messages, especially personal branding elements and personal branding laws proposed by (Montoya & Vandehey, 2002) which appear in posts through Anggey Anggraini's Instagram Travel Blogger social media account @her_journeys. Therefore, this research uses quantitative content analysis method. The sampling technique used purposive sampling to determine the period of content being analyzed based on two units of analysis, namely photos and captions. The results of the study indicate that the characteristics based on personal branding elements are time and repetition, while based on personal branding laws, stand out in the sub categories of personality, distinctiveness, unity, persistence, and goodwill.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Ritonga, Deffi Syahfitri. "Eksistensi Perempuan dalam Novel Mudhakkirāt Ṭabībah Karya El Saadawi dan Layar Terkembang Karya Alisjahbana." Buletin Al-Turas 22, no. 2 (July 31, 2016): 325–38. http://dx.doi.org/10.15408/bat.v22i2.4048.

Full text
Abstract:
Abstrak Penelitian ini menemukan bahwa eksistensi diri bukan merupakan kodrati bawaan sejak lahir, namun dibentuk dari kesadaran pribadi yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Kesimpulan besar penelitian ini sekaligus juga membuktikan bahwa karya sastra bukanlah sebuah benda budaya otonom yang berdiri sendiri, melainkan sebuah penggambaran dialektika panjang dengan banyak unsur kehidupan dan keilmuan. Misalnya budaya, agama, dan kehidupan sosial, yang memungkinkan terjadinya kemiripan antara karya sastra suatu negara dengan karya sastra negara lainnya. ---Abstract The study found that the self-existence is not an innate, but it is constructed from the personal consciousness influenced by the social environment. A major conclusion of this research while also proving that a literary work is not an autonomous cultural objects that stand alone, but rather a portrayal of a long dialectic with many elements of life and science. For example, cultures, religions, and social life, which allow the occurrence of similarities between a country's literature with literary works in other countries.DOI : 10.5281/zenodo.556800
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography