Journal articles on the topic 'Revolutions Indonesia Sumatera Barat'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Revolutions Indonesia Sumatera Barat.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Revolutions Indonesia Sumatera Barat.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Basri, Wahidul. "Pengembangan Materi Ajar Sejarah Bermuatan Lokal Pada SMAN Di Sumatera Barat." Diakronika 21, no. 2 (December 31, 2021): 186–98. http://dx.doi.org/10.24036/diakronika/vol21-iss2/210.

Full text
Abstract:
Penelitian ini berangkat dari kenyataan bahwa pembelajaran Sejarah Indonesia yang bernuansa muatan lokal masih jarang diterapkan oleh guru sejarah di Sumatera Barat. Sementara itu KTSP dan K-13 yang diterapkan di berbagai sekolah di Indonesia mengharuskan memasukan materi muatan lokal ke dalam pembelajaran. Mengapa hal ini terjadi dan apa solusinya ? Inilah pertanyaan pokok dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan Buku Sejarah Indonesia bermuatan lokal Sumatera Barat yang dapat digunakan untuk pembelajaran Sejarah Indonesia di SMA. Penelitian ini dirancang selama dua tahun, tahun pertama meneliti kebutuhan guru menyangkut materi Sejarah Indonesia yang bernuansa muatan lokal sesuai dengan kurikulum 2013. Selanjutnya membuat prototype buku Sejarah Indonesia yang bermuatan lokal Sumatera Barat. Tahun kedua, menghasilkan sebuah produk dalam bentuk Buku teks Sejarah Indonesia bermuatan sejarah lokal Sumatera Barat. Penelitian ini bersifat R&D dengan mengikuti langkah-langkah kerja yang dirumuskan Plomp. Berdasarkan langkah-langkah penelitian yang telah dilaksanakan, pada tahun pertama telah dihasilkan Prototype Buku Sejarah Indonesia bermuatan Sejarah Lokal Sumatera Barat untuk pembelajaran di SMA. Pada tahun kedua dilakukan uji validitas, praktikalitas dan efektifitas. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa Buku Sejarah Indonesia bermuatan Sejarah Lokal Sumatera Barat untuk pembelajaran di SMA valid, uji praktikalitas hasilnya menunjukkan praktis untuk digunakan, sementara hasil uji efektifitas menunjukkan efektif diterapkan dalam pembelajaran sejarah. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Buku Teks Sejarah Indonesia bermuatan Sejarah Lokal Sumatera Barat untuk pembelajaran di SMA, valid, praktis dan efektif untuk digunakan sebagai suplemen materi pembelajaran Sejarah Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Yulianti, Upit, Rahayu Fitri, Febrina Riska Putri, and Ayu Zalina Silvia. "KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT PADA SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP PGRI SUMATERA BARAT." Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 1 (February 11, 2020): 15–22. http://dx.doi.org/10.26499/bahasa.v2i1.45.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesalahan yang sering terjadi dalam hal penulisan kalimat pada skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di STKIP PGRI Sumatera Barat. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan ketidakefektifan kalimat dalam skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di STKIP PGRI Sumatera Barat. Data penelitian adalah kalimat tidak efektif yang ditemukan dalam skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat. Teknik pengumpulan data adalah metode simak. Teknik analisis data adalah membaca dan menandai, menginventarisasi, mengklasifikasikan, menganalisis, melakukan pembahasaan dan penyimpulan hasil penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat ketidakefektifan kalimat dalam skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di STKIP PGRI Sumatera Barat dalam hal kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Susanti, Febsri, and Lizarti -. "Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Perilaku Inovatif Karyawan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat." Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora 4, no. 3 (December 23, 2021): 111. http://dx.doi.org/10.56957/jsr.v4i3.189.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti dan menganalisis: 1) Motivasi Influnce pf pada perilaku inovatif, 2) Efek kepuasan kerja terhadap perilaku inovatif, di antara karyawan kantor perwakilan Bank Indonesia, Provinsi Sumatera Barat. Populasi penelitian ini adalah 64 karyawan kantor perwakilan Bank Indonesia di Provinsi Sumatera Barat, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 64 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Penelitian intrument untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini adalah: 1) Ada motivasi positif dan signifikan terhadap perilaku inovatif di kalangan karyawan kantor perwakilan Bank Indonesia, Provinsi Sumatera Barat, 2) Ada efek positif dan signifikan dari kepuasan kerja terhadap perilaku inovatif di kalangan karyawan kantor perwakilan Bank Indonesia, pemerintah sumatera barat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Sari, Fitri Mudia, Khairil Anwar Notodiputro, and Bagus Sartono. "ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT MELALUI PENDEKATAN REGRESI TERKENDALA (RIDGE REGRESSION, LASSO, DAN ELASTIC NET)." STATISTIKA Journal of Theoretical Statistics and Its Applications 21, no. 1 (June 28, 2021): 29–36. http://dx.doi.org/10.29313/jstat.v21i1.7836.

Full text
Abstract:
Pandemi Covid-19 yang mulai menyerang Indonesia semenjak Maret 2020 menyebabkan krisis ekonomi dan sosial di Indonesia, termasuk Sumatera Barat. Data BPS Sumatera Barat menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin bertambah sebanyak 20.056, dari 344.023 orang pada Maret 2020, menjadi 364.079 pada September 2020. Masalah kemiskinan merujuk pada konsep high dimensional data yang melibatkan banyak peubah sehingga digunakan Regresi Ridge, LASSO, dan Elastic Net yang dapat mengatasi masalah multikolinieritas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peubah yang memiliki pengaruh yang penting terhadap tingkat kemiskinan di Sumatera Barat menggunakan model terbaik yang terpilih dari Regresi Ridge, LASSO, dan Elastic Net. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat buta huruf merupakan peubah penting yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Sumatera Barat dengan model terbaik yaitu Regresi Ridge.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Novita, Rilma, Anwar Kasim, Tuty Anggraini, and Deddi Prima Putra. "SURVEI PROSES PEMBUATAN MINUMAN KAHWA DAUN DI PROPINSI SUMATERA BARAT, INDONESIA." Jurnal Teknologi Pertanian Andalas 22, no. 1 (March 1, 2018): 32. http://dx.doi.org/10.25077/jtpa.22.1.32-36.2018.

Full text
Abstract:
Minuman kahwa daun adalah minuman yang terbuat dari daun kopi yang dikeringkan dan merupakan minuman khas Sumatera Barat. Survei proses pembuatan minuman kahwa daun telah dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat pembuatan minuman kahwa daun yang tersebar di tiga kabupaten yang ada di Sumatera Barat yaitu Kabupaten Tanah datar, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi proses pembuatan minuman kahwa daun yang ada dan berkembang di Sumatera Barat. Data primer proses pembuatan minuman telah dikumpulkan dari 34 kedai atau kafe yang memproduksi dan menjual minuman kahwa daun yang terdapat di tiga kabupaten yang menjadi sentra budaya masyarakat Sumatera Barat (Minang). Pemilihan kedai atau kafe didasarkan pada kemudahan akses dan berada di pinggir jalan utama yang menghubungkan ketiga kabupaten. Data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi langsung, dan dibantu daftar pertanyaan. Dari hasil pengamatan terhadap proses pembuatan minuman kahwa daun yang ada dan berkembang di Sumatera Barat diketahui bahwa ada tiga proses pembuatan minuman kahwa daun atau proses ekstraksi yaitu 1) pemasakan (air dan daun kopi dimasak secara bersamaan sampai mendidih) dikerjakan oleh 91,2 % pembuat minuman kahwa daun, 2) penyeduhan (daun kopi diseduh dengan air panas 80-90oC) dikerjakan oleh 2,9 % pembuat minuman kahwa daun, dan 3) pelarutan (air dimasak sampai mendidih kemudian daun kopi dimasukkan dan dibiarkan mendidih selama 3-5 menit), dikerjakan oleh 5,9 % pembuat minuman kahwa daun. Proses pembuatan minuman kahwa daun terbanyak dilakukan di Kabupaten Tanah Datar (52,9 %).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Mulis, Akmaluddin, and Daniel Caniago. "POLA JARINGAN GURU MURID SYEIKH HAJI ALI IMRAN HASAN PONDOK PESANTREN NURUL YAQIN RINGAN – RINGAN DARI 1970-2010." Islam Realitas: Journal of Islamic & Social Studies 4, no. 1 (December 25, 2018): 65. http://dx.doi.org/10.30983/islam_realitas.v4i1.705.

Full text
Abstract:
<p>Dalam sejarah pendidikan Pondok Pesantren, nama Syekh Ali Imran termasuk sebagai salah seorang tokoh yang mempelopori berkembangnya pendidikan Pondok Pesantren di Sumatera Barat yang berawal dari sebuah <em>Surau </em>tempat beibadahnya orang muslim. Syekh Ali Imran lahir pada hari rabu tanggal 30 Juni 1926 dalam kondisi Indonesia belum merdeka, sumbangsinya terhadap sejarah pendidikan Islam terutama pendidikan pondok pesatren di Sumatera Barat sangat banyak, terutama di pondok pesantren yang beliau dirikan yaitu Pondok Pesantren Nurul Yaqin ringan-ringan yang terletak di Ringan-ringan Pakandangan, padang pariaman Sumatera Barat. Sejarah perlu mencatat bagaimana corak, pola, dan jaringan guru murid Syekh Ali Imran di Pondok Pesantren Nurul Yaqin sehingga mampu berkembnag dan bertahan sampai saat ini dan hal ini merupakan salah satu bukti kontribusinya terhadap sejarah pendidkian Islam di Sumatera Barat dan Indonesia terutama di pondok pesantren.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Putri, Mega Amelia, Roni Afrizal, Yelfiarita Yelfiarita, and Arnayulis Arnayulis. "Daya Saing Gambir Indonesia di Pasar Dunia (Studi Kasus di Sumatra Barat)." Agrin 25, no. 2 (October 23, 2021): 105. http://dx.doi.org/10.20884/1.agrin.2021.25.2.573.

Full text
Abstract:
Sumatera Barat merupakan penyumbang gambir terbesar di Indonesia mencapai 63,47% dari total ekspor Indonesia ke pasar dunia. Negara utama ekspor gambir Sumatera Barat adalah India. Tantangan umum yang dihadapi Indonesia dalam mengekspor gambir ke India adalah adanya pesaing lain seperti Perancis, Italia, Belgia dan lainnya, kondisi harga pasar lokal dan harga ekstrak gambir baku impor, prosedur pemerintah untuk ekspor-impor membutuhkan waktu yang lebih lama. Selain itu, tingginya permintaan dan rendahnya produksi gambir menyebabkan penundaan pengiriman. Hal ini tentu saja akan mengganggu sistem perdagangan gambir dan akan berdampak terhadap daya saing gambir. Metode analisis penelitian ini menggunakan metode analisis komparatif RCA (Revealed Comparative Advantage). Hasil analisis daya saing komparatif RCA (RevealedComparative Advantage) menggambarkan daya saing ekspor gambir Indonesia (Studi kasus di Sumatera Barat) di pasar dunia belum memiliki daya saing. Namun, untuk gambir Indonesia di pasar sasaran utama (India), Indonesia memiliki daya saing yang kuat pada sepuluh tahun terakhir (tahun 2010-2019) dibandingkan negara pesaing lainnya.Kata kunci: daya saing, gambir, RCA, In
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Kusmini, Irin Iriana, Vitas Atmadi Prakoso, and Kusdiarti Kusdiarti. "KERAGAMAN FENOTIPE TRUSS MORFOMETRIK DAN GENOTIPE IKAN GABUS (Channa striata) DARI JAWA BARAT, SUMATERA SELATAN, DAN KALIMANTAN TENGAH." Jurnal Riset Akuakultur 10, no. 4 (December 30, 2015): 501. http://dx.doi.org/10.15578/jra.10.4.2015.501-509.

Full text
Abstract:
Ikan gabus di Indonesia awalnya hanya terdapat di Barat garis Wallace (Sumatera, Jawa, dan Kalimantan) yang kemudian diintroduksi ke Indonesia bagian Timur. Ikan gabus termasuk ke dalam deretan ikan air tawar sebagai sumber daya genetik untuk menunjang diversifikasi usaha budidaya. Guna menyukseskan program diversifikasi tersebut, maka perlu diketahui keragaman genetik ikan gabus dari Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah agar dapat direkomendasikan sebagai dasar pemuliaan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keragaman dan kekerabatan antara populasi ikan gabus dari Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Kalimantan tengah. Metode penelitian dilakukan dengan analisis fenotipe terhadap 16 ekor ikan sampel dari masing-masing daerah tersebut, sedangkan untuk analisis keragaman genotipe masing-masing digunakan 10 ekor ikan dari setiap daerah. Analisis tersebut dilakukan melalui truss morfometrik dan RAPD dengan primer OPA-10, OPA-11, dan OPA-15. Hasil penelitian menunjukkan keragaman berdasarkan truss morfometrik dan hasil PCR ikan gabus asal Sumatera Selatan lebih tinggi dibandingkan Kalimantan Tengah dan Jawa Barat. Kekerabatan ikan gabus Kalimantan Tengah lebih dekat dengan ikan gabus Sumatera Selatan dibandingkan dengan ikan gabus Jawa Barat. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi untuk pertimbangan dalam program pemuliaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Ritonga, Mahyudin, Ahmad Lahmi, Rimelfi Rimelfi, Fathul Bahri, and Ilyas Tuangku Bagindo. "SOSIALISASI PEMBUATAN SOAL MELALUI GOOGLE FORM DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU PAI." BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 4 (October 1, 2020): 347–54. http://dx.doi.org/10.31949/jb.v1i4.456.

Full text
Abstract:
Munculnya kasus pandemic covid-19 di China dan berbagai negara lain menjadi kekhawatiran bagi pengurus AGPAII (Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia) Wilayah Sumatera Barat akan munculnya kasus tersebut pada akhir semester 2 tahun ajaran 2019/2020 di Indonesia tanpa terkecuali di Sumatera Barat, sehingga menyulitkan guru dalam mengadakan ujian akhir. Prediksi dari pengurus AGPAII benar terjadi sejak Maret 2020 PSBB mulai diberlakukan di Sumatera Barat dan setiap lembaga pendidikan di liburkan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan, target yang ingin dicapai dalam kegiatan ini ialah terwujudnya keterampilan guru PAI memanfaatkan google form dalam melaksanakan evaluasi. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini ialah pengurus AGPAII sebagai panitia dan narasumber, team ahli sebagai narasumber utama dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, guru PAI yang tergabung dalam AGPAII sebagai objek. Hasil kegiatan ini ialah peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan sebanyak 142 orang, narasumber melakukan sosialisasi dengan metode ceramah dan memberikan pelatihan melalui simulasi, peserta dapat membuat soal melalui google form.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Rohman, Fandy Aprianto, and Mulyati Mulyati. "RINTISAN AWAL PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH DI SUMATERA BARAT TAHUN 1925-1939." JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA 5, no. 1 (July 13, 2019): 23–41. http://dx.doi.org/10.36424/jpsb.v5i1.20.

Full text
Abstract:
Muhammadiyah pada awalnya hanya berkembang di wilayah Pulau Jawa saja, namun dalam waktu cepat dapat menyebar ke seluruh Indonesia, termasuk ke Sumatera Barat. Pada tahun 1925, Syekh Abdul Karim Amrullah membawa perserikatan ini ke Sumatera, tepatnya di Maninjau, Sungai Batang, Sumatera Barat. Dari sinilah Muhammadiyah semakin berkembang ke seluruh Sumatera. Penelitian ini menganalisis dan mendeskripsikan proses awal mula Muhammadiyah muncul di Sumatera Barat hingga usaha-usaha yang dilakukan Muhammadiyah untuk mengembangkan gagasan pembaruan. Adapun penelitian ini menggunakan teknik analisa kualitatif, yaitu analisa yang didasarkan pada hubungan sebab-akibat dari fenomena historis pada cakupan waktu dan tempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik Muhammadiyah di Sumatera Barat terletak pada gerakan pemurnian Islam, terutama dalam bidang pendidikan. Muhammadiyah memperbarui sistem pendidikan Islam di Sumatera Barat dengan tujuan mendidik masyarakat agar menghindari hal-hal yang bertentangan dan menyimpang dari akidah Islam. Muhamadiyah initially only developed in the island of Java, but soon it could spread throughout Indonesia, including West Sumatera. In 1925, Syekh Abdul Karim Amrullah brought this organization to sumatera, precisely in Maninjau, Sungai Batang, West Sumatera. From this, Muhammadiyah increasingly developed throughout Sumatera. This study analyzes and describes the initial process of Muhammadiyah appearing in West Sumatera until the efforts made by Muhammadiyah to develop renewal ideas. The research uses qualitative analysis techniques, namely analysis based on causal relationship of historical phenomena in the scope of time and place. The result of the study indicate that the appeal of Muhammadiyah in West Sumatera lies in the Islamic purification movement, especially in the field of education. Muhammadiyah renewed the Islamic education system in West Sumatera with the aim of educating the public to avoid things that are contrary and deviate from the Islamic faith.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Harissman, Harissman, Elvis Elvis, and Rica Rian. "ARBY SAMAH : MAESTRO SENI PATUNG ABSTRAK DI INDONESIA." Gorga : Jurnal Seni Rupa 8, no. 2 (December 28, 2019): 445. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v8i2.16143.

Full text
Abstract:
AbstrakPenelitian ini membahas tentang penelusuran Arby Samah yang dikenal sebagai pelopor seni patung abstrak di Indonesia, serta mengungkap alasan Arby Samah memilih berkarya patung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sosok Arby Samah sebagai perintis seni patung abstrak di Indonesia, dan sangat berjasa dalam perkembangan seni patung di Indonesia serta Sumatera Barat khususnya. Kajian teori menggunakan seleksi dan fokus gejala berdasarkan jiwa zaman, menitikberatkan pada perspektif historis mempunyai dua dimensi: aspek masa kini, dan Aspek masa lampau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi lapangan dan wawancara, pengambilan dokumen yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Arby Samah berkarya seni patung abstrak dilatarbelakangi oleh faktor: 1) Budaya di Sumatera Barat yang membuat seni patung sulit berkembang. 2) Adat di Sumatera Barat yang mengikat setiap ruang gerak masyarakatnya. 3) Masyarakat di Sumatera Barat mayoritas memeluk Islam yang sangat mengikat dengan hadis dan Al-quran yang melarang membuat patung dalam wujud realis.Kata Kunci: arby samah, patung abstrak, budaya.AbstractThis research discussed about a person namely as Arby Samah that has known as a pioneer of art sculpture in Indonesia, it was also to reveal the reason of Arby Samah why choosing sculpture as his work of art. The aim of the research was too see the figure of Arby Samah as a pioneer of art sculpture in Indonesia, and also his contribution to the growth of art sculpture in indonesia especially in west sumatera province. Theory of the research used the selection and observation of the nature symptom. This research focused to the historic perspective that consist of two dimensions, present aspect and past aspect. The method that used in this research was qualitative with descriptive analysis approach. The technique that used in collecting data were field observation, interview and taking the related documents. The result showed that when in producing abstract art sculpture, Arby Samah was influenced by factors: 1) West Sumatera culture that made art sculpture difficult to growth. 2) the tight tradition or the custom of West sumatera, it limited the people to create art sculpture. 3) Islam is the majority religion of the people in west sumatera were in Al Qur’an and Al Hadist has stated that creating sculpture in realist form was prohibited. Keywords: arby samah, abstract sculpture, culture.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Sunarto, Sunarto. "Evaluasi Kemanfaatan Kegiatan Pembangunan Sektor Transportasi Laut di Kawasan Barat Indonesia." Jurnal Penelitian Transportasi Laut 17, no. 2 (March 11, 2020): 85–96. http://dx.doi.org/10.25104/transla.v17i2.1415.

Full text
Abstract:
Peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian khususnya di Indonesia adalah transportasi laut. Hal tersebut dikarenakan transportasi laut berhubungan dengan kegiatan-kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Pemerintah perlu mengedepankan pentingnya transportasi laut untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Berbagai aktifitas terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar memerlukan ketersediaan infrastruktur yang baik, sekarang transportasi laut berperan penting dalam mengakomodasi aktifitas sosial dan ekonomi masyarakat. Kegiatan evaluasi ini mengunakan pendekatan analisis data melalui Fokus Group Discussion, kemudian dirumuskan evaluasinya menggunakan aspek fasilitas pelabuhan meliputi aspek yang dinilai dari pembangunan dermaga seperti Master Plan, FS, AMDAL, TOR, dan RAB yang penilaiannya ada atau tidak ada, dan kewajaran harga yang meliputi standar harga, volume, dan harga satuan. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa pembangunan fasilitas pelabuhan laut Singkil di Propinsi Aceh belum bermanfaat, pembangunan rehabilitasi instalasi menara suar Pulau Beras DSI-50/60 Sabang di Propinsi Aceh bermanfaat, pembangunan fasilitas pelabuhan laut Labuhan Angin di Propinsi Sumatera Utara belum bermanfaat, pembangunan fasilitas pelabuhan laut Parlimbungan Ketek di Propinsi Sumatera Utara bermanfaat, pembangunan fasilitas pelabuhan laut Barus di Propinsi Sumatera Utara belum bermanfaat, pembangunan rambu suar 7 unit Sibolga di Propinsi Sumatera bermanfaat, pembangunan fasilitas GMDSS SROP Kuala Langsa Propinsi Sumatera Utara bermanfaat, pembangunan pembangunan fasilitas GMDSS SROP Belawan di Propinsi Sumatera Utara bermanfaat, pembangunan fasilitas pelabuhan laut Tanjung Buton di Propinsi Riau belum bermanfaat, pembangunan fasilitas pelabuhan Dompak di Propinsi Kepulauan Riau belum bermanfaat, pembangunan fasilitas pelabuhan laut Pasapuat di Propinsi Sumatera Barat belum bermanfaat, pembangunan fasilitas pelabuhan laut Tanjung Jabung Propinsi Jambi belum bermanfaat, dan pembangunan fasilitas pelabuhan laut Kuala Mendahara di Propinsi Jambi belum bermanfaat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Sulastri, Resmita, and Sari Mariati. "Pengaruh Latihan Jogging Dengan Treadmill Terhadap Denyut Nadi Istirahat Pada Ibu-ibu Anggota Fitness Centre Yayasan Indonesia." Sport Science 18, no. 1 (January 17, 2018): 46–54. http://dx.doi.org/10.24036/jss.v18i1.16.

Full text
Abstract:
Latihan jogging dengan treadmill merupakan salah satu komponen kesegaran jasmani yang mencapai zona latihan dengan intensitas 70% - 85% dari denyut nadi maksimal, durasi 30 – 40 menit dan frekuensi latihan 3 kali dalam seminggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jogging dengan treadmill terhadap denyut nadi istirahat pada ibu-ibu anggota fitness centre Yayasan Jantung Indonesia Cabang Utama Sumatera Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperimen). Subjek dalam penelitian ini adalah ibu-ibu anggota fitness centre Yayasan Jantung Indonesia Cabang Utama Sumatera Barat yang berjumlah 15 orang, karena jumlah populasi relative sedikit maka seluruh populasi dijadikan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah denyut nadi istirahat yang dihitung dalam satu menit. Teknik pengambilan dan pengumpulan data dilakukan dalam bentuk tes yang diambil tes awal dan tes akhir. Pengambilan tes awal diambil sebelum diberikan perlakuan atau sebelum diberikan bentuk latihan melalui program latihan yang telah dipersiapkan. Setelah dilakukan latihan sebanyak 16 kali pertemuan selama tiga kali dalam seminggu, maka diambil kembali tes akhir. Dari data kedua tes tersebut dilihat apakah ada pengaruh latihan jogging dengan treadmill terhadap denyut nadi istirahat pada ibu-ibu anggota fitness centre Yayasan Jantung Indonesia Cabang Utama Sumatera Barat. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh latihan jogging dengan treadmill terhadap denyut nadi istirahat pada ibu-ibu anggota fitness centre Yayasan Jantung Indonesia Cabang Utama Sumatera Barat. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan Uji T-tes diperoleh nilai denyut nadi istirahat thitung 6,8 nilai lebih besar dibandingkan nilai yang ada pada ttabel 2,178 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh latihan jogging dengan treadmill terhadap denyut nadi istirahat pada ibu-ibu anggota fitness centre Yayasan Jantung Indonesia Cabang Utama Sumatera Barat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Khanizar and Hendrik Arwan. "Upacara Tabut di Pesisir Barat Sumatera." Mudra Jurnal Seni Budaya 35, no. 3 (September 9, 2020): 266–72. http://dx.doi.org/10.31091/mudra.v35i3.1110.

Full text
Abstract:
Upacara tabut sangat layak untuk dikaji dalam konteks kajian budaya dan masyarakat pendukungnya. Hal ini disebabkan bahwa upacara tabut sebagai identitas budaya, perekat nilai budaya dan makna budaya oleh masyarakat di Pesisir Barat Sumatera. Pembahasan upacara tabut sebagai cerminan estetika budaya masyarakat Pesisir Barat Sumatera, berkaitan dengan, arena budaya Islam Syi’ah di Pantai Barat Sumatera dan Indonesia umumnya. Permasalahan penelitian ini adalah; (1) Bagaimana bentuk estetika upacara tabut sebagai identitas dan sekaligus sebagai perekat nilai budaya, (2) Bagaimana fungsi estetika upacara tabut sebagai identitas lokal, (3) Bagaimanakah kelompok masyarakat Pesisir Barat Sumatera memaknai upacara tabut yang dilaksanakan sekali dalam setiap tahun Hijiriah. Tujuan penelitian ini adalah membahas nilai-nilai upacara tabut dari aspek; (1) identitas masyarakat dan sekaligus sebagai perekat nilai budaya masyarakat Pesisir Barat Sumatera. (2) mengaplikasikan fungsi estetika etnis. (3) menjelaskan makna estetis dan kaitannya dengan agama dan adat istiadat. Penelitian dilaksanakan dengan mempergunakan metode kualitatif sesuai dengan kaidah penelitian ilmiah dan paradigm kajian budaya. Untuk pemecahan permasalahan digunakan tiga teori besar, yaitu teori genealogi, teori dekonstruksi dan teori postkolonial. Ketiga teori tersebut dipergunakan secara eklektis untuk membahas subtansi pokok bahasan. Bahasan terhadap penelitian upacara tabut di Pesisir Barat Sumatera terdiri atas; (a) upacara tabut sebagai bentuk cerminan estetika budaya masyarakat Pesisir Barat Sumatera, (b) Fungsi upacara tabut oleh masyarakat Pesisir Barat Sumatera, sebagai pembersihan jiwa, religiusitas, pengalaman mistis dan estetis, ideologi, hegemoni melebihi patronase postkolonial, hingga upacara tabut berfungsi sebagai pensucian dan pernyataan estetis kosmologi masyarakat pendukung upacara tabut; dan (c) Makna dekonstruksi dan genealogi estetika upacara tabut di Pesisir Barat Sumatera.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Afriandi, Fadli. "Rendahnya Dukungan terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Sumatera Barat, Indonesia." JISPO Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 11, no. 1 (August 17, 2021): 133–54. http://dx.doi.org/10.15575/jispo.v11i1.11903.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Andriani, Dian Sri, Agus Joko Pitoyo, and Evita Hanie Pangaribowo. "Ketidaktercapaian Bonus Demografi: Pembelajaran dari Sumatera Barat." Populasi 26, no. 1 (September 12, 2018): 1. http://dx.doi.org/10.22146/jp.38685.

Full text
Abstract:
Indonesia telah memasuki fase bonus demografi sejak tahun 2012 ketika beban ketergantungan penduduk berada di bawah 50 per 100 penduduk produktif. Namun, berdasarkan proyeksi beban ketergantungan penduduk tahun 2010-2035 tidak semua provinsi di Indonesia akan meraih bonus demografi, salah satunya adalah Provinsi Sumatera Barat. Besarnya beban ketergantungan penduduk Sumatera Barat tercermin dari pergeseran struktur umur penduduk yang dipengaruhi oleh dinamika demografi yang berlangsung dari beberapa dekade sebelumnya. Tulisan ini akan menguraikan secara time series berlangsungnya ketiga komponen demografi di Sumatera Barat. Tren mortalitas bayi dan anak mengalami penurunan, bahkan pada 2012 telah mengindikasikan berada di akhir masa transisi demografi. Namun, penurunan mortalitas tersebut tidak diiringi dengan penurunan fertilitas yang signifikan. Tingkat fertilitas yang masih tinggi menjadi penyumbang bertambahnya beban ketergantungan penduduk muda. Kondisi tersebut diperparah dengan angka migrasi neto yang konsisten minus di setiap periode sehingga proporsi penduduk umur produktif tidak mengalami penambahan yang signifikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Chandra, Muhammad Dwi, Eka Irawan, Ilham Syahputra Saragih, Agus Perdana Windarto, and Dedi Suhendro. "Penerapan Algoritma K-Means dalam Mengelompokkan Balita yang Mengalami Gizi Buruk Menurut Provinsi." BIOS : Jurnal Teknologi Informasi dan Rekayasa Komputer 2, no. 1 (March 20, 2021): 30–38. http://dx.doi.org/10.37148/bios.v2i1.19.

Full text
Abstract:
The purpose of this study was to screen toddlers who were experiencing severe malnutrition according to province. Sources of research data used were obtained from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. The variables used are toddlers who experience malnutrition according to the Province. In this study using Data Mining Techniques using the K-means algorithm. It is expected that the results of this study can provide input to the central government to pay more attention to nutritional intake in infants, so as to increase the growth and development of toddlers in Indonesia. . And the data obtained by high clusters are 15 Provinsi yaitu (Aceh, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Papua Barat, Papua), dan cluster rendah ada 19 yaitu (Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, Dki Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi utara, Maluku Utara).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Ramdani, Alwan Husni, Rizqi Abdul Aziz, Renanda Dwina Putri, and Sania Majida. "Program Vaksinasi Nasional: Strategi Komunikasi Dokter di Sumatera Barat." Risenologi 7, no. 2 (December 15, 2022): 61–70. http://dx.doi.org/10.47028/j.risenologi.2022.72.323.

Full text
Abstract:
Vaksinasi Covid-19 menjadi persoalan penting yang dihadapi oleh provinsi Sumatera Barat. Menempati peringkat kedua dengan tingkat penerimaan vaksin Covid-19 terendah di Indonesia, Sumatera Barat menghadapi berbagai penolakan dalam pelaksanaan program vaksinasi nasional di masa pandemi. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program vaksinasi, dokter memiliki peran penting dalam menyusun dan mengimplementasikan strategi komunikasi. Melalui model komunikasi Lasswell (who says what in which channel to whom), peneliti ingin mengkaji bagaimana dokter di Sumatera Barat menjalankan strategi komunikasi dalam program vaksinasi nasional. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus. Penelitian ini mengungkapkan bahwa dokter menggunakan pendekatan agama dan sosial budaya dalam mengedukasi informasi seputar vaksin Covid-19 kepada masyarakat melalui berbagai media. Dua pendekatan tersebut dipilih karena masyarakat Sumatera Barat lekat dengan nilai-nilai budaya dan agama. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan dua pendekatan yang digunakan dokter dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada program vaksin Covid-19 di Sumatera Barat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Pattra, Lerri. "Pengawasan Penggunaan Tenaga Kerja Asing Di Sumatera Barat." UIR Law Review 5, no. 1 (April 25, 2021): 30–48. http://dx.doi.org/10.25299/uirlrev.2021.vol5(1).6996.

Full text
Abstract:
The Republic of Indonesia was founded, the Indonesian people have realized that work is a human need for citizens. This is stated and mandated in Article 27 paragraph (2) of the 1945 Constitution which states that "Every citizen has the right to work and a living that is decent for humanity". This has implications for the state's obligation to facilitate citizens to obtain decent work for humanity. However, recently the use of foreign workers has become one of the main issues in Indonesia. Foreign workers are foreign nationals holding visas with the intention of working in Indonesian territory. Constitutionally, the use of foreign workers in Indonesia is regulated in Law no. 13/2003 concerning Manpower and strengthened by Law no. 25 of 2007 concerning Investment. Thus the use of foreign workers cannot be avoided because it is constitutionally very possible. Another factor that influences the presence of foreign workers in Indonesia is the agreement of the ASEAN Economic Community (AEC) which began in 2015. This has provided opportunities for the free use of foreign workers for the ASEAN region. What has always been a problem is the high unemployment rate caused by the lack of employment opportunities for Indonesian citizens.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Nelonda, Selli. "ANALISIS JAM KERJA ANAK DI SUMATERA BARAT." Ecosains: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Pembangunan 3, no. 1 (May 1, 2014): 79. http://dx.doi.org/10.24036/ecosains.451957.00.

Full text
Abstract:
Abstract : As in other countries, in Indonesia, children are considered very valuable both as themselves as well as human resources that will determine the future of the country. For various reasons, there are still quite a lot of children in Indonesia, especially in West Sumatra are leaving school and entering the labor market too early. This in turn will lead to low levels of school enrollment. The low level of school participation is allegedly linked to the issue of child labor hours. Long working hours for children will lose the impact of educational opportunities, learning time is reduced even none at all. Using data Susenas West Sumatra 2012 and logistic regression showed that employment status variable RT head, sector head of household work (agriculture), the working hours of children, as well as the status of child labor (workers family / unpaid) significant partial affect the chances of child labor to school. While variables such as gender, region, education level of the head of household, type of work RT, the proportion of food, as well as the age of the head of household is partially not affect the chance of working children aged 10-15 years to go to school Kata Kunci : logistic regression model, odds ratio, working children Abstrak : Seperti halnya di negara lain, di Indonesia anak-anak dianggap sangat berharga baik sebagai diri mereka sendiri maupun sebagai sumber daya manusia yang akan menentukan masa depan negara. Untuk berbagai alasan, masih cukup banyak anak-anak di Indonesia khususnya Sumatera Barat yang meninggalkan sekolah dan memasuki pasar tenaga kerja terlalu dini. Hal ini nantinya akan berakibat kepada rendahnya tingkat partisipasi sekolah. Rendahnya tingkat partipasi sekolah ini diduga terkait dengan isu jam kerja anak. Jam kerja yang panjang bagi anak akan memberi dampak kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan, waktu belajar berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Dengan menggunakan data Susenas Sumatera Barat tahun 2012 dan regresi logistik penelitian ini memberikan hasil bahwa variabel status pekerjaan kepala RT, sektor pekerjaan kepala rumah tangga (sektor pertanian), jam kerja anak, serta status pekerjaan anak (pekerja keluarga/tidak dibayar) secara parsial signifikan mempengaruhi peluang pekerja anak untuk bersekolah. Sedangkan variabel seperti jenis kelamin, wilayah, tingkat pendidikan kepala RT, jenis pekerjaan kepla RT, proporsi makanan, serta umur kepala RT secara parsial tidak berpengaruh terhadap peluang pekerja anak usia 10-15 tahun untuk masuk ke sekolah. Kata Kunci : regresi logistik, odds ratio, pekerja anak
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Rahmad Sani, Maulana, Mirna Nur Alia, and Dony Riyadi. "SATE PADANG SUMATERA BARAT SEBAGAI GASTRONOMI UNGGULAN DI INDONESIA." Journal Gastronomy Tourism 3, no. 2 (December 20, 2016): 103–11. http://dx.doi.org/10.17509/gastur.v3i2.3640.

Full text
Abstract:
Sate Padang is a typical food of West Sumatra and one part traditionalIndonesian food heritage. There are various types of Sate Padang circulating indifferent areas of West Sumatra, which each have a historical background, spiceblend, and different processing. This study aimed to obtain satay as one gastronomic ethnic / ethical Padang.This research was conducted using qualitative methods with data collectionthrough in-depth interviews, participant observation, literature, and documentation study.The results showed there were some kind of Sate Sate Padang includeDangung-Dangung, Peanut Sate Dangung-Dangung, Sate Padang Panjang, SateBatusangkar, and Sate Pariaman. Each type of satay had a history, type of seasoning, processing, and marketing techniques of its own. Until now, Sate Padang as one of the specialties of West Sumatra are much in demand by domestic and foreign tourists, but not have a patent as rendang Padang. Strategic efforts are needed, especially from the government and employers Sate Padang to preserve and popularize it with patents.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Virgantari, Fitria, Sonny Koeshendrajana, Freshty Yulia Arthatiani, Yasmin Erika Faridhan, and Fajar Delli Wihartiko. "PEMETAAN TINGKAT KONSUMSI IKAN RUMAH TANGGA DI INDONESIA." Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan 17, no. 1 (June 28, 2022): 97. http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v17i1.11045.

Full text
Abstract:
Ikan merupakan salah satu produk pangan hewani yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap konsumsi protein penduduk di Indonesia. Dari tahun ke tahun tingkat konsumsi ikan terus meningkat; namun ironisnya, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih tergolong rendah. Selain itu, data menunjukkan bahwa persebaran konsumsi ikan nasional per pulau selama ini tidak merata. Tingginya disparitas tingkat konsumsi ikan di Jawa atau Kawasan Barat Indonesia dengan Kawasan Timur Indonesia menyebabkan tingkat konsumsi ikan nasional relatif rendah. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memantau tingkat kecukupan konsumsi ikan dengan mudah adalah dengan mengelompokkannya di seluruh Indonesia. Dengan adanya klasterisasi kemudian pemetaan, perencanaan, monitoring dan evaluasi, serta sistem peringatan dini masalah kelangkaan konsumsi dapat dilakukan dengan baik. Kajian ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai tingkat konsumsi ikan di Indonesia dengan cara mengelompokkan dan memetakannya; sehingga dapat dirumuskan rekomendasi kebijakan peningkatan konsumsi ikan penduduk Indonesia secara akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder SUSENAS 2019 yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat konsumsi ikan, tingkat partisipasi, dan tingkat pengeluaran untuk ikan. Pengelompokan dilakukan berdasarkan metode cluster K-means. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah cluster yang optimal dengan rasio variance terkecil adalah 5 cluster. Klaster 1 dengan tingkat konsumsi, partisipasi dan pengeluaran ikan terendah adalah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Klaster 2 terdiri dari 5 provinsi yaitu Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur. Klaster 3 terdiri dari 8 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Barat. Klaster 4 terdiri dari 11 provinsi yaitu Sumatera Utara, Jambi, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Sedangkan cluster 5 dengan tingkat konsumsi, partisipasi, dan pengeluaran ikan tertinggi terdiri dari 8 provinsi, yaitu Aceh, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Papua Barat
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Oktreza, Yessi, Hazmira Yozza, and Maiyastri . "PERAMALAN NILAI EKSPOR DI PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN METODE ARIMA (AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE)." Jurnal Matematika UNAND 6, no. 3 (November 3, 2017): 16. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.6.3.16-22.2017.

Full text
Abstract:
Abstrak. Ekspor merupakan penjualan suatu komoditi pada orang asing, bangsa asingdan negara asing. Nilai ekspor mengacu pada nilai FOB. Nilai Ekspor di Sumatera Baratmempunyai pengaruh cukup besar terhadap perekonomian Indonesia karena semakinbanyak ekspor maka semakin besar devisa yang diperoleh Negara. Penelitian ini bertujuanuntuk memodelkan nilai ekspor di provinsi Sumatera Barat. Metode peramalanyang digunakan adalah ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average). Adapundata yang digunakan adalah nilai ekspor di provinsi Sumatera Barat periode tahun2010-2015. Model peramalan yang diperoleh adalah model ARIMA(3,10).Kata Kunci: Deret Waktu, ARIMA, Nilai Ekspor
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Susilawati, Nora, Emizal Amri, Junaidi Junaidi, and Reno Fernandes. "Integrasi Pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau Dalam Setting Pembelajaran Daring." Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat 2, no. 2 (September 29, 2020): 103–9. http://dx.doi.org/10.24036/abdi.v2i2.58.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi informasi yang membawa kepada zaman keterbukaan bisa saja membawa dampak buruk bagi generasi muda di Indonesia. Pengaruh negatif dari keterbukaan tersebut dapat berupa penyimpangan perilaku dan gaya hidup. Sebagai antisipasinya sistem pendidikan di Indonesia menyediakan pendidikan karakter. Dalam kurikulum 2013 pendidikan karakter diselenggarakan dengan cara pengintegrasian nilai-nilai karakter bangsa dengan matapelajaran yang ada di Sekolah Menengah Atas. Di Sumatera Barat pengintegrasian pendidikan karakter tersebut dilaksanakan dengan integrasi pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau dengan matapelajaran Sosiologi. Implementasi program pendidikan karakter di Sumatera Barat ternyata belum mencapai hasil yang maksimal. Data penelitian menunjukkan masih banyak Guru-guru di Sumatera Barat yang belum bisa melaksanakan program pengintegrasian. Dengan demikian maka pelatihan pengintegrasian ini penting dilaksanakan. Metode yang dipakai adalah Seminar dan Workshop. Pengabdian dapat dikatakan berhasil karena 83 % peserta kegiatan berhasil membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Media dan Materi ajar sosiologi terintegrasi dengan pendidikan Al-Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Adisti, Adila. "Preferensi Publik terhadap Wakaf Uang di Sumatera Barat." AL-MUZARA'AH 9, no. 1 (June 17, 2021): 85–98. http://dx.doi.org/10.29244/jam.9.1.85-98.

Full text
Abstract:
Cash waqf can be a solution in optimizing the potential of land waqf asset in Indonesia, in order to reach economic empowerment. In Indonesia, cash waqf had a great potential reaching 180 trillion rupiah, however the money acquired on 2019 only reached 400 billion rupiah. Several factors caused the low rate of accumulation of cash waqf, namely religiousity, cash waqf literacy, waqf inclusion, and waqf institution management. This study aims to find out public preference toward cash waqf specifically in West Sumatera Province. The analytical method used is PLS-SEM qualitative analysis using SmartPLS 3.9.2 as a tool. Purposive sampling technique was used to assign 175 respondents. Results showed that there are positive and significant relationship between cash waqf literacy, waqf inclusion and waqf institution management variables with the public preference towards cash waqf. Whereas religiousity factor had positive but insignificant effect to the public preference of cash waqf.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Oktarina, Soraya. "TANTANGAN ORGANISASI BUNDO KANDUANG DALAM MENDORONG REPRESENTASI PEREMPUAN DI LEMBAGA LEGISLATIF SUMATERA BARAT." Journal Acta Diurna 14, no. 2 (October 30, 2018): 48. http://dx.doi.org/10.20884/1.actadiurna.2018.14.2.1345.

Full text
Abstract:
Tesis ini membahas tentang peran dan tantangan yang di hadapi Organisasi Bundo Kanduang Dalam Mendorong Representasi Perempuandi Lembaga Legislatif Sumatera Barat. Penelitian ini adalah penilitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian memaparkan bahwa adanya Undang-undang No.22 tahun 1999 yang kemudian direvisi dengan Undang-undang No.32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah berdampak terhadap berlakunya sistem demokrasi lokal di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya Sumatera Barat. Provinsi Sumatera Barat merupakan daerah yang corak kebudayaanya khas, menganut asas matrilineal, perempuan menempati posisi sentral. Peran perempuan Sumatera Barat atau yang dikenal dengan istilah bundo kanduang kemudian diperkuat melalui Peraturan daerah tentang Pemerintahan Nagari. Bundo kanduang tidak hanya sebagai pelestari adat, namun juga memiliki peran politis sebagai penentu kebijakan. Organisasi Bundo Kanduang, sebagai salah satu kelompok perempuan Minangkabau berupaya mendorong kehadiran perempuan di dalam lembaga kebijakan melalui peningkatan kapasitas perempuan, mulaidaritingkatnagarihingga provinsi. Realitanya, tak sedikit hambatan yang harus dihadapi dalam menghadirkan perempuan di dalam pengambil kebijakan. Kentalnya akulturasi budaya patriarkhi, doktrin Agama, hingga adanya dualisme sistem pemerintahan yang berjalan di Sumatera Barat menjadi isu utama. Tak hayal, peran organisasi bundo kanduang pun hanya mampu berjalan di tataran subtantif seremonial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Sudarmoko, Sudarmoko. "Sastra, Kota, dan Sumatera Barat: Perubahan Masyarakat Perkotaan dalam Karya Sastra." JENTERA: Jurnal Kajian Sastra 5, no. 1 (June 1, 2016): 22. http://dx.doi.org/10.26499/jentera.v5i1.347.

Full text
Abstract:
Banyak penulis karya sastra dalam sastra Indonesia modern berasal dari Sumatera Barat. Sebagian karya sastra itu membahas persoalan masyarakat di Sumatera Barat. Artikel ini menelisik sebagian persoalan yang menjadi perhatian dari karya sastra yang dibahas, dalam kaitannya dengan persoalan urban atau perkotaan. Secara umum, tulisan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana perubahan sosial budaya yang diakibatkan oleh arus urbanisasi dan modernisme yang terjadi dan dialami oleh masyarakat Sumatera Barat. Secara khusus, karya sastra yang dibahas dalam artikel adalah prosa yang ditulis oleh para pengarang dari Sumatera Barat. Dengan demikian, pandangan para pengarang Sumatera Barat terhadap perubahan dan dinamika masyarakat kota yang ada di provinsi ini menjadi fokus tulisan ini, karena mereka mewakili masalah-masalah yang muncul dari lingkungan paling dekat dari pengarang. Dari pembacaan karya yang dibahas, persoalan pendidikan, kemiskinan, hubungan antar individu,perubahan kebiasaan, gaya hidup modern, hingga kebudayaan dan pengelolaannya menjadi persoalan yang diungkap dalam karya sastra. Resistensi terhadap pengaruh kehidupan kota dalam hubungannya dengan masyarakat pedesaan atau kampung, juga menjadi sebuah persoalan yang selalu tarik menarik dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini juga membuktikan bahwa karya sastra berfungsi sebagai medium yang penting untuk mengkritik pembangunan dan perubahan dari kehidupan masayarakat di perkotaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Doddie Arya Kusuma and Fonny Andikia. "PERAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN SUMATERA BARAT DALAM PENCEGAHAN MALADMINISTRASI PELAYANAN PUBLIK DI KOTA PADANG." Journal of Social and Economics Research 3, no. 1 (June 30, 2021): 021–29. http://dx.doi.org/10.54783/jser.v3i1.21.

Full text
Abstract:
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat sebagai perwujudan kewajiban aparatur pemerintah. Seiring berjalannya waktu penyelengaraan pelayanan publik belum berjalan dengan baik dan agak terkesan mempersulit masyarakat. Pada tahun 2000 dibentuklah Komisi Ombudsman Nasional yang bertugas mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang peran ombudsman dalam mencegah maladministrasi di kota Padang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa peran dan fungsi ombudsman di Sumatera Barat adalah mengawasi pelayananan publik, menerima laporan dari masyarakat dan menindak lanjutinya. Dalam upaya pencegahan maladministrasi di kota Padang ombudsman banyak melakukan sosialisasi dan melakukan pertemuan berkala dengan berbagai unsur masyarakat di Sumatera Barat. Ombudsman dalam kinerjanya mendapat respon positif dari berbagai kalangan di Sumatera Barat dari Pemerintah Kota, DPRD, dan juga berbagai LSM. Kendala yang dihadapi ombudsman adalah masih banyaknya masyarakat yang enggan untuk melapor ke ombudsman dan terkadang pemeritah kota Padang menjalakan apa yang menurut ombudsman itu baik untuk dilakukan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Hardiyanti, Eka Putri. "Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan STKIP PGRI Sumatera Barat." Diakronika 19, no. 2 (December 27, 2019): 109. http://dx.doi.org/10.24036/diakronika/vol19-iss2/106.

Full text
Abstract:
ABSTRACT Construction is a process of change that is based on planned and deliberated, and demanded eiter the goverment or the society in improving the lives of more prosperous. Indonesia national construction is a construction paradigm that is built on the practice of pancasila that Indonesia fully human construction and the counstruction of Indonesia society. The construction carried out by the Indonesia goverment is essentially to improve thair living standard society. The construction impacts include the social dimension as the waning of cultural values, social norms causing forms of deviant behavior and dependence of society on the other side as a result of the intervention system construction has an impact on socioe economic conditions. So is the case with the construction of the college located in, Kampung Olo is STKIP PGRI Sumatera Barat that occurred in their socio economic society. The researchar aims to know and desribe the impacts of constructins STKIP PGRI Sumatera Barat toward economic social society Kampung Olo, Nanggalo district Padang city.In this research using Structural Functional Theory form Robert. K. Merton. Beside, the research that used is qualitative research with Descriptive type. As for the information that is taken by using purposive sampling. The number of participants is 21 participants consisting of 15 participants who trade, 3 participants from staff officer Kelurahan and Leader of RW 01 and RW 02. The type of data used primary and secondary data. Method of data colletion is done by 3 ways: 1) observations (non participant), 2) interview, 3) document analysis. To achieve the validity of the reseacrh, the researcher using triagulasi technique. The unit of analysis used is group with data analysis Milles and Huberman consist from steps are reduction, data presentation, and conclucion.Based on the result of the research found the impacts of construction STKIP PGRI Sumatera Barat in Kampung Olo, Nanggalo disrtrict Padang city. 1) Social impact which consist : a. Increasing social network the traders ang migrant society, b. Increasing social norm or more increase the regulations around Kampung Olo especially college area, c. An increase in social problems, d. Demography, the populations density of the society in Kampung Olo. 2) Economic impact: a. Change in the society’s livelihood, b. Increasing society asset after the constructions of the college, c. Increasing society’s income. Keywords: Impact of construction, Socio, Economic
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Suprapto, Suprapto, and Mas Tri Djoko Sunarno. "JENIS IKAN LAUT DALAM YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA SAMUDERA HINDIA." BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap 2, no. 5 (February 8, 2017): 237. http://dx.doi.org/10.15578/bawal.2.5.2009.237-248.

Full text
Abstract:
Pada periode tahun 2004-2005, Pusat Riset Perikanan Tangkap (Badan Riset Kelautan dan Perikanan-Departemen Kelautan dan Perikanan) bekerjasama dengan pemerintah Jepang (OverseasFishery Cooperation Foundation) telah melakukan pengkajian sumber daya ikan laut dalam di perairan zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudera Hindia dengan menggunakan K.R. Baruna Jaya IV (1.219 GT). Kapal ini dilengkapi sarana alat tangkap jaring pukat dimodifikasi khusus untuk perairandalam. Jenis ikan yang tertangkap di perairan selatan Jawa terdiri atas 337 spesies yang mewakili 99 famili, sedangkan di perairan barat Sumatera terdiri atas 215 spesies, mewakili 82 famili. Macrouridae salah satu famili yang memiliki kekayaan jenis terbanyak, menyusul famili lain Alepocephalidae, Ophidiidae, dan Myctophidae. Berdasarkan pada bobot total laju tangkap, komposisi jenis yang mendominansi di perairan selatan Jawa spesies Lamprogrammus niger (Ophidiidae)dan Plesiobatis sp.1 (Plesiobatididae-kerabat ikan pari). Sedangkan di barat Sumatera selain spesies Plesiobatis sp., spesies Diretmoides pauciradiatus dari famili Diretmidae juga mendominansi hasil total bobot hasil tangkapan di perairan ini. Sebaran laju tangkap secara horisontal yang tertinggi diselatan Jawa yang terkonsentrasi di sekitar perairan selatan Yogyakarta, sedangkan untuk kawasan barat Sumatera terkonsentrasi di sekitar perairan Banda Aceh sebelah barat dan perairan Pulau Enggano (Bengkulu). Sebaran laju tangkap secara vertikal cenderung menurun mulai dari kedalaman200-900 m, namun pada kedalaman melebihi 900 m, laju tangkap sangat tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Rahman, Budhy Munawar. "MASA DEPAN WAJAH ISLAM INDONESIA Kajian atas Islam Moderat-Progresif." Nusantara; Journal for Southeast Asian Islamic Studies 15, no. 1 (June 17, 2019): 10. http://dx.doi.org/10.24014/nusantara.v15i1.10610.

Full text
Abstract:
Tulisan ini secara umum akan membahas pemikiran dan gerakan kelompok yang disebut “Islam Moderat-Progresif” dan kelembagaan mereka—tempat di mana mereka menyemai ide-ide tentang Islam yang inklusif dan moderat, atau “Islam yang Ramah” (the Smiling Islam). Kelembagaan kalangan Islam Moderat-Progresif ini ada dalam pengaruh—langsung atau tidak langsung—orientasi pemikiran dan gerakan dua payung besar Islam Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU), yang biasa disebut “tradisionalis”, yang mengklaim memiliki 40 juta umat, dan Muhammadiyah, yang biasa disebut “modernis” yang mengklaim memiliki 30 juta umat. Jika digabung, NU dan Muhammadiyah mewakili 70 juta umat Islam di Indonesia. Kelompok Muslim lain tersebar dalam berbagai organisasi Islam yang lebih kecil seperti Persatuan Islam (PERSIS) dan Persatuan Umat Islam (PUI) di Jawa Barat, Nahdlatul Wathan di Nusa Tenggara Barat, Darul Dakwah wal Irsyad (DDI) di Sulawesi Selatan, Al-Kayrat di Sulawesi Tengah, Al-Washliyah di Sumatera Utara, Perti di Sumatera Barat, dan kelompok-kelompok tarekat yang berjumlah ratusan di seluruh Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Indika, Pudia M. "ANALISIS PEMANTAUAN KESEHATAN SECARA PERIODIK SELAMA PERIODE LATIHAN DI PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPLP) PROPINSI SUMATERA BARAT." Scientia : Jurnal Farmasi dan Kesehatan 5, no. 1 (October 8, 2016): 29. http://dx.doi.org/10.36434/scientia.v5i1.64.

Full text
Abstract:
Performa Pusat pendidikan dan latihan olahraga pelajar (PPLP) di Sumatera Barat menunjukkan ketidastabilan dalam skala nasional. Pelajar PPLP yang sakit yang dibawa ke fasilitas kesehatan rata rata 50 dari 137 orang (36,5%) setiap bulannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis usaha PPLC dalam menjaga kesehatan di Sumatera Barat. Desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara wawancara yang mendalam dan grup diskusi yang fokus. Hasilnya menunjukkan bahwa usaha menjaga kesehatan di PPLC Sumatera Barat memiliki kebijakan yaitu pemeriksaan kesehatan di awal bagi calon siswa dan belum dilakukan secara terpusat. Pemantauan kesehatan dilakukan hanya pada siswa yang mengalami keluhan. Pengobaan dilakukan oleh paramedis terampil yang telah ditunjuk. Evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan hasil evaluasi kesehatan dapat dilihat di situs pusat olahraga kesehatan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Lutfi, Muhammad Yudhi, and Agustina Suparyati. "DETERMINASI TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEMISKINAN DI WILAYAH INDONESIA BAGIAN BARAT." Media Ekonomi 23, no. 2 (August 7, 2015): 77. http://dx.doi.org/10.25105/me.v23i2.3321.

Full text
Abstract:
<em>The purpose of this study is to examine the effect of Human Development Index (HDI), Income and consumption expenditure on Poverty level in Western Indonesia region consisting of 18 provinces consisting of Central Java, West Java, East Java, Special Region of Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten, Bangka Belitung, Bengkulu Aceh Darusalam, West Kalimantan, Central Kalimantan, North Sumatera, West Sumatera, South Sumatera, Lampung, Riau, Riau Islands and Jambi. By using a quantitative tool, the path model is divided into four substructures of equations. HDI positively affects income and consumption expenditure. The level of opinion has a positive relationship with the level of consumption whereas the income level of the community has a negative correlation to the poverty level. Consumption expenditure has a negative ridge to the poverty level and the dominant factor affecting the poverty rate directly is the human development index which means that if all access to guarantee human quality such as education, health and employment can be realized then it will reduce the poverty level in Indonesia West.</em>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Fajri, Hidayatul, Nila Wahyuni, Boni Saputra, and Karjuni Dt Maani. "DEMOKRASI PINCANG: ANALISIS TERHADAP INDEKS DEMOKRASI PROVINSI SUMATERA BARAT PASCA REFORMASI." Jurnal EL-RIYASAH 12, no. 1 (July 28, 2021): 108. http://dx.doi.org/10.24014/jel.v12i1.13303.

Full text
Abstract:
Demokrasi dipercaya sebagai sebuah pilihan terbaik dari sistem politik modern. Namun begitu di dalam prakteknya, demokrasi seringkali dimaknai dalam posisi yang berbeda dari normatifnya dan seringkali dipengaruhi oleh lingkungan politik praktis. Oleh sebab itu perlu suatu ukuran yang dilakukan secara terus menerus untuk melihat apakah demokrasi tersebut bergerak maju. Indonesia memiliki Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) yang bertujuan untuk memotret kondisi demokrasi Indonesia yang berbasis pada data di tingkat provinsi. Pekerjaan kami dalam artikel ini adalah menganalisis kondisi demokrasi di Provinsi Sumatera Barat yang belakangan sering mendapat sorotan publik akibat dianggap memiliki aturan-aturan yang kurang plural. Dengan mengolah data IDI dari tahun 2009 sampai 2019 secara statistik deskriptif, kami berupaya melihat lebih dalam tentang kondisi demokrasi di Sumatera Barat dan mendapati bahwa penyebab rendahnya indeks demokrasi Sumatera Barat bukan saja diakibatkan oleh adanya aturan tertulis yang membatasi kebebasan atau mengharuskan masyarakat dalam menjalankan agamanya yang menjadi sorotan publik namun juga diakibatkan oleh dominasi eksekutif dan lemahnya peran legislatif terutama dalam hal menginisiasi kebijakan yang kemudian ditetapkan menjadi peraturan. Dan kami berhipotesis jika eksekutif sering memanfaatkan kondisi itu untuk membuat kebijakan-kebijakan populis yang salah satunya adalah dengan kebijakan-kebijakan berbau “agamis” tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Rita, Eva, Nasfryzal Carlo, and Nandi. "PENYEBAB DAN DAMPAK KETERLAMBATAN PEKERJAAN JALAN DI SUMATERA BARAT INDONESIA." JURNAL REKAYASA 11, no. 1 (January 13, 2022): 27–37. http://dx.doi.org/10.37037/jrftsp.v11i1.94.

Full text
Abstract:
Pada tahun 2018, Dinas Pekerjaan Umum dan Perencanaan Tata Ruang Provinsi Sumatera Barat, Indonesia memiliki 24 paket pekerjaan kontruksi jalan. Hanya 33.3% yang selesai tepat waktu dan sisanya 66.7% mengalami keterlambatan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan penyebab keterlambatan dan dampak yang ditimbulkan. Metoda yang dipakai adalah deskritif evaluatif dengan menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner dibuat menggunakan skala Likert 1 sampai dengan 5 dalam form aplikasi google dan didistrusikan melalui WhatsApp. Sebanyak 33 orang responden berpartsisipasi mewakili owner, kontraktor, dan konsultan. Hasil kuesioner dianalisis secara statistik menggunakan SPPS. Ditemukan 10 faktor utama penyebab keterlambatan dengan urutan sebagai berikut kekurangan material, pembebasan lahan, manajamen lapangan kontraktor, perencanaan dan penjadualkan yang tidak efektif, kesulitan keuangan kontraktor, kesalahan disain, kurangnya peralatan, rendahnya sumberdaya manusia kontraktor, kondisi lapangan proyek yang tidak terduga dan peralatan yang rusak. Akibat keterlambatan tersebut terjadi pembengkakan biaya, pertambahan waktu, dan pelanggaran kontrak. Hasil studi ini sangat bermanfaat bagi pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pekerjaan jalan untuk melakukan perbaikan manajemen sehingga faktor keterlambatan tersebut dapat dihilangkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Hery Haryanto, Junestin Junestin, Andriani Fahira, Chairunisa Aj Reqha, Putri Surya Sri Rahayu, and Nancy Nancy. "ANALISA PEMERINTAHAN SUMATERA BARAT TERKAIT ANCAMAN PENGANGGURAN PASCA KENAIKAN INFLASI." Trending: Jurnal Manajemen dan Ekonomi 1, no. 1 (December 13, 2022): 29–35. http://dx.doi.org/10.30640/trending.v1i1.456.

Full text
Abstract:
Inflation, unemployment, and economic growth are indicators of macroeconomics where macroeconomics is the study of economic activity in a country or region. This analysis will focus on unemployment after rising inflation in a province in Indonesia. The subject of the analysis chosen was West Sumatra, which is one of the provinces that has a fairly high unemployment rate in Indonesia. The research methods used are qualitative and quantitative techniques, the data that will be used later are unemployment rate data, inflation data and government policies. The purpose of this study is to find out how much the increase in unemployment from 2019 to 2020 occurred in one of the provinces in Indonesia, namely West Sumatra.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Suliansyah, Irfan, Syafrimen Yasin, Munzir Busniah, My Syahrawati, and Fitri Ekawati. "DISEMINASI HASIL LITBANG IPTEK NUKLIR BIDANG PERTANIAN DI DAERAH SUMATERA BARAT." Jurnal Hilirisasi IPTEKS 2, no. 4.a (December 23, 2019): 369–78. http://dx.doi.org/10.25077/jhi.v2i4.a.300.

Full text
Abstract:
Padi merupakan salah satu komoditas pertanian utama Provinsi Sumatera Barat. Namun demikian, tingkat produktivitas tanaman padi di Sumatera Barat untuk padi beririgasi masih rendah, yaitu sekitar 4 ton per hektare. Produktivitas padi tersebut masih bisa ditingkatkan lagi dengan menggunakan berbagai teknologi, antara lain dengan penggunaan benih unggul. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan diseminasi hasil penelitian dan pengembangan padi yang dihasilkan oleh Badan Tenaga Nuklir agar dapat dikenal dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk peningkatan kesejahteraan masyakarat Indonesia. Program yang dilaksanakan terdiri atas demonstrasi farm, penangkaran padi, dan penyebaran benih padi hasil penangkaran benih padi. Seluruh kegiatan Diseminasi Hasil Litbang Iptek Nuklir Bidang Pertanian di Daerah Sumatera Barat Tahun 2017 dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi Demfarm Tanaman Padi, Penangkaran Padi, dan Penyebaran Padi BATAN Varietas Kahayan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Ghufrani, Mifthah, and Niken Febriana Ernungtyas. "Perspektif Wisatawan Terhadap Brand Awareness Wisata Halal Sumatera Barat." Jurnal Komunika Islamika : Jurnal Ilmu Komunikasi dan Kajian Islam 7, no. 2 (January 11, 2021): 238. http://dx.doi.org/10.37064/jki.v7i2.8645.

Full text
Abstract:
<p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> In the tourism industry, halal tourism is a different concept. Halal tourism is a tour that carries the concept of friendly Muslims for domestic and foreign Muslim tourists. Indonesia with a Muslim majority country has a lot of potential in the halal tourism industry sector. In the procurement of the halal tourism industry, this is implemented according to Islamic law. By providing a place of worship for Muslim tourists, prayer time info, lodging services that provide halal food and drinks, transportation services and other facilities. At present Indonesia has ten provinces with the title of the best halal tourist destination, one of which is the province of West Sumatra. However, the concept of halal tourism is still a lot of people and domestic tourists who do not know it yet. Awareness of halal tourism is also still unknown by the managers of attractions. This study aims to analyze tourist awareness about halal tourism in West Sumatra. In this study using descriptive qualitative methods, with 4 informants interview data collection techniques which are divided into 2 categories, namely, (1) tourists who have visited West Sumatra, and (2) tourists who have never been to West Sumatra. The results showed halal tourism in Indonesia is still classified as a new industrial sector. Travelers know the concept of halal tourism based on the management of tourist attractions that provide places of worship, halal food and beverage restaurants, and other supporting facilitation. And many tourists who are interested in visiting West Sumatra.</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Yusmarni. "ANALISIS BONUS DEMOGRAFI SEBAGAI KESEMPATAN DALAM MENGOPTIMALKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DI SUMATERA BARAT." Jurnal AGRISEP 15, no. 1 (March 12, 2016): 67–82. http://dx.doi.org/10.31186/jagrisep.15.1.67-82.

Full text
Abstract:
Demographic dividend is a dynamica in demographic that accurs due to the change of demographic structure based on age, where the number of productive population is higher than un-productive populatian. Indonesia has experiancing this conditian since 2015 untill 2035. Although west Sumatera is not fully experiancing demographic dividend, this conditions still offers an opportunity to improve welfare and promote a better economic development by improving and optimalizing the development of economic sector. Since agricultural sector is the biggest sector contributing to GDP and absorb labour in West Sumatera, the goverment should optimalize the develpment of this sector. Beside that, West Sumatera is a hinterland area (LQ=1,750) that can provide agricultural commodity for other provinces. Assumingly that the requarement of a good quality of human resource is fulfilled, the ability to purchase of the productive population in Indonesia will increase and create more demand for good quality of agricultural commodities. Additionally, this condition is an opportunity of West Sumatera to develop sub-sector of agroindutry in order to create value added of agricultural commodity. The development of agroindustry not only will increase farmers income in rural area but also will reduce un-employment in West Sumatera. Key word : demographic, development, agriculture
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Supriadi, Herman, and Wahyuning Kusuma Sejati. "Perdagangan Antarpulau Komoditas Cabai di Indonesia: Dinamika Produksi dan Stabilitas Harga." Analisis Kebijakan Pertanian 16, no. 2 (December 31, 2018): 111. http://dx.doi.org/10.21082/akp.v16n2.2018.111-129.

Full text
Abstract:
<p>The Study of Inter-island Trade (PAP) of chilli commodities is carried out with the aim of analyzing trade performance, as well as formulating policy alternatives that support the development of chili commodities. The study was conducted in 2016 in Central Java, West Java and West Sumatra. The analytical method used is quantitative descriptive analysis related toPAP distribution patterns, policies on regulation, marketing networks and price transmission elasticity. The results showed that chilli production increased sharply in the province of West Java, while in Central Java, West Sumatra, Lampung and other provinces relatively slow increases due to disease problems and limited land. The stabilization of red chili production on the islands of Java and West Sumatra greatly determines price stability in other regions. Chili production in West Sumatra still does not meet demand, where the distribution of chili from DIY and Central Java to West Sumatra Province tends to increase more than the out-flow of chili from the province. The government has attempted to stabilize the price of red chili, maintain a balance between the regions of surplus and deficit, and minimize the price disparity between regions, but so far it has not been successful due to the constraints of low production so that demand is not met and high transportation costs. The development of an agribusiness station (STA) such as in West Java has not been effective in accommodating and marketing the results of farmers because marketing has been controlled by large traders who are capable of PAP.In general, several factors that make low prices and price fluctuations at the farm level are caused by the varying quality of products produced by farmers, increased production costs, information that is not symmetrical and low bargaining power by marketers. Java island because prices in Java determine prices in other regions, especially in Java, Sumatra and Kalimantan. Vertical coordination and marketing contracts can be used as a risk management tool for income and prices because there are provisions on the selling price for farmers</p><p> </p><p>Abstrak</p><p>Studi Perdagangan Antar Pulau (PAP) komoditas cabai dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kinerja perdagangan, serta merumuskan alternatif kebijakan yang mendukung pengembangan komoditas cabai. Penelitian dilakukan pada tahun 2016 di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Barat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif terkait pola distribusi PAP, kebijakan terhadap regulasi, jaringan pemasaran, dan elastisitas transmisi harga. Hasil penelitian menunjukkan produksi cabai meningkat secara tajam di Provinsi Jawa Barat, sedangkan di Jawa Tengah, Sumatera Barat, Lampung, dan provinsi lainnya relatif lambat kenaikannya karena masalah penyakit dan keterbatasan lahan. Stabilisasi produksi cabai merah di pulau Jawa dan Sumatera Barat sangat menentukan stabilitas harga di wilayah lain. Produksi cabai di Sumatera Barat masih belum memenuhi permintaan, dimana Arus distribusi cabai dari DIY dan Jawa Tengah ke Provinsi Sumatera Barat cenderung meningkat lebih banyak dari pada yang keluar provinsi.<em> </em>Pemerintah telah berupaya untuk stabilisasi harga cabai merah, menjaga keseimbangan antara daerah surplus dan defisit, serta memperkecil disparitas harga antar daerah, akan tetapi sejauh ini belum berhasil karena kendala rendahnya produksi sehingga permintaan kurang terpenuhi dan tingginya biaya transportasi pengangkutan. Pembangunan stasiun agribisnis (STA) seperti di Jawa Barat belum efektif menampung dan memasarkan hasil petani karena pemasaran sudah dikuasai oleh pedagang besar yang berkemampuan melakukan PAP. Secara umum beberapa faktor yang menjadikan rendahnya harga dan fluktuasi harga di tingkat petani disebabkan oleh beragamnya kuallitas produk yang dihasilkan oleh petani, meningkatnya biaya produksi, informasi yang tidak simetri dan rendahnya daya tawar oleh pelaku pemasaran. Perlu upaya peningkatan dan stabilisasi produksi cabai merah di pulau Jawa karena harga di Jawa sangat menentukan harga di wilayah lain, terutama di wilayah Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Koordinasi vertikal dan kontrak pemasaran dapat digunakan sebagai alat manajemen risiko pendapatan dan harga karena ada ketentuan harga jual bagi petani. <strong></strong></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Resigia, Elara, and Syahrial Syahrial. "Pengembangan Komoditas Unggulan Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Barat." TATALOKA 22, no. 1 (February 28, 2020): 41–49. http://dx.doi.org/10.14710/tataloka.22.1.41-49.

Full text
Abstract:
The development of food crops commodities is one of the priorities of the National Medium-Term Development Plan (RPJMN) 2015-2019 of the Ministry of Agriculture of Indonesia in terms of guarantee of food availability. West Sumatra Province is one of the central areas of production of food crops commodities in Indonesia. The objectives of this research are 1) to analyze food crops of West Sumatera Province; 2) to analyze the availability and completeness of facilities for the development of superior commodities of food crops; and 3) to formulate the strategy of developing the superior commodities of food crops. The data used in this research covers the area of harvest, the number of production, and the number of facilities area by time series (2011-2015). Data analysis used in this research include LQ, scalogram and SWOT analysis. The results showed rice commodity as a pre-eminent commodity in West Sumatera Province. There are six areas of development of commodities seeded rice that is in the hierarchy I. SWOT matrix analysis results obtained some superior commodity development strategies include; SO strategy 1) Establish and enhance the role of partnership with all stakeholders (government, farmers, traders, and cooperatives); 2) the use of agricultural cropping technology; WO strategy; 1) Development of agricultural development infrastructure (irrigation channel, village axis road) and application of agricultural technology (cultivation); 2) Institutional strengthening of farming capital; strategy ST: 1) Leading commodity marketing policy / regulation by West Sumatera Provincial Government, 2) Gapoktan and Farmers Household (RTP) Empowerment 1); WT strategy: 1) Development and training of management and marketing of agricultural products by government 2) Optimalization of institutional function and capital of farming to support improvement of marketing quality of agricultural products
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Benni, Beatrix. "PEWARISAN PADA ETNIS TIONGHOA DALAM PLURALITAS HUKUM WARIS DI INDONESIA." Masalah-Masalah Hukum 44, no. 1 (January 15, 2015): 1. http://dx.doi.org/10.14710/mmh.44.1.2015.1-10.

Full text
Abstract:
Inheritance law in force in Indonesia is pluralistic. Inheritance law for ethnic Chinese in Indonesia is the inheritance law Civil West . The use of inheritance law which is based on the classification of this population is not in accordance with the law of political reform era . The method used is the socio legal research with the research results , that ethnic Chinese in West Sumatera Barat wearing inheritance law Civil whereas customary inheritance can only be made during the lifetime of the testator in the form of grants and testament . Against this was not found inheritance dispute in court . Inheritance dispute settlement is done amicably and internal , and not through legal channels .Keywords: Inheritance, Tionghoa, Pluralistic, Inheritance lawHukum waris yang berlaku di Indonesia saat ini bersifat pluralistis. Hukum waris bagi Etnis Tionghoa di Indonesia adalah hukum waris Perdata Barat. Pemakaian hukum waris yang berdasarkan penggolongan penduduk ini sudah tidak sesuai dengan politik hukum era reformasi. Metode yangdigunakan adalah socio legal research dengan hasil penelitian, bahwa etnis Tionghoa di Sumatera Barat memakai hukum waris Perdata Barat sedangkan pewarisan secara adat hanya dapat dilakukan semasa hidup pewaris dengan dalam bentuk hibah dan wasiat. Terhadap hal ini tidak ditemukan sengketa waris di pengadilan. Penyelesaian sengketa waris dilakukan secara kekeluargaan dan intern, dan tidak melalui jalur hukum.Kata Kunci: Pewarisan, Tionghoa, Pluralitas, Hukum Waris
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Wusqa, Urwatul, Salma Salma, and Walan Yudhiani. "Dinamika Penentuan Awal Ramadan di Sumatera Barat." Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam 14, no. 2 (December 3, 2020): 317–34. http://dx.doi.org/10.24090/mnh.v14i2.3729.

Full text
Abstract:
This paper aims to explore the understanding of the Muslim community of West Sumatra about the determination of the beginning of the month of Ramadan and its implications for implementing the first day of fasting. The people of West Sumatra are always talked about when determining the first day of Ramadan because they are divided into several groups. As a result, they differ in the implementation of the first day of fasting, the implementation of Eid al-Fitr and Eid al-Adha. This type of research is field research. Data obtained through in-depth interviews with people who can provide important information about the determination of the beginning of this month, including the leader of Naqsabandiyah, Satariyah, person in charge of hisab Muhammadiyah, ru'yah NU, astronomy experts, as well as several congregations from each group. The results showed that determining the start of the month is a very old problem but always becomes new every time Ramadan comes. The problem of determining the initial crescent moon in Indonesia in general and West Sumatra in particular is basically the same but the practice depends on the different ways of understanding the context of the initial crescent of the month. In fact, these differences are very difficult to reconcile because each element remains steadfast in maintaining its sectoral ego.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Muluk, Mafriyal, Merley Misriani, Jajang Atmaja, Syaifullah Ali, and Mona Monica. "Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Change Order pada Proyek Konstruksi Jalan di Sumatera Barat." Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil 15, no. 2 (October 31, 2018): 77–87. http://dx.doi.org/10.30630/jirs.15.2.126.

Full text
Abstract:
Change order sering terjadi pada proyek konstruksi jalan yang disebabkan oleh faktor planning dan desain, faktor kondisi alam, faktor pengaruh owner, faktor pengaruh kontraktor, dan faktor penyebab lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab change order yang dialami oleh pihak kontraktor, untuk mengetahui faktor dominan penyebab change order yang dialami oleh pihak kontraktor, dan untuk mengetahui besar pengaruh change order pada proyek konstruksi jalan di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini ditujukan kepada kontraktor yang terdaftar sebagai anggota GAPENSI (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia) yang kantornya berada di kota Padang dan pernah mngerjakan proyek jalan di Sumatera Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada kontraktor yang berpengalaman dilapangan dengan kualifikasi M1,M2. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical ProductandServiceSolution) yaitu dengan uji validitas, reliabilitas, korelasi pearson product moment, dan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab change order yang dialami oleh kontraktor pada proyek konstruksi jalan di Sumatera Barat adalah ketidaksesuaian antara gambar dan kondisi lapangan, terjadinya longsor, percepatan waktu pelaksanaan pekerjaan karena permintaan owner agar cepat selesai, dan permasalahan pembebasan lahan. Faktor dominan yang terjadi pada proyek konstruksi jalan di Sumatera Barat adalah ketidaksesuaian antara gambar dan kondisi lapangan dengan besar pengaruhnya 88%. Hasil pengujian ini diharapkan dapat menginformasikan kepada kontraktor agar dijadikan masukan untuk meminimalisir terjadinya change order pada proyek konstruksi jalan di Sumatera Barat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Fathia, Wilda. "Pengembangan Tes Kinerja pada Materi Teks Negosiasi dan Teks Debat Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Konteks Budaya Lokal Sumatera Barat." EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN 3, no. 6 (July 19, 2021): 3520–30. http://dx.doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.927.

Full text
Abstract:
Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran menulis teks adalah penggunaan tes kinerja yang tidak tepat, sehingga diperlukan instrumen tes kinerja yang tepat. Tes kinerja yang dikembangkan berbasis konteks budaya lokal (Sumatera Barat). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan tes kinerja teks negosiasi dan teks debat yang valid, praktis, dan efektif. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau research and development. Model pengembangan penelitian mengacu pada model pengembangan Plomp yang terdiri atas tiga tahap pengembangan, yaitu penelitian pendahuluan, fase prototyping, dan fase penilaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tes kinerja menulis teks negosiasi dan teks debat menggunakan konteks budaya Sumatera Barat siswa kelas X SMA untuk aspek isi validitas tes kinerja untuk aspek isi adalah 87,54%, dengan kategori sangat valid. Kedua, tes kinerja menulis teks negosiasi dan teks debat menggunakan konteks budaya Sumatera Barat siswa kelas X SMA untuk aspek kebahasaan validitas tes kinerja untuk aspek bahasa adalah 82, 28 dengan kategori sangat valid. Ketiga, tes kinerja menulis teks negosiasi dan debat berkategori praktis, dengan hasil 77,25%. Dengan demikian, tes kinerja berbasis budaya lokal dapat digunakan untuk dalam pembelajaran keterampilan menulis di tingkat menengah atas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Ridwan, Ridwan. "KAJIAN FUTURISTIK TERHADAP PENGATURAN BENTUK DAN SANKSI TINDAK PIDANA KORUPSI DI INDONESIA." UNES Journal of Swara Justisia 4, no. 4 (January 30, 2021): 448. http://dx.doi.org/10.31933/ujsj.v4i4.202.

Full text
Abstract:
Dalam pertumbuhan ekonomi dan teknologi saat ini, masyarakat dituntut cepat dan produktif untuk memenuhi kebutuhan (needs) dan keinginannya (wants) seperti moda transportasi yakni motor dan mobil. Atas dasar itu akhir-akhir ini perusahaan pembiayaan menjamur untuk memberikan jasa dibidang pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk mengontrol dan mengawasi perusahaan pembiayaan dalam menjalankan usahanya, OJK berperan dalam memberikan perlindungan hukum agar konsumen-konsumen perusahaan pembiayaan agar senantiasa tidak merugikan konsumen dalam menjalankan usahanya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif yang didukung pendekatan yuridis empiris. Berdasarkan hasil penelitan pembahasan diatas dapat dijelaskan bahwa: Peran Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Sumatera Barat dalam penyelesaian sengketa konsumen dengan perusahaan pembiayaan di Kota Padang adalah sebagai fasilitator untuk menerima pengaduan dan meneruskan penyelesaian sengketanya melalui LAPS, peran Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Sumatera Barat dalam penyelesaian sengketa konsumen dengan perusaan pembiayaan di Kota Padang adalah sebagai gerbang terakhir dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen dibidang pembiayaan konsumen dan kendala Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Sumatera Barat dalam penyelesaian sengketa konsumen dengan perusaan pembiayaan di Kota Padang yakni adanya tumpang tindih norma sehingga OJK Perwakilan Sumbar kebingungan dalam mengambil kebijakan, kurangnya sosialisasi dan informasi terkait aturan-aturan yang memberikan perlindungan bagi konsumen pengguna jasa perusahaan pembiayaan, keberadaan dan kedudukan Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Konsumen (LAPS) yang berada dibawah naungan OJK hanya di Jakarta, sehingga penyelesaian sengketa melalui OJK Perwakilan Sumbar menjadi tidak efektif dari segi biaya dan waktu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Goma, Edwardus Iwantri, Aisyah Trees Sandy, and Muhammad Zakaria. "Analisis Distribusi dan Interpretasi Data Penduduk Usia Produktif Indonesia Tahun 2020." Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi 6, no. 1 (July 30, 2021): 20. http://dx.doi.org/10.32663/georaf.v6i1.1781.

Full text
Abstract:
Hasil sensus penduduk tahun 2010 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ada sekitar 157.053.112 ribu jiwa penduduk Indonesia berada pada kelompok umur usia produktif. Analisis deskriptif kualitatif dan interpretasi data berbasis kajian kepustakaan (literatur review), dengan menggunakan data sekunder yang terdiri dari hasil proyeksi penduduk yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010-2035. Hasil penelitian menunjukkan Proyeksi Penduduk yang dikeluarkan oleh Bappenas dan BPS bahwa pada tahun 2020 jumlah penduduk Indonesia yang berada pada kelompok umur usia produktif sebesar 183.517.329 jiwa penduduk atau 57% dari total penduduk Indonesia. Sebagian besar wilayah di Indonesia pada tahun 2020 mengalami bonus demografi, namun beberapa provinsi ternyata belum bisa menikmati bonus demografi pada tahun 2020, karena memiliki angka rasio beban ketergantungan 50% atau lebih, seperti Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Hendra, Hendra, and Yuni Kartika Sari. "KARAKTERISTIK MOTIF SULAMAN SELENDANG KOTO GADANG SUMATERA BARAT." Gorga : Jurnal Seni Rupa 10, no. 2 (December 21, 2021): 396. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v10i2.27776.

Full text
Abstract:
Block printi This study aims to determine the characteristics of the motifs applied to the Koto Gadang shawl. Motive of “suji caia” that applied to Koto Gadang embrodery has specified characteristic that make it different from another palce shawl. This study uses a qualitative method with a form and structure theory approach to art. Data collection was carried out through literature study, observation, interview, anh documentation.The motifs applied to the shawl are flora and fauna motifs. Using the theory of arranging elements of fine art, so that the characteristic of the motif can be seen from the shape of the motif and the structure of the motif that is balanced. The distinctive motif of the Koto Gadang shawl is a floral motif called Botan and Chrysanthemum. The placement of flowers on the shawl is different from other areas which usually use a formal balance mirror or like glass, as well as well as the arrangement of flowers from small to large flowers.Keywords: shawl embroidered, motif, characteristics.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bentuk dan struktur motif yang diterapkan pada sulaman selendang Koto Gadang. Motif suji caia yang diterapkan pada Sulaman Koto Gadang memiliki karakteristik yang membedakannya dengan sulaman dari daerah lain.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori bentuk dan struktur seni rupa. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi.Motif yang diterapkan pada selendang berupa motif flora dan fauna. Menggunakan teori penyusunan unsur seni rupa, sehingga ciri khas motif terlihat dari bentuk motif dan struktuf motif yang seimbang. Motif khas dari selendang Koto Gadang berupa motif flora yang bernama bunga Botan dan Krisan. Peletakkan bunga pada selendang berbeda dengan daerah lain yang biasanya menggunakan formal balance mirror atau seperti kaca, serta penyusunan bunga dari kecil ke bunga besar.Kata Kunci: sulaman selendang, motif, karakteristik. Authors: Hendra : Institut Seni Indonesia PadangpanjangYuni Kartika Sari : Institut Seni Indonesia Padangpanjang References:Canang. (1994). Tabloid Koto Gadang. Koto Gadang: _______.Garang, DT. (2019). Ragam hias Minangkabau. Padang: Pemprov Sumbar.Garang, DT. (2019). Sulam Bordir Sumatera Barat. Padang: Pemprov Sumbar.Ida, Y. (2009). No Titlepaduan Lengkap Sulam (Cetakan 1). Surabaya: Tiara Aksa.Juwita, N. (2019). Karakteristik Dan Makna Simbolik Masjid Muhammad Cheng Hoo. Makassar: Doctoral dissertation, Universitas Negeri Makassar.Kartika, D. S. (2004). Seni Rupa Modern (Cetakan 1). Bandung: Rekayasa Sains.Miles, Mattew B. dan A. Michael Huberman. (1992). Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Method. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-metode Baru. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-PRESS).Moleong, Lexy J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosda Karya.Rahman, D., Efi, A., & Novrita, S. Z. (2015). Ragam Hias Suji Cair pada Sulaman Selendang Kotogadang Kabupaten Agam Sumatera Barat (Studi Kasus di Yayasan Amai Setia). E-Journal Home Economic and Tourism, 9(2), ____ .Sari, Yuni Kartika. (2020). " Motif Sulaman Selendang". Hasil Dokumentasi Pribadi: 10 Januari 2020, Koto Gadang.Sita, R. D., & Mity J. Juni. (2011). Sulam, Tenun, dan Renda Khas Koto Gadang. Jakarta: Dian Rakyat.Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.Suhersono, H. (2004). Desain Bordir Inspirasi Motif Bordir Cina. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.Sundari, Sri. (2000). Seni Ukir Pandai Sikek Dalam Masyarakat Minangkabau Yang Berubah. Yogyakarta: Tesis UGM.Suryabrata, S. (1983). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grafindo Persada.Swastantika, Dyah. (2018). Bunga Krisan:Manfaat, Cara, Menanam, dan Perawatannya. https://www.homify.co.id/ideabooks. (diakses 01 Agustus 2020).Zulkarnaen, Y. (2006). Sulam Benang Motif Bunga (Pertama). Jakarta: Puspa Swara.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Ladyfandela, Nindy, Wilson Novarino, and Jabang Nurdin. "Jenis-Jenis Carnivora di Kawasan Suaka Alam Malampah, Sumatera Barat, Indonesia." JURNAL BIOLOGI UNAND 6, no. 2 (September 2, 2018): 90. http://dx.doi.org/10.25077/jbioua.6.2.90-97.2018.

Full text
Abstract:
An inventory of Carnivore species in Malampah Nature Reserve, West Sumatra had been conducted between Mei-August 2016. After a total of 303 trap nights, this study documented 19 species of mammals from 3 families of which 6 species from Carnivora. The documented carnivores were Catopuma temminckii (17 photos), Neofelis diardi (5 photos), Pardofelis marmorata (2 photos), Helarctos malayanus (3 photos), Paguma larvata (5 photos), and Prionodon linsang (1 photo). The finding on Carnivore was then discussed to highlight their implications for conservation.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Purnama, Pongky Adhi. "TAFSIR KAIN TENUN SONGKET BUKITTINGGI, SUMATERA BARAT SEBAGAI ARTEFAK TRADISI INDONESIA." Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain 13, no. 1 (September 1, 2016): 53. http://dx.doi.org/10.25105/dim.v13i1.1778.

Full text
Abstract:
<p><strong>Abstract</strong><br />Songket is a native Indonesian cultural heritage, songket is spread across Indonesia with a variety of motifs and colors. Understanding motifs and colors that can not be in understood only with the visual language and modern aesthetics, because in<br />understanding any culture, especially in Indonesia, which has Songket have a sense of the social and cultural beliefs.<br />In particular songket from West Sumatra which has variety of motifs and colors and very destinct. All of the ornaments, symbols an colors are adapted by the belief from the<br />origin people and preserved until today. Bukittinggi is famously one of area in West Sumatra who produce songket.<br />Interpretation of the meaning on the Songet's motive is necessary understood with the view of the local old belief and Indonesian philosophy of pre-history as weknow today.<br />Symbols were presented a pattern of antagonistic dualism, the same motif but reversed so as to form a long series with different functions and different use.</p><p> </p><p><strong>Abstrak</strong><br />Kain tenun songket merupakan peninggalan budaya asli Indonesia, kain tenun songket ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan beragam motif dan warnanya. Pemahaman motif dan warna ini yang tidak bisa hanya di terjamahkan dalam bahasa rupa dan estetika modern, karena dalam memahami setiap kebudayaan terutama di Indonesia yang memiliki kain<br />tenun songket memiliki sebuah arti sosial dan kepercayaan kebudayaan tersebut.<br />Khususnya kain tenun songket yang berasal dari Sumatra Barat yang memiliki motif dan keragaman warna yang sangat khas. Keindahan ini lahir dari lingkungan dan kepercayaan yang dijaga kelestariannya hingga saat ini. Karakteristik kain tenun songket di wilayah Bukittinggi merupakan salah satu wilayah di Sumatra Barat yang banyak memproduksi kain tenun songket<br />ini. Penafsiran arti dari motif kain songket ini perlu di pandang dari sisi kepercayaan lama daerah setempat dengan filsafat Indonesia pra sejarah sehingga terciptanya motif kain songket khas Bukittinggi yang kita kenal saat ini. Simbol yang dihadirkan merupakan pola dualisme antagonistik, motif yang sama tapi dibalikan sehingga membentuk suatu rangkaian panjang<br />dengan fungsi yang berbeda dan penggunaan yang berbeda.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography