Academic literature on the topic 'Ngati Tama'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Ngati Tama.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Ngati Tama"

1

NiaNia, Wiremu, Allister Bush, and David Epston. "Collaborative and indigenous mental health therapy: Tataihono – Stories of Maori healing and psychiatry." Aotearoa New Zealand Social Work 29, no. 4 (December 2, 2017): 102–3. http://dx.doi.org/10.11157/anzswj-vol29iss4id464.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Laksono, Bayu Adi, Diana Novita Sari, and Ellysa Margareta. "Penerapan Teknik Fasilitasi Pada Pendidikan Keluarga." IJCE (Indonesian Journal of Community Engagement) 1, no. 2 (August 24, 2020): 39–44. http://dx.doi.org/10.37471/ijce.v1i2.109.

Full text
Abstract:
Pendidik perlu mengetahui dan mempelajari metode pengajaran agar dapat menyampaikan materi dan memberikan pengertian yang baik kepada peserta didik. Kegiatan Materi teknik fasilitasi perlu diadakan bagi insan pendidik agar menguasai teknik-teknik khusus dalam memfasilitasi proses pembelajaran orang dewasa sehingga tercipta pendidikan keluarga yang efektif dan efisien. para peserta diharapkan mampu memahami teknik fasilitasi pembuka sesi, memahami teknik fasilitasi diskusi dan pemaparan hasil diskusi kelompok, memahami teknik fasilitasi penutup sesi, memahami teknik penggugah semangat, mensimulasikan teknik fasilitasi. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah para perwakilan lembaga PAUD, TK, Taman Posyandu, Penilik, Kader Pokja PKK di wilayah Kabupaten Ngawi yang berjumlah 120 orang. Metode kegiatan berupa ceramah, curah pendapat, diskusi, simulasi, dan praktik fasilitasi. Keterwakilan peserta materi teknik fasilitasi direncanakan dari perwakilan lembaga PAUD, TK, Taman Posyandu, Penilik, Kader Pokja PKK di wilayah Kabupaten Ngawi. Berdasarkan soal yang telah dibuat sebagai instrumen pengukuran pemahaman peserta, rata-rata peserta mendapatkan nilai 50,5 pada tes awal (pre-test) dan mendapatkan nilai 73,2 pada tes akhir (post-test). Kegiatan penyampaian menerapkan materi teknik fasilitasi terlaksana dengan baik berdasarkan indikator yang telah digunakan. Terdapat beberapa catatan terkait pemahaman teori dari peserta. Hal tersebut dapat diatasi dengan adanya forum komunikasi yang dibuat melalui aplikasi WhatsApp Group yang dapat digunakan oleh peserta berkomunikasi dengan pemateri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Setiawan, Kodrat Eko Putro. "NILAI-NILAI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI MASYARAKAT JAWA DALAM TRADISI MAGUTI." Jurnal Pendidikan 11, no. 2 (October 30, 2020): 59. http://dx.doi.org/10.31258/jp.11.2.59-69.

Full text
Abstract:
Maguti is a tradition that still exists in the Ngawi community, East Java. This study aims to describe the meaning of equipment symbols and the process of implementation as well as the values of character education contained in the Maguti tradition. The method used in this research is qualitative method. This research was conducted in twenty places in Ngawi Regency, namely Jagir Village, Tulakan, Bayem Taman, Bayem Sidoarjo, Jagir Krajan, Kalitengah, Tempon, Kedungjambe, Plembeku, Gedangan, Mojoagung, Miripencil, Mirirejo, Tretes, Duwet, Duwet Plasong, Duwet Dawungan, Mojorejo, Jomblang, Sampung, Karangdempel. Equipment and process in the implementation of the Maguti tradition as the main study in this study. This research was conducted in Ngawi, East Java, Indonesia. The results of the study are that there are symbols in the form of equipment and the process of implementing the tradition of Maguti. Equipment in the tradition of Maguti are bucu, jenang abang putih, jenang sepuh, banyu suci, kembang setaman, sego udhuk, sego golong, gedhang setangkep, asahan, kopat lepet . Budi Pekerti’s educational values contained in the Maguti tradition are religious values, values of independence, values of caring, values of responsibility, values of mutual respect, values of honesty, and creative values.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Azizah, Elisa Novie. "PENGARUH VIDEO CERITA IPIN DAN UPIN TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK A KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI." Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 2, no. 2 (December 20, 2018): 1–15. http://dx.doi.org/10.19109/ra.v2i2.2845.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) pengaruh video cerita Ipin dan Upin terhadap kemampuan menyimak pada anak TK kelompok A, (2) pengaruh video cerita Ipin dan Upin terhadap kemampuan berbicara pada anak TK kelompok A, (3) pengaruh video cerita Ipin dan Upin terhadap kemampuan menyimak dan berbicara pada anak TK kelompok A. Penelitian ini menggunakan pola rancangan Quasi Eksperimental dengan desain penelitian Non equivalent Control Group Design. Penelitian ini dilaksanakan di TK Al Huda dan TK Dharmawanita Beran pada anak kelompok A. Data yang diperoleh dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dianalisis menggunakan analisis statistik uji Manova SPSS versi 23 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) berdasarkan uji Manova yang menghasilkan nilai sig = 0,000 yang jauh dibawah 0,05 maka 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis video cerita Ipin dan Upin terhadap kemampuan menyimak pada anak TK kelompok A dapat diterima, (2) berdasarkan uji Manova yang menghasilkan nilai sig = 0,000 yang jauh dibawah 0,05 maka 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis video cerita Ipin dan Upin terhadap kemampuan berbicara pada anak TK kelompok A dapat diterima, (3) berdasarkan uji Manova yang menghasilkan nilai sig = 0,000 yang jauh dibawah 0,05 maka 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis video cerita Ipin dan Upin terhadap kemampuan menyimak dan berbicara pada anak TK kelompok A dapat diterima. Kata Kunci: kemampuan menyimak dan berbicara, media video cerita Ipin dan Upin
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Astutik, Yuli, and Soebijantoro Soebijantoro. "Dampak Kunjungan Wisatawan Terhadap Pelestarian Museum Trinil Tahun 2010-2013." AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 5, no. 02 (July 10, 2015): 123. http://dx.doi.org/10.25273/ajsp.v5i02.889.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kunjungan wisatawan terhadap pelestarian Museum Trinil tahun 2010-2013. Lokasi penelitian ini berada di Musuem Trini dan sekitarnya Dukuh Pilang Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan induktif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber datar primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Validasi yang digunakan untuk menguji kebenaran dan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Sedangkan analisis data menggunakan analisi model interaktif miles dan hubbermain. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu semakin banyak jumlah wisatawan yang berkunjung ke Museum Trinil yang terjadi pada tahun 2010 hingga 2013 menyebabkan Museum Trinil semakin tidak lestari. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya dampak negatif kuat daripada dampak positif. Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa keinginan dari sebagian besar wisatawan asing untuk memiliki benda-benda cagar budaya yang asli bukan replika buatan manusia sebagai sebuah souvenir. Sehingga hal ini menyebabkan sebagian besar koleksi-koleksi yang ada di Museum Trinil hanya sebuah replika atau tiruan dari fosil yang sebenarnya yang dapat mengurangi keaslian bukti peninggalan sejarah yang ada Kabupaten Ngawi khususnya di Museum Trinil itu sendiri. Sedangkan wisatawan lokal sering meninggalkan sampah disekitar Museum Trinil khususnya di taman belakang yang lokasinya jauh dari pengawasan pengelola museum. Selain itu, banyaknya coretan-coretan menggunakan aerosol semprot benda-benda yang ada di sekitar Museum Trinil. Terbukti dari banyaknya coretan pada replika hewan-hewan purba yang ada di taman belakang gedung serta pada tugu peresmian berdirinya Museum Trinil. Meskipun peningkatan jumlah wisatawan yang terjadi mulai tahun 2010 hingga 2013 membawa dampak positif dengan perenovasian gedung Museum Trinil yang dilakaukan oleh Pemerintah Pusat, dampak negatif akan tetap ada dan kemungkinan juga akan merusak hasil perenovasian tersebut apabila tidak diimbangi dengan peraturan-peratuan yang jelas untuk para wisatawan baik asing maupun lokal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Pettalolo, Andi Wirdani, Wahyu Harso, and Ramadanil Pitopang. "KAJIAN AUTEKOLOGI Areca vestiaria Giseke PADA HUTAN PEGUNUNGAN BAWAH NGATA TORO KAWASAN TAMAN NASIONAL LORE LINDU SULAWESI TENGAH." Biocelebes 14, no. 2 (September 1, 2020): 137–49. http://dx.doi.org/10.22487/bioceb.v14i2.15265.

Full text
Abstract:
The research entitled Autecolgical study of Areca vestaria in Sub-Montane Forest Lore Lindu National Park at Toro village area has been conducted from April to May 2016. The objective of the research was to know the biotics and abiotics factor arround the habitat of Areca vestiaria. The results showed that The highest important value index (IVI) of tree, sapling, pole and seedling species wereFicus ampelos (68.69%), Aphanaximis polistachy (40.01%), Ardisia lateriflora (31.73%) and Ardisia lateriflora (19.23%) respectively. The insects actively interacted with A. vestaria were black ant and bee. Based on soil analyzed indicated that pH of soil 6.6 while N, P and organic matter concentration were 0.26, 0.207 mg/g and 76.1% respectively. A. vestaria grew under light intensity of 540.4 lux, humidity of 76.1% and average daily temperature of 24.4%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Helmanita, Karlina. "Hambatan Membaca Aksara Arab Bagi Anak Disleksia di Sanggar Baca Jendela Dunia." Buletin Al-Turas 22, no. 2 (July 1, 2016): 303–23. http://dx.doi.org/10.15408/bat.v22i2.4047.

Full text
Abstract:
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan anak disleksia ketika belajar membaca aksara Arab dengan melihat jenis disleksia yang dialami responden, mengidentifikasi hambatan yang dihadapi anak disleksia, memberikan metode alternatif guna meminimalisir hambatan membaca aksara Arab bagi anak-anak disleksia; mengetahui lebih dekat tahapan membaca yang dicapai anak diseleksia, sampai memberikan perlakuan (treatment) yang dapat membantu anak disleksia membaca aksara Arab secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tehnik pengumpulan data secara deduktif-induktif secara bolak-balik sampai data dianggap cukup dan dapat mengantarkan pada temuan penelitian. Karenanya proses pengumpulan data menggunakan teknik observasi, rekaman, dan partisipasi aktif kepada 2 orang anak disleksia di Sanggar Baca Jendela Dunia. Temuan penelitian ini merekomendasikan kepada 1) Pelaku pendidikan non formal---guru ngaji, TK dan TP Alquran, dan mentor atau relawan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang menangani baca tulis latin maupun Arab--- secara lebih sistematis, terprogram dalam menangani anak-anak disleksia ketika membaca aksara Arab, termasuk melalui baca al-Quran; 2) Orangtua dalam mendidik, membimbing, mengawasi, dan memberikan perhatian terhadap cara mengatasi hambatan membaca aksara Arab dapat ditangani secara setara dengan baca tulis latin; 3) Para penggiat di bidang linguistik Arab hendaknya dapat mengembangkan pendekatan, perlakuan (treatment) yang tepat untuk anak-anak disleksia, khususnya dalam penanganan kegiatan membaca aksara Arab. ---Abstract The goal of this research is to find out the handicaps of child’s dyslexia in learning to read Arabic letters by observing the type of dyslexia undergone by respondents, indentifying the handicaps occurred to dyslexia, providing alternative method in order to minimize the handicaps in learning Arabic letters for dyslexia; to get close to know reading steps achieved by dyslexia, giving treatment that can help dyslexia in learning Arabic letters continuesly. This research uses qualitative method by collecting deductive-inductive data adequately to come into a conclusion of this research. Therefore, the process of collecting data is by using observation, recording, and actively participation for two children dyslexia in Sanggar Baca Jendela Dunia. The research findings can give recommendations as follows: 1) informal educators, such as islamic teachers, kindergarten, and Al-Qur’an learning institution, and mentor or volunteers of Social Reading Institution (Taman Bacaan Masyarakat) who can handle Arabic reading-writing systematically and well-organized to cope with dyslexia in reading Arabic letters, including to read Al-Qur’an; 2) Parents in educating, guiding, observing, and to give attention to overcome the handicaps in reading Arabic letters can be handled equally to Latin alphabets; 3) The practioners of Arabic linguists should develop effective approach and treatment for dyslexia, especially in handling to read Arabic letters. DOI: 10.5281/zenodo.556799
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Susdarwati, Susdarwati, and Degi Arlinda Agustina. "PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS KEARIFAN LOKAL DAERAH NGAWI PADA TAMAN KANAK-KANAK." Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series 1, no. 1 (September 19, 2018). http://dx.doi.org/10.20961/shes.v1i1.23554.

Full text
Abstract:
<em>This research is based on the facts in the field that kindergarten teachers do not have teaching materials about the Science learning module based on local wisdom so that the cognitive abilities of children in the field of scientific ability and knowledge of local wisdom is still low. The purpose of this research are: 1) to produce product of the Science learning module based on local wisdom of Ngawi area and 2) to analyze the feasibility of the Science learning module based on local wisdom of Ngawi area. This research is Research and Development (R &amp; D) by using 4-D model covering define stage, design, develop, and disseminate proposed by Thiagarajan. Data collection using questionnaire. The result of the research shows that: 1) The Science learning module based on local wisdom developed with the characteristic of curriculum 2013 is based on the scientific approach component with local wisdom of Ngawi area with the experimental method 2) The feasibility of the Science learning module based on local wisdom is feasible to be used based on the assessment by the expert lecturer 51.75 with category is very good. The result of the assessment of 9 kindergarten teachers of the module on the limited trial was 52.78 with very good category. The result of the assessment of 21 kindergarten teachers on the module on field trial was 57.05 with very good category of maximum score 60.</em>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Inayanti, Fanny, Moh Iqbal, and Ramadanil Ramadanil. "Kerapatan Rotan “TAIMANU” (Korthalsia celebica Becc.) di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi tengah." Natural Science: Journal of Science and Technology 8, no. 1 (April 30, 2019). http://dx.doi.org/10.22487/25411969.2019.v8.i1.12633.

Full text
Abstract:
Penelitian berjudul Kerapatan rotan “Taimanu” ( Korthalsia celebica Becc.) di Ngata Toro Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah telah dilaksanakan dari bulan Juli sampai September 2018. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kerapatan populasi K. celebica Becc. di Ngata Toro Kecamatan KulawiKabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Penelitian menggunakan metode purposive sampling dengan membuat sebanyak 7 buah transek yang berukuran 50 x10 m beserta plot kecil 10 x 10 m di dalamnya. Hasilnya menunjukkan kerapatan tertinggi untuk tingkat dewasa, terdapat pada transek ketiga dengan nilai kerapatan 380 dan kerapatan relatif 27,9%, sedangkan kerapatan terendah terdapat pada transek keenam dengan nilai kerapatan 40 dan kerapatan relatif 2,9%. Kerapatan tertinggi untuk tingkat anakan, terdapat pada transek ketiga dengan nilai kerapatan 280 dan kerapatan relatif 35,8%, sedangkan kerapatan terendah terdapat pada transek kedua dan empat dengan nilai kerapatan 140 dan kerapatan relatif 17,9%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Dissertations / Theses on the topic "Ngati Tama"

1

Katene, Selwyn. "The politics of iwi voice : a thesis presented in partial fulfilment of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy in Maori Studies at Massey University, Wellington, New Zealand." 2006. http://hdl.handle.net/10179/911.

Full text
Abstract:
This doctorate thesis The Politics of Iwi Voice focuses on the struggle of a modern, urban iwi authority to secure political recognition from other iwi and the Crown as it attempts to assert an independent iwi voice, and exercise mana and tino rangatiratanga. The responses of the local iwi/Maori community, the Crown, and others to the re-emergence of the new iwi entity are critically examined. The thesis demonstrates how a small iwi group resists attempts to assimilate into a broader coalition of iwi, hapu, whanau and marae interests, preferring instead to maintain and develop its own distinctive identity. It uses the iwi Ngati Tama to exemplify the diaspora of an iwi, and shows how iwi identity and fortunes are buffeted by both iwi and urban contestations as well as changing political directions. The study suggests that a Ngati Tama future away from its homeland will depend primarily on the development of pragmatic adaptive and innovative strategies, and a fervent resolve to retain a distinctive identity, while participating in a dynamic and often oppressive environment. This thesis concludes that to maintain a distinctive iwi presence its members should have the right to decide who best represents them. An iwi is considered an appropriate vehicle to represent its members and manage its interests. In order to survive in a constantly changing environment, an iwi must be dynamic, flexible, relevant, and meet the needs of its membership. Further, its leadership should be focused on negotiating relationships in good faith - including third party interventions - and seeking pathways that will advance its interests into the future.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Ngati Tama"

1

Carved histories: Rotorua Ngāti Tarawhai woodcarving. Auckland, N.Z: Auckland University Press, 2001.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Neich, Roger. Carved Histories: Rotorua Ngati Tarawhai Carving. Auckland University Press, 2002.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography