Academic literature on the topic 'Pertamina (Organization). Wilayah II'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Pertamina (Organization). Wilayah II.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Pertamina (Organization). Wilayah II"

1

Sari, Aprillia Yayang, Nur Faozi, and Saifur Rohman Cholil. "Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Prioritas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Alam Menggunakan Metode PROMETHEE II." Jurnal Tekno Kompak 18, no. 2 (May 5, 2024): 355. http://dx.doi.org/10.33365/jtk.v18i1.3883.

Full text
Abstract:
Letak Negara Indonesia yang berada pada Kawasan Ring of Fire menjadi suatu alasan mengapa Indonesia sering mengalami bencana. Banyak nya bencana di Indonesia membuat proses pemulihan dan pembangunan kembali wilayah yang yang terkena dampak setelah terjadinya bencana merupakan suatu hal penting. Dengan melalui proses rehabilitasi dan rekonstruksi dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap suatu pemulihan serta pembangunan berkelanjutan di suatu daerah atau komunitas. Penentuan perbaikan dan pembangunan kembali setelah bencana alam dilakukan dengan memanfaatkan Sistem Pendukung Keputusan metode PROMETHEE II (Preference Ranking Organization Methods for Enrichment Evaluation) yang akan di terapkan untuk membantu menentukan Keputusan terbaik. Metode menjadi acuan karena konsepnya yang simple serta efisien. Data yang digunakan adalah data bencana di Provinsi Jawa Barat tahun 2021. Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan perhitungan menggunakan SPK dengan mengimplementasikan tahapan PROMETHEE II, sehingga dalam proses penanggulangan betul – betul tepat pada sasaran. Ranking pertama dengan nilai akhir tertinggi yaitu Kabupaten Subang dan Indramayu sebesar 0,22. Yang Dimana berarti alternatif terbaik nya yaitu Kota Subang dan Indramayu diiikuti Kabupaten Bekasi dengan alternatif terbaik ke 2 dengan nilai akhir 0,12.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Wirman, Welly, Genny Gustina Sari, and Indah Kus Pratiwi. "Strategi Pengelolaan Komunikasi Corporate Social Responsibility Melalui Program Bukit Mekar PT. PERTAMINA RU II Dumai." JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study 7, no. 1 (April 30, 2021): 35–46. http://dx.doi.org/10.31289/simbollika.v7i1.4279.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam pengelolaan program CSR Pertanian dan Perikanan Bukit Mekar Terpadu. Menggunakan metode penelitian kualitatif, dan penentuan informan menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertamina RU II Dumai CSR melaksanakan empat tahapan pengelolaan program CSR Bukit Mekar diantaranya: tahap perencanaan program CSR Dumai RU II melakukan social mapping untuk mengetahui wilayah binaan yang membutuhkan program. pendampingan dan pengumpulan permasalahan sosial di wilayah binaan yang meliputi penyuluhan dan pendampingan tentang program yang akan dilaksanakan. Pemantauan program, termasuk pemantauan sistematis yang dilakukan oleh CSR Pertamina RU II Dumai dan pemangku kepentingan terkait. Evaluasi, yang dilakukan untuk kelangsungan program agar terus berjalan dan untuk meningkatkan kapasitas dan pendapatan masyarakat yang dikelola oleh Kelompok Tani. Untuk melihat upaya perusahaan dalam memberikan pendampingan dan penyuluhan kepada Grup Bukit Mekar atas pengelolaan program Pertanian dan Perikanan Bukit Mekar Terpadu, perusahaan berupaya mewujudkan program CSR ini menjadi Ikon Pariwisata Kota Dumai. Kesimpulan penelitian ini bahwa Pertamina RU II Dumai CSR melaksanakan empat tahapan pengelolaan program CSR Bukit Mekar diantaranya: tahap perencanaan program CSR Dumai RU II, pendampingan dan pengumpulan permasalahan sosial di wilayah binaan, Pemantauan program, Evaluasi, yang dilakukan untuk kelangsungan program agar terus berjalan dan untuk meningkatkan kapasitas dan pendapatan masyarakat yang dikelola oleh Kelompok Tani.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Satrio, Galih Puja, Suprapti Suprapti, Asih Soenarih, and Ranu Wijaya. "Pengembangan Kapasitas dan Pendampingan PT Pertamina Hulu Mahakam dalam Pemberdayaan Pengrajin Dayak di Desa Budaya Sungai Bawang." Intervensi Komunitas 2, no. 2 (March 12, 2021): 62–73. http://dx.doi.org/10.32546/ik.v2i2.1004.

Full text
Abstract:
Desa Budaya Sungai Bawang dengan mayoritas penduduknya berasal dari sub- suku Dayak Kenyah, terletak di Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Desa ini ditetapkan sebagai desa definitif berstatus desa budaya pada tahun 2008, diharapkan mampu menjaga kelestarian dan keaslian budaya Dayak serta mendukung pembangunan pariwisata daerah Kutai Kartanegara dengan letaknya yang strategis karena berdekatan dengan Bandara Internasional APT Pranoto Samarinda. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produksi minyak dan gas, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) melakukan operasi di wilayah Delta Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. PHM melaksanakan komitmen dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan di mana desa ini masuk ke dalam Ring II wilayah program pengembangan masyarakatnya. Berangkat dari pemetaan isu strategis di Desa Sungai Bawang, PHM berkomitmen menjalankan Program Pengembangan Desa Budaya Sungai Bawang (ProBudSuBa) untuk menggali dan mengoptimalkan potensi kebudayaan Dayak Kenyah di wilayah tersebut. Salah satu fokus dari program tersebut adalah pengembangan kapasitas dan pendampingan pengrajin. Dalam pemberdayaan masyarakat pengrajin di desa tersebut, PHM melakukan 6 tahapan untuk mencapai tujuan bersama, menciptakan kemandirian para pengrajin dengan bersinergi dengan para pemangku kepentinga. Tahapan tersebut diantaranya pemetaan isu strategis, pemetaan potensi kerajinan, perencanaan strategis, pengembangan kapasitas pengrajin, pendampingan pengrajin, serta monitoring dan evaluasi. Skema pemberdayaan ini telah mampu meningkatkan kapasitas pengrajin dalam memproduksi kerajinan dengan standar kualitas yang baik. Program ini juga mampu mendorong inisiatif para pengrajin, membentuk kelompok untuk mengembangkan usaha kerajinan yang dijalankan masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Yohana, Nova. "MODEL MANAJEMEN KOMUNIKASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) KAMPUNG GAMBUT BERDIKARI PT. PERTAMINA RU II SUNGAI PAKNING KABUPATEN BENGKALIS." Commed : Jurnal Komunikasi dan Media 5, no. 2 (July 12, 2021): 170–87. http://dx.doi.org/10.33884/commed.v5i2.2387.

Full text
Abstract:
Kampung Gambut Berdikari merupakan salah satu tema besar program CSR PT. Pertamina RU II Sungai Pakning. Ide besar program CSR mengenai Kampung Gambut Berdikari sendiri berawal karena masalah serius yang dulu kerap dialami oleh provinsi Riau, yakni kebakaran lahan dan hutan salah satunya di Kecamatan Sungai Pakning yang menyebakan kerugian ekonomi juga masalah kesehatan masyarakat. Melalui program Kampung Gambut Berdikari, perusahaan berupaya merestorasi lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakatnya secara berkelanjutan terutama pada lahan gambut di wilayah Riau yang rentan terbakar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen komunikasi PT Pertamina RU II Sungai Pakning dalam program CSR “Kampung Gambut Berdikari” di wilayah operasi perusahaan yang meliputi proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing) dan pelaksanaan (actuating), pengawasan (monitoring) dan dan evaluasi (evaluation) dan ingin mengetahui respon atau tanggapan dari pengelola dan masyarakat yang memperoleh manfaat dari program CSR tersebut. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penentuan informan dilakukan secara purposif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan, tahap perencanaan komunikasi, utuk mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi dilapangan, maka dilakukannya proses social mapping dan penyusunan rencana kerja hingga rencana strategis dan menghasilkan output yaitu program Kampung Gambut Berdikari. Tahap pengorganisasian dan pelaksanaan program, yang berperan sebagai komunikator yaitu Bidang CSR tepatnya CDO (Community Development Officer). Pesan program berisi hasil analisis dan keluaran kebijakan perusahaan kepada berbagai komunikan dibagian yang berbeda-beda. Komunikan terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu masyarakat sasaran yang sesuai dengan kriteria penerima yang telah ditetapkan. Pesan yang disampaikan oleh CDO disalurkan melalui media formal dalam proses monitoring dan evaluasi, juga memanfaatkan media sosial insragram, koran, portal berita serta laporan kinerja tahunan. Monitoring dan evaluasi, komunikasi terbagi kedalam dua jenis yaitu, monev internal dan monev eksternal. Monev internal dilakukan pada saat program berjalan (ongoing review, dan dilakukan per tiga bulan. Sedangkan monev eksternal dilakukan saat program telah melalui setahun berjalan (end review). Manajemen Komunikasi, Prrogram CSR, Kampung Gambut Berdikari, Pemberdayaan Masyarakat
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Farradinna, Syarifah, Fatimah Omar, and Fatimah Wati Halim. "THE EFFECT OF INTERNALIZED OF VALUES ORGANIZATIONAL CULTURE IN RELATION TO ORGANIZATIONAL COMMITMENT: PT. PERTAMINA (PERSERO) UNIT II DUMAI REFINERY, INDONESIA CASE STUDY." JOURNAL OF SOCIAL SCIENCE RESEARCH 3, no. 3 (April 30, 2014): 344–50. http://dx.doi.org/10.24297/jssr.v3i3.3263.

Full text
Abstract:
The purpose of this study was to develop and test models of the internalization value of organizational culture that appears to determine the characteristics of organizational commitment among employees of PT. Pertamina (Persero) Unit II Dumai Refinery, Indonesia. The internalized of values organizational culture was related to the organizational commitment dimension (affective, normative, and continuance). Likewise, organizational commitment was correlated to the internalized of values organizational culture (clean, competitive, confident, customer focused, commercial, and capable). It seems that higher internalized of values organizational culture associated with higher of commitment in organization, vice versa. Internalized of values organizational culture dimensions interaction showed no greater value than organizational commitment based on sociodemographic variables, this shows demographic factors should know better human resources and cultural values.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Dharmariza, Muhammad, Rahmad Hidayat, and Miftah Faridl Widhagdha. "PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI STRATEGI RESOLUSI KONFLIK SOSIAL." Jurnal Kebijakan Publik 11, no. 1 (April 16, 2020): 1. http://dx.doi.org/10.31258/jkp.11.1.p.1-6.

Full text
Abstract:
Pengelolaan konflik dalam tata kelola pemangku kepentingan (stakeholders) merupakan salah satu instrument penting yang menjamin keberlanjutan organisasi. Dalam konteks Pertamina Refinery Unit II Production Sungai Pakning sebagai salah satu perusahaan pengolahan minyak dan gas yang beroperasi di wilayah Bukit Batu, Bengkalis, Riau dengan karakteristik masyarakat pedesaan, pengelolaan konflik sosial menjadi krusial karena tidak hanya untuk menjaga kehandalan operasional pengolahan minyak dan gas namun juga keberlanjutan perusahaan baik dari sisi sosial, ekonomi dan lingkungan. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dalam kerangka tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) atau yang lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu strategi dalam resolusi dan mitigasi konflik sosial. Keberadaan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan kepada masyarakat yang berada di sekitar wilayah operasional dijalankan secara partisipatif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan dan evaluasi sehingga mampu melibatkan peran aktif pemangku kepentingan, terutama masyarakat. Hasilnya, selama pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dari tahun 2017 sampai dengan 2018, tidak hanya mampu meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat namun juga kecenderungan menurunnya jumlah kasus dan konflik sosial dengan masyarakat. Selain itu, pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat yang partisipatif juga mampu menjadi upaya mitigatif untuk mengelola hubungan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan sebelum berakhir menjadi konflik sosial. Dampaknya secara keberlanjutan, hubungan sosial antara perusahaan dan masyarakat terbina dengan baik, kesejahteraan ekonomi masyarakat binaan meningkat, serta kualitas lingkungan hidup meningkat berkat adanya program pemberdayaan masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Wibowo, Yudho, Andi Zakiah Safitri, Muhammad Luthfan Togar, Andi N. Renita Relatami, Asmi Citra Malina, Rahmi Rahmi, Siti Rafi’ah Darajat, Sri Wahyuni Firman, and Andi Ade Ula Saswini. "Pemberdayaan Masyrakat Berbasis Ketahanan Pangan Melalui Aplikasi Produk Ramah Lingkungan–Probiotik." Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek (JASINTEK) 3, no. 1 (October 31, 2021): 65–73. http://dx.doi.org/10.52232/jasintek.v3i1.74.

Full text
Abstract:
Pandemi COVID-19 yang sedang dihadapi secara global menyebabkan masalah pada sektor kesehatan, dan sektor lain seperti ekonomi, pertanian, perikanan, peternakan dan sosial masyarakat. Beberapa negara termasuk Indonesia menerapkan kebijakan bekerja dan sekolah dari rumah untuk mencegah peningkatan penularan COVID-19. Kebijakan ini memberikan dampak terhadap kehidupan ekonomi keluarga. Salah satu cara untuk membantu ekonomi dan memenuhi pangan keluarga adalah dengan pengoptimalan sumberdaya yang ada di suatu wilayah. Pandemi COVID-19 tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan global, tapi juga menyeret ke bidangbidang lainnya, terutama sosial dan ekonomi. Masyarakat umum mungkin banyak yang terfokus pada aspek kesehatan hingga terlupa ada aspek lain yang juga sangat penting untuk diperhatikan saat ini, yaitu aspek kebutuhan pangan. Pada akhirnya, pandemi ini tidak hanya mengancam keselamatan, kesehatan masyarakat, tapi juga meneror sektor pangan, dimulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi. Potensi ancaman tersebut sempat disuarakan Organisasi Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO). Menurut FAO, pandemi covid-19 bisa berakibat pada krisis pangan dunia. Rantai pasokan pangan dunia terancam karena kebijakan negara-negara dalam menekan penyebaran virus korona, seperti pemberlakuan karantina wilayah atau lockdown, pembatasan sosial, dan larangan perjalanan. Kondisi tersebut mendapatkan perhatian dari PT Pertamina DPPU Hasanuddin untuk melakukan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ketahanan Pangan melalui produk ramah lingkungan yaitu Probiotik dalam pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Untuk Menjawab SDGs Point (8&12). Program-program yang dijalankan berkaitan erat dengan upaya untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development). Pembangunan berkelanjutan tersebut tidak hanya berfokus pada isu lingkungan namun mencakup juga dua aspek lainnya, yaitu pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat (People, Profit, dan Planet). Kegiatan pemberdayaan Masyrakat dari PT Pertamina DPPU Hasanuddin berfokus pada kegiatan yang berhubungan dengan inovasi untuk peningkatan produktivitas ramah lingkungan di bidang perikanan, pertanian, peternakan. Program pemberdayaan yang menjadi unggulan di DPPU Hasanuddin adalah Program Produksi Probiotik. Kegiatan ini selain menjadi kegiatan yang bernilai ekonomi untuk Kelompok Probiotik Laikang Binaan DPPU Hasanuddin, tetapi diharapkan mampu sebagai media untuk pengelolaan kegiatan agrokompleks lebih bijaksana dengan memperhatikan berbagai aspek yang berhubungan di dalamnya. Adapun jenis aspek yang dimaksud antara lain adalah tanaman, ikan, dan juga hewan yang lain. Dari penjelasan diatas maka perlu dilakukan pemberdayaan masyrakat berbasis ketahanan pangan melalui aplikasi produk ramah Lingkungan–Probiotik. Kegiatan ini mampu mendukung TJSL untuk menjawab SGDs point (8&12) dalam Meningkatkan taraf hidup petani, petambak dan peternak dengan memanfaatkan probiotik dengan hasil yang lebih baik sehingga dapat memenuhi kebutuhannya dalam kondisi pandemi COVID-19
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Soehaimi, A., S. R. Sinung Baskoro, Eko Soebowo, Ma'mur Ma'mur, and Yayan Sopyan. "Penilaian Potensi Bencana Gempabumi dan Tsunami untuk Pelindungan Infrastruktur Migas dan PLTU di Cilacap, Jawa Tengah." Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral 22, no. 4 (December 1, 2021): 209. http://dx.doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v22i4.657.

Full text
Abstract:
Kilang minyak Pertamina dan PLTU Indonesia Power milik pemerintah di Kota Cilacap berada di wilayah dengan percepatan tanah puncak (PGA) = 0,4-0,5 g, percepatan pseudo spectral (PSA Ss) = 0,9-1 g dan (PSA S1) = 0,4-0,5g pada situs batuan SB, 2% probabilitas dalam 50 tahun (SNI 1726:2019). Penilaian potensi bencana gempabumi di kota ini pada kelas situs SC memiliki nilai SDS= 0,67g dan SD1= 0,43 g, sedangkan SDS = 0,73g dan SD1= 0,50 g pada kelas situs SD. Sesuai dengan ketentuan SNI 1726:2019, struktur gedung dan non gedung katagori risiko I, II, III dan IV pada kelas situs SC dan SD tersebut di atas berkatagori desain seismik D. Gaya geser desain seismik pada dasar silos tangki minyak adalah Qd = (0,24~ 0,34)*10496,4 x 103 =(2.309,21~2.519,14) x 103 (N). Potensi landaan tsunami dengan runup high berkisar antara 2,5-6 m. Bangunan gedung dan non gedung yang tidak sesuai dengan katagori desain seismik, dapat dilakukan penguatan atau retrofitting sesuai ketentuan. Untuk memperkecil gaya geser desain seismik pada dasar silos, dapat dilakukan dengan rekayasa keteknikan pada fondasi. Untuk meminimalisir bahaya tsunami dapat dibuat tembok penahan atau ditanam pemecah gelombang tsunami (sea wave tsunami breaker) di sekitar kilang minyak dan PLTU yang berhadapan langsung dengan laut. Jalur evakuasi tsunami berupa jalan lebar dengan arah selatan-utara dan bangunan bertingkat penyelamatan tsunami di sepanjang jalan di kota ini sebaiknya dibuat, khususnya di wilayah sekitar kilang minyak dan PLTU.Katakunci: Katagori risiko, katagori desain seismik, runup high, tsunami.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Nickita, Dhea. "Pengaruh Person Job Fit dan Person Organization Fit Terhadap Komitmen Organisasional dan Organization Citizenship Behavior." Jurnal Ekonomi Bisnis Digital 1, no. 2 (June 4, 2022): 137–49. http://dx.doi.org/10.59663/jebidi.v1i2.14.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bermaksud untuk melihat pengaruh person job fit terhadap komitmen organisasional dan organizational citizenship behavior (OCB), serta melihat pengaruh person organization fit terhadap komitmen organisasional dan organizational citizenship behavior (OCB). Peneliti melakukan reserch pada Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera II. Banyaknya jumlah populasi diperusahaan sekitar 400 orang, sedangkan sampel yang dipakai oleh peneliti sebanyak 200 orang dengan menggunakan metode rumus slovin. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner. Hasil dari pengujian ini menunjukkan bahwa person job fit memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional dan organization citizenship behavior (OCB), sedangkan person organization fit tidak memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap komitmen organisasionla dan organization citizenship behavior (OCB). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu organisasi merekrut, menyaring serta penempatan para pekerja yang ingin bergabung di dalam organisasi secara teliti, agar organisasi memiliki sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat mencapai tujuan utama suatu organisasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Reihan, Audina, Mukhammad Fatkhullah, and Bambang Imawan. "COMPANY'S ROLE IN RESTORING THE ECONOMY OF PANDEMI AFFECTED COMMUNITIES." An-Nisbah: Jurnal Ekonomi Syariah 9, no. 2 (December 15, 2022): 265–83. http://dx.doi.org/10.21274/an.v9i2.6694.

Full text
Abstract:
Abstrak: Pemulihan ekonomi karena pandemi Covid-19 adalah tanggung jawab setiap negara di Dunia. Indonesia setelah 2 tahun terdampak Covid-19 mulai membenahi ekonomi masyarakat setelah phk yang cukup besar melanda bersamaan dengan tingginya kasus Covid-19 tahun 2020. Penelitian bertujuan untuk memetakan peran perusahaan, dalam hal ini adalah PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dalam memulihkan ekonomi masyarakat terdampak melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pencegahan cluster baru, pelibatan UMKM dan upaya lain untuk membangkitkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan berlandaskan teori pembangunan masyarakat pasca bencana. Hasilnya, PT KPI memenuhi kebutuhan dasar masyarakat melalui "pasar pangan siaga covid". Untuk mencegah penyebaran cluster baru, PT KPI menggerakkan mitra binaan CSR-nya untuk memproduksi face shield, masker dan handsanitizer. Berbagai upaya tersebut dilakukan berbasis berbasis UMKM untuk memulihkan perekonomian masyarakat khususnya di wilayah sekitar perusahaan. Dalam melakukan tanggap bencana, PT KPI Unit Dumai turut melakukan kemitraan dan Kerjasama melibatkan aktor dari berbagai sector sepertihalnya Posyandu, Rutan Kelas II B, Pemerintah daerah, Kelompok Pemuda, serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kota (LPMK) agar dapat menunjang keberhasilan mitigasi bencana di luar daerah Kota Dumai umumnya dan di Kota Dumai khususnya. Kata kunci: pembangunan masyarakat, usaha mikro kecil dan menengah, tangguung jawab sosial perusahaan, pembangunan sosial, covid-19 Abstract: Economic recovery due to the Covid-19 pandemic is the responsibility of every country in the world. After 2 years of being affected by Covid-19, Indonesia has begun to improve the people's economy after sizable layoffs hit along with the high number of Covid-19 cases in 2020. The research aims to map the role of companies, in this case, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), in restoring the community's economy affected by fulfilling basic needs, preventing new clusters, involving MSMEs and other efforts to revive the socio-economic life of the community. This research method is descriptive qualitative, based on the theory of post-disaster community development. As a result, PT KPI Dumai Unit fulfils the community's basic needs through the "covid alert food market". To prevent the spread of new clusters, PT KPI mobilized its CSR partners to produce face shields, masks and hand sanitisers. These various efforts were made based on UMKM to restore the community's economy, especially around the company. In carrying out disaster response, PT KPI Dumai Unit participates in partnerships and collaboration involving actors from various sectors such as Posyandu, Class II B prisons, local Government, youth groups, and City Community Empowerment Institutions (LPMK) to restore the community's economy affected by the pandemic. Keywords: community development, micro small and medium enterprises, corporate social responsibility, social development, covid-19
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Pertamina (Organization). Wilayah II"

1

Pertamina (Organization). Dinas Humas Pusat., ed. Pertamina dari puing-puing ke masa depan refleksi & visi, 1957-1997: 40 [tahun] Pertamina melangkah maju di PJP II. [Jakarta]: Hupmas Pertamina, 1997.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography