To see the other types of publications on this topic, follow the link: Kompas.

Journal articles on the topic 'Kompas'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Kompas.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

van der Heijden, Paul. "Moreel kompas of kompas moraal." Lucide 5, no. 4 (November 26, 2016): 27. http://dx.doi.org/10.1007/s40408-016-0060-8.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Sonne, Christian Harly. "Kompas." NyS, Nydanske Sprogstudier 22, no. 22 (April 2, 1997): 13. http://dx.doi.org/10.7146/nys.v22i22.13385.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Yuzi, Hilman Syahrul, Subhan Afifi, and Yenni Sri Utami. "Analisis Naratif Pemberitaan Prancis Sebagai Juara Piala Dunia 2018 di Harian Kompas." Jurnal Ilmu Komunikasi 17, no. 1 (July 14, 2020): 85. http://dx.doi.org/10.31315/jik.v17i1.3515.

Full text
Abstract:
Piala Dunia digelar empat tahun sekali menjadi daya tarik bagi seluruh pecinta sepakbola di seluruh dunia. Piala Dunia 2018 yang diselenggarakan di Rusia menyandang predikat dengan rekor penonton terbanyak sepanjang sejarah dengan 3,572 miliar, meskipun sempat dilanda berbagai konflik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakter narasi pemberitaan Prancis sebagai juara Piala Dunia 2018 di harian Kompas edisi 10-17 Juli 2018. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui dokumen tertulis harian Kompas edisi 10-17 Juli 2018, serta melakukan wawancara pada tanggal 9, dan 16 Januari 2019, serta pada tanggal 9 Maret 2019. Teori yang digunakan untuk menganalisis karakter narasi adalah teori naratif, yakni proses menyampaikan dan merangkai suatu peristiwa secara berurutan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik narasi harian Kompas dalam memberitakan Prancis sebagai juara Piala Dunia 2018 adalah narasi deskriptif, bukan narasi sensasi. Selain itu, harian Kompas tidak memiliki gaya tulisan yang spesial dan lebih mengacu pada narasi umum untuk sepakbola dengan menggunakan diksi yang sesuai Ejaan Yang Disempurnakan. Harian Kompas menempatkan Prancis dengan karakteristik yang kuat dan kompak sehingga mampu keluar sebagai juara Piala Dunia 2018. Kontribusi penelitian ini berupa rekomendasi kebijakan kepada media pemberitaan lain agar menuliskan berita narasi yang mudah dipahami dengan karakteristik narasi yang umum bagi pembaca.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Różański, Krzysztof, and Andrzej Felski. "Kompas satelitarny jako kompas na rejony polarne." Zeszyty Naukowe Akademii Marynarki Wojennej 194, no. 3 (January 1, 2015): 129–46. http://dx.doi.org/10.5604/0860889x.1086931.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Bellers, Herman. "Moreel kompas." Fizier 35, no. 2 (April 2018): 20–21. http://dx.doi.org/10.1007/s40739-018-0018-0.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Muijen, Heidi. "Het innerlijk kompas." Supervisie en Coaching 26, no. 2 (June 2009): 65–88. http://dx.doi.org/10.1007/bf03080696.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Kalverboer, M. E., and L. Heuvel. "Kinderrechten als Kompas." Tijdschrift voor Jeugdrecht 2, no. 1 (April 2020): 17–20. http://dx.doi.org/10.5553/tvjr/259035002020002001012.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Rouwette-witting, Marjon, and Ellen Oosterkamp-szwajcer. "Het digitaal kompas." Maatwerk 16, no. 5 (October 2015): 29–31. http://dx.doi.org/10.1007/s12459-015-0085-4.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Yufriadi, Ebnu. "STRATEGI DAN PERFORMA PROGRAM KOMPAS TV DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN TV BERITA PADA PILPRES 2019." Business Economic, Communication, and Social Sciences (BECOSS) Journal 1, no. 1 (August 31, 2019): 73–82. http://dx.doi.org/10.21512/becossjournal.v1i1.5977.

Full text
Abstract:
This research examined the program strategy and program performance of Kompas TV as a newcomer to the news TV channel in Indonesia during the 2019 presidential election (pilpres 2019). Kompas TV faces heavy competition against other news channels that have more diverse and varied programs. The research analyzed the available data supported by a number of theories and expected to be a guideline to the content selection for Kompas TV. The research focused on the program strategy of Kompas TV as a market challenger to Metro TV as a pioneer of news television in Indonesia, as well as the program performance of Kompas TV. This research used program strategy theories by Peter Pringle. Descriptive qualitative methods are applied in this research by (1) using a list of questions; (2) interviewing research and data mining managers and news executive producer of Kompas TV; (3) using secondary research such as books, journals, printed articles, and online sources. The researcher makes an answer by analyzing the collected data. The program strategy of the Kompas TV was interesting to be analyzed considering the positive results where the rating and share of Kompas TV were better than Metro TV during the 2019 presidential election.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Triyana, Neni, Safnil Arsyad, and Arono Arono. "THEMATIC PROGRESSION IN JAKARTA POST AND ‘KOMPAS’ NEWSPAPER EDITORIALS: A COMPARATIVE STUDY ON TEXT COHERENCE STRATEGY." JOALL (Journal of Applied Linguistics & Literature) 1, no. 1 (November 24, 2018): 82–96. http://dx.doi.org/10.33369/joall.v3i1.6167.

Full text
Abstract:
This research objective are analyze the common pattern in Jakarta Post and ‘Kompas’ newspaper editorials. The research method used was a mixed method. The research instrument is checklist. The procedure classifies all objects (10 texts Jakarta Post newspaper editorials and 10 texts ‘Kompas’ newspaper editorials) on the thematic progression patterns are checklist. The result showsthat the thematic progression in Jakarta Post and ‘Kompas’ newspaper editorials are found 3 patterns of thematic progression; 10 texts derived theme; 8 texts Constant progression, and 2 text linear progression. The different on thematic progression in Jakarta post and “Kompas’ newspaper editorials is difference,the difference of sequence in the patterns between Jakarta Post and ‘Kompas’ newspaper editorials. The Conclussion Thematic Progression in Jakarta Postand ‘Kompas’ newspaper editorials are derived theme and Constant progression.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Setiawati, Eli. "KAJIAN STRUKTURAL DAN NILAI MORAL DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2015 SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMP." LITERASI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah 7, no. 2 (October 31, 2017): 132. http://dx.doi.org/10.23969/literasi.v7i2.397.

Full text
Abstract:
Artikel ini berjudul Kajian Struktural dan Nilai Moral dalam Kumpulan Cerpen Kompas 2015 serta Pemanfaatanya sebagai Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan struktur intrinsik, (2) mendeskripsikan nilai-nilai moral, (3) mendeskripsikan pemanfaatan hasil kajian kumpulan cerpen Kompas 2015 sebagai bahan ajar apresiasi sastra dari kajian struktur dan nilai-nilai cerpen. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan dan studi dokumentasi terhadap cerpen Kompas 2015. Langkah-langkah pengumpulan data adalah membaca kumpulan cerpen Kompas 2015 secara cermat, mencatat data yang sesuai, megidentifikasi dan mengklasifikasi data, dan membuat tabulasi data. Hasil penelitian menyebutkan bahwa kumpulan cerpen Kompas 2015 dibangun oleh dua unsur, yaitu fakta dan sarana cerita yang meliputi alur, karakter, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan tema dan unsur pembangun cerita yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen Kompas 2015 khususnya nilai moral.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Wahyudi, R. Firdaus. "Representasi Ideologi Dalam Diskursus “Reaktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Harian Kompas”." RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam 1, no. 1 (April 30, 2019): 66–78. http://dx.doi.org/10.47435/retorika.v1i1.83.

Full text
Abstract:
Diskursus mengenai gagasan perlunya mereaktualisasi Pancasila di harian Kompas menunjukan adanya keberagaman perspektif dan ideologi dalam menfsirkan Pancasila dan sila-silanya baik dari sudut pandang harian Kompas maupun para kontributornya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Mengetahui pandangan Harian Kompas mengenai realitas sosial, politik dan budaya dalam sudut pandang implementasi sila-sila Pancasila (2) Mengetahui konsepsi diskursus ke-Pancasila-an yang terjadi di masyarakat yang termediasi pada Harian Kompas (3)Mengetahui konsepsi ideologi Pancasila yang di anut oleh Harian Kompas. Tipe penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan perspektif analisa wacana kritis. Sumber data berupa dokumentasi teks berita berupa artikel berita, opini, tajuk rencana dan kolom analisis pada tanggal 15 mei sampai dengan 15 Juni tahun 2011, 2012 dan 2013 serta hasil wawancara dengan redaktur harian Kompas. Data dikoding berdasarkan tema yaitu ke-Pancasila-an yang kemudian dianalisa menggunakan analisa wacana kritis model Norman Fairclough dan teori ideologi. Hasil penelitian menunjukkan gagasan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila oleh harian kompas didasari pada kesimpulan bahwa sila-sila Pancasila telah terabaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Diskursus ke-Pancasila-an dalam harian kompas menunjukan multi interpretasi dan perspektif dalam mengemukakan gagasan mengenai reaktualisasi nilai-nilai Pancasila dan ideologi Pancasila yang direpresentasikan oleh harian Kompas adalah ideologi Pancasila yang terbuka, dinamis dan komprehensif namun tetap berpegang teguh pada kelima prinsip yang tertera dalam setiap sila dari Pancasila tersebut yakni nasionalisme atau persatuan, internasionalisme atau prikemanusiaan (penghargaan terhadap hak asasi manusia), mufakat (demokrasi), kesejahteraan sosial atau demokrasi ekonomi untuk seluruh rakyat Indonesia, dan ketuhanan yang dibingkai dalam slogan “Bhineka Tunggal Eka.”
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Prabowo, Raden Cahyo. "STRATEGI KENDALI ORGANISASI KOMPAS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KINERJA TEAM PRODUKSI." Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi 7, no. 1 (July 29, 2019): 65–80. http://dx.doi.org/10.21009/communicology.14.04.

Full text
Abstract:
Abstract Research on Kompas TV's Organizational Control Strategy in Improving Production Team Performance (Case Study Team of the "ROSI" Talkshow Event Program) at Kompas TV in improving the performance of the production team has a purpose to find out how the Kompas TV Organization Control Strategy Improves Production Team Performance (Case Study "ROSI" Talk Show Program Performance Team) at Kompas TV. The theories used in this study include Philip Tompkins's Organizational Control Theory and colleagues. The research paradigm used is Post-positivism. The research approach is qualitative using the Case Study research method. The results of this study are the Compass TV Organizational Control Strategy in Improving Production Team Performance (Case Study Team for a good and quality "ROSI" Talkshow Program) by means of two-way communication between Ms. Rosi Silalahi and the Kompas TV performance team and joint dialogue so that shows talkshow Rosi Kompas TV Becomes quality. In the Rosi Kompas TV talkshow program, the production performance team conducted a dialogue with Rosi on what themes or issues to be raised during the Rosi talk show on the D-Day or Thursday. Keywords: Strategy, Organizational Control, TV Compass, Quality, Performance, Case Study
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Hans Burger, Martin. "Farmacotherapeutisch Kompas voor onderweg." SynthesHis 12, no. 3 (October 2013): 31. http://dx.doi.org/10.1007/s12494-013-0057-9.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Bakens, Peter. "Een nieuw professioneel kompas." Denkbeeld 32, no. 3 (June 2020): 16–17. http://dx.doi.org/10.1007/s12428-020-0320-1.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Halwati, Umi. "PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MEDIA MASSA (DISCOURSE ANALYSIS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM RUBRIK “SOSOK” HARIAN KOMPAS TAHUN 2016)." KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi 10, no. 2 (March 1, 2017): 181–200. http://dx.doi.org/10.24090/komunika.v10i2.943.

Full text
Abstract:
This research is motivated by the fact that every society has the power that can be empowered. In reality, women’s empowerment can not be separated from the mass media. Media plays an important role in community development activities in addition to those factors that physically exists, the costs that are physically visible, and a program that systematically reads as a motor of an empowerment. Can not be denied that the media be a factor that plays a role in social change. The metodology used is a discourse analysis of Teun Van Dijk that include text analysis, social cognition and social analysis. The results of this study are in terms of thematic, news in Kompas on community empowerment more women are taking the theme of the spirit of environmental conservation, the management of waste into valuable goods and high economic value, the spirit of education for the rural women, education for the children of scavengers and businesses by empowering residents. In the schematic aspect, Kompas has a systematic scheme from the start the title, lead and mutually continuous body. In terms of semantics (meaning that will be emphasized), Kompas in its message emphasizing the importance of community empowerment. The characters are raised in rubric “sosok” is the inspiring figures are considered “essential” and interesting. From the aspect of syntax, Kompas taking shape, sentence structure with many uses elements of coherence, namely by using conjunctions to show that the attitude of painstaking, diligent, not easily discouraged and high social sensitivity is the foundation of community empowerment. From the stylistic aspects (choice of words) Kompas uses words that are universal, humanistic and not dry. In the aspect of rhetorical style repression by Kompas uses graphic elements to highlight or emphasize deemed important by using a full color photo or image be equiped complete biodata. From the aspect of the analysis of Social Cognition, can be dissected that reality carries the ideology of Journalists Kompas humanistic ideology. idealism Kompas journalist for the achievement of the mission that the mandate of the People’s Conscience. Kompas vision that promotes the vision of making transcendental humanism humanistic Kompas use language in presenting the facts to the reader. In speaking, Kompas does not use language that dry, formal, abstract and rational, but that involves feelings of intuition, and human emotions. From the aspect of social analysis, that ownership is held by a group or its members, in this case that directly or indirectly affect the discourse of empowerment is a character or figure, journalist, and editor of Kompas. In terms of “akses” (access) each group has access enabler respectively in disseminating the empowerment of communities through printed and electronic mass media. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa setiap masyarakat memiliki daya (potensi) yang dapat diberdayakan. Realitanya, pemberdayaan masyarakat perempuan tidak dapat dipisahkan dari media massa. Mediasangat berperan dalam aktivitas pemberdayaan masyarakat di samping faktor orang-orang yang secara fisik ada, biaya yang secara fisik tampak, dan program yang secara sistematis terbaca sebagai motor dari sebuah pemberdayaan. Tidak dapat ditolak bahwa media menjadi faktor yang berperan dalam perubahan sosial masyarakat.Metode penelitian yang digunakan adalah analisis wacana Teun Van Dijk yang mencakup analisis teks, kognisi sosial dan analisis sosial. Hasil penelitian ini adalah dari segi tematik, pemberitaan di Kompas tentang pemberdayaan masyarakat perempuan lebih banyak mengambil tema semangat pelestarian lingkungan, pengelolaan sampah menjadi barang berharga dan bernilai ekonomi tinggi, semangat pendidikan untuk masyarakat perempuan desa, pendidkan untuk anak-anak pemulung dan bisnis dengan memberdayakan warga. Dalam aspek skematik, Kompas mempunyai skema yang sistematis dari mulai judul, lead dan body saling berkesinambungan. Dari sisi semantik (makna yang ingin ditekankan), Kompas dalam pemberitaannya menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat. Tokoh-tokoh yang diangkat dalam rubrik “sosok” adalah tokoh inspiratif dianggap “penting” dan menarik. Dari aspek sintaksis, Kompas memakai bentuk, susunan kalimat dengan banyak menggunakan elemen koherensi, yaitu dengan menggunakan kata penghubung untuk menunjukkan bahwa sikap telaten, tekun, tidak mudah putus asa dan sensitivitas sosial yang tinggi adalah landasan pemberdayaan masyarakat. Dari aspek stilistik (pemilihan kata) Kompas menggunakan kata-kata yang universal, humanistis dan tidak kering. Dalam aspek retoris, gaya penekanan yang dilakukan Kompas menggunakan elemen grafis untuk menonjolkan atau menekankan yang dianggap penting dengan menggunakan foto atau gambar full color dilengkapi biodata lengkap. Dari aspek analisis Kognisi Sosial, dapat dibedah bahwa realitas ideologi Jurnalis Kompas mengusung ideologi humanistik. Idealisme jurnalis demi tercapainya misi Kompas yaitu “Amanat Hati Nurani Rakyat”. Visi Kompas yang mengutamakan visi humanisme transendental menjadikan Kompas menggunakan bahasa humanistis dalam menyajikan fakta kepada pembaca. Dalam berbahasa, Kompas tidak memakai bahasa yang kering, formal, abstrak dan rasional, tetapi yang menyangkut perasaan intuisi, dan emosi manusia. Dari aspek Analisis sosial, bahwa kepemilikan yang dimiliki oleh suatu kelompok atau anggotanya, dalam hal ini yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi wacana pemberdayaan masyarakat adalah tokoh atau sosok, wartawan, dan redaksi Kompas. Dari sisi akses (access) setiap kelompok pemberdaya mempunyai akses masing-masing dalam menyebarluaskan pemberdayaan masyarakat, baik melalui media massa cetak maupun elektronik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Leksono, Ninok, and Maria Advenita Gita Elmada. "Menjangkau Pembaca Digital." Jurnal ULTIMA Comm 9, no. 2 (August 7, 2018): 1–14. http://dx.doi.org/10.31937/ultimacomm.v9i2.807.

Full text
Abstract:
Industri media cetak mengalami banyak perubahan, kalau tidak mau dibilang penurunan, terutama karena hadirnya internet. Media cetak dituntut untuk melakukan inovasi dan pembaruan guna menjamin keberlanjutan industrinya. Hal ini juga dilakukan oleh Harian Kompas dengan melakukan digitalisasi korannya melalui Kompas.id. Tulisan ini mencoba menggambarkan bagaimana Harian Kompas menjawab tantangan era digital melalui Kompas.id, serta transisi digital pada Harian Kompas, melalui sebuah studi kasus. Hasilnya, Kompas.id menjawab beberapa permasalahan era digital, seperti misalnya keterjangkauan. Kualitas informasi yang menjadi ciri khas Harian Kompas pun masih dirasa menjadi kekuatan yang juga akan diterapkan dalam bentuk digitalnya. Meski begitu, Harian Kompas masih perlu memutakhirkan model bisnisnya, serta melakukan pembaruan lainnya agar mampu bertahan di era digital seperti sekarang ini. Kata kunci: koran, digital, digitalisasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Anggraini, Tri Riya. "ANALISIS WACANA KRITIS PADA KORAN KOMPAS EDISI 24 MEI 2012." Jurnal Bindo Sastra 2, no. 2 (November 9, 2018): 253. http://dx.doi.org/10.32502/jbs.v2i2.1577.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan karakteristik analisis wacana kritis, yang terdiri dari tindakan, konsep, historis, kekuasaan, dan ideologi yang terdapat pada Koran Kompas edisi 24 Mei 2012. Selain itu, satuan dan sarana analisis wacana kritis yang terdiri dari struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro juga diungkapkan secara detail pada Koran Kompas edisi 24 Mei 2012. Adapun rumusan masalah yang ingin diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah ideologi yang terdapat pada Koran Kompas edisi 24 Mei dengan melihat struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ideologi yang terdapat pada Koran Kompas edisi 24 Mei 2012 melalui struktur makro, superstruktur, dan juga struktur mikro tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode linguistik deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah Koran Kompas edisi 24 Mei 2012.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Yanti, Novi, Alya nur, and Anisatul Afifa. "Analisis Framing Pemberitaan Kasus Dugaan Penistaan Agama Ustadz Abdul Somad dalam Kompas TV." Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi 7, no. 2 (December 27, 2019): 222–35. http://dx.doi.org/10.21009/communicology.012.08.

Full text
Abstract:
Komunikasi tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sebagai makhluk social. Komunikasi sebagai instrumen dari interaksi sosial, yang berguna untuk mengetahui dan memprediksi sikap orang lain, serta mengetahui keberadaan diri sendiri. Pada awalnya, komunikasi hanya bisa dilakukan dengan bertatap muka, namun seiring berkembangnya zaman, komunikasi telah membuat batas ruang jarak dan waktu menjadi kabur. Faktor yang mendukung hal ini yaitu karena keberadaan media massa. Pada akhir Agustus 2019, media massa di gemparkan dengan kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Ustadz Abdul Somad. UAS dilaporkan ke kopilisian daerah NTT oleh Ormas Brigade Meo karena diduga melakukan penistaan terhadap simbol agama yaitu salib. Atas fenomena ini penulis tertarik untuk meneliti pembingkaian berita oleh Kompas TV yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana keberimbangan berita dalam Kompas TV mengenai pemberitaan kasus dugaan penistaan agama oleh Ustadz Abdul Somad.Jenis penulisan yang kami gunakan adalah penulisan kualitatif dengan metode analisis framing dari model Zhongdang Pan dan Koscki. Penulisan ini menggunakan dua jenis data yakni Data primer yang diperoleh dengan mengumpulkan data ( dokumentasi ) dari beberapa program berita di Kompas TV yang telah diunggah dalam channel youtube resmi Kompas TV yang terkait dengan kasus dugaan penistaan agama UAS pada pemberitaan Agustus 2019. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui buku-buku, artikel, dan data-data internet yang relevan dengan masalah yang di teliti.Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa pembingkaian berita oleh Kompas TV lebih menunjukkan tanda netral karena dalam pemberitaannya seringkali Kompas TV menghadirkan beberapa narasumber dari beberapa pihak dengan agama terkait untuk memberikan pendapat atau solusi mengenai kasus ini. Kompas TV pun cenderung tidak menyudutkan UAS selaku pihak terlapor. Kompas TV dominan menggunakan bahasa yang lebih halus saat menyuguhkan beritanya. Jadi bisa disimpulkan bahwa pemberitaan Kompas TV dalam kasus dugaan penistaan agama oleh Ustadz Abdul Somad ini tergolong berimbang dan tidak mewakili kepentingan golongan manapun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Juditha, Christiany. "EKONOMI POLITIK TELEVISI LOKAL." Jurnal Ilmiah LISKI (Lingkar Studi Komunikasi) 1, no. 2 (September 20, 2015): 98. http://dx.doi.org/10.25124/liski.v1i2.817.

Full text
Abstract:
Kini industri penyiaran di Indonesia makin tidak terkendali, dengan banyaknya stasiun televisi yang berdiri. Hal ini menimbulkan persaingan ketat antar televisi dalam berbagai hal yang berimbas pada televisi-televisi lokal untuk bisa tetap eksis. Beberapa diantaranya memilih bergabung dengan televisi swasta nasional, diantaranya Kendari TV yang bergabung dengan Kompas TV. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang ekonomi politik (audiens, konten dan kapital) Kompas TV Kendari di tengah persaingan industri penyiaran. Metode penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa segmentasi audiens dan konten Kompas TV Kendari mengacu pada Kompas TV. Televisi lokal ini juga baru mampu memproduksi dua program berita berdurasi satu jam per hari. Potensi kapital Kompas TV Kendari relatif masih minim secara mandiri. Modal finansial untuk operasional siaran dan karyawan masih ditanggung pusat. Pemasukan iklan relatif masih sangat sedikit meski didukung oleh SDM yang cukup memadai. Ketersediaan infrastruktur penyiaran juga minim dan banyak yang rusak serta daya jangkau siaran yang terbatas menjadi kendala utama. Kondisi ini membuat Kompas TV Kendari belum mampu bersaing dengan televisi lokal lainnya di Kendari yang memiliki potensi kapital yang lebih baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Hutapea, Denni, Munawarah Munawarah, Angelia Cunata, and Calvin Calvin. "Trade off Theory Testing on Company Capital Structure Compass Stock Index 100." Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences 3, no. 4 (December 25, 2020): 4019–25. http://dx.doi.org/10.33258/birci.v3i4.1503.

Full text
Abstract:
The research objective was to determine the effect of asset structure, profitability, company size and sales growth on capital structureKompas Stock Index Company 100. Quantitative research approach with explanatory types of research. There are 100 companies in Kompas 100 with the use of a sample of 40 companies with a total of 200 observational data. The result is that the asset structure, profitability, firm size have an effect oncapital structure Kompas Stock Index Company 100. Sales growth has no effect oncapital structure Kompas Stock Index Company 100. Asset structure, profitability, company size and sales growth have an effect on capital structure Kompas Stock Index Company 100.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Wahyudistrio, Panggede, and Fatim Nugrahanti. "Perancangan dan Pembuatan Program Notifikasi Masa Aktif Kompas Gramedia Value Card ( KGVC ) sebagai Media Informasi Customer (Studi Kasus pada Toko Buku Gramedia Madiun)." DoubleClick: Journal of Computer and Information Technology 1, no. 1 (July 25, 2017): 23. http://dx.doi.org/10.25273/doubleclick.v1i1.1366.

Full text
Abstract:
Kompas Gramedia (KG), bekerja sama dengan Bank Central Asia (BCA) menerbitkan Kompas Gramedia Value Card (KGVC), yang memasuki tahun ketiga memiliki member 400.000 orang. Selain berfungsi sebagai kartu identitas, KGVC juga sebagai alat bayar di 13 unit bisnis yang tergabung diantaranya, Toko Buku Gramedia, Grup Hotel Santika, Harian Kompas, Kontan, Warta Kota, Tabloid Nova, Majalah Bobo, Bentara Budaya, ELTI, Gramedia Publishers, Tribun Jogja dan The Jakarta Post
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Priyowidodo, Gatut, and Inri Inggrit Indrayani. "Bingkai Media terhadap Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia (Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Sengketa Perbatasan Kelautan dan Perairan Indonesia-Malaysia Pasca Insiden 13 Agustus 2010 dalam Kompas online)." Jurnal ASPIKOM 1, no. 5 (July 20, 2012): 429. http://dx.doi.org/10.24329/aspikom.v1i5.46.

Full text
Abstract:
The relations between Indonesia and Malaysia are always full of colors. Indonesia and Malaysia are assumed as neighbour since it has similar history, religion also socio culturally. Some decades show that the decline of relationship the both countries. Another time, as ASEAN members the two countries devotes their nationalities to purify their collective identities as Eastern. The objective of the research is to extricate the construction of Kompas online toward news coverage of the borders dispute between Indonesia-Malaysia in 2010. This research is proposed to examine central issues which reported by Kompas online consistently. As a media industry, Kompas coverage dominates circulation nationally. Kompas was the pioneer of online news in Indonesia and born in reformation era. The method used in this research is framing method by Robert N. Entman’s which consist of four steps identification : defining problem, diagnosing causes, moral judgement and a treatment recommendation. This research found that Kompas news covered the border dispute must be negotiated as recognition of Indonesia dignity.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Traas, L. "De jaarrekening als bedrijfseconomisch kompas?" Maandblad Voor Accountancy en Bedrijfseconomie 65, no. 11 (November 1, 1991): 524–36. http://dx.doi.org/10.5117/mab.65.12583.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

van Diepen, Eugène. "Farmacotherapeutisch Kompas: focus op internet." SynthesHis 9, no. 4 (December 2010): 30. http://dx.doi.org/10.1007/s12494-010-0065-y.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

van der Lugt, Jeroen. "Zoeken in het Farmacotherapeutisch Kompas." SynthesHis 11, no. 4 (December 2012): 40. http://dx.doi.org/10.1007/s12494-012-0075-z.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Jorritsma, Patricia, and Carolien Sino. "Omgaan met het farmacotherapeutisch kompas." Onderwijs en gezondheidszorg 33, no. 6 (June 2009): I—IV. http://dx.doi.org/10.1007/bf03088653.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Zwart, Sjoerd. "Fraai kompas voor lab-diagnostiek." Huisarts en wetenschap 56, no. 10 (October 2013): 551. http://dx.doi.org/10.1007/s12445-013-0275-z.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Luijben, Guus, Fons van der Lucht, Eveline van der Wilk, Marieke Verschuuren, and A. M. Gommer. "Nationaal Kompas Volksgezondheid 2000-2010." Tijdschrift voor gezondheidswetenschappen 88, no. 8 (October 2010): 410–11. http://dx.doi.org/10.1007/s12508-010-0663-8.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Yufriadi, Ebnu, Mungky Diana Sari, and Benedicta Gita Adinda Satyaningtyas. "MARKET COMPETITION IN TELEVISION INDUSTRY IN INDONESIA (CASE STUDY: KOMPAS SPORT IN KOMPAS TV)." ICCD 1, no. 1 (December 19, 2018): 416–27. http://dx.doi.org/10.33068/iccd.vol1.iss1.64.

Full text
Abstract:
This study about media economy wants to see how far the relationship between the market and the content strategy of a television program. Kompas Sport program of Kompas TV is selected to be the focus of this study, because the program as a sport program is not only presenting game shows, but also other side of athletes’ life. This program is considered interesting because it is packaged in contrast to other sport programs. This study uses critical theories regarding media economics, market oligopoly, market structure, market conduct, and market performance. While the method that is chosen in this study is qualitative with critical paradigm. The result of this research is showing that there is relationship between market competition and content strategy. It showed that there is interdependence between market structure condition the company itself. The company's behavior in the interdependent oligopoly market led to mergers and acquisitions of several television stations.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Halwati, Umi. "Membongkar Konstruksi Politik di Media Massa Analisis Wacana terhadap Harian Kompas Tahun 2013-2014." Jurnal Penelitian Agama 15, no. 2 (December 26, 2014): 235–57. http://dx.doi.org/10.24090/jpa.v15i2.2014.pp235-257.

Full text
Abstract:
Abstract: This research is motivated by politics that can not be separated fromthe mass media. The mass media is an effective mediator in the publication ofpolitical ideology in an attempt to win public support. This study is a qualitativeresearch approach of critical discourse analysis Teun A. Van Djik. Results of thisstudy are: in terms of thematic, more news in Kompas takes the theme of presidentialcandidate and direction of the coalition at presidential elections in 2014. In theschematic aspect, Kompas has a systematic scheme from the start the title, leadand body mutually sustainable. In terms of semantics, the meaning is emphasizedKompas in reporting each party has a presidential candidate, but legislative electionand electability figures that will be decisive. In stylistic aspect, Kompas use wordsthat universal, humanistic, and not dry. Kompas also using graphic elements tohighlight or emphasize deemed important by using photos or images and alsographs and put political news in the headline.Keywords: politics, media, discourse analysis. Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan politik yang tidakdapat dipisahkan dari media massa. Media massa merupakan mediator yangefektif dalam publikasi ideologi politik dalam taraf memenangkan dukungan publik.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis wacanakritis Teun A. Van Djik. Hasil penelitian ini adalah: dari segi tematik, pemberitaan diKompas lebih banyak mengambil tema tokoh kandidat capres dan arah koalisipemilihan presiden 2014. Dalam aspek skematik, Kompas mempunyai skemayang sistematis dari mulai judul, lead dan body saling berkesinambungan. Darisisi semantik, makna yang ingin ditekankan Kompas dalam pemberitaannya adalahmasing-masing partai mempunyai kandidat capres, tetapi pileg dan elektabilitastokoh yang akan menjadi penentu. Dalam Dari aspek stilistik, Kompas menggunakankata-kata yang universal, humanistis, dan tidak kering. Menggunakanelemen grafis untuk menonjolkan atau menekankan yang dianggap pentingdengan menggunakan foto atau gambar dan juga grafik serta menaruh beritapolitik dalam headline.Kata kunci: politik, media, analisis wacana.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Niko, Niko. "Framing Pemberitaan SKH Kompas Terhadap Boediono Terkait Kasus Bailout Bank Century." Jurnal Ilmu Komunikasi 11, no. 2 (March 30, 2013): 93. http://dx.doi.org/10.31315/jik.v11i2.3792.

Full text
Abstract:
Masalah utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana SKH Kompas menunjukkan sikap mereka dengan melakukan framing liputan media SKH Kompas Boediono terkait kasus terhadap Bailout Century Bank (Edisi Januari-Maret 2010). Boediono dipilih karena dalam hal ini ia yang memiliki kewenangan dalam pencairan Bank Century, yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Penelitian ini menggunakan Framing Analysis Research Methods (Framing Analysis) yang dikembangkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Model analisis framing ini digunakan untuk menjelaskan bagaimana menyusun fakta (sintaks), bagaimana fakta-fakta yang diriwayatkan (naskah) dan tertulis (tematik), lalu bagaimana fakta-fakta diberikan penekanan (retoris). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Kerangka SKH Kompas memiliki kecenderungan untuk mendesak pemerintah untuk menyelesaikan sepenuhnya kasus Century, tanpa intervensi politik di dalamnya serta hal-hal lain yang hanya dapat membuat kasus ini terseret tanpa penyelesaian apapun. Dan dalam kasus terkait yang dilaporkan sosok Boediono Bank Century, SKH Kompas memiliki kecenderungan untuk tidak melakukan berita apapun atau membuat berita menyerang Boediono yang membuat seolah-olah Boediono tidak bersalah. Tren ini lebih diarahkan untuk menyelesaikan kasus Desakkan Century oleh Pemerintah. Pengabulan dan penekanan serta penonjolan peristiwa pada berita Boediono selaku tokoh terkait dengan kasus Bailout Bank Century, cara dan teknik yang dilakukan oleh SKH Kompas adalah melakukan pemilihan kata-kata yang digunakan dalam menyiapkan teks laporan secara keseluruhan. Hal ini akan membuat berita dicerna lebih mudah oleh audiens dan mudah dimengerti atau dipahami sehingga audiens akan terpengaruh oleh sikap SKH Kompas pada sebuah isu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Hasanah, Siti, and Irpa Anggriani Wiharja. "KRITIK SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS EDISI SEPTEMBER-NOVEMBER 2016." Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 7, no. 1 (May 13, 2019): 53. http://dx.doi.org/10.31000/lgrm.v7i1.1619.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyampaian kritik sosial dan masalah sosial dalam kumpulan cerpen Kompas edisi September-November 2016. Objek penelitian ini adalah kumpulan cerpen dari surat kabar Kompas mulai dari edisi September-November 2016. Sumber data penelitian ini terdiri atas dua belas cerpen yang dimuat di koran Kompas mulai dari edisi September-November 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra dengan metode analisis isi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu teknik baca, catat, dan riset kepustakaan. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu tabel analisis bentuk penyampaian kritik sosial dan masalah sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bentuk penyampaian kritik sosial terbagi dua, yaitu bentuk penyampaian langsung dan tidak langsung. (2) masalah sosial terbagi menjadi: masalah lingkungan hidup, peperangan, kemiskinan, disorganisasi keluarga, pelacuran, masalah generasi muda, dan kejahatan.Kata kunci : Kritik sosial, cerpen, Kompas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Saputra, Muhammad Beni. "AHOK AND BLASPHEMY CASE IN KOMPAS AND REPUBLIKA ONLINE MEDIA: A CLASH OF IDEOLOGIES." al-Balagh : Jurnal Dakwah dan Komunikasi 5, no. 1 (June 8, 2020): 59–94. http://dx.doi.org/10.22515/al-balagh.v5i1.1991.

Full text
Abstract:
Ahok's speech in Kepulauan Seribu was viral on the internet. The speech put the ethnic Chinese Christian Jakarta governor into a national spotlight. Mass media then sought to interpret Ahok's speech by framing its content. Using Robert Entman's framing theory, this paper analyzes online media framing of Republika and Kompas on Ahok and a blasphemy case involving him. Content analysis of the news articles published by the two online media shows that the framing of Ahok and the blasphemy case differ in reporting and focus. Kompas Online mostly reported positive news about Ahok, while Republika Online demonstrated a different pattern of framing. On the blasphemy case, Kompas Online focused on defense, whereas Republika Online emphasized that Ahok had insulted Islam and had to be jailed. These differences are manifestations of an ideological clash between Kompas and Republika.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Sanusi, Irfan, and Enjang Muhaemin. "Intoleransi Keagamaan Dalam Framing Surat Kabar Kompas." Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi 3, no. 1 (June 25, 2019): 17–34. http://dx.doi.org/10.15575/cjik.v3i1.5034.

Full text
Abstract:
Indonesia is known as a multi-religious country in which there are various religions. United in diversity, and harmony in diversity becomes a key word that can no longer be contested. The intolerant attitude of any religious group can be a trigger for conflict which endangerthe integrity of the NKRI. This study aims to determine the framing of the Kompas newspaper in discussing and packaging the discourse of religious intolerance and religiosity in Indonesia. This research method uses Robert N. Entman's framing analysis, which focuses the study on the prominence of the framework of thought, perspective, concepts, and claims of media interpretation in interpreting the object of discourse. Research is expected to be able to stimulate the public to be more critical in understanding the various news constructed by journalists. The results showed that Kompas defined the problem of religious intolerance and diversity in Indonesia as a matter of religion, social, political, educational, and nationalism. However, Kompas generally defines it as a matter of understanding religion and weakening the attitude of nationalism. Kompas news considers the source of the cause to be more dominant because of superficial, partial, and little religious understanding. Kompas concludes that intolerance is a serious threat that could endanger the NKRI. The recommendations offered include the government being demanded to be assertive, fast, and not political. Religious leaders are recommended to build dialogical communication in an intense and continuous manner, and educate the public to always raise awareness of deep, moderate, and not extreme religiosity.Indonesia dikenal sebagai negara multiagama yang di dalamnya terdapat beragam agama. Bersatu dalam keragaman, dan harmoni dalam perbedaan menjadi kata kunci yang tak bisa lagi diganggu gugat. Sikap intoleran dari kelompok penganut agama manapun bisa menjadi pemicu konflik yang membahayakan keutuhan NKRI. Penelitian ini tujuan mengetahui pembingkaian surat kabar Kompas dalam mengupas dan mengemas wacana intoleransi keagamaan dan keberagamaan di Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan analisis framing Robert N. Entman, yang memokuskan kajian pada penonjolam kerangka pemikiran, perspektif, konsep, dan klaim penafsiran media dalam memaknai objek wacana. Penelitian diharapkan mampu menstimuli masyarakat untuk kian kritis dalam memahami beragam berita yang dikonstruksi wartawan. Hasil penelitian menunjukkan, Kompas mendefinikan masalah intoleransi keagamaan dan keberagamaan di Indonesia sebagai masalah agama, sosial, politik, pendidikan, dan nasionalisme. Namun Kompas umumnya lebih mendefinisikan sebagai masalah pemahaman agama dan melemahnya sikap nasionalisme. Berita-berita Kompas menganggap sumber penyebabnya lebih dominan karena pemahaman agama yang dangkal, parsial, dan tidak mendalam. Kompas menyimpulkan intoleransi merupakan ancaman serius yang bisa membahayakan NKRI. Rekomendasi yang ditawarkan di antaranya pemerintah dituntut tegas, cepat, dan tidak berbau politis. Para tokoh agama direkomendasikan membangun komunikasi dialogis secara intens dan kontinyu, dan mendidik masyarakat untuk selalu meningkatkan kesadaran keberagamaan yang mendalam, moderat, dan tidak ekstrem.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Alber, Alber. "Analisis Kesalahan Penggunaan Frasa pada Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas." Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra 9, no. 1 (April 27, 2018): 55. http://dx.doi.org/10.31503/madah.v9i1.689.

Full text
Abstract:
Surat kabar, sebagai media informasi yang dibaca oleh berbagai kalangan, memiliki peran penting dalam perkembangan bahasa sebuah bangsa. Sementara itu, pada surat kabar daerah atau nasional yang beredar, masih ditemukan kesalahan dalam penggunaan frasa. Kesalahan pun terjadi pada koran nasional setingkat Kompas. Kesalahan tersebut terjadi karena kurangnya perhatian terhadap kaidah kebahasaan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dikaji tentang kesalahan penggunaan frasa pada tajuk rencana surat kabar Kompas. Pada penelitian ini digunakan metode analisis isi (content analysis) yang bersifat preskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan hermeneutik. Data penelitian bersumber dari tajuk rencana surat kabar harian Kompas yang diambil secara acak. Data yang diteliti didokumentasi dengan cara dibaca, dicatat, selanjutnya disimpulkan, dan dikelompokkan berdasarkan kesalahan yang terdapat dalam bidang frasa. Berdasarkan analisis, kesalahan penggunaan frasa pada tajuk rencana surat kabar Kompas adalah penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir dan penggunaan preposisi yang tidak tepat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Alber, Alber. "Analisis Kesalahan Penggunaan Frasa pada Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas." Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra 9, no. 1 (April 27, 2018): 55. http://dx.doi.org/10.26499/madah.v9i1.689.

Full text
Abstract:
Surat kabar, sebagai media informasi yang dibaca oleh berbagai kalangan, memiliki peran penting dalam perkembangan bahasa sebuah bangsa. Sementara itu, pada surat kabar daerah atau nasional yang beredar, masih ditemukan kesalahan dalam penggunaan frasa. Kesalahan pun terjadi pada koran nasional setingkat Kompas. Kesalahan tersebut terjadi karena kurangnya perhatian terhadap kaidah kebahasaan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dikaji tentang kesalahan penggunaan frasa pada tajuk rencana surat kabar Kompas. Pada penelitian ini digunakan metode analisis isi (content analysis) yang bersifat preskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan hermeneutik. Data penelitian bersumber dari tajuk rencana surat kabar harian Kompas yang diambil secara acak. Data yang diteliti didokumentasi dengan cara dibaca, dicatat, selanjutnya disimpulkan, dan dikelompokkan berdasarkan kesalahan yang terdapat dalam bidang frasa. Berdasarkan analisis, kesalahan penggunaan frasa pada tajuk rencana surat kabar Kompas adalah penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir dan penggunaan preposisi yang tidak tepat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Todo, Marianus Fergilus Lede, and I. Wayan Budiarta. "CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS ON KOMPAS DAILY NEWSPAPER REPORT ON PROFITEERING THROUGH THE NAMES OF PRESIDENT JOKOWI AND VICE PRESIDENT JUSUF KALLA." RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa 4, no. 1 (April 12, 2018): 26–37. http://dx.doi.org/10.22225/jr.4.1.162.26-37.

Full text
Abstract:
The objectives of this study were to (1) describe the structure of Kompas daily news texts about the profiteering of the names of Indonesian President Joko Widodo and Vice President Jusuf Kalla, (2) to explain the mental consciousness of journalists forming daily Kompas texts about profiteering the names of Indonesian President Joko Widodo and Vice President Jusuf Kalla, and (3) to explain the social context influencing the formation of Kompas daily texts about the profiteering of President Joko Widodo and Vice President Jusuf Kalla. The method used in this research was qualitative research method. The data used in this research was news texts from Kompas daily newspaper, which reported about the case of profiteering of the name of Indonesian President and Vice President. Data collection method employed was literature study. The data in was analyzed with the orientation of analytic descriptive method. The results of data analysis showed that at the level of macro structure, superstructure, and micro structure, the global meaning of discourse developed in the news is about the settlement of cases of profiteering of the President and Vice President. The act of profiteering on the name of Indonesian President and Vice President was judged only to delegitimize the authority of the President and Vice President and state institutions. Meanwhile, the journalist's mental awareness that formed the Kompas daily news texts includes role schemes and event schemes. While the social context that influenced the formation of the discourse of naming consists of power and access. The ideology reflected in Kompas daily news texts is Pancasila.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Kaban, Veronika. "Proses Gatekeeping Pada Kompas TV Digital Team." Jurnal ULTIMA Comm 9, no. 2 (August 7, 2018): 46–67. http://dx.doi.org/10.31937/ultimacomm.v9i2.826.

Full text
Abstract:
Reuters menunjukkan penonton televisi dibeberapa negara di United Kingdom dan Amerika mengalami penurunan 3- 4 persen pertahun sejak tahun 2012. Sementara data dari hasil suvei dari Aasosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2016 bahwa angka pengguna internet di Indonesia mencapai 132 juta penduduk. Meningkat dari data sebelumnya yaitu ditahun 2014 hanya sejumlah 88 juta penduduk yang terpapar internet. Sementara alasan utama masyarakat mengkases internet adalah memperbarui informasi yaitu 25,3 %. Kebangkitan berita digital membuat perubahan yang mendasar bagaimana cara masyarakat mengkonsumsi berita dan bagimana berita diproduksi, konsekuensinya kita harus mencari cara baru melihat bagaimana kita mempelajari produksi berita. (Pearson dan Kosicki, 2016) Penelitian menggunakan Metode Studi Kasus ini, ingin melihat proses gatekeeping yang dilakukan tim digital Kompas TV. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan awal bagaimana konsep gatekeeping pada platform sebelumnya diterapkan pada redaksi digital. Proses wawancara dilakukan pada tiga orang bagian dari tim digital Kompas TV. Serta observasi dilakukan pada empat platform digital milik Kompas TV yaitu YouTube, Facebook, Instagram dan Twitter. Proses pemilihan konten pada digital platform Kompas TV masih banyak dipengaruhi oleh redaksi Kompas TV. Hal ini karena dominasi konten memang berasal dari hasil penayangan sejumlah program Kompas TV. Meski begitu tayangan yang berasal dari redaksi diperlakukan terlebih dahulu mengikuti karakteristik digital platform yang ada. Perlakuan seperti memotong beberapa tayangan berdasarkan cerita yang menarik atau berdasarkan durasi. Karena beberapa platform seperti Instragram yang tidak dapat menayangkan video panjang. Atau mempertimbangkan karakteristik penonton yang gemar menyaksikan video pendek Kata Kunci : Digital, Gatekeeping, KompasTV
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Daniarsa, Hanna Latifani, and Sri Mulatsih. "Appraisal Analysis of Tempo’s and Kompas’ Editorials on Papua Cases." E-Structural 3, no. 01 (July 23, 2020): 16–30. http://dx.doi.org/10.33633/es.v3i01.3636.

Full text
Abstract:
This study is entitled Appraisal Analysis of Tempo’s and Kompas’ Editorials on Papua Cases. This research aims to find what kind of appraisal items used in Tempo’s editorial entitled “Misunderstanding Papua” and in Kompas’ entitled “Exodus and Urgent Action”, as well as to describe the differences between them in term of appraisal. Descriptive qualitative were used as the research method. Martin and White (2005) and Martin and Rose (2007) theories regarding appraisal are used as the theoretical framework. Firstly, the editorials that talked about Papuan demonstration in September 23, 2019 were collected from Tempo’s and Kompas’ website. The data obtained were analyzed by identifying the appraising items in each clause. Then, the clauses containing appraising items were classified into the appropriate kind of appraisal items. After that, each appraisal items found were explained and the meaning behind were interpreted. And the last, drew the conclusion. The result reveals that in term of attitude, Tempo’s editorial uses more negative judgement and the appraised item is mostly the government. It shows that Tempo is not afraid to criticize the government. Meanwhile Kompas uses more negative affect and the appraised items are mainly Papuan people and the condition in Papua. It shows that Kompas chooses to express their sympathy more to those affected by the riots. In term of graduation, both editorials use more force than focus, especially intensification, to raise/emphasize their evaluation. As for engagement, Tempo and Kompas use more monogloss than heterogloss. This shows that opinions from both editorials mostly come from the writer only.Keywords: Appraisal, Attitude, Graduation, Engagement, Editorial
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Nusaibah, Annida Allim, Abrar Abrar, and Sri Martini. "Sejarah Pemikiran Kebangsaan Jakob Oetama Pada Surat Kabar Kompas 1970-2001." Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan 5, no. 1 (June 30, 2021): 89–102. http://dx.doi.org/10.29408/fhs.v5i1.3597.

Full text
Abstract:
Nationality is needed by every Indonesian as one of the efforts to continue maintaining the unity and integrity of the nation. One of the national press figures who seriously think about the issue of nationality is Jakob Oetama. One of the ways Jakob Oetama channeled national ideology was through the press media named the Kompas. The purpose of this study was to find out how Jakob Oetama ideology about nationality in Kompas newspaper. The period is from 1970 to 2001. The research method uses historical research methods consisting of four stages; heuristics, verification, interpretation and historiography. The results showed that Jakob Oetama's national ideology in the first Kompas daily newspaper was Bhinneka Tunggal Ika and national ideology, national integration and disintegration, religious issues, knowing the homeland, and the principle of transcendental humanism. Pemahaman kebangsaan sangat diperlukan oleh setiap rakyat Indonesia sebagai salah satu upaya untuk terus mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu tokoh pers nasional yang serius memikirkan persoalan tentang kebangsaan adalah Jakob Oetama. Cara Jakob Oetama menyalurkan pemikiran kebangsaan salah satunya yaitu lewat media pers yang diberi nama surat kabar Kompas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemikiran Jakob Oetama tentang kebangsaan pada surat kabar Kompas periode tahun 1970 sampai dengan tahun 2001. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap yaitu, heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemikiran kebangsaan Jakob Oetama pada surat kabar harian Kompas adalah Bhinneka Tunggal Ika dan ideologi kebangsaan, integrasi dan disintegrasi nasional, persoalan agama, mengenal tanah air, dan prinsip humanisme transendental.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Sukriyah, Siti, Sumarlam Sumarlam, and Djatmika Djatmika. "KOHESI LEKSIKAL SINONIMI, ANTONIMI, DAN REPETISI PADA RUBRIK CERITA ANAK, CERITA REMAJA, DAN CERITA DEWASA DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS." Aksara 30, no. 2 (December 31, 2018): 267. http://dx.doi.org/10.29255/aksara.v30i2.230.257-271.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kepaduan wacana yang didukung oleh aspek kohesi leksikal, dibatasi pada penggunaan sinonimi, antonimi, dan repetisi dalam rubrik cernak, roman, dan cerpen dalam surat kabar harian Kompas. Penyediaan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simak dan teknik baca; simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Data dianalisis dengan metode agih dan teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan teknik ganti serta teknik lesap. Penelitian ini menggunakan teori wacana Halliday untuk melihat penanda kohesi leksikal dalam sebuah teks. Hasil dan pembahasaan penelitian ini menunjukkan aspek kohesi leksikal sinonimi, antonimi, dan repetisi terdapat dalam setiap cerpen. Dalam rubrik cernak, roman, dan cerpen dalam surat kabar harian Kompas merupakan sebuah wacana yang padu karena di dukung oleh penanda kohesi leksikal yang tepat. Secara umum, penanda leksikal yang digunakan pengarang dalam tiga rubrik Kompas adalah sinonimi, antonimi, dan repetisi. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada aspek kohesi leksikal yang terdapat pada rubrik cernak, roman, dan cerpen dalam surat kabar harian Kompas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Sukriyah, Siti, Sumarlam Sumarlam, and Djatmika Djatmika. "KOHESI LEKSIKAL SINONIMI, ANTONIMI, DAN REPETISI PADA RUBRIK CERITA ANAK, CERITA REMAJA, DAN CERITA DEWASA DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS." Aksara 30, no. 2 (December 31, 2018): 267. http://dx.doi.org/10.29255/aksara.v30i2.230.267-283.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kepaduan wacana yang didukung oleh aspek kohesi leksikal, dibatasi pada penggunaan sinonimi, antonimi, dan repetisi dalam rubrik cernak, roman, dan cerpen dalam surat kabar harian Kompas. Penyediaan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simak dan teknik baca; simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Data dianalisis dengan metode agih dan teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan teknik ganti serta teknik lesap. Penelitian ini menggunakan teori wacana Halliday untuk melihat penanda kohesi leksikal dalam sebuah teks. Hasil dan pembahasaan penelitian ini menunjukkan aspek kohesi leksikal sinonimi, antonimi, dan repetisi terdapat dalam setiap cerpen. Dalam rubrik cernak, roman, dan cerpen dalam surat kabar harian Kompas merupakan sebuah wacana yang padu karena di dukung oleh penanda kohesi leksikal yang tepat. Secara umum, penanda leksikal yang digunakan pengarang dalam tiga rubrik Kompas adalah sinonimi, antonimi, dan repetisi. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada aspek kohesi leksikal yang terdapat pada rubrik cernak, roman, dan cerpen dalam surat kabar harian Kompas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Sulistyono, Yunus. "Struktur dan Fungsi Eufemisme dalam Rubrik Obituari Harian Kompas." LEKSEMA: Jurnal Bahasa dan Sastra 1, no. 2 (December 15, 2016): 73. http://dx.doi.org/10.22515/ljbs.v1i2.248.

Full text
Abstract:
Kajian ini berfokus pada penggunaan gaya bahasa eufemisme dalam rubrik obituari harian Kompas. Objek penelitian ini berupa kosakata yang menunjukkan kekhasan penggunaan gaya bahasa. Data dalam penelitian ini mencakup 43 kosakata dari rubrik Obituari harian Kompas yang terbit September 2015 s.d. April 2016. Kajian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan berfokus pada struktur dan fungsi eufemisme yang ditemukan. Data diperoleh dengan teknik catat dan kemudian diklasifikasikan berdasarkan konteksnya. Analisis data memanfaatkan metode padan referensial. Berdasarkan bentuknya, pemakaian gaya bahasa eufemisme mencakup tataran kata dan frasa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gaya bahasa eufemisme yang digunakan dalam rubrik obituari Kompas memiliki latar belakang kesantunan, prestise, dan mengagungkan jasa dari orang yang diberitakan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Asiatun, Siti. "Penerapan Fungsi Manajemen Penyiaran Pada Program Talkshow Aiman Di Kompas TV Jakarta." MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi 4, no. 1 (March 6, 2021): 142–49. http://dx.doi.org/10.35326/medialog.v4i1.987.

Full text
Abstract:
Kompas TV sebagai stasiun swasta berita nasional Indonesia yang didirikan pada tanggal 09 September 2013 berhasil membawa pulang prestasi berupa piala penghargaan ajang Anugerah KPI 2019 kategori program acara talk show (berita) investigasi, yakni talk show Aiman. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui penerapan fungsi manajemen penyiaran pada program talk show Aiman di Kompas TV Jakarta,. Peneliti menggunakan jenis metode penelitian kualitatif dengan cara data-data yang dianalisis secara kualitatif akan dikelompokkan dan diseleksi berdasarkan kualitas dan kebenarannya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. . Fungsi perencanaan isi program acara dilakukan dengan riset yg mendalam dan penuh kehati-hatian. Fungsi pengorganisasian diatur sesuai dengan undang-undang nomor 40 tentang pers, tidak ada pembagian manajemen di bagian atas, tengah, dan bawah.. Fungsi pengarahan dan memberikan pengaruh yang diberikan pemimpin kepada bawahannya melalui metode motivasi, komunikasi, kepemimpinan, dan pelatihan. l. Ketiga fungsi diatas mesti harus dilakukan evalusi melalui fungsi pengawasan. Dalam menjalankan fungsi pengawasan, manajemen talk show AIMAN melakukan penilaian semester setiap 6 bulan sekali untuk mengevaluasi hasil pekerjaan dari atasan ke bawahannya. dapat disimpulkan bahwa fungsi manajemen penyiaran pada program acara talk show AIMAN yang ditayangkan Kompas TV sudah diterapkan dengan baik. Diharapkan program acara talk show AIMAN di Kompas TV dapat terus ditayangkan mengingat kebutuhan masyarakat akan terangnya sebuah hot issues maupun current issues. Kata Kunci : Manajemen, Aiman,Talkshow,Kompas TV
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Piliang, Jasril. "PENENTANGAN KAUM MUDA MINANGKABAU TERHADAP BUDAYA MINANGKABAU DALAM CERPEN HARIAN KOMPAS [The Defense of Young Minangkabau on Minangkabau Culture in The Compass Short Story]." TOTOBUANG 5, no. 2 (January 28, 2018): 215. http://dx.doi.org/10.26499/ttbng.v5i2.37.

Full text
Abstract:
The writing of literary works by authors from Minangkabau is dominated by the theme of youth resistance to Minangkabau culture supported by the Elder. Therefore, this article tried to discuss about young people's resistance to Minangkabau culture in the Kompas Daily short story. The research data was collected from four short stories by Minangkabau authors published by Kompas daily and analyzed using the theory of sociology of literature by using mimesis approach. This type of research was qualitative descriptive. Collecting and analyzing data were done simultaneously with reading-record-analysis technique, used content analysis method and heuristic and hermeneutic reading method. The findings of the study and discussion revealed that the short story of the Kompas Daily contained the resistance of Minangkabau youth which included resistance to the tradition of money pick-ups, to the customary provisions that prohibit boys in Minangkabau occupied communal land, to mamak policies abusing inherited property, and to the ban on marriage in the Minangkabau culture.Penulisan karya sastra oleh pengarang yang berasal dari Minangkabau didominasi oleh tema penentangan kaum muda terhadap budaya Minangkabau yang didukung oleh kaum tua. Oleh sebab itu, artikel ini mencoba melihat penentangan kaum muda terhadap budaya Minangkabau dalam cerpen Harian Kompas. Data penelitian dikumpulkan dari empat cerpen karya pengarang Minangkabau yang diterbitkan Harian Kompas dan dianalisis menggunakan teori sosiologi sastra dengan menggunakan pendekatan mimesis. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskripstif. Pengumpulan dan penganalisisan data dilakukan secara bersamaan dengan teknik baca-catat-analisis, menggunakan metode content analysis dan metode pembacaan heuristik dan hermeneutik. Temuan penelitian dan pembahasan mengungkapkan bahwa cerpen Harian Kompas memuat penentangan kaum muda Minangkabau yang meliputi penentangan terhadap tradisi uang jemputan, penentangan terhadap ketentuan adat yang melarang anak laki-laki di Minangkabau menempati tanah ulayat, penentangan terhadap kebijakan mamak yang menyalahgunakan harta pusaka, dan penentangan terhadap larangan pernikahan sesuku dalam budaya Minangkabau.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Sabardila, Atiqa, Adyana Sunanda, Yunus Sulistyono, Dini Restiyanti Pratiwi, and Agus Budi Wahyudi. "OBITUARY PRESENTED IN INDONESIAN NEWSPAPER." LITERA 19, no. 1 (March 18, 2020): 124–42. http://dx.doi.org/10.21831/ltr.v19i1.26977.

Full text
Abstract:
The newspaper enables the readers to obtain enlightenment, particularly moral values. Moral values can be obtained through obituary writings. This study was aimed at elaborating the reference, author’s perspective, technique of collecting material, role assertion, contribution to writing biography, and motive in the obituary. The data were obtained through a documentation technique while the data source was attained from the printed version of the called Kompas Indonesia newspapers from 2015 to 2017. The newspaper was the only one in the country giving this special rubric. The study applied the referential identity method, marker reading technique, and pragmatic identity analysis as well as pedagogic and hermeneutic approach. Results show that the obituary texts in the newspaper are potential to become a learning material in Indonesian language education, particularly in the elementary school. The inspirational figures can further impact on students’ character building. Keywords: obituary, character building, motives, reference, Kompas PEMBERITAAN OBITUARI DALAM SURAT KABAR INDONESIA AbstrakSurat kabar memungkinkan pembaca mendapatkan pencerahan, khususnya nilai-nilai moral. Nilai-nilai moral dapat diperoleh melalui penulisan berita kematian di surat kabar. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan referensi, perspektif penulis, teknik mengumpulkan bahan, peran peran, kontribusi untuk menulis biografi, dan motif dalam berita kematian. Data diperoleh melalui teknik dokumentasi; sementara sumber data diperoleh dari surat kabar cetak bernama Kompas Indonesia pada 2015-2017. Sumber data hanya diambil dari koran Kompas mengingat bahwa Kompas satu-satunya koran yang menyediakan kolom mengenai isu ini. Penelitian ini menggunakan metode identitas referensial dan teknik marker reading. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode referensial, teknik membaca penanda, dan metode identitas pragmatis serta pendekatan pedagogik dan hermeneutik. Berdasarkan analisis data yang disajikan dalam artikel ini, teks berita kematian berpotensi menjadi bahan pembelajaran dalam pendidikan bahasa Indonesia, khususnya di Sekolah Dasar. Tokoh-tokoh inspirasional dapat lebih jauh berdampak pada pembentukan karakter siswa. Kata kunci: obituari, pembentukan karakter, motif, referensi, Kompas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Supena, Ilyas. "MUJAHID VERSUS TERORIS." Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 20, no. 1 (May 30, 2012): 165. http://dx.doi.org/10.21580/ws.20.1.189.

Full text
Abstract:
<p class="IIABSBARU">War of opinions about the victims of Bali blast in public media was observed in two national newspaper, Republika and Kompas. Although the both newspapers are of national level, but in fact the request to be objective in informing opinions toward all community class and groups is some-thing difficult to achieve. This is based in the idea that every communication action contains any interrest—the more in mass media. In the side of Republika the execution of Amrozi seen as universal humanity problem, meanwhile for Kompas it only seen as local case that is related to the persons involved in the incident. Republika provides enough room for developing the discourse on jihad and terorism in order to build a counter opinion on the news that oftenly offense Amrozi meanwhil Kompas convines it self for not to involve in the discourse of theology.</p><p class="IKa-ABSTRAK">***</p>Perang opini tentang korban ledakan Bali di media massa diamati di dua surat kabar nasional, yaitu <em>Republika</em> dan <em>Kompas</em>. Walaupun kedua surat kabar ter­sebut berskala nasional, namun dalam kenyataannya tuntutan untuk obyektif dalam menyampaikan opini kepada masyarakat merupakan hal yang sulit. Ini didasarkan pada gagasan bahwa setiap tindakan komunikasi me­ngandung kepentingan. Di pihak Republika ekskusi Amrozi dipandang sebagai masalah kemanusiaan universal, sementara bagi Kompas ekskusi tersebut hanya dipandang sebagai kasus lokal yang terkait dengan pribadi yang terlibat dalam ke­jadian tersebut. Republika memberikan ruang yang cukup bagi pe­ngembang­an diskursus mengenai jihad dan terorisme dalam rangka untuk membangun opini imbangan terhadap berita-berita yang seringkali menentang Amrozi sementara Kompas membatasi diri untuk tidak masuk ke dalam diskursus teologi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Suryadi, Suryadi. "RETORIKA WACANA OPINI SURAT KABAR KOMPAS." BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra 14, no. 1 (July 30, 2015): 64–70. http://dx.doi.org/10.21009/bahtera.141.07.

Full text
Abstract:
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami secara komprehensif strategi retorika dalam wacana opini surat kabar. Metode yang digunakan adalah anaksis isi (content analysis). Data dikumpulkan melalui seleksi pada wacana opini Surat Kabar Kompas mulai Januari sampai dengan Desember terbitan tahun 2013 dengan topik yang sama, penuks berbeda. Berdasarkan penektian yang telah dilakukan dalam wacana opini Surat Kabar Kompas penuks opini cenderung menjelaskan sehingga ragam yang dipilih berupa ragam eksplanasi meski opini termasuk eksposisi. Strategi retorika yang digunakan penuks cenderung menggunakan pembenaran (46,4%) yang lebih bersifat subjektif dibanding strategi data yang paling sedikit digunakan (3,6%). Kata Kunci: strategi retorika, wacana opini, eksposisi, eksplanasi. Abstract The aim of the research was to describe the rhetorical strategy using in Kompas opinion texts comprehensively. The content analysis using to analyse the data, the opinion text from Kompas January to December 2013 from different writer with the same topic. The result showed that writer tend to using explanation rather than exposition. The rhetorical strategy mostly that writer using was warrant (46,4%) and very title using data strategy (3,6%). Keywords: Rhetorical strategy, opinion text, exposition, explanation
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Suparmo, Ludwig. "Transformasi Budaya Perusahaan Kelompok Kompas Gramedia." InterKomunika 1, no. 1 (September 9, 2016): 12. http://dx.doi.org/10.33376/ik.v1i1.3.

Full text
Abstract:
Within a few decades the leading national daily Kompas, grew in becoming the number one daily in Indonesia. Aside keeping-up with the press advancement, modernizing through its information technology printing and its long distance production has helped its production. The daily-paper then forming several publishing companies, and extending of other media went on, while the bookstores also grew well. However, it then extended into the non core business lines, such as producing and marketing tissue paper and participating in the growing sector of the hotel business. Jakob Oetama, one of the founders was made aware that he would be losing the span of control and at the same time was still much interested in setting a stronger corporate culture based on the company’s ideals which among others are to enlighten the social life and participating in influencing on practicing good governing system. Jakob Oetama who takes the lead always trusted his young dynamic managers, several years ago then, appointed Agung Adiprasetyo as the CEO. The team then formulated the transformation of their corporate culture; not only by establishing a simple way to be easy followed by all the workers: Vision and Mission, that is stated together, but also adding the “5 Cs Values”: Caring, Credible, Competent, Competitive, Customer Delight.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography