Academic literature on the topic 'Minerali Pesanti'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Minerali Pesanti.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Minerali Pesanti"

1

Adam, Stenly Ibrahim. "Aplikasi Pesan Antar Air Mineral Isi Ulang dan Gas Elpiji Berbasis Android." CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal) 13, no. 1 (March 23, 2021): 54. http://dx.doi.org/10.22303/csrid.13.1.2021.55-69.

Full text
Abstract:
<em><span lang="EN-US">Air mineral dalam kemasan galon dan gas elpiji sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia menggunakan air mineral dalam kemasan galon sebagai sumber minuman utama dalam rumah, restoran, ataupun kantoran dan menggunakan gas elpiji sebagai bahan bakar utama dalam memasak. Bahan yang sangat sering digunakan yang sewaktu-waktu akan habis dan harus segera diisi ulang. Masalah seperti tidak memiliki kendaraan, masalah cuaca, atau masalah waktu dapat menyebabkan masyarakat tidak dapat melakukan pengisian ulang secara segera. Berdasarkan masalah yang ada, dibuatkan aplikasi pesan antar air mineral isi ulang dan gas elpiji berbasis android. Pengembangan aplikasi ini dilakukan dengan menggunakan metode SCRUM dan menggunakan framework React Native, PHP sebagai back-end, dan beberapa tools lainnya untuk membantu berjalannya pengembangan aplikasi. Hasil akhir penelitian ini adalah file .apk yang dapat di pasang pada beberapa perangkat smartphone. Aplikasi ini dapat membantu pembeli untuk melakukan pemesanan dari rumah tanpa harus keluar dan pesanan akan diantarkan, juga meningkatkan efisiensi penjual dalam menjual air mineral isi ulang dan gas elpiji</span></em>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Domingues, Felipe Nogueira, José Fernando Coelho da Silva, Hernán Maldonado Vásquez, Ricardo Augusto Mendonça Vieira, Fernando Silveira Ferolla, and Fábio Nunes Lista. "Desempenho ponderal de novilhas mestiças Holandês × Zebu submetidas a duas estratégias de suplementação mineral." Revista Brasileira de Zootecnia 37, no. 2 (February 2008): 343–49. http://dx.doi.org/10.1590/s1516-35982008000200022.

Full text
Abstract:
Avaliou-se o desempenho ponderal de novilhas em regime de pastejo rotacionado consumindo dois tipos de suplemento mineral. Utilizaram-se 25 novilhas Holandês × Zebu, 9 como animais reguladores e 16 como animais-prova, divididas em quatro tratamentos: capim-mombaça e sal seletivo (MSS); capim-mombaça e sal comercial (MSC); capim-elefante e sal seletivo (ESS); e capim-elefante e sal comercial (ESC). O ganho médio diário (GMD) foi calculado pesando-se os animais-prova a cada 28 dias após jejum alimentar de 16 horas. Foram avaliados os consumos de matéria seca de lâmina foliar verde (CMSLFV) e a digestibilidade aparente da matéria seca de lâmina foliar verde (DMSLFV) utilizando-se óxido crômico como marcador externo e fibra em detergente neutro indigerível como marcador interno. Foram mensurados os consumos dos suplementos minerais e avaliados os teores de matéria seca, proteína bruta, fibra em detergente neutro e de Ca, P, K, Mg, Na, Cu, Zn, Fe e Mn somente em amostras de lâmina foliar. O delineamento estatístico utilizado foi o inteiramente casualizado em esquema fatorial 2 × 2 (gramínea e mistura mineral). Cada tratamento foi composto por quatro animais, de modo que cada animal constituiu uma unidade experimental. Apenas os minerais Cu, Na e Zn foram encontrados em quantidades insuficientes nas forrageiras. Os CMSLFV não foram influenciados por nenhuma das variáveis estudadas nem por suas interações. Houve interação sal mineral × gramínea para a DMSLFV. O GMD foi influenciado apenas pelas gramíneas; o desempenho dos animais que consumiram o capim-elefante foi superior. A composição nutricional do capim-elefante foi ligeiramente superior à do capim-mombaça, o que provavelmente proporcionou melhor desempenho aos animais deste tratamento.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Rohmalia, Desi, and Rosyanne Kushargina. "Pentingnya Penuhi Asupan Serat dengan Kebun Gizi (Pesan Kenzi)." Jurnal Abmas Negeri 2, no. 2 (December 31, 2021): 69–76. http://dx.doi.org/10.36590/jagri.v2i2.167.

Full text
Abstract:
Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyebutkan bahwa 95,5% penduduk indonesia pada umumnya dinyatakan masih kurang mengkonsumsi buah dan sayur padahal buah dan sayur banyak jenisnya. Persentase kurang mengonsumsi buah dan sayur pada kelompok anak usia sekolah lebih tinggi yaitu sekitar 96%. Sayuran dan buah-buahan sangat penting sebagai pendukung pemenuhan gizi yang optimal diantaranya vitamin, mineral dan serat pangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan responden dalam memenuhi asupan serat harian dengan kebun gizi secara hidroponik. Kegiatan terdiri dari tahap edukasi, pelatihan dan evaluasi program. Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi. Dilakukan pre test dan post testuntuk mengevaluasi kegiatan edukasi dan pelatihan yang telah dilakukan. Terdapat peningkatan rata-rata hasil pre test dan post test responden dari 35,80% meningkat menjadi 56,79%. Kegiatan edukasi dan pelatihan efektif meningkatkan pengetahuan sasaran dan diharapkan dapat meningkatkan perilaku konsumsi sayur dan buah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Rafikasari, Elok Fitriani, and Nadia Eva Nur Fauzy. "PENGARUH HARGA, KEMASAN, KUALITAS PRODUK, BRAND IMAGE DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI MAHASISWA PADA PRODUK “LE MINERALE”." Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan 20, no. 2 (January 13, 2021): 266–84. http://dx.doi.org/10.21274/dinamika.2020.20.2.266-284.

Full text
Abstract:
Perkembangan industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia berkembang pesat. Hal tersebut mengakibatkan adanya persaingan yang ketat antar perusahaan AMDK untuk menarik perhatian konsumen. Salah satu konsumen AMDK adalah mahasiswa. Mahasiswa juga memiliki pertimbangan tertentu sebelum membeli air minum dalam kemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, kemasan, kualitas produk, brand image dan word of mouth terhadap minat beli produk AMDK merek Le Minerale secara parsial, simultan menggunakan analisis regresi linier berganda. Sumber data yang digunakan adalah data primer dengan menyebarkan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, hanya variabel word of mouth yang berpengaruh terhadap minat beli produk AMDK merek Le Minerale. Harga, kemasan, kualitas produk, brand image dan word of mouth secara simultan berpengaruh terhadap minat beli produk AMDK merek Le Minerale dengan total pengaruh sebesar 57,5%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Wan Dahalan, Wan Siti Adibah, Norfatin Azera Norhisham, Intan Nadia Ghulam Khan, and Salawati Mat Basir. "Perlombongan Dasar Laut dalam dan Kesannya terhadap Persekitaran Marin." Jurnal Undang-undang dan Masyarakat 29 (December 1, 2021): 25–37. http://dx.doi.org/10.17576/juum-2021-29-03.

Full text
Abstract:
Industri perlombongan mineral telah berkembang dengan pesat dan berlakunya peningkatan permintaan terhadap sumber ini. Terdapatnya keperluan untuk mencari sumber mineral baru terutamanya dari laut dalam bagi menggantikan sumber mineral berasaskan tanah yang semakin berkurang. Mineral laut dalam mempunyai kepekatan logam yang tinggi berbanding dengan mineral berasaskan tanah. Sehingga kini, terdapat banyak negara yang mula menerokai dan mengeksploitasi sumber mineral daripada aktiviti perlombongan dasar laut dalam. Sepertimana perlombongan berasaskan tanah, persekitaran laut turut menerima kesannya seperti kemusnahan alam sekitar disebabkan aktiviti perlombongan dasar laut dalam. Terdapatnya keperluan untuk menyemak semula undang-undang yang sedia ada bagi memulihara persekitaran laut daripada menerima kesan daripada aktiviti perlombongan dasar laut dalam. Malaysia sebagai salah satu negara di bawah Konvensyen Undang-Undang Laut Antarabangsa 1982 (KUULA 1982) perlu untuk memulakan penerokaan perlombongan dasar laut dalam untuk memperoleh faedah dari segi ekonomi dan teknologi. Malaysia masih tidak mempunyai satu set undang-undang, dasar dan peraturan yang seiring dengan peruntukan konvensyen tersebut bagi mentadbir aktiviti perlombongan dasar laut dalam termasuk perlindungan terhadap persekitaran laut. Kajian ini bertujuan untuk mengenalpasti ketersediaan negara Malaysia untuk terlibat dalam perlombongan dasar laut dalam dan mengkaji kesan aktitiviti ini terhadap alam sekitar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Ogunbode, A. A., T. B. Mustapha, T. O. Adams, F. T. Stephen, and W. A. Amusat. "Evaluation of selected minerals in the blood of crossbred pigs fed toasted soybean hull." Nigerian Journal of Animal Production 48, no. 1 (February 28, 2021): 135–41. http://dx.doi.org/10.51791/njap.v48i1.2907.

Full text
Abstract:
The significance of the mineral elements in animal nutrition cannot be over emphasized. The presence of mineral elements in animal feed is vital for adequate the metabolic processes. Sixteen (16) crossbred weaned pigs aged eight weeks weighing between 6-7 kg were used in experiment to investigate the effect of feeding varying dietary levels of toasted soybean hull on macro and micro minerals in blood of weaned pigs. The pigs were randomly allotted to four treatments T1, T2, T3 and T4 containing 0%, 5%, 10% and 15% of toasted soybean hull respectively. Water was supplied ad libitum. At the end of feeding trial, two pigs per treatment were selected and blood collected for analysis. Results showed that there were significant (p>0.05) differences in macro minerals. Calcium value ranged from 10.40mg/dL in T1 to11.05mg/dL in T4. Phosphorus ranged from 13.20mg/dL to 17.54mg/dL. Potassium value ranged from 4.65mg/dL to 5.65mg/dL. Magnesium ranged from (3.98mg/dL to 4.80mg/dL). Sodium value ranged from (137.50mg/dL to 143.50mg/dL). Iron, copper and manganese values were significantly (p<0.05) influenced by the dietary treatments with the values ranging from 57.50 – 48.00mg/kg, 42.34 – 31.87mg/kg and 10.95 – 8.85mg/kg respectively. For zinc, the value ranged from 1.04mg/kg to 1.30mg/kg. Based on the findings of this study, it can be concluded that toasted soybean hull could be fed to weaned pigs up to 15% inclusion level without any adverse effects on the macro and micro minerals composition of weaned pigs. On ne saurait trop insister sur l'importance des éléments minéraux dans la nutrition animale. La présence d'éléments minéraux dans l'alimentation animale est essentielle pour un traitement métabolique adéquat. Seize (16) porcs sevrés croisés âgés de huit semaines pesant entre 6 et 7 kg ont été utilisés dans l'expérience pour étudier l'effet de l'alimentation de différents niveaux alimentaires de coque de soja grillé sur les macro et micro minéraux dans le sang des porcs sevrés. Les porcs ont été attribués au hasard à quatre traitements T1, T2, T3 et T4 contenant respectivement 0 %, 5 %, 10 % et 15 % de la coque de soja grillée. L'eau a été fournie ad libitum. À la fin de l'essai d'alimentation, deux porcs par traitement ont été sélectionnés et le sang prélevé pour analyse. Les résultats ont montré qu'il y avait des différences significatives (p>0,05) dans les minéraux macro. La valeur de calcium s'est étendue de 10.40mg/dL dans T1 à11.05mg/dL dans T4. Le phosphore tégrait de 13,20 mg/dl à 17,54 mg/dl. La valeur de potassium s'est étendue de 4.65mg/dL à 5.65mg/dL. Le magnésium tégrait de (3,98 mg/dL à 4,80 mg/dL). La valeur en sodium varierait de (137,50 mg/dL à 143,50 mg/dL). Les valeurs de fer, de cuivre et de manganèse ont étésignificativement influencées (p<0,05) par les traitements diététiques dont les valeurs vont de 57,50 – 48,00 mg/kg, 42,34 – 31,87 mg/kg et 10,95 – 8,85 mg/kg respectivement. Pour le zinc, la valeur varierait de 1,04 mg/kg à 1,30 mg/kg. D'après les résultats de cette étude, on peut conclure que la coque de soja grillée pourrait être nourrie à des porcs sevrés jusqu'à un niveau d'inclusion de 15 % sans effets négatifs sur la composition macro et micro-minérale des porcs sevrés.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Afrizoni, Hosra. "ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMPETENSI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN." UNES Journal of Social And Economics Research 1, no. 2 (December 31, 2016): 067. http://dx.doi.org/10.31933/ujser.1.2.067-083.2016.

Full text
Abstract:
Sumber daya manusia merupakan modal utama dalam sebuah perusahaan. kemampuan tinggi karyawan, kinerja tinggi organisasi. Sebaliknya rendahnya kemampuan karyawan, kinerja rendah dari organisasi. kegiatan manajemen pesanan berjalan dengan baik, organisasi harus memiliki karyawan yang kompeten untuk mengelola organisasi secara optimal sehingga kinerja karyawan meningkat. Berbagai upaya harus dilakukan perusahaan untuk pengembangan sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan kompetensi pegawai. Sehingga pekerjaan bisa lebih kreatif dan produktif, dan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Tapi juga perlu didukung oleh pemberian kompensasi yang memadai sehingga akan menghasilkan kinerja yang optimal. Pemberian dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program pelatihan akan berdampak pada peningkatan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman atau perubahan sikap individu yang pada akhirnya akan berdampak pada kinerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan, baik secara simultan maupun parsial, serta dibahas secara deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode survei. Unit analisis dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Timah Investasi Mineral sebesar 50 orang, serta sensus diambil. Temuan penelitian ini adalah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Timah Investasi Mineral dan pengaruh yang signifikan. Kompensasi dan kompetensi karyawan bersama-sama berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kinerja karyawan di PT. Timah Investasi Mineral. Namun, kompensasi lebih dominan daripada kompetensi dalam mempengaruhi kinerja karyawan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

SILVA FILHO, J. C., D. M. S. S. VITTI, and H. LOUVANDINI. "Metabolismo de fósforo em bovinos: Incorporação de fósforo radioativo (32P) pelos eritrócitos." Scientia Agricola 54, no. 3 (September 1997): 178–82. http://dx.doi.org/10.1590/s0103-90161997000200011.

Full text
Abstract:
Com o objetivo de avaliar o efeito da suplementação de P sobre a incorporação de 32P pelos eritrócitos de bovinos como método para diagnóstico da deficiência subclínica desse mineral, doze bezerros mestiços pesando em média 191 kg foram separados do rebanho por 12 semanas. Durante as 6 primeiras semanas os animais consumiram apenas a pastagem, sem receber suplementação mineral. Após esse período, os animais foram suplementados com uma mistura mineral comercial contendo 6,0% P por mais 6 semanas, permanecendo na mesma pastagem. Amostras de sangue foram coletadas a cada 2 semanas. Quatro ml de sangue total foram incubados a 38°C com 1,85 MBq de 32P por 3 horas. As células foram separadas do plasma por centrifugação e lavadas com solução salina por 3 vezes. A radioatividade nas células foi detectada através do efeito Cerenkov. Os efeitos dos tratamentos foram também investigados sobre os níveis de P e glucose no plasma e P nas fezes. Houve aumento significativo nesses parâmetros à medida em que os animais foram suplementados. As taxas de incorporação de 32P pelos eritrócitos tiveram valores médios de 7,04 ± 1,20 e 5,91 ± 1,24% (P<0,05), para as fases sem e com suplementação de P, respectivamente. O método mostrou ser promissor como um parâmetro adicional na avaliação do estado nutricional de P em ruminantes.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Amorim, Sara Lucena, Alex Cicinato P. de Oliveira, Franklin Riet-Correa, Sara Vilar Dantas Simões, Rosane M. T. Medeiros, and Inácio José Clementino. "Distrofia muscular nutricional em ovinos na Paraíba." Pesquisa Veterinária Brasileira 25, no. 2 (June 2005): 120–24. http://dx.doi.org/10.1590/s0100-736x2005000200010.

Full text
Abstract:
Descreve-se um surto de distrofia muscular nutricional em ovinos no semi-árido Nordestino. Foram afetados animais de 3-4 meses de idade, da raça Dorper, pesando 30-40 kg. Os animais eram alimentados, à vontade, com leite, ração balanceada, capim Tifton e sal mineral. Dos 70 animais Dorper, 6 adoeceram e morreram em um período de 48 horas. Apresentaram temperatura, entre 40 e 41ºC, incoordenação com posterior paralisia e decúbito, depressão, prostração e diminuição dos reflexos pupilar e de ameaça, flacidez da língua e mandíbula, salivação, edema submandibular, dispnéia e aumento da freqüência cardíaca. A morte ocorreu após curso clínico de 6- 12 horas. Na necropsia de 3 animais, os músculos esqueléticos estavam de coloração pálida, o fígado estava aumentado de volume e de coloração amarelada, os gânglios parotídeos, submandibulares, retrofaríngeos, prescapulares e mediastínicos estavam aumentados de volume e avermelhados e os pulmões apresentavam áreas vermelhas. Na histologia havia necrose segmentar de todos os músculos examinados e congestão dos gânglios linfáticos e pulmão. Posteriormente mais três animais adoeceram, sendo tratado com oxitetraciclina e complexo vitamínico A,D e E. Desses 3 animais, 2 morreram e um sobreviveu. Na mesma fazenda havia e não adoeceram 20 ovinos da raça Santa Inês, da mesma idade que os animais afetados, que recebiam a mesma alimentação exceto o leite, e 900 ovinos de outras idades. A superalimentação em animais com rápido crescimento e o estresse causado pela restrição de água durantes 2 dias, para aumentar o consumo de leite, parecem ter sido fatores predisponentes para a ocorrência da doença. É possível, também, que algum dos minerais suplementados tenha antagonizado o Se presente na alimentação.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Limanto, Susana, Ellysa Tjandra, and Arie Indrawan. "Rekomendasi Pembelian Barang Pada Sistem Retail Dengan Metode Dekomposisi Census II." Teknika 8, no. 2 (October 31, 2019): 126–32. http://dx.doi.org/10.34148/teknika.v8i2.222.

Full text
Abstract:
Masalah ketersediaan stok masih menjadi salah satu hal penting dalam menjalankan bisnis di dunia perdagangan, khususnya bisnis retail. Ketersediaan stok berhubungan erat dengan keputusan pembelian barang yang dilakukan oleh toko. Jika keputusan dalam menentukan jumlah barang yang dibeli kurang tepat, maka bisa berakibat jumlah stok yang terlalu banyak (overestimate) atau terlalu sedikit (underestimate). Untuk mendukung keputusan penentuan jumlah barang yang dibeli, diperlukan suatu sistem yang dapat membantu menyediakan rekomendasi jumlah barang yang sebaiknya dibeli, berdasarkan data histori permintaan barang, stok gudang, serta stok pesanan ke pemasok maupun stok pesanan dari pelanggan. Studi kasus dalam penelitian ini adalah toko yang menjual air mineral kemasan galon dan gas tabung LPG. Untuk dapat memperkirakan jumlah permintaan barang diperlukan peramalan (forecasting) dengan metode tertentu, sehingga dapat dihasilkan peramalan permintaan barang yang mendekati kondisi riil. Pada penelitian ini, peramalan permintaan barang dilakukan dengan metode Dekomposisi Census II, di mana tingkat akurasi kesalahan dihitung menggunakan Mean Absolute Error (MAE). Metode Dekomposisi Census II digunakan dalam penelitian ini karena metode ini mampu memisahkan data dari unsur musiman, tren, siklus, dan random sehingga ketepatan hasil ramalan meningkat. Hasil uji coba menunjukkan bahwa MAE periode bulanan mempunyai nilai yang lebih kecil dibandingkan periode tahunan, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa peramalan periode bulanan memiliki ketepatan yang lebih tinggi dibanding periode tahunan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Dissertations / Theses on the topic "Minerali Pesanti"

1

Viggiano, Maria Rosaria <1958&gt. "Analisi e valutazione degli effetti dell'esposizione a nanoparticelle di minerali pesanti e sostanze inquinanti sul personale italiano impiegato selle missioni di pace all'estero. Evoluzione delle ipotesi etiopatogenetiche." Doctoral thesis, Alma Mater Studiorum - Università di Bologna, 2010. http://amsdottorato.unibo.it/2487/1/VIGGIANO_MARIA_ROSARIA_TESI.pdf.

Full text
Abstract:
This study focus on pathologies - caused by impoverished uranium and other heavy-metals’ nanoparticles environmental pollution - developed in international military personnel deployed in critical areas; the pathologies are then placed in a general and chronological schema. This study shows an impressive collection of data on impoverished uranium characteristics and its employment in civil and military context and a map of impoverished uranium most polluted areas. The studies on this subject commissioned by two Italian Parliamentary Court of Inquiry and by other nations are then analyzed. Further etiopathogenetic hypothesis are assessed – as multivaccination – comparing vaccination protocols adopted by different NATO nations and their possible effects. Finally the study defines the objectives and the operational protocols of an ongoing epidemiological serial prospective study (time-frame scheduled of 30 years) on military personnel deployed in critical areas for the possible presence of genotoxic agents.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Viggiano, Maria Rosaria <1958&gt. "Analisi e valutazione degli effetti dell'esposizione a nanoparticelle di minerali pesanti e sostanze inquinanti sul personale italiano impiegato selle missioni di pace all'estero. Evoluzione delle ipotesi etiopatogenetiche." Doctoral thesis, Alma Mater Studiorum - Università di Bologna, 2010. http://amsdottorato.unibo.it/2487/.

Full text
Abstract:
This study focus on pathologies - caused by impoverished uranium and other heavy-metals’ nanoparticles environmental pollution - developed in international military personnel deployed in critical areas; the pathologies are then placed in a general and chronological schema. This study shows an impressive collection of data on impoverished uranium characteristics and its employment in civil and military context and a map of impoverished uranium most polluted areas. The studies on this subject commissioned by two Italian Parliamentary Court of Inquiry and by other nations are then analyzed. Further etiopathogenetic hypothesis are assessed – as multivaccination – comparing vaccination protocols adopted by different NATO nations and their possible effects. Finally the study defines the objectives and the operational protocols of an ongoing epidemiological serial prospective study (time-frame scheduled of 30 years) on military personnel deployed in critical areas for the possible presence of genotoxic agents.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

PASTORE, GUIDO. "Sand provenance and dispersal in the Sahara and Kalahari deserts: fluvial aeolian interactions and climatic implications." Doctoral thesis, Università degli Studi di Milano-Bicocca, 2023. https://hdl.handle.net/10281/404096.

Full text
Abstract:
Questa tesi presenta lo studio della composizione delle sabbie dei più grandi deserti africani e dei fiumi limitrofi al fine di illustrare gli effetti dell'interazione tra processi fluviali ed eolici sul trasporto di sedimenti in ambiente arido. Le sabbie del Sahara, del Kalahari e dello Zambesi sono state analizzate mediante petrografia, mineralogia della frazione pesante e geocronologia U-Pb di zirconi detritici. Per il caso di studio dello Zambesi sono stati analizzati anche la geochimica elementare, gli isotopi del Nd e i minerali delle argille. I campi di dune del Sahara sono, con poche eccezioni, composti da pura sabbia quarzosa con suite di minerali pesanti molto impoverite, dominate da minerali ultrastabili. La composizione varia solamente lungo la Valle del Nilo, in prossimità della catena dell'Anti-Atlante e alla provincia vulcanica libica. La sabbia delle dune del Kalahari è costituita principalmente da quarzo associato a minerali pesanti ultrastabili. La composizione varia solo ai margini occidentali e orientali del deserto, riflettendo in parte l’apporto fluviale di primo ciclo dai basamenti cristallini nella Namibia centrale, nello Zimbabwe occidentale e nelle dune vicino alle cascate Vittoria dove i sedimenti sono erosi dalle lave del Karoo. La morfologia segmentata del fiume Zambesi si riflette nella sua mineralogia e geochimica. La sabbia quarzosa erosa dalle dune del deserto del Kalahari viene progressivamente arricchita in frammenti litici basaltici e clinopirosseno. Successivamente nuovo apporto di sedimenti avviene a valle del lago Kariba, documentando una graduale diminuzione del quarzo e dei minerali ultrastabili. La composizione diventa quarzo-feldspatica nel tratto finale. L'abbondanza di feldspato nella sabbia del basso Zambesi non ha equivalenti tra i grandi fiumi sulla Terra e supera di gran lunga quella nei sedimenti del delta e della piattaforma, rivelando che il segnale di provenienza dell’alto Zambezi ha cessato di essere propagato a valle dopo la chiusura delle grandi dighe. La smectite, dominante nei fanghi generati dai basalti del Karoo o nel clima equatoriale delle pianure mozambicane, prevale su illite e kaolinite. La geochimica indica: l'aggiunta di quarzo per riciclo; l'erosione dei basalti del Karoo; l’erosione dei basamenti precambriani. Lo studio di Sahara e Kalahari consente di mettere a confronto deserti dominati dai processi eolici e deserti caratterizzati da una consistente interazione fluvio-eolica. Nel Sahara, la maggior parte della sabbia sembra essere riciclata da arenarie quarzose e il principale meccanismo erosivo e di trasporto è il vento. Nel Kalahari, i sedimenti sono trasportati dai fiumi che, erodendo gli orogeni ai fianchi del deserto, accumulano e omogeneizzano il detrito al centro del bacino grazie all’azione eolica. Lo studio permette di riconsiderare criticamente diversi dogmi della sedimentologia, come il presunto aumento della “maturità” mineralogica durante il trasporto fluviale: i sedimenti dell’alto Zambezi, erosi dalle dune del Kalahari e ricchi di quarzo, vengono progressivamente diluiti da sedimenti lito-feldspatici lungo il corso del fiume. Gli indici geochimici e la composizione dei fanghi sembrano indicare maggiore alterazione chimica nell'arido bacino dell’alto Zambesi rispetto al più umido Zambesi centrale e inferiore, testimoniando che il segnale di “paleo-alterazione del Kalahari” registrato nei sedimenti delle dune viene trasportato a valle fino alla foce.
This thesis presents a study of the composition of sand from desert dunes and adjacent rivers across the African continent to illustrate the effects of the interplay between fluvial and aeolian processes on sediment transport in desertic environments. The Sahara, Kalahari and Zambezi samples were analyzed by bulk-petrography, heavy-mineral, and detrital-zircon U–Pb geochronology. For the Zambezi case study, elemental geochemistry, Nd isotopes and clay minerals were also analyzed. Saharan dune fields are generally composed of pure quartzose sand with very poor heavy-mineral suites dominated by ultrastable minerals. Relatively varied compositions characterize sand along the Nile Valley, the southern front of the Anti-Atlas belt and near a basaltic field in Libya. Kalahari dune sand mostly consists of monocrystalline quartz associated with durable heavy. Composition varies only at the western and eastern edges of the desert, reflecting partly first-cycle fluvial supply eroded from crystalline basements of Cambrian to Archean age in central Namibia and western Zimbabwe. Basaltic detritus from Jurassic Karoo lavas is dominant in dunes near Victoria Falls. The segmented morphology of Zambezi River is reflected by its mineralogy and geochemistry. Pure quartzose sand recycled from Kalahari Desert dunes in the uppermost tract is next progressively enriched in basaltic rock fragments and clinopyroxene. Sediment load is renewed first downstream of Lake Kariba, documenting a stepwise decrease in quartz and durable heavy minerals. Composition becomes quartzo-feldspathic in the lower tract. Feldspar abundance in Lower Zambezi sand has no equivalent among big rivers on Earth and far exceeds that in sediments of the northern delta, shelf, and slope, revealing that provenance signals from the upper reaches have ceased to be transmitted across the routing system after closure of the big dams. Irumide ages predominate over Pan-African, Eburnean, and Neoarchean ages. Smectite, dominant in mud generated from Karoo basalts or in the equatorial climate of the Mozambican lowlands, prevails over illite and kaolinite. Elemental geochemistry reflects quartz addition by recycling, supply from Karoo basalts, and first-cycle provenance from Precambrian basements. Sahara and Kalahari case studies allow to study in situ sand generation by wind erosion versus external fluvial supply in arid environment. In the Sahara, most sand appears to be recycled from rocks with high sand-generation potential, and the main transport mechanism is the wind saltation and dune movement. In Kalahari, sediments are fed by rivers by first cycle erosion of exposed orogens at the flanks of the desert and therein homogenised. The contrasting effect of strong recycling by wind and fresh supply from rivers are the key factor for most deserts studied in literature and their identification in terms of mineralogy and provenance is proved to be precious for present and past climatic debate. In addition, evaluating the results from the Kalahari and Zambezi studies allows to critically reconsider several dogmas, such as the supposed increase of mineralogical “maturity” during long-distance fluvial transport. This is strongly affected by provenance factors: quartz-rich recycled Kalahari dune sand is progressively diluted along the Zambezi River by sediment supplied by different crustal domains. Inheritance of the “Kalahari paleo-weathering signal” by Zambezi River is highlighted also by geochemical indexes and mud composition which appear to be oddly more affected by weathering in the arid Uppermost Zambezi catchment than in the wetter Middle and Lower Zambezi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Menichetti, Michela. "Capacità fitoestrattive della specie Dittrichia viscosa su suoli derivanti da attività mineraria." Master's thesis, Alma Mater Studiorum - Università di Bologna, 2014. http://amslaurea.unibo.it/6755/.

Full text
Abstract:
La phytoremediation si colloca nel campo dei nuovi interventi di bonifica come una tecnica verde, sostenibile e a basso costo, che può sostituire le ordinarie tecniche ingegneristiche in condizioni di inquinamento da basso a moderato. Si basa sull'utilizzo di piante per contenere, rimuovere o degradare i contaminanti presenti in suolo, sedimenti e acque. In questo studio sono state valutate le capacità fitoestrattive della specie Dittrichia viscosa in suoli derivanti da attività mineraria. Il campionamento è stato realizzato in due siti minerari, il distretto minerario di Montevecchio (VS) e la miniera di Libiola (GE) ed in cinque siti non minerari utilizzati come riferimento e controllo. In ogni sito è stato campionato suolo rizosferico e campioni vegetali della specie D. viscosa. Lo studio si è focalizzato su cinque metalli pesanti molto diffusi e pericolosi: Cu, Ni, Pb, Zn e Cd. Per valutare a quale livello della pianta vengono accumulati, ogni campione vegetale è stato separato in tre porzioni, radici, fusto e foglie, che sono state analizzate separatamente; inoltre, sono state determinate le concentrazioni totali e biodisponibili dei cinque metalli nei suoli rizosferici campionati. Dallo studio è emerso che la specie D. viscosa tende ad accumulare i contaminanti indagati soprattutto a livello fogliare nonostante non sia sempre dimostrato nei campioni provenienti dal sito di Libiola. Grazie alle buone capacità che la pianta presenta nell'accumulare Ni e Zn nell'apparato radicale, e nel trasferire Zn, Pb e Cd nell'apparato fogliare, D. viscosa può essere considerata una buona candidata negli interventi di fitorimedio.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Esteve, Fernández Jaime. "Los minerales pesados del Mioceno de la fosa neógena del Vallès-Penedès. Caracterización, evaluación e hipótesis de procedencia." Doctoral thesis, Universitat de Barcelona, 2016. http://hdl.handle.net/10803/400615.

Full text
Abstract:
1. Se ha realizado el estudio de los minerales pesados de los materiales detríticos del Mioceno de la fosa neógena del Vallès-Penedès, así como, y con carácter comparativo, los del Holoceno más reciente que aportan los cauces fluviales actuales. 2. Se exponen consideraciones prácticas para la mejora de la metodología de trabajo de laboratorio, de identificación y separación de los minerales pesados. 3. Se cita por primera vez la presencia de minerales APS en el Mioceno y Holoceno, localizando su área fuente en la base del Triásico (Permotrias-Buntsandstein inferior). Se estudian sus propiedades físico-químicas, así como, se propone que su formación tuvo lugar dentro de un ambiente laterítico con posible enriquecimiento supergénico. 4. Se ha realizado un estudio completo (morfológico y físico-químico) de las partículas de oro obtenidas en los distintos puntos de muestreo, estimando la distancia a sus posibles áreas fuente. Se revisan los métodos tradicionales de medida del SFC y del IA, así como, se plantean alternativas para el cálculo del peso de las partículas de oro cuando el tamaño de las mismas es extremadamente pequeño y dificulta su manejo habitual. 5. Se estudian las arenas y gravas del Holoceno para compararlas con las del Mioceno por el que discurren los actuales cauces fluviales. También se describen los materiales de origen antropogénico y sus orígenes. 5.1 - Se expone graficando sobre plano de E a W, la distribución de las abundancias de los minerales pesados de mayor interés de algunos de los afloramientos más representativos situados de forma proximal o equidistante a lo largo de los relieves que delimitan la falla septentrional de la fosa. En algunos casos se pone de manifiesto el valor paleogeográfico de alguna de ellos. 5.2 - Se describen con la ayuda de fotografías las características de los minerales pesados obtenidos para facilitar su identificación visual en estudios posteriores 6. Desde el punto de vista económico, se ha constatado por las cantidades obtenidas (calculadas en gramos/tonelada) que ninguna de las partículas minerales susceptibles de ser utilizadas como recursos de valor industrial, supera el nivel de corte necesario para plantearse un mayor estudio prospectivo en esta zona, siempre teniendo en cuenta el precio actual del metal 7. Se abren nuevos frentes de investigación que se indican al acabar cada capítulo y se resumen en el apartado de conclusiones finales.
1. The present study includes a survey of the heavy metals in detrital material from Miocene collected in the Vallès-Penedès basin, and a survey of heavy metals in detrital material from the latest Holocene, so as to compare both of them. 2. Some practical considerations to improve methodology to identify and separate heavy metals in the lab. 3. It is cited for the first time the presence of APS minerals in Miocene and Holocene. Its source area has been located at the base of the Triassic (Permian-Triassic/lower Buntsandstein), their physico-chemical properties of these minerals are studied. It is proposed that their formation was within a lateritic medium, with possible supergene enrichment. 4. It has been made a comprehensive review on both morphological and physico-chemicalcharacteristics of gold particles taken in different sampling points, which were estimated according to their possible source area. Traditional methods for measuring SFC and IA are reviewed. There are proposed alternatives to measure the weight and gold particles when they are so small that is very difficult to handle them. 5. Holocene sands and gravels are studied and compared with those of Miocene along the present river beds. Anthropogenic materials and their origin are also described. 5.1- The distributions of the abundance of the most important heavy metal is shown in a EW map. Some of the most representative outcrops are located near or equidistant from the mountains that delimit the northern fault of the basin. In some cases it is shown their paleographic value. 5.2- The gathered heavy metals are described by means of words and images, so as to facilitate their visual identification in future studies. 6. From an economical point of view it has made clear that none of the mineral particles analyzed are valuable, since their amount (grams/ton) is below the minimum necessary level to think about future prospective plans in that area, regarding the current price of metal. 7. New research fronts are opened. They are exposed in the conclusions of each chapter and summarized in the final results section.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Wahsha, Mohammad Ahmad Mutlak <1982&gt. "Biogeochimica degli elementi potenzialmente tossici: dai suoli alle piante ed alla catena alimentare : elementi per una valutazione del rischio per la salute umana." Doctoral thesis, Università Ca' Foscari Venezia, 2012. http://hdl.handle.net/10579/1202.

Full text
Abstract:
I metalli pesanti sono presenti nell’ambiente in varie concentrazioni. Alcuni sono essenziali per le piante e gli animali e sono importanti, sia per la produzione di cibo, sia per la salute umana. L’aumento della concentrazione di elementi potenzialmente tossici, come i metalli pesanti, e il loro rilascio nell’ecosistema hanno raggiunto un livello talmente elevato in termini di impatti da rendere necessario il loro controllo. La contaminazione del suolo da metalli pesanti influenza notevolmente la qualità dell’ambiente. Come prova della tossicità causata dai metalli pesanti è stata studiata la perossidazione lipidica nelle piante. Sono stati prelevati dei campioni di suolo e di piante (tarassaco e salice) in una zona mineraria abbandonata nel Nord-Est Italia, e sono state determinate le concentrazioni di diversi metalli pesanti (Cd, Cr, Cu, Pb, Zn, Fe e Mn). Lo studio ha evidenziato che lo stress ossidativo indotto dai metalli pesanti ha prodotto la generazione di radicali reattivi seguiti da un aumento della produzione di malondialdeide (MDA) di 41.64 µM nelle foglie di salice. La concentrazione di MDA nei tessuti differisce sia tra le specie, sia tra le parti della pianta. È stato osservato che la concentrazione di metalli nel suolo è correlata con l’aumento della concentrazione di MDA nelle piante. Inoltre, lo studio dei microartropodi del suolo (QBS-ar) ha mostrato un’elevata sensibilità alla contaminazione dei metalli. Combinando i risultati della concentrazione dei metalli, dell’attività enzimatica del suolo, del QBS-ar e della concentrazione di MDA è possibile affermare che le piante esaminate si dimostrano tolleranti all’inquinamento. Ciò suggerisce che potrebbero essere utilizzate nella phytoremediation di siti contaminati da metalli pesanti.
Heavy metals occur naturally in the ecosystem with large variations in concentration. Some of them are essential for plants and animals and are thus important for food production and to human health. Contamination by heavy metals in soils, however, may strongly affect also the environmental quality. Yet, when heavy metals concentration is elevated to a point higher than a safe threshold, they all become toxic. The over production of potentially toxic elements (such as heavy metals) and their release into the ecosystem has presently reached a level that their impact on the environment has to be kept under control. Monitoring HM toxicity to the environment and the human health, therefore, is needed. Lipid peroxidation caused by heavy metals in plants was investigated as a relevant bioassay of toxicity. Soils and wild plants (dandelion and willow) were collected from an abandoned mine area in northeast Italy, and the concentration of different heavy metals (Cd, Cr, Cu, Pb, Zn, Fe and Mn) were measured. Heavy metal-induced oxidative stress was evidenced by the generation of reactive radicals, followed by an increase in malondialdehyde (MDA) production up to 41.64 µM in willow leaves. We found that MDA concentration in plant tissues differed significantly among species and plant organs. The higher concentration of metal in soil corresponded with the higher concentration of MDA in the plant. Moreover, soil microarthropods (QBS-ar) evaluation demonstrated high sensitivity to metal contamination, together with the measurement of soil enzymatic activity, both being related with beneficial soil functions.The combined results of metal concentration, soil enzymatic activities, QBS-ar and MDA content show that the investigated plants are rather highly tolerant towards environmental pollution. This suggests that they could be useful in phytoremediation of metal contaminated sites.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Adrover, Fiol Maria. "Efectes del reg amb aigües residuals tractades en els sols i els cultius." Doctoral thesis, Universitat de les Illes Balears, 2010. http://hdl.handle.net/10803/9377.

Full text
Abstract:
El reg amb aigües residuals tractades s'ha convertit avui en dia en una necessitat, ja que permet preservar els recursos hídrics de més qualitat i constitueix una alternativa necessària per al manteniment de regadius tradicionals. En aquesta tesi s'avaluen els efectes del reg amb aigües residuals tractades d'origen domèstic sobre les característiques químiques i biològiques de diferents tipologies de sòls a l'illa de Mallorca, així com sobre el creixement dels cultius i la seva composició mineral mitjançant diferents estudis de camp i en cultius en contenidors. En general no s'han apreciat efectes negatius importants causats pel reg amb aquestes aigües excepte alguns valors puntualment més elevats de crom i plom que es relacionen amb aportacions d'aigües poc depurades realitzades en el passat. Segons els resultats obtinguts amb el reg amb aigües residuals tractades d'origen domèstic es contribueix a millorar la qualitat del sòl i s'aporten part dels nutrients que requereixen els cultius per al seu creixement.
El riego con aguas residuales tratadas se ha convertido hoy en día en una necesidad, ya que permite preservar los recursos hídricos de más calidad y constituye una alternativa necesaria para el mantenimiento de regadíos tradicionales. En esta tesis se evalúan los efectos del riego con aguas residuales tratadas de origen doméstico sobre las características químicas i biológicas de diferentes tipologías de suelos en la isla de Mallorca, así como sobre el crecimiento de los cultivos y su composición mineral mediante diferentes estudios de campo i en cultivos en contenedores. En general no se han apreciado efectos negativos importantes causados por el riego con estas aguas, excepto algunos valores puntualmente más elevados de cromo y plomo que se relaciona con aportaciones de aguas poco depuradas realizadas en el pasado. Según los resultados obtenidos con el riego con aguas residuales tratadas de origen doméstico se contribuye a mejorar la calidad del suelo y se aportan parte de los nutrientes que requieren los cultivos para su crecimiento.
Nowadays the irrigation with treated waste water has become a necessity, not only, because it allows preserving fresh water but it also constitutes an important alternative to the maintenance of traditional irrigating lands. Considering different chemical and biological characteristics of soil samples of Mallorca island (Spain), this thesis investigates the effect of irrigation with treated domestic waste water on soil properties. In addition, several studies were conducted in a series of pot experiments and land conditions to monitor the crops growth and evaluate their mineral compositions. In general, no negative effects caused by this type of irrigation have been observed, except of some high values of chromium and lead which were related to past irrigation realized with untreated effluents. According to our results, the irrigation with treated domestic wastewater contributes to improve soil quality and supplies part of the nutrient requirements of the crops.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Minerali Pesanti"

1

Degregori, Bruna, Geane Consorte, and Fernando Zorzi. "HEMOPARASITOSE EM UMA CANINA- RELATO DE CASO." In I Congresso On-line Nacional de Clínica Veterinária de Pequenos Animais. Revista Multidisciplinar em Saúde, 2021. http://dx.doi.org/10.51161/rems/1888.

Full text
Abstract:
Introdução: A hemoparasitose é uma patologia de alta casuística na rotina clínica veterinária, desencadeada por bactérias, protozoários, helmintos, possuindo como principal transmissor o carrapato em períodos do ano de maior incidência de calor e umidade, tendo em vista o potencial zoonótico. A babesiose é causada pelos protozoários Babesia Canis e Babesia gibsoni transmitida pelo carrapato Rhipicephalus sanguineus, esses parasitas causam a hemólise das hemácias. Já a anaplasmose é oriunda de bactérias intracelulares Anaplasma platys ou Anaplasma phagocytophilum transmitidas pelo carrapato Rhipicephalus sanguineus, causando trombocitopenia. A rangeliose é ocasionada por um piroplasma Rangelia vitalli, transmitida por carrapatos Rhipicephalus sanguineus e Amblyomma aerolatum, se replicando nos eritrócitos. Objetivo: Relatar um caso clínico de uma canina. Relato de caso: canina castrada, sem raça definida, com 1 ano e dois meses, pesando 11,4 Kg, sendo atendida em uma clínica veterinária particular em Caxias do Sul/RS, apresentando apatia, hematoquezia, anorexia, prostração, epistaxe, sangramento em pontas de orelhas, mucosas hipocoradas com petéquias e febre. Durante o atendimento foi realizada coleta sanguínea para avaliação hematológica, esfregaço sanguíneo periférico da orelha, bioquímica sérica (creatinina, fosfatase alcalina, ureia, transaminase pirúvica) e urinálise, apresentando alterações, tais como anemia regenerativa, leucocitose por neutrofilia com desvio a esquerda, linfocitose, trombocitopenia, na urinálise houve presença de hemoglobina, leucócitos, proteinúria. No exame de esfregaço de sangue periférico apresentou-se negativo para hemoparasitas. O diagnóstico definitivo foi através da Reação em Cadeia da Polimerase (PCR), na qual evidenciou os agentes patogênicos de babesiose, rangeliose e anaplasmose. O tratamento instituído foi doxiciclina (5 mg/kg/q.12h durante 28 dias), azitromicina (10 mg/Kg/q.24h durante 10 dias), diaceturato de diminazeno (0,5ml/2Kg) repetindo em 14 dias a dose com prévia aplicação de atropina (0,044 mg/Kg), suplemento vitamínico mineral aminoácido (1 ml/q.24h). O animal se manteve bem clinicamente durante o tratamento, obtendo cura da enfermidade. Conclusão: Mesmo com o diagnóstico negativo de esfregaço sanguíneo periférico, com a suspeita clínica do animal foi solicitado PCR para confirmar a patologia, assim foi de suma importância a pesquisa de hemoparasitas pelos sinais clínicos do canino, juntamente do tratamento precoce e assertivo.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Braga, Ísis Assis, Hayra Cristina Magalhães Bravo, Karoline Almeida Souza, and Dirceu Guilherme De Souza Ramos. "PANLEUCOPENIA VIRAL FELINA: UM RELATO DE CASO FATAL." In I Congresso On-line Nacional de Clínica Veterinária de Pequenos Animais. Revista Multidisciplinar em Saúde, 2021. http://dx.doi.org/10.51161/rems/1883.

Full text
Abstract:
Introdução: A panleucopenia felina é uma doença infectocontagiosa que acomete felinos domésticos e selvagens, sobretudo jovens. A doença é causada por um Protoparvovírus denominado vírus da panleucopenia felino (FPLV), altamente resistente e transmitido através de secreções de animais infectados. Objetivos: Descrever um caso fatal de panleucopenia felina. Material e métodos: O caso clínico ocorreu em Mineiros, Goiás. Em 15 dias do mês de fevereiro, deu entrada na clínica veterinária um felino doméstico, macho, sem raça definida, quatro anos de idade, castrado, pesando 3.1 kg. O animal não possuía histórico de vacinação, tinha acesso à rua e queixa de perda de peso, diarreia pastosa, anorexia e prostração. Ao exame físico, apresentou desidratação, temperatura corporal de 39.1ºC e os demais parâmetros dentro dos padrões de referência. Foram solicitadas análises hematológicas, com pesquisa de hematozoários, pesquisa de anticorpos contra FIV, e antígenos de FeLV e FPLV, sendo este último por pesquisa em amostras fecais. O paciente permaneceu assistido na clínica e após 14 dias foram realizadas novas análises hematológicas e mensuração das enzimas ureia, creatinina, FA, AST e ALT. Resultados: O prognóstico era reservado, e o animal foi mantido sob regime de internação, com infusão de fluidoterapia associado à suplementação de vitaminas. O resultado do hemograma apontou discreta anemia e leucocitose, adicionalmente o felino demonstrou-se reativo à presença do FPLV. Assim sendo, tratamento paliativo e suporte foram instituídos com antibioticoterapia, protetores de mucosa gástrica, suplemento vitamínicos e minerais, probióticos, ômega 3 e 6, além de alimentação via sonda nasogástrica. Seguidos 14 dias, o gato demonstrou piora no quadro hematológico com intensa anemia e leucopenia, trombocitose, proteínas plasmáticas e FA abaixo dos valores de referência. Apesar da remissão dos sinais gastroentéricos, o animal veio a óbito após 40 dias de tratamento intensivo. Conclusão: Grande parcela dos animais infectados, cursam assintomáticos ou mesmo apresentando leve enterite, em decorrência da exposição precoce ao vírus no ambiente, gerando imunidade de rebanho. O felino relatado não era vacinado e evoluiu para panleucopenia, visto que o vírus tem tropismo por enterócitos e também por células linfopoiéticas da medula principalmente em gatos com resposta imune ineficiente, levando a quadros irreversíveis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography