Journal articles on the topic 'Lakbay'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Lakbay.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Lakbay.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Gusti Marlina, Desta Andriani, Pebra Heriansyah, and Seprido. "RESPON PEMBERIAN CAIRAN INFUST RINGER LAKTAT TERHADAP PERTUMBUHAN JENIS AGLAONEMA SP YANG BERBEDA." Jurnal Agro Indragiri 9, no. 1 (January 7, 2022): 35–48. http://dx.doi.org/10.32520/jai.v9i1.1853.

Full text
Abstract:
Penelitian ini memiliki tujuan jangka panjang yaitu mengatasi kelangkaan pupuk dengan memanfaatkan cairan infust yang belum termanfaatkan menjadi pupuk organik. Selain itu juga memenuhi kebutuhan masyarakat akan tanaman hias di propinsi Riau umumnya dan di Kabupaten Kuantan Singingi khususnya. Aglaonema merupan sala satu tanaman hias yang buming secara mendunia. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini untuk mengetahui formulasi cairan infust yang tepat untuk pertumbuhan tanaman aglaonema yang berbeda. 2) untuk mengetahui seefisiensi cairan infust dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman aglaonema. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor I adalah penggunaan aglaonema yang berbeda (AL) terdiri dari AL : Aglaonema Lipstik ALW : Aglaonema Green Whita AA : Aglaonema Adelia. Faktor II adalah pemberian cairan infust Ringer Laktata (RL) dengan perlakuan RL0 : tanpa pemberian ringer laktat, RL1 : pemberian ringer laktat 10 ml RL2 : pemberian ringer laktat 20 ml RL3 : pemberian ringer laktat 30 ml. Hasil penelitian ini diuji secara statistik dengan uji F, kemudian bila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf 5%. Hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Perlakuan terbaik secara tunggal penggunaan aglaonema yang berbeda adalah perlakuan Aglaonema Green White pada pengamatan muncul tunas 31,00 hari, tinggi tunas 11, 87 cm, jumlah daun 4,32 helai dan diameter batang 3, 69 cm (2) Perlakuan terbaik secara tunggal pemberian cairan infus Ringer Laktat (RL) adalah pada perlakuan RL0 (31,44 hari) untuk pengamatan muncul tunas, perlakuan RL1 (4, 30 helai) untuk pengamatan jumlah daun, dan perlakuan RL2 (3, 41 cm) untuk pengamatan diameter batang (3) Secara interaksi penggunaan aglaonema yang berbeda (AL) dan pemberian cairan infus ringer laktak (RL) perlakuan terbaik dapat dilihat pada perlakuan ALWRL0 34,00 hari pada pengamatan muncul tunas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Trouillot, Évelyne. "Lakay se lakay, but where is lakay? Home is home but where is home?" Cultural Dynamics 30, no. 1-2 (February 2018): 13–18. http://dx.doi.org/10.1177/0921374017751768.

Full text
Abstract:
In this essay, Évelyne Trouillot reflects on home, history, and the ways her creative writing provides a space to explore the contradictions and bridge the gaps of the human experience particularly as it relates to Haiti and its diaspora. Trouillot is particularly concerned about retrieving stories erased, forgotten, or lost in the gaps of hegemonic histories, such as those of refugees and undocumented migrants. Trouillot discusses her creative process for her novels Absence without Borders (2013) and The Infamous Rosalie (2003) and for her play The Blue of the Island (2012). Trouillot’s quest to convey the humanity of marginalized characters is also about finding home—a place for radical equality—even if it is only in the imagination.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Kresnapati, Pandu, and Danang Aji Setiawan. "Pengaruh Teknik Dasar Manipulatif Sport Massage terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat Atlet UKM Pencak Silat UPGRIS." Journal of Sport Coaching and Physical Education 6, no. 1 (July 7, 2021): 52–58. http://dx.doi.org/10.15294/jscpe.v6i1.46334.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tehnik dasar manipulative sport Massage terhadap penurunan kadar asam laktar atlet Ukm Pencak Silat Upgris. Jenis penelitian menggunakan jenis ekperimen One Group Pretest-Posttest Design dengan jumlah populasi 19 Atlet pencak silat. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Berdasarkan dari hasil analisis data yang dilakukan terdapat perbedaan hasil dari kelompok yang mendapatkan perlakuan treatment dan kelompok kontrol. Nilai yang didapat dari kelompok eksperimen dengan jumlah responden 9 didapatkan hasil nilai pre-test 8.72 Mmol dan dan nilai post-test 3.58 Mmol dengan nilai penurunan hasil sebesar 5.14 Mmol. Sedangkan hasil untuk kelompok kontrol dengan jumlah responden 10 atlet didapatkan nilai hasil pre-test 8.19 Mmol dan post-test nilai hasil 4.27 Mmol dengan penurunan hasil sebesar 3.92 Mmol. Dari perhitungan data statistik didapatkan nilai signifikansi yaitu 0,026. Artinya jika nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 atau nilai ≤ 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh teknik manipulative Massage olahraga terhadap penurunan asam laktat atlet UKM Pencak Silat Upgris. Hasil penelitian yang didapatkan melalui treatmen untuk kelompok yang mendapatkan treatment dan kelompok kontrol menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap pengaruh tehnik dasar manipulatife Sport Massage terhadap kadar penurunan asam laktat atlet pencak silat Upgris.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Sabarudin, Siti Nur Adibah, and Aminnudin Saimon. "Lakuan Pertuturan dalam Video Infografik COVID-19." Jurnal Bahasa 21, no. 2 (December 5, 2021): 325–52. http://dx.doi.org/10.37052/jb21(2)no7.

Full text
Abstract:
Kajian ini berfokuskan analisis lakuan pertuturan Searle (1969) dalam video infografik COVID-19 oleh Kementerian Kesihatan Malaysia (KKM). Secara umumnya, kajian ini dilakukan untuk menganalisis lakuan pertuturan yang digunakan oleh KKM dalam video infografik. Lakuan pertuturan yang telah dikenal pasti dianalisis berdasarkan Teori Lakuan Pertuturan Searle (1969). Teori ini mengetengahkan lima lakuan, iaitu asertif, ekspresif, direktif, komisif dan deklaratif. Kaedah kajian yang digunakan oleh pengkaji ialah kaedah kualitatif. Dalam kajian ini pengkaji menggunakan analisis kandungan teks sebagai kaedah kajian. Hasil kajian mendapati terdapat sebanyak 129 lakuan pertuturan yang merangkumi kelima-lima lakuan pertuturan Searle (1969). Daripada jumlah lakuan pertuturan tersebut, lakuan pertuturan direktif merupakan lakuan yang paling dominan dan paling kerap digunakan, iaitu sebanyak 67 kekerapan, diikuti oleh lakuan pertuturan asertif sebanyak 51 kekerapan. Seterusnya, lakuan ketiga yang kerap digunakan ialah lakuan pertuturan ekspresif, iaitu sebanyak 6 kekerapan. Lakuan pertuturan komisif dan deklaratif merupakan lakuan yang paling kurang digunakan dalam video infografik COVID-19, iaitu sebanyak 4 dan 1 kekerapan. Dapatan ini menunjukkan lakuan direktif paling dominan kerana matlamat video infografik adalah untuk menyampaikan maklumat berdasarkan arahan daripada Perdana Menteri dan KKM. Penggunaan Teori Lakuan Pertuturan Searle (1969) amat bersesuaian bagi memperlihatkan hubungan komunikasi antara penutur dengan pendengar untuk memahami dengan lebih jelas makna hajat komunikatif penutur. Oleh yang demikian, keberkesanan maklumat yang disampaikan dapat memberikan impak yang positif kepada negara dan masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Windiyanto, Romy, Suparyatha I B Gd, Sidiartha IGL, and Budi Hartawan I N. "Mortalitas Asidosis Metabolik Laktat dan Non-laktat di Unit Perawatan Intensif Pediatrik RSUP Sanglah." Sari Pediatri 13, no. 5 (November 17, 2016): 351. http://dx.doi.org/10.14238/sp13.5.2012.351-6.

Full text
Abstract:
Latar belakang. Hiperlaktasemia terjadi pada pasien sakit berat disebabkan karena peningkatan produksi laktat dan hambatan pengeluaran laktat. Konsentrasi laktat serum >5 mmol/L disertai pH darah <7,35 disebut asidosis laktat. Prognosis asidosis metabolik laktat lebih buruk dibandingkan asidosis metabolik non-laktat meskipun kadar asidosis lebih ringan. Tujuan. Membandingkan angka mortalitas pasien asidosis metabolik laktat dan non-laktat yang dirawat di Unit Perawatan Intensif Pediatrik RSUP Sanglah, serta mengetahui peran beberapa parameter laboratotium. Metode. Rancangan penelitian kohort prospektif dengan pembanding internal. Pasien yang mengalami asidosis metabolik, dianalisis dan angka mortalitas dibandingkan antara asidosis metabolik laktat dan asidosis metabolik non-laktat. Risiko relatif dihitung untuk mencari hubungan antara asidosis metabolik laktat dengan mortalitas. Hubungan antara beberapa variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan analisis multivariat regresi logistik.Hasil. Di antara 80 pasien, terdapat perbedaan bermakna mortalitas kelompok asidosis metabolik laktat (p= 0,025; RR= 2,81; IK 95% 1,129-6,991). Kadar laktat (p: 0.007; IK 95% 0.037-0.121) dan pH darah (p: 0.013; IK 95% -2.264- -0.361) menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap mortalitas. Kadar laktat >10 mmol/L dan pH darah <7,1 memperlihatkan mortalitas 100%Kesimpulan. Asidosis metabolik laktat memiliki risiko relatif 2,81 terhadap mortalitas, kadar laktat dan pH darah memiliki hubungan dengan kejadian mortalitas. Terdapat perbedaan proporsi mortalitas pada kadar laktat >10 mmol/L dan pH darah <7,1.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Rahajeng, Eko Putri. "Analisis Laktat, Albumin dan Rasio Laktat Albumin Sebagai Prediktor Luaran Pada Pasien Sepsis dan Syok Septik di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar." Jurnal Kesehatan Andalas 9, no. 1 (April 30, 2020): 26. http://dx.doi.org/10.25077/jka.v9i1.1192.

Full text
Abstract:
Syok septik adalah bagian dari sepsis yang ditandai adanya perubahan sirkulatorik, seluler dan metabolik. Kadar laktat dan albumin serum terbukti berpengaruh terhadap perjalanan sepsis. Tujuan: Menilai laktat, albumin dan rasio laktat albumin sebagai prediktor luaran sepsis dan syok septik. Metode: Penelitian cross-sectional ini menggunakan data rekam medik periode Januari 2017 – April 2019. Uji statistik yang digunakan adalah uji Fisher, uji-t tidak berpasangan, uji Mann-Whitney dan uji korelasi Spearman. Hasil uji signifikan jika p<0,05. Kurva ROC untuk menentukan cut-off dan Kurva Kaplan Meier untuk menggambarkan survival time. Hasil: Analisis kurva ROC, menunjukkan AUC laktat dan rasio laktat albumin dalam memprediksi syok septik (0,636 dan 0,634) dengan cut-off laktat 1,95 mmol/L (sensitivitas 82%, spesifisitas 32%) dan rasio laktat albumin 0,81 (sensitivitas 82%, spesifisitas 39%). Tidak terdapat hubungan signifikan antara laktat, albumin dan rasio laktat albumin terhadap luaran (p=0,184, p=0,595, p=0,102). Terdapat korelasi negatif dengan kekuatan korelasi lemah antara kadar laktat dan rasio laktat albumin dengan survival time. Simpulan: Laktat dan rasio laktat albumin dapat dijadikan sebagai biomarker untuk memprediksi terjadinya syok septik, namun tidak dapat dijadikan sebagai prediktor luaran pada sepsis dan syok septik.Kata kunci: rasio laktat albumin, sepsis, syok septik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Chandra, Ivan Haria, Rinang Mariko, and Firman Arbi. "Perbedaan Laktat Serial Syok Terkompensasi dengan Syok Dekompensasi pada Sindrom Syok Dengue." Sari Pediatri 20, no. 2 (October 19, 2018): 90. http://dx.doi.org/10.14238/sp20.2.2018.90-94.

Full text
Abstract:
Latar belakang. Tahapan syok sindrom syok dengue (SSD) menurut WHO terbagi dua, yaitu SSD terkompensasi dan dekompensasi. Pada SSD terjadi gangguan perfusi yang mengakibatkan hipoksia jaringan dan peningkatan produksi laktat. Kadar laktat darah dapat digunakan sebagai marker yang dapat membedakan severitas infeksi dengue.Tujuan. Untuk mengetahui perbedaan laktat serial syok terkompensasi dan syok dekompensasi pada pasien SSD. Metode. Penelitian ini merupakan studi cross sectional yang dilakukan pada Januari 2016-Januari 2017 di bangsal anak RSUP Dr. M Djamil. Sampel dikumpulkan secara consecutive sampling. Sampel dibagi atas dua kelompok, yaitu SSD terkompensasi dan dekompensasi. Setiap sampel dilakukan pemeriksaan laktat secara serial dengan alat Accutrend lactate meter, yaitu pada jam ke-0(L1), ke-6(L2), ke-12 (L3), dan ke-24 (L4). Kadar Laktat disebut hiperlaktatemia bila didapatkan nilai >2 mmol/L. Data dianalisis dengan t-test independen.Hasil. Sampel 40 orang, setiap kelompok 20 sampel. Kadar laktat tertinggi terdapat pada L1. Peningkatan kadar laktat darah pada kelompok SSD terkompensasi dan dekompensasi berturut turut mencapai 4,7+0,97 mmol/L dan 6+1,64 mmol/L. Perbandingan kedua kelompok didapatkan perbedaan bermakna (p<0,05) pada rerata kadar laktat darah L1. Tidak didapatkan perbedaan bermakna kedua kelompok pada rerata kadar laktat darah L2, L3,L4 (p>0,05).Kesimpulan. Kadar laktat didapatkan hiperlaktemia pada setiap pemeriksaan laktat serial. Rerata kadar laktat pada kelompok SSD dekompensasi lebih tinggi dibandingkan terkompensasi dengan perbedaan yang bermakna dan didapatkan pada awal penerimaan di rumah sakit.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Pura T, Bonaventura, and Nurul Lailana Soeida Soeid. "Studi Pengaruh Penggunaan Asam Laktat dari Sauerkraut sebagai Bahan Pengawet terhadap Kandungan Protein dan Lemak Total Udang Werus (Metapenaeus monoceros) selama Penyimpanan." Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 3, no. 2 (May 1, 2000): 57–65. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.3.2.57-65.

Full text
Abstract:
Asam laktat yang terkandung dalam sauerkraut telah diujikan pada udang werus (Metapenaeus monoceros) sebagai bahan pengawet dengan konsentrasi 0,02 M dan masa penyimpanan 0-8 jam. Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap kandungan protein dan lemak total udang werus. Metode yang digunakan adalah kjeldahl untuk analisa protein dan ekstraksi padat cair (ekstraksi soklet) untuk analisa lemak total. Hasil analisa pada 8 jam penyimpanan menunjukkan bahwa dengan penambahan asam laktat kandungan protein mengalami penurunan sebesar 45,46% sedangkan tanpa penambahan asam laktat mengalami penurunan sebesar 59,23%. Kandungan lemak total dengan penambahan asam laktat turun sebesar 84,03% sedangkan tanpa penambahan asam laktat turun sebesar 84,15%. Dari hasil tersebut di atas tampak bahwa asam laktat sebagai bahan pengawet berpengaruh terhadap kandungan protein dan lemak total udang werus. Asam laktat bersifat antimikroba terhadap bakteri-bakteri pembusuk pada udang werus sehingga protein dan lemak total yang terurai/terhidrolisis lebih kecil dibandingkan apabila tanpa ditambalikan asam laktat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Mardalena, Mardalena. "Fase Pertumbuhan Isolat Bakteri Asam Laktat (BAL) Tempoyak Asal Jambi yang Disimpan Pada Suhu Kamar." Jurnal Sain Peternakan Indonesia 11, no. 1 (July 18, 2016): 58–66. http://dx.doi.org/10.31186/jspi.id.11.1.58-66.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan untuk menentukan fase pertumbuhan bakteri asam laktat (BAL) dari tempoyak asal Jambi yang disimpan pada suhu kamar. Tempoyak terbuat dari daging buah durian tanpa biji yang telah ditambahkan garam dan disimpan dalam lingkungan an aerob selama seminggu. Penelitian dilakukan melalui isolasi bakteri asam laktat, menghitung koloni bakteri, identifikasi morfologi koloni bakteri asam laktat secara mikrobiologi dengan pewarnaan gram dan melihat fase pertumbuhan bakteri asam laktat pada suhu kamar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri asam laktat yang diisolasi dari tempoyak asal Jambi menunjukkan karakteristik koloni berbentuk bulat dan berwarna putih susu, gram positif (+), reaksi katalase negatif, isolat bakteri asam laktat berbentuk batang dan mampu tumbuh pada suhu kamar selama 6 jam penyimpanan saja. Kata kunci : Bakteri asam laktat, tempoyak, suhu kamar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Dharma, Aedi Budi, Ina Rosalina, and Nanan Sekarwana. "Hubungan Kadar Laktat Plasma dengan Derajat Disfungsi Organ Berdasarkan Skor PELOD pada Anak Sakit Kritis." Sari Pediatri 10, no. 4 (November 30, 2016): 280. http://dx.doi.org/10.14238/sp10.4.2008.280-4.

Full text
Abstract:
Latar belakang. Peningkatan kadar laktat menunjukkan hipoksia jaringan dan bila berlangsung lama akan menyebabkan kematian sel dan disfungsi organ. Skor PELOD (pediatric logistic organ dysfunction) merupakan skor komposisi yang dapat digunakan untuk menilai derajat disfungsi organ dan prediksi kematian.Tujuan. Mengetahui hubungan kadar laktat plasma dengan derajat disfungsi organ berdasarkan skor PELOD pada anak sakit kritis.Metode. Penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RS dr. Hasan Sadikin Bandung pada April-Mei 2008. Pasien anak sakit kritis usia 1 bulan sampai 14 tahun dipilih secara konsekutif. Untuk menentukan korelasi antara kadar laktat plasma dan derajat disfungsi organ dilakukan dengan Spearman rank correlation. Kadar laktat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kadar laktat <2 mmol/L dan kadar laktat ≥2 mmol/L. Perbandingan antara kelompok kadar laktat dan distribusi umur, skor PELOD, dan jumlah disfungsi organ dilakukan uji Mann-Whitney. Variabel hipoperfusi dilakukan dengan uji chi-square. Hubungan antar variabel dengan regresi logistik.Hasil. Didapatkan 45 subjek dengan umur rata-rata 48,7 bulan. Jenis kasus kegawatan terbanyak adalah kegawatan kardiovaskular. Kadar laktat rata-rata 3,45 mmol/L dan rata-rata mengalami 3 disfungsi organ. Terdapat hubungan positif yang bermakna antara kadar laktat plasma dan derajat disfungsi organ berdasarkan skor PELOD (rs=0,54 p=0,001), juga dengan jumlah organ yang mengalami disfungsi. Kadar laktat plasma ≥3,3 mmol/L berhubungan dengan keadaan hipoperfusi.Kesimpulan. Terdapat hubungan antara kadar laktat plasma dan derajat disfungsi organ berdasarkan skor PELOD
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Mérin, Jean. "Laguerre, Djennie. Manman la mer, suivi de Rendez-vous lakay." Voix Plurielles 18, no. 2 (December 4, 2021): 306–7. http://dx.doi.org/10.26522/vp.v18i2.3544.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Rühl, Thorsten, Klaus Wirth, and Christoph Raschka. "Leistungsdiagnostik mit Laktat." Arthritis und Rheuma 27, no. 01 (2007): 07–15. http://dx.doi.org/10.1055/s-0037-1619685.

Full text
Abstract:
ZusammenfassungVorgestellt werden Grundlagen der Energiebereitstellung sowie die grundlegenden Bestimmungsmethoden der aerob-anaeroben Schwelle (Mader-Schwelle versus verschiedene individuell anaerobe Schwellen). Die praktischen Empfehlungen fokussieren auf Ernährungs- und Trainingsverhalten vor der Leistungsdiagnostik, Umgebungsfaktoren, Einfluss von Stufendauer und -zahl, Interpretation der Laktatleistungskurve unter dem Aspekt der Laktatkinetik, Trainingsbereiche und dazugehörige Belastungsdauer, Unterschiede bezüglich der Belastung an der individuellen anaeroben Schwelle nach Herzfrequenzvorgabe und nach Wattvorgabe sowie das Ziel der möglichst sportartspezifischen Testung.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Muhafilah, Mia, Anna Fitri Hindriana, and Haruji Satianugraha. "PERBEDAAN KONSENTRASI STARTER TERHADAP TOTAL ASAM LAKTAT YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH LIMUS (Mangifera foetida)." Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi 11, no. 1 (January 4, 2019): 13. http://dx.doi.org/10.25134/quagga.v11i1.1511.

Full text
Abstract:
Buah limus (Mangifera foetida) yang kurang dimanfaatkan sebagai buah konsumsi, dengan cara disubtitusi dapat menambah nilai dan mengangkat buah lokal ini,� subtitusi sari buah limus (Mangifera foetida) akan menambah cita rasa pada yoghurt dan meningkatkan kadar total asam laktat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan konsentrasi starter dan penambahan sari buah limus (Mangifera foetida) terhadap kualitas yoghurt serta pengaruhnya terhadap kadar asam laktat. Penelitian ini dilakukan dengan 4 perlakuan yaitu starter 1%, 3%, 5% dan kontrol, serta penambahan sari buah limus (Mangifera foetida) sebanyak 10%. Difermentasi dalam inkubator dengan suhu 37 �C selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi 1% asam laktat tertinggi adalah 1,62%, konsentrasi 3% asam laktat tertinggi adalah 1,71%, konsentrasi 5% asam laktat tertinggi adalah 1,80%, dan konsentrasi kontrol asam laktat tertinggi adalah 1,24%. Panelis lebih menyukai aroma yoghurt dengan konsentrasi starter 3%, rasa yoghurt dengan konsentrasi kontrol, tekstur yoghurt dengan konsentrasi 3%, dan warna yoghurt dengan konsentrasi 1%. Perbedaan konsetrasi starter yoghurt tidak berpengaruh secara signifikan terhadap total asam laktat, aroma, rasa, tekstur/kekentalan, dan warna. Total asam laktat pada yoghurt meningkat setelah diberi sari buah limus (Mangifera foetida). Penambahan sari buah Limus bermanfaat untuk meningkatkan cita rasa dan meningkatkan nilai gizi yoghurt serta menggantikan essens atau perisa makanan.Kata Kunci :Mangifera foetida, total asam laktat, yoghurt.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Erfandy, Wahyu, and Arrahman . "ANALISIS KADAR ASAM LAKTAT ATLET PUTRI UKM BOLABASKET UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON." Sains Olahraga : Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan 4, no. 2 (March 3, 2022): 84. http://dx.doi.org/10.24114/so.v4i2.19886.

Full text
Abstract:
Setiap kegiatan latihan fisik akan berdampak terhadap kondisi tubuh sehingga akan menimbulkan kelelahan. Penumpukan kadar asam laktat yang paling cepat dan paling tinggi dicapai selama latihan yang berlangsung selama 60 sampai 180 detik. Penumpukan asam laktat akan menyebabkan terjadinya acidossis yang besar pada otot dan pengosongan glikogen pada laju tercepatnya sehingga menyebapkan turunnya intensitas kerja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan kadar asam laktat antara sebelum dan setelah bermain bolabasket. Tempat penelitian dilakukan di lapangan bolabasket Universitas Muhammadiyah Cirebon, Populasi dan sampel penelitian adalah tim bolabasket putri UKM bolabasket Universitas Muhammadiyah Cirebon, Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Alat yang digunakan untuk mengukur kadar asa laktat pada penelitian ini adalah asam laktat meter (hp cosmos). Hasil kadar asam laktat sebelum bermain bolabasket tim bolabasket putri UKM Bolabasket Universitas Muhammadiyah Cirebon didapatkan nilai rata-rata 3.3750 mg/dl. dan memperoleh nilai P value sebesar 0,000 (P<0.05) sedangkan data kadar asam laktat setelah bermain didapatkan nilai rata-rata 8.5417 mg/dl, hasil data dan pembahasan dari penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kadar asam laktat antara sebelum dan setelah bermain bolabasket tim bolabasket putri UKM bolabasket Universitas Muhammadiyah Cirebon sebesar 5.16667 mg/dl.Kata kunci : Kadar asam laktat, bolabasket
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Sinaga, Fajar Apollo, and Ngolu Nasip Martua Sihombing. "PERBEDAAN PENGARUH PEMULIHAN AKTIF (JOGGING) DAN PEMULIHAN PASIF (DUDUK) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM LAKTAT." Sains Olahraga : Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan 2, no. 1 (April 6, 2019): 31. http://dx.doi.org/10.24114/so.v2i1.12873.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemulihan aktif dan pemulihan pasif serta pemulihan manakah labih baik terhadap penurunan kadar asam laktat darah setelah melakukan sprint 100 meter. Penelitian ini dilakukan di Stadion Universitas Negeri Medan pada April 2017, dengan metode eksperimen. Sampel penelitian berjumlah 10 orang Mahasiswa IKOR angkatan 2014 UNIMED. Hasil Penelitian kadar asam laktat pada saat pre tes pada kelompok pemulihan aktif (jogging) diperoleh rata-rata sebesar 13,96 mmol/L dan setelah pemulihan aktif dengan jogging selama 10 menit (post tes) terdapat penurunan kadar asam laktat menjadi 10,68 mmol/L. Sedangkan pada kelompok pasif diperoleh kadar asam laktat rata-rata 13,56 mmol/L dan setelah pemulihan pasif (duduk) selama 10 menit terjadi penurunan kadar asam laktat sebesar 12,8 mmol/L. Hasil uji antara data pre-test dan post test kadar asam laktat pada kelompok pemulihan aktif diperoleh nilai significancy 0,001 (p< 0,05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan kadar asam laktat antara pre-test dan post-test. Sedangkan pada kelompok pemulihan pasif diperoleh nilai significancy 0,063 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan kadar asam laktat antara pre-test dan post-test. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,025. Karena nilai p< 0,05 berarti dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penurunan kadar asam laktat pada lari sprint 100 meter yang diberi pemulihan aktif (jogging) dengan pemulihan pasif (duduk). Dari hasil data tersebut dapat ditarik kesimpulan berarti terdapat perbedaan yang signifikan pemulihan aktif dengan pemulihan pasif terhadap penurunan kadar asam laktat pada lari sprint 100 meter mahasiswa IKOR 2014 UNIMED. Kata Kunci: Kadar Asam Laktat, Pemulihan Aktif, Pemulihan Pasif
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Arfianty, Bella Noor, Salman Farisi, and Christina Nugroho Ekowati. "DINAMIKA POPULASI BAKTERI DAN TOTAL ASAM PADA FERMENTASI BEKASAM IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus)." Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati 4, no. 2 (December 1, 2017): 43–49. http://dx.doi.org/10.23960/jbekh.v4i2.133.

Full text
Abstract:
Bekasam merupakan produk makanan tradisional hasil fermentasi dari ikan air tawar dengan penambahan nasi dan garam. Selama proses fermentasi, sumber karbohidrat dipecah menjadi gula-gula sederhana, kemudian diubah menjadi alkohol dan asam. Penggunaan jenis ikan pada pembuatan bekasam berpengaruh terhadap jumlah bakteri asam laktat dan kadar asam laktat yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah total bakteri dan bakteri asam laktat serta kadar asam laktat yang dihasilkan selama proses fermentasi bekasam ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2017 di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan metode titrimetri untuk menentukan kadar asam laktat dan metode Angka Lempeng Total untuk menentukan jumlah bakteri. Pengamatan dilakukan setiap 2 hari, 4 hari, 6 hari, 7 hari, 8 hari dan 10 hari dengan 2 kali ulangan. Parameter yang diamati meliputi: penghitungan jumlah total bakteri dan bakteri asam laktat , pengukuran kadar asam laktat, pengukuran pH serta uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai total bakteri asam laktat meningkat sampai fermentasi hari ke-6, nilai total bakteri mengalami penurunan, total asam tertitrasi meningkat, sedangkan nilai pH menurun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Subekti, Muhammad Miftachul Huda, Faisal Muchtar, Syafri Kamsul Arif, Hisbullah, Syamsul Salam, and Muhammad Rum. "Perbandingan Efektivitas antara Capillary Refill Time (CRT) dengan Kadar Laktat sebagai Alat Monitoring Keberhasilan Resusitasi pada Syok Hemoragik." Majalah Anestesia & Critical Care 40, no. 2 (July 24, 2022): 82–90. http://dx.doi.org/10.55497/majanestcricar.v40i2.260.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Serum laktat telah digunakan sebagai parameter diagnostik dan penanda prognostik syok hemoragik. Capillary Refill Time (CRT) juga merupakan salah satu indikator untuk perfusi perifer yang baik dan memiliki beberapa keuntungan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas CRT dan kadar laktat sebagai alat monitoring keberhasilan resusitasi pada syok hemoragik. Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Semua pasien yang mengalami syok hemoragik paskaoperasi dan dirawat di Intensive Care Unit (ICU) diikutsertakan dalam penelitian ini. CRT dan kadar laktat sebelum resusitasi dicatat (T0). Selama resusitasi, CRT dan kadar laktat dicatat pada interval waktu 2 jam (T1), 4 jam (T2), 6 jam (T3), dan 24 jam (T4) setelah resusitasi. Pasien dibagi menjadi kelompok yang resusitasi berhasil dan resusitasi belum berhasil untuk analisis lebih lanjut. Hasil: Kami menyajikan perubahan CRT dan kadar laktat dari awal hingga 24 jam resusitasi. Penurunan kadar laktat dan CRT yang ditunjukkan melalui grafik terjadi secara konsisten dan tidak berbeda antarkelompok. Ada korelasi positif yang kuat antara CRT dan kadar laktat 6 jam sejak resusitasi dimulai (R = 0,772, p = 0,001). Ditemukan juga korelasi positif yang kuat antara kadar laktat dan CRT pada awal resusitasi (R = 0,777, p = 0,001). Kesimpulan: CRT dan kadar laktat memiliki efektivitas yang sama sebagai alat monitoring keberhasilan resusitasi pada syok hemoragik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Wiguna, Yopie Wiguna, Philia Setiawan, Bambang Pujo Semedi, and Bambang Purwanto. "Syndecan-1 Laktat dan Profil Lipid sebagai Faktor Risiko Keparahan dan Mortalitas Sepsis." Jurnal Anestesi Perioperatif 9, no. 1 (2021): 18–26. http://dx.doi.org/10.15851/jap.v9n1.2251.

Full text
Abstract:
Pada sepsis, endothelial glycocalyx (EG), dapat rusak dan luruh melepaskan syndecan-1 ke dalam plasma. Kerusakan EG akan mengganggu mikrosirkulasi, menimbulkan hipoperfusi jaringan, dan meningkatkan kadar laktat. Gangguan profil lipid pada sepsis terjadi karena gangguan metabolisme dan kerusakan langsung hepatosit akibat meluruhnya EG. Penelitian ini bermaksud menganalisis syndecan-1, laktat, dan profil lipid sebagai faktor risiko keparahan dan mortalitas pada pasien sepsis. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional pada 39 pasien dewasa yang memenuhi kritera sepsis-3. Keparahan sepsis diklasifikasikan menjadi sepsis dan syok septik dan ditentukan dalam 6 jam setelah time zero berdasarkan penggunaan vasopresor, kecukupan resusitasi cairan, dan nilai laktat ulangan. Kematian 7 hari dihitung sejak time zero sepsis. Syndecan-1, laktat, dan profil lipid diambil dalam jam pertama setelah time zero dianalisis sebagai faktor risiko keparahan dan mortalitas 7 hari. Analisis data dilakukan dengan uji logistik regresi bivariat dan multivariat. Pada penelitian ini didapatkan 20 pasien dengan sepsis, 19 pasien dengan syok septik. Berdasar atas mortalitas 7 hari, 10 pasien meninggal dan 29 pasien bertahan hidup. Laktat dan syndecan-1 merupakan prediktor keparahan pada sepsis. Laktat merupakan variabel yang lebih superior dibanding dengan syndecan-1 sebagai prediktor keparahan sepsis. Laktat merupakan prediktor untuk mortalitas 7 hari pada pasien sepsis. Simpulan penelitian ini adalah laktat dan syndecan-1 merupakan prediktor keparahan pada sepsis. Laktat merupakan prediktor kematian 7 hari pada sepsis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Ramadhina, Nusarintowati, Endang Windiastuti, and H. I. Budiman. "Hipoksia Jaringan dan Kadar Laktat pada Leukemia Limfoblastik Akut dengan Demam Neutropenia dalam Fase Induksi." Sari Pediatri 10, no. 3 (November 30, 2016): 158. http://dx.doi.org/10.14238/sp10.3.2008.158-62.

Full text
Abstract:
Latar belakang. Pada Leukemia limfoblastik akut (LLA), proses fagositosis oleh neutrofil kurang atau tidak efektif(kondisi neutropenia) memungkinkan bertahannya bakteri yang tidak dapat didigesti, sehingga timbul prosesinflamasi yang selanjutnya dapat menimbulkan gangguan mikrosirkulasi.Tujuan. Mengetahui gangguan mikrosirkulasi pada pasien LLA dengan demam neutropenia dalam fase induksidengan menggunakan 2 parameter yaitu kadar oksigen darah vena (SvO2) dan kadar laktat darah.Metode. Penelitian potong lintang, Maret 2007-Maret 2008 pada pasien LLA berusia 0-18 tahun. Pengambilansampel secara consecutive sampling, pada pasien LLA baru yang mendapat terapi sitostatika dalam fase induksi denganjumlah absolut neutrofil <1000/uL dan terdapat satu kali episode demam.Hasil. Lima belas dari 49 subjek (31%) memiliki kadar oksigen darah vena di bawah 60%. Rerata SvO2 64,11±9,24%,pada neutropenia berat rerata SvO2 lebih rendah dibandingkan pada neutropenia sedang (56,78±7,99% vs.69,16±6,18%). Tidak tampak hubungan antara beratnya neutropenia dengan kadar SvO2. Pada pemeriksaankadar laktat, 38 dari 49 subjek (78%) memiliki kadar laktat di atas 2 mmol/L. Rerata kadar laktat darah 3,04±1,14mmol/L, pada neutropenia berat rerata kadar laktat darah lebih tinggi dibandingkan neutropenia sedang (3,52±1,33mmol/L vs. 2,72±0,87 mmol/L). Beratnya neutropenia mempengaruhi kadar laktat darah, 15 subjek dengan SvO2< 60%, 13 subjek (87%) mengalami pula peningkatan kadar laktat darah di atas 2 mmol/L, 27 dari 34 subjek(79%) memiliki kadar laktat darah lebih dari 2 mmol/L meskipun kadar SvO2 dalam batas normal.Kesimpulan. Pada pasien LLA dengan demam neutropenia, kadar neutropenia mempengaruhi kadar laktat darahnamun tidak mempengaruhi kadar SvO2 sehingga hasil kadar laktat lebih dapat digunakan dengan segera untukmenunjukkan gangguan mikrosirkulasi dibandingkan hasil SvO2
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Suharyono, A. S., and Muhamad Kurniadi. "PENGARUH KONSENTRASI STARTER Streptococcus thermophillus DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KARAKTERISTIK MINUMAN LAKTAT DARI BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus)." Jurnal Teknologi Hasil Pertanian 3, no. 1 (February 1, 2010): 51. http://dx.doi.org/10.20961/jthp.v0i0.13626.

Full text
Abstract:
<span class="fontstyle0">Minuman laktat adalah minuman fermentasi yang dibuat dengan menggunakan starter bakteri asam laktat. Faktor<br />penting yang mempengaruhi keberhasilan dalam pembuatan minuman laktat ini adalah konsentrasi starter dan<br />waktu fermentasi. Masalah utama yang dihadapi adalah belum diketahui konsentrasi stater yang tepat dan waktu<br />fermentasi untuk menghasilkan minuman laktat dari bengkoang yang sesuai dengan standar produk minuman<br />laktat dan dengan karakteristik terbaik.<br />Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi starter dan waktu fermentasi yang dapat menghasilkan<br />minuman laktat yang sesuai dengan standar produk minuman laktat dan dengan karakteristik terbaik. Percobaan<br />dalam penelitian ini terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor utama yang digunakan adalah<br />konsentrasi starter dan faktor kedua adalah waktu fermentasi pada proses pembuatan minuman laktat dari<br />bengkoang. Perlakuan konsentrasi starter (S) terdiri atas tga tahap yaitu 5%, 10% dan 15% (v/v) dan waktu<br />fermentasi (F) yang terdiri atas tiga tahap yaitu 18 jam, 20 jam dan 22 jam. Satu eksperimen menggunakan<br />volume 150 ml. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.<br />Hasil penelitian ini adalah peningkatan konsentrasi starter dan waktu fermentasi memberikan pengaruh terhadap<br />peningkatan total bakteri asam laktat dan penerimaan rasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan<br />terbaik dicapai pada perlakuan dengan konsentrasi starter 10% dan waktu fermentasi 22 jam dengan total asam<br />laktat 1,95%, pH 3,8, total bakteri asam laktat 9,67 log koloni/ml dan memiliki skor rasa 3,00 (agak suka).</span>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Ismail, Ismail, Radhia Riski, and Nabila Salsabila. "Isolasi, Formulasi, dan Uji Efektivitas Antibakteri Granul Liofilisat Bakteri Asam Laktat Asal Kimchi terhadap Bakteri Penyebab Diare." PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) 19, no. 1 (January 19, 2023): 171. http://dx.doi.org/10.30595/pharmacy.v19i1.12842.

Full text
Abstract:
Kimchi merupakan salah satu makanan fermentasi yang mengandung bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat merupakan kelompok bakteri gram positif yang tidak membentuk spora dan dapat memfermentasikan karbohidrat untuk menghasilkan asam laktat dan bersifat katalase negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri asam laktat asal kimchi dengan karakteristik spesifik, serta formula granul liofilisat bakteri asam laktat yang stabil dan memiliki efektivitas terhadap bakteri penyebab diare. Metode yang digunakan pada penelitian ini untuk isolasi yaitu metode tuang, pengujian aktivitas dengan metode difusi agar atau Kirby-Bauer terhadap bakteri uji Escherichia coli dan Salmonella typhimurium, sedangkan untuk formula granul dibuat dengan metode granulasi basah dan menggunakan variasi zat aktif yaitu liofilisat bakteri asam laktat. Dari hasil isolasi didapatkan sebanyak 8 isolat bakteri asam laktat asal kimchi dengan karakteristik makroskopik, mikroskopik serta uji katalase menyerupai bakteri asam laktat dan hasil uji aktivitas dari 8 isolat, isolat K8 memiliki aktivitas terbesar dengan diameter penghambatan 11,015±1,0 mm terhadap Escherichia coli dan 11,68±0,6 mm terhadap Salmonella typhimurium. Hasil dari formulasi granul liofilisat menunjukkan formula F3 memiliki sifat kestabilan yang baik serta efektifitas yang baik dengan diameter penghambatan terbesar pada granul yaitu 8,31±0,03 mm terhadap Escherichia coli dan 13,97±1,4 mm terhadap Salmonella typhimurium.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Arsyad, Muhammad Erik Kurniawan, Khaeruddin, and Bahri Syamsuryadi. "Karakteristik Semen Segar dan Motilitas Spermatozoa Ayam Hutan Merah (Gallus Gallus) dalam Pengencer yang Mengandung Air Tebu." Tarjih Tropical Livestock Journal 1, no. 2 (December 21, 2021): 43–50. http://dx.doi.org/10.47030/trolija.v1i2.255.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level air tebu terbaik untuk ditambahkan dalam pengencer semen ayam hutan merah berbasis ringer laktat kuning telur. Semen dikoleksi menggunakan metode pemijatan dan semen segar dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis. Semen dibagi ke dalam lima tabung yang masing-masing berisi pengencer ringer laktat kuning telur , ringer laktat kuning telur air tebu 10% , ringer laktat kuning telur air tebu 20% , ringer laktat kuning telur air tebu 30% , ringer laktat kuning telur air tebu 40% . Semen disimpan dalam refrigerator selama 24 jam kemudian dilakukan evaluasi motilitas spermatozoa (progresif, reverse, vibrator, total). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan level air tebu dalam pengencer berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap motilitas progresif, motilitas reverse dan motilitas total. Penambahan level air tebu 10% dan 20% menghasilkan motilitas total paling tinggi yaitu 86.24-88.79%. Namun, motilitas progresif tertinggi didapatkan pada penggunaan level air tebu 20% yaitu 77.67%. Kesimpulan penelitian ini adalah air tebu 20% dapat ditambahkan dalam pengencer ringer laktat kuning telur untuk mempertahankan motilitas total dan motilitas progresif spermatozoa ayam hutan merah selama penyimpanan 24 jam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Mulyani, Hani, Andini Sundowo, Euis Filailla, and Teni Ernawati. "PENGARUH PENAMBAHAN STARTER DAN WAKTU INKUBASI: DARK COKLAT (Theobromo cacao L.) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS MINUMAN PROBIOTIK." Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi 18, no. 1 (2019): 25–32. http://dx.doi.org/10.33508/jtpg.v18i1.1984.

Full text
Abstract:
Pada pembuatan yogurt terjadi konversi gula susu (laktosa) menjadi asam laktat melalui proses fermentasi oleh bakteri asam laktat (BAL). Konsentrasi stater dan waktu fermentasi yang digunakan akan mempengaruhi kecepatan perombakan laktosa menjadi asam laktat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan stater dengan variasi sebesar : 1, 5, 10, 15 dan 20% dan waktu fermentasi pada 24 jam dan 48 jam terhadap asam laktat. Parameter yang diuji diantaranya adalah pH, kadar laktosa, kadar protein, kadar asam lakat, dan aktivitas antioksidan. Parameter yang diuji dari hasil proses fermentasi adalah pH, laktosa, asam laktat, protein terlarut. Pengujian laktosa dan asam laktat dilakukan dengan menggunakan HPLC, pengujian konsentrasi protein terlarut dengan menggunakan metode Lowry. Asam laktosa dan asam laktat tertinggi diperoleh dari fermentasi dengan variasi konsentrasi BAL starter 15% dalam waktu fermentasi selama 24 jam. Hasil analisis % inhibisi pada yogurt konsentrasi stater 10% dan waktu fermentasi 48 jam tanpa penambahan dark coklat dan penambahan dark coklat menunjukkan % inhibisi antioksidan paling tinggi dibandingkan dengan yang lainnya sebesar 20,84 % dan 95,58%. Hasil penelitian Variasi starter konsentrasi BAL dan lamanya proses fermentasi tidak mempengaruhi pH dan kadar protein terlarut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Rahmat Nurdin. "LAKNAT DALAM AL-QURAN." PAPPASANG 1, no. 1 (June 30, 2019): 24–43. http://dx.doi.org/10.46870/jiat.v1i1.58.

Full text
Abstract:
Tulisan ini menelusiri bagaimana pengungkapan kata laknat dalam al-Qur’an melalui metode penafsiran tematik. Berdasarkan hasil akhirnya menunjukkan bahwa, pada hakikatnya laknat berarti menjauhkan dan mengusir, yakni orang-orang yang dilaknat Allah swt. akan dijauhkan dari segala kebaikan dan rahmat-Nya (kalau dari Allah sebagai subjek). Sedangkan kalau dari ciptaan dalam hal ini manusia, laknat berarti cacian, makian (sikap) dan kata-kata atau do’a yang dapat mengakibatkan kesusahan, bencana terhadap orang lain. Selanjutnya bentuk-bentuk pengungkapan kata-kata laknat dalam al-Qur’an terungkap sebanyak 41 kali dalam berbagai derivasinya dan faktor-faktor terjadinya laknat diantaranya adalah karena kesombongan, kekufuran, kemunafikan, kezaliman, keretakan hubungan, fitnah dan kedengkian.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Kurniawan, Jemmy, Pudji Rahaju, and Soehartono Soehartono. "Pengaruh ekspresi p53 dan HIF1 terhadap peningkatan laktat jaringan nasofaring pada pasien karsinoma nasofaring." Oto Rhino Laryngologica Indonesiana 48, no. 1 (June 28, 2018): 74. http://dx.doi.org/10.32637/orli.v48i1.258.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan keganasan tersering pada kepala dan leher. Pilihan terapi KNF adalah radioterapi dan kemoterapi yang berhubungan dengan toksisitas, resistensi obat, dan rekurensi. Intervensi metabolik yang didasarkan pada perubahan metabolisme sel kanker merupakan salah satu strategi terapi kanker pada saat ini. Untuk dapat mengetahuinya perlu dipahami pengaruh ekspresi p53 dan hypoxia-inducible factor 1 (HIF1) terhadap peningkatan kadar laktat jaringan nasofaring pada pasien KNF. Tujuan: Mengetahui pengaruh ekspresi p53 dan HIF1 terhadap peningkatan kadar laktat jaringan nasofaring, dan untuk mengetahui kesesuaian antara kadar laktat darah dengan laktat jaringan nasofaring. Metode: Penelitian cross sectional melibatkan 10 subjek, dilakukan biopsi nasofaring dengan tuntunan nasoendoskopi untuk pemeriksaan histopatologi, ekspresi p53 dan HIF1 dengan imunohistokimia, laktat jaringan nasofaring dengan colorimetric, dan laktat darah. Hasil: Seluruh subjek mengalami peningkatan ekspresi p53 dan HIF1 dengan rerata p53 19,53±7,37 dan HIF1 24,30±12,28. Seluruh subjek penelitian memiliki kadar laktat jaringan meningkat, dengan rerata kadar laktat 0,67±0,39. Kadar laktat darah subjek cenderung meningkat dengan rerata 2,93±0,65. Terdapat pengaruh peningkatan ekspresi p53 terhadap peningkatan kadar laktat jaringan (p=0,002). Terdapat pengaruh peningkatan ekspresi HIF1 terhadap peningkatan kadar laktat jaringan (p=0,042). Tidak terdapat kesesuaian antara kadar laktat darah dengan laktat jaringan nasofaring (p=0,000). Kesimpulan: Peningkatan ekspresi p53 dan HIF1 berpengaruh terhadap peningkatan kadar laktat jaringan nasofaring pada pasien KNF, namun kadar laktat darah tidak menggambarkan kadar laktat jaringan nasofaring. ABSTRACTBackground: Nasopharyngeal carcinoma (NPC) is the most frequent malignancy of the head and neck. The options of NPC therapy are radiotherapy and chemotherapy, associated with toxicity, drug resistance, and recurrence. Metabolic intervention based on changes in cancer cell metabolism is currently one of the strategies of cancer therapy. Aim: To determine the impact of p53 and hypoxia-inducible factor 1 (HIF1) expression on elevated lactate levels of nasopharyngeal tissue, and to determine the compatibility between blood lactate and nasopharyngeal tissue lactate levels in patients with NPC. Method: This cross-sectional study involved 10 subjects who underwent nasopharyngeal biopsy for histopathologic examination, p53 and HIF1 expression using immunohistochemistry, lactate of nasopharyngeal tissue using colorimetric, and blood lactate. Results: All subjects had increased expression of p53 and HIF1 with p53 mean of 19.53±7.37 and HIF1 mean of 24.30±12.28. All subjects had elevated tissue lactate levels, with lactate levels mean of 0.67±0.39. The blood lactate level of the subjects increased, with blood lactate level mean of 2.93±0.65. There was a significant increasing impact of p53 expression on tissue lactate elevated level (p=0.002) and a significant increasing impact of HIF1 expression on tissue lactate elevated level (p=0.042). There was no correlation between lactate levels of blood lactate and nasopharyngeal tissue (p=0.000). Conclusion: Increased expression of p53 and HIF1 had an effect on increased levels of lactate nasopharyngeal tissue in NPC patients, but blood lactate levels did not have a correlation with lactate levels of nasopharyngeal tissue.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Ahyani, Hisam, Muharir Muharir, Haris Maiza Putra, Memet Slamet, Farhatun Sa’diyah, Dien Kalpika Kasih, Naeli Mutmainah, and Armelia Prakasa. "POTENSI DESA WISATA HALAL DI KECAMATAN LAKBOK KABUPATEN CIAMIS." Al-Khidmat 5, no. 2 (December 29, 2022): 89–102. http://dx.doi.org/10.15575/jak.v5i2.14575.

Full text
Abstract:
AbstrakDewasa ini desa wisata halal di Indonesia perlu dikembangkan, terlebih di masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini, hal ini bertujuan mendongkrak prekonomian masyarakat di desa Tambakreja kecamatan Lakbok kabupaten Ciamis melalui sektor industri pariwisata. Tujuan penelitian ini bermaksud untuk menguak serta menggali tentang bagaimana potensi desa wisata halal di kecamatan Lakbok kabupaten Ciamis serta bagaimana faktor pendukung dan penghambat terbentuknya desa wisata halal di desa Tambakreja kecamatan Lakbok. Penelitian hukum islam normatif ini dilakukan di desa Tambakreja kecamatan Lakbok kabupaten Ciamis, dimana sumber primer dan sekunder digali melalui teknik wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor pariwisata yang ada di desa Tambakreja kecamatan Lakbok dewasa ini sudah cukup mumpuni untuk menjadi desa wisata halal, hal ini terbukti dengan hadirnya kelompok wisata seperti tersedianya makanan halal dan lokasi wisata yang asri. Dari aspek makanan halal/halal food seperti cimplung, growol, tempe mendoan, gula merah menjadi ciri khas makanan halal di desa tersebut. Dari aspek lokasi yang asri di daerah Lakbok yakni adanya alam persawahan yang asri dan kesenian tradisi masyarakat setempat. Dengan demikian potensi desa wisata halal di desa Tambakreja kecamatan Lakbok diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat melalui berbagai sektor industry halal. AbstractCurrently, halal tourist villages in Indonesia need to be developed, especially during the Covid-19 pandemic like now, this aims to boost the pre-economy of the people in the village of Tambakreja, Lakbok District, Ciamis Regency through the tourism industry sector. The purpose of this study was to uncover and explore the potential for halal tourist villages in Lakbok District, Ciamis Regency, and how the supporting and inhibiting factors for the formation of halal tourist villages in Tambakreja village, Lakbok District. This normative Islamic law research was conducted in Tambakreja Village, Lakbok District, Ciamis Regency, where primary and secondary sources were obtained through interviews and documentation studies. The results showed that the tourism sector in Tambakreja Village, Lakbok District is quite capable of becoming a halal tourist village, as evidenced by the presence of tourism groups such as the availability of halal food and natural tourism locations. In terms of halal food, such as cimplung, growol, tempe mendoan, and gula merah, are the characteristics of halal food in the village. In terms of the natural location in Lakbok District, there is a natural paddy field and the traditional arts of the local community. Therefore, the potential for halal tourist villages in Tambakreja Village, Lakbok District is expected to boost the economy of the people through various sectors of the halal industry.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Oktaviani, Anak Agung Sagung Mirah, and I. Wayan Sukadana. "Creative Packaging sebagai upaya Peningkatan Daya Saing Pedagang Laklak Bali di Pasar Ketapian Sumerta." Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat 4, no. 01 (June 5, 2021): 17–25. http://dx.doi.org/10.25134/empowerment.v4i01.4186.

Full text
Abstract:
Pasar Ketapian Sumerta memiliki pedagang Jajanan khas Bali yaitu Laklak Bali. Laklak Bali memiliki unsur budaya leluhur Bali yang tinggi serta cita rasa yang sangat nikmat. Hal ini berbanding terbalik dengan keadaan pedagang Laklak Bali di Pasar Ketapian Sumerta yang kurang memiliki daya saing dalam memasarkan produknya melalui sebuah packaging yang kreatif. 2Maka dari itu pengabdian ini bertujuan untuk membantu memfasilitasi serta memberi pedoman pedagang Laklak Bali di Pasar Ketapian Sumerta dalam mengembangkan creative packaging serta daya saing pedagang Jajan Bali Pasar Ketapian Sumerta . Dalam pengabdian ini dilakukan metode observasi dan perencanaan, perancangan, serta implementasi. Setelah implementasi penggunaan creative packaging, pedagang Laklak Bali sudah mampu mencapai rata-rata peningkatan pendapatan Rp 50.000 hingga Rp 150.000 dari biasanya, serta para pedagang lebih mudah branding ke sosial media masing-masing melalui creative packaging yang telah digunakan. Melalui creative packaging, pedagang tradisional Laklak Bali mampu meningkatkan daya saingnya, sehingga memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Heruwati, Endang Sri, Endang Sudariastuti, and Ninuk Indriati. "PENGARUH SUHU INKUBASI DAN JENIS BAKTERI ASAM LAKTAT TERHADAP KECEPATAN FERMENTASI DAN MUTU ORGANOLEPTIK SOSIS IKAN." Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 3, no. 1 (April 6, 2017): 53. http://dx.doi.org/10.15578/jppi.3.1.1997.53-61.

Full text
Abstract:
Suatu penelitian untuk melihat pengaruh suhu dan jenis bakteri asam laktat terhadapkecepatan fermentasi dan rnutu organoleptik sosis ikan telah dilakukan. Perlakuan jenis bakteri asam laktat yang dipilih adalah (1) bakteri Lactobacillus plantarum, (2) L. fermentum, dan (3) campuran keduanya (1:1), sedangkan perlakuan suhu inkubasi adalah 10'; 20' dan 30" C. Pengamatan terhadap jumlah bakteri asam laktat, produksi asam laktat, pH, mutu organoleptik, dan jumlah basa menguap (TVB) dilakukan setiap dua hari selama 8 hari fermentasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Khikmah, Nur, and Nunung Sulistyani. "Uji Antifungi Susu Fermentasi Komersial pada Candida non-albicans." SCISCITATIO 1, no. 1 (January 27, 2020): 14–22. http://dx.doi.org/10.21460/sciscitatio.2020.11.18.

Full text
Abstract:
Bakteri Asam Laktat (BAL) yang terkandung dalam susu fermentasi akan menghasilkan asam-asam organik, hidrogen peroksida, diasetil, asetaldehid, asetoin, reutinin, reuterisiklin dan bakteriosin, dapat sebagai anti-Candida. Spesies Candida non-albicans seperti C. tropicalis dan C. glabrata sebagai penyebab kandidiasis oral cenderung meningkat. Tujuan penelitian ini mengetahui aktivitas antifungi susu fermentasi komersial pada Candida non-albicans dan viabilitas bakteri asam laktat di dalam susu fermentasi komersial. Aktivitas antifungi pada Candida non-albicans dilakukan dengan metode difusi sumuran. Viabilitas bakteri asam laktat dihitung berdasarkan jumlah bakteri asam laktat sebagai jumlah bakteri total (Total Plate Count). Hasil penelitian menunjukkan bahwa susu fermentasi komersial lebih mampu menghambat C. tropicalis dibandingkan C. glabrata. Viabilitas bakteri asam laktat dalam susu fermentasi komersial 107-1010 CFU/mL.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Donaliazarti. "Peran Laktat Pada Sepsis Dan Pemeriksaan Laboratoriumnya." Scientific Journal 1, no. 4 (July 29, 2022): 269–77. http://dx.doi.org/10.56260/sciena.v1i4.53.

Full text
Abstract:
Abstract Sepsis is a clinical syndrome due to infection and manifests as systemic inflammatory response syndrome (SIRS). Sepsis is a major cause of morbidity and mortality in hospitalized patients. In septic conditions, large amounts of lactate can be produced because of increased aerobic or anaerobic lactate production combined with decreased lactate clearance. Measurement of lactate levels is useful for detecting the presence of tissue hypoxia that is still not clearly visible so that therapy can be given earlier and clinician can monitor response to therapy. Increased lactate levels are also associated with decreased patient survival. A number of tools in the laboratory can be used to measure lactate level, including clinical chemistry analyzer, point of care testing (POCT) analyzer and blood gas analyzer. Methods for the examination of lactate are enzymatic, including the use of lactate oxidase and lactate dehydrogenase enzymes. Lactate plays an important role in the diagnosis of severe sepsis, as a prognostic indicator and monitoring response to therapy. Abstrak Sepsis merupakan suatu sindrom klinis akibat infeksi dan bermanifestasi sebagai systemic inflammatory response syndrome (SIRS). Sepsis merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Pada kondisi sepsis, laktat dapat dihasilkan dalam jumlah yang besar oleh karena peningkatan produksi laktat secara aerob atau anaerob dan dikombinasi dengan penurunan klirens laktat. Pengukuran kadar laktat berguna untuk mendeteksi adanya hipoksia jaringan yang masih belum terlihat jelas sehingga dapat diberikan terapi lebih awal dan memantau respons terapi. Peningkatan kadar laktat juga berhubungan dengan penurunan kemampuan bertahan hidup pasien. Sejumlah alat di laboratorium dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan laktat di antaranya alat kimia klinik otomatis, alat point of care testing (POCT) dan alat blood gas analyzer. Metode untuk pemeriksaan laktat adalah enzimatik di antaranya menggunakan enzim laktat oksidase dan laktat dehidrogenase. Laktat berperan penting dalam diagnosis sepsis berat, sebagai indikator prognosis dan pemantauan respons terapi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Nugraha, Asep, ,. Sumardiyanto, and Iman Imanudin. "PERBANDINGAN ELIMINASI LAKTAT MENGGUNAKAN METODE RECOVERY AKTIF (JOGGING) DAN RECOVERY AKTIF (JOGGING) PLUS MASASE." Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 2, no. 1 (May 10, 2017): 7. http://dx.doi.org/10.17509/jtikor.v2i1.5342.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan eliminasi laktat menggunakan metode recovery aktif (jogging) dan recovery aktif (jogging) plus masase . 21 mahasiswa ilmu keolahragaan angkatan 2015 berpartisipasi menjadi sampel penelitian ini. Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized Pretest Posttest Control Group Design. Sampel dibagi kedalam tiga kelompok berdasarkan perlakuan yang diberikan , yaitu kelompok recoveri aktif (jogging), recovery aktif (jogging) plus masase, dan kontrol. Setiap kelompok melakukan tes Cunningham and Faulkner untuk merangsang terjadinya akumulasi laktat. Setelah itu, setiap kelompok diberikan perlakuan recovery aktif (jogging), recovery aktif (jogging) plus masase dan kontrol (tidak diberikan perlakuan). Durasi recovery selama 15 menit setiap kelompoknya dengan intensitas sedang 55-69% denyut nadi maksimal. Hasilnya, setiap kelompok mengalami eliminasi laktat yang signifikan setelah diberikan perlakuan dengan presentase laktat yang tereliminasi 46.02% (jogging), 26.42% (jogging plus masasei), 22.93% (kontrol). Selain itu, terdapat perbedaan signifikan eliminasi laktat (0.035 < 0.05). hasil uji lanjut, perbedaan eliminasi laktat terjadi antara kelompok jogging dengan kelompok kontrol yang signifikan (0.049 < 0.05) sedangkan kelompok joging dengan joging plus masase joging plus masase dengan control tidak signifikan (0.071 > 0.05. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa metode recovery aktif jogging dan recoveri aktif jogging plus masase memiliki pengaruh yang sama terhadap eliminasi asam laktat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Safitri, Iqlima, Liani Setyarsih, Hardhono Susanto, Suhartono Suhartono, and Deny Yudi Fitranti. "HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KELELAHAN OTOT PADA ATLET SEPAK BOLA REMAJA." Journal of Nutrition College 9, no. 3 (September 15, 2020): 154–59. http://dx.doi.org/10.14710/jnc.v9i3.26925.

Full text
Abstract:
Latar belakang: Kelelahan otot pada atlet sepak bola dapat memperburuk performa atlet selama pertandingan di lapangan. Kelelahan otot ditandai dengan adanya hasil samping asam laktat. Kadar hemoglobin yang rendah dapat menimbulkan produksi asam laktat yang lebih tinggi.Tujuan: menganalisis hubungan kadar hemoglobin dengan kadar asam laktat atlet sepak bola remaja.Metode: Penelitian observasional dengan desain Cross-sectional di Sekolah Sepak Bola Terang Bangsa Semarang. Sampel penelitian adalah 24 atlet sepak bola berusia 15-17 tahun. Kadar hemoglobin diukur menggunakan metode cyanthemoglobin. Kadar asam laktat diukur dengan cara pengambilan sampel darah kapiler di ujung jari menggunakan alat Roche Accutrend Plus. Uji hubungan dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson dan Rank Spearman.Hasil: Lebih dari 70% subjek memiliki tingkat kecukupan asupan protein yang kurang dan 50% di antaranya juga memiliki tingkat kecukupan asupan zat besi yang kurang. Meskipun demikian, hampir seluruh subjek memiliki kadar hemoglobin yang normal. Uji korelasi menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kadar hemoglobin dengan kadar asam laktat dengan nilai kekuatan korelasi sedang (p<0,05; r: -0,465). Artinya, jika atlet memiliki kadar Hb yang tinggi, maka dia akan memiliki kadar asam laktat yang rendah, begitupun sebaliknya.Simpulan: Adanya hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dengan kelelahan otot yang ditandai dengan kadar asam laktat pada atlet sepak bola remaja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Abdul Syafei, Hardi Darmawan, and Theodorus. "PERBANDINGAN TEKNIK MASSAGE EFFLEURAGE (MENGGOSOK) DENGAN TEKNIK MASSAGE SHAKING (GONCANGAN) PADA SEGMEN TUNGKAI BAWAH TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM LAKTAT SETELAH LATIHAN FISIK ANAEROBIK." Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences 7, no. 12 (June 5, 2017): 1–10. http://dx.doi.org/10.52395/jkjims.v7i12.200.

Full text
Abstract:
Aktivitas fisik dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar asam laktatdalam darah maupun otot. Peningkatan kadar asam laktat, merupakan salah satu faktor penyebabterjadinya kelelahan. Untuk mengurangi kelelahan dilakukan dengan massage yang merupakanmanipulasi sederhana dengan mengusap tubuh yang sakit pada struktur jaringan lunak yang dapatmenenangkan serta mengurangi stress psikologis. Tujuan penelitian adalah untukmengetahui perbandingan teknik massage effleurage dengan teknik massage shaking terhadappenurunan kadar asam laktat setelah aktivitas fisik anaerobik. Penelitian uji klinik berpembandingdalam bentuk open lable dengan rancangan pretest-postest design. Subjek penelitian mahasiswa FKIPjurusan pendidikan olahraga universitas sriwijaya palembang berjumlah 51 responden yang memenuhikriteria inklusi, dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok teknik massage effleurage, kelompokteknik massage shaking, dan kelompok kontrol yang masing-masing kelompok berjumlah 17responden. Pada masing-masing kelompok dilakukan pemeriksaan laktat awal (pre test), kemudiansetelah aktivitas 5 menit dilakukan pemeriksaan kadar asam laktat (post test), dan dilakukanmassage pada kelompok perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak dilakukan massage. setelah 20menit dilakuan pemeriksaan kadar asam laktat (post massage). Hasil uji statistik menunjukkan nilairerata kadar asam laktat sebelum aktivitas pada kelompok teknik massage effluarage (menggosok)yaitu 3,406±0,96 sedangkan sesudah aktivitas yaitu 8,959±1,24. Rerata kadar asam laktat sebelumaktivitas pada kelompok teknik massage shaking (goncangan) yaitu 3,241±0,78 sedangkan sesudahaktivitas yaitu 8,276±0,77. Rerata kadar asam laktat sebelum aktivitas pada kelompok kontrol yaitu3,406±0,96 sedangkan sesudah aktivitas yaitu 8,959±1,24. Sedangkan pada kelompok setelahperlakuan teknik massage effluarage (menggosok) didapat nilai yaitu 3,800±1,07 dan pada teknikmassage shaking (goncangan) didapat nilai yaitu 4,065±0,56 hal ini menunjukkan bahwa tidak adaperbedaan bermakna antara teknik massage effluarage (menggosok) dengan teknik massage shaking(goncangan) dengan p value 0,416 (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa massage effleurage danmassage shaking sama-sama dapat menurunkan kadar asam laktat setelah aktivitas fisik anaerobik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Simbolon, Reni Aisyah, Ulil Amna, and Halimatussakdiah Halimatussakdiah. "Uji Kadar Disolusi Tablet Kalsium Laktat Menggunakan Titrasi Kompleksometri." QUIMICA: Jurnal Kimia Sains dan Terapan 2, no. 2 (October 6, 2020): 11–13. http://dx.doi.org/10.33059/jq.v2i2.2618.

Full text
Abstract:
Pengujian disolusi tablet Kalsium Laktat betujuan untuk memastikan kadar zat aktif dari kalsium laktat dapat terlarut dalam tubuh sehingga mencapai efek terapi yang diinginkan. Alat yang digunakan adalah Disolusion Tester merk Hanson type Vision G2 Elite 8TM dengan menggunakan metode keranjang. Media yang digunakan adalah aquadem dengan volume 500 ml tiap vesselsnya (tabung disolusi). Pengukuran kadar tablet kalsium laktat diukur menggunakan titrasi kompleksometri, dimana indikator yang digunakan adalah indikator EBT dan larutan standar yang digunakan adalah EDTA. Dari hasil pengujian didapatkan kadar rata-rata tablet kalsium laktat sebesar 101,61% dengan kadar minimun 98,46%. Hasil ini menunjukkan bahwa tablet Kalsium Laktat yang di produksi oleh PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan memenuhi syarat sesuai dengan yang tertera di Farmakope Indonesia Edisi V yaitu tiap unit sediaan tidak kurang dari Q + 5% = 80%, dimana Q = 75%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Abdurahman, Muhammad Naufal, Hamidie Ronald Daniel Ray, and Yati Ruhayati. "Potensi Gula Merah dalam Meningkatkan Penampilan Olahraga." Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 3, no. 1 (June 1, 2018): 24. http://dx.doi.org/10.17509/jtikor.v3i1.8974.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi gula merah terhadap daya tahan dan asam laktat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Control Design. Adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes cooper untuk mengukur daya tahan dan Accuntrend plus untuk mengukur asam laktat. Dari hasil pengolahan data tersebut didapatkan hasil bahwa taraf signifikansi untuk VO2max sebesar p = 0,276 > 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifika dari nilai VO2max pre test dan post test, dan untuk asam laktat didapatkan taraf signifikansi sebesar p = 0,000 < 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan terdapat perbedaan rata-rata nilai yang signifikan dari asam laktat pre test dan post test. sehingga dapat dikatakan gula merah memilki pengaruh signifikan terhadap asam laktat dari pada terhadap daya tahan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

R, Ridwan, and La Ode Kaharudin. "Isolasi dan Identifikasi Molekular Bakteri Asam Laktat Penghasil Antimikrobia dari Saluran Pencernaan Belut (Monopterus albus)." BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi 6, no. 3 (December 31, 2021): 173–84. http://dx.doi.org/10.32938/jbe.v6i3.1277.

Full text
Abstract:
Isolasi bakteri asam laktat menggunakan sampel saluran pencernaan belut (Monopterus albus). Belut yang digunakan diperoleh dari pasar Yogyakarta. Hasil isolasi diperoleh sebanyak tigabelas isolat, bakteri hasil isolasi selanjutnya dikarakterisasi secara fenotipik untuk memilih bakteri asam laktat. Hasil karakterisasi fenotipik diperoleh tujuh isolat yang sesuai dengan karakter bakteri asam laktat (ciri bakteri asam laktat bersifat gram positif dan katalase negatif). Tujuh isolat tersebut kemudian diuji kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen (Aeromonas hydrophila, Staphylococcus aureus, dan Vibrio harveyi). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tujuh isolat bakteri asam laktat memiliki aktivitas antimikroba yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Penghambatan terhadap bakteri uji mengindikasikan bahwa bakteri tersebut mampu menghasilkan antimikrobia. Tiga terbaik dari tujuh isolat bakteri diidentifikasi secara molekular menggunakan gen 16Sr RNA dengan primer 27F (5'-AGAGTTTAGTCCTGGCTCAG-3') dan 1492R (5'-GGTTACCTTGTTACGACTT-3'). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tiga isolat bakteri merupakan spesies Lactococcus lactis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Roos, Martin. "Laktat kommt Schlüsselrolle zu." Im Focus Onkologie 15, no. 1-2 (February 2012): 9. http://dx.doi.org/10.1007/s15015-012-0009-2.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Rahardiyanti, Febriana Putri, Laras Rianingsih, and Eko Nurcahya Dewi. "PENGGUNAAN KONSENTRASI KUNYIT (Curcuma longa L.) YANG BERBEDA TERHADAP MUTU BEKASAM IKAN NILA (Oreochromis niloticus)." Jurnal Pangan dan Gizi 12, no. 1 (May 25, 2022): 1. http://dx.doi.org/10.26714/jpg.12.1.2022.1-9.

Full text
Abstract:
ABSTRAKBekasam merupakan hasil fermentasi secara tradisional dari ikan air tawar yang ditambahkan garam dan karbohidrat. Rasanya asam dan asin akan tetapi kurang diminati oleh golongan muda sehingga kurang berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi kunyit terhadap mutu bekasam ikan nila. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental laboratories dengan model Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan meliputi perbedaan konsentrasi kunyit (0%, 1,5%, 2%, 2,5%) dengan tiga kali ulangan. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dan dilakukan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi kunyit memberikan pengaruh nyata, semakin tinggi konsentrasi kunyit akan menaikkan nilai total bakteri asam laktat dan total asam laktat, sehingga menurunkan nilai TPC, pH, TVBN dan hedonik. terhadap nilai total bakteri asam laktat, TPC, total asam laktat, pH, TVBN dan hedonik. Konsentrasi bekasam dengan perlakuan penambahan kunyit sebesar 2,5% memiliki mutu kimia dan mikrobiologi terbaik yaitu dengan nilai TVBN 32,06 (mgN/100ml), pH 4,83, total asam laktat 1,82%, TPC 5,68x104 (cfu/gr) dan total bakteri asam laktat 7,48x105 (cfu/gr). Hasil hedonik bekasam dengan perlakuan penambahan kunyit sebesar 2,5% memiliki nilai yaitu 5,77-6,04 yang termasuk agak disukai panelis. Kata kunci: ‘Bekasam, Fermentasi, Ikan Nila (Oreochromis niloticus), Kunyit, Mutu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Asmaul, Rina. "PEMANFAATAN LARUTAN LAKTAT HASIL FERMENTASI LIMBAH KUBIS UNTUK MENINGKATKAN UMUR SIMPAN PADA CUMI-CUMI." Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi 21, no. 1 (April 2022): 32–36. http://dx.doi.org/10.33508/jtpg.v21i1.3696.

Full text
Abstract:
Pemanfaatan limbah kubis dalam proses fermentasi dapat menghasilkan bakteri asam laktat yang dapat menghambat proses pembusukan pada cumi-cumi karena bersifat membunuh bakteri pembusuk. Penyimpanan cumi-cumi pada suhu rendah juga dapat mengambat pertumbuhan bakteri pembusuk namun masih ada saja bakteri pembusuk yang dapat bertahan. Oleh karena itu dibutuhkan bakteri asam laktat pada cumi-cumi untuk memperpanjang usia simpan cumi-cumi. Selain bahan pengawet alami ini aman juga dapat mengurangi volume sampah limbah kubis dengan pemanfaatan tepat guna. Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Petak Terpisah/RPT (Split Plot Design) yang terdiri dari petak utama adalah 4 waktu pengamatan (hari 1,2,3,4) dan anak petak adalah 4 penambahan cairan larutan laktat (0%, 25%, 50%,75%). Hasil penelitian ini adalah larutan laktat yang dapat digunakan sebagai bahan pengawet alami untuk bahan makanan cumi-cumi. Waktu simpan berpengaruh terhadap daya simpan cumi-cumi dengan Fhitung =40,11, konsentrasi larutan laktat berpengaruh terhadap daya simpan cumi-cumi dengan Fhitung = 94,42, interaksi waktu simpan dan konsentrasi larutan laktat berpengaruh signifikan terhadap daya simpan cumi-cumi dengan Fhitung 14,66. Konsentrasi cairan yang paling tepat di gunakan untuk bahan pengawet alami dengan waktu pengamatan 4 hari adalah 75%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Ummah, Ajizah Khoirul, Juni Sumarmono, and Agustinus Hantoro Djoko Rahardjo. "Pengaruh Penambahan Bubuk Bunga Telang (Clitoria Ternatea Linn) Terhadap Total Bakteri Asam Laktat, Kadar Asam Laktat dan Ph Whey Kefir Susu Kambing." Bulletin of Applied Animal Research 4, no. 2 (September 19, 2022): 65–72. http://dx.doi.org/10.36423/baar.v4i2.1022.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan bubuk bunga telang terhadap total bakteri asam laktat (BAL), kadar asam laktat dan pH whey kefir susu kambing. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Penambahan bubuk bunga telang sebanyak 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, 2% dan 2,5% w/w susu. Variabel yang diukur adalah total BAL (CFU/ml), kadar asam laktat (%) dan pH whey kefir. Data penelitian yang diperoleh dianalisis variansi dan di uji lanjut menggunakan uji orthogonal polynomial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bubuk bunga telang tidak mempengaruhi populasi BAL, berpengaruh nyata terhadap kadar asam laktat dan berpengaruh sangat nyata pada pH whey kefir susu kambing. Populasi BAL pada whey antara 9,23±0,09 log CFU/ml hingga 10,23±1,14 log CFU/ml, kadar asam laktat 1,29±0,36% sampai 2,19±0,66% dan pH antara 3,50±0,36 sampai dengan 3,68±0,37. Penambahan bubuk bunga telang pada whey kefir susu kambing dapat meningkatkan kandungan asam laktat dan menurunkan nilai pH whey kefir susu kambing, tanpa menghambat pertumbuhan BAL. Penambahan bubuk bunga telang disarankan sebanyak 0,5% (w/w) dari total susu kambing yang digunakan untuk membuat kefir.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Fitri, Fitri, Ali Bain, and Widhi Kurniawan. "Uji Kecernaan In Vitro Silase Kombinasi Sorgum (Sorghum bicolor) dan Kalopo (Calopogonium mucunoides) dengan Level Asam Laktat yang Berbeda." Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo 3, no. 4 (October 14, 2021): 415. http://dx.doi.org/10.56625/jipho.v3i4.21108.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kecernaan nutrien secara in vitro silase kombinasisorgum (Sorghum bicolor) dan kalopo (Calopogonium mucunoides) dengan level asam laktat yangberbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) untuk menguji 5 perlakuan dan 4ulangan. Perlakuan yang diterapkan yaitu P1 (Silase berbahan 40% Sorghum bicolor dan 60%Calopogonium mucunoides), P2 (Silase berbahan 40% Sorghum bicolor dan 60% Calopogoniummucunoides + 1% Asam Laktat Organik konsentrasi 20%), P3 (Silase berbahan 40% Sorghum bicolordan 60% Calopogonium mucunoides + 2% Asam Laktat Organik konsentrasi 20%), P4 (Silaseberbahan 40% Sorghum bicolor dan 60% Calopogonium mucunoides + 3% Asam Laktat Organikkonsentrasi 20%), P5 (Silase berbahan 40% Sorghum bicolor dan 60% Calopogonium mucunoides +4% Asam Laktat Organik konsentrasi 20%). Parameter yang diamati yaitu karateristik fermentasi yangterdiri dari: pH rumen, kadar N-NH3, produksi VFA total, dan kecernaan nutrien ransum yang terdiridari: kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenambahan asam laktat pada level berbeda dalam pembuatan silase kombinasi sorgum dan kalopo padakisaran level 1% - 4% berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pH rumen, kadar N-NH3, dan produksiVFA total akan tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kecernaan bahan kering dankecernaan bahan organik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Rambitan, Grisella, Johanis J. Pelealu, and Trina E. Tallei. "Isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat hasil fermentasi kol merah (Brassica oleracea L.) sebagai probiotik potensial (Isolation and identification lactic acid bacteria from red cabbage (Brassica oleracea L.) fermentation as potential probiotic)." JURNAL BIOS LOGOS 8, no. 2 (August 31, 2018): 33. http://dx.doi.org/10.35799/jbl.8.2.2018.21447.

Full text
Abstract:
AbstrakBakteri asam laktat merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan asam laktat sebagai produk utama dalam fermentasi. Bakteri ini sering disebut probiotik sebab memberikan dampak positif bagi tubuh manusia. Setiap spesies bakteri asam laktat memiliki efek probiotik yang berbeda-beda sehingga diperlukan seleksi dan identifikasi untuk mendapatkan strain probiotik yang baik. Identifikasi bakteri asam laktat dalam penelitian ini menggunakan metode identifikasi molekuler dengan gen penanda 16S rRNA. Bakteri asam laktat dari fermentasi kol merah memiliki kemiripan 100% dengan Weissella cibaria dan Weissella confusa. Analisis filogenetik menunjukkan hubungan kekerabatan antara isolat bakteri asam laktat dari fermentasi kol merah dengan bakteri genus Weissella yang lain.Kata kunci: bakteri asam laktat, fermentasi, 16S rRNA, probiotik AbstractLactic acid bacteria is a group of bacteria that produce lactic acid as the main product in fermentation. These bacteria are often called probiotics because can confer a positive impact on the human body. Each species of lactic acid bacteria has a different probiotic effect that requires selection and identification to obtain a good probiotic strain. The identification of lactic acid bacteria in this study used a method of molecular identification with a marker gene of 16S rRNA. Lactic acid bacteria from red cabbage fermentation have a 100% similarity to Weissella cibaria and Weissella confusa. Phylogenetic analysis showed a relationship between lactic acid bacteria isolates from red cabbage fermentation with bacteria from the other Weissella genus.Keywords: lactic acid bacteria, fermentation, 16S rRNA, probiotics
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Chika Giyatno, Divya, and Endah Retnaningrum. "Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Penghasil Eksopolisakarida dari Buah Kersen (Muntingia calabura L.)." Jurnal Sains Dasar 9, no. 2 (February 24, 2021): 42–49. http://dx.doi.org/10.21831/jsd.v9i2.34523.

Full text
Abstract:
Bakteri asam laktat (BAL) dapat memberikan manfaat dan aman untuk dikonsumsi manusia. Bakteri ini menghasilkan metabolit sekunder yang berpotensi menghasilkan eksopolisakarida (EPS). Bakteri asam laktat ditemukan pada buah-buahan salah satunya buah kersen (Muntingia calabura L.). Kandungan karbohidrat yang tinggi dalam buah ini cocok untuk pertumbuhan BAL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri asam laktat beserta karakter fenotipik dan mengetahui potensinya dalam menghasilkan eksopolisakarida. Isolat bakteri asam laktat diperoleh dengan cara inokulasi suspensi buah kersen ke dalam medium MRS (de Man Rogosa Sharpe). Isolat bakteri asam laktat yang diperoleh kemudian dikarakterisasi fenotipik berdasarkan morfologi koloni, sel, sifat biokimiawi, dan fisiologis. Sebanyak empat isolat BAL diperoleh dengan bentuk sel basil, gram positif, katalase negatif, non-motil, non spore forming, mesofilik, aciduric, non halofilik serta dapat memfermentasi karbohidrat. Berdasarkan Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology keempat isolat teridentifikasi sebagai spesies Lactobacillus plantarum. Keempat isoalat juga menunjukkan kemampuan menghasilkan eksopolisakarida dengan kisaran 870-1.910 mg/L.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Riadi, Selamat, Dewi Setiyawati, and Suryani Situmeang. "ISOLASI DAN UJI POTENSI BAKTERI ASAM LAKTAT ASAL KIMCHII DAN TEH KOMBUCHA DALAM MENGHAMBAT BAKTERI PATOGEN." Jurnal Kesmas Prima Indonesia 2, no. 1 (February 4, 2022): 25–29. http://dx.doi.org/10.34012/jkpi.v2i1.891.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Bakteri asam laktat dikenal luas sebagai bakteri probiotik yang dapat berfungsi sebagai antimikroba melalui metabolit yang dihasilkannya. Senyawa metabolit yang dihasilkan bakteri asam laktat memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen. Senyawa aktif yang dihasilkan bakteri asam laktat tersebut disebut bakteriosin. Bakteriosin merupakan senyawa aktif yang dihasilkan oleh bakteri termasuk bakteri asam laktat yang berfungsi sebagai bakterisida. Habitat bakteri asam laktat salah satunya adalah di dalam makanan fermentasi. Teh kombucha dan fermentasi sayuran (kimchi) merupakan produk fermentasi yang dapat dibuat secara sederhana di rumah. penelitian ini dilaksanakan secara deskriptif dengan tahapan penelitian yaitu persiapan sampel, isolasi, pemurnian isolat, identifikasi isolate, uji antagonis dan uji senyawa bakteriosin. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 5 jenis isolat yaitu KT01, KT02, FK01, FK02 dan FK03. Keseluruhan isolat merupakan kelompok bakteri gram positif dengan variasi bentuk sel basil dan kokus. Isolat bakteri KT02 dan FK02 diketahui meghasilkan zona hambat terbesar terhadap ketiga jenis bakteri pathogen Eschericia coli, Salmonella thypii dan Shigella dysentriae.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Siti Nuryawati, Lina. "Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Penggunaan Tablet Kalsium Laktat Pada Ibu Hamil." Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia 5, no. 7 (July 20, 2020): 323. http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v5i7.1464.

Full text
Abstract:
Kebutuhan kalsium meningkat selama kehamilan, selain penting bagi kesehatan tulang ibu dan janin, diketahui pula asupan kalsium yang cukup dapat mengurangi kejadian hipertensi dalam kehamilan dan mencegah kelahiran prematur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan penggunaan tablet kalsium laktat pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka Tahun 2019. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil di UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka sebanyak 91 orang dengan teknik accidental sampling. Penelitiannya dilakukan pada tanggal 15 April-10 Juni 2019. Analisis datanya menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah (69,2%) ibu hamil yang tidak menggunakan tablet kalsium laktat dan kurang dari setengah (33,0%) ibu hamil berpengetahuan kurang. Ada hubungan pengetahuan dengan penggunaan tablet kalsium laktat pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka Tahun 2019 (r value = 0,014). Petugas kesehatan agar memberikan penyuluhan tentang tablet kalsium laktat pada ibu hamil guna mencegah mengurangi risiko preeklampsia dan mencegah kelahiran prematur serta memotivasi ibu hamil untuk mengkonsumsi kalsium laktat selama kehamilan sesuai dengan dosis dan petunjuk terutama bagi ibu hamil yang sering mengeluh keram atau kesemutan serta berisiko osteoporosis. Kata kunci: Pengetahuan; ibu hamil; tablet kalsium laktat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Yenni, Melda, Ahmad Husaini, and Cici Wuni. "efektifitas latihan peregangan terhadap penurunan kadar asam laktat pada pekerja di pt. angkasa raya djambi." Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati 5, no. 2 (November 13, 2020): 147. http://dx.doi.org/10.35842/formil.v5i2.327.

Full text
Abstract:
Kelelahan yang disebabkan oleh karena kerja statis berbeda dengan kerja dinamis. Pada kerja otot statis dengan pengerahan tenaga 50% dari kekuatan maksimum otot hanya dapat bekerja selama 1 menit, sedangkan pada pengerahan tenaga < 20% kerja fisik dapat berlangsung cukup lama yang mengakibatkan kadar asam laktat naik jika asam laktat naik atau tinggi maka otot akan kehilangan kemampuannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh latihan peregangan terhadap penurunan kadar asam laktat di PT. Angkasa Raya Djambi.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen. Sampel penelitian adalah pekerja dibagian panggul laut sebanyak 30 orang. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok diberikan stretching sebanyak 15 orang dan kelompok kontrol sebanyak 15 orang. Pengambilan data dengan menggunakan pengecekan kadar asam laktat sebelum dan sesudah diberikan stretching,. Data di analisis univariat dan bivariat dengan mengunakan uji staistik yaitu uji T-Dependen.Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata kadar asam laktat sebelum diberikan stretching yaitu 6,197 mmol/L dan megalami penurunan setalah diberikan streatching menjadi 4,410 mmol/L dengan selisih 1,787 mmol. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa ada pengaruh pemberian stretching terhadap kadar asam laktat darah pekerja di PT. Angkasa Raya Djambi (p=0,000; p<0,05). Saran bagi perusahaan agar bisa melakukan peregangan bagi pekerjanya supaya bisa mengurangi kelelahan otot yang diakibatkan pekerjaan yang berat dan menghambat produktivitas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Gunawan, Patricia Yulita, Ari Lukas Runtunuwu, Jose Meky Mandei, Jeanette Irene Christie Manoppo, and Dedi Kurniawan Saputra. "Hubungan Kadar Laktat Serum Inisial dan Skor Pelod pada Anak dengan Sepsis." Sari Pediatri 18, no. 3 (January 22, 2017): 192. http://dx.doi.org/10.14238/sp18.3.2016.192-7.

Full text
Abstract:
Latar belakang. Sepsis merupakan masalah kesehatan penting pada anak. Salah satu alat ukur terbaik untuk memperkirakan keparahan penyakit pada anak sepsis adalah skor pediatric logistic organ dysfunction (PELOD). Kadar laktat serum inisial adalah prediktor lain dalam menentukan keparahan penyakit pada anak sepsis yang mudah dilakukan dan hasilnya cepat diperoleh.Tujuan. Mempelajari hubungan antara kadar laktat serum inisial dan skor PELOD pada anak sepsis.Metode. Penelitian analitik dari bulan November sampai Desember 2013 di Instalasi Gawat Darurat Anak (IGDA) RS Prof Dr.R.D Kandou, Manado. Sampel darah diambil untuk pemeriksaan laktat dan dihitung skor PELOD untuk tiap pasien. Untuk analisis selanjutnya digunakan korelasi Pearson dan regresi linear, signifikan apabila p<0,05.Hasil. Terdapat 45 anak sepsis dengan rerata usia 5 tahun. Rerata kadar laktat serum inisial lebih rendah secara bermakna pada pasien yang bertahan hidup dibandingkan pasien yang meninggal (3,67±0,92 berbanding 6,77± 4,62 mmol/L, p=0,013). Rerata skor PELOD juga lebih rendah secara bermakna pada pasien yang bertahan hidup dibandingkan pasien yang meninggal (13,51±13,16berbanding 25,75±15,82, p<0,01). Didapatkan korelasi rendah antara kadar laktat serum inisial dan skor PELOD (r=0,42, p=0,004).Kesimpulan. Terdapat korelasi positif rendah antara kadar laktat serum inisial dan skor PELOD pada anak sepsis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Helmy, Mokhamad Irfan, Dedi Herdiansah Sudjaya, and Zulfikar Noormansyah. "KONTRIBUSI PENDAPATAN AGROINDUSTRI GULA KELAPA TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA PERAJIN." JURNAL ILMIAH MAHASISWA AGROINFO GALUH 2, no. 1 (June 3, 2017): 27. http://dx.doi.org/10.25157/jimag.v2i1.295.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Besarnya pendapatan agroindustri gula kelapa per bulan di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis, 2) Besarnya pendapatan total keluarga perajin usaha gula kelapa per bulan di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis, 3) Besarnya kontribusi pendapatan agroindustri gula kelapa per bulan terhadap pendapatan total keluarga perajin di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini analisis deskriptif dengan teknik survey. Sedangkan untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan Analisis ekonomi yang meliputi analisa biaya, penerimaan, pendapatan dan kontribusi pendapatan usaha gula kelapa. Hasil dari penelitian dan pengolahan data menunjukan bahwa 1) Jumlah rata-rata pendapatan agroindustri gula kelapa di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis sebesar Rp 1.406.669,29 per bulan. 2) Jumlah rata-rata pendapatan total keluarga perajin di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis sebesar Rp 1.902.663,61 per bulan. 3) Kontribusi pendapatan dari usaha gulakelapa terhadap pendapatan total keluarga perajin responden rata-rata sebesar 73,93% per bulan. Diharapkan Agroindustri gula kelapa dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan cara penambahan modal sehingga diperoleh pendapatan yang lebih besar.Kata kunci : kontribusi pendapatan, agroindustri, gula kelapa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Subagiyo, Subagiyo, Sebastian Margino, Triyanto Triyanto, Ria Azizah Tri Nuraini, Wilis Ari Setyati, and Rini Pramesti. "Metode Sederhana dan Cepat untuk Skrining Bakteri Asam Laktat Penghasil Bakteriosin (Antimicrobial Peptide) dari Intestinum Ikan dan Udang." BULETIN OSEANOGRAFI MARINA 5, no. 2 (October 9, 2016): 97. http://dx.doi.org/10.14710/buloma.v5i2.15727.

Full text
Abstract:
Kontribusi bakteri asam laktat dan bakteriosin dalam pengembangan keamanan makanan telah lama diketahui. Metode sederhana dan cepat diperlukan untuk menseleksi bakteri asam laktat yang mampu menghasilkan bakteriosin. Dua pendekatan telah dilakukan secara berurutan dalam metode ini. Pendekatan pertama adalah seleksi bakteri asam laktat menggunakan medium MRS agar yang diperkaya dengan CaCO3. CaCO3 digunakan sebagai indikator suatu koloni bakteri mampu menghasilkan asam. Pendekatan kedua adalah melakukan seleksi secara langsung terhadap koloni-koloni bakteri yang tumbuh pada medium seleksi pertama menggunakan teknik overlay. Medium MRS soft agar yang telah diinokulasi dengan bakteri Pediococcus acidilactisi di-overlay-kan ke atas koloni-koloni yang tumbuh di medium seleksi pertama. Zona bening yang terbentuk di sekitar koloni menunjukkan dihasilkannya bakteriosin. Koloni-koloni yang menghasilkan zona bening pada tahap pertama dan kedua selanjutnya diisolasi dan dimurnikan. Isolat ini adalah isolat bakteri penghasil asam dan bakteriosin. Pengujian atas metode ini terbukti efektif untuk program isolasi dan seleksi bakteri asam laktat penghasil bakteriosin dari intestinum ikan dan udang. Kata kunci : metode, skrining, bakteri asam laktat, bakteriosin
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Novia, Devi, Luky Dharmayanti, and Ria Khoiriya. "Uji Total Bakteri Asam Laktat Pada Minuman Kefir Dengan Kombinasi Sari Buah Jeruk Gerga (Citrus Sp)." Journal Pharmacopoeia 1, no. 2 (October 31, 2022): 143–54. http://dx.doi.org/10.33088/jp.v1i2.298.

Full text
Abstract:
Kefir merupakan produk fermentasi susu yang melibatkan berbagai bakteri asam laktat seperti Lactobacillus kefir, L.parakefir, L. kefiranofaciens dan L. kefirgranum. Peran dari bakteri asam laktat sebagai bakteri probiotik dapat memperbaiki proses pencernaan dan menghambat pertumbuhan bakteri patogen di usus. Jeruk merupakan minuman prebiotik yang membantu bakteri baik diusus. untuk mengetahui apakah kefir dengan kombinasi sari jeruk gerga (Citrus Sp) mengandung bakteri asam laktat dan mengetahui jumlah total bakteri asam laktat. Metode penelitian : metode yang digunakan adalah metode eksperimental. Hasil : hasil total bakteri dari F0 (tanpa penambahan sari jeruk gerga) yaitu sebesar 26,6x106 pada pengenceran 6 dan 24,8x107 pada pengenceran 7, F1 (dengan penambahan sari jeruk gerga 2%) sebesar 26,1x106 pada pengenceran 6 dan 29,3x107 pada pengenceran 7, F2 (dengan penambahan sari jeruk gerga 4%) 26,5x106 pada pengenceran 6 dan 32,1x107 pada pengenceran 7 dan pada F3 (dengan penambahan sari jeruk gerga 6%), 125,6x106 pada pengenceran 6 dan 167,1x107 pada pengenceran 7. hasil penelitian menunjukkan bahwa minuman kefir dengan kombinasi sari jeruk gerga memiliki bakteri asam laktat, dilihat dari total BAL yang dihasilkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography