To see the other types of publications on this topic, follow the link: Matematiska objekt.

Journal articles on the topic 'Matematiska objekt'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Matematiska objekt.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Husna, Indah, FX Didik Purwosetiyono, and Dhian Endahwuri. "Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa dalam Memecahkan Masalah Trigonometri Ditinjau dari Kemampuan Matematika." Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika 2, no. 6 (November 30, 2020): 501–9. http://dx.doi.org/10.26877/imajiner.v2i6.6787.

Full text
Abstract:
Kemampuan pemahaman matematis dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu mampu menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari, mampu mengklarifikasi objek-objek, mampu mengaitkan berbagai konsep matematika,mampu menerapkan konsep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemahaman matematis siswa dalam penyelesaikan trigonometri berdasarkan kemampuan matematika siswa. Tahapan penyelesaian soal trigonometri sesuai dengan pemecahan masalah menurut Polya ada 4 tahap, yaitu : memahami soal, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan soal sesuai rencana, dan memeriksa kembali hasil yang diperoleh. Subjek penelitian adalah 23 siswa kelas XI MIA yang selanjutnya dipilih 3 siswa yaitu, 1 siswa rendah, 1 siswa sedang dan 1 siswa tinggi berdasarkan kemampuan matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes kemampuan matematika, tes soal trigonometri, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) subjek dengan kemampuan matematika rendah memenuhi aspek kemampuan pemahaman matematis. 2) subjek dengan kemampuan matematika sedang mampu memenuhi aspek kemampuan pemahaman matematis 3) subjek dengan kemampuan matematika tinggi mampu memenuhi aspek kemampuan pemahaman matematis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Perdana, Sukma Adi. "FORMULASI MODEL PERMUTASI SIKLIS DENGAN OBJEK MULTINOMIAL." Jurnal Gantang 1, no. 1 (October 11, 2016): 54–57. http://dx.doi.org/10.31629/jg.v1i1.6.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan membangun model matematika untuk menghitung jumlah susunan objek dari permutasi siklis yang memiliki objek multinomial. Model yang dibangun dibatasi untuk permutasi siklis yang memiliki objek multinomial dengan minimal ada satu jenis objek beranggotakan tunggal. Pemodelan dilakukan berdasarkan struktur matematika dari permutasi siklis dan permutasi multinomial. Model permutasi siklis yang memiliki objek multinomial telah dirumuskan. Pembuktian model telah dilakukan melalui validasi struktur serta validasi hasil yang dilakukan dengan cara membandingkan hasil perhitungan model dan hasil pencacahan. Teorema tentang permutasi siklis dengan objek multinomial juga telah dibangun. Kata kunci: pemodelan , permutasi siklis, permutasi multinomial This study aims at constructing mathematical model to count the number of arrangement of objects form cyclical permutation that has multinomial objects. The model constructed is limited to cyclical permutation that has multinomial object in which at least one kind of object having single cardinality is contained within. Modelling is undertaken based on mathematical structure of cyclical permutation and multinomial permutation. Cyclical permutation model having multinomial object has been formulated as . The proof of the model has been undertaken by validating structure and validating the outcome which was conducted by comparing counting result of model and counting result manually. The theorem of cyclical permutation with multinomial object has also been developed. Keywords: modelling, cyclical permutation, multinomial permutation
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Fitriasari, Putri. "PEMANFAATAN SOFTWARE GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA." Jurnal Pendidikan Matematika RAFA 3, no. 1 (October 1, 2017): 57–69. http://dx.doi.org/10.19109/jpmrafa.v3i1.1441.

Full text
Abstract:
Pemanfaatan program komputer dalam pembelajaran matematika merupakan kebutuhan pada zaman sekarang ini. Banyak sekali program-program computer yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika antara lain adalah GeoGebra. GeoGebra adalah program dinamis yang beragam fasilitasnya dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika. Selain itu GeoGebra dapat digunakan untuk mendemonstrasikan atau memvisualisasikan konsep-konsep matematis serta alat bantu untuk mengkonstruksi konsep-konsep tersebut. Dengan program GeoGebra, objek-objek matematika yang bersifat abstrak dapat divisualisasi sekaligus dapat dimanipulasi secara cepat dan efisien
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Agustini, Desti, and Heni Pujiastuti. "Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan Kemampuan Pemahaman Matematis dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi SPLDV." Media Pendidikan Matematika 8, no. 1 (June 30, 2020): 18. http://dx.doi.org/10.33394/mpm.v8i1.2568.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan siswa berdasarkan kemampuan pemahaman matematis nya dalam menyelesaikan soal cerita pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel(SPLDV). Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sasaran dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMP/MTs sederajat sebanyak 10 orang. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan lembar tes kemampuan pemahaman matematis dan wawancara tidak terstruktur. Subjek penelitian yaitu 3 orang siswa dengan hasil tes kemampuan pemahaman matematis terendah. Berdasarkan hasil tes dan wawancara dapat disimpulkan bahwa terdapat kesulitan pada siswa dalam menyelesaikan soal SPLDV dalam bentuk cerita berdasarkan pada kemampuan pemahaman matematisnya. Hal ini dapat kita lihat dari hasil skor rata-rata nya yaitu sebesar 57% yang termasuk ke dalam kategori kurang. Adapun kesulitan-kesulitan yang di alami siswa yaitu belum memahami apa yang di tanyakan dalam soal, kesulitan mengubah soal cerita ke dalam simbol matematika, siswa masih kurang mampu memisalkan istilah karena masih kesulitan dalam mengklasifikasikan objek yang diketahui dalam soal, kesulitan menerapkan konsep penyelesaian secara algoritma dengan metode yang tepat, dan kesulitan mengaitkan berbagai konsep dalam penyelesaian soal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Yanuarto, Wanda Nugroho. "Deskripsi Kemampuan Representasi Matematis dalam Pembelajaran Geometri." Indonesian Journal of Mathematics Education 1, no. 1 (October 31, 2018): 1. http://dx.doi.org/10.31002/ijome.v1i1.888.

Full text
Abstract:
<p class="JRPMAbstractBody">Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis mahasiswa semester 1 Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purwokerto melalui pembelajaran GAB (Geometri Analitik Bidang) yang termodifikasi dengan teori Dienes dan Van Hiele. Kemampuan representasi matematis merupakan kemampuan untuk mengungkapkan gagasan atau ide-ide matematika dalam upaya untuk mencari suatu solusi dari masalah yang sedang dihadapi. Oleh karena itu, dengan merepresentasikan idenya mahasiswa akan mengalami kemudahan dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran yang termodifikasi dengan teori belajar Dienes dan teori belajar Van Hiele. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester 1 kelas A yang berjumlah 35 mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purwokerto, sedangkan objek penelitian adalah seluruh proses dan hasil pembelajaran matematika dengan penerapan pembelajaran yang termodifikasi Dienes dan Van Hiele untuk mengetahui deskripsi kemampuan representasi matematis mahasiswa di kelas tersebut. Instrumen penelitian berupa lembar observasi kemampuan representasi matematis, pedoman wawancara, dan tes kemampuan representasi matematis. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran pada mata kuliah Geometri Analitik Bidang yang telah dimodifikasi dengan teori belajar Dienes dan Van Hiele dapat membantu perkembangan kemampuan representasi matematis mahasiswa. Pengembangan pembelajaran dilakukan sesuai dengan kebutuhan pada mahasiswa.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Andriadi, A., Depi Fitraini, and S. Suhandri. "Pengembangan Modul Matematika Berbasis Active Learning Untuk Memfasilitasi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama." JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) 1, no. 1 (May 28, 2018): 55. http://dx.doi.org/10.24014/juring.v1i1.4768.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan modul matematika berbasis active learningyang valid dan praktis serta untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah menggunakan modul matematika berbasis active learning. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation). Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 16 Pekanbaru. Subjek penelitian ini adalah kelas VII SMP Negeri 16 Pekanbaru dan objek penelitian ini adalah modul matematika berbasis active learning. Jenis data penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. .Berdasarkan uji validitas,modul matematika berbasis active learningdinyatakan valid dengan persentase tingkat kevalidan 75,15%. Berdasarkan uji praktikalitas, modul matematika berbasis active learning dinyatakan praktis dengan persentase tingkat kepraktisan 71,61%. Dari hasil tersebut, mengidentifikasikan bahwa modul yang dikembangkan valid dan praktis. Berdasarkan tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah menggunakan modul matematika berbasis active learning, kemampuan berpikir kreatif matematis siswa diperoleh persentase tingkat penguasaan yaitu 84,77%yang termasuk pada kategori tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Riani Siregar, Nur Asma, Susanti, and Mariyanti Elvi. "Analisis Model Rasch Disposisi Matematis Mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Matematika UMRAH." Jurnal Gantang 6, no. 1 (March 31, 2021): 1–10. http://dx.doi.org/10.31629/jg.v6i1.3118.

Full text
Abstract:
Disposisi matematis merupakan objek kajian psikologi yang ditunjukkan dalam bentuk kecenderungn sikap, keyakinan, penilaian dan tindakan peserta didik terhadap matematika maupun hal yang berkaitan dengan matematika. Pengukuran disposisi matematis menggunakan instrumen angket skala likert dengan luaran berupa data ordinal. Data ordinal tidak memiliki linearitas pada skalanya sehingga jika digunakan dalam analisis statistik akan menghasilkan generalisasi yang tidak akurat. Salah satu model analisis data yang dapat menginterpretasikan data ordinal ke data interval dikenal dengan nama Model Rasch. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil disposisi matematis yang dimiliki mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Matematika UMRAH. Subjek yang diteliti adalah 65 orang mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika UMRAH pada kelas Kalkulus Integral Tahun Ajaran 2019/2020. Instrumen penelitian menggunakan angket disposisi matematis MDFI yang berisi 60 butir pernyataan. Namun, data item yang dianalisis hanya berjumlah 58 item. Hal ini dikarenakan item i15 merupakan pernyataan negatif dari item i52 dan item i55 merupakan pernyataan ulang dari item i20. Analisis data menggunakan model analisis Rasch. Hasil penelitian menunjukkan 51,6% responden memiliki disposisi matematis sedang, 40,3% responden memiliki disposisi matematis tinggi dan 8,1% responden memiliki disposisi sangat tinggi. Nilai rata-rata disposisi matematis antara pria dan wanita tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Febrian, Febrian, Puji Astuti, and Rindi Antika. "Pelatihan Pengembangan Media Videoscribe dengan Konteks Lokal dalam Mengajarkan Objek Matematika bagi MGMPSMAKabupaten Bintan." J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) 3, no. 2 (October 20, 2019): 101. http://dx.doi.org/10.30734/j-abdipamas.v3i2.634.

Full text
Abstract:
ABSTRACTThe biggest challenge for Mathematics teachers is mastering Mathematics material with its abstract, logical, systematic and structured character for itself before teaching it to students. The teacher must mastering mathematical objects such as facts, concepts, operations, and principles and be able to describe these objects in every Math material. Not only that, the challenges from the pedagogical aspects also forced teachers to be able to think about how to teach abstract Mathematics material to students so that learning objectives are achieved. The choice of context and learning media is also an important aspect contributing to the success of the teaching and learning process. However, all these aspects are often a problem among teachers, especially at the high school level. Weaknesses in mastering the material as well as weaknesses in pedagogical aspects often arise in teaching mathematics. This certainly raises many ideas that can be discussed so that weaknesses can be minimized. One of them is improving understanding of Mathematics objects and emphasizing the choice of context and learning media. In this Community Service activity, the teacher is introduced to the use of videoscribe to develop media with local context in teaching Mathematics objects. Through this activity a change in understanding of mathematical objects, the roles and functions of health and learning media went better. In addition, participants can run videoscribe to create learning media that integrates all of the above aspects.Keywords: local context, learning media, mathematics object, videoscribe  ABSTRAKTantangan terbesar bagi guru Matematika adalah menguasai materi Matematika dengan karakternya yang abstrak, logis, sistematis dan terstruktur untuk dirinya sendiri sebelum mengajarkannya kepada siswa. Guru harus menguasai objek matematika seperti fakta, konsep, operasi, dan prinsip dan mampu menguraikan objek-objek tersebut di setiap materi Matematika. Tak hanya itu, tantangan dari aspek pedagogis juga memaksa guru untuk dapat memikirkan bagaimana cara mengajarkan materi Matematika yang abstrak tersebut kepada siswa agar tujuan pembelajaran tercapai. Pemilihan konteks dan media pembelajaran sekiranya juga menjadi aspek penting penyumbang keberhasilan proses pengajaran dan pembelajaran. Namun, semua aspek-aspek tersebut seringkali menjadi permasalahan di kalangan Guru terutama pada level SMA. Kelemahan penguasaan materi serta kelemahan dalam aspek pedagogis seringkali muncul dalam pengajaran matematika. Hal ini tentunya memunculkan banyak ide yang dapat diperbincangkan agar kelemahan dapat diminimalisir. Salah satunya adalah peningkatan pemahan terhadap objek Matematika serta penekanan pada pemilihan konteks dan media pembelajaran. Dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini, guru diperkenalkan pada penggunaan videoscribe untuk mengembangkan media dengan konteks lokal dalam mengajarkan objek Matematika. Melalui kegiatan ini terjadi perubahan pemahaman mengenai objek matematika, peran dan fungsi kontkes dan media pembelajaran ke arah lebih baik. Di samping itu, peserta dapat menjalankan videoscribe untk membuat media pembelajaran yang mengitgrasikan kesemua aspek di atas.Kata Kunci: konteks lokal,  media pembelajaran, objek matematika, videoscribe
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Faturrahman, Muhammad, and Slamet Soro. "Eksplorasi Etnomatematika pada Masjid Al-Alam Marunda Ditinjau dari Segi Geometri." Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika 5, no. 2 (July 12, 2021): 1955–64. http://dx.doi.org/10.31004/cendekia.v5i2.734.

Full text
Abstract:
Pembelajaran matematika di zaman sekarang lebih menekankan pada aspek pemahaman konsep matematis untuk menyelesaikan masalah matematika. Etnomatematika dapat menjadi pendekatan pembelajaran matematika untuk memfasilitasi kemampuan pemahaman konsep matematis. Konsep-konsep geometri pada bentuk bangunan bersejarah dapat menjadi pengamatan yang dihasilkan oleh budaya. Setiap daerah memiliki bangunan bersejarah masing-masing. Di Jakarta terdapat bangunan bersejarah yaitu Masjid Al-Alam Marunda yang dibangun sejak tahun 1900 masehi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi konsep geometri yang terdapat pada Masjid Al-Alam Marunda, sehingga dapat dijadikan sumber belajar dalam pembelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara metode observasi, wawancara, studi literatur, dokumentasi, dan angket. Instrumen yang digunakan berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, catatan harian, dan angket, kemudian dapat disimpulkan bahwa konsep geometri yang terdapat pada Masjid Al-Alam Marunda adalah konsep bangun datar, bangun ruang, dan konsep transformasi refleksi. Etnomatematika dapat memuat aspek pemahaman konsep matematis dengan objek yang dilihat secara nyata.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Wulandari, Elis Dwi, Erry Hidayanto, and Rustanto Rahardi. "Representasi Matematis Siswa Tuna Rungu dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika." Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan 4, no. 7 (July 30, 2019): 971. http://dx.doi.org/10.17977/jptpp.v4i7.12644.

Full text
Abstract:
<p><strong>Abstract:</strong> Mathematical representation is the way of communicating mathematical ideas and problems solutions. Communicating mathematical ideas requires external representation in the form of actions, verbal, symbolic, visual and real objects. This study aims to describe the form of representation of Deaf Students in solving mathematical story problems. The research was conducted by giving types of text questions as well as text and image questions to three DS at Banyuwangi State of Special Need High School. The results of student work analysis found that there are two types of mathematical representations that appear in solving story problems, namely verbal representation indicated by writing words, numbers, letters, sentences and oral and representation of mathematical expressions in the form of symbols and numbers. DS are able to representing, make mathematical symbols, explain in writing or sign language what they think are.</p><strong>Abstrak:</strong><em> </em>Representasi matematis adalah cara mengomunikasikan ide-ide matematis maupun solusi permasalahan. Mengomunikasikan ide-ide matematis diperlukan representasi eksternal berbentuk tindakan, verbal, simbolik, visual dan objek nyata. Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk representasi siswa Tuna Rungu dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Penelitian dilakukan dengan memberikan jenis soal teks serta soal teks dan gambar kepada tiga siswa TR di SMALBN Banyuwangi. Hasil analisis pekerjaan siswa ditemukan terdapat dua tipe bentuk representasi matematis yang muncul dalam menyelesaikan soal cerita, yaitu representasi verbal yang ditunjukkan dengan tulisan kata, angka, huruf, kalimat serta lisan dan representasi ekspresi matematis berupa simbol dan angka. Siswa TR mampu merepresentasikan, membuat simbol matematis, menjelaskan dengan tulisan maupun bahasa isyarat apa yang mereka pikirkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Meisya, Sahara, Suhandri Suhandri, and Hayatun Nufus. "Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Model-Eliciting Activities untuk Memfasilitasi Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama." JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) 1, no. 1 (May 28, 2018): 33. http://dx.doi.org/10.24014/juring.v1i1.5051.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) matematika berbasis Model-Eliciting Activities (MEAs) yang valid, praktis, dan efektif untuk memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi kubus dan balok. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model ADDIE. Penelitian dilakukan di SMPN 1 Rambatan dengan subjek penelitian adalah para ahli materi dan ahli media pembelajaran yang berasal dari dosen dan guru, serta siswa SMPN 1 Rambatan. Sampel penelitian adalah kelas VIII1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII2 sebagai kelas kontrol. Objek penelitian adalah LKS matematika berbasis MEAs. Instrumen pengumpulan data berupa angket dan soal tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan kualitas LKS matematika berbasis MEAs yang dikembangkan tergolong dalam kategori sangat valid (92,92 ) dan sangat praktis ( untuk kelompok kecil dan untuk kelompok besar). Sedangkan berdasarkan hasil uji inferensial diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan komunikasi matematis antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa LKS matematika berbasisMEAs ini telah valid, praktis dan efektif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Deswita, Hera, and Marfi Ario. "Evaluasi Pembelajaran: Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMPN 1 dan SMPN 2 Kepenuhan." Journal of Education and Teaching (JET) 1, no. 1 (October 5, 2020): 33–39. http://dx.doi.org/10.51454/jet.v1i1.14.

Full text
Abstract:
Kajian mengenai profil kemampuan koneksi matematis penting untuk dilakukan sebagai langkah awal untuk melakukan evaluasi demi memperbaiki kualitas kemampuan siswa. Ketidakpahaman siswa pada suatu konsep akan mempengaruhi pemahaman siswa pada konsep yang lain. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi pembelajaran dalam kaitannya dengan kemampuan koneksi matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan profil kemampuan koneksi matematis siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematis. Objek penelitian adalah siswa SMPN 1 dan SMPN 2 Kepenuhan tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa masing-masing 17 dan 24 siswa. Pengumpulan data melalui pemberian tes koneksi matematis. Analisis data dengan menghitung persentase nilai siswa pada setiap indikator kemampuan koneksi matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa SMPN 1 dan SMPN 2 Kepenuhan sangat rendah dengan rata-rata masing-masing 40,52 dan 7,41. Indikator kemampuan koneksi matematis yang paling sulit bagi siswa SMPN 1 Kepenuhan adalah menghubungkan antara matematika dan kehidupan sehari-hari. Sedangkan indikator kemampuan koneksi matematis yang paling sulit bagi siswa SMPN 2 Kepenuhan adalah menghubungkan berbagai konsep dalam matematika.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Nasution, Dwi Putria, and Marzuki Ahmad. "Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa." Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 7, no. 3 (September 30, 2018): 389–400. http://dx.doi.org/10.31980/mosharafa.v7i3.133.

Full text
Abstract:
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui pembelajaran matematika realistik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tidakan kelas yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-1 SMP Negeri 3 Padangsidimpuan dengan jumlah siswa 26 orang. Objek penelitian adalah kemampuan komunikasi matematis siswa yang diberi pembelajaran matematika realistik pada materi bilangan pecahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran matematika realistik memberikan dampak positif terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan pada: 1) Nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa 79,79 pada siklus I dan 84,71 pada siklus II; 2) Aktivitas aktif siswa dalam pembelajaran dengan pembelajaran matematika realistik dikategorikan efektif yakni memperoleh persentase 80% pada siklus I dan 90% efektif pada siklus dua dengan kriteria keefektifan ≥ 80%; 3) Capaian ketuntasan kalasikal kemampuan komunikasi matematis siswa 73,08% pada siklus I dan 88,46% pada siklus II dengan nilai minimal ketuntasan klasikal 85%. Abstract (The Aplication of Realistic Mathematics Educations to Improve students’ mathematical communication Skills)This study aims to improve students' mathematical communication skills through realistic mathematics education. The research method used is classroom action research which includes the stages of planning, implementation, observation and reflection. The research subjects were students of class VII-1 of SMP Negeri 3 Padangsidimpuan with a total of 26 students. The object of research is the mathematical communication skills of students who are given realistic mathematics education on fraction material. The results showed that the application of realistic mathematics education had a positive impact on the improvement of students 'mathematical communication skills as indicated by an increase in: 1) The average value of students' mathematical communication skills was 79.79 in cycle I and 84.71 in cycle II; 2) The active activity of students in learning with realistic mathematics learning is categorized as effective, namely obtaining 80% percentage in the first cycle and 90% effective in the second cycle with the effectiveness criteria ≥ 80%; 3) Achievement of Kalasikal completeness of students' mathematical communication skills is 73.08% in cycle I and 88.46% in cycle II with a minimum grade of 85% classical completeness.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Shafira, Rahmadanis, Elfis Suanto, and Kartini Kartini. "Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Berorientasi Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Kelas VIII." Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika 5, no. 1 (March 11, 2021): 401–10. http://dx.doi.org/10.31004/cendekia.v5i1.416.

Full text
Abstract:
Kebanyakan siswa mengalami kesulitan untuk mempelajari matematika karena objek matematika yang abstrak. Guru dapat mengaitkan kehidupan sehari-hari dengan materi matematika untuk memudahkan siswa dalam mempelajari matematika. Salah satu konsep belajar yang dapat menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari adalah pendekatan Contextual Teaching and Learning. Diperlukan kemampuan komunikasi matematis untuk dapat memudahkan siswa mempelajari matematika dari kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan CTL berorientasi kemampuan komunikasi matematis siswa yang valid pada tingkat SMP kelas VIII pada materi statistika. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan ADDIE yang menggabungkan tahap development dan implementation sehingga menjadi A-D-DI-E. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri atas satu buah silabus, empat buah RPP, dan empat buah LKPD. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah validasi yang dilakukan oleh dua orang dosen pendidikan matematika sebagai validator ahli dan satu orang guru matematika SMP sebagai validator praktisi. Uji coba satu per satu dilaksanakan terhadap tiga orang siswa untuk mengetahui tingkat keterbacaan dan pemahaman siswa terhadap LKPD. Hasil penelitian menunjukkan semua perangkat dinyatakan valid dan LKPD dinyatakan terbaca berdasarkan hasil uji coba satu per satu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Kusaeri, Al, Habib Husnial Pardi, and Abdul Quddus. "Culture and mathematics learning: Identifying students’ mathematics connection." Beta: Jurnal Tadris Matematika 12, no. 1 (May 31, 2019): 82–93. http://dx.doi.org/10.20414/betajtm.v12i1.264.

Full text
Abstract:
[English]: Mathematics connection support students finding various possible strategies in problem-solving. Cultural products can be used as mathematical objects in learning. This article, part of a study that designed culture-based learning, aims to identify students' mathematics connection. Data was collected through a test given to 341 students and unstructured interviews of nine students selected based on the completion of the test, which fulfills mathematization steps. Data analysis began by classifying students’ answers based on mathematization, identifying mathematics connection of students according to mathematization, analyzing students’ mathematics connection, and drawing conclusions about mathematics connection and the constraints found. The results showed that students' mathematics connections include three categories, namely understanding connection, representation connection, and justification connection. Students with justification connection solved mathematical problems according to mathematization steps, from the identification of mathematical objects to formal mathematics. Meanwhile, students with understanding and representation connection solved their respective mathematical problems up to the concrete and formal stages. The findings reveal that culture-based mathematics learning provides space to understand students' mathematics connection. Further research is required to prove that it can be used to develop students' mathematics connection. Keywords: Mathematics learning, Culture, Mathematics connection [Bahasa]: Koneksi matematika mendukung siswa menemukan berbagai kemungkinan strategi dalam penyelesaian masalah. Produk budaya memungkinkan dapat dijadikan objek matematika dalam pembelajaran. Artikel ini merupakan bagian dari penelitian yang merancang desain pembelajaran berbasis budaya lokal yang bertujuan mengidentifikasi kemampuan koneksi matematika siswa. Data dikumpulkan melalui tes yang diberikan kepada 341 siswa dan wawancara tidak terstruktur terhadap 9 siswa yang dipilih berdasarkan penyelesaian tes sesuai proses matematisasi. Analisis data diawali dengan klasifikasi jawaban siswa berdasarkan tahapan matematisasi, identifikasi kemampuan koneksi matematika sesuai tahapan matematisasi, analisis kemampuan koneksi matematis, dan penarikan simpulan terkait kemampuan koneksi matematika serta kendala yang ditemukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematika siswa meliputi tiga kategori yaitu koneksi pemahaman, koneksi representasi, dan koneksi justifikasi. Siswa dengan kemampuan koneksi justifikasi bisa menyelesaikan masalah matematika sesuai tahapan matematisasi, dari identifikasi objek matematika sampai matematika formal. Sementara itu, siswa yang memiliki kemampuan koneksi pemahaman dan representasi menyelesaikan masalah matematika masing-masing sampai pada tahap model kongkret dan model formal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis budaya memberikan ruang untuk memahami kemampuan koneksi matematika siswa. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menunjukkan pembelajaran berbasis budaya bisa digunakan untuk mengembangkan kemampuan koneksi matematika siswa. Kata Kunci: Pembelajaran matematika, Budaya, Koneksi matematika
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Afriyana, Sinta, and Helti Lygia Mampouw. "Profil kemampuan spasial matematis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tuntang pada materi bangun ruang sisi lengkung." Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 4 (January 31, 2019): 296–309. http://dx.doi.org/10.33654/math.v4i0.280.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemampuan spasial matematis siswa kelas XI SMA N 1 Tuntang pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian terdiri dari 3 siswa kelas XI SMA yakni 1 siswa berkemampuan tinggi, 1 siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: subjek berkemampuan matematika tinggi dan subjek berkemampuan matematika sedang memiliki kemampuan spasial hampir sama atau bahkan sama, dengan hanya memiliki perbedaan dalam cara berpikirnya saja. Cara berpikir subjek berkemampuan tinggi lebih mudah dipahami saat di minta untuk menjelaskan dari pada subjek berkemampuan sedang. Sedangkan subjek berkemampuan matematika rendah memang memiliki kemampuan spasial dibawah subjek berkemampuan matematika tinggi dan subjek berkemampuan matematika sedang. Subjek berkemampuan matematika rendah saat menjawab soal pada jaring-jaring tabung subjek rendah masih kebingungan pada perputaran jaring-jaring tabung secara benar atau tepat. Subjek berkemampuan matematika rendah masih kesulitan untuk mengimajinasikan perputaran atau perpindahan pada suatu objek, dimana objek tersebut berada pada perspektif yang berbeda.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Melisari, Melisari, Asri Septihani, Arpin Chronika, Bunga Permaganti, Yeti Jumiati, and Nelly Fitriani. "Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pemahaman konsep Matematika Sekolah Dasar Pada Materi Bangun Datar." Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika 4, no. 1 (February 27, 2020): 172–82. http://dx.doi.org/10.31004/cendekia.v4i1.182.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal kemampuan pemahaman konsep matematika sekolah dasar pada materi bangun datar. Penilaian pada aspek pemahaman konsep bertujuan untuk mengetahui sejaiuh mana kemampuan siswa dalam soal pemahaman konsep metematika dengan indikator a) Menyatakan ulang sebuah konsep; b) Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya; c) Memberi contoh dan bukan contoh dari konsep; d) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis; e) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep; f) Menggunakan,memanfaatkan,dan memilih prosedur atau operasi tertentu; g) Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah matematis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi kasus untuk menganalisis pemahaman konsep matematika siswa sekolah dasar dalam menyelesaiakan soal mengenai bangun datar. Dalam menentukan subjek penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan memilih dan memilah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDS Pangkalan Kecamatan Babakan Ciparay yang berjumlah 17 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes pemahaman konsep matematika materi bangun datar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki kemampuan pemahaman konsep matematika yang rendah pada materi bangun datar dan kesalahan yang dilakukan dalam mengerjakan soal berdasarkan analisis Newman sebagian besar terletak pada kesalahan memahami soal yaitu sebanyak 41,17%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Sukaesih, Endang Sri, Intan Indiati, and FX Didik Purwosetiyono. "Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa dalam Memecahkan Masalah Kontekstual Ditinjau dari Komunikasi Matematis Siswa." Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika 2, no. 4 (July 30, 2020): 310–20. http://dx.doi.org/10.26877/imajiner.v2i4.5882.

Full text
Abstract:
Penelitian ini merupakan Penelitian kualitatif yang bertujuanmendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dalam memecahkan masalah kontekstual ditinjau dari komunikasi matematis siswa pada materi program linear. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA di Semarang. Analisis data dilakukan dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data menggunakan teknik triangulasi waktu dan triangulasi teknik. Hasil penelitian adalah: (1) siswa dengan kemampuan komunikasi matematis tinggi cenderung memiliki 4 indikator pemahaman konsep matematis, satu indikator yang tidak terpenuhi yaitu pada indikator memberi contoh dan bukan contoh. (2) siswa dengan kemampuan komunikasi matematis sedang cenderung tidak memiliki 3 indikator kemampuan pemahaman konsep matematis, subjek hanya mampu mengklasifikasi objek berdasarkan sifat-sifat tertentu sesuai konsepnya dan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari. (3) Siswa dengan kemampuan komunikasi matematis rendah cenderung tidak memiliki 3 indikator pemahaman konsep matematis, subjek hanya mampu dalam mengklasifikasi objek berdasarkan sifat-sifat tertentu sesuai konsepnya dan menyajikan konsep dalam berbagai macam representasi matematika.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Nurmudi, Nurmudi. "Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Siswa." Jurnal Derivat: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika 6, no. 2 (January 11, 2020): 73–84. http://dx.doi.org/10.31316/j.derivat.v6i2.499.

Full text
Abstract:
AbstractThe purpose of this study is to improve students' mathematical thinking skills using a realistic mathematical approach. The research is a Classroom Action Research (CAR) conducted collaboratively and participatively. The subject of the research was the students of class VIII B, State Junior High School 2 Giriwoyo, in the academic year 2017/2018 with 32 students. While the object of research is the whole process of learning mathematics through the application of a realistic mathematical approach implemented in class VIII B of SMP Negeri 2 Giriwoyo. Based on data obtained from observations, field notes, questionnaires, interviews, tests of cycle I and cycle II, as well as documentation, the researcher concludes that mathematics learning activities through the application of a realistic mathematical approach in class VIII B of SMP Negeri 2 Giriwoyo are carried out according to plans that have been prepared . In addition, the purpose of the action taken is to improve students' mathematical thinking abilities achieved. Keywords: Realistic Mathematics Approach, Mathematical Thinking Ability
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Fitriana, Nurul, Ramon Muhandaz, and Risnawati Risnawati. "Pengembangan Modul Matematika Berbasis Learning Cycle 5E untuk Memfasilitasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)." JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) 2, no. 1 (March 29, 2019): 021. http://dx.doi.org/10.24014/juring.v2i1.7496.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan modul matematika berbasis model Learning Cycle “5E” yang valid, praktis dan efektif untuk memfasilitasi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Lokasi penelitian ini adalah SMP Muhammadiyah Kuok dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.1 dan objek penelitian adalah adalah modul matematika berbasis model Learning Cycle “5E”. Jenis data yang diambil dalam adalah data kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa angket uji validitas, angket uji praktikalitas, dan tes. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kualitas modul yang dikembangkan tergolong dalam kategori sangat valid (91%) dan sangat praktis ( untuk kelompok kecil dan untuk kelompok besar). Sedangkan nilai sebesar dan nilai pada taraf signifikan sebesar maka atau , sehinggaditerima dan ditolak. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa modul matematika berbasis model Learning Cycle “5E” ini telah valid, praktis dan dapat memfasilitasi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa..
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Jabar, Abdul. "Pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa SMP." Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 4, no. 1 (April 30, 2018): 1–10. http://dx.doi.org/10.33654/math.v4i1.77.

Full text
Abstract:
Pembelajaran matematika di sekolah saat ini masih sebatas sebagai proses penyampaian pengetahuan tetang matematika. Di lain sisi, anggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit mengakibatkan siswa menjadi malas belajar matematika dan rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Untuk lebih memberikan memberikan kesempatan yang luas kepada siswa agar aktif belajar sekarang ini berkembang model-model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran Inkuiri Terbimbing yang dapat membuat siswa aktif dalam memecahkan masalah. Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa pada materi segi empat di kelas VIIC SMP Negeri 2 Kandangan tahun pelajaran 2016/2017 dengan model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam 2 siklus dengan 6 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIC SMP Negeri 2 Kandangan dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri 15 orang laki-laki dan 10 orang perempuan, dan objek dalam penelitian ini kemampuan penalaran matematis, teknik pengumpulan data yang digunakan tes. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan nilai rata-rata dan persentase.Hasil penelitian pada pembelajaran segiempat dengan menggunakan model Inkuiri Terbimbing pada siswa kelas VIIC SMP Negeri 2 Kandangan menunjukkan kemampuan penalaran matematis siswa meningkat dari kualifikasi cukup di siklus I menjadi kualifikasi baik sekali pada siklus II.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Nurkamilah, Milah, Mirawati Mirawati, and Cucu Arumsari. "DISPOSISI MATEMATIS ANAK USIA DINI (STUDI KASUS DI KELOMPOK A PAUD PERMATA HATI AISYIYAH TASIKMALAYA)." EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN 2, no. 2b (November 30, 2018): 19–29. http://dx.doi.org/10.35568/earlychildhood.v2i2b.282.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan 1) pembelajaran matematika yang dapat mengembangkan disposisi matematis anak di kelompok A PAUD Permata Hati Aisyiyah, dan 2) mendeskripsikan kecenderungan disposisi matematis anak usia 3-5 tahun di kelompok A PAUD Permata Hati Aisyiyah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian yaitu siswa kelompok A PAUD Permata Hati Aisyiyah Kota Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan 1) disposisi matematis anak memiliki potensi kemunculan lebih banyak pada aktifitas pembelajaran yang menggunakan media nyata dan berbasis aktifitas untuk anak, dan 2) anak usia 3-4 tahun menununjukkan kecenderungan disposisi matematis berkembang pada aspek percaya diri terhadap kemampuan matematika dan rasa ingin tahu terhadap matematika. Sedangkan pada usia 4-5 tahun, cenderung menunjukkan kemunculan disposisi matematis yang dominan pada kepercayaan diri, rasa ingin tahu, daya cipta, serta sedikit frekuensi kemunculan pada ketekunan, fleksibilitas dan apresiasi matematis. Kata Kunci: disposisi matematis, matematika anak, PAUD. ABSTRACT This article is the result of research that aims to describe 1) mathematics learning that can develop mathematical dispositions of children in group A PAUD Permata Hati Aisyiyah, and 2) describe the tendency of mathematical dispositions of children aged 3-5 years in group A PAUD Permata Hati Aisyiyah. Qualitative research with a case study method used in this research. The research subjects were group A students of Permata Hati Aisyiyah PAUD, Tasikmalaya City. The results showed that 1) the mathematical disposition of children has more potential for emergence in learning activities that use real object and activity-based for children, and 2) 3-4 year olds show a tendency for mathematical dispositions to develop on aspects of self-confidence in mathematical abilities and curiousity about mathematics. Whereas at the age of 4-5 years, it tends to show the emergence of dominant mathematical dispositions on self-confidence, curiosity, inventiveness, and a slight frequency in perseverance, flexibility and mathematical appreciation. Keywords: mathematical disposition, childr mathematics, PAUD.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Winarsih, Maya, and Helti Lygia Mampouw. "Profil Pemahaman Himpunan oleh Siswa Berdasarkan Perbedaan Kemampuan Matematika Ditinjau dari Teori APOS." Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 8, no. 2 (June 1, 2019): 249–60. http://dx.doi.org/10.31980/mosharafa.v8i2.506.

Full text
Abstract:
AbstrakPenelitian yang dilakukan oleh PISA menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa masih tergolong rendah terutama pada materi himpunan yang merupakan ilmu dasar dari semua cabang ilmu matematika . Tujuan penelitian ini untuk mengungkap profil pemahaman materi himpunan oleh siswa berdasarkan perbedaan kemampuan matematika ditinjau dari teori APOS. Subjek terdiri dari 3 siswa kelas VIII MTs Negeri Ngablak Magelang dengan kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Peneliti sebagai instrumen utama dibantu soal tes mengenai himpunan dan pedoman wawancara. Hasil yang diperoleh adalah siswa berkemampuan matematika tinggi berada pada level skema trans karena mampu melakukan aksi, proses, objek dan skema. Siswa berkemampuan matematika sedang berada pada level skema inter karena mampu melakukan aksi dan proses namun belum mampu menghubungkan objek dengan skema. Siswa berkemampuan matematika rendah berada pada level skema intra karena mampu melakukan aksi namun mengalami kesulitan pada bagian proses sehingga tidak dapat membangun suatu objek. Perbedaan level kemampuan matematika siswa sebanding lurus dengan perbedaan kemampuan pemahaman himpunannya. Profile of Students’ Understanding about Set Based on Difference of Mathematical Ability Using APOS TheoryAbstractResearch conducted by PISA shows that understanding students' concepts is still low, especially in set material which is the basic science of all branches of mathematics. The purpose of this research is to describe the profile of understanding set by students based on the difference of mathematical abilities in terms of APOS theory. The subjects consisted of 3 eighth grade students of MTs Negeri Ngablak Magelang with high, medium, and low in mathematical ability. The researcher as the main instrument is assisted with test questions and interview guidelines. The results obtained a student with high mathematical abilities is at the trans’s scheme level, because she can carry out actions, processes, objects, and schemes. The Student with medium mathematical abilities is at the inter’s scheme level because he can carry out actions and processes but has not been able to connect objects with schemes. The student with low mathematical abilities is at an inter’s scheme level because he can take action but has difficulty in the process so that he cannot build an object. The difference in the level of students' mathematical abilities is equal to the difference in the understanding ability of the set.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Marsitin, Retno. "Koneksi Matematis dan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran Matematika dengan Teori APOS." Al-Khwarizmi : Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 5, no. 1 (March 29, 2017): 87. http://dx.doi.org/10.24256/akh.v5i1.442.

Full text
Abstract:
This study aimed to describe the mathematical connection capability and creative thinking in mathematics with APOS theory. This study uses a quantitative and qualitative approach, the research design class action, which was conducted in two cycles. The research subject is 30 math education students who take a course in calculus. The results showed that an increase in the ability to connect mathematical and creative thinking in mathematics with APOS theory which includes Action, Process, Object and Scheme. This is shown by the data obtained in the second cycle that meets the criteria of academic success with 81.47%, the ability of mathematical connection with the achievement of 80.56%, and the ability to think creatively with the achievement of 81.27%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Marsitin, Retno. "Koneksi Matematis dan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran Matematika dengan Teori APOS." Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 5, no. 1 (September 8, 2018): 87–100. http://dx.doi.org/10.24256/jpmipa.v5i1.268.

Full text
Abstract:
This study aimed to describe the mathematical connection capability and creative thinking in mathematics with APOS theory. This study uses a quantitative and qualitative approach, the research design class action, which was conducted in two cycles. The research subject is 30 math education students who take a course in calculus. The results showed that an increase in the ability to connect mathematical and creative thinking in mathematics with APOS theory which includes Action, Process, Object and Scheme. This is shown by the data obtained in the second cycle that meets the criteria of academic success with 81.47%, the ability of mathematical connection with the achievement of 80.56%, and the ability to think creatively with the achievement of 81.27%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Albab, Irkham Ulil, Bagus Ardi Saputro, and Farida Nursyahidah. "PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA MELALUI COLLABORATIVE ANALYSIS OF SAMPLE STUDENT RESPONSES." Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 6, no. 1 (August 24, 2018): 35–44. http://dx.doi.org/10.31980/mosharafa.v6i1.292.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menerapkan Collaborative Analysis of Sample Student Responses. Subjek Penelitian ini adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah matematika SLTP di Universitas PGRI Semarang. Objek penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah mahasiswa ketika belajar menggunakan Collaborative Analysis of Sample Student Responses. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Data penelitian diperoleh dengan cara test kemampuan pemecahan masalah matematis, wawancara, observasi dan video – typing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa meningkat ketika menggunakan pembelajaran Collaborative Analysis of Sample Student Responses.This study aims to determine the increase in mathematical problem solving skills of students to apply Collaborative Analysis of Sample Student Responses. Subjects of this study is students taking junior high school mathematics courses at the University of PGRI Semarang. The object of this research is problem-solving ability of students when learning to use the Collaborative Analysis of Sample Student Responses. This research is a classroom action research. Data were obtained by means of mathematical problem solving ability tests, interviews, observations and video - typing. The results of this study indicate that the mathematical problem solving ability of students increased when using learning Collaborative Analysis of Sample Student Responses.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Hesti Noviyana, Aty Nurdiana,. "Upaya Peningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Melalui Metode Discovery Pada Siswa SMP." Jurnal Inovasi Matematika 1, no. 2 (July 1, 2019): 77–90. http://dx.doi.org/10.35438/inomatika.v1i2.149.

Full text
Abstract:
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa kelas VIII-A SMP IT Baitul Jannah melalui metode Discovery. Permasalahan penelitian berupa rendahnya minat dan ketertarikan siswa dalam pelajaran matematika sehingga berpengaruh pada rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematik. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Subjek penelitian yaitu siswa-siswi kelas VIII-A Semester Ganjil SMP IT Baitul Janah yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan, sedangkan objek dalam penelitian adalah kemampuan pemecahan masalah matematik. Pengumpulan data setiap siklus menggunakan teknik tes dan teknik observasi. Teknik analisis data terdiri atas: 1) analisis hasil observasi, 2) analisis hasil tes kemampuan pemecahan masalah. Untuk pengecekan derajat kepercayaan data, penelitian ini menggunakan triangulasi sumber peneliti yang lain, yaitu kepala sekolah, guru matematika, dan siswa. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Peningkatan tersebut yaitu dari prasiklus yang lulus hanya 9 orang atau (29,03%) dan tidak lulus 22 orang (70,97%) meningkat pada siklus I menjadi 20 orang (64,52%) yang lulus 11 orang (35,48%) tidak lulus, kemudian pada siklus II menjadi 26 orang (83,87%) yang lulus dan 5 orang (16,13%) yang tidak lulus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Safitri, Dian, and Noviarni Noviarni. "Pengembangan Lembar Kegiatan siswa (LKS) Berbasis Model Learning Cycle 7e untuk Memfasilitasi kemampuan koneksi siswa SMP/MTs." JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) 1, no. 1 (December 30, 2018): 242. http://dx.doi.org/10.24014/juring.v1i3.4777.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan koneksi matematis siswa Sekolah Menengah Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Pekanbaru. Ada pun tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar berupa LKS dalam pembelajaran matematika yang valid dan praktis, serta dapat memfasilitasi kemampuan koneksi matematis siswa pada materi prisma dan limas. Pengembangan bahan ajar berupa LKS mengikuti model pengembangan 4D. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Pekanbaru tahun pelajaran 2016/2017. Subjek penelitian adalah para ahli materi dan ahli media pembelajaran yang berasal dari dosen dan guru, serta siswa SMPN 10 Pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII. 2. Objek penelitian adalah LKS matematika berbasis Model Learning Cycle 7E. Instrumenpengumpulan data berupaangketdantes. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kualitas LKS yang dikembangkan tergolong dalam kategori sangat valid ( ) dan sangat praktis ( untuk kelompok kecil dan untuk kelompok besar). Sedangkan kemampuan koneksi matematis siswa setelah menggunakan LKS termasuk dalam kategori tinggi (89. 44%). Hal tersebut menunjukkan bahwa LKS berbasis model Learning Cycle 7E ini telah valid, praktis dan dapat memfasilitasi kemampuan koneksi matematis siswa .
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Wahidah, Nazilatul, H. Hasanuddin, and Hartono Hartono. "Pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Kreatif-Produktif untuk Memfasilitasi Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP Negeri 21 Pekanbaru." JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) 1, no. 1 (June 7, 2018): 79. http://dx.doi.org/10.24014/juring.v1i1.4775.

Full text
Abstract:
Abstrak. Penelitian ini didasarkan pada permasalahan rendahnya pemahaman konsep matematis siswa dan minimnya penggunaan lembar kerja siswa saat proses pembelajaran. Sebagai alternatif dari permasalahan tersebut dilakukan penelitian dengan mengembangkan Lembar Kerja Siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe kreatif-Produktif dalam pembalajaran Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan LKS matematika model Kreatif-Produktif yang valid dan praktis dalam memfasilitasi kemampuan pemahman konsep matematis siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Pekanbaru. Subjek penelitian adalah 40 siswa kelas VIII.1 dan objek penelitian adalah LKS matematika berbasis Problem Based Instruction. Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa angket uji validitas, angket uji praktikalitas, dan tes. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. LKS hasil pengembangan telah teruji dengan tingkat kevalidan 82,8% (sangat valid) dan tingkat kepraktisan 89,7% (sangat praktis). LKS model Kreatif-Produktif telah berhasil dalam memfasilitasi kemampuan pemahaman konsep matematis siswa, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa berada pada kriteria tinggi dengan persentase 92%. Berdasarkan hasil tersebut mengidentifikasikan bahwa LKS model kreatif-produktif yang dikembangkan valid dan praktis dalam memfasilitasi kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Syasri, Suci Indah Rahmawati, H. Hasanuddin, and N. Noviarni. "Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis: Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama." JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) 1, no. 1 (May 28, 2018): 43. http://dx.doi.org/10.24014/juring.v1i1.4770.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan lembar kerja siswa LKS matematika dengan model pembelajran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) yang valid dan praktis dalam memfasilitasi kemampuan matematis siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan dengan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 21 Pekanbaru. Subjek penelitian adalah 38 siswa kelas VIII.3 dan objek penelitian adalah LKS matematika dengan model TTW. Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa angket uji validitas, angket uji praktikalitas, dan tes. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. LKS hasil pengembangan telah teruji dengan tingkat kevalidan dan tingkat kepraktisannya. Selain itu, pengujian menunjukkan bahwa LKS tersebut berhasil dalam memfasilitasi kemampuan komunikasi. Oleh karena itu, LKS tersebut dapat digunakan untuk memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Rahmawati, Mira. "Analisis Pemahaman Konsep Matematis Siswa Berdasarkan Teori APOS Melalui Soal Open Ended Berbasis Daring Di Kelas Tinggi Sekolah Dasar." Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang 6, no. 1 (July 5, 2020): 155–65. http://dx.doi.org/10.36989/didaktik.v6i1.122.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman konsep matematis siswa berdasarkan teori APOS melalui soal open ended pada materi bangun datar berbasis daring. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV A SDN Lembursitu Kota Sukabumi yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan wawancara berbasis daring yang dilakukan secara mendalam kepada walikelas IV A dan 6 subjek penelitian yang terdiri dari 2 subjek berkemampuan tinggi, 2 subjek berkemampuan sedang, dan 2 subjek berkemampuan rendah. Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa tingkat pemahaman konsep matematis siswa berada pada tingkat yang berbeda. Siswa belum mampu menggunakan konsep matematika dengan baik dalam menyelesaikan masalah berkaitan dengan soal open ended. Selain itu, siswa cenderung belum mampu menyajikan alternatif jawaban yang lain dari permasalahan yang diberikan. Maka dari itu, Teori APOS digunakan untuk mengukur sejauh mana pencapaian konsepsi siswa terhadap matematika pada materi bangun datar ditinjau dari rangkaian aksi, proses, objek, dan skema. Kata Kunci: Pemahaman Konsep Matematis, Teori APOS, Soal Open Ended
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Cahyani, Dilla Dwi, and Mega Teguh Budiarto. "Etnomatematika : Eksplorasi Prasasti Peninggalan Kerajaan di Jawa Timur." Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika 4, no. 2 (August 13, 2020): 673–89. http://dx.doi.org/10.31004/cendekia.v4i2.289.

Full text
Abstract:
Budaya, matematika, maupun pendidikan dapat dipadukan dan diperoleh melalui suatu kajian yang disebut etnomatematika. Peran etnomatematika cukup penting dalam pembelajaran matematik. Penelitian dilakukan untuk menggali dan mendeskripsikan konsep matematika pada delapan prasasti yang berasal dari Jawa Timur tersebut dan penggunaannya dalam pembelajaran matematika. Objek etnomatematika yang dipilih diantaranya Prasasti Kubu-Kubu, Prasasti Kaladi, Prasasti Harinjing, Prasasti Jeru-Jeru, Prasasti Linggasuntan, Prasasti Gulung-Gulung, Prasasti Baru, dan Prasasti Kamalagyan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data diperoleh dengan cara studi literatur, wawancara dan dokumentasi. Konsep matematika pada kedelapan prasasti tersebut terdapat pada bentuk fisik prasasti, hiasan prasasti, dan tulisan yang termuat dalam prasasti. Konsep matematika tersebut diantaranya: konsep bangun datar yaitu segitiga, persegipanjang, trapesium, lingkaran, dan segi lima; konsep geometri transformasi yaitu translasi dan refleksi; konsep statistika; konsep himpunan; konsep satuan ukuran; dan penggunaan lambang bilangan. Konsep matematika ini dapat dimanfaatkan guru sebagai bahan ajar matematika untuk jenjang SD kelas III, IV, dan VI, serta SMP kelas VII, VIII, dan IX. Sedemikian hingga siswa juga dapat belajar sejarah, budaya, dan menambah nilai karakter melalui peninggalan budaya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Siregar, Nur Fauziah. "Kemampuan Komunikasi Matematis Dalam Pendekatan Matematika Realistik di Sekolah Dasar." AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar 3, no. 1 (June 21, 2019): 77. http://dx.doi.org/10.29240/jpd.v3i1.864.

Full text
Abstract:
Mathematics has abstract objects. Students experience difficulties in mathematics because of their abstract character. The stage of the level of development of student thinking at the school level is still concrete, therefore we need an approach that is deemed good and appropriate that can overcome the problem or can bridge it with a realistic mathematical approach. This mathematics learning is oriented to experience in everyday life. Realistic Mathematics Approach in learning provides an opportunity for students to discover and reconstruct mathematical concepts, so students have an understanding of mathematical concepts. This learning can be used as an alternative to make mathematics learning more enjoyable which can affect students' mathematical communication. The mathematical communication process of good students can be a means to form effective and communicative learning, especially for elementary students who are in a concrete level of thinking.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Nila, Nila. "IMPLEMENTASI TEORI KOGNITIF DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS 5." JEMARI (Jurnal Edukasi Madrasah Ibtidaiyah) 3, no. 2 (July 26, 2021): 47–50. http://dx.doi.org/10.30599/jemari.v3i2.825.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh lemahnya daya serap siswa sekolah dasar pada mata pelajaran matematika, sedangkan daya serap berkaitan dengan Implementasi teori kognitif Kognitif adalah proses mental yang berhubungan dengan kemampuan dalam bentuk pengenalan secara umum yang bersifat mental dan ditandai dengan representasi suatu objek ke dalam gambaran mental seseorang apakah dalam bentuk symbol, penelitian ini bertujaun untuk mengetahui penerapan teori kognitif dalam meningkatkan prestasi belaajar matematiak di kelas v.Metode penelitian ini dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi,dengan Teknik analisis data melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan pengmbilan keputusan.hasil penlitain terhadap implementasi teori kognitif dalam mennngkatkan prestasi belajar matematika kelas V memeberikan sumbangsih bagi siswa kelas V dalam prestasi belajar mempunyai peranan penting hal ini dikarenakan sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan denagn mengingat dan berpikir. Dalam hal ini implementasi teori kognitif secara optimal akan mampu memberikan dampak pada prestasi belajar terutama pada pembelajaran matematika kelas v. Kata Kunci, Teori Kognitif, Prestasi Belajar, Matematika
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Hidayat, Adityawarman, Erni Anika, and Kasman Ediputra. "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANGKINANG." Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika 2, no. 2 (August 30, 2018): 101–10. http://dx.doi.org/10.31004/cendekia.v2i2.53.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan metode konvensional yang masih mendominasi dalam setiap pembelajaran Matematika yang mengakibatkan rendahnya pemahaman konsep matematika siswa. Oleh sebab itu, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Tujuan peneliti ini adalah untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematika antara siswa yang belajar menggunakan metode konvensional di SMP Negeri 1 Bangkinang. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang digunakan adalah posttest Only Desain with Nonequivalent Group. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bangkinang sebanyak 54 siswa, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Untuk melihat hasil penelitian tersebut, digunakan uji Liliefors untuk menguji normalitas data, uji varians untuk melihat homogenitas data, kemudian digunakan rumus uji t untuk mengetahui hasil penelitian. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh rata-rata untuk kelas eksperimen 85,18 sedangkan kelas kontrol 64,03. Dilihat dari perbandingan dengan , dimana pada taraf 5% menunjukkan bahwa lebih besar dari . Sehingga diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh signifikan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional di SMP Negeri 1 Bangkinang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Umayah, Yayah. "Penerapan Model Discovery Learning dalam Mengatasi Kecemasan Matematika Siswa SMP." GAUSS: Jurnal Pendidikan Matematika 2, no. 2 (December 31, 2019): 74. http://dx.doi.org/10.30656/gauss.v2i2.1778.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kreativitas peserta didik pada konsep bilangan melalui model pembelajaran Discovery Learning dalam mengatasi kecemasan matematika di kelas VII D SMPN 1 Ciruas Kabupaten Serang. Objek penelitian terdiri dari 32 siswa, dan dilaksanakan dengan menjalin kemitraan atau kolaboratif dengan rekan guru lain sebagai observer. Data yang dikumpulkan data kuantitatif dengan pengolahan data statistik sederhana dan data kualitatif dengan menggunakan instrumen kecemasan matematis. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan Model John Elliot dimana pelaksanaannya dilakukan melalui dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dapat menurunkan kecemasan matematis dan meningkatkan kreativitas peserta didik. Hasil belajar siswa yaitu siswa hanya 76% (24 siswa) siswa yang mencapai KKM ≥ 70 pada siklus I sedangkan pada siklus II mencapai KKM ≥ 70 sudah tercapai yaitu 90% (29 siswa). Pada kecemasan matematis siklus I terjadi kecemasan matematis rata-rata masih 71 berdasarkan hasil refleksi dan siklus II terjadi penurunan kecemasan matematis menjadi 65, penurunan kecemasan matematis 8,5 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Wulandari, Yuni, Astri Eka Rahmawati, Siti Zubaidah Handriani, Anisa Anggun Setyaningsih, Abdul Luqi Baidowi, and Darmadi Darmadi. "PENERAPAN DAN PEMAHAMAN SISWA SMP KELAS VIII TERHADAP MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM KEHIDUPAN." Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran 4, no. 1 (June 23, 2020): 85–89. http://dx.doi.org/10.31004/jrpp.v4i1.1819.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak pemahaman siswa SMP kelas VIII terhadap pembelajaran matematika yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menuntut penggunaan banyak angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan hasilnya. Penelitian ini menggunakan angket untuk bahan meneliti dengan responden mengisi angket yang sudah disiapkan oleh peneliti. Penelitian ini merupakan penelitian berupa angket, yaitu peneliti memberikan pertanyaan secara tertulis kepada siswa yang dituju. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas SMP kelas VIII yang berjumlah 12 orang dan objek penelitian ini adalah penerapan dan pemahaman siswa SMP kelas VIII terhadap materi pembelajaran matematika dalam kehidupan sehari-hari. Pengambilan data dalam penelitian ini mengunakan metode Kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis data, menunjukkan bahwa penerapan siswa terhadap pembelajaran matematikan yang dilaksanakan sehari-hari sangatlah bermanfaat. Namun pemahaman siswa menegnai pembelajaran matematika yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari masih sangat minim.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

MZ, Zubaidah Amir, and Ramon Muhandaz. "Profil Kesulitan Belajar Matematika dan Self efficacy Matematis Siswa Sekolah Menengah di Riau." Suska Journal of Mathematics Education 5, no. 2 (November 27, 2019): 141. http://dx.doi.org/10.24014/sjme.v5i2.8254.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesulitan belajar matematika dan self efficacy (SE) matematis siswa sekolah menengah di Riau. Kesulitan belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan pemahaman konsep matematis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode campuran (mixed methods). Lokasi penelitian adalah SMP/MTs di Riau yang diwakili oleh siswa di kota Pekanbaru dan Kampar yang melibatkan masing masing dua SMP dan dua MTs. Objek kajian dalam penelitian ini adalah kemampuan pemahaman konsep dan self efficacy matematis siswa. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui pemberian angket SE, tes pemahaman konsep matematis, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa self efficacy dan kemampuan pemahaman konsep siswa Pekanbaru lebih unggul dibandingkan siswa Kampar, baik pada SMP maupun pada MTs. Rata-rata kemampuan pemahaman konsep siswa di Pekanbaru tergolong tinggi, sedangkan sisiwa Kampar termasuk sedang. Secara umum, self efficacy siswa masih tergolong cukup baik. Beberapa faktor yang mempengaruhi SE dan pemahan konsep adalah pembelajaran yang kejar tayang dan perhatian atau dukungan dari orang tua di rumah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Supriatna, Irfan, and Herman Lusa. "PENINGKATAN KEMAMPUAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SD MELALUI PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, DAN REPETITION." Attadib: Journal of Elementary Education 4, no. 1 (June 5, 2020): 36. http://dx.doi.org/10.32507/attadib.v4i1.628.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan disposisi matematis siswa SD melalui Pembelajaran Auditory, Intelectualy, Repetition. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini menggunakan dua siklus dengan setiap siklus ada dua kali pertemuan, sehingga dalam setiap penelitian ini ada empat kali pertemuan. Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV yang berjumlah 25 siswa, dan objek penelitian yaitu disposisi matematis matematika. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan pada siklus I dari aspek disposisi matematis yang mencapai 46,75% pada siklus I meningkat menjadi 63,85% pada siklus II. Rata-rata kelas pada siklus I yang semula 70,25% menjadi 88,75% pada siklus II. Serta ketuntasan klasikal mencapai 72% pada siklus I meningkat menjadi 86% pada siklus II. Sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian selama siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan disposisi matematis siswa dengan pembelajaran Auditory, Intellectualy, Repetition.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Hanun, Afifah, and Rully Charitas Indra Prahmana. "Pembelajaran Luas Permukaan Prisma Menggunakan Konteks Packaging." Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) 2, no. 2 (September 23, 2019): 70. http://dx.doi.org/10.26740/jrpipm.v2n2.p70-79.

Full text
Abstract:
Pemahaman konsep sangat diperlukan dalam pembelajaran matematika, sehingga diperlukan suatu konteks untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep matematis. Penggunaan konteks merupakan salah satu karakteristik dalam pembelajaran matematika dengan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran konteks packaging dalam memberikan pemahaman konsep luas permukaan prisma dan mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran luas permukaan prisma melalui pendekatan PMRI. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode design research. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII D SMP N 5 Banguntapan Bantul Yogyakarta. Objek penelitian ini adalah pengenalan konsep luas permukaan prisma. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, rekaman video, data tertulis, dan observasi. Selanjutnya, teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data, validitas, dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konteks packaging dapat digunakan sebagai starting point dalam pembelajaran luas permukaan prisma. Selain itu, hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran luas permukaan prisma menggunakan konteks packaging mendapatkan nilai rata-rata sebesar 93 dengan frekuensi ketuntasan 96,15%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Fatimah, Ade Evi. "PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA." Journal of Didactic Mathematics 1, no. 2 (August 31, 2020): 78–84. http://dx.doi.org/10.34007/jdm.v1i2.256.

Full text
Abstract:
Realistic mathematics learning is learning that connects and engages the surrounding environment and real experiences that students have experienced in everyday life. The objectives of this study were (1) to find out how to apply realistic mathematics learning approaches to students' problem-solving abilities in fractions material. (2) To determine student learning activities on the application of realistic mathematics learning approaches to students' problem-solving abilities on fraction material. This study uses a descriptive analysis. The subjects in this study were 7th-grade students of SMP Tunas Pelita Binjai, while the objects in this study were the students' problem-solving abilities and student activities during learning. Based on the results of the analysis, it was obtained (1) The application of a realistic mathematics learning approach to students' problem-solving abilities on fractions in Grade 7 was to present contextual problems about fractions, solve contextual problems about fractions, then compare and discuss answers and conclude learning. Based on the learning process, a percentage of 80.55% of students obtained problem-solving abilities above the low category. This shows that the realistic mathematics approach is effective for building students 'problem-solving abilities. (2) Student learning activities on the application of realistic mathematics learning approaches to students' problem-solving abilities on fraction material in Grade 7 are in the good category with a final score of 80.14. So it can be suggested that in the teaching and learning process it is expected that the teacher uses a realistic mathematics learning approach.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Kurnia, Esti, and Meita Fitrianawati. "PENINGKATAN DISPOSISI MATEMATIS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE AIR (AUDITORY, INTELECTUALLY, REPETITION)." Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar) 2, no. 3 (November 15, 2019): 87. http://dx.doi.org/10.12928/fundadikdas.v2i3.1138.

Full text
Abstract:
AbstrakPenelitian ini di latar belakangi yaitu masih menggunakan model pembelajaran ceramah dimana guru menjelaskan materi di depan kelas lalu memberi contoh soal kepada siswa. Selain itu, dapat dilihat bahwa suasana pembelajaran di kelas masih kurang kondunsif. Siswa masih kurang aktif dan kurang berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan untuk prestasi belajar dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang menunjukkan nilai rata-rata siswa masih banyak yang belum mendapatkan nilai dibatas yang ditentukan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) , dengan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini menggunakan dua siklus dengan setiap siklus ada dua kali pertemuan, sehingga dalam penelitian ini ada empat kali pertemuan. Subjek penelitian yaitu siswa kelas III yang berjumlah 25 siswa, dan objek penelitian yaitu disposisi matematis dan prestasi belajar matematika. Teknik pengumpulan data data menggunakan metode observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan pada siklus I dari aspek disposisi matematis yang mencapai 48,72% pada siklus I meningkat menjadi 61,815% pada siklus II. Rata-rata kelas pada siklus I yang semula 69,04% menjadi 87,68% pada siklus II. Serta ketuntasan klasikal mencapai 68% pada siklus I meningkat menjadi 84% pada siklus II. Sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian selama siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan disposisi matematis siswa dan prestasi belajar matematika dengan pembelajaran kooperatif tipe AIR.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Fatimah, Ade Evi, and Azrina Purba. "Meningkatkan resiliensi matematis mahasiswa pada mata kuliah matematika dasar melalui pendekatan differentiated instruction." Journal of Didactic Mathematics 2, no. 1 (April 29, 2021): 42–49. http://dx.doi.org/10.34007/jdm.v2i1.617.

Full text
Abstract:
This study is a Classroom Action Research with a qualitative descriptive method, which aims to increase students' mathematical resilience when using the Different Instruction approach. The subjects of this study were 40 first-semester students of class B of Informatics Engineering and Computer Education STKIP Al Maksum Langkat. The object of this research is the students' mathematical resilience ability through the Different Instruction approach in the basic mathematics subject matter of functions. This research procedure refers to four stages, namely planning, acting, observing, and reflecting. This research was conducted in two cycles, the research was based on the criteria that reached 85% for students who produced a minimum result of 65%. The instrument used in this study was a non-test question in the form of a mathematical resilience scale given at the beginning and end of the lesson. Based on the results of the study, it can be ignored that the Instruction Differentiation approach can improve the mathematical resilience of the first semester B grade students of the PTIK study program, by grouping students based on learning styles more effective in increasing students' mathematical resilience in applying the Instruction Differentiation approach.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Sujatmiko, Sri Tunjung, and Eddy Nurraharjo. "PEMBUATAN ALAT UKUR DIAMETER OBJEK TIGA DIMENSI DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS ARDUINO." Jurnal Dinamika Informatika 12, no. 2 (October 21, 2020): 98–104. http://dx.doi.org/10.35315/informatika.v12i2.8289.

Full text
Abstract:
Alat ukur merupakan benda yang sering dan banyak dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari, sebagai contoh adalah alat ukur diameter. Alat ukur diameter yang sering digunakan saat ini adalah jangka sorong dan micrometer sekrup, dimana dalam pengukurannya harus mengetahui rumus perhitungan pada alat tersebut. Hal ini kurang efektif dan efisien dalam mengkur sebuah diameter. Dari permasalahan tersebut memunculkan sebuah gagasan untuk membuat alat ukur diameter objek tiga dimensi yang bertujuan mempermudah dalam mengukur diameter objek tiga dimensi dan dapat menjadi alternatif alat ukur diameter objek tiga dimensi lain dalam kehidupan sehari-hari. Objek tiga dimensi yang digunakan pada penelitian ini adalah kubus, karena sifat kubus yang berpermukaan rata sehingga dapat mempermudah dalam proses pengujian alat ukur nantiny. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Matematis Geometri yaitu dengan menerapkan rumus perhitungan matematika pada listing coding arduino untuk menemukan diameter objek yang diukur. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah alat ukur objek tiga dimensi berserta aplikasi android yang digunakan sebagai monitor atau layar untuk mengetahui data hasil pengukuran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Nurisusilawati, Isnaini. "MODEL MATEMATIS BAURAN PEMASARAN TERHADAP KESUKSESAN PEMASARAN." Applied Industrial Engineering Journal 2, no. 1 (October 17, 2018): 1–7. http://dx.doi.org/10.33633/aiej.v2i1.2052.

Full text
Abstract:
AbstractThis research aims to make marketing mix mathematical modeling and analyze its relationship with the marketing success. Totaling 100 products from 15 types of product categories are used as a research object. Independent variables consist of price, feature, product performance, service, brand, design, distribution, and promotion. Market share is used as a dependent variable and Kano Method is used to construct the mathematical model. The mathematical model constructs in this study has R2 value 28,18%. Price, feature, and design include in must-be requirement which means the variables must be present in a product. The customer will feel dissatisfied if the variables do not exist. Service, distribution, and promotion include in one-dimensional requirement which means adding value to coverage variable will linearly increase market share. Brand and product performance include in attractive requirement which means a little added value to these variables can have a significant impact to the marketing success. The most influential variables on marketing success are brand and distribution. Keyword: marketing mix, marketing success, Kano model, mathematical model  AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membuat pemodelan matematis campuran pemasaran dan menganalisis hubungannya dengan keberhasilan pemasaran. Sebanyak 100 produk dari 15 jenis kategori produk digunakan sebagai objek penelitian. Variabel independen terdiri dari harga, fitur, kinerja produk, layanan, merk, desain, distribusi, dan promosi. Pangsa pasar digunakan sebagai variabel dependen dan Metode Kano digunakan untuk membangun model matematika. Model matematika yang dibangun dalam penelitian ini memiliki nilai R2 28,18%. Harga, fitur, dan desain termasuk dalam persyaratan yang harus ada artinya variabel harus ada dalam suatu produk. Pelanggan akan merasa tidak puas jika variabel tidak ada. Layanan, distribusi, dan promosi termasuk dalam persyaratan satu dimensi yang berarti menambahkan nilai ke variabel cakupan secara linier akan meningkatkan pangsa pasar. Kinerja merek dan produk termasuk dalam persyaratan yang menarik yang berarti sedikit nilai tambah bagi variabel-variabel ini dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap keberhasilan pemasaran. Variabel yang paling berpengaruh pada keberhasilan pemasaran adalah merk dan distribusi. Kata Kunci: bauran pemasaran, keberhasilan pemasaran, model Kano, model matematis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Syamsir, Nurul Fadhilah, and Noviarni Noviarni. "Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis: Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Probing-Prompting untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama." JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) 1, no. 2 (October 1, 2018): 171. http://dx.doi.org/10.24014/juring.v1i2.5642.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan lembar kerja siswa (LKS) matematika berbasis Probing-Prompting yang valid, praktis dan efektif untuk memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi aritmetika sosial. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan dengan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Penelitian ini dilakukan di SMP N 7 Dumai. Subjek penelitian adalah para ahli materi dan ahli media pembelajaran yang berasal dari kalangan dosen dan guru, serta siswa SMP N 7 Dumai. Objek penelitian adalah Lembar Kerja Siswa berbasis Probing-Prompting. Instrumen pengumpulan data berupa angket dan soal tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif. LKS yang dihasilkan pengembangan sudah teruji dengan tingkat kevalidan dan tingkat kepraktisannya. Selain itu, pengujian menunjukkan bahwa LKS tersebut dalam memfasilitasi kemampuan komunikasi. Oleh karena itu, LKS tersebut dapat digunakan untuk memfassilitasi kemampuan komunikasi matematis siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Basir, Mochamad Abdul, and Hevy Risqi Maharani. "TAHAP DEFINE DAN DESIGN PADA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN GEOGEBRA." JPM : Jurnal Pendidikan Matematika 3, no. 2 (October 20, 2017): 49. http://dx.doi.org/10.33474/jpm.v3i2.714.

Full text
Abstract:
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan bahan ajar berbasis pemecahan masalah search, solve, create and share (SSCS) berbantuan geogebra sebagai upaya mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada tahap define dan design dari model pengembangan Thiagarajan four-D. Objek penelitian adalah guru matematika, siswa kelas X dan sumber belajar yang digunakan pada pembelajaran matematika di SMA Negeri 6 Semarang. Berdasarkan hasil observasi diperoleh bahwa permasalahan dalam proses pembelajaran adalah sumber belajar. pada tahap define diperoleh hasil bahwa kendala yang dihadapi guru dan siswa adalah kurangnya sumber belajar yang memfasilitasi siswa dalam meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, dan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif. Pada tahap design diperoleh desain awal bahan ajar berbasis pemecahan masalah SSCS berbantuan geogebra. Kegiatan pemecahan masalah yang terdapat pada bahan ajar terdiri atas empat tahap diantaranya search (menyelidiki masalah), solve (merencanakan pemecahan masalah), create (mengkonstruksi pemecahan masalah), dan solve (mengkomunikasikan penyelesaian yang telah diperoleh).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Wijayanti, Dwi Antari, and Pinta Deniyanti. "Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Means Ends Analysis terhadap Kemampuan Menalar Deduktif Mahasiswa ditinjau dari Kemampuan Awal Representasi Matematis." Journal of Medives : Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang 4, no. 1 (January 20, 2020): 151. http://dx.doi.org/10.31331/medivesveteran.v4i1.899.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran means ends analysis (MEA) terhadap kemampuan menalar deduktif mahasiswa ditinjau dari kemampuan representasi matematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan quasi experiment dengan desain penelitian posttest only group control design. Objek penelitian sebagai populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan matematika FMIPA UNJ yang mengambil mata kuliah geometri euclid. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sample adalah multistage random sampling. Sedangkan pengambilan data menggunakan instrumen tes kemampuan representasi matematis, tes kemampuan menalar deduktif, teknik analisis data menggunakan two-way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menalar deduktif mahasiswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran MEA secara keseluruhan lebih tinggi dibanding mahasiswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Selain itu juga terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan representasi matematis yang berpengaruh signifikan terhadap kemampuan menalar deduktif. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kemampuan menalar deduktif mahasiswa yang memiliki kemampuan representasi matematis tinggi yang mendapat perlakuan model pembelajaran MEA lebih tinggi dibanding siswa diajar dengan pembelajaran konvensional, sedangkan pada kelomok siswa yang memiliki kemampuan representasi matematis rendah, terdapat perbedaan kemampuan menalar deduktif yang signifikan antara siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran MEA dan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Kata kunci: model pembelajaran MEA, kemampuan menalar deduktif, Kemampuan awal representasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Hayuhantika, Diesty, and Dwi Shinta Rahayu. "EKSPLORASI IDE-IDE MATEMATIKA PADA KESENIAN REYOG TULUNGAGUNG." Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika 2, no. 1 (October 21, 2019): 1–14. http://dx.doi.org/10.33503/prismatika.v2i1.545.

Full text
Abstract:
Mathematical learning is abstract. A learning innovation is needed by considering aspects of daily life so abstract mathematical concepts can be understood by students. Mathematics and culture are two interrelated things, the bridge between the two is called ethnomatematics. The focus of the research is on the 6 main elements of Reyog Tulungagung. This research is a qualitative research with ethnographic approach. The results of research in the form of mathematical ideas which are found based on the physical form of Reyog Tulungagung art elements, including: (1) mathematical ideas in gong, namely circles, arcing curved spaces, volumes of rotating objects, and symmetry; (2) mathematical ideas on the selompret, namely construct curved side spaces, rotating objects volume, and symmetry; (3) mathematical ideas on kenong namely circles, build curved side spaces, and rotary object volumes; (4) mathematical ideas on iker namely lines, circumference of circles, and symmetry; (5) mathematical ideas on dhodhog, that are circles, arcing curves, volume of rotating objects, triangles, and one-to-one correspondence; (6) mathematical ideas on goseng namely counting and arithmetic (addition and multiplication). In addition there is also a mathematical idea of ​​how to play musical instruments, namely repetitive patterns.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Novri, Ulfa Santi, Zulfah Zulfah, and Astuti Astuti. "PENGARUH STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERING) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 BANGKINANG." Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika 2, no. 2 (August 28, 2018): 81–90. http://dx.doi.org/10.31004/cendekia.v2i2.52.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh strategi pembelajaran REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Bangkinang. Adapun rumusan masalahnya adalah “Apakah terdapat pengaruh signifikan pemahaman konsep matematis antara peserta didik yang belajar menggunakan strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) dan peserta didik yang memperoleh pembelajaran konvensional kelas VII di SMP Negeri 1 Bangkinang?”. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yaitu peneliti berperan langsung sebagai guru dalam proses pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Bangkinang dan yang menjadi objek penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis. Pengambilan data dalam penelitian ini mengunakan dokumentasi dan tes. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui sejarah sekolah, keadaan guru dan peserta didik, sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Sedangkan test dipergunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep matematika peserta didik. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh rata-rata untuk kelas eksperimen 80,046 sedangkan kelas kontrol 58,240 dan nilai thitung sebesar 4,314 sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% = 2,00 maka thitung ≥ ttabel atau 4,314 ≥ 2, 00. Ini berati bahwa ha diterima dan ho ditolak. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Bangkinang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography