Academic literature on the topic 'Penggilingan'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Penggilingan.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Penggilingan"

1

Gaga, Yusdin, Sjahril Botutihe, and Sirajuddin Haluti. "RANCANG BANGUN ALAT PENGGILINGAN CABAI MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK." Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) 4, no. 2 (December 20, 2019): 71–77. http://dx.doi.org/10.30869/jtpg.v4i2.464.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui cara merancang bangun alat penggilingan cabai menggunakan motor listrik.Hasil penelitian menunjukan bahwa rancang bangun alat penggilingan cabai menggunkan motor listrik. Diketahui bahwa hasil pembuatan konstruksi alat peggiling cabe dilakukan dilaboratorium Mesin Peralatan pertanian,Kemudian mekanisme penggerak yang digunakan adalah puli pengantar dengan perbandingan hasil pengujian dalam penggiling cabai menggunakan metode Model Konvensional /manual, kemudian model alat penggilingan menggunakan motor listrik, dan pada prosedur pengujian melalui tahapan siapkan timbangan, apabila proses sudah siap langkah selanjutnya berupa buah cabe, penggilingan pada sebuah alat penggiling menggunakan motor listrik, tuangkan buah cabe kedalam hoper pada saat proses penggiligan,kemudian untuk prose pengujian dilakukan dengan membedakan proses secara manual dan menggunakan motor listrik penggilingan cabe.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Sartika, Novi Dewi, and Zuhriyah Ramdhani. "KAJIAN PENGGUNAAN MESIN PENGGILING MOBILE TERHADAP MUTU BERAS UNTUK BEBERAPA VARIETAS PADI DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT (Study on Mobile Milling Machine Utilization in Rice Quality of Several Paddy Variety at Sumbawa Barat Regency)." Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem 6, no. 1 (March 22, 2018): 53–59. http://dx.doi.org/10.29303/jrpb.v6i1.72.

Full text
Abstract:
Rice mill has a very important role, this role is reflected in the large number of rice mills that spread almost evenly throughout the rice production centers in Indonesia. The large number of rice mills scattered in some areas does not guarantee the quality of rice produced will be better. One of the areas that have used rice milling technology is Sumbawa Barat Regency. The grinding machines used in this area are mobile. Therefore, this study aims to analyze the effect of rice varieties used on the quality of rice from milling, to determine the quality of rice produced, and to determine the yield of the milling. This research was conducted by grinding Ciherang varieties, Cigelis and Infari 32 using mobile grinding machine each three replications. The result of this research showed that rice varieties had significant effect on yield and losses of milling. Infari 32 varieties yield average yield of 69.41%, followed by Cigelis varieties 62.75% and Ciherang 59.36%. Infari 32 varieties also resulted in the lowest shrinkage of 1.46% compared to Ciherang (3.48%) and Cigelis (2.95%). Keyword: Grinding machine mobile, quality of rice, rice, yield milled ABSTRAK Penggilingan padi memiliki peran yang sangat penting, peranan ini tercermin dari besarnya jumlah penggilingan padi yang menyebar hampir merata di seluruh daerah sentra produksi padi di Indonesia. Besarnya jumlah penggilingan padi yang tersebar di sejumlah daerah tidak menjamin kualitas beras yang dihasilkan akan lebih baik. Salah satu daerah yang telah menggunakan teknologi penggilingan padi adalah Kabupaten Sumbawa Barat. Mesin penggiling yang digunakan di daerah ini bersifat berpindah-pindah (mobile). Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari varietas padi yang digunakan terhadap mutu beras hasil penggilingan, menentukan kualitas/mutu beras yang dihasilkan, dan menentukan rendemen dari hasil penggilingan. Penelitian ini dilakukan dengan menggiling varietas padi Ciherang, Cigelis dan Infari 32 menggunakan mesin penggiling mobile masing-masing tiga kali ulangan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah varietas padi berpengaruh nyata terhadap rendemen dan susut penggilingan. Varietas Infari 32 menghasilkan rendemen tertinggi rata-rata 69.41%, disusul oleh varietas Cigelis 62.75% dan Ciherang 59.36%. Varietas Infari 32 juga menghasilkan susut paling rendah 1.46% dibandingkan Ciherang (3.48%) dan Cigelis (2.95%). Kata Kunci: Mesin penggiling mobile, mutu beras, rendemen giling, padi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Rakhmawati, Agdatia, Djamaluddin Ramlan, and Yulianto Yulianto. "HUBUNGAN INTENSITAS SUARA MESIN PRODUKSI DAN LAMA PAPARAN DENGAN AMBANG DENGAR PEKERJA PENGGILING PADI DI DESA BANJARSARI KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2017." Buletin Keslingmas 37, no. 3 (July 31, 2018): 245–57. http://dx.doi.org/10.31983/keslingmas.v37i3.3872.

Full text
Abstract:
AbstrakKemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi masa sekarang berpengaruh pada industri yangsangat bergantung pada tenaga manusia dan mesin-mesin yang menimbulkan intensitas suara,semakin lama paparan intensitas suara berpengaruh pada ambang dengar. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk memperoleh gambaran intensitas suara mesin produksi dan lama paparan yangdihubungkan dengan ambang dengar pekerja penggiling padi.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi analitik dengan pendekatancrossectional. Variabel yang diteliti adalah intensitas suara mesin produksi, lama paparan danambang dengar. Penelitian dilakukan di 3 unit lokasi penggilingan padi. Populasi dan sampel dalampenelitian ini adalah semua pekerja penggiling padi sebanyak 11 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 titik pengukuran intensitas suara yang tidakmemenuhi syarat (85 dBA), yaitu titik A1 sebesar 86,72 dBA , titik A2 sebesar 86,61 dBA dan titikC3 sebesar 85,45 dBA. Pengukuran ambang dengar pekerja penggiling padi yaitu normal sebanyak 5orang, tuli ringan sebanyak 5 orang dan tuli sedang 1 orang. Lama paparan pekerja terbanyak yaitu6-8 jam/hari.Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan intensitas suara mesin produksi dan lama paparandengan ambang dengar pekerja penggiling padi. Disarankan untuk pihak penggilingan padimenyediakan APT (Alat Pelindung Telinga) untuk pekerja dan diharapkan penelitian lanjutan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Widyasanti, Asri, Isthafa Harits Utami, Ade Moetangad Kramadibrata, and Totok Herwanto. "UJI KINERJA DAN ANALISIS EKONOMI UNIT PENGGILING PADI (COMPACT RICE MILLING CRM-10) (STUDI KASUS DI PT. BUMR (BADAN USAHA MILIK RAKYAT) PANGAN TERHUBUNG PASIRHALANG, SUKARAJA, KABUPATEN SUKABUMI)." Journal of Applied Agricultural Science and Technology 3, no. 1 (February 28, 2019): 15–28. http://dx.doi.org/10.32530/jaast.v3i1.56.

Full text
Abstract:
Unit Penggiling Padi (Compact Rice Milling–CRM 10) belum memiliki spesifikasi teknis dan nilai ekonomis, karena itu uji kinerja dan analisis ekonomi mesin ini perlu dilakukan agar mesin siap dipasarkan kepada masyarakat pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji kinerja dan analisis ekonomi pada mesin CRM–10. Analisis Deskriptif digunakan untuk pengukuran, pengamatan, perhitungan, analisis, pengujian, dan mengevaluasi kinerja mesin dan tingkat kelayakan ekonominya. Hasil uji kinerja pada varietas Inpago 5 dan Inpari 4 berturut-turut menunjukkan bahwa mesin memiliki kapasitas penggilingan 897,63 kg/jam dan 1003,2 kg/jam, efisiensi penggilingan 78,33% dan 65%, kebutuhan daya 28,2 kW dan 28,9 kW, energi spesifik 112,7 kJ/kg dan 107,7 kJ/kg, dengan tingkat kebisingan mesin di bawah ambang batas yaitu 87,23 dan 87,3 dB, serta rendemen penggilingan 68,5% dan 62,9%. Sedang dari hasil analisis ekonomi mesin CRM berturut-turut, telah memenuhi kriteria dengan NPV > 0 yaitu Rp 413.768.068 dan Rp 466.299.086, dengan nilai IRR 16,32% dan 18,0% , BC ratio > 1 dengan nilai 1,17 dan 1,19, serta periode pengembalian modal tercapai pada tahun ke-3.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Putri, Renny Eka, Andasuryani Andasuryani, and Liza Mardalena. "ANALISIS PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PENGGILINGGAN GABAH PADA RICE MILLING UNIT (RMU) STATIS DAN DINAMIS." JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN 8, no. 1 (October 30, 2019): 29–37. http://dx.doi.org/10.32520/jtp.v8i1.762.

Full text
Abstract:
Konsumsi energi pada penggilingan gabah dinamis dan statis dianalisis berdasarkan beberapa sumber energi yang digunakan. Sumber energi penggilingan dinamis meliputi energi manusia, energi bahan bakar, energi mesin, dan energi bahan bakar transportasi RMU menuju tempat penggilingan. Selanjutnya sumber energi penggilingan statis meliputi energi manusia, energi bahan bakar, energi mesin, dan energi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan membandingkan konsumsi energi antara penggilingan dinamis dan statis. Tahap awal pada penelitian ini dimulai dari studi data literatur, studi data sekunder, dan pengamatan langsung. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan total konsumsi energi penggilingan statis lebih besar dibandingkan dengan penggilingan dinamis. Total energi penggilingan gabah statis dan dinamis per berat bahan yang digiling berturut-turut yaitu sebesar 922,419 MJ/ton dan 472,946 MJ/ton. Penggunaan sumber energi terbesar pada penggilingan dinamis dan statis adalah pada konsumsi energi bahan bakar penggilingan. Sementara itu penggunaan sumber energi terkecil pada penggilingan dinamis dan statis yaitu konsumsi energi mesin.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Praswanto, Djoko Hari, Soeparno Djiwo, and Eko Yohanes Setyawan. "PERANCANGAN MESIN PENGGILING BUMBU PECEL MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK DENGAN METODE REVERSE ENGINEERING." JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) 2, no. 1 (April 1, 2019): 11. http://dx.doi.org/10.31328/js.v2i1.1283.

Full text
Abstract:
Sambel Pecel merupakan makanan khas Jawa Timur khususnya daerah Blitar, Kediri dan Tulungagung. Prospek wirausaha sambel pecel ini sangat menguntungkan dan berkelanjutan, karena makanan jenis ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat jawa timur dan menjadi pusat oleh - oleh bagi masyarakat pendatang. Produksi sambel pecel sekarang ini sudah mulai menyebar ditempat - tempat lain didaerah jawa timur, seperti daerah Pasuruan khususnya kecamatan Purwosari. Pengusaha sambel pecel cap "mawar" di Purwosari ini merupakan resep turunan dari keluarga yang berasal dari Blitar. Selama proses produksinya ditemukan beberapa kekurangan yang tidak mengikuti standar Good Manufacturing Practice (GMP) sehingga pada saat di uji laboratorium kesehatan masih belum lolos uji. Setelah dilakukan survei ditempat produksi terdapat salah satu proses yang tidak mengikuti standar GMP dalam produksi yaitu proses penggilingan kacang. oleh karena itu dalam kegiatan pengabdian masyarakat, tim akan mengkonsep mesin grinding serba guna untuk digunakan sebagai penggilingan kacang. Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan, mesin penggiling sambel pecel dengan kapasitas alat 166,67 gram/menit menggunakan motor listrik 1 HP sebagai penggerak dapat digunakan mitra sebagai alat penggiling sambel pecel dengan mudah. Dengan adanya mesin penggiling ini, produksi mitra higienitas produk terjaga dan dapat meminimalisir biaya produksi sehingga keuntungan mitra meningkat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Tahalu, Nursalam, Siradjuddin Haluti, and Burhan Liputo. "PENERAPAN MATA PISAU TUNGGAL PADA ALAT PENGGILING BAWANG MERAH DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK." Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) 5, no. 1 (May 27, 2020): 22–27. http://dx.doi.org/10.30869/jtpg.v5i1.541.

Full text
Abstract:
Kemajuan teknologi menuntut manusia untuk bekerja secara cepat dan meningkatkan produksi. Salah satunya adalah dengan bantuan mesin atau alat, baik otomatis atau semi otomatis. Dengan adanya mesin ini menjadi solusi bagi masyarakat yang umumnya masih menggunakan cara-cara tradisional dalam pengolahan bahan makanan seperti menggiling bawang merah. Mesin yang dirancang merupakan mesin dengan penerapan mata pisau tunggal pada alat penggiling bawang merah dengan penggerak motor listrik ¼ HP. Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan dengan berat bawang merah pada tiap pengujian sebanyak 0.5 kg dengan waktu yang berbeda. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh data lamanya waktu penggilingan untuk pengujian pertama, kedua, dan ketiga masing-masing 65, 57, dan 54 detik dengan berat akhir bawang merah setelah mengalami penggilingan masing-masing yaitu 0.45, 0.40, dan 0.35 kg.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Indriyani, Indriyani, and Wisnaningsih Wisnaningsih. "ANALISIS ENERGI PENGANGKUTAN, ENERGI PENGERINGAN DAN ENERGI PENGGILINGAN PADA PABRIK PENGGILINGAN PADI KAPASITAS MENENGAH." Teknika Sains : Jurnal Ilmu Teknik 1, no. 1 (June 1, 2016): 55–65. http://dx.doi.org/10.24967/teksis.v1i1.122.

Full text
Abstract:
Energi pengangkutan, energi pengeringan dan energi penggilingan merupakan suatu kegiatan pada Pabrik Penggilingan Padi Kapasitas Menengah (PPPKM). Efisiensi energi merupakan suatu proses mengoptimalkan penggunaan energi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data perbandingan energi pengangkutan, energi pengeringan dan energi penggilingan dan menganalisis efisiensi energi pada Pabrik Penggilingan Padi Kapasitas Menengah (PPPKM) yang berhubungan dengan energi pengangkutan, energi pengeringan, dan energi penggilingan. Berdasarkan analisis energi bahwa rerata energi pengangkutan PPPKM 48,65 kJ/kg. Rerata energi pengeringan PPPKM 20,90 kJ/kg. Rerata energi penggilingan PPPKM 158,62 kJ/kg. Rerata efisiensi energi pada PPPKM 249,24 kJ/kg. Kesimpulannnya adalah bahwa energi pengeringan pada PPKM lebih efisien dibanding energi pengangkutan dan energi penggilingan. Hal ini disebabkan pada energi pengangkutan masih menggunakan tenaga manusia, motor dan mobil. Energi manusia masih sangat diperlukan dalam proses memindahkan barang dari sawah ke kendaraan roda dua maupun roda empat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Maulana, Mohammad. "Prospek Implementasi Kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Multikualitas Gabah dan Beras di Indonesia." Analisis Kebijakan Pertanian 10, no. 3 (August 18, 2016): 211. http://dx.doi.org/10.21082/akp.v10n3.2012.211-223.

Full text
Abstract:
Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan kebijakan HPP gabah dan beras yang selama ini telah ditempuh dan prospek alternatif kebijakan HPP multikualitas gabah dan beras. Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk kualitas tunggal yang selama ini diterapkan memang telah mampu melindungi petani dari kejatuhan harga saat panen raya tetapi belum dapat meningkatkan kualitas gabah dan beras yang dihasilkan petani. Kebijakan HPP multikualitas pada gabah diperkirakan mampu meningkatkan produksi gabah dengan kualitas lebih baik dan keuntungan usaha tani melalui peningkatan produktivitas dan adanya insentif petani meningkatkan kualitas gabahnya dari kualitas medium ke premium. Sementara kebijakan HPP multikualitas pada beras juga diyakini mampu mendorong pedagang/penggiling untuk meningkatkan produksi beras berkualitas yang berasal dari proses penggilingan gabah berkualitas lebih baik, perbaikan mesin dan operator (meningkatkan rendemen beras), dan adanya insentif melakukan penggilingan lebih sempurna untuk gabah kualitas medium untuk menghasilkan beras berkualitas premium.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Noviza, Deni, and Rara Monisah. "Pengaruh Penggilingan Terhadap Penetrasi Cream Asiklovir." Jurnal Sains Farmasi & Klinis 5, no. 3 (February 8, 2019): 218. http://dx.doi.org/10.25077/jsfk.5.3.218-224.2018.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penggilingan pada asiklovir terhadap sifat fisikokimia dan penetrasi dari cream asiklovir. Penggilingan asiklovir menggunakan alat ball mill dengan variasi lama penggilingan 1, 3 dan 6 jam. Asiklovir kemudian diformulasikan menjadi cream dan dilakukan evaluasi sifat fisikokimia dan penetrasinya. Sebagai pembanding digunakan basis cream tanpa zat aktif dan cream asiklovir yang sudah beredar. Uji pelepasan dilakukan dengan menggunakan sel difusi Franz jenis horizontal dan kadar asiklovir yang terpenetrasi diukur menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang serapan maksimum 254 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan cream yang dihasilkan homogen, dengan pH antara 7-7,5, type cream M/A, Sediaan cream mudah tercuci dan tidak menyebabkan iritasi. Proses penggilingan 1 dan 3 jam menyebabkan terjadinya penurunan ukuran partikel sehingga meningkatkan jumlah asiklovir yang terpenetrasi, sedangkan penggilingan 6 jam menyebabkan terbentuknya agregat dengan ukuran partikel lebih besar, sehingga menyebabkan jumlah asiklovir yang terpenetrasi lebih rendah dibandingkan cream asiklovir tanpa penggilingan. Proses penggilingan terhadap asiklovir tidak mempengaruhi sifat dari cream tapi semakin lama proses penggilingan menyebabkan penurunan jumlah zat yang terpenetrasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Dissertations / Theses on the topic "Penggilingan"

1

Harjoko, Triatno Yudo, and n/a. "Urban kampung: its genesis and transformation into metropolis, with particular reference to Penggilingan in Jakarta." University of Canberra. Resources, Environmental and Heritage Sciences, 2003. http://erl.canberra.edu.au./public/adt-AUC20050411.145222.

Full text
Abstract:
Urbanism in the discipline of architecture has largely been confined to the analysis of physical appearance of cities. Such an analysis may overlook the crucial issue, which is political, on the spatial formation of a city like Jakarta This formation results from the structuration process of a society where the production and reproduction of society assumes domination from one another. In a dual society, such as in the city of Jakarta, such a process has an implication of the urban form, that is, the dual quality of urbanism. This study examines this dual image of Jakarta, with a particular concern for the transformation of the inner dynamic of its social life. It concerns the triad of knowledge-power-space in which the society is produced and reproduced in the timespace dimension. The kampung is investigated as a locale of social practices, especially in regard to the low-income urban population. The idea and term tropotopia is introduced to describe urban form or spatiality that is in a continuous process of formation and transformation. The study looks particularly the history of the reproduction of society in Indonesia, where dominant social systems control allocative and authoritative resources. Such practices primarily govern the spatial formation of Jakarta. In these systems, planners and designers acting as agents have played crucial roles in the structuration of society, and of the space. Planners and designers are seen to be part of the episteme that develops and informs the poor relation of society. The dissertation concludes with a reflection on the ways in which the dual quality of Jakarta is revealed in the interplay in social practices within a triadic knowledge-power- space.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography