To see the other types of publications on this topic, follow the link: Sambhu Mitra.

Journal articles on the topic 'Sambhu Mitra'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Sambhu Mitra.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Koesoemawardani, Dyah, Siti Nurjanah, Fibra Nurainy, and Sri Hidayati. "Pelatihan Pembuatan Sambel Uleg Botol di KWT Wonodadi Kecamatn Gadingrejo Kabupaten Pringsewu." Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2, no. 1 (March 30, 2023): 198. http://dx.doi.org/10.23960/jpfp.v2i1.6934.

Full text
Abstract:
Mata pencaharian masyarakat desa WonodadiPringsewu sebagaian besar sebagai petanisayura. Tanaman cabai merah besar menjadi salah satu komoditas primadonanya. Permasalahanya cabai merah merupakan komoditas yang mudah rusak dan memiliki harga yang sangat fluktuatif, apalagi saat panen raya harga cabai turun drastis.Solusinya adalah dengan mengolah cabaimenjadi produk yang bernilai jual. KWT di desa Wonodadi Pringsewu merupakan KWT yang melakukan usaha diversifikasi produk cabai. Salah satu olahannya adalah sambal uleg. Namun demikian mitra memiliki keterbatasan dalam hal cara pengolahan, cara pengemasan, cara produksi pangan yang baik dan cara menghitung analisis finasial usahanya. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah 1) melakukan penyuluhan dan pelatihan tentang teknologi tentang pembuatan sambel uleg dan inovasi produknya, 2)penyuluhan tentang cara produksi pangan olahan yang baik, 3) membantu memperbaiki sistem kemasan, pelabelan dan pemasaran, 4) penyuluhan tentang analisis finansial usaha. Tujuan kegiatan ini adalah terciptanya KWT yang tangguh dan tanggap dengan perkembangan teknologi dan tuntutan konsumen pada jenis dan kualitas produk yang dihasilkan, penerapan teknologi proses pembuatan sambel uleg yang khas sehingga tercapai nilai tambah produk, terwujudnya jejaring pasar yang luas, terbukanya peluang kerja baru serta terciptanya sinergi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa mitra sangat antusias dengan kegiatan pengabdian ini ditunjukkan dengan semangat peserta dalam mengikuti kegiatan penyuluhan, praktek dan mengaplikasikan praktek. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta mengenai pengolahan sambel uleg dan cara produksi olahan pangan yang baik dari nilai rata-rata 50 menjadi 80.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Suwandono, Purbo, Dadang Hermawan, and Hangga Wicaksono. "Peningkatan Produktivitas Usaha Sambal Kemasan Bagi Usaha Kecil Menengah." JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) 4, no. 2 (September 16, 2021): 93. http://dx.doi.org/10.31328/js.v4i2.2675.

Full text
Abstract:
Program PKM ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sambal di Dusun Leses Kabupaten Malang. Sambal merupakan salah satu unsur khas hidangan Indonesia. Ada bermacam-macam variasi sambal yang berasal dari berbagai daerah. Masyarakat kota Malang yang didominasi remaja dan mahasiswa baik dalam kota maupun luar kota Malang rata-rata menyukai makanan dengan citarasa pedas atau menggunakan sambal. Permintaan pasar akan sambal kemasan di kawasan ini semakin meningkat. Lokasi mitra Dapur Uni Amel berada di RT 04 / RW 09 Dusun Leses, Kelurahan Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. UKM Dapur Uni Amel yang dimiliki oleh Ibu Darnety ini telah berproduksi sejak tahun 2017. Mitra UKM telah berusaha untuk mengembangkan produksinya dengan menambah varian jenis sambal. Hingga saat ini ada 5 macam varian rasa yang berhasil diproduksi yaitu: Sambal hijau, Sambal merah, Sambal bawang, Sambal teri dan Sambal pencit. Beberapa kendala utama yang dapat diungkapkan disini adalah kurangnya modal pembuatan produksi sambal, sehingga produksi dilakukan dengan skala kecil yang menyebabkan cash flow tidak terjadi dengan baik. Proses produksi pada mitra masih menggunakan alat-alat masak yang sederhana dan masih manual menggunakan cobek, yang tentunya kesulitan jika pesanan yang masuk banyak. Ada beberapa tahap dalam proses produk pembuatan sambal, dikarenakan ada beberapa varian rasa dan tiap varian sambal memiliki proses yang berbeda. Penyelesaian masalah yang dialami mitra melalui pelatihan peningkatan kualitas sistem pengelolaan keuangan UKM, pelatihan manajemen organisasi, pengadaan alat produksi yaitu mesin sealer plastik dan mesin penggiling sambal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Maulana, Alfin. "PENGEMBANGAN OLAHAN SAMBAL RUMAHAN “DAPUR UMMAH” MELALUI PENDAMPINGAN DI SEMEMI KIDUL-BENOWO-SURABAYA." Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) 5 (December 19, 2022): 1–10. http://dx.doi.org/10.37695/pkmcsr.v5i0.1786.

Full text
Abstract:
Program Pengabdian kepada masyarakat (PKM) memiliki tujuan agar dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi sambal yang ada di Sememi Kidul-Sememi-Benowo-Surabaya. Sambal adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang memiliki berbagai varian sambal yang berasal dari berbagai daerah. Masyarakat kota Surabaya yang didominasi remaja serta mahasiswa, baik yang berasal dari dalam kota maupun dari luar kota Surabaya senang terhadap makanan dengan citarasa pedas yang ditambahkan dengan sambal. Permintaan akan pasar sambal kemasan di kawasan mitra yaitu Dapur Ummah di RT 01/RW 04 Sememi Kidul-Sememi semakin meningkat. Ibu Alia merupakan pemilik UKM Dapur Ummah telah berproduksi sejak tahun 2019. Adapun usaha yang telah dilakukan oleh pemilik dalam rangka mengembangkan produksinya dengan cara menambah varian jenis sambal. Hingga Saat ini ada lima macam varian rasa yang diproduksi yaitu: Sambal Original, Sambal teri, Sambal tongkol dan Sambal cumi. Program kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan manajemen usaha serta meningkatkan produksi pada usaha mikro Sambal Kemasan milik Ibu Alia di wilayah Sememi Kidul-Sememi-Benowo. Target Luaran yang telah dicapai meliputi: 1) mitra dapat meningkatkan produksi; 2) mitra memiliki pengetahuan tentang cara penjualan produk dengan memanfaatkan media sosial; dan 3) mitra memiliki kemampuan untuk menyusun administrasi pembukuan keuangan sederhana. Metode yang digunakan dalam Program Pemberdayaan Masyarakat ini, di antaranya: 1) pelatihan; 2) pendampingan usaha mikro sambal kemasan; serta 3) melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap hasil kegiatan dan keberhasilan program yang telah ditetapkan. Dampak dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu meningkatnya jumlah produksi dan cara penjualan produk dengan kemasan yang bersih dan menarik dengan memanfaatkan media sosial. Kata Kunci: Sambal, Produktivitas, Pemasaran, UKM
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Wijaya, Anggita. "PELATIHAN PENGEMASAN PRODUK PADA USAHA MIKRO SAMBEL PECEL BU KARJO KOTA MADIUN." Jurnal Abdimas Independen 3, no. 1 (May 30, 2022): 31–44. http://dx.doi.org/10.29303/independen.v3i1.115.

Full text
Abstract:
Produk sambel pecel merupakan produk salah satu produk unggulan di Kota Madiun Jawa Timur. Industri pembuatan sambel pecel di Kota Madiun berkembang dengan baik dan luas yang umumnya berbasis pada industri rumah tangga. Sebagai upaya mempertahankan dan mengembangkan industri sambel pecel di Kota Madiun, UMKM perlu melakukan berbagai upaya inovasi. Salah satunya melalui inovasi dalam hal pengemasan produk. Kegitan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pengemasan produk pada usaha mikro Sambel Pecel Bu Karjo Kota Madiun. Metode pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan identifikasi masalah mitra, kordinasi pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan. Kegiatan pelatihan pengemasan produk dilaksanakan dengan metode presentasi dan diskusi serta praktik langsung pengemasan produk sambel pecel pada mitra. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dari usaha mikro sambel pecel Bu Karjo Kota Madiun yang terlihat dari nilai pres-test dan post-test terkait dengan pengemasan produk. Peningkatan ketrampilan dan pengetahun tentang pengemasan produk bagi mitra diharapkan mampu meningkatkan daya tarik dan daya saing dari produk sambel pecel yang diproduksi oleh Usaha Mikro Sambel Pecel Bu Karjo Kota Madiun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Praswanto, Djoko Hari, Soeparno Djiwo, and Eko Yohanes Setyawan. "PERANCANGAN MESIN PENGGILING BUMBU PECEL MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK DENGAN METODE REVERSE ENGINEERING." JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) 2, no. 1 (April 1, 2019): 11. http://dx.doi.org/10.31328/js.v2i1.1283.

Full text
Abstract:
Sambel Pecel merupakan makanan khas Jawa Timur khususnya daerah Blitar, Kediri dan Tulungagung. Prospek wirausaha sambel pecel ini sangat menguntungkan dan berkelanjutan, karena makanan jenis ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat jawa timur dan menjadi pusat oleh - oleh bagi masyarakat pendatang. Produksi sambel pecel sekarang ini sudah mulai menyebar ditempat - tempat lain didaerah jawa timur, seperti daerah Pasuruan khususnya kecamatan Purwosari. Pengusaha sambel pecel cap "mawar" di Purwosari ini merupakan resep turunan dari keluarga yang berasal dari Blitar. Selama proses produksinya ditemukan beberapa kekurangan yang tidak mengikuti standar Good Manufacturing Practice (GMP) sehingga pada saat di uji laboratorium kesehatan masih belum lolos uji. Setelah dilakukan survei ditempat produksi terdapat salah satu proses yang tidak mengikuti standar GMP dalam produksi yaitu proses penggilingan kacang. oleh karena itu dalam kegiatan pengabdian masyarakat, tim akan mengkonsep mesin grinding serba guna untuk digunakan sebagai penggilingan kacang. Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan, mesin penggiling sambel pecel dengan kapasitas alat 166,67 gram/menit menggunakan motor listrik 1 HP sebagai penggerak dapat digunakan mitra sebagai alat penggiling sambel pecel dengan mudah. Dengan adanya mesin penggiling ini, produksi mitra higienitas produk terjaga dan dapat meminimalisir biaya produksi sehingga keuntungan mitra meningkat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Solikhin, Agus, Husni Hasbullah, Yayuk Sriayudha, and Ade Perdana Siregar. "Inovasi Produk Sambal Lingkung Berbasis Teknologi Sebagai Upaya Peningkatan Usaha Umkm Kecamatan Pelayangan Kota Jambi." Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) 2 (December 15, 2019): 324–31. http://dx.doi.org/10.37695/pkmcsr.v2i0.508.

Full text
Abstract:
Pengembangan produk khas daerah memberikan peluang bagi UMKM dalam peningkatan usaha. Sambal lingkung merupakan salah satu produk khas daerah Jambi yang terbuat dari ikan. Rasa yang lezat dan gurih menjadikan produk sambal lingkung memiliki potensi untuk dikembangkan. Pada kegiatan ini yang menjadi mitra adalah Kelompok Usaha Deniz dan Kelompok Usaha Mutiara Indah Bersama di Kecamatan Pelayangan Kota Jambi. Permasalahan mitra yang menjadi prioritas untuk diatasi adalah kontinuitas bahan baku masih rendah, produksi belum rutin, penerapan teknologi produksi masih rendah dan manajemen usaha. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan usaha UMKM melalui inovasi produk khas daerah sambal lingkung pada aspek produksi, teknologi dan manajemen. Pencapaian tujuan dilakukan menggunakan metode sosial dan pastisipasif dengan memberikan bantuan berupa teknologi tepat guna dan pelatihan serta pendampingan dalam manajemen usaha. Pelaksanaan metode menghasilkan peningkatan yang baik, mitra telah berkerjasama dengan pemasok ikan agar kontuinitas bahan baku meningkat. Pemberian bantuan teknologi tepat guna berupa alat spinner dan mesin pengaduk ikan, dapat meningkatkan produksi mitra secara rutin dan baik. Melalui pelatihan dan pendampingan manajemen usaha, mitra dapat menciptakan kemasan yang baik dan menarik serta dapat menyusun laporan keuangan. Kata kunci : Inovasi, Teknologi Tepat Guna, Manajemen
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Astuti Setianingsih, Novie. "PENINGKATAN USAHA OLAHAN KHAS KEDIRI." JASTEN (Jurnal Aplikasi Sains Teknologi Nasional) 2, no. 2 (October 28, 2021): 10–15. http://dx.doi.org/10.36040/jasten.v2i2.4072.

Full text
Abstract:
Abstrak - Usaha olahan yang menjadi khas Kediri adalah sambel kacang atau sering dikenal dengan sambel pecel yang mempunyai rasa gurih dan pedas. Mitra dari pengabdian masyarakat ini adalah usaha sambel kacang milik Ibu Erni yang didirikan tahun 1998. Proses pengolahannya adalah yang pertama menyangrai kacang sampai matang, kemudian mengiling bersama bumbu dan mengemasnya. Dalam proses penggilingan kacang diperlukan jarak yang lumayan jauh karena harus menggiling ke pasar. Dan di penggilingan juga beresiko untuk tercampur dengan sisa gilingan dari penggilingan yang sebelumhya, sehingga bisa mempengaruhi rasa dan kehigienisan sambel kacang tersebut. Asalah mitra adalah: 1. Aspek produksi (permasalahan menyangrai, penggilingan dan pengemasan); 2. Aspek pemasaran. (mendaftarkan PIRT, pendampingan pemasaran; pembuatan laporan keuangan secara sederhana dan pemasaran e-commers)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Julyanti, Julyanti, Ken Kevin, Michaela Deuina E.Uren, Reyhan M. Avivi, Ryan R. Theno, Valencia Suteja, and Ida Juda. "Pendampingan Usaha Kecil dan Menengah Sambal Puruluk Ma’ Erot Dalam Peningkatan Aspek Finansial." Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Indonesia 2, no. 1 (June 30, 2020): 1–16. http://dx.doi.org/10.21632/jpmi.2.1.1-16.

Full text
Abstract:
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kondisi bisnis Sambal Puruluk Ma’ Erot dan bisnis lainnya yang dimiliki mitra dari segi keuangan. Pada awal kegiatan, keuangan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh mitra jami karena sulitnya mengatur keuangan antar 1 bisnis dengan bisnis lainnya. Dari masalah ini, kelompok menyusun metode strategi peningkatan kondisi keuangan mitra berdasarkan melihat kekurangan dan kelebihan bisnis, memposisikan bisnis dalam matrik BCG, dan juga melihat kondisi keuangan setiap bulannya dari setiap bisnis yang dimiliki oleh mitra kami. Dari hasil yang ada, kelompok data merumuskan strategi perencanaan keuangan yang bisa digunakan oleh mitra sesuai dengan kondisi keuangannya. Harapannya, strategi yang diberikan dapat benar-benar membantu bisnis mitra untuk menjadi semakin baik dan berkembang di kemudian hari.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Julyanti, Julyanti, Ken Kevin, Michaela Deuina E. Uren, Reyhan M. Avivi, Ryan R. Theno, Valencia Suteja, and Ida Juda. "Pendampingan Usaha Kecil dan Menengah Sambal Puruluk Ma’ Erot Dalam Peningkatan Aspek Finansial." Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Indonesia 2, no. 1 (June 30, 2020): 1–16. http://dx.doi.org/10.21632/2.1.1-16.

Full text
Abstract:
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kondisi bisnis Sambal Puruluk Ma’ Erot dan bisnis lainnya yang dimiliki mitra dari segi keuangan. Pada awal kegiatan, keuangan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh mitra jami karena sulitnya mengatur keuangan antar 1 bisnis dengan bisnis lainnya. Dari masalah ini, kelompok menyusun metode strategi peningkatan kondisi keuangan mitra berdasarkan melihat kekurangan dan kelebihan bisnis, memposisikan bisnis dalam matrik BCG, dan juga melihat kondisi keuangan setiap bulannya dari setiap bisnis yang dimiliki oleh mitra kami. Dari hasil yang ada, kelompok data merumuskan strategi perencanaan keuangan yang bisa digunakan oleh mitra sesuai dengan kondisi keuangannya. Harapannya, strategi yang diberikan dapat benar-benar membantu bisnis mitra untuk menjadi semakin baik dan berkembang di kemudian hari.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Indrawati, Trisa, Iful Novianto, Andi Iswoyo, Yanuar Fauzuddin, and Hendrik Rizqiawan. "PPM USAHA MIKRO SAMBAL BOTOLAN DESA MULUNG GRESIK." Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) 4 (November 20, 2021): 1034–39. http://dx.doi.org/10.37695/pkmcsr.v4i0.1328.

Full text
Abstract:
Pandemi Covid-19 merupakan hal yang tidak diduga akan terjadi dan mewabah hampir di seluruh belahan dunia pada tahun 2020. Pada data yang dirilis oleh WHO (World Health Organization), di akhir bulan Maret 2020 terdapat lebih dari 200 negara terjangkit virus Covid-19, termasuk Indonesia yang teridentifikasi terpapar virus Covid-19 per tanggal 02 Maret 2020. Pandemi Covid-19 menyebabkan masalah pelik bagi masyarakat, tidak terkecuali di Indonesia. Tidak sedikit aktivitas yang biasanya berjalan normal harus dihentikan, walaupun ada diantaranya yang mengalami penyesuaian, salah satunya adalah himbauan untuk beraktivitas dari rumah. Mitra yang merupakan wanita muda dari kabupaten Gresik ini memanfaatkan waktu luang di kala pandemi dengan memproduksi produk yang juga bermanfaat untuk meningkatkan imun, yaitu sambal botolan. Program ini bertujuan agar mitra mempunyai perlengkapan yang lebih sesuai dalam menjalankan usahanya tersebut, khususnya pada aspek pengemasan. Karena alat pengemasan sebelumnya masih belum dapat menutup sambal dengan sempurna, terkadang sambal menetes keluar yang mengakibatkan pelanggan komplain. Tujuan berikutnya, mitra dapat melakukan pencatatan keuangan dengan baik dan rutin, selama ini mitra mencatat pengeluaran dan pemasukan terkesan jika sempat saja. Program ini berlangsung pada bulan Juli hingga Agustus tahun 2021. Metode yang dilakukan berupa pemberian alat pengemasan berupa mesin induksi sealer beserta pendampingan cara penggunaan dan perawatannya, dan pelatihan pencatatan keuangan sebanyak 2 sesi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Jaya, Anthony, Darrell Jesse Gunawan, Giand Dzaki Ginandjar, Sherry Veronica, Vivianti Kwee, and Danang Yudha Prakasa. "Pemberdayaan Usaha Kecil Sambal Oncang Dapur Umi – Kab.Kuningan, Jawa Barat Melalui Program Community Development." Intervensi Komunitas 3, no. 2 (February 22, 2022): 90–96. http://dx.doi.org/10.32546/ik.v3i2.1539.

Full text
Abstract:
Community Development merupakan program Kuliah Kerja Nyata berbasis kewirausahaan bagi mahasiswa-mahasiswi semester enam Universitas Prasetiya Mulya yang dilaksanakan setiap tahun. Pada tahun 2020, program ini bekerja sama dengan kabupaten Cianjur dan Kuningan sebagai bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat luas dalam mengembangkan usaha UMKM. Sambal puruluk adalah sambal khas Kuningan yang terbuat dari oncang (bawang daun) yang tumbuh di gunung Ciremai. Kata puruluk sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti tabur. Sambal tabur oncang merupakan salah satu produk mitra di desa Cisantana yang dikelola oleh Bapak Budi Hartoni. Hambatan terbesar yang dialami oleh mitra adalah produksi yang tidak stabil karena biaya bahan baku yang fluktuatif. Solusi yang diberikan yaitu melakukan penghitungan ulang terhadap harga pokok produksi dan merubah kemasan produk dari kuantitas isi dan desain. Melalui metode analisa sensitivitas harga bahan baku, mitra dapat mengetahui kapan produksi dapat berjalan dan kapan harus berhenti sementara karena fluktuasi harga sehingga operasional usaha dapat berjalan secara lebih stabil.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Novie Astuti Setianingsih, Wiwiek Kusumaning Asmoro, and Hadi Rahmad. "Pengembangan Manajemen dan Legalitas Usaha Olahan “Sambal Kacang” Khas Kediri." Jurnal SOLMA 10, no. 3 (December 31, 2021): 518–23. http://dx.doi.org/10.22236/solma.v10i3.6950.

Full text
Abstract:
Background: Permasalahan dalam produk yang telah dikemas adalah tidak adanya desain dan nama merk, serta tidak terdaftar ke dalam P-IRT yang menyulitkan mitra dalam mengembangkan pemasarannya melalui e-commerce. Selama ini Bu Erni Novitawati sebagai owner Sambal Kacang E Novita tidak pernah melakukan pencatatan pembelian dan penjualan sehingga tidak bisa mengetahui berapa keuntungan penjualan dari sambal kacang. Tujuan dari PKM ini adalah untuk meningkatkan manajemen dan legalitas usaha olahan sambal kacang khas Kediri. Metode: Mitra dalam PKM ini adalah UMKM Sambal Kacang E Novita khas Kediri. Metode yang digunakan adalah survey, pendampingan desain dan nama merk, serta pendaftaran P-IRT sebagai bentuk legalitas produk, pemasaran berbasis e-commerce (whatsapp, facebook dan instagram) dan pencatatan laporan keuangan sederhana. Hasil: Pendampingan desain dan nama merk, serta pendaftaran P-IRT sebagai bentuk legalitas produk, pemasaran berbasis e-commerce (whatsapp, facebook dan instagram) dan pencatatan laporan keuangan sederhana sehingga dapat mengetahui peningkatan penjualannya. Kesimpulan: UMKM Sambal Kacang E Novita mengalami peningkatan manajemen dan legalitas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Damayanti, Dini Sri, Shofiatul Jannah, Margianto Margianto, and Bahroin Budiya. "PENINGKATAN KUALITAS USAHA SAMBEL PECEL DI KELURAHAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG." RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 4, no. 1 (January 20, 2023): 86–93. http://dx.doi.org/10.46576/rjpkm.v4i1.2270.

Full text
Abstract:
Salah satu kewajiban dosen adalah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) untuk mengaplikasikan teknologi dari kampus kepada masyarakat. Program pengabdian masyarakat ini sangat mendapatkan dukungan dari pihak universitas dalam bentuk pemberian dana HI-ma bagi dosen. Tujuan pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi serta memperbaiki manajemen keuangan dalam industri rumah tangga sambel pecel “Ibu Siti Maesaroh”. Metode Mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah industri rumah tangga sambel pecel “Ibu Siti Maesaroh” yang berlokasi Jl. Ki Ageng Gribig V No.55 RT: 07 RW: 03 Kedungkandang Kota Malang. Metode pengabdian masyarakat diawali dengan penggalian data potensi dan permasalahan mitra. Penentuan prioritas masalah berdasarkan kesepakatan antara mitra dan tim pengabdian dosen UNISMA. Solusi yang diberikan berupa pemberian alat penggiling kacang, penyuluhan higiene dan sanitasi produk sambel pecel serta pendampingan dalam proses produksi dan manajemen keuangan. Peserta kegiatan terdiri dari pemilik rumah industri dan para pegawainya. Dokumentasi hasil kegiatan berupa foto dan dokumentasi lain yang akan dianalisis keberhasilannya. Hasil pemberian alat penggiling kacang mengurangi biaya produksi sebesar 2 juta rupiah perbulan. Pembimbingan dan pendampingan produksi sambel pecel yang higienis dapat menurunkan jumlah barang kembali karena rusak kurang dari 10%. Pendampingan manajemen keuangan dapat memberi dampak tidak tercampurnya keuangan rumah tangga dan industri. Kegiatan PKM yang dilakukan oleh dosen UNISMA berdampak pada peningkatan laba, pengurangan resiko barang rusak dan kembali, serta memperbaiki manajemen keuangan industri sambel pecel “Ibu Sit Maesaroh
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Baskara, Dominggo Bayu, Silvi Istiqomah, Benazir Imam Arif Muttaqin, Ines Mulia Nurdiana, and Reinardus Andoni Nasera Putra. "Peningkatan Akselerasi Bisnis Industri Pangan Melalui Identifikasi Kekuatan Bisnis Produk di UMKM Binaan Telkom CDC." Jurnal Pengabdian Masyarakat dan aplikasi Teknologi (Adipati) 2, no. 1 (January 31, 2023): 28–36. http://dx.doi.org/10.31284/j.adipati.2023.v2i1.3850.

Full text
Abstract:
Kondisi saat ini semakin menantang bagi produsen bahan baku pangan, produk olahan pangan, serta distributor pangan untuk terus meningkatkan value bisnis yang dilakukan. Berbagai efisiensi dan upaya untuk meningkatkan efektivitas bisnis terus dilakukan. Tidak hanya pelaku industri besar, namun juga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). PO. Tri Asta Pangan, PO. Ekamurti, dan PO. Sambal Ning Ita dengan produk andalan masing-masing yaitu “Kangen Susu Moo”, “Bumbu Kraton”, dan “Sambal Ning Ita” merupakan tiga mitra binaan CDC Telkom Divre 5 yang menjalin kemitraan dengan ITTelkom Surabaya. Untuk meningkatkan kapasitas dan akselerasi bisnis industri kecil di bidang pangan ketiga mitra tersebut, dilakukan pendataan, pemetaan, dan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada aspek/metrik kunci dari aktivitas bisnis perusahaan. Dari hasil pengukuran dan analisis, kekuatan terbesar ketiga mitra terletak pada inovasi produk, sehingga perlu dipertahankan Metrik-metrik lain seperti market, key partner, badan usaha, key resources, dan risiko berada dalam jalur yang tepat sehingga perlu ditingkatkan. Sedangkan kelemahan terbesar ketiga mitra terletak pada investasi. Ketiga mitra dirasa perlu penyusunan strategi yang lebih baik dalam menjaring calon investor. Sehingga bisnis dapat lebih berkembang secara signifikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Andayani, Sri, and Ayun Maduwinarti. "PERKEMBANGAN BISNIS PADA BEBERAPA PELAKU UKM (USAHA MIKRO KECIL) MITRA LPPM UNTAG SURABAYA PASCA PANDEMI COVID-19." Media Mahardhika 21, no. 1 (September 30, 2022): 166–77. http://dx.doi.org/10.29062/mahardika.v21i1.525.

Full text
Abstract:
Dampak Pandemi Covid 19 sangat berpengaruh pada berbagai sector perekonomian nasional, termasuk terhadap keberadaan pelaku UMKM. Berdasarkan penelitian yang kita lakukan (Ayun Madu Winarti dan Sri Andayani 2020). Hasil survey kami, hasilnya menyatakan Covid-19 dampaknya luar biasa bagi perkembangan UMK mitra, penjualan untuk produk mengalami penurunan antara 70% sampai 100 %. Semua UMK memaksimalkan penjualan online dengan menggunakan media sosial seperti FB, Instagram, WhatsApp. Identifikasi masalah pada penelitian ini Bagaimana Perkembangan Bisnis pada UMK sebagian dari Mitra LPPM Untag Surabaya dalam kondisi Pasca Pandemi Covid 19 ?. Tujuan Kajian ini ntuk mengetahui perkembangan aktifitas kegiatan UMK dari sebagian Mitra UMK, LPPM Untag Surabaya pada masa Pasca Pandemi Covid 19 . Sampel dalam penelitian ini adalah UMK batik teyeng, Kartini Handicraft, Kanta Kraft, Esm Collection kreasi daur ulang kertas semen, UMK Krupuk Kasava, UMK Nikmat,, UMK Sambel Pecel Mbakti. Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan maka kesimpulan dari perkembangan usaha UMK mitra Untag Surabaya adalah secara perlahan usaha bisnisnya terus mulai berjalan namun perkembangannya masih belum sangat besar, terutama produk yang bukan makanan dan minuman. Kedua secara keseluruhan UMK Mitra melakukan kegiatan pemasaran via media sosial dan tergabung dalam market place, sedangkan untuk produk makanan mulai menggeliat, sedangkan produk sambel pecel “Mbak Ti “ sejak pandemi covid 19 tidak mengalami penurunan dan Sesudah pandemi malah pasarnya semakin meluas di luar pulau Jawa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Ibrahim, Yudin, and Safriyanto S. Maruka. "PKM KELOMPOK PENGASAPAN IKAN TAPA MENGGUNAKAN SISTEM DRUM VERTIKAL DI KELURAHAN TIPO KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH." Jurnal Abditani 1 (December 15, 2018): 43–49. http://dx.doi.org/10.31970/abditani.v1i0.20.

Full text
Abstract:
Kegiatan PKM Pengolahan ikan tapa mengambil 2 kelompok sebagai peserta kegiatan pengabdian untuk dapat diberdayakan dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru yang sifatnya inovatif secara swadaya dengan pengolahan ikan sebagai produk olahan industri rumah tangga yang memiliki nilai jual yang tinggi. Adapun ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditrasfer adalah: 1) Pelatihan pembuatan olahan ikan tapa seperti pembuatan Uta Dada Ikan Tapa dan Sambal Ikan Tapa, 2) Pelatihan cara pengasapan produk menggunakan sistem drum vertikal 3) Tata Cara produksi pangan yang baik, Manajemen Kewirausahaan dan Pengemasan. Untuk menunjang operasionalisasi kegiatan usaha kecil ikan tapa demi meningkatkan hasil produksi dan kualitas serta ketahanan kualitas, mitra diberi beberapa peralatan pengolahan diantaranya alat pengasapan drum vertikal dan renovasi rumah asap tersebut dapat memberikan kemudahan dan mengefisienkan waktu dalam hal pengolahan, selain itu mitra memperoleh pengetahuan mengenai perbedaan kualitas ikan asap yang dilakukan oleh mitra sebelumnya yaitu secara tradisional. Pengemasan ikan tapa merupakan bagian terpenting untuk menjaga kualitas dari olahan sehingga pengetahuan mengenai cara pengemasan yang baik juga diberikan kepada mitra yaitu dengan menggunakan alat pengemas (sealer). Pengolahan ikan tapa dengan beberapa variasi telah dilatihkan kepada Mitra antara lain sambal ikan tapa, utadada ikan tapa dan olahan lainya. Pemanfaatan olahan menjadi makanan ringan merupakan pengetahuan dan keterampilan baru bagi mitra yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan serta dapat diproduktifkan kinerjanya dalam usaha produksi rumahan yang sifatnya sambilan dengan mengolah menjadi beraneka ragam jenis produk camilan yang sifatnya inovatif untuk membuka lapangan pekerjaan baru dalam menunjang pemasukan kebutuhan sehari-hari. Prosedur dan tata cara produksi pangan yang baik juga dilatihkan kepada mitra yang diharapkan dapat menjadi bekal dalam pengurusan izin khususnya ikan tapa untuk menyatakan produk makanan yang diproduksi memenuhi standar keamanan pangan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Febrina, Asti, and Oktavia Nurmawaty Sigiro. "Pelatihan Pembuatan Virgin Coconut Oil dan Pemanfaatan Ampas Kelapa Menjadi Olahan Pangan Biskuit di Desa Sarang Burung Kuala, Kabupaten Sambas." Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia 2, no. 6 (October 22, 2022): 1645–50. http://dx.doi.org/10.54082/jamsi.494.

Full text
Abstract:
Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketermpilan masyarakat mitra dalam mengolah Virgin Coconut Oil dan pembuatan biskuit dengan bahas dasar imbah ampas kelapa yang banyak terdapat di Desa Sarang Burung Kuala. Desa Sarang Burung Kuala banyak terdapat tanaman kelapa sehingga menjadi salah satu sumber pencaharian masyarakat dan meningkatkan nilai ekonomi buah kelapa. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan praktek kepada mitra masyarakat. Selama pegabdian berlangsung terlihat masyarakat mitra sangat antusias sekali, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan dan ramainya masyarakat yang mengikuti pelatihan. Hal ini disebabkan oleh tingginya rasa ingin tahu dari masyarakat mitra, karena berpeluang menambah pendapatan mereka sebagai petani kelapa. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat melanjutkan sampai ke pemasaran, dan diharapkan dapat menjadi salah satu usaha masyarakat mitra dan meningkatkan pendapatan serta nilai ekonomis dari kelapa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Sukardi, Sukardi, Lilik Hari Santoso, and Eko Agus Darmadi. "DAMPAK KULIAH SAMBIL BEKERJA TERHADAP AKTIFITAS BELAJAR MAHASISWA DI POLITEKNIK TRI MITRA KARYA MANDIR." IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora 7, no. 1 (November 1, 2022): 1–8. http://dx.doi.org/10.37817/ikraith-humaniora.v7i1.2255.

Full text
Abstract:
Kuliah sambil bekerja di kalangan mahasiswa bukanlah suatu hal yang baru. Alasanutamanya adalah terkait dengan finansial yakni memperoleh penghasilan untuk membayarpendidikan dan kebutuhan sehari-hari sekaligus meringankan beban keluarga. Tetapi dalambeberapa kasus terkadang kuliah sambil bekerja mempengaruhi kegiatan belajar di kampusseperti menurunya motivasi belajar sehingga nilai IPK pun rendah. Penilitian ini bertujuan untukmengetahui dampak dari mahasiswa yan kuliah sambil bekerja terhadap aktivitas belajarnya diPoliteknik TMKM. Penelitian ini menunakan metode analisis kuantitatif denan Teknikpenumpulan data menunakan kuesioner pada 27 mahasiswa baik yang kuliah regular maupunkuliah sambil kerja.Hasil penelitian ini adalah Setuju bahwa kuliah sambil bekerja dapat menurunkan motivasibelajar mahasiswa dengan persentasi nilai 59,26 %. Sangat setuju bahwa kuliah sambil bekerjadapat menghambat mahasiswa dalam mengerjakan tugas karena minim nya waktu luang dengannilai presentase 76,85 %. Sangat setuju bahwa kuliah sambil bekerja berdampak sering absennyamahasiswa si kelas sehingga mahasiswa tertinggal mata kuliah dengan nilai presentase 80,56 %.Setuju bahwa karena intensitas belajar mahasiswa yang bekerja kurang maksimal dapatmenyebabkan indeks prestasi mahasiwa yang bekerja lebih rendah dari indeks prestasimahasiswa yang tidak bekerja denan nilai presentate 68,51 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Kurniasari, Nilam Andalia, Masitoh Indriani, Adhy Riadhy Arafah, Kautsar Ismail, Fitrillah I. Hi Subur, Catur Alam Pinandang, and Mochammad Rizqy Nandawaputra. "Peningkatan Pemberdayaan Kelompok Perempuan Dusun Cakru'an Klopo Kuning Desa Jambuwer, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang melalui Usaha Produk Olahan Pisang yang Berkelanjutan." Jurnal Pengabdian Masyarakat Inovasi Indonesia 2, no. 2 (May 12, 2024): 301–10. http://dx.doi.org/10.54082/jpmii.386.

Full text
Abstract:
Program pembinaan mitra yang berfokus pada peningkatan pemberdayaan kelompok perempuan Dusun Cakru’an melalui usaha produk olahan pisang yang berkelanjutan menjadi suatu pengabdian kepada masyarakat dengan pendekatan pendampingan yang mencakup berbagai tahap. Tahap tersebut dimulai dari pendampingan pada peningkatan keterampilan dalam pengemasan produk hingga strategi perluasan jaringan pemasaran. Program ini juga mengintegrasikan pelatihan dasar pemasaran, khususnya pemasaran digital, guna memperluas cakupan produk mitra di pasar yang semakin dinamis. Langkah-langkah dalam pengabdian masyarakat ini didesain untuk memaksimalkan potensi mitra dalam mengembangkan produk dan mencapai lebih banyak pelanggan. Evaluasi berkala menjadi landasan untuk memastikan keberhasilan strategi pemberdayaan, sambil memberikan ruang bagi perbaikan dan peningkatan berkelanjutan. Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat diarahkan pada peningkatan kemandirian ekonomi mitra, berkontribusi pada kesejahteraan keluarga, dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Kesimpulan ini menegaskan peran penting pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Widyastuti, Fikka Kartika, Ayu Chandra Kartika Fitri, and M. Sa’dillah. "APLIKASI E-COMMERCE UNTUK PENINGKATAN PEMASARAN PRODUK UMKM SAMBAL KEMASAN SAMBEL’IN MAH DI MASA PANDEMI." RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 3, no. 2 (July 23, 2022): 729–37. http://dx.doi.org/10.46576/rjpkm.v3i2.1934.

Full text
Abstract:
Lingkup program yang dipilih tim pengabdi adalah pengoptimalan teknologi pemasaran atau distribusi produk “Sambel’in Mah”, salah satu UMKM di Kota Blitar, Jawa Timur dengan memanfaatkan digital marketing berupa sistem e-commerce. Pemasaran atau distribusi produk ditingkatkan dengan melakukan observasi dan wawancara untuk mengetahui kondisi dan permasalahan mitra. Selanjutnya tim pelaksana memberikan sosialisasi dan penyuluhan sekaligus di dalamnya pelatihan pembuatan website dan e-commerce berupa akun market place seperti Shopee dan Tokopedia, serta meningkatkan aktivitas promosi di akun instagram. Selain itu untuk mendukung pemasaran secara online, digunakan jasa food photography and editing untuk membuat foto produk agar lebih menarik minat pembeli dan diunggah di seluruh media sosial toko mitra di instagram, website dan akun e-commerce. Hasil pengaplikasian e-commerce dengan memanfaatkan digitalisasi marketing, mampu membantu mitra mendapatkan manfaat diantaranya pemasaran semakin luas, menghemat biaya dibandingkan promosi offline, dan omset penjualan semakin meningkat 80% meskipun dalam kondisi pandemi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Erna Atiwi Jaya Esti and Yekti Sri Rahayu. "Pemberdayaan Kaum Dhuafa Binaan Panti Asuhan Mawaddah Wa Rohmah melalui Industri Skala Rumahan." Soeropati 4, no. 1 (November 30, 2021): 1–12. http://dx.doi.org/10.35891/js.v4i1.2509.

Full text
Abstract:
Minimnya pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki kaum dhuafa binaan panti asuhan, menimbulkan permasalahan kurangnya kemandirian kaum dhuafa dari segi perekonomian. Untuk meminimalisir permasalahan ini, program pengabdian masyarakat ini bertujuan memberdayakan kaum dhuafa melalui pelatihan kewirausahaan dan pendampingan industri skala rumahan. Metode pelaksanaan program meliputi pelatihan kewirausahaan, dan pendampingan pembuatan bumbu dalam kemasan yang bernilai jual. Hasil pelatihan dan pendampingan pembuatan bumbu dalam kemasan diantaranya adalah produk empat macam bumbu dalam botol kemasan yaitu bumbu rawon, empal, sambal merah dan sambal ijo. Sementara hasil pelatihan kewirausahaan dan perencanaan bisnis terlaksana dalam beberapa kegiatan meliputi motivasi berwirausaha, pembuatan catatan kegiatan usaha, pembuatan bisnis plan, serta penghitungan keuntungan dan kerugian dalam usaha. Pelaksanaan program dapat terlaksana dengan baik karena adanya pendampingan intensif dan jalinan kerjasama antara pihak panti asuhan sebagai mitra 1 dengan pihak mitra 2 dalam menampung dan memasarkan hasil industri skala rumahan binaan panti asuhan Mawaddah Warohmah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Mahmuda, Diah, Winda Apriani, Ee Zurmansyah, and Pande Putu Agus Santoso. "Pelatihan Pemanfaatan Limbah Tenun dengan Teknik Patchwork bagi Komunitas Pengrajin Tenun." JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) 3, no. 4 (November 13, 2022): 378–85. http://dx.doi.org/10.36596/jpkmi.v3i4.490.

Full text
Abstract:
Abstrak: Kerajinan tenun merupakan salah satu produk unggulan industri mikro masyarakat Desa Sumber Harapan, Kabupaten Sambas. Sudah sejak lama limbah kain tenun dibiarkan menumpuk di gudang atau dibakar sehingga menimbulkan asap dan gas yang mencemari lingkungan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan transfer ilmu dan wawasan terkait dengan pemanfaatan limbah kain tenun sambas yang dapat diolah kembali menjadi produk baru bernilai jual dengan teknik patchwork. Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah komunitas pengrajin tenun dari Desa Sumber Harapan, Kabupaten Sambas. Metode pelaksanaan pengabdian berupa sosialisasi program kepada mitra, membagi mitra menjadi kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang dan membagikan alat dan bahan serta modul. Materi pelatihan berupa teknik dasar patchwork, dimulai dari pemilihan kain, penghitungan kebutuhan kain, pembuatan cetakan pola, pemindahan pola ke kain, pemotongan kain, pembuatan HST (half square triangle) dan flying geese, penjahitan potongan kain, perataan kampuh, penjahitan barisan blok, pembuatan bingkai (border) hingga pembuatan sambungan antarblok (sashing). Selanjutnya seluruh mitra dibimbing untuk praktik secara mandiri dan mengerjakan proyek kelompok. Hasilnya mitra mampu mengaplikasikan ilmu dan mengembangkan keterampilannya dalam memanfaatkan dan mengolah limbah kain tenun menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomi seperti foodmat, placemat, alas kulkas, dan totebag. Aneka kreasi produk yang dihasilkan kedepannya diharapkan bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi para pengrajin tenun Desa Sumber Harapan.Abstract: Weaving craft was one of the superior products of the micro-industry community of Sumber Harapan Village, Sambas Regency. For a long time, woven fabric waste has been allowed to accumulate in warehouses or be burned, causing smoke and gases that pollute the environment. The purpose of this community service activity was to provide knowledge transfer and insight related to the utilization of sambas woven waste which can be reprocessed into new products using patchwork techniques. Partners in this service activity were the community of weaving craftsmen from Sumber Harapan Village, Sambas Regency. The method of community services implementation was socializing the program to partners, dividing partners into small groups consisting of 4-5 people and distributing tools, materials and modules. The training materials are in the form of basic patchwork techniques, starting from fabric selection, calculating fabric needs, making pattern prints, transferring patterns to fabric, cutting fabric, making HST (half square triangle) and flying geese, sewing pieces of fabric, smoothing seams, sewing block rows, making frames (borders) to making connections between blocks (sashing). Furthermore, all partners are guided to practice independently and work on group projects. As a result, partners can apply their knowledge and develop their skills in utilizing and processing woven waste into various products of economic value such as food mats, placemats, refrigerator mats, tote bags, and masks. The various product creations produced are expected to be a source of additional income for the weaving craftsmen of Sumber Harapan Village.Weaving craft was one of the superior products of the micro-industry community of Sumber Harapan Village, Sambas Regency. For a long time, woven fabric waste has been allowed to accumulate in warehouses or be burned, causing smoke and gases that pollute the environment. The purpose of this community service activity was to provide knowledge transfer and insight related to the utilization of sambas woven waste which can be reprocessed into new products using patchwork techniques. Partners in this service activity were the community of weaving craftsmen from Sumber Harapan Village, Sambas Regency. The method of community services implementation was socializing the program to partners, dividing partners into small groups consisting of 4-5 people and distributing tools, materials and modules. The training materials are in the form of basic patchwork techniques, starting from fabric selection, calculating fabric needs, making pattern prints, transferring patterns to fabric, cutting fabric, making HST (half square triangle) and flying geese, sewing pieces of fabric, smoothing seams, sewing block rows, making frames (borders) to making connections between blocks (sashing). Furthermore, all partners are guided to practice independently and work on group projects. As a result, partners can apply their knowledge and develop their skills in utilizing and processing woven waste into various products of economic value such as food mats, placemats, refrigerator mats, tote bags, and masks. The various product creations produced are expected to be a source of additional income for the weaving craftsmen of Sumber Harapan Village.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Rianti, Titis Surya Maha, Ahmad Dedy Syanthori, and Dina Kartika Sari. "Nilai Tambah Pengolahan Sambal Boran Kemasan Pada UKM Silvana Food." Media Agribisnis 6, no. 1 (May 29, 2022): 23–29. http://dx.doi.org/10.35326/agribisnis.v6i1.2280.

Full text
Abstract:
Sambal Boran adalah sambal khas Lamongan yang diolah dengan bahan dasar cabai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah dari Sambal Boran kemasan di UKM Silvana Food. Jenis data yang peneliti gunakan pada penelitian ini ialah data primer yang diperoleh dari wawancara terhadap key informan yaitu pemilik UKM Silvana Food. Data yang dididapatkan kemudian dianalisis dengan menghitung biaya, pendapatan, dan nilai tambah dengan metode Hayami. Dari hasil perhitungan diperoleh total biaya bahan baku rata-rata yang dikeluarkan adalah Rp 25.000/kg, sumbangan input lain Rp 360.600/kg. Nilai output Rp 25.000/unit dan nilai tambah sebesar Rp 389.400/kg. Pendapatan yang didapatkan tenaga kerja Rp 37.500/unit. Dengan nilai margin sebesar Rp 750.000/kg, besarnya margin dari pengemasan sambal boran ini menunjukkan bahwa penjualan produk sambal boran kemasan dapat disimpulkan bahwa UKM Silvana Food mendapatkan nilai tambah dari pengolahan komoditas cabai menjadi sambal boran kemasan dan usaha tersebut layak untuk dikembangkan. Diharapkan pemilik UKM Silvana Food dapat meningkatkan pemasaran online melalui sosial commerce dan menjalin mitra dengan toko oleh-oleh setempat sehingga semakin berkembang dan permintaannya semakin meningkat di era pandemi covid-19.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Amna, Amna, Subhan A B, Ratna Dewi, Syahidin Syahidin, Amru Bin AS, Khadijah Khadijah, Hairunnas Hairunnas, and Anna Permatasari Kamarudin. "Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat melalui Pelatihan Pengolahan Chili Oil." Jurnal Abdidas 4, no. 6 (December 31, 2023): 545–53. http://dx.doi.org/10.31004/abdidas.v4i6.873.

Full text
Abstract:
Pengabdian kepada masyarakat telah diadakan di Desa Gunung Bahgie. Kegiatan ini dihadiri oleh 18 orang Mitra yang berasal dari masyarakat desa, terdiri dari ibu-ibu rumah tangga. Panen cabai merupakan masalah utama di kebanakan desa di Kabupaten Aceh Tengah. Saat panen besar, harga cabai akan jatuh dan ini akan merugikan petani. Salah satu cara agar cabai dapat bertahan lama adalah dengan cara mengolahnya. Salah satunya adalah dengan mengolahnya menjadi chili oil. Chili oil dapat digunakan sebagai sambal yang memberikan rasa pedas pada hampir kebanyakan panganan, baik yang dijajakan maupun pada skala rumah tangga. Produk chili oil apabila diusahakan secara serius dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Hasil dari Pre Test dan Post Test yang dilakukan menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan Mitra setelah diberikan pelatihan pengolahan chili oil. Hasl pengisisan borang penilaian evaluasi pelaksanaan juga menunjukkan terdapat penilaian yang positif dari Mitra kepada Tim Pengabdi dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat ini. Penilaian yang terbaik adalah sangat setuju sebanyak 100% atau 18 orang Mitra dan menyatakan akan mengikuti kegiatan PkM ini apabila kegiatan ini diadakan lagi di desa yang sama.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Ekawati, Rahmatullah Rizieq, Sondang Sylvia Manurung, Sigit Sugiardi, and Hardi Dominikus Bancin. "Dissemination of UV-Based Dryer for Rice Milling Business of Citra Mandiri Farmer Group in Perapaakan Village, Sambas Regency." Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4, no. 2 (March 15, 2023): 178–82. http://dx.doi.org/10.35877/454ri.mattawang1610.

Full text
Abstract:
Rice production and rising demand necessitate rice milling. The Citra Mandiri farmer group's rice milling operation still relies on sun irradiation to dry grains in the field, making it less efficient and limiting rice sales to Sambas Regency. UV Dryer drying technology distribution and counseling, marketing management support through packaging, trademarks, and online media marketing. This action led to the construction of an 8m × 10m UV Dryer drier house, which allows partners to dry twice as much harvested grain from 750 kg – 1000 kg to 1500 kg – 2000 kg in one day instead of two. Mitra's Cap Gunung rice bag lets partners promote their rice to different locations through IG's social media channels without worrying about mixed rice. Abstrak Produksi beras dan meningkatnya permintaan mengharuskan penggilingan padi. Operasi penggilingan padi kelompok tani Citra Mandiri masih mengandalkan penyinaran sinar matahari untuk mengeringkan gabah di lapangan, sehingga kurang efisien dan membatasi penjualan beras ke Kabupaten Sambas. Distribusi dan konseling teknologi pengeringan Uv Dryer, dukungan manajemen pemasaran melalui pengemasan, merek dagang, dan pemasaran media online. Tindakan ini mengarah pada pembangunan rumah pengering Pengering UV 8m × 10m, yang memungkinkan mitra untuk mengeringkan biji-bijian yang dipanen dua kali lebih banyak dari 750 kg – 1000 kg menjadi 1500 kg – 2000 kg dalam satu hari, bukan dua. Kantong beras Cap Gunung Mitra memungkinkan mitra mempromosikan beras mereka ke lokasi yang berbeda melalui saluran media sosial IG tanpa khawatir tentang beras campuran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Maruka, Safriyanto S., and Yudin Ibrahim. "PKM APLIKASI PENGOLAHAN SAMPAH UNTUK MENSEJAHTRAKAN MASYARAKAT RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS INKUBATOR PAKAN TERNAK DI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH." Jurnal Abditani 1, no. 1 (October 30, 2018): 20–27. http://dx.doi.org/10.31970/abditani.v1i0.21.

Full text
Abstract:
Program PKM ini merupakan program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk mengembangkan kelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi melalui kelompok peternak ikan lele. Program PKM ini sasarannya adalah untuk membangkitkan wirausaha melalui kelompok home industri pengolahan limbah ikan. Program PKM ini akan dilaksanakan di Kelurahan Kalukubula Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi yang memiliki potensi dekat dengan sumber air. Oleh karena itu masyarakat banyak yang berusaha melalui ternak lele. Kelompok ini merupakan kelompok mitra yang diberi nama kelompok Momi dan kelompok Mitra Sejahtera yang beranggotakan 15 orang dan dapat mempekerjakan 8 orang setiap kelompok. Metode pelaksanaan dikembangkan dalam program ini adalah metode penyuluhan dan pelatihan meliputi pelatihan teknis dan pelatihan non teknis. Pelatihan teknis merupakan pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG). Melalui metode ini terjadi transper pengetahuan, transper keterampilan dan transper teknologi khususnya Teknologi Tepat Guna (TGG) kepada kelompok mitra Dengan program PKM ini kelompok mitra berdaya sehingga mampu mengakses potensi yang dimilikinya Sedangkan pendekatan yang dikembangkan adalah pendekatan learning by doing artinya belajar sambil bekerja/berusaha. Oleh karena itu kelompok mitra dapat mengembangan usahanya secara berkelanjutan menuju kemandirian kelompok. Adapun alur pelaksanaan program PKM ini dimulai dari, 1) Tahap persiapan, yang terdiri dari tahap : (a) penyiapan bahan administrasi sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan sosialisasi, (b) melakukan koordinasi dengan mitra untuk mengetahui kesiapan kelompok (c) menyiapkan jadwal sosialisasi menyesuaikan dengan perencanaan kegiatan yang telah terprogram, (d) pembagian tugas tim dalam hal pemberian materi kepada mitra sesuai kompetensi, dan (e) menyiapkan materi pelatihan 2) tahap pelaksanaan, yang terdiri dari : (a) sosialisasi pelatihan pengolahan limbah ikan menjadi pakan ternak, (b) diskusi terbatas mengenai pemahaman wawasan dan keterampilan, dan (c) praktek pelatihan langsung bagi mitra, (d) memberikan penilaian terhadap produk yang dihasilkan oleh mitra.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Agus Hadi Prayitno, Rusna Meswari, Muhammad Diaudin, and Muhamad Hafiidh Naafi’yan. "Business Model Canvas (BMC) Berbasis Online: Sebuah Studi pada Usaha Rintisan Sambal Perawan." JURNAL TRITON 14, no. 2 (December 22, 2023): 295–305. http://dx.doi.org/10.47687/jt.v14i2.445.

Full text
Abstract:
Sambal Perawan sebagai usaha rintisan dapat merancang bisnisnya untuk unggul dalam bersaing dengan menggunakan Business Model Canvas (BMC). Penelitian ini bertujuan untuk merancang business model Sambal Perawan melalui pendekatan BMC. Sambal Perawan merupakan sebuah usaha rintisan berbasis riset yang bergerak di bidang makanan siap saji. Studi dilakukan di setiap bagian BMC yaitu segmentasi pelanggan, proporsi nilai, saluran distribusi, hubungan dengan konsumen, sumber pendapatan, aktivitas kunci, sumber daya utama, mitra kunci, dan struktur biaya Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian diperoleh gambaran business model Sambal Perawan yaitu customer segments terdiri dari ibu rumah tangga, pekerja, dan mahasiswa dengan menawarkan value propositions yaitu fungsi produk dengan kandungan zat aktif capsaicin dari cabai sehingga pedasnya sambal dapat membuat nafsu makan bertambah. Channels yang digunakan Sambal Perawan untuk menyampaikan value propositions yang ditawarkan melalui penjualan langsung dan online dengan menggunakan customer relationships melalui WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Aktivitas kunci yang dilakukan meliputi kegiatan proses produksi, penjualan dan pemasaran, serta pengembangan produk dengan sumber daya utama merek dagang terdaftar, paten sederhana, dan juga formulasi sambal. Kegiatan dan kebutuhan sumber daya agar dapat berjalan untuk menghasilkan proporsi nilai yang diharapkan, Sambal Perawan memiliki akitviitas kunci yaitu penyedia bahan baku. Sambal Perawan dapat menghasilkan sumber pendapatan dari kegiatan penjualan produk secara langsung dan online dengan struktur biaya yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

PARAMANANDA, Nyoman, Ni Luh Putu Ratna Wahyu LESTARI, and I. Made Aditya Mantara PUTRA. "PKM Pada Usaha Sambal Kemasan CV. Mantu Sedana, Kelurahan Dalung, Kecamatan Kuta Utara." Akuntansi dan Humaniora: Jurnal Pengabdian Masyarakat 1, no. 3 (October 31, 2022): 189–92. http://dx.doi.org/10.38142/ahjpm.v1i3.432.

Full text
Abstract:
Masakan pedas memang menjadi salah satu ciri khas kuliner di Indonesia. Tingginya permintaan sambal memberikan peluang bisnis yang menjanjikan. Berawal dari keisengan pemilik usaha yaitu Ibu Made Ani Setia Wulan, akhirnya dapat mendirikan sebuah perusahaan yaitu CV. Mantu Sedana yang berdiri tahun 2017. Berdasarkan hasil validasi pasar yang telah dilakukan oleh mitra, maka mitra membuat sambal yang tahan lama, tetap gurih serta dapat dibawa kemana saja dan siap disajikan kapan saja sehingga menjadi pelengkap hidangan yang disajikan untuk keluarga, dapat dijadikan bahan dasar untuk setiap masakan keluarga. Khalayak sasaran dari program pengabdian masyarakan ini adalah CV. Mantu Sedana yang berlamat di Kelurahan Dalung, Kecamatan Kuta Utara. Melihat potensi dan ciri khas yang dimiliki, maka sangatlah mungkin apabila perguruan tinggi khususnya Universitas Warmadewa selaku institusi pendidikan ikut berkontribusi didalam melestarikan dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh CV. Mantu Sedana. Pengembangan dan pendampingan baik dari pengadaan sarana dan prasarana, pelatihan dan pembelajaran terkait pembukuan, pemasaran diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kelangsungan hidup usaha mikro kecil dan menengah dimasa yang akan datang. Kontribusi dasar dari program ini adalah meningkatkan kapasitas produksi, peningkatan pemasaran, peningkatan kualitas SDM dalam hal pembuatan laporan keuangan, serta peninkatan omset melalui penjualan secara konsinyasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Agung, Dirga, and Andi Dewi Pratiw. "TANGGUNG JAWAB PIDANA MITRA APLIKASI JASA PENGANTARAN BERBASIS APLIKASI (OJEK ONLINE) TERHADAP KELALAIAN YANG MENGAKIBATKAN KECELAKAAN." Jurnal Hukum Unsulbar 3, no. 1 (January 16, 2020): 1–15. http://dx.doi.org/10.31605/j-law.v3i1.596.

Full text
Abstract:
Layanan jasa pengantaran berbasis aplikasi (ojek online) memberikan efek positif dan negatif bagi negara, sisi negatifnya adalah banyaknya oknum mitra driver yang menggunakan aplikasi sambil berkendara yang membahayakan orang lain dan dirinya sendiri. Tindakan penggunaan perangkat komunikasi dalam berkendara adalah merupakan pelanggaran hukum yang bisa dijatuhi sanksi pidana, akan tetapi apakah sanksinya mendasarkan kepada ojek online sebagai pribadi atau perusahaan transportasi. Bagaimana kemudian pertanggung jawaban pidana driver mitra ojek online apabila akibat kelalainnya terjadi kecelakaan. Apabila merujuk kepada ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ maka tindakan berkendara yang mengancam keselamatan orang lain dan dirinya sendiri maupun tindakan tersebut mengakibatkan kecelakaan pribadi atau melibakan orang lain akan tetap dijatuhi sanksi pidana hanya saja berat ringan sanksi pidananya tergantung kepada tingkat akibat tindakannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Pratiwi, Luh Putu Safitri, Edwar Edwar, and I. Ketut Putu Suniantara. "Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Laporan Keuangan Usaha Jasa Penjahit Kebaya di Kecamatan Belahbatuh, Bali." Community Empowerment 6, no. 3 (March 23, 2021): 426–31. http://dx.doi.org/10.31603/ce.4554.

Full text
Abstract:
Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan dan ketrampilan membuat laporan keuangan kepada pengusaha UMKM/mitra. Metode pelaksanaan pelatihan dan pendampingan ini terutama menggunakan metode kegiatan dengan cara memberikan materi dan mempraktikkan secara langsung. Tim PKM melakukan kegiatan pemberian materi sambil melakukan analisis untuk pemecahan masalah yang dihadapi. Adapun metode pemberi materi yaitu dengan ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan penyelesaian kasus. Berdasar tanya jawab pada saat awal kegiatan terungkap bahwa mitra dalam hal penggunaan uang tidak dipisahkan antara kebutuhan keluarga dengan kebutuhan usaha bahkan tanpa pembukuan. Berdasar dari identifikasi awal ini maka pemberian pengetahuan dan ketrampilan tentang cara membuat laporan keuangan sangatlah tepat, karena dengan ketrampilan membuat laporan keuangan ini peserta diharap bisa membuat laporan keuangan usahanya. Peserta sangat antusias untuk mengatasi kendala usahanya, terbukti dengan banyaknya yang bertanya mengenai materi yang disampaikan. Melalui contoh-contoh transaksi yang sederhana, yang memang dialami oleh mitra dalam kegiatan usahanya, mereka mulai paham bagaimana mencatat dan membuat laporan keuangannya. Beberapa harapan disampaikan oleh peserta yaitu untuk melanjutkan kegiatan ini dengan pemberian materi dan pelatihan pemasaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Waslah, Waslah, Nayla Zahroh Al Husna, Muhimmatul Khoiroh, and Imro Atuzzakiyatul K. "Pelatihan Penggunaan Media Pembelajaran 3D Ular Tangga pada Anak Siswa Kelas IV SD di Desa Gabusbanaran Tembelang Jombang." Jumat Pendidikan: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4, no. 1 (April 30, 2023): 36–39. http://dx.doi.org/10.32764/abdimaspen.v4i1.3100.

Full text
Abstract:
Pada kegiatan pengabdian pada masyarakat mitranya adalah Sekolah Dasar Gabusbanaran Berdasarkan hasil analisis situasi, muncul permasalahan yang perlu diselesaikan berkaitan dengan rencana kegiatan pengabdian pada masyarakat ini untuk mitra adalah Permasalahan pokok yang didapati yakni kurangnya media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Dan tujuannya adalah memfasilitasi pembelajaran siswa dalam belajar dan melatih kerjasama tim antar siswa. Adapun metode yang di gunakan pelaksanaan adalah Community Based Research adalah salah satu model pelatihan terkini yang melibatkan masyarakat sebagai mitra kerja. Pelatihan berbasis masyarakat adalah pelatihan yang menerapkan pendekatan kolaboratif. dan seluruh masyarakat. Dalam hal ini, mitra kerja kami adalah SD Gabusbanaran, khususnya siswa kelas IV.dan hasil nya adalah memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik melalui proses pembelajaran bermain sambil belajar, menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan menyenangkan, Menarik perhatian peserta didik, sehingga membangkitkan minat, motivasi, aktivitas dan kreativitas belajar peserta didik, memudahkan peserta didik dalam belajar karena dibantu dengan gambar yang ada dalam permainan ular tangga, media ular tangga ini sangat efektif untuk mengulang pelajaran yang telah diberikan, membantu peserta didik berfikir secara individu maupun kelompok dan belajar bekerja sama.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Shidqon Prabowo, M., and M. Muhyidin. "Analisis Praktik Bisnis Waralaba Dalam Perspektif Persaingan Usaha (Studi Komparatif Sambel Lombok Resto Dan Rocket Chicken Kota Brebes)." QISTIE 14, no. 1 (May 26, 2021): 83. http://dx.doi.org/10.31942/jqi.v14i1.4494.

Full text
Abstract:
Penelitian ini merupakan kualitatif-deskriptif, sumber data dalam penelitian ini adalah owner / pemilik franchise Sambel Lombok Resto dan Rocket Chicken Brebes, karyawan dan karyawati Sambel Lombok Resto dan Rocket Chicken Brebes. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Tekhnik analisis data yang digunakan reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil temuan yang diperoleh adalah Praktik Bisnis Franchise / Waralaba Sambel Lombok Resto dan Rocket Chicken Pendiriannya diawali dengan adanya suatu agreement atau perjanjian franchise atau waralaba antara pihak manajemen (franchisor) dengan investor atau mitra (franchisee). Dalam Praktiknya di kedua merk tersebut terdapat perbedaan yang sangat signifikan yaitu untuk Sambel Lombok Resto tidak ada Royalty fee perbulan sedangkan di Rocket Chicken memungut Royalty fee tiap bulan adalah sebesar 4% untuk tahun pertama dan 5% untuk tahun kedua dan seterusnya. Adapun strategi dari kedua restoran tersebut agar tetap eksis ditengah banyaknya competitor yang sangat banyak dapat di rangkum sebagai berikut :dengan mengikuti Dinamika Perkembangan Pasar yang ada, dengan mengetahui keinginan konsumen dan berusaha untuk mewujudkan keinginan konsumen, selalu berinovasi terhadap produk yang di perdagangkan, selalu mempelajari kompetitor yang ada, jangan sampai lengah dan tertinggal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Maryam, Andi, and Dian Sari. "98 LIMBAH CAIR TAHU (WHEY) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN NATA DE SOYA DI INDUSTRI TAHU DESA DALAM KAUM SAMBAS." Jurnal Vokasi - Politeknik Negeri Lhokseumawe 4, no. 2 (October 1, 2020): 98. http://dx.doi.org/10.30811/vokasi.v4i2.1992.

Full text
Abstract:
Limbah cair tahu (whey) di Home Industry Tahu milik Bapak Sulaiman selama ini tidak dimanfaatkan dan hanya dibuang sebagai limbah di lokasi industri. Akumulasi limbah yang tergenang di sekitar lokasi industri mengakibatkan aroma busuk dan lingkungan kotor karena jauh dari aliran sungai. Whey merupakan cairan residu koagulasi protein kedelai dalam pembuatan tahu yang memiliki potensi sebagai bahan baku pembuatan nata sehingga disebut nata de soya. Pemilik home industry (mitra) tidak mengetahui cara membuat nata de soya sehingga kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) difokuskan pada pelatihan pembuatannata de soya yang bertujuan mengatasi permasalahan lingkungan akibat limbah cair tahu. Hasil dari kegiatan ini memberikan efek positif bagi mitra yaitu mampu memproduksi nata de soya yang sudah dipasarkan. Nata de soyakini menjadi produk baru di home industry Bapak Sulaiman selain tahu dan tempe.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Febriyanti, Ririn, and Oemi Noer Qomariyah. "DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN BERBAHAN SAMBAL DESA KEDUNGRAWAN KECAMATAN KREMBUNG KABUPATEN SIDOARJO." SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 4, no. 1 (November 2, 2020): 451. http://dx.doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.2858.

Full text
Abstract:
ABSTRAKBisnis makanan terutama aneka bumbu dapur sangat menjanjikan. Hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya yaitu banyak dari masyarakat baik di pedesaan atau di perkotaan yang bekerja sampai malam sehingga tidak sempat untuk memasak di rumah. Selain faktor tersebut, bumbu dapur juga memiliki banyak peminat dari segala macam usia dan berbagai macam kalangan. Dari faktor- faktor tersebut, harus ada inovasi yang diberikan agar ulahan aneka bumbu dapur dapat bersaing selain mempunyai rasa yang lebih enak, “Labelling” yang menarik, harga yang ekonomis, dan terdapat berbagai level tingkat pedasnya, serta aneka produk olahan yang sangat “yummy” .Tujuan dari kegiatan pengabdian adalah untuk membantu mengembangkan pemasaran baik dari segi manajemen dan sarana,prasarana mitra usaha “Arthur”. Adapun permasalahan yang dihadapi mitra pengabdian masyarakat ini diantaranya adalah (1) belum diberikan kemasan yang baik pada produk kue basah yang dipasarkan dan (2) belum diberikan labelling untuk mengenalkan produknya dan yang (3) belum maksimalnya produksi yang dihasilkan. Metode pelaksanaan pengabdian yang sudah dilakukan sampai saat ini adalah pada tahapan: membantu dengan memberikan bantuan berupa alat untuk untuk meningkatkan hasil produksi aneka bumbu dapur; mengganti kemasan dengan yang lebih bagus, serta membantu membuatkan label yang menarik pada kemasan dengan mengganti label yang lama. Hasil pada tahap ini adalah semakin bertambahnya jumlah pembeli / customer dari mitra kami yakni Home Industri produk sambal Di Desa KedungRawan Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo dikarenakan labelling dan kemasan yang lebih bagus. Kata kunci: diversifikasi; produk olahan berbahan sambal. ABSTRACTThe food business, especially various ingredients, is very promising. This is due to several factors, including many of the community, both in rural and urban areas, who work late at night so they don't have time to cook at home. Apart from these factors, spices also have many enthusiasts of all ages and various groups. From these factors, there must be an innovation given so that various cooking ingredients can compete in addition to having a better taste, attractive labeling, economical prices, and various levels of spiciness, as well as various processed products that are very “yummy ". The problems faced by this community service partner include (1) not yet given proper packaging for the wet cake products being marketed and (2) not yet given labeling to introduce the product and (3) the resulting production has not been maximized. The stages of the implementation of the service that have been carried out to date are at the following stages: assisting by providing assistance in the form of tools to increase the production of various cooking spices; replace the packaging with a better one, and help make an attractive label on the package by replacing the old label. The expected results at this stage are the increasing number of buyers / customers from our partners, namely the Home Industry of chili products in KedungRawan Village, Krembung District, Sidoarjo Regency. Key words: diversification; sambal processed products.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Disnawati, Hermina, and Farly Oktriany Haning. "Workshop Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Sampah dan Barang Bekas Bagi Guru MIN TTU." Bakti Cendana 2, no. 2 (October 9, 2019): 38–44. http://dx.doi.org/10.32938/bc.2.2.2019.38-44.

Full text
Abstract:
Permasalahan pokok di Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) TTU-Kefamenanu yang menjadi mitra pengabdian ini adalah: (i) belum tersedianya alat peraga matematika di sekolah mitra; (ii) belum pernah diselenggarakan kegiatan workshop tentang penggunaan alat peraga matematika di sekolah mitra. Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah ceramah, demonstrasi, praktek langsung, diskusi dan penugasan. Adapun alat peraga yang digunakan antara lain: Mistar Bilangan, Kartu Positif Negatif, Puzzle FPB dan KPK, Magic Square, Perkalian Kanada, Congklak Penjumlahan, Tabel Cayley, Ular Tangga Aljabar, Menara Hanoi dan Tangram. Alat peraga matematika ini terbuat dari sampah dan barang bekas. Pelaksanaan pengabdian selama 3 hari dengan rincian satu hari workshop dengan peserta para guru dan dua hari praktek penggunaan alat peraga dengan peserta siswa kelas IV, V dan VI. Hasil evaluasi pengabdian menunjukkan bahwa i) 33,33% peserta sangat setuju dan 66,67% peserta workshop setuju bahwa materi workshop terorganisasi dengan baik dan alat peraga yang digunakan sesuai dengan materi pembelajaran di sekolah dasar, alat peraga menarik dan membantu siswa dalam belajar sambil bermain; ii) 80% peserta setuju dan 20% sangat setuju bahwa panduan praktik penggunaan alat peraga dengan LKS yang disediakan dapat dimengerti dengan baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Disnawati, Hermina, and Farly Oktriany Haning. "Workshop Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Sampah dan Barang Bekas Bagi Guru MIN TTU." Bakti Cendana 2, no. 2 (October 9, 2019): 38–44. http://dx.doi.org/10.32938/bc.v2i2.280.

Full text
Abstract:
Permasalahan pokok di Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) TTU-Kefamenanu yang menjadi mitra pengabdian ini adalah: (i) belum tersedianya alat peraga matematika di sekolah mitra; (ii) belum pernah diselenggarakan kegiatan workshop tentang penggunaan alat peraga matematika di sekolah mitra. Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah ceramah, demonstrasi, praktek langsung, diskusi dan penugasan. Adapun alat peraga yang digunakan antara lain: Mistar Bilangan, Kartu Positif Negatif, Puzzle FPB dan KPK, Magic Square, Perkalian Kanada, Congklak Penjumlahan, Tabel Cayley, Ular Tangga Aljabar, Menara Hanoi dan Tangram. Alat peraga matematika ini terbuat dari sampah dan barang bekas. Pelaksanaan pengabdian selama 3 hari dengan rincian satu hari workshop dengan peserta para guru dan dua hari praktek penggunaan alat peraga dengan peserta siswa kelas IV, V dan VI. Hasil evaluasi pengabdian menunjukkan bahwa i) 33,33% peserta sangat setuju dan 66,67% peserta workshop setuju bahwa materi workshop terorganisasi dengan baik dan alat peraga yang digunakan sesuai dengan materi pembelajaran di sekolah dasar, alat peraga menarik dan membantu siswa dalam belajar sambil bermain; ii) 80% peserta setuju dan 20% sangat setuju bahwa panduan praktik penggunaan alat peraga dengan LKS yang disediakan dapat dimengerti dengan baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Agustina, Sri Sukari, Ratmi Rosilawati, and Nurmawati Mambuhu. "PEMBERDAYAAN UKM BUMDES MARENAK SULUBOMBONG MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK SAMBAL ROA." MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat 4, no. 2 (September 22, 2021): 181. http://dx.doi.org/10.32529/tano.v4i2.1158.

Full text
Abstract:
Desa Sulubombong berjarak sekitar 103 Km dari Kota Luwuk ibu kota Kabupaten Banggai. Wilayah Desa Sulubombong berada di pesisir pantai. Mata pencaharian penduduk yang mendominasi yaitu nelayan dan petani. Pada umumnya kelompok nelayan Desa Sulubombong adalah nelayan penangkap ikan di laut, dimana pada musim-musim tertentu hasil tangkapan berupa ikan roa. Hasil tangkapan ikan roa yang melimpah di perairan laut sekitar Desa Sulubombong oleh masyarakat sekitar diolah secara tradisional dengan cara pengasapan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus UKM BUMDes Marenak Sulubombong mengenai diversifikasi produk sambal roa. Metode yang dipergunakan yaitu partisipatif, yang melibatkan secara langsung pengurus UKM BUMDes Marenak. Tahapan kegiatan meliputi kegiatan survey dan observasi ke lokasi mitra, persiapan bahan dan alat yang dipergunakan untuk kegiatan, sosialisasi ke masyarakat pengguna, dan pelatihan. Output luaran kegiatan yang dihasilkan yaitu adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah produk serta peningkatan pendapatan pengurus dari diversifikasi produk sambal roa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Maherawati, Maherawati, Denah Suswati, Eva Dolorosa, Lucky Hartanti, and Dzul Fadly. "SOSIALISASI GIZI TELUR SEBAGAI PROTEIN HEWANI MURAH UNTUK PENCEGAHAN STUNTING." JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) 7, no. 4 (August 2, 2023): 3312. http://dx.doi.org/10.31764/jmm.v7i4.15823.

Full text
Abstract:
Abstrak: Stunting di Kalimantan Barat mencapai 27,8% dari total stunting di Indonesia, sedangkan stunting di Kabupaten Sambas mencapai 30,5% dari total stunting di Kalimantan Barat. Perlu dilakukan usaha untuk dapat menurunkan stunting dengan pemberian pemahaman tentang pentingnya peran protein hewani dalam menu sehari-hari. Telur merupakan contoh protein hewani yang murah dan mudah diperoleh. Mitra kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK Desa Saing Rambi yang mempunyai balita sebanyak 25 orang. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatan pemahaman mitra tentang stunting, sehingga dapat menurunkan stunting di Kabupaten Sambas. Metode kegiatan berupa sosialisasi, praktik, serta evaluasi. Hasil kegiatan memperlihatkan bahwa setelah proses sosialisasi terkait stunting, 68% responden dapat memahami stunting dengan baik. Sebanyak 52% responden dapat memahami fungsi makanan bagi tubuh, dan 80% responden dapat memahami telur sebagai protein hewani. Seluruh responden (100%) berminat untuk mengonsumsi telur sebagai sumber protein dalam menu sehari-hari. Kegiatan ini perlu ditindaklanjuti dengan Kerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan dan Posyandu di lingkungan terdekat agar pola makan tinggi protein menjadi kebiasaan yang dilakukan sehari-hari untuk mencegah stunting.Abstract: Stunting in West Kalimantan reached 27.8% of the total stunting in Indonesia while stunting in Sambas Regency reached 30.5% of the total stunting in West Kalimantan. Efforts need to be made to reduce stunting by providing an understanding of the critical role of animal protein in the daily menu. Eggs are an example of animal protein that is cheap and easy to obtain. The partners of this activity are twenty five PKK Saing Rambi Village mothers with toddlers. This activity aims to increase partners' understanding of stunting so that it can reduce stunting in Sambas Regency. Methods of activity in the form of socialization, practice, and evaluation. The activity results show that after the socialization process related to stunting, 68% of respondents can understand stunting well. As many as 52% of respondents could understand the function of food for the body, and 80% of respondents could understand eggs as animal protein. All respondents (100%) are interested in consuming eggs as a source of protein in their daily menu. This activity must be followed up by collaborating with related agencies such as the Health Service and Posyandu in the nearest environment so that a high-protein diet becomes a daily habit to prevent stunting.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Achmad, Basir, and Faisal Faisal. "Pengembangan Madu Kelulut Pada Kelompok Tani Subur Makmur Desa Bincau Muara Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan." Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) 2, no. 4 (May 15, 2023): 684. http://dx.doi.org/10.20527/ilung.v2i4.7486.

Full text
Abstract:
Tujuan pengabdian masyaraat ini adalah untuk meningkatan pengetashuan masyaraaat kelompok tani Subur Makmur Desa Bincau Muara Kecamatan Martapura dalam pemeliharaan lebah madu kelulut. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pembimbingan. Kegiatan dalam pembimbingan adalah penyampaian materi tentang lebah madu kelulut yang meliputi penjelasan mengenai jenis-jenis lebah madu kelulut, sifatnya, kondisi lingungannya, dan makananya. Selanjutnya adalah persiapan pemecahan koloni termasuk peralatan yang digunakan juga penempatan koloni baru dan koloni baru. Demonstrasi tentang teknik pembuatan sarang, termasuk baha-bahan dan peralatan yang diperlukan. Dalam demonstrasi tersebut, mitra telah mencoba mempraktikkan kegiatan pembangunan sarang lebah madu kelulut, yaitu pembuatan “setup” lalu pemecahan koloni, dan cara meletakkan koloni baru maupun koloni lama. Kegiatan ini dilakukan secara “learning by doing” atau belajar sambil melakukannya secara langsung. Hasilnya setelah dilakukan evaluasi, secara statistik (uji t berpasangan) menunjukkan bahwa pengetahuan mitra meningkat secara signifikan. Mereka berencana apabila koloni lebah yang diberikan sebagai contoh dan bahan pelajaran sudah bisa dipecah lagi, maka mereka akan memecah sendiri koloni lebah kelulut tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Wadi, Ahmad, Mihrani Mihrani, and Jumatriatikah Hadrawi. "Budidaya ternak ayam Broiler di Desa Salenrang Kabupaten Maros." Prosiding Seminar Nasional Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan 3 (December 6, 2022): 645–52. http://dx.doi.org/10.51978/proppnp.v3i1.299.

Full text
Abstract:
Ayam Broiler merupakan ternak penghasil daging yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan ternak potong lainnya. Ayam broiler memiliki keunggulan pada siklus produksi yang singkat yaitu dalam waktu 4-6 minggu sudah dapat dipanen. Ayam broiler berpotensi dijadikan sebagai salah satu jenis usaha sehingga harus diikuti dengan manajemen pemeliharaan yang baik. Pengabdian ini bertujuan untuk memperkenalkan cara budidaya ternak ayam broiler di Desa Salenrang Kabupaten Maros secara intensif. Tahapan kegiatan yaitu mengumpulkan masyarakat dari berbagai elemen terutama petani yang memiliki ayam broiler, memberikan materi budidaya ayam broiler dan pelatihan langsung, masyarakat mendengarkan sambil berdiskusi apabila terdapat hal-hal yang dianggap kurang jelas. Pada kegiatan ini, mitra menerima 100 ekor DOC (day old chick) broiler dan pakan sesuai kebutuhan ternak hingga panen yaitu selama 4 minggu. Hasil yang diperoleh rata-rata bobot ayam broiler dari pemeliharaan mitra adalah 1,2 kg/ekor dengan sistem pemeliharaan intensif. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan ayam broiler yang dipelihara memenuhi bobot badan minimal 1,25 kg.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Rahmahwati, Ratih, Silvia Uslianti, and Tri Wahyudi. "Penerapan Teknologi Washbasin Portabel pada Kelompok Usaha Rumah Makan Bulan Kabupaten Sambas Kalimantan Barat." JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) 5, no. 2 (April 13, 2024): 343–53. http://dx.doi.org/10.37339/jurpikat.v5i2.1513.

Full text
Abstract:
Mitra pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah kelompok usaha rumah makan Bulan yang berada di Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Kelompok usaha ini terdiri dari 5 rumah makan yang berada di sepanjang jalan Parit Baru, merupakan jalan penghubung antar kota Singkawang menuju Kabupaten Sambas dan daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia. Saat ini proses cuci tangan yang dilakukan oleh pengunjung masih dilakukan dengan peralatan yang sederhana. Hanya menggunakan gentong berisi air yang terhubung dengan kran. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk peningkatan kapasitas teknologi terhadap peralatan cuci tangan khusus pengunjung rumah makan. Perbaikan desain tempat cuci tangan bagi rumah makan disertai rancang bangun washbasin yang portabel dengan penggunaan alat tanpa kontak tangan dari pengunjung rumah makan disertai fitur pendukung yang diharapkan oleh pengunjung. Melalui kegiatan PKM ini telah dibuat washbasin yang dapat menarik minat pengunjung untuk melakukan gerakan mencuci tangan dengan kesadaran sendiri melalui perbaikan desain washbasin yang bersifat portable.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Athiefah Fauziyyah, Mutiara Ulfah, Eko Yuliastuti, Athila Safira Rahma, and Mahdy Eka Putra. "PENGEMBANGAN PRODUK SAMBAL DALAM KEMASAN BAGI KOMUNITAS WARGA ARCADIA TANGERANG SELATAN." Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka 2 (May 19, 2023): 13–22. http://dx.doi.org/10.33830/prosidingsenmaster.v2i1.692.

Full text
Abstract:
Cabai merupakan tanaman musiman dan termasuk dalam kategori produk pangan yang perishable (mudah rusak). Karakteristik ini membuat cabai menjadi salah satu komoditas pangan yang harganya sangat fluktuatif di pasaran. Pada tahun 2022, tercatat ada tiga periode kenaikan harga cabai. Kenaikan harga cabai akan mempengaruhi ketahanan pangan keluarga. Dibutuhkan sentuhan inovasi teknologi untuk mempertahankan umur simpan produk turunan cabai sehingga konsumsi pangan keluarga akan tetap stabil di tengah kondisi pasar yang dinamis. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan peningkatan ilmu dan keterampilan pada komunitas warga Arcadia mengenai olahan produk sambal dalam kemasan yang awet di suhu ruang. Program ini diawali dengan analisis masalah mengenai konsumsi pangan rumah tangga, penjelasan teknis mengenai pengolahan sambal dalam kemasan dan regulasi pangan, praktik pembuatan sambal dalam kemasan yang awet disimpan di suhu ruang dan diakhiri dengan evaluasi serta umpan balik dari mitra warga komunitas Arcadia. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dari bulan Juli – September 2022 bertempat di RT 11 Arcadia, Kademangan, Serpong. Produk yang dihasilkan dari pengabdian ini diharapkan dapat menjadi solusi menjaga ketahanan pangan keluarga di tengah kenaikan harga cabai dan membuka peluang usaha industri rumahan sehingga berpotensi untuk meningkatkan ekonomi warga.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Ery Alidafi Mukhtar, Nesia Gita Adhadi, Avivatur Rachman, and Nafia Nanda Amilia. "Tinjauan Pemanfaatan Potensi Umkm Di Desa Wotgalih." Jurnal Pengabdian Indonesia 1, no. 1 (September 29, 2023): 26–31. http://dx.doi.org/10.47134/jpi.v1i1.2087.

Full text
Abstract:
UMKM yang berada di daerah Wotgalih Kecamatan Yosowilangun terdapat beberapa macam usaha diantaranya yaitu terasi reket, sambal, dan rengginang. Selama ini UMKM mitra mengandalkan penjualannya secara offline dengan pemasaran dari mulut ke mulut, terdapat permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pemilik UMKM antara lain pertama Packaging karena masih kurang menarik jika dijual di pasar yang lebih luas. KKN 30 Unmuh Jember membuat program yang berfokus pada produk UMKM yaitu branding, packaging yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran di Desa Wotgalih. Kemudian dilakukan pendampingan pembuatan NIB dan sertifikasi halal untuk dijadikan dalam mengajukan izin usaha dan pengakuan kehalalan suatu produk.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Monica, Metha, Hajar Setyaji, and Suryanto Suryanto. "PEMBERDAYAAN UMKM UDANG KETAK PADA PENGOLAHAN UDANG KETAK DI KECAMATAN KUALA JAMBI TANJABTIM PROPINSI JAMBI." Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) 3, no. 2 (June 10, 2020): 78. http://dx.doi.org/10.20473/jlm.v3i2.2019.78-81.

Full text
Abstract:
Daerah pantai yang sering disebut sebagai wilayah pesisir merupakan daerah yang sangat spesifik seperti Kecamatan Kuala Jambi, karena daerah ini merupakan daerah yang berada di perbatasan antara pengaruh daratan dan lautan. Mengingat posisi geografisnya, daerah pantai merupakan daerah penghubung antara daratan dan lautan sangat strategis sebagai usaha pengembangan sektor perikanan spesifik lokal (Juarini,2002). Salah satu usaha pengembangan sektor perikanan spesifik lokal khususnya di Propinsi Jambi adalah usaha agribisnis udang ketak. Kegiatan ini dilakukan dari Bulan Mei - November tahun 2017. Mitra yang dilibatkan adalah 2 (dua) Kelompok UMKM, UMKM Bangau yang berada di Kelurahan Majelis Hidayah di ketuai oleh Ridho Ardiansyah dan UMKM Elang yang berada di Kelurahan Kampung Laut diketuai oleh Muamar. Kedua UMKM berada di Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjabtim. Pelaksanaan Kegiatan dilakukan dengan 5 (lima) tahapan yaitupersiapan, penyuluhan, kegiatan lapangan, pembinaan dan penyusunan laporan. Permasalahan Mitra adalah Sumberdaya Manusia, Modal, Bahan Baku dan Penguasaan teknologi tentang pengolahan udang ketak. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah : a. Memotivasi dan mengembangkan kemampuan teknis penerapan teknologi sederhana pengolahan udang ketak/ mantis shrimps pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) udang ketak yaitu Pengolahan udang ketak yang sudah diberi sambal tomat dan terasi serta dikemas plastik dan divakum; b. Mengembangkan usaha olahan udang ketak yang siap dijual; c. Menambah pendapatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) udang ketak di Kecamatan Kuala Jambi d. Adanya kerjasama antara Perguruan Tinggi dan UMKM. Sasaran yang ingin dicapai yaitu : Penerapan teknologi sederhana dengan cara pengolahan udang ketak diberi bumbu, sambal nenas dan terasi, dikemas vakum dan ada izin IRT serta siap dijualsehingga meningkatkan nilai jual udang ketak secara lokal (Jambi, Jakarta, Yogyakarta, Batam) . Hasil luaran yang dicapai adalah Penyerahan barang untuk pengolahan udang ketak berupa food processor, gas 3 kg, vacuum sealer, freezer, dandang, kompor gas dan selang, nampan dan centong, pelatihan pengolahan udang ketak mulai dari buat sambal tomat dan terasi serta pengemasan udang ketak dengan plastik dan divakum, pengurusan izin P-IRT. Kesimpulan Penyerahan alat yang digunakan untuk pengolahan udang ketak berupa food processor,gas 3 kg, vacuum sealer, freezer, dandang, kompor gas dan selang, nampan dan centong, Pelatihan pengolahan udang ketak mulai dari pembuatan sambal sampai pengemas udang ketak, Pengurusan Izin P-IRT sudah sampai BPOM Propinsi Jambi dengan Nama Hidayah (UMKM Bangau) dan Nama Mr. J. (UMKM Elang)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Triana, Nurul Widji, Suprihatin Suprihatin, and Lilik Suprianti. "Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Sambal Kerang dengan Mesin Pelumat dan penggoreng Mekanik di Sentra Ikan Bulak Surabaya." JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) 4, no. 2 (November 30, 2020): 43–48. http://dx.doi.org/10.31284/j.jpp-iptek.2020.v4i2.858.

Full text
Abstract:
Kerang merupakan salah satu hasil laut yang banyak terdapat di perairan Kenjeran, Surabaya. Kerang- kerang yang berukuran kecil dan kualitas rendah kurang laku di pasaran. Sehingga untuk meningkatkan nilai tambah, kerang kerang kecil tersebut diolah menjadi produk makanan seperti sambal kerang dan abon kerang. UKM Bunda adalah kelompok usaha bersama yang bergerak di bidang pengolahan teripang dan kerang yang berlokasi di sentra pengolahan hasil laut kelurahan kedung cowek, kecamatan Bulak Surabaya. Walaupun banyak diminati wisatawan, namun produk olahan kerang dari UKM Bunda belum dapat memenuhi permintaan pasar karena proses produksi yang masih dilakukan secara konvensional. Peralatan yang dipakai masih sederhana sehingga proses produksi memerlukan waktu yang lama serta produk yang kurang terjaga kualitasnya. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan mekanisasi dalam proses pembuatan sambal kerang dan abon kerang dengan mengaplikasikan hasil teknologi Tepat Guna (TTG) dari UPN Veteran Jawa timur berupa mesin pelumat(telah terdaftar di HaKI desain industri A-00201204059), dan mesin penggoreng mekanik (tersertifikasi HaKI IDD-00000938) dengan mitra UKM Bunda. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan penguatan kelembagaan juga dilakukan untuk memberikan wawasan kepada pelaku UKM terhadap bisnis dan pemasaran. Dampak yang dirasakan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan produksi sambal kerang dari 5 kg/minggu menjadi 25kg/minggu. Proses produksi lebih higienis serta kualitas semakin terjaga.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Rosalina, Tita, Rossi Evita, Farizawati Farizawati, Rina Septiani, and Indra Nanda. "Pemanfaatan Daya Tarik Wisata Melalui Pelatihan Penyusunan Paket Wisata Ready Made Tour." Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 5, no. 1 (March 30, 2023): 430. http://dx.doi.org/10.20527/btjpm.v5i1.7687.

Full text
Abstract:
Keindahan alam Desa wisata Sebubus memiliki berbagai daya Tarik wisata pantai, hutan mangrove, dan juga terdapat satwa langka seperti bekantan dan penyu. Desa ini merupakan salah satu desa yang terdapat di kabupaten Sambas Kalimantan barat yang memiliki letak sangat strategis yaitu berada di posisi ekor pulau Kalimantan yang berdekatan dengan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia timur. Dengan beragamnya daya tarik wisata yang ada, namun masyarakat setempat kurang memanfaatkan daya tarik wisata sebagai suatu usaha paket wisata yang dikarenakan oleh kurangnya kemampuan untuk menyusun paket wisata, terutama paket wisata ready made tour. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan pendampingan maupun pelatihan kepada mitra yaitu kelompok sadar wisata sebubus yang dilaksanakan pada bulan September 2022. Tujuan dari pengabdian yang dilakukan adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra dalam memanfaatkan daya tarik wisata dan menyusun paket wisata. Pelaksanaan pendampingan dan pelatihan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Metode yang digunakan yaitu: ceramah, tutorial/demonstrasi, latihan dan praktik. Tingkat pemahaman dan keterampilan mitra yang dilibatkan sebanyak 20 orang mengalami peningkatan sebesar 75%, yang diukur melalui tes awal dan tes akhir (pretest 10% dan posttest 85%). Dengan demikian usaha paket wisata readymade tour dapat dilaksanakan di desa wisata Sebubus. The natural beauty of Sebubus village offers various tourist attractions, beaches, mangrove forests, and endangered animals such as probosci's monkeys and sea turtles. Sebubus village is a tourist village in Paloh district, Sambas regency, West Kalimantan. The Sebubus tourism village is strategically located not far from the eastern Indonesia-Malaysia border region. However, the local community does not take advantage of tourist attractions as businesses, especially managing ready-made tour packages. They lack the skill to plan tour packages. To overcome these problems, mentoring and training were carried out to provide knowledge in promoting tourist attractions. The mentoring and training were carried out in several stages: preparation, implementation and evaluation. The methods used were lectures, tutorials/demonstrations, and practices. The pre-test measured the understanding and the success of mentoring and training. Post-test assessments were conducted on 20 participants (members of Pokdarwis of Sebubus village), held on September 2022. It shows that the participants' understanding increased by 75%, originally 10% to 85%. Therefore, the ready-made tour package business can be fruitful in Sebubus Tourism Village.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Utari, Woro, Mei Indrawati, and Nur Halima. "PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO MELALUI PERBAIKAN MANAJEMEN USAHA PADA ANGKRINGAN “MBOK NOM” SURABAYA." Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) 4 (November 20, 2021): 995–1004. http://dx.doi.org/10.37695/pkmcsr.v4i0.1344.

Full text
Abstract:
PPM ini dilakukan pada Angkringan Mbok Nom bertempat di Jl.Griya Babatan Mukti K / 20, RT 02, RW 07, Kel. Babatan , Kec. Wiyung – Surabaya. Jenis usahanya adalah berjualan nasi bakar, sate usus, telur puyuh, ceker, dadar jagung dan minuman sinom mbok Nom. Masalah yang dihadapi Mitra adalah sebagai berikut :1) cara menaikkan omset penjualan ? 2) Bagaimana cara memasarkan lebih luas lagi? 3) Bagaimana cara mengatur keuangannya ? 4) Bagaimana barang dagangannya lebih diminati banyak orang tidak hanya kalangan menengah tetapi kalangan atas? Sebagai solusi pemecahan masalahnya :1) Pelatihan cara berwirausaha dan managemen keuangan.2) Pelatihan cara membuat konten promosi di Medsos.3) Pendampingan oleh tim.4) Meningkatkan pemasaran dengan packaging yang menarik.4) Mengenalkan CHRIS sebagai alat pembayaran yang mudah ,bila tidak ada uang tunai. Metode pelaksanaannya dengan 1) Memberikan pelatihan tentang cara berwirausaha.2) Mengikutsertakan dalam pelatihan membuat konten-konten untuk pemasarannya melalui Medsos. 3) Memberikan pelatihan cara pakking produk yang menarik 4) Mengadakan pendampingan dan pemantauan pemasaran selama 3 bulan.5) Menambah alat bakar 6) Mengenalkan CHRIS sebagai alat pembayaran yang mudah, dengan mengundang sales CHRIS. Beberapa output yang sudah dihasilkan dari PPM ini adalah: Pertama: Tersedianya Website pemasaran mitra. Kedua: Mitra sudah bisa membuat neraca keuangan untuk mengukur untung, rugipenjualan. Ketiga: Mitra sudah ada peningkatan dalam packaging produk sehingga pemesanan nasi bakar dari kantor-kantor semakin ramai seperti Bank, PGN, hajatan, arisan dan produk penjualan sekarang bertambah jenisnya selain tersebut diatas sekarang ada produk baru yaitu sambel bawang Mbok Nom dan varian nasi bakar bertambah. Keempat :Pemesanan melalui GOJEK dan GRAB semakin ramai sehingga omset semakin meningkat. Kelima: Sudah ada penambahan 2 alat bakar, dari PPM 1 alat bakar dan yang 1 alat bakar swadaya. Keenam: Mendatangkan Bpk. Edy Purwadi sales CHRIS untuk bersosialisasi cara pembayaran yang mudah menggunakan CHRIS, aplikasi itu baru mulai jalan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Hastinasari, Weni, and Maulida Nurhidayati. "EFEKTIVITAS PELATIHAN BAGI TELLER PERBANKAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA BPRS MITRA MENTARI SEJAHTERA PONOROGO)." JPSDa: Jurnal Perbankan Syariah Darussalam 2, no. 2 (July 31, 2022): 185–96. http://dx.doi.org/10.30739/jpsda.v2i2.1519.

Full text
Abstract:
Abstrak Efektivitas merupakan kemampuan seseorang atau organisasi dalam mengoptimalkan sumber dayanya secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai suatu tujuan. Tujuan dari organisasi melakasanakan pelatihan agar para karyawan lebih produktif lagi dalam menjalankan pekerjaannya dan mempunyai kualitas yang leibih baik, dilengkapi dengan keahlian yang lebih dan semakin inovatif dalam menjalankan pekerjaan. Teller pada bank diharapkan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabah, karena teller adalah karyawan bank di garda depan yang setiap harinya berhubungan langsung dengan para nasabah. Tetapi dalam kenyataannya teller BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo bukan lulusan dari perbankan syariah tetapi dengan latar pendidikan non syariah. Hal ini sangat berpengaruh dalam hasil kerja akhir yang nantinya akan menuntukan tingkat kinerja teller pada perusahaan. Tujuan didalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pelatihan bagi karyawan bagian teller untuk meningkatkan kinerja di BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo, faktor-faktor apa yang mempengaruhi pelatihan teller untuk meningkatkan kinerja di BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo, dan bagaiamana efektivitas pelatihan bagi karyawan bagian teller untuk meningkatkan kinerja. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai atasan, teller, teman kerja dan nasabah BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan teller dilaksanakan di BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo berjalan dengan baik karena menghasilkan teller dengan kemampuan yang diharapkan oleh perusahaan. Metode yang digunakan efektif dengan memberikan materi dan langsung mempraktikannya sambil bekerja diajari langsung oleh pemateri yang sudah berpengalaman. Terdapat juga dukungan dari atasan, dan materi yang diberikan atasan, teknologi perbankan yang mendukung.. Sehingga dapat merubah teller yang bukan lulusan perbankan syariah mempunyai kemampun yang dibutuhkan oleh BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo. Program pelaksanaan pelatihan yang dilakukan BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo yaitu sudah efektif dalam meningkatkan kinerja terbukti dengan kinerja teller yang meningkat. Abstract Effectiveness is the ability of a person or organization in optimizing its resources effectively and efficiently in order to achieve a goal. The purpose of the organization is to conduct training so that employees are more productive in carrying out their work and have better quality, equipped with more expertise and are more innovative in carrying out their work. Tellers at banks are expected to be able to provide satisfactory service to customers, because tellers are bank employees on the front line who deal directly with customers every day. But in reality the teller of BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo is not a graduate of Islamic banking but with a non-sharia educational background. This is very influential in the final work which will later determine the level of teller performance in the company. The purpose of this study is to find out how the implementation of training for teller employees to improve performance at BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo, what factors influence teller training to improve performance at BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo, and how effective the training is for teller employees. to improve performance. This research is a research that uses a qualitative approach by using the type of field research. This research was conducted by interviewing superiors, tellers, co-workers and customers of BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo. The data analysis method in this study used the source triangulation method. The results showed that the teller training carried out at BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo went well because it produced tellers with the abilities expected by the company. The method used is effective by providing material and directly practicing it while working, being taught directly by experienced speakers. There is also support from superiors, and material provided by superiors, supporting banking technology. So that it can change tellers who are not graduates of sharia banking to have the skills needed by BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo. The training implementation program conducted by BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo is already effective in improving performance as evidenced by the increased teller performance.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Rofieq, Mochammad, Roos Widjajani, and Nanny Roedjinandari. "PRING KOENING” Di Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing Kota Malang." Jurnal ABM Mengabdi 7, no. 2 (December 2, 2020): 27. http://dx.doi.org/10.31966/jam.v7i2.726.

Full text
Abstract:
Salah satu wilayah di Kota Malang yang sebagian warganya adalah generasi muda yang berwirausaha di bidang kuliner adalah Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing khususnya di RT.02 / RW.13. Para pelaku UKM yang ada di wilayah ini membentuk wadah untuk beraktifitas bersama dengan nama “Kampung Kuliner Pring Koening”. Komunitas ini merupakan mitra dalam Program Unmer Membangun Desa dengan fokusmengintegrasikan pengelolaan UKM kuliner dengan pengembangan kawasan wisata serta pembinaan kemandirian dan kewirausahan bagi generasi muda di wilayah ini. Melalui program ini dihasilkan sinergi positif antara akademisi dan masyarakat dalam mengembangkan kawasan wisata kuliner, sehingga setiap konsumen yang berkunjung tidak hanya membeli makanan / minuman yang ditawarkan, namun juga dapat merasakan kenyamanan sambil berwisata dan mendapatkan imagedari brandingyang diberikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Nazariyan. "Pembangunan Aplikasi Layanan Kesehatan Untuk Konsultasi Kebidanan Masyarakat Berbasis Android (Studi Kasus Daerah Kecamatan Sambas, Kalimantan Barat)." INTER TECH 1, no. 2 (December 1, 2023): 44–50. http://dx.doi.org/10.54732/i.v1i2.1063.

Full text
Abstract:
Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan yang memberikan dukungan, asuhan, dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan bantuan lain-lain yang sesuai dengan kapasitas ataupun profesi Bidan.Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari Bidan biasanya seseorang akan langsung datang ke tempat untuk berkonsultasi, tak jarang hal ini memberikan harapan yang tidak sesuai keinginan, dimana Bidan tidak berada di tempat karena tidak mengetahui jadwal si Bidan tersebut.Oleh kerena itu untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuatlah sebuah aplikasi yang dapat menghubungkan pasien dan Bidan yang diharapkan lebih efektif dan efisien. Pembuatan aplikasi sendiri menggunakan metode Waterfall. Hasil pembangunan aplikasi serta pengujian yang telah dilaksanakan mendapatkan respon yang positif dari responden maupun masyarakat karena terbukti lebih efektif dan efisien.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography