Journal articles on the topic 'Menota'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Menota.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Menota.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Pérez, Noelia García. "Mencía de Mendoza, Marquise of Zenete." Early Modern Women: An Interdisciplinary Journal 9, no. 1 (September 1, 2014): 89–100. http://dx.doi.org/10.1086/emw26431284.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Hidalgo Ogáyar, Juana. "Libros de Horas de Doña Mencía de Mendoza." Archivo Español de Arte 70, no. 278 (June 30, 1997): 177–83. http://dx.doi.org/10.3989/aearte.1997.v70.i278.637.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Hidalgo Ogáyar, Juana. "Doña Mencía de Mendoza y su residencia en el castillo de Jadraque." Archivo Español de Arte 78, no. 310 (June 30, 2005): 184–90. http://dx.doi.org/10.3989/aearte.2005.v78.i310.196.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Pérez, Noelia García. "Mencía de Mendoza, Marquesa de Zenete: an art collector in sixteenth‐century Spain." Women's History Review 18, no. 4 (September 2009): 639–58. http://dx.doi.org/10.1080/09612020903112331.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Hidalgo Ogáyar, Juana. "Doña Mencía de Mendoza y su residencia en el Palacio del Real en Valencia." Archivo Español de Arte 84, no. 333 (March 31, 2011): 80–89. http://dx.doi.org/10.3989/aearte.2011.v84.i333.458.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Muslimin, Lukman, Fibria Indriati, and Tjahya Widayanti. "KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL." Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan 1, no. 2 (February 6, 2018): 3–46. http://dx.doi.org/10.30908/bilp.v1i2.296.

Full text
Abstract:
Pasar tradisional saat ini menghadapi permasalahan eksternal dan internal yang berpengaruh besar terhadap eksistensi mereka. Dari sisi eksternal pasar tradisional menghadapi kenyataan bahwa kebijakan saat ini tidak cukup mendukung potensi mereka untuk berkembang. Demikian pula persaingan dengan ritel modern yang sangat ekspansif semakin menciptakan kondisi bahwa pasar tradisional semakin ditinggalkan oleh konsumennya. Disisi internal, pasar tradisional menghadapi kenyataan bahwa fisik pasar yang tua tanpa renovasi, sementara manajemen pasar tidak mampu mengatasi perubahan dalam menata pasar tradisional yang bersih, nyaman dana man.Perubahan lingkungan dalam bisnis ritel menuntut pemecahan masalah eksternal dan internal pasar tradisional. Penelitian ini mencoba menganalisa model pengembangan tempo dulu (model tradisional), model yang berjalan saat ini (model transisi) dan model pengembangan masa depan (model integrase) yang dapat memadukan antara model yang telah dan sedang berjalan dengan model yang dibutuhkan di masa depan.Belajar dari pengalaman dalam pembinaan dan model yang dikembangkan di negara lain, maka kajian ini mencoba untuk mengintrodusir model integrase dalam pengembangan pasar tradisional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Imawan, Arga Pribadi. "MENATA DEMOKRASI DIGITAL." Jurnal Bawaslu Provinsi Kepulauan Riau 4, no. 1 (June 29, 2022): 109–20. http://dx.doi.org/10.55108/jbk.v4i1.101.

Full text
Abstract:
Salah satu perubahan besar dari kehidupan berpemerintahan maupun interaksi sosial melekat pada perkembangan interaksi melalui internet. Banyak aspek dari kehidupan sosial, politik, budaya dan ekonomi yang bertransformasi menjadi digital. Perkembangan ini turut hadir dalam penyelenggaraan pemilu. Perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun 2020 menunjukkan bagaimana pemilu tetap dapat dilakukan dengan lebih besar porsinya pada kampanye melalui media sosial. Sedikit menelisik ke belakang, kampanye politik melalui media sosial menguat sejak pemilu tahun 2014, ketika polarisasi politik yang kuatmulaimuncul. Artikel ini hendak menunjukkan bagaimana persoalan terkait dengan etika pemilu pada dasarnya merupakan hal yang berkontestasi (contested), terutama pada era ketika demokrasi dipengaruhi secara kuat dalam aspek digital. Bagaimanapun, persoalan etika tergantung oleh beragam aspek, salah satudiantaranyaterkait dengan ruang dan model interaksi warga negara. Berbasiskan pada pendekatan kualitatif dengan mengandalkan data sekunder dari internet, berupa jurnal dan berita, artikel ini mencoba untuk melihat keterkaitan perubahan konsep mengenai warga negara dalam dinamika perubahan pola interaksi politik dan etika pemilu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Cruz-Álvarez, Oscar, Ma Teresa Martínez-Damián, Ma Teresa Colinas-León, Juan Enrique Rodríguez-Pérez, and Sweetia Paulina Ramírez-Ramírez. "Changes in post-harvest quality of peppermint (Mentha x piperita L.) under refrigeration." Revista Chapingo Serie Horticultura XIX, no. 3 (2013): 287–99. http://dx.doi.org/10.5154/r.rchsh.2012.11.062.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Mulyadi, Yadi. "MENATA HUTAN MENJAGA TONGKONAN." Jurnal Konservasi Cagar Budaya 7, no. 2 (June 2, 2017): 25–35. http://dx.doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v7i2.110.

Full text
Abstract:
Pelestarian budaya Toraja selama ini cenderung terfokus pada aspek pelestarian fisik semata. Hal itu tercermin dalam bentuk kegiatan pelestarian yang didominasi perbaikan fisik pada bangunan Tongkonan di Toraja. Budaya Toraja sebagaimana pendapat para ahli, terefleksikan dalam budaya Tongkonan, dimana Tongkonan pada hakekatnya bukan semata bangunan rumah adat tetapi merupakan konsep budaya Toraja itu sendiri. Budaya Tongkonan adalah ruh dari budaya Toraja yang merefleksikan hubungan harmonis antara manusia dengan alam, salah satunya diwujudkan dalam bentuk menjadikan hutan sebagai elemen dalam budaya Tongkonan. Oleh karena itu, pelestarian budaya Toraja pada dasarnya dapat disinergikan dengan upaya pelestarian hutan. Dengan demikian upaya nyata dalam menata hutan di Toraja dapat menjamin keberlangsungan budaya Toraja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Islam, N., MF Islam, MS Islam, and MI Miah. "Induced Breeding of Fresh Water Menoda Catfish (Hemibagrus Menoda) Using Ovupin Hormone." Journal of Biodiversity Conservation and Bioresource Management 6, no. 2 (September 21, 2021): 11–18. http://dx.doi.org/10.3329/jbcbm.v6i2.55242.

Full text
Abstract:
An experiment on induced breeding of menoda catfish, Hemibagrus menoda was conducted during the period from May 2017 to July 2018 by using commercial Ovupin hormone (GnRHa, Gonadotropin Releasing Hormone Analogues) to attain its optimum dose. The study consists of three treatments, each with three replications. The objective of the experiment was to find out the effective dose for induced breeding. The breeding parameters were determined in terms of ovulation, fertilization, hatching, and survival rate. A total of 36 males and 18 females lived brood fish were kept in the ratio of 2♂:1♀ for breeding purpose. The commercial Ovupin hormone were injected at the doses of 4 (T1), 6 (T2), 7 (T3) mL Ovupin·kg-1body weight for female and 1.5(T1), 2 (T2), 3(T3) mL Ovupin·kg-1 body weight for male in a triplicate replication. In this study, it was found that treatment T2 demonstrated the best spawning performance for both male and female and were statistically significant (p<0.05). The investigation indicated that the dose of Ovupin hormone 6mL Ovupin·kg-1body weight for female and 2 mL Ovupin·kg-1 body weight for male determines the highest spawning performance of menoda catfish which should be recommended for high quality eggs and larvae. J. Biodivers. Conserv. Bioresour. Manag. 2020, 6(2): 11-18
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Romero Figueroa, José Cruz, Ma De las Nieves Rodríguez Mendoza, Ma Del Carmen Gutiérrez Castorena, and Julio Sánchez Escudero. "Vermicompost como sustrato en la producción de menta (Menta piperita L.)." Revista Mexicana de Ciencias Agrícolas, no. 5 (June 6, 2018): 889–99. http://dx.doi.org/10.29312/remexca.v0i5.1294.

Full text
Abstract:
El objetivo del trabajo fue comparar la relación carbono nitrógeno del vermicompost como sustrato en la producción y concentración nutrimental de menta (Menta piperita L.). Se realizaron tres compostas con relaciones iniciales de C/N 45, 35 y 26, para ello se utilizaron dos materiales orgánicos paja de maíz (PM) y estiércol de bovino (EB). Al final del proceso de vermicompostaje se cosechó el humus de lombriz o vermicompost (VC) y se obtuvo relaciones C/N 21, 27 y 13 respectivamente. Para la evaluación nutrimental del vermicompost se diseñó un experimento factorial (3 x 2), con tres relaciones C/N, con y sin la incorporación de ef luentes orgánicos (derivados del proceso de vermicompostaje), en un diseño completamente al azar con 10 repeticiones. Las plántulas de menta se colocaron en macetas con una mezcla de vermicompost:agrolita (3:1, v:v). 73 días después del trasplante (DDT) se determinó nitratos (NO-3) y potasio (K+) con los ionómetros portátiles Horiba®, posteriormente se cosecharon las plantas y se cuantificó peso fresco y seco de hojas, tallos y raíz, índices de materia seca y la proporción de la parte aérea y raíz. Las plantas desarrolladas en el VC 13 presentaron la mayor concentración de NO-3 (12 750 ppm) y K+ (10,100 ppm) además favoreció el desarrollo del cultivo que se refleja en Biomasa Total (16.97 g) en comparación con las plantas que crecieron en VC 21 y 27. Vermicompost con rel C/N inicial de 26 produce un material que puede ser utilizado como sustrato en el cultivo de menta para consumo en fresco o en seco.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Muspawi, Mohamad. "MENATA STRATEGI REKRUTMEN TENAGA KERJA." Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 18, no. 1 (February 14, 2018): 87. http://dx.doi.org/10.33087/jiubj.v18i1.436.

Full text
Abstract:
Recruitment is an integral part of the management of an institution or organization. Recruitment positions are quite important, because the quality of recruitment influence the quality of the performance of institutions or organizations concerned in the future. Filippo in Justine T Sirait (2006: 56) defines recruitment as an employee or prospective withdrawal of labor and the employment search process is done carefully, so as to stimulate them to want to apply for certain positions offered by the organization. Recruitment is wise when before implementation is done plannings to meet the needs of the labor or employee in an organization, what is needed and how much is needed. Once detected all necessary further carrying out the process to get the purposes of labor or employees needed. After planning labor requirements. Subsequent process is the process of opening a job. Pramana (2005: 4) says that the process of opening a job based on their workforce planning needs really been analyzed and approved by the director. Filing review of manpower requirements can be distinguished according to their needs. Selection is the process for deciding the appropriate employee from a set of candidates obtained through the recruitment process, both internal and external recruitment. In principle, the selection regardless of whether the selection made for new employees, promotion, transfer, or others, and are associated with certain stages, such as: determination of the demands of the job and the company, the determination of the type of people required, determination of tools and steps / selection procedures, factors to be considered in the selection is a tool / selection procedure, and who is doing the implementation of selection (Hariandja 2007: 125-127). The part that is no less important than recruitment is the process regarding a contract extension subcontracted employees and probation employees. Pramana (2005: 10) says that this process must be preceded by a review / assessment of employees works to the extent that their ability to carry out the duties and responsibilities of the job.Keywords: Recruitment, Manpower Professional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Idrus, Muhammad. "Menata Domain Psikologis Pasca Bencana." Unisia 28, no. 56 (May 26, 2005): 181–91. http://dx.doi.org/10.20885/unisia.vol28.iss56.art9.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Saleh, Fauzi. "MENATA FIQH DAKWAH DALAM PENYULUHAN." Jurnal Ilmiah Islam Futura 11, no. 02 (February 1, 2012): 53. http://dx.doi.org/10.22373/jiif.v11i02.53.

Full text
Abstract:
Social problems appeared because of unawareness of the case root. Ifit can be traced back, it makes easier to cure as social therapy. Islamicconcept of this called da’wah that not only by mean of preaching butthe attitude and action. Fiqh da’wah (model of preaching) in Islammust be based on the principle and method. Among the principle arebil hikmah (wisdom), maw’idhah (lesson) and mujadalah bil hasan(the good way of debate). Meanwhile da’wah should be based on themanagement such planning, acting and evaluating. Da’wah withoutthese principles and methods will be effective especially in this era.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Romli, R. Cecep. "MENGUATKAN PANCASILA, MENATA KEMAJEMUKAN BANGSA." Harmoni 16, no. 1 (June 30, 2017): 184–94. http://dx.doi.org/10.32488/harmoni.v16i1.69.

Full text
Abstract:
Saat ini Indonesia tengah menatap secercah harapan akan pembangunan berkeadilan. Untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir era reformasi, pembangunan infrastruktur (seperti jalan tol, rel kereta, pelabuhan, bandara dan pembangkit listrik) yang semula terpusat di Jawa digenjot secara merata di seluruh persada Nusantara. Targetnya, agar pertumbuhan ekonomi meningkat secara merata, sehingga menekan jurang ketimpangan. Seiring dengan itu, gini ratio (ketimpangan pengeluaran) pun mulai ada penurunan. Pada September 2016 gini ratio perkotaan tercatat 0,409, turun dari gini ratio Maret 2016 sebesar 0,410. Sedangkan gini ratio pedesaan turun dari 0, 327 pada Maret 2016 menjadi 0,316 pada September 2016, menandakan tingkat pemerataan di desa lebih baik dibanding di kota. Kendati masih sangat tipis, menurut Kepala BPS, Suhariyanto, turunnya gini ratio ini karena adanya perbaikan dalam pengeluaran di berbagai daerah dan perbaikan pemerataan pembangunan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Hanif, Hasrul. "Menata dan Mendisiplinkan “Yang Sosial”." Jurnal Sosiologi Reflektif 10, no. 1 (September 9, 2016): 17. http://dx.doi.org/10.14421/jsr.v10i1.1146.

Full text
Abstract:
This paper is a short version of the preliminary report for the sake of academic research under the supervision of Cornelis Lay. This paper is the political sociology studies to try the understanding how the dynamics of the relationship the orientation character of the political regime is a pattern or design scheme of social welfare policies that exists in Indonesia. The discussion paper sees on: what is the extention of practiclity of citizenship (citizenship) patterning with further understanding of the pattern relationship both the state and the citizen in the design of the existing social welfare.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Nuratriningrum, Ari, and Yuri Yandhi. "Pre Test dan Post Test Seminar Perencanaan Keuangan Keluarga, Kelurahan Sepatan Tangerang." Abdi Dharma 2, no. 2 (October 24, 2022): 57–68. http://dx.doi.org/10.31253/ad.v2i2.1721.

Full text
Abstract:
Cermat dan bijak juga hendaknya menjadi kunci bagi setiap keluarga, untuk membuka pintu kesadaran akan pentingnya keluarga, agar mampu menakhodai bahtera rumah tangga dalam melayari lautan kehidupan yang luas. Manajemen keuangan keluarga yang dikelola secara cermat dan bijak, akan mampu menghantarkan setiap keluarga mencapai kebahagiaan sejati. Kebahagiaan yang menentramkan hati dan pikiran setiap anggota keluarga, karena didukung mapannya kondisi keuangan. Banyak keluarga yang menengah kebawah yang tidak mengetahui tentang pentingnya perencanaan keuangan keluarga yang dimana bertujuan untuk menata kehidupan keluarga yang termasuk pendidikan dan kesehatan dari anak-anak. Kurang kesadaraan tentang perencanaan keuangan membuat banyak keluarga yang menghadapi kualitas kehidupan keluarga yang buruk. Pretest dan protest Seminar Perencanaan Keuangan Keluarga di kelurahan Sepatan kabupaten Tangerang menyatakan setelah mengadakan seminar sebagian besar peserta lebih memahami dan mengetahui perencanaan keuangan keluarga, berkeinginan untuk lebih mendiskusikan keuangan dengan pasangan dan berkeinginan untuk mencoba membuat anggaran belanja keluarga.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

TRIANA, DINNY DEVI. "PENILAIAN KINESTETIK DALAM SENI TARI." Jurnal Evaluasi Pendidikan 3, no. 1 (May 9, 2017): 42. http://dx.doi.org/10.21009/jep.031.04.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan kinestetik dalam menata tari pada pembelajaran pengetahuan komposisi tari. Penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dengan 40 sampel yang diambil melalui proposional random sampling. Penelitian ini menggunakan desain faktorial 2 x 2. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) kecerdasan kinestetik dalam menata tari yang diberi penilaian kinerja proses, lebih tinggi daripada yang diberi penilaian kinerja produk, (2) kecerdasan kinestetik dalam menata tari yang memiliki penguasaan pengetahuan komposisi tari tinggi, lebih tinggi daripada kecerdasan kinestetik dalam menata tari yang memiliki penguasaan pengetahuan komposisi tari rendah, (3) terdapat pengaruh interaksi antara metode penilaian kinerja dengan penguasaan pengetahuan komposisi tari, (4) kecerdasan kinestetik dalam menata tari yang diberi penilaian kinerja proses lebih rendah daripada kecerdasan kinestetik dalam menata tari yang diberi penilaian kinerja produk, khusus untuk kelompok penguasaan pengetahuan komposisi tari tinggi, (5) kecerdasan kinestetik dalam menata tari yang diberi penilaian kinerja proses lebih tinggi daripada kecerdasan kinestetik dalam menata tari yang diberi penilaian kinerja produk, khusus untuk kelompok penguasaan pengetahuan komposisi tari rendah, 6) kecerdasan kinestetik dalam menata tari yang memiliki penguasaan pengetahuan komposisi tari tinggi lebih rendah daripada kecerdasan kinestetik dalam menata tari yang memiliki penguasaan pengetahuan komposisi tari rendah, khusus yang diberi penilaian kinerja proses, dan 7) kecerdasan kinestetik dalam menata tari yang memiliki penguasaan pengetahuan komposisi tari tinggi lebih tinggi daripada kecerdasan kinestetik dalam menata tari yang memiliki penguasaan pengetahuan komposisi tari rendah, khusus yang diberi penilaian kinerja produk.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Tahmidaten, Lilik, and Wawan Krismanto. "Implementasi Pendidikan Kebencanaan di Indonesia (Sebuah Studi Pustaka tentang Problematika dan Solusinya)." Lectura : Jurnal Pendidikan 10, no. 2 (August 7, 2019): 136–54. http://dx.doi.org/10.31849/lectura.v10i2.3093.

Full text
Abstract:
Secara geografis Indonesia termasuk suatu negara yang berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Untuk itu kesadaran akan potensi bencana menjadi hal yang sangat penting bagi setiap warga negara Indonesia. Hasil penelitian studi pustaka ini menunjukkan bahwa pendidikan menjadi sarana yang strategis untuk mengenalkan potensi bencana dan resikonya kepada setiap peserta didik, sehingga kelak menjadi warga negara yang sadar akan bencana alam. Pendidikan risiko atas bencana alam atau lebih populer dengan pendidikan kebencanaan (disaster education) atau pendidikan resiko kebencanaan (disaster risk education) adalah proses membangun kesadaran yang dimulai dari membangun pengetahuan, pemahaman dan tindakan yang mendorong kesiapsiagaan, pencegahan dan pemulihan. Dalam menghadapi kondisi alam saat ini, baik secara individu maupun masyarakat, manusia harus belajar hidup dengan alam, bukan mencoba mengendalikannya, sehingga memerlukan upaya mitigasi yang fokusnya berupaya menghindari dan meminimalisir bahaya melalui berbagai rekayasa teknologi. Namun demikian akan lebih tepat jika mitigasi dimulai dari perubahan perilaku manusia itu sendiri dalam menghadapi bahaya bencana alam. Membahas hal ini maka pendidikan kebencanaan menjadi mutlak diperlukan sebab pendidikan dianggap efektif mampu merubah perilaku dan perubahan perilaku cenderung jauh lebih murah dan lebih permanen daripada rekayasa teknologi semata. Oleh karena itu itu perlu langkah strategis guna: 1) Menata kembali sistem pendidikan kebencanaan yang jelas, terstruktur dan sistematis, 2) Menata kembali peran yang jelas dan tegas diantara kementerian dan lembaga-lembaga terkait dengan kebencanaan, 3) Menyusun kembali kurikulum kebencanaan (disaster curriculum) dan 4) Melakukan sosialisasi dan edukasi tentang sistem dan kurikulum pendidikan kebencanaan yang terstruktur, konsisten dan berkelanjutan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Palmer, Clare. "Response to Cobb and Menta." Process Studies 33, no. 1 (2004): 46–70. http://dx.doi.org/10.5840/process200433125.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Palmer, Clare. "Response to Cobb and Menta." Process Studies 33, no. 1 (April 1, 2004): 46–70. http://dx.doi.org/10.2307/44797732.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Wirasantri, Niken. "Menata Kawasan Cagar Budaya Berbasis Ekosistem." Jurnal Konservasi Cagar Budaya 4, no. 1 (December 2, 2010): 3–9. http://dx.doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v4i1.71.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Purnomo, Kardianto Indra. "MENATA BARANG DAGANGAN UNTUK TOKO KECIL." Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis) 3, no. 2 (April 23, 2020): 142–51. http://dx.doi.org/10.37339/e-bis.v3i2.208.

Full text
Abstract:
Kemampuan berwirausaha masyarakat Indonesia belum dapat dikatakan berhasil, hal ini disebabkan karena kebutuhan pengetahuan dan ketrampilan dalam dunia bisnis, masih diabaikan. Pada sisi lain, untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat yang telah menjalankan bisnis kecil, mengalami kesulitan, hal ini juga dikarenakan niat dan kemauan tidak dimiliki oleh pebisnis kecil tersebut.Kerjasama dengan pemerintah, dalam hal penataan produk/barang dagangan di toko kecil/bisnis kecilnya sangat diperlukan. Hal ini dimaksudkan agar apapun yang mereka usahakan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi mereka sendiri. Dengan tulisan ini, semoga menambah wawasan para pebisnis kecil tersebut untuk selangkah atau lebih dari satu langkah untuk maju dan sejahtera.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Hoult, John. "Replicating the Mendota Model in Australia." Psychiatric Services 38, no. 6 (June 1987): 565. http://dx.doi.org/10.1176/ps.38.6.565.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Vincent, Warwick F. "A eutrophic lake: Lake mendota, Wisconsin." Journal of the Royal Society of New Zealand 18, no. 3 (September 1988): 342–43. http://dx.doi.org/10.1080/03036758.1988.10429157.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Subaryana, Subaryana. "Menata Ulang Patriotisme dan Nasionalisme Indonesia." MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial 6, no. 2 (August 25, 2022): 285–94. http://dx.doi.org/10.30743/mkd.v6i2.5823.

Full text
Abstract:
Nationalism and patriotism must always be developed in the heartstrings of the Indonesian people as a tool to fill independence and at the same time maintain the sovereignty of the nation and state. As the world globalizes, nationalism and patriotism today are not only focused on the domestic level but must be able to counteract foreign intervention in various areas of life, especially those that harm the nation and state. The purpose of this study is to reveal the value of nationalism and patriotism towards the nation and state. This research uses qualitative descriptive method. The data sources used in this study are mostly derived from literature studies. The results showed that the concepts of nationalism and patriotism are dynamic concepts because of dialectics from domestic social, political, economic, and cultural changes as well as changes in the global level. Therefore, nationalism and patriotism need to be reorganized so as not to lead to narrow nationalism (chauvinism) and blind patriotism (djangoism). Nationalism and internationalism cannot be contested but must go hand in hand for the betterment of the nation and the state.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Shehu Jega, Ibrahim, M. Idris Miah, Nahida Arfin Huda, M. Atiqur Rah, Mst Kaniz Fate, M. Mahfujul H, and M. Shahjahan. "Reproductive Biology of the Threatened Menoda Catfish, Hemibagrus menoda (Hamilton, 1822) in the Kangsha River, Bangladesh." Journal of Fisheries and Aquatic Science 13, no. 1 (December 15, 2017): 39–48. http://dx.doi.org/10.3923/jfas.2018.39.48.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Anastasia, Nadia. "STRATEGIS ANALISIS SWOT PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PT. NAD, Tbk." Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi 1, no. 2 (December 31, 2019): 180–87. http://dx.doi.org/10.31933/jemsi.v1i2.68.

Full text
Abstract:
Dengan meningkatnya persaingan global, maka perusahaan akan dituntut untuk selalu memperhatikan keadaan pasar dan bersaing lebih kompetitif dalam menentukan strategi. Strategi kompetitif merupakan salah satu cara untuk mengetahui daya saing disetiap kekuatan. Pengunaan analisis SWOT yang efektif memegang peranan yang penting dalam menentukan strategi kompetitif. Perusahaan menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi, dalam rangkanya untuk menjaga kelangsungan hidup dan kelanjutan perusahaan. Dalam tugas ini, penulis mencoba untuk mengimplementasikan analisis SWOT pada PT NAD, Tbk, sebuah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi. PT NAD, Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi yang menyewakan Menara telekomunikasi sebagai tempat pemasangan perangkat telekomunikasi seperti antenna dan peralatan lain untuk transmisi sinyal berdasarkan skema perjanjian sewa jangka panjang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Lunte, Cynthia C., and Chris Luecke. "Trophic interactions of Leptodora in Lake Mendota." Limnology and Oceanography 35, no. 5 (July 1990): 1091–100. http://dx.doi.org/10.4319/lo.1990.35.5.1091.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Fahrurrozi, Fahrurrozi. "Menata Ulang Konsep dan Praktik Pendidikan Islam." Millah 5, no. 1 (August 6, 2005): 149–52. http://dx.doi.org/10.20885/millah.vol5.iss1.art11.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Hadjar, Ibnu. "Membongkar dan Menata Ulang Kejumudan Hukum Islam." Unisia 26, no. 48 (April 2003): 210–13. http://dx.doi.org/10.20885/unisia.vol26.iss48.art10.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Widiantari, Ni Wayan. "SPIRITUALITAS HINDU DALAM MENARI DAN MENATA TARI." Jurnal Sitakara 3, no. 2 (January 8, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.31851/sitakara.v3i2.2337.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Ansari, Muhammad Insa. "OMNIBUS LAW UNTUK MENATA REGULASI PENANAMAN MODAL." Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional 9, no. 1 (April 27, 2020): 71. http://dx.doi.org/10.33331/rechtsvinding.v9i1.378.

Full text
Abstract:
<div class="page" title="Page 1"><div class="section"><div class="layoutArea"><div class="column"><div class="page" title="Page 1"><div class="section"><div class="layoutArea"><div class="column"><p><span lang="IN">Salah satu pertimbangan penanam modal melakukan penanaman modal di suatu negara adalah kepastian hukum. Kepastian hukum meliputi kepastian pengaturan dalam peraturan perundang-undangan dan kepastian atas penegakan hukum. <em>Omnibus Law</em> merupakan salah satu konsep menata beberapa regulasi yang saling tumpang tindih dengan membuat satu regulasi baru. <em>Omnibus law</em> diperuntukkan untuk menata regulasi demi adanya kepastian pengaturan dalam peraturan perundang-undangan. Artikel ini membahas bagaimana menata regulasi penanaman modal dengan <em>omnibus law</em> dan bagaimana pengaruh penataan regulasi terhadap pertumbuhan penanaman modal. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif. Dalam penelitian hukum normatif ini digunakan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Hasil penelitian menunjuk penataan regulasi penanaman modal dimulai sejak diundangkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan penataan melalui <em>omnibus law</em> akan disiapkan pada tahun 2020. Penataan regulasi penanaman modal dapat memberikan kepastian hukum dari perspektif pengaturan, namun belum tentu memberikan kepastian hukum dari perspektif penegakan hukum. Pertumbuhan penanaman modal tidak hanya ditentukan oleh penataan regulasi, namun dipengaruhi oleh iklim yang kondusif untuk penanaman modal, termasuk keamanan, kemudahan berusaha, insentif, dan kondisi perekonomian suatu negara.</span></p></div></div></div></div></div></div></div></div>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

MUHAMMAD, SHAIPUDDIN BIN, and MOHD ASWAWI BIN ISA. "UNSUR-UNSUR PEMUJAAN DI DALAM PERSEMBAHAN MENORA DI KELANTAN." International Journal of Creative Future and Heritage (TENIAT) 4, no. 2 (December 31, 2016): 51–62. http://dx.doi.org/10.47252/teniat.v4i2.343.

Full text
Abstract:
Kelantan merupakan negeri yang unik dengan pelbagai kebudayaan termasuklah persembahan menora.Masyarakat Siam telah mengembang dan memperkenalkan persembahan menora serta budaya danadat resam mereka di sini. Seni persembahan menora ini dipertontonkan secara umum dan juga secararitual. Terdapat perkara-perkara mistik yang akan berlaku apabila unsur-unsur pemujaan dijalankan bagimelindungi persembahan yang akan dipersembahkan. Menora merupakan seni persembahan yangsangat sinonim dengan pemujaan dan mempunyai fungsi ritual. Mengikut kepercayaan masyarakat Siamsekiranya pemujaan roh tidak dibuat individu yang terlibat akan mudah mendapat penyakit. Kepercayaanyang diamalkan adalah gabungan antara kepercayaan animisme dan agama Hindu. Persembahanmenora yang penuh dengan unsur-unsur pemujaan biasanya dijalankan oleh masyarakat Siam yangberpegang teguh kepada tradisi dan adat dalam kehidupan mereka. Sesebuah persembahan teatertradisional seperti menora ini tidak lari dengan upacara dan menyelitkan unsur-unsur pemujaan. Di dalampersembahan menora upacara pemujaan merangkumi upacara buka panggung, upacara sembah guru,bacaan mantera dan tutup panggung.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Nurjanah, Dwi Sri, Ocih Setiasih, and Leli Kurniawati. "KEMAMPUAN GURU PAUD DALAM MENATA LINGKUNGKUNGAN BELAJAR DITINJAU DARI KUALIFIKASI AKADEMIK." Edukid 16, no. 1 (November 12, 2019): 34–41. http://dx.doi.org/10.17509/edukid.v16i1.20723.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan guru PAUD dalam menata lingkungan belajar antara guru yang berlatar belakang pendidikan relevan dengan PAUD dan yang berlatar belakang tidak relevan dengan bidang PAUD. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode ex-post facto. Tes dilakukan kepada guru PAUD di Kecamatan Lengkong Kota Bandung yang berjumlah 50 orang yang tersebar di 7 PAUD/TK. Instrumen pengumpulan data mengacu pada rusman (2012) serta dikembangkan dan disesuaikan oleh peneliti. Analisis statistik untuk mengetahi perbedaan pengetahuan guru PAUD dalam menata lingkungan belajar menggunakan uji statistik Independent Sample T-test. Hasil penelitian ini yaitu 1) Profil pengetahuan guru PAUD dalam menata lingkungan belajar yang berlatar belakang pendidikan relevan dengan PAUD berada pada kategori sangat tinggi yaitu 93,33% . 2) Profil pengetahuan guru PAUD dalam menata lingkungan belajar yang berlatar belakang pendidikan tidak relevan dengan PAUD berada pada kategori sangat tinggi yaitu 75%. 3) Terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,000 0,05) antara guru yang berlatar belakang pendidikan yang relevan dan tidak relevan dengan bidang PAUD. Hal ini menunjukan bahwa kualifikasi akademik menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan guru dalam menata lingkungan belajar. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti merekomendasikan agar guru PAUD dapat memenuhi latar belakang pendidikan sesuai dengan standar yang berlaku guna meningkatkan pengetahuan dalam menata lingkungan belajar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Machsun, Toha, Istikomah Istikomah, Dzulfikar Akbar Romadlon, and Mohamad Rojii. "INTERKONEKSI SAINS DAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO." Imtiyaz: Jurnal Ilmu Keislaman 4, no. 2 (September 20, 2020): 146–62. http://dx.doi.org/10.46773/imtiyaz.v4i2.95.

Full text
Abstract:
Problematika dikotomi antara sains dan Agama telah menjadi topik pembahasan yang banyak dikaji oleh peneliti untuk dicarikan solusi terbaiknya, namun faktanya hingga saat ini problem tersebut masihlah hadir di tengah masyarakat. melihat fakta tersebut SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo hadir sebagai percontohan dengan membawa konsep interkoneksi sains dan Agama dalam upaya pengembangan pendidikan Agama Islam dan juga mencoba untuk mengikis dikotomi antara sains dan Agama. penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus. Teknik analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap konsep, bentuk, dan dampak positif dari interkoneksi sains dan Agama dalam pengembangan pendidikan Islam. Hasil peneltian menunjukkan bahwa konsep interkoneksi di sekolah tersebut diwujudkan dalam bentuk bangunan kurikulum yang baku dan diterapkan dalam proses pendidikan. Bentuk interkoneksi diwujudkan dengan penggabungan kurikulum nasional dan kurikulum ISMUBA Khas sekolah Muhammadiyah, serta berbagai kegiatan ekstra. Dampak positif bagi siswa yakni menumbuhkan budaya islami dan karakter islami dalam diri peserta didik, penagalaman belajar yang menumbuhkan kreatifitas dan bijak dalam menata niat untuk menuntut ilmu serta prestasi gemilang di kancah nasional maupun internasional. Sementara bagi guru, Interkoneksi sains dan agama berdampak positif bagi pengembangan diri dan karier.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Anawalt, Patricia Rieff, and Frances F. Berdan. "The Codex Mendoza." Scientific American 266, no. 6 (June 1992): 70–79. http://dx.doi.org/10.1038/scientificamerican0692-70.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Llamas Olier, Augusto Enrique. "Augusto Llamas Mendoza." Revista Colombiana de Cancerología 14, no. 1 (2010): 55–56. http://dx.doi.org/10.1016/s0123-9015(10)70116-5.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Harvey, H. R., Frances F. Berdan, and Patricia Rieff Anawalt. "The Codex Mendoza." Ethnohistory 41, no. 2 (1994): 358. http://dx.doi.org/10.2307/482853.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Schwaller, John F., Frances F. Berdan, and Patricia Rieff Anawalt. "The Codex Mendoza." Hispanic American Historical Review 74, no. 1 (February 1994): 128. http://dx.doi.org/10.2307/2517443.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Schwaller, John F. "The Codex Mendoza." Hispanic American Historical Review 74, no. 1 (February 1, 1994): 128–29. http://dx.doi.org/10.1215/00182168-74.1.128.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Mendoza, José. ""ITC Mendoza romane"." Communication et langages 91, no. 1 (1992): 114–16. http://dx.doi.org/10.3406/colan.1992.2367.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Trijono, Rachmat. "MENATA IUS CONSTITUTUM MENUJU SATU SISTEM HUKUM NASIONAL." VERITAS 6, no. 2 (September 1, 2020): 235–55. http://dx.doi.org/10.34005/veritas.v6i2.1110.

Full text
Abstract:
Criticism of the ius constitutum of Indonesia which is still not organized according to the appropriate grading and grundnorm has resulted in a reconstruction of the arrangement of the ius constitutum. The purpose of this paper is to reconstruct the arrangement of the constitutum ius which is spread in various scientific papers by the author. The method used is a qualitative method with a descriptive approach. The conclusion was that efforts had been made to rearrange the ius constitutum, however, if it was not carried out in a focused and thorough manner, there would not be a single national legal system that was unique and suited to the Indonesian situation. The necessity of realizing a national legal system is not just a dream.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Ratu Rante Allo, Elisabeth, Auderey Tangkudung, and Adipati Rahmat Gumelar. "Menata Kelola Kelembagaan PKL Berdasarkan Hubungan Antar Stakeholder." Jurnal Syntax Transformation 2, no. 1 (January 23, 2021): 54–62. http://dx.doi.org/10.46799/jst.v2i1.200.

Full text
Abstract:
Artikel ini mendiskusikan upaya membentuk tata kelola kelembagaan bagi para pedagang kaki lima di jalan barito, kecamatan kebayoran baru, kotamadya jakarta selatan, provinsi DKI jakarta. Kajian ini dilakukan dengan menganalisis hubungan antar stakeholder yang memiliki kepentingan terhadap keberadaan PKL di jalan barito tersebut, dengan menggunakan pendekatan actor network theory dan bantuan perangkat lunak UCINET. Kajian ini menemukan bahwa PKL merupakan stakeholder yang memiliki hubungan kedekatan yang paling tinggi dibandingkan seluruh stakeholder lainnya. Namun dengan posisi PKL sebagai objek kebijakan, maka stakeholder dengan kedekatan tertinggi kedua, yaitu dinas koperasi dan UMKM kota DKI jakarta, harus menempati posisi sentral sebagai jembatan antara pemerintah dengan PKL, dengan mitra dan pihak terkait lainnya. Kajian ini bermanfaat dalam upaya pemberdayaan PKL di kawasan perkotaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Junaidi, Veri, and Muhammad Ihsan Maulana. "MENATA KELEMBAGAAN PENEGAKAN HUKUM PEMILU SERENTAK TAHUN 2024." Jurnal Bawaslu Provinsi Kepulauan Riau 2, no. 2 (November 30, 2020): 41–60. http://dx.doi.org/10.55108/jbk.v2i2.240.

Full text
Abstract:
Penegakan hukum pemilu, dapat ditempuh melalui 2 cara, yaitu civil process dan crime process. Mekanisme Civil Process merupakan mekanisme koreksi terhadap hasil pemilu, yang diajukan oleh peserta pemilu kepada lembaga peradilan yang berwenang. Sedangkan mekanime crime process seperti yang dikenal dengan penyelesaian pelanggaran atau sengketa pemilu melalui mekanisme hukum yang berlaku, baik pidana, administrasi maupun kode etik, sesuai dengan hukum acara yang berlaku. Didalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU 7/2017) tentang Pemilihan Umum pada Prinsipnya, dalam pemilu membagi dua persoalan utama yakni pelanggaran dan sengketa. Pelanggaran sendiri terbagi menjadi 3 (tiga) yakni (1) Tindak Pidana Pemilu, (2) Pelanggaran Administrasi Pemilu, dan (3) Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu. Sedangkan sengketa terbagi dua yakni (1) sengketa proses pemilu dan (2) sengketa hasil pemilu. Pada implementasinya, penegakan hukum pemilu kerap terjadi tumpang tindih kewenangan dan menyebabkan tidak optimalnya penegakan hukum kepemiluan. Dengan melakukan penataan kelembagaan penegakan hukum pemilu, dapat mengurai problem yang terjadi saat ini, seperti tidak optimalnya penagakan pidana pemilu karena adanya perbedaan diantara tripartite yakni Bawaslu, Kepolisian danKejaksaan. Perlu ada upaya untuk merubah kewenangan tersebut, untuk memaksimalkan fungsi pengawasan dan penegakan hukum kepemiluan di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Bennett, Elena M., Tara Reed-Andersen, Jeffrey N. Houser, John R. Gabriel, and Stephen R. Carpenter. "A Phosphorus Budget for the Lake Mendota Watershed." Ecosystems 2, no. 1 (January 1, 1999): 69–75. http://dx.doi.org/10.1007/s100219900059.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Widayanto, Widayanto, Leroy Samy Uguy, and Maya Puspita Dewi. "Evaluasi Kebijakan tentang Penyelenggaraan Menara Telekomunikasi terhadap Penyedia Menara Telekomunikasi." Jurnal Manajemen dan Ilmu Administrasi Publik (JMIAP) 5, no. 1 (March 1, 2023): 105–12. http://dx.doi.org/10.24036/jmiap.v5i1.597.

Full text
Abstract:
Along with the growth of cellular phone subscribers in Indonesia, cellular network operators continue to strive to build infrastructure to establish broader service coverage areas, thus, increasing the quality of service. Regional Rules & Regulations in DKI Jakarta are intended to regulate the BTS towers within an area. However, they become a barrier for Telecommunications operators to meet the needs of good networks/signals. Changes in the zoning of telecommunication towers can meet the needs of operators and increase customer satisfaction. This study uses qualitative method analysis with an interview. The results show that policy evaluation regarding the implementation of telecommunication towers has yet to meet the needs of telecommunication tower providers (Tower Providers) and has been shown to cause areas that operator signal networks cannot cover. This situation impacts the satisfaction of particular customers and can threaten the business continuity of the operator. Conclusion of the Policy of the Governor of the Special Capital Region of Jakarta Number 14 of 2014, concerning the Implementation of Telecommunication Towers for Telecommunication Tower Providers, the annexse to the zoning of telecommunication towers needs to be reviewed because it has not been able to meet the needs of telecommunication tower providers and can pose a threat to business continuity.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Schmidt-Hori, Sachi. "The Erotic Family: Structures and Narratives of Milk Kinship in Premodern Japanese Tales." Journal of Asian Studies 80, no. 3 (February 26, 2021): 663–81. http://dx.doi.org/10.1017/s0021911820004593.

Full text
Abstract:
This essay proposes that “milk kinship,” which upper-class individuals in premodern Japan formed with their milk kin—a menoto (wet nurse) and a menotogo (foster sibling)—occupies the core of an institutionalized erotic fosterage. In this “menoto system,” the surrogate mother's lactating body and erotic-affective labor became the connective tissue to bind two interclass families, creating a symbiosis that fortified the existing sociopolitical power structures. Around the tenth century, many vernacular tales started to feature menoto characters. While a typical menoto is the protagonist's homely, asexual, motherly confidante, her derivative construct—the menotogo of the protagonist—is often cast in an erotic light. In the four texts examined in this essay, menotogo valorize their erotic agencies to benefit their charges through sexual-affective labor or through an indirect method. The latter entails the formation of a “love square” in which two menotogo become lovers and then help their respective charges do the same.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Aminullah, Aminullah. "TINJAUAN KEKAKUAN STRUKTUR MENARA BANGUNAN MESJID AKIBAT POSISI PENEMPATAN STRUKTUR MENARA." Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil 3, no. 2 (December 30, 2020): 98. http://dx.doi.org/10.31602/jk.v3i2.4071.

Full text
Abstract:
Struktur menara beton bertulang banyak dijumpai pada struktur bangunan masjid. Penempatan struktur menara seringkali tidak sesuai dengan desain awal. Penelitian ini membandingkan kekakuan dan stabilitas struktur menara masjid berdasarkan lokasi penempatan. Penempatan struktur menara di salah satu luasan bangunan masjid ditentukan sebagai model 1. Pemodelan struktur menara yang diletakkan di atas pelat atap (dak) ditentukan sebagai model 2. Studi kasus penelitian ini adalah struktur menara beton bertulang masjid Pusaka As-Su’ada, Hulu Sungai Utara, Banjarmasin. Struktur menara beton bertulang dimodelkan dengan menggunakan kombinasi idealisasi elemen cangkang 3D dan elemen 3D frame. Topi kerucut beton diberi beban terpusat dari berat sendiri mustaka. Analisis statik ekivalen telah dilakukan untuk meninjau stabilitas struktur menara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model 1 lebih stabil daripada model 2. Displasemen yang terjadi pada model 1 lebih rendah daripada model2. Frekuensi alami yang terjadi berdasarkan hasil analisis modal menunjukkan tingkat kekakuan model 1 relatif lebih tinggi dari model 2 (35%). Kata Kunci : Mesjid, Menara, Stabilitas, Struktur, Modal
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Moreiras, Stella M. "Landslide incidence zonation in the Rio Mendoza valley, Mendoza Province, Argentina." Earth Surface Processes and Landforms 29, no. 2 (February 2004): 255–66. http://dx.doi.org/10.1002/esp.1056.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography