Academic literature on the topic 'Lin biao tang'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Lin biao tang.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Lin biao tang"

1

Nurmala, Nurmala, Nur Hikmah, Yanti Sasmita, Mahdar Dg Silasa, and Ival Mentari Putra. "Analisis Pendapatan Usaha tani Jagung di Kelurahan Kali Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah." JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis 3, no. 2 (April 17, 2023): 79. http://dx.doi.org/10.56630/jago.v3i2.293.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan pendapatan dan apakah usahatani jagung di Kelurahan Kali Kecamatan Biau Kabupaten Buol layak atau tidak secara finansial. Metode Simple Random Sampling digunakan dalam penelitian ini. penentuan objek dan lokasi yang disengaja. penelitian menunjukkan bahwa ada dua jenis biaya yang terkait dengan pertanian jagung selama satu musim tanam: biaya tetap dan biaya variabel. Total biaya ini adalah Rp.406.934.417, dengan biaya rata-rata Rp. 10.998.227. Di sisi lain, total pendapatan adalah Rp.406.305.583,- dengan rata-rata biaya penerimaan biaya Rp.21.979.459, menghasilkan pendapatan rata-rata Rp.10.981.232. Usahatani jagung menguntungkan secara ekonomis di Kelurahan Kali Kecamatan Biau Kabupaten Buol dengan nilai kelayakan 1,99.Kata Kunci : Pendapatan, Usahatani Jagung dan Kelayakan Usaha
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Sianiper, Connie M., and Hotmaria Br Gurning. "Gambaran Tingkat Stres Masyarakat terhadap Penyakit Covid-19." Jurnal Impresi Indonesia 1, no. 2 (February 28, 2022): 51–56. http://dx.doi.org/10.36418/jii.v1i2.18.

Full text
Abstract:
Stress adalah suatu kondisi ketegangan tang terjadi ketika seseorang mendapatkan masalah atau tantangan dan seseorang tersebut belum mampu menemukan jalan keluar ketika mendapatkan masalah bias jadai dikarenakan banyak pikiaran lain yang mengganggu ketika ia memulai mencari solusinya, disini terdapat ketidakseimbangan antara tuntunan dan kemampuan untuk mengatasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran tingkat Stress Masyarakat terhadap penyakit Covid-19 di Desa Simangalam Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat desa simangalam kecamatan labuhan batu utara sebanyak responden yang diteliti oleh peneliti sebanyak 51 orang. Teknik pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik proportional sampling. Alat ukur dalam penelitian menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan Tingkat stress masyarakat terhadap penyakit covid-19 yang paling tinggi responden menjawab tingkat stress ringan sebanyak 26 orang (88,2%) dan yang paling rendah menjawab tingkat stress sedang sebanyak 6 orang (11,2%).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Sianiper, Connie M., and Hotmaria Br Gurning. "Gambaran Tingkat Stres Masyarakat terhadap Penyakit Covid-19." Jurnal Impresi Indonesia 1, no. 2 (February 28, 2022): 51–56. http://dx.doi.org/10.58344/jii.v1i2.18.

Full text
Abstract:
Stress adalah suatu kondisi ketegangan tang terjadi ketika seseorang mendapatkan masalah atau tantangan dan seseorang tersebut belum mampu menemukan jalan keluar ketika mendapatkan masalah bias jadai dikarenakan banyak pikiaran lain yang mengganggu ketika ia memulai mencari solusinya, disini terdapat ketidakseimbangan antara tuntunan dan kemampuan untuk mengatasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran tingkat Stress Masyarakat terhadap penyakit Covid-19 di Desa Simangalam Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat desa simangalam kecamatan labuhan batu utara sebanyak responden yang diteliti oleh peneliti sebanyak 51 orang. Teknik pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik proportional sampling. Alat ukur dalam penelitian menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan Tingkat stress masyarakat terhadap penyakit covid-19 yang paling tinggi responden menjawab tingkat stress ringan sebanyak 26 orang (88,2%) dan yang paling rendah menjawab tingkat stress sedang sebanyak 6 orang (11,2%).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Rusadi, Ni Wayan Purnami, I. Gede Bagus Dera Setiawan, and I. Dewa Ayu Puspitadewi. "Strategi Pengembangan Agrowisata Pada Kelompok Tani Pelaksana Sipadu Studi Kasus Gapoktan Sri Sedana Kabupaten Karangasem." Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian 27, no. 2 (August 19, 2020): 152–62. http://dx.doi.org/10.22487/agrolandnasional.v27i2.450.

Full text
Abstract:
Simantri merupakan program pemerintah Provinsi Bali yang dirintis sejak Tahun 2009 dan kini memiliki nama Sipadu. Sipadu tidak hanya melakukan pengelolaan sumber daya di lahan pertanian secara terintegrasi, namun mengembangkan pengelolaan pasca panen dan kegiatan penunjang lainnya. Dari fakta ini, diperlukan strategi untuk mengembangkan Sipadu yakni salah satunya dengan system agrowisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis lingkungan internal dan eksternal, untuk membuat strategi alternatif dan juga prioritas bagaimana mengembangkan agrowisata khususnya di Gapoktan Sri Sedana sebagai pelaksana Sipadu. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis matriks internal-eksternal (IE), strategi besar matriks, SWOT dan dilanjutkan dengan analisis QSPM untuk menentukan prioritas strategi. Hasil penelitian ini menunjukkan strategi alternatif yang telah dirumuskan berdasarkan SWOT antara lain strategi SO salah satunya yakni menambah sarana pertanian organik. Strategi WO salah satunya meningkatkan promosi paket wisata secara optimal dengan memanfaatkan teknologi. Strategi ST salah satunya yaitu menjalin kerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata. Strategi WT salah satunya menjalin kerjasama dengan pihak luar seperti travel dan sekolah/kampus. Strategi yang paling tepat untuk diprioritaskan berdasarkan hasil analisis QSPM adalah membuat layanan penjualan secara online untuk produk yang dihasilkan Sipadu dan objek wisata lain yang ada di Desa Tiyingtali dengan jumlah nilai 12.60. Strategi ini menekankan pada bagaimana langkah yang bias dilakukan dalam membuat layanan penjualan online untuk produk yang dihasilkan Sipadu dan objek wisata lain yang ada di Desa Tiyingtali. Seperti yang kita ketahui bersama perkembagan teknologi saat ini begitu pesat dan segala informasi dapat diakses melalui internet. Produk yang dihasilkan oleh Sipadu seperti hasil pertanian anorganik dan pupuk organik bias dipasarkan kekonsumen rumah tangga ataupun horeca (hotel, restaurant dan cafe) sesuai dengan Pergub Bali No. 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan dan industri lokal Bali mewajibkan toko swalayan, hotel restoran dan katering untuk menyerap produk lokal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Liang, Yan, Jing Liu, Tao Luo, Jia Ge, Hao Tian, Guozhi Zhang, Linjun Fan, et al. "Abstract P5-10-01: Phase 2 study of anlotinib combined with taxanes and lobaplatin in the neoadjuvant treatment of triple-negative breast cancer: efficacy, safety and biomarker analysis from the SWH-B006 (neoALTALL) trial." Cancer Research 83, no. 5_Supplement (March 1, 2023): P5–10–01—P5–10–01. http://dx.doi.org/10.1158/1538-7445.sabcs22-p5-10-01.

Full text
Abstract:
Abstract Background: Anlotinib, a novel multi-target tyrosine kinase inhibitor that effectively inhibits VEGFR, PDGFR, FGFR, c-KIT, c-MET, and RET, monotherapy has been proven effective in HER-2 negative metastatic breast cancer, but its efficacy in early-stage triple-negative breast cancer (TNBC) is unknown. This phase 2 study aims to evaluate the efficacy and safety of adding anlotinib to neoadjuvant chemotherapy in patients (pts) with primary TNBC. Methods: Pts with clinical stage II/III TNBC were to be treated with 5 cycles of anlotinib (12mg, d1-14, q3w) plus 6 cycles of taxanes (docetaxel 75 mg/m2 or nab-paclitaxel 125 mg/m2, d1 and d8, q3w) and lobaplatin (30 mg/m2, d1, q3w), followed by surgery. The primary endpoint was pathological complete response (pCR) in the breast and axilla (tpCR; ypT0/is ypN0) and the secondary endpoints include pCR in the breast (bpCR; ypT0/is), event-free survival (EFS), invasive disease-free survival (iDFS), overall survival (OS), and safety. Exploratory study included biomarker analysis and efficacy comparation based on FUSCC classification (IHC-based). Results: From Jan 2021 to Feb 2022, a total of 24 pts were enrolled. The median age was 50 years (range, 26-64), 54% were postmenopausal, 75% were nodal involved, 29% had stage III, and 79% were Ki-67 high (≥30%). At the data cut off time of 30th Jun 2022, all 24 pts received at least one dose of study treatment and underwent surgery. Overall, 21 pts received five courses of anlotinib. Two pts discontinued anlotinb for safety reason, and one pt discontinued anlotinb due to missed dose in cycle 4. After surgery, 14 out of 24 pts achieved a tpCR (58.3%; 95% CI, 36.6%–77.9%), and the bpCR rate was also 58.3% (14/24). Of the 18 pts with the node-positive disease at diagnosis, 15/18 (83.3%) became ypN0. Based on the FUSCC IHC-based subtypes, the tpCR rates were 66.7% (6/9) for BLIS subtype, 80% (4/5) for IM subtype and 0% (0/4) for LAR subtype, respectively. Next-generation sequencing revealed that the most commonly mutated genes in these pts were TP53 (19/21, 90.5%), MYC (7/21, 33.3%), BRCA1 (5/21, 23.8%), PIK3CA (4/21, 19.0%), BCL2L11 (4/21, 19.0%), and RB1 (3/21, 14.3%). Subgroup analysis showed that the tpCR were 71.4% (5/7) and 42.9% (6/14) in MYC-amplified and wild-type pts, respectively, and 80% (4/5) and 43.8% (7/16) in BRCA1-mutated and wild-type pts, respectively. All of 24 pts in the safety population showed at least one treatment emergent adverse events (TEAEs). Grade 3 or 4 TEAEs occurred in 14 pts (58.3%), and the most common events were leucopenia (29.2%; n=7), neutropenia (29.2%; n=7), thrombocytopenia (20.8%; n=5), anemia (16.7%; n=4), hypertension (12.5%; n=3), and oral mucositis (8.3%; n=2), respectively. No treatment-related deaths occurred. Conclusions: The addition of anlotinib to neoadjuvant chemotherapy showed manageable toxicity and promising antitumor activity for pts with early-stage TNBC. The study is still ongoing, and the enrollment has been completed. Clinical trial information: ChiCTR2100043027. Funding: Chia Tai Tianqing Pharmaceutical Group Co., Ltd. L. Corresponding author: Dr. Xiaowei Qi, qxw9908@foxmail.com. Department of Breast and Thyroid Surgery, Southwest Hospital, Army Medical University, Chongqing. Citation Format: Yan Liang, Jing Liu, Tao Luo, Jia Ge, Hao Tian, Guozhi Zhang, Linjun Fan, Lin Ren, Li Chen, Peng Tang, Kai Zhu, Xiuwu Bian, Jun Jiang, Yi Zhang, Xiaowei Qi, Peng Tang, Kai Zhu, Xiuwu Bian, Jun Jiang, Yi Zhang, Xiaowei Qi. Phase 2 study of anlotinib combined with taxanes and lobaplatin in the neoadjuvant treatment of triple-negative breast cancer: efficacy, safety and biomarker analysis from the SWH-B006 (neoALTALL) trial [abstract]. In: Proceedings of the 2022 San Antonio Breast Cancer Symposium; 2022 Dec 6-10; San Antonio, TX. Philadelphia (PA): AACR; Cancer Res 2023;83(5 Suppl):Abstract nr P5-10-01.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Riki, Riki, Abdal Abdal, and Wawan Setiawan Abdillah. "Implementasi Kebijakan Program Kartu Tani Untuk Distribusi Pupuk Bersubsidi Di Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang Tahun 2021." Journal of Law, Administration, and Social Science 2, no. 2 (June 28, 2022): 121–34. http://dx.doi.org/10.54957/jolas.v2i2.198.

Full text
Abstract:
The farmer card progranation policy is one of the government's efforts to keep the distribution of subsidized fertilizers on target. The problems of implementing the Farmer Card include the use of farmer cards that have not been optimally carried out by farmers, it needs to take a longer time in redeeming subsidized fertilizers because the EDC system is complicated and sometimes often experiences errors. Another problem is the facilities and infrastructure that still need to be improved. The purpose of this study was to see the distribution of subsidized fertilizers from the implementation of the farmer card program policy in Pakisjaya District. In this case, the researcher conducts an analysis of policy implementation according to Purwanto (2015) where there are seven indicators that can be used to see the performance of policy implementation, namely: Access, Scope, Frequency, Bias, Accuracy of services, Accountability and Suitability of programs with needs. The method used is a qualitative research method with a descriptive approach. Data collection was carried out by interview, observation, documentation and triangulation/combined. The results showed that from seven implementation performance indicators, the Pakisjaya District Agricultural Extension Center has carried out the farmer card program quite well. This can be seen from the distribution of subsidized fertilizers has been evenly distributed to almost 100%, although the distribution of farmer cards has not been 100% because they have to go through such a complicated bureaucracy. However, it is not a barrier, the process of distributing subsidized fertilizers can still be done because farmers have been registered with the RDKK. Kebijakan progran kartu tani merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menjaga agar pendistribusian pupuk bersubsidi tepat sasaran. Masalah dari penerapan Kartu Tani diantaranya penggunaan kartu tani yang belum maksimal dilakukan oleh para petani, perlu membutuhkan waktu yang lebih lama dalam penebusan pupuk bersubsidi karena sistem EDC yang rumit dan terkadang sering mengalami eror. Masalah lain yakni sarana dan prasarana yang masih perlu dilakukan pembenahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat distribusi pupuk bersubsidi dari implementasi kebijakan program kartu tani di Kecamatan Pakisjaya. Dalam hal ini peneliti melakukan analisis dari implementasi kebijakan menurut Purwanto (2015) dimana ada tujuh indikator yang dapat digunakan untuk melihat kinerja implementasi kebijakan yaitu: Akses, Cakupan, Frekuensi, Bias, Ketepatan layanan, Akuntabilitas dan Kesesuaian program dengan kebutuhan. Metode yang digunakan yakni metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan triangulasi/gabungan. Hasil penelitian menunjukkan dari tujuh indikator kinerja implementasi, Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Pakisjaya sudah menjalankan program kartu tani dengan cukup baik. Hal itu bisa dilihat dari pendistribusian pupuk bersubsidi sudah merata hampir mencapai 100%, walaupun pendistribusian kartu tani belum 100% dikarenakan harus melewati birokrasi yang begitu rumit. Namun itu tidak menjadi penghalang, proses distribusi pupuk bersubsidi masih bisa dilakukan karena petani sudah terdaftar di RDKK.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Hoppe, Michal M., Patrick Jaynes, Shuangyi Fan, Yanfen Peng, Shruti Sridhar, Phuong Mai Hoang, Xin Liu, et al. "Abstract 5557: Patterns of oncogene co-expression at single cell resolution influence survival in diffuse large B-cell lymphoma." Cancer Research 83, no. 7_Supplement (April 4, 2023): 5557. http://dx.doi.org/10.1158/1538-7445.am2023-5557.

Full text
Abstract:
Abstract Background: Cancers often overexpress multiple clinically relevant oncogenes. However, it is not known if multiple oncogenes within a cancer combineuniquely in specific cellular sub-populations to influence clinical outcome.We studied this phenomenon using the prognostically relevantoncogenes MYC, BCL2 and BCL6 in Diffuse Large B-Cell Lymphoma(DLBCL). Methods: Quantitative multispectral imaging simultaneously measured oncogene co-expression at single-cell resolution in reactive lymphoid tissue (n=12)and four independent cohorts (n=409) of DLBCL. Mathematically derived co-expression phenotypes were evaluated in DLBCLs with immunohistochemistry (n=316) and nine DLBCL cohorts with gene expression data (n=3974). Bulk and single-cell RNA sequencing was performed on patient-derived B-cells with induced co-expression of MYC,BCL2 and BCL6. Results: Unlike in non-malignant lymphoid tissue where the co-expression of MYC, BCL2 and BCL6 in a B-cell is limited, DLBCLs show multiple permutations of oncogenic co-expression in malignant B-cells. The percentage of cells with a unique combination MYC+BCL2+BCL6-(M+2+6-) consistently predicts survival in contrast to that of other combinations (including M+2+6+). An estimated percentage of M+2+6-cells can be derived from any quantitative measurement of the component individual oncogenes, and correlates with survival in immunohistochemistry and gene expression datasets. Comparative transcriptomic analysis of DLBCLs and transformed patient-derived B-cells identifies cyclin D2 (CCND2) as a potential BCL6-repressedregulator of proliferation in the M+2+6- population. Conclusions: Unique patterns of oncogene co-expression at single-cell resolution affect clinical outcomes in DLBCL. Similar analyses evaluating oncogenic combinations at the cellular level may impact diagnostics and target discovery in other cancers. Citation Format: Michal M. Hoppe, Patrick Jaynes, Shuangyi Fan, Yanfen Peng, Shruti Sridhar, Phuong Mai Hoang, Xin Liu, Sanjay de Mel, Limei Poon, Esther Chan, Joanne Lee, Choon Kiat Ong, Tiffany Tang, Soon Thye Lim, Chandramouli Nagarajan, Nicholas F. Grigoropoulos, Soo-Yong Tan, Susan Swee-Shan Hue, Sheng-Tsung Chang, Shih-Sung Chuang, Shaoying Li, Joseph D. Khoury, Hyungwon Choi, Pedro Farinha, Anja Mottok, David W. Scott, Carl Harris, Alessia Bottos, Gayatri Kumar, Kasthuri Kannan, Laura J. Gay, Hendrik F. Runge, Ilias Moutsopoulos, Irina Mohorianu, Daniel J. Hodson, Yen-Chee Lin, Wee-Joo Chng, Siok-Bian Ng, Claudio Tripodo, Anand D. Jeyasekharan. Patterns of oncogene co-expression at single cell resolution influence survival in diffuse large B-cell lymphoma. [abstract]. In: Proceedings of the American Association for Cancer Research Annual Meeting 2023; Part 1 (Regular and Invited Abstracts); 2023 Apr 14-19; Orlando, FL. Philadelphia (PA): AACR; Cancer Res 2023;83(7_Suppl):Abstract nr 5557.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Ahmad, Asy Syams Elya. "KRITIK SEJARAH BATIK SIDOARJO." Gorga : Jurnal Seni Rupa 10, no. 1 (June 9, 2021): 137. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v10i1.24626.

Full text
Abstract:
The popular historical narrative of the batik Sidoarjo needs to be reexamined based on historical methodology so that there is no historical bias based only on oral stories of the general public. Many studies are trapped in an inaccurate understanding of local historicity. As a result, these various studies have failed to fit batik Sidoarjo into its full context, instead it has become a kind of narrative standardization on its characteristics and history. This study aims to criticize the historical construction that has been popular in relation to the basic understanding of batik Sidoarjo and to explain the position of batik Sidoarjo in the cultural framework of its people. This article is the author's attempt to provide an analysis or explanation that is different from the historical narrative of batik Sidoarjo which is commonly used in various discussions. This research is classified as a qualitative research, using the historical method which consists of four stages, namely heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. This research uses historical and sociological approaches to collect, select, and critically examine historical sources of Sidoarjo batik, resulting in historical facts. The results showed that the historicity of batik Sidoarjo refers to the batik activities in the areas of Kedungcangkring, Jetis, Sekardangan, Gajah Mada St. (Peranakans), and Tulangan, all of which have a direct relationship with both Peranakans nor indigenous. Batik Sidoarjo is not framed by traditional rituals, nor is it under the control and domination of the royal aristocracy. Its growth is based on the factor of the economic needs of the supporting community, which tends to be a trading commodity. The presence of other groups of people or nations such as Peranakan Chinese, Indo-European, Dutch, Arabic contributed to the birth of Sidoarjo batik. Keywords: batik, Sidoarjo, historical criticism.AbstrakNarasi sejarah batik Sidoarjo yang populer perlu dikaji ulang dengan didasari metodologi sejarah sehingga tidak terjadi bias sejarah yang hanya berdasar pada cerita lisan masyarakat umum. Banyak penelitian yang terjebak dalam pemahaman historisitas setempat yang kurang tepat. Akibatnya, berbagai kajian tersebut tidak berhasil mendudukkan batik Sidoarjo sesuai dengan konteksnya secara utuh, malah menjadi semacam standardisasi narasi pada karakteristik maupun sejarahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkritisi konstruksi sejarah yang telah populer terkait pemahaman dasar tentang batik Sidoarjo serta menjelaskan kedudukan batik Sidoarjo dalam kerangka budaya masyarakatnya. Artikel ini merupakan upaya penulis untuk memberikan analisis atau paparan yang berbeda dari narasi sejarah batik Sidoarjo yang umum dilakukan pada berbagai pembahasan. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri atas empat tahap, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis dan sosiologis untuk mengumpulkan, menyeleksi, dan menguji secara kritis sumber-sumber sejarah batik Sidoarjo, sehingga menghasilkan fakta sejarah. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa historisitas batik Sidoarjo merujuk pada aktivitas pembatikan yang ada di wilayah Kedungcangkring, Jetis, Sekardangan, Jl. Gajah Mada (China Peranakan), dan Tulangan yang kesemuanya saling terkait memiliki hubungan langsung baik itu pembatikan China peranakan maupun pribumi. Batik Sidoarjo tidak dikerangkai oleh ritual adat, juga tidak di bawah kendali dan dominasi aristokrasi kraton. Pertumbuhannya didasari faktor kebutuhan ekonomi masyarakat pendukungnya, sifatnya cenderung merupakan komoditas dagang. Hadirnya golongan masyarakat atau bangsa lain seperti China Peranakan, Indo-Eropa, Belanda, Arab turut berpengaruh melahirkan batik Sidoarjo.Kata Kunci: batik, Sidoarjo, kritik sejarah. Author:Asy Syams Elya Ahmad : Universitas Negeri Surabaya References:Abbas, Irwan. (2014). Memahami Metodologi Sejarah antara Teori dan Praktek. ETNOHISTORI: Jurnal Ilmiah Kebudayaan dan Kesejerahan, 1(1), 33–41.Abdurrahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Logos.Ahmad, Asy Syams Elya. (2013). Kajian Estetik Batik Sidoarjo. Tesis. Tidak Diterbitkan. Bandung: Program Studi Magister Desain, Institut Teknologi Bandung.Anas, Biranul, Hasanuddin, Ratna Panggabean, Yanyan Sunarya. (1997). Indonesia Indah-Buku ke 8; “Batik”. Jakarta: Yayasan Harapan Kita/BP 3 TMII.Anshori, Yusak & Kusrianto, Adi. (2011). Keeksotisan Batik Jawa Timur. Jakarta: Elex Media Komputindo.Anwarid. (2012). Geliat Batik Tulis Sidoarjo. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Surabaya: Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel.Arfianti, D. Y., Afandi, A. F., permatasari, i., Agustin, F. R., & Nikmah, K. (2018). Batik Jetis Sidoarjo. https://doi.org/ 10.31227/osf.io/xq3r2 (diakses tanggal 17 April 2021).Benard, Russell H. (1994). Research Methods in Anthropology. London: Sage Publications.Carey, Peter. (1996). “The World of the Pasisir”, dalam Fabric of Enchantment; Batik from the North Coast of Java. County Museum of Art.Daliman. (2012). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak.Djoemena, Nian S. (1990a). Batik dan Mitra. Jakarta: Djambatan.________, Nian S. (1990b). Ungkapan Sehelai Batik: Its Mystery and Meaning. Cetakan II. Jakarta: Djambatan.Elliott, Inger McCabe. (2004). Batik, Fabled Cloth of Java. Singapore: Periplus.Fauzi, Ahmad. (2020, Juli 24). Daya Tarik Kampung Batik Jetis Sidoarjo. https://brisik.id/read/ 54889/daya-tarik-kampung-batik-jetis-sidoarjo (diakses tanggal 17 April 2021).Fitinline. (2013, Februari 17). Batik Sidoarjo. https://fitinline.com/article/ read/batik-sidoarjo/ (diakses tanggal 17 April 2021).Garraghan, Gilbert J. 1957. A Guide To Historical Method. New York: Fordham University Press.Gottschalk, Louis. (1975). Mengerti Sejarah. Terjemahan Nugroho Notosusanto. Jakarta: Yayasan Penerbit UI.Gray, Wood. (1964). Historian's Handbook: A Key to the Study and Writing of History. Boston: Houghton Mifflin.Gustami, SP. (2007). Butir-butir Estetika Timur; Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia. Yogyakarta: Prasista.Hani, Asfi. (2020, September 18). Sejarah Batik di Kampung Batik Jetis Sidoarjo. https://www. kompasiana.com/asfihani5098/5f642741097f3602e03e3cc3/sejarah-batik-di-kampung-batik-jetis-sidoarjo?page=all (diakses tanggal 17 April 2021).Hasanuddin. (2001). Batik Pesisiran: Melacak Etos Dagang Santri pada Ragam Hias Batik. Bandung: Kiblat.Harris, Jennifer, Ed. (1993). 5000 Years of Textiles. London: The British Museum Press.Hitchcock, Michael. (1991). Indonesian Textiles. Periplus Editions (HK) Ltd.Heringa, Rens & Veldhuisen, H.C. (1996). Fabric of Enchantment; Batik from the North Coast of Java. Los Angeles: County Museum of Art.Heringa, Rens. (2010). "Upland Tribe, Coastal Village, and Inland Court: Revised Parameters for Batik Research" dalam Five Centuries of Indonesian Textiles. Ruth Barnes & Mary Hunt Kahlenberg (Ed). Munich: Prestel.Irwanto, Dedi & Sair, Alian. (2014) Metodologi dan Historiografi Sejarah. Yogyakarta: EJA PUBLISHER.Irwantono, Yusuf & Hidayatun M.I. (2019). Fasilitas Wisata Edukasi Batik Sidoarjo di Sidoarjo. Jurnal eDIMENSI ARSITEKTUR, 7(1), 1089–1096. Ishwara, Helen, L.R. Supriyapto Yahya, Xenia Moeis. (2011). Batik Pesisir Pusaka Indonesia; Koleksi Hartono Sumarsono. Jakarta: KPG.Kartodirdjo, Sartono (1993). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia.Khasanah, Uswatun. (2018, Juni 8). Batik Asli Sidoarjo.https://doi.org/ 10.31227/ osf.io/zdka8 (diakses tanggal 17 April 2021).Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.Listanto, Virgiawan. (2019). “Batik Sebagai Representasi Produk Indsutri Kreatif di Sidoarjo Reinvensi Pragmatis untuk Inovasi Industri Kreatif Berbasis Budaya Visual Nusantara." Prosiding Seminar Nasional Seni dan Desain 2019, 465–469. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.Majlis, Brigitte Khan. (2000). “Javanesse Batik: An Introduction” dalam Rudolf G. Smend, Batik from The Courts of Java and Sumatra. Singapore: Periplus.Masadmin, (2016, Oktober 3). Batik Jetis Sidoarjo. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. https:// jawatimuran.disperpusip. jatimprov.go.id/2016/10/03/batik-jetis-sidoarjo/ (diakses tanggal 17 April 2021).Maxwell, Robyn. (2003). Textiles of Southeast Asia: tradition, trade and transformation. Hongkong: Tuttle.Pranoto, Suhartono W. (2010). Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu.Qamariah, Desti. (2012). Perkembangan Motif Batik Tulis Jetis Sidoarjo (2008-2011). Skripsi. Tidak Diterbitkan. Malang: Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang.Ran. (2015, Desember 5). Sempat Tenggelam, Kini Kian Eksis: Sejarah Panjang Batik Sidoarjo. Jawa Pos. https://www.pressreader.com/indone sia/jawa-pos/20151205/282656096383339 (diakses tanggal 17 April 2021).Ramadhan, Iwet. (2013). Cerita Batik. Tangerang: Literati.Rouffaer, G.P. & Juynboll, H.H. (1914). De Batikkunst in Nederlandsch Indië en haar geschiedenis. Utrecht: Oosthoek.Rusli. (2013). “Pendokumentasian Artifak Sejarah Pembatikan di Kedungcangkring”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 2 Februari 2013. Kedungcangkring, Sidoarjo.Skocpol, Theda (ed.). (1984). Vision and Method in Historical Sociology. Cambridge: Cambridge University Press.Solikha, Rokhimatus. (2019). Sejarah Perkembangan dan Pengaruh Batik Jetis dalam Perekonomian Masyarakat Desa Jetis Sidoarjo. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Surabaya: Program Studi Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.Spradley, James. (1997). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.Susanto, Sewan. (1980). Seni Kerajinan Batik Indonesia. Jakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan. Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri, Departemen Perindustrian RI.Tjoa, Dave. (2004, Oktober 5). Batik Sidoarjo: Kampung Batik Jetis, Kampung Pengrajin Batik Tulis Sidoarjo. http://jejakbatik.blogspot. com/2014/10/batik-sidoarjo.html (diakses tang-gal 17 April 2021).Van Leur, J.C. (1955). Indonesian Trade and Society: Essay in Asean Social and Economical History. ‘s-Gravenhage: n.v. Uitgeverij W. Van Hoove.Van Roojen, Pepin. 2001. Batik Design. Amsterdam: Pepin Press.Wasino & Hartatik, Endah Sri. (2018). Metode Penelitian Sejarah: dari Riset hingga Penulisan. Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.Wibowo, Januar, Haryanto Tanuwijaya, Achmad Yanu A.F. (2016). “Rancang Bangun Management Information System Batik Tradisional Jawa Timur sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya Bangsa”. Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing. Tidak Diterbitkan. Surabaya: Institut Bisnis dan Informatika, STIKOM.Wirawan, Rizky S. & Trilaksana, Agus. (2015). Sejarah Industrialisasi Batik di Kampung Batik Jetis Sidoarjo Tahun 1970-2013. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah, 3(3), 480–486.Wulandari, Ari. (2011). Batik Nusantara; Makna Filosofis, Cara Pembuatan dan Industri Batik. Yogyakarta: Andi.Wulandari, S.E., Imam As’ary, Yudi Prasetyo. (2013). Perkembangan Motif Batik Jetis Sidoarjo dalam Tinjauan Sejarah. GENTA: Jurnal Pendidikan Sejarah, 1(1), 1–12.Yanuar. (2016, Oktober 19). Kampung Kuno Jetis Penghasil Batik Tulis Khas Sidoarjo. https://kabarinews.com/kampung-kuno-jetis-penghasil-batik-tulis-khas-sidoarjo/87296 (diakses tanggal 17 April 2021).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Lin biao tang"

1

Cao, Xueqin. Jia Baoyu yu Lin Daiyu / Cao Xueqin, Gao E zhu ; Lu Zhenping, Tang Yang bian ji. Changsha Shi: Hunan wen yi chu ban she, 1997.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Okada, Mitsuhiro. Tang dai xiao shuo "Banqiao Sanniangzi" kao: Dong xi fang bian lü, bian ma xi lie gu shi. Xian: Xi bei da xue chu ban she, 2019.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Tao, Wen, ed. Si ren ling yu de bian xing: Tang Song shi ge zhong de yuan lin yu wan hao = Metamorphosis of the private sphere : gardens and objects in Tang-Song poetry. Nanjing Shi: JIangsu ren min chu ban she, 2008.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Wu, Zhen. Songhua an ji: Shi ba juan ( Songhua an shi cao : er juan ; Songhua an you cao : yi juan ; Songhua an yi cao : yi juan ; Songhua an shi yu : yi juan ; Lan shan shi cao : yi juan ; Songhua an lü gu : yi juan ; Lü gu xu gao : yi juan ; Ji gu gu shi : yi juan ; Ji gu jue ju : yi juan ; Songhua an ji tang : yi juan ; Songhua an ji tang jue ju : yi juan ; Si shu liu yun shi : yi juan ; Yuan zhou za yong : yi juan ; Xiao xiang ba jing shi : yi juan ; Yun shi : yi juan ; Songya wen gao : yi juan ; Songya wen gao ci bian : yi juan ). Shanghai: Shanghai gu ji chu ban she, 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

紫艷凝青: Lin biao tang cang gu dai jun ci. Xianggang]: Xianggang da xue mei shu bo wu guan, 2008.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Liu, Jianxun. Tang Song ci hua zhang bian lan. Xiamen da xue chu ban she, 1996.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Pingdong Liu dui Kejia ci tang bian lian yan jiu. Taibei Shi: Wen jin chu ban she, 2007.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Tang Anqi jiao ni bian ming mo: Lin Zhiling feng xiong shou shen shi lu. Xianggang: Ming chuang chu ban she you xian gong si, 2004.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Shi bian yu xue shu: Ming Qing zhi ji shi lin "Yi" xue yu dian tang "Yi" xue. Taibei Shi: Guo li Taiwan da xue chu ban zhong xin, 2012.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Han Tang dao jiao xiu lian fang shi yu Dao jiao nü xing guan zhi bian hua yan jiu. Chengdu Shi: Ba Shu shu she, 2009.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Lin biao tang"

1

Edelweiss, Noella. "Perencanaan Desain dan Mekanikal, Elektrikal, Pemipaan Tempat Tinggal Kota Tangerang." In Temu Ilmiah IPLBI 2021. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2021. http://dx.doi.org/10.32315/ti.9.d067.

Full text
Abstract:
Tempat tinggal atau papan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Tempat tinggal berfungsi sebagai pelinung manusia dan tempat untuk beristirahat serta melakukan kegiatan lainnya, tempat tinggal yang bias kita sebut rumah. Rumah memiliki peran penting bagi penghuninya yaitu manusia sebagai tempat berlindung dari cuaca alam yang tidak dapat diprediksi, tempat untuk beristirahat, tempat untuk berkumpul dalam keluarga, tempat untuk mandi, makan dan lain sebagainya. Karena sebagian besar waktu terbanyak dan terlama ialah dirumah maka dari itu rumah yang kita miliki harus menjadi tempat yang nyaman bagi penghuninya. Untuk merancang rumah yang nyaman bukan suatu yang mudah, banyak pertimbangan yang harus diperhatikan dalam merancang rumah yang nyaman. Salah satu merancang rumah yang nyaman ialah harus memperhatikan peletakan dan tata letak yang tepat karena bagian dari isi rumah akan berantakan dan tidak teratur jika memiliki peletakan yang salah. Pengaruh terbesar dalam tata letak pada perancangan yang membuat rumah menjadi tidak beraturan yaitu peletakan ruang yang tidak sesuai dengan fungsi rumah dan pola aktivitas penghuni, peletakan pada benda-benda seperti kasur, lemari, meja dan lain sebagainya, peletakan pada struktur bangunan seperti kolom, peletakan pada ornament seperti pintu, jendela dan sebagainya, dan yang biasa tidak terlihat pada penghuni tapi dapat berpengaruh pada kenyamanan penghuni ialah penempatan MEP (mekanikal, elektrikal, plumbing atau pemipaan) seperti toren, pipa, pengaliran listrik, septic tank, dan lain sebagainya. Kata-kunci: rumah, tempat tinggal, penempatan, tata letak, fungsi, MEP (Mechanical, electrical, plummbing)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Pease, Leonard F., Judith A. Bamberger, and Michael J. Minette. "Implications of Non-Bingham Rheology." In ASME 2019 International Mechanical Engineering Congress and Exposition. American Society of Mechanical Engineers, 2019. http://dx.doi.org/10.1115/imece2019-11841.

Full text
Abstract:
Abstract One of the key challenges now facing the US Department of Energy (DOE) is the fate of radioactive waste remaining from World War II and the Cold War, which is stored underground in tanks some 75 feet in diameter and over 30 feet tall. Over time, the waste has segmented into multiple layers with sludges and slurries at the bottom with salt crust layers often at the top and liquid in between. DOE’s current official baseline plans call for remaining sludges and slurries to be removed from the tanks and converted into a stable glass waste form. Minimizing worker exposure to radiation drives DOE to use slurry processing techniques to suspend, mobilize, transport, mix, and process the waste. Therefore, a clear and quantitative understanding of Hanford waste rheology is essential for the success of the DOE mission. Historically much of the waste has been characterized using Eugene Bingham’s century old model that provides a straight line fit to higher shear rate data with the intercept suggesting a yield stress and the slope providing the consistency. Yet, Bingham fits overestimate the shear stress at a given shear rate for low to intermediate shear rates, exactly the range of shear rates typically encountered in pipe flow, where shear rates peak along the pipe wall and vanish in the center. This model produces a fictitious yield stress for some of the wastes that do not exhibit yield phenomena. While overestimating the yield stress may be prudent, safe, and conservative for some applications (e.g., pump sizing to ensure that pumps can handle yield stresses), overestimating the rheology may be inaccurate and non-conservative for other applications (e.g., eroding settled particle beds). Therefore, this paper evaluates the slurry rheology of Hanford and Savannah River wastes using a more modern rheological model that fits the full range of experimental data. Although a bias has been recognized and alternative models proposed, the magnitude of this bias and the implications for tank waste have only been qualitatively suggested. The purpose of this paper is to evaluate quantitatively implications of the poor quality of fit between a Bingham model for rheology and experimental data at modest shear rates. We first demonstrate the magnitude of the bias between the data and the Bingham extrapolation. We then evaluate quantitatively the velocity profile under laminar conditions. This analysis shows that the bias may be large (hundreds of percent or more) at modest shear rates and that modest shear rates dominate pipe velocity profiles.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography