Academic literature on the topic 'Leahate'

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemerataan Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Negeri Leahari, Kecamatan Leitimur Selatan. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang ditemukan bahwa Proses penyaluran PKH di Negeri Leahari merupakan program pemerintah yang disalurkan kepada masyarakat miskin di Indonesia termasuk masyarakat yang berada di Negeri Leahari, dan sudah menyentu masyarakat secara langsung.. Penyaluran PKH belum tepat sasaran karena masih ada masyarakat miskin yang belum mendapatkan bantuan tersebut. Faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran PKH di Negeri Leahari bahwa masyarakat penerima bantuan PHK tertib dan mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Namun ada beberapa faktor yang menghambat yaitu proses pendataan yang tidak ditindak lanjut oleh pemerintah sehingga daftar yang dikeluarkan berbedah dengan daftar yang dikirim. Kesalahan yang terjadi pada data-data peenrima sehingga perlu di lakukan aktivasi Kembali.

Tujuan penelitian adalah (1). Mengidentifikasi jenis-jenis usaha dan sumber-sumber pendapatan baik dari usaha pertanian maupun luar pertanian di Negeri Leahari Kecamatan Leitimur Selatan. (2). Merumuskan strategi pengembangan usaha ternak ayam broiler terintegrasi dengan dusung di Negeri Leahari Kecamatan Leitimur Selatan. Unit pengamatan terkecil yang diamati pada penelitian ini adalah jenis-jenis usaha dan pemilik usaha yang mengintegrasikan usaha ternak ayam broiler dengan dusung. Hasil penelitian menunjukan : (1). Sumber-sumber pendapatan usaha di Negeri Leahari terbagi menjadi tiga jenis yaitu: Ternak, dusung, dan Ikan. Jenis usaha 1 Memiliki pendapatan dari ternak Rp. 40,139,643/tahun. dan dusung Rp. 50.543.050/tahun. Jenis usaha 2 memiliki pendapatan dari ternak Rp. 98.932.780/tahun, dan dusung sebesar Rp. 8.638.000 /Tahun., Jenis usaha 3 memiliki pendapatan, dari ternak sebesar Rp. 154,337,842/Tahun, dusung sebesar Rp. 17.977.000/tahun, dan ikan sebesar Rp. 58.990. 667/tahun. Strategi untuk mengembangkan usaha peternakan ayam ras di Negeri Leahari adalah dengan SO Strategi, WO Strategi, ST Strategi dan WT Strategi Kombinasi usaha yang baik digunakan untuk meningkatkan pendapatan pemilik usaha adalah kombinasi antara ternak-dusung-ikan.

Agroforestry is a land use activity that aims to maintain or increase total yields in a sustainable manner by combining woody plants with food crops or forage crops on the same plot of land, either simultaneously or alternately, using management practices. according to local ecological, economic, social, and cultural conditions So far, Negeri Leahari has only depended on the season and only on a small scale to meet the economic needs of the community, so farmers do not know how much income they get from managing the hamlet. This study aims to determine the cropping patterns and income levels of agroforestry farmers in Dusung Negeri Leahari,This study used direct observation methods and interviews with hamlet owners. The results showed that there were two hamlet management patterns in Leahari Country, namely Trees Along Border and Mixture Random Of the 20 respondents, 12 people, or 60%, used the Trees Along Border pattern, while those who used the Mixture Random pattern were as many as 8 people, or 40%. The net income obtained using the Trees Along Border pattern is Rp. 41,425,000/year, or 60%, while the net income obtained using Mixture Random, is Rp. 23,176,000/year, or 40%. In conclusion, there are 2 agroforestry management patterns: the Trees Along Border Pattern and the Random Mixture Pattern while the level of farmer opinion with the Trees Along Border Pattern is Rp. 3,452,089, and with the Random Mixture Pattern, the average is Rp. 2,897,000.

Rupiah is the official currency of Indonesia and is widely accepted in economic transactions within the country's borders. The rupiah can be weakened by the use of foreign currencies, the circulation of counterfeit money, and poor handling of money. To promote the importance of the rupiah, the Student Community Service (KKN) from Pattimura University in Ambon organized a program called Love Proud Understanding Rupiah. The socialization event took place at the Leahari State Office and involved preparing educational materials about the value of love, pride, and understanding of the rupiah. On May 23, 2023, the outreach program was carried out in Negeri Leahari to educate people about the significance of preserving and caring for the rupiah currency. By raising awareness about the importance of the rupiah, the socialization activities aimed to maintain the economic stability of Indonesia.

Research has been carried out to determine the cell structure of the epidermis and stomata in some mangrove plants in the species Aegiceras corniculatum and Rhizophora apiculata. Descriptive method is used to describe the cell structure of the epidermis and stomata of Aegiceras corniculatum and Rhizophora apiculata and quantitative leaves to calculate the number of stomata, number of epidermis and stomata index based on nail polish on the cross section of epidermal cells on the lower underside of the leaf using a light microscope, while the incision longitudinal to determine leaf thickness between the upper epidermis and the lower epidermis. The results showed that the two mangrove species that grow in the mouth of the Poka and Leahari villages namely Aegiceras corniculatum and Rhizophora apiculata were found to have the same anatomical structure and leaf anatomical characteristics in terms of the shape of epidermal cells, rectangular, octagonal, elongated, and irregular. Aegiceras corniculatum and Rhizophora apiculata have anomositic stomata type because neighboring cells surround the stomata and have the same shape as epidermal cells. Mangrove species in the river estuary of Poka Village have higher number of stomata and smaller epidermal size and lower stomata index than mangrove species in Leahari Village due to the influence of the shade. Keywords: Aegiceras corniculatum, Rhizophora apiculata, Epidermal cells,

Desa Leahari terletak di Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon Provinsi Maluku termasuk salah satu dari dua wilayah desa di Kota Ambon yang masuk kategori desa sangat tertinggal berdasarkan data Indeks Desa Membangun. Perubahan status desa dari tertinggal menjadi desa berkembang tentu dibutuhkan sistem manajemen desa yang lebih tertata rapi dan aparatur desa dengan kapasitas terbaik. Atas dasar gagasan kegiatan ini dilakukan, bertujuan untuk melakukan Pendampingan Updating Data Kependudukan Desa, peningkatan kapasitas aparatur desa dalam pengelolaan data kependudukan dan administrasi desa menggunakan aplikasi Microsoft office, dan merancang database desa secara digital untuk membantu pengelolaan data yang lebih update di masa kini dan masa akan datang dengan pemateri berasal dari tim dosen dan mahasiswa tim Program Holistik Pemberdayaan dan Pembinaan Desa (PHP2D). Target dari kegiatan ini antara lain , data Kependudukan Desa sudah terupdate, meningkatnya kapasitas aparatur desa dalam pengelolaan data kependudukan dan administrasi desa, dan tersedianya database kependudukan desa secara digital.

Desa Leahari terletak di Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon Provinsi Maluku termasuk salah satu dari dua wilayah desa di Kota Ambon yang masuk kategori desa sangat tertinggal berdasarkan data Indeks Desa Membangun. Perubahan status desa dari tertinggal menjadi desa berkembang tentu dibutuhkan sistem manajemen desa yang lebih tertata rapi dan aparatur desa dengan kapasitas terbaik. Atas dasar gagasan kegiatan ini dilakukan, bertujuan untuk melakukan Pendampingan Updating Data Kependudukan Desa, peningkatan kapasitas aparatur desa dalam pengelolaan data kependudukan dan administrasi desa menggunakan aplikasi Microsoft office, dan merancang database desa secara digital untuk membantu pengelolaan data yang lebih update di masa kini dan masa akan datang dengan pemateri berasal dari tim dosen dan mahasiswa tim Program Holistik Pemberdayaan dan Pembinaan Desa (PHP2D). Target dari kegiatan ini antara lain , data Kependudukan Desa sudah terupdate, meningkatnya kapasitas aparatur desa dalam pengelolaan data kependudukan dan administrasi desa, dan tersedianya database kependudukan desa secara digital.

This study aimed to analyze the maximum capacity of roads in overcoming bottlenecks using the Maximum Network Flow Model and analyze the interaction of the distribution of the movement with the city located around the city of Ambon by using Gravity Model. Data obtained using the method of documentation. Obtained results, the maximum number of cars that can pass through the road network in 1 hour is 68 units. Line 1 is the terminal Mahardika to Kudamati has exceeded the capacity for the first hour there are 104 units of the car were gone and behind 102 cars. While the other track is still low, so that the growth and development of land transportation is strongly recommended. Results of the analysis of the gravitational interaction with the transport of the most powerful city of Ambon is Karang Panjang Town with great interaction and 6781.96088 weakest interaction is with great interaction Leahari City 5.27899.

Cette thèse explore l'utilisation des procédés électrochimiques pour le traitement d'un lixiviat de décharge réel prélevé au centre d'enfouissement technique d'Alger. Ce traitement présente un défi majeur pour les méthodes conventionnelles en raison de la forte charge en matière organique difficilement biodégradable. Trois procédés électrochimiques, dont l'oxydation anodique (OA), l'électro-Fenton (EF), et l'électrocoagulation, ont été étudiés. Les objectifs incluent la mise en évidence des avantages et des limites de chaque procédé, ainsi que la compréhension des mécanismes impliqués dans le traitement de cet effluent complexe. Dans le cadre d'un projet de recherche collaboratif soutenu par le PHC Tassili (Algérie / France), les procédés d'OA et d'EF ont été évalués à l'échelle du laboratoire. L'OA avec une électrode en diamant dopé au bore (DDB) s'est révélée la plus adaptée pour éliminer la charge organique, bien que des limites aient été identifiées, notamment la consommation énergétique élevée (116 kWh m-3), l'élimination partielle de la charge azotée, et l'oxydation des ions Cl- en espèces indésirables. L'intégration de l'OA dans une filière de traitement a été envisagée, notamment en combinant l'OA avec l'électrocoagulation (EC) et un traitement biologique pour réduire la densité de courant et le temps de traitement. Cette approche a montré une élimination partielle de la charge organique avec une faible consommation énergétique (2,8 kWh m-3), bien que la gestion des boues reste une problématique. L'application de l'OA à 200 mA pendant 4 heures a augmenté l'efficacité de minéralisation à 65% et a amélioré la biodégradabilité de la charge organique résiduelle. Cette étape a également ouvert la voie à un couplage potentiel avec le bioréacteur à membrane sur le site d'Alger. En réduisant la charge électrique, la formation d'ions chlorates et perchlorates au cours du procédé d'OA a été fortement réduite. Une étude comparative a souligné la pertinence de l'utilisation de l'OA en tant que prétraitement. Les résultats sur site ont confirmé l'adaptabilité du bioréacteur à membrane pour une élimination efficace de la charge en azote. Ainsi, l'intégration d'un procédé d'EC et d'OA en amont du bioréacteur à membrane semble prometteuse pour réduire significativement la charge organique résiduelle, avec une réduction notable des concentrats formés lors des étapes ultérieures impliquant des procédés membranaires (nanofiltration, osmose inverse)
This thesis focuses on utilizing electrochemical processes for the treatment of actual landfill leachate from the municipal landfill site of Algiers. The challenge lies in the high concentration of poorly biodegradable organic compounds. Three electrochemical processes—namely, anodic oxidation (AO), electro-Fenton (EF), and electro-coagulation (EC)—were examined. The primary objectives were to assess the strengths and weaknesses of each process, understand the underlying mechanisms, and determine their optimal placement within a comprehensive treatment scheme, considering potential integration with biological treatment. The study was part of a collaborative project funded by PHC Tassili (Algeria/France).In laboratory-scale batch reactors, AO and EF processes were analyzed, comparing different anode and cathode materials to identify the most effective configuration for removing organic compounds from raw landfill leachates. AO with a boron-doped diamond anode (BDD) proved most suitable, achieving 81% removal of total organic carbon after 6 hours at 500 mA. However, drawbacks included high energy consumption (116 kWh m-3), partial nitrogen removal, and the formation of undesirable chemical species from chloride oxidation.The integration of AO into a comprehensive treatment scheme was explored to capitalize on its non-selective removal of organic compounds while addressing identified drawbacks. Combining AO with EC and biological treatment aimed to reduce current density and treatment time during the AO process. EC showed potential for a 40% partial removal of the organic load with low energy consumption (2.8 kWh m-3). However, sludge management posed challenges. Applying AO at 200 mA for 4 hours increased mineralization efficiency to 65%, and this treatment step enhanced the biodegradability of the residual organic load. Combining AO with the membrane bioreactor at the Algiers landfill site showed promise, reducing the formation of ClO3- and ClO4- ions significantly.Using AO as a pre-treatment before the membrane bioreactor emerged as a more promising strategy, optimizing energy consumption and minimizing the formation of ClO3- and ClO4- ions compared to post-treatment. The membrane bioreactor efficiently removed nitrogen load. Overall, a treatment train incorporating EC and AO as pre-treatment before the membrane bioreactor appears promising for reducing the residual organic load, potentially decreasing concentrates generated by subsequent membrane-based treatment steps