To see the other types of publications on this topic, follow the link: Perak.

Journal articles on the topic 'Perak'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Perak.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Darmansah, T. "Peran Supervisi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Di SMP Negeri 3 Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang." Invention: Journal Research and Education Studies 1, no. 1 (October 20, 2020): 13–19. http://dx.doi.org/10.51178/invention.v1i1.16.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujun untuk mendeskripsikan peran supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru di SMP Negeri 3 Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, yaitu: 1) Untuk mengetahui teknik supervisi Kepada Sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru di di SMP Negeri 3 Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, 2) Untuk mengetahui model supervisi Kepada Sekolah dalam melakukan supervisi di SMP Negeri 3 Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, 3) Untuk mengetahui evaluasi supervisi yang dilaksanakan Kepada Sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru di SMP Negeri 3 Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dekriftif, Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil temuan penelitia ini yaitu: (1) Teknik supervisi Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang dilakukan dengan cara teknik perorangan dan teknik kelompok. Teknik perorangan dilakukan dengan cara kunjungan kelas, mengadakan pengamatan, membimbing guru mengatasi problem yang dihadapi siswa. Sedangkan teknik kelompok dilakukan dengan cara mengadakan rapat dewan guru, diskusi kelompok, dan mengikutsertakan guru dalam pelatihan untuk meningkatkan profesional guru; (2) Model supervisi Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang yang dilakukan adalah model supervisi klinis, dimana Kepala Sekolah melakukan suatu proses mengembangkan profesionalnya dalam kegiatan mengajar; (3) Evaluasi supervisi yang dilakukan Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang dengan cara menganalisis hasil evaluasi terhadap pelaksanaan supervisi dan melakukan tindak lanjut hasil supervisi dengan mengikutsertakan guru dalam pelatihan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Utomo, Ardian Satrio. "Peranan satgas Dwelling Time Polres Pelabuhan Tanjung Perak terhadap penurunan angka Dwelling Time." Jurnal Sosiologi Dialektika 13, no. 2 (May 16, 2020): 132. http://dx.doi.org/10.20473/jsd.v13i2.2018.132-140.

Full text
Abstract:
Kasus yang ditemukan di Pelabuhan Tanjung Perak adalah akumulasi kontainer lebih dari 6-7 hari. Hal ini tentu sangat merugikan berbagai pihak. Tujuan kajian ini adalah untuk mencari tahu dan menganalisa peranan kepolisian nasional terhadap penurunan tingkat waktu berdiam di Pelabuhan Tanjung Perak. Semakin lama waktu tinggal, semakin tinggi biaya logistik barang. Dalam studi ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi lamanya waktu tinggal hingga 6 sampai 7 hari di Pelabuhan Tanjung Perak masih banyak yang tidak dilaporkan punahnya ilegal, kerjasama lintas sektoral di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan gugus tugas waktu tinggal masih belum optimal dan kurang perilaku kesadaran terhadap Importir. Peran polisi dalam mengurangi waktu tinggal di Pelabuhan Tanjung Perak seperti melaksanakan kegiatan tindakan di lapangan sebagai tindak lanjut pengawasan waktu tinggal untuk mencegah punahnya ilegal; melakukan pengamatan dan patroli ke tempat, objek di dalam terminal kontainer; melaksanakan pengamanan pada saat tinggal pos; melampirkan stiker peringatan ke kontainer yang telah ada selama lebih dari sepuluh hari; koordinasi dengan lembaga lintas sektoral, dan melakukan kegiatan informasi dan komunikasi melalui media.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Lubis, Khairiza. "NANOPARTIKEL PERAK." JURNAL BIOSAINS 1, no. 1 (March 1, 2015): 68. http://dx.doi.org/10.24114/jbio.v1i1.5226.

Full text
Abstract:
Silver nanoparticles have many benefits in human life. Many products that are used in daily life that use ingredients derived from silver nanoparticles. Among such as soap, toothpaste, towels and so forth. This is because the silver nanoparticles have unique properties. In addition to having positive benefits for human life, silver nanoparticles also have a negative impact on human life and other organisms as well, such as silver nanoparticles have a high toxicity against larvae and adult mosquitoes. In synthesizing silver nanoparticles can be carried out chemical and biological. This article discusses: the nature, benefits, synthesis, and effect of silver nanoparticles. Keywords: nanoparticle, silver
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Mohamed Sharif, Siti Noor Hafizah. "Misa Melayu: Sumber Dokumen Penting Pengkajian Tentang Aspek Ekonomi Perak Kurun ke-18." KEMANUSIAAN The Asian Journal of Humanities 29, no. 1 (2022): 187–211. http://dx.doi.org/10.21315/kajh2022.29.1.9.

Full text
Abstract:
Makalah ini membincangkan Misa Melayu sebagai sumber dokumen penting pengkajian aspek ekonomi Perak (1728–1792). Misa Melayu sering digunakan sebagai dokumen penting dalam penulisan sejarah Perak sebelum ini. Misalnya, dokumen ini sering digunakan untuk membincangkan aspek politik (susur galur atau salasilah sultan-sultan yang mentadbir Perak dan peristiwa-peritiwa politik penting yang melanda Perak) serta aspek sosial (struktur sosial dan adat istiadat negeri Perak) pada kurun ke-18. Namun permasalahannya, dokumen ini jarang diketengahkan dalam pengkajian ekonomi Perak pada kurun yang sama. Ringkasnya, makalah ini mendapati bahawa melalui Misa Melayu, aspek ekonomi utama Perak pada kurun ke-18 dapat diketahui dengan jelas. Sebagai contoh, Misa Melayu membuktikan kemampuan Perak memenuhi jumlah permintaan bijih timah oleh Belanda yang merupakan rakan dagang utama Perak. Selain daripada bijih timah, gajah juga merupakan dagangan utama Perak dan gajah dari Perak dieksport sehingga ke India. Penulisan makalah ini merujuk kepada Misa Melayu sebagai dokumen primer utama selain rekod asing iaitu perjanjian-perjanjian perdagangan antara Syarikat Hindia Belanda dengan Perak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Suharyono, Suharyono, and Alifah Mubarokah. "Bioreduksi Limbah AgNO3 Sisa Proses Pewarnaan Perak Memanfaatkan Eksopolisakarida Bacillus subtilis." Indonesian Journal of Laboratory 2, no. 3 (August 19, 2020): 27. http://dx.doi.org/10.22146/ijl.v2i3.57265.

Full text
Abstract:
Limbah perak (Ag+) merupakan limbah laboratorium cair yang dihasilkan dari proses pewarnaan perak (silver staining dan immunoblotting). Dalam satu tahun Fakultas Biologi menghasilkan 5-10 liter limbah perak. Limbah ini masih mengandung kadar perak AgNO3 sebanyak 149,5 ppm. Kadar tersebut masih cukup tinggi untuk dimanfaatkan, namun tidak dapat digunakan kembali dalam proses pewarnaan. Pemanfaatan kembali limbah perak dapat dilakukan dengan mengubah partikel perak (Ag+) menjadi nanopartikel-perak (Ag-NPs) melalui proses bioreduksi. Bioreduksi limbah perak dilakukan dengan penambahan eksopolisakarida yang dihasilkan oleh B.subtilis (1:3) selama 52 hari. Nanopartikel-perak yang dihasilkan dimonitoring dengan Spektrofotometer melalui pembentukan kurva plasmon resonans pada panjang gelombang 400-500 nm. Nanopartikel-perak dari proses bioreduksi limbah tersebut mempunyai aktivitas antibakteri secara in-vitro (teknik pour plate) dapat menghambat bakteri e-coli FNCC55 dibandingkan dengan kontrol.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Aini, Qurrotu. "IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PENGRAJIN DI BIDANG KERAJINAN PERAK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)." LAW REFORM 6, no. 2 (January 28, 2011): 129. http://dx.doi.org/10.14710/lr.v6i2.12476.

Full text
Abstract:
Kotagede mempunyai potensi budaya yang cukup banyak antara lain potensi kerajinan, potensi peninggalan sejarah dan potensi makanan tradisional dan di Kotagede juga terdapat pengrajin perak yang memproduksi kerajinan perak dalam berbagai jenis antara lain perak cetak, perak buatan mesin dan filigree. Potensi industri yang terdapat di DIY yaitu kerajinan batik, kulit, perak, kayu, gerabah dan anyaman dan sosialisasi hki yang dilakukan oleh pemerintah daerah antara lain melalui pelatihan dan kesepakatan pembentukan klaster IKM perhiasan perak di DIY. UUHC 2002 sudah memberikan perlindungan terhadap karya cipta kerajinan perak, hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan UUHC 2002 karena masyarakat khususnya pengrajin perak di DIY belum mengetahui secara jelas tentang HKI dan pengrajin perak tersebut tidak keberatan apabila hasil ciptaan mereka di tiru oleh pengrajin lain Kata Kunci : Hak cipta, kerajinan perak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Zakaria, Ahmad Zamil, Mohd Sabrizaa Abd Rashid, and Syazwani Ahmad. "Identification of Perak Malay Hard Landscape Elements Along the Perak River in the Perak Tengah District." Procedia - Social and Behavioral Sciences 222 (June 2016): 465–75. http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.05.137.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Djunaidi, Muhammad Cholid, Danang Subarkah Hadikawuryan, Didik Setiyo Widodo, and Nesti Dewi Maharani. "Pemisahan Logam Perak Dalam Limbah Cair Menggunakan Membran Cair Emulsi (ELM) Dengan Senyawa Pembawa Sinergi D2EHPA." Greensphere: Journal of Environmental Chemistry 1, no. 1 (May 3, 2021): 25–30. http://dx.doi.org/10.14710/gjec.2021.10899.

Full text
Abstract:
Perak adalah logam yang digunakan secara luas dalam berbagai industri, meliputi fotografi (bahan dasar film dan kertas foto), elektronik, perhiasan, campuran logam (alloy) penghambat korosi, dan sebagainya sampai keskala laboratorium. Kandungan perak dalam limbah sebesar lebih dari 2000 mg/Lyang berpotensi menyebabkan toksisitas lingkungan dan kesehatan bagi makhluk hidup. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemisahan logam perak dalam limbah dengan metode Emulsion Liquid Membrane (ELM) dengan campuran pembawa D2EHPA-TBP yang memiliki efektivitas dan selektivitas yang tinggi terhadap ion logam Ag. Produk perak yang didapatkan sebagai penyedia perak kedua. Hasil yang didapatkan dengan penggunaan pembawa D2EHPA-TBP lebih efektif untuk mengambil perak dari limbah daripada larutan Ag+. Pembawa D2EHPA-TBP menggunakan perak tiosulfat (sinergi) relatif selektif daripada Cu(II) dan Cr(VI) dengan persen pengambilan perak sebesar 94,93%.Kata Kunci: ELM; Logam Perak; selektif; D2EHPA
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Mamluah, Lukluatul, Akbar Saitama, and Eko Widaryanto. "Pemberian Nitrogen Dan Mulsa Plastik Hitam Perak Pada Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Varietas Zatavy F1." Produksi Tanaman 010, no. 11 (November 26, 2022): 639–45. http://dx.doi.org/10.21776/ub.protan.2022.010.11.06.

Full text
Abstract:
Keberhasilan dalam budidaya tanaman mentimun perlu memperhatikan faktor genetik dan faktor lingkungan diantaranya dengan mulsa dan pupuk yang digunakan. Mulsa plastik hitam perak merupakan salah satu cara untuk mempertahankan produktivitas dan hasil optimal dari pengaruh lingkungan sekitar. Selain penggunaan mulsa untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil mentimun dapat dilakukan pemupukan. Pupuk anorganik memiliki keunggulan mudah larut sehingga lebih cepat diserap oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan mulsa, kombinasi pupuk ZA dan urea serta interaksinya pada pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Jatimulyo, Universitas Brawijaya, Kota Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri dari 2 faktor, yaitu petak utama berupa mulsa terdiri dari tanpa mulsa (M1), mulsa plastik hitam perak (M2), dan anak petak berupa pupuk N yaitu ZA 100% (N1), Urea 100% (N2), Urea 50% + ZA 50% (N3), Urea 75% + ZA 25% (N4), Urea (25%) : ZA (75%) dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang tanaman mentimun mengalami peningkatan 17,38% akibat penggunaan mulsa plastik hitam perak, sedangkan penggunaan urea 100% mampu meningkatkan pertumbuhan 25,15% lebih tinggi daripada ZA 100% namun kombinasi ZA dan urea tidak menunjukkan panjang tanaman yang berbeda. Hasil panen mentimun menunjukkan bahwa penggunaan mulsa dengan kombinasi pupuk urea 50% + ZA 50% menghasilkan panen 25,77% lebih tinggi dibandingkan perlakuan lain, sedangkan penggunaan mulsa dengan pupuk urea 100% dan kombinasi pupuk urea dan ZA yang lain menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Septriani, Yulni, and Mulda Muldarisnur. "Kontrol Ukuran Nanopartikel Perak dengan Variasi Konsentrasi Ekstrak Kulit Buah Manggis." Jurnal Fisika Unand 11, no. 1 (February 17, 2022): 68–74. http://dx.doi.org/10.25077/jfu.11.1.68-74.2022.

Full text
Abstract:
Nanopartikel perak memiliki banyak aplikasi di bidang elektronik, kesehatan, tekstil, sensor, hingga sel surya. Untuk menjamin keberlangsungan pemanfaat nanopartikel perak, metode sintesis yang ramah lingkungan sangat diperlukan. Nanopartikel perak dapat disintesis dengan menggunakan agen pereduksi alami dari ekstrak kulit buah manggis. Sintesis dilakukan dengan mencampurkan larutan perak nitrat (AgNO3) dan PEG 6000 dengan variasi konsentrasi ekstrak kulit buah manggis 10, 20, 35, dan 50 mL pada suhu 600 ˚C selama 1 jam. Ukuran nanopartikel perak terbentuk diestimasi dari posisi puncak resonansi plasmon permukaan yang diperoleh dari pengukuran UV-Vis. Terbentuknya nanopartikel perak terbukti dari terbentuknya puncak tajam pada difraktogram sinar-X tanpa ada puncak impuritas. Ukuran nanopartikel perak yang terbentuk semakin besar dengan makin tingginya kosentrasi ekstrak kulit buah manggis, yaitu secara berurutan adalah 50 nm, 55 nm, 60 nm, dan 70 nm. Hasil ini menunjukkan peluang untuk mengontrol ukuran nanopartikel perak melalui variasi kosentrasi ektrak kulit buah manggis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Zulaicha, Annisaa Siti, Iwan Syahjoko Saputra, Indah Puspita Sari, M. Alvien Ghifari, Yoki Yulizar, Yogi Nopiandi Permana, and Sudirman Sudirman. "Green Synthesis Nanopartikel Perak (AgNPs) Menggunakan Bioreduktor Alami Ekstrak Daun Ilalang (Imperata cylindrica L)." RAFFLESIA JOURNAL OF NATURAL AND APPLIED SCIENCES 1, no. 1 (April 29, 2021): 11–19. http://dx.doi.org/10.33369/rjna.v1i1.15588.

Full text
Abstract:
Ilalang (Imperata cylindrica L) merupakan tumbuhan liar yang jarang dimanfaatkan. Daun ilalang mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid dan flavonoid. Senyawa flavonoid dapat digunakan sebagai zat reduktor alami dalam sintesis nanopartikel perak (AgNPs). Tujuan pada penelitian ini adalah sintesis nanopartikel perak menggunakan bioreduktor alami dari ekstrak daun ilalang. Sintesis nanopartikel perak menggunakan metode green synthesis (reduktor alam). Terbentuknya koloid nanopartikel perak terlihat secara visual ditandai dengan perubahan warna koloid menjadi coklat setelah penambahan ekstrak daun ilalang. Hasil UV-Vis menunjukkan nanopartikel perak memiliki puncak serapan pada panjang gelombang 420 nm dengan nilai absorbansi 1,9. FTIR memperlihatkan spektrum pengurangan puncak serapan nanopartikel perak pada bilangan gelombang 3356 cm-1. Hasil XRD dan PSA menunjukkan nanopartikel perak memiliki rata-rata ukuran kristal 19 nm dan distribusi ukuran partikel sebesar 1160 nm. Nanopartikel perak memiliki bentuk bulat dengan ukuran partikel 20 nm yang terlihat pada morfologi hasil TEM
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Alfanaar, Rokiy, and Muhammad Hilmi Afthoni. "Reduksi Katalitik 4-Nitrofenol dengan Katalis Nanopartikel Perak Terkonjugasi L-Lisine." RAFFLESIA JOURNAL OF NATURAL AND APPLIED SCIENCES 1, no. 2 (October 31, 2021): 83–89. http://dx.doi.org/10.33369/rjna.v1i2.18572.

Full text
Abstract:
Nanopartikel perak berpotensi menjadi katalis homogen dalam reduksi 4-nitrofenol menjadi 4-aminofenol. Berbagai penelitian menunjukan L-lisine berpotensi bertindak sebagai agen penstabil nanopartikel perak sehingga mempengaruhi sifat katalitik nanopartikel perak. Pada penelitian ini dilakukan reduksi 4-nitrofenol menggunakan katalis nanopartikel perak yang terkonjugasi dengan L-lisini dengan reduktor NaBH4. Dari hasil reduksi didapatkan nanopartikel perak dengan dosis 50 ?L mampu mengubah 99,99% 4-nitrofenol menjadi 4-aminofenol dengan tetapan laju reaksi 0,1130 menit-1.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Hamdin, Candra Dwipayana, Handa Muliasari, Retno Zahara, Mujiburrohman Mujiburrohman, Devy Shandra Purwati, Romi Juniawan, and Baiq Ressa Puspita Rizma. "“PERAK” (PERANTI PEMURNI AIR KERUH) UNTUK MENGATASI KEKURANGAN AIR BERSIH DI DESA SENGGIGI." JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 25, no. 4 (December 24, 2019): 201. http://dx.doi.org/10.24114/jpkm.v25i4.15094.

Full text
Abstract:
Desa Senggigi merupakan salah satu daerah yang kekurangan pasokan air bersih, khususnya di Dusun Senggigi RT 04.Kondisi ini sangat memprihatinkan, sebab ketika musim kemarau tiba sangat sulit untuk memperoleh air bersih.Adapun air PDAM maupun air sungai sangatlah keruh sehingga tidak layak untuk digunakan.Oleh karena itu,dibutuhkan sebuah solusi terkait pengelolaan air keruh menjadi air bersih, yaitu PERAK (Peranti Pemurni Air Keruh).Tujuan dibuatkan program ini adalah terciptanya suatu alat pemurni air keruh (PERAK),terbentuk masyarakat yang terampil dalam mengelola air keruh menjadi air bersih, dan terbentuknya KelompokSwadaya Masyarakat di Dusun Senggigi. Metode yang digunakan dalam program ini adalah sosialisasi dan pelatihan pembuatan PERAK. Adapun hasil yang didapatkan pada pelaksanaan program ini adalah PERAK telah dapat menghasilkan air bersih yang dapat digunakan untuk keperluan kehidupan sehari-hari.Selain itu warga Dusun Seggigi juga telah mampu membuat PERAK dan telah dibentuknya Kelompok Swadaya Masyarakat yang bertugas memonitoring pelaksanaan program sehingga tercipta kemandirian dalam pelaksanaan program tersebut.Dengan demikian PERAK telah berhasil menjadi solusi bagi permasalahan kekurangan air bersih bagi Dusun Senggigi.Kata kunci: Air Bersih; Air Keruh; Pemurni Air; PERAK; Senggigi.AbstractSenggigi Village is one of the areas that lack of clean water supply, especially in Dusun Senggigi RT 04. This condition is very concerning, because when the dry season comes, it is very difficult to obtain clean water. The PDAM water or river water is very muddy so it is not feasible to use. Therefore, it takes a solution related to the management of turbid water into clean water, which is PERAK (Refrigerant Water Purifier). The purpose of this PERAK program is to create a turbid water purification tool (PERAK), to form a skilled community in managing turbid water into clean water, and forming Self-Help Groups in Senggigi Village. The methods used in this program are socialization and training on making PERAK. As for the results obtained in the implementation of this program is PERAK has been able to produce clean water that can be used for the purposes of everyday life. In addition, residents of Dusun Senggigi has also been able to make PERAK and has formed a Self-Help Group which is tasked to monitor the implementation of the program so as to create independence in the implementation of the program. Thus PERAK has successfully become the solution for the problem of water shortage for Dusun Senggigi.Keywords: Clean Wate; Cloudy Water; Water Purifier; PERAK; Senggigi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Wisnalmawati, Wisnalmawati. "MERCHANDISE IMAGE SEBAGAI MEDIASI PENGARUH PERCEIVED QUALITY TERHADAP STORE LOYALTY." Jurnal Manajemen dan Kearifan Lokal Indonesia 1, no. 1 (April 30, 2017): 34. http://dx.doi.org/10.26805/jmkli.v1i1.3.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perceived quality berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap store Loyalty, Merchandise image sebagai mediasinya. Obyek penelitian ini yaitu pelanggan toko perak. Populasi adalah seluruh pelanggan toko perak. Sampel adalah pelanggan pada lima toko perak, setidaknya pada satu toko perak. Teknik penarikan sampel mengunakan convinience sampling dengan ukuran sampel 100 responden, sedangkan unit sampel, unit analisis dan responden adalah pelanggan lima toko perak. Alat analisis data menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan perceived quality berpengaruh langsung terhadap store Loyalty dan Merchandise image tidak sebagai mediasi perceived quality pelanggan perak terhadap store Loyalty. Penelitian ini memberikan kontribusi: bagi teoretis pengembangan model perilaku konsumen dalam manajemen toko khusus, bagi pelaku bisnis menyusun strategi bisnis, pemerintah meningkatkan pendapatan pedesaan, tridarma perguruan tinggi melakukan penelitian dan membuat program pelatihan untuk perajin perak. Kebaruan Penelitian ini menjelaskan Merhandise image tidak dapat menjadi soluasi diantara pengaruh perceived quality terhadap Store loyalty.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Sutrisna, Iwan, Joko Suyono, and Arasy Alimudin. "The Effect of Competency, Organizational Culture, and Motivation on The Performance of Functional Officers of Surabaya Tanjung Perak Customs Office." IJEBD (International Journal Of Entrepreneurship And Business Development) 3, no. 1 (December 12, 2019): 49–60. http://dx.doi.org/10.29138/ijebd.v3i1.949.

Full text
Abstract:
Purpose: The objectives of this study is to analyse the effect of competency, organizational culture, and motivation on the performance of functional officers of Surabaya Tanjung Perak Customs Office. Design/methodology/approach: The data analysis technique used was multiple regression analysis. Findings: Employee competency is reflected in performance, good competency creates good performance. Research limitations/implications: The population in this study was 38 functional officers of Surabaya Tanjung Perak Customs Office. Practical implications: 1) competency affects the performance of functional officers of Surabaya Tanjung Perak Customs Office, 2) organizational culture affects the performance of functional officers of Surabaya Tanjung Perak Customs Office, 3) motivation affects the performance of functional officers of Surabaya Tanjung Perak Customs Office, 4) competency, organizational culture and motivation affect the performance of functional officers of Surabaya Tanjung Perak Customs Office.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Snu, Munir, Sidek L.M, Haron Sh, Noh Ns.M, Basri H, M. Marufuzzaman, Hafiz Z.M, and Razad Az.A. "Flood Frequency Analysis at the Downstream of Sg. Perak River Basin using Annual Maximum Flow Discharge Data." International Journal of Engineering & Technology 7, no. 4.35 (November 30, 2018): 709. http://dx.doi.org/10.14419/ijet.v7i4.35.23094.

Full text
Abstract:
The recent flood event occurred in 2014 had caused disaster in Perak and Sungai Perak is the main river of Perak which is a major natural drainage system within the state. The aim of this paper is to determine the expected discharge to return period downstream for Sg. Perak River Basin in Perak by using annual maximum flow data. Flood frequency analysis is a technique to assume the flow values corresponding to specific return periods or probabilities along the river at a different site. The method involves the observed annual maximum flow discharge data to calculate statistical information such as standard deviations, mean, sum, skewness and recurrence intervals. The flood frequency analysis for Sg. Perak River Basin was used Log Pearson Type-III probability distribution method. The annual maximum peak flow series data varying over period 1961 to 2016. The probability distribution function was applied to return periods (T) where T values are 2years, 5years, 10years, 25years, 50years, and 100years generally used in flood forecasting. Flood frequency curves are plotted after the choosing the best fits probability distribution for annual peak maximum data. The results for flood frequency analysis shows that Sg. Perak at Jambatan Iskandar much higher inflow discharge which is 3714.45m3/s at the 100years return period compare to Sg. Plus at Kg Lintang and Sg. Kinta at Weir G. With this, the 100years peak flow at Sg Perak river mouth is estimated to be in the range of 4,000 m3/s. Overall, the analysis relates the expected flow discharge to return period for all tributaries of Sg. Perak River Basin.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Fabiani, Verry Andre, Desti Silvia, Dinda Liyana, and Herul Akbar. "Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Pucuk Idat (Cratoxlum glaucum) dengan Metode Iradiasi Microwave." Fullerene Journal of Chemistry 4, no. 2 (October 29, 2019): 96. http://dx.doi.org/10.37033/fjc.v4i2.102.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan sintesis nanopartikel perak menggunakan bioreduktor ekstrak daun pucuk idat (Cratoxlum glaucum) menggunakan metode iradiasi microwave. Sintesis dilakukan dengan mereaksikan ekstrak daun pucuk idat dengan larutan perak nitrat pada perbandingan komposisi 1:2. Variabel penelitian ini yaitu variasi konsentrasi perak nitrat dan waktu sintesis. Berdasarkan hasil analisis UV-Vis menunjukkan adanya serapan panjang gelombang maksimum yang merupakan karakteristik pembentukan nanopartikel perak pada panjang gelombang 398,8 nm dengan konsentrasi AgNO3 0,5 mM dan waktu sintesis 120 detik. Analisis ukuran partikel menunjukkan distribusi ukuran partikel sebanyak 10% berukuran 92,5 nm dan secara keseluruhan berukuran 544,1 nm. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan nanopartikel perak memiliki sifat antibakteri yang kuat terhadap bakteri E.coli dan S.aureus
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Singgalen, Yerik Afrianto, and Titi Susilowati Prabawa. "BISNIS SENI KERAJINAN PERAK." KRITIS 25, no. 1 (October 28, 2016): 71–96. http://dx.doi.org/10.24246/kritis.v25i1p71-96.

Full text
Abstract:
The silver handicrafts industry in the Celuk Village is growing rapidly along with the development of Bali's tourism sector. The number of tourists visiting Bali has increased from time to time and it affects the increase of souvenir purchases number, including silver-crafts. Celuk Viillage is a traditional Balinese village that has changed into a tourist attraction with its trademark in the form of gold and especially, silver. The sustainability of the silver handicraft industry in Celuk Village is supported by the harmony of the collaboration between entrepreneurs and craftsmen in running the business. This research found that the Celuk Village silver handicrafts industry shows ability to develop and maintains its business, also to face many different challenges. The entrepreneurs and craftsmen in Celuk Village not only from local residents but also include migrants from outside Bali. This paper describes the habitus, realm, capital (social, cultural, economic and symbolic capital) and practice through Pierre Bourdieu’s perspective. The explanation is based on the empirical experience of local and migrant populations as craftsmen and entrepreneurs when pioneering, developing, and maintaining silver-craft business in Celuk. The research found that different from the locals, who can utilize social capital and cultural capital when pioneering, use economic capital when developing business, then symbolic capital in sustaining business, the access of the migrants to economic capital and symbolic capital is very limited. Therefore migrants use social capital and cultural capital when pioneering, developing and sustaining their business. Regarding to Bourdieu, the difference findings between local and migrants in Celuk Village shows that there is a fight over resources (capital) in the realm, and it forms a new habitus which is differentiation in social stratification between locals as dominant and migrant entrepreneurs as subordinate entrepreneurs.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

MIZUSHIMA, TSUKASA. "Land Administration in Perak." Southeast Asia: History and Culture, no. 23 (1994): 22–42. http://dx.doi.org/10.5512/sea.1994.22.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Aznan, Syed Jaafar. "The Jamalullails of Perak." Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society 93, no. 1 (2020): 119–31. http://dx.doi.org/10.1353/ras.2020.0009.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Djunaidi, M. C., D. S. Widodo, and S. Anwar. "RECOVERY PERAK DARI LIMBAH FOTOGRAFI MELALUI MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG DENGAN SENYAWA PEMBAWA ASAM DI-2-ETIL HEKSILFOSFAT (D2EHPA)." Reaktor 11, no. 2 (December 14, 2007): 98. http://dx.doi.org/10.14710/reaktor.11.2.98-103.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian tentang recovery perak dari limbah cuci cetak dengan metode membran cair berpendukung (SLM). Sebagai membran pendukung digunakan PTFE yang direndam selama 2 jam dalam senyawa pembawa D2EHPA 1 M dengan pelarut kerosen dan dilakukan pengadukan selama 6 jam. Untuk mengetahui kondisi optimum dalam recovery perak dilakukan variasi pH larutan umpan 1; 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5; 4, larutan penerima HCl; HCl-EDTA; HNO3; HNO3-EDTA; H3PO4; H3PO4-EDTA serta konsentrasi larutan limbah pemekatan ½ kali; pengenceran 0 kali; pengenceran 10 kali. Dari penelitian ini diperoleh % transpor perak dari limbah fotografi dengan variasi pH larutan umpan memberikan % transpor perak optimum pada pH 2,5 yaitu 96,44% dengan larutan penerima HCl, sedangkan untuk % transpor perak pada fasa penerima dengan variasi larutan penerima memberikan hasil optimum pada larutan penerima (HCl-EDTA) yaitu 63,85% dan untuk variasi konsentrasi larutan umpan memberikan hasil optimum pada pengenceran 10 kali. Dapat disimpulkan bahwa kondisi optimum untuk proses recovery perak dari limbah fotografi yaitu pH larutan umpan 2,5 dengan larutan penerima HCl. Sedangkan pada variasi larutan penerima diperoleh hasil optimum pada larutan penerima EDTA-HCl dan pada variasi konsentrasi limbah fotografi, konsentrasi paling encer memberikan hasil optimum dalam proses recovery perak dari limbah fotografi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Ariyanta, Harits Atika. "PREPARASI NANOPARTIKEL PERAK DENGAN METODE REDUKSI DAN APLIKASINYA SEBAGAI ANTIBAKTERI PENYEBAB LUKA INFEKSI." Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 10, no. 1 (June 21, 2016): 36–42. http://dx.doi.org/10.30597/mkmi.v10i1.477.

Full text
Abstract:
Sintesis nanopartikel perak dan aplikasinya sebagai antibakteri penyebab luka Infeksi. Nanopartikel perak disintesis dengan metode reduksi. Natrium sitrat dipakai sebagai reduktor sekaligus sebagai stabilisator. Koloid nanopartikel perak yang terbentuk selanjutnya dianalisis karakteristiknya menggunakan Spektrometer UV-Vis, Particle Size Analyser (PSA) dan Transmission Electron Microscope (TEM). Analisis terhadap spektra UV-Vis menunjukkan bahwa nanopartikel yang paling stabil adalah yang disintesis menggunakan natrium sitrat 1%. Karakterisasi dengan PSA menunjukkan nanopartikel perak yang terkecil berukuran 10 nm dengan ukuran rata-rata 26,4 nm. Karakterisasi menggunakan TEM menunjukkan bahwa nanopartikel yang terbentuk adalah nanopartikel perak dengan struktur kristal Face Centered Cubic (FCC). Nanopartikel perak hasil sintesis diaplikasikan pada kain pembalut luka dengan lama perendaman terbaik selama 36 jam. Performa hasil perendaman dalam menghambat pertumbuhan bakteri dievaluasi melalui uji aktivitas terhadap bakteri penyebab infeksi, yaitu Eschericia coli, Bacillus subtilis, dan Staphylococcus aureus. Hasil uji kuantitatif menunjukkan bahwa dengan perendaman selama 36 jam presentase reduksi bakteri mencapai 100%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Nidianita, Elizabeth Widya, and Dewi Puspita Sari. "Peran Kaum Muda Kotagede: Konservasi dan Regenerasi Kelangsungan Usaha Kreatif Perak." Jurnal Studi Pemuda 6, no. 2 (February 21, 2019): 619. http://dx.doi.org/10.22146/studipemudaugm.41394.

Full text
Abstract:
Creative endevour of silver in Jagalan Village started since the 16th century and 17th and reached the heyday in 1910 and 1970-1980. But after Monetary Crisis (1998), Bali Bombing (2002) and Earthquake (2006) the number of silversmiths were declining continously, making artisans reluctant to share their skills possessed to future generations. This condition brought up response and strategies of youth in applying the concept of 3T (talent, technology and tolerance) toward the sustainability of creative business of Kotagede silver handicraft in Jagalan Village. This research uses qualitative research method and descriptive analysis. Research findings in this research is youth as the actor to potential and capacity as agent of change, starting from motivation, the process, space to the implementation of through movement conservation and efforts to regenerate silversmiths mapping and quarrying of tourism village’s, make video tourism promotion and marketing couple ring to Hongkong, then hold workshop design for makers, Jagalan Festival and a healthy walking. Secondly, movement conservation as an effort to regeneration in which implemented through the application of 3T concept collaboratively. Talents is pertaining to family background, social environment and youngster’s education; tolerance is openness in interaction toward various parties and technology facility for marketing and publication. Variety of initiatives and the ideas are implemented into 6 ( six ), education by providing the space for discussion, marketing for traditional foods and of silver craft products , publication in order to provide a chance silversmiths in accessing the market, innovation make craftsman having the bargaining power as artisan (expert), maintenance and movement to be preservation of cultural heritage ancestors. One of the output of these efforts is Jagalan Tlisih Kampung.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Iqbal, Muhammad, and Nurul Arifah. "Peran Jabatan Kebajikan Masyarakat Hulu Perak terhadap Perlindungan Anak dari Kekerasan." SAMARAH: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam 3, no. 1 (August 9, 2019): 177. http://dx.doi.org/10.22373/sjhk.v3i1.5049.

Full text
Abstract:
Tindakan kekerasan terhadap anak di Malaysia cenderung meningkat setiap tahun, pada tahun 2010 sebanyak 3.257 kasus dan meningkat pada tahun 2015 menjadi 4.453 kasus. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah pertama apa saja peran dan pola Jabatan Kebajikan Masyarakat dalam memberikan perlindungan kepada anak, kedua apa hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam menangani perlindungan kekerasan anak oleh Jabatan Kebajikan Masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan penelitian lapangan (field research). Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan menggali bahan-bahan ilmiah. Hasil penelitian ditemukan bahwa peran perlindungan anak dari kekerasan oleh Jabatan Kebajikan Masyarakat telah bertindak mengambil anak melalui proseder-proseder yang telah ditetapkan sebelum dibawa ke rumah-rumah perlindungan, maka pihak jabatan telah menetapkan sebuah akta yang menjadi dasar pegangan mereka yaitu Akta Kanak-Kanak 2001. Bimbingan dan konseling diberi kepada anak-anak untuk mengatasi masalah emosi dan psikologi mereka. Jabatan Kebajikan Masyarakat juga memberi aktifitas keterampilan dan keahlian dasar sesuai dengan kemampuan dan bakat mereka. Bantuan pendidikan agama dan moral adalah untuk menjamin pertumbuhan anak-anak. Pola utama dimulai dari rumah yang melibatkan peran penting orangtua dan pengasuh, kesadaran masyarakat dan media. Hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh Jabatan Kebajikan Masyarakat dalam menangani perlindungan anak dari kekerasan adalah dari pihak keluarga, masyarakat dan budaya. Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa semua pihak wajib memberikan perlindungan anak dari kekerasan untuk menjamin pemenuhan hak-hak hidup mereka.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Darmawijaya, Edi, and Nurul Mahfuzah Binti Ahmad Nordin. "Praktik Ta’liq Talak di Negeri Perak Ditinjau Menurut Hukum Islam." El-USRAH: Jurnal Hukum Keluarga 1, no. 2 (August 8, 2020): 201. http://dx.doi.org/10.22373/ujhk.v1i2.7633.

Full text
Abstract:
Ta’līq talak dalam kajian hukum nikah adalah berkenaan dengan janji nikah yang diucapkan suami pada saat setelah akad nikah dilangsungkan. Pelanggaran janji ta’līq berakibat pada terbukanya peluang bagi isteri untuk menggugat cerai suami. Praktik ta’līq talak ini agaknya menjadi satu upaya agar hubungan pernikahan tetap berlangsung secara baik dengan adanya ikrar janji suami untuk selalu memenuhi hak isteri. Namun, ta’līq talak seringkali dijadikan alasan bercerai, hal ini seperti yang dilakukan dalam masyarakat Negeri Perak. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana praktik ta’līq talak yang dilakukan oleh masyarakat Negeri Perak, bagaimana akibat hukum pelanggaran ta’līq talak terhadap kelangsungan hubungan pernikahan di Negeri Perak, dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik ta’līq talak di Mahkamah Tinggi Syariah Ipoh Perak. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan yuridis-normatif. Data-data yang telah terkumpul dianalisis dengan cara deskriptif-analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik ta’līq talak yang dilakukan oleh masyarakat Negeri Perak dilakukan sesaat setelah akad nikah dilangsungkan, disaksikan oleh dua orang saksi, penghulu, dan wali dari pihak perempuan. Pembacaan sighat ta’līq talak ini wajib dilakukan untuk tiap-tiap pasangan yang menikah di dalam wilayah hukum Negeri Perak, yang isinya berjanji untuk memenuhi hak-hak isteri. Akibat hukum pelanggaran ta’līq talak di Negeri Perak berpengaruh terhadap kelangsungan hubungan pernikahan. Isteri yang tidak ridha dengan pelanggaran tersebut dapat menggunakan haknya untuk mengajukan cerai gugat suami kepada Mahkamah Syariah sebagaimana legalisasinya diakui dalam Seksyen 50-1 Enakmen Hukum Keluarga Islam Negeri Perak tahun 2004. Praktik ta’līq talak di Mahkamah Tinggi Syariah Ipoh Perak telah sesuai dengan norma hukum Islam. Praktik ta’līq talak tersebut bagian dari usaha untuk melindungi hak-hak perempuan yang notabene rentan menjadi pihak tersubordinat. Keberadaan ta’līq talak sesuai dengan konsep maṣlaḥah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Suardana, I. Wayan, and I. Made Sumantra. "Eksistensi Penciptaan Kriya Perak Murni dan Sakral di Gianyar Bali." Segara Widya : Jurnal Penelitian Seni 10, no. 2 (November 11, 2022): 106–14. http://dx.doi.org/10.31091/sw.v10i2.2154.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui secara mendalam eksistensi penciptaan kriya perak murni dan sakral saat ini serta perhatian masyarakat pada karya tersebut. Hasil penelitian ini juga akan sangat bermanfaat bagi kriyawan, pengusaha, akademis, dan pemerintah sebagai bahan imformasi tentang tumbuh kembangnya penciptaan karya perak dalam situasi pariwisata yang tidak menentu. Terpuruknya pariwisata Bali, berdampak pada menurunnya produksi kerajinan perak di Gianyar, terutama pada produk untuk kebutuhan pariwisata. Beberapa wilayah yang dahulu menjadi pusat kerajinan perak seperti di Desa Celuk, Desa Singapadu, dan Desa Taro, sekarang sudah tidak produktif lagi, karena sudah jarang mendapat pesanan. Dalam situasi sepi, beberapa kriyawan yang kreatif dan memiliki ketrampilan tinggi mulai mengalihkan produksi karyanya dengan menciptakan beberapa karya seni murni dan seni sakral sebagai barang koleksi maupun hiasan Sesuhunan seperti: Barong , Rangda, dan Topeng yang disucikan dan disakralkan oleh masyarakat Bali. Orientasi penciptaan karya perak akhirnya mengarah pada karya yang bermutu dan memiliki nilai estetika tinggi. Sebuah fenomena yang sangat menarik untuk dikaji secara holistik, bagaimana eksistensi penciptaan karya perak murni dan sakral di Gianyar saat ini?, karya perak apa saja yang diciptakan kriyawan saat ini yang memiliki nilai seni murni dan seni sakral?. Metode yang digunakan adalah metode klualitatif diskriptif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Karya tulis ini juga sangat tepat dilaksanakan untuk mengkaji secara mendalam perkembangan karya perak seni murni dan seni sakral. Sebuah pergulatan yang sangat besar antara modal budaya dan modal ekonomi dalam usaha mencari kekuasaan dan pelestarian karya perak sebagai karya seni adiluhung. Penelitian ini diharapkan berkontribusi pada ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan seni dan kerajinan secara umum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Harun, Jelani. "Raja Haji Yahya in the History of 20th Century Malay Literature." Malay Literature 28, no. 1 (June 1, 2015): 32–67. http://dx.doi.org/10.37052/ml.28(1)no2.

Full text
Abstract:
Very little is known about the role of courtiers in the tradition of the Malay lipur lara (folklore) although the probability of them playing a role is hardly deniable. One such courtier is Raja Haji Yahya who lived in Chenderiang, Perak. Aside from producing works on the genealogy and history of the rulers of Perak, Raja Haji Yahya too was known to serve as penghulu (headman), pawang istana (royal medicine man), collector of folklore, and poet. In addition, he was well-acquainted with a prominent penglipur lara (folklorist) in Perak named Pawang Ana. This article aims to trace the life story of Raja Haji Yahya and discuss his contribution to the history of Malay literature in Perak. The study is based on several works of Raja Haji Yahya that have been found and also on information gathered from his next-of-kin who are still around today. The last part of the article puts forward a number of conclusions about the status of Raja Haji Yahya as a courtier who was blessed with deep insights into the literature and socio-cultural life of the Malays such that he deserves to be acknowledged as one of the leading lights in the history of Malay literature of 20th century Perak. Keywords: Raja Haji Yahya, history of Malay literature, Pawang Ana, folklorist, Perak Abstrak Kewujudan “orang istana” dalam tradisi lipur lara Melayu masih belum banyak diketahui walaupun beberapa kemungkinan tentang peranan mereka sememangnya ada. Salah seorang “orang istana” yang dimaksudkan ialah Raja Haji Yahya yang tinggal di Chenderiang, Perak. Di samping menghasilkan penulisan tentang salasilah dan sejarah raja-raja Perak, Raja Haji Yahya juga pernah berkhidmat sebagai penghulu, pawang istana, pengumpul cerita rakyat, pengarang syair, dan mempunyai hubungan dengan tokoh penglipur lara di negeri Perak yang bernama Pawang Ana. Makalah ini bertujuan mengesan sejarah hidup Raja Haji Yahya dan membicarakan sumbangannya dalam sejarah kesusasteraan Melayu di negeri Perak. Kajian ini berasaskan beberapa contoh hasil karya Raja Haji Yahya yang telah ditemui dan juga maklumat yang diperoleh daripada waris keturunannya yang masih ada pada hari ini. Beberapa kesimpulan dibuat tentang kedudukan Raja Haji Yahya selaku “orang istana”, yang mempunyai pelbagai kearifan tentang sastera dan sosiobudaya kehidupan masyarakat Melayu, sehingga beliau diangkat sebagai salah seorang tokoh penting dalam sejarah kesusasteraan Melayu di Negeri Perak pada abad ke-20 yang lalu. Kata kunci: Raja Haji Yahya, sejarah kesusasteraan Melayu, Pawang Ana, Penglipur lara, Perak
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Septommy, Catur, and Lailatul Badriyah. "Modifikasi Zeolit Alam Teraktivasi Asam dengan Perak Nitrat." CHEESA: Chemical Engineering Research Articles 5, no. 1 (February 12, 2022): 13. http://dx.doi.org/10.25273/cheesa.v5i1.10104.13-19.

Full text
Abstract:
<p>Zeolit merupakan material aluminosilikat yang memiliki rongga dengan struktur kerangka yang teratur. Aktivasi secara kimia atau fisika dapat meningkatkan kemampuan dalam penukaran ion pada saluran-saluran material zeolit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi dan kandungan unsur dari zeolit yang telah dimodifikasi dengan perak nitrat. Aktivasi zeolit alam dilakukan secara kimia menggunakan larutan HCl dan NaCl, sedangkan untuk modifikasinya menggunakan metode sistem <em>batch</em> dengan larutan perak nitrat. Morfologi dan kandungan unsur zeolit yang telah teraktivasi dan termodifikasi diuji dengan SEM-EDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi mineral pada zeolit setelah aktivasi terjadi kenaikan yang signifikan pada Na dan Si. Hal ini juga dikuti dengan pengotor pada area permukaan zeolit menjadi berkurang. Jumlah persentase unsur perak yang terendah ditemukan pada kelompok zeolit dengan modifikasi AgNO<sub>3</sub> 0,025 M dan jumlah persentase unsur perak yang tertinggi ditemukan pada kelompok zeolit dengan modifikasi AgNO<sub>3</sub> 0,1 M. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa aktivasi zeolit alam dapat menghilangkan material-material pengotor yang terdapat pada zeolit sehingga akan memudahkan modifikasi zeolit dengan ion perak. Jumlah unsur ion perak akan meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi larutan perak nitrat yang digunakan.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Har, Hui Lin, Aminah Mohsin, and Ainur Zaireen Zainudin. "ALTERNATIVE SOLUTIONS ON THE ENCROACHMENT OF GOVERNMENT LAND IN PERAK." International Journal of Politics, Public Policy and Social Works 2, no. 7 (December 2, 2020): 50–61. http://dx.doi.org/10.35631/ijppsw.27004.

Full text
Abstract:
The encroachment on government land is an issue faced by the Perak state government. This land encroachment problem has caused losses to the state government in terms of revenue. Various solutions have been implemented by the Perak government to address the issue of encroachment, but the issue of encroachment still occurs to this day. Therefore, this study was conducted to identify the causes that cause the existing solution to be ineffective and to study alternative solutions to address the issue of encroachment of government land in the state of Perak. To achieve the objectives of the study, a qualitative design was used. Two types of data were obtained, namely primary data and secondary data. Primary data was obtained by interviewing officers from the Enforcement and Technical Unit under the Office of the Director of Lands and Mines Perak to provide an overview of the current situation and feedback on the issue of land encroachment. While for secondary data obtained from extracts of previous studies, newspaper clippings, and related journals. These data are then analysed using descriptive analysis methods. The results of the study found that there are three sources of existing solutions that are ineffective, namely political intervention, limited financial allocation, and security threats from intruders. In addition, there are several alternative solutions that have been proposed, namely the use of technology and the creation of a complete database of encroached land. In conclusion, it is hoped that the findings of this study will benefit all parties, especially the government in addressing the issues of encroachment on land owned by the state government.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Yusy, Firda, Marlik, and Irwan Sulistio. "PENGARUH ANGKA BEBAS JENTIK TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT DBD TAHUN 2021." Gema Lingkungan Kesehatan 20, no. 1 (January 31, 2022): 61–64. http://dx.doi.org/10.36568/gelinkes.v20i1.12.

Full text
Abstract:
Perak Health Center has the highest incidence of dengue cases in Jombang. Mosquito nest eradication activities in the Perak Health Center's working area are not optimal, seen from the larva free rate which is still below 95%. The purpose of the study was to determine the effect of ABJ on the incidence of DHF in the Work Area of ​​the Perak Health Center, Jombang Regency. Observational analytical quantitative research with an evaluation approach using Spearman correlation test data processing to determine the effect of ABJ on DHF cases in Perak Health Center. The data was processed from January 2019 to December 2020. The ABJ value at the Perak Health Center in 2019-2020 is 86-90%, increasing during the dry season and decreasing during the rainy season. DHF cases ranged from 0-22.22%, the highest occurred in the rainy season and decreased during the dry season. The results of the correlation test showed that the value of P = 0.617 > showed that there was no effect between ABJ and DHF cases at the Perak Health Center. The ABJ value at the Perak Health Center increases during the dry season, and vice versa. The highest cases of DHF occur in the rainy season. The ABJ value has no effect on the incidence of DHF at the Perak Health Center. The researcher recommends that the vector control program must be improved so that the ABJ value can be in accordance with government regulations (≥95%) and the number of DHF cases can be further suppressed.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Birsyada, Muhammad Iqbal, and Septian Aji Permana. "The Business Ethics of Kotagede’s Silver Entrepreneurs from the Kingdom to the Modern Era." Paramita: Historical Studies Journal 30, no. 2 (September 1, 2020): 145–56. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v30i2.20691.

Full text
Abstract:
The silver business since the reign of Sri Sultan HB VIII has gained its position in driving the economic progress of Kotagede’s people. The silver industry, besides its economic values, is also a cultural asset of the people of Yogyakarta. From 1935-1938, there were more than 78 silver entrepreneurs with a total annual production of 25 tons of silver. This study aims to determine and to analyze the history of the silver business in Kotagede and the values inherited from the kingdom period to the modern era. This research used the historical method by describing data on the development of silver business in Kotagede in a descriptive, chronological manner combined with a phenomenological approach. This research shows the success of the silver industry in Kotagede from the kingdom to the colonial era. It is supported by the collective power of the craftsmen community and silver entrepreneurs. It was also encouraged by the local government which helped to open the silver market network both at national and international levels. During the old order until the new order, the role of business actors in each founder of the silver business in building marketing networks both nationally and internationally became one of the main factors in running the silver industry in Kotagede. Third, the ethics inherited include honest, patient, simple, clean, neat, conscientious, healthy intentions, innovative, hard work. Bisnis perak sejak era pemerintahan Sri Sultan HB VIII telah mendapatkan posisi tersendiri dalam mendorong kemajuan ekonomi masyarakat Kotagede. Industri perak selain bernilai ekonomis tinggi dan potensial di pasar domestik maupun mancanegara juga menjadi aset budaya masyarakat Yogyakarta. Sejak 1935- 1938 terdapat lebih dari 78 pengusaha perak dengan total produksi tiap tahun 25 ton perak. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis sejarah perkembangan bisnis perak di Kotagede beserta nilai-nilai yang di wariskan dari era kerajaan sampai era modern. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan memaparkan data-data perkembangan bisnis perak di Kotagede secara deskriptif, kronologis yang digabungkan dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan sebagai berikut. Pertama, kesuksesan perkembangan perak di Kotagede pada era kerajaan sampai kolonial selain ditopang oleh kekuatan kolektivitas komunitas pengrajin dan pengusaha perak juga didorong oleh pemerintah lokal yang membantu membuka jejaring pasar perak baik level nasional maupun internasional. Kedua, pada masa orde lama sampai orde baru peranan aktor-aktor bisnis pada masing-masing pendiri usaha perak dalam membangun jaringan pemasaran baik tingkat nasional maupun internasional menjadi salah satu faktor utama dalam menjalankan roda bisnis perak di Kotagede. Ketiga, etika yang diwariskan dalam bisnis perak diantaranya adalah: jujur, sabar, sederhana, bersih, rapi, teliti, niat kuat, inovatif, kerja keras.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Hendra, Hendra. "EKSISTENSI KERAJINAN PERAK KOTO GADANG SUMATERA BARAT." Corak 7, no. 2 (October 29, 2018): 149–62. http://dx.doi.org/10.24821/corak.v7i2.2680.

Full text
Abstract:
Koto Gadang Silverwork is located in District IV Koto Agam Regency which is one of the craft centers that exist near Bukittinggi. The existence of silver handicraft products that produced in Koto Gadang has started since the Dutch colonial era until now. Silver handicrafts grow and develop according as the time continue . This can be seen from changes in the function and shape of existing silver handicrafts that equal with the changes of the community. Silver handicraft products Koto Gadang can be classified into jewelry products such as necklaces and bracelets, as well as souvenir products such as miniature of clock tower. The products that produced by craftsmen are represent of their existence and their efforts to adjust the products to public demand. To maintain the quality of silver products, craftsman only sell the products in a limited market. This way is taken to maintain public confidence in the silver craft itself. With cultural changes, the silver handicrafts Koto Gadang face the challenges and obstacles that make artman must be clever in maintaining consumer confidence. This is closely related to the survival of silverwork itself around the supporting community. Keyword : existence, silver, Koto Gadang Kerajinan perak Koto Gadang terletak di Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam yang merupakan salah satu sentra kerajinan yang ada di dekat Kota Bukittinggi. Eksistensi produk kerajinan perak yang dihasilkan Koto Gadang sudah dimulai semenjak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang. Kerajinan perak tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini dapat dilihat dari perubahan fungsi dan bentuk kerajinan perak yang ada yang menyesuaikan dengan perubahan masyarakatnya. Produk kerajinan perak Koto Gadang bisa dikelompokkan menjadi produk perhiasan, seperti kalung dan gelang, serta produk cenderamata, seperti miniatur Jam Gadang. Produk yang dihasilkan oleh perajin merupakan bentuk eksistensi mereka dan usaha mereka untuk menyesuaikan produk yang dihasilkan dengan permintaan masyarakat. Untuk menjaga kualitas produk kerajinan perak tersebut, perajin hanya menjual produk yang dihasilkan dalam pasar yang terbatas. Hal ini dilakukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kerajinan perak itu sendiri. Seiring perubahan budaya mengakibatkan kerajinan perak Koto Gadang menghadapi tantangan dan hambatan yang membuat perajin harus pandai-pandai dalam menjaga kepercayaan konsumen. Hal ini berhubungan erat dengan keberlangsungan kerajinan perak itu sendiri di masyarakat pendukungnya.Kata Kunci : eksistensi, perak, Koto Gadang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Firdaus, M. Lutfi, Hadi Apriyonda, Elvinawati Elvinawati, Eko Swistoro, and Agus Sundaryono. "Pembuatan Nanopartikel Perak yang Ramah Lingkungan Beserta Aplikasinya untuk Mendeteksi Ion Merkuri Secara Citra Digital." al-Kimiya 6, no. 2 (May 10, 2020): 52–57. http://dx.doi.org/10.15575/ak.v6i2.6487.

Full text
Abstract:
Dewasa ini, nanopartikel mendapatkan perhatian istimewa di kalangan para peneliti termasuk pemerhati lingkungan karena nanopartikel memiliki luas permukaan yang sangat besar sehingga bisa dimanfaatkan lebih lanjut untuk berbagai keperluan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat nanopartikel perak secara biosintesis menggunakan ekstrak buah anggur beserta aplikasinya sebagai pereaksi dalam mendeteksi logam berat berbahaya, khususnya merkuri (II). Buah anggur diekstraksi menggunakan air pada suhu 80°C. Setelah dicampur dengan prekursor perak nitrat, reaksi pembentukan nanopartikel perak dipercepat dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai energi panas alami. Nanopartikel perak yang terbentuk memiliki puncak absorbansi pada panjang gelombang maksimum 420 nm, dan selektif terhadap ion merkuri (II), yang ditandai dengan berubahnya warna nanopartikel perak tersebut dari coklat kekuningan menjadi bening. Selanjutnya, kamera digital dimanfaatkan untuk menganalisis konsentrasi ion merkuri di dalam sampel. Keakuratan metode citra digital ditentukan dengan membandingkan hasil pengukurannya terhadap metode Spektrofotometri UV-Vis. Secara umum, metode citra digital dengan nanopartikel perak sebagai reagen deteksi ion merkuri dapat digunakan dengan kinerja mumpuni. Konsentrasi ion Hg (II) dari sampel lingkungan yang dianalisis menggunakan metode yang dikembangkan ini berada di bawah ambang batas yang diperbolehkan oleh Permenkes RI No. 492 tahun 2010, sehingga air lingkungan yang dianalisis masih layak dipergunakan untuk kebutuhan rumah tangga.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Sulistyani, Sulistyani, Waode Rustiah, Susila Kristianingrum, Annisa Fillaeli, and Fatikhah Nur Hidayati P.S. "Pengembangan Teknik Deteksi Ion Logam Fe(III) dengan Menggunakan Nanopartikel Perak yang Distabilkan Kitosan-Formaldehida sebagai Sensor pada Spektrofotometer UV-Vis." Jurnal Sains Dasar 11, no. 1 (May 1, 2022): 16–22. http://dx.doi.org/10.21831/jsd.v11i1.48305.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknik deteksi ion logam Fe(III) menggunakan nanopartikel perak sebagai sensor pada spektrofotometer UV-Vis. Nanopartikel perak disintesis melalui metode reduksi kimia dengan reduktor natrium sitrat, kemudian ditambahkan agen penstabil kitosan yang diikat silang dengan formaldehid. Selanjutnya, nanopartikel perak yang telah dimodifikasi dengan kitosan-formaldehid direaksikan dengan ion Fe(III) pada berbagai variasi konsentrasi dan sinyal absorpsinya diamati menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nanopartikel perak-kitosan-formaldehid berhasil disintesis yang ditandai dengan perubahan warna dari bening menjadi kuning kecoklatan dan munculnya serapan maksimum pada λ = 416 nm. Saat berinteraksi dengan ion Fe(III) pada berbagai variasi konsentrasi, serapan maksimum nanopartikel perak yang distabilkan kitosan-formaldehid relatif tidak mengalami pergeseran, tetapi muncul serapan SPR pada λ = 480 nm. Berdasarkan uji kinerja analitik pada daerah SPR, dapat dinyatakan nanopartikel perak yang distabilkan kitosan-formaldehid memiliki kinerja yang baik sebagai sensor ion Fe(III) dengan nilai presisi 0,12%, akurasi 0,075 ppm, nilai linieritas (R2) 0,924 pada rentang konsentrasi dari 1-50 ppm dengan persamaan regresi y = 0,0015x + 0,1646, serta nilai LOD dan LOQ secara berturutan 0,106 ppm dan 0,235 ppm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Yuliansyah, Budi Rianto, Sudirman, and Lunariana Lubis. "ANALISIS KEBIJAKAN PENILAIAN PANDU (PILOT ASSESMENT) DI KANTOR KESYAHBANDARAN UTAMA (KSU) TANJUNG PERAK SURABAYA." ASKETIK 6, no. 1 (June 30, 2022): 103–18. http://dx.doi.org/10.30762/asketik.v6i1.191.

Full text
Abstract:
The Harbormaster of Tanjung Perak Surabaya (KSU) conducts an assessment of the personnel on duty, namely the Pilot Assessment in order to improve the quality of service for ship delaying activities and to realize safety and security in the waters of the Tanjung Perak Port, Surabaya. KSU Tanjung Perak Surabaya issued a decree number: HK.207/01/15/SYB-Tpr-18 regarding the operational system and procedures for ship scouting and towing services in the obligatory scout waters of the Tanjung Perak Port Surabaya and Port of Gresik. The purpose of this study was to analyze the implementation of the pilot assessment policy at KSU Tanjung Perak Surabaya. The theory of implementation of the Van Meter and Van Horn policies used in this study has 6 (six) variables that form the linkage between policy and performance. This study uses a qualitative method with a case study approach to collect data through interviews, observations and documentation, then the data obtained are analyzed interactively. The results obtained are the implementation of the Pilot Assessment Policy carried out by KSU Tanjung Perak Surabaya has been running optimally and in accordance with applicable regulations.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Pathmananathan, P. Ravindran, Khairi Aseh, and Kamal Kenny. "An Analysis of Factors That Influences Cottage Industry Development." Archives of Business Research 9, no. 6 (June 27, 2021): 77–92. http://dx.doi.org/10.14738/abr.96.10344.

Full text
Abstract:
Cottage Industry in Malaysia contributes key economic revenues for the village population. It is mainly small-scaled operations, using local resources and traditional skills with very low investments but fast returns. However, the industry may not be flourishing currently due to the lack of modern technology, facilities and knowledge transfer in place. Aim of this study is to determine the CI's current positions, challenges, and gaps in the state of Perak. This study was carried out via a self-administered structured questionnaire that equally distributed throughout the Perak State (North Perak, Central Perak and South Perak) involving 300 respondents. The study shows that a community's socioeconomic development and CI sector are influenced by a variety of factors. It is due to both internal and external causes, such as interest and self-motivation, as well as the positions of different organisations, as well as family and community support.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Airlangga, Gegana Wimaldy, Sruti Listra Adrenalin, and Indah Amalia Amri. "Pengaruh Madu pada Aktivitas Pertumbuhan Bakteri Saluran Pencernaan Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Perak Nitrat." Indonesia Medicus Veterinus 11, no. 6 (November 30, 2022): 855–63. http://dx.doi.org/10.19087/imv.2022.11.6.855.

Full text
Abstract:
Madu digunakan sebagai makanan dan terapi herbal bagi manusia. Madu memiliki beberapa kandungan gula dan salah satunya yaitu oligosakarida. Aktivitas oligosakarida dari madu dapat memengaruhi bakteri saluran pencernaan seperti Escherichia coli, Salmonela, Shigella, dan Proteus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas madu pada mencit (Mus musculus) yang diinduksi perak nitrat. Penelitian terdiri dari empat kelompok perlakuan yang antara lain kontrol negatif, perlakuan madu, perlakuan perak nitrat, dan perlakuan madu dan perak nitrat. Dosis madu yang diberikan yaitu 0.08 mL/20 gram dan perak nitrat yang diberikan dengan dosis 400 g/mL. Pemeriksaan bakteri saluran cerna menggunakan metode konvensional dengan media selektif dan diferensial yaitu MacConkay Agar dan Eosin Methylen Blue Agar. Hasil dari penelitian ini adalah interpretasi dari perubahan media MacConkay Agar dan Eosin Methylen Blue Agar. Pemberian madu dan perak nitrat menunjukkan adanya perbedaan pertumbuhan antara Escherichia coli, Salmonella, Shigella, dan Proteus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Man, Mohamad Sohaimi. "Integration of UiTM Perak Campus with Tourism Malaysia Perak as an Academic Community." Idealogy Journal 3, no. 2 (September 7, 2018): 255–64. http://dx.doi.org/10.24191/idealogy.v3i2.53.

Full text
Abstract:
Tourism is a unique product and a mixture of tangible and intangible elements and an inspiration in daily life activities. It is recognized as an economic catalyst and the generation of local, state and country through the diversity of attractions such as the impact of heritage, natural beauty of Allah SWT creation until the culture and behaviour of the local community. This is an existing asset as commercialist products in the promotion of tourism industry in the country. Following that, a tourist attraction for coming to our country can be processed and innovated through the integration of three components namely as universities, travel agencies and local communities. Such integration can create partnerships towards centering elements of local history from various aspects such as visual arts, cultural and environmental patterns. University became the main role is to be realized as the first tourist destination before heading to any other destination. Rationally, Universiti Teknologi MARA Cawangan Perak can serve as a transit centre for academic information academic commercialization patterned tour through cooperation with travel agencies and local communities. This is an academic innovation that can be implemented through a mechanism that is to bring the university to the community and not community to the university. This is an added value in enhancing the delivery of information to be shared with the public interest, in line with the university's objective to improve relations and cooperation with international organizations in the activities of the network in the industry to help the country through the promotion of the tourism industry. These efforts will be successful if there is extensive involvement of the university community and travel agencies, local communities, state governments and government agencies or the private sector is prepared to give a commitment and cooperation at its best communities.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Joniarta, I. Wayan, I. Made Adi Sayoga, Made Wijana, I. Gusti Agung Ketut Chatur Adhi Wirya Aryadi, and Ni Ketut Surasni. "PEMBERDAYAAN INDUSTRI KREATIF KERAJINAN PERAK MELALUI PENINGKATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN GILING PERAK." Abdi Insani 7, no. 3 (December 29, 2020): 256–61. http://dx.doi.org/10.29303/abdiinsani.v7i3.346.

Full text
Abstract:
Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, merupakan sentra kerajinan perak. Produk yang dihasilkan adalah bros, cincin, giwang, tusuk konde, suweng, liontin dan gelang. Bahan utama produk perhiasan ini yaitu perak yang dicetak,digiling, diukir kemudian di kombinasi dengan kulit kerang, mutiara dan batu permata. Salah satu UKM yang menjadi mitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah “JEN’s “ Creative Silver. Permasalahan mitra yaitu masih menggunakan mesin giling manual yang diputar dengan tangan sehingga karyawan cepat lelah. Tujuan dari kegiatan ini yaitu menyediakan mesin penggiling perak dengan penggerak motor listrik yang nyaman dilengkapi dengan gearbox. Metode pelaksanaan yaitu mendesain, merancang dan merakit, melatih karyawan, menyediakan panduan perawatan mesin. Hasil kegiatan yaitu 1 unit mesin penggiling perak dengan penggerak motor Listrik 1 HP putaran 1450 rpm, terhubung gearbox 1:20 sehingga putaran rol penggiling sekitar 100 rpm. Mesin ini bisa membentuk kawat dengan diamater bervariasi mulai 2 mm hingga paling kecil sekitar 0,05 mm. Mesin ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu,, putaran stabil, hasil giling bisa seragam dan karyawan tidak cepat lelah. Motor listrik yang di gunakan dilengkapi dengan switch otomatis yang akan memutus aliran listrik ketika terjadi konslet. Pengujian kinerja mesin, saat masih menggunakan mesin manual memerlukan waktu sekitar 10 sampai 15 menit untuk menggiling perak satu on (100 gr) sekarang menggunakan motor listrik, maka waktu bisa lebih cepat rata-rata > 50% bisa sampai 5 – 7 menit untuk 1 on (100 gr). Peningkatan omzet sejak diterapkan mesin giling perak saat ini masih kecil,sekitar 3% akibat sepinya permintaan di tengah-tengah wabah pandemic covid-19.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Yanti, Winda Rahayu Okta, and Astuti Astuti. "Sintesis Nanokristal Perak Menggunakan Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)." Jurnal Fisika Unand 7, no. 3 (July 2, 2018): 286–91. http://dx.doi.org/10.25077/jfu.7.3.286-291.2018.

Full text
Abstract:
Sintesis nanokristal perak telah berhasil dilakukan menggunakan ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L. ). Proses sintesis dilakukan dengan mencampurkan larutan AgNO3 1 mM dengan 2,5 mL ekstrak kulit buah manggis dan ditambahkan dengan 12 mL PEG 3%. Larutan AgNO3 yang digunakan memiliki variasi 35, 40, 45, 50, dan 60 mL, diaduk dengan menggunakan magnetic stirrer selama 3 jam kemudian dilakukan sintering dengan suhu 500 ˚C selama 1 jam. Sampel dikarakterisasi menggunakan XRD (X-Ray Diffraction), SEM (Scanning Electron Microscope), dan FTIR (Fourier Transform Infrared). Berdasarkan hasil XRD, nanopartikel perak yang dihasilkan memiliki ukuran kristal berkisar antara 32,29 nm – 126,55 nm dengan struktur kristal kubik FCC (Face Centre Cubic). Selai itu, terdapat kecenderungan bahwa semakin kecil volume AgNO3 yang digunakan, ukuran nanokristal perak yang dihasilkan juga akan semakin kecil. Berdasarkan hasil SEM , nanopartikel perak yang dihasilkan masih terdapat gumpalan. Kondisi optimum dengan ukuran kristal paling kecil didapat pada jumlah AgNO3 35 mL dengan ukuran kristal 32,2908 nm.Kata kunci: ekstrak kulit manggis, AgNO3, PEG 6000, nanokristal perak
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Setiadi, Haris, and Azrul Azwar. "Respons Optik dan Kinerja Penginderaan Indeks Bias Nanopartikel Perak Berlapis SiO2." PRISMA FISIKA 7, no. 3 (January 7, 2020): 292. http://dx.doi.org/10.26418/pf.v7i3.38508.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan studi tentang respons optik nanopartikel perak berlapis SiO2 menggunakan metode aproksimasi kuasi-statik. Hasil studi menunjukkan bahwa spektrum efisiensi hamburan cahaya oleh nanopartikel sangat bergantung pada ketebalan lapisan SiO2 dan jari-jari nanopartikel perak. Pertambahan ketebalan SiO2 akan menyebabkan spektrum efisiensi hamburan cahaya mengalami pelebaran (broadening) dan bergeser ke arah panjang gelombang yang lebih besar (redshift) dengan nilai puncak efisiensi hamburan menurun secara eksponensial. Sebaliknya, pertambahan jari-jari nanopartikel perak akan menyebabkan spektrum efisiensi hamburan cahaya mengalami penyempitan dan bergeser ke arah panjang gelombang yang lebih kecil (blueshift) dengan nilai puncak efisiensi hamburan meningkat secara eksponensial. Selanjutnya, diperoleh pula bahwa panjang gelombang puncak spektrum efisiensi hamburan mengalami redshift secara linier akibat peningkatan indeks bias medium di sekitar nanopartikel. Hal ini mengindikasikan bahwa nanopartikel perak berlapis SiO2 berpotensi dalam aplikasi penginderaan indeks bias. Hasil perhitungan kinerja penginderaan indeks bias nanopartikel perak berlapis SiO2 memiliki sensitivitas sebesar 17 nm/RIU dengan nilai figure of merit(FOM) sebesar 6,789 104 RIU-1.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Ariswan, Ariswan, Rita Prasetyowati, Warsono Warsono, Suparno Suparno, Fika Fauzi, and Wipsar Sunu Brams Dwandaru. "Pelatihan pembuatan sabun cuci tangan dari ekstrak daun jambu air dan nanopartikel perak bagi masyarakat Desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman." Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA 5, no. 1 (April 7, 2021): 1–7. http://dx.doi.org/10.21831/jpmmp.v5i1.39911.

Full text
Abstract:
AbstrakKegiatan pengabdian kepada masyarakat (PPM) ini bertujuan untuk melatih masyarakat Widodomartani, Ngemplak, Sleman untuk membuat sabun cuci tangan dengan bahan ekstrak daun jambu air dan nanopartikel perak. Kegiatan PPM ini juga memberikan pendampingan pemberdayaan masyarakat desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman agar dapat meningkatkan keterampilan membuat sabun cuci tangan. Tim PPM melaksanakan pelatihan yang meliputi dua kegiatan yaitu, 1) pemaparan materi tentang manfaat membuat sabun cuci tangan dan teknologi pembuatan sabun cuci tangan; pelatihan membuat sabun cuci tangan dari ekstrak daun jambu air dan nanopartikel perak; dan 2) pendampingan pembuatan sabun cuci tangan kepada masyarakat desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman. Hasil yang dicapai dari kegiatan PPM ini adalah peserta PPM dari masyarakat desa Widodomartani, Sleman memperoleh bekal tentang langkah-langkah konkret pembuatan sabun cuci tangan dari ekstrak daun jambu air dan nanopartikel perak dan pendampingan dalam praktek pembuatan sabun cuci tangan tersebut. Sehingga masyarakat tersebut dapat memaksimalkan pemanfaatan daun jambu air dan nanopartikel perak guna memproduksi sabun cuci tangan. Kata Kunci: sabun cuci tangan, ekstrak daun jambu air, nanopartikel perak
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Badri, Khairul Nizam Bin Zainal. "The authority of the Queen of Aceh and the Sultan of Perak in tin trade negotiations with the Dutch 1640-1670." Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah 4, no. 2 (June 7, 2021): 143–50. http://dx.doi.org/10.17509/historia.v4i2.32842.

Full text
Abstract:
Aceh reached its zenith, during the reign of Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam. However he died at a young age, leaving an heir and legacy of enormous ruling power. Its main enemy, both in the military and in trade, is the European power in the Straits of Malacca. The Ruler of Aceh after his death had to deal with the Dutch colonialists who are interested in tin mining in the state of Perak in the Malay Peninsula. Perak at the time was under the auspices of Aceh. The main goal of this paper is to review the role and authority of the ruler of Aceh and Perak, when dealing with a Dutch ploy to monopolize the quarry. This study uses a qualitative method, with a fully literature approach. Based on the data analyzed, it was found that the Queen of Aceh and the Sultan of Perak managed to maintain the tin in Perak, from completely monopolized by the Dutch. The attitude of Queen of Aceh, and Sultan Perak's patience and diplomacy to treat the ills of the Dutch; finally resulted in the Dutch themselves have to bear the losses because of their greed by blockading the port of Aceh and Perak, who angered local merchants and foreigners.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Juanita, Safitri, Ita Novita, and Muhammad Anif. "Peningkatan Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Bagi Guru Paud Dengan Pelatihan Microsoft Powerpoint dan Access." Jurnal Komunitas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 5, no. 1 (July 31, 2022): 5–11. http://dx.doi.org/10.31334/jks.v5i1.2307.

Full text
Abstract:
The role of Information and Communication Technology (ICT) in the learning process in kindergarten is significant, especially in assisting teachers in evaluating learning and making interactive and communicative learning media. However, the PERAK Foundation, which has 9 PAUD in Petukangan Utara, South Jakarta, does not yet have a computer laboratory facility or provide computer facilities in each class or provide computers to PAUD teachers to assist teachers in the teaching and learning process. In addition, most of the PAUD teachers at Yayasan Perak are over 40 years old and technologically savvy. So that some of the things above hinder the application of ICT to PAUD teachers at the PERAK Foundation. Facing this problem, FTI proposed computer application training activities for PAUD teachers at the PERAK Foundation. The computer application training program aims to improve ICT skills or competencies for PAUD teachers, especially in using learning media. Based on the evaluation results of training activities carried out by the FTI Lecturer Team at Budi Luhur University in collaboration with the PERAK Foundation. It can be concluded that Microsoft PowerPoint and Access training activities have positively impacted efforts to improve information and communication technology competencies, especially for PAUD teachers at the PERAK Foundation
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Swabawa, Anak Agung Putu, I. Nyoman Meirejeki, and I. Dewa Gede Ari Pemayun. "Strategi Pengembangan Dalam Mengatasi Kelesuan Penjualan Kerajinan Perak Di Kabuaten Gianyar." Warmadewa Management and Business Journal (WMBJ) 2, no. 1 (March 4, 2020): 26–40. http://dx.doi.org/10.22225/wmbj.2.1.1642.26-40.

Full text
Abstract:
This research was conducted on silver handicraft entrepreneurs in Gianyar regency. The objective to be achieved in this research is to design an effective marketing strategy that needs to be applied by silver entrepreneurs in the district of Gianyar. The method used to collect data, namely: observation, interviews, documentation, and Focus Group Discussion (FGD). The analysis techniques used, namely: 1) Quantitative analysis techniques, in the form of a SWOT analysis, which is a technique to determine strengths, weaknesses, opportunities, and threats. 2) Qualitative analytical techniques, which are in the form of: a) descriptive analysis, b) synthesis analysis, designing silver marketing strategies in Gianyar district by considering the potential, threats from the SWOT determination results combined with ideas that appear in the FGD. Based on the results of the analysis show the position of silver handicrafts in Gianyar regency is in cell V with IFAS weighted average value of 3.39 and EFAS weighted average value of 3.31, which means silver handicraft products in Gianyar regency have medium category competitiveness and the appeal of the medium category. In this position the silver entrepreneurs in Gianyar regency can implement several alternative strategies which include: 1) Market penetration strategy, which is a strategy directed at efforts to find a bigger new market for existing products through marketing efforts, for example by conducting sales promotion. 2) Business strengthening strategies in the form of fostering and developing craftsmen, so that it can produce higher quality silver handicrafts and with more innovative varied designs. 3) Product development strategies are developing silver handicraft products by diversifying silver products by increasing the number and variety type of silver design oriented to market dynamics Penelitian ini dilakukan pada para pengusaha kerajinan perak yang ada di kabupaten Gianyar. Tujuan penelitian ini adalan untuk merancang strategi pemasaran yang efektif yang perlu diterapkan oleh para pengusaha kerajinan perak yang ada di kabupaten Gianyar. Metode pengumpulan data, yaitu: observasi, Wawancara, dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Teknik analisis yang digunakan, yaitu: 1) Teknik analisisis kuantitatif, berupa analisis SWOT, yaitu teknik untuk menentukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. 2) Teknik analisisis kualitatif, yang berupa: a) analisis deskriptif, b) analisis sintesis, merancang strategi pemasaran kerajinan perak di kabupaten Gianyar dengan mempertimbangkan potensi, ancaman dari hasil penentuan SWOT yang dikombinasikan dengan ide-ide yang muncul dalam FGD. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan posisi kerajinan perak di kabupaten Gianyar berada di sel V dengan nilai rata-rata tertimbang IFAS sebesar 3,39 dan nilai rata-rata tertimbang EFAS sebesar 3,31 yang berarti produk kerajinan perak di kabupaten Gianyar mempunyai daya saing katagori sedang dan daya tarik katagori sedang. Dalam posisi ini para pengusaha perak yang ada di kabupaten Gianyar dapat menerapkan beberapa alternative strategi yang meliputi: 1) Strategi penetrasi pasar yaitu strategi yang diarahkan pada usaha untuk mencari pasar baru yang lebih besar untuk produk yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran, misalnya dengan melakukan promosi penjualan. 2) Strategi penguatan usaha yang berupa pembinaan dan pengembangan para pengerajin, sehingga dapat menghasilkan kerajinan perak yang lebih berkualitas dan dengan desain yang lebih inovatif variatif.3) Strategi pengembangan produk yaitu melakukan pengembangan produk. kerajinan perak dengan melakukan diversifikasi produk perak dengan menambah jumlah dan beraneka jenis desain perak yang berorientasi pada dinamika pasar. Kerajinan perak dengan melakukan diversifikasi produk perak dengan menambah jumlah dan beraneka jenis desain perak yang berorientasi pada dinamika pasar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Pradnyaswari Anasta Putri, Ni Putu Ratih, Anak Agung Gede Raka Gunawarman, and Ni Luh Anik Puspa Ningsih. "POTENSI PERMUKIMAN PERAJIN PERAK TRADISIONAL BERBASIS ARSITEKTUR DAN EKONOMI KREATIF DI DESA CELUK, GIANYAR." Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa 8, no. 1 (June 30, 2020): 37–44. http://dx.doi.org/10.22225/undagi.8.1.1908.37-44.

Full text
Abstract:
Industri kerajinan perak di Desa Celuk, Gianyar merupakan sentra kerajinan perak terbesar kedua di Indonesia setelah kota Gede Yogyakarta. Keunggulan kerajinan perak di desa Celuk adalah pada desain perhiasan yang unik dan masih melalui proses pengerjaan secara tradisional (handmade) sekaligus menjadi destinasi wisata. Selain itu, keadaan sekitar Desa Celuk terlihat mengalami perkembangan pesat dalam hal daerah tujuan wisata (DTW). Keberadaan destinasi tersebut berpeluang untuk mengoptimalkan permukiman perajin perak tradisional sebagai akomodasi wisata. Perlu adanya penelitian tentang kriteria standar akomodasi wisata, kebijakan, serta tata kelola kedepan menjadi luaran hasil dari penelitian ini. Draft naskah akademik yang dapat menjadi acuan untuk mengeluarkan standarisasi dan aturan-aturan adat atau dinas diharapkan dapat mendorong Desa Celuk menjadi destinasi wisata yang terbaik di Kabupaten Gianyar yang secara mandiri dan mampu memenuhi kesejahteraan warga desanya melalui potensi wisata yang ada. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif eksploratif, ditemukan potensi permukiman perajin perak di Desa Celuk dimana selain terdapat ruangan untuk tinggal dan bekerja, terdapat area yang bisa difungsikan sebagai guest house atau homestay. Kata kunci: permukiman; pariwisata; potensi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Widiyono, Dwi Cahaya, and Artiningsih Artiningsih. "Kinerja Pelayanan Petikemas Di Pelabuhan: Komparasi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Dan Pelabuhan Di Asia." Jurnal Planologi 17, no. 2 (October 30, 2020): 168. http://dx.doi.org/10.30659/jpsa.v17i2.7915.

Full text
Abstract:
The focus of this paper is to evaluate the container services at Port of Tanjung Perak and compare it with other ports in Asia. A list of twenty (20) attributes is used as an assessment indicator with a five-point Likert scale, then analyzed using Customer Satisfaction Index (CSI) and Importance-Performance Analysis (IPA) matrixes to measure service quality from users perspective. The results of the analysis addressed the CSI value of this study was 69.21% which refers to the service of the Port of Tanjung Perak Surabaya included in the category of satisfied. The IPA matrixes of the Port of Tanjung Perak confirm that three attributes were the main priorities for improved performance, namely related to congestion at the port, efficiency on-dock operation of containers at port and integration into intermodal transport system. In the ‘Assurance’ dimension, Port of Tanjung Perak is in the fourth position, above the Shanghai Port in China. In the ‘Tangible’, ‘Relability’, ‘Emphaty’ and ‘Responsiveness’ dimensions, Port of Tanjung Perak still needs to make continous improvements.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Jalil, Abdul. "CULTURAL COMMUNICATION:AN ANTHROPOLOGICALVIEWS ON THE USE OF LEFT HAND BY THE SOCIETY AROUND KAMPUS PERAK, SOUTHEAST SULAWESI." Dialog 40, no. 1 (November 1, 2017): 1–10. http://dx.doi.org/10.47655/dialog.v40i1.164.

Full text
Abstract:
The phenomenon of left hand use (which is culturally unusual) by the community around the Campus Perak urges the authors explore its background from the cultural approach in an ethnographic study. There had been some community practices around Campus Perak in Southeast Sulawesi that are considered as anomalies by outsiders' perspectives. Among those anomalies is the use of the left hand in giving something to others, such as serving food, writing, and signing letters. This paper explores the use of the left hand amidst the society around the Perak Campus. In general, several ethnic groups inhabit the area around campus, thus no particular ethnic dominates the use of everyday language. Tribal languages are commonly used among people from the similar ethnicity. In the context offormal ceremonies involving community outside Campus Perak, the use of left hand was seen as a culture shock. Meanwhile, the use of left hand was (intra)culturally acceptable since children were taught using left hands by their parents. KEY WORDS: Left Hand, Cultural Communication, Campus Perak, Society
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Rahman, Humairani, Hilda Aprilia Wisnuwardhani, and Rusnadi Rusnadi. "Optimasi Sintesis Perak Nanopartikel Menggunakan Ekstrak Daun Kawista (Limonia acidissima Groff)." Jurnal Farmasi Klinik dan Sains 1, no. 1 (December 30, 2021): 31. http://dx.doi.org/10.26753/jfks.v1i1.671.

Full text
Abstract:
Metode sintesis nanopartikel perak pada umumnya dilakukan secara kimia dan fisika. Akan tetapi, kedua metode tersebut memiliki efek yang merugikan terhadap lingkungan. Metode green chemistry dikembangkan dengan pendekatan ramah lingkungan berdasarkan bioreduksi ekstrak tanaman Limonia acidissima Groff. Kondisi sintesis nanopartikel perak yang paling optimal yaitu dengan campuran AgNO3 1 mM, ekstrak dan penstabil dengan perbandingan (2:1:2) yang diaduk selama 5 jam. Hasil karakterisasi nanopartikel perak memiliki diameter partikel 319,3 nm dan indek polidispersitas 0,378
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Et.al, Siti Zahrah Mahfood. "Press Report on Development of Youth Clubs and Associations in Perak before the Second World War." Turkish Journal of Computer and Mathematics Education (TURCOMAT) 12, no. 3 (April 10, 2021): 273–80. http://dx.doi.org/10.17762/turcomat.v12i3.664.

Full text
Abstract:
Activities of youth clubs and associations in Perak were reported in newspapers prior to the Second World War. Based on library research, the primary sources examined, were newspapers such as Taiping Weekly, The Times of Malaya and Planters & Miners Gazette. Other documents and previous studies related to this study contributed to the discussions presented in this paper. This paper focused on details relating to the foundation of clubs and associations in Perak since the British set foot in Malaya. The establishment of these youth clubs and associations opened new avenues for youths from different ethnic backgrounds to participate in activities within their communities which garnered encouragement from the British for youth activities in Perak. Such support from the British reflected their eagerness in developing clubs and associations in Perak. This then served as a catalyst for youths to be involved in organising and establishing clubs and societies. While these clubs and associations developed and expanded, so did the leadership skills among their youths in Perak. There has not been much discussions about youth development and issues related to youth clubs and associations prior to the Second World War. As such, this study attempts to demonstrate the importance and role of youth clubs and associations in Perak that served as a vehicle in shaping peoples’ perception prior to the Second World War.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography