Academic literature on the topic 'Khasi drama'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Khasi drama.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Khasi drama"

1

Suciawaty, Wulan Nur, and Hikmawaty Hikmawaty. "Representasi Bendera pada Naskah Drama Penjual Bendera Karya Wisran Hadi." REFEREN 1, no. 1 (May 31, 2022): 114–26. http://dx.doi.org/10.22236/referen.v1i1.9180.

Full text
Abstract:
Dalam mengenali suatu negara perlu memiliki identitas yang sebagai ciri khas suatu negara itu sendiri. Bendera negara merupakan salah satu yang menjadi identitas negara tersebut. Pada identitas bendera di suatu negara memiliki makna simbolik yang menggambarkan atau melukiskan suatu maksud dari bendera itu sendiri. Penelitian ini mengangkat suatu permasalahan tentang identitas serta makna pada bendera bertujuan untuk (1) mendeskripsikan struktur pembangun naskah drama Penjual Bendera, (2) mendeskripsikan identitas bendera berdasarkan ideologi yang direpresentasikan pada naskah drama Penjual Bendera, (3) mendeskripsikan representasi makna yang terkandung dalam bendera pada naskah drama Penjual Bendera. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif sebagai metode penelitian yang digunakan. Sumber data pada penelitian ini bersumber dari data naskah drama karya Wisran Hadi yaitu Penjual Bendera. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik pustaka, simak, dan catat. Hasil penelitian mengindikasikan adanya tiga tokoh yang memiliki ideologi berbeda, hal tersebut berpengaruh pada identitas bendera dan makna yang dimiliki oleh setiap tokoh.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Waryanti, Endang, Mochamad Muarifin, Encil Puspitoningrum, and Lucky Audrylya Mahatan. "PENGGUNAAN TEKS TERTULIS CERITA WARA KESTHI DALAM PEMENTASAN KETOPRAK SISWO BUDOYO." Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran 6, no. 2 (December 16, 2022): 108–33. http://dx.doi.org/10.29407/jbsp.v6i2.19195.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan budaya melimpah dan jenis yang beragam. Masing-masing daerah memiliki budaya yang menjadi ciri khas suatu wilayah. Salah satu bentuk kekayaan budaya daerah adalah drama. Pada masyarakat Jawa, kesenian drama banyak dipentaskan yaitu dalam kesenian ketoprak. Lakon atau cerita yang dimainkan dalam pementasan ketoprak juga beragam. Salah satu lakon atau cerita yang dipentaskan dalam kesenian ketoprak adalah Wara Kesthi yang menjadi objek penelitian pada artikel ini. Masalah yang diteliti adalah penggunaan teks tertulis dalam pementasan lakon atau cerita Wara Kesthi yang dipentaskan oleh Siswo Budoyo. Tujuanya adalah untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam teks tertulis cerita Wara Kesthi. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan observasi kemudian dicatat. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan dideskripsikan untuk dijadikan data sekunder pada penelitian ini. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah unsur intrinsik cerita Wara Kesthi yang meliputi pengertian drama, tipe drama, tema, plot, latar atau setting, penokohan dan perwatakan, dimensi percintaan, dramatisasi konflik, teknik dialog, gaya dan bahasa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Karisma, Resty Putri Puja, Muhammad Farid Alaudin, Naflah Shabah Amelya, Adenarsy Avereus Rahman, and Inno Cahyaning Tyas. "Analisis Diksi dan Citraan Dalam Naskah Drama Canting Karya Aliya Nissa Thalib dkk." Lingua Skolastika 3, no. 1 (June 19, 2024): 124. http://dx.doi.org/10.19184/linsko.v3i1.48906.

Full text
Abstract:
Penelitian ini menggunakan pendekatan stilistika dengan tujuan mengungkapkan aspek kebahasaan yaitu diksi dan citraan, Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penggunaan modul statistika dapat membantu dalam menganalisis diksi dan jenis citraan yang digunakan dalam naskah drama berjudul Canting tersebut sehingga membantu pembaca memahami karakter secara mendalam agar dapat merasakan emosional dalam ceritanya. Manfaut dari penelitian ini dapat memahami diksi dan citraan pada naskałdruma berjudul Canting juga membantu pembaca dan penulis mengelola diksi dan citraan dalam penulisan naskah drama. Pada naskałtersebut, ditemukan lima benak diksi yang sesuai dengan klasifikasi Al Ma'aruf yaitu kata konkret, dilosi kata serapan dari bahasa asing, diksi sebutan khas atau nanta diri, si kata seruan klas jawa, dan diksi kosa kata bahasa jawa. Berdasarkan hasil analisis, uraan yang ditentukan dalam naskah drama Canting karya Aliya Nissa Thalib, dkk. yaitu citraan gerak, citraan penglihatan, citraan perabuan, dan citraan pendengaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Loren, Fabio Testy Ariance. "PENGGUNAAN DIKSI DAN UNSUR INTRINSIK PEMBANGUN NASKAH DRAMA ORANG KASAR KARYA ANTON CHEKOV SADURAN WS RENDRA." GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan 6, no. 1 (July 24, 2020): 90–105. http://dx.doi.org/10.47269/gb.v6i1.103.

Full text
Abstract:
Sastra memiliki fungsi kebermanfaatan dan keindahan atau sering disebut dulce et utile, sehingga sastra selain indah bila dinikmati juga merupakan pembelajaran nilai kehidupan yang berharga. Naskah drama atau naskah lakon yang berjudul Orang Kasar ini tergolong unik karya dari Anton Chekov, yang kemudian disadur ulang oleh WS. Rendra.. Pada penelitian ini mengkaji tentang jenis diksi yang digunakan dan unsur intrinsik pembangun karya sastra Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Objek penelitian ini berupa naskah drama Orang Kasar karya Anton Chekov yang telah disadur WS. Rendra. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan melakukan analisis isi mengenai diksi dan unsur intrinsiknya. Hasilnya, secara umum unsur intriksik dalam naskah drama ini sudah terpenuhi yakni beberapa unsurnya adalah tema, penokohan, alur, latar, dan amanat. Diksi yang digunakan dalam naskah ini terbagi menjadi kata konkret, kata konotatif, kata serapan bahasa asing, sapaan khas diri, kata vulgar, dan kata seruan agamis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Irwan, Irwan. "ASPEK SOSIAL BUDAYA NASKAH DRAMA “SANG MANDOR” KARYA RAHMAN ARGE." Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya 9, no. 2 (December 1, 2018): 415–24. http://dx.doi.org/10.36869/wjsb.v9i2.57.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan aspek sosial budaya dalam naskah drama Sang Mandor karya Rahman Arge. Metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji naskah drama tersebut adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rahman Arge dalam naskah dramanya mengangkat budaya orang Bugis/Makassar. Sang Mandor mempunyai karakter yang begitu keras. Dalam sakitnya, sang Mandor masih ingin berlayar sebagai mandor kapal. Karakter tersebut merupakan ciri khas orang Bugis/Makassar, yakni: angkuh, bergelora, acapkali menyala, dan kadang-kadang tidak memandang apa dan siapa. Akan tetapi, orang Makassar dan Bugis dalam ketenangan dapat menerima hal yang baik dan indah. Orang Bugis/ Makassar mempunyai karakter tegas, berani, dan bersedia memikul segala konsekuensi dari setiap kata dan perbuatannya. Realita kehidupan yang digambarkan dalam naskah drama Sang Mandor karya Rahman Arge mulai pudar pada masyarakat Bugis/Makassar saat ini, nilai-nilai budaya pun mulai bergeser. Pergeseran ini disebabkan oleh pengaruh budaya luar yang masuk dalam budaya Bugis/Makassar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Rachmat, Ani. "Adaptasi Nama-Nama Tokoh dalam Drama “Inspektur Jendral” Karya N.V. Gogol." Metahumaniora 12, no. 1 (April 27, 2022): 119. http://dx.doi.org/10.24198/metahumaniora.v12i1.38365.

Full text
Abstract:
Nama-nama tokoh dalam karya-karya Gogol senantiasa mencerminkan karakter tokoh tersebut, begitu pula dengan nama tokoh dalam drama “Inspektur Jendral”. Sistem antroponim Rusia dan Eropa memiliki banyak kesamaan. Nama lengkap meliputi nama keluarga, nama depan, dan nama tengah. Ciri khas nama orang Rusia jika dibandingkan dengan nama Eropa pada umumnya adalah nama tengah yang berasal dari nama ayahnya, sering disebut patronimik. Penelitian ini membahas adaptasi nama tokoh drama “Inspektur Jendral” karya Nikolai Vasilevich Gogol dalam dua pementasan di Indonesia, di Bandung dan Jakarta, dengan judul yang sama. Metode penelitian menggunakan analisis perbandingan, etimologi, rekonstruksi nama, dan stilistika. Hasil analisis menunjukkan bahwa adaptasi nama tokoh drama ke dalam Bahasa Indonesia disesuaikan dengan tempat dan latar budaya pertunjukan lakon tersebut. Dalam adaptasi yang dilakukan oleh N. Riantiarno nama-nama tersebut menggunakan nama tokoh pewayangan, sedangkan adapatasi yang dilakukan oleh Arya Sanjaya menggunakan nama bangsawan Sunda. Arti nama-nama tokoh dalam Bahasa Rusia, tidak menunjukkan hal yang positif sebagaimana karakter tokohnya, sedangkan adapatasi dalam karya Arya Sanjaya menunjukkan hal yang sebaliknya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Alfian Syahmadan Siagian. "Iago Membongkar Mitos Antagonisme dalam Drama Othello." Jurnal Seni Nasional Cikini 8, no. 2 (December 31, 2022): 115–24. http://dx.doi.org/10.52969/jsnc.v8i2.189.

Full text
Abstract:
Artikel ini merupakan pengembangan atas artikel Othello dan Iago: Konstruksi Baik-Buruk Sebagai Instrumen Diplomasi Inggris Untuk Meraih Dukungan dalam Konflik dengan Spanyol yang dimuat Catatan Kritis Seputar Drama, Teater dan Film. Analisis mendalam dilakukan terhadap Drama Othello, the Tragedy of the Moor of Venecia karya oleh sastrawan Inggris William Shakespeare. Drama ini ditengarai ditulis oleh sang maestro atas permintaan monarki Inggris untuk membantu mereka membentuk citra negatif musuh mereka, Spanyol di Anglo-Spanish War pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17. Berdasarkan pengamatan, penokohan dalam drama Othello memang sengaja dipesan oleh penguasa Inggris untuk mengarahkan imaji masyarakat Inggris atas Spanyol. Drama yang ditulis oleh William Shakespeare pada tahun 1603 ini memang ditulis di tengah konfrontasi antara Inggris dengan Spanyol. Sebagai penulis istana, Shakespeare sangat berpotensi untuk diduga menerima pesanan membentuk representasi “baik” dalam hal melalui karakter Othello, yaitu orang Moor dari Afrika Utara. Upaya ini diduga merupakan upaya untuk memperoleh dukungan dari pihak Moor dan Arab yang memang menaruh semacam dendam terhadap Spanyol. Pada saat yang sama, Ratu Elizabeth I juga memesan representasi “buruk” melalui tokoh antagonis Iago. Karakter jahat itu dengan sengaja ditempelkan pada nama Iago yang merupakan nama khas dari Spanyol. Artikel ini berfokus pada pengaruh konteks, simbol, dan sejarah dalam penciptaan suatu karya, sehingga dapat dikatakan bahwa penciptaan karakter Othello dan Iago bertujuan agar Inggris meraih dukungan dari entitas Islam, sekaligus untuk memperkuat sentimen antagonistik terhadap Spanyol. Konteks ini juga tidak dapat dilepaskan dari latar belakang Shakespeare sebagai sastrawan istana Inggris. Pada tataran tertentu, kehadiran Othello merupakan suatu strategi diplomasi Inggris melalui instrumen soft power atau kekuatan lunak berupa karya drama.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Prusdianto, Prusdianto, Hamrin Samad, and Faisal Faisal. "PERANCANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DRAMA RADIO/ TELEVISI BERBASIS CERITA RAKYAT SULAWESI SELATAN." JURNAL IMAJINASI 3, no. 2 (September 25, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.26858/i.v3i2.10390.

Full text
Abstract:
Pendidikan secara praktis tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan. Cerita rakyat menjadi ciri khas setiap daerah yang mempunyai kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing–masing daerah. Cerita rakyat yang masih banyak terdapat di masyarakat akan punah jika tidak segera diteliti dan dibukukan. Pendokumentasian cerita-cerita rakyat itu semakin penting dan mendesak untuk segera dilakukan. Salah satu alternatif pendokumentasiannya adalah melalui media drama radio.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk; mengetahui cara mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis pelestarian cerita rakyat Sulawesi Selatan dengan model 4-D, mengetahui validitas, praktisan, efektivitas perangkat pembelajaran berbasis pelestarian cerita rakyat Sulawesi Selatan pada mata kuliah Drama Radio/ Televisi materi penulisan naskah drama radio yang dikembangkan. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Developmen). Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Rencana Tugas Mahasiswa (RTM) yang berbasis pelestarian cerita rakyat Sulawesi Selatan. Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu analisis kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Pembelajaran menggunaka media disertai dengan RTM dilaksanakan sesuai dengan RPS dan diperiksa berdasarkan instrumen penilaian yang telah disusun. Setelah implementasi perangkat pembelajaran yang dilakukan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Valenciana, Catherine, and Jetie Kusmiati Kusna Pudjibudojo. "Korean Wave; Fenomena Budaya Pop Korea pada Remaja Milenial di Indonesia." Jurnal Diversita 8, no. 2 (December 16, 2022): 205–14. http://dx.doi.org/10.31289/diversita.v8i2.6989.

Full text
Abstract:
Korean Wave/Hallyu (한류) sedang marak di beberapa negara. Hal itu terjadi karena Korea Selatan terus melebarkan budaya-budayanya menghiasi kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Beragam budaya Korea mulai dari drama, film, musik, acara televisi, festival budaya, masakan/makanan khas Korea, produk-produk elektronik, fashion, style, sampai pada kosmetik dan produk kecantikan (makeup dan skincare) mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kepopuleran Korean Wave yang saat ini sedang marak di Indonesia, terutama pada kalangan remaja ini membawa dampak bagi remaja milenial. Pada umumnya remaja di Indonesia menyukai K-Pop dan K-Drama. Secara tidak disadari, para remaja di Indonesia mengkonsumsi budaya-budaya Korea. Para remaja sangat antusias terhadap maraknya Korean Wave di Indonesia. Namun sebagai anak Indonesia, diharapkan para remaja Indonesia mampu bersikap kritis terhadap budaya Korean Wave dan tetap menjaga serta melestarikan budaya lokal. Sebagai remaja generasi penerus bangsa, remaja yang menyukai K-Pop diharapkan untuk lebih terbuka pada budaya bangsa dan tidak menutup mata dan telinga pada musik-musik pop Indonesia atau budaya-budaya lokal Indonesia lainnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Pratomo, Wachid, Sapriya Sapriya, Dadang Sundawa, and Susan Fitriasari. "Penguatan Good Character Mahasiswa melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Berbasis Metode Sariswara." Jurnal Moral Kemasyarakatan 9, no. 1 (June 30, 2024): 1–14. http://dx.doi.org/10.21067/jmk.v9i1.10155.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi untuk memperkuat karakter baik mahasiswa dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sekolah dasar berbasis metode sariswara. Pendidikan kewarganegaraan membutuhkan metode yang menarik agar mahasiswa merasa senang dalam belajar, dengan demikian akan terbentuk karakter yang baik. Metode Sariswara sebagai salah satu metode khas Tamansiswa hasil karya Ki Hajar Dewantara dirasa cocok untuk dikembangkan di mata kuliah Pendidikan Kewarganegaran Sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif diskriptif bertempat di program studi pendidikan guru sekolah dasar Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Dengan narasumber kaprodi, dosen dan mahasiswa, dengan menggunakan teknik analisis data pengumpulan data, reduksi data, menyajikan data, dan verifikasi/penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode sariswara mahasiswa lebih mampu mengembangkan karakternya dalam pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan meliputi berbentuk aplikasi wiraga, wirasa, dan wirama berupa  video vlogger,drama musikalisasi, menari, pantomim serta project citizen. Dengan kegiatan ini, karakter baik mahasiswa lebih diperkuat terutama dalam karakter mandiri dan tanggung jawab dalam pembuatan video vlogger serta pemaparan esai budaya. Sedangkan dalam drama musikalisasi, menari, pantomime, project citizen berupa pewarta istimewa didapat menumbuhkan karakter menghargai prestasi, bersahabat, cinta tanah air dan semangat kebangsaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Khasi drama"

1

Dkhar, Streamlet. U Raikut: Ka drama Khasi. Shillong: Eses Plus, 2001.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Duncan, S. J. Ka tiewlarun, drama Khasi: &, Kiwei pat ki syntiew, poitri. 5th ed. Shillong: Applevy Sawian, 2001.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Matthews, Jon. Khali the killer. 2018.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Berry, Dennis, Julius Berg, Olʹga Ri︠a︡shina, Igorʹ Ter-Karapetov, and Oleg Kirillov. Mata Khari. 2016.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography