To see the other types of publications on this topic, follow the link: Partikel.

Journal articles on the topic 'Partikel'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Partikel.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Maulida, Cut Rizka, Mursal Mursal, and Ismail Ismail. "A Study on the utilization of coffee grounds for particle board." Journal of Aceh Physics Society 10, no. 2 (April 14, 2021): 48–52. http://dx.doi.org/10.24815/jacps.v10i2.19063.

Full text
Abstract:
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk membuat papan partikel dengan menggunakan limbah ampas kopi dan resin epoksi sebagai perekat. Komposisi resin epoksi divariasikan yaitu 5, 10, 15 dan 20 vol.% untuk masing-masing partikel ampas kopi berukuran 20 dan 40 mesh. Papan partikel dibuat dengan teknik pressing dengan beban sebesar 9 ton selama 30 menit. Sifat mekanik yang diuji adalah MOE, MOR, dan kuat tekan. Sifat fisis papan partikel yang diuji adalah kerapatan dan pengembangan tebal. Hasil menunjukkan bahwa nilai MOE tertinggi yaitu 20,910 kgf/cm2 pada komposisi 95 vol.% ampas kopi dan 5 vol.% resin epoksi dengan ukuran ampas kopi 40 mesh. MOR tertinggi yaitu 167 kgf/cm2 pada ukuran partikel 40 mesh dengan komposisi ampas kopi 90 vol.% dan resin epoksi 10 vol.%. Nilai kuat tekan tertinggi diperoleh 220 kgf/cm2 pada 20 mesh, dengan komposisi 85 vol.% ampas kopi dan 15 vol.% resin epoksi. Kerapatan dan pengembangan tebal papan partikel yang tertinggi masing-masing adalah 1,16 g/cm3 dan 0,85%. Secara umum, sifat mekanis papan partikel ampas kopi tergantung pada komposisi dan ukuran partikel ampas kopi. Namun, sifat fisisnya tidak berubah secara signifikan untuk ukuran partikel dan komposisi yang berbeda. Papan partikel yang diperoleh dari penelitian ini memenuhi standar ANSI sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai papan partikel atau komposit. Abstract.. This study aims to make a particle board using coffee ground waste and epoxy resin as an adhesive. The composition of the epoxy resin was varied, namely 5, 10, 15 and 20 vol.% for 20 mesh and 40 mesh of coffee grounds particles. Particle board is made by pressing technique with a load of 9 tons for 30 minutes. The mechanical properties tested were MOE, MOR, and compressive strength. The physical properties of the particle board tested were density and thickness swelling. The results showed that the highest MOE particle board was 20.910 kgf/cm2 (95 vol.% coffee grounds:5 vol.% epoxy resin; 40 mesh). The highest MOR was 167 kgf/cm2 (90 vol.% coffee grounds:10 vol.% epoxy resin;40 mesh). The hihgest compressive strength values was 220 kgf/cm2 (85 vol.% coffee grounds:15 vol.% epoxy resin;20 mesh). The highest density and thickness expansion were 1.16 g/cm3 and 0.85%, respectively. In general, the mechanical properties of coffee grounds particleboard depend on the composition and particle size of coffee grounds. However, their physical properties do not change significantly for different particle sizes and compositions. The particle board obtained from this study meets the standard of ANSI. Thus, coffee grounds have the potential to be used as particle board or composite. Keywords particle board, coffee grounds, epoxy resin, mechanical properties, physical properties
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Najihah, Yeni Fathatun, Dwi Puryanti, and Yuli Yetri. "Pengaruh Komposisi Kulit Buah Kakao, Ampas Tebu, dan Perekat terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Campuran Limbah Kulit Buah Kakao dan Ampas Tebu." Jurnal Fisika Unand 7, no. 1 (January 3, 2018): 8–14. http://dx.doi.org/10.25077/jfu.7.1.8-14.2018.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan bahan terbaik terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel. Dalam penelitian ini digunakan dua variasi perlakuan bahan, yaitu perbandingan komposisi bahan dan jumlah perekat. Variasi komposisi bahan yang digunakan antara kulit buah kakao dan ampas tebu adalah 100:0%, 75:25%, 50:50%. Kadar perekat isosianat yang digunakan adalah 12%, 14%, dan 16%. Ukuran panjang serat ampas tebu yang digunakan adalah 3 cm. Parameter yang diukur adalah kadar air, kerapatan, daya serap air, keteguhan patah, kuat tekan sejajar permukaan dan kekuatan rekat internal. Didapatkan papan partikel terbaik adalah papan partikel dengan perbandingan komposisi bahan 50:50% dengan kadar perekat 16%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sifat fisis yang dihasilkan memenuhi standar JIS A 5908 (2003), SNI 03-2105-2006, dan FAO (1996). Namun pada pengujian sifat mekanis terdapat beberapa nilai MOR papan partikel yang tidak memenuhi standar. Berdasarkan persentase densitas papan partikel maka papan partikel yang dihasilkan termasuk jenis medium density particle board hingga high density particle board.Kata kunci: kulit buah kakao, ampas tebu, perekat isosianat, papan partikel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Wahya, Wahya. "Dimensi Sintaksis dan Semantik Partikel Euy dalam Novel Budak Teuneung Karya Samseodi." Metahumaniora 9, no. 1 (July 30, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.24198/metahumaniora.v9i1.22875.

Full text
Abstract:
Partikel euy merupakan salah satu partikel fatis dalam bahasa Sunda. Partikel ini, sebagaimana partikel fatis lain, tidak memiliki fungsi sintaksis dalam kalimat, yakni sebagai unsur ekstraposisi dalam kalimat. Tulisan ini yang berjudul “Dimensi Sintaksis dan Semantik Partikel Euy dalam Novel Budak Teuneung”membahas perilaku sintaksis partikel euy, yaitu keberadaannnya dalam jenis kalimat berdasarkan bentuk sintaksisnya, dan makna gramatikal partikel euy dalam lingkungan kalimat deklaratif, interogatif, imperatif, dan eksklamatif. Metode penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dengan teknk catat. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan metode agih atau distribusional. Sumber data yang digunakan adalah novel anak-anak yang berjudul Budak Teuneung (2018) karya Samsoedi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 46 data kalimat yang memuat partikel euy. Berdasarkan analisis terhadap 46 data tersebut dengan pendekatan sintaksis dan semantik, dapat disimpulkan bahwa partikel euy dapat berposisi di awal, di tengah, atau di akhir kalimat deklaratif, tetapi dominan berposisi di tengah kailimat. Partikel euy hanya berposisi di tengah dan di akhir kalimat interogatif, tidak ada yang berposisi di awal kalimat. Partikel euy dapat berposisi di awal, di tengah, dan di akhir kalimat imperatif, tetapi dominan berposisi di akhir kalimat. Partikel euy hanya berposisi di awal dan di akhir kalimat eksklamatif, tidak ada yang berposisi di tengah kalimat. Secara semantik, partikel euy bersama jenis kalimat yang memuatnya memiliki keragaman makna gramatikal. Secara umum dapat dikatakan partikel euy beserta unsur lingusitik yang mendampinginya dalam kalimat deklaratif memiliki makna ‘meberitahukan atau menyatakan sesuatu’; dalam kalimat interogatif, memiliki makna ‘meminta sesuatu’; dalam kalimat imperatif, memiliki makna ‘meminta sesuatu’ atau ‘memerintahkan sesuatu’; dalam kalimat eksklamataif. memiliki makna ‘mengungkapkan atau menyampaikan sesuatu’.Particle euy is just one-structured particles in the Sundanese language. This particle, as another particles phatic, does not have the syntactic function in the sentence, namely as an element in extraposition sentence. This article entitled "Dimensions of Syntax and Semantics of the Euy Particle in Novel of Budak Teuneung" discuses the behavior of particles in syntax dimension, namely it’s distribution in the type of sentence based on syntactic and grammatical meaning of particles in the environment, namely in declarative sentences, interrogative, imperative, and exclamative ones. This research method is descriptive qualitative. Data collected by using observation techniques to record. Furthermore, the data were analyzed using distributional method. Source data used is a children's novel titled Budak Teuneung (2018) written by Samsoedi. Based on the results of the study, found that 46 data sentence contains particles here. Based on an analysis of 46 data with the approach of syntax and semantics, it can be concluded that the particle euy can be positioned at the beginning, in the middle, or at the end of a declarative sentence, but a dominant position in the middle; particle euy simply positioned in the middle and at the end of interrogative sentences, no position early in the sentence; particle euy can be positioned at the beginning, in the middle, and at the end of the imperative sentence, but a dominant position in the end of the sentence; particle euy only just plays in the beginning and at the end of the exclamative sentence, no position in the middle of a sentence. Semantically, particle euy with the kind of sentences contain a variety of grammatical meaning. Generally speaking, the particle with linguistic elements that accompany the declarative sentences have meaning 'report missing or declared something'; interrogative sentences have meaning 'ask anything'; imperative sentences have meaning 'ask anything' or 'ordered something'; exclamative sentences have meaning 'reveal or convey something'.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Wahya, Wahya. "Dimensi Sintaksis dan Semantik Partikel Euy dalam Novel Budak Teuneung Karya Samseodi." Metahumaniora 9, no. 1 (July 30, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.24198/mh.v9i1.22875.

Full text
Abstract:
Partikel euy merupakan salah satu partikel fatis dalam bahasa Sunda. Partikel ini, sebagaimana partikel fatis lain, tidak memiliki fungsi sintaksis dalam kalimat, yakni sebagai unsur ekstraposisi dalam kalimat. Tulisan ini yang berjudul “Dimensi Sintaksis dan Semantik Partikel Euy dalam Novel Budak Teuneung”membahas perilaku sintaksis partikel euy, yaitu keberadaannnya dalam jenis kalimat berdasarkan bentuk sintaksisnya, dan makna gramatikal partikel euy dalam lingkungan kalimat deklaratif, interogatif, imperatif, dan eksklamatif. Metode penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dengan teknk catat. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan metode agih atau distribusional. Sumber data yang digunakan adalah novel anak-anak yang berjudul Budak Teuneung (2018) karya Samsoedi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 46 data kalimat yang memuat partikel euy. Berdasarkan analisis terhadap 46 data tersebut dengan pendekatan sintaksis dan semantik, dapat disimpulkan bahwa partikel euy dapat berposisi di awal, di tengah, atau di akhir kalimat deklaratif, tetapi dominan berposisi di tengah kailimat. Partikel euy hanya berposisi di tengah dan di akhir kalimat interogatif, tidak ada yang berposisi di awal kalimat. Partikel euy dapat berposisi di awal, di tengah, dan di akhir kalimat imperatif, tetapi dominan berposisi di akhir kalimat. Partikel euy hanya berposisi di awal dan di akhir kalimat eksklamatif, tidak ada yang berposisi di tengah kalimat. Secara semantik, partikel euy bersama jenis kalimat yang memuatnya memiliki keragaman makna gramatikal. Secara umum dapat dikatakan partikel euy beserta unsur lingusitik yang mendampinginya dalam kalimat deklaratif memiliki makna ‘meberitahukan atau menyatakan sesuatu’; dalam kalimat interogatif, memiliki makna ‘meminta sesuatu’; dalam kalimat imperatif, memiliki makna ‘meminta sesuatu’ atau ‘memerintahkan sesuatu’; dalam kalimat eksklamataif. memiliki makna ‘mengungkapkan atau menyampaikan sesuatu’.Particle euy is just one-structured particles in the Sundanese language. This particle, as another particles phatic, does not have the syntactic function in the sentence, namely as an element in extraposition sentence. This article entitled "Dimensions of Syntax and Semantics of the Euy Particle in Novel of Budak Teuneung" discuses the behavior of particles in syntax dimension, namely it’s distribution in the type of sentence based on syntactic and grammatical meaning of particles in the environment, namely in declarative sentences, interrogative, imperative, and exclamative ones. This research method is descriptive qualitative. Data collected by using observation techniques to record. Furthermore, the data were analyzed using distributional method. Source data used is a children's novel titled Budak Teuneung (2018) written by Samsoedi. Based on the results of the study, found that 46 data sentence contains particles here. Based on an analysis of 46 data with the approach of syntax and semantics, it can be concluded that the particle euy can be positioned at the beginning, in the middle, or at the end of a declarative sentence, but a dominant position in the middle; particle euy simply positioned in the middle and at the end of interrogative sentences, no position early in the sentence; particle euy can be positioned at the beginning, in the middle, and at the end of the imperative sentence, but a dominant position in the end of the sentence; particle euy only just plays in the beginning and at the end of the exclamative sentence, no position in the middle of a sentence. Semantically, particle euy with the kind of sentences contain a variety of grammatical meaning. Generally speaking, the particle with linguistic elements that accompany the declarative sentences have meaning 'report missing or declared something'; interrogative sentences have meaning 'ask anything'; imperative sentences have meaning 'ask anything' or 'ordered something'; exclamative sentences have meaning 'reveal or convey something'.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Nurhaida, Nurhaida, Nova Fatma Wati, and Dina Setyawati. "SIFAT FISIK MEKANIK PAPAN PARTIKEL DARI SERAT KULIT BATANG SAGU (Metroxylon spp) BERDASARKAN RASIO ASAM SITRAT-SUKROSA." JURNAL HUTAN LESTARI 10, no. 1 (June 19, 2022): 195. http://dx.doi.org/10.26418/jhl.v10i1.53140.

Full text
Abstract:
This particle board is made of sago stem bark fibers, which are processing wastes using sucrose citric acid without formaldehyde emission. The purpose of the study was to test the physical and mechanical properties of sago stem bark fiber particleboard based on citric acid and sucrose ratios to obtain optimal particle board physical and mechanical properties. Particle boards are made using sago stem bark fibers with a length of 10 cm and use citric-sucrose acid ratio (0/100, 25/75, 50/50, 75/25, 100/0), particle boards are made with a size of 30 cm x 30 cm x 1 cm with a target density of 0.8 gr/cm3. The particle board is pumped hot at 160ºC for 20 minutes with a pressure of 25 kg/cm². Particle board testing refers to the JIS A 5908-2003 type 8 standard. The results showed that the optimal particle board made with citric acid:sucrose ratio (25:75) with a moisture content of 7.98%, thickness swelling 48.87%, water absorption 105.78%, MOE 20,011.34 kg/cm², MOR 214.41 kg/cm², internal bonding strength 1.33 kg/cm² and firmness of screw grip 74.1982 kgKeywords: citric acid, sucrose, particle board, sago stem bark fibers, mechanical physiqueAbstrakPapan partikel ini terbuat dari serat kulit batang sagu yang merupakan limbah hasil pengolahan sagu dengan menggunakan perekat asam sitrat sukrosa tanpa emisi formaldehida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji sifat fisik dan mekanik papan partikel serat kulit batang sagu berdasarkan rasio asam sitrat dan sukrosa dan untuk mendapatkan sifat fisik dan mekanik papan partikel yang optimal. Papan partikel dibuat menggunakan serat kulit batang sagu dengan panjang 10 cm dan menggunakan rasio asam sitrat-sukrosa (0/100, 25/75, 50/50, 75/25, 100/0), papan partikel dibuat dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 1 cm dengan target kerapatan 0,8 gr/cm3. Papan partikel dikempa panas pada suhu 160 oC selama 20 menit dengan tekanan 25 kg/cm2. Pengujian papan partikel mengacu pada standar JIS A 5908-2003 Type 8. Hasil penelitian menunjukan bahwa papan partikel optimal yang dibuat dengan rasio asam sitrat: sukrosa (25:75) dengan kadar air 7,98%, pengembangan tebal 48,87%, daya serap air 105,78%, MOE 20.011,34 kg/cm², MOR 214,41 kg/cm², internal bonding 1,33 kg/cm² dan kuat pegang sekrup 74,1982 kg Kata kunci: asam sitrat, sukrosa, papan partikel, serat kulit batang sagu, fisik mekanik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Husairy, A., and Benny D. Leonanda. "SIMULASI PENGARUH VARIASI KECEPATAN INLET TERHADAP PERSENTASE PEMISAHAN PARTIKEL PADA CYCLONE SEPARATOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD." Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) 10, no. 1 (February 15, 2014): 12. http://dx.doi.org/10.25077/jrs.10.1.12-21.2014.

Full text
Abstract:
Pada tulisan ini akan dibahas pengaruh kecepatan dan dimensi terhadap persentase pemisahan partikel cyclone separator dengan menggunakan CFD. Persamaan yang digunakan dalam CFD adalah persamaan kepsilon RNG. Variasi kecepatan 7, 10, 15, 20, dan 30m/s dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap persentase pemisahan partikel. Variasi lebar inlet 0,2 dan 0.25m serta diameter outlet 0.4 dan 0.5m juga dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap cyclone separator. Persentase pemisahan partikel didapat dengan simulasi Particle Track. Dimana pada penelitian didapat jumlah partikel yang Escaped ataupun Trapped. Escaped adalah jumlah partikel yang ikut keluar bersama udara bersih, sedangkan Trapped adalah partikel yang telah disisihkan dari udara bersih dan masuk kedalam chopper. Pada simulasi ini juga didapat kontur tekanan dan kecepatan dari cyclone separator tersebut. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa variasi kecepatan cukup berpengaruh terhadap persentase pemisahan partikel, dimana semakin tinggi kecepatan inlet maka persentase partikel yang escaped semakin sedikit dan yang trapped semakin bertambah. Dari 4 tipe cyclone separator yang disimulasikan, cyclone separator dengan diameter outlet 0.4m dan lebar inlet 0.25m menghasilkan persentase pemisahan yang paling tinggi, untuk kecepatan 20m/s , hanya 4.54% partikel yang keluar bersama udara bersih. Tapi cyclone separator ini menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dibandingkan cyclone separator tipe lainnya. Keywords: cyclone separator, kecepatan, tekanan, persentase pemisahan partikel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Hatta, Zia Nurkhalida, Mursal Mursal, and Ismail Ismail. "Mechanical properties of coconut shell particle board using epoxy resin adhesive." Journal of Aceh Physics Society 10, no. 2 (April 14, 2021): 36–40. http://dx.doi.org/10.24815/jacps.v10i2.19086.

Full text
Abstract:
Abstrak. Papan partikel merupakan komposit yang tersusun dari filler (penguat) dan matriks (pengikat). Papan partikel dapat dibuat dari bahan limbah pertanian yang mengandung selulosa seperti tempurung kelapa. Penelitian ini menggunakan limbah tempurung kelapa sebagai filler dan resin epoksi (RE) sebagai matriks. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan ukuran partikel tempurung kelapa (60, 80, 100 dan 120 mesh) dan komposisi filler tempurung kelapa:perekat RE (70:30, 75:25, 80:20, dan 85:15 vol.%) untuk memperoleh sifat mekanik yang terbaik. Sifat mekanik yang diuji adalah modulus of elasticity, modulus of rupture, dan kuat tekan. Sifat mekanik papan partikel diuji sesuai standar ASTM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat mekanik menurun dengan bertambahnya komposisi tempurung kelapa. Namun sifat mekanik meningkat dengan mengecilnya ukuran partikel dari 60 ke 120 mesh. Papan partikel yang dihasilkan memenuhi persyaratan ANSI untuk ukuran partikel 120 mesh, komposisi tempurung kelapa 80 vol.%, dan RE 20 vol.%.Abstract. Particle board is a composite composed of filler (reinforcement) and a matrix (binder). Particle board can be made of agricultural waste material containing cellulose such as a coconut shell. This study used coconut shell particles as a filler and epoxy resin (RE) as a matrix. The research was conducted by varying the particle size of coconut shells (60, 80, 100 and 120 mesh) and the composition of coconut shell fillers:RE adhesive (70:30, 75:25, 80:20, and 85:15 vol.%) to obtain the best mechanical properties. The mechanical properties tested were modulus of elasticity, modulus of rupture, and compressive strength. Particleboard was tested according to ASTM standards. The results showed that the mechanical properties decreased with increasing coconut shell composition. However, the mechanical properties increased as the particle size decreased from 60 to 120 mesh. The resulting particle board meets ANSI requirements for a particle size of 120 mesh, 80 vol.% of coconut shell composition, and 20 vol.% of RE. Keywords: Coconut Shell, Epoxy Resin, Mechanical Properties, Particle Board
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Suoth, Verna Albert, and Maria D. Bobanto. "PENGUKURAN KONSENTRASI PARTIKEL ASAP ROKOK DENGAN MENGGUNAKAN P-TRAK." JURNAL ILMIAH SAINS 16, no. 2 (November 9, 2016): 80. http://dx.doi.org/10.35799/jis.16.2.2016.14109.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi partikel pada asap rokok pada beberapa sampel rokok yang menggunakan filter dan sampel rokok tersebut merupakan rokok yang beredar di Indonesia. Ada 4 sampel rokok berfilter yang digunakan yakni filter x, filter B, filter DE, dan filter DF. Jumlah konsentrasi partikel asap rokok diukur dengan menggunakan P-Track. Hasil penelitian yang di dapat bervariasi bergantung dari karakteristik filter yang ada pada masing-masing rokok tersebut. Konsentrasi partikel asap rokok yang terukur dengan menggunakan beberapa filter didapatkan bahwa dengan menggunakan Filter B akan mendapatkan konsentrasi partikel paling tinggi yaitu 384.100 pt/cc sedangkan Filter DE konsentrasi partikel 234.000 pt/cc untuk Filter DF konsentrasi partikel 204.400 pt/cc dan Filter X konsentrasi partikel 43.320 pt/cc. Faktor emisi partikel asap rokok yang dikeluarkan oleh batang rokok filter B lebih besar dibanding dengan filter lain oleh karena pada masing-masing filter memiliki karakteristik yang berbeda sehingga asap yang dikeluarkan akan sangat berbeda. Dari data tersebut dapat diketahui tingkat bahaya partikel asap rokok sebanding dengan banyaknya asap rokok yang masuk ke detector. Kata kunci: P-Trak, konsentrasi Partikel, asap rokok SMOKE PARTICLE CONCENTRATION MEASURING USING P-TRAK ABSTRACT This research aims to determine the concentration of particles in cigarette smoke in some samples of cigarettes and cigarette samples using the filter is a cigarette that circulated in Indonesia. There are 4 samples of filtered cigarettes used the filter x, filter B, filter DE, and DF filter. The amount of smoke particle concentrations were measured by using the P-Track. Results of research on may vary depending on the characteristics of the existing filter on each of these cigarettes. The concentration of particles of cigarette smoke measured by using multiple filters found that by using Filter B will get a concentration of particles highest of 384.100 pt/cc while Filter DE particle concentration of 234.000 pt/cc to filter DF particle concentration 204.400 pt/cc and Filter X concentration of particles 43.320 pt/cc. Cigarette smoke particles emission factors released by cigarette filter rod B is greater than the other filters because at each filter has different characteristics so that the smoke released will be very different. From these data it can be seen the danger level of cigarette smoke particles is proportional to the number of cigarette smoke coming into the detector. Keywords: P-Trak, the concentration of particles, cigarette smoke
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Horst, David, Qian Zhang, and Eberhard Schmidt. "Deliqueszenz und Effloreszenz hygroskopischer Salzpartikeln in Partikel-Wand- und Partikel-Partikel-Kontakten." Chemie Ingenieur Technik 91, no. 1-2 (December 3, 2018): 46–54. http://dx.doi.org/10.1002/cite.201800063.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Imban, Rizky Kurniawan, As'ari ., and Seni Herlina J. Tongkukut. "Pengukuran Koefisien Absorbsi Bunyi pada Serbuk Gergaji Kayu Nyatoh (Palaquium species) sebagai Bahan Peredam." Jurnal MIPA 3, no. 1 (March 2, 2014): 16. http://dx.doi.org/10.35799/jm.3.1.2014.3900.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian untuk memperoleh nilai koefisien absorbsi bunyi pada papan partikel dari bahan campuran serbuk gergajian kayu nyatoh dan tepung kanji dengan variasi ukuran butir. Papan partikel dibuat dengan komposisi 50 g serbuk gergaji dan 50 g tepung kanji. Papan partikel dibuat dengan rapat massa (ρ) = 0,62 x 103 kg.m-3. Koefisien absorbsi bunyi diukur dengan menggunakan sound level meter, intensitas bunyi yang diukur antara lain intensitas bunyi yang datang, intensitas yang dipantulkan dan intensitas yang ditransmisikan. Intensitas absorbsi didapat dengan mengurangkan intensitas awal ( ) dengan intensitas transmisi ( ) dan intensitas refleksi ( ). Data yang diperoleh dibuat grafik dan dianalisis. Diperoleh hasil bahwa papan partikel yang terbuat dari campuran serbuk gergajian kayu nyatoh dan tepung kanji dengan komposisi 1:1 (sampel 3) adalah papan partikel terbaik sebagai bahan absorbsi bunyi pada penelitian ini. Papan partikel mempunyai sifat fisis: koefisien absorbsi 0,15 cm-1, intensitas refleksi 1,5 dB, intensitas absorbsi 29,45 dB dan efisiensi absorbsi 29,42 %.Research has been conducted to obtain the sound absorbtion coefficient of the particle board from the mixture of the sawdust of Nyatoh and the starch with the variation of the grain size. Particle board is made with the composition of 50 g sawdust and 50 g starch. Particle board is made with the mass density (ρ) = 0.62 x 103 kg.m-3. Sound absorbtion coefficient is measured using a sound level meter, sound intensity is measured such as the intensity of incident sound, the intensity of reflected sound and the intensity of transmitted sound. The intensity of absorbtion is obtained by reducing the initial intensity (I0) with the transmission intensity (IT) and the reflection intensity (IR). The obtained data were graphed and analyzed. The results indicated that the particle board that is made from the mixture of the sawdust of Nyatoh and the starch with the composition 1:1 (sample 3) is the best particle board as sound absorbtion material in this research. The particle board has physical properties: the absorbtion coefficient 0.15 cm-1, the reflection intensity 1.5 dB, the absorbtion intensity 29.45 dB, and the absorbtion efficiency 29.42%. t-f�5y � p ew Roman";mso-ansi-language:SV;mso-fareast-language:EN-US;mso-bidi-language: AR-SA'>Papan partikel dibuat dengan komposisi 50 g serbuk gergaji dan 50 g tepung kanji. Papan partikel dibuat dengan rapat massa (ρ) = 0,62 x 103 kg.m-3. Koefisien absorbsi bunyi diukur dengan menggunakan sound level meter, intensitas bunyi yang diukur antara lain intensitas bunyi yang datang, intensitas yang dipantulkan dan intensitas yang ditransmisikan. Intensitas absorbsi didapat dengan mengurangkan intensitas awal ( ) dengan intensitas transmisi ( ) dan intensitas refleksi ( ). Data yang diperoleh dibuat grafik dan dianalisis. Diperoleh hasil bahwa papan partikel yang terbuat dari campuran serbuk gergajian kayu nyatoh dan tepung kanji dengan komposisi 1:1 (sampel 3) adalah papan partikel terbaik sebagai bahan absorbsi bunyi pada penelitian ini. Papan partikel mempunyai sifat fisis: koefisien absorbsi 0,15 cm-1, intensitas refleksi 1,5 dB, intensitas absorbsi 29,45 dB dan efisiensi absorbsi 29,42 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Nurazmi, Nurazmi, A. Taufik Hidayat Prayuda, Nurul Ainun Maudil Khawair, Harni Harni, Surya Sutriana, and Riska Riska. "An Analysis on the Relationship between the Number of Particles and the Volume by Using the Gas Kinetic Theory Model." Jurnal Pendidikan Fisika 8, no. 1 (January 30, 2020): 87–93. http://dx.doi.org/10.26618/jpf.v8i1.3110.

Full text
Abstract:
This study aims at finding out the relationship between the number of particles and the volume by using the gas kinetic theory model. In this study, the data collection was conducted three times employing different particle numbers, namely 10 particles, 20 particles and 30 particles group. During the data collection process, the scale reading of the load height was done when the load collision has been going on for 20 seconds. Based on the observations, it can be obtained that the more the number of particles, the greater the volume. The graph analysis also reveals that the slope of the three graphs varies. Graph 4.1 and graph 4.2 share the same slope that is 0.1, while the slope of graph 4.3 is 0.095. The slope of the graph illustrates that once the number of particle increases, the position of the piston will also go up. In other words, it can be said that the changes in the position of the piston (v) is directly proportional to the number of particles (n).Keywords: Kinetic Theory Of Gases, Volume, Piston Position, ParticlePenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah partikel dengan volume menggunakan model teori kinetic gas. Pada penelitian ini, pengambilan data dilakukan sebanyak tiga kali dengan jumlah partikel yang berbeda-beda yaitu 10 partikel, 20 partikel dan 30 partikel. Pada proses pengambilan data yang dilakukan, pembacaan skala ketinggian beban dilakukan ketika penumbukan beban telah berlangsung selama 20 detik. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa semakin banyak jumlah partikel maka volumenya akan semakin besar pula. Dari hasil analisis grafik diperoleh kemiringan pada grafik 4.1 yaitu 0,1, grafik 4.2 diperoleh kemiringan 0,1 dan grafik 4.3 diperoleh kemiringan 0,095. Kemiringan grafik menggambarkan bahwa setiap pertambahan partikel bertambah pula kedudukan piston atau dapat dikatakan hubungan antara perubahan kedudukan piston (v) berbanding lurus dengan jumlah partikel (n).Kata kunci: Teori Kinetik Gas, Volume, Kedudukan Piston, Partikel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Wahya, Wahya, Hera Meganova Lyra, and Raden (R ). Yudi Permadi. "Mengenal Penggunaan Partikel His ‘His’ sebagai Pengungkap Emosi dalam Cerita Rekaan Berbahasa Sunda." Metahumaniora 9, no. 2 (January 6, 2020): 291. http://dx.doi.org/10.24198/metahumaniora.v9i2.23292.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Bahasa di mana pun di dunia ini secara universal memiliki kelas kata yang disebut partikel. Secara praktis keberadaan partikel ini penting karena memiliki fungsi tertentu dalam bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi bagi para penuturnya. Namun demikian, sebagai ciri keunikan setiap bahasa, tentu bentuk, jumlah, dan fungsi partikel ini berbeda-beda. Bahasa Sunda sebagai bahasa alamiah yang merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia kaya dengan pertikel ini. Salah satu partikel yang terdapat dalam bahasa Sunda adalah his ’his’. Artikel ini akan mencoba membahas partikel his ini dari ssi sebagai pengungkap emosi dalam percakapan para tokoh cerita rekaan berbahasa Sunda. Untuk membahas partikel his ini digunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak, yakni menyimak penggunaan partikel his oleh para tokoh dalam cerita rekaan berbahasa Sunda dengan teknik pengumpulan data berupa teknik catat. Adapun metode analisis menggunkan metode padan pragmatik dan referensial dengan pendekatan semantik gramatikal. Sumber data yang digunakan berupa enam buah cerita rekaan berbahasa Sunda dengan pertimbangan pada keenam buku tersebut terdapat data yang diperlukan dan sebagai sampel sumber data. Dari hasil pengamatan terhadap enam belas data ditemukan enam emosi yang diungkapkan partikel his, meyakinkan, kesal, melarang, kecewa, tidak setuju, danangkuh.Kata kunci: partikel, fatis, emosi, semantik gramatikal ABSTRACT Languages everywhere in the world universally have a class of words called particles. Practically the existence of this particle is important because it has a certain function in language as a means to communicate for its speakers. However, as a feature of the uniqueness of each language, the shape, number, and function of these particles differ. Sundanese as a natural language which is one of the regional languages in Indonesia is rich in this particles. One of the particles contained in Sundanese is his. This article will try to discuss his particle from an expression of emotion in the conversation of the fictional characters in Sundanese. To discuss this particle, a qualitative descriptive method is used. Data were collected using the method of listening, which is listening to the use of his particle by the characters in a fictional story in Sundanese language with data collection techniques in the form of note taking techniques. The analytical method uses the pragmatic and referential equivalent method with a grammatical semantic approach. The data source used in the form of six Sundanese fiction stories with consideration in the six books contained the necessary data and as a sample data source. From the observation of the sixteen data found six emotions expressed his particle, convincing, annoyed, forbidding, disappointed, disagreeing, and arrogant.Keywords: particle, phatic, emotion, grammatical semantics
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Wahya, Wahya, Hera Meganova Lyra, and Raden (R ). Yudi Permadi. "Mengenal Penggunaan Partikel His ‘His’ sebagai Pengungkap Emosi dalam Cerita Rekaan Berbahasa Sunda." Metahumaniora 9, no. 2 (January 6, 2020): 291. http://dx.doi.org/10.24198/mh.v9i2.23292.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Bahasa di mana pun di dunia ini secara universal memiliki kelas kata yang disebut partikel. Secara praktis keberadaan partikel ini penting karena memiliki fungsi tertentu dalam bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi bagi para penuturnya. Namun demikian, sebagai ciri keunikan setiap bahasa, tentu bentuk, jumlah, dan fungsi partikel ini berbeda-beda. Bahasa Sunda sebagai bahasa alamiah yang merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia kaya dengan pertikel ini. Salah satu partikel yang terdapat dalam bahasa Sunda adalah his ’his’. Artikel ini akan mencoba membahas partikel his ini dari ssi sebagai pengungkap emosi dalam percakapan para tokoh cerita rekaan berbahasa Sunda. Untuk membahas partikel his ini digunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak, yakni menyimak penggunaan partikel his oleh para tokoh dalam cerita rekaan berbahasa Sunda dengan teknik pengumpulan data berupa teknik catat. Adapun metode analisis menggunkan metode padan pragmatik dan referensial dengan pendekatan semantik gramatikal. Sumber data yang digunakan berupa enam buah cerita rekaan berbahasa Sunda dengan pertimbangan pada keenam buku tersebut terdapat data yang diperlukan dan sebagai sampel sumber data. Dari hasil pengamatan terhadap enam belas data ditemukan enam emosi yang diungkapkan partikel his, meyakinkan, kesal, melarang, kecewa, tidak setuju, danangkuh.Kata kunci: partikel, fatis, emosi, semantik gramatikal ABSTRACT Languages everywhere in the world universally have a class of words called particles. Practically the existence of this particle is important because it has a certain function in language as a means to communicate for its speakers. However, as a feature of the uniqueness of each language, the shape, number, and function of these particles differ. Sundanese as a natural language which is one of the regional languages in Indonesia is rich in this particles. One of the particles contained in Sundanese is his. This article will try to discuss his particle from an expression of emotion in the conversation of the fictional characters in Sundanese. To discuss this particle, a qualitative descriptive method is used. Data were collected using the method of listening, which is listening to the use of his particle by the characters in a fictional story in Sundanese language with data collection techniques in the form of note taking techniques. The analytical method uses the pragmatic and referential equivalent method with a grammatical semantic approach. The data source used in the form of six Sundanese fiction stories with consideration in the six books contained the necessary data and as a sample data source. From the observation of the sixteen data found six emotions expressed his particle, convincing, annoyed, forbidding, disappointed, disagreeing, and arrogant.Keywords: particle, phatic, emotion, grammatical semantics
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Dipahayu, Damaranie, and Galuh Gondo Kusumo. "Formulasi dan Evaluasi Nano Partikel Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Varietas Antin-3." Jurnal Sains dan Kesehatan 3, no. 6 (December 31, 2021): 781–85. http://dx.doi.org/10.25026/jsk.v3i6.818.

Full text
Abstract:
Ekstrak daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas Lamk) varietas Antin-3 (Ekstrak daun Antin-3) yang mengandung polifenol dan flavonoid yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Polifenol dan Flavonoid memiliki bioavailabilitas yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel ekstrak menjadi nanopartikel sehingga penyerapan saluran cerna dapat meningkat serta evaluasi fisiknya untuk memastikan partikel nano seperti ukuran partikel (10-1.000 nm), indeks polidispersitas (PDI) ( < 0,5) dan nilai potensial zeta (±20mV sampai ±-30mV). Formulasi ekstrak nano dengan metode gelasi ionik menggunakan kitosan: NaTPP. Ada tiga Tiga sampel yang diteliti (F1:F2:F3) yaitu dengan perbandingan ekstrak daun Antin-3:kitosan:NaTPP (1:1:1 ); (1:5:1); (1:10:1). Evaluasi dilakukan dengan menggunakan PSA (Particle Size Analyzer). Hasil evaluasi sampel (F1:F2:F3) menggunakan PSA (Particle Size Analyzer) untuk ukuran partikel berturut-turut (1.482 nm; 564,38 nm; 734,36 nm); untuk PdI berturut-turut (0,3482; 0,4272; 0,381) dan untuk nilai potensial zeta masing-masing (5,19mV; 21,57mV; 33,4mV). F3 merupakan sampel yang memenuhi kriteria ukuran partikel, PdI dengan nilai zeta potensial
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Wiranata, Ferdinandus Edwin, Paulus Wisnu Anggoro, and Urip Nurwijayanto Prabowo. "ANALISIS KERENTANAN LONGSOR PADA LERENG BERBASIS GRAFIK PARTICLE MOTION." Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering 8, no. 1 (February 24, 2020): 1–10. http://dx.doi.org/10.34010/iqe.v8i1.2717.

Full text
Abstract:
Tampilan visual getaran tanah atau bangunan dapat dilihat secara langsung dengan perangkat mikrotremor. Perangkat mikrotremor terdiri dari perangkat lunak DATAQ, data logger dan seismometer yang dapat menampilkan bentuk sinyal secara langsung. Sistem seperti ini banyak digunakan dalam memonitor kejadian bencana. Pada bidang kebencanaan longsor akibat gempabumi, analisis kerentanan dilakukan setelah melakukan pengukuran melalui proses pengolahan data dengan perangkat lunak Geopsy. Beberapa fitur dalam Geopsy seperti H/V, SPAC, dan Damping digunakan untuk memberikan gambaran kuantitatif, sementara Particle Motion memberikan tampilan visual arah gerak partikel. Rentang frekuensi yang digunakan pada penelitian ini adalah1 – 15 Hz. Hasil penelitian menunjukkan arah gerak partikel di area barat lereng didominasi oleh arah barat laut-tenggara (NW-SE) sementara di timur lereng didominasi oleh pergerakan partikel ke segala arah. Pola pergerakan partikel di selatan lereng adalah barat laut-tenggara (NW-SE), timur laut-barat daya (NE-SW), dan timur-barat (E-W), sedangkan pergerakan partikel dalam arah vertikal didominasi oleh arah gerak kuadaran II-kuadran IV Kata Kunci: particle motion, mikrotremor, lereng, frekuensi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Setyawan, Heru. "Pemuatan listrik bipolar untuk partikel aerosol." Jurnal Teknik Kimia Indonesia 4, no. 3 (October 9, 2018): 287. http://dx.doi.org/10.5614/jtki.2005.4.3.4.

Full text
Abstract:
Bipolar diffusion charging of aerosol particles has been studied theoretically using Fuchs theory. Experimental data measured by several researchers available in the published literature were used to verify the calculation results. The calculation results show that Fuchs theory has been successfully used to predict the experimental data of the charging probability of submicron aerosol particles. The combination probability of ion-particle increases with the increase of particle size, both for particle and ion with the same sign and those with the opposite sign. However the combination probability is larger if the charges of particle and ion are of the opposite sign. Generally, Fuchs theory is not too easy to deal with due to the ill-defined of all parameters used, namely ion mass and ion mobility. These cause many possibilities of parameter combination that can give a good agreement with experimental data. Thus, in order to interpret the experimental results properly, the two parameters should be measured simultaneously with aerosol measurements.Keywords: Aerosol, Bipolar Charging, Combination ProbabilityAbstrakPemuatan listrik difusi bipolar partikel aerosol telah dipelajari secara teoritis menggunakan teori Fuchs. Sebagai verifikasi digunakan data eksperimen beberapa peneliti yang tersedia dalam literatur yang telah dipublikasikan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa teori Fuchs berhasil memprediksi dengan baik data eksperimen probabilitas pemuatan listrik partikel aerosol dalam rentang ukuran partikel berukuran submikron. Probabilitas penggabungan ion-partikel semakin besar dengan semakin besarnya ukuran partikel, baik untuk partikel dan ion yang memiliki tanda yang berlawanan maupun yang memiliki tanda yang sama. Akan tetapi, probabilitas penggabungan untuk partikel dan ion yang memiliki tanda yang berlawanan memiliki nilai yang lebih besar. Pada umumnya teori Fuchs tidak terlalu mudah untuk digunakan yang disebabkan oleh tidak terdefinisikannya dengan baik semua parameter yang digunakan, yaitu massa ion dan mobilitas ion. Hal ini mengakibatkan banyak kemungkinan kombinasi parameter yang bisa menghasilkan kesesuaian yang bagus dengan data hasil pengukuran. Jadi, agar dapat menginterpretasikan hasil pengukuran dengan tepat, kedua besaran tersebut harus diukur secara serempak denganpengukuran aerosol.Kata Kunci: Aerosol, Pemuatan Listrik Bipolar, Probabilitas Penggabungan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Setyadi, Ary. "Pemakaian Partikel kah dalam Kalimat Tanya." Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra 13, no. 2 (May 31, 2018): 231. http://dx.doi.org/10.14710/nusa.13.2.231-243.

Full text
Abstract:
AbstractParticle as a marker of the sentence type has its own characteristics/characteristics, namely: enclitis, human, and relatively free distributed. Due to the nature/ characteristics of the particle has a function as a confirmation of the sentence. In addition to the subject, the particles also have the ability to move in accordance with the elements of the sentence to be affirmed; and as a result of the ability to move in place the absence of particles can be able to join the many kinds of word classes. The application of methods, both data collection methods and methods of classification and data analysis as imposed in linguistic research activities. Namely: the stage of data collection, classification and data analysis phase, and stage of presentation/ report writing. The theory used in relation to the study of these particles is the linguistic theory of the syntactic field. The result show that the kah particle always follow to the word. Kah particle can be remove according to the sentence elements that are focused. The existing of kah particle in the interrogative sentence is optionally. IntisariPartikel kah sebagai penanda tipe kalimat tanya mempunyai sifat/ciri khusus, yaitu: bersifat enklitis, manasuka, dan relatif berdistribusi bebas. Akibat sifat/ciri tersebut maka partikel tersebut mempunyai fungsi sebagai penegas kalimat. Di samping perihal tersebut, partikel kah juga mempunyai kemampuan berpindah letak sesuai dengan unsur bagian kalimat yang hendak ditegaskan; dan akibat kemampuan berpindah tempat maka kebaradaan partikel kah mampu bergabung dengan sekian banyak macam kelas kata. Adapun penerapan metode, baik metode pengumpulan data maupun metode klasifikasi dan analisis data sebagaimana yang diberlakukan dalam kegiatan penelitian linguistik. Yaitu: tahap pengumpulan data, tahap klasifikasi dan analisis data, dan tahap penyajian/penulisan laporan. Teori yang digunakan sehubungan pengkajian partikel kah iniadalah teori linguistik bidang sintaksis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partikel kah selalu menempel pada kata. Partikel kah dapat berpindah letak sesuai dengan unsur kalimat yang dijadikan pemfokusan. Kehadiran partikel kah dalam kalimat tanya tidak bersifat wajib.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Müller, Nina, Charlotte Heinrich, Kai Abersfelder, and Guido Kickelbick. "Janus-Partikel." Chemie in unserer Zeit 50, no. 6 (October 26, 2016): 392–99. http://dx.doi.org/10.1002/ciuz.201600730.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Tomas, J., M. Schreier, S. Ehlers, and J. Friedrichs. "10. Aufschlußzerkleinerung und Abtrennung eines Partikel-Partikel-Verbundwerkstoffes." Chemie Ingenieur Technik 70, no. 9 (September 1998): 1066–67. http://dx.doi.org/10.1002/cite.330700914.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Sari, Hayyul Pelma, and Mora Mora. "Analisis Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Serbuk Kayu Bayur (Pterospermum javanicum) dan Serbuk Kulit Kakao (Theobroma cacao L) Bertulang Anyaman Bambu." Jurnal Fisika Unand 9, no. 3 (August 14, 2020): 368–74. http://dx.doi.org/10.25077/jfu.9.3.368-374.2020.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi serbuk kayu dengan serbuk kulit kakao pada papan partikel bertulang anyaman bambu terhadap sifat fisis dan mekanis. Perbandingan komposisi bahan pengisi (serbuk kayu : serbuk kulit kakao) yang digunakan yaitu 70%:0%, 50%:20%, 35%:35%, 20%:50%, 0%:70%, dengan matriks yang konstan yaitu 30%. Ukuran partikel serbuk kayu yang digunakan adalah yang lolos ayakan 50 mesh dan kulit kakao yang lolos ayakan 100 mesh. Parameter yang diukur adalah densitas, kadar air, daya serap air, Modulus of Elasticity (MOE), dan Modulus of Rupture (MOR). Hasil pengujian yang didapatkan bahwa variasi komposisi serbuk kayu dan serbuk kulit kakao berpengaruh terhadap sifat fisis dan mekanis yang dihasilkan. Densitas (0,87 g/cm3 - 1,03 g/cm3) papan partikel di atas standar SNI 03-2105-2006. Kadar air (2,48% - 2,96%) papan partikel sudah memenuhi standar. Daya serap air (13,43% - 20,50%) papan partikel sudah memenuhi standar. Pengujian sifat mekanis MOR papan partikel pada komposisi 50%:20%, 35%:35% dan 20%:50% (82,40 kg/cm2 - 87,02 kg/cm2) sudah memenuhui standar SNI 03-2105-2006. MOE (2290,42 kg/cm2 - 3857,27 kg/cm2) papan partikel belum memenuhi standar SNI 03-2105-2006. A research to determine the effect of the composition of wood powder with cocoa skin powder on bamboo woven reinforced particleboard on physical and mechanical properties has been conducted. Comparison of filler composition (wood powder: cocoa skin powder) used is 70%:0%, 50%:20%, 35%:35%, 20%:50%, 0%:70%, with a constant matrix of 30%. The particle size of the sawdust used is a 50 mesh sieve pass and a cocoa shell that passes 100 mesh sieve. The parameters measured are density, water content, water absorption, Modulus of Elasticity (MOE), and Modulus of Rupture (MOR). The results show that the variation of the composition of wood powder and cocoa skin powder affect the physical and mechanical properties produced. Density (0,87 g/cm3 – 1,03 g/cm3) particle board above SNI standard 03-2105-2006. Water content (2,48% - 2,96%) particle board meets the standard. Water absorption (13,43% - 20,50%) particle board meets the standards. Testing the mechanical properties of particle board MOR at the composition of 50%:20%, 35%:35% and 20%:50% (82,40 kg/cm2 – 87,02 kg/cm2) has fulfilled SNI 03-2105-2006 standards. MOE (2290,42 kg/cm2 – 3857,27 kg/cm2) particle board has not fulfilled SNI 03-2105-2006 standards.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Mardiyanto, Mardiyanto, Herlina Herlina, Najma Annuria Fithri, and Yutry Rahmi. "Formulasi dan Evaluasi Sediaan Submikro Partikel Gelasi-Ionik Pembawa Ekstrak Daun Pluchea indica Sebagai Antibakteri pada Kulit Tikus Putih Jantan Galur Wistar." Jurnal Sains Farmasi & Klinis 6, no. 2 (August 28, 2019): 171. http://dx.doi.org/10.25077/jsfk.6.2.171-179.2019.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi dan evaluasi sediaan submikro partikel gelasi inonik pembawa ekstrak Beluntas (Pluchea indica L) sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas anti bakteri submikro partikel terhadap Staphylococcus aureus dengan melihat penurunan jumlah dan diameter abses pada kulit tikus putih jantan galur wistar. Preparasi ekstrak daun beluntas menjadi sediaan submikro partikel menggunakan polimer kitosan dan natrium alginat serta kalsium klorida (CaCl2) sebanyak 40 mL dengan konsentrasi 18 mM sebagai crosslinker dengan metode gelasi ionik. Tiga formula (F1-F3) dibedakan atas jumlah ekstrak 450, 900, dan 1350 mg untuk masing-masing formula. Formula optimum submikro partikel yang didapatkan memiliki persen efisiensi enkapsulasi terbesar yaitu 86,742% (formula 1). Hasil karakterisasi submikro partikel seperti diameter, distribusi ukuran partikel (PDI), dan zeta potensial dengan menggunakan alat particle size analyzer pada formula optimum (F1) yaitu 529,5 nm; 0,567; dan-27,6 mV. Pengujian in vivo menggunakan 6 kelompok diantarannya: kontrol normal (tanpa perlakuan), kontrol positif (salep tetrasiklin HCl 3%), kontrol negatif (tanpa bahan uji), kelompok uji I (submikro partikel), kelompok uji II (ekstrak), dan kelompok uji III (plasebo). Kulit tikus dioleskanStaphylococcus aureus selama 3 hari untuk mengindikasikan terbentuknya abses, kemudian pemberian bahan uji terhadap masing masing kelompok diberikan selama 7 hari berikutnya..Hasil penelitian in vivo menunjukkan bahwa submikro partikel kitosan dan natrium alginat pembawa ekstrak daun beluntas pada dosis 450 mg menghasilkan penurunan diameter abses sebesar85%, sedangkan pada ekstrak murni sebesar 60%, dan salep tetrasiklin-HCl sebesar 100%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Iskandar, M. I., and Achmad Supriadi. "KARAKTERISTIK PAPAN PARTIKEL DARI BULU DOMBA, SERBUK GERGAJI DAN SERUTAN KAYU DENGAN PEREKAT UREA FORMALDEHIDA." Jurnal Sains Natural 5, no. 1 (December 3, 2017): 9. http://dx.doi.org/10.31938/jsn.v5i1.94.

Full text
Abstract:
Particle Board Characteristics of Fur Sheep, Sawdust and Wood Shavings with Urea Formaldehyde Adhesive Particle board is a board made of particles of wood or other berlignoselulosa bonded with adhesive, then felted heat. Particle board excess, which uses industrial waste materials, uniform size and density, uniform thick and density, the character and quality can be set. This study aims to investigate the characteristics of particle board from sheep's wool, sawdust and wood shavings. The experimental design used was completely randomized design (CRD) with two factors and repeated three times. The first factor combination of pollen fleece (B), with sawdust sengon (G) and wood shavings sengon (S), namely B0G60S40 : (0% : 60% : 40%), B10G50S40 : (10% : 50% : 40%), B20G40S40 : (20% : 40% : 40%), B30G30S40 : (30% : 30% : 40% and the second factor consists of the physical properties (density, moisture content, thickness swelling and water absorption) and character of mechanical factor (flexural strength, modulus of elasticity, perpendicular and surface strength and straight screw holding). The results of the research were to produce a density value was between 0.69 to 0.78 g/cm3, water content with an average of 6.49%, a value between 32.36 to 83.9% thickness swelling, water absorption between 89,04- 169.15%, the flexural strength values between 68.4 to 121.8 kgf/cm2, elastic modulus was between 671.84 to 1381.51 kgf/cm2, the value of tensile strength perpendicular of the surface was between 0.44 to 1.3 kgf/cm2and screw holding strength value was between 6.0 to 22.3 kg. the higher use of powder fleece might degrade the quality of particle board, otherwise use the higher adhesive could improve the quality of particle board. The study of particle board and fleece, saws and wood shavings was on average below of the national Indonesia standard, except for the density and moisture content, for flexural strength was only partially standard value.Key words: fleece, characteristics, particle board, sawdust, wood shavings. ABSTRAK Papan partikel merupakan suatu papan yang terbuat dari partikel-partikel kayu atau bahan berlignoselulosa lainnya yang diikat dengan perekat, kemudian dikempa panas. Kelebihan papan partikel, yaitu menggunakan bahan limbah industri, ukuran dan kerapatan seragam, tebal dan kerapatan seragam, sifat dan kualitasnya dapat diatur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik papan partikel dari bulu domba, serbuk gergaji dan serutan kayu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor dan ulangan sebanyak tiga kali. Faktor pertama kombinasi serbuk bulu domba (B), dengan serbuk gergaji kayu sengon (G) dan serutan kayu sengon (S), yaitu B0G60S40 : (0% : 60% : 40%), B10G50S40 : (10% : 50% : 40%), B20G40S40 : (20% : 40% : 40%), B30G30S40 : (30% : 30% : 40%) dan faktor kedua terdiri dari sifat fisis (kerapatan, kadar air, pengembangan tebal dan daya serap air) dan sifat mekanis (kuat lentur, modulus elastisitas, kuat tarik tegal lurus permukaan dan kuat pegang sekrup). Hasil penelitian menghasilkan nilai kerapatan antara 0,69-0,78 g/cm3, nilai kadar air dengan rata-rata 6,49%, nilai pengembangan tebal antara 32,36-83,9%, daya serap air antara 89,04-169,15%, nilai kuat lentur antara 68,4-121,8 kgf/cm2, nilai modulus elastisitas antara 671,84-1381,51 kgf/cm2, nilai kuat tarik tegak lurus permukaan antara 0,44-1,3 kgf/cm2 dan nilai kuat pegang sekrup antara 6,0-22,3 kg. penggunakan serbuk bulu domba yang semakin tinggi dapat menurunkan kualitas papan partikel, sebaliknya penggunaan perekat yang semakin tinggi dapat meningkatkan kualitas papan partikel. Penelitian papan partikel dan bulu domba, gergaji dan serutan kayu rata-rata di bawah standar nasional Indonesia, kecuali untuk kerapatan dan kadar air, untuk kuat lentur hanya sebagian yang masuk standar.Kata kunci : bulu domba, karakteristik, papan partikel, serbuk gergaji, serutan kayu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Banon, Charles, Teja Dwi Sutanto, Irfan Gustian, Ilman Koharudin, and Widia Rahmi. "Cangkang Buah Karet Dengan Perekat Limbah Plastik Polipropilena Sebagai Alternatif Papan Partikel." Jurnal Kimia Riset 1, no. 2 (December 21, 2016): 86. http://dx.doi.org/10.20473/jkr.v1i2.3091.

Full text
Abstract:
AbstrakTelah dilakukan pembuatan dan karakterisasi mekanik papan partikel berbasis cangkang buah karet dengan perekat limbah plastik polipropilen. Papan partikel dibuat dengan variasi berat serbuk cangkang buah karet masing-masing 50 gram, 100 gram dan 150 gram, dicetak dengan ukuran 28 cm ´ 12 cm ´ 4 cm. Campuran serbuk cangkang dan perekat selanjutnya dikempa menggunakan alat press sederhana selama 1 jam dalam keadaan panas, kemudian didiamkan selama 7 hari pada suhu kamar. Karakterisasi papan partikel meliputi pengujian sifat fisika dan sifat mekanik. Papan partikel yang terbuat dari limbah plastik polipropilena dan cangkang buah karet memiliki kerapatan 0,81 – 0,88 g/cm3, kadar air 0,34 – 0,93%, daya serap air 5,67 – 10,69% dan tebal pengembangan 0,26 – 1,62%. Hasil uji sifat mekanik papan partikel dari serbuk cangkang buah karet dan plastik polipropilena menunjukkan nilai keteguhan patah 53 – 56,54 kgf/cm2, nilai keteguhan elastis 253,85 – 400,87 kgf/cm2 dan kuat cabut sekrup sebesar 1,96 kgf/cm2. Kata kunci: Cangkang buah karet, polipropilena, papan partikel, sifat fisika dan mekanik AbstractPreparation and characterization mechanical properties of particles board based shells fruit rubber use plastic of polypropylene waste as adhesive has been done. Preparation of the Particle board based shells fruit rubber and plastic of polypropylene addition with variation of 50, 100 and 150 grams. The Particle board was printed on the same size 28 cm ´ 12 cm ´ 4 cm. Blending of the internal shell powder and adhesive of polypropylene used a hot press for 1 hour, then settled for 7 days at room temperature. Characterization the particles board includes of the physics and mechanical properties. It is the density 0.81 – 0.88 g/cm3, of the water content 0.34 – 0.93%, water absorption 5.67 – 10.69% and the thickness board expansion 0.26 – 1.62%. The values of MOR and MOE of particle board was 53.00 – 56.54 kgf/cm2, and 253.85 – 400.87 kgf/cm2. The values of strong pull secrew was 1.96 kgf/cm2. Keywords: Shells fruit rubber, polypropylene, particle board, physic and mechanical properties
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Amyliana, Nur Aida, and Rudiana Agustini. "FORMULASI DAN KARAKTERISASI NANOENKAPSULASI YEAST BERAS HITAM DENGAN METODE SONIKASI MENGGUNAKAN POLOXAMER." Unesa Journal of Chemistry 10, no. 2 (May 30, 2021): 184–91. http://dx.doi.org/10.26740/ujc.v10n2.p184-191.

Full text
Abstract:
Abstrak. Yeast beras hitam adalah suatu produk fermentasi pada media tepung beras hitam yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai senyawa aktif dalam obat. Komponen biokatif dalam yeast perlu dilindungi agar tidak terjadi kerusakan, salah satunya yakni dengan enkapsulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh formulasi dalam nanoenkapsulasi yeast dengan teknik sonikasi yang menggunakan bahan pelindung atau wall material poloxamer. Karakterisasi nanokapsul yang dilakukan meliputi ukuran partikel dan zeta potensial menggunakan alat Particle Size Analyzer ukuran partikel dan pengamatan morfologi partikel menggunakan Transmission Electron Microscopy (TEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula terbaik dalam pembuatan nanokapsul yeast adalah dengan perbandingan yeast dan poloxamer sebesar 1:4. Karakterisasi nanokapsul menghasilkan ukuran partikel 260 nm dengan zeta potensial -6.96 mV. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa nanokapsul berbentuk partikel yang memanjang dan terikat satu sama lain, secara keseluruhan yeast telah terenkapsulasi oleh poloxamer. Kata kunci : yeast, poloxamer, formulasi, nanoenkapsulasi, sonikasi Abstract. Yeast is a fermentation product in black rice that has opportunity to be used as an active compound in medications. Yeast’s biocative components needed to prevent the damage by encapsulation. The aim of the research was to determine the effect of formulation on nanocapsule yeast using the sonication technique with poloxamer as wall material. Characterization of nanocapsule was done through particle size and zeta potential with the Particle Size Analyzer and particle morphology with Transmission Electron Microscopy (TEM). The results showed that the best formula of yeast nanocapsules at the ratio between yeast and poloxamer was 1: 4. Nanocapsule characterization resulted particle size was 260 nm and a zeta potential was -6.96 mV. Based on the result of the studies, it appears that nanocapsule had elongated morphology that bound to each another, overall the yeast has been encapsulated by poloxamer. Key words: yeast, poloxamer, formulation, nanoencapsulation, sonication
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Guntama, Dody, Rifkie Juan Firmansyah, and Tasyia Amanda Syfa Pujiutami. "Analisis Sifat Dan Efektivitas Anti-Mikroba Minyak Atsiri Biji Pala (Myristica Fragrans) Untuk Pemurnian Kualitas Udara Pada Ruangan Iso Class 8." Jurnal Migasian 5, no. 1 (June 30, 2021): 45. http://dx.doi.org/10.36601/jurnal-migasian.v5i1.150.

Full text
Abstract:
Minyak biji pala mengandung zat yang berfungsi sebagai anti-bakteri. Pemisahan minyak biji pala dengan metode soxhletasi. Minyak biji pala digunakan untuk meningkatkan kualitas udara ruangan dari segi penurunan jumlah bakteri dengan pengaplikasian pada diffuser. Hasil pengujian efektivitas minyak biji pala pada konsentrasi 0,1%; 0,3%; dan 0,5% untuk parameter Total Particle ukuran 0,5 �m terdapat peningkatan dari sebelum dilakukan pengujian rata-rata 993.923 partikel/m3 menjadi 2.329.135 partikel/m3, untuk partikel ukuran 5 �m dari rata-rata 3.110 partikel/m3 menjadi 4.965 partikel/m3. Parameter mikrobiologi seperti Settle Plate memberikan hasil penurunan jumlah bakteri dari konsentrasi 0% rata-rata 51 CFU/4 jam menjadi 23 CFU/4 jam pada konsentrasi 0,5%. Microbiological Active Air Sampling rata-rata 60 CFU/m3 pada konsentrasi 0% menjadi 23 CFU/m3 pada konsentrasi 0,5%. Contact Plate (dinding) rata-rata 2 CFU/plate pada konsentrasi 0% hingga 0 CFU/plate pada konsentrasi 0,5% dan pengujian Contact Plate (lantai) dari rata-rata 8 CFU/plate pada konsentrasi 0% hingga 5 CFU/plate pada konsentrasi 0,5%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Asbach, C., T. A. J. Kuhlbusch, U. Quass, and H. Kaminski. "Zehn Jahre Messungen der Anzahl- und lungendeponierbaren Oberflächenkonzentration ultrafeiner Partikel im städtischen Hintergrund im Ruhrgebiet/Ten years of measurements of the number and lung deposited surface concentration of ultrafine particles in the urban background in the Ruhr Area." Gefahrstoffe 80, no. 01-02 (2020): 25–32. http://dx.doi.org/10.37544/0949-8036-2020-01-02-27.

Full text
Abstract:
Seit Anfang 2009 werden an einer städtischen Hintergrundmessstation in Mülheim-Styrum im westlichen Ruhrgebiet Anzahlkonzentration, Anzahlgrößenverteilung und lungendeponierbare Oberflächenkonzentration submikroner und ultrafeiner Partikel gemessen. Die dazu eingesetzten Messgeräte Scanning Mobility Particle Sizer (SMPS) und Nanoparticle Surface Area Monitor (NSAM) erwiesen sich als gut geeignet für derartige Messaufgaben. Insbesondere das NSAM ist sehr robust und zuverlässig und wird daher neben der Bestimmung der lungendeponierbaren Oberflächenkonzentration auch zur Funktionsüberwachung des SMPS verwendet. Die ultrafeinen Partikel an der Messstation stammen zu einem großen Teil von einer nahegelegenen Autobahn sowie diversen anderen Quellen in der näheren Umgebung. Der etwa 20 km südlich gelegene Flughafen Düsseldorf scheint keinen merklichen Einfluss zu haben. Eine Auswertung der Wochengänge zeigte überraschenderweise, dass in allen Jahren samstagnachts die im Wochenverlauf höchste Anzahlkonzentration von Partikeln >100 nm gemessen wurde. Während an allen anderen Wochentagen die mittleren Konzentrationen seit 2009 kontinuierlich gesunken sind, blieb die Höhe des Maximums in der Nacht von Samstag auf Sonntag nahezu konstant, was auf eine unveränderte, zeitlich sehr begrenzte Quelle hindeutet.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Astuti, Mega, and Mora Mora. "Pengaruh Persentase Komposisi Serbuk Kulit Kakao dengan Bahan Pengisi Lidah Mertua Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanik Papan Partikel." Jurnal Fisika Unand 9, no. 2 (November 9, 2020): 169–75. http://dx.doi.org/10.25077/jfu.9.2.169-175.2020.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi serbuk kulit kakao dengan lidah mertua terhadap sifat fisis dan mekanis. Variasi komposisi bahan yang digunakan partikel serbuk kulit kakao dan serat lidah mertua adalah 70:0%, 50:20%, 35:35%, 20:50%, 0:70%. Parameter yang diukur adalah densitas, kadar air dan daya serap air, Modulus of Elasticity (MOE), Modulus of Rupture (MOR) dan kuat tekan sejajar. Hasil uji sifat fisis diperoleh nilai densitas terendah Uji mekanis berupa kuat lentur dan kuat patah serta kuat tekan sejajar. Hasil pengujian didapatkan nilai densitas terendah 0,71 g/cm3 pada komposisi 20:50. Nilai kadar air papan terendah 1,29% pada komposisi 20:50. Nilai daya serap air terendah 1,97% pada komposisi 35:35 sedangkan nilai daya serap air tertinggi 11,8% pada komposisi 0:70. Hasil uji sifat mekanis diperoleh nilai MOE terendah didapat sebesar 1115,56 kg/cm2 pada komposisi 0:70 dan nilai MOE tertinggi sebesar 1830,17 kg/cm2 pada komposisi 35:35, Nilai MOR terendah 30,303 kg/cm2 pada komposisi 70:0 sedangkan MOR tertinggi 49,342 kg/cm2 pada komposisi 20:50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisis dan mekanis papan partikel yang didapatkan pada pengujian telah memenuhi standar mutu SNI 03-2105-2006. Berdasarkan persentase densitas pada partikel maka papan partikel yang dihasilkan termasuk jenis papan partikel berkerapatan tinggi. The research on the effect of composition cocoa skin powder and sansevieria to physical and mechanical properties of particle board has been conducted. The composition variation between cocoa skin powder and filler sansevieria that used were 70:0, 50:20, 35:35, 20:50, 0:70. Parameter that researcher measured were density, moisture content, water absorption, Modulus of Elasticity (MOE), Modulus of Rupture (MOR), parallel compressive strength. The physical characteristics experiment result has showed that the lowest density is 0.71 g/cm3 on ratio 20:50 and the highest density is 1.26 g/cm3 on ratio 70:0. The water content has showed that the lowest is 1.29% on ratio 20:50. The lowest water absorption is 1.97% on ratio 35:35. The result of mechanical characteristics that shown the lowest MOE value is 1115,56 kg/cm2 on raito 0:70 and the highest value is 1830.17 kg/cm2 on ratio 35:35. The lowest MOR value is 30.303 kg/cm2on ratio 70:0 while the highest MOR value is 49.342 kg/cm2 on ratio 20:50. The physical and mechanical characteristic of the particel board obtained in the test have qualified from the requirement of SNI 03-2105-2006 quality standar. Based on the percentage of particle board density, the result of particle board is including in to the type of high density particle board.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Dina, Setyawati, Nurhaida Nurhaida, and Susilawati Susilawati. "PENGARUH UKURAN PARTIKEL DAN KADAR PEREKAT UREA FORMALDEHIDA TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK PAPAN PARTIKEL AMPAS TEBU." JURNAL HUTAN LESTARI 10, no. 1 (June 18, 2022): 139. http://dx.doi.org/10.26418/jhl.v10i1.53333.

Full text
Abstract:
Ampas tebu merupakan salah satu bahan baku potensial untuk produk papan partikel. Sayangnya, papan partikel dari ampas tebu masih memiliki kekuatan yang rendah sehingga perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat fisik dan mekanik papan partikel ampas tebu berdasarkan ukuran partikel dan kadar perekat. Papan partikel dibuat dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 1 cm dengan target kerapatan 0,7 g/cm2. Kadar urea formaldehida yang digunakan bervariasi 10%, 12% dan 14%, sedangkan ukuran ampas tebu yang digunakan bervariasi 5 cm, 10 cm, 15 cm dan 30 cm. Partikel-partikel itu disusun dalam arah sejajar. Pengempaan dilakukan pada suhu 150°C selama 15 menit dengan tekanan 35 kg/cm². Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisik dan mekanik papan partikel meningkat dengan meningkatnya kadar perekat dan ukuran partikel. Sebagian besar sifat fisik dan mekanik papan partikel telah memenuhi JIS A 5908:2003. Papan partikel dengan ukuran partikel 30 cm memenuhi semua sifat mekanik menurut JIS A 5908 2003 pada semua kadar urea formaldehida
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Suhaemi, Thamrin, Seni H. J. Tongkukut, and As'ari . "Koefisien Serap Bunyi Papan Partikel Dari Bahan Serbuk Kayu Kelapa." Jurnal MIPA 2, no. 1 (February 11, 2013): 56. http://dx.doi.org/10.35799/jm.2.1.2013.961.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik koefisien serap bunyi papan partikel dari bahan dasar serbuk kayu kelapa. Papan partikel dibuat dengan mencampur serbuk kayu kelapa dengan tepung kanji, dicetak, dan dikeringkan. Sampel berbentuk silinder, dibuat sebanyak 4 buah dengan tebal : (1,15 cm), (1,95 cm), (2,95 cm) dan (4,05 cm). Nilai koefisien serap bunyi sampel diukur menggunakan alat ukur koefisien serap bunyi. Hasil penelitian menunjukkan, ketebalan sampel mempengaruhi nilai koefisien serap bunyi (α) yaitu pada frekuensi 600 Hz. Koefisien serap bunyi (α) semakin menurun dengan bertambahnya ketebalan papan partikel (sampel penyerap).The research had been doing to know characteristic sound absorption coefficient of particle board which made from base material coconut wood dust. The particle board made by mix of coconut wood dust with cornstarch then pressed and dried. The particle board as a sample is cylinder with diameter 8,5 cm. The thick of four samples are 1,15 cm, 1,95 cm, 2,95 cm, and 4,15 cm. The sound absorption coefficient have measured by sound absorption coefficient instruments. The result is sample thickness has influence to sound absorption coefficient values such as at 600 Hz frequencies. Sound absorption coefficients is decreasing to the increasing of the particle board thickness (absorber sample).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Liebezeit, Gerd, and Elisabeth Liebezeit. "Partikel im Trinkwasser." Wasser und Abfall 17, no. 11 (November 2015): 54–58. http://dx.doi.org/10.1007/s35152-015-0583-7.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Sommer, R., M. Wendler, and A. Leipertz. "Prozesskontrolle nanoskaliger Partikel." Chemie Ingenieur Technik 76, no. 9 (September 2004): 1375–76. http://dx.doi.org/10.1002/cite.200490357.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Denzel, Udo. "Feinste Partikel abscheiden." JOT Journal für Oberflächentechnik 46, no. 4 (April 2006): 50–51. http://dx.doi.org/10.1007/bf03252499.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Fischer, Simone. "Roboterschwertbürste gegen Partikel." JOT Journal für Oberflächentechnik 58, no. 4 (March 28, 2018): 134–37. http://dx.doi.org/10.1007/s35144-018-0027-8.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Schulz, Doris. "Strategien gegen Partikel." JOT Journal für Oberflächentechnik 50, no. 10 (October 2010): 46–49. http://dx.doi.org/10.1007/bf03241979.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Schmelz, Christian. "Partikel bleiben draußen." JOT Journal für Oberflächentechnik 49, no. 11 (November 2009): 32–33. http://dx.doi.org/10.1007/bf03242052.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Wurm, Frederik, and Andreas F M. Kilbinger. "Polymere Janus-Partikel." Angewandte Chemie 121, no. 45 (October 26, 2009): 8564–74. http://dx.doi.org/10.1002/ange.200901735.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Sukarno, Sukarno. "Realitas adalah Berjejaring: Jejaring Allah, Manusia, dan Non-Manusia Melalui Perspektif ANT Latourian pada Sains dan Teologi." Aradha: Journal of Divinity, Peace and Conflict Studies 2, no. 1 (April 30, 2022): 37. http://dx.doi.org/10.21460/aradha.2022.21.845.

Full text
Abstract:
AbstractThe Covid-19 pandemic and its impact through a phenomenological approach have revealed human and non-human networks. The ANT Latourian perspective associates human and non-human networks. The non-human network is revealed in the sub-atomic particle network in the EPR Effect according to science, and the non-human network is also revealed in the Father, Son and Holy Spirit network in the Trinitarian God according to theology. God and sub-atomic particles are non-human, but God is the Creator and sub-atomic particles are creation. God is distinguished from sub-atomic particles. The ANT Latourian perspective reveals the network ofGod, human and non-human. The network of God, human and non-human reveals that reality is a network. AbstrakPandemi Covid-19 dan dampaknya melalui pendekatan fenomenologis telah mengungkapkan jejaring manusia dan nonmanusia. Perspektif ANT Latourian mengasosiasikan jejaring manusia dan nonmanusia. Jejaring non-manusia terungkap pada jejaring partikel-partikel subatomik di dalam EPR Effect menurut sains, dan jejaring nonmanusia juga terungkap pada jejaring Bapa, Putra dan Roh Kudus di dalam Allah Trinitarian menurut teologi. Allah dan partikel subatomik merupakan nonmanusia, namun Allah adalah Pencipta dan partikel subatomik adalah ciptaan. Allah dibedakan dengan partikel subatomik. Perspektif ANT Latourian mengungkap jejaring Allah, manusia dan nonmanusia. Jejaring Allah, manusia dan nonmanusia mengungkapkanrealitas adalah berjejaring.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Permatasari, Rosyida, Feliks Handrianus, and Christina Eni. "PENGARUH MASSA JENIS PARTIKEL DAN KETINGGIAN PARTIKEL TERHADAP FENOMENA FLUIDISASI DALAM FLUIDIZED BED DENGAN MENGGUNAKAN CFD." SINERGI 20, no. 3 (December 14, 2016): 239. http://dx.doi.org/10.22441/sinergi.2016.3.010.

Full text
Abstract:
Fenomena fluidisasi pada fluidized bed yaitu kecepatan minimum dan tekanan statis partikel merupakan hal fenomena yang penting dalam desain fluidized bed. Fenomena-fenomena tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor dalam fluidized bed diantaranya massa jenis dan tinggi partikel di dalam fluidized bed. Penelitian ini menggunakan jenis partikel yang berbeda-beda dan rasio ketinggian partikel terhadap diameter fluidized bed (H/D) dengan menggunakan Computational Fluid Dynamics. Partikel yang digunakan adalah partikel dengan jenis Geldart B yaitu glass beads (ρ=2600 kg/m3), ground walnut shell (ρ=1200 kg/m3) dan ground corncob (ρ=800 kg/m3), sedangkan rasio ketinggian partikel yang digunakan yaitu 0.5, 1, 1.5, 2, dan 2.5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa massa jenis partikel berbanding lurus dengan kecepatan minimum fluidisasi dan ketinggian partikel tidak mempengaruhi kecepatan minimum fluidisasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Salamah, Ummi, Mulda Muldarisnur, and Yuli Yetri. "Pengaruh Ukuran Partikel Kulit Buah Kakao Terhadap Sifat Fisik, Mekanik dan Termal Papan Partikel dari Kulit Buah Kakao dan Serat Ampas Tebu." Jurnal Fisika Unand 8, no. 3 (September 27, 2019): 205–11. http://dx.doi.org/10.25077/jfu.8.3.205-211.2019.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan papan partikel dari kulit buah kakao dan serat ampas tebu yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran partikel serbuk kulit buah kakao yang ditinjau dari sifat fisik, mekanik dan termal papan partikel. Parameter yang diukur adalah kadar air, densitas, daya serap air, kuat lentur, kuat patah, dan termal. Papan partikel ini dibuat dengan 5 variasi serbuk kulit buah kakao yaitu lolos ayakan 149, 177, 250, 400, dan 841 µm dengan panjang serat ampas tebu 3 cm. Komposisi bahan kulit buah kakao dan ampas tebu adalah 50:50 dan kadar perekat isosianat 16%. Hasil sifat fisik didapatkan adalah nilai kadar air berkisar 9,27-13,05%, nilai densitas berkisar 0,89-1,23 g/cm3 dan nilai daya serap air berkisar 11,13-52,28%. Hasil uji sifat mekanik didapatkan adalah nilai kuat lentur 2,8×103-7,8×103 kg/cm2 dan nilai kuat patah berkisar 1,43×104-2,48×104 kg/cm2. Hasil pengujian sifat konduktivitas termal didapatkan berkisar 7,26×10-3-9,0×10-3 W/m°C. Ukuran partikel kulit buah kakao yang baik sebagai bahan pembuatan papan partikel adalah lolos ayakan 149 µm.Dari keseluruhan hasil pengujian disimpulkan bahwa ukuran partikel serbuk kulit buah kakao mempengaruhi pada sifat fisik, mekanik dan termal papan partikel. Semakin kecil ukuran partikel serbuk kulit buah kakao maka nilai densitas, kuat lentur, kuat patah dan konduktivitas termal papan partikel akan semakin tinggi. Pada pengujian kadar air dan daya serap air semakin kecil ukuran partikel kulit buah kakao maka semakin rendah nilai pengujian tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisik dan mekanik papan partikel yang didapatkan pada pengujian telah memenuhi standar SNI 03-2105-2008 kecuali pada pengujian densitas dan kuat lentur. Berdasarkan persentase densitas papan partikel maka papan partikel yang dihasilkan termasuk jenis papan partikel berkerapatan tinggi.Kata kunci: serbuk kakao, papan partikel, konduktivitas termal, sifat fisik, sifat mekanik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Farid, Miftakul, Hermawan Hermawan, and Darjat Darjat. "REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV FEEDER MEDARI 2 MENGGUNAKAN METODE BINARY PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (BPSO)." Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro 9, no. 4 (December 17, 2020): 443–50. http://dx.doi.org/10.14710/transient.v9i4.443-450.

Full text
Abstract:
Rekonfigurasi jaringan distribusi diperlukan untuk mengurangi rugi-rugi khususnya pada daerah berpenduduk padat. Berbagai metode telah diusulkan untuk meminimalkan rugi-rugi daya dan menaikkan profil tegangan. Makalah ini menyajikan metode binary particle swarm optimization (BPSO) dengan studi kasus penyulang Medari. Rekonfigurasi dilakukan hanya dengan membuat saluran baru tanpa merubah jumlah saluran dan tanpa memindahkan transformator distribusi. Pembuatan saluran baru diasumsikan menggunakan jenis dan ukuran konduktor yang sama. Hasil penelitian dengan 65 bus dan 69 saluran dan dengan merencanakan lima saluran baru. Rugi-rugi daya aktif yang dihasilkan dari konfigurasi baru sebesar 4,7192 kW atau berkurang sebesar 6,274% dari rugi-rugi daya aktif sebelum rekonfigurasi, yaitu 5,0352 kW. Profil tegangan pada setiap bus juga lebih baik setelah rekonfigurasi, dimana tegangan minimum yang diperoleh adalah sebesar 0,99228 per unit dibandingkan dengan tegangan minimum 0,99084 per unit sebelum rekonfigurasi. Pengujian yang dilakukan menggunakan variasi jumlah iterasi, jumlah partikel, dan posisi awal partikel. Hubungan ketiga variasi tersebut ialah apabila jumlah iterasi semakin banyak, jumlah partikel semakin banyak, dan posisi awal partikel di dalam loop semua maka hasil rekonfigurasi akan menjadi lebih baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Maesaroh, Umi, Nanung Danar Dono, and Zuprizal Zuprizal. "Aplikasi Teknologi Nanoenkapsulasi sebagai Delivery System Fitobiotik Alami untuk Ternak." Buletin Profesi Insinyur 2, no. 2 (November 17, 2019): 91–95. http://dx.doi.org/10.20527/bpi.v2i2.48.

Full text
Abstract:
Teknologi nanoenkapsulasi merupakan suatu teknologi penyalutan partikel dimana memiliki diameter ukuran dari mikrometer sampai nonometer yang menggunakan suatu bahan enkapsulan khusus hingga membuat partikel tersebut mempunyai sifat fisikokimia yang diinginkan. Dalam sistem pengantaran komponen bioaktif fitobiotik pada target organ, nanoenkapsulasi berperan sebagai pembawa (carrier) senyawa bioaktif yang ada di dalam matriksnya. Nanopartikel memiliki ukuran yang sangat kecil akan tetapi luas permukaan untuk proses terjadinya reaksi kimia lebih lebar, sehingga menjadikan pencernaan dan pemanfaatan nutrien dalam tubuh ternak lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari nanoenkapsulasi fitobiotik alami untuk ternak. Karakteristik dari nanenkapsulasi fitobiotik alami diteliti dengan menggunakan metode gelasi ionik antara ekstrak daun sirsak, kitosan dan STPP. Parameter yang diamati yaitu karakteristik nanoenkapsulasi ekstrak daun sirsak (NEDS) meliputi ukuran partikel, morfologi, dan zeta potensial. Ukuran partikel dan potensial zeta diamati dengan menggunakan particle size analyzer (PSA), dan morfologi nanopartikel diamati dengan menggunakan transmission electron microscopy (TEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa NEDS memiliki ukuran sebesar 234,00 ± 21,5 nm, dengan morfologi berbentuk bulat, dan muatan zeta potensial sebesar 38,20 ± 1,93 mV.Kata kunci : nanokapsulasi, fitibiotik, daun sirsak, kitosan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Amelia, Fatihaturrizky, Owen Jacob Notonugroho, Satyanto Krido Saptomo, and Allen Kurniawan. "Estimasi Nilai Hydraulic dan Solid Loading Rate Tipe Pengendapan Diskrit dan Flok Pada Proses Lumpur Aktif Untuk Pengolahan Limbah Cair Industri Kertas." Jurnal Ilmu Lingkungan 20, no. 3 (February 21, 2022): 445–56. http://dx.doi.org/10.14710/jil.20.3.445-456.

Full text
Abstract:
Beban limbah cair industri kertas meningkat seiring dengan peningkatan produksi kertas di Indonesia. Konsentrasi COD berkisar antara 8.300–45.384 mg/L O2 dan TSS sebesar 41.000 mg/L. Salah satu upaya untuk mengurangi beban COD dan TSS di dalam limbah cair industri kertas adalah dengan memanfaatkan proses lumpur aktif. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh proses sedimentasi di dalam unit lumpur aktif untuk mereduksi COD dan TSS. Penelitian ini juga mencakup analisis dua tipe pengendapan, yaitu pengendapan partikel diskrit dan pengendapan flok. Tujuan utama penelitian ini untuk mengestimasi nilai hydraulic loading rate dan solid loading rate serta rekomendasi dimensi unit sedimentasi lumpur aktif. Penelitian ini meliputi kegiatan monitoring kinerja proses dengan tiga variasi waktu detensi (HRT). Beberapa variabel yang diperhatikan untuk mencapai tujuan penelitian ini, antara lain kecepatan pengendapan bebas (v), percepatan gravitasi (g), massa jenis partikel (ρs), massa jenis fluida (ρ), diameter partikel (d), dan koefisien penarikan atau drag coefficient (Cd). Pengukuran reduksi COD mengacu pada SNI 6989.2:2009 dan pengukuran reduksi TS mengacu pada SNI 06-6989.26-2005. Penelitian ini menunjukkan bahwa kecepatan pengendapan discrete particle settling tergantung pada karakteristik satuan partikel berdasarkan diameter partikel. Kecepatan pengendapan flocculant settling tergantung pada pengaruh interaksi partikel dalam pembentukan flok atau gumpalan beberapa entitas partikel. Jika ditinjau dari nilai umur lumpur (SLR), HRT 8 jam dan HRT 12 jam menunjukkan kondisi under loaded pada unit sedimentasi. Sementara itu, nilai HLR dan SLR pada HRT 6 jam telah memenuhi rentang kriteria desain lumpur aktif. Dengan demikian, desain terbaik untuk unit sedimentasi sekunder lumpur aktif, yaitu HRT 6 jam dengan HLR sebesar 42,16 m3/m2hari, SLR sebesar 102,45 kg/m2hari dan rata-rata reduksi padatan total mencapai 89,26%.ABSTRACTThe influence of paper production affect simultenously to the increase of pulp and paper wastewater in Indonesia. The COD concentration ranged from 8,300–45,384 mg/L O2 and TSS was 41,000 mg/L. Reducing COD and TSS concentrations in the paper industry wastewater is to utilize by using activated sludge processes. This research was focused on the effect of sedimentation process in activated sludge to reduce COD and TSS. This research also included the analysis of two types of deposition, namely discrete particle settling and floc settling. Main objective this research was directed at determining the value of the hydraulic loading rate and solid loading rate as well as recommendations for the dimensions of the activated sludge sedimentation unit. This research included monitoring of process performance with three variations of detention time (HRT). There were several variables that are considered to achieve the objectives of this study, including free deposition velocity (v), acceleration due to gravity (g), particle density (ρs), fluid density (ρ), particle diameter (d), and drag coefficient. coefficient (Cd). The COD and TS reduction measurement refered to SNI 6989.2:2009 and SNI 06-6989.26-2005, respectively. This study showed that the speed of discrete particle settling depends on the characteristics of the particle unit as seen from the particle diameter. The deposition rate of flocculant settling depends on the effect of particle interactions in the formation of flocs or agglomerates of several particle entities. When viewed from the SLR value obtained, the 8-hour HRT and 12-hour HRT indicated that the sedimentation unit was in an under-loaded condition. Meanwhile, the HLR and SLR values at HRT 6 hours complied the activated sludge design criteria. Thus, the best design for the activated sludge secondary sedimentation unit was HRT 6 hours with an HLR of 42,16 m3/m2day, an SLR of 102,45 kg/m2day and an average total solids reduction of 89,26%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Norul ‘Azmi, Nor Azhan. "Analisis perbandingan terjemahan kata partikel Arab Melayu." al-Irsyad: Journal of Islamic and Contemporary Issues 2, no. 2 (December 31, 2017): 68–80. http://dx.doi.org/10.53840/alirsyad.v2i2.19.

Full text
Abstract:
Arabic vocabulary consists of nouns, verbs and particle words. This vocabulary belongs to standalone language group, a symbol to a certain meaning and comes from a single morpheme. The particles in linguistic field is one of the words in Arabic other than nouns and verbs. The noun and verb have their own meanings and can stand alone in a sentence. However, the particles cannot function at all if they are not joined with noun or verb in the sentence. The particles also give a variety of functions and meanings, depending on the meaning of the word. This study reveals the meaning, function, type, language form and translation method through qualitative methods with document analysis on Kamus Idris Al-Marbawi (KIAM) dan Kamus Besar Arab Melayu Dewan (KBAMD). The findings revealed that there are differences between translation of KIAM and KBAMD, that there are some particles that are not translated by KBAMD and there are also differences in terms of the number of meanings of each particle generated by both dictionaries. Thus, it is hoped that this study will contribute to the new findings on lexicography studies in Arabic language and particles in particular. This study would also have a positive impact on linguistic study of Arabic in terms of grammar, translation, and even other studies related to Malay writers' thoughts and cultures. ABSTRAK Perkataan dalam bahasa Arab terdiri daripada kata nama, kata kerja dan kata partikel. Perkataan ini adalah daripada kumpulan bahasa yang boleh berdiri dengan sendiri, simbol kepada makna tertentu dan berasal daripada morfem tunggal. Kata partikel dalam ilmu linguistik merupakan salah satu jenis perkataan dalam bahasa Arab selain daripada kata nama dan kata kerja. Kata nama dan kata kerja mempunyai makna tersendiri dan boleh berdiri dengan sendiri dalam sesuatu ayat. Walaubagaimanapun, kata partikel tidak berfungsi sama sekali jika diletak bersendirian dalam ayat. Kata partikel juga memberi fungsi dan makna yang pelbagai, bergantung kepada makna yang ingin disampaikan. Kajian ini mendedahkan setiap makna, fungsi, jenis, laras bahasa dan gaya terjemahan kata partikel melalui kaedah kualitatif dengan analisis dokumen terhadap Kamus Idris Al-Marbawi (KIAM) dan Kamus Besar Arab Melayu Dewan (KBAMD). Dapatan menemui terdapat perbezaan antara laras bahasa KIAM dan KBAMD, ada kata partikel yang tidak diterjemah oleh KBAMD serta wujud perbezaan antara bilangan makna setiap kata partikel yang dihasilkan oleh kedua-dua kamus ini. Demikian, ia diharap dapat menyumbang kepada hasil dapatan baharu terhadap kajian leksikografi dalam dunia bahasa Arab amnya dan kata partikel khususnya. Ia juga dilihat akan dapat memberi impak positif dalam kajian linguistik bahasa Arab terhadap aspek fungsi sesuatu kaedah nahu, terjemahan, bahkan kajian lain berkaitan pemikiran dan budaya penulis Melayu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Markus and Imam Firman. "PERANCANGAN SISTEM TATA UDAR PADA INSTALASI RUANG FARMASI RSAB HARAPAN KITA JAKARTA." Jurnal Teknik Energi 11, no. 1 (December 1, 2021): 25–33. http://dx.doi.org/10.35313/energi.v11i1.3501.

Full text
Abstract:
Perancangan sistem tata udara untuk ruang bersih farmasi di Indonesia mengacu pada standar yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan nomor 34 th. 2018 tentang Pedoman cara Pembuatan Obat yang Baik. Parameter-parameter yang harus memenuhi standar diantaranya adalah temperatur, kelembaban udara relatif, jumlah partikel per m3 udara dan air change per hour. Dalam perancangan ruang zona steril kelas B RSAB Harapan Kita, akan dilakukan perhitungan beban kalor ruangan yang dikondisikan. Standar ruang bersih kelas B adalah: jangkauan temperatur 16 oC s/d 26 oC, kelembaban relatif 45 % s/d 55 %, pertukaran udara minimal 20 kali per jam. Untuk kondisi nonoperasional jumlah maksimum partikel per m3 udara yang diperbolehkan untuk ukuran partikel > 0,5 µm adalah 3520 partikel dan untuk ukuran partikel > 5 µm adalah 29 partikel, sedangkan untuk kondisi operasional jumlah maksimum partikel per m3 udara yang diperbolehkan untuk ukuran partikel > 0,5 µm adalah 352000 partikel dan untuk ukuran partikel > 5 µm adalah 2900 partikel. Dari hasil perhitungan dengan kondisi standar yang dipersyaratkan, diperoleh besar laju kalor ruang yang harus dikondisikan adalah 18,123 kW (61,84 x 103 Btu/h) untuk luas area 58.4 m2, sedangkan untuk mengkondisikan jumlah partikel, dipilih jenis filter High Efficiency Particular Air (HEPA) Filter. Dalam menentukan kapasitas peralatan sistem tata udara, faktor yang menentukan adalah kondisi dan fungsi ruang, kondisi lingkungan, serta persyaratan dari dinas terkait.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Faza, Yanwar, Nina Djustiana, Arief Cahyanto, I. Made Joni, and Kosterman Usri. "Nilai pH hidrolisis pada teknik sol-gel terhadap ukuran dan zeta potensial partikel keramik mullite sebagai bahan pengisi komposit kedokteran gigi." Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students 1, no. 2 (October 30, 2017): 90. http://dx.doi.org/10.24198/pjdrs.v1i1.22298.

Full text
Abstract:
Pendahuluan: Kecenderungan aggregasi dan aglomerasi partikel keramik ukuran nano di dalam resin (komposit kedokteran gigi) menjadi suatu tantangan untuk dapat mensintesis nano partikel mullite dengan teknik solution gelation (sol-gel). Nilai pH hidrolisis pada teknik sol-gel diketahui mempengaruhi ukuran dan zeta potensial partikel keramik sehingga mempengaruhi kestabilan distribusi partikel keramik di dalam cairan. Metode: Desain penelitian berupa penelitian deskriptif. Partikel mullite dihasilkan melalui prekursor tetraethyl orthosilicate (TeOS) dan aluminium nitrate (Al2(NO3)3) yang di dicampurkan pada tahap hidrolisis dengan pengaturan pH yang bervariasi: pH 2, pH 3 dan pH 4. Partikel mullite yang dihasilkan di karakterisasi menggunakan Dynamic light scattering (DLS) untuk mengetahui ukuran dan zeta potensial partikel mullite. Hasil: Ukuran rerata partikel mullite yang dihasilkan pada pH 2, 3 dan 4 berturut-turut adalah 2349,7 nm, 1281 nm dan 245,9 nm. Hasil memperlihatkan penurunan ukuran partikel seiring dengan peningkatan pH. Mulite dengan pH hidrolisis 4 berukuran nanometer, sementara mullite dengan pH 2 dan 3 berukuran mikron. Sementara itu, nilai zeta potensial pada keramik mullite yang dihasilkan pada pH 2, 3 dan 4 berturut-turut adalah 31,7 mV, 40,7 mV dan 29,2 mV. Nilai zeta potensial pada semua kelompok mullite, masuk pada kategori stabil. Simpulan: Partikel mullite yang dihasilkan dengan pH hidrolisis 4 dapat menjadi alternatif bahan pengisi kedokteran gigi karena memiliki ukuran nano dan kestabilan partikel yang baik.Kata kunci: Mullite, pH hidrolisis, ukuran partikel, zeta potensial, sol-gel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Yulianto, Dody dody. "ANALISA PENGARUH CAMPURAN BATANG KARET DENGAN MATRIKS LIMBAH PLASTIK ( PP ) PADA KOMPOSIT PAPAN PARTIKEL TERHADAP KEKUATAN UJI TEKAN DAN UJI BENDING." Journal of Renewable Energy & Mechanics (REM) 1, no. 02 (September 30, 2018): 1–8. http://dx.doi.org/10.25299/rem.2018.vol1.no02.1051.

Full text
Abstract:
Karet adalah tanaman yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat karena harga jual yang tinggi sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Akan tetapi beberapa fenomena yang terjadi belakangan ini menyebabkan harga jual karet menurun. Sehingga petani melakukan tindakan alih fungsi lahan perkebunan karet menjadi sawit. Karena adanya faktor ekonomi membuat petani beranggapan sawit lebih menguntungkan dibandingkan karet. Sehingga menghasilkan limbah batang karet yang begitu banyak , Maka penelitian ini mengunakan batang karet, Serta pengunaan matriks limbah plastik ( PP ) dalam pembuatan papan partikel. Tahapan penelitian dimulai dari penyaringan partikel batang karet dan pencacahan limbah plastik ( PP ), Pencampuran dan Pembentukan papan partikel, Sampai pada Pengujian. Untuk mengetahuai kekuatan papan partikel maka diperlukan pengujian mekanik seperti pengujian Tekan dan pengujian Bending sehingga dapat mengetahui nilai kekuatan tertinggi dari pencampuran partikel dan matriks. Adapun campuran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 50% Partikel 50% Plastik , 60% Partikel 40% Plastik dan 70% Partikel 30% Plastik. Dari hasil pengujian yang dilakukan didapat kekuatan tekan tertinggi yaitu 6,48 MPa pada campuran 60% partikel 40% Plastik sedangkan untuk pengujian kekuatan tekan terendah yaitu 4,06 MPa pada campuran 70% Partikel 30% Plastik. Serta dalam pengujian bending didapat nilai tegangan tertinggi 7,71 MPa pada campuran 50% Partikel 50% Plastik sedangkan untuk pengujian bending terendah yaitu 5,10 MPa pada campuran 70% Partikel 30% Plastik. Dapat disimpulkan bahwa limbah batang karet dan plastik ( PP ) dapat digunakan dalam pembutan papan partikel sehingga menghasilkan suatu produk untuk kebutuhan masyarakat serta menggurangi dampak lingkungan yang tidak sehat, Diakibatkan menumpuknya Limbah Plastik dan Limbah batang Karet.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Haryono, Muhammad Budi. "Pengaruh Perlakuan Panas dan Deformasi Panas Pada Perilaku Partikel Penguat-MMC." Jurnal Rekayasa Mesin 15, no. 3 (December 28, 2020): 212. http://dx.doi.org/10.32497/jrm.v15i3.2014.

Full text
Abstract:
<p>Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian tentang morfologi dan distribusi dari partikel penguat pada MMC sangat diminati karena terjadi suatu perdebatan dimana komposit dengan distribusi partikel jaringan memiliki kekuatan yang lebih baik dari distribusi merata. Perlakuan panas memiliki peran penting terhadap morfologi dan mendistibusikan ulang penguat partikel dipermukaan matriks yang bertujuan memperbaiki kekuatan mekanik dari komposit. Perlakuan panas pada komposit dapat menyebabkan penguat partikel tumbuh menjadi lebih besar dengan bentuk yang berbeda dan merubah distribusi partikel pada permukaan matriks yang berakibat menurunnya kekuatan mekanik. Oleh karena itu deformasi panas digunakan untuk mencegah terjadinya pertumbuhan partikel. deformasi panas juga memiliki peran untuk merubah struktur jaringan dari pola distribusi penguat partikel.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Gracia-Medrano, V., S. Baesch, P. Scharfer, and W. Schabel. "Trocknung von Polymer-Partikel-Komposit-Lösungen mit plättchenförmigen Graphen-Partikeln." Chemie Ingenieur Technik 90, no. 9 (August 24, 2018): 1205–6. http://dx.doi.org/10.1002/cite.201855162.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Sugandi, Budi, and Sefna Riftilah. "Komparasi Filter Warna Pada Sistem Pelacakan Wajah Berbasis Partikel Filter." CESS (Journal of Computer Engineering, System and Science) 6, no. 1 (January 31, 2021): 84. http://dx.doi.org/10.24114/cess.v6i1.21868.

Full text
Abstract:
Artikel ini bertujuan membandingkan filter warna RGB, HSL dan YCbCr dalam mendeteksi dan melacak wajah berbasis partikel filter. Citra wajah yang ditangkap kamera secara real time akan diproses menggunakan filter warna RGB, HSL, dan YCbCr. Citra wajah akan dideteksi dengan mengatur interval kombinasi tiap elemen warna dari filter warna yang digunakan. Setelah citra wajah berhasil dideteksi, proses selanjutnya adalah pelacakan wajah menggunakan partikel filter. Metode partikel filter terdiri dari beberapa tahap, diantaranya proses inisialisasi yang dilakukan dengan cara menyebar partikel secara acak di sekitar citra wajah, prediksi dan update partikel, resampling partikel dan proses estimasi berdasarkan posisi rata-rata partikel. Hasil pengujian menunjukkan perbandingan kesalahan pelacakan dengan jumlah partikel 50, 70 dan 100 pada sumbu X dan Y adalah (3.30; 2.11), (2.62; 1.70) dan (1.34; 1.21) menggunakan filter RGB, (3.72; 1.92), (2.50; 1.81) dan (1.85; 1.42) menggunakan filter HSL, dan (12.97; 5.01), (23.07; 5.11) dan (25.51; 3.57) menggunakan filter YCbCr.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Mawardi, Muhamad Rifky, and Nova Annisa. "ANALISIS SEBARAN MIKROPLASTIK DI KAWASAN SEPANJANG SUNGAI KUIN KOTA BANJARMASIN." Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa 4, no. 2 (December 18, 2021): 49–60. http://dx.doi.org/10.20527/jernih.v4i2.984.

Full text
Abstract:
Banjarmasin merupakan Kota yang dikenal dengan sebutan seribu sungai yang terletak di Kalimantan Selatan. Sungai tersebut adalah Sungai Kuin. Aktivitas di sungai akan mempengaruhi kualitas air sungai. Pencemaran Sungai Kuin ini adalah akibat adanya banyaknya limbah plastik yang menumpuk secara langsung sehingga sungai tersebut menurun kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis mikroplastik dan kelimpahan yang ada pada air dan sedimen. Data yang diambil sampelnya dibagi menjadi 10 titik. Setiap stasiun diambil 3 kali dari sisi kiri, tengah, dan sisi kanan sehingga diperoleh 60 sampel. Hasil penelitian adalah jenis film, fiber dan fragmen. Pada stasiun 1 dan 2 ditemukan film berkisaran 10,9 x 103 – 16,7 x 103 partikel/mL, fiber berkisaran 9,9 x 103 – 14,7 x 103, fragmen berkisaran 11,5 x 103 – 18,0 x 103 stasiun 3 dan 4 film berkisaran 10,9 x 103 – 12,2 x 103 partikel/mL, fiber berkisaran 9,6 x 103 – 11,3 x 103 partikel/mL, fragmen berkisaran 11,6 x 103 – 12,9 x 103 partikel/mL, stasiun 5 dan 6 film berkisaran 10,1 x 103 – 11,9 x 103 partikel/mL, fiber berkisaran 8,8 x 103 – 9,9 x 103 partikel/mL, fragmen berkisaran 11,2 x 103 – 12,5 x 103 partikel/mL, stasiun 7 dan 8 film berkisaran 10,3 x 103 – 14,2 x 103 partikel/mL, fiber berkisaran 8,8 x 103– 11,8 x 103 partikel/mL, fragmen berkisaran 10,5 x 103 – 15,5 x 103 partikel/mL, stasiun 9 dan 10 film berkisaran 10,0 x 103 – 15,1 x 103partikel/mL, fiber berkisaran 8,5 x 103 – 13,9 x 103 partikel/mL, fragmen berkisaran 11,0 x 103 – 16,3 x 103 partikel/mL
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography