To see the other types of publications on this topic, follow the link: Pondok Pesantren Miftahul Huda.

Journal articles on the topic 'Pondok Pesantren Miftahul Huda'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Pondok Pesantren Miftahul Huda.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Khotimah, Khusnul, and Siti Nurmahyati. "Dakwah Transformatif Pondok Pesantren Miftahul Huda Kroya Dalam Membentuk Masyarakat Berperilaku Sosial Religius." KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi 14, no. 2 (October 1, 2020): 283–94. http://dx.doi.org/10.24090/komunika.v14i2.3608.

Full text
Abstract:
Dakwah Tranformatif”, merupakan dakwah yang dilakukan denganmetode refleksi dan metode aksi, sehingga tidak hanya dalam bentuk ceramah-ceramah yang dilakukan secara monolog dari seorang da’i. Pondok Pesantren Miftahul Huda menjadi penting karena pondok ini dapat menjadi model pelaksanaan dakwah transformative yang memberikan banyak konstribusi kepada masyarakat. Rumusan masalah yang menjadi acuan penelitian ini adalah: Bagaimana metode dakwah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Miftahul Huda Kecamatan Kroya dalam membentuk masyarakat yang memiliki perilakusosial-religius, Bagaimana bentuk-bentuk dakwah transformatif yang dilakukan Pondok Pesantren Miftahul Huda. Penelitian ini termasuk dalam kategori lapangan (field research) dengan mengambil studi kasus (case study) pondok pesantren Miftahul Huda Kroya Cilacap. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan interdisipliner. Yaitu pendekatan sosial dan pendekatan agama. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara mendalam kepada pengasuh dan pengurus pondok pesantren, dan dokumentasi. Analisa data melalui triangulasi data melalui langkah-langkah reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Dalam pelaksanaan dakwahnya Pondok Pesantren Miftahul Huda menerapkan model DakwahTransmormatif dengan menggunakan metode refleksi, metode aksi, dari model yang monolog menuju yang dialog, dari materi dakwah yang ubudiyah kepada materi dakwah sosial.Bantuk bentuk dakwah transformative Pondok Pesantren Miftahul Huda berupa transformasi sosial kultural, transformasi ekonomi melalui ajaran-ajaran filantropi Islam, transformasi etis melalui ajaran toleransi terhadap penganut agama di luar Islam dan transformasi melalui pelayanan kesehatan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Adeng, Adeng. "SEJARAH PESANTREN MIFTAHUL HUDA MANONJAYA TASIKMALAYA." Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya 3, no. 1 (March 1, 2011): 18. http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v3i1.269.

Full text
Abstract:
AbstrakPondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam secara tradisional yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman, pondok pesantren tradisional berubah menjadi pondok pesantren modern dengan tidak meninggalkan agama sebagai pijakan. Salah satunya pesantren tradisional yang berkembang menjadi pesantren modern adalah Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkap sejarah perkembangan Pesantren Miftahul Huda. Pengungkapan sejarah Pesantren Miftahul Huda dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yaitu: heuristik, kritik, intepretasi, dan historiografi. Dengan demikian, pondok pesantren sekarang ini tidak hanya mengajarkan ilmu keagamaan saja tetapi ilmu pengetahuan dan masalah keduniawian. Oleh karena itu, pondok Pesantren Miftahul Huda mempunyai tiga peranan penting, yaitu: sebagai lembaga pendidikan Islam, pengembangan sumber daya manusia, dan pengembangan masyarakat. AbstractPondok Pesantren ia as an Islamic educational institution that lives and grows within a society. As the time goes by pesantren gradually left its traditional style behind, turning into a more modern one without leaving religion as the basis of their educational system. One of which is Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. This research tries to study the history of the Pesantren by using methods used in history: heuristics, critique, interpretation, and historiography. The result is that today pesantren is also teach general sciences as well as religious ones. Therefore Pesantren Miftahul Huda has three important roles: as Islamic educational institution, as a place for developing social and human resources.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Irnik Darajah, Nely. "PERAN MANAJEMEN PENDIDIKAN TERHADAP HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN JUMLAH SANTRI BARU DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA PERON LIMBANGAN KENDAL." Istifkar 1, no. 2 (September 9, 2021): 136–53. http://dx.doi.org/10.62509/ji.v1i2.43.

Full text
Abstract:
Pesantren merupakan sistem pendidikan dengan karakter yang khas dengan mempelajari, memahami, mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pedoman etika dan moralitas ditengah modernisasi dan krisis akhlak. Peran humas dalam pesantren di era modern ini sangat diperlukan membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap pondok pesantren. Manajemen kehumasan membutuhkan strategi yang efektif dan efisien untuk menyampaikan kepentingan pesantren terkait peran dan kontribusinya secara sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran manajemen hubungan masyarakat dalam meningkatkan jumlah santri baru, dampak dari implementasinya serta faktor pendukung dan penghambat penerapan manajemen hubungan masyarakat di Pondok Pesantren Miftahul Huda Limbangan Kabupaten Kendal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan observasi secara langsung untuk Analisis data secara reduksi data, model data, penarikan kesimpulan. Hasil temuan menunjukkan Pondok Pesantren Miftahul Huda menerapkan manajemen hubungan masyarakat yang merupakan suatu pengelolaan yang didalamnya terdapat perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Manajemen hubungan masyarakat yang diterapkan adalah dengan menjalin kerjasama dengan pihak wali santri, tokoh masyarakat, masyarakat sekitar, alumni, dan media cetak/online. Pemberian informasi mengenai program pondok pesantren, komunikasi intensif dengan berbagai pihak, dukungan dari masyarakat serta publikasi prestasi santri di Pondok Pesantren dilakukan. Jumlah santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda terus mengalami peningkatan. Peran manajemen humas di Pondok Pesantren Miftahul Huda sebagai penghubung, pengkomunikasi, pendukung dan publikator secara optimal menghasilkan hubungan kerjasama yang baik antara pesantren dengan masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan jumlah santri Pondok Pesantren Miftahul Huda.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Prasanti, Ditha. "EKSISTENSI PONDOK PESANTREN SALAFI." Al-Mishbah | Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi 13, no. 1 (July 15, 2017): 139. http://dx.doi.org/10.24239/al-mishbah.vol13.iss1.80.

Full text
Abstract:
This paper discusses Pesantren Miftahul Huda and factors that cause this salafi pesantren chose to maintain its salafiyyah in this modern era. This research used qualitative approach with a method of case study. The result of this research shows that the factors that make the salafi pesantren Miftahul Huda exists in this modern era are: first, the belief in the teachings of Islam spread by Walisongo (Nine Saints) that the first Islamic education in the land of Java is a salafi pesantren; Second, the mandate of the ancestors of who had pioneered the pesantren the salafi pesantren must exist until the end of time; Thirdly, Pesantren Miftahul Huda as salafi pesantren which was first established in Tasikmalaya in 1967 has a good management in establishing the strategy of developing salafi pesantren.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Selamet, Selamet, Nurwadjah Ahmad, and Andewi Suhartini. "Internalisasi Doktrin Kiai di Pondok Pesantren Miftahul Huda II Bayasari, Jatinegara, Ciamis." Cakrawala: Jurnal Studi Islam 17, no. 1 (June 25, 2022): 17–26. http://dx.doi.org/10.31603/cakrawala.6202.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis internalisasi doktrin kiai di Pondok Pesantren Miftahul Huda II Bayasari Jatinegara Ciamis. Studi ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan jenis kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa doktrin kiai dituangkan dalam bentuk kurikulum pondok pesantren dan diinternalisasi pada seluruh proses penyelenggaraan pendidikan yang tersistem di Pondok Pesantren Miftahul Huda II.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Sulasman, Sulasman. "PEACEFUL JIHĀD DAN PENDIDIKAN DERADIKALISASI AGAMA." Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 23, no. 1 (June 15, 2015): 151–76. http://dx.doi.org/10.21580/ws.23.1.228.

Full text
Abstract:
The Islamic Boarding School (Pondok Pesantren) Miftahul Huda was originatelly identical with the radicalism movement not only because of its exclusivism in religious activities, the criticism toward the government, but also the identification of its members with DI/TII movement and FPI. In line with internal and external dynamics, this boarding school reoriented its movement from physical jihād to the path of education and peaceful dakwah or in Lukens-Bull’s perspective it is so-called peaceful jihād. The process of self-domestication and the movement of de-radicalization in this boarding was executed by six ways. They are internalizing the values of boarding school, increasing the Islamic perspective, adopting schools system, providing the education of hubb al-waṭan, using local wisdom, and developing skill education. The strategy of de­-radicalization applied by Miftahul Huda Islamic Boarding School is divided into three efforts; preventive de-radicalization, preservative de-radicalization, and curative de-radicalization. The results was shown that the students, alumni, and the boarding schools incorporated in Miftahul Huda Islamic boarding school networking system that appears in peace, moderate, and tolerance appearance.***Pondok Pesantren Miftahul Huda semula identik dengan gerakan “radikal” baik karena pandangan eksklusivismenya dalam beragama, kritisisme terhadap Pemerintah, maupun karena keidentikkan beberapa personalnya dengan gerakan DI/TII dan FPI. Sejalan dengan dinamika internal dan eksternal, pondok pe­santren ini pun mereorientasi gerakannya dari jihād fisik ke jalur pendidikan dan dakwah damai atau dalam perspektif Lukens-Bull dikenal sebagai jihad damai (peaceful jihād). Proses menjinakkan diri dan gerakannya, yang dikenal dengan deradikalisasi, dilalui oleh pondok pesantren ini dengan enam cara, yakni inter­nali­sasi nilai-nilai pesantren, perluasan perspektif keislaman, adopsi sistem sekolah, pendidikan hubb al-waṭan, penggunaan local wisdom, dan pendidikan keterampilan. Upaya deradikalisasi yang dilakukan Pondok Pesantren Miftahul Huda berkisar pada tiga strategi, yakni pencegahan, pemeliharaan budaya damai, dan pemulihan bagi yang terdampak radikal. Hasilnya, para santri, alumni, dan pesantren yang tergabung dalam sistem jaringan Pondok Pesantren Miftahul Huda muncul dalam wajah damai, moderat, dan toleran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Badruzaman, Dudi. "Metode Tahfidz Al-Qur’an." Kaca (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin 9, no. 2 (August 1, 2019): 80–97. http://dx.doi.org/10.36781/kaca.v9i2.3034.

Full text
Abstract:
Tulisan ini membahas tentang “Metode Tahfidz al-Qur’an di Pondok Pesantren Miftahul Huda II Kabupaten Ciamis”. Fokus kajiannya adalah metode yang digunakan Pondok Pesantren Miftahul Huda II Kabupaten Ciamis dalam membina santrinya mengikuti tahfizd al-Qur’an. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif, Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menemukan bahwa pondok pesantren Miftahul Huda II Kabupaten Ciamis menggunakan berbagai metode dalam membina santrinya mengikuti kegiatan tahfizd al-Qur’an, yaitu dengan cara; membaca secara cermat ayat per-ayat al-Qur’an yang akan dihafal dengan melihat mushaf secara berulang-ulang (an- nadzar), menghafal ayat per ayat secara berulang sehingga akhirnya hafal (al-wahdah), menyetorkan atau mendengarkan hafalan yang baru dihafal kepada seorang guru (talaqqi), menghafal sedikit demi sedikit al-Qur’an yang telah dibaca secara berulang-ulang (takrir) dan mendengarkan hafalan kepada orang lain, baik kepada teman maupun kepada jama’ah lain (tasmi’). Kata kunci: al-qur’an, tahfidz, dan pondok pesantren
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Sanusi, Yogi Anwar. "Pola Komunikasi Kyai dengan Santri Alumni Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya." Prophetica : Scientific and Research Journal of Islamic Communication and Broadcasting 5, no. 2 (December 31, 2019): 155–68. http://dx.doi.org/10.15575/prophetica.v5i2.2216.

Full text
Abstract:
Every Islamic Boarding School (pondok pesantren) has different characteristics depending on leadership type and communication patterns of kyai that applied in its learning process. The theory used in this research is the communication pattern that produces a communication model referring to two communication models, linear and circular communication models in Islamic Boardingschool of Miftahul Huda Tasikmalaya. The research method is phenomenology, with the type of research data is qualitative. The results showed that the culture of communication systems in the Miftahul Huda Manonjaya boarding school embraced communication with linear and circular systems, with the forms of kyai and santri communication using instructional communication patterns through organizations, parent and child communication patterns (exemplary). The forms of kyai communication with alumni are instructional communication patterns and parent and child communication patterns (empowerment). Thus, the purpose of the pattern of kyai communication to alumni is to form and increase alumni solidarity with the same vision and mission to develop the propaganda propaganda message of the Miftahul Huda Manonjaya Islamic boarding school. Setiap pondok pesantren memiliki ciri khas yang berbeda tergantung dari tipe leadership dan pola komunikasi kyai yang diterapkan dalam pembelajarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem budaya komunikasi, bentuk komunikasi kyai dan santri dan bentuk komunikasi kyai dengan alumni di pesantren Miftahul Huda Tasikmalaya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pola komunikasi yang menghasilkan model komunikasi yang merujuk pada dua model komunikasi yakni model komunikasi linear dan sirkular. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi dengan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya sistem komunikasi di Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya mengembangkan sistem komunikasi linear dan circular, dengan bentuk komunikasi kyai dan santri menggunakan pola komunikasi melalui pola komunikasi organisasi, orang tua dan anak-anak (teladan). Bentuk komunikasi kyai dengan alumni, adalah pola komunikasi instruksional orang tua dan anak (pemberdayaan). Dengan demikian, tujuan dari pola komunikasi kyai dengan alumni adalah membentuk dan meningkatkan solidaritas alumni dengan visi dan misi yang sama untuk mengembangkan pesan dakwah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Nasution, Nurliana, and Mhd Arief Hasan. "IBM PELATIHAN CMS CONTENT DAN DIGITAL JURNALISTIK." Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 3, no. 1 (June 18, 2019): 22–30. http://dx.doi.org/10.31849/dinamisia.v3i1.1482.

Full text
Abstract:
Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Kenyataan telah menunjukkan bahwa penggunaan media internet merupakan faktor yang sangat penting. Penyampaian informasi melalui website sudah umum dan merupakan media efektif untuk mempublikasi berita ke khalayak umum. Pondok Pesantren Mahasiswa Miftahul Huda Panam Pekanbaru. Merupakan Pondok Pesantren yang didirikan untuk membina insan mahasiswa yang cerdas, faqih dan alim. Pondok pesantren ini berada di bawah yayasan miftahul huda naungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia Provinsi Riau. DPW LDII Provinsi Riau sudah memiliki website yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Namun keberadaan website saat sekarang ini masih dibilang fakum. Alias Mati suri dikarenakan kurangnya sumberdaya manusia yang aktif dalam mengisi konten website tersebut. Setelah diadakan diskusi dengan tim pengabdian maka disepakatilah permasalahan ini diangkat menjadi program Pengabdian Masyarakat. Dalam kegiatan IBM nanti mahasiswa tidak hanya diajarkan mengenai pengisian konten website CMS DPW LDII Riau namun juga akan diajarkan tentang dasar-dasar jurnalistik. Agar mahasiswa di Pondok Pesantren Miftahul Huda Panam memahami bagaimana cara membuat sebuah artikel berita yang baik dan mengisinya di dalam website DPW LDII RIAU.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Sulasman, Sulasman. "PEACEFUL JIHĀD DAN PENDIDIKAN DERADIKALISASI AGAMA." Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 23, no. 1 (June 15, 2015): 151. http://dx.doi.org/10.21580/ws.2015.23.1.228.

Full text
Abstract:
<p class="IIABSBARU" align="left">The Islamic Boarding School (<em>Pondok Pesantren</em>) Miftahul Huda was originatelly identical with the radicalism movement not only because of its exclusivism in religious activities, the criticism toward the government, but also the identification of its members with DI/TII movement and FPI. In line with internal and external dynamics, this boarding school reoriented its movement from physical <em>jihād</em> to the path of education and peaceful <em>dakwah</em><em> </em>or in Lukens-Bull’s perspective it is so-called <em>peaceful jihād. </em>The process of self-domestication and the movement of de-radicalization in this boarding was executed by six ways. They are internalizing the values of boarding school, increasing the Islamic perspective, adopting schools system, providing the education of <em>hubb al-waṭan</em>, using local wisdom, and developing skill education. The strategy of de­-radicalization applied by Miftahul Huda Islamic Boarding School is divided into three efforts; preventive de-radicalization, preservative de-radicalization, and curative de-radicalization. The results was shown that the students, alumni, and the boarding schools incorporated in Miftahul Huda Islamic boarding school networking system that appears in peace, moderate, and tolerance appearance.</p><p class="IIABSBARU" align="left">***</p><p>Pondok Pesantren Miftahul Huda semula identik dengan gerakan “radikal” baik karena pandangan eksklusivismenya dalam beragama, kritisisme terhadap Pemerintah, maupun karena keidentikkan beberapa personalnya dengan gerakan DI/TII dan FPI. Sejalan dengan dinamika internal dan eksternal, pondok pe­santren ini pun mereorientasi gerakannya dari <em>jihād</em> fisik ke jalur pendidikan dan dakwah damai atau dalam perspektif Lukens-Bull dikenal sebagai jihad damai (<em>peaceful </em><em>jihād</em>). Proses menjinakkan diri dan gerakannya, yang dikenal dengan deradikalisasi, dilalui oleh pondok pesantren ini dengan enam cara, yakni inter­nali­sasi nilai-nilai pesantren, perluasan perspektif keislaman, adopsi sistem sekolah, pendidikan <em>hubb al-waṭan</em>, penggunaan <em>local wisdom</em>, dan pendidikan keterampilan. Upaya deradikalisasi yang dilakukan Pondok Pesantren Miftahul Huda berkisar pada tiga strategi, yakni pencegahan, pemeliharaan budaya damai, dan pemulihan bagi yang terdampak radikal. Hasilnya, para santri, alumni, dan pesantren yang tergabung dalam sistem jaringan Pondok Pesantren Miftahul Huda muncul dalam wajah damai, moderat, dan toleran.</p><p class="IIABSBARU" align="center"> </p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Rifdillah, Rifdillah, Anis Zohriah, and Qurtubi. "Strategi Manajemen Pemimpin Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Kinerja Dan Kedisiplinan Asatidz." Jurnal Syntax Transformation 3, no. 6 (June 23, 2022): 887–99. http://dx.doi.org/10.46799/jst.v3i6.569.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi manajemen dan kinerja pemimpin terhadap kedisiplinan asatidz di pondok pesantren Daar El Huda dan Miftahul Khaer Tangerang, Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif koresional dengan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, Kuisionet (Angket) dan dokumentasi. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah : Pengaruh strategi manajemen terhadap kedisiplinan asatidz di Ponpes Daar El Huda dan Miftahul Khaer Tangerang diketahui memiliki thitung 8,967 lebih besar dari ttabel dengan nilai 1,66, dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak, Terdapat Pengaruh kinerja pemimpim terhadap kedisiplinan asatidz Ponpes Daar El Huda dan Miftahul Khaer Tangerang diketahui memiliki thitung 7,106 lebih besar dari ttabel dengan nilai 1,66, dengan taraf signifikansi 0,000 ˂ 0,05, sehingga hipotesisnya Ha diterima dan H0 ditolak, Hasil pengujian hipotesi Pengaruh antara strategi manajemen dan kinerja pemimpin terhadap kedisiplinan asatidz asatidz di Ponpes Daar El Huda dan Miftahul Khaer Tangerang didapatkan bahwa Fhitung 24,986 > Ftabel 3,294, dengan taraf signifikansi 5%. Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara strategi manajemen (X1) dan kinerja pemeimpin (X2) terhadap kedisiplinan asatidz (Y) di Ponpes Daar El Huda dan Miftahul Khaer Tangerang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Muhammad Hendra Firmansyah. "IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DI PONDOK PESANTREN." SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam 2, no. 2 (June 30, 2023): 30–38. http://dx.doi.org/10.55120/sirajuddin.v2i2.1311.

Full text
Abstract:
Korupsi adalah salah satu penyakit masyarakat yang berkembang karena adanyapenyakit hati manusia yang buruk, maksudnya manusia yang dikuasai oleh nafsulawwamah/syaitoniyah. Akibatnya menimbulkan prilaku keserakahan, pencurian, korupsi,ketidak jujuran, merampas hak orang lain, dan penyimpangan penyimpangan terhadap nilaidan ajaran agama. Korupsi berkembang karena jauhnya manusia dari niai nilai ketuhanan dankemanusiaan (sosial). Pesantren telah menanamkan nilai nilai ketuhanan dan sebagailembaga pendidikan islam yang punya komitmen untuk menjaga, menanamkan danmenerapkan nilai nilai anti ketidak jujuran, antikorupsi, anti mencuri, dsb. Penelitian inibertujuan 1 Proses pengembangan nilai nilai pendidikan antikorupsi dan 2 Dampakpenerapan nilai nilai pendidikan antikorupsi terhadap prilaku santri di pondok pesantrenMiftahul Huda dan pondok pesantren Anwarul Huda. Dalam penelitian ini dapat diperolehkesimpulan: 1) Proses pengembangan nilai nilai antikorupsi di pondok pesantren MiftahulHuda dan pondok pesantren Anwarul Huda yaitu kejujuran: adanya kantin kejujuran,kemandirian: mencari nafkah sendiri, sosial/empati: kepedulian terhadap santri yangmengalami kesulitan, tanggung jawab: terhadap hukuman, kedisplinan: Menaati semuaperaturan pesantren, kesederhanaan: sederhana dalam segala hal, keberanian: berani tampildalam hal positif, keadilan: keadilan terhadap hukuman, dengan menggunakan pendekatanbehavioristik, strategi tradisional, dan pengalaman hidup, serta metode dogmatif danreflektif. 2) Dampak penerapan nilai nilai antikorupsi terhadap prilaku santri di pondokpesantren Miftahul Huda dan pondok pesantren Anwarul Huda, yaitu dampak terbentukkebiasaan prilaku jujur dalam transaksi jual beli, tidak terjadi pencurian, berkurangnyaprilaku ghosob, bersikap antikorupsi, tumbuhnya jiwa kemandirian, kedisiplinan dan sosial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Yasin, Nur, and Sutiah Sutiah. "Penerapan Nilai-nilai Tasawuf dalam Pembinaan Akhlak Santri pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang." Al-Musannif 2, no. 1 (June 1, 2020): 49–68. http://dx.doi.org/10.56324/al-musannif.v2i1.37.

Full text
Abstract:
This study aims to find out (1) the program of implementing Sufism values in the moral development of santri at Miftahul Huda Gading Malang Islamic Boarding School; (2) the process of implementing Sufism values in the moral development of santri at Miftahul Huda Gading Malang Islamic Boarding School; and (3) the success of Sufism values in the moral development of santri at Miftahul Huda Gading Malang Islamic Boarding School. The type of study is a case study with the qualitative method. The data collection uses the method of observation, interviews, and documentation. As for the data analysis using a case study qualitative analysis. The results show that the implementing Sufism values in the moral development of santri Miftahul Huda Islamic Boarding School have three programs: (1) Diniyah formal namely Madrasah Matholiul Huda with the Sufism curriculum that obligatory follow for every santri; (2) Nonformal learning namely cottage learning in outside the formal time which took place in the mosque, hall and in the house of the caregiver; (3) Toriqoh namely toriqoh qodiriyah wa naqsabandiyah followed only by santri who fulfilled the requirements. While the process of implementing the values of Sufism in the moral development of santri at Miftahul Huda Islamic Boarding School (a) through habituation of dhikr to fard prayer, (b) uswatun hasanah or caregiver status, (c) tasawuf through education, and (d) toriqoh. The success implementing Sufism values in the moral development of santri Miftahul Huda Islamic Boarding School is characterized by changes in santri’s behavior and attitudes or can be judged by the evaluation of Bloom, namely cognitive, affective, and psychomotor.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Sugiharto, S., Dian Kusumaningrum, Handika Asep Kurniawan, Ardila Prihadyatama, M. Mashitoh, and Koerniawan Dwi Wibawa. "PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA DESA DOHO KECAMATAN DOLOPO KABUPATEN MADIUN." D'edukasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2, no. 2 (December 29, 2022): 75. http://dx.doi.org/10.25273/dedukasi.v2i2.14019.

Full text
Abstract:
<p>Pertumbuhan entitas Nirlaba di Indonesia berdasarkan UU No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan, mendefinisikan dasar sebagai badan hukum non-anggota, didirikan berdasarkan pemisahan aset, dan dimaksudkan sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, atau bidang kemanusiaan. Pondok Pesantren dalam mengelola entitas nirlaba belum dikelola secara profesional. Tim pengabdian masyarakat selaku kaum akademis akan mencoba memberi pelatihan, dan menyadari rendahnya sumber daya manusia yang diakibatkan kurangnya pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan bagi masyarakat pada umumnya. Tujuan pengabdian masyarakat yang saya lakukan adalah membimbing dan melatih masyarakat khususnya pondok pesantren Miftahul Huda Desa Doho Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun dalam mengelola organisasinya agar transparan dan akuntabel. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan dan kemampuan dalam menyusun laporan keuangan secara umum belum memadai, hal ini ditunjukan dari hasil sebelum dan setelah tes dilakukan. Pondok Pesantren Miftahul Huda belum memahami secara keseluruhan tentang penyusunan laporan keuangan berdasarkan PSAK 109.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Rizkiyah Anur Azizah, Riza. "Peningkatan Religiusitas Santri Melalui Pembelajaran Fiqih di Pondok Pesantren Miftahul Huda." TAFAHUS: JURNAL PENGKAJIAN ISLAM 3, no. 1 (June 7, 2023): 80–98. http://dx.doi.org/10.58573/tafahus.v3i1.63.

Full text
Abstract:
Islamic education in boarding schools plays an important role in the creation and development of students' religious identity. One of the subjects in Islamic boarding schools is fiqh which discusses the understanding and application of Islamic law in everyday life. This study aims to determine the role of fiqh teaching in improving the religiosity of students at Miftahul Huda Islamic boarding school. This research method uses qualitative methods and observation or direct observation and data analysis. The respondents in this study were administrators and students of Miftahul Huda Islamic boarding school. The data obtained were analyzed using data reduction, data display, and conclusion drawing. The results showed that fiqh learning at Miftahul Huda Islamic Boarding School had a significant impact in increasing the religious awareness of the students. The fiqh teaching provides a deep understanding of Islamic teachings and procedures for worship. The students must be able to apply this fiqh knowledge in their daily lives, both in social interactions and in their worship to Allah SWT. In addition, fiqh teaching also helps students understand the importance of social responsibility, morals, ethics and morality in Islam. This encourages them to be responsible individuals, care for others, and behave well in society. Overall, the teaching of fiqh at Miftahul Huda Islamic Boarding School plays an important role in increasing the religious awareness of the santri. Therefore, the boarding school needs to continue to improve the quality of fiqh teaching in order to produce students who have strong faith and religious deeds.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Maturidi, Maturidi. "Peran Pendidikan Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Bekasi." Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan dan Agama Islam 19, no. 1 (July 1, 2021): 65–77. http://dx.doi.org/10.47467/mk.v19i1.427.

Full text
Abstract:
The purpose of this study was to find out how the role of Islamic boarding schools in shaping the character of their students. In this study, the author uses data collection techniques through case studies with purposive interview methods and field observations, thus this research is in the form of qualitative which is supported by books, magazines, and other sources as references that are used in order to solve the problem. The results of the study can be concluded that the role of the Miftahul Huda Islamic Boarding School with all aspects, elements and activities carried out routinely and continuously with supervision carried out 24 hours is very large and significant in shaping the character of students.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Shofwan, Arif Muzayin. "PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA SEKARDANGAN BLITAR." Abdimas Galuh 4, no. 1 (March 30, 2022): 85. http://dx.doi.org/10.25157/ag.v4i1.6668.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Herwin and Khusaeri Andesa. "Penerapan Manajemen Bandwidth Berdasarkan Pppoe Pada Pondok Pesantren Miftahul Huda." SATIN - Sains dan Teknologi Informasi 7, no. 2 (December 24, 2021): 121–28. http://dx.doi.org/10.33372/stn.v7i2.778.

Full text
Abstract:
Pondok Pesantren Pelajar Dan Mahasiswa (PPPM) Miftahul Huda Pekanbaru yaitu pondok yang santriwan dan santriwatinya menimba ilmu agama dan ilmu dunia dimana ilmu agama dipelajari dipondok dan ilmu dunia diperoleh di perguruan tinggi dan sekolah dipekanbaru, dalam proses belajar pendidikan ilmu dunia pasti setiap santriwan dan santriwati dipondok membutuhkan fasilitas internet. Setiap mahasiswa atau pelajar diharuskan belajar melalui media digital. Namun masalah yang sering muncul adalah jaringan tidak stabil dan selalu memperebutkan bandwidth, dimana device yang lebih kuat dan unggul memperoleh bandwith yang besar begitu sebaliknya device yang lemah akan memperoleh bandwith yang lebih kecil. Dan perangkat router mikrotik yang jumlah portnya sedikit dimana tidak bisa menampung device access point yang banyak. Dengan menerapkan Peer To Peer ini lebih efektif dan efisien diterapkan karena dapat dikonfigurasikan di 1 port lalu disambungkan dengan access point Untuk penyebaran sinyalnya. Dan memanfaatkan fitur di MikroTik yaitu PpoE. Fungsi dari PPoE adalah sebagai pengatur lalulintas data sehingga didalamnya akan mengatur bandwidth, sehingga para pengguna internet mendapatkan layanan bandwidth yang merata walaupun penggunanya banyak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Fauzianti, Ina, Edi Suresman, and Abas Asyafah. "MODEL PEMBELAJARAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA MANONJAYA TASIKMALAYA." TARBAWY : Indonesian Journal of Islamic Education 2, no. 2 (November 5, 2015): 115. http://dx.doi.org/10.17509/t.v2i2.3446.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Kawuryan, Sari, Pardiman Pardiman, and Djoni Harijanto. "Class Management in Improving Students' Reading Interest at Pondok Pesantren." Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam 5, no. 3 (October 11, 2022): 1192–202. http://dx.doi.org/10.31538/nzh.v5i3.2521.

Full text
Abstract:
This article describes the classroom management model in increasing interest in reading at Miftahul Huda Islamic Boarding School Lumajang. With their salaf characteristics, Islamic boarding schools continue to innovate continuously in classroom management to improve student literacy. This type of research is qualitative with a case study approach, data obtained from interviews, observations, and documentation, then analyzed by condensing, displaying data, and drawing conclusions. In this study, data analysis was carried out from the time of data collection as a whole and checked again to ensure the validity of the data. The findings of the study indicate that classroom management in improving literacy culture has an impact on increasing students' interest in reading at Miftahul Huda Islamic Boarding School Lumajang through 1) survey strategies, questions, reading, being read and reviewing reading results, 2) reading-questioning strategies, 3) Storytelling and read textbooks. Asatidz (teacher) is carrying out their function as a class manager by using management functions, namely class planning, class organization, classroom arrangement, and measurement of program achievement thorough evaluation.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Yamin, Moh, Hasan Basri, and Andewi Suhartini. "Learning Management in Salaf Islamic Boarding Schools." At-tadzkir: Islamic Education Journal 2, no. 1 (February 16, 2023): 25–36. http://dx.doi.org/10.59373/attadzkir.v2i1.10.

Full text
Abstract:
This study aims to find out and obtain an overview of learning in salaf islamic boarding schools by focusing on goals, educators, students, materials, methods and evaluations. The method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach. The data processed comes from interview, observation and docamimetic data. The result of this research is that Pesantren Miftahul Huda aims to produce students to become Alamilin Scholars (scholars who are able to practice their knowledge), Imam Al Muttaqīn (leading people to piety), and Muttaqīn (devout persons). Pondok Pesantren Miftahul Huda has 5000 students from men and women from various regions. The three stages of learning applied are: (1) providing guidance and teaching; (2) habituation; and (3) formation. The learning method used is the classical method, namely, lectures, sorogan, and bandongan. The results of research or learning evaluations that are applied are weekly and semesterly evaluations. The benchmark in the success of this Pesantren is alumni who are independent and can create a tawhid-based society by establishing a pesantren.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Zuhri, Saefudin, and Rizkiya Imamul Mahbubi. "Culture in Shaping the Disciplined Character of Santri Trough Punishment and Reward Methods at Pondok Pesantren Miftakhul Huda Nuruddin Ciomas Serang Banten." Geneologi PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam 10, no. 1 (July 16, 2023): 13–20. http://dx.doi.org/10.32678/geneologipai.v10i1.8432.

Full text
Abstract:
Abstract.Pondok Pesantren which is one of the non-formal institutions certainly plays a role in shaping the disciplined character of students aged students. One of the efforts made by Pondok Pesantren is to apply punishment and reward methods. The application of punishment and reward in Pondok pesantren certainly has a different style from punishment and reward in other educational institutions. The punishment and reward methods used in Pondok Pesantren are based on Islamic moral values. The purpose of this study was to determine the implications of the form of punishment and reward in the Pondok PesantrenMiftakhul Huda Nurruddin Ciomas. In this research process, the researcher used a descriptive qualitative method. Data was collected by observation, interviews, and documentation. From the results of this study, it can be concluded that the application of punishment in thePondok Pesantren Miftahul Huda Nuruddin is in the form of punishments such as writing istighfar, being whipped with a rattan, being shaved, reading out mistakes in public, apologizing to the Pondok Pesantrenleader, and being expelled from the Islamic boarding school. While the implementation of the reward program is carried out every 2 months with the form of rewards in the form of material and non-material. For example, rewards in the form of material, namely food and gifts in the form of stationery or other student needs. For non-material rewards, this is in the form of praise, motivational speech, and so on.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Nasrulloh, Muhammad Farid, Muhammad Syafiuddin Shobirin, Rina Dian Rahmawati, and Syaifuddin Syaifuddin. "Meningkatkan Kemampuan Baca Kitab Santri PP Sabilul Huda dengan Bimbingan Baca Kitab Menggunakan Kitab Al-Miftah Lil’ulum." TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) 4, no. 2 (September 1, 2021): 84–90. http://dx.doi.org/10.35335/abdimas.v4i2.1244.

Full text
Abstract:
Tujuan dari pengabdian ini antara lain untuk mengetahui penerapan metode Baca Kitab Al-Miftah dipondok pesantren sabilul huda dan untuk mengetahui pentingnya kitab Al-Miftah lilulum dipondok pesantren Sabilul Huda. Pengabdian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Sabilul Huda Jombang. Program Pengabdian ini diikuti oleh santri yang mengikuti kelas Madrasah Diniyah. Metode pelaksanaan pengabdian kegiatan di Pesantren ini meliputi metode ceramah dan praktek. Hasil dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini sebagai berikut: (1) Pada umumnya semua program dapat terlaksana dengan baik, antusias santri dalam mengikuti kegiatanbimbingan baca Kitab Al-Miftah sangat baik sekali, sehingga program kerja yang kami laksanakan sudah sesuai dengan kondisi yang ada. (2) Suksesnya program pengabdian ini karena didukung dan ditunjang oleh kerja tim yang baik, baik dari tim maupun para santri di Pondok Sabilul Huda. (3) Dalam bidang pendidikan khususnya bimbingan baca kitab Al-Miftah banyak santri-santri yang sangat antusias, ini menjadi acuan bahwasanya pengabdian menjadi jembatan motivasi santri. (4) Dengan adanya pengabdian di pesantren, dapat mempererat tali silaturrahmi dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. (5) Program-program yang telah dilaksanakan sangat membantu santri dalam mempelajari ilmu Nahwu dan Shorof yang dikemas dalam Kitab Al-Miftah, serta banyak hal positif yang dapat diambil sebagai bekal dan pengalaman yang berharga.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Mahmud, Anshori. "KEPATUHAN DAN LOYALITAS PADA KYAI DAN USTADZ DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA TASIKMALAYA." Jurnal Ta'lim Muta'allim 1, no. 2 (August 6, 2015): 2. http://dx.doi.org/10.18592/tm.v1i2.360.

Full text
Abstract:
Ada beberapa model kepatuhan dan loyalitas santri antara lain: Cara bertutur kata dengan lemah lembut dan dengan bahasa santun, cara bersikap, cara berkomunikasi dengan kyai atau guru bersifat pasif, cara merespon perintah Kyai Tidak dan penolakan, sekalipun belum tentu bisa dilakukan, dan dalam hal apa saja, memposisikan keluarga Kyai sebagai bagian dari pihak yang memiliki kemulian yang sama, menangkap statemen Kyai tentang politik, sosial, ekonomi, budaya sebagai statemen yang mengandung syariyyah (Sabda suci).Dalam proses penanaman nilai-nilai kepatuhan dan loyalitas santri, pesantren melakukan banyak hal, antara lain: Setia santri diberikan bimbingan oleh santri yang lebih senior bahkan oleh kyai sendiri secara langsung, sikap kepatuhan dan loyalitas dilakukan melalui pembiasaan dan keteladanan, indoktrinasi dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai sikap kepatuhan dan loyalitas santri yang ditanamkan dari kitab-kitab talim mutaallim, kitab akhlak lil banat, kitab tasawuf, kisah-kisah para sahabat dan orang shaleh.Kata Kunci: Kepatuhan, Loyalitas, Bertutur Kata, Bersikap, Berkomunikasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Lubis, Derman Janner, and M. Badru Tamam. "Penerapan K-Means Untuk Pengelompokkan Beasiswa Santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Bogor." Teknois : Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Sains 12, no. 1 (February 1, 2022): 7–20. http://dx.doi.org/10.36350/jbs.v12i1.125.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Cahya Utami, Rina, Andi Setiyadi, and Achmad Bahtiar Efendi. "GAME EDUKASI PEMBELAJARAN IQRO DI TPQ MIFTAHUL HUDA DENGAN ANDROID STUDIO." Journal of Information System and Computer 1, no. 1 (December 21, 2021): 9–15. http://dx.doi.org/10.34001/jister.v1i1.40.

Full text
Abstract:
Sistem informasi pembayaran syahriah yang berjalan di Pondok Pesantren Daarul Qur'an Ibnu Ammr masih menggunakan sistem Mempelajari Al-Qur’an merupakan hal yang penting untuk dipelajari. Dengan perkembangan teknologi yang ada, pembelajaran Alquran dapat ditingkatkan dengan aplikasi berbasis android. Dengan adanya aplikasi pembelajaran berbasis android ini dapat memudahkan anak-anak dewasa dalam mempelajari Al-Qur’an. Penerapan pembelajaran Al-Qur’an dengan harapan dapat memberikan minat bagi setiap orang untuk mempelajarinya. Selain fungsi tersebut aplikasi android juga diharapkan dapat mengenalkan kemajuan teknologi sekarang. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengembangkan aplikasi pembelajaran berbasis android. Aplikasi yang dibuat ini berisi kumpulan materi yang meliputi (pembelajaran dasar, huruf hijaiyah, tajwid, gharib, waqaf), kuis (materi tajwid), games (tebakan dasar hijaiyah dan tebakan tajwid selanjutnya)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Yusuf, Mohammad Yasin. "PENINGKATAN ESQ (EMOTIONAL-SPIRITUAL QUOTIENT) MELALUI TAREKAT QODIRIYAH WA NAQSABANDIYAH DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA MALANG." Al-Qalam 21, no. 2 (January 10, 2016): 263. http://dx.doi.org/10.31969/alq.v21i2.233.

Full text
Abstract:
<p>Saat ini masyarakat telah berada di zaman modern. Nilai, norma dan ajaran agama dalam kehidupan<br />masyarakat modern semakin memudar, dan diganti oleh pola hidup materialis serta penghambaan diri<br />kepada kebendaan untuk mencapai kepuasan keduniaanya semata. Dari sinilah maka perlu digagas<br />adanya konsep untuk menyeimbangkan antara kebutuhan duniawi dan kebutuhan ukhrowi melalui<br />peningkatan ESQ (Emotional-Spiritual Quotient) dengan salah satu caranya melalui pengamalan<br />Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah sebagaimana yang dilakukan di Pondok Pesantren Miftahul Huda<br />Malang. Penulisan artikel ini dilakukan melalui penelitian lapangan (field research) dengan model studi<br />kasus yang menggunakan metode deskriptif dan dengan pendekatan kualitatif. Dari penelitian yang<br />penulis lakukan diketahui bahwa dampak yang di timbulkan dari pengamalan Tarekat Qadiriyah wa<br />Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang ini adalah terbentuknya akhlak Takhalli<br />(membersihkan diri dari sifat-sifat tercela), Tahalli (menghiasi diri dari sifat-sifat yang terpuji), dan Tajalli<br />(mencapai insan kamil). Dengan terbentuknya akhlak tersebut, seseorang akan mempunyai kecerdasan<br />dalam melakukan hubungan dengan dirinya sendiri, hubungan dengan orang lain, lingkungan sosial,<br />lingkungan sekitarnya dan semua itu didasari atas dasar nilai Ilahiyah. Hal inilah yang sebenarnya dapat<br />di jadikan sebagai upaya dalam peningkatan ESQ (Emotional-Spiritual Quotient) masyarakat muslim<br />di era modern.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Juwita putri, Ayu, Anisatul Ashfiyah, and Nur Saffanah. "Pendidikan Karakter Melalui Pengembangan 18 Nilai Karakter Berbasis Pondok Pesantren Pada Jenjang MI, MTS dan MA." Journal Locus Penelitian dan Pengabdian 1, no. 7 (October 25, 2022): 512–19. http://dx.doi.org/10.58344/locus.v1i7.127.

Full text
Abstract:
Pendidikan karakter bertujuan serta berkaitan dengan pembentukan mental dan sikap peserta didik dengan memupuk nilai-nilai agama dan sosial yang positif. Oleh karena itu penting sekali bagi kita dalam membentuk nilai-nilai karakter baik di jenjang SD/SMP/SMA. Tiga sekolah yang sudah melaksanakan pembentukan karakter peserta didik melalui pengembangan 18 nilai karakter berbasis pondok pesantren yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Huda Benjeng, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma'arif Sidomukti dan di Madrasah Aliyah (MA) Salafiyah Menganti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil metode pembelajaran melalui pengembangan 18 nilai karakter berbasis pondok pesantren. Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis metode kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil analisis yang dilakukan penulis, bahwa pembentukan karakter peserta didik Pertama religius, Kedua peduli lingkungan, Ketiga tanggung jawab, Keempat jujur, dan Kelima disiplin.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Wafa, Khoirul Wafa. "Model Pendidikan Islam Berbasis Budaya Masyarakat Studi Kasus di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang." SINDA: Comprehensive Journal of Islamic Social Studies 2, no. 3 (December 2, 2022): 34–40. http://dx.doi.org/10.28926/sinda.v2i3.588.

Full text
Abstract:
Education is a strategic vehicle to deliver bright, skillful and high technology young generation of the nation who can build Indonesia to be a internationally competitive and respectable nation. It shapes children’s physic such as brain and soul such as spirit and also trains their skill based on their potency in order to make them to have a tawadhu’ and noble character.Therefore, it is important to have an Islamic education model integrated in Islamic boarding school. As explained in the background of the study, to obtain an accurate data the researcher employs instruments such as (1) in-depth interview using interview technique; (2) unstructure interview in order to make the interview itself less rigid and more; (3) participant observation. It is done in order to develop understanding on the background and to find out the feeling of the subject; (4) documentation, to explore data which is not obtained through interview and observation. The study employs a qualitative approach and case study research.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Kusmayadi, Yudi. "IMPLEMENTASI PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS PADA PEMBELAJARAN PAI DINIYAH ULYA KELAS 4 DENGAN METODE COLLABORATIVE LEARNING DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR CITANGKOLO." THORIQOTUNA: Jurnal Pendidikan Islam 1, no. 1 (June 27, 2018): 176–90. http://dx.doi.org/10.47971/tjpi.v1i1.101.

Full text
Abstract:
This research has a background that the era of globalizationraises the community's need for international schools that have theconcepts and systems needed for international standard schools thatactually implement the international system. Not only limited to thecover or international appearance, but the content and purposeaccording to the label displayed. So that it can answer people's anxiety.This study aims to describe the implementation of the use of English inPAI learning in diniyah ulya grade 4 by using the CollaborativeLearning method at Miftahul Huda Al-Azhar Islamic Boarding Schoolin Citangkolo Banjar, Including the preparation, implementation, and evaluation ofPAI learning, advantages and disadvantages, obstacles and solutionsfor Implementation of English using English in PAI learning in diniyahulya grade 4 by using Collaborative Learning method in Islamicboarding school Miftahul Huda al Azhar Citangkolo Banjar City Theresults of this study are (1) Implementation of the use of English in PAIlearning in grade 4th grade ulya Madrasah Ali Miftahul Huda Al AzharCitangkolo Banjar as a whole is in accordance with the guidelines oflearning programs with the use of foreign languages. language. (2) thebenefits of implementing the use of English motivate teachers andstudents to master English better, foster greater self-confidence inteachers and students, students avoid speaking improperly / disrespectfully, increasing students' abilities or skills (abilities) inEnglish, add teacher insight. Deficiencies in the form of timeeffectiveness (3) constraints in the form of teacher recruitment,standardization of the English language ability of PAI teachers,building madrasa culture, mastering English that is owned by teachersand students. Solutions in the form of conducting English learning forteachers and students, supplementary learning for students in theafternoon, conducting training for teachers, delegating PAI teachers tobuild madrasa culture, making corrections to lesson plans, andteaching practices (Micro Teaching), controlling language
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Shobirin, Ma'as. "Pendidikan Kecakapan Hidup Melalui Pelatihan Pembuatan Kain Tenun di Pondok Pesantren Miftahul Huda Pabelan Kabupaten Semarang." Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan 17, no. 1 (July 27, 2017): 143. http://dx.doi.org/10.21580/dms.2017.171.1509.

Full text
Abstract:
In the modern era, there are still many young people who dropped out of school, including at boarding school. Economic factor that make them could not be a formal education. Nevertheless, schools remains committed to make a breakthrough in order to provide life skills for students who drop out of school. Life skill education program through the manufacture of woven fabrics organized in boarding school Miftahul Huda Pabelan Kab. Semarang is expected to provide knowledge as well as to equip the students to have the skills to live. This activity involves several parties such as Home Industry "Afiq", the Ministry of Religious Kab. Semarang and Central Java MUI through the division of the economic empowerment of the people. Through these activities, students are expected to be able to make woven and develop it themselves.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Diana, Diana, and Maemunah Sa'diyah. "Manajemen Perubahan dalam Pendidikan Islam: Study Analisis Manajemen Perubahan Perspektif Qur’an di Pondok Pesantren Miftahul Huda." Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam 14, no. 3 (December 27, 2021): 275. http://dx.doi.org/10.32832/tawazun.v14i3.5368.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Ichwani, Imron, Indah Rahmayanti, Nur Kholid, and Zakiya Arifa. "Analisis Manajemen Program Bahasa Arab Metode Mustaqili di Lembaga Kursus Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang." Al Maghazi : Arabic Language in Higher Education 1, no. 2 (December 31, 2023): 77. http://dx.doi.org/10.51278/al.v1i2.964.

Full text
Abstract:
TThis research examines the intensive Arabic language course program using the Mustaqilli method which is implemented at the Miftahul Huda Islamic Boarding School. Researchers use qualitative research methods, namely observation, documentation, and interviews to collect data by data reduction, data presentation, and conclusions that involve data analysis. This research uses qualitative descriptive techniques. The research results show that the management of the intensive Arabic language course program using the Mustaqilli method has been implemented successfully, including the implementation of management tasks such as planning, organizing, mobilizing and supervising as well as implementing program management. The success of this program is based on the cooperation of the mentors and students in implementing each component of the course program. Students who actively practice Arabic sentence construction in all language domains receive primary emphasis in Mustaqilli's approach to Arabic language teaching. Students are also increasingly active in speaking practice both inside and outside the classroom. Although there are still some shortcomings in its implementation, these are mainly related to time management and user needs.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Khasanah, Nur Aini Hidayah Khasanah, Nilasari Indah Yuniati, Fajar Husen, and Ulfa Fadilla Rudatiningtyas. "Analisis Faktor Risiko Personal Hygiene terhadap Pediculosis capitis pada Santriwati Ponpes Miftahul Huda." Journal of Holistics and Health Science 4, no. 2 (September 1, 2022): 282–91. http://dx.doi.org/10.35473/jhhs.v4i2.197.

Full text
Abstract:
Pediculosis capitis (P. cap) is still a health problem for children who live in residential areas, one of which is in Islamic boarding schools. Personal hygiene is one of the main factors causing P. cap transmission. The purpose of this study was to analyze the personal hygiene risk factors that affect P. cap in female students at Miftahul Huda Islamic Boarding School, Banyumas Regency. This analytic observational study was conducted through a cross-sectional approach with a purposive random sampling technique. The study population was 203 female students with a total sample of 33. The results of Fisher’s exact test showed that there was a significant relationship between personal hygiene and P.cap (p value= 0.005). Personal hygiene risk factors associated with P. cap were frequency of hair washing (p-value = 0.049; OR = 5.4), scalp massage when shampooing (p value = 0.000; OR = 26.7), exchanging tools. personal (p value= 0.002; OR=15.3), nail hygiene (p value=0.009; OR=14.4). Close drying, washing frequency, bathing, and hand washing frequency was not related to P. cap (p value >0.05). Concluded that the level of personal hygiene was related to P.cap. Washing hair, massaging the scalp when shampooing, exchanging personal tools and nail hygiene are personal hygiene risk factors associated with P. cap. ABTSRAK. Pediculosis capitis (P. cap) masih menjadi masalah kesehatan pada anak-anak yang tinggal di lingkungan padat penghuni, salah satunya di pondok pesantren. Personal hygiene merupakan salah satu faktor utama penyebab penularan P. cap. Studi ini bertujuan mengetahui korelasi tingkat personal hygiene dengan P.cap dan menganalisis faktor risiko personal hygiene yang berhubungan dengan P. cap pada santriwati pondok pesantren Miftahul Huda Kabupaten Banyumas. Studi observasional analitik ini dilakukan melalui metose cross sectional menggunakan teknik purposive random sampling. Populasi penelitian adalah 203 santriwati dengan jumlah sampel 33. Hasil uji Fisher’s Exact menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara personal hygiene dengan P.cap (p value=0.000). Faktor risiko personal hygiene yang berhubungan dengan P. cap adalah frekuensi mencuci rambut (p value= 0.049; OR=5.4), memijat kulit kepala saat keramas (p value= 0.000; OR=26.7), saling bertukar alat pribadi (p value= 0.002; OR=15.3), kebersihan kuku (p value=0.009; OR=14.4). Menjemur handuk berdekatan, frekuensi mencuci handuk, frekuensi mandi dan kebiasaan mencuci tangan tidak berhubungan dengan P. cap (p value >0.05). Disimpulkan bahwa tingkat personal hygiene berhubungan dengan P.cap. Frekuensi mencuci rambut, memijat kulit kepala saat keramas, saling bertukar alat pribadi dan kebersihan kuku merupakan faktor risiko personal hygiene yang berhubungan dengan P. cap
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Supriani, Yuli, Hasan Basri, and Andewi Suhartini. "Leadership Role in the Formation of Students’ Morals." Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 4, no. 3 (June 13, 2023): 528–38. http://dx.doi.org/10.31538/munaddhomah.v4i3.296.

Full text
Abstract:
Kiai is one of the most essential elements in a pesantren because Kiai is a founder, pioneer, or forerunner of pesantren. Kiai is a very important component and is a central figure that regulates the continuity of a pesantren. Education in pesantren is supervised and guided directly by a pesantren leader or kiai who has a good example in himself which can be exemplified by students and kiai as well as an emphasis on morals and basics of religious knowledge. So it is clear that kiai has a major role in education in Pesantren. The purpose of this study was to find out how the role of kiai in fostering the morals of students at Pondok Pesantren Miftahul Huda 407 Sumberjaya, West Lampung. To achieve this goal, the approach used in this study is a qualitative approach with a type of qualitative descriptive research and data collection techniques using interviews and observations strengthened through documentation. The results showed that Kiai's role in fostering the morals of students included: a) Kiai as a religious figure, b) Kiai as a central figure in Pesantren, c) Kiai as a parent for students, d) Kiai as a salaried teacher, e) kiai as head of the discipline.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Paujan, Paujan. "Tradisi Pembacaan Al-Qur’an Surat Al-Waqi’ah di Yayasan Nurul Al-Aziz Pakuhaji Bandung Barat." JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 1, no. 5 (April 21, 2022): 332. http://dx.doi.org/10.36418/syntax-imperatif.v1i5.153.

Full text
Abstract:
Tradisi secara umum diartikan sebagai pengetahuan, doktrin, kebiasaan, praktek, dan lain-lain yang diwariskan turun temurun termasuk cara penyampaian pengetahuan, doktrin, praktek tersebut. Penelitian ini tidak mengkaji ayat al-Qur’an sebagai teks yang harus dipahami dengan menggunakan beberapa disiplin keilmuan, akan tetapi penelitian ini mengkaji tradisi pembacaan yang dilakukan di Yayasan Nurul Huda al-Aziz. Tujuan penelitian dari penelitian ini untuk mendeskripsikan rumusan masalah diantaranya yaitu: (1) Apa latar belakang tradisi pembcaan al-Qur’an surat al-Waqi’ah, (2) Bagaimana praktik tradisi pembacaan surat al-Waqi’ah, (3) Apa motivasi santri setelah membaca al-Qur’an surat al-Waqi’ah di Yayasan Nurul Huda al-Aziz. Metode penelitian yang digunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. penulis menghasilkan temuan, (1) Pembacaan surat al-Waqi’ah di Yayasan Nurul Huda al-Aziz merupakan salah satu bentuk tradisi yang dilakukan di pondok pesantren Miftahul Huda Mangojaya Tasikmalaya (2) Ada empat macam pola tingkatan dalam membaca al-Qur’an yaitu Tahqiq (lambat), Tartil (pelan/tenang), Tadwir (sedang), dan Hard (cepat). (3) Motivasi tradisi membaca surat al-Waqi’ah selain bertujuan untuk beribadah, juga untuk membuat pembacanya selalu ingat kehidupan akhirat nanti, dan membuat santri agar selalu termotivasi untuk membaca al-Qur’an.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Cahyani, Ai Sarah Naudyah. "PERAN KANTIN KEJUJURAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER JUJUR SANTRI DI PONDOK PESANTREN." Comm-Edu (Community Education Journal) 5, no. 1 (March 22, 2022): 17. http://dx.doi.org/10.22460/comm-edu.v5i1.10548.

Full text
Abstract:
One of the public educational institutions that have a role in shaping the character of the nation's successor is Islamic boarding school. One of the efforts of Islamic boarding schools in creating quality generations who have good personalities is by holding an honesty canteen. The purpose of this study was to describe the role of the honesty canteen in the formation of the honest character of students in Islamic boarding schools. The theory used in this research is honesty canteen theory, honest character theory, boarding school theory as part of public education. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. In this study the instruments used were questionnaires, interviews, and observations. The main reason for using this instrument is to collect data on the extent of the role of the honesty canteen in the formation of the honest character of students in Islamic boarding schools and make conclusions about it by direct field observation. The research population is the residents of the Miftahul Huda Cimahi Islamic boarding school and the samples are two honesty canteen managers, two santri administrators, and ten santri. The results show that the honest character formed through the honesty canteen is to convey purchasing information to the canteen manager according to the circumstances, not to manipulate purchase data, and to dare to admit mistakes. The conclusion of this study is that the honesty canteen has an important role in the formation of honest character in students, in this case it can be seen in the formation of the honest character of students in making purchases in the honesty canteen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Amin, Gunawan Patoni, Ahmad Sodikin, and Muhamad Ihsanudin. "Penerapan Cara Membaca al-Qur’an Dengan Menggunakan Metode Utsmani Terhadap Mahasiswa di Asrama Miftahul Huda." Al-I'tibar : Jurnal Pendidikan Islam 9, no. 2 (October 28, 2022): 74–82. http://dx.doi.org/10.30599/jpia.v9i2.1704.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetagui cara apa yang digunakan oleh seorang pendidik memberikan pengembangan SDM kepada generasi penerus bangsa, khususnya pendidikan agama, dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dan penyelesaian. Deskriptif kualitatif yang dipilih oleh peneliti dalam mencari informasi-informasi dilapangan, dengan maksud yaitu berupa penjelasan secara fakta dan akurat tentang yang diteliti, baik dari data maupun keterangan dari seseorang. Metode untuk mengindentifikasi lembaga atau informan yaitu wawancara, interview dan dokumentasi yang mana peneliti langsung terjun dilapangan. Sehingga, nantinya hasil dari pada penelitian ini dapat memaparkan pembelajaran membaca al-Qur’an menggunakan metode utsmani pada mahasiswa di asrama Miftahul Huda sangat baik dengan tetap menerapkan prinsip dan strategi metode utsmani, hal tersebut menjadi acuan atau cara keberhasilan dalam pembelajaran metode utsmani. Selain itu juga ada beberapa faktor yang menghambat dalam proses tersebut seperti: media yang digunakan dan sikap peserta didik, dan adapun faktor pendukungnya ialah lingkungan yang berada pada pondok pesantren serta tidak sedikit masyarakat atau santri senior yang telah belajar menggunakan metode utsmani tersebut. Usaha yang dilakukan diantaranya: 1.) Memotivasi pentingnya membaca al-Qur’an dengan tartil dengan sesuai kaidah tajwid yang berlaku, dan 2.) memberikan sarana dan prasarana terhadap peserta didik untuk mengulang pembelajaran (nderes) di luar waktu yang disediakan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Al Mansur, Ahmad Jakfar, and Sutarno Sutarno. "Manajemen Kepemimpinan Transformasional Berbasis Nilai-Nilai Religius dalam Pembentukan Karakter Siswa." Jurnal Basicedu 6, no. 3 (April 12, 2022): 4239–50. http://dx.doi.org/10.31004/basicedu.v6i3.2787.

Full text
Abstract:
Berada dalam lingkungan pondok pesantren yang kental dengan ajaran-ajaran kitab salaf menjadikan manajemen di Madrasah Aliyah Miftahul Huda lebih berorientasi pada nilai-nilai religius sehingga kinerja dan moralitas warga madrasah dikelola dengan mentransformasikan nilai-nilai tersebut. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis penerapan manajemen kepemimpinan transformasional berbasis nilai-nilai religius. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan studi langsung terhadap realitas yang dikumpulkan menggunakan berbagai teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penerapan manajamen kepemimpinan transformasional berbasis nilai-nilai religius dimulai dengan memilih karakter syukur, iman, dan berbuat baik kepada orang tua dengan menyiapkan sumber daya manusia dan menjadikan Al Qur’an dan Hadits menjadi rujukan utama. Selanjutnya nilai-nilai tersebut diterapkan pada tiga bidang. Manajemen kepemimpinan berbasis nilai-nilai religius karakter iman diterapkan dalam bidang kurikulum, karakter syukur dalam bidang kesiswaan, dan karakter berbuat baik kepada orang tua dalam bidang hubungan masyarakat melalui kerjasama dengan pihak lain. Diharapkan lebih banyak lagi madrasah yang menerapkan manajemen kepemimpinan transformasional berbasis nilai-nilai religius.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Ahyani, Hisam, Haris Maiza Putra, Naeli Mutmainah, and Syamsudin Syamsudin. "Penerapan Nilai-Nilai Pendidikan Islam Holistik berbasis Karakter di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Kota Banjar di Era Revolusi Industri 4.0." Tarbawiyah : Jurnal Ilmiah Pendidikan 7, no. 1 (July 9, 2023): 1. http://dx.doi.org/10.32332/tarbawiyah.v7i1.5445.

Full text
Abstract:
This paper narrates the failure of character education (morals) in Islamic boarding schools. In the midst of globalization and the era of the industrial revolution, students are required to take part in advancing civilization in the changing times. Responding to this challenge, Miftahul Huda Islamic Boarding School (PPMH) has developed an educational model through the application of character-based holistic Islamic educational values. Through this model, students are expected to have personality, master knowledge, and noble character in accordance with religious values. This study uses descriptive research methods and a field approach, where the primary sources are obtained from observation, interviews, and documentation. The results showed: 1) The application of character-based holistic Islamic education values ​​in PPMH was carried out through the inculcation of Holistic Islamic education values ​​from an early age, namely through: a) study of the yellow book, b) Santri independence, c) Santri obedience, d) Santri's respect, e) Santri's responsibility, f) Santri's honesty, g) Santri's tolerance, h) Santri's discipline, i) Santri's mutual cooperation, j) Santri's concern, k) Santri's cooperation, l) Santri's courage, and m) democracy; 2) The relevance of instilling the values ​​of character-based holistic Islamic education in PPMH can be used as a medium in the context of preventing santri radicalism. This application is carried out through the integration of the pesantren curriculum by studying classical books in the context of tafaqquh fiddiin, and trying to realize it in the form of daily practice with habituation and practice accompanied by exemplary examples from teachers, ustadz, or kiai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Sofyan, Afriyadi, Awalya Awalya, Eko Nusantoro, and Dian Purbo Utomo. "Pelatihan Keterampilan Komunikasi Interpersonal dalam membantu Permasalahan Santri di Pondok Pesantren Assalafi Miftakhul Huda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah." Lentera Negeri 1, no. 1 (November 20, 2020): 24–31. http://dx.doi.org/10.29210/99150.

Full text
Abstract:
Students at the Islamic boarding school for 24 hours and have limited interactions in the boarding school environment are very risky to experience various personal, social and learning problems. Interpersonal Communication Skills Training at the Assalafi Miftakhul Huda Islamic Boarding School in Grobogan Regency provides training to caregivers (senior santri) who will serve as peer guidance. Caregivers are trained to be ready listeners and good friends to help with problems related to other students. Active listening techniques are a specific skill that is trained by caregivers in helping students. Training activities were carried out using lecture and simulation methods on September 13, 2020. The training participants were 50 male and female caregivers. The participants seemed very enthusiastic during the activity. The results of the instrument analysis show that the participants reported the content of the material and the suitability of the written material and the presentation that the team did was the best point in this service activity. On the other hand, the participants stated that the training was too short and felt that they had not had the opportunity to practice. This is a recommendation for the implementation of further community service and needs to be done in a programmed and more intensive manner.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

JIPI. "IMPLEMENTASI PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN PERDAMAIAN DI PONDOK PESANTREN SANANUL HUDA SELOREJO BLITAR." JIPI (Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam) 2, no. 1 (October 15, 2023): 66–99. http://dx.doi.org/10.58788/jipi.v2i1.3371.

Full text
Abstract:
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang banyak menapung santri-santri dari berbagai daerah. Berlatar belakang daerah, budaya, bahasa serta kepribadian di satukan dalam satu atap yakni pesantren. Yang pada akhirnya dalam rangka menciptakan keharomisan di tengah-tengah pluralisme ini dibutuhkan penanaman nilai-nilai perdamaian kepada seluruh lapisan pesantren, terkhusus kepada para santri. oleh karena itu tujuan dalam penelitian ini ialah 1) Mendeskripsikan serta menganalisis pendidikan di Pondok Pesantren Sananul Huda Selorejo, Blitar 2) Menganalisis dan menemukan nilai-nilai pendidikan perdamaian yang ditanamkan kepada santri Pondok Pesantren Sananul Huda Selorejo, Blitar 3) Mendeskripsikan implementasi penanaman nilai-nilai pendidikan perdamaian di Pondok Pesantren Sananul Huda, Selorejo Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi fenomenologis. Teknik pengumpulan data dengan cara: 1) wawancara yang mendalam 2) Observasi lapangan 3) studi dokumentasi. Teknik analisis penelitian ini dengan: 1) reduksi data 2) penyajian data, serta 3) verifikas, kemudian dilanjutkan dengan pengecekan kebasahan data dengan cara triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Elemen-elemn pesantren yang terdapat di Pondok Pesantren Sananul Huda belum terpenuhi secara total. Hanya terdapat empat elemen, yaitu kyai, santri, pengajaran kitab-kitab klasik serta pondok atau asrma. Kurikulum yang dipakai oleh Pondok Pesantren Sananul Huda ini ialah gabungan antara kurikulum pesantren salafiyah dengan kurikulum pesantren khalafiyah. Dan sistem pengajaran yang ada di Pondok Pesantren Sananul Huda hanya terdapat satu metode, yakni menggunakan metode bandongan saja. 2) Nilai-nilai pendidikan perdamaian yang terdapat pada Pondok Pesantren Sananul Huda ini menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Sananul Huda telah menanamkan nilai larangan melakukan kezaliman, nilai persamaan derajat, nilai keadilan, nilai kebebasan, nilai hidup rukun dan saling tolong menolong, nilai toleransi serta nilai solidaritas sosial. Kemudian ditemukan satu nilai baru, yakni nilai memaafkan.3) Terdapat enam cara atau strategi dalam mengimplementasikan penanaman nilai-nilai pendidikan perdamaian. Sedangkan Pondok Pesantren Sananul Huda hanya melakukan lima strategi dalam implementasi penanaman nilai-nilai pendidikan perdamaian, diantaranya, strategi ma’ruf, diintegrasikan dalam pelajaran, cara infusion, deseminasi wacana dan Praktik atau aktualisasi nyata. Artinya dalam proses mengimplementasikan penanaman nilai-nilai pendidikan perdamaian, Pondok Pesantren Sananul Huda tidak mamakai cara exfusion seperti teori yang ada
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Ahmad Suwardi and M Mansyur. "RELEVANSI SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN FORMAL." El-Fata: Jurnal Ilmu Tarbiyah 1, no. 01 (February 15, 2021): 1–8. http://dx.doi.org/10.36420/eft.v1i01.60.

Full text
Abstract:
Fokus penelitian ini adalah Bagaimana relevansi sistem pendidikan pesantren tradisional dalam meningkatkan kualitas pendidikan formal di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen Palengaan Pamekasan. Apa faktor pendukung dan penghambat relevansi sistem pendidikan pesantren tradisional dalam meningkatkan kualitas pendidikan formal di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen Palengaan Pamekasan. pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. hasil dari penelitian ini sebagai berikut: Pertama, Bentukrelevansi sistem pendidikan pesantren tradisional dalam meningkatkan kualitas pendidikan formal di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen Palengaan Pamekasan yaitu adanya pembinaan skill santri sebagai upaya aplikasi materi yang didapatkan pada pendidikan umum, seperti pembinaan jurnalistik, jamiyatul muballighin, kaligrafi dan lain sebagainya. Kedua, Peransistem pendidikan pesantren tradisional dalam meningkatkan kualitas pendidikan formal di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen Palengaan Pamekasan mensinergikan system pendidikan keagamaan di pesantren yang sinergi dengan system pendidikan formal yang ada di ruang lingkup pesantren
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Syarifah, Umi. "The Prospect and Challenge of Pesantren Miftahul Midad Education Practice in Modern Era." Risalatuna: Journal of Pesantren Studies 1, no. 1 (January 15, 2021): 84. http://dx.doi.org/10.54471/rjps.v1i1.1244.

Full text
Abstract:
Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia dengan santri menetap di pondok dan pengajaran yang berpusat pada kiai sebagai gurunya. Dengan pengajaran berbasis kitab klasik atau kitab kuning sebagai materi pelajarannya. Kendati demikian saat ini pesantren dihadapkan dengan perubahan global yang membuat pesantren terpengaruh dampak perubahan global. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola pengembangan pendidikan di pondok pesantren Miftahul Midad Sukododno Lumajang di era global, kiat-kiat pesantren dalam menanggulangi pergeseran pola kehidupan santri di pondok pesantren dan terakhir untuk mengetahui prospek pendidikan pesantren Miftahul Midad di era global. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Kesimpulannya adalah bahwa untuk pola pengembangan pendidikan pondok pesantren Miftahul Midad sebagai pondok modern dan ideal lebih menekankan pada akhlaqul karimah santri khususnya santri yang tidak bermukim. Sedangkan kiat-kiat untuk menanggulangi pergeseran pola kehidupan santri Membatasi penggunaan media elektronik jika ada kepentingan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Wahib, Syukran. "PENERAPAN NILAI–NILAI PENDIDIKAN TOLERANSI DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL QUR’AN DI KABUPATEN SIAK." TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama 11, no. 2 (December 13, 2019): 156. http://dx.doi.org/10.24014/trs.v11i2.10627.

Full text
Abstract:
Tulisan ini dilatarbelakangi oleh adanya persoalan bahwa di Pondok Pesantren Miftahul Qur’an Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak, pada dasarnya sudah mengembangkan nilai-nilai tasâmuh. Namun demikian, pada konteks materi pembelajaran, masih ada beberapa materi ajar yang bisa mengarah kepada prilaku tidak toleran. Terdapat beberapa poin penting terkait nilai-nilai toleransi ini, Pertama, penerapan nilai-nilai Pendidikan Toleransi di Pondok Pesantren Miftahul Qur’an Desa Seminai Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak adalah (1) dilakukan dalam kehidupan sehari-hari santri, (2) dilaksanakan melalui proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yaitu pembelajaran aktif dan dialogis. (3) dilaksanakan melalui beberapa materi pendidikan Agama Islam yang diajarkan di Pondok Pesantren Miftahul Qur’an tersebut. Kedua, Faktor Pendukung Penerapan Nilai-Nilai Toleransi di Pondok Pesantren Miftahul Qur’an adalah (1) adanya kesadaran dari seluruh warga santri dan penduduk setempat. (2) proses interaksi yang dilakukan oleh masyarakat Seminai Kecamatan Keririnci Kanan Kabupten Siak dan juga komunikasi yang baik dalam pergaulan sehari-hari, dan (3) peran pemerintah yang sangat mendukung terjadinya kerukunan di Desa Seminai Kecamatan Keririnci Kanan Kabupten Siak melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Miftahul Qur’an Kabupaten Siak. Ketiga, Faktor Penghambat Penerapan Nilai-Nilai Toleransi di Pondok Pesantren Miftahul Qur’an adalah adanya perbedaan paham dan perbedaan agama di Di Desa Seminai Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Halimatus Zahroh and Qurroti A’yun. "Penerapan Metode Self Healing dalam Pengendalian Emosi Santriwati Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ranupakis Klakah." Risalatuna: Journal of Pesantren Studies 4, no. 1 (January 15, 2024): 47–63. http://dx.doi.org/10.54471/rjps.v4i1.2933.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode self healing dalam pengendalian emosi santriwati Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ranupakis dan untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi pengendalian emosi santriwati Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ranupakis. Sedangkan untuk Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif, dengan pendekatan jenis penelitian studi kasus, untuk teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara dengan pengurus Pondok Pesantren, wakil pengurus Pondok Pesantren, sekertaris Pondok Pesantren beserta 6 santriwati Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ranupakis. Adapun hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa ada empat santriwati yang dapat mengendalikan emosi dengan baik dan ada dua santriwati yang belum bisa mengendalikan emosi dengan baik serta adanya penerapan metode self healing yang berupa self healing wudhu’, self healing berdzikir, self healing mengaji Al-Qur'an dan bercerita kepada teman. sedangkan untuk faktor yang mempengaruhi pengendalian emosi santriwati yaitu faktor lingkungan seperti, mempunyai konflik dengan teman, keluarga, sekolah, kegiatan pondok yang padat dan peraturan pondok yang ketat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Inayati, Isna Nurul, Melani Albar, Wiwit Suwargianto, and Linda Yuli Astuti. "PENGARUH LINGKUNGAN PESANTREN TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS XII MADRASAH ALIYAH MIFATAHUL HUDA." Tarbiyatuna : Kajian Pendidikan Islam 4, no. 1 (February 15, 2020): 048. http://dx.doi.org/10.29062/tarbiyatuna.v4i1.304.

Full text
Abstract:
Disiplin sekolah merupakan aturan-aturan yang diberlakukan untuk mengatur perilaku siswa di sekolah. Ada sebuah asumsi yang berkembang di masyarakat bahwa siswa yang tinggal di pesantren lebih cenderung melakukan pelanggaran terhadap kedisiplinan di sekolah dibandingkan dengan siswa yang tidak tinggal dipesantren. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa siswa yang tinggal dipesantren cenderung lebih sering terlambat sekolah, kerapian dalam penggunaan seragam sekolah tergolong rendah, serta sering tidak menggunakan artibut sekolah yang di wajibkan sekolah. Maka dari itu peneliti mempunyai pandangan bahwa lingkungan pesantren itu sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa kelas X Madrasah Aliyah Miftahul Huda. Untuk menguji adanya pengaruh lingkungan pesantren terhadap kedisiplinan siswa kelas X Madrasah Aliyah Miftahul Huda Kepanjen, maka penelitian ini hendak dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Miftahul Huda Mojosari Kepanjen Malang pada tahun ajaran 2017/2018. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis korelasional, sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Madrasah Aliyah Miftahul Huda dengan jumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, sedangkan dokumentasi dan observasi adalah sebagai pendukung dalam penelitian ini . Data yang sudah terkumpulkan kemudian dianalisis menggunakan korelasi produk moment serta analisis regresi linear sederhana dan kemudian ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Uji Regresi Linear Sederhana diketahui nilai R square sebesar 0,22 menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan pesantren terhadap kedisiplinan hanya sebesar 22% sedangkan 78% kedisiplinan siswa dipengaruhi oleh selain lingkungan pesantren. Jadi pengaruh pesantren masih sangat kecil. Sedangkan peneliti menggunakan Uji Korelasi Produk Momentnilai signifikansi sebesar 0,433, hal ini berarti bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 kemudian dari sini dapat diketahui terdapat korelasi tidak signifikan antara variabel lingkungan pesantren (X) dengan kedisiplinan siswa (Y).Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwasanya lingkungan pesantren (X) sangat kecil pengaruhnya, dan tidak ada pengaruh yang signifikan dengan kedisiplinan siswa (Y) di Madrasah Aliyah Miftahul Huda
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Ikhwan Aziz Q. "Sistem Pendidikan Pesantren Tradisional pada Pondok Pesantren Miftahul Ulum Era Revolusi Industri 4.0." Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan 2, no. 2 (March 9, 2022): 131–38. http://dx.doi.org/10.69775/jpia.v2i2.59.

Full text
Abstract:
Pesantren adalah lembaga pendidikan asli Indonesia yang memiliki akar tradisi yang dalam di masyarakat. Di Era Industri 4.0 atau kemajuan teknologi saat ini, relevansi sistem pendidikan pesantren tradisional menjadi hal yang harus dijaga oleh banyak pihak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan dengan mengambil Pondok Pesantren Miftahul Ulum Raman Utara sebagai subjek penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi sistem pendidikan pondok pesantren di Miftahul Ulum Raman Utara sebagai pondok pesantren tradisional di zaman modern. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan jenis penelitiannya adalah studi kasus. Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan dan dokumentasi. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan yang digunakan oleh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Raman Utara masih relevan dengan era Industri 4.0 saat ini, terbukti dengan kurikulum yang digunakan oleh Pondok Pesantren Miftahul Ulum sRaman Utara pada masa perkembangannya. selain mempertahankan kelembagaan tradisional, juga mengelola kelembagaan pendidikan klasikal atau formal, dan penguasaan teknologi modern dengan menerapkan aturan-aturan tertentu dikalangan pesantren. Kata Kunci: Sistem Pendidikan, Era Industri 4.0, Pesantren Tradisional
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Nuning Himami Hafsawati and Qurroti A’yun. "Moderasi Pesantren (Studi Kasus Pondok Pesantren Miftahul Jannah Randuagung Lumajang)." Risalatuna: Journal of Pesantren Studies 3, no. 2 (July 15, 2023): 181–96. http://dx.doi.org/10.54471/rjps.v3i2.2526.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep moderasi beragama yang diterapkan di Pondok Pesantren Miftahul Jannah Randuagung Lumajang. Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Jenis penelitian dan pendekatan ini digunakan untuk mengungkapkan berbagai informasi dan gambaran mengenai data-data tentang Moderasi beragama di Pondok Pesantren Miftahul Jannah Randuagung Lumajang. Hasil riset menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Miftahul Jannah Randuagung Lumajang menerapkan prinsip-prinsip tentang jalan tengah (tawassuth), sikap tegak lurus (i’tidal) yakni kebiasaan untuk bersikap objektif berdasarkan dengan ukuran yang diterima bersama, toleran atau ramah terhadap perbedaan (tasamuh), berunding (musyawarah), kebiasaan untuk ishlah, kepeloporan (qudwah), cinta tanah air (muwathanah), anti kekerasan, dan ramah terhadap budaya (i’tiroful urfi).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Bintang Prakasa, Tuty Maryati, and I. Wayan Putra Yasa. "PONDOK PESANTREN NURUL HUDA (NW) DI DESA SUBGAN, KARANGASEM, BALI KAJIAN TENTANG SEJARAH DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA/MA." Widya Winayata : Jurnal Pendidikan Sejarah 11, no. 2 (August 31, 2023): 136–46. http://dx.doi.org/10.23887/jjps.v11i2.64072.

Full text
Abstract:
Abstrak ​Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Nurul Huda, Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Huda, Potensi Pondok PesantrenNurul Huda yang dapat digunakan sebagai sumber belajar dan nilai Pendidikan Karakter di SMA/MA. Penelitian inimerupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakanadalah metode penelitian sejarah melalui beberapa langkahyakni, heuristik ( teknik penentuan informan, observasi, studidokumen dan wawancara), interpretasi dan historiografi. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif dengan model analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan,Pondok Pesantren Nurul Huda berdiri pada tahun 1965 yang diusulkan oleh Abdul Karim melalui kesepakatan wargasekitar, Struktur kurikulum Pondok Pesantren Nurul Huda inimeliputi ranah pengembangan kognitif, affective, dan psikomotor santri dan santriwati dan nilai nilai PondokPesantren sebagai pendidikan karakter di SMA/MA adalahnilai toleransi, nilai religius, nilai kejujuran, nilai tolong-menolong, nilai kerja keras, nilai disiplin. Kata kunci: media pembelajaran, pendidikan karakter, sistem pendidikan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography